-
8
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori-teori Basis Data
2.1.1 Data
Menurut Kadir (2000,p7) data adalah fakta mengenai suatu objek.
Data
dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter, atau simbol).
Hirarki data
menurut Kadir (2000,p8-p9) secara tradisional, data
diorganisasikan dalam suatu
hirarki yang terdiri atas elemen, rekaman (record), dan berkas
(file).
- Elemen data
Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah
lagi
menjadi unit lain yang bermakna.
- Rekaman
Rekaman adalah gabungan sejumlah elemen data yang paling
terkait
dalam sistem basis data relasional, rekaman biasa disebut
dengan
istilah tuple atau baris.
- Berkas
Himpunan seluruh rekaman yang bertipe sama membentuk sebuah
berkas. Berkas dapat dikatakan sebagai kumpulan rekaman data
yang
berkaitan dengan suatu subjek.
Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, p23), data adalah
fakta
mentah mengenai orang, tempat, kejadian, dan hal-hal penting
dalam organisasi.
Tiap fakta, dengan sendirinya, secara relatif tidak ada
artinya.
-
9
Menurut Turban (2003,p17), data adalah suatu fakta atau
deksripsi dasar
dari sesuatu, kejadian, aktivitas, dan transaksi yang diperoleh,
disimpan,
direkam, diklasifikasikan, tetapi belum memberikan manfaat
khusus bagi
penggunanya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa data adalah suatu fakta dari
suatu,
kejadian, aktivitas, dan transaksi yang diciptakan, disimpan,
diklasifikasikan oleh
sistem informasi tetapi belum memberikan manfaat khusus bagi
penggunanya.
2.1.2 Definisi Database
Menurut Connolly dan Begg (2005, p15), pengertian database
adalah
kumpulan data yang terhubung secara logis yang dipakai bersama
dan deskripsi
dari data ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi
sebuah organisasi.
Menurut McLord (2001, p258) database adalah suatu koleksi
data
komputer yang terintegrasi, diorganisasikan, dan disimpan dengan
suatu cara
yang memudahkan pengambilan kembali dua tujuan utama dari konsep
database
adalah meminimumkan pengulangan data dan mencapai independensi
data.
Menurut O’Brien (2003, p145) database adalah sebuah kumpulan
yang
terintegrasi dari elemen data yang terhubung secara logikal.
Elemen data
mendeskripsikan entiti-entiti dan hubungan antara
entiti-entiti.
Jadi database adalah suatu sistem penyimpanan data yang tersusun
atas
sekumpulan data yang secara logika saling terkait yang dirancang
untuk
memenuhi kebutuhan informasi perusahaan. Model database
relasional adalah
sistem yang banyak digunakan karena struktur logikalnya yang
sederhana. Pada
model relasional seluruh data disusun secara logikal dalam
relasi-relasi atau
-
10
tabel. Setiap relasi terdiri dari baris, dan kolom dari relasi
yang diberi nama
tertentu disebut atribut. Sedangkan baris dari relasi disebut
tuple dan setiap tuple
(baris) memiliki satu nilai untuk setiap attribut.
Database yang tabel-tabelnya saling terhubung dikatakan memiliki
relasi.
Karena tidak ada relasi yang memiliki dua tuple yang sama, maka
setiap baris
dapat didefinisikan secara untuk dengan menggunakan primary key
. Munculnya
sebuah atribut dalam beberapa relasi dapat mempresentasikan
hubungan antara
tuple dari relasi tersebut (Connolly 2005, p14).
Pemakai database dapat berupa orang atau program aplikasi.
Orang
biasanya menggunakan database dari terminal dan mengambil data
dan
informasi dengan menggunakan query language. Query adalah
pemintaan
informasi dari database, dan query language adalah bahasa khusus
yang user-
friendly yang memungkinkan komputer menjawab query.
Pendekatan basis data adalah memisahkan struktur data dari
program
aplikasi dan menyimpannya dalam database. Database merupakan
sistem
penyimpanan record terkomputerisasi yang bertujuan untuk
pemeliharaan
informasi dan tersedia pada saat dibutuhkan. Dalam menganalisa
kebutuhan
informasi suatu organisasi, kita berusaha menentukan entity,
attribute, dan
relation.
Teknologi basis data memperbolehkan sekumpulan data dengan
berbagai
tipe(teks, angka, gambar, suara, dan lain-lain) disimpan dalam
komputer dan
digunakan secara efisien tanpa adanya duplikasi oleh aplikasi
yang berhubungan.
-
11
2.1.3 Database Management System (DBMS)
2.1.3.1 Definisi DBMS
Menurut Connolly dan Begg (2005, p16), pengertian DBMS
adalah
sebuah sistem piranti lunak yang memungkinkan user untuk
mendefinisikan,
membuat, menjaga, dan mengontrol akses ke dalam basis data.
2.1.3.2 Tujuan DBMS
Tujuan utama pengolahan data dalam basis data adalah agar
dapat
memperoleh data yang dicari dengan mudah dan cepat. Pemanfaatan
basis
data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan seperti berikut
ini :
a) Kecepatan dan kemudahan (speed)
b) Efisiensi ruang penyimpanan (space)
c) Keakuratan (accuracy)
d) Ketersediaan (availability)
e) Kelengkapan (completeness)
f) Keamanan (security)
g) Kebersamaan pemakai (sharebility)
2.1.3.3 Komponen – Komponen DBMS
Menurut Connolly dan Begg (2005, p18), Database Management
System (DBMS) memiliki 5 komponen penting, yaitu:
1. Hardware (Perangkat Keras)
-
12
Dalam menjalankan aplikasi dan DBMS diperlukan perangkat
keras. Perangkat keras dapat berupa a single personal
computer, single mainframe, sampai jaringan komputer.
Perangkat keras yang digunakan bergantung pada persyaratan
dari organisasi dan DBMS yang digunakan.
2. Software (Perangkat Lunak)
Komponen perangkat lunak meliputi DBMS software dan
program aplikasi beserta Sistem Operasi, termasuk perangkat
lunak tentang jaringan bila DBMS digunakan dalam jaringan
seperti LAN (Local Area Network).
3. Data
Data merupakan komponen terpenting dari DBMS dan juga
merupakan komponen penghubung antara komponen mesin
(Hardware dan Software) dan komponen human (Procedures
dan People).
4. Prosedur
Prosedur merupakan panduan dan instruksi dalam membuat
desain dan menggunakan basis data. Penggunaan dari sistem
dan staf dalam mengelola basis data membutuhkan prosedur
dalam menjalankan sistem dan mengelola basis data itu
sendiri. Prosedur di dalam basis data dapat berupa: login di
dalam basis data, penggunaan sebagian fasilitas DBMS, cara
menjalankan dan memberhentikan DBMS, membuat salinan
backup database, memeriksa hardware dan software yang
-
13
sedang berjalan, mengubah struktur basis data, meningkatkan
kinerja atau membuat arsip data pada media penyimpanan
sekunder.
5. Manusia
Komponen terakhir yaitu manusia sendiri yang terlibat dalam
sistem tersebut. Komponen ini meliputi data and database
administrator, database designers, application developers,
dan end-users.
2.1.3.4 Keuntungan dan Kerugian DBMS
Menurut Connolly dan Begg (2005, p26), keuntungan DBMS
adalah
sebagai berikut:
1. Mengurangi kesalahan yang disebabkan oleh faktor manusia.
Tugas mekanis lebih baik dilaksanakan oleh mesin.
2. Komputer dapat mengambil dan mengubah data lebih cepat
dari manusia
3. Akurat dan informasi terbaru selalu tersedia setiap saat
4. Menghemat ruangan karena tidak perlu menyediakan ruangan
penyimpanan kertas file yang sangat banyak
Menurut Connolly dan Begg (2005, p29), kerugian DBMS adalah
sebagai berikut :
1. Kompleksitas
2. Ukuran
-
14
3. Biaya dari DBMS
4. Biaya tambahan perangkat keras
5. Biaya proses konversi
6. Performa
7. Pengaruh kegagalan yang lebih tinggi
2.1.4 Database Language
2.1.4.1 Data Definition Language (DDL)
Menurut Connolly dan Begg (2005, p40), pengertian Data
Definition
Language adalah suatu bahasa yang memperbolehkan Database
Administrator (DBA) atau pengguna untuk mendeskripsikan dan
memberi
nama suatu entitas, atribut, dan relasi data yang dibutuhkan
untuk aplikasi,
bersama dengan integritas data yang diasosiasikan dan batasan
(constraint)
keamanan data.
Perintah dalam bahasa tersebut secara umum antara lain:
1. CREATE, digunakan untuk membuat suatu objek basis data
yang
baru.
2. ALTER, digunakan untuk mengubah atribut-atribut dari
objek
basis data yang sudah terdapat pada basis data.
3. DROP, digunakan untuk menghapus objek tertentu.
2.1.4.2 Data Manipulation Language (DML)
-
15
Menurut Connolly dan Begg (2005, p40), pengertian Data
Manipulation Language adalah suatu bahasa yang menyediakan
seperangkat
operasi untuk mendukung manipulasi data yang berada pada basis
data.
Pengoperasian data yang akan dimanipulasi biasanya meliputi
:
1. Penambahan data baru ke dalam basis data.
2. Modifikasi data yang disimpan ke dalam basis data.
3. Pengembalian data yang terdapat di dalam basis data.
4. Penghapusan data dari basis data.
DML dibagi menjadi 2 jenis yaitu Procedural dan
Non-procedural.
Menurut Connolly dan Begg (2005, p41), pengertian Procedural DML
adalah
suatu bahasa yang memperbolehkan pengguna untuk mendeskripsikan
ke
sistem data apa yang dibutuhkan dan bagaimana mendapatkan data
tersebut
secara tepat, sedangkan Non-procedural DML adalah sebuah bahasa
yang
mengizinkan pengguna untuk menentukan data apa yang dibutuhkan
tanpa
memperhatikan bagaimana data diperoleh.
Perintah-perintah dalam DML antara lain :
1. SELECT, digunakan untuk melakukan query.
2. INSERT, digunakan untuk memasukan data ke tabel.
3. UPDATE, digunakan untuk memperbaharui data pada tabel.
4. DELETE, digunakan untuk menghapus data dari tabel.
5. FROM, digunakan untuk menentukan tabel yang ingin
digunakan
selama proses pengeksekusian query.
6. WHERE, digunakan untuk melakukan filtrasi data pada tabel
yang dilakukan query berdasarkan kondisi tertentu.
-
16
2.1.4.3 Fungsi Agregat dan Kontrol Akses
Fungsi-fungsi agregat yang dimiliki SQL antara lain :
1. COUNT, digunakan untuk menghitung jumlah record 1 row
yang
berhasil diambil dalam suatu proses query.
2. SUM, digunakan untuk menghitung jumlah nilai keseluruhan
dalam suatu kolom.
3. AVG, digunakan untuk menghitung nilai rata-rata dalam
suatu
kolom.
4. MIN, digunakan untuk menampilkan nilai terkecil dalam
suatu
kolom.
5. MAX, digunakan untuk menampilkan nilai terbesar dalam
suatu
kolom.
Kontrol akses digunakan untuk memberi/mencabut hak akses
dari/untuk pengguna basis data. Perintah dalam control akses
:
1. GRANT, digunakan untuk memberikan hak akses kepada
pengguna basis data.
2. REVOKE, digunakan untuk mencabut hak akses kepada
pengguna basis data.
2.1.5 Database Lifecycle
Menurut Connoly dan Begg (2005, p284), sebuah sistem
database
merupakan komponen dasar sistem informasi organisasi yang lebih
besar
sehingga siklus hidup aplikasi database berhubungan dengan
siklus hidup sistem
-
17
informasi. Tahapan-tahapan siklus hidup aplikasi adalah
sebagaimana terlihat
pada gambar berikut :
Gambar 2.1 Database Lifecycle
(Sumber : Connoly, 2005, p272)
-
18
-
19
2.1.5.1 Definisi Sistem
Menurut Connolly dan Begg (2005, p286), sistem adalah
menggambarkan lingkup dan batasan-batasan dari aplikasi basis
data dan
user view yang utama. Sebelum mencoba merancang suatu aplikasi
basis data
diperlukan untuk mengenali batasan sistem dan bagaimana
antarmuka
dengan bagian sistem informasi lainnya dalam organisasi. Hal
penting yang
harus diperhatikan adalah batasan pemakai dan aplikasi
mendatang.
Mengidentifikasikan user view sangat penting dalam
mengembangkan
aplikasi basis data agar dapat memastikan tidak ada pemakai
utama yang
terlupakan ketika mengembangkan keperluan untuk aplikasi
baru.
Menurut Lucas (1993, p2) sistem adalah suatu himpunan
kompnen
atau variable yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling
bergantungan satu
sama lain dan terpadu.
Menurut McLord (2001, p13) “A system is a group of elements
that
are integrate with common purpose of achieving an objective”
yang artinya
sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud
yang
sama untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut O’Brien (2003, p8) sistem adalah kumpulan elemen
yang
saling terhubung atau berinteraksi membentuk suatu kesatuan
atau
sekumpulan komponen yang saling terhubung dan bekerja sama
untuk
mencapai sasaran dengan menerima input dan menghasilkan output
dalam
sebuah proses transformasi yang teroganisir.
-
20
Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan sistem
adalah
kumpulan unsur-unsur yang berhubungan untuk melaksanakan
kegiatan-
kegiatan perusahaan dalam mencapai suatu tujuan tertentu.
2.1.5.2 Pengumpulan dan Analisis Kebutuhan
Menurut Connolly dan Begg (2005, p288), pengumpulan dan
analisis kebutuhan adalah proses dari analisis dan pengumpulan
informasi
tentang bagian organisasi yang didukung oleh sistem aplikasi
basis data dan
menggunakan informasi ini untuk mengenali kebutuhan-kebutuhan
untuk
sistem baru. Pengumpulan dan analisis kebutuhan adalah tahapan
persiapan
merancang basis data. Jumlah data yang dikumpulkan tergantung
pada
masalah alamiah dan kebijakan suatu perusahaan. Lebih banyak
mempelajari
lebih cepat membimbing ke analisis permasalahan. Lebih sedikit
berpikir
dapat mengakibatkan membuang waktu dan uang secara sia-sia
karena
bekerja pada solusi yang salah ke masalah yang salah. Beberapa
teknik atau
cara untuk mendapatkan informasi adalah dengan teknik Fact
Findng. Fact
Finding adalah teknik yang digunakan untuk mengidentifikasikan
kebutuhan.
2.1.5.3 Metodologi Perancangan Basis Data
Menurut Connolly dan Begg (2005, p438), metodologi
perancangan
basis data adalah suatu pendekatan terstruktur yang menggunakan
prosedur,
teknik, alat-alat, dan bantuan dokumentasi untuk mendukung
dan
memfasilitasi proses perancangan. Menurut Connolly dan Begg
(2005, p439)
proses perancangan terdiri dari tiga bagian, yaitu:
-
21
1. Perancangan Basis Data Konseptual
Perancangan basis data konseptual adalah proses membangun
suatu model informasi yang digunakan suatu perusahaan,
yang berdiri sendiri terhadap semua pertimbangan fisikal.
2. Perancangan Basis Data Logikal
Perancangan basis data logikal adalah proses membangun
model informasi yang digunakan dalam suatu perusahaan
berdasarkan pada spesifik data model, tetapi berdiri sendiri
terhadap semua fakta-fakta DBMS dan pertimbangan fisikal
lainnya.
3. Perancangan Basis Data Fisikal
Perancangan basis data fisikal adalah proses menghasilkan
satu deskripsi mengenai implementasi basis data pada media
penyimpanan sekunder; dia menggambarkan dasar relasi, file
organisasi, dan indeks-indeks yang digunakan untuk
mencapai efisiensi akses terhadap data, dan semua integritas
constraint dan pengukuran keamanan.
2.1.5.4 Seleksi DBMS
Menurut Connolly dan Begg (2005, p295), pengertian seleksi
DBMS
adalah menyeleksi DBMS yang tepat untuk mendukung aplikasi basis
data.
Seleksi DBMS dilakukan antara tahapan perancangan database
logikal dan
perancangan database fisikal. Tujuannya untuk kecukupan sekarang
dan
kebutuhan masa mendatang pada perusahaan, membuat keseimbangan
biaya
-
22
termasuk pembelian produk DBMS, piranti lunak untuk mendukung
aplikasi
basis data, biaya yang berhubungan dengan perubahan dan
pelatihan
pegawai.
2.1.5.5 Perancangan Aplikasi
Menurut Connolly dan Begg (2005, p299), pengertian
perancangan
aplikasi adalah merancang antarmuka pemakai dan program
aplikasi, yang
akan memproses basis data. Perancangan basis data dan aplikasi
merupakan
aktivitas yang dilakukan secara bersamaan pada database
application
lifecycle.
2.1.5.6 Prototyping
Menurut Connolly dan Begg (2005, p304), pengertian
prototyping
adalah membuat model kerja dari aplikasi basis data. Tujuannya
adalah untuk
memungkinkan pemakai menggunakan prototype untuk
mengidentifikasikan
fitur-fitur sistem berjalan dengan baik atau tidak, dan bila
memungkinkan
untuk menyarankan peningkatan atau bahkan penambahan fitur-fitur
baru ke
dalam sistem database.
-
23
Gambar 2.2 Langkah-langkah Prototyping
Ada dua macam strategi prototyping yang digunakan sekarang :
1. Prototyping Kebutuhan (Requirement Prototyping)
Menggunakan suatu prototype untuk menetapkan kebutuhan
dari tujuan aplikasi basis data dan ketika kebutuhan sudah
terpenuhi, prototype tidak digunakan lagi atau dibuang.
2. Prototyping Evolusioner (Evolutionary Prototyping)
Prototype Evolusioner digunakan dengan tujuan yang sama.
Perbedaan yang penting adalah bahwa prototype tidak
dibuang tetapi dengan mengembangkan lebih lanjut menjadi
aplikasi basis data yang dikerjakan.
2.1.5.7 Implementasi
Menurut Connolly dan Begg (2005, p304), pengertian
implementasi
adalah realisasi fisik suatu basis data dan perancangan
aplikasi. Implementasi
-
24
basis data dapat dicapai menggunakan Data Definition Language
(DDL) dari
DBMS yang dipilih atau Graphical User Interface (GUI).
Pernyataan DDL
digunakan untuk menciptakan struktur-struktur basis data dan
file-file basis
data yang kosong. Semua spesifikasi user view juga
diimplementasikan pada
tahap ini.
2.1.5.8 Data Conversion And Loading
Menurut Connolly dan Begg (2005, p305), pengertian data
convertion and loading adalah mentransfer semua data yang telah
ada ke
dalam basis data yang baru dan mengkonversi semua aplikasi yang
ada untuk
dijalankan pada basis data yang baru. Tahap ini hanya dibutuhkan
ketika
sistem basis data yang baru menggantikan sistem basis data yang
lama. Pada
masa sekarang, umumnya DBMS memiliki kegunaan untuk memasukkan
file
ke dalam basis data baru tujuannya adalah untuk memungkinkan
pengembang untuk mengkonversi dan menggunakan aplikasi program
lama
untuk digunakan oleh sistem baru.
2.1.5.9 Pengujian
Menurut Connolly dan Begg (2005, p305), pengertian pengujian
adalah proses menjalankan program aplikasi dengan maksud untuk
mencari
kesalahan. Sebelum digunakan, aplikasi basis data yang baru
dikembangkan
harus diuji secara menyeluruh. Untuk mencapainya harus hati-hati
dalam
menggunakan perencanaan strategi uji dan menggunakan data asli
untuk
semua proses penguji.
-
25
Pengguna-pengguna suatu sistem yang baru seharusnya
dilibatkan
dalam proses pengujian. Situasi yang ideal untuk pengujian suatu
sistem
adalah dengan menguji basis data pada sistem hardware yang
berbeda, tetapi
sering kali ini tidak tersedia. Jika data sesungguhnya
digunakan, sangat
penting sekali untuk memiliki backup untuk menangkap kesalahan
yang
terjadi. Setelah pengujian selesai, sistem aplikasi siap
digunakan dan
diserahkan ke pemakai.
