5 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Unsur Biaya Produksi Perusahaan industri maupun dagang ada yang bekerja untuk memenuhi pesanan-pesanan ( job order manufakturing ataupun job order trading) maupun bekerja untuk melayani publik melalui penyediaan barang digudang, toko, atau di tempat-tempat lainnya yang siap untuk dijual atau dikirim setiap waktu kepada pembeli (manufacturing for srock ataupun retail sales). Pengertian manufakturing dapat dipahami sebagai produksi di pabrik maupun produksi di lapangan seperti: pembangunan perumahan, jembatan, jalan, dan lain-lain. Sistem manufakturing yang mempunyai cara kerja di pabrik serup dengan produksi di lapangan itu adalah pada produksi kapal laut atau kapal terbang besar yang produknya tetap tinggal di tempat.
105
Embed
Bab 2 - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom - …elib.unikom.ac.id/files/disk1/29/jbptuniko… · Web view · 2012-07-09Sistem akuntansi biaya untuk produk dapat diklasifikasikan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
5
Bab 2
Tinjauan Pustaka
2.1. Unsur Biaya Produksi
Perusahaan industri maupun dagang ada yang bekerja untuk
memenuhi pesanan-pesanan ( job order manufakturing ataupun job
order trading) maupun bekerja untuk melayani publik melalui
penyediaan barang digudang, toko, atau di tempat-tempat lainnya
yang siap untuk dijual atau dikirim setiap waktu kepada pembeli
(manufacturing for srock ataupun retail sales).
Pengertian manufakturing dapat dipahami sebagai produksi di pabrik
maupun produksi di lapangan seperti: pembangunan perumahan,
jembatan, jalan, dan lain-lain. Sistem manufakturing yang
mempunyai cara kerja di pabrik serup dengan produksi di lapangan
itu adalah pada produksi kapal laut atau kapal terbang besar yang
produknya tetap tinggal di tempat.
Sistem akuntansi biaya untuk produk dapat diklasifikasikan menurut
cara pembuatan produk tersebut atau berdasarkan jenis data yang
dipakai untuk menghitung biaya produksinya. Biaya-biaya yang
terjadi dalam kegiataan perusahaan, merupakan informasi yang
sangat penting sebagai ukuran performansi perusahaan. Biaya atau
ongkos dapat didefinisikan sebagai nilai tukar, pengeluaran,
pengorbanan atau pembebanan sumberdaya yang diperlukan untuk
6
mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam akuntansi, besarnya biaya
diukur dengan nilai uang.
Jadi performansi perusahaan disebut baik jika perusahaan dapat
mengatur pengeluaran uang secara efisien. Untuk bisa melakukan
pengaturan uang secara efisien, langkah pertama adalah perlu
mengenal sistem akuntansi biaya dan klasifikasi biaya dengan aliran
perilakunya dalam perusahaan. Baik hal yang biasa dilakukan
dengan mengenal unsur-unsur biaya ini, diantaranya analisa
penentuan nilai persediaan, penetapan upah serta penetapan tarif.
2.1.1. Klasifikasi Biaya
Akuntansi biaya sangat penting untuk mengakumulasi biaya dalam
rangk penyiapan Neraca dan Laporan Laba Rugi. Untuk tujuan ini
perlu diketahui perbedaan antara biaya belum kadaluwarsa
(unexpired cost) dan biaya kadaluwarsa (expired cost). Biaya belum
kadaluwarsa adalah aktiva yang akan mempengaruhi pendapatan di
masa yang akan datang, sehingga akan tampil dalam neraca;
diantaranya biaya persediaan, asuransi dan biaya sewa yang akan
dibayarkan.
Sedangkan biaya kadaluwarsa adalah biaya yang dikeluarkan dari
pendapatan untuk menghitung pendapatan bersih; mencakup cost of
good sold dan biaya pemasaran serta administrasi. Untuk
menentukan biaya belum kadaluwarsa dan kadaluwarsa ini perlu
diketahui klasifikasi biaya menurut periode dan produk. Biaya
7
periode berkaitan dengan periode akuntansi, sedangkan biaya produk
berkaitan dengan bentuk fisik barang (bahan mentah, barang
setengah jadi, dan produk jadi). Biaya periode mencakup biaya
pemasaran dan administrasi yang besarnya tidak dipengaruhi oleh
jumlah penjualan.
