Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan dan bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan umum dengan menerima masukan dan memproduksi keluaran dalam proses transformasi yang terorganisir. M enurut M cLeod (2001, p9), “ System is a group of elements that are integrated with the common purpose of achieving an objective.” Yang dapat diartikan bahwa sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan organisasi atau perusahaan yang terdiri dari sejumlah sumber daya (manusia, material, mesin, uang , informasi) yang ditentukan oleh pemilik atau manajemen. M enurut Romney (2006, p4), “ System is a set of two or more interrelated components that interact to achieve a goal .” Yang diartikan bahwa sistem adalah suatu kumpulan dari dua atau lebih komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan Menurut Herlambang (2005, p116), Sistem dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa prosedur yang mempunya tujuan tertentu. Dengan pendekatan komponen, sistem merupakan kumpulan dari komponen– komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.
59
Embed
Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00023-aksi bab 2.pdf · keras, perangkat lunak, jaringan-jaringan komunikasi dan sumber penghasil data
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Bab 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem
Menurut O’Brien (2003, p8), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling
berhubungan dan bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan umum dengan menerima
masukan dan memproduksi keluaran dalam proses transformasi yang terorganisir.
Menurut McLeod (2001, p9), “System is a group of elements that are integrated
with the common purpose of achieving an objective.” Yang dapat diartikan bahwa sistem
adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai
suatu tujuan organisasi atau perusahaan yang terdiri dari sejumlah sumber daya
(manusia, material, mesin, uang , informasi) yang ditentukan oleh pemilik atau
manajemen.
Menurut Romney (2006, p4), “System is a set of two or more interrelated
components that interact to achieve a goal.” Yang diartikan bahwa sistem adalah suatu
kumpulan dari dua atau lebih komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan.
Sedangkan Menurut Herlambang (2005, p116), Sistem dapat dilakukan dengan dua
pendekatan, yaitu pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Dengan pendekatan
prosedur, sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa prosedur yang
mempunya tujuan tertentu. Dengan pendekatan komponen, sistem merupakan kumpulan
dari komponen– komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.
13
Dengan demikian dapat disimpukan bahwa sistem adalah suatu kumpulan yang
terdiri dari beberapa komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
2.2 Pengertian Informasi
Menurut McLeod (2001, p12), “Information is a processed data or meaningful
data.” Yang berarti bahwa informasi adalah data yang telah diproses atau data yang
memiliki arti.
Menurut O’Brien (2005, p27) berpendapat bahwa, “Information as data that have
been converted into a meaningful and useless context for specific end user.” Yang
berarti bahwa informasi adalah data yang sudah diubah mejadi suatu bentuk yang lebih
berarti dan berguna bagi pemakai akhir.
Menurut Romney (2006, p5), “Information is data that have been organized and
processed to provide meaning to a user.” Yang berarti bahwa informasi adalah data
yang telah diorganisasikan dan diproses agar lebih berarti bagi penggunannya.
Menurut Loudon (2003), Informasi adalah data yang telah diolah dan
menghasilkan suatu bentuk yang berguna bagi manusia.
Sedangkan menurut Haag, Cummings, dan McCubbrey (2005), informasi adalah
data sederhana yang memiliki arti khusus dalam konteks yang spesifik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa informasi adalah suatu data yang telah
diproses sedemikian rupa agar dapat memiliki arti bagi penggunanya.
14
2.3 Pengertian Sistem Akuntansi
Menurut Niswonger (2000), Sistem akuntansi adalah suatu sarana bagi manajemen
perusahaan guna mendapatkan informasi yang akan digunakan untuk mengelola
perusahaan dan untuk menyusun laporan keuangan bagi para pemilik, kreditor, dan
pihak lain yang berkepentingan.
Dengan dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi adalah organisasi formulir,
catatan, prosedur, dan alat yang menyediakan informasi keuangan dalam bentuk laporan
untuk memudahkan pengelolaan perusahaan.
2.4 Pengertian Sistem Informasi
Menurut O’Brien (2006), “Information system can be any organized combination
of people, hardware, software, communication networks, and data resources that stores
and retrieves, transforms, and disseminates information in an organization” Yang dapat
diartikan bahwa sistem informasi merupakan kombinasi dari orang-orang, perangkat
keras, perangkat lunak, jaringan-jaringan komunikasi dan sumber penghasil data yag
disimpan dan diperbaharui, diubah dan disebarkan dalam organisasi.
Menurut Whitten et.al. (2001), Sistem informasi adalah suatu penataan dari orang-
orang, data, proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan,
memproses, menyimpan, dan memberikan output berupa informasi yang dibutuhkan
untuk mendukung organisasi.
Menurut Loudon (2003), Sistem informasi adalah suatu komponen yang saling
berhubungan, bekerjasama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan
15
menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, control,
analisis dan visualisasi dalam organisasi.
Menurut Hall yang diterjemahkan oleh penerbit salemba empat (2001, p7), Sistem
informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses
menjadi informasi, dan didistribusikan kepada para pemakai.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah kombinasi
orang dan sumber daya yang saling berhubungan, dirancang sedemikian rupa untuk
mengelola data menjadi informasi yang berguna untuk mencapai sasaran perusahaan.
2.5 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Jones dan Rama (2006, p6), “The accounting information system is a
system that collect, records, stores, and processes data to produce information for
decision makers.” Yang berarti bahwa sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem
yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan memproses data untuk menghasilkan
informasi untuk pembuat keputusan.
Menurut Romney dan Steinbart (2006, p6), “ Accounting information system is a
system that collect, records, store, and processes data to produce information for
decision makers.” Yang berarti bahwa sistem informasi akuntansi adalah sistem yang
mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan memproses data untuk menghasilkan
informasi untuk pengambilan keputusan.
Menurut Wilkinson, Cerullo, Vasant and Bernard (2000, p7), “Accounting
information system is a unified structure within an entity, such as a business firm, that
16
employs physical resources and other components to transform economic data into
accounting, information, with the purpose of satisfying the information needs of a
variety of users.” Yang dapat berarti sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan
struktur di dalam suatu entitas, seperti perusahaan bisnis, yang memperkerjakan sumber
daya fisik dan komponen-komponen lainnya untuk mengubah data ekonomi ke dalam
informasi akuntansi.
Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Romney (2006, p6-7), terdapat 6 (enam) komponen dalam sistem
informasi akuntansi, yaitu :
1. Orang yang mengoperasikan sistem
2. Prosedur dan langkah – langkah, baik secara manual maupun otomatis, termasuk
pengumpulan, pemprosesan dan penyimpanan data mengenai kegiatan perusahaan.
3. Data mengenai organisasi dan proses bisnisnya
4. Perangkat lunak yang digunakan untuk memproses data organisasi
5. Sarana teknologi informasi, termasuk komputer, perangkat tambahan, dan perangkat
jaringan komunikasi yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan,
memproses, serta megirim data dan informasi.
6. Pengendalian internal dan security measures yang mengamankan data dalam sistem
informasi akuntansi.
Menurut Gelinase et al. (2005, p9-12), komponen sistem informasi akuntansi
terdiri dari :
17
1. Technology
Kemampuan kita untuk merencanakan dan mengatur operasi bisnis bergantung
kepada pengetahuan kita tentang keberadaan teknologi. Dukungan teknologi
informasi sudah sangat tinggi, sehingga prosedur operasional tradisional yang dulu
dilaksanakan secara manual, kini sudah berubah menjadi otomatisasi.
2. Database
Untuk menganalisa dan mempersiapkan informasi untuk pengambilan keputusan
oleh manajemen, dan untuk mengaudit laporan financial perusahaan, seorang
akuntan harus bisa mengakses dan menggunakan data dari database perusahaan, baik
database public maupun private.
3. Reporting
Dalam menyusun laporan berdasarkan sistem informasi, seorang akuntan harus
mengetahui output atau hasil yang ingin dicapai.
4. Controls
Dalam menyusun sistem pengendalian internal, harus dipertimbangkan tingkat
kompleksitas sistem informasi dan perkembangan teknologi. Seorang akuntan harus
bisa mengendalikan kondisi saat ini maupun konsisi yang akan datang.
5. Business Operation
Setiap perusahaan melakukan berbagai aktivitas operasional, seperti perekrutan
karyawan, pembelian barang, persediaan dan penerimaan kas dari pelanggan. Input
sistem informasi akuntansi disiapkan oleh bagian operasional dan outputnya
digunakan untuk mengatur kegiatan operasional.
6. Events Processing
18
Proses kegiatan atau transaksi yang dilakukan perusahaan biasanya berupa
penjualan, produksi ( bila kegiatan industri), dan pembelian.
7. Management Decision Making
Informasi yang dihasilkan diharapkan dapat memberikan dasar atas criteria atau
pengetahuan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan pihak manajemen.
8. System Development and Operation
Sistem informasi yang memproses kegiatan bisnis dan memberikan informasi bagi
manajemen untuk membuat keputusan harus dirancang, diimplementasikan dan
dioperasikan secara efektif.
9. Communication
Untuk mempresentasikan hasil kerja secara efektif, akuntan harus memiliki
kemampuan komunikasi yang baik secara lisan maupun tulisan.
10. Accounting and Auditing Principles
Untuk menyusun dan mengoperasikan sistem informasi akuntansi, seorang akuntan
harus mengetahui prosedur-prosedur akuntansi dan memahami audit terhadap sistem
informasi.
Menurut Jones dan Rama (2006, p6-7), kegunaan sistem informasi akuntansi ada 5
(lima), yaitu:
1. Production External Report (Memproduksi Laporan Eksternal)
Bisnis menggunakan sistem informasi akuntansi untuk memproduksi laporan khusus
untuk memenuhi kebutuhan dari investor, kreditor, penagih pajak dan agen-agen lain
yang berkaitan.
19
2. Support Routine Activities (Mendukung Aktivitas Rutin)
Manajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas
operasi rutin selama siklus operasi perusahaan.
3. Decision Support (Mendukung Keputusan)
Informasi yang dibutuhkan untuk aktivitas perencanaan rutin pada semua tingkatan
dari organisasi.
4. Planning and Contol (Perencanaan dan Pengendalian)
Sistem informasi dibutuhkan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian yang
baik. Informasi memperhatikan anggaran dan biaya standard yang disimpan untuk
membandingkan gambaran anggaran dengan jumlah yang sebenarnya.
5. Implementing Internal Control (Implementasi Pengendalian Internal)
Pengendalian internal meliputi kebijaksanaan, prosedur, dan sistem informasi yang
digunakan untuk melindungi asset perusahaan dari kerugiaan atau penggelapan, dan
untuk memelihara data financial yang akurat. Hal ini memungkin dibangunnya
pengendalian di dalam sebuah sistem informasi akuntansi untuk membantu mencapai
tujuan tersebut.
McLeod menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi melaksanakan 4 (empat)
tugas dasar pengolahan data, antara lain pengumpulan data, manipulasi data,
penyimpanan data dan penyiapan dokumen.
1. Pengumpulan data
Sistem pengolahan data dan mengumpulkan data yang menjelaskan setiap tindakan
internal perusahaan dan transaksi lingkungan perusahaan.
2. Manipulasi data
20
Operasi manipulasi data meliputi :
a. Pengklasifikasian. Elemen-elemen data tertentu dalam catatan digunakan
sebagai kode.
b. Penyortiran. Catatan-catatan disusun sesuai urutan tertentu berdasarkan kode
atau elemen data lain.
c. Perhitungan. Operasi aritmatika dan logika dilaksanakan pada elemen-
elemen data untuk menghasilkan elemen-elemen data tambahan.
d. Pengikhtisaran. Terdapat begitu banyak data yang perlu disintesis menjadi
bentuk total, subtotal, rata-rata dan seterusnya.
3. Penyimpanan data
Data disimpan pada media penyimpanan sekunder dan file dapat diintegrasikan
secara logis untuk membentuk suatu database.
4. Penyiapan data
Sistem informasi akuntansi memberikan hasil akhir untuk perorangan dan
organisasi baik di dalam dan di luar perusahaan, hasil akhir tersebut dipicu dalam 2
(dua) cara, yaitu :
a. Oleh suatu tindakan. Hasil akhir dihasilkan jika sesuatu terjadi.
b. Oleh jadwal waktu. Hasil akhir dihasilkan pada suatu saat tertentu.
Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi
Sedangkan karakteristik Sistem Informasi Akuntansi (SIA) menurut McLeod
(2001), yaitu :
21
1. Melaksanakan tugas yang diperlukan
Berdasarkan undang-undang perusahaan diharuskan memelihara catatan
kegiatannya. Manjemen perusahaan pasti menerapkan SIA sebagai cara
mencapai dan menjaga pengendalian.
2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar
Peraturan dan praktik yang diterima perusahaan menentukan cara
pelaksanaan pengelohan data.
3. Menangani data yang rinci
4. Berfokus pada historis
Data yang dikumpulkan oleh sistem informasi akuntansi umumnya
menjelaskan apa yang terjadi di masa lampau.
5. Menyediakan informasi pemecahan masalah minimal
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) menghasilkan output informasi bagi
manajer perusahaan seperti laporan laba atau rugi.
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang menangani
segala sesuatu yang berkenaan dengan akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah
sebuah sistem informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi
antara lain:
• Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
• Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan
keputusan.
• Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
22
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah
suatu sistem berbasis komputer yang menggunakan sumber daya fisik dan komponen
lain untuk mengumpulkan dan mentransformasikan data yang menjelaskan kegiatan
perusahaan mejadi informasi yang berguna bagi pihak internal maupun eksternal.
2.6 Analisis Sistem
Menurut Whitten (2004, p38-39), “System analysis is the study of a business
problem domain to recommend improvement and specify the business requirement and
priorities for the solution.” Yang berarti bahwa analisis sistem adalah suatu
pembelajaran mengenai problem domain untuk merekomendasikan peningkatan dan
menspesifikasi kebutuhan bisnis serta memprioritaskan kebutuhan bisnis serta
memprioritaskan solusi.
Menurut O’Brien (2005, p348), “System analysis is an indepth study of end user
information needs that produces functional requirements that are used as the basic for
the design of a new information system,” Yang berarti bahwa sistem analisis merupakan
studi mendalam mengenai informasi yang dibutuhkan oleh pemakai akhir yang
menghasilkan persyaratan fungsional (functional requirement) yang digunakan sebagai
dasar untuk desain sistem informasi baru.
2.6.1 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Oriented
pada Object (OOAD)
Menurut Mathiassen et al. (2000, p4 ), Metode yang menggunakan objek dan
kelas–kelas sebagai konsep kunci dan membangun 4 prinsip umum untuk analisis dan
design yaitu : model konteks sistem, penekanan arsitektur dengan mempertimbangkan
23
actions, menggunakan kembali pola yang menggambarkan ide – ide design dengan
baik dan membentuk metode untuk setiap situasi pengembangan.
2.6.2 Rich Picture
Menurut Mathiassen (2000, p26), Rich Picture adalah gambaran informal yang
mempresentasikan illustrator tentang sebuah situasi. Pengembangan sistem dapat
menggunakan rich picture untuk menyatakan pandangan berbeda terhadap situasi
sebagai dasar untuk diskusi sistematis. Rich picture juga dapat digunakan sebagai alat
yang berguna untuk memfasilitasi komunikasi yang baik antara pengguna dalam
sistem.
Rich picture difokuskan pada aspek-aspek penting dari sistem tersebut, yang
ditentukan sendiri oleh pengembang sistem dengan mengunjungi perusahaan untuk
melihat bagaimana perusahaan beroperasi, berbicara dengan banyak orang untuk
mengetahui apa yang harus terjadi atau seharusnya terjadi, dan mungkin melakukan
beberapa wawancara formal.
Rich picture harus :
a. Berisi banyak informasi dan terbuka pada interpolasi
b. Menyajikan proses dan struktur secara koheren dan cara yang well-balanced
c. Menggambarkan paling sedikit satu area problematic
d. Berpoin apa ada beberapa sistem terkomputerisasi yang relevan
e. Kaya tetapi tidak chaotic
f. Menerangkan aspek kunci dari suatu situasi dengan cara mempromosikan
pemahaman pada banyak tingkatan
24
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rich picture adalah gambaran dari
aspek-aspek penting yang dapat membantu pengguna sistem untuk memahami sistem
yang sedang dikembangkan.
2.6.3 Object
Menurut McLeod (2001), Object adalah suatu entitas fisik atau kejadian yang
dijelaskan dalam bentuk data dan prosesnya.
Menurut Mathiassen, Madsen, Nielsen, dan Stage (2000), “Object is an entity
with identity, state, and behavior.” Yang berarti setiap object tidak digambarkan secara
sendiri-sendiri, melainkan istilah kelas digunakan untuk menggambarkan kumpulan
objek.
Menurut Britton dan Doake (2000), Object adalah paket perangkat lunak yang
didalamnya terdapat data dan metode yang digunakan untuk memanipulasi data
tersebut.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa object merupakan suatu entitas
yang memiliki identity, state, dan behavior.
2.6.4 Object Oriented
Menurut Britton dan Doake (2000), Object oriented merupakan suatu sistem
pendekatan untuk mengembangkan software yang didasarkan atas data item, attribute,
dan operasi yang mendefinisikannya.
25
Menurut Mathiassen (2000), keuntungan dari object oriented adalah :
1. Merupakan konsep yang sesuai untuk menjelaskan model fenomena dalam
sebuah kantor ataupun sistem komputerisasi yang dibuat dengan
mengggunakan bahasa sehari-hari (natural language).
2. Memberikan informasi yang jelas tentang konteks dari sistem
3. Mengurangi biaya perawatan (maintenance).
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa object oriented merupakan suatu
sistem untuk mengembangkan perangkat lunak yang didasarkan atas data item, atribut,
dan operasi.
2.6.5 Object Oriented Analysis (OOA)
Menurut Larman (2005), Object oriented analysis adalah suatu analisis yang
menekankan pada penemuan dan penjabaran object-object atau konsep-konsep di
dalam problem domain.
Menurut Whitten et.al. (2001), Object oriented analysis adalah teknik pembuatan
model yang mengintegrasikan data dan proses ke dalam suatu rancangan yang
dinamakan objek.
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa object oriented analysis adalah
suatu cara untuk menganalisis objek dalam menentukan model dalam problem domain.
2.6.6 Object Oriented Design (OOD)
Menurut Larman (2005), Object oriented design lebih menekankan pada logika
perangkat lunak (software) yang diimplementasikan melalui bahasa pemrograman.
26
Menurut Whitten et.al. (2001), Object oriented design adalah suatu pendekatan
yang digunakan untuk menspesifikasikan solusi perangkat lunak, hubungan antara
object, atribut, dan metode yang dimiliki.
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa object oriented design adalah
aktivitas yang dilakukan untuk membuat solusi dari hubungan antara objek, atribut,
dan metode yang dimiliki oleh sistem dengan menggunakan bahasa pemrograman
tertentu.
2.6.7 Object Oriented Analysis and Design (OOAD)
Menurut Whitten et.al. (2001), Object oriented analysis and design adalah
sekumpulan alat dan teknik untuk mengembangkan sistem yang akan menggunakan
objek teknologi dalam membangun sistem dan perangkat lunaknya (softwarenya).
Menurut Mathiassen, Madsen, Nielsen, dan Stage (2000), Object oriented
analysis and design (OOAD) terbagi dalam 4 (empat) aktivitas utama, yaitu problem
domain analysis, application-domain analysis, architectural design, dan component
design.
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa object oriented analysis and
design adalah sekumpulan alat dan teknik untuk mengembangkan sistem dengan
menggunakan objek teknologi.
2.6.8 Class
Menurut Mathiassen (2000), Class merupakan kegiatan pertama dalam analysis
problem domain. Ada beberapa tugas utama dalam kegiatan ini, yaitu : abstraksi
27
fenomena dari problem domain dalam objek dan kegiatan; klasifikasi objek dan event;
pemilihan kelas-kelas dan event-event yang akan dipelihara informasinya oleh sistem.
Pemilihan kelas-kelas tersebut bertujuan untuk mendefinisikan dan membatasi
problem domain. Sementara pemilihan kumpulan event yang dialami atau dilakukan
oleh satu atau lebih objek bertujuan untuk membedakan tiap-tiap kelas dalam problem
domain. Kegiatan kelas akan menghasilkan event table. Dimensi horizontal dari event
table berisi kelas-kelas yang terpilih, sementara dimensi vertikal berisi kegiatan-
kegiatan terpilih dan tanda cek digunakan untuk mengindikasikan objek-objek dari
kelas yang berhubungan dalam kegiatan tertentu. Untuk lebih jelasnya, event table
dapat dilihat pada table 2.1 berikut ini.
Tabel 2.1 Contoh Event Table
Event
Class
Customer Assisstant Apprentice Appointment Plan
Reserved V V V V
Cancelled V V V
Treated V V
Employed V V
Resigned V V
Graduated V
Agreed V V V
28
2.6.9 Structure
Menurut Mathiassen (2000), kegiatan kedua dalam analisis problem domain ini
bertujuan untuk mencari hubungan sruktural yang abstrak dan umum antara kelas-
kelas dan mencari hubungan yang konkrit dan spesifik antara objek-objek dalam
problem-domain.
Terdapat 2 (dua) jenis stuktur antar kelas yaitu generalisasi dan penggolongan.
Generalisasi adalah hubungan antara dua atau lebih kelas yang lebih khusus (sub
kelas) dengan sebuah kelas yang lebih umum (super kelas). Dimana hubungan
spesialisasi tersebut dinyatakan dengan rumus ”is-a”. Penggolongan adalah kumpulan
kelas yang saling berhubungan yang membantu memperoleh dan menyediakan
ringkasan problem-domain. Sebagai contoh : penggolongan “mobil” berisi semua
kelas yang berhubungan dengan jelas kelas dan komponen-komponennya. Terdapat
dua jenis hubungan antar objek yaitu : agregasi dan asosiasi.
Agregasi adalah hubungan sejumlah objek inferior yang merupakan bagian (the
parts) dari sebuah objek superior yang merupakan dasar (the whole) bagi beberapa
objek inferior tersebut dimana hubungan antara sejumlah objek yang memiliki arti
dimana objek-objek yang saling berhubungan tersebut tidak merupakan bagian dari
objek yang lainnya.
Hasil dari kegiatan struktur ini adalah class diagram. Class diagram
menghasilkan ringkasan model problem-domain yang jelas dengan menggambarkan
semua struktur hubungan static antar kelas dan objek yang ada dalam model dari
sistem yang berubah-ubah.
29
2.6.10 Behaviour
Menurut Mathiassen (2000), Kegiatan behaviour adalah kegiatan terakhir dalam
analisa problem-domain yang bertujuan uuntuk memodelkan apa yang telah terjadi
(perilaku dinamis) dalam problem-domain system sepanjang waktu. Tugas utama
dalam kegiatan ini adalah : menggambarkan pola perilaku (behaviour pattern) dan
attribute dari setiap kelas. Hasil dari statechart diagram yang dapat dilihat pada
gambar 2.1 dibawah ini :
Gambar 2.1 Contoh Statechart Diagram
Perilaku dari suatu objek ditentukan oleh urutan kegiatan-kegiatan (penelusuran
kegiatan) yang harus dilewati oleh objek tertentu tersebut sepanjang waktu. Sebagai
contoh : kelas “pelanggan” harus melalui event race : account opened – amount
Tiga jenis notasi untuk behavioural pattern yaitu sequence dimana event muncul
satu per satu secara berurutan; selection dimana terjadi pemilihan satu event dari
sekumpulan event yang muncul; iteration dimana sebuah event muncul sebanyak nol
atau beberapa kali.
2.6.11 Application Domain Analysis
Mengacu pada mathiassen (2000), Application domain adalah organisasi yang
mengatur, memonitor, atau mengendalikan problem domain. Analisis application
domain menfokuskan pada bagaimana target sistem akan digunakan dengan
menentukan kebutuhan function dan antarmuka sistem. Untuk lebih jelasnya kegiatan-
kegiatan yang dilakukan dalam Application Domain Analysis dapat dilihat pada table
2.2 berikut ini.
Table 2.2 Kegiatan Application Domain Analysis
Kegiatan Isi Konsep Usage Bagaimana sistem berinteraksi
dengan orang lain dalam konteks. Use case dan actor
Function Bagaimana kemampuan sistem dalam memproses informasi.
Function
Interface Kebutuhan antarmuka dari sistem target.
Interface, user interface, dan sistem interface
31
2.6.12 Usage
Menurut Mathiassen (2000), Kegiatan usage merupakan kegiatan pertama dalam
analisis application domain yang bertujuan untuk menentukan bagaimana actor-actor
yang merupakan pengguna atau sistem lain berinteraksi dengan sistem yang dituju.
Interaksi antar actor dengan sistem tersebut dinyatakan dalam use case. Use case
dapat dimulai oleh actor atau oleh sistem target. Hasil dari analisis kegiatan usage ini
adalah deskripsi lengkap dari semua use case dan actor yang ada yang digambarkan
dalam table actor atau use case diagram. Dennis dan Wixom (2003) mengungkapkan
use case diagram adalah diagram yang mengggambarkan fungsi dari sebuah sistem
dan berbagai macam pengguna yang akan berinteraksi dengan sistem.
Cara untuk mengidentifikasi actor adalah dengan mengetahui alasan actor
menggunakan sistem. Masing-masing actor memiliki alasasan yang berbeda untuk
menggunakan sistem. Cara lainnya yaitu dengan melihat peran dari actor seperti yang
dinyatakan oleh use case dimana actor tersebut terlibat. Masing-masing actor
memiliki peran yang berbeda-beda.
Setiap actor akan berkorespondensi dengan kelas dalam problem domain yang
berbeda karena mereka memiliki pola behavioural objek yang berbeda-beda. Actor
dapat digambarkan dalam spesifikasi actor tersebut. Tujuan merupakan peran dari
actor dalam sistem target.
Sementara karakteristik menggambarkan aspek-aspek yang penting dari actor.
Use case dapat digambarkan dengan menggunakan spesifikasi use case, dimana use
case dijelaskan secara singkat namun jelas dan dapat disertai dengan keterangan objek
32
sistem yang terlibat dan function dari use case tersebut atau dengan diagram statechart
karena use case adalah sebuah fenomena yang dinamik.
Menurut Bennet (2003), Cara untuk mendokumentasikan use case adalah
mengggunakan template yang terdiri dari beberapa bagian yaitu nama dari use case,
precondition (hal yang harus benar sebelum use case berlangsung), past-condition (hal
yang harus benar setelah use case berlangsung), purpose (hal yang ingin dicapai oleh
use case), description (ringkasan dari dokumentasi use case), normal course (kegiatan
yang harus dilakukan oleh actor sepanjang transaksi atau fungsi tertentu), dan
alternative course (kegiatan yang harus dilakukan actor pada saat terjadi kesalahan).
Bennet juga mengungkapkan use case diagram mempunyai dua jenis hubungan
(relationship) yaitu : extend dan include. Hubungan extend digunakan ketika ingin
menunjukkan bahwa use case menyediakan fungsi tambahan yang mungkin digunakan
oleh use case lain. Sedangkan hubungan include digunakan oleh ketika terjadi urutan
behaviour yang sering kali digunakan oleh sejumlah use case dan ingin dihindari
pengkopian deskripsi yang sama ke setiap use case yang akan menggunakan perilaku
tersebut.
2.6.13 Sequence Diagram
Menurut Bennet (2003), Sequence diagram membentu seorang analis kebutuhan
mengidentifikasikan rincian dari kegiatan yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi
dari sebuah use case. Tidak ada suatu sequence diagram yang benar untuk use case
tertentu, melainkan ada sejumlah sequence diagram yang masing-masing diagram
tersebut dapat lebih atau kurang memenuhi kebutuhan use case.
33
2.6.14 Function
Menurut Mathiassen (2000), kegiatan function memfokuskan pada bagaimana
cara sebuah sistem dapat membantu actor dalam melaksanakan pekerjaan mereka.
Function memiliki empat tipe yang berbeda yaitu :
1. Update, function ini disebabkan oleh event problem-domain dan menghasilkan
perubahan dalam state atau keadaan dari model tersebut.
2. Signal, function ini disebabkan oleh perubahan keadaan atau state dari model
yang dapat menghasilkan reaksi pada konteks. Reaksi ini dapat berupa tampilan
bagi actor dalam application domain, atau intervensi langsung dalam problem
domain.
3. Read, function ini disebabkan oleh kebutuhan informasi dalam pekerjaan actor
dan mengakibatkan sistem menampilkan bagian yang berhubungan dengan
informasi dalam model.
4. Compute, function ini disebabkan oleh kebutuhan informasi dalam pekerjaan
actor dan berisi perhitunagn yang melibatkan informasi yang disediakan oleh
actor atau model, hasil dari function ini adalah tampilan dari hasil komputasi.
Tujuan dari kegiatan function adalah untuk menentukan kemampuan sistem
memproses informasi. Hasil dari kegiatan ini adalah sebuah daftar fungsi yang
merinci fungsi yang kompleks. Daftar fungsi harus lengkap, menyatakan kebutuhan
kolektif dari pelanggan dan actor dan harus konsisten dengan use case.
Cara untuk mengidentifikasikan function adalah dengan melihat deskripsi
problem domain yang dinyatakan dalam class dan event, dan melihat deskripsi
34
application domain yang dinyatakan dalam use case. Kelas dapat menyebabkan
munculnya function read dan update. Event memungkinkan munculnya kebutuhan
terhadap function update. Sementara use case dapat menyebabkan munculnya segala
macam tipe function.
2.6.15 User Interface
Menurut Mathiassen (2000), Interface menghubungkan sistem dengan semua
actor yang berhubungan dalam konteks. Ada dua jenis interface atau antar muka,
yaitu : antar muka pengguna yang menghubungkan pengguna dengan sistem dan
antar muka sistem yang menghubungkan sistem dengan sistem yang lainnya.
Sebuah user interface yang baik harus dapat beradaptasi dengan pekerjaan dan
pemahaman user terhadap sistem. Kualitas antar muka pengguna ditentukan oleh
kegunaan atau usability interface tersebut bagi pengguna. Usability bergantung pada
siapa yang menggunakan dan situasi pada saat sistem tersebut digunakan. Oleh
sebab itu usability bukan sebuah ukuran yang pasti dan objektif.
Ada empat jenis pola dialog yang penting dalam menentukan interface
pengguna, yaitu : pola menu-selection yang terdiri dari daftar pilihan yang mungkin
dalam interface pengguna, pola command-language dimana user memasukkan dan
memulai format perintah sendiri, pola direct manipulation dimana user memilih
objek dan melaksanakan function atas objek dan melihat hasil dari interaksi mereka
tersebut.
Kegiatan analisis user interface ini berdasarkan pada hasil dari kegiatan
analisis lainnya, yaitu problem domain, kebutuhan functional dan use case. Hasil
35
dari kegiatan ini adalah sebuah deskripsi elemen-elemen interface pengguna dan
interface sistem yang lengkap, dimana kelengkapan menunjukkan pemenuhan
kebutuhan pengguna. Hasil ini harus dilengkapi dengan sebuah diagram navigasi
yang menyediakan sebuah ringkasan dari elemen-elemen user interface dan
perubahan antar elemen-elemen tersebut.
2.6.16 Architecture Design
Keberhasilan suatu sistem ditentukan oleh kekuatan desain arsitekturalnya.
