-
BAB 2
DATA DAN ANALISA
2.1 Sumber Data
- Wawancara dengan pemilik Kopi Harimau Lampung
Wawancara dilakukan dengan 2 (dua) orang pemilik Kopi Harimau
Lampung yaitu Oey Ken Chen dan Mr. Esin beserta karyawan dan buruh
tani yang bekerja kepada perusahaan Harimau Lampung.
- Survei lapangan perkebunan kopi Harimau Lampung, Pabrik
pengolahan biji kopi hingga pengolahan kopi bubuk.
- Literatur : Buku pengetahuan tentang kopi, artikel - AEKI (
Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia )
2.2 Data Produk
2.2.1 Asal-usul kopi
Meskipun pada awalnya orang-orang Eropa mengira kopi berasal
dari Yaman, negara di ujung selatan semenanjung Arab, tapi bukti
botanis mengungkapkan bahwa Coffea Arabica, spesies kopi terbaik di
dunia, berasal dari daratan tinggi Ethiopia. Hubungan dagang yang
terjadi kurang lebih 800 tahun SM menjadi alasan utama biji kopi
arabika bisa menyebrangi Laut Merah menuju Yaman.
Pada masa itu, kopi terlebih daulu digunakan sebagai obat.
Setelah beberapa waktu kemudian kopi mulai dinikmati sebagai
minuman seperti yang kita kenal sekarang. Terlepas dari berbagai
legenda, mitos, dan klaim berbagai pihak, sejarah mencatat
penanaman komerisal kopi pertama kali dilakukan di daratan Arab
pada abad ke-15. Untuk jangka waktu yang lama, dimana para petani
Arab berusaha dengan berbagai cara untuk mencegah bibit tanaman
kopi mereka keluar dari wilayah. Bahkan pada masa itu haram
hukumnya dan bisa dihukum mati bila membawa kopi yang tidak direbus
atau disangrai keluar dari Semenanjung Arab.
3
-
4
Namun seiring berjalannya waktu, biji kopi beserta bibit tanaman
kopi akhirnya tersebar ke daerah Aden, Mesir, Suriah, serta Turki,
dimana kopi kemudian terkenal sebagai Anggur Arab. Dari Semenanjung
Arab dibawa ke India oleh seorang peziarah dari India bernama Baba
Budan sekitar tahun 1650, dengan cara menelan tujuh biji kopi
kedalam perutnya. Biji kopi tersebut kemudian ditanam di
Chickmaglur, India Selatan dan berkembang dengan subur.
Dari Semenanjung Arab pula, kopi selanjutnya menyebar ke Eropa,
dimana minuman ini menjadi popular selama abad ke-17. Saat itu,
Belanda tercatat sebagai negara pertama kali mengimpor kopi dalam
skala besar dari pelabuhan Mocha, Yaman ke Eropa. Selanjutnya kopi
pun dengan cepat menyebar keseluruh Eropa, termasuk Italia, Inggris
dan Perancis.
Pedagang dari Perancis, Belanda, dan Portugis di zaman
penjajahan samudra lantas tertarik untuk menanam dan
memperdagangkan kopi. Sayangnya, biji kopi tidak akan tumbuh dengan
baik di iklim dingin Eropa. Tanaman kopi hanya bisa tumbuh di
dataran tinggi beriklim tropis. Karena itu, pedagang Belanda lalu
membawa biji kopi ke Srilangka dan Pulau Jawa. Dari dua koloni ini
Belanda memperoleh keuntungan besar di awal abad ke-18.
Pada abad ke-18, para misionaris, pedagang serta kolonis
memperkenalkan kopi pada Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
Lingkungan alamnya terbukti merupakan tempat yang tepat untuk
bertanam kopi sehingga kopi dapat tumbuh menyebar dengan cepat.
Namun, pada awal kedatangannya kopi kurang mendapat perhatian
karena masyarakat disana lebih menyukai minuman beralkohol seperti
anggur.
-
5
Minat orang Amerika terhadap kopi baru mulai tumbuh pada awal
abad ke-19, menyusul terjadinya perang pada tahun 1812, dimana
akses impor teh terputus sementara. Seiring waktu berjalan, kopi
mulai mendapatkan tempat sebagai minuman sehari-hari hingga
akhirnya kopi dijadikan minuman nasional Amerika Serikat dan
menjadi menu utama di meja makan pagi. Bahkan kedai kopo waralaba
asal Seattle bernama Starbucks Coffee yang berdiri di tahun 1971
kini sudah menjadi kedai kopi waralaba terbesar di dunia dengan
lebih dari 5.000 gerai di seluruh dunia.
2.2.2 Kopi di Indonesia
Kopi mulai dikenal di Indonesia semenjak tahun 1696 ketika
Walikota Amsterdam, Nicholas Witsen, memerintahkan komandan pasukan
Belanda di Pantai Malabar, Adrian Van Ommen, untuk membawa biji
kopi ke Batavia. Kopi arabika pertama-tama ditanam dan dikembangkan
di sebuah tempat di timur Jatinegara, yang menggunakan tanah
partikelir Kedawung yang kini lebih dikenal dengan Pondok Kopi.
Beberapa waktu kemudian kopi arabika menyebar ke berbagai daerah di
Jawa Barat, seperti Bogor, Sukabumi, Banten, Priangan, hingga
kemudian menyebar ke daerah lain, seperti Pulau Sumatra, Sulawesi,
Bali dan Timor.
Tak lama setelah itu, kopi menjadi komoditi dagang yang sangat
diandalkan VOC. Ekspor kopi pertama dilakukan tahun 1711 oleh VOC,
dan dalam tempo 10 tahun ekspor meningkat sampai 60 ton/tahun.
Karenanya, Hindia Belanda menjadi tempat perkebunan pertama di luar
Arabia dan Ethiopia yang membuat VOC memonopoli perdagangan kopi
dari tahun 1725 sampai 1780.
Untuk mendukung produksi kopi, VOC membuat perjanjian berat
sebelah dengan penguasa setempat dimana para pribumi diwajibkan
menanam kopi yang harus diserahkan ke VOC. Perjanjian ini disebut
koffiestelsel (sistem kopi). Berkat sistem ini pula biji kopi
berkualitas tinggi dari tanah Jawa bisa membanjiri Eropa. Kopi Jawa
terkenal di Eropa sehingga orang Eropa menyebutnya bukan secangkir
kopi, melainkan secangkir Jawa.
-
6
Sistem perdagangan kopi terus berlangsung meskipun kemudian VOC
dibubarkan dan Hindia Belanda diperintah oleh pemerintah Belanda.
Ketika Hermann Willem Daendels (1762-1818) memerintah, ia membangun
jalan dari ujung barat Jawa sampai ujung timur yakni
Anyer-Panarukan. Tujuannya untuk memudahkan transportasi prajurit
Belanda.
Penderitaan akibat koffiestelsel kemudian berlanjut dengan
cultuurstelsel alias sistem tanam paksa. Melalui sistem tanam paksa
yang diciptakan Johannes Van Den Bosch (1780-1844) ini, rakyat
diwajibkan untuk menanam komoditi ekspor milik pemerintah, termasuk
kopi pada seperlima luas tanah yang digarap, atau bekerja selama 66
hari di perkebunan-perkebunan milik pemerintah. Akibatnya, terjadi
kelaparan di tanah Jawa dan Sumatra pada tahun 1840-an. Namun,
berkat cultuurstelsel itu Jawa dan Lampung menjadi pemasok biji
kopi terbesar di Eropa.
Kejatuhan kopi di Jawa dan Lampung dimulai ketika serangan
penyakit kopi melanda pada tahun 1878. Setiap perkebunan di seluruh
Nusantara terkena hama penyakit kopi yang disebabkan oleh Hemileia
Vasatrix. Penyakit ini membunuh semua tanaman arabika yang tumbuh
di dataran rendah. Kopi arabika yang tersisa hanyalah yang tumbuh
di lahan setinggi lebih dari 1.000 meter di atas permukaan
laut.
Untuk menyikapi serangan hama ganas tersebut, pemerintah Belanda
kemudian menanam kopi liberika yang lebih tahan lama. Sayangnya,
varietas ini tidak begitu lama popular dan juga terserang hama.
