9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umum Berikut ini adalah teori-teori dasar / umum yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini. 2.1.1 Sistem Informasi Geografis Dalam sub-bab ini akan dijelaskan mengenai pengertian dari sistem informasi geografis. 2.1.1.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien (2002, p.8), sistem merupakan sekumpulan komponen yang berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan dengan menerima masukan dan menghasilkan keluaran melalui proses transformasi yang terorganisasi. Sistem adalah sebuah jaringan kerja yang terdiri dari banyak komponen. Komponen-komponen ini saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan, menerima masukan, dan menghasilkan keluaran atau sasaran tertentu. 2.1.1.2 Pengertian Informasi Informasi adalah data yang sudah diproses dan mempunyai arti bagi manusia (Mcleod, 2001).
58
Embed
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
9
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori-Teori Dasar / Umum
Berikut ini adalah teori-teori dasar / umum yang digunakan dalam penyusunan
skripsi ini.
2.1.1 Sistem Informasi Geografis
Dalam sub-bab ini akan dijelaskan mengenai pengertian dari sistem
informasi geografis.
2.1.1.1 Pengertian Sistem
Menurut O’Brien (2002, p.8), sistem merupakan sekumpulan
komponen yang berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu
tujuan dengan menerima masukan dan menghasilkan keluaran melalui
proses transformasi yang terorganisasi.
Sistem adalah sebuah jaringan kerja yang terdiri dari banyak
komponen. Komponen-komponen ini saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan, menerima masukan,
dan menghasilkan keluaran atau sasaran tertentu.
2.1.1.2 Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang sudah diproses dan mempunyai arti
bagi manusia (Mcleod, 2001).
10
Menurut Turban (2001, p.17), informasi adalah sekumpulan data
yang diorganisasikan ke dalam bentuk yang berguna.
Informasi dapat bermanfaat jika memiliki karakteristik sebagai
berikut :
1. Relevan, artinya dapat menambah pengetahuan atau nilai bagi para
pembuat keputusan.
2. Dapat dipercaya, artinya bebas dari kesalahan dan secara akurat
dapat menggambarkan kejadian atau aktivitas perusahaan.
3. Lengkap, artinya tidak menghilangkan data penting yang
dibutuhkan oleh para pemakai.
4. Tepat waktu, artinya disajikan pada saat yang tepat untuk
mempengaruhi proses pengambilan keputusan.
5. Mudah dipahami, artinya disajikan dalam format yang mudah
dipahami.
6. Dapat diuji kebenarannya, artinya memungkinkan dua orang yang
kompeten untuk menghasilkan informasi yang sama secara
independen.
11
2.1.1.3 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Whitten (2004, p.10), sistem informasi adalah
pengaturan orang, data, proses, dan teknologi informasi yang
berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan
menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk
mendukung sebuah organisasi.
Menurut O’Brien (2005, p.5), sistem informasi adalah kombinasi
teratur apa pun dari orang-orang, hardware, software, jaringan
komunikasi, dan sumber daya yang mengumpulkan mengubah dan
menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.
Sistem informasi adalah sebuah persetujuan dari manusia, data,
proses, dan teknologi informasi yang saling berinteraksi untuk
mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai
output dari informasi yang mendukung organisasi.
2.1.1.4 Pengertian Geografi
Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang pernah disebut
sebagai induk ilmu pengetahuan (Mother of Sciences). Kata geografi
berasal dari bahasa Yunani yaitu geos (“bumi”) dan graphein
(“menulis” atau “menjelaskan”). Berdasarkan asal katanya, geografi
dapat diartikan sebagai pencitraan atau pelukisan bumi.
12
Secara umum geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang
lokasi serta persamaan dan perbedaan (variasi) keruangan atas
fenomena fisik dan manusia diatas permukaan bumi.
Salah satu bentuk peta yang menyajikan informasi tentang
permukaan bumi adalah peta tematik. Peta tematik digunakan untuk
segala kenampakan lapangan (terrain features), seperti benda–benda
alam maupun buatan, sumber daya alam, kondisi masyarakat,
lingkungan hidup, iklim, dan cuaca, serta bagi segenap kejadian dan
aktifitas (Robiin, 2008).
Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di muka
bumi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi baik yang
fisikal maupun yang menyangkut makhluk hidup beserta
permasalahannya, melalui pendekatan keruangan, ekologikal, dan
regional untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan
pembangunan (Bintarto, 1984).
2.1.1.5 Pengertian Sistem Informasi Geografis
Sistem informasi geografis (SIG) secara umum membahas
masalah penyimpanan informasi tentang bumi secara otomatis melalui
komputer.
13
Menurut Herawati (2006), Sistem informasi geografis merupakan
suatu sistem yang dapat mengorganisir berbagai hal yang berhubungan
dengan keruangan dan memadukannya dengan teknologi yang berbasis
komputer untuk menghasilkan informasi geografis yang dibutuhkan
secara tepat dan akurat.
Menurut Murai (1999), SIG diartikan sebagai sistem informasi
yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali,
mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis
atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam
perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam,
lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya.
Menurut Gistut (1994), SIG adalah sistem yang dapat mendukung
pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan
deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik
fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap
mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan, yaitu data
spasial perangkat keras, perangkat lunak dan struktur organisasi.
2.1.2 Data Sistem Informasi Geografis
Secara garis besar, data-data yang digunakan pada sistem informasi
geografis dibagi menjadi dua, antara lain :
14
2.1.2.1 Data Spasial
Data spasial adalah data yang berorientasi geografis dan
merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai
dasar referensinya. Data spasial ini mempunyai kaitan dengan suatu
koordinat baik koordinat geografi (lintang dan bujur) atau koordinat
XYZ, termasuk diantaranya informasi datum dan proyeksi.
2.1.2.1.1 Sumber Data Spasial
Data spasial dapat diperoleh dari beberapa sumber,
antara lain :
1. Citra Satelit
Citra satelit menggunakan satelit sebagai
wahananya. Satelit tersebut menggunakan sensor untuk
dapat merekam kondisi atau gambaran dari permukaan
bumi. Umumnya diaplikasikan dalam kegiatan yang
berhubungan dengan pemantauan sumber daya alam di
permukaan bumi (bahkan ada beberapa satelit yang
sanggup merekam hingga dibawah permukaan bumi),
studi perubahan lahan dan lingkungan, dan aplikasi lain
yang melibatkan aktifitas manusia di permukaan bumi.
Kelebihan dari teknologi terutama dalam dekade ini
15
adalah dalam kemampuan merekam cakupan wilayah
yang luas dan tingkat resolusi dalam merekam obyek
yang sangat tinggi. Data yang dihasilkan dari citra satelit
kemudian diturunkan menjadi data tematik dan disimpan
dalam bentuk basis data untuk digunakan dalam berbagai
macam aplikasi.
2. Peta Analog
Peta analog merupakan versi awal dari data
spasial, dimana yang membedakannya adalah hanya
dalam bentuk tradisional dari data spasial, dimana data
ditampilkan dalam bentuk kertas atau film. Oleh karena
itu dengan perkembangan teknologi saat ini peta analog
tersebut dapat di scan menjadi format digital untuk
kemudian disimpan dalam basis data.
3. Foto Udara (Aerial Photographs)
Foto udara merupakan salah satu sumber data yang
banyak digunakan untuk menghasilkan data spasial selain
dari citra satelit. Perbedaannnya dengan citra satelit
adalah hanya pada wahana dan cakupan wilayahnya.
Biasanya foto udara menggunakan pesawat udara. Secara
16
teknis proses pengambilan atau perekaman datanya
hampir sama dengan citra satelit. Sebelum
berkembangnya teknologi kamera digital, kamera yang
digunakan adalah menggunakan kamera konvesional
menggunakan negatif film, saat ini sudah menggunakan
kamera digital, dimana data hasil perekaman dapat
langsung disimpan dalam basis data. Sedangkan untuk
data lama (format foto film) agar dapat disimpan dalam
basis data harus dilakukan konversi terlebih dahulu
dengan menggunakan scanner, sehingga dihasilkan foto
udara dalam format digital.
4. Data Tabular
Data tabular berfungsi sebagai atribut bagi data
spasial. Data ini umumnya berbentuk tabel. Salah satu
contoh data ini yang umumnya digunakan adalah data
sensus penduduk, data sosial, data ekonomi, dan lain-lain.
Data tabular ini kemudian di relasikan dengan data
spasial untuk menghasilkan tema data tertentu.
17
2.1.2.1.2 Format Data Spasial
Format data spasial ada dua, yaitu :
1. Data Vektor
Model data vektor diwakili oleh simbol-simbol
atau yang selanjutnya dalam SIG dikenal dengan feature.
seperti feature point, feature garis (line), dan feature area
(surface). Data tersebut tersimpan dalam komputer
sebagai koordinat kartesius. Adapun penjelasannya
berikut ini :
A. Data Titik (Node/Point)
Merupakan sepasang koordinat (X,Y) tanpa
dimensi (tidak mempunyai panjang dan luas serta
tinggi).
B. Data Garis
Merupakan pasangan - pasangan koordinat yang
mempunyai titik awal dan titik akhir (X1,Y1 : X2, Y2)
disebut : berdimensi 1.
C. Data Luasan / Area (Polygon)
Merupakan kumpulan pasangan - pasangan
koordinat dimana titik awal sama dengan titik akhir
18
(X1, Y1 = Xn, Yn) atau loop. Disebut berdimensi 2 :
mempunyai ukuran dimensi panjang dan luas.
D. Data Permukaan (Surface)
Merupakan suatu area dengan besaran (X, Y, Z).
Disebut berdimensi 3 : mempunyai panjang, luas , dan
ketinggian.
2. Data Raster
Data Raster merupakan data yang sangat
sederhana, dimana setiap informasi disimpan dalam
petak-petak bujur sangkar (grid), yang membentuk
sebuah bidang. Petak-petak bujur sangkar itu disebut
dengan pixel (picture element). Posisi sebuah pixel
dinyatakan dengan baris ke - m dan kolom ke - n. Data
yang disimpan dalam format ini data hasil scanning
seperti gambar digital (citra dengan format BMP, JPG,
dan lain-lain), citra satelit digital (Landsat, SPOT, dan
lain-lain).
2.1.2.2 Data Non-Spasial
Data non-spasial, sering disebut juga data deskriptif, adalah
keterangan- keterangaan yang menjelaskan suatu lokasi dan berkaitan
19
dengan lokasi itu. Contohnya : jenis vegetasi, populasi, luasan, kode pos,
dan sebagainya.
2.1.3 Pemetaan
Dalam sub-bab ini akan dibahas pengertian peta secara umum, macam-
macam peta, dan komponen-komponen yang ada pada peta.
2.1.3.1 Pengertian Peta
Secara umum, peta dapat diartikan sebagai gambaran
konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil dalam bidang datar
yang dilengkapi skala, mata angin, dan simbol- simbol.
Menurut ICA (International Cartographic Asscociation), peta
adalah gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak
yang dipilih dari permukaan bumi atau benda-benda angkasa yang
pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil
atau diskalakan.
2.1.3.2 Macam-Macam Peta
Macam-macam peta dapat ditinjau dari jenis, skala, informasi dan
tujuannya.
20
1. Ditinjau Dari Jenis.
Ditinjau dari jenisnya, peta dibagi menjadi dua yaitu peta
foto dan peta garis. Peta foto adalah peta yang dihasilkan dari
mozaik foto udara yang dilengkap garis kontur, nama, dan
legenda. Peta garis adalah peta yang menyajikan detail alam dan
buatan manusia dalam bentuk titik, garis, dan luasan.
2. Ditinjau Dari Skala
Ditinjau dari skalanya, peta dapat dibedakan menjadi lima
yaitu:
a. Peta kadaster, berskala 1:100 s/d 1:5000. Biasanya
dipergunakan untuk menggambarkan peta-peta tanah dan
peta dalam sertifikat tanah.
b. Peta skala besar, berskala 1:5000 s/d 1:250.000. Biasanya
dipergunakan untuk menggambarkan daerah-daerah yang
relatif sempit, contoh : peta kelurahan.
c. Peta skala sedang, berskala 1:250.000 s/d 1:500.000.
Biasanya digunakan untuk menggambarkan daerah-daerah
yang agak luas, contoh : peta kota.
21
d. Peta skala kecil, berskala 1:500.000 s/d 1:1.000.000.
Biasanya digunakan untuk menggambarkan daerah-daerah
yang cukup luas, contoh : peta sebuah negara.
e. Peta skala geografis, berskala lebih kecil dari 1.1.000.000.
Biasanya digunakan untuk menggambarkan benua.
3. Ditinjau Dari Informasi
Ditinjau dari informasi yang terkandung di dalamnya, peta
dibagi menjadi 2 bagian, yakni :
a. Peta Umum
Peta umum adalah peta yang menggambarkan
segala sesuatu yang ada dalam suatu daerah. Di dalam peta
umum, terdapat kenampakan sungai, sawah, pemukiman
jalur jalan raya, jalur rel kereta api, dan sebagainya.
b. Peta Khusus / Peta Tematik
Peta khusus adalah peta yang menggambarkan
kenampakan-kenampakan tertentu di permukaan bumi.
Berikut adalah contohnya :
22
I. Peta kepadatan penduduk. Peta ini menggambarkan
perbandingan jumlah penduduk di suatu wilayah dengan
luas daerahnya.
II. Peta kriminalitas. Peta ini menggambarkan persebaran
kejahatan di suatu wilayah.
III. Peta geologi. Peta geologi adalah peta yang
menggambarkan struktur bantuan dan sifat-sifatnya yang
dapat mempengaruhi bentuk-bentuk permukaan tanah.
IV. Peta air tanah. Peta air tanah adalah peta yang
menggambarkan lokasi atau persebaran air tanah di suatu
tempat atau daerah.
V. Peta irigasi. Peta irigasi adalah peta yang menggambarkan
tentang aliran sungai, waduk, bendungan air, dan saluran
irigasi.
VI. Peta transportasi. Peta transportasi adalah peta yang
menggambarkan jalur-jalur lalu lintas baik di darat, laut
maupun udara.
VII. Peta lokasi. Peta lokasi adalah peta yang menggambarkan
letak suatu tempat di permukaan bumi.
23
VIII. Peta arkeologi. Peta arkeologi adalah peta yang
menggambarkan penyebaran letak benda-benda atau
peninggalan purba.
IX. Peta isohyet. Peta isohyet adalah peta yang
menggambarkan banyaknya curah hujan yang sama di
suatu tempat.
X. Peta tanah. Peta tanah adalah peta yang menggambarkan
dan menggolongkan jenis-jenis tanah dengan tingkat
aktivitas manusia.
XI. Peta penggunaan lahan. Peta penggunaan lahan adalah
peta yang menggambarkan bentuk penggunaan tanah
yang ada hubungannya dengan lingkungan geografis dari
aktivitas manusia.
4. Ditinjau Dari Tujuannya
Peta dibuat orang dengan berbagai tujuan. Berikut ini
contoh peta untuk berbagai tujuan, yakni :
a. Peta Pendidikan (Educational Map)
Contohnya : peta lokasi SLTP atau SMU.
24
b. Peta Ilmu Pengetahuan
Contohnya : peta arah angin.
c. Peta Informasi Umum (General Information Map)
Contohnya : peta pusat perbelanjaan.
d. Peta Turis (Tourism Map)
Contohnya : peta museum.
e. Peta Navigasi
Contohnya : peta penerbangan.
f. Peta Aplikasi (Technical Application Map)
Contohnya : peta penggunaan tanah.
g. Peta Perencanaan (Planning Map)
Contohnya : peta jalur hijau.
25
2.1.3.3 Komponen Peta
Komponen kelengkapan peta antara lain sebagai berikut :
1. Judul Peta
Peta harus diberi judul yang mencerminkan isi dan tipe
peta. Judul dapat diletakkan di sembarang tempat, asal tidak
mengganggu peta utama. Judul suatu peta dapat diletakkan pada
bagian atas dan tengah luar peta pokok, bagian kiri atau kanan
diluar peta pokok, atau di sembarang tempat dalam peta, tetapi
diluar peta pokok.
2. Garis Astronomis
Garis astronomis berguna untuk menentukan lokasi suatu
tempat. Biasanya, garis astronomis ditunjukkan dengan membuat
tanda di tepi atau pada garis tepi dengan menunjukkan angka
derajat, menit, dan detiknya tanpa membuat garis bujur atau
lintang.
3. Insert
Insert menunjukkan lokasi daerah yang dipetakan pada
kedudukannya dengan daerah sekitar yang lebih luas. Contoh :
gambar peta daerah Salatiga (Jawa Tengah). Untuk mengetahui
26
posisi daerah tersebut terhadap daerah lain, maka pada pokok
bawah atau pada tempat yang kosong dibuat peta Jawa Tengah,
dengan Salatiga tergambar di dalamnya sesuai posisi yang
sebenarnya. Tujuan memberikan insert adalah untuk memperjelas
salah satu bagian dari peta dan untuk menunjukkan lokasi yang
penting, tetapi kurang jelas dalam peta yang lebih luas.
4. Garis Tepi Peta
Garis tepi peta sebaiknya dibuat rangkap. Garis tepi ini
dapat membantu waktu membuat peta pulau kota, ataupun wilayah
agar terletak tepat di tengah.
5. Skala Peta
Skala peta merupakan angka yang menunjukkan
perbandingan jarak di peta dengan jarak sesungguhnya. Penulisan
skala diletakkan di bawah judul peta. Skala merupakan hal yang
penting, sebab pembaca peta dapat mengetahui jarak yang
sebenarnya di lapangan. Misalnya skala 1 : 80.000, berarti bahwa
jarak sebenarnya di lapangan untuk 1 cm dalam peta sama dengan
80.000 cm di lapangan.
27
6. Sumber Peta
Sumber peta dicantumkan agar pembaca mengetahui dari
mana sumber peta itu diperoleh. Untuk negara Indonesia, badan
yang memiliki fungsi dan tugas menyediakan peta dasar adalah
Bakosurtanal. Bakosurtanal singkatan dari Badan Koordinasi
Survey Dan Pemetaan Nasional.
7. Tahun Pembuatan
Tahun pembuatan sangat diperlukan terutama pada peta-
peta yang menggambarkan data atau keadaan yang cepat berubah.
Contoh : keadaan yang berubah adalah hasil pertanian, persebaran
penduduk, dan penggunaan lahan. Tahun pembuatan peta akan
berpengaruh terhadap keakuratan peta tematik.
8. Mata Angin
Mata angin sangat penting artinya dalam membaca peta.
Dengan petunjuk arah ini pembaca dapat mengetahui arah utara,
selatan, barat, dan timur pada peta. Petunjuk arah diletakkan di
sebelah kiri atas atau dibagian bawah peta. Sebenarnya, posisi
petunjuk arah ini tidak harus berada pada posisi tertentu. Yang
penting, posisinya terhadap peta secara keseluruhan memberi
kesan menarik dan harmonis.
28
9. Simbol Peta
Simbol peta merupakan tanda-tanda konvesional yang
umum digunakan untuk mewakili keadaan yang sebenarnya.
Berdasarkan bentuknya, simbol peta dapat diklasifikasikan
sebagai berikut : simbol titik melambangkan ketinggian, tanaman,
monumen. Simbol garis melambangkan sungai, jalan raya, jalan
kereta api, dan batas wilayah administrasi. Simbol area
melambangkan pemukiman, areal pertanian, dan perkebunan.
10. Warna Peta
Warna dalam peta mencirikan keadaan objek tertentu,
misalnya warna biru untuk perairan, warna hijau untuk dataran
rendah, warna kuning untuk dataran tinggi, warna cokelat untuk
pegunungan, warna merah untuk bentang hasil budi daya manusia,
dan warna putih untuk puncak pegunungan salju. Dalam
penggunaannya warna ada kalanya menggunakan warna gradual,
artinya warna sama tapi gelap terangnya berbeda. Contoh : laut
memakai warna biru. Semakin dalam lautnya warna birunya
semakin tua.
29
11. Legenda
Legenda adalah keterangan dari simbol-simbol peta yang
digunakan agar lebih mudah dipahami pembaca. Pada umumnya,
legenda terletak di sisi kiri atau kanan bagian bawah suatu peta
dan sebaiknya didalam garis tepi peta. Penempatan legenda ini
murni didasarkan pada pendekatan kreatifitas dan nilai keindahan
seni kartografinya.
12. Lettering
Lettering adalah semua tulisan dan angka-angka yang
tertera dalam suatu peta. Lettering juga berfungsi untuk
mempertegas arti dari simbol-simbol yang ada. Lettering ini
jangan terlalu banyak dan biasanya ditulis dengan huruf cetak
kecil yang representatif terhadap besarnya peta.
13. Jenis Huruf Lettering
Pada dasarnya, setiap penamaan simbol atau kenampakan
alam selalu digunakan huruf – huruf standar.
a. Judul peta ditulis dengan huruf cetak besar yang tegak.
Tinggi huruf disesuaikan dengan besar peta.
30
b. Kenampakan air, misalnya sungai ,laut, rawa, dan danau
menggunakan jenis huruf italic (miring), besar kecilnya
berdasarkan proporsi ideal terhadap ruang.
c. Tulisan sungai ditulis memanjang sesuai dengan arah
sungai. Untuk penulisan dapat diletakkan dibagian atas
atau bawah sungai dengan jenis huruf italic.
d. Legenda ditulis dengan huruf cetak kecil dan diatur supaya
baik untuk dilihat.
e. Kota-kota besar ditulis dengan huruf tegak dan cetak,
dengan ukuran huruf proporsional. Demikian juga untuk
kota-kota kecil.
14. Proyeksi peta
Bentuk permukaan bumi yang seperti bola jika
digambarkan kertas / bidang datar pasti akan mengalami
kesalahan-kesalahan. Untuk menghindari atau memperkecil
kesalahan, maka dipilih cara penggambaran menggunakan
proyeksi.
31
2.1.4 Komponen Sistem Informasi Geografis
SIG dapat disajikan sebagai suatu paket perangkat lunak dan perangkat
keras dimana komponen-komponen pendukungnya terdiri dari alat untuk
meng-input, memanipulasi, dan menghasilkan data.
2.1.4.1 Perangkat Keras
Perangkat keras atau hardware adalah perangkat fisik berupa
komputer serta instrumen pendukungnya. Secara garis besar, perangkat
keras SIG dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Alat Masukkan (Input)
Alat-alat yang digunakan untuk memasukkan data ke
jaringan komputer. Contohnya : scanner, CD-ROM, digitizer, dan
disket.
2. Alat Pemrosesan
Alat-alat dalam sistem komputer yang berfungsi unuk
mengolah, menganalisis, dan menyimpan data yang sesuai dengan
kebutuhan. Contohnya : CPU (Control Processing Unit).
32
3. Alat Keluaran (Output)
Alat-alat yang berfungsi untuk menayangkan informasi
geografis dalam proses SIG. Contohnya, VDU ( Visual Display
Unit), plotter, dan printer.
2.1.4.2 Perangkat Lunak
Perangkat lunak merupakan bagian dari sistem yang berfungsi
untuk memasukkan, menyimpan, dan menghasilkan data yang
diperlukan. SIG merupakan sistem perangkat lunak yang tersusun
secara modular dimana basis data memegang peranan kunci. Setiap
sub-sistem diimplementasikan dengan menggunakan perangkat lunak
yang tersusun dari beberapa modul.
2.1.4.3 Data Dan Informasi Geografis
SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data dan informasi
yang diperlukan baik secara tidak langsung, dengan cara meng-import-
nya dari perangkat lunak SIG yang lainnya, maupun secara langsung
dengan melakukan digitasi data spasial yang ada dan memasukkannya
ke tabel-tabel.
33
2.1.4.4 Manajemen
Suatu proyek sistem informasi geografis akan berhasil apabila
dikelola dengan baik dan dikerjakan oleh orang yang memiliki
keahlian yang tepat. Manajemen sering disebut juga sebagai sumber
daya manusia.
2.1.5 Representasi Grafis Suatu Objek Pada Sistem Informasi Geografis
Informasi grafis suatu objek dapat dimasukkan dalam bentuk sebagai
berikut :
1. Titik
Titik adalah representasi paling sederhana untuk suatu objek. Pada
skala besar suatu bangunan ditampilkan dengan poligon, tetapi dalam
skala kecil ditampilkan menggunakan titik. Beberapa contoh penggunaan
titik antara lain : penempatan lokasi gedung, penempatan lokasi dealer,
dan lain-lain.
2. Garis
Garis adalah bentuk linear yang akan menghubungkan paling
sedikit dua titik dan digunakan untuk merepresentasikan objek-objek satu
dimensi. Beberapa contoh penggunaan garis antara lain : representasi
jalan raya, sungai, jalur kereta api dan lain – lain.
34
3. Poligon
Poligon digunakan untuk merepresentasikan objek-objek dua
dimensi. Beberapa contoh penggunaan poligon antara lain : batas
provinsi, batas wilayah, danau, dan lain lain.
2.1.6 Sistem Basis Data
Berikut ini akan dibahas mengenai berbagai hal seputar sistem basis data
seperti pengertiannya, DBMS (Database Management System), dan metode
yang digunakan dalam pemodelan dan perancangan basis data.
2.1.6.1 Pengertian Data
Menurut Whitten, Bentley dan Ditman (2004, p.23), data adalah
fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian, dan hal-hal yang
penting di dalam organisasi. Tiap fakta dengan sendirinya, secara
relatif tidak ada artinya. Data merupakan sebuah sumber yang harus
dikontrol dan dikelola.
2.1.6.2 Pengertian Basis Data
Menurut Connolly dan Begg (2002, p.15), basis data adalah
kumpulan data yang terhubung secara logikal, dan deskripsi dari data
tersebut. Basis data di desain untuk memenuhi kebutuhan informasi
suatu organisasi.
35
Basis data adalah sebuah rangkaian data yang disimpan dalam
suatu format yang sudah terstandarisasi, yang dirancang agar dapat
digunakan oleh beberapa pengguna secara bersamaan. Basis data
memilki penjelasan terstruktur dari beragam fakta yang disimpan di
dalamnya, yang disebut dengan skema. Skema menggambarkan obyek
yang diwakili suatu basis data dan hubungan di antara obyek-obyek
tersebut. Model basis data yang umum digunakan untuk
mengorganisasikan skema pada saat ini adalah ERD (Entity Relational
Database) yang telah mewakili semua informasi dengan tabel yang
saling berhubungan. Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili
dengan menggunakan nilai yang sama antara tabel.
2.1.6.3 Database Management System (DBMS)
Pengertian DBMS (Database Management System) menurut
Connolly dan Begg (2002, p.550), adalah perangkat lunak komputer
yang secara khusus disediakan komputer lokal yang digunakan untuk
membuat akses kontrol dan perawatan basis data.
Keuntungan yang dimiliki DBMS (Database Management
System) adalah sebagai berikut :
36
1. Berkurangnya Data Berulang
Pengulangan data berarti bahwa field data yang sama
muncul lebih dari satu kali dalam file yang berbeda dan
terkadang dengan format yang berbeda. Dalam sistem pemrosesan
yang lama, file-file yang berbeda dan terkadang dalam format
yang berbeda akan mengulang data yang sama sehingga
memboroskan ruang penyimpanan.
2. Meningkatnya Integritas Data
Integritas data berarti keakuratan, kekonsistenan, dan
menunjukkan umur dari data tersebut. Dalam sistem lama, ketika
ada perubahan dalam sebuah file, perubahan ini tidak perlu dibuat
dalam file lain. Akibatnya beberapa laporan memiliki informasi
yang tidak akurat. Dalam DBMS, berkurangnya data yang
berulang berarti integritas data semakin tinggi.
3. Keamanan Meningkat
Dalam suatu department, akses ke informasi akan dibatasi
hanya untuk user tertentu. Dengan menggunakan password dan
access control. Maka informasi finansial, dan data pribadi
customer dalam basis data tersedia hanya bagi mereka yang
mempunyai hak akses.
37
Database management system menyediakan fasilitas-fasilitas
sebagai berikut :
1. Data Definition Language (DDL)
Fasilitas ini memungkinkan pengguna untuk
mendefinisikan basis data. Selain itu, pengguna juga bisa
menspesifikasikan tipe data dan struktur serta batasan data yang
disimpan di dalam basis data. Bentuk operasi yang biasa
digunakan adalah sebagai berikut :
a. Create table, digunakan untuk membuat tabel dan
membuat field-field dengan tipe data yang diinginkan.
Bentuk query :
CREATE TABLE nama_table ([Nama_field] tipe data
[NULL|NOT NULL] | [primary key])
b. Alter table, digunakan untuk menambah atau membuang
kolom dari constraint. Bentuk query :
ALTER TABLE nama_table (ADD nama_field type data
[NULL|NOT NULL]) (DROP nama_field type data
[RESTRICT|CASCADE]) [ADD Constraint_name]
(DROP Constraint_name [RESTRICT|CASCADE])
38
c. Drop table, digunakan untuk menghapus tabel beserta
dengan seluruh isi tabel tersebut. Bentuk query :
DROP TABLE nama_table
d. Create index, digunakan untuk membuat index pada suatu
tabel. Bentuk query :
CREATE [UNIQUE] INDEX nama_index ON nama
_tabel [column name]
e. Drop index, digunakan untuk menghapus index yang sudah
dibuat. Bentuk query :
DROP INDEX nama_index
2. Data Manipulation Language (DML)
Fasilitas ini memungkinkan pengguna untuk memanipulasi
data seperti insert, update, delete, dan retrieve data dari basis data.
2.1.6.4 Table
Table adalah suatu relasi data yang digambarkan dalam kolom
dan baris (Connolly, 2002, p.72).
39
2.1.6.5 Field
Field dalam konteks basis data biasanya diartikan sebagai
attribute. Field merupakan kolom dari sebuah relasi (Connolly,
2002, p.72).
2.1.6.6 Record
Record adalah suatu baris data informasi dalam sebuah tabel.
Record bisa juga dikatakan sebagai tuple (Connolly, 2002, p.72).
2.1.6.7 Candidate Key
Candidate key menurut Whitten (2004, p.298), adalah salah satu
dari sebagian key yang dapat dipilih menjadi primary key.
2.1.6.8 Primary key
Primary key adalah sebuah kumpulan attribute yang dipilih dari
candidate key yang mempunyai keunikan untuk mengidentifikasi
tuple dalam suatu relasi. Yang dimaksud unik adalah data tersebut
tidak mempunyai duplikat atau key yang sama untuk dua atau lebih
tuple dalam sebuah table (Connolly, 2002, p.79).
40
Gambar 2.1 Contoh Primary Key
2.1.6.9 Foreign Key
Foreign key menurut Connolly dan Begg (2002, p.79) adalah
suatu attribute atau kumpulan attribute dalam suatu relasi yang
memiliki kecocokan dengan candidate key dari relasi yang sama.
staffNo {PK}
name
position
salary
totalStaff
Staff
address
street
city
postcode
telpNo {1..3}
Area to list
attribute(s)
Manages
>
< Has
Composite
attribute
Derived
attribute
Multi-valued
attribute
Primary Key
41
2.1.7 Database Life Cycle (DBLC)
Menurut Connolly dan Begg (2002, p.273), Database Life Cycle
(DBLC) merupakan siklus hidup basis data yang memiliki bagian sebagai
berikut :
1. Desain Konseptual
Proses membangun sebuah model informasi yang digunakan
dalam suatu perusahaan, dapat berdiri sendiri dari semua pertimbangan
fisikal.
2. Desain Logikal
Proses membangun sebuah model informasi yang digunakan
perusahaan didasarkan pada model data spesifik, tetapi mandiri terhadap
DBMS tertentu dan pertimbangan fisikal lainnya.
3. Desain Fisikal
Proses menghasilkan sebuah deskripsi dari implementasi basis
data pada gudang sekunder. Ini mendefinisikan relasi dasar, organisasi
file, dan index yang digunakan untuk mencapai akses ke data secara
efisien, dan batasan integritas lainnya yang berhubungan serta batasan
keamanan.
42
2.1.8 Fact Finding Techniques
Menurut Connolly dan Begg (2002, p.302), yang dimaksud dengan fact
finding techniques adalah proses formal dalam menggunakan teknik seperti
wawancara dan kuisioner untuk mengumpulkan fakta tentang sistem,
kebutuhan, dan preferensi. Fact finding technique sangat dibutuhkan pada
tahap awal database life cycle seperti perencanaan database, definisi sistem,
dan kumpulan kebutuhan serta analisis.
Berikut adalah fact finding techniques yang digunakan dalam pembuatan
aplikasi ini :
1. Penelitian / Studi Kepustakaan
Penelitian adalah teknik yang berguna dalam meneliti aplikasi dan
permasalahan. Jurnal, buku referensi, dan internet adalah sumber-sumber
yang bagus untuk mendapat informasi. Sumber-sumber tersebut bisa
memberikan infromasi tentang menyelesaikan masalah serupa atau
bahkan ada-tidaknya perangkat lunak yang bisa menyelesaikan sebagian
atau seluruh masalah yang sedang kita hadapi.
2. Observasi
Teknik ini merupakan salah satu teknik yang sangat efektif jika
kita ingin mengerti suatu sistem. Dengan menggunakan teknik ini, kita
bisa ikut berpartisipasi atau melihat aktivitas seorang untuk mempelajari
43
tentang sistem yang sedang berjalan. Untuk bisa mendapatkan hasil
maksimal, observasi harus memiliki persiapan yang matang seperti kapan
aktivitas yang akan diamati mengalami kemajuan, kemunduran, atau
dalam keadaan normal atau apakah orang yang diamati akan merasa
terganggu dengan observasi tersebut.
3. Interview
Interview adalah teknik pencarian fakta yang dilakukan untuk
mengumpulkan informasi melalui pertemuan secara langsung atau tatap
muka, dengan memberikan pertanyaan baik yang disampaikan secara
lisan maupun tertulis.
4. Memeriksa Dokumen
Teknik ini berguna saat kita ingin mendapat pengetahuan
mengenai kebutuhan database. Selain itu, kita juga bisa mengetahui
informasi tentang hubungan antara perusahaan dengan masalah yang
sedang dihadapi.
2.1.9 State Transition Diagram (STD)
State transation diagram (STD) adalah diagram yang terdiri dari
lingkaran untuk menggambarkan titik dan segmen garis lurus untuk
representasi transisi antar titik. Diagram transisi memiliki tugas untuk
menunjukkan urutan-urutan fungsi yang dijalankan sebuah sistem.
44
Menurut Whitten (2004, p.636), state transition diagram adalah alat
yang digunakan untuk menggambarkan urutan dan variasi layar yang dapat
muncul ketika pengguna sistem menjalankan sistem.
2.1.10 Unified Modeling Language (UML)
UML adalah sebuah bahasa pemodelan yang distandarisasikan untuk
tujuan tertentu dalam sejumlah bagian software engineering (menurut
en.wikipedia.org). UML terdiri dari kumpulan sejumlah teknik
pengkonotasian grafik untuk menciptakan layar rancangan dari
pengembangan sebuah sistem perangkat lunak. Adapun UML antara lain
terdiri dari usecase diagram, activity diagram, class diagram, dan sequence
diagram.
1. Use Case Diagram
Menurut Connolly dan Begg (2009, p.838), UML
memungkinkan dan mendefinisikan (walau tidak diperintahkan atau
diperlukan) sebuah pendekatan usecase untuk pemodelan objek dan