BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar atau Umum 2.1.1 Perbedaaan File Based System dengan Sistem Basis Data Pada saat ini aplikasi basisdata sudah digunakan di kehidupan sehari-hari, seperti pembelian di supermarket, pembelian dengan kartu kredit, pemesanan hotel melalui biro perjalanan, penggunaan pada perpustakaan, penggunaan internet, dll. Penggunaan basisdata yang tradisional adalah File-Based System. Menurut Thomas M. Connolly (2002, p7) pengertian dari File-Based System adalah kumpulan program aplikasi yang menyajikan service kepada pemakai seperti pembuatan laporan. Setiap program akan mendefinisikan dan mengontrol masing-masing data program itu sendiri. Tetapi aplikasi File-Based System mempunyai banyak kelemahan, contohnya : Data yang terpisah-pisah Data yang terisolasi pada file berbeda mengakibatkan semakin sulitnya pengaksesan terhadap data tersebut. Duplikasi data Karena setiap programmer membuat file dan aplikasi dalam jangka waktu yang lama, variasi file memiliki format yang berbeda dan kemungkinan program tersebut ditulis oleh bahasa program yang berbeda-beda. Oleh karena itu, kemungkinan informasi yang sama dapat berada pada beberapa file.
35
Embed
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar atau Umum 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01175-IF-BAB 2.pdf · Mempermudah perawatan dengan menghilangkan ketergantungan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori-teori Dasar atau Umum
2.1.1 Perbedaaan File Based System dengan Sistem Basis Data
Pada saat ini aplikasi basisdata sudah digunakan di kehidupan sehari-hari, seperti
pembelian di supermarket, pembelian dengan kartu kredit, pemesanan hotel melalui
biro perjalanan, penggunaan pada perpustakaan, penggunaan internet, dll.
Penggunaan basisdata yang tradisional adalah File-Based System. Menurut
Thomas M. Connolly (2002, p7) pengertian dari File-Based System adalah kumpulan
program aplikasi yang menyajikan service kepada pemakai seperti pembuatan
laporan. Setiap program akan mendefinisikan dan mengontrol masing-masing data
program itu sendiri. Tetapi aplikasi File-Based System mempunyai banyak
kelemahan, contohnya :
Data yang terpisah-pisah
Data yang terisolasi pada file berbeda mengakibatkan semakin sulitnya
pengaksesan terhadap data tersebut.
Duplikasi data
Karena setiap programmer membuat file dan aplikasi dalam jangka
waktu yang lama, variasi file memiliki format yang berbeda dan
kemungkinan program tersebut ditulis oleh bahasa program yang
berbeda-beda. Oleh karena itu, kemungkinan informasi yang sama dapat
berada pada beberapa file.
7
Ketergantungan data
Seperti yang telah disebutkan di atas, struktur fisik dari file data dan
record didefinisikan pada kode aplikasi. Hal ini mengakibatkan
pengubahan dari struktur yang telah ada menjadi sulit dilakukan.
Format data yang tidak kompatibel
Karena struktur file tersimpan pada program aplikasi, struktur tersebut
menjadi tergantung pada bahasa pemrograman yang digunakan.
Fixed query/proliferation of application programs.
Dibandingkan dengan sistem manual, file-based system menawarkan
sistem yang lebih baik, tetapi seiring dengan perkembangan akan muncul
permintaan-permintaan query baru. Hal ini membutuhkan pembuatan
program tambahan untuk dapat menjalankan query tersebut. Hal ini
membutuhkan waktu dan biaya tambahan sehingga dapat menurunkan
efektifitas dari sistem.
Dengan adanya kekurangan dari File-Based System, maka dibuatlah sistem
basisdata yang merupakan pendekatan baru yang dibutuhkan untuk mengatasi
kelemahan tersebut. Salah satu dari sistem basisdata adalah Database dan Database
Management System (DBMS).
2.1.2 Pengertian Database
Pengertian database menurut Thomas M. Connolly (2002, p14) adalah
kumpulan data yang saling berhubungan secara logical, dan keterangan
mengenai data itu, yang dibuat untuk menemukan informasi yang dibutuhkan
8
oleh sebuah organisasi. Database yang tunggal dapat digunakan oleh berbagai
pengguna atau bagian dalam waktu yang bersamaan.
Menurut C. J. Date (2000, p10) database adalah kumpulan data persistent
yang digunakan oleh sistem aplikasi dari perusahaan tertentu. Persistent
maksudnya adalah sekali data telah diterima oleh DBMS untuk dimasukkan ke
dalam database, data tersebut hanya bisa dihapus dari database dengan
menggunakan permintaan eksplisit ke DBMS.