Lantas kopi robusta mulai diperkenalkan di Indonesia di awal
1900-an untuk mengganti kopi liberika dan arabika yang hancur
lantaran hama.
Kopi robusta yang lebih tahan lama terhadap hama dianggap
sebagai alternatif yang tepat terutama untuk perkebunan kopi di
daerah dataran rendah. Saat ini, produksi kopi di Indonesia
menempati peringkat keempat terbesar di dunia.
-
7
2.2.3 Jenis-jenis kopi
Jenis kopi yang banyak dibudidayakan yakni kopi arabika (Coffea
Arabica) dan robusta (Coffea Canephora). Sementara itu, ada juga
jenis Coffea Liberica dan Coffea Congensis yang merupakan
perkembangan dari jenis robusta. 2.2.3.1 Arabika
Kopi yang pertama kali dikembangkan di dunia adalah Kopi Arabika
yang berasal dari spesies pohon kopi Coffea Arabica. Kopi jenis
inilah yang paling banyak diproduksi, yaitu sekitar lebih dari 60
persen kopi dunia.
Kopi arabika menghasilkan jenis kopi terbaik. Daerah tempat
tumbuhnya ada pada ketinggian di atas 1.000 meter di atas permukaan
laut. Di bawah ketinggian itu, arabika tidak bisa tumbuh dengan
baik.
Spesies yang tinggi pohonya bisa mencapai di atas 6 meter ini
memiliki kandungan kafein tidak lebih dari 1,5 persen serta
memiliki jumlah kromosom sebanyak 44. Kopi Arabika biasanya
dinamakan oleh dermaga di mana mereka diekspor, dua yang tertua
adalah Mocha dan Jawa.
Namun, lambat laun perdagangan kopi modern memberikan data yang
lebih spesifik perihal asal-muasal kopi tersebut, melabelkan kopi
atas dasar negara, wilayah, dan kadang lading pembuatnya.
-
8
2.2.3.2 Robusta
Spesies kopi kedua yang juga cukup banyak diproduksi sebagai
produk kopi adalah Coffea Canephora yang sering dikenal sebagai
kopi robusta. Secara umum spesies kopi yang tinggi pohonnya bisa
mencapai 12 meter ini lebih tahan terhadap cuaca dan hama penyakit,
serta mudah pemeliharaannya dibandingkan arabika.
Ia bisa hidup dibawah ketinggian 1.000 meter di atas permukaan
laut. Hasil panenannya pun lebih banyak. Namun, soal rasa, robusta
memang tidak bisa menandingi arabika. Untuk setiap berat yang sama,
kadar kafein robusta lebih tinggi ketimbang arabika, yakni mencapai
2,8 persen serta memiliki jumlah kromosom sebanyak 22.
Rasanya lebih netral, serta aroma kopi yang terasa lebih kuat.
Saat disangrai atau dipanggang, aroma yang keluar lebih menusuk
hidung dibandingkan aroma kopi arabika.
Saat ini, sekitar sepertiga produksi dunia ialah dari kopi
robusta. Salah satu faktornya, kopi ini lebih mudah perawatannya
dibandingkan jenis arabika, sehingga biaya produksinya juga murah.
Karena itu, harga biji kopi robusta di pasaran jauh lebih murah
ketimbang biji kopi arabika. Karena lebih murah, maka kopi robusta
kebanyakan digunakan untuk pembuatan kopi instan.
Meski masuk belakangan, kopi robusta saat ini merajai produksi
kopi Indonesia. Sembilan puluh persen kopi di Indonesia adalah
robusta, dan jadilah Indonesia produsen kopi robusta terbesar di
dunia.
-
9
2.2.3.3 Liberika
Dahulu, kopi liberika pernah dibudidayakan di Indonesia, tetapi
sekarang sudah ditinggalkan oleh pekebun atau petani. Pasalnya,
bobot biji kopi keringnya hanya sekitar 10% dari bobot kopi basah.
Selain perbandingan bobot basah dan bobot kering, rendaman biji
kopi liberika yang rendah merupakan salah satu factor tidak
berkembangnya jenis kopi liberika di Indonesia. Rendaman kopi
liberika hanya sekitar 10-12%.
Karakteristik kopi liberika hampir sama dengan jenis arabika.
Pasalnya, liberika merupakan pengembangan dari jenis arabika.
Kelebihannya, jenis liberika lebih tahan terhadap serangan hama
Hemelia Vastatrixi dibandingkan dengan kopi jenis arabika.
2.2.3.4 Luwak (Civet Coffee)
Salah satu jenis kopi yang tidak biasa dan sangat mahal harganya
adalah kopi dari Indonesia yang dinamakan Kopi Luak atau lebih
sering disebut dengan Kopi Luwak (bahasa Inggrisnya; Civet Coffee).
Biji kopi lowak ini diambil dari biji kopi yang telah dimakan dan
melewati saluran pencernaan binatang bernama luwak, atau dalam
kalimat lain diambil dari kotoran luwak, yang proses pencernaannya
konon bisa memberikan tambahan citarasa tersendiri.
Luwak, atau lengkapnya musang luwak, senang sekali mencari
buah-buahan yang cukup baik dan masak termasuk buah kopi sebagai
makanannya. Setelah dimakan, biji kopi yang keras dan tidak
tercerna akan keluar bersama kotoran luwak. Biji kopi seperti ini,
hingga kini selalu diburu para petani kopi, karena diyakini berasal
dari biji kopi terbaik dan telah difermentasikan secara alami dalam
perut luwak.
-
10
Rasa kopi luwak ini juga memang benar-benar berbeda dan spesial
di kalangan para penggemar dan penikmat kopi. Kemasyhuran kopi ini
telah terkenal sampai luar negri. Dilihat dari harganya, boleh
dibilang kopi luwak adalah jenis kopi termahal di dunia. Di pasaran
dunia, harganya berkisar US$150 per 500 gram dan bisa lebih.
Kedai-kedai kopi di Asia Tenggara dijual per cangkir.
Untuk pasaran dalam negri, biji dan kotoran luwak yang
dikeringkan dan tidak berbau harganya sekitar Rp 100.000 per 100
gram. Harganya yang sangat mahal itu lantaran jumlahnya yang sangat
terbatas. Dulu biji kopi luwak bisa ditemukan di pulau Jawa,
Sulawesi, Bali dan Sumatra. Namun saat ini biji kopi luwak hanya
dihasilkan di Pulau Sumatra seperti propinsi Lampung.
Terlebih lagi, keberadaan binatang luwak itu sendiri saat ini
semakin lama semakin sulit ditemukan. Ada banyak factor, mulai dari
berkurangnya lahan perkebunan kopi hingga semakin berkurangnya
satwa luwak di alam liar.
2.2.4 Budidaya pengolahan kopi
Kualitas kopi yang baik hanya dapat diperoleh dari buah yang
telah masak dan melalui pengolahan yang tepat. Buah kopi yang baru
panen harus segera diolah. Pasalnya, buah kopi mudah rusak dan
menyebabkan perubahan cita rasa pada seduhan kopi.
Pengolahan buah kopi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
pengolahan kering atau disebut OIB (Oost Indische Bereiding) dan
pengolahan bahasa atau disebut WIB (Wash Indichi Bereiding).
-
11
2.2.4.1 Pengolahan Metode Kering
Tahapan pengolahan metode kering relatif pendek dan sederhana.
Karena itu, pengolahan biasanya dilakukan jika jumlah panen kopi
masih terbatas atau belum tersedianya alat yang memadai. Metode ini
dilakukan petani kecil atau di lokasi perkebunan yang relatif
menyebar. Buah kopi segar umumnya disebut kopi gelondong basah.
Buah kopi ini belum diolah secara mekanis dan masih terlindung
dari kulit buah. Kadar air kopi gelondong basah setelah petik
sekitar 60-70%. Buah kopi diolah menjadi biji kopi yang siap jual
atau biasa dinamakan kopi beras. Kopi ini telah terpisah dari
daging buah, kulit buah, kulit tanduk, dan kulit ari. Kadar air
biji kopi beras siap jual umumnya 13%.