Misal biaya sewa gedung sebesar Rp.1.000.000/bulan, harus
dikeluarkan setiap bulan, tidak tergantung kepada aktivitas
penjualan. Pada periode mulai awal bulam sampai akhir bulan, biaya
sewa ini disebut biaya belum kadaluwarsa, dinyatakan dalam neraca
sebagai persiapan biaya sewa. Tetapi pada akhir bulan, biaya sewa
ini menjadi biaya kadaluwarsa, dan akan mengurangi pendapatan.
Biaya produk berkaitan dengan biaya persediaan, sebagai aktiva
dalam neraca sampai produk dijual. Pada saat produk dijual, biaya
produk digunakan sebagai cost of good sold dan dikurangkan dengan
pendaapatan.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka biaya tersebut diklasifikasikan
sebagai berikut:
1. Klsifikasi biaya menurut hubungannya dengan produk.
Pada perusahaan manufaktur, material dan sumber lainnya
dibeli, untuk kemudian di proses menjadi produk akhir. Biaya
produk dalam hal ini, mencakup semua biaya yang diperlukan
untuk memproses produk tersebut. Biaya-biayaa ini di catat
sebagai aktiva sampai produk itu dijual dan pendapatan dari
hasil penjualan di laporkan dalam laporaan Laba Rugi.
8
Berdasarkan dengan produk, biaya total dalam perusahaan
menufaktur dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Biaya produksi.
i. Biaya bahan langsung.
ii. Biaya pekerja langsung.
iii. Biaya pabrik tak langsung (overhead).
- Biaya bahan tak langsung.
- Biaya pekerja tak langsung.
- Biaya tak langsung lainnya.
b. Biaya periode / komesrial.
i. Biaya pemasaran.
ii. Biaya administrasi.
2. Klsifikasi biaya menurut hubungannya dengan jumlah
produk:
a. Biaya tetap.
b. Biaya berubah.
c. Biaya setengah berubah.
3. Klsifikasi biaya menurut hubungannya dengan unit
organisasi:
a. Biaya unit produksi dan biaya unit playanan.
b. Biaya langsung dan biaya tak langsung dari unit
organisasi.
c. Biaya bersama dan biaya gabungan.
4. Klsifikasi biaya menurut hubungannya dengan periode
akutansi:
a. Biaya investasi.
9
b. Biaya operasi.
Manajemen keuangan dalam suatu organisasi adalah pengaturan
kegiatan keuangan. Untuk melaksanakan perlu di pahami teori
keuangan yang berguna, bukan hanya bagi mereka yang
bertanggungjawab tetapi juga berguna bagi individunya, mereka
yang melaksanakan kegiatan perencanaaan, analisis, dan
pengendalian kegiatan keuangan disebut manajer keuangan.
Tujuan keputusan keuangan adalah untuk memaksimumkan nilai
perusahaan, yang dimaksud dengan nilai perusahaan adalah harga
yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan
tersebut dijual. Semakin tinggi nilai perusahaan, semakin besar
kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan. Bagi
perusahaan yang menerbitkan saham di pasar modal, harga saham
yang diperjual belikan dibursa merupakan indikator nilai perusahaan.
Secara ringkas disiplin keuangan mengalami perkembangan dari
disiplin yang deskriptif menjadi makin analitis dan teoritis. Dari
yang lebih menitik beratkan dari sudut pandang pihak luar menjadi
berorientasi pengambilan keputusan bagi manajemen berbagai
konsep, modal dan teori telah dikembangkan dalam bidang
keuangan, yang kemudian mandapat tempat yang sangat penting
dalam keuangan perusahaan (corporate finance).
10
Bagi perusahaan, laporan keuangan tersebut akan disusun menurut
prinsip-prinsip akuntansi, dan karenanya para pemakai laporan
keuangan perlu memahami cara penyajian informasi keuangan
tersebut. Ada dua laporan keuangan perusahaan yang pokok yaitu
Neraca dan Laporan Laba Rugi.
2.2. Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah suatu kumpulan data yang teratur menurut
prosedur akuntansi secara logis dan konsisten yang berguna untuk
mengetahui beberapa aspek keuangan perusahaan. Laporan
keuangan juga merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban kepada
pimpinan perusahaan, laporan keuangan merupakan dokumen yang
dapat menunjukan keadaan keuangan yang dicapai oleh suatu
perusahaan, pada periode tertentu, laporan keuangan digunakan oleh
perusahaan untuk mempersentasikan situasi keuangannya kepada
pemegang saham, kreditor, masyarakat dan pemerintah.
Laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu sumber
informasi yang penting disamping informasi lain seperti informasi
industri, kondisi perekonomian, pangsa pasar perusahaan, kualitas
manajemen dan lainnya. Ada tiga macam laporan keuangan yang
pokok yang dihasilkan yaitu: (1) Neraca, (2) Laporan Rugi-Laba,
dan (3) Laporan Aliran kas. Disamping ketiga laporan pokok
tersebut, dihasilkan juga laporan pendukung seperti laporan laba
yang ditahan, perubahan modal sendiri, dan diskusi-diskusi oleh
pihak manajemen.
11
Hubungan antara ketiga macam laporan keuangan pokok tersebut
bisa dilihat berikut ini:
Gambar.2.1. Hubungan Antar Laporan Keuangan
Sumber : Bab 3 Laporan Keuangan Buku Analisis Laporan
Keuangan karangan Mamduh M. Hanafi Dan Abdul
Halim
Neraca awal dihasilkan pada awal periode. Kemudian transaksi dan
kejadianmuncul selama periode tertentu, dan mempengaruhi laporan
rugi-laba dan laporan aliran kas. Kemudian kedua laporan tersebut
akan berpengaruh terhadap neraca akhir suatu perusahaan. Suatu
transaksi melibatkan transfer yang mempunyai nilai antara
perusahaan dengan pihak luar. Event atau kejadian mempunyai
konsekuensi terhadap perusahaan.
Laporan keuangan yang berbeda disiapkan untuk tujuan yang
berbeda dan mengetahui karakteristik setiap jenis laporan keuangan,
maka dapat diperoleh informasi mengenai situasi dari perusahaan.
12
Yang termasuk laporan keuangan adalah harga pokok penjualan,
laporan laba rugi dan laporan neraca.
2.2.1. Laporan Harga Pokok Penjualan
Laporan harga pokok penjualan adalah laporan keuangan yang
disusun secara sistematis berisi data mengenai harga pokak produk
yang telah dijual. Hal yang dapat mempengaruhi harga pokok
penjualan antara lain persediaan awal bahan baku, pembelian bahan,
persediaan barang akhir yang dimiliki dan biaya pabrikasi.
2.2.2. Laporan Laba-Rugi
Laporan laba-rugi merupakan laporan prestasi perusahaan selama
jangka waktu tertentu. Berbeda dengan neraca yang merupakan
snapshot, maka laporan laba-rugi mencakup suatu periode tertentu.
Laporan laba-rugi biasanya ditulis dengan judul sebagai berikut:
Laporan Laba-Rugi untuk tahun yang berakhir dengan 31 Desember
jangka waktu tertentu, total asset perusahaan berubah disebabkan
oleh kegiatan investasi, pendanaan, dan kegiatan operasional. Asset
bertambah kalau perusahaan menjamin dana dari bank untuk
membeli pabrik. Hutang juga bertambah apabila perusahaan
mengeluarkan obligasi untuk membiayai pendirian bangunan.
Struktur modal dengan demikian akan berubah.
Dalam kegiatan sehari-hari perusahaan memproduksi, kemudian
menjual barang dagangan. Penjualan akan menghasilkan kas,
menghasilkan keuntungan yang bisa ditahan atau bisa juga dibagi
sebagai deviden. Kegiatan operasional juga akan merubah struktur
13
asset. Laba bersih merupakan selisih antar total pendapatan
dikurangi dengan total biaya. Pendapatan mengukur aliran masuk
asset bersih setelah dikurangi hutang dari penjualan barang atau jasa.
Biaya mengukur aliraan keluar aset bersih karena digunakan atau
dikonsumsikan untuk memperoleh pendapatan.
Pendapatan bisa dibedakan menjadi pendapatan operasional yaitu
pendapatan yang dihasilkan oleh kegiatan pokok perusahaan, dan
pendapatan non-operasional atau pendapatan lain-lain yang
dihasilkan oleh kegiatan sampingan perusahaan. Apabila penjualan
berada pada bisnis makanan, sebagai contoh, maka pendapatan yang
dihasilkan dari penjualan makanan merupakan pendapatan
operasional. Dalam kegiatan bisnis yang normal, kadang-kadang
perusahaan menjual sebagian asetnya. Penjualan asset ini bukan
merupakan kegiatan pokok perusahaan meskipun ada kaitannya
dengan opersi bisnis yang normal. Apabila menghasilkan untung
penjualan asset ini dikelompokkan ke dalam pendapatan lain-lain.
Laporan laba-rugi meringkaskan hasil dari kegiaatan perusahaan
selama periode akuntansi tertentu. Laporan ini sering dipandang
sebagai laporan akuntansi yang paling penting dalam laporan
tahunan. Kegiatan perusahaan selama periode tertentu mencakup
aktivitas rutin atau operasional, disamping aktivitas-aktivitas yang
sifatnya tidak rutin dan jarang muncul. Disamping itu perusahaan
mungkin memutuskan untuk menghentikan lini bisnis tertentu,
melakukan perubahan metode akuntansi, melaporkan item-item luar
14
biasa. Aktivitas-aktivitas ini perlu dilaporkan dengan semestinya
agar pembaca laporan keuangan memperoleh informasi yang
relevan. Laporan keuangan diharapkan bisa memberikan informasi
yang berkaitan dengan tingkat keuntungan (Return on Investment),
risiko, fleksibilitas keuangan, dan kemampuan operasional
perusahaan.
ROI merupakan ukuran keseluruhan prestasi perusahaan. Investor
menanamkan uang dengan harapan akan memperoleh return atas
investasi tersebut disamping menjaga investasinya agar tidak
berkurang nilainya. Risiko berkaitan dengan ketidakpastian hasil
yang akan diperoleh perusahaan pada masa mendatang. Fleksibilitas
keuangan mencerminkan kemampuan perusahaan menyesuaikan
opersi terhadap kenaikan aliran kas operasional, dan kemampuan
menjual asset tanpa mengganggu jalannya operasi perusahaan.
Kemampuan opersional mengacu pada kemampuan perusahaan
menjaga aktivitas perusahaan berdasarkan tingkat kegiatan tertentu,
missal menjaga jumlah penjualan yang dihasilkan, atau menjaga
kapasitas yang digunakan.
2.2.3. Neraca
Neraca digunakan untuk menggambarkan kondisi keuangan
perusahaan. Neraca bisa digambarkan sebagai potret kondisi
keuangan suatu perusahaan pada suatu waktu tertentu (snapshot
keuangan perusahaan), yang meliputi aset (sumberdaya atau
resources) perusahaan dan klaim atas asset tersebut (meliputi hutang
15
dan saham sendiri). Asset perusahaan menunjukkan keputusan
penggunaan dana atau keputusan investasi pada masa lalu,
sedangkan klaim perusahaan menunjukkan sumber dana tersebut
atau keputusan pendanaan pada masa lalu. Dana diperoleh dari
pinjaman (hutang) dan dari penyertaan pemilik perusahaan (modal).
Aset didefinisikan sebagai sumberdaya yang mempunyai potensi
memberikan manfaat ekonomis pada perusahaan pada masa-masa
mendatang. Sumberdaya yang mampu menghasilkan aliran kas
masuk (cash inflow) atau kemampuan mengurangi kas keluar (cash
outflow) bisa disebut sebagai aset. Sumberdaya tersebut akan diakui
(recognized) sebagai aset apabila (1) perusahaan memperoleh hak
penggunaan aset tersebut sebagai hasil transaksi atau pertukaran
pada masa lalu, dan (2) manfaat ekonomis masa mendatang bisa
diukur, dikuantifikasikan dengan tingkat ketetapan yang memadai
(reasonable). Apabila ada sumberdaya yang tidak bisa memenuhi
kedua persyaratan diatas, maka sumberdaya tersebut tidak bisa
digolongkan sebagai asset, meskipun semberdaya tersebut mampu
menghasilkan manfaat ekonomis pada masa-masa mendatang.
Salah satu tujuan pelaporan keuangan biasanya dikatakan untuk
membantu investor, kreditur, dan pihak-pihak lain menaksir besar,
waktu (timing), serta tingkat ketidakpastian aliran kas suatu
perusahaan atau entitas. Tujuan yang lebih spesifik adalah untuk
memberikan informasi mengenai sumberdaya ekonomi, kewajiban,
dan modal sendiri dari suatu entitas atau perusahaan. Informasi
16
tersebut diringkas dalam neraca. Neraca dengan demikian
meringkaskan posisi keuangan suatu perusahaan pada tanggal
tetentu.
2.2.3.1. Aktiva
Aktiva terdiri dari aktiva lancer dan aktiva tetap. Aktiva lancar
merupakan aset yang dapat dicairkan oleh perusahaan dalam jangka
waktu yang relatif singkat.
Komponen yang termasuk dalam proses aktiva lancar adalah:
1. Cash, aset yang dalam keadaan normal
dapat secara langsung dipakai oleh perusahaan.
2. Piutang, merupakan aset perusahaan
yang berada pada pihak luar sebagai penjaman.
3. Persediaan, merupakan persediaan
bahan yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat digunakan
dalam menghasilkan suatu produk.