Arsitektur membentuk sistem sesuai dengan fungsi sistem tersebut dan dengan
memenuhi kriteria desain tertentu. Arsitektur juga berfungsi sebagai kerangka untuk
kegiatan pengembangan yang selanjutnya. Dan sebuah arsitektur yang tidak jelas
akan menghasilkan banyak pekerjaan yang sia-sia. Untuk lebih jelasnya, kegiatan-
kegiatan yang dilakukan selama tahap desain arsitektur dapat dilihat pada tabel 2.3
berikut ini.
Table 2.3 Kegiatan Desain Arsitektur
Kegiatan Isi Kondisi Criteria Kondisi dan criteria untuk pendesainan Criterion Component Bagaimana sistem dibentuk menjadi
komponen-komponen Arsitektur komponen
Proses Bagaimana proses sistem didistribusikan dan dikoordinasi
Arsitektur proses
36
2.6.16.1 Criteria
Menurut Mathiassen (2000) dalam menciptakan sebuah desain yang baik
diperlukan pertimbangan mengenai kondisi-kondisi dari setiap proyek yang dapat
mempengaruhi kegiatan desain, yaitu :
1. Technical, yang terdiri dari pertimbangan : penggunaan hardware, software dan
sistem lain yang telah dimiliki dan dikembangkan, pengaruh kemungkinan
penggabungan pola-pola umum dan komponen yang telah ada terhadap arsitektur
dan kemungkinan pembelian komponen standar.
2. Conceptual, yang terdiri dari pertimbangan : perjanjian kontrak, rencana untuk
pengembangan lanjutan, pembagian kerja antara pengembang.
3. Human, yang terdiri dari pertimbangan : keahlian dan pengalaman orang yang
terlibat dalam kegiatan pengembangan dengan sistem yang serupa dan dengan
platform teknis yang akan didesain. Karena tidak ada cara-cara tertentu atau
mudah untuk menghasilkan suatu desain yang baik. Banyak perusahaan
menciptakan suatu standar dan prosedur untuk memberikan jaminan terhadap
kualitas sistem. Disinilah kegiatan kriteria dapat membantu dengan menetapkan
prioritas desain untuk setiap proyek tertentu. Sebuah desain yang baik memiliki
tiga ciri-ciri, yaitu :
a. Tidak memiliki kelemahan
Syarat ini menyebabkan adanya penekanan pada evaluasi dari kualitas
berdasarkan review dan eksperimen dan membantu dalam menentukan
prioritas dari criteria yang mengatur dalam kegiatan pendesainan. Tabel 2.4
37
dibawah ini menjelaskan beberapa kriteria umum yang digunakan dalam
kegiatan desain yang berorientasi objek.
Table 2.4 Beberapa criteria dalam perancangan
Criteria Ukuran dari Usable Kemampuan sistem untuk menyesuaikan diri dengan
konteks, organisasi yang berhubungan dengan pekerjaan dan teknis.
Secure Ukuran keamanan sistem dalam menghadapi akses yang tidak terotorisasi terhadap data dan fasilitas.
Efficient Eksploitasi ekonomis terhadap fasilitas platform teknis.
Correct Pemenuhan dari kebutuhan Reliable Pemenuhan ketepatan yang dibutuhkan untuk
melaksanakan fungsi. Maintainable Biaya untuk menentukan dan memperbaiki
kerusakan. Testable Biaya untuk memastikan bahwa sistem yang dibentuk
dapat melaksanakan fungsi yang diinginkan. Fleksible Biaya untuk mengubah sistem yang dibentuk. Comprehensible Usaha yang diperlukan untuk mendapatkan
pemahaman terhadap sistem. Reusable Kemungkinan untuk menggunakan bagian sistem
pada sistem lain yang berhubungan. Portable Biaya untuk memindahkan sistem ke platform teknis
yang berbeda. Interoperable Biaya untuk menggabungkan sistem ke sistem yang
lain.
b. Menyeimbangkan beberapa kriteria
Konflik sering terjadi antar kriteria, oleh sebab itu untuk menentukan kriteria
mana yang akan diutamakan dan bagaimana cara untuk menyeimbangkan
dengan kriteria-kriteria yang lain bergantung pada situasi sistem tertentu.
c. Usable, fleksible, dan comprehensible
Kriteria-kriteria ini bersifat universal dan digunakan pada hampir setiap
proyek pengembangan sistem.
38
2.6.16.2 Component Architecture
Menurut Mathiassen (2000), Component architecture adalah sebuah struktur
sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan. Komponen
merupakan kumpulan dari bagian-bagian program yang membentuk suatu kesatuan
dan memiliki fungsi yang jelas.
Sebuah component architecture yang baik membuat sistem menjadi lebih
mudah untuk dipahami, mengorganisasikan pekerjaan desain, menggambarkan
stabilitas dari konteks sistem dan mengubah tugas desain menjadi beberapa tugas
yang lebih tidak kompleks.
Beberapa pola umum dalam desain komponen architecture :
1. layered architecture
merupakan bentuk yang paling umum dalam software. Contoh dari pola ini
adalah model OSI yang sudah menjadi ISO uuntuk model jaringan. Sebuah
layered architecture terdiri dari beberapa komponen yang dibentuk menjadi
lapisan-lapisan dimana lapisan yang berada di atas bergantung pada lapisan yang
ada dibawahnya. Perubahan yang terjadi pada suatu lapisan akan mempengaruhi
lapisan diatasnya.
2. generic architecture
Pola ini digunakan untuk merinci sistem dasar yang terdiri dari antar muka,
function, dan komponen-komponen model. Dimana komponen model terletak
pada lapisan yang paling bawah, diikuti dengan system function dan interface
component diatasnya.
39
3. client-server architecture
Pola ini awalnya dikembangkan untuk mengatasi masalah distribusi sistem di
antara beberapa processor yang tersebar secara geografis. Komponen pada
arsitektur ini adalah sebuah server dan beberapa client. Tanggung jawab dari
server adalah menyediakan database dan resources yang disebarkan kepada
client melalui jaringan. Sementara client memiliki tanggung jawab untuk
menyediakan antarmuka lokal untuk setiap penggunanya.
Berikut tabel 2.5 adalah beberapa jenis distribusi dalam client-server
architecture dimana U adalah user interface, F adalah function, dan M adalah model.
Tabel 2.5 Client Server Architecture
Client Server Architecture U U + F + M Distributed presentation U F + M Local presentation U + F F + M Distributed functionality U + F M Centalized data U + F + M M Distributed Data
2.6.16.3 Process Architecture
Menurut Mathiassen (2000), Proses arsitektur adalah struktur dari sistem
eksekusi yang terdiri dari proses-proses yang paling tergantung. Untuk
mengeksekusi atau menjalankan sebuah sistem yang dibutuhkan processor.
Sedangkan external device adalah processor khusus yang tidak dapat menjalankan
program. Proses arsitektur harus dapat memastikan bahwa sistem dapat dijalankan
secara memuaskan dengan menggunakan processor yang telah tersedia.
40
Objek-objek yang terlibat dalam sistem berorientasi objek yang berjalan dapat
dibagi menjadi dua , yaitu : Active objek yang telah diberikan sebuah proses dan
aktif selama sistem dijalankan dan komponen program, sebuah modul fisik dari kode
program yang pasif selama eksekusi sistem kecuali pada saat dipanggil sebagai
bagian dari eksekusi sistem kecuali pada saat dipanggil sebagai bagian dari eksekusi
proses tersebut selesai dijalankan.
Kegiatan arsitektur proses bermula dari komponen logic yang dihasilkan oleh
kegiatan komponen dan bertujuan untuk menentukan stuktur fisik dari sebuah sistem
dengan : mendistribusikan komponen-komponen program ke processor yang akan
digunakan untuk eksekusi sistem, mengkoordinasikan pembagian sumber daya
dengan active objek dan menghasilkan arsitektur yang tidak memiliki hambatan.
Sumber daya yang pada umumnya digunakan secara bersama, yaitu :
1. Processor
Terjadi apabila dua atau lebih proses yang dieksekusi secara bersamaan pada satu
processor.
2. Program component
Terjadi bila terdapat dua atau lebih proses yang secara bersamaan memanggil
operasi pada komponen.
3. External device
Misalnya pada penggunaan printer yang terhubung melalui network.
41
2.6.16.4 Component Design
Tujuan dari kegiatan desain komponen ini adalah untuk menentukan
implementasi kebutuhan dalam rangka kerangka arsitektural. Kegiatan desain
komponen bermula dari spesifikasi arsitektural dan kebutuhan sistem, sedangkan
hasil dari kegiatan ini adalah spesifikasi dari komponen yang saling berhubungan.
Berikut table 2.6 ini adalah beberapa kegiatan dari selain desain komponen.
Tabel 2.6 Kegiatan Perancangan Komponen
Kegiatan Context Konsep Model component
Bagaimana suatu model digambarkan sebagai kelas dalam sebuah sistem
Model component and attribute
Function component
Bagaimana suatu function diimplementasikan
Function component and operation
Connecting component
Bagaimana komponen-komponen dihubungkan
Component and connection
2.6.16.5 Model Component
Menurut Mathiassen (2000), Model analisis problem domain
menggambarkan kebutuhan sistem. Kebutuhan sistem kemudian
diimplementasikan dalam komponen model. Oleh karena itu dapat disimpulkan
bahwa komponen model adalah bagian dari sistem yang mengimplementasikan
model problem domain. Tujuan dari komponen model adalah untuk mengirimkan
data sekarang dan historic ke function, interface dan pengguna dan sistem yang
lain. Konsep utama dalam desain komponen model adalah struktur.
42
Hasil dari kegiatan komponen model adalah revisi dari class diagram dari
kegiatan analisis. Kegiatan revisi biasnaya terdiri dari kegiatan menambahkan
class, attribute dan struktur baru yang mewakili event.
2.6.16.6 Function Component
Menurut Mathiassen (2000), Function component adalah bagian dari sistem
yang mengimplementasikan kebutuhan fungsional. Tujuan dari function
component adalah untuk memberikan akses bagi user interface dan komponen
sistem lainnya ke model, oleh karena itu function component adalah penghubung
antara model dan usage.
Function didesain dan diimplementasikan dengan menggunakan operasi dari
kelas sistem. Operasi adalah suatu proses yang dispesifikasikan dalam sebuah
kelas dan dijalankan melalui objek dari kelas tersebut.
Hasil utama dari kegiatan ini adalah class diagram untuk komponen function
dan perpanjangan dari class diagram komponen model. Sub kegiatan ini
menghasilkan kumpulan operasi yang dapat mengimplementasikan fungsi sistem
seperti yang ditentukan dalam analisis problem domain dan function list.
1. Merancang function sebagai operation
2. Menulusuri pola yang dapat membantu dalam implementasi function sebagai
operation
3. Spesifikasi operasi yang kompleks.
43
2.7 UML
Menurut Larman (2005, p4), UML adalah notasi untuk membuat model sistem
dengan menggunakkan konsep object oriented.
Menurut Jones dan Rama (2006, p60), “The unified modelling language (UML)
is a language used for specifying, visualizing constructing and documenting an
information system.” Yang berarti bahwa UML adalah sebuah bahasa yang digunakan
untuk menspesifikasi, visualisasi, konstruksi, dan mendokumentasikan sistem informasi.
Sedangkan menurut Schatz (2002), UML dibagi menjadi empat bagian, yaitu :
1. Class diagram
2. Use case diagram
3. Activity diagram
4. Implementation diagram
Empat aktivitas utama dalam membuat UML class diagram, yaitu :
a. Menempatan transaction table yang dibutuhkan pada UML class diagram.
b. Menempatkan master table yang dibutuhkan pada UML class diagram.
c. Menentukan hubungan yang dibutuhkan antar masing-masing table (transaction and
master)
d. Menentukan atribute yang dibutuhkan.
Menurut Yudi Purnawan (2008), UML merupakan bahasa pemodelan yang
digunakan unutk menggambarkan suatu aktivitas. UML dapat digunakan uuntuk
memodelkan proses bisnis, tahapan proses pengembangan perangkat lunak, tahapan
44
proses dalam berbagai sistem serta untuk memodelkan semua konstruksi yang
mempunyai sifat statis dan dinamis.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa UML adalah sebuah alat yang
digunakan untuk mendesain dokumentasi data dengan menggunakan konsep objek
oriented.
2.8 Class Diagram
Dikutip dari jurnal akademik, Class Diagram menggambarkan struktur dan
deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment,
pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.
Class memiliki tiga area pokok :
1. nama (dan stereotype)
2. Atribut
3. Metode
Atribut dan metode dapat memiliki salah satu sifat berikut :
• Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan.
• Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang besangkutan dan anak-anak yang
mewarisinya.
• Public, dapat dipanggil oleh siapa saja.
Hubungan antar Class :
45
1. Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan class yang
memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus mengetahui eksistensi class
lain. Panah navigability menunjukkan arah query antar class.
2. Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian (“terdiri atas…”)
3. Pewarisan (Inheritance), yaitu hubungan hirarkis antar class. Class dapat diturunkan
dari class lain dan mewarisi semua atribut dan metode class asalnya dan
menambahkan fungsional baru, sehingga ia disebut anak dari class yang diwarisinya.
Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.
4. Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan (message) yang di-passing dari satu class
kepada class lain.
2.9 Use Case Diagram
Menurut Mathiassen (2001, p120), “Use case adalah suatu pola interaksi antara
sistem, actor dan application domain.”
Menurut Jones dan Rama (2006, p288), “Use case adalah rangkaian langkah –
langkah yang melibatkan interaksi antara actor dan sistem untuk tujuan tertentu.”
2.10 Activity Diagram
Menurut Whitten (2004, p450), “Activity diagram is a diagram that can be used
to depict the flow of a business process, the steps of a use case, or the logic of an object
behaviour (method).” Yang berarti bahwa activity diagram adalah sebuah diagram yang
46
dapat digunakan untuk menggambarkan alur proses bisnis, langkah – langkah use case
atau logika object behaviour.
Menurut Jones dan Rama (2006, p60), “ Activity diagram present plays the role
of a “map” in understanding business processes by showing the sequence of activities in
the processes by showing the sequence of activities in the process.” Yang berarti bahwa
activity diagram memainkan peranan penting sebagai peta dalam memahami proses-
proses bisnis dengan menunjukkan aktivitas-ativitas dalam proses.
2.11 Klasifikasi Activity Diagram
2.11.1 Overview Activity Diagram
Menurut Jones dan Rama (2006, p61), “The overview activity diagram presents a
high-level view of the business process by documenting the key events, the information
flows among these events.” Yang berarti bahwa overview activity diagram adalah UML
activity diagram yang mempresentasikan gambaran umum pada level tertinggi atas
proses bisnis yang mencakup dokumentasi transaksi atau event-event, arus informasi
antar event-event tersebut.
Jones dan Rama (2006, p65) menyatakan langkah-langkah dalam membuat
overview activity diagram sebagai berikut :
1. Baca narasi dan identifikasi event-event pokok
2. Beri tanda atau notasi pada narasi untuk menunjukkan cakupan event dan nama
event tersebut
47
3. Tampilkan agent yang berpartisipasi dalam proses bisnis dengan menggunakan
swimlane diagram
4. Gambar masing-masing event dan tunjukkan urutan-urutannya
5. Gambar dokumen-dokumen yang dibuat dan digunakan dalam proses bisnis.
Tunjukkan arus informasi dari event ke dokumen dan sebaliknya.
6. Gambar tabel (file) yang dibuat dan digunakan dalam proses bisnis. Tunjukkan
arus informasi dari event ke tabel dan sebaliknya.
2.11.2 Detailed Activity Diagram
Menurut Jones dan Rama (2006, p61), “The detailed activity diagram is the
similar to a map of a city or town. It provides a more activities associated with one or
two more events shown on the overview diagram.” Yang berarti bahwa detailed
activity diagram menyediakan tampilan rinci atas hubungan aktivitas antar beberapa
event dalam overview activity diagram.
Jones dan Rama (2006, p80) menyatakan langkah-langkah dalam membuat
detailed activity diagram sebagai berikut :
1. Tandai pada narasi untuk menentukan aktivitas-aktivitas
2. Siapkan sebuah workflow table
3. Tentukan diagram-diagram rinci yang diperlukan
4. Untuk tiap diagram rinci, lakukan langkah-langkah berikut :
a. Buat swimlane diagram
b. Buatlah sebuah segiempat bersudut bulat untuk setiap event
c. Gunakan garis penghubung penuh untuk menggambarkan urutan aktivitas
48
d. Buatlah simbol dokumen-dokumen yang digunakan aktivitas dalam diagram
e. Gunakan garis penghubung putus untuk menghubungkan aktivitas dan
dokumen
f. Buatlah symbol tabel yang digunakan aktivitas dalam diagram
g. Gunakan garis penghubung putus uuntuk menghubungkan aktivitas dan tabel
2.11.3 Navigation Diagram
Menurut Mathiassen (2000, p344), “Navigation diagram adalah suatu statechart
diagram yang khusus dan menekankan terhadap keseluruhan perubahan dari user
interface. Diagram tersebut menunjukkan keterlibatan dan transisi diantara windows.
2.12 Event
Menurut Mathiassen (2001, p51), “Event adalah suatu kejadian yang melibatkan
satu objek atau lebih.”
Menurut Bennett (2006, p651), “Event is an occurrence that is of significance to
the information system and may be included in a state machine.” Yang berarti bahwa
event adalah sebuah kejadian yang signifikan untuk sistem informasi dan termasuk
dalam organisasi.
Jones dan Rama (2006, p18), menyatakan langkah-langkah dalam mengidentifikasi
event, antara lain :
1. Kenali event pertama dalam proses yang terjadi ketika seseorang atau departemen
dalam organisasi tersebut bertanggung jawab atas suatu aktivitas.
49
2. Kesampingkan aktivitas – aktivitas yang tidak memerlukan partisipasi internal
agent.
3. Kenali suatu event baru ketika terjadi perpindahan tanggung jawab dari satu internal
agent ke internal agent lainnya.
4. Kenali suatu event baru ketika suatu proses berhenti dan dilanjutkan kemudian oleh
internal agent yang sama.
5. Gunakan suatu nama event dan jelaskan dampak atau peranan event tersebut secara
umum.
2.13 Database
Menurut Sawyer dan Williams (2005), Database adalah kumpulan file-file yang
terkait pada sebuah sistem komputer, file komputer dikelompokkan sesuai ciri dan
kegunaanya, jadi mereka bisa dicari dengan mudah. Database penting karena pebisnis
dan perusahaan dapat melacak dan mengatur pekerjaan mereka.
Menurut Britton dan Doake (2003, p266), “Database adalah semua data yang
dibutuhkan untuk mendukung operasi organisasi yang meliputi aktivitas mengumpulkan,
mengorganisasikan, dan merawat secara tersentralisasi.”
2.14 Rancangan Formulir
Menurut Mulyadi (2001, p3), “Formulir adalah dokumen yang digunakan