Secara umum, urutan proses pengolahan kering buah kopi sebagai
berikut: 1. Pemetikan buah 2. Penerimaan di pabrik atau gudang 3.
Sortasi buah 4. Pengeringan buah 5. Pengupasan kulit buah (pulping)
6. Pengeringan biji 7. Pengupasan kulit tanduk (hulling) 8.
Pengeringan akhir 9. Sortasi biji (grading) 10. Pengemasan 11.
Penyimpanan 12. Pendistribusian atau pemasaran
-
12
2.2.4.2 Pengolahan Metode Basah
Pengolahan metode basah hanya digunakan untuk buah kopi yang
sudah masak penuh atau berwarna merah hingga kehitam-hitaman.
Pengolahan dengan cara basah dapat menghasilkan keseragaman dan
mutu kopi baik.
Dahulu pengolahan kopi hanya dilakukan dengan metode kering.
Seiring waktu, semakin meningkatnya jumlah produksi kopi, cuaca
yang kurang baik, dan kuantitas hasil panen yang tinggi, maka
pengolahan kering dianggap tidak efisien lagi untuk perkebunan
besar. Karena itu, perkebunan besar mengolah hasil panen kopi
dengan metode basah. Perbedaan metode basah dan kering adalah
proses penghilangan lapisan lendir.
Berikut ini langkah proses pengolahan kopi metode basah secara
lengkap: 1. Pemetikan buah 2. Penerimaan di pabrik atau gudang 3.
Sortasi buah 4. Pengupasan kulit (pulping) 5. Fermentasi 6.
Pencucian 7. Pengeringan 8. Pendinginan (tempering) 9. Pengupasan
kulit tanduk 10. Sortasi (grading) 11. Pengemasan 12. Penyimpanan
13. Pendistribusian atau pemasaran
-
13
2.2.5 Bahan Pengemasan Kopi
Kemasan kopi memiliki pengaruh penting untuk mempertahankan mutu
dan cita rasa kopi. Bahan kemasan dapat menggambarkan kapabilitas
dan keahlian produsen kopi. Beberapa produsen kopi yang telah
terkenal di dunia, diantaranya Illy, Danesi, Lavazza, Native
Coffee, Starbucks Coffee, The Coffee Bean, dan Boncafe. Sementara
perusahaan lokal yang sudah terkenal diantaranya Nescafe, Kapal
Api, Indocafe, dan Torabika.
Berikut ini berbagai bahan yang digunakan sebagai bahan untuk
mengemas kopi:
1. Bahan alumunium foil dan perpaduan alumunium foil dengan
methalize. Kemasan ini umumnya berbentuk bantalan (pillow). Berikut
beberapa kode kemasannya. - PET 15 / PE 20 / ALU 7-15 / CPP 30
(biasanya untuk biji kopi) - PET 12 / PE 15 / PET.MET 12 / PE 30
(biasanya untuk bubuk kopi)
2. Bahan dari kaleng
3. Bahan dari gelas
4. Bahan dari plastik dan kombinasinya
5. Kertas (biasanya untuk produk segmen kelas D atau grass
root)
-
14
2.2.6 Jenis Kemasan Kopi Hasil Olahan
Olahan kopi dibedakan menjadi enam, yaitu kopi decaffeinated,
biji kopi (bean), kopi bubuk (powder), kopi instan (granular), kopi
mix, dan kopi siap minum. Kemasan untuk masing-masing hasil olahan
kopi tersebut dapat bervariasi, seperti desain kemasan, bentuk
kemasan, dan mood kemasan.
2.2.6.1 Kopi biji dan decaffeinated
Olahan kopi biji disajikan dalam kemasan berbahan kaleng dengan
kandungan alumunium 15 micron. Bentuk kemasan bisa berupa tabung,
silinder, dan bantalan. Kesan higienis, enak, mahal tergambarkan
dari desain kemasan.
2.2.6.2 Kopi bubuk
Jenis olahan kopi bubuk dikemas dalam bahan kaleng dengan
kandungan alumunium 7-10 micron. Selain itu dapat ditambahkan bahan
metalize atau plastik dan kertas. Atau bisa menggunakan kertas
kopi, plastik dengan syarat tertutup rapat untuk mengindari kontak
langsung dengan udara yang bisa mengurangi cita rasa kopi
bubuk.
2.2.6.3 Kopi instan
Kemasan untuk kopi instan menggunakan bahan alumunium foil yang
cukup tebal dalam bentuk sachet dan kaleng. Selain itu kopi instan
dapat menggunakan kemasan berupa gelas dengan bentuk silinder.
2.2.6.4 Kopi mix
Kandungan kopi mix umumnya berupa campuran gula, kopi, creamer,
dan susu. Kemasan kopi mix berbahan metalize dengan kandungan
alumunium yang tipis. Kopi mix dikemas dalam bentuk sachet untuk
menjaga kepraktisan.
-
15
2.2.6.5 Kopi siap minum
Kopi siap minum dibagi berdasarkan segmen pasarnya, dapat
dibedakan menjadi dua kelas, yakni kelas atas dan kelas bawah.
Untuk kelas atas kemasannya dibuat dari bahan alumunium atau
menggunakan kaleng berbentuk silinder. Untuk kopi siap minum kelas
bawah, bahan kemasannya terbuat dari plastik dalam bentuk gelas.
Harga jual kopi siap minum berbahan plastik jauh lebih murah
dibandingkan dengan kopi siap minum dengan kemasan alumunium atau
kaleng.
2.2.7 Teknik perlakuan kemasan kopi
Biji kopi yang sudah disangrai atau dipanggang sangat peka
terhadap udara dan kelembaban. Pasalnya, kedua faktor tersebut
dapat mempengaruhi aroma dan cita rasa kopi. Perlakuan tertentu
terhadap kemasan bertujuan untuk memperpanjang waktu penyimpanan.
Syarat kemasan yang baik adalah mampu mempertahankan kondisi
kemasan kopi tetap kedap udara dan menghindari proses oksidasi yang
dapat menurunkan kualitas kopi.
Berikut ini berbagai perlakuan khusus kemasan agar kualitas kopi
tidak berubah dan tahan lama:
1. Pemberian freshness valve atau airtight untuk kemasan
bantalan 2. Penggunaan vacuum machine setelah pengisian kopi 3.
Pemberian silica gel (food grade) untuk kemasan kaleng dan gelas 4.
Penyemprotan nitrogen (food grade) pada kemasan kopi. Perlakuan
ini
dilakukan sebelum memasukan kopi.
Dari keempat perlakuan diatas, perlakuan yang paling baik dalam
mempertahankan cita rasa dan aroma kopi adalah sistem vakum.
Tekniknya sederhana, setelah biji kopi masuk ke dalam kemasan,
lakukan penyerapan udara di dalam kemasan menggunakan alat vakum
hingga tidak ada udara di dalam kemasan tersebut
-
16
2.2.8 Teknik penyajian kopi
Aroma dan flavor kopi mulai berkurang ketika kemasan dibuka
lebih dari satu minggu atau lebih dari enam bulan sejak digiling.
Penurunan kualitas ini berlaku juga untuk kopi bubuk dan kopi
setelah di sangrai atau dipanggang. Berdasarkan metode tekniknya,
penyajian kopi dibedakan menjadi dua, yaitu teknik tradisional dan
teknik modern.
2.2.8.1 Teknik tradisional
Beberapa peralatan masak yang bisa digunakan dalam pembuatan
kopi teknik tradisional diantaranya ibrik, ceret, dan open pot.
Berikut berbagai cara penyajian kopi secara tradisional: 1. Masak
kopi bubuk dengan air. Setelah suhu mencapai 90-95 derajat
celcius, berikan gula secukupnya, kemudian sajikan 2. Aduk kopi
bubuk dan gula pasir secara bersamaan dengan
menuangkan air panas secukupnya ke dalam gelas atau cangkir,
lalu sajikan
3. Masukan kopi bubuk ke dalam wadah sekaligus disaring
menggunakan penyaring. Tambahkan air yang telah mendidih ke dalam
wadah tersebut dan tamping ke dalam gelas atau cangkir. Setelah
itu, aduk larutan di wadah tersebut, baik tanpa maupun gula sebagai
pemanis.
4. Masak biji kopi yang sudah disangrai bersama dengan air di
dalam wadah tahan panas. Setelah air mendidih, masukan beberapa
jenis makanan tertentu, seperti daging dan sayuran. Sajikan dan
siap dikonsumsi.
-
17
2.2.8.2 Teknik modern
Berikut beberapa peralatan yang umumnya digunakan dalam
penyajian kopi menggunakan teknik modern:
2.2.8.2.1 Plunger
Plunger digunakan untuk mencampurkan bubuk kopi dengan air
seduhan. Pencampuran air mendidih dengan bubuk kopi agar bubuk kopi
tidak ikut mengambang di atas permukaan air dan menjaga suhu air
relatif lebih lama. Bentuknya seperti cangkir gelas yang memiliki
tutup dan penyaring dengan harga sekitar Rp.500.000- Rp.1.500.000.
Beberapa alat yang menggunakan energi panas (non-electrical) dan
fungsinya menyerupai plunger, diantaranya neapolitan flip-drip,
filter, dan mocha express. Cara praktis penggunaan plunger sebagai
berikut:
Tuang air panas ke dalam plunger Masukan kopi bubuk dan aduk
Masukan tutup plunger (berbentuk saringan) agar kopi tidak ikut
ke permukaan.
2.2.8.2.2 Brewer Coffee (Vacuum Pot)
Alat ini bekerja menggunakan tenaga listrik. Prinsip kerja alat
ini adalah memanfaatkan energy listrik untuk memanaskan air. Uap
air yang dihasilkan akan dialirkan (ditampung) melalui satu wadah
yang berisi kertas filter yang berisi bubuk kopi. Karena itu,
terjadi proses pengembunan dari uap air menjadi tetesan air kopi.
Alat ini sudah dibuat dalam ukuran yang besar (40 liter) yang biasa
digunakan di hotel atau katering. Beberapa merek dari alat brewer
coffee yang sudah terkenal diantaranya westband, coffee urns, dan
cecilware coffee. Harga sekitar Rp.2.500.000- Rp.17.000.0000,
tergantung merek dan ukuran.
-
18
2.2.8.2.3 Espresso Machine
Alat ini merupakan generasi terakhir alat penyeduh kopi yang
menggunakan daya listrik. Espresso Machine dilengkapi dengan
steamer yang berfungsi untuk membuat kopi cappuccino. Menurut
prinsip kerjanya, alat ini dapat menggunakan dua teknik berbeda,
yakni espresso machine traditional dan fully automatic.
Cara membedakan keduanya, jika masih menggunakan stick holder
itu termasuk espresso machine traditional. Sementara itu, espresso
machine fully automatic tidak menggunakan stick holder.
2.2.9 Khasiat mengkonsumsi kopi
2.2.9.1 Mengurangi derita sakit kepala
Berbagai penelitian menemukan bahwa kafein yang terdapat dalam
kopi (dalam jumlah tertentu) bisa mengurangi derita sakit kepala.
Penderita migrain dalam kategori ringan dapat disembuhkan dengan
secangkir kopi. Sebagai catatan, satu dosis obat penawar sakit
kepala mengandung 120 miligram kafein, yang kurang lebih sama
dengan jumlah yang ditemukan dalam secangkir kopi. Kafein
ditambahkan pada obat penawar sakit karena bisa meningkatkan
penyerapan dalam peningkatan efek penghilang sakit. Kafein juga
membatasi pembesaran pembuluh darah ke kepala, yang dapat
menyebabkan migrain.
2.2.9.2 Mencegah cidera otot saat berolahraga
Minum kopi dalam takaran kecil sebelum berolahraga mampu
memberikan manfaat ekstra. Sebuah studi mengatakan, minuman kafein
bisa meningkatkan stamina dan memulihkan ketegangan otot
pasca-berolahraga.
-
19
Hasil studi tersebut didukung penelitian yang dipublikasikan di
Medicine & Science in Sports & Exercise.
2.2.9.3 Mengurangi risiko kanker usus
Sebuah penelitian mengenai efek kopi bagi kesehatan
dilangsungkan di Norwegia selama 11 tahun yang melibatkan hampir 17
ribu pria dan wanita di Norwegia. Hasilnya dengan mengeluarkan
faktor merokok dari data mereka, terbukti orang yang minum kopi
memiliki tingkat risiko terkena kangker usus, ginjal, dan kulit
lebih rendah.
2.2.9.4 Menghambat penyakit liver
Mengkonsumsi kopi terbukti bisa memperlambat penyebaran penyakit
liver atau hepatitis C. Pasien yang minum tiga gelas kopi tiap
harinya bisa memperlambat penyebaran penyakit liver hingga 53
persen. Memberikan kopi dalam jumlah tertentu ternyata juga bisa
memperpanjang umur seseorang yang sudah memiliki penyakit hepatitis
C kronis.
2.2.9.5 Aroma kopi hilangkan stress
Menghirup aroma segar kopi panas di pagi hari dapat membantu
mengurangi stress. Stres yang ditimbulkan karena pekerjaan hingga
kurang tidur dapat berkurang dengan menghirup aroma kopi.
2.2.9.6 Kafein kopi mencegah gigi berlubang
Komponen yang member kopi aroma dan rasa pahit, yaitu
Trigonelline, diakui para peneliti Italia memiliki zat anti bakteri
dan antilengket yang menghambat bakteri penyebab gigi berlubang.
Minum satu cangkir kopi sehari terbukti dapat mencegah risiko
kanker mulut hingga separuhnya. Namun, jika meminumnya terlalu
panas justru akan merusak gigi.
-
20
2.2.9.7 Melegakan penderita asma
Kafein bisa melegakan napas penderita asma karena salah satu
senyawa dalam kopi yakin theophylline berperan sebagai
bronchodilator alias pelega pernapasan dengan cara melebarkan
saluran bronchial yang menghubungkan kerongkongan dengan
paru-paru.
2.2.9.8 Menyegarkan tubuh
Kafein dalam kopi bisa meningkatkan rasa riang, membuat kita
merasa lebih segar dan energik. Kafein dapat membuat badan tidak
cepat lelah dan bisa melakukan aktivitas fisik lebih lama.
2.2.9.9 Meningkatkan produksi sperma
Sekalipun ada penelitian yang mengatakan bahwa mengkonsumsi kopi
secara berlebih tidak baik bagi kesuburan pria dan wanita, namun
minum kopi dalam takaran sedang bisa membuat sperma berenang lebih
cepat dan mampu meningkatkan kesuburan pria.
2.2.9.10 Memperkaya antioksidan tubuh
Kopi terbukti sebagai sumber antioksidan terbesar. Para ilmuwan
menghitung jumlah kandungan antioksidan (zat anti-unsur radikal
bebas) pada lebih dari 100 jenis makanan termasuk sayur-sayuran,
buah-buahan, kacang, aneka bumbu, minyak dan minuman. Ternyata kopi
berada dalam urutan teratas sebagai antioksidan yang bisa
didapatkan dari makanan atau minuman. Setelah kopi urutan
berikutnya adalah the hitam, pisang, kacang-kacangan kering dan
jagung. Baik kopi berkafein atau bebas kafein, keduanya memberikan
sumbangan anti-oksidan yang sama besarnya.
-
21
2.2.9.11 Melindungi kulit
Konsumsi 2-3 cangkir kopi setiap hari dapat membantu menurunkan
risiko kanker kulit nonmelanoma hingga 17 persen. Kafein dapat
memacu kulit untuk membunuh sel-sel prakanker, dan juga
menghentikan pertumbuhan tumor. (Kompas.com).
2.2.9.12 Mencegah penyakit Parkinson
Parkinson yakni penyakit penyerang otak yang menyebabkan tubuh
penderita selalu bergetar dan mengalami gangguan gerak. Parkinson
jarang ditemui pada orang yang minum kopi.
2.2.9.13 Menurunkan risiko kanker payudara
Menjelang masa menopause, wanita yang megkonsumsi 3-4 cangkir
kopi sehari mengalami penurunan risiko kanker payudara sebesar 38
persen. Kopi melepaskan phytoestrogen dan flavonoid yang menahan
pertumbuhan tumor.
