10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Sistem Menurut Stair dan Reynolds (2006, p8), sistem adalah sekelompok elemen atau komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dinamis memiliki tiga komponen atau fungsi dasar yang berinteraksi. yaitu: 1. Input, melibatkan penangkapan dan perakitan berbagai elemen untuk diproses. 2. Proses, melibatkan proses transformasi yang mengubah input menjadi output. 3. Output, melibatkan perpindahan elemen yang telah diproduksi oleh proses transformasi ke tujuan akhirnya. Menurut McLeod dan Schell (2007, p9), sistem adalah mengubah input yang datang dari lingkungan perusahaan, ditransformasikan, dan mengembalikan output ke lingkungan yang sama. Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling berhubungan dan terintegrasi untuk mengubah input melalui proses transformasi menjadi output yang diinginkan oleh suatu organisasi. 2.1.2 Informasi Menurut Mcleod dan Schell (2007, p9), informasi adalah data yang telah diproses dan memiliki makna, biasanya memberitahukan pengguna sesuatu yang belum diketahuinya.
48
Embed
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/bab2/2012-1-00504-mnsi bab- 2.pdf · BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 ... melibatkan perpindahan elemen yang telah
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
10
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Informasi
2.1.1 Sistem
Menurut Stair dan Reynolds (2006, p8), sistem adalah sekelompok elemen atau
komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dinamis memiliki
tiga komponen atau fungsi dasar yang berinteraksi. yaitu:
1. Input, melibatkan penangkapan dan perakitan berbagai elemen untuk diproses.
2. Proses, melibatkan proses transformasi yang mengubah input menjadi output.
3. Output, melibatkan perpindahan elemen yang telah diproduksi oleh proses
transformasi ke tujuan akhirnya.
Menurut McLeod dan Schell (2007, p9), sistem adalah mengubah input yang
datang dari lingkungan perusahaan, ditransformasikan, dan mengembalikan output ke
lingkungan yang sama.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan suatu kumpulan komponen
yang saling berhubungan dan terintegrasi untuk mengubah input melalui proses
transformasi menjadi output yang diinginkan oleh suatu organisasi.
2.1.2 Informasi
Menurut Mcleod dan Schell (2007, p9), informasi adalah data yang telah
diproses dan memiliki makna, biasanya memberitahukan pengguna sesuatu yang belum
diketahuinya.
11
Menurut O’Brien dan Marakas (2006, p29), infomasi adalah data yang telah
diubah ke dalam bentuk yang memiliki arti dan berguna bagi end user tertentu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang diolah dan dibentuk
menjadi lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Informasi merupakan
pengumpulan dan pengolahan data untuk memberikan keterangan atau pengetahuan.
2.1.3 Sistem Informasi
Menurut O’Brien dan Marakas (2006, p6), sistem informasi adalah gabungan
yang terorganisir dari orang-orang, perangkat keras (hardware), piranti lunak (software),
jaringan komunikasi, dan sumber-sumber daya; yang mengumpulkan, mengubah, dan
menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.
Menurut McLeod dan Schell (2007, p9), sistem informasi adalah sistem virtual
yang memampukan pihak manajemen untuk mengontrol operasi fisik perusahaan.
Sistem fisik perusahaan terdiri sumber daya tangible seperti material, manusia, mesin,
dan uang.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sebuah rangkaian
komponen yang saling terkait yang terdiri dari orang-orang, perangkat keras (hardware),
piranti lunak (software), jaringan komunikasi, dan sumber-sumber daya yang telah
dikumpulkan, diproses, disimpan dan didistribusikan untuk mendukung pengambilan
keputusan dalam sebuah organisasi secara virtual.
12
2.1.4 Sistem Informasi Manajemen
Menurut O’Brien dan Marakas (2006, p238), sistem informasi manajemen adalah
salah satu tipe sistem informasi yang menghasilkan informasi untuk mendukung
kebutuhan pengambilan keputusan sehari-hari dari manajer dan para profesional bisnis.
Menurut McLeod dan Schell (2007, p10), sistem infromasi manajemen adalah
sebuah informasi yang mendukung manajer yang merepresentasikan sebuah unit
organisasi seperti level manajemen atau area bisnis.
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi manajemen
adalah sebuah sistem informasi yang dipakai dalam level manajemen dengan tujuan
mendukung kegiatan level manajemen dalam sebuah unit organisasi.
2.1.5 Implementasi Sistem
1. Instalasi dan Training Sistem
Menurut O’Brien dan Marakas (2006, p421-423) tahap implementasi adalah
tahapan penerapan sistem yang telah dikembangkan ke dalam perusahaan. Terdiri
atas data conversion, yaitu tahap penginputan data pada sistem lama ke sistem baru,
training yaitu kegiatan pelatihan kepada user, dan documentation yaitu kegiatan
mengdokumentasikan sistem baru.
2. Konversi Sistem
Menurut O’Brien dan Marakas (2006, p423-424) dalam pengoperasiannya, sistem
baru dikonversi dulu ke dalam proses bisnis perusahaan. Ada 4 cara yang dapat
dipakai dalam mengkonversi sistem, yaitu:
a. Parallel conversion, sistem baru dijalankan bersamaan dengan sistem yang lama.
13
b. Pilot conversion, sistem dikonversikan pada satu bagian yang dijadikan sebagai
percontohan.
c. Phases conversion, sistem dikonversikan secara bertahap dari sistem lama ke
sistem yang baru.
d. Direct conversion, sistem baru langsung menggantikan sistem yang lama.
Gambar 2.1 Metode Konversi Sistem Informasi
Sumber : O’Brien dan Marakas (2006, p424)
2.2 Internet
2.2.1 Pengertian Internet
Menurut Kotler dan Armstrong (2010, p528), internet adalah web publik yang
amat pesat dan dihubungkan oleh jaringan komputer, yang menghubungkan berbagai
tipe pengguna diseluruh dunia sehingga membentuk suatu gudang informasi
(information repository) yang sangat besar.
14
Menurut Laudon dan Laudon (2010, p51), internet adalah jaringan global yang
menggunakan standar umum untuk menghubungkan jutaan jaringan yang berbeda.
Jadi dapat disimpulkan bahwa internet adalah kumpulan jaringan yang telah
mengglobal yang menggunakan standar umum yang memungkinkan hubungan dengan
para pengguna komputer.
2.2.2 World Wide Web
Menurut Post dan Anderson (2006, p588), world wide web adalah ruang
informasi di internet tempat dokumen hypermedia tersimpan dan dapat dipanggil
dengan suatu skema alamat yang unik dan berbeda. Suatu cara pemanggilan informasi
dari database global dengan menggunakan web browser untuk menampilkan informasi
dalam bentuk tampilan halaman.
Beberapa teknologi yang terkait dengan web:
a. Situs Web
Mengacu kepada sebuah komputer yang dikoneksikan dengan internet yang
dapat diakses oleh komputer lain dalam jaringan melalui hypertext link
b. Hypertext Limk
Mengacu kepada suatu pointer yang terdiri dari teks atau grafik yang digunakan
untuk mengakses hypertext yang disimpan di sebuah situs web.
c. Hyper Text Markup Language (HTML)
Menurut Chaffey (2007, p106), HTML adalah format standar presentasi web
page yang digunakan untuk mendefinisikan text dan layout halaman web.
Standar internasional ini dikembangkan oleh konsorsium World Wide Web untuk
memastikan semua halaman web yang diotorisasi menurut definisi yang ada pada
15
standar akan muncul sama dengan web browser manapun. File HTML biasanya
menggunakan ekstensi .html atau .htm.
d. Web Page
Halaman web yang mengacu pada suatu hypermedia file yang disimpan di suatu
situs web, yang diidentikasikan dengan suatu alamat yang baik.
e. Web Browser
Mengacu pada suatu software yang memungkinkan kita mengambil hypermedia
dengan mengetik parameter pencarian atau mengklik suatu grafik. Kemampuan
ini membebaskan kita dari keharusan mengetahui URL dari halaman web yang
berisi informasi yang kita butuhkan.
f. URL (Universal Resource Locator)
Mengacu kepada alamat dari sebuah halaman web dengan format yang terdiri
dari protokol, nama domain, dan path.
1. Protokol adalah suatu set standar yang mengatur komunikasi data. HTTP
(Hypertext Transfer Protocol) adalah protokol untuk hypertext.
2. Nama Domain adalah alamat situs web tempat halaman web disimpan.
3. Path mengindentifikasikan suatu account (directory/sub-directory file)
tertentu di situs web dan HTML.
g. FTP (File Transfer Protocol)
Mengacu kepada software yang memungkinkan kita menyalin file ke komputer
kita dari situs web apa saja. Untuk melakukan hal itu, kita harus mengetahui dari
URL dari situs tersebut.
16
2.3 Pelanggan
2.3.1 Definisi Pelanggan
Menurut Greenberg (2010, p8), pelanggan adalah individu atau kelompok yang
terbiasa membeli sebuah produk atau jasa berdasarkan keputusan atas pertimbangan
manfaat maupun harga, kemudian melakukan hubungan dengan perusahaan melaui
telepon, surat, dan fasilitas lainnya untuk mendapatkan suatu penawaran baru dari
perusahaan.
2.3.2 Nilai Pelanggan
Menurut Kotler dan Armstrong (2008, Jilid 1, p8), nilai pelanggan adalah selisih
antara nilai yang diperoleh pelanggan dengan memiliki dan menggunakan suatu produk
dengan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh produk yang diinginkan.
Pelanggan sering mengukur nilai produk dan biaya tidak secara akurat atau
objektif. Pelanggan bertindak berdasarkan nilai perkiraan. Nilai perkiraan ini dilihat
dari apa yang perusahaan berikan kepada pelanggan, apakah pelayanan sesuai dengan
harga yang ditawarkan atau apakah kualitas produk/jasa sesuai dengan harga yang
diberikan oleh perusahaan.
2.3.3 Kepuasan Pelanggan
Menurut Kotler dan Armstrong (2010, p37), kepuasan pelanggan adalah suatu
tingkatan dimana perkiraan kinerja produk sesuai dengan harapan pembeli. Jika kinerja
produk jauh lebih rendah dari harapan pelanggan, pembeli tidak terpuaskan. Jika
kinerja sesuai dengan harapan pelanggan, pembeli terpuaskan. Jika kinerja melebihi
yang diharapkan, pembeli lebih senang.
17
Marketer harus berhati-hati dalam menetapkan tingkat ekspektasi pelanggan
yang tepat. Jika marketer menetapkan ekspektasi terlalu rendah, marketer mungkin
memuaskan pelanggan yang membeli produk itu tetapi gagal menarik cukup banyak
pembeli. Jika marketer menetapkan ekspektasi terlalu tinggi, para pembeli akan
kecewa. Nilai dan kepuasan pelanggan merupakan kunci untuk mengembangkan dan
menata hubungan kepada pelanggan.
2.3.4 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Menurut Schiffman dan Kanuk (2010), bauran pemasaran mencakup produk atau
jasa yang ditawarkan perusahaan ke pelanggan dan metode dan alat bagaimana
mencapai perubahan. Bauran pemasaran terdiri dari empat elemen, yaitu:
1. Product, fitur, design, merek, dan pengemasan dari barang atau jasa yang
ditawarkan bersama dengan keuntungan pasca pembelian, seperti garansi dan
kebijakan kembali.
2. Price, daftar harga termasuk diskon, tunjangan, dan metode pembayaran.
3. Place, distribusi dari produk atas jasa melalui toko yang jelas dan nonstore outlet
4. Promotion, iklan dan promosi penjualan serta penjualan secara personal perlu
dirancang untuk membangun kesadaran pelanggan atas produk atas jasa peusahaan.
2.4 Pemasaran
2.4.1 Definisi Pemasaran
Menurut Kotler dan Armstrong (2010, p29), era pemasaran sekarang bukan
hanya sekedar menjual, mengkomunikasikan, dan menjual lagi tetapi bagaimana caranya
untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan. Jika seorang marketer mengerti
18
kebutuhan dari pelanggannya, lalu mengembangkan produk yang sesuai dengan
kebutuhan pelanggan dari sisi nilai maupun harga, melakukan promosi dan distribusi
yang efektif, maka produk itu akan dapat dijual dengan lebih mudah.
Menurut Kotler dan Armstrong (2008, Jilid 1, p6), pemasaran adalah suatu
proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan
yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan
sebagai imbalannya.
Ada lima langkah proses pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2008, p6-7):
1. Memahami pasar dan kebutuhan serta keinginan pelanggan
2. Merancang strategi pemasaran yang digerakkan oleh pelanggan
3. Membangun program pemasaran terintegrasi yang memberikan nilai yang unggul
4. Membangun hubungan yang menguntungkan dan menciptakan kepuasan pelanggan
5. Menangkap value dari pelanggan untuk menciptakan keuntungan dan ekuitas
pelanggan
2.4.2 Manajemen Pemasaran
Menurut Kotler dan Keller (2006, p6), manajemen pemasaran adalah seni dan
pengetahuan dalam memilih target pasar serta memperoleh, menjaga, dan memelihara
pelanggan melalui menciptakan, menyampaikan, dan mengkomunikasikan nilai
pelanggan dengan lebih baik.
Menurut Kotler dan Armstrong (2008, Jilid 1, 11-15), manajemen pemasaran
ingin merancang strategi yang akan membangun hubungan yang menguntungkan dengan
konsumen sasaran. Ada lima konsep alternatif yang mendasari langkah-langkah
organisasi dalam merancang dan melaksanakan strategi pemasaran, yaitu:
19
a. Konsep produksi
Konsep produksi menyatakan ide bahwa konsumen akan menyukai produk yang
tersedia dan sangat terjangkau dan karena itu organisasi harus berfokus pada
peningkatan produksi dan efisiensi distribusi.
b. Konsep produk
Konsep produk menyatakan ide bahwa konsumen akan menyukai produk yang
menawarkan kualitas, kinerja, dan fitur terbaik dan oleh karena itu organisasi harus
menguras energinya untuk membuat peningkatan produk yang berkelanjutan
c. Konsep penjualan
Konsep penjualan menyatakan ide bahwa konsumen tidak akan membeli produk
perusahaan kecuali jika produk itu dijual dalam skala penjualan dan usaha promosi
yang besar
d. Konsep pemasaran
Filosofi manajemen pemasaran yang menyatakan bahwa pencapaian tujuan
organisasi tergantung pada pengetahuan akan kebutuhan dan keinginan target pasar
dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih baik dari pesaing.
e. Konsep pemasaran berwawasan sosial
Konsep pemasaran berwawasan sosial menyatakan bahwa perusahaan harus
mengambil keputusan pemasaran yang baik dengan memperhatikan keinginan
konsumen, persyaratan perusahaan, kepentingan jangka panjang konsumen, dan
kepentingan jangka panjang masyarakat.
20
2.4.3 Pemasaran Langsung
Menurut Kotler dan Keller (2006, p558), pemasaran langsung adalah saluran
pelanggan langsung (consumer-direct channel) untuk mencapai dan menyampaikan
barang dan jasa kepada pelanggan tanpa menggunakan perantara pemasaran. Saluran ini
meliputi direct mail, katalog, telemarketing, TV interaktif, kios, website, dan mobile
devices.
Manfaat dari pemasaran langsung bagi pelanggan adalah menghemat waktu,
memperkenalkan kepada pelanggan pilihan yang beragam, dan pembelajaran terhadap
produk yang tersedia. Manfaat bagi penjual adalah dapat memilih kelompok pelanggan,
menyesuaikan tawaran dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan, dan dapat
mempromosikan produk/jasa lebih komunikatif
2.4.4 Pemasaran Online
Semakin pesatnya teknologi pada era sekarang ini, cara pemasaran yang menjadi
trend sekarang ini melalui media online. Pemasaran online adalah usaha yang dilakukan
oleh perusahaan dalam memasarkan produk dan jasanya serta menciptakan hubungan
dengan pelanggan melalui media online atau internet (Kotler dan Armstrong, 2010,
p528).
Mengutip dari Kotler dan Armstrong (2010, p529) ada empat bidang utama
dalam pemasaran online, yaitu:
1. Business to Consumer Online Marketing (B2C)
Perusahaan menjual atau menyalurkan produk atau jasanya ke pengguna akhir secara
online
21
2. Business to Business Online Marketing (B2B)
Perusahaan memanfaatkan website, e-mail, online catalogs, online trading network,
dan online resources untuk menjangkau pelanggan baru, melayani pelanggan yang
ada dengan lebih efektif, serta mendapatkan efisiensi dan penghematan biaya.
3. Customer to Consumer Online Marketing (C2C)
Pertukaran barang dan informasi diantara pengguna akhir melalui media online
4. Consumer to Business Online Marketing (C2B)
Pertukaran secara online dimana konsumen mencari pembeli, kemudian perusahaan
mempelajari penawaran konsumen, dan memulai pembelian bahkan terkadang secara
kontinu.
2.5 Customer Relationship Management (CRM)
2.5.1 Pengertian CRM
Menurut Greenberg (2010, p30), CRM merupakan sebuah filosofi dan strategi
bisnis yang didukung oleh sebuah sistem dan teknologi yang dirancang untuk
meningkatkan interaksi manusia dalam sebuah lingkungan bisnis. CRM merupakan
sebuah inisiatif strategi bisnis yang memetakan transformasi terhadap proses bisnis
untuk memenuhi keinginan pelanggan. Greenberg juga menambahkan bahwa CRM
adalah kegiatan operasional, pendekatan manajemen pelanggan yang berfokus pada
kegiatan sales, marketing, dan customer service.
Menurut Kotler dan Armstrong (2008, p15) CRM merupakan konsep yang paling
penting dalam pemasaran modern. CRM adaalah keseluruhan proses membangun dan
memelihara hubungan pelanggan yang menguntungkan dengan memberikan nilai dan
kepuasan pelanggan yang tinggi.
22
Menurut Turban et al (2008, p870), CRM merupakan sebuah konsep service
kepada pelanggan yang berfokus kepada membangun hubungan jangka panjang dan
berkelanjutan yang memberikan value-added baik kepada pelanggan maupun kepada
perusahaan.
Menurut Baran et al (2008, p492), CRM merupakan inisiasi, peningkatan, dan
pemeliharaan dari hubungan mutualisme antara pelanggan dan partner dalam jangka
panjang melalui strategi bisnis intelijen yang berdasarkan pengambilan, penyimpanan,
dan analisis informasi yang didapat dari seluruh pelanggan dan partner yang melakukan
hubungan dan transaksi. Baran et al (2008, p492) menambahkan CRM adalah sebuah
proses yang memaksimalkan value pelanggan melalui kegiatan pemasaran yang
aktivitasnya didasarkan pengetahuan tentang pelanggan, pendekatan pelanggan, dan
manajemen hubungan dengan pelanggan.
Dari beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa CRM adalah sebuah
konsep strategi bisnis yang dilakukan oleh perusahaan dalam memelihara hubungan
jangka panjang dengan pelanggan dan dengan harapan mendapatkan value-added dari
pelanggan.
2.5.2 Tipe CRM
Berdasarkan pendapat Turban et al (2008, p611), CRM terdiri dari 3 tipe, yaitu:
1. Operational CRM
Komponen dalam operational CRM berkaitan dengan melakukan otomatisasi atas
proses dalam berinteraksi dengan pelanggan, seperti memberikan contact point
untuk komunikasi dengan pelanggan dan memberikan efisiensi dalam berinteraksi
23
dengan pelanggan. Aplikasi utama dalam operational CRM mencakup Sales Force
Automation (SFA), customer service, dan call center management.
2. Analytical CRM
Analytical CRM mencakup aplikasi yang dapat menganalisis data yang relevan
untuk menghasilkan informasi yang menguntungkan dalam berinteraksi dengan
pelanggan.
3. Collaborative CRM
Collaborative CRM adalah aktifitas untuk menggabungkan semua komunikasi yang
diperlukan, koordinasi dan kolaborasi antara vendors dan customer. Collaborative
CRM akan menyediakan media bagi staff penjualan, partner bisnis, dan pelanggan
untuk mengakses ke dalam data pelanggan.
2.5.3 Fase CRM
Menurut O’Brien (2004, p187), CRM dapat dilihat sebagai sistem yang
terintegrasi dengan web-enabled software tools dan database yang menyelesaikan
berbagai proses bisnis yang berkaitan dengan customer.
O’Brien dan Marakas (2006, p253) mengadaptasi Kalakota dan Robinson (2001),
terdapat 3 (tiga) fase siklus pelanggan dalam CRM, yaitu :
1. Acquire
Bisnis bergantung pada software CRM dan database untuk membantu memperoleh
pelanggan baru dengan melakukan pekerjaan manajemen, penjualan calon
pelanggan, penjualan, pemasaran langsung, dan pemenuhan kebutuhan pelanggan.
Tujuan dari fungsi CRM ini adalah untuk membantu pelanggan merasakan nilai dari
sebuah produk unggulan yang ditawarkan oleh perusahaan.
24
2. Enhance
Web memungkinkan CRM sebagai alat pendukung membantu menjaga pelanggan
senang dengan mendukung layanan yang unggul dari tim jaringan responsif
pelayanan penjualan dengan spesialis dan mitra bisnis, sehingga meningkatkan
profitabilitas perusahaan
3. Retain
Piranti lunak dan database CRM membantu perusahaan mengidentifikasi secara pro
aktif dan memberikan reward untuk mempertahankan dan mengembangkan
pelanggan yang paling loyal dan menguntungkan dengan cara targetted marketing
dan program hubungan pemasaran. Nilai yang dirasakan oleh customer adalah
keuntungan hubungan bisnis dengan perusahaan.
Gambar 2.2 Tiga Fase CRM
Sumber: O’brien dan Marakas (2006, p253)
2.5.4 Social CRM
Mengutip dari pendapat Greenberg (2010, p34) social CRM adalah suatu filosofi
dan strategi bisnis, yang didukung oleh teknologi, aturan bisnis, proses bisnis, dan
karakteristik sosial yang bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan pelanggan dalam
25
kerjasama dengan perusahaan guna menyediakan value yang saling menguntungkan
pada lingkungan bisnis yang transparan dan terpercaya.
2.5.4.1 Perbedaan Social CRM dengan CRM Tradisional
Menurut Greenberg (2010, p35), CRM tradisional didasarkan atas suatu
pendekatan operasional internal untuk mengelola hubungan dengan pelanggan yang
efektif. Sedangkan social CRM didasarkan kepada kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kebutuhan pelanggan dan pada saat yang sama perusahaan mencapai tujuan
rencana bisnis.
Tabel 2.1 Perbedaan Social CRM dengan CRM Tradisional
CRM Tradisional Fitur/Fungsi
Social CRM Fitur/Fungsi
Fitur pendekatan pelanggan – sales, marketing, dan support; masih terisolasi dari back office dan supply chain
Terintegrasi dalam value chain yang melibatkan pelanggan di dalamnya
Tools berhubungan dengan funsgi otomatisasi
Terintegrasi dengan tool media sosial, seperti wiki, podcast, jejaring sosial, dan komunitas pengguna
Memunculkan hubungan kedekatan dengan pelanggan
Memunculkan otontikasi dan transparan dalam interaksi dengan pelanggan Memanfaatkan pengetahuan dan informasi pelanggan untuk menciptakan suatu interaksi atau hubungan yang berarti
Membentuk proses pelanggan dari sudut pandang perusahaan
Membentuk proses perusaahaan dari sudut pandang pelanggan Hubungan dengan pelanggan mencakup pencarian informasi dan informasi berkontribusi dalam perilaku
Berada dalam ekosistem bisnis fokus terhadap pelanggan
Berada dalam ekosistem pelanggan
Utilitarian, fungsional, dan Mencakup semua yang ada ditambah
26
operasional dengan sikap dan perilaku Marketing berfokus kepada pengiriman pesan yang terarah dan spesifik sesuai dengan pesan perusahaan kepada pelanggan
Marketing lini depan untuk menciptakan hubungan dengan pelanggan – melibatkan pelanggan dalam suatu aktivitas dan diskusi, mengamati dan mengarahkan percakapan antara pelanggan
Bisnis menghasilkan produk dan jasa kepada pelanggan
Bisnis adalah suatu aggregator dari pengalaman, produk, pelayanan, dan pengetahuan kepada pelanggan.
Intellectual property dilindungi oleh hukum yang ada
Intellectual property diciptakan dan dimiliki secara bersama-sama dengan pelanggan, partner, supplier.
Bisnis fokus pada produk dan jasa yang memuaskan pelanggan
Bisnis fokus kepada lingkungan dan pengalaman yang melibatkan pelanggan
Bersifat taktis dan operasional Bersifat strategis Strategi pelanggan adalah bagian dari strategi perusahaan
Strategi pelanggan adalah strategi perusahaan
Inovasi berasal dari petunjuk Inovasi berasal dari sumber daya internal dan eksternal
Perusahaan mengatur hubungan dengan pelanggan
Pelanggan berkolaborasi dengan perusahaan
Tekonologi difokuskan kepada aspek operasional sales, marketing, support
Teknologi difokuskan kepada aspek operasional dan sosial untuk mengintegrasikan pelanggan ke dalam rantai nilai perusahaan
Hubungan antara perusahaan dengan pelanggan dilihat sebagai suatu hubungan yang diatur oleh perusahaan
Hubungan antara perusahaan dengan pelanggan harus sederajat namun perusahaan harus memegang pengaruh pada aspek lainnya
Sumber: Greenberg (2010, p36-37)
2.5.4.2 Penerapan Konsep Social CRM
Mengutip dari pendapat Greenberg (2010, p27), dalam menerapkan konsep
social CRM ada enam hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Content, pelanggan membutuhkan informasi yang dapat membuat pelanggan
memberikan keputusan untuk melakukan transaksi atau bisnisnya dengan
perusahaan.
27
2. Connected, pelanggan terhubung secara langsung (peer to peer) dan dapat
mengakses informasi secara mobile.
3. Creative, pelanggan dapat memberikan sebuah ide secara cuma-cuma apabila
pelanggan merasa tertarik untuk melakukannya.
4. Collaborative, pelanggan bersedia untuk terlibat dengan perusahaan dan partner
untuk memberikan solusi yang menguntungkan semua pihak yang terkait.
5. Contextual, pengetahuan dan ide sangat berarti untuk pelanggan, apabila pelanggan
melihat adanya alasan yang menguntungkan maka pelanggan pasti akan
mendukung.
6. Communicative, pelanggan akan memberitahukan kepada pihak lain tentang baik
buruknya perusahaan.
2.5.5 Aplikasi CRM
Menurut Turban et al (2008, p613-614), ada beberapa macam aplikasi CRM
diantaranya yaitu:
1. Customer-facing application
Mencakup keseluruhan proses interaksi antara pelanggan dengan perusahaan,
seperti call center, help desk, sales force automation, dan service automation.
2. Customer-Touching application
Pelanggan berinteraksi langsung dengan aplikasi, aktivitas self-service, seperti FAQ.
3. Customer-centric intelligence
Aplikasi ini lebih berfokus kepada pelaporan data, data warehouse, data mining.
28
4. Online Networking
Mengacu kepada metode yang menyediakan kesempatan untuk menjalin hubungan
personal dengan orang-orang dalam jarak yang lebih luas, contohnya chat rooms,