Top Banner
4 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data yang didapat untuk mendukung dalam pembuatan tugas akhir ini merupakan informasi yang berasal dari narasumber TriaDipo Band sebagai subject, dan Musica Studio’s sebagai penyelenggara acara. Interview dan riset terhadap beberapa label industri rekaman di Indonesia juga media dan masyarakat baik sebagai peserta launching maupun sebagai target market, serta berbagai data dan informasi dari internet ataupun narasumber yang bersangkutan mengenai acara launching album musik dan kelangsungan industri musik Indonesia. 2.2 Data Umum Industri musik di Indonesia merupakan industri yang menciptakan, menampilkan, mempromosikan, melindungi dan melestarikan budaya musik. Industri tersebut telah menyumbangkan pajak dan devisa besar bagi negara serta membuka jutaan lapangan pekerjaan di negara Indonesia. Bisnis industri musik Indonesia dimulai pada tahun 1954 dengan didirikannya label rekaman pertama di Indonesia yaitu Irama oleh Suyoso Karsono. Tempat produksi yang digunakan untuk merekam album beberapa grup musik pada saat itu adalah dengan menggunakan garasi rumah pribadi kediaman beliau. Produk rekaman yang diproduksi berupa piringan hitam.
36

BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00159-ds bab 2.pdfBAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data yang didapat

Mar 30, 2019

Download

Documents

vantu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00159-ds bab 2.pdfBAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data yang didapat

4

BAB 2

DATA DAN ANALISA

2.1 Sumber Data

Data yang didapat untuk mendukung dalam pembuatan tugas akhir ini

merupakan informasi yang berasal dari narasumber TriaDipo Band sebagai subject,

dan Musica Studio’s sebagai penyelenggara acara. Interview dan riset terhadap

beberapa label industri rekaman di Indonesia juga media dan masyarakat baik

sebagai peserta launching maupun sebagai target market, serta berbagai data dan

informasi dari internet ataupun narasumber yang bersangkutan mengenai acara

launching album musik dan kelangsungan industri musik Indonesia.

2.2 Data Umum

Industri musik di Indonesia merupakan industri yang menciptakan,

menampilkan, mempromosikan, melindungi dan melestarikan budaya musik.

Industri tersebut telah menyumbangkan pajak dan devisa besar bagi negara serta

membuka jutaan lapangan pekerjaan di negara Indonesia.

Bisnis industri musik Indonesia dimulai pada tahun 1954 dengan

didirikannya label rekaman pertama di Indonesia yaitu Irama oleh Suyoso

Karsono. Tempat produksi yang digunakan untuk merekam album beberapa grup

musik pada saat itu adalah dengan menggunakan garasi rumah pribadi kediaman

beliau. Produk rekaman yang diproduksi berupa piringan hitam.

Page 2: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00159-ds bab 2.pdfBAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data yang didapat

5

Perkembangan teknologi saat ini telah berhasil menyulap piringan hitam

yang dahulu diproduksi menjadi kaset, CD, dan kemudian format digital. Namun

hal tersebut mengakibatkan maraknya pembajakan musik di Indonesia. Hal ini

terbukti berdasarkan data yang diperoleh lembaga ASIRI (Asosiasi Industri

Rekaman Indonesia) bahwa penjualan album rekaman legal terus menurun drastic

hingga 20% tiap tahunnya. Pada tahun 2007 industri label rekaman mengalami

penyusutan jumlah menjadi 70 label rekaman dari 117 label rekaman lokal yang

tergabung di ASIRI karena adanya kebangkrutan.

Majalah ROLLING STONE Indonesia kemudian mencoba menggali

informasi, data dan fakta dari para pelaku bisnis musik nasional yang terdiri dari

eksekutif label rekaman major dan indie, artis/musisi, promotor konser, pengamat

musik hingga manajer artis demi mendapatkan gambaran yang akurat dan

komprehensif tentang kondisi obyektif industri musik di Indonesia saat ini untuk

dapat menyelamatkan musik tanah air.

Diskusi yang dilakukan di Jakarta Selatan pada tahun 2007 ini

mengikutsertakan Jusac Irwan Sutiono (Managing Director Warner Music

Indonesia), Abdee Negara (gitaris Slank & pengusaha Im:port), Ari Lasso (artis),

Denny MR (pengamat industri musik/manajer artis), David Tarigan (A&R Aksara

Records), Helvi Sjarifuddin (A&R FFWD Records), Denny Sakrie (pengamat

musik) yang telah menghabiskan empat jam waktunya untuk berbagi pemikiran

demi keberlangsungan industri musik Indonesia. Juga berbagai informasi yang

didapatkan melalui via telepon dari Sudrajat (Ketua Umum ASIRI), Daniel

Tumiwa (Sales & Marketing Director Universal Music Indonesia), Arie Suwardi

Widjaja (Direktur A&R Aquarius Musikindo), Yonathan Nugroho (Trinity Optima

Page 3: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00159-ds bab 2.pdfBAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data yang didapat

6

Production), Arnel Affandi (Managing Director EMI Music Indonesia) dan Jerry

Bidara (Label Manager Indo Semar Sakti).

2.2.1 Industri Rekaman

Industri rekaman sebagai salah satu elemen terpenting industri

musik Indonesia mengalami pukulan yang cukup berat sepanjang tahun

2006 silam. Menurut data terbaru yang diberikan ASIRI sebagai pemegang

80% pasar musik, total penjualan rekaman fisikal tahun lalu mengalami

penurunan 21% jika dibandingkan tahun 2005. Total penjualan unit kaset,

CD dan VCD tahun lalu tercatat sebesar 23.736.355 keping di seluruh

Indonesia. Angka ini belum termasuk penjualan musik digital yang

belakangan sempat menjadi fenomena dengan merebaknya bisnis ringback

tone (RBT) dan juga full track download di tanah air.

Sebagai perbandingan, pada tahun 1996, sebelum krisis moneter

melanda tanah air, industri rekaman Indonesia dapat menjual 8-10 juta

keping per bulannya atau sekitar 120 juta keping setahun. Namun saat ini

menurut Yonathan Nugroho, pimpinan Trinity Optima Production,

penjualan pasar tersisa sekitar 25% dari tahun 1996 dengan penjualan 2,2

juta keping per bulannya.

Trend penurunan rekaman fisikal ini menurut Arnel Affandi

(Managing Director EMI Music Indonesia) telah terjadi empat tahun lalu

sejak ditemukannya new media di dunia. Sebelumnya pihak asing telah

mengalami penurunan akibat naiknya trend men-download musik via

Page 4: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00159-ds bab 2.pdfBAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data yang didapat

7

layanan P2P [peer-to-peer]. Walau begitu penyebab utamanya di Indonesia

hingga kini masih pembajakan rekaman fisikal.

Penyebab lainnya adalah perkembangan teknologi komunikasi dan

informasi yang demikian pesat sehingga pola konsumsi orang berubah.

Awalnya mereka rajin membeli kaset kini beralih membeli pulsa ponsel.

Selain itu film bajakan dalam bentuk DVD yang sangat murah dan mudah

dibeli dimana-mana juga ikut mengalihkan perhatian pembeli musik.

Menurut Jusac Irwan Sutiono (Managing Director Warner Music

Indonesia) anak-anak muda yang menjadi konsumen setia musik saat ini

tidak membeli kaset atau CD lagi karena uang mereka telah habis. “Mereka

lebih senang memainkan ponsel dan membeli pulsa. Suka atau tidak suka,

budget untuk membeli musik berkurang.

Sementara bagi Arie Suwardi Widjaja atau akrab disapa Pak Iin,

Direktur A&R Aquarius Musikindo, satu atau dua tahun ke depan akan

menjadi satu kurun waktu yang menentukan arah industri musik lokal.

Apakah penjualan rekaman fisikal masih bisa menguntungkan atau habis.

Karena penurunan penjualan fisikal apabila telah mencapai angka 30%

maka akan menjadi sangat berbahaya bagi industri musik nasional.

Aquarius Musikindo yang memiliki bisnis retail musik di Jakarta,

Bandung dan Surabaya mengalami tekanan beberapa tahun belakangan ini.

Masyarakat kelas middle-up yang membeli fisikal berkurang banyak.

Hanya pecinta musik sejati yang mengoleksi rekaman secara fisik.

Masyarakat penikmat musik biasa hanya mendengarkan lagu tanpa

mempunyai keinginan untuk menyimpan rekaman fisikal asli lagu tersebut.

Page 5: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00159-ds bab 2.pdfBAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data yang didapat

8

Sepanjang tahun 2006 pada faktanya tak satu pun label rekaman

yang penjualan album artis-artis besarnya menembus angka 1 juta keping.

Berdasarkan informasi yang diberikan para pimpinan label rekaman, Naluri

Lelaki, album debut Samsons hanya terjual lebih dari 700 ribu keping.

Album Melayang mencapai penjualan 800 ribu keping sementara album

rohani SurgaMu ludes 600 ribu keping, keduanya milik Ungu.

Album debut Nidji, Breakthru’ dengan kampanye promosi yang

masif kabarnya hanya terjual 350 ribu keping sementara Truth, Cry And Lie

milik Letto tanpa promosi besar-besaran sanggup mencetak angka 300 ribu

keping. Begitu pula halnya dengan Ari Lasso Selalu Ada (300 ribu) dan

Agnes Monica Whaddup A? (300 ribu). Yang cukup menjanjikan dan terus

bertambah adalah album debut Bunga C. Lestari yang sejak sebulan dirilis

telah mencapai 120 ribu keping penjualannya.

Ditengah trend penurunan penjualan musik global terdapat kabar

menggembirakan dimana pasar musik untuk album domestik cenderung

menguat. Hal ini dialami langsung oleh Universal Music Indonesia yang

sukses meroketkan penjualan album debut Samsons. Uniknya, beberapa

tahun lalu label rekaman terbesar di dunia ini sempat menutup divisi lokal

mereka yang mengalami kebangkrutan. “Musik Indonesia memang jauh

lebih kuat sekarang dan telah menjadi tuan rumah di negaranya sendiri,”

ujar Daniel Tumiwa, Sales & Marketing Director Universal Music

Indonesia.

Menurut analisa Jerry Bidara, Label Manager Indo Semar Sakti, di

masa mendatang market di Indonesia bakal seperti Jepang dimana musik

Page 6: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00159-ds bab 2.pdfBAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data yang didapat

9

dalam negerinya sangat menguasai penjualan pasar Negara Matahari Terbit

tersebut. Bisa dilihat dari trend RBT yang laku keras penjualannya di atas

satu hingga dua juta download. Wajib digarisbawahi, bahwa yang

mengalami penualan yang laku keras tersebut adalah lagu lokal bukan

internasional.

Ini berbeda halnya dengan pasar musik internasional di Indonesia

yang penjualannya merosot tajam. Menurut Daniel, Universal Music

Indonesia sebagai label rekaman dengan katalog internasional terbesar dan

leading ternyata malah babak belur sepanjang 2006 lalu. Selain turun 30%,

peminat musik internasional walau masih ada dan terus bertambah di

daerah dan perkotaan namun daya belinya kini rendah akibat kenaikan

BBM dan meningkatnya kebutuhan dari core audience pembeli musik,

khususnya untuk telekomunikasi.

Album internasional dengan penjualan terbesar bagi Universal di

tahun 2005 adalah The Black Eyed Peas (Monkey Business) yang mencetak

angka 85.000 keping. Disusul dengan Anggun (70 ribu) dan The Dutchess

Fergie (25 ribu). Akibat mengecilnya pasar musik internasional di

Indonesia major label internasional kemudian menurunkan sertifikasi

penjualan untuk kategori Gold menjadi 20.000 keping dan Platinum 40.000

keping.

Diluar penjualan rekaman fisikal yang terus menurun sebenarnya

fenomena menarik yang perlu segera diantisipasi secepatnya oleh label-

label rekaman nasional adalah penjualan musik digital. IFPI, federasi

internasional industri rekaman dalam keterangan resminya menyebutkan

Page 7: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00159-ds bab 2.pdfBAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data yang didapat

10

bahwa di tahun 2006 penjualan digital telah mencapai US$ 2 milyar atau

meningkat dua kali lipat dari 2005. Hingga kini digital menguasai 10%

pasar musik secara keseluruhan di dunia.

Yonathan Nugroho dari Trinity yang berhasil menjual RBT

beberapa lagu Ungu hingga 3 juta download mengakui bahwa penjualan

dalam bentuk digital sekarang cukup menggembirakan. Karena sistem full

track download dengan 3G memungkinkan masyarakat untuk dapat

memasukkan lagu ke ponsel tanpa bantuan operator sementara sistem RBT

tidak bisa untuk dibajak.

Hingga saat ini memang harus diakui bahwa primadona penjualan

digital di Indonesia baru terjadi pada RBT. YKCI (Yayasan Karya Cipta

Indonesia) dalam press releasenya bahkan mengklaim Telkomsel sejak

tahun 2004-2006 berhasil meraup uang lebih dari Rp. 4 triliun dari layanan

RBT ini. Mereka kini sedang “berperang” di pengadilan dengan tuntutan

agar Telkomsel bersedia membayarkan royalti sebesar Rp. 200 miliar bagi

para pencipta lagu yang menjadi anggota KCI. Konflik antara Telkomsel

yang didukung ASIRI versus KCI ini bahkan telah menjadi pertempuran

terbuka yang niscaya makin membuat industri ini terpuruk.

Belum berkembangnya penjualan musik digital diakui Abdee

Negara, gitaris Slank yang beberapa waktu lalu bersama Anang dan Indra

Lesmana membangun portal musik digital bernama im:port. Selain karena

lambatnya akses internet di Indonesia dan masih rendahnya minat

masyarakat membeli lagu via ponsel, penjualan musik digital juga tetap

terpukul dengan banyak beredarnya CD dan MP3 bajakan.

Page 8: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00159-ds bab 2.pdfBAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data yang didapat

11

Jusac menganalisa kurang berkembangnya penjualan musik digital

secara lebih lanjut. Menurutnya, sekitar 90% pengguna ponsel di Indonesia

adalah bukan pelanggan melainkan konsumen pra-bayar sehingga pulsa

yang dimiliki hanya sedikit.

Trend digital akan maju tapi fungsinya masih sebatas life-style

belum menjadi pengganti konvensional. Hal ini disebabkan karena harga

player MP3 masih cukup mahal dan trend lifestyle masih belum mengarah

menjadi fungsi tersebut.

2.2.2 Industri Pertunjukan

Selain industri rekaman, elemen penunjang industri musik

Indonesia yang signifikan bagi perkembangan bisnis musik juga mendapat

cobaan berat. Showbiz Indonesia di akhir tahun 2006 lalu mencatat

peristiwa duka. 10 orang penonton konser Ungu di Pekalongan tewas

secara mengenaskan karena terinjak-injak. Tragedi konser terburuk di

tanahair ini bahkan beritanya tersiar ke seluruh dunia melalui kantor berita

BBC dan Reuters. Hanya selang beberapa hari sebelumnya dua orang

penonton juga tewas secara mengenaskan di konser Padi yang digelar di

Palembang, Sumatera Selatan. Tawuran antar geng menjadi penyebab

utamanya.

Ternyata kebrutalan penonton juga merambah ke acara-acara pentas

seni SMA yang sebelumnya berjalan damai dan lancar. Pentas seni SMA

Tarakanita 1 yang digelar di Stadion Lebak Bulus awal Desember juga

hampir berakhir rusuh akibat ribuan penonton tak bertiket menjebol masuk

Page 9: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00159-ds bab 2.pdfBAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data yang didapat

12

pintu stadion. Begitu pula halnya dengan Pentas Seni SMA 91 yang digelar

di Plaza Barat Senayan akhir tahun silam. Ribuan massa jebolan yang

kebanyakan pemuda ABG berhasil merobohkan pagar pintu masuk dan

belakangan merangsek pula ke atas panggung. Pensi ini kemudian merugi

hingga Rp. 200 juta.

Kerusuhan pada pensi yang terparah sepanjang sejarah terjadi

tanggal 13 Januari 2007 lalu ketika kerusuhan massal meletup di Pensi

SMAN 44 yang digelar di Plaza Barat Senayan pula. Akibatnya puluhan

polisi dan penonton luka-luka, puluhan kendaraan umum dan pribadi di

rusak dan properti panggung dan sound system dihancurkan para penonton.

Pihak panitia yang terdiri dari siswa-siswi kelas II SMA tersebut kabarnya

menelan kerugian hingga Rp. 1 miliar. Berita kerusuhan ini bahkan

menerima liputan media massa nasional yang sangat meluas.

Rendahnya keinginan untuk membeli tiket konser disinyalir

menjadi faktor utama yang menghambat berkembangnya bisnis

pertunjukan di Indonesia. Abdee menambahkan, apresiasi penonton kita

terhadap sebuah pertunjukan musik masih kurang. Ia ingat tahun 1988

setelah konser Mick Jagger rusuh di Jakarta, Bill Graham (promotor

legendaris) sempat diwawancara di salah satu koran lokal bahwa Indonesia

harus belajar 20 tahun lagi untuk mengapresiasikan musik rock.

Menurut Harry “Koko” Santoso (pimpinan Deteksi Production)

industri pertunjukan dapat berakhir karena Indonesia belum memiliki

gedung pertunjukan dan regulasi yang memadai dari pemerintah.

Kebanyakan venue konser di Indonesia menurutnya tidak memenuhi

Page 10: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00159-ds bab 2.pdfBAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data yang didapat

13

standar. Juga akibat dari masalah pungli atau retribusi. Konser lokal lebih

parah karena tidak ada regulasi yang baku. Di industri pertunjukan,

masalah infrastruktur, pembenahan bisnis dan menyusun peraturan untuk

setiap lisensi bisnis yang dimiliki tiap promotor harus segera ditangani oleh

pemerintah dan komponen terkait.

2.2.3 Trend Musik

Trend musik sejak awal memang menjadi nafas dari industri musik.

Ini karena trend memiliki potensi menciptakan kebutuhan dari

penikmatnya. Peluang inilah yang kemudian dimanfaatkan sepenuhnya

oleh industri untuk mengembangkan pasar. Belakangan karena akses

informasi semakin luas dan beragam hampir tak ada satu trend musik yang

dominan seperti pada dekade-dekade sebelumnya.

Menurut pengamat musik Denny Sakrie, musik yang dapat diterima

masyarakat adalah musik yang easy-listening, mudah dicerna dengan

kemasan-kemasan yang berbeda. Trend mainstream yang terjadi akan

selalu mengalami recycling melalui ikon-ikon baru. Sementara, Denny MR,

pengamat musik lainnya, melihat pasca booming-nya trend musik rock

alternatif dan ska di Indonesia beberapa tahun lalu hingga kini belum ada

lagi trend musik yang dominan. Ia sendiri melihat pada tahun 2007 musik

reggae bakal kembali menjadi sebuah trend, dibuktikan dengan munculnya

band Steven & The Coconuttreez.

Sedangkan menurut Abdee Negara, gitaris Slank, trend musik

sekarang lebih variatif karena sumbernya sudah sangat banyak. Contohnya,

Page 11: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00159-ds bab 2.pdfBAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data yang didapat

14

anak-anak muda Indonesia kini bisa tergila-gila dengan musik dan gaya

hidup dari Jepang bukan hanya dari Inggris atau Amerika. Kini di Malaysia

anak-anak mudanya sangat memperhatikan musik yang datang dari

Indonesia.

Sebagai salah seorang pendiri im:port Abdee sering menerima demo

rekaman yang variatif tetapi didominasi oleh trend musik yang sedang

besar saat itu. Seperti pada saat band Peterpan sedang booming maka akan

bermunculan pula band lain dengan sound seperti itu. Akan begitu

seterusnya yang terjadi setelah radja, Samsons, Ungu meledak di

pasaran.

Trend musik itu untuk diciptakan bukan untuk diterka. Namun

sesorang atau sekelompok orang harus mebuat sesuatu agar menjadi trend.

Setelah trend itu dapat berjalan maka untuk beberapa waktu ke depan akan

tercipta fase trend-setter, trend-follower dan trend-killer. Sementara bagi

Ari Lasso, penciptaan trend dari sudut pandang musisi dalam berkarier

pasti akan selalu berkiblat pada soul. Pada kejujuran mengenai apa yang

diciptakan.

Ketika kondisi musik di mainstream mengalami titik pemberhentian

kreativitas biasanya publik akan menoleh ke scene indie untuk mencari

sesuatu yang lebih segar. Abdee setuju dan menilai indie label seakan

menjadi pejaga kualitas dari budaya bermusik di negeri ini.

Helvi Sjarifuddin dari FFWD Records, indie label Bandung,

mengaku tidak terlalu fokus pada trend musik. Sebagai A&R

pertimbangannya lebih kepada selera musiknya pribadi.

Page 12: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00159-ds bab 2.pdfBAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data yang didapat

15

Sementara David Tarigan, A&R Aksara Records, indie label Jakarta

yang merilis album The Adams, Sore hingga White Shoes & The Couples

Company menjelaskan bahwa fenomena merebaknya trend bermusik

independen di Indonesia terjadi karena adanya suatu proses yang memiliki

keterkaitan erat dengan budaya anak muda yang selalu mencari sesuatu

yang berbeda. Keberadaan musik independent di Indonesia terjadi karena

adanya band yang membuat musik tersebut dan juga keberadaan media

sebagai wadah yang membangun elemen tersebut. Trend musik ini dimulai

dengan kemunculan gerakan pada kota-kota besar di Indonesia selanjutnya

menyebar dan akan berkembang pada kota-kota kecil di Indonesia.

2.3 Data Penelitian

Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif untuk mengumpulkan

berbagai data riset dan informasi mengenai acara Launching Album TriaDipo

Band. Penelitian kualitatif yang dilakukan adalah riset yang bersifat deskriptif dan

cenderung menggunakan analisis. Dalam hal ini proses dan makna (perspektif

subyek) lebih ditonjolkan dibandingkan dengan metode penelitian kuantitatif.

Landasan informasi yang didapatkan dimanfaatkan sebagai panduan bagi penulis

agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan.

Dalam penelitian kualitatif, penulis bertolak dari data, memanfaatkan

informasi yang diperoleh dari narasumber sebagai bahan penjelas, dan berakhir

dengan suatu teori. Teori yang dihasilkan jauh lebih subyektif daripada penelitian

atau survei kuantitatif.

Page 13: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00159-ds bab 2.pdfBAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data yang didapat

16

Penulis melakukan wawancara secara mendalam yang bersifat penjelajahan

terbuka dan dilakukan dalam jumlah relatif kelompok kecil yang diwawancarai.

Kelompok kecil tersebut dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu kelompok industri

rekaman, media ,dan masyarakat.

2.3.1 Kelompok Industri Rekaman

Label industri rekaman memegang peranan penting dalam

penyelenggaraan acara launching album sebuah band. Perusahaan tersebut

memiliki dana yang relatif cukup besar untuk melakukan promosi bagi

produk yang akan diluncurkan ke pasaran.

Penulis mengolah data dan informasi mengenai strategi promosi

serta pelaksanaan acara launching album sebuah band sebagai acuan dalam

pembuatan acara Launching Album TriaDipo Band. Label rekaman dan

narasumber terkait yang penulis ikut sertakan dalam wawancara tersebut

diantaranya adalah Warner Music Indonesia, MusicaStudio’s, Organic

Records, Omega Pasific Records, dan Lil’fish Records.

Dari hasil wawancara yang dilakukan penulis menyimpulkan bahwa

strategi promosi pembagian merchandise sebuah band baru sangat mungkin

untuk dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembagian merchandise

band lain yang berada dalam satu naungan label rekaman. Strategi promosi

tersebut penulis terapkan dalam strategi promosi pembagian merchandise

TriaDipo Band yang dilakukan dalam bagian strategi buzz marketing

sebelum pelaksanaan acara launching.

Page 14: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00159-ds bab 2.pdfBAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data yang didapat

17

2.3.2 Kelompok Media

Penulis melakukan wawancara secara mendalam dengan beberapa

pelaku media yang bekerja sebagai reporter, fotografer, dan jurnalis pada

media cetak dan elektronik. Penulis membuat kesimpulan dari hasil

wawancara yang dilakukan bahwa acara launching album sebuah band

meupakan bentuk kerjasama yang saling menguntungkan antara pihak band

dan pihak media. Pihak band mendapatkan keuntungan promosi band

secara jangka panjang dalam bentuk liputan, bisnis pertunjukan dalam

berbagai acara musik, pemutaran single di berbagai radio tanah air, akses

dalam berbagai acara TV dan interview radio, dll. Sedangkan pihak media

mendapatkan keuntungan berupa bahan dan subject bagi pemberitaan.

Namun pihak media tersebut memiliki berbagai jadwal dan

undangan acara yang padat. Oleh sebab itu informasi mengenai undangan

launching sebuah band pendatang baru harus disampaikan jauh hari

sebelumnya. Dan ketertarikan media untuk menghadiri undangan

merupakan hal yang sangat penting. Ketertarikan terhadap launching

sebuah band pendatang baru dapat dibangun dengan keberadaan design

undangan yang unik serta cara penyampaian undangan tersebut. Pihak

media akan merasa lebih terhormat bila menerima undangan secara

langsung dibandingkan dengan penyampaian undangan melalui e-mail.

Informasi yang didapatkan pihak media mengenai keberadaan

sebuah band pendatang baru yang menjadi subject sebelum acara launching

album berlangsung menjadi pertimbangan penting untuk menarik minat

mereka.

Page 15: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00159-ds bab 2.pdfBAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data yang didapat

18

Maka penulis menggunakan strategi promosi buzz marketing yang

dilakukan sebelum acara launching dilaksanakan. Strategi promosi ini

bertujuan memunculkan rasa ingin tahu masyarakat termasuk di dalamnya

pihak media terhadap sebuah band pendatang baru.

2.3.3 Kelompok Masyarakat

Beracuan pada warna musik pop rock dan lirik lagu cinta yang

terdapat dalam album TriaDipo Band serta usia kedua personel band

tersebut, penulis membatasi penelitian kualitatif yang dilakukan pada

beberapa masyarakat remaja Jakarta dalam batasan usia 15-23 th yang

bekerja sebagai pekerja kantoran serta mahasiswa. Masyarakat tersebut

memiliki berbagai alasan yang berbeda mengenai kecintaannya terhadap

sebuah band ataupun lagu. Namun pencitraan dan diferensiasi sebuah band

menjadi sangat penting untuk dapat membuat masyarakat mengingat

keberadaan subjek sebuah band, dan bukan hanya lagunya. Kemunculan

jumlah band di Indonesia yang sangat banyak membuat masyarakat sulit

untuk mengingat keberadaan sebuah band baru.

Masyarakat dapat mencintai lagu berlirik cinta karena situasi dan

kondisi yang diceritakan dalam lagu tersebut sesuai dengan pengalaman

pribadi dan cerita hidup yang mereka alami. Sehingga penulis merasa perlu

untuk mengajak masyarakat berbagi cerita dan pengalaman mereka dalam

masalah percintaan. Melihat perkembangan teknologi dan gaya hidup

masyarakat remaja saat ini, media yang tepat digunakan untuk dapat

bertukar cerita dan pengalaman adalah dengan menciptakan forum online

Page 16: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00159-ds bab 2.pdfBAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data yang didapat

19

melalui website. Melalui forum online masyarakat Jakarta khususnya

banyak mendapatkan teman baru, menambah pengetahuan dan pergaulan.

Kebiasaan remaja yang suka bertukar cerita mengenai pengalaman mereka

khususnya percintaan juga banyak dilakukan dengan forum curhat online.

Mereka banyak membutuhkan berbagai masukan serta wadah pendengar

untuk berbagi. Hal itu menambah kedekatan secara personal yang

mendalam diantara para remaja meskipun melalui dunia maya.

Penulis memperdengarkan object berupa lagu single

“menunggumu” pada masyarakat. Masyarakat beranggapan bahwa lagu

tersebut memiliki karakter pop feminine yang cukup mendominasi dari

warna vocal yang ada serta lirik lagu yang dibawakan. Lagu tersebut

tergolong easy listening , musik serta tempo yang ada membuat lagu

tersebut terkesan remaja.

Penulis juga melakukan riset terhadap masyarakat yang

menyaksikan penampilan TriaDipo Band di 2 tempat yaitu Soho Music

Café Cilandak Town Square serta Teras Coffee. Pendapat mayarakat yang

menyaksikan penampilan mereka didominasi dengan presepsi keakraban

antara kedua personelnya, hal itu didapatkan dari cara mereka berdua

membawakan lagu, chit chat di atas panggung dan bagaimana mereka

saling mengisi dan menutupi kekurangan satu sama lain. Interaksi yang

dilakukan oleh kedua personel TriaDipo Band di atas panggung memiliki

kesan ramah dan tergolong cukup energik.

Page 17: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00159-ds bab 2.pdfBAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data yang didapat

20

2.4 Data Penyelenggara

2.4.1 MusicaStudio’s

2.4.1.1 Profile Musica Studio’s

Berawal dari pekerjaan Yamin Widjaja (Amin) sebagai

pemilik toko elektronik dan distributor album rekaman yang

membuka outletnya di kawasan Pasar Baru, dimulailah sejarah

panjang industri rekaman terbesar di Indonesia. Toko elektronik

dan distributor rekaman tersebut didirikan pada awal tahun 60-

an dengan nama toko Eka Sapta. Sebagai pemilik toko

elektronik dan distributor rekaman yang ikut membangun band

Eka Sapta, Amin bergerak lebih jauh dengan mendirikan

perusahaan rekaman sendiri. Pada awalnya ia meminjam alat

rekaman milik perusahaan Remaco, membuat rekaman di

Singapura dan membangun studio rekaman sendiri dengan nama

PT Warung Tinggi di kawasan Warung Kopi Jakarta.

Perusahaan ini pada awalnya memproduksi sejumlah

rekaman, satu diantaranya adalah album Titiek Puspa. PT

Warung Tinggi inilah yang merupakan embrio berdirinya PT

Metropolitan Studio pada tahun 1968. Pada awalnya

memproduksi rekaman band Eka Sapta, karya lagu dan suara

almarhum Bing Slamet, A. Riyanto dan sejumlah rekaman lain

dalam bentuk piringan hitam (PH) dan kaset.

Pada Oktober 1971, Amin merubah nama PT

Metropolitan Studio menjadi PT Musica Studio's dalam bentuk

Page 18: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00159-ds bab 2.pdfBAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data yang didapat

21

akte pendirian perusahaan rekaman formal. Sejak saat itulah

berlangsung pembenahan perangkat lunak dan perangkat keras

perusahaan rekaman ini. Kini jumlah studio rekaman yang

terletak di kompleks PT Musica Studio Jl. Perdatam Pasar

Minggu Jakarta Selatan itu berjumlah 5 buah.

Sebagai perusahaan rekaman terbesar di Indonesia,

Musica Studio's segera melakukan inovasi dalam pola kerja

manajemen produksi. Sumber daya manusianya ditingkatkan,

kualitas produksi album rekaman diperbesar. Sewaktu Yamin

Widjaja meninggal dunia pada bulan Agustus 1979, istrinya Ny.

Lanni Djajanegara bersama 4 dari 6 anaknya - mengambil alih

kendali, menjadi tulang punggung 'kerajaan bisnis' rekaman PT.

Musica Studio's. Empat orang putera-puterinya itu adalah

Sendjaja Widjaja, Indrawati Widjaja, Tinawati Widjaja dan

Effendy Widjaja.

Setelah era A. Riyanto, Emilia Contessa, Rhoma Irama

dan Erni Johan di tahun 60-an, kemudian muncul nama Rafika

Duri, Harvey Malaihollo, Jamal Mirdad, Chrisye, Hetty Koes

Endang, pada tahun 70-an. Pada dekade 80-an muncul nama

tenar Betharia Sonata, Iwan Fals, Nani Sugianto. Kemudian

pada dekade 90-an seiring dengan trend grup Musica Studio's

membidani popularitas Trio Libels, Kahitna, Java Jive,

Comedian Project Pop dan penyanyi solo Inka Christy, rapper

Iwa K dan sejumlah album kompilasi lainnya . Yang juga tak

Page 19: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00159-ds bab 2.pdfBAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data yang didapat

22

boleh dilupakan, Musica Studio's berperan besar pada lahirnya

kelompok musisi remaja tenar Base Jam.

Bekerjasama dengan perusahaan rekaman Sky Records,

HP Records, Jackson Records, CMM dan Nur Records; Musica

Studio's membangun perusahaan publishing dengan bendera

Musica Group. Dengan label ini lahir nama tenar baru dan lama,

antara lain album-album best selling Lisa A. Riyanto, Nia

Paramitha dan Pesta Rap. Sementara itu bekerja sama dengan

perusahaan rekaman di Malaysia, Musica Group ikut

mengedarkan album-album grup tenar dari Malaysia dengan

label BMG, Life Record Malaysia, Pony Canyon dan Warner

Music Malaysia. Musica Studio's juga sering melakukan

terobosan mengesankan dalam kaitannya dengan upaya

meningkatkan prestasi insan musik Indonesia. Di mulai pada

tahun 1983, bertempat di Hotel Indonesia Jakarta, diberikan

penghargaan piringan emas (Gold Record) dan piringan perak

(Silver Record) untuk artis rekaman berprestasi dari sisi

penjualan PH atau album rekamannya. Nama Hetty Koes

Endang, Jamal Mirdad, Rafika Duri, Harvey dan Chrisye,

pernah menerima penghargaan ini.

Tradisi pemberian Gold dan Silver Record terhenti pada

awal tahun 90-an, seiring dengan kian maraknya pemberian

penghargaan dari institusi luar, antara lain BASF Award dan

Anugerah HDX. Dua lembaga penghargaan itu, belakangan

Page 20: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00159-ds bab 2.pdfBAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data yang didapat

23

menghilang, dan di tahun 1997 yang lalu lahirlah lembaga lain

bernama Anugerah Musik Indonesia. Pada tahun 80-an itu,

sebenarnya tradisi awarding di dunia musik ala Musica bisa

mendampingi kegiatan sejenis yang pernah dipopulerkan

Angket Siaran ABRI yang dikelola oleh stasiun penyiaran RRI

sejak awal dekade 70-an. Waktu itu sejumlah artis tenar Musica

Studio's ikut meramaikan pesta kemenangannya sebagai 'mega

bintang terpopuler'.

Memasuki abad globalisasi, jajaran pimpinan Musica

Studio's sadar betul harus segera mengantisipasi perkembangan

jaman dengan mengadakan banyak perubahan. Sumber Daya

Manusia-nya lebih ditingkatkan, lebih khusus lagi yang

membidangi masalah teknis rekaman. Kecuali membekali sound

engineer dengan pengetahuan rekaman modern, pimpinan

Musica Studio's juga mulai merancang tampilan yang lebih

canggih dari peralatan rekaman, akustik ruang rekam dan tak

kalah penting adalah, pembenahan fisik kantor. Belakangan -

tepatnya sejak tahun 1995 - Musica Studio's untuk pertama

kalinya melakukan pembenahan kualitas rekaman, juga

membuka diri dalam mengerjakan jasa mastering disamping

memperteguh kekuatannya sebagai produser eksekutif (lewat

pimpinannya) dan distributor album produksi perusahaan lain.

Sementara itu - masih berkaitan dengan era globalisasi -

jajaran pimpinan Musica Studio's lantas melebarkan sayapnya

Page 21: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00159-ds bab 2.pdfBAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data yang didapat

24

dengan bekerja sama lewat perusahaan rekaman lain. Struktur

organisasi ditingkatkan, SDM kian dimantapkan dengan cara

mempelajari teknologi baru di studio lain di luar negeri,

termasuk memulai menerapkan tata cara mastering.

Memasuki tahun 1998 ini PT Musica Studio's memiliki

karyawan sekitar 60 orang, 15 orang diantaranya menguasai

teknis rekaman, sisanya adalah tenaga administrasi, promosi,

sampai divisi 'pencari bakat'. Perusahaan rekaman ini akhirnya

tak hanya bergerak di jenis musik yang banyak diburu orang

seperti pop dan dangdut, tapi juga mulai merambah ke jenis

musik lain, seperti R&B, rock, rap, dance, alternatif, techno dan

banyak lainnya. Jadi, sangat wajar jika pada perebutan beragam

penghargaan untuk insan musik seperti BASF Award, Anugerah

HDX, Anugerah Musik Indonesia atau yang bersinggungan

dengan tayangan video klip seperti Video Musik Indonesia,

artis-artis tenar yang berkibar lewat bendera Musica Studio's,

hampir selalu menduduki deret papan atas yang terkondang dan

berkualitas. Ini semua terjadi karena kesetiaan dan kerja keras

jajaran artis, staf pimpinan dan karyawan Musica Studio's pada

motto perusahaan : Mengutamakan Mutu dan Kepuasan Anda!

Page 22: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00159-ds bab 2.pdfBAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data yang didapat

25

2.4.1.2 Musica Mastering

Perusahaan

Musica Mastering adalah perusahaan professional yang

memberikan jasa layanan mastering. Sebagai perusahaan yang

independen baik secara manajemen maupun administrasi, jasa

layanan ini diperuntukkan bagi semua pihak yang terkait dengan

industri rekaman, tidak terkecuali industri broadcast,

entertainment, dan advertising agency.

Komitmen

Musica Mastering sangat mengerti bahwa master

rekaman adalah asset yang paling berharga bagi setiap klien.

Oleh karena itu, memberikan hasil yang terbaik sudah menjadi

komitmen Musica Mastering, termasuk menjaga kerahasiaan

setiap master.

Piranti

Dalam memenuhi tuntutan persaingan era globalisasi,

Musica Mastering senantiasa menggunakan piranti dengan

teknologi terkini, sehingga mampu memberikan jasa layanan

setara dengan yang ditawarkan oleh world Class Mastering

Fasility. Seperti halnya Sonic Solution yang digunakan untuk

editing,telah diakui sebagai the best work station for mastering

system. Ditunjang dengan equalizer, compressor, de-esser dan

Page 23: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00159-ds bab 2.pdfBAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data yang didapat

26

limiter dari Manley Labs yang secara khusus didesain untuk

keperluan Musica Mastering, merupakan perangkat tabung,

sehingga mampu membuat rekaman lebih Sweet dan Warmth.

Selain itu digunakan Digital Parametric EQ dan Digital

Compressor dari Daniel Weiss Engineering yang dikenal sangat

transparan serta memiliki kemampuan dalam memproses hingga

resolusi 24 bit. Sedangkan untuk keperluan konversi sinyal

digital-analog, digunakan converter dari Apogee, yang salah

satu pemenang TEC Award 1998.

2.4.1.3 Musica Artist

Beberapa artis yang berada di bawah nanungan musica

studio’s selain TriaDipo Band diantaranya adalah Azura,

Chrisye, d.o.t, d’ Masiv, Geisha, Iwan Fals, Java Jive, Kahitna,

Letto, Nidji, Peterpan, Project Pop, Ota, Rafika Duri, Seieus,

Sultan, Supernova, Trio Libels, Vierra, dan Vina Panduwinata.

2.4.1.4 Musica Kontak

PT MUSICA STUDIO'S

Jln. Pancoran Timur No.3 Pancoran - Pasar Minggu

Jakarta Selatan

INDONESIA 12780

Telp. +6221 797 4985

Page 24: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00159-ds bab 2.pdfBAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data yang didapat

27

2.4.2 TriaDipo Band

TriaDipo Band siap meramaikan dunia musik Indonesia dengan

warna pop yang dibalut dengan lirik bernuansa cinta. Album pertama

mereka berisi 10 track, dengan single pertama mereka “ Menunggumu”.

Sebelumnya TriaDipo sempat meramaikan dunia musik Indonesia

dengan tergabung dalam band Kirana yang telah mengeluarkan album

perdana mereka berjudul “Kirana” yang release pada awal tahun 2009

dengan single “Buat Dia Cinta”. Setelahnya Tria dan Dipo mencoba untuk

menyumbangkan karyanya kembali di dunia musik Indonesia dalam

naungan Musica Studio’s dengan format duo band yang terdiri dari gitar

dan vocal.

TriaDipo Band terbentuk pada bulan oktober tahun 2009 yang

memiliki format 2 orang yaitu Tria sebagai vocalist dan Dipo sebagai

guitarist. Kedua personel Band ini merupakan kakak beradik. Tria adalah

adik perempuan dari Dipo. Unsure feminine dari vocal Tria tersebut

menyatu dengan musik pop rock yang didominasi oleh instrument gitar

yang dibawakan oleh kakak laki-lakinya yaitu Dipo. Nuansa pop rock pada

lagu yang mereka bawakan bertemakan dengan lirik cinta. Musik yang

disajikan didominasi dengan vocal dan guitar, serta dilengkapi dengan

instrument band lainnya namun tidak dominan. Arransement lagu yang

dibawakan merupakan perpaduan dari berbagai warna musik seperti pop,

rock, british invasion, new wave, country, dangdut, dll. Sehingga dapat

dikatakan bahwa musik TriaDipo Band merupakan musik pop rock namun

lebih beragam dengan berbagai pengaruh dari musik dan instrument lain.

Page 25: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00159-ds bab 2.pdfBAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data yang didapat

28

Live performance mereka merupakan live acoustic version dengan format

duo. Namun tidak tertutup kemungkinan akan tambahan live instrument

musik lainnya dengan format additional player ataupun dengan squencer.

Diharapkan musikalitas dan karya yang dipersembahkan oleh

TriaDipo Band dapat menjadi semangat dan inspirasi baru bagi penggemar

mereka khususnya yang tergabung dalam “Friendsindeed”” dan masyarakat

pada umumnya serta menjadi karya dan kebanggaan anak bangsa yang

memperkaya budaya dan musik Indonesia.

Album Perdana TriaDipo Band berisi 10 track, yaitu:

1. Lonely

2. Kau Masih di Hatiku

3. Genggam

4. Cerita di Ujung Hari

5. Pria yang Seita

6. Dari Hati

7. Menunggumu

8. Tak Bisa Terimamu Lagi

9. Terlanjur Sayang

10. Complicated

Page 26: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00159-ds bab 2.pdfBAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data yang didapat

29

2.5 Launching Album TriaDipo Band

Berbagai karakter, mimpi, sifat, keinginan, cerita serta pengalaman hidup

manusia yang berbeda-beda terangkai menjadi satu kesatuan dalam keakraban dan

persahabatan. Perbedaan tersebut tidak menghalangi hubungan baik yang tercipta

diantara manusia, sebaliknya membuat manusia saling membutuhkan, bekerja

sama dan saling mengisi . Hal inilah yang menjadi dasar dari pengerjaan album

perdana TriaDipo Band yang diberi judul TriaDipo. Lewat album yang mengambil

waktu rilis Januari 2011 ini, para personil band yaitu Tria ( vocal) dan Dipo (Gitar)

ingin memperkenalkan musik serta berbagi cerita kehidupan mereka dalam acara

Launching Album TriaDipo Band dengan single pertamanya “Menunggumu”.

Launching Album perdana mereka merupakan pengenalan karakter musik

dan personality TriaDipo Band kepada media khususnya dan masyarakat

umumnya. Strategi Promosi Launching Album TriaDipo Band dilakukan dalam 2

tahap yaitu, pra launching event, launching event.

2.5.1 Pra Launching Event

Konsep strategi pra launching yang dilakukan adalah dengan

menggunakan buzz marketing. Yaitu upaya dalam menciptakan kondisi

agar subject yaitu kedua personel TriaDipo Band dapat dikenal dan

berinteraksi langsung dengan masyarakat.

Kemajuan informasi dan teknologi telah membuat masyarakat

remaja Jakarta gemar untuk berinteraksi melalui internet. Selain praktis dan

cepat, remaja tersebut juga gemar untuk mendapatkan informasi serta

teman baru melalui dunia maya. Hal inilah yang menjadi dasar dibentuknya

Page 27: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00159-ds bab 2.pdfBAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data yang didapat

30

strategi promosi berupa komunitas pershabatan dengan sebuah situs

persahabatan www.friendsindeed.com yang dibentuk oleh Tria dan Dipo.

Mereka membentuk website tersebut sebagai wujud kepedulian dan

keakraban mereka. Di dalam website terdapat forum online berisikan

curahan hati dan cerita maupun berbagi informasi dengan anggota di

dalamnya. Juga dicantumkan informasi mengenai personel TriaDipo Band,

dan cuplikan instrument lagu mereka sebagai back sound.

Keberadaan forum curhat online membuat masyarakat yang

menjadi target market TriaDipo Band dapat berinteraksi langsung dan

mengenal kedua personel band ini