2.2.9.14 Mencegah batu empedu
Batu empedu tumbuh ketika lendir di dalam kantong empedu
memerangkap Kristal-kristal kolesterol. Xanthine, yang ditemukan di
dalam kafein, akan mengurangi lendir dan risiko penyimpanannya. Dua
cangkir kopi atau lebih setiap hari akan membantu proses ini
(Kompas.com)
2.2.9.15 Mencegah diabetes
Orang yang mengkonsumsi 3-4 cangkir kopi regular atau kopi decaf
(dengan kadar kafein yang dikurangi) akan menurunkan risiko terkena
diabetes tipe II hingga 30 persen.
-
22
Asam klorogenik di dalam kopi dipercaya berperan memperlambat
penyerapan gula dalam pencernaan. (Kompas.com)
2.2.9.16 Merangsang kerja otak
Kafein membantu berpikir lebih cepat. Dengan meminumnya 15 minum
hingga 30 menit sebelum anda melakukan pekerjaan. Kafein yang
terdapat pada kopi mampu memberikan sinyal pada otak untuk lebih
cepat merespon dan dengan tangkas mengolah memori pada otak. Kafein
tidak memperlambat gerak sel-sel tumbuh, namun justru memunculkan
perasaan segar, sedikit gembira, mata terbuka lebar, jantung
berdebar lebih kencang, tekanan darah naik, otot-otot berkontraksi,
dan hati akan melepas gula ke aliran darah yang akan membentuk
tenaga ekstra.
2.2.9.17 Meningkatkan penampilan mental dan memori
Kopi meningkatkan penampilan mental dan memori. Penelitian di
Universitas Arizona menemukan bahwan orang dewasa yang minum kopi
dengan kafein sebelum tes memori menujukan perkembangan yang
signifikan dibanding mereka yang minum kopi tanpa kafein. Kafein
juga bisa meningkatkan skor pada serangkaian tugas yang terkait
dengan kemampuan kongnitif, seperti mengambil keputusan dalam waktu
cepat.
2.2.9.18 Mencegah sirosis
Dua cangkir kopi sehari dapat menurunkan risiko kanker kolon
sebanyak 25% dan sirosis hati sebesar 80%. Antioksidan yang
terkandung di dalam kopi dapat membantu melindungi sel dari radikal
bebas yang seringkali dikaitkan dengan kelainan otak
degenerative.
-
23
2.2.9.19 Mengurangi risiko stroke
Sebuah studi pada lebih dari 83.000 wanita berusia lebih dari 24
tahun menujukan bahwa mereka yang meminum dua sampai tiga cangkir
sehari memiliki risiko terkena stroke 19% lebih rendah dibandingkan
mereka yang tidak meminum kopi.
2.2.9.20 Konstipasi
Kopi cenderung mempercepat proses pengosongan perut sehingga
masalah sembelit dapat teratasi.
2.3 Data Pendukung
2.3.1 Pengelola hotel beralih menjadi petani kopi (Artikel
Kompas.com)
Bermodalkan hanya kebun seluas dua hektar, dan pengetahuan dari
pelatihan, maka jadilah Bambang Sriono menjadi salah satu dari 14
pengusaha kopi bubuk di Kecamatan Sumberwringin, Kabupaten
Bondowoso, Jawa Timur, yang terus bertahan hingga kini.
Bambang, yang juga Ketua Asosiasi Petani Kopi Indonesia (APEKI)
Bondowoso, menyebutkan menjadi petani merupakan pekerjaan yang
mendatangkan kesejahteraan dibandingkan dengan pekerjaan
sebelumnya. Ia sempat menjadi sales bahan bangunan, hingga
pengelola hotel.
"Jadi, kalau dilihat dari latar belakang pendidikan itu nggak
ada. (Pendidikan) saya dari teknik kimia. Sekarang petani kopi,"
ungkapnya sembari tertawa kecil, kepada Kompas.com, usai menghadiri
peluncuran perdana kopi hasil perkebunan rakyat ke Swiss, di
Bondowoso, 10 Juni 2011 lalu.
"Jadi ilmu saya yang saya dapat dari Puslit, saya terapkan. Ya,
jadi modalnya kemauan," sebutnya.
-
24
Menurutnya ilmu dan tanah, juga kemauan tersebut menjadi modal
awalnya baginya, sehingga ia merasa tidak terkendala oleh dana.
Bahkan saat ini, lembaga perbankan ramai menawarkan bantuan dana.
"Seperti Bank Indonesia ini lewat CSR (Corporate Social
Responsbility)-nya. Terus, dari Puslit, ilmu dan teknologinya,"
ungkapnya.
Ia pun mulai bertani sejak tahun 2000 . Selang enam tahun
kemudian, ( 2006 ), ia pun mulai menelurkan merek Rajawali, untuk
kopi bubuk arabika dan robusta. "Cuma waktu itu kemasannya pakai
seperti itu (kemasan plastik biasa)," ungkapnya. Akhirnya kemasan
pun berubah seiring dengan masukan dari Bupati setempat.
Saat itu, ia mematok harga produknya hanya Rp 3.500 per 200
gram. Kini harganya mencapai Rp 8000 per 160 gram untuk robusta, Rp
15.000 untuk arabika dengan satuan berat yang sama.
Ia mengaku bahwa dialah petani yang mengawali memanen kopi
dengan "petik merah," dan proses menggunakan proses basah (wet
process), di Bondowoso. Apa maksudnya petik merah? Ia menyebutkan
selama ini panen yang dilakukan petani di wilayah tersebut, masih
mencampur antara biji kopi yang berwarna merah, kuning, dan hijau
pada saat panen. "Nah, kalau kami sudah petik merah dari 2005 .
Jadi khusus yang buah merah segar dan sehat (BMSS), sebagai syarat
untuk mendapatkan mutu berkualitas ekspor," tambahnya.
Petik merah baru dilakukan di lima kelompok tani, atau sekitar
152 petani kopi, mulai tahun 2011 ini, setelah mendapatkan binaan
langsung dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. "Jadi saya
yang pertama kali melakukan itu di tingkat petani di Bondowoso,"
sebutnya.
Menurut dia, sebenarnya pada pelatihan yang dikirim oleh Dinas
Perkebunan dan Kehutanan Bondowoso tersebut, ada beberapa petani
yang juga dikirim selain dirinya. Tetapi hanya dia yang
mengaplikasikannya sendiri.
-
25
Adapun proses basah adalah pengolahan pasca-panen dengan
menggunakan air. Media ini digunakan untuk memisahkan biji yang
bagus untuk diolah lebih lanjut dengan biji yang tidak bagus.
"Selama ini petani kan pakai dry process (DP). Begitu dapat dari
kebun langsung dijemur dengan kulitnya," ungkapnya.
Cara pengerjaan ini memang terbilang repot, dan butuh
ketelatenan. Oleh karena itu, ia menyebutkan, mungkin ini menjadi
alasan dari petani yang juga ikut dikirim bersama dengan dia, tidak
menerapkannya. Sekarang banyak yang tertarik ikut melakukan proses
ini, setelah melihat harga yang didapat lumayan besar.
"Kalau sekarang ini dengan didampingi Puslit (Kopi dan Kakao),
terus ada BI (Bank Indonesia), terus semuanya komponen ada. Rupanya
kita jadi tahu pasarnya. Jadi lewat eksportir, kita sudah tahu
harganya dan jelas pasarnya," ungkapnya.
Sekarang memang sudah dibangun kluster kopi di Bondowoso, oleh
sejumlah pihak seperti Pemerintah Daerah Kabupaten Bondosowoso,
Bank Indonesia, Bank Jatim, ADN Perhutani, eksportir, serta APEKI,
untuk mengembangkan produk.
Saat ini, ia pun mempunyai lima pekerja dalam mengolah kopi
bubuknya, dan mengelola kebunnya yang seluas dua hektar. "Jadi
sebelum dikemas, kita perlu uji dulu cita rasa dan timbangannya,"
tuturnya, yang merupakan bagian dari pekerjaannya selain mengawasi
kebun dan pengolahan.
Pada tahun 2007 , produk kopi bubuk Rajawali, baik arabika dan
robusta, dipasarkan ke Sumatera, termasuk Jakarta, Semarang, dan
Malang. Namun, pemasaran ke kota-kota tersebut masih kecil, dengan
10-20 kilogram per bulannya.