4. Pendapatan yang akan diterima.
5. Biaya dibayar dimuka.
6. Nota bayar atau notes receivable.
Sedangkan aktiva tetap merupakan aset yang dimiliki oleh
perusahaan yang dalam waktu lama baru dapat dicairkan, yang
termasuk aktiva tetap adalah tanah, bangunan, mesin, aset dari
perusahaan juga dapat berupa hak paten dan hak cipta selain itu
terdapat akumulasi penyusutan yang menjadi pengurangan nilai dari
17
aset tetap kerena nilai aset tetap mengalami penyusutan tiap
tahunnya.
2.2.3.2. Pasiva
Merupakan kewajiban yang harus dipenuhi olerh perusahaan. Pasiva
terdiri dari hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan modal.
1. Hutang jangka pendek
Hutang jangka pendek terdiri dari hutang-hutang yang harus
dipenuhi oleh perusahaan. Hutang jangka pendek meliputi
kewajiban dari perusahaan yang cara memenuhinya melalui
pembayaran dengan uang yang ditangguhkan. Yang termasuk
hutang jangka pendek antara lain:
a. Hutang niaga / account payable, yaitu hutang yang
terjadi karena ada transaksi pembelian dengan kredit tanpa
ada pernyataan tertulis.
b. Wessel bayar / notes payable, yaitu hutang yang
timbul sebagai akibat adanya transaksi pembelian secara
kredit dengan adanya bukti tertulis.
c. Hutang pada bank.
2. Hutang jangka panjang
Hutang jangka panjang meliputi semua hutang yang tidak bisa
dibayarkan pada waktu yang singkat, yang termasuk hutang
jangka panjang antara lain pinjaman hipotek, hutang obligasi,
dan lain-lain.
3. modal
18
Modal adalah nilai yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang
ditanamkan pada perusahaan, modal sendiri yang berasal dari
keuntungan disebut laba yang ditahan, sedangkan modal yang
berasal dari penyertaan untuk perusahaan yang berbentuk PT
disebut modal saham.
2.3. Analisis Keuangan
untuk mempermudah gambaran tentang perkembangan keuangan
suatu perusahaan kita dapat mengadakan analisis terhadap suatu data
keuangan perusahaan. Analisis terhadap laporan keuangan tersebut
mempunyai manfaat yang besar terutama untuk menunjukkan situasi
keuangan terutama pemegang saham, kreditur ataupun masyarakat,
melalui analisis data financial dari tahun ke tahun dapat diketahui
kelemahan-kelemahan perusahaan, serta hasil yang dicapai dan
dianggap baik.
Analisis keuangan merupakan suatu alat untuk melihat
perkembangan perusahaan pada periode tertentu. Yang termasuk
analisis keuangan adalah:
2.3.1. Analisis Common size
Apabila laporan keuangan disajikan dalam bentuk prosentase dari
masing-masing pos aktiva terhadap total aktivanya, masing-masing
pos pasiva terhadap total pasivanya, serta masing-masing pos rugi
laba terhadap penjualan nettonya maka hal ini dapat juga dijadikan
pedoman atau ukuran umum yang dapat digunakan sebagai
19
pembanding. Laporan yang disajikan dalam prosentase ini disebut
dengan Common Size Statement.
2.3.2. Analisis Indeks
Analisis indeks merupakan analisis keuangan yang dianggap paling
mudah. Perhitungan dari analisis indeks memerlukan tahun basis
yang pada setiap pos memiliki nilai 100, pemilihan tahun dasar
bukanlah selalu tahun yang paling awal, tetapi tahun yang dianggap
normal, untuk periode lain, perhitungan melalui perbandingan
terhadap tahun dasar.
Dalam merencanakan suatu perbandingan indeks, tidaklah penting
untuk memasukkan semua komponen yang ada dilaporan keuangan.
Suatu nilai penting dari analisis indeks adalah dapat memberi
pemahaman yang lebih tentang filosofi manajemen, kebijakan dan
motivasinya, semakin besar lingkup yang di bandingkan, semakin
besar gambaran yang diperoleh.
2.3.3. Analisis Rasio
Anlisis rasio digunakan untuk membandingkan performansi dan
status perusahaan terhadap perusahaan pesaing. Angka rasio dapat
menggambarkan keadaan posisi keuangan atau kemampuan
perusahaan apabila ada angka lain sebagai pembanding.
Rasio-rasio keuangan pada dasarnya disusun dengan menggabung-
gabungkan angka-angka di dalam atau antar laporan laba-rugi dan
20
neraca. Misalnya dua perusahaan mempunyai aktiva lancer yang
berbeda, Rp 10 juta untuk perusahaan A dan Rp 5 juta untuk
perusahaan B. secara sepintas nampak bahwa perusahaan A lebih
likuid karena mempunyai kas yang lebih tinggi. Tetapi kalau
perusahaan tersebut mempunyai hutang semacam ini, perusahaan A
10 juta, sedangkan perusahaan B 2,5 juta, likuiditas kedua
perusahaan tersebut akan berlinan. Perusahaan A mempunyai aktiva
lancer Rp 10 juta, tetapi harus menanggung hutang lancer Rp 10 juta,
sedangkan perusahaan B mempunyai aktiva lancer Rp 5 juta, tetapi
hanya menanggung hutang setengahnya yaitu Rp 2,5 juta rasio-rasio
keuangan menghilangkan pengaruh ukuran dan membantu ukuran
bukan dalam angka absolute, tetapi dalam angka relatif seperti
contoh di atas tersebut.
Adapun pengelompokan analisis rasio adalah sebagai berikut:
1. Rasio likuiditas
Merupakan rasio melihat sejauh mana perusahaan mempu
memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo
dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Dan mengukur
kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat
aktiva lancer perusahaan relative terhadap hutang lancarnya
(hutang dalam hal ini merupakan kewajiban perusahaan).
Meskipun rasio ini tidak bicara masalah solvabilitas (kewajiban
jangka panjang), dan biasanya relative tidak penting dibandingkan
rasio solvabilitas, tetapi rasio likuiditas yang jelek dalam jangka
panjang juga akan mempengaruhi solvabilitas perusahaan.
21
Jenis dari rasio likuiditas:
a. Current Ratio
b. Cash Ratio
c. Quick Ratio
d. Net Working Capital
2. Rasio aktivitas
Rasio ini melihat pada beberapa aset kemudian menentukan
berapa tingkat aktivitas aktiva-aktiva tersebut pada tingkat
kegiatan tertentu. Aktivitas yang rendah pada tingkat penjualan
tertentu akan mengakibatkan semakin besarnya dana kelebihan
yang tertanam pada aktiva-aktiva tersebut. Dana kelebihan
tersebut akan lebih baik bila ditanamkan pada aktiva lain yang
lebih produktif.
Digunakan untuk mengukur kecepatan berbagai account untuk
dirubah menjadi penjualan atau kas dengan mengukur likuiditas
suatu perusahaan tidak mencukupi karena perbedaan komposisi
pada aktiva lancar dan passiva lancar.
Suatu perusahaan dapat lebih likuid dari perusahaan lainnya
karena:
- Perusahaan tersebut mempunyai current assets yang lebih
likuid dalam bentuk cash dan marketable securities.
- Current liabilities perusahaan lebih fleksibel.
Oleh karena itu diperlukan rasio untuk mengukur aktivitas dan
current account.
Adapun pengelompokkan rasio aktivitas:
a. Fixed Asset Turnover.
22
b. Account Receivable Turnover.
c. Total Asset Turnover.
3. Rasio solvabilitas
Rasio ini bertujuan untuk mengukur seberapa besar kegiatan
operasional perusahaan dibiayai oleh modal pinjaman. Jumlah
hutang didalam neraca akan menunjukan besarnya pinjaman yang
digunakan dalam operasi perusahaan. Perusahaan yang tidak
solvable adalah perusahaan yang total hutangnya lebih besar
dibandingkan total asetnya. Rasio ini mengukur likuiditas jangka
panjang perusahaan dan dengan demikian memfokuskan pada sisi
kanan neraca.
Adapun jenis dari rasio ini adalah:
a. Debt Ratio.
b. Debt Equity Ratio.
c. Timeinteret Earned Ratio.
4. Rasio profitabilitas
Rasio profitabilitas adalah ukuran untuk mengetahui seberapa jauh
ke efektifitasan perusahaan dalam mengelola perusahaannya.
Efektifitas manajemen meliputi kegiatan fungsional manajemen.
Pengukuran rasio profitabilitas meliputi:
a. Gross Profit Margin.
b. Net Profit Margin.
c. Return of Assets.
5. Rasio pasar
23
Rasio yang terakhir adalah rasio pasar yang mengukur harga pasar
relative terhadap nilai buku. Sudut pandang rasio ini lebih banyak
berdasar pada sudut investor (atau calon investor), meskipun pihak
manajemen juga berkepentingan terhadap rasio-rasio ini.
Adapun jenis dari rasio ini adalah:
a. Price Earnin Ratio
b. Deviden yield
c. Deviden payout
2.3.4. Analisis Dupont
Analisis Dupont merupakan pendekatan terpadu terhadap analisis
rasio keuangan. Analisis ini menggabungkan rasio aktivitas dengan
profit margin dan menunjukan bagaimana rasio-rasio tersebut
berinteraksi untuk menentukan profitabilitas yang dimiliki
perusahaan.
Jika rasio perputaran aktiva dikalikan dengan margin laba penjualan
hasilnya adalah tingkat pengembalian aktiva (ROA) atau sering
disebut juga tingkat pengembalian investasi (ROI).
Sistem Dupont sering digunakan untuk pengendalian devisi
prosesnya disebut dengan pengendalian terhadap tingkat
pengembalian investasi (ROI).
24
Jika ROI untuk devisi tertentu berada dibawah angka yang
ditargetkan, melalui sistem Dupont dapat ditelusuri sebab-sebab
terjadinya penurunan ROI.
2.4. Konsep Economic Value Added (EVA)
2.4.1. Pengertian Konsep Economic Value Added (EVA)
Konsep Economic Value Added (EVA) merupakan indikator internal
atau salah satu ukuran kinerja operasional yang mengukur kekayaan
pemegang saham atau pemilik modal, dengan EVA kita dapat
mengetahui atau mengukur seberapa efisien operasi atau kegiatan
perusahaan menggunakan modal untuk menciptakan nilai tambah.
EVA merupakan lebih dari sekedar sistem pengukuran. Ia jua
merupakan instrument untuk mengubah perilaku manajerial. Ia
mengubah cara berpikir, membuat manajer untuk berpikir berbeda
mengenai pekerjaannya, melaksanakan prinsip-prinsip berdasarkan
nilai membutuhkan penerimaan dan pemahaman di antara seluruh
manajer, yang tidak hanya harus mengerti mengapa penciptakan nilai
begitu penting tetapi juga harus memegang konsep fundamental yang
melandasi penciptaan nilai, seperti nilai sekarang bersih (NPV).
Pendeknya, salah satu dasar dari manajemen berdasarkan nilai
adalah membutuhkan keuangan dapat diakses oleh seluruh manajer,
tidak hanya oleh ahlinya. Jika manajer diharapkan untuk
menciptakan nilai, pertama-tama mereka harus memahami apa yang
dimaksudkan dengan nilai dan bagaimana pasar modal
menentukannya, salah satu kebaikan terbesar dari EVA adalah ia
membuat teori keuangan yang dapat dipercaya mudah diterima,
25
sehingga manajer operasi, dan mereka yang tidak memiliki latar
belakang atau pengalaman di bidang akuntansi atau keuangan, dapat
menggabungkan pandangan dari bidang ilmu ini ke dalam cara
mereka menjalankan bisnisnya.
Profesional keuangan pun harus mengubah cara berpikirnya. Secara
tradisional, departemen keuangan dipandang sebagai penjaga modal
perusahaan yang terbatas, dan pelaksanaan yang mengendalikan
operasi dan memastikan kepatuhan terhadap kebijakan pelaporan
perusahaan. Manajemen berdasarkan nilai membutuhkan perubahan
yang mendasar dalam pemikiran profesional keuangan. Mereka tidak
semata-mata sebagai pengalokasian atau pelaksana, meskipun
mereka terus menanggung tanggungjawab kendali yang penting.
Bahkan, mereka harus menjadi rekan dari kolega operasinya,
membantu mereka menggunakan cara pandang dan teknoligi yang
harus ditawarkan keuangan dalam mengenali dimana dalam
perusahaaan nilai dibuat dan dimusnahkan, proyek mana untuk
diinvestasikan dan mana yang harus dihindarkan.
Ribuan perusahaan di seluruh dunia memiliki sedikitnya beberapa
pengalaman dengan EVA dan manajemen berdasarkan nilai.
Pengalaman mereka banyak mengajarkan kita mengenai apa yang
dapat dikerjakan dan apa yang tidak, dan bagaimana proses yang
harus dijalankan perusahaan agar mendapatkan penerimaan EVA
diantara para karyawannya. Pelajaran pertama dari pelaksanaan EVA
adalah walaupun banyak yang diajarkan kepada kita, proses itu
26
sangat spesifik bagi tiap perusahaan. Setiap sistem harus dibuat
khusus bagi perusahaan yang akan menggunakannya.
Untuk mendapatkan Economic Value Added (EVA), langkah pertama
adalah menghitung dahulu biaya atas semua modal yang digunakan
kemudian mengurangi biaya modal ini dari laba operasi setelah
pajak. Jika EVA > 0, berarti operasi perusahaan menciptakan nilai.
Sebaliknya apabila EVA < 0, berarti perusahaan memusnahkan nilai,
perumusan matematika EVA adalah sebagai berikut:
EVA =( r – c* ) x Capital ……………………………………… (2-1)
Dimana: r = tingkat pengembalian (rate of return)
c* = tingkat biaya modal / Cost of Capital
= tingkat biaya hutang + tingkat biaya equity
Capital = hutang + ekuitas
Persamaan diatas juga dapat dinyatakan dengan cara dibawah ini:
EVA = ( r x capital ) – ( c* x Capitl )
EVA = NOPAT – (c* x Capital )
EVA = ( r x c* ) x (Capitl )
Dimana: EVA = Economic Value Added
r = rate of return
c* = Weighted Average Cost of Capital
NOPAT = Net Operating Profit After Tax (laba operasi setelah
pajak)
Dengan menggunakan Economic Value Added (EVA) sebagai dasar
pengukuran kinerja perusahaan, dikenai biaya oleh para investor
27
karena menggunakan modal melalui suatu pinjaman yang dikenakan
tingkat bunga sebesar C* x EVA merupakan perbedaan antara laba
yang diperoleh perusahaan dari operasi dengan biaya yang dikenakan
pada modal.
Dimana: C* = Biaya modal tertimbang (WACC) yaitu gabungan dari biaya hutang dan biaya modal saham
Adapun bentuk standar atau acuan perusahaan dan para pemegang
saham dalam menentukan RoR dan WACC adalah sebagai berikut:
1. RoR dan WACC > 3 % dari biaya ekuitas sebenarnya, maka
perusahaan dan para pemegang saham akan mendapatkan profit
yang maksimum.
2. RoR dan WACC < 3 % dari biaya ekuitas sebenarnya, maka
perusahaan dan para pemegang saham akan mendapatkan profit
yang minimum.
Nilai EVA yang dihasilkan dapat dikategorikan pada 3 kriteria, yaitu
jika nilai:
EVA > 0, maka perusahaan telah menghasilkan nilai tambah.
EVA = 0, maka perusahaan berada pada posisi impas.
EVA < 0, maka perusahaan tidak menghasilkan nilai tambah.
Economic Value Added (EVA) merupakan suatu sistem manajemen
keuangan untuk mengukur laba ekonomi dalam suatu perusahaan,
yang menyatakan bahwa kesejahteraan hanya dapat tercipta jika
perusahaan mampu memenuhi semua biaya operasi (operating costs)
dan biaya modal (cost of capital). Dan merupakan suatu kinerja
28
operasional yang bisa berdiri sendiri tanpa ukuran atau angka yang
lain.EVA tidak memerlukan analisis kecenderungan dan atau
perbandingan dengan perusahaan yang memiliki tingkat resiko yang
hampir sama.
EVA tidak hanya satu-satunya cara bagi perusahaan untuk
menciptakan leverage kekayaan, kewirausahaan, seperti MBO, bagi
manajer. Pembagian saham dalam korporasi baru diantara pemegang
saham darikorporasi induk (spin-offs) merupakan pendekatan yang
popular untuk memberikan insentif ekuitas langsung bagi manajer
dari unit yang dipisahkan tersebut. Motif lain dari pemisahan ini
adalah untuk menghilangkan kelompok divisi dari korporasi yang
tidak memiliki manfaat sinergis ( dengan divisi lain atau dengan
pusat korporasi). Akan tetapi, bagaimana juga terdapat sinergi
potensial yang membuat kelompok korporasi lebih bernilai
dibandingkan gabungan nilai dari induk dan suatu divisi,
diasumsikan divisi itu dipisahkan.
2.4.2. Langkah-langkah Konsep Economic Value Added (EVA)
2.4.2.1. Menghitung Biaya Modal Hutang (Cost of debt)
Perhitungan biaya modal hutang (cD) dilakukan dengan formula
sebagai berikut:
cD = (1-t) x b …………………...……………………………....(2-2)
Dimana: cD = biaya modal hutang
t = tingkat pajak
b = tingkat suku bunga pinjaman
29
Tingkat pajak (t) dihitung dengan menggunakan formula sebagai
berikut:
…………………... (2-3)
dan tingkat suku bunga pinjaman (b) dihitung dengan menggunakan
formula sebagai berikut:
…................................
………... (2-4)
2.4.2.2. Menaksir Biaya Modal Saham (Cost of equity)
Perhitungan biaya modal saham (cE) dilakukan dengan