2.1.5.10 Operasional dan Pemeliharaan
Menurut Connolly dan Begg (2005, p306), pengertian
operasional
dan pemeliharaan adalah proses memonitor dan memelihara sistem
yang
telah di-install.
2.2 Pengertian Normalisasi
Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam perancangan logikal
sebuah
basis data, teknik pengelompokkan atribut dari suatu relasi
sehingga membentuk
struktur relasi yang baik (tanpa redundansi). Menurut Connolly
dan Begg (2005,
p388), pengertian normalisasi adalah teknik untuk menghasilkan
sejumlah relasi
table dengan properties yang diinginkan, sesuai dengan kebutuhan
data dari
perusahaan.
Dengan kata lain normalisasi merupakan proses mengubah suatu
relasi
yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua relasi atau lebih
yang tidak
memiliki masalah tersebut. Masalah yang dimaksud itu sering
disebut dengan
istilah anomali.
-
26
2.2.1 Data Redundancy and Update Anomaly
Anomali adalah efek samping yang tidak diharapkan (misalnya
menyebabkan inconsistency (tidak konsisten) data atau membuat
suatu data
menjadi hilang saat data lain dihapus) yang muncul dalam suatu
proses
perancangan basis data. Suatu tujuan desain database relational
yang utama
adalah menggolongkan atribut ke dalam hubungan-hubungan untuk
memperkecil
data redundancy dan dengan demikian mengurangi tempat
penyimpanan file
yang diperlukan oleh hubungan-hubungan dasar yang
diimplementasikan.
Hubungan-hubungan yang memiliki data redundan mungkin memiliki
masalah
yang disebut update anomalies, yang diklasifikasikan sebagai
insertion, deletion,
atau modification anomalies.
2.2.2 Functional Dependency
Functional Dependency (ketergantungan fungsional)
menguraikan
hubungan antara atribut-atribut dalam sebuah relasi. Sebagai
contoh, jika A dan
B adalah relasi R, B adalah secara fungsional bergantung kepada
A (A B), jika
setiap nilai dari A diasosiasikan dengan tepat satu nilai dari
B. (A dan B masing-
masing boleh dari satu atau lebih atribut).
2.2.3 Bentuk Normal
Normalisasi sering dieksekusi sebagai langkah-langkah yang
berangkai/berseri. Bentuk normal adalah suatu aturan yang
dikenakan pada
relasi-relasi dalam basis data dan harus dipenuhi oleh
relasi-relasi tersebut pada
-
27
tingkatan normalisasi. Suatu relasi dikatakan berada dalam
bentuk normal
tertentu jika memenuhi kondisi-kondisi tertentu.
Beberapa tingkatan yang biasa digunakan pada normalisasi
adalah:
1. UNF
Sebelum membahas bentuk normal yang pertama, kita
mendefinisikan normal form awal yaitu Unnormalized Form
(UNF). UNF adalah sebuah tabel yang berisi satu atau lebih
kelompok data yang berulang.
2. Bentuk normal pertama (1NF)
Bentuk normal pertama adalah hubungan dimana persimpangan
dari setiap baris dan kolom berisi satu dan hanya satu nilai.
Atau
dengan kata lain, pada 1NF kita menghilangkan repetisi dan
data
yang merupakan hasil kalkulasi.
3. Bentuk normal kedua (2NF)
Bentuk normal kedua didefinisikan berdasarkan ketergantungan
fungsional penuh (Full Functional Dependency).
Full Functional Dependency menandai bahwa jika A dan B
adalah
atribut dari sebuah relasi, B adalah penuh secara fungsional
tergantung pada A jika B adalah secara fungsional tergantung
pada A, tetapi tidak pada semua subset dari A.
Sedangkan 2NF adalah sebuah relasi antara bentuk normal
pertama, dan setiap atribut bukan primary key adalah penuh
secara fungsional bergantung pada primary key. Atau dengan
kata
lain, pada 2NF kita menghilangkan ketergantungan partial.
-
28
4. Bentuk normal ketiga (3NF)
Bentuk normal ketiga didefinisikan berdasarkan
ketergantungan
transitif (Transitive Dependency).
Transitive Dependency adalah sebuah kondisi dimana A, B, dan
C
adalah atribut-atribut dari relasi seperti jika A B dan B C,
maka C secara transitif bergantung pada A melalui B. (Dengan
ketentuan bahwa A tidak secara fungsional bergantung pada B
atau C). Sedangkan 3NF adalah sebuah relasi antara bentuk
dan
bentuk kedua, dan dimana tidak ada atribut yang bukan
primary
key secara transitif bergantung pada primary key.
5. Bentuk normal Boyce-Codd (BCNF)
Menurut Connoly dan Begg (2002, p398) suatu relasi disebut
memenuhi bentuk normal Boyce-Codd jika dan hanya jika semua
penentu(determinan) adalah candidate key. BCNF merupakan
bentuk normal sebagai perbaikan terhadap 3NF karena bentuk
normal ketiga berkemungkinan masih memiliki anomali sehingga
perlu dinormalisasi lebih jauh. Suatu relasi yang memenuhi
BCNF
selalu memenuhi 3NF, tetapi tidak untuk sebaliknya.
Bentuk normal pertama hingga ketiga merupakan bentuk normal
yang
umum dipakai. Artinya, bahwa pada kebanyakan relasi bila ketiga
bentuk normal
tersebut telah dipenuhi maka persoalan anomali tidak akan muncul
lagi. Bentuk
normal Boyce-Codd merupakan revisi terhadap bentuk normal
ketiga. Bentuk
normal keempat (4NF) dan kelima (5NF) hanya dipakai pada
kasus-kasus
khusus, yakni pada relasi yang mengandung banyak ketergantungan
nilai.
-
29
2.3 Entity Relationship Modelling
Menurut Connoly dan Begg (2005, p342), Salah satu aspek yang
sulit
dalam perancangan database adalah kenyataan bahwa perancang,
programmer,
dan pemakai akhir cenderung melihat data dengan cara yang
berbeda. Untuk
memastikan pemahaman secara alamiah dari data dan bagaimana data
digunakan
oleh perusahaan dibutuhkan sebuah bentuk komunikasi yang
non-teknis dan
bebas dari kebingungan. Berikut ini adalah notasi
Entity-Relationship Modelling
menurut Connoly dan Begg :
Gambar 2.3 Notasi Entity-Relationship Modelling
-
30
2.3.1 Entity Type
Menurut Connoly dan Begg (2005, p343), Entity Type adalah
kumpulan
objek-objek yang berproperti sama, dimana properti tersebut
diidentifikasikan
memiliki keberadaan yang bebas.
2.3.2 Attribute
Menurut Connoly dan Begg (2005, p350-352), atribut adalah sifat
dari
sebuah entity atau sebuah tipe relationship. Atribut menyimpan
nilai dari setiap
entity occurrence dan mewakili bagian utama dari data yang
disimpan dalam
basis data.
Attribute domain adalah sejumlah nilai yang diperkenankan untuk
satu
atau lebih atribut. Setiap atribut yang dihubungkan dengan
sejumlah nilai disebut
domain. Domain mendefinisikan nilai-nilai yang dimiliki sebuah
atribut dan
sama dengan konsep domain pada model relasional.
Simple Attribute adalah atribut yang terdiri dari satu komponen
tunggal
dengan keberadaan yang bebas. Simple Attribute tidak bisa dibagi
lagi ke dalam
komponen yang lebih kecil. Contohnya, posisi dan gaji dari
entity pegawai.
Sedangkan Composed attribute adalah sebuah susunan atribut dari
banyak
komponen dengan sebuah keberadaan yang bebas dari
masing-masingnya.
Dalam hal ini beberapa atribut dapat dipisahkan menjadi komponen
yang lebih
kecil lagi dengan keberadaan yang bebas dari masing-masingnya.
Contohnya
atribut alamat dari entity kantor cabang yang mengandung nilai
(jalan, kota, kode
pos) bisa dipecahkan menjadi simple attribute jalan, kota, dan
kode pos.
-
31
Single value attribute adalah atribut yang hanya menyimpan nilai
tunggal
untuk suatu sifat dari entity. Multi-valued attribute adalah
atribut yang bisa
menyimpan nilai lebih dari satu untuk suatu sifat dari entity.
Contohnya atribut
telepon pada entity kantor cabang yang bisa memiliki lebih dari
satu nomor
telepon.
Derived attribute (atribut turunan) adalah atribut yang
menunjukkan nilai
yang diperoleh dari atribut yang berhubungan, tidak terlalu
dibutuhkan dalam
tipe entity yang sama. Atribut turunan mungkin juga menyangkut
hubungan dari
atribut pada tipe entity yang berbeda.
2.3.3 Relationship Type
Menurut Connoly dan Begg (2005, p346), Relationship Type
adalah
sekumpulan hubungan antara satu atau lebih tipe-tipe entity.
Derajat dari
relationship adalah jumlah dari partisipasi (participating) tipe
entity dalam
sebuah tipe relationship tertentu. Sebuah relationship
berderajat dua disebut
binary; relationship berderajat tiga disebut sebagai ternary;
dan relationship
berderajat empat disebut sebagai quarternar.
2.3.4 Kunci (Key)
Menurut Connoly dan Begg (2005, p78-79), kunci relasi sangat
dibutuhkan untuk mengidentifikasi satu atau lebih atribut yang
memiliki nilai
unik setiap tuple dalam relasi. Macam-macam kunci relasi :
1. Kunci Sederhana (Simple Key)
Kunci Sederhana adalah suatu kunci yang dibentuk oleh satu
atribut.
-
32
2. Kunci Komposit (Composite Key)
Kunci Komposit adalah kunci yang disusun berdasarkan lebih
dari
satu atribut.
3. Kunci Kandidat (Candidate Key)
Kunci Kandidat adalah suatu atribut atau satu set minimal
atribut
yang mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian spesifik
dari
entity.
4. Kunci Primer (Primary Key)
Kunci Primer adalah satu atribut atau satu set minimal atribut
yang
tidak hanya mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian
spesifik,
tapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entity.
5. Kunci Alternatif (Alternative Key)
Kunci Alternatif adalah kunci kandidat yang tidak terpakai
sebagai
kunci primer.
6. Kunci Tamu (Foreign key)
Kunci Tamu adalah satu atribut yang melengkapi satu hubungan
(relationship) yang menunjukkan ke induknya.
2.3.5 Simbol / Notasi pada Entity-Relationship Modelling ( ER
Modelling )
Menurut Connoly dan Begg (2005, p1320), ada dua tipe symbol /
notasi
yang bisa digunakan dalam Entity-Relationship Modelling, yaitu
ER Modelling
menggunakan Notasi Chen dan ER Modelling menggunakan Notasi
Crow’s Feet.
-
33
Tabel 2.1 ER Modelling Menggunakan Notasi Chen
Notasi Arti
Stong entity
Weak entity
Relationship
Asosiasi relationship dengan weak
entity
Relationship recursive dengan role name
untuk mengidentifikasi role yang
digambarkan dalam rel ationship entity
Attribute
Primary Key Attribute
Multi-valued attribute
Derived attribute
-
34
Notasi Arti
One to one (1:1) relationship
One to many (1:M) relationship
Many to many (M:N) relationship
One to many relationship dengan
mandatory participation untuk entity A
dan B
One to many relationship dengan
optional participation untuk entity A dan
mandatory participation untuk entity B
One to many relationship dengan
optional participation untuk entity A dan
B
Generalisasi/spesialisasi
Table 2.2 ER Modelling Menggunakan Notasi Crow’s Feet
Notasi Arti
Entity
-
35
Notasi Arti
Relationship
Relationship recursive dengan role name
untuk mengidentifikasi role yang
digambarkan dalam rel ationship entity
Atribut dituliskan pada bagian bawah
symbol entity
One to one relationship
One to many relationship
Many to many relationship
One to many relationship dengan
mandatory participation untuk entity A
dan B
One to many relationship dengan
optional participation untuk entity A dan
mandatory participation untuk entity B
One to many relationship dengan
optional participation untuk entity A dan
B
-
36
2.4 Diagram Aliran Data (DFD)
Menurut Yourdon (1989, p139), diagram aliran data adalah model
atau
alat yang dibunakan untuk menggambarkan sistem sebagai jaringan
dari
sekumpulan proses fungsional, yang dihubungkan satu dengan yang
lainnya oleh
suatu aliran data dan meneruskannya menjadi data.
Ada tiga tingkatan dalam diagram aliran data, yaitu :
1. Diagram Konteks
Merupakan tingkatan yang paling pertama, yang menggambarkan
ruang lingkup sistem dari sistem yang digunakan. Diagram ini
hanya
memiliki satu proses yang menggambarkan sistem secara
keseluruhan
dan hubungan antara sistem dengan unit-unit di luar sistem
tersebut.
2. Diagram Nol
Diagram yang menggambarkan proses-proses dan aliran data
yang
terjadi di dalam suatu sistem. Proses-proses ini dapat dipecah
menjadi
proses-proses dan aliran data yang lebih terperinci.
3. Diagram Rinci
Diagram yang menggambaran rincian proses-proses yang ada
pada
diagram nol dan rincian proses-proses ini dapat dipecah lagi
menjadi
proses-proses yang lebih terperinci.
Menurut Yourdon (1989, p141-152), diagram aliran data terdiri
dari
simbol-simbol sebagai berikut :
-
37
a. Proses (Bubble atau function atau transformation)
Proses menggambarkan bagian dari sistem yang mengolah
masukan
menjadi keluaran. Proses digambarkan dengan sebuah
lingkaran.
Gambar 2.4 S imbol Proses dalam DFD
b. Aliran (flow)
Aliran menggambarkan perpindahan informasi dari satu bagian
ke
bagian lain dari sistem. Awal panah menggambarkan asal data
sedangkan arah panah menggambarkan tujuan.
Gambar 2.5 S imbol Aliran Data dalam DFD
c. Store
Simbol ini digunakan untuk menggambarkan penyimpanan data.
Gambar 2.6 S imbol Data Store dalam DFD
d. Terminator
Merupakan simbol yang menggambarkan entitas yang dapat
berupa
orang, kelompok, atau organisasi yang berhubungan dengan
system.
-
38
Gambar 2.7 S imbol Terminator dalam DFD
2.5 State Transistion Diagram (STD)
Menurut George A et al (1996, p364), State Transition Diagram
adalah
suatu diagram yang menggambarkan bagaimana suatu proses
dihubungkan satu
sama lain dalam waktu yang bersamaan. State Transition Diagram
digambarkan
dengan sebuah state yang berupa komponen sistem yang
menunjukkan
bagaimana kejadian-kejadian tersebut dari satu state ke state
lain.
Ada dua macam symbol yang menggambarkan proses dalam State
Transition Diagram (STD), yaitu :
1. Gambar persegi panjang menunjukkan state dari system
Gambar 2.8 S imbol State dalam STD
2. Gambar panah menunjukkan transisi antar state.
Tiap panah diberi label dengan ekspresi aturan. Label yang di
atas
menunjukkan kejadian yang menyebabkan tarnsisi yang terjadi.
Label
yang di bawah menunjukkan aksi yang terjadi akibat dari
kejadian
tadi.
Gambar 2.9 S imbol Transisi dalam STD
Contoh STD:
-
39
Gambar 2.10 Contoh STD
2.6 Web
Menurut Eaglestone dan Ridley (2001, p24), web adalah sebuah
aplikasi
internet. Web menyediakan sebuah cara yang mudah untuk mengakses
informasi
dan menjalankan program-program yang disimpan pada
komputer-komputer
yang dihubungkan oleh internet. Web dijalankan dengan program
pada server
dan menerima respon dari klien. Dari hubungan tersebut maka
beberapa
komputer menjadi Web Server, yakni komputer yang menyediakan
informasi dan
dapat diakses melalui web oleh komputer klien.
2.6.1 Aplikasi – Aplikasi Web
1. Publikasi Web
Menurut Eaglestone dan Ridley (2001, p31), publikasi web
adalah
menggunakan web untuk menyimpan dan menyebarkan informasi.
2. Electronic Commerce (E-Commerce)
Menurut Eaglestone dan Ridley (2001, p32), e-commerce adalah
lebih
dari menjual dan membeli menggunakan internet.
3. Group activities
Menurut Eaglestone dan Ridley (2001, p32), group activities
adalah
kemampuan antara menyimpan dan meng-update informasi dan
berkomunikasi dengan pengguna-pengguna yang lain melalui web
yang telah membawa jarak aplikasi-aplikasi yang mendukung
pekerjaan kelompok.
-
40
4. Embedded
Menurut Eaglestone dan Ridley (2001, p33), sistem-sistem
embedded
adalah sistem-sistem komputer adalah komponen-komponen suatu
konstruksi, seperti mobil, kapal, peralatan industri, dan
lain-lain.
Mungkin menggunakan internet untuk mengakses dan meng-update
informasi yang relevan, seperti keadaan cuaca, lokasi-lokasi,
dan lain-
lain.
2.6.2 Teknologi yang Berhubungan dengan Web
1. Browsers
Menurut Eaglestone dan Ridley (2001, p198), pengertian
browser
adalah khusus digunakan untuk menampilkan dokumen web dan
mengikuti link yang mereka miliki untuk mengakses ke web
dokumen
yang lain atau untuk berpindah antara bagian web dokumen
yang
berbeda. Beberapa contoh web browser yang banyak digunakan
antara lain adalah Netscape Communicator dan Microsoft
Internet
Explorer.
2. Transmission Control Protocol / Internet Protocol
(TCP/IP)
TCP/IP merupakan protokol komunikasi terpenting di internet.
TCP/IP menggambarkan mekanisme dan aturan untuk
mengoperasikan komputer-komputer supaya dapat berbagi
informasi
antar jaringan. Tugas TCP/IP adalah memecah data ke dalam paket
–
paket dan menggabungkannya kembali pada komputer yang
-
41
menerima informasi tersebut. Sedangkan tugas IP adalah
me-route
data dan memastikan paket-paket tersebut dikirimkan ke tujuan
yang
benar.
3. Universal Resource Locator (URL)
Setiap web mempunyai alamat akses yang unik yaitu Universal
Resource Locator (URL). URL juga digunakan dalam dokumen web
untuk mengaitkan link, baik antara dokumen – dokumen web,
maupun
anatara situs-situs web.
4. IP Addresses
Menurut Eaglestone dan Ridley (2001, p185), protokol TCP/IP
mengidentifikasikan setiap host dengan suatu alamat yang
unik,
dikenal dengan IP Address. Suatu simbolik IP Address adalah
disusun
dengan suatu daftar nama. Ini dipisahkan dengan tanda titik.
a. Nama pertama adalah untuk host.
b. Dan diikuti suatu daftar nama domain.
c. Nama domain adalah terurut dari kiri ke kanan, dari khusus
ke
umum.
5. Client dan Server
Menurut Eaglestone dan Ridley (2001, p197), client system
adalah
menampilkan web page yang menyediakan antar muka pengguna ke
sistem web basis data. Ini ditampilkan menggunakan browser.
Sedangkan web server system adalah menyimpan dokumen –
dokumen, script dan program. Dokumen – dokumen web adalah
versi
penambahan dari web page yang ditampilkan oleh browser, dan
-
42
mungkin juga memasukkan script-script yang berhubungan ke
aspek-
aspek dinamik seperti pengembalian, manipulasi, update data
dalam
basis data. Program juga mengimplementasikan sistem basis data
atau
menyediakan suatu antar muka ke dia, contoh script CGI.
6. HTTP
HTTP adalah protokol komunikasi yang digunakan oleh web.
Pengiriman data dari server ke klien dengan menggunakan http
yang
diaktifkan oleh klien.
7. Hypertext Markup Language (HTML)
Hyper-text Mark-up Language adalah markup language dari web.
HTML menetapkan format dari suatu dokumen web dan
memungkinkan hypertext link dimasukkan dalam dokumen
tersebut.
Seiring dengan perubahan yang terjadi pada web, HTML juga
berkembang dengan adanya sekumpulan teknologi baru, yang
dinamakan Dynamic HTML atau DHTML. Teknologi ini
memungkinkan HTML menjadi lebih besar dari sekedar bahasa
statis,
dimana dengan teknologi ini HTML dapat menampilkan animasi
dan
menjadi lebih interaktif dan fleksibel.
8. Search Engines
Menurut Eaglestone dan Ridley (2001, p200), pengertian
search
engines adalah tipe signifikan yang lain dari klien yang
mengakses
informasi pada web. Search engine memiliki dua aturan :
a. Search engine memasang indek-indek ke isi dari dokumen-
dokumen yang disimpan pada web.
-
43
b. Mereka juga menyediakan fasilitas pencarian untuk klien
yang
lain.
Seorang klien dapat mengakses search engine, dan kemudian
mengajukan query ke dia. Search engine akan kemudian
menggunakan indek tersebut untuk menempatkan website yang
relevan.
2.7 Web Database System
2.7.1 Pengertian Web Database System
Menurut Eaglestone dan Ridley (2001, p38), Web Database
System
adalah sistem dimana teknologi web dan database digunakan secara
bersamaan.
Web Database System menyediakan akses yang lebih luas ke sistem
database
dan meningkatkan kegunaan web.
2.7.2 Pendekatan dalam Mengimplementasi Web Database
Ada tiga pendekatan dalam mengimplemetasi web database, antara
lain:
1. Pendekatan Server Side
Pada pendekatan ini browser diperluas untuk menambah fungsi
dan
eksternal aplikasinya dengan penggunaan server sebagai
gateway
untuk mengeksekusi sistem lain. Pada umumnya pendekatan
server
side digunakan untuk proses lengkap dengan ukuran besar.
2. Pendekatan Client Side
Pada pendekatan ini proses aplikasi dieksekusi di sisi server
dimana
data harus diterima dari client ke server, data diproses di
server,
-
44
kemudian hasil harus dikirim dari server ke client. Pendekatan
ini
efektif jika digunakan pada proses dengan skala kecil seperti
animasi
web pages, validasi data atau perhitungan.
3. Pendekatan Client Server
Pada pendekatan ini, server dibagi antara dua sistem
komputer
dimana client menyiapkan interface dan server sebagai
layanan
(service). Masing- masing client dapat mengirimkan request data
ke
satu atau lebih server yang terkoneksi. Kemudian server
dapat
menerima request tersebut, memprosesnya, dan mengembalikan
informasi yang diminta kepada client.
Terdapat dua arsitektur client server, yaitu:
• Arsitektur two-tier
Two-tier terdapat dua layer yang pada first tier
merepresentasikan client yang bertanggung jawab untuk
presentasi data kepada pengguna, dan second tier
merepresentasikan server yang bertanggung jawab untuk
memberikan data kepada client.
Arsitektur two-tier mempunyai beberapa keuntungan, yaitu:
o Mengijinkan akses yang lebih luas terhadap database
yang ada.
o Menaikkan performa database
o Harga penggunaan perangkat keras dapat dikurangi
o Komunikasi data yang tidak perlu dapat dikurangi
o Menaikkan konsistensi
-
45
• Arsitektur three-tier
Three-tier terdapat tiga layer yang dapat berjalan pada
mesin
yang berbeda, yaitu:
o Layer antarmuka pengguna, yang berjalan pada
komputer pengguna akhir (client).
o Layer logika bisnis dan data proses. Layer ini
dijalankan pada server dan sering disebut application
server.
o Layer DBMS, yang menyimpan data yang diperlukan
oleh layer kedua. Layer ini dijalankan pada server
yang berbeda dan sering disebut database server.
Arsitektur three-tier mempunyai beberapa keuntungan, yaitu:
o Harga perangkat keras yang lebih murah, karena
komputer client tidak memerlukan spesifikasi yang
tinggi seperti two-tier.
o Penambahan modul menjadi lebih gampang karena
hanya mengubah pada salah satu layer tanpa berefek
pada layer lainnya.
2.8 PHP
PHP singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor yang digunakan
sebagai
bahasa script server-side dalam pengembangan Web yang disisipkan
dalam
dokumen HTML. Penggunaan PHP memungkinkan web dapat dibuat
dinamis
sehingga pemeliharaan situs web tersebut menjadi lebih mudah dan
efisien. PHP
-
46
merupakan software Open-Source yang disebarkan dan dilisensikan
secara gratis
serta dapat di-download secara bebas dari situs resminya (
www.php.net ). PHP
ditulis dengan menggunakan bahasa C.
Saat ini PHP amat populer dan menggantikan Perl yang sebelumnya
juga
populer sebagai bahasa scripting web. PHP telah menjadi modul
Apache
terpopuler (menurut www.securityspace.com), melebihi FrontPage
dan Mod
Perl. Dan menurut hasil survei www.netcraft.co.uk, PHP terus
meningkat
penggunaannya dan telah digunakan pada jutaan domain dan jutaan
alamat IP.
PHP telah digunakan oleh berbagai situs populer baik luar negeri
maupun situs
dalam negeri.
2.8.1 Basisdata yang Dapat Didukung PHP
Salah satu fitur yang dapat diandalkan oleh PHP adalah
dukungannya
terhadap banyak basisdata. Berikut basis data yang dapat
didukung oleh PHP :
1. Adabas D
2. dBase
3. Direct MS-SQL
4. Empress
5. FilePro (read only)
6. Front Base
7. Hyperwave
8. IBM DB2
9. Informix
10. Ingres
-
47
11. Interbase
12. MSQL
13. MySQL
14. ODBC
15. Oracle (OC17 dan OC18)
16. Ovrimos
17. PostgrSQL
18. Solid
19. Sybase
20. Unix DBM
21. Velocis
2.8.2 Sintaks Dasar PHP
Sintaks Program PHP ditulis dalam apitan tanda khusus PHP. Ada
empat
macam pasangan tag PHP yang dapat digunakan untuk menandai blok
script
PHP :
1.
2. ...
3.
4.
Cara pertama dan kedua merupakan cara yang paling umum
digunakan
sekalipun cara ketiga tampak lebih praktis karena cara ketiga
tidak selalu
diaktifkan pada konfigurasi file php.ini yang terdapat pada
direktori
c:\apache\php. Cara keempat juga dimungkinkan sebagai kemudahan
bagi Anda
-
48
yang sudah terbiasa dengan ASP (Active Server Pages). Namun,
bila itu tidak
dikenal, maka harus dilakukan pengaktifan pada file konfigurasi
php.ini.
2.9 SQL Server
SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data relasional
yang
biasa dengan RDBMS (Relational Database Management System). SQL
Server
menangani hubungan anatara Client dengan Server yang berupa
pengolahan
basis data relasional dengan menggunakan Transact-SQL (T-SQL)
sebagai
bahasa untuk mengirim permintaan / perintah antara Client dan
Server.
Server adalah suatu objek yang berfungsi untuk menyediakan
Service
terhadap data yang ada, misalnya : analisa, pencarian, dan
update data. Client
adalah suatu bentuk objek dalam bentuk program yang memiliki
User Interface
untuk berkomunikasi atau mengakses data dari server.
Untuk mengakses SQL Server yang berfungsi sebagai Server
Database
maka terdapat 4 metode akses yang umum digunakan, yaitu :
1. ADO (ActiveX Data Objects)
2. ODBC (Open Database Connectivity)
3. OLEDB (Object Linking and Embedding Database)
4. JDBC (Java Database Connectivity)
2.10 MySQL
MySQL merupakan bahasa pemrograman open-source yang paling
popular dan banyak digunakan di lingkungan Linux. Kepopuleran
ini karena
ditunjang oleh performansi query dari database-nya yang jarang
bermasalah.
-
49
MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah program
pembuat
database yang bersifat open source, artinya siapa saja dapat
menggunakannya
secara bebas.
MySQL sebenarnya produk yang berjalan pada platform Linux.
Karena
sifatnya yang open source, MySQL dapat berjalan pada semua
platform baik
Windows maupun Linux. Selain itu, MySQL juga merupakan
program
pengakses database yang bersifat jaringan sehingga dapat
digunakan untuk
aplikasi multiuser (banyak pengguna). Saat ini database MySQL
telah
digunakan hampir oleh semua pemrogram database, terlebih
dalam
pemrograman web.
Kelebihan lain dari MySQL adalah penggunaan bahasa query
yang
dimiliki SQL (Structured Query Language). SQL adalah suatu
bahasa
permintaan yang terstruktur dan telah distandarisasi untuk semua
program
pengakses database seperti Oracle, PosgreSQL, SQL Server, dan
lain-lain.
Sebagai sebuah program penghasil database, MySQL tidak dapat
berjalan
sendiri tanpa adanya sebuah aplikasi lain (interface). MySQL
dapat didukung
oleh hampir semua program aplikasi baik yang open source seperti
PHP maupun
yang tidak, yang ada pada platform Windows seperti Visual Basic,
Delphi, dan
lainnya
2.11 Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Sistem informasi sumber daya manusia merupakan prosedur
sistematik
untuk mengumpulkan, menyimpan, mengambil dan memvalidasi data
oleh
organisasi mengenai sumber daya manusia dan kegiatan–kegiatan
personalia.
-
50
Dessler (2003, p15) berpendapat pada saat perusahaan
berkembang,
mereka mengintegrasikan sistem-sistem sumber daya manusia mereka
yang
terpisah–pisah menjadi apa yang disebut dengan sistem informasi
sumber daya
manusia.
Hollenbeck (2000, p28) mengatakan sistem informasi sumber
daya
manusia adalah sebuah sistem yang memiliki fungsi mengelola,
menyimpan,
memanipulasi, menganalisa, memanggil kembali dan
mendistribusikan informasi
yang berhubungan dengan sumber daya manusia perusahaan.
McLeod (1998, p278) berpendapat bahwa sistem informasi sumber
daya
manusia adalah sistem yang digunakan untuk mengumpulkan dan
mengelola data
yang menjelaskan sumber daya manusia, mengubah data tersebut
menjadi
informasi dan melaporkan informasi tersebut kepada pemakai.
Sedangkan menurut Laudon (2003, p7), sistem informasi sumber
daya
manusia adalah komponen-komponen yang berhubungan dan bekerja
bersama-
sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, mendistibusikan
informasi
untuk mendukung dalam mengambil keputusan, koordinasi, kontrol,
analisa,
visualisasi dari sebuah aktifitas manajemen sumber daya
manusia.
2.12 Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia mempelajari hubungan dan
peranan
manusia dalam organisasi perusahaan. Unsur manajemen sumber daya
manusia
yang merupakan tenaga kerja pada perusahaan. Dengan demikian
fokus yang
dipelajari hanyalah masalah yang berhubungan dengan tenaga kerja
manusia saja
(Hasibuan, 1997, p9).
-
51
Cushing (1991, p6) mengatakan, manajemen SDM didefinisikan
sebagai
rangkaian, strategi, proses dan aktivitas yang didesain untuk
menunjang tujuan
perusahaan dengan cara mengintegrasi kebutuhan perusahaan dan
individu.
Manajemen SDM menurut Cushing meliputi hal-hal berikut :
a.) Memberikan saran kepada manajemen tentang kebijaksanaan
SDM
guna memastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang
bermotivasi
dan berkinerja tinggi, serta dilengkapi dengan sarana untuk
menghadapi perubahan dan dapat memenuhi kebutuhan
pekerjanya.
b.) Melaksanakan dan memelihara semua kebijakan dan prosedur
SDM
yang diperlukan untuk memastikan pencapaian tujuan
organisasi.
c.) Membantu perkembangan arah dalam strategi organisasi
secara
keseluruhan, terutama dengan memperhatikan segi-segi SDM.
d.) Meredakan krisis dalam situasi sulit didalam hubungan
antar
karyawan untuk memastikan tidak adanya gangguan dalam
pencapaian tujuan organisasi.
e.) Menyediakan sarana komunikasi antara karyawan dengan
manajemen
organisasi.
f.) Menjamin standar dan nilai organisasi dalam pengelolaan
SDM.
Menurut Dessler (2003, p2) sumber daya manusia adalah kebijakan
dan
praktik yang dibutuhkan seseorang untuk menjalankan aspek
“orang” atau
sumber daya manusia dari posisi seorang manajemen meliputi
perekrutan,
penyaringan, pelatihan, pengimbalan, dan penilaian.
-
52
Dessler (1997, p28) juga mengungkapkan bahwa manajemen
sumber
daya manusia meliputi hal-hal di bawah ini:
a.) Perekrutan dan Penempatan
1. Melakukan analisis jabatan (menetapkan sifat dari
pekerjaan
masing-masing karyawan)
Bagaimana menganalisis sebuah jabatan, menentukan tuntutan
sumber daya manusia atas jabatan, juga tugas dan tanggung
jawab
spesifiknya.
2. Merencanakan kebutuhan tenaga kerja dan merekrut para
calon
pekerja
Menentukan orang macam apakah yang perlu dipekerjakan dan
kemudian merekrut mereka.
3. Testing dan seleksi para calon pekerja
Teknik-teknik seperti testing harus memastikan bahwa
perusahaan
mempekerjakan orang yang tepat. Ada beberapa jenis tes yang
dapat dilakukan untuk melakukan seleksi :
a. Tes Kecerdasan
Tes standar yang paling banyak digunakan dalam industri.
b. Tes Bakat
Mengukur apakah seseorang mempunyai kemampuan atau
kecakapan tersembunyi untuk mempelajari suatu pekerjaan
tertentu jika diberikan pelatihan yang memadai
c. Tes Prestasi
-
53
Kemampuan untuk belajar di masa yang akan datang.
d. Tes Minat
Untuk melihat ketertarikan seseorang terhadap suatu tugas.
e. Tes Kepribadian
Untuk melihat kepribadian sesorang apakah dapat bergaul dan
memotivasi orang lain.
4. Wawancara calon karyawan
Bagaimana mewawancara calon membantu memastikan bahwa
perusahaan mempekerjakan orang yang benar pada jabatan yang
tepat.
b.) Pelatihan dan Pengembangan
1. Memberikan orientasi dan pelatihan bagi karyawan baru
Memberikan pelatihan yang perlu untuk memastikan bahwa
karyawan baru memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas–tugas mereka.
2. Manajemen pengembangan
Konsep dan teknik untuk mengembangkan lebih banyak
karyawan, manajer, dan organisasi yang berkemampuan.
3. Menata-olah mutu dan produktifitas
Teknik-teknik seperti program perbaikan mutu dan pembangunan
tim yang digunakan perusahaan untuk membantu menata-olah
mutu dan produktifitas.
4. Menilai kinerja
Teknik-teknik untuk menilai kinerja.
-
54
-
55
5. Menata–olah karir
Teknik-teknik seperti perencanaan dan promosi karir dari
dalam
yang digunakan perusahaan untuk membantu memastikan bahwa
karyawan dapat mencapai potesi mereka.
c.) Penilaian Prestasi Kerja
1. Pengertian Penilaian Prestasi Kerja
Dalam perkembangan teori. Definisi penilaian prestasi kerja
sangat beragam, antara ahli yang satu dengan yang lain
mempunyai konsep yang berbeda-beda.
Ada beberapa pengertian penilaian prestasi kerja, antara
lain:
a. Menurut Kol.Kal.Susilo Martoyo
Penilaian prestasi kerja pada dasarnya merupakan penilaian
yang sistematik terhadap penampilan kerja karyawan itu
sendiri dan terhadap taraf potensi karyawan dalam upayanya
mengembangkan diri untuk kepentingan
perusahaan/organisasi.
b. Menurut Marihot Tua Efendi Hariandja
Penilaian unjuk kerja merupakan suatu proses organisasi
dalam menilai kerja pegawainya.
c. Menurut Henry Simamora
Penilaian kinerja (Performance appraisal) adalah proses
dengannya organisasi mengevaluasi pelaksanaan kerja
individu.
-
56
-
57
d. Menurut Suprihanto
Prestasi seorang karyawan pada dasarnya adalah hasil kerja
seorang karyawan selama periode tertntu dibandingkan
dengan berbagai kemungkinan, misalnya standart,
target/sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih
dahulu dan telah disepakati bersama.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan, bahwa
penilaian prestasi kerja adalah proses menilai hasil kerja
seseorang sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan
sehingga
hasilnya dapat dimanfaatkan oleh karyawan maupun organisasi.
2. Manfaat Penilaian Prestasi Kerja
Ada beberapa manfaat dalam penilaian prestasi kerja, antara
lain:
• Untuk mengetahui kemampuan karyawan dibidang
pengetahuan dan ketrampilan. Adanya program penilaian
prestasi kerja dapat diketahui tentang kemampuan
pengetahuan dan keterampilannya. Kemampuan
pengetahuan maksudnya, kemampuan dalam penguasaan
informasi yang selalu berkembang. Sedangkan
kemampuan keterampilan berhubungan dengan kegiatan
yang bersifat praktek.
• Sebagai dasar dalam pengembangan sumber daya manusia
Apabila nilai prestasi kerja karyawan memuaskan, maka
organisasi dapat merencanakan untuk mengembangkan
-
58
sumber daya yang ada. Pengembangan dapat dilakukan
melalui pendidikan dan latihan (diklat), promosi dan
mutasi.
• Membantu dalam penentuan kompensasi Salah satu dasar
dalam pemberian kompensasi adalah adanya informasi
tentang penilaian prestasi kerja. Karyawan dapat
memperoleh kompensasi yang maksimal, apabila dari hasil
penilaian prestasi kerja hasilnya juga maksimal.
Sebaliknya, bila prestasi kerjanya kurang bagus, maka
kompensasi yang diberikanpun tidak akan maksimal.
• Untuk mengetahui adanya penyimpangan-penyimpangan
yang ada di organisasi. Pelaksanaan kegiatan tidak
selamanya berjalan baik, terkadang suatu saat terjadi
penyimpangan-penyimpangan. Untuk itulah adanya
penilaian prestasi kerja yang rutin, dapat segera diketahui
penyimpangan yang ada dan mencari solusi yang terbaik.
3. Manfaat Penilaian Prestasi Kerja
Ada beberapa macam metode penilaian prestasi kerja bagi
karyawan dalam suatu organisasi. Metode-metode tersebut
antara
lain:
a. Metode Skala Peringkat
Metode skala peringkat merupakan metode yang paling
banyak digunakan dalam menilai kerja karyawan di masa lalu.
Metode ini digunakan dengan cara membuat skala dari yang
-
59
rendah sampai yang tertinggi. Salah satu caranya adalah
dengan menggunakan skala likert. Cara penggunaan metode
ini adalah pada lembar penilaian terdapat kolom yamg berisi
tentang aspek-aspek yang dinilai dan kolom lain berisi
kategori penilaian. Kelebihan metode ini adalah mudah
mempersiapkan dan melaksanakan, tidak mahal dalam
pembiayaan dan dapat digunakan untuk menilai banyak
karyawan sekaligus. Adapun kelemahannya, adanya
subyektifitas dari penilai dan kesulitan dalam menentukan
kriteria penilaian.
b. Metode Checklist
Metode ini digunakan dengan memberikan bobot tertentu
yang sesuai dengan tugas karyawan. Cara penggunaan metode
ini dengan mengisi formulir yang disediakan dan didalamnya
ada kriteria penilaian. Kelebihan metode ini adalah hemat,
mudah pelaksanaannya dan penilaian benar-benar sesuai
dengan tugas karyawan. Kelemahannya, adanya subyektifitas
penilaian dan cara pembobotan yang kurang tepat.
c. Metode Evaluasi Lapangan / Observasi
Metode ini digunakan dengan cara para penilai langsung
terjun ke lapangan mengadakan observasi pelaksanaan tugas
sesungguhnya. Kelebihan metode ini adalah obyektifitas lebih
terjamin karena dapat diketahui hasil pekerjaan secara
langsung yang sesuai dengan standart yang ada.
-
60
Kelemahannya, Metode ini memerlukan biaya yang sangat
besar dan unsur subyektifitas juga masih ada.
d. Metode Tes
Metode tes ini pelaksanaannya dengan melakukan tes, baik
secara tertulis maupun praktek untuk mengetahui kemampuan
karyawan. Kelebihan metode ini adalah penilaian yang lebih
obyektif, karena dilihat dari hasil tes yang ada.
Kelemahannya, biaya yang harus dikeluarkan lebih besar.
4. Manfaat Penilaian Prestasi Kerja
Aktifitas penilaian prestasi kerja dan aspek-aspek yang
dijadikan
dasar penilaian antara organisasi yang satu dengan yang lain
berbeda-beda. Di bawah ini akan diuraikan aspek-aspek
penilaian
secara umum di organisasi swasta dan di instansi pemerintah.
Pada organisasi swasta, aspek-aspek penilaian antara lain:
a. Top manager
Prestasi Kerja
Kepemimpinan
Kerjasama
Tanggungjawab
Pengetahuan
b. Middle Manager
Prestasi Kerja
Kerjasama
Tanggungjawab
-
61
Pengetahuan
Ketrampilan
Inisiatif
Kreatifitas
Sedangkan aspek-aspek penilaian prestasi kerja yang ada pada
instansi pemerintah adalah melalui DP3 (Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan) yang didalamnya mencakup aspek-aspek:
a. Kesetiaan
b. Prestasi kerja
c. Tanggungjawab
d. Ketaatan
e. Kejujuran
f. Kerjasama
g. Prakarsa
h. Kepemimpinan
d.) Kompensasi
1. Menetapkan rencana pembayaran
Bagaimana mengembangkan rencana pembayaran yang adil untuk
karyawan perusahaan.
2. Membayar kinerja dan insentif keuangan
Rencana pembayaran kinerja seperti insentif keuangan,
membayar
jasa dan insentif yang membantu mengikat kinerja untuk
dibayar.
-
62
3. Kesejahteraan dan jasa
Memberikan kesejahteraan yang memperjelas bahwa perusahaan
melihat karyawannya sebagai investasi jangka panjang dan
memperhatikan kesejahteraan mereka seperti rencana pemilikan
saham, pensiun, dan rencana kesehatan di atas rata-rata.
e.) Keamanan dan Keselamatan Karyawan
1. Hubungan tenaga kerja dan tawar menawar kolektif
Konsep dan teknik menyangkut hubungan antara serikat kerja
dan
manajeman, termasuk kampanye pengorganisasian-serikat kerja,
menegosiasikan dan menyetujui kesepakatan tawar menawar
kolektif antara serikat kerja dan manajemen, dan selanjutnya
menata–olah kesepakatan lewat proses keluhan.
2. Terjaminnya perlakuan yang adil
Menjamin aliran komunikasi dua arah dalam organisasi, juga
menjamin perlakuan adil seperti berhubungan dengan disiplin,
pemecatan, dan keamanan kerja karyawan.
3. Keselamatan dan kesehatan karyawan
Sebab–sebab kecelakaan, bagaimana membuat tempat kerja aman,
dan hukum–hukum yang mengatur tanggung jawab perusahaan
sehubungan dengan keselamatan dan kesehatan karyawan.
f.) Manajemen Sumber Daya Manusia Internasional
Semakin pentingnya bisnis internasional, dan peran SDM dalam
menata olah sisi personil dari operasi multinasional.
-
63
2.13 Absensi
2.13.1 Absensi Pegawai
Absensi adalah suatu pendataan kehadiran, bagian dari pelaporan
aktifitas
suatu institusi, atau komponen institusi itu sendiri yang berisi
data-data
kehadiran yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah
dicari dan
dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pihak
yang
berkepentingan.
2.13.2 Waktu Kerja
Menurut UU No. 13 (ketentuan umum pasal 77) mengenai
ketenagakerjaan, waktu kerja meliputi:
a. 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu)
minggu
untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu, atau
b. 8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1
(satu)
minggu untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu
2.13.3 Waktu Kerja Lembur
Menurut UU No. 13 (ketentuan umum pasal 78) mengenai
ketenagakerjaan, waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling
banyak 3
(tiga) jam dalam 1 (satu) hari dan 14 (empat belas) jam dalam 1
(satu) minggu.
2.14 Gaji
Menurut Mulyadi (2001, p373), “Gaji umumnya merupakan
pembayaran
atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan, yang umumnya
dibayarkan
secara tetap per bulan. Sedangkan upah umumnya merupakan
pembayaran atas
-
64
penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh),
yang
dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan
produk yang
dihasilkan karyawan.”
Menurut Romney dan Steinbart (2006, p495), terdapat 7 (tujuh)
aktivitas
utama dalam siklus penggajian, yaitu:
a. Meng-update master file penggajian
Aktivitas pertama dalam siklus penggajian meliputi beberapa
tipe
perubahan dalam penggajian seperti mempekerjakan karyawan baru,
pemecatan,
perubahan dalam gaji atau perubahan dalam pemotongan gaji.
b. Meng-update tarif dan pengurangan pajak
Departemen penggajian membuat perubahan ini, tetapi jarang
terjadi.
Perubahan dilakukan apabila departemen penggajian menerima
perubahan baru
dalam tarif pajak atau pengurangan gaji lainnya dari berbagai
unit pemerintahan
dan perusahaan asuransi.
c. Memvalidasi waktu dan data kehadiran
Untuk karyawan yang digaji berdasarkan jam kerja biasanya
perusahaan
menggunakan time card untuk mencatat data absensi karyawan.
Sedangkan
untuk karyawan yang memiliki gaji tetap biasanya mempunyai
tambahan gaji
dari komisi, insentif maupun bonus. Waktu absensi bagi karyawan
dengan gaji
tetap digunakan supervisor untuk me-monitor kinerja dari
karyawan tersebut.
d. Menyiapkan gaji
Jumlah gaji yang akan dibayarkan didapat dari master file
penggajian.
Untuk karyawan yang berdasarkan jam kerja, jumlah jam kerja
dikalikan dengan
tarif upah dan ditambahkan bonus atau lembur jika ada. Untuk
karyawan gaji
-
65
tetap akan diberikan gaji per bulan ditambah lembur maupun bonus
jika ada.
Kemudian seluruh gaji kotor akan dikurangkan dengan pajak dan
pengurangan
sukarela seperti biaya asuransi, dana pensiun, dan lain-lain.
Semua pengurangan
ini di-update ke master file penggajian.
e. Membayar gaji
Langkah selanjutnya adalah pembayaran gaji kepada karyawan
baik
melalui tunai ataupun transfer ke rekening bank.
f. Menghitung pajak dan keuntungan yang dibayarkan ke
karyawan
Menyediakan jasa tambahan untuk perhitungan pajak, dana
pensiun,
asuransi dari masing-masing karyawan perusahaan.
g. Membayar pajak dari gaji dan pengurangan lain-lain
Aktivitas terakhir dari proses penggajian adalah membayar hutang
pajak
penggajian dan pengurangan sukarela lainnya dari setiap karyawan
sesuai dengan
jangka waktu yang ditetapkan pemerintah.
2.15 Lembur
Peraturan yang dipakai untuk menghitung upah lembur adalah
Kepmen
102 tahun 2004. Menghitung upah lembur agak rumit bagi yang yang
belum
biasa menghitungnya, berikut rinciannya:
1. Untuk menghitung upah per jam adalah: 1/173 x upah
sebulan
2. Apabila kerja lembur dilakukan pada hari kerja biasa:
a. Untuk jam lembur pertama dibayar sebesar 1,5 x upah sejam
b. Untuk jam lembur selebihnya dibayar sebesar 2 x upah
sejam
-
66
3. Apabila kerja lembur dilakukan pada hari istirahat mingguan
dan/atau hari
libur resmi untuk waktu kerja 6 hari kerja seminggu maka:
a. Perhitungan upah lembur untuk 7 jam pertama dibayar 2 x upah
sejam
b. Jam kedelapan dibayar 3 x upah sejam
c. Jam lembur kesembilan dan kesepuluh dibayar 4 x sejam
d. Apabila hari libur resmi jatuh pada hari kerja terpendek,
perhitungan
lembur 5 jam pertama dibayar 2 x upah sejam, jam keenam 3 x
upah
sejam, dan jam lembur ketujuh dan kedelapan 4 x upah sejam
4. Apabila kerja lembur dilakukan pada hari istirahat mingguan
dan/atau hari
libur resmi untuk waktu kerja 5 hari kerja seminggu maka:
a. Perhitungan upah lembur untuk 8 jam pertama dibayar 2 x upah
sejam
b. Jam kesembilan dibayar 3 x upah sejam
c. Jam kesepuluh dan kesebelas dibayar 4 x upah sejam
2.16 Pajak
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan
undang-undang
sehingga dapat dipaksakan dengan tiada mendapat balas jasa
secara langsung.
Pajak dipungut penguasa berdasarkan norma-norma hukum untuk
menutup biaya
produksi barang-barang dan jasa kolektif untuk mencapai
kesejahteraan umum.
UU No. 7 tahun 1984 tentang pajak penghasilan (PPh) berlaku
sejak 1
Januari 1984. UU ini telah mengalami perubahan dan terakhir kali
diubah dengan
UU No. 36 tahun 2008. Ketentuan pasal 21 UU PPh mengatur
tentang
pembayaran pajak dalam tahun berjalan melalui pemotongan pajak
atas
-
67
penghasilan yang diterima oleh wajib pajak orang pribadi dalam
negeri
sehubungan dengan pekerjaan, jasa dan kegiatan.
2.17 Jamsostek
Jaminan Sosial Tenaga Kerja adalah program publik yang
memberikan
perlindungan bagi tenaga kerja untuk mengatasi resiko sosial
ekonomi tertentu
yang penyelenggaraannya menggunakan mekanisme asuransi
sosial.
UU No. 3 tahun 1992 baru mengatur jenis program Jaminan
Kecelakaan
Kerja, Jaminan Hari Tua, Jaminan Kematian dan Jaminan
Pemeliharaan
Kesehatan.
a. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
Kesehatan dan keselamatan tenaga kerja merupakan tanggung
jawab pengusaha sehingga pengusaha memiliki kewajiban untuk
membayar iuran jaminan kecelakaan kerja yang berkisar antara
0,24% s/d
1,74% sesuai kelompok jenis usaha.
b. Jaminan Hari Tua (JHT)
Program Jaminan Hari Tua memberikan kepastian penerimaan
penghasilan yang dibayarkan pada saat tenaga kerja mencapai usia
55
tahun atau telah memenuhi persyaratan tertentu.
Iuran Program Jaminan Hari Tua:
• Ditanggung perusahaan = 3,7%
• Ditanggung tenaga kerja = 2%
-
68
Manfaat jaminan hari tua adalah sebesar akumulasi iuran
ditambah hasil pengembangannya.
c. Jaminan Kematian (JKM)
Pengusaha wajib menangung iuran Program Jaminan Kematian
sebesar 0,3% dengan jaminan kematian yang diberikan adalah Rp.
12 juta
terdiri dari Rp. 10 juta santunan kematian dan Rp. 2 juta
biaya
pemakaman dan santunan berkala.
Program ini memberikan manfaat kepada keluarga tenaga kerja
seperti:
1. Santunan kematian Rp. 10.000.000,-
2. Biaya pemakaman Rp. 2.000.000,-
3. Santunan berkala sebesar Rp. 200.000,- /bulan selama 24
bulan
d. Jaminan Kesehatan (JKes)
Program jaminan Kesehatan membantu tenaga kerja dan
keluargannya mengatasi masalah kesehatan mulai dari
pencegahan,
pelayanan di klinik kesehatan, rumah sakit, kebutuhan alat
bantu
peningkatan fungsi organ tubuh, dan pengobatan. Setiap tenaga
kerja
akan diberikan KPK (Kartu Pemeliharaan Kesehatan) sebagai bukti
diri
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
2.18 Sistem Informasi Akuntansi
2.18.1 Pengertian Akuntansi
-
69
Menurut Horngren et al. (2005, p.4), “Accounting is the IS that
measures
business activity, processes the information into reports, and
communicates the
result to decision makers”. Yang artinya bahwa akuntansi adalah
sistem
informasi yang mengukur aktivitas-aktivitas bisnis, memproses
informasi
tersebut menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada
para
pengambil keputusan.
Menurut Stice, Stice dan Skousen (2010, p.8), “Accounting is a
service
activity. Its function is to provide quantitative information,
primarily financial in
nature, about economic entities that is intended to be useful in
making economic
decisions – in making reasoned choices among alternatives
courses of action”.
Yang artinya bahwa akuntansi adalah suatu aktivitas jasa yang
fungsinya untuk
menyediakan informasi kuantitatif, terutama informasi keuangan,
mengenai
entitas-entitas ekonomi yang diharapkan akan berguna dalam
membuat
keputusan ekonomis - dalam membuat pilihan yang masuk akal,
beralasan
diantara alternatif-alternatif tindakan yang ada.
Menurut Warren, Reeve dan Fees (2009, p.3), “Accounting can
be
defined as an information system that provides reports to users
about the
economic activities and condition of business”. Yang artinya
bahwa akuntansi
adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak –
pihak yang
berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi
perusahaan.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
akuntansi
adalh suatu sistem yang mengumpulkan dan mencatat data ekonomi
dari
aktivitas bisnis perusahaan untuk diproses sehingga menghasilkan
suatu laporan
-
70
yang mencerminkan keadaan keuangan perusahaan yang berguna dalam
proses
pengambilan keputusan untuk pihak – pihak yang
berkepentingan.
2.18.2 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Kieso, Weygant, dan Warfield (2005, p.63),
“Accounting
information system is the system of collecting and processing
transaction data
and disseminating financial information to interested parties”.
Yang artinya
bahwa sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang
mengumpulkan dan
memproses data transaksi dan menyebarkan informasi keuangan
kepada pihak –
pihak yang berkepentingan.
Menurut Horngren et al. (2005, p.282), “AIS is the combination
of
personel, records, and procedures that provides financial data”.
Yang artinya
bahwa sistem informasi akuntansi adalah kombinasi dari personel,
catatan, dan
prosedur yang memberikan data keuangan.
Menurut Jonas dan Rama (2008, p.17), Sistem informasi
akuntansi
merupakan sebuah subsistem dari sistem informasi manajemen
yang
menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, seperti halnya
informasi lain
yang diperoleh dari pengolahan rutin transaksi akuntansi.
Menurut Gelinas dan Dull (2010, p.14), “Accounting information
system
(AIS) is a specialized subsystem of the IS. The purpose of this
separate AIS was
to collect, process, and report information related to the
financial aspects of
business events”. Yang artinya bahwa sistem informasi akuntansi
adalah
subsistem yang terspesialiasi dari sistem informasi yang
bertujuan untuk
-
71
mengumpulkan, memproses, dan melaporkan informasi yang
berhubungan
dengan aspek – aspek keuangan dari kegiatan – kegiatan dalam
bisnis.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi
akuntansi adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang
menggunakan
berbagai sumber daya dan komponen lain untuk mengumpulkan data
dan
mentransformasikan data dari berbagai transaksi perusahaan
menjadi suatu
informasi akuntansi dan keuangan yang berguna bagi pihak intern
maupun
ekstern perusahaan.
2.18.3 Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Gelinas dan Dull (2010, p.8), komponen sistem
informasi
akuntansi terdiri dari sebagai berikut :
1. Technology 7. Management Decision Making
2. Databases 8. System Development and
3. Reporting Operation
4. Control 9. Communications
5. Business Operations 10. Accounting and Auditing
6. Events Processing Principles
Komponen sistem informasi akuntasi menurut Romney dan
Steinbart
(2006, p6-7) terdiri dari 6 komponn, yaitu :
1. People, yang mengoperasikan sistem dan menampilkan
berbagai
fungsi.
-
72
2. Procedures and instructions, baik manual maupun otomatis
termasuk
dalam kegiatan pengumpulan, pemrosesan, dan penyimpanan data
tentang kegiatan organisasi.
3. Data, tentang organisasi dan proses bisnis organisasi.
4. Software, digunakan untuk memproses data organisasi.
5. Information technology infrastructure, termasuk komputer,
peripheral devices, dan peralatan jaringan komunikasi yang
digunakan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan
mentransformasikan data dan informasi.
6. Internal control and security measures, yang menjaga keamanan
data
dalam sistem informasi akuntansi.
2.18.4 Tujuan dan Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Romney dan Steinbert (2006, p.8-9), sistem informasi
akuntansi
yang dirancang dengan baik dapat melakukan hal – hal sebagai
berikut :
- Meningkatkan kinerja dan menurunkan biaya barang dan jasa.
- Meningkatkan efisiensi.
- Meningkatkan pengambilan keputusan.
- Membagi pengetahuan.
Menurut Jonas dan Rama (2008, p.7-8), sistem informasi
akuntansi
memiliki kegunaan sebagai berikut :
- Menghasilkan laporan – laporan eksternal.
Perusahaan menggunakan sistem informasi akuntansi untuk
menghasilkan laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan
informasi
-
73
dari para investor, kreditur, dinas pajak, badan – badan
pemerintah,
dan yang lainnya. Laporan dapat dihasilkan dengan lebih cepat
dan
lebih mudah daripada di masa lalu, sebelum ada SIA.
- Mendukung aktivitas operasi yang rutin.
Para manajer memerlukan satu sistem informasi akuntansi
untuk
menangani aktivitas operasi rutin sepanjang siklus operasi
perusahaan
itu.
- Mendukung ketentuan – ketentuan informasi untuk
pengambilan
keputusan.
Informasi dibutuhkan untuk mendukung pengambilan keputusan
yang
tidak rutin pada semua tingkat dari suatu organisasi.
Permintaan
informasi non standard memerlukan permintaan informasi
(query)
yang fleksibel akan data dalam suatu basis data (database).
- Mendukung perencanaan dan pengendalian.
Suatu sistem informasi juga diperlukan untuk aktivitas
perencanaan
dan pengendalian. Informasi mengenai anggaran dan biaya
standar
disimpan oleh sistem informasi, dan laporan dirancang untuk
membandingkan angka anggaran dengan jumlah aktual.
- Menyediakan pengendalian internal.
Pengendalian internal mencakup kebijakan – kebijakan, prosedur
–
prosedur, dan sistem informasi yang digunakan untuk
melindungi
asset perusahaan dari kerugian atau korupsi, dan untuk
memelihara
keakuratan data keuangan. Dimungkinkan untuk membangun
-
74
pengendalian ke dalam suatu sistem informasi akuntansi yang
terkomputerisasi untuk membantu mencapai tujuan ini.
2.18.5 Siklus Transaksi pada Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Romney dan Steinbart (2006, p.30), siklus pemrosesan
transaksi
pada sistem adalah suatu rangkaian aktivitas yang dilakukan
perusahaan dalam
melakukan bisnisnya, mulai dari proses pembelian, produksi,
hingga penjualan
barang dan jasa. Siklus transaksi pada perusahaan dibagi menjadi
5 (lima)
subsistem, yaitu :
1. Revenue cycle, yang terjadi mulai dari transaksi penjualan
sampai
penerimaan kas.
2. Expenditure cycle, yang terjadi mulai dari transaksi
pembelian sampai
pada pengeluaran kas.
3. Human resource / Payroll cycle, yang terdiri dari peristiwa
yang
berhubungan dengan perekrutan dan pembayawan atas tenaga
kerja.
4. Production cycle, yang terdiri dari peristiwa yang
berhubungan
dengan pengolahan bahan baku menjadi produk atau jasa yang
siap
dipasarkan.
5. Financing cycle, yang terdiri dari peristiwa yang berkaitan
dengan
penerimaan modal dari investor dan kreditor.
2.18.6 Siklus Penggajian dan Pengupahan
Pada perusahaan yang menengah dan besar, proses penggajian
dan
pengupahan seringkali dikaitkan dengan human resource management
system.
-
75
Sistem tersebut akan mengelola dan memproses hubungan antara
penggajian dan
pengupahan dengan aturan yang berkaitan dengan kepegawaian.
Termasuk di
dalamnya adalah keuntungan karyawan, rencana sumber tenaga
kerja, hubungan
karyawan, keahlian karyawan, tindakan – tindakan karyawan dan
yang
berhubungan dengan penggajian dan pengupahan.
Menurut Romney dan Steinbert, human resource / payroll cycle
terdiri
dari beberapa tahapan, yaitu :
1. Recruiting and hiring new employees
2. Training
3. Job assignment
4. Compensation (payroll)
5. Performance evaluation
6. Discharge of employees (voluntarily or involuntarily)
Tahapan recruiting and hiring new employees dan tahapan
discharge of
employees atau pemutusan hubungan kerja hanya akan dilalui
sakali saja oleh
karyawan, selama bekerja pada suatu perusahaan. Tahap training,
job
assignment, compensation (payroll), dan performance evaluation
akan dilakukan
secara berulang – ulang selama karyawan tersebut masih bekerja
pada
perusahaan itu.