Awalnya pemasaran ke kota-kota tersebut, tidak dilakukan secara
resmi. "Dititipkan lewat saudara-saudara, baru kemudian
berkembang," ungkapnya.
-
26
Saat ini, ekspor produk Rajawali ini pun belum dilakukan. Ekspor
masih dalam bentuk biji bersama dengan kelompok tani lainnya, yang
melakukan pemasaran internasional secara perdana ke Swiss pada
November nanti, sebanyak 1 kontainer atau sekitar 18 ton.
Lagipula, lanjut dia, produksi kopi ini pun masih terbatas.
Sehingga memenuhi permintaan pasar masih sering kewalahan. Apalagi
menjelang Hari Raya Lebaran, di mana banyak pesanan parcel diisi
dengan produk kopinya.
Rencana ke depan, ia berkeinginan untuk memperluas lahannya.
"Kalau mau mencermati nggak ada sejarahnya kopi bubuk itu harganya
turun," sebutnya. Maka ia heran, kalau ada pelaku usaha kopi bubuk
yang kurang menekuni usahanya.
Selain perluasan lahan, Bambang, yang juga Ketua Forum 'Ahli'
Pertanian Madani (Rumah Tani) Bondowoso, pun akan mencoba
diversifikasi produk kopi, seperti buat dodol kopi, dan permen rasa
kopi.
2.3.2 Data Hasil Survey (Market)
Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang
memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku,
dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang
bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang
sudah ada.
Dengan menggunakan kuesioner, analis berupaya mengukur apa yang
ditemukan dalam wawancara, selain itu juga untuk menentukan
seberapa luas atau terbatasnya sentimen yang diekspresikan dalam
suatu wawancara.
-
27
Kuesioner disebar kepada 156 responden sesuai sampel populasi
yang dipilih dari kelompok populasi tertentu untuk mewakili
populasi secara keseluruhan dengan target audience primer yakni
dengan usia 20-65 tahun, yang dilaksanakan di tempat terpisah:
1. Rentang usia 20-30 tahun ( mahasiswa, pekerja di Kawasan
Industri Pulo Gadung, karyawan percetakan Tebet) Jakarta.
Perbandingan gender sebesar 50:50
2. Rentang usia 30-50 tahun ( sopir truk di Bandar Lampung )
Gender laki-laki sebesar 100%
3. Rentang usia 45-60 tahun ( pengusaha truk, pengusaha hasil
bumi, manager oprasional, staf gudang, klien kopi Harimau Lampung
di Jakarta seperti Hotel Mulia, PT. Tranka, Four Season Hotel ).
Perbandingan gender sebesar 70% pria : 30% wanita.
-
28
-
29
-
30
-
31
2.4 Data Produsen
Gambar 2.1 Logo perusahaan
2.4.1 Sejarah perusahaan
Kopi Harimau Lampung diproduksi di Bandar Lampung, Sumatra
Selatan dipimpin oleh Bapak Oey Ken Chen dan Bapak Asin. Bapak Oey
Ken Chen dan Bapak Asin merupakan rekan bisnis sejak mereka masih
berusia belasan tahun, memulai bisnis dari modal nol, mulai dari
kuli kopi, pencari gelondongan kopi, kepala gudang hingga akhirnya
mereka bisa memproduksi kopi bubuk sendiri berlabel Harimau
Lampung.
-
32
Time-line sejarah perkembangan kopi Harimau Lampung:
1998 - Oey Ken Chen membangun sebuah gudang kecil di daerah
Panjang, Bandar Lampung dengan beberapa karyawan untuk mengolah
kopi milik perusahaan lain dengan mesin kapasitas kecil dibantu
dengan tenaga manusia. Gudang disewa dari pihak pemilik gudang LG.
Krisis moneter tahun 1998 tidak membuatnya mengurung semangat.
Setelah periode krisis moneter mereda, dua sekawan tersebut
menggunakan pengalamannya selama puluhan tahun untuk mencoba
membuka sendiri sebuah pabrik pengolahan kopi berskala kecil dengan
bantuan tenaga manusia sebagian.
1999 - Oey Ken Chen bersama rekan bisnisnya mengumpulkan modal
sedikit demi sedikit dari hasil olahan kopi rumah tangga dan kopi
industry yang dimana kopi industry kekurangan kapasitas mesin untuk
memproduksi kopi bubuk yang lebih banyak. Keuangan saat itu
dipercayakan kepada istri Oey Ken Chen, Sheila Theresia. Mimpi
mereka sejak membuka gudang kecil yaitu membuka pabrik yang
mengolah kopi milik sendiri dan berlabel buatan sendiri. Sejak
mimpi diawal sebuah mimpi, mereka sudah menyiapkan nama perusahaan
bernama Harimau Lampung.
2000 - Mimpi, pengalaman, dan modal tercapai sesuai target.
Mimpi menamakan produsen kopi dengan merek Harimau Lampung tercapai
walaupun belum dikenal banyak pihak. Kopi Harimau Lampung artinya
raja kopi ditengah perbelantaran produsen kopi yang sudah membanjir
di kota Bandar Lampung. Dengan brand Harimau Lampung dilambangkan
sebuah semangat baru perindustrian kopi Bandar Lampung. Saat
pertama kali membuka sebuah parbrik dan gudang yang memiliki
kapasitas produksi besar masih mengalami tahap pra-metamorfosis
dengan berbagai alat baru (mesin olahan kopi rakitan yang tingginya
mencapai 20 meter) tanpa bantuan tenaga manusia.
-
33
Packaging kopi saat itu masih menggunakan kertas kopi dimana
bubuk kopi ditutup rapat-rapat berlapis untuk menghindari kontak
langsung dengan udara yang bisa merubah cita rasa kopi Harimau
Lampung.
2001 - Setelah memproduksi kopi sendiri yang biji kopinya masih
membeli dari pemilik kebun robusta, Harimau Lampung mendapat klien
besar PT. Tranka Kabel (produsen perkabelan Nokia Supporting
Indonesia). Kopi bubuk dijual secara besar-besaran kepada PT.Tranka
Kabel untuk dikonsumsi para karyawan sebanyak 3000 karyawan.
2002 - Seolah tak mau cukup hanya 1 klien besar yang
menandatangani kontrak jangka panjang. Harimau Lampung terus
stratching kemampuannya. Harimau Lampung mendapat klien besar dari
Hotel Mulia, Senayan Jakarta. Kopi bubuk Lampung berlabel Harimau
Lampung digunakan oleh Hotel Mulia sebagai minuman tradisional
Indonesia di dalam restoran Hotel Mulia. Dalam Hotel Mulia
disuguhkan sebagai pilihan alternatif untuk breakfast, lunch dan
supper.
2004 - Bagaikan terbang ditemani salju, Harimau Lampung terus
melebarkan sayap dengan menawarkan kopi bubuk kepada perusahaan
catering dimana orang awam beranggapan bahwa catering hanya
mengorder produk dalam skala kecil. Usaha catering justru memiliki
sumbangsih potensi besar sebagai rekan bisnis dengan Harimau
Lampung.
2006 - Harimau Lampung menandatangani perjanjian dengan Four
Season Hotel, Kuningan, Jakarta. Four Season Hotel menggunakan kopi
bubuk tradisional Indonesia sebagai bahan baku pembuatan cake, bolu
dan komposisi berbagai makanan khas Indonesia. Alasan Four Season
Hotel menggunakan kopi bubuk Lampung untuk menciptakan kesan cita
rasa khas Indonesia sesuai permintaan konsumen dan wisatawan luar
negeri yang meninap di Four Season Hotel, Jakarta.
-
34
2008 - Ekonomi dunia mulai menurun seiring krisis global
pertengahan tahun 2008, berbagai perusahaan mulai menurunkan
permintaan kopi bubuk sehingga Harimau Lampung juga terkena imbas
krisis global yang pada akhirnya menurunkan kapasitas produksi
secara besar-besaran.