Sistem Basisdata adalah sistem penyimpanan rekaman atau record yang
terkomputerisasi di mana tujuan sebenarnya adalah menyimpan informasi dan
membuat informasi tersebut selalu tersedia pada saat dibutuhkan
2.1.3 Database Management System (DBMS)
DBMS adalah sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna
untuk mendefinisikan, membuat, memelihara, dan mengontrol akses ke
database.
Fasilitas-fasilitas yang disediakan DBMS :
• Memungkinkan pengguna mendefinisikan database biasanya melalui DDL
(Data Definition Language). DDL memungkinkan pengguna untuk
menentukan tipe dan struktur data yang akan disimpan pada database.
• Memungkinkan pengguna untuk memasukkan, meng-update, menghapus,
dan mengambil data dari database biasanya melalui DML (Data
Manipulation Language).
• Menyediakan akses terkontrol ke database. Contohnya :
9
Sistem sekuriti, mencegah pengguna yang tidak memiliki hak untuk
mengakses database.
Sistem integrity, memelihara konsistensi dari data yang disimpan
Concurrency control system, memungkinkan akses bersama database
Recovery control system, mengembalikan database ke keadaan
sebelumnya yang masih konsisten ketika terjadi kerusakan perangkat
keras atau perangkat lunak.
User-accessible catalog, berisi deskripsi dari data pada database.
Keuntungan dari DBMS :
Mengontrol duplikasi data
Database dapat mengurangi duplikasi data yang terjadi pada File-Based
System. Tetapi tidak semua duplikasi data dapat dihilangkan, melainkan
hanya dapat dikontrol. Hal ini dikarenakan terkadang duplikasi data tetap
dibutuhkan untuk meningkatkan perfoma.
Data konsisten
Dengan menghilangkan atau mengontrol duplikasi data akan mengurangi
resiko ketidakkonsistenan dari data yang mungkin terjadi.
Data yang sama memiliki lebih banyak informasi
Dengan adanya integrasi data operasional maka memungkinkan bagi
sebuah organisasi mendapatkan informasi tambahan dari data yang sama.
Penggunaan data bersama-sama
Biasanya file dimiliki oleh seseorang atau departemen yang
menggunakannya. Sebaliknya database dimiliki oleh organisasi secara
keseluruhan dan dapat di-share kepada pengguna yang memiliki hak.
10
Integritas data telah dikembangkan
Integritas data memiliki arti dari konsisten dan keabsahan dari data yang
disimpan. Integritas biasanya menegaskan arti dari constraint, yang
merupakan aturan yang tidak dapat di langgar oleh pemakai database.
Keamanan telah dikembangkan
Keamanan database akan melindungi database dari pemakai yang tidak
memiliki hak. Hal ini biasanya dilakukan dengan adanya nama pemakai
dan password untuk mengidentifikasikan hak yang dimiliki oleh setiap
pemakai.
Memiliki standar yang jelas
Integrasi memungkinkan Database Administrator (DBA) untuk
mendefinisikan dan memberikan standar yang dibutuhkan, seperti format
data untuk mendukung pertukaran data antar sistem, aturan penamaan,
standar dokumentasi, prosedur update, dan cara atau hak pengaksesan.
Ekonomis
Dengan menggabungkan semua data operasional organisasi ke dalam satu
database dan membuat beberapa aplikasi yang bekerja dengan
menggunakan satu sumber data, ini dapat menghemat pengeluaran. Jadi
dana yang di keluarkan akan labih kecil dari dana tiap bagian pada file
based system bila digabungkan.
Konflik kebutuhan dapat diseimbangkan
Setiap pengguna atau departemen mempunyai suatu kebutuhan masing-
masing, di mana kebutuhan tersebut dapat menimbulkan konflik dengan
pengguna atau departemen yang lain. Dengan database berada di bawah
11
kendali dari DBA, maka DBA dapat membuat keputusan mengenai
perancangan dan penggunaan operational dari database yang menyediakan
penggunaan sumber daya database terbaik bagi organisasi.
Meningkatkan kemampuan akses dan respon data
Sebagai hasil integrasi, data umum dapat diakses secara langsung oleh
pemakai. Hal ini menyediakan sistem yang memiliki lebih banyak fungsi.
Meningkatkan produktifitas
DBMS menyediakan banyak fungsi standar yang biasanya harus dibuat
oleh seorang programmer pada aplikasi berbasis file. Pada tingkat dasar
DBMS menyediakan semua rutin low level untuk menangani file yang
biasanya ada pada program aplikasi. Kegunaan dari fungsi ini adalah
membuat seorang programmer dapat memusatkan perhatiannya hanya pada
fungsi yang spesifik yang dibutuhkan oleh pengguna, tanpa perlu
memikirkan detil dari implementasi low level-nya.
Mempermudah perawatan dengan menghilangkan ketergantungan data
Dalam file-based system deskripsi dari data dan logika untuk pengaksesan
data dibuat untuk tiap aplikasi, sehingga program sangat tergantung
terhadap data. Sebuah perubahan terhadap struktur data tersebut, sebagai
contoh variabel alamat yang sebelumnya dgn panjang 40 karakter ingin
diubah menjadi 41 karakter, ini memerlukan perubahan yang banyak pada
program yang terpengaruh efek dari perubahan tersebut. Sedangkan pada
DBMS deskripsi data dan aplikasi terpisah, dengan cara demikian membuat
aplikasi tidak terpengaruh terhadap perubahan dari deskripsi data.
12
Meningkatkan concurrency
Pada file-based system, jika dua atau lebih pengguna yang mengakses file
yang sama secara bersamaan, akses itu bisa saling mempengaruhi, dan
bahkan bisa membuat hilangnya informasi. Sedang DBMS dapat mengelola
akses data secara bersamaan.
Meningkatkan kemampuan backup dan perbaikan
Pada file-based system, pengguna sendiri yang bertanggung jawab untuk
melindungi data dari kegagalan sistem komputer atau program aplikasi. Hal
tersebut membutuhkan kerja tambahan di mana pengguna harus melakukan
backup data, dan apabila backup tersebut hilang, pengguna harus
mengulang kembali peng-input-an data. Kebalikannya, DBMS modern
menyediakan fasilitas untuk mengurangi jumlah proses yang harus
dilakukan ketika terjadi kegagalan sistem tersebut.
Kekurangan dari DBMS :
Kompleksitas
Fungsionalitas yang diharapkan dari DBMS membuat DBMS menjadi
software yang sangat kompleks. Pengguna DBMS harus memahami dengan
baik setiap fungsi dari DBMS untuk mendapatkan keuntungan maksimum
dari DBMS tersebut. Ketidakpahaman atas sistem dapat menyebabkan
pengambilan keputusan perancangan yang buruk akan mengakibatkan
dampak serius pada organisasi.
13
Ukuran
Kompleksitas dan fungsionalitas yang baik membuat DBMS menjadi
sebuah software yang berukuran sangat besar dan membutuhkan disk space
yang sangat besar serta jumlah memory yang besar agar dapat dijalankan
seefisien mungkin.
Harga DBMS
Harga DBMS sangat bervariasi tergantung dari lingkungan dan fungsi yang
disediakan termasuk biaya pemeliharaan.
Biaya perangkat keras tambahan
Kebutuhan disk storage untuk DBMS dan database menyebabkan
kemungkinan untuk membeli storage tambahan. Selain itu, untuk
mendapatkan perfoma yang diinginkan, dibutuhkan perangkat keras yang
cepat dan baik tetapi mahal.
Biaya konversi
Pada beberapa situasi, biaya yang dibutuhkan untuk mengubah aplikasi
agar dapat berjalan pada DBMS yang baru dapat jauh lebih mahal dari
biaya perangkat keras tambahan. Biaya tersebut juga termasuk biaya
pelatihan pegawai untuk menggunakan sistem yang baru, dan mungkin juga
biaya pegawai spesialis untuk membantu konversi dan pelaksanaan sistem.
Perfoma
Biasanya file-based system ditulis untuk aplikasi khusus yang
mengakibatkan perfoma secara umum sangat baik. Akan tetapi DBMS
dibuat secara umum untuk dapat menjalankan berbagai aplikasi yang
14
mengakibatkan beberapa aplikasi berjalan lebih lambat dari yang
seharusnya.
Dampak yang besar akibat kegagalan
Pemusatan sumber daya menambah kerawanan pada sistem. Karena semua
pemakai dan aplikasi tergantung pada DBMS, kegagalan pada satu bagian
dapat mengakibatkan sistem terhenti.
2.1.4 Database Language
Data sublanguage terdiri dari dua bagian yaitu Data Definition Language
(DDL) dan Data Manipulation Language (DML). DDL digunakan secara
spesifik untuk skema database, dan DML digunakan untuk membaca dan
memperbarui database. Bahasa ini disebut sebagai data sublanguage karena
tidak memasukkan bentuk pengulangan dan kondisional yang disediakan oleh
bahasa pemrograman tingkat tinggi. Banyak DBMS mempunyai fasilitas untuk
memasukkan sublanguage ke dalam bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti