13 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi “Roger G (2007:3) Operation is responsible for supplying the product or service of the organization. Operation managers make decisions regarding the operations function and its connection with other functions.” Menurut Roger G (2007:3) menjelaskan bahwa operasi bertanggung jawab untuk memasok produk atau jasa organisasi. Manajer operasi membuat keputusan mengenai fungsi operasi dan hubungannya dengan fungsi-fungsi lainnya. “Stevenson (2009:4) the management of systems or processes that create goods and/or provide service.” Menurut Stevenson (2009:4) menjelaskan bahwa pengelolaan sistem atau proses yang menciptakan barang dan/atau menyediakan layanan. “Richard (2006:9) operation management (OM) is defined as the design, operation, and improvement of the systems that create and deliver the firm’s primary products and services.” Menurut Richard (2006:9) menjelaskan bahwa manajemen operasi (OM) didefinisikan sebagai desain, operasi, dan perbaikan sistem yang menciptakan dan memberikan produk dan layanan utama perusahaan. “Barry render (2014:40) operation management (OM) is the set of activities that creates value in the form of goods and services by transforming inputs into outputs.”
24
Embed
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi · PDF file13 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi “Roger G (2007:3) Operation is responsible for supplying
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
13
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Manajemen Operasi
“Roger G (2007:3) Operation is responsible for supplying the product or service
of the organization. Operation managers make decisions regarding the
operations function and its connection with other functions.”
Menurut Roger G (2007:3) menjelaskan bahwa operasi bertanggung jawab untuk
memasok produk atau jasa organisasi. Manajer operasi membuat keputusan
mengenai fungsi operasi dan hubungannya dengan fungsi-fungsi lainnya.
“Stevenson (2009:4) the management of systems or processes that create goods
and/or provide service.”
Menurut Stevenson (2009:4) menjelaskan bahwa pengelolaan sistem atau proses
yang menciptakan barang dan/atau menyediakan layanan.
“Richard (2006:9) operation management (OM) is defined as the design,
operation, and improvement of the systems that create and deliver the firm’s
primary products and services.”
Menurut Richard (2006:9) menjelaskan bahwa manajemen operasi (OM)
didefinisikan sebagai desain, operasi, dan perbaikan sistem yang menciptakan dan
memberikan produk dan layanan utama perusahaan.
“Barry render (2014:40) operation management (OM) is the set of activities that
creates value in the form of goods and services by transforming inputs into
outputs.”
14
Menurut Barry render (2014:40) menjelaskan bahwa manajemen operasi (OM)
adalah serangkaian kegiatan yang menciptakan nilai dalam bentuk barang dan jasa
dengan mengubah input menjadi output.
Herjanto (2003:2) Manajemen operasi tidak terlepas dari pengertian manajemen
pada umumnya, yaitu mengandung unsur adanya kegiatan yang dilakukan dengan
menkoordinasikan sebagai kegiatan dam sumber daya untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
Berdasarkan definisi menurut para ahli di atas penulis dapat menyimpulkan
bahwa manajemen operasi adalah serangkaian kegiatan yang terjadi dalam organisasi
dimana kegiatan tersebut mengubah sumber daya (modal, tenaga kerja, material, atau
bahan baku) secara efisien menjadi sebuah output (barang jadi, barang setengah jadi,
atau jasa) dalam ranagka mencapai tujuan perusahaan.
2.1.3 Komponen-Komponen Utama Dalam Manajemen operasional
Menurut Melnyk (2002:6), manajemen operasional terintegrasi pada 3
komponen utama yang mendukung dalam proses organisasi, diantaranya :
• Customer (Pelanggan)
Customer merupakanseseorang yang selalu mengkonsumsi kebutuhan pada
sistem manajemen operasional. Customer merupakan orang yang memiliki peran
khusus dimana selalu memberikan saran serta pendapat di awal dan di akhir
sistem manajemen operasional paling tidak, perusahaan dengan jelas dapat
diidentifikasikan pada segmen pasar dan pada segmen customer itu sendiri.
Keefektifitas serta keefisienan fungsi manajemen operasional tidak dapat
terstruktur.
• Process (Proses)
Sebuah proses dalam perusahaan merupakan hubungan dari semua aktifitas yang
diperlukan untuk mengubah input menjadi output (hasil). Proses
menggambarkan keseluruhan input, aktifitas perubahan, dan output pada
keseluruhan sistem. Hal itu menandakan hal-hal yang dibutuhkan dalam sebuah
kegiatan serta menspesifikasikan bahan apa yang dibutuhkan dan seberapa besar
jumlahnya. Proses juga menggambarkan kegiatan yang diperlukan untuk
mengubah input mejadi output. Pada akhirnya seluruh kegiatan pemeriksaan
15
dilakukan untuk memastikan bahwa semua memenuhi standar kualitas,
kuantitas, lead time, atau pembagian waktu. Proses manajemen operasional
dapat melibatkan produksi pada sebuah produk atau jasa.
• Capacity (Kapasitas)
Saat proses menjelaskan bagaimana sistem manajemen operasional bekerja,
kapasitas mendeterminasikan seberapa besar sistem produksi. Untuk kebanyakan
orang, kapasitas mengartikan seberapa besar dari hasil yang diproduksi
perusahaan, bahkan membatasi hasil per unit dalam satuan waktu.
2.1.4 Ruang Lingkup Manajemen Operasi
Ruang lingkup manajemen menurut Stevenson (2009:11) the scope of
management ranges across the organization. Operation management people are
involved in product and service design, prosses selection, selection and management
of technology, design of work systems, location planning, facilities planning, and
quality improvement of the organization’s products or services.
Heizer (2011:39) The management process consist of planning, organizing,
staffing, leading and controlling.
Dari definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa cakupan dari manajemen
operasi sendriri yaitu Ruang lingkup manajemen operasi berkaitan dengan
pengoperasian sistem operasi terdiri dari :
• Perencanaan output
• Desain proses transformasi
• Perencanaan bangunan pabrik
• Perencanaan layout fasilitas
• Desain aliran kerja
• Manajemen persediaan
• Perencanaan kapasitas
• Penjadwalan
• Pengendalian kualitas
16
2.1.5 Pengertian Jasa
Kotler (2004: 476) merumuskan jasa sebagai berikut adalah setiap tindakan
atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak yang lain secara
prinsip intangible dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun.
Produksinya bisa terkait dan bisa juga tidak terikat pada suatu produk fisik.
Rambat Lupiyoadi (2006 : 5) mengemukakan bahwa jasa adalah semua
aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau
kontruksi, yang biasanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang
dihasilkan dan memberikan nilai tambah (seperti misalnya kenyamanan, hiburan,
kesenangan atau kesehatan) atau pemecahan atas masalah yang dihadapi konsumen.
Dari definsi di atas, dapat disimpulkan bahwa jasa merupakan merupakan
aktiavaitas ekonomi yang menghasilkan produk yang bukan merupakan wujud fisik
melainkan aktivitas yang memberikan nilat manfaat bagi pihak-pihak yang
menggunakan jasa tersebut.
2.2 Pelabuhan
Pelabuhan sebagai prasarana transportasi yang sangat berpengaruh terhadap
proses transportasi laut memiliki hubungan yang kuat terhadap bidang ekonomi.
Dampak terhadapbidang ekonomipelabuhan berfungsi sebagai mata rantai kegiatan
perekonomian,dikarenakan pelabuhan sebagai penghubung antara perusahaan dan
pasar. Pelabuhan memudahkan proses distribusi produk untuk dapat dipasarkan
secara global.
Menurut PP Nomor 61 Tahun 2009 tentang kepelabuhanan,
menyatakan:“pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan/atau perairan
dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan
pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun
penumpang, dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh
kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan
kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda
transportasi”.
Sasono (2012:49) Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan
perairan di sekitarnya dengan batas batas tertentu sebagai tempat kegiatan
pemerintah dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal
bersandar, berlabuh naik turun penumpang dan atau bongkar muat barang yang
17
dilengkapi dengan fasilitas keselamtan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan,
serta sebagai tempat transportasi.
Menurut lasse (2014:4) Pelabuhan diartikan juga sebagai area tempat kapal
dapat melakukan kegiatan permuatan atau pembongkaran kargo, termasuk dalam
area dimaksud suatu lokasi di mana kapal dapat antri menunggu giliran atau tunggu
perintah aktivitas, Pengertian Hopkins tentang pelabuhan mencakup lokasi perairan
tempat menunggu yang disebut sebagai lokasi labuh jangkar (anchorage area). Hal
ini dapat diartikan bahwa lokasi perairan labuh jangkar merupakan bagian dari
lingkungan kerja pelabuhan.
Lasse (2014:4) Pelabuhan dapat pula diartikan juga sebagai terminal dan area
di mana kapal-kapal memuat atau membongkar muatan di dermaga, dilokasi labuh,
di bui pelampung atau sejenisnya dan mencangkup peerairan tempat menunggu
giliran mendapatkan pelayanan.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pelabuhan merupakan sebuah
terminal yang berfungsi untuk menaikan atau menurunkan penumpang, dan/atau
proses pembongkaran pemuatan barang di dermaga, bui pelampung atau sejenisnya.
Dan juga pelabuhan memiliki fasilitas kesalamatan dan layanan yang aman sebagai
pendukung kegiatan pelabuhan. Pelabuhan juga dapat diartikan sebagai tempat kapal
berlabuh, kapal tambat, dan juga sebagai terminal dalam mengatur pelayanan kapal.
Dan juga dari rumusan di atas dinyatakan unsur terpenting dalam penyelenggaraan
pelabuhan yaitu : (a) menunjang keselamatan, keamanan dan juga kualitas pelayanan
bagi kapal terhadap arus barang maupun penumpang, (b) memicu perekonomian
daerah dan nasional.
2.2.1 Peran Pelabuhan
Indonesia merupakan Negara maritim dan kepulauan yang memiliki letak
strategis karena berada di jalur persinnggahan perdagangan dunia. Negara indonesia
yang memiliki banyak pulau maka peran pelabuhan sangatlah berperan penting
dalam mendukung proses perdagangan. Pelabuhan merupakan sarana untuk
menghubungkan antar pulau maupun Negara. Pelabuhan merupakan rantai
penghubung dalam proses perdagangan internasional maupun domestik. Pelabuhan
berperan menghubungkan transportasi laut dengan transportasi darat agar terciptanya
alur perpindahan barang maupun jasa untuk sampai ke pasar.
18
Pelabuhan berperan dalam menaikan pertumbuhan ekonomi dalam suatu
daerah maupun Negara. Adanya pelabuhan dapat memicu tingginya perputaran roda
perekonomian, berbagai jenis usaha produksi maupun jasa akan timbul dikarenakan
terdapat sarana distribusi antar pulau maupun antar Negara. Hal yang penting dalam
peran pelabuhan terhadap perekonomian negara adalah terdapatnya pelabuhan yang
bertaraf internasional, hal ini akan dapat mengundang investor asing yang berdampak
terhadap penanaman modal usaha bagi negara. Dan juga dapat memicu kegiatan
ekspor maupun impor yang bermuara terhadap pertumbuhan ekonomi.
Peran pelabuhan pada era ini memiliki perluasan. Konsep lama dalama
perdagangan antara konsumen dan produsen dalam menggunakan jasa pengiriman
dan transportasi tidak terintegrasi dalam satu simpul. Muda ini pengangkutan barang
sejak dari produsen menuju konsumen sudah terintegrasi dalam satu jaringan, mulai
dari pengadaan bahan baku, gudang, hingga menjadi barang jadi lalu diantar ke
pasar/pelanggan. Dampak dari sistem transport chainpelabuhan memiliki perananan
yang signifikan dan strategis terhadap perdagangan internasional. Biaya layanan
pelabuhan pelabuhan yang diatur secara baik dan professional akan menjadi
rendah/murah, sehingga pertumbuhan bisnis pada semua lini akan bertumbuh pesat.
Beberapa alasan dikemukan menurut ahli:
Lasse (2015:233) Pada pendekatan logistical approach, pelabuhan berada
dalam posisi luar biasa strategis. Beberapa alasan penting yang menempatkan
pelabuhan berperan strategis dalam jaringan perdagangan internasional, diantaranya
adalah:
1. Pelabuhan menjembatani gap di antara sumber-sumber daya produksi seperti
tenaga kerja dan raw/semi-finished material dengan menggunakan
transportasi laut dari tempat asal (origin) ke tempat tujuan (destination).
Misalnya, di lokasi dekat lingkungan pelabuhan didirikan pabrik perakitan
alat-alat berat dan/atau kendaraan yang materialnya di impor untuk
kemudian di ekspor melalui pelabuhan, sehingga biaya pengangkutan
maupun resiko kerusakan finished goods yang dikeluarkan menjadi rendah.
2. Pelabuhan sebagai interfaceterpenting moda transpor darat (truk dan KA) dan
moda angkutan laut, memberikan konstribusi sangat signifikan bagi pelaku
usaha pengirim/pemilik barang, freight forwarder, pemilik/keagenan kapal,
charter broker kapal, industry manufaktur dan pengemasa, pengusaha
angkutan truk/KA, jasa layanan kepabeanan, keimigrasian dan kekarantinaan,
19
marine inspector, industry/bengkel kapal, bank, dan perusahaan asuransi.
Dalam hal ini pelabuhan menjadi limgkungan tempat kegiatan berbagai
macam bisnis (businesses collection)
3. Pelabuhan sebagai titik kegiatan pemberangkatan dan kedatngan moda
transportasi laut. Pengangkutan dengan memakai kapal laut dimulai di
pelabuhan dan berakhir di pelabuhan. Sistem tradisional semacam ini , dulu
dikenal dengan sistem angkutan port to port. Pada era millennium tiga kini
tidak hanya angkutan port to portMelainkan lebih luas menjadi layanan
angkutan Door to Door.
2.2.2 Fungsi Pelabuhan
Dalam kegiatanya pelabuhan memiliki fungsi yang sangat penting dalam
membantu mobalitias perdagangan. Pelabuhan merupakan pintu gerbang utama
sebagai pintu masuk suatu barang/orang darai luar kota maupun luar negeri, dan
sebagai pintu ke luar barang/orang ke luar kota maupun luar negeri. Landasan ini
didasari dari pendapat Lasse (2014;5):
• Gateway
Berawal dari kata pelabuhan atau port yang berasal dari kata latin porta telah
beramakna sebagai pintu gerbang atau Gateway. Pelabuhan berfungsi sebagai
pintu yang dilalui orang dan barang ke dalam maupun ke luarpelabuhan yang
bersangkutan. Disebut sebagai pintu karena pelabuhan adalah jalan atau area
resmi bagi lalu lintas barang perdagangan. Masuk dan keluarnya barangay harus
memenuhi prosedur kepabeanan dan kekarantinaan, di luar jalan resmi tersebut
tidak dibenarkan.
• Link
Dari batasan pengertian yang telah dipaparkan terdahulu, keberadaan pelabuhan
pada hakikatnya memfasilitasi pemindahan barang muatan antara moda
transportasi darat (inland transport) dan moda transportasi laut (maritime
transport) menyalurkan barang masuk dan keluar daerah pabean secepat dan
seefisien mungkin. Pelabuhan versi UNCTAD berfungsi sebagai mata rantai
(link) yang jadi penghubung rangkaian transportasi atau A port is, therefore an
essential link in international maritime transport chain dan menyatakan bahwa
“the primary function of a sea port is to transfer cargo between maritime and
inland transport quickly and efficiently”
20
• Interface
Barang muatan yang diangkut via maritime transport setidaknya melintasi area
pelabuhan dua kali, yakni satu kali di pelabuhan muat dan satu kali di pelabuhan
bongkar. Di pelabuhan muat dan demikian juga di pelabuhan bongkar
dipindahkan dari/ke sarana angkut dengan menggunakan berbagai fasilitas dan
peralatan mekanis maupun non mekanis. Peralatan untuk memindahkan muatan
menjembatani kapal dengan truk/kereta api atau truk/kereta api dengan kapal.
Pada kegiatan tersebut funsi pelabuhan adalah antar muka (interface).
• Industrial Entity
Pelabuhan yang diselengarakan secara baik akan bertumbuh dan akan
menyuburkan bidang usaha lain sehingga area pelabuhan menjadi zona industri
terkait dengan kepelabuhanan.
2.2.3 Instansi Pemerintah di Pelabuhan
a. Port Adiministrator
Arti kata administrasi berasal dari kata Administratie yang merupakan
serapan dari bahasa Belanda dengan arti besifat ketatausahaan yang
mencagkup darri suraat-menyurat, pembukuan, cata-mencatat dan
sebagainya.
Menurut Lasse (2014;23) Port Adiministrator sebagai proses adalah
rangkaian kegiatan yang wujudnya merencanakan, mengatur, mengurus,
menyusun, membimbing, memimpin, memutuskan, mengendalikan atau
mengawasi.
b. Harbour Master
Sasono(2012:41) Syahbandar adalah penjabat pemerintah yang
berwewenang melakukan pengawasan terhadap dipenuhinya peraturan-
peraturanuntuk menjaga keselamatan dan keamanan pelayaran, ketertiban,
dan lalu lintas kapal di pelabuhan.
Pada dasarnya syahbandar memiliki fungsi sebagai pengawas di
pelabuhan. Syahbandar berfungsi ntuk me ngawasi kapal-kapal asing yang
sudah di atur dalam konvensi international dengan ketentuan International
Safety Management (ISM) code dengan sektor implementasinya KM.62
Tahun 2002 pasal 17 ayat (1). Syahbandar melakukan pengawasan dengan
21
tujuan untuk memastikan kapal-kapal asing memiliki k elengkapan dokumen-
dokumen yang masih berlaku sesuai ketentuan konvensi Safety of Life at Sea.
c. Customs
Bea cukai menjalankan fungsi sebagai pengamanan penerimaan negara dan
perlindungan terhadap produk industri dalam negeri, paradigma baru dengan misi
pelayanan sebagai Trade Facilitator. (www.beacukai.go.id)
Fungsi bea cukai :
Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Direktorat Jenderal Bea
dan Cukai mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijaksanaan teknis di bidang kepabeanan dan cukai, sesuai
dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Menteri dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku ;
2. Perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi dan pengamanan teknis
operasional kebijaksanaan pemerintah yang berkaitan dengan pengawasan
atas lalu lintas barang yang masuk atau keluar daerah pabean, sesuai
dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Menteri dan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
3. Perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi dan pengamanan teknis
operasional di bidang pemungutan bea masuk dan cukai serta pungutan
lainnya yang pemungutannya dibebankan kepada Direktorat Jenderal
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
4. Perencanaan, pembinaan dan bimbingan di bidang pemberian pelayanan,
perijinan, kemudahan, ketatalaksanaan dan pengawasan di bidang
kepabeanan dan cukai berdasarkan peraturan perundang-undangan yang