2009 - Penjualan hasil bumi mulai membaik karena kopi Indonesia
ditopang oleh sebuah asosiasi bernama AEKI (Asosiasi Eksoprtir Kopi
Indonesia). Harimau Lampung beserta competitor mulai menujukan
taring untuk menaikan kapasitas produksi dan terus memperluas
jaringan di Indonesia.
2.4.2 Visi Harimau Lampung
Menjadikan karyawan Harimau Lampung sejahtera, bukan hanya
kepentingan pemilik semata.
Menjadi produsen kopi yang sejajar dengan merek kopi Indonesia
Memperkenalkan kopi Lampung ke seluruh masyarakat Indonesia
Menjadikan tradisi minum kopi sebagai budaya Orang Indonesia
Melanjutkan usaha peningkatan peranan Research and Development
di
bidang teknologi pengolahan kopi
Misi Harimau Lampung
Berperan aktif mempromosikan kopi Lampung keluar daerah Lampung
seperti Jawa.
Mengembangkan brand packaging Harimau Lampung Menjaga cita dan
rasa kopi Harimau Lampung Terus meningkatkan kerjasama nasional
dengan perusahaan kopi lain.
-
35
2.4.3 Alamat Perusahaan
KOPI HARIMAU LAMPUNG
Jl Raya Lintas Timur Sumatra KM.98 Bandar Lampung- Indonesia
Telp. 0721-30535/ 0721-7417238/ 0721-7171158
Gambar 2.2 Mesin pengolah kopi bubuk
-
36
Gambar 2.3 Mesin tester skala kecil Gambar 2.4 Pabrik Harimau
Lampung
Gambar 2.5 Truk pengankut kopi Gambar 2.6 Biji kopi mentah (Kopi
beras)
Gambar 2.7 Biji kopi dipanggang Gambar 2.8 Biji kopi setelah
digiling
-
37
Gambar 2.9 Gudang penyimpanan Gambar 2.10 Tester kadar kopi
2.4.4 Pemasaran produk
Produk kopi bubuk Harimau Lampung dijual secara direct selling
dengan penawaran-penawaran oleh pihak marketing maupun dari pihak
consumer.
Mengadakan kerjasama dengan perusahaan atau pabrik yang
membutuhkan kopi bubuk untuk dikonsumsi.
Mensuplai kopi bubuk untuk hotel-hotel sebagai minuman atau
campuran pada minuman atau sebagai bahan baku pembuatan cake.
Mensuplai kopi bubuk untuk perusahaan katering wilayah Lampung
maupun daerah luar Lampung.
2.4.5 Jenis dan klasifikasi kopi yang dipasarkan
EK Spek Kopi berukuran besar (ELB-EK Large Bean). Jumlah biji
400-420 biji/kg.
Defect 80-150 Kopi berukuran sedang. Jumlah biji umumnya 600
biji/kg.
Jenis kopi robusta Harimau Lampung umumnya memasarkan jenis kopi
Cabutan atau Asalan untuk industri lokal.
-
38
2.4.6 Produk
Gambar 2.11 Produk kopi Harimau Lampung
2.5 Kompetitor
2.5.1 Kopi Dunia Baru
Gambar 2.12 Kemasan lama Dunia Baru Gambar 2.13 Kemasan baru
Dunia Baru
-
39
Kompetitor : Dunia Baru
Jl.Pangeran Antasari No.43 Sukabumi, Bandar Lampung 35133
Harga : Rp.13.500/250gr
Ukuran : 250 gr, 15x16,5x6 cm
Bahan : HVS non-finishing
Analisis SWOT Dunia Baru
Strength : Dunia Baru mengalami peremajaan bahan kemasan dari
versi lama yang menggunakan kertas kopi yang digulung dengan tali
raffia.
: Kemasan memiliki hanger untuk memudahkan konsumen membawa
kemasan versi baru
: Peremajaan visual yang signifikan sehingga berhasil
menyiratkan kopi khas Lampung
: Memiliki market-share besar sehingga memudahkan konsumen untuk
mencari Dunia Baru di super-market di Lampung
Weakness : Desain yang tidak sesuai estetika desain yang baik
walaupun
sudah mengalami peremajaan. : Logo yang tidak menarik
: Netto yang masih menggunakan kertas stempel sehingga
fungsi
bar-netto menjadi mubazir. : Pemilihan bahan kemasan yang kurang
tepat walaupun
peremajaan yang signifikan. Opportunity : Belum ada produsen
kopi lain yang berani redesign kemasan
: Mempunyai kualitas yang lebih dibanding kompetitor
sehingga
Bisa lebih dikenal masyarakat.
Thread : Banyak produk kopi robusta sejenis yang beredar
dipasaran : Banyak kompetitor yang mulai meredesign kemasan kopi
bubuk
-
40
2.5.2 JJ Royal Coffee Lampung
Gambar 2.14 Kemasan JJ Royal Coffee Lampung
Kompetitor : JJ Royal Coffee Lampung
Harga : Rp.36.000/100gr
Ukuran : 100gr 19x8,5 cm
Bahan : Alumunium Glossy Plastic dengan plastik penarik dibagian
bawah, With pressed packaging.
-
41
Analisis SWOT JJ Royal Coffee Lampung
Strength : Memiliki brand terkenal di Indonesia
: Memiliki bahan kualitas kemasan yang baik
: Memikiki visualisasi yang baik mulai dari hirarki, pemilihan
warna, layout kemasan.
: Memiliki super-graphic sesuai daerah Lampung
: Memiliki pemasaran yang paling baik diantara perusahaan kopi
lain seperti iklan televisi, koran, media massa.
: Mempunyai kualitas kopi yang baik dan cita rasa terjaga :
Memiliki Hot-line yang jelas untuk kritik dan saran serta disertai
layanan delivery.
: Informasi pada kemasan terdapat dua bahasa (Inggris dan
Indonesia)
: Kemasan eye-catching
Weakness : Harga sangat mahal untuk kopi bubuk robusta
: Label merek, image hanya ditempel ke kemasan dasar (stiker) :
Jenis font dan spacing pada belakang kemasan kurang tertata
rapih
: Jenis kemasan yang tidak ramah lingkungan
Opportunity : Logo JJ Royal Coffee yang khas bisa dikembangkan
lebih baik
: Belum ada produsen kopi lain yang mengalahkan kualitas kopi
dan desain kemasan JJ Royal Coffee
: Dapat menjadi merek kopi robusta nomor satu di Indonesia :
Berpotensi membawa nama kopi Lampung keluar negara Indonesia
: JJ Royal Coffee berpeluang untuk menggilas brand kopi
competitor
-
42
Thread : Banyak kompetitor yang lebih besar ingin mengambil kue
pasar JJ Royal Coffee
: Brand kompetitor yang menjadikan JJ Royal Coffee sebagai acuan
untuk dikalahkan sehingga keberadaan JJ Royal semakin digonjang-
ganjing berbagai pihak.
2.5.3 Sinar Baru cap Bola Dunia
Gambar 2.15 Kemasan lama Sinar Baru Gambar 2.16 Kemasan sachet
baru
Gambar 2.17 Kemasan baru Sinar Baru
-
43
Kompetitor : Sinar Baru cap Bola Dunia
Jl.Ikan Tembakang No.2 Bandar Lampung- Indonesia
Harga : Sachet : Rp.4500/10 sachet
: Rp. 11.500/250 gr
Ukuran : Sachet : 9x7,5cm
250 gr : 19x10cm
Bahan : Sachet : Plastic sachet alumunium foil
250 gr : Alumunium foil non finishing
Analisis SWOT Sinar Baru
Strength : Mengalami peremajaan kemasan yang signifikan :
Memiliki market-share yang besar
: Banyak di temukan di super-market di Lampung
: Sudah berdiri sejak tahun 1917 dan cukup dikenal masyakarat :
Memiliki berbagai varian kemasan untuk kemudahan konsumen
: Memikiki komunikasi tiga bahasa (Indonesia, Inggris dan Arab)
: Finishing kemasan yang sangat kuat setara kemasan kelas
Internasional
: Memiliki bahan kemasan yang tebal, tidak mudah rusak.
Weakness : Visualisasi kemasan kurang menarik
: Penggunaan warna, layout dan elemen grafis sangat tidak tepat
guna
: Logo yang belum mencerminkan kopi khas Lampung
: Mood belum mencerminkan kopi khas Lampung
: Kode produksi masih menggunakan metode stiker sehingga
menutupi image biji kopi : Penulisan logo yang di ulang-ulang pada
kemasan
-
44
: Kemasan pada sachet terlalu identik kopi Kapal Api
: Jenis kemasan yang tidak ramah lingkungan
Opportunity : Terdapat sedikit produsen yang memperkenalkan kopi
sejak lama
: Memiliki kesempatan untuk menjadi kopi Lampung kelas dunia :
Memiliki kesempatan untuk redesign kemasan lebih baik
Threat : Banyak produsen kopi serupa dengan Sinar Baru
: Terancam oleh keberadaan kopi kompetitor yang mulai
bermunculan
: Kemasan sachet yang dianggap meniru kemasan kopi Kapal Api
2.5.4 Kompas Dunia
Gambar 2.18 Kemasan lama Gambar 2.19 Kemasan baru
-
45
Kompetitor : Kompas Dunia
PK. PELITA Bandar Lampung
Harga : Rp.12.000/ 250gr
Ukuran : 16,5x10 cm
Bahan : Alumunium foil glossy laminated
Analisis SWOT Kompas Dunia
Strength : Memiliki bahan kemasan yang lebih kuat, terjamin
isinya selama kemasan tidak bocor.
: Sarat dengan warna kopi pada kemasan
: Salah satu perusahaan kopi yang berani merancang ulang
kemasan
: Memiliki market-share besar di pusat perbelanjaan : Salah satu
cita rasa kopi yang terjaga Weakness : Visualisasi dan layout
kemasan yang kurang menarik
: Logo kemasan terlalu kompas
: Kode perusahaan yang masih menggunakan metode stiker pada
wajah kemasan. : Hirarki keterbacaan kopi dengan asli, cap dengan
kompas dunia sangat buruk.
: Punggung kemasan yang tidak digunakan sebagai penempatan info
komposisi dan informasi produk.
: Bentuk kemasan yang standar (tidak eye-catching) : Jenis
kemasan yang tidak ramah lingkungan.
Opportunity : Sedikitnya perusahaan yang berani meremajakan
desain dan kualitas kemasan agar lebih baik.
: Merupakan kopi lokal yang mudah ditemukan di super- market di
Lampung karena pemasaran yang baik
-
46
Threat : Kecendrungan konsumen untuk memilih brand kopi yang
lebih terkenal dalam rentang harga yang serupa
: Terancam oleh keberadaan beberapa kopi kompetitor yang mulai
memperbaiki desain dan kualitas kemasan.
2.5.5 Jempol Sakti (JS)
Gambar 2.20 Kemasan kopi Jempol Sakti
Kompetitor : Jempol Sakti (JS) Harga : Rp 11.000/ 250gr
Ukuran : 19,5x11cm
Bahan : Transparant plastic dengan sablon untuk merek
-
47
Analisis SWOT Jempol Sakti: Strength : Brand Jempol yang sudah
dikenal masyarakat lokal
: Sudah didistribusikan di luar kota Lampung
Weakness : Desain kemasan yang tidak menarik dan tidak eye-
catching
: Logo kemasan tidak menarik
: Bentuk dan bahan kemasan yang tidak menarik
: Bahan kemasan yang tipis dan mudah rusak dimana jika terdapat
sedikit kerusakan akan mengurangi cita rasa kopi
: Hirarki keterbacaan dan informasi tidak diolah dengan baik
Opportunity : Sedikitnya brand lokal sejenis yang sudah terkenal
: Memiliki kesempatan untuk meremajakan kemasan karena belum pernah
re-packaging
Threat : Kecendrungan salah-presepsi konsumen kualitas kopi yang
tidak baik karena kualitas kemasan
: Minat konsumen yang berubah karena banyak kopi sejenis yang
memiliki kualitas desain, cita rasa, brand yang lebih baik
-
48
2.5.6 Don Coffee
Gambar 2.21 Kemasan Don Coffee
Kompetitor : Don Coffee
Harga : Unknown (baru rilis) Ukuran : 15x11 cm
Bahan : Alumunium foil pressed
Analisis SWOT Don Coffee:
Strength : Memiliki standar desain yang menarik
: Memiliki penanaman brand yang baik sebagai new- entry coffee
product.
: Memiliki informasi produk yang lengkap sesuai izin BPOM
: Memiliki visualisasi yang cukup menarik sebagai kemasan
kopi
: Mood kopi sangat terasa
-
49
: Memiliki cita rasa kopi Lampung
: Penggunaan kemasan yang kuat serta tidak mudah rusak
: Lolos seleksi Halal Majelis Ulama Islam Indonesia Weakness :
Masih identik dengan kopi Kapal Api
: Bentuk kemasan masih standar
: Splash terlalu standar
: Setiap kemasan kopi selalu memvisualisasikan biji kopi atau
cangkir kopi serupa dengan Don Coffee sehingga terkesan jenuh dan
out of date.
Opportunity : Minimnya kopi lokal Lampung yang berani membuat
kemasan kopi kelas Nasional
: Minimnya kopi lokal yang menggunakan standar desain dan
standar fungsi kemasan yang baik
: Dapat mensejajarkan kopi lokal dengan kopi Internasional
: Dalam pasar lokal belum terdapat perusahaan kopi yang berani
menggunakan desainer kemasan yang memenuhi standar fungsi.
: Don Coffee berpeluang untuk menjadikan coffee new- entry level
terbaik dan terkenal di Lampung bahkan Indonesia.
Threat : Kecendrungan masyarakat memilih kopi dengan brand tua
sebagai jaminan cita-rasa : Banyaknya produsen kopi yang mulai
merancang produk baru seolah-olah memiliki jaminan brand yang sudah
berpengalaman selama puluhan tahun (hasil survey wawancara) :
Banyaknya produsen kopi yang mulai merancang kemasan yang tidak
kalah menarik.
-
50
2.6 Target audience
1.Demografi Sekunder
Perusahaan : Hotel, Katering, Pabrik Kategori : Seluruh usaha
metode continous circle method Geografi : Urban Jabodetabek
2.Demografi Primer
Dewasa Gender : Pria dan Wanita Usia : 35-45 tahun Jenjang :
SMU- Universitas (S1, S2, S3) Strata : B+ Psikografi : Pekerja
keras
: Suka tantangan : Suka lembur : Aktif : Dinamis : Mobile :
Sibuk : Ingin tahu
2.7 Analisa SWOT Harimau Lampung
Strength : Penanaman merek yang mudah dikenal karena kekhasan
merek
: Logo yang menarik dibanding kompetitor
: Memiliki market-share yang cukup luas sebagai new-entry
: Memiliki berbagai varian kemasan
Weakness : Tidak ada visualisasi, kecuali logo
: Tidak memiliki kekhasan kopi Lampung
: Tidak terdapat komposisi
: Warna logo yang tidak konsisten (kemasan teknik sablon)
-
51
: Tidak memiliki bentuk kemasan yang menarik(hanya plastik
transparan) : Bahan kemasan yang tidak kuat, mudah rusak, tidak
ramah lingkungan
: Belum pernah mengalami redesign kemasan
: Finishing press yang tidak berkualitas baik karena isi
mudah
terkontaminasi dengan udara jika terbuka : Mood kemasan yang
belum memiliki standar
: Tidak mencantumkan Dep Kes RI atau Sertifikat Layak Higiene
pada kemasan. Opportunity : Sedikitnya perusahaan kopi yang
memperhatikan cita rasa kopi
: Memiliki kesempatan untuk redesign kemasan lebih baik
: Masih tingginya konsumen yang mengkonsumsi kopi bubuk
: Sedikitnya produsen kopi yang mempergunakan kemasan ramah
lingkungan.
Threat : Kualitas kopi yang baik akan terasa buruk bilamana
desain kemasan tidak menarik.
: Dikalahkan oleh perusahaan kompetitor yang lebih besar yang
memiliki potensi desain yang baik.
: Tantangan marketing sebagai perusahaan new-entry sangat
besar.
: Sudah banyak perusahaan lain yang memperluas jaringan : Banyak
perusahaan kopi robusta sejenis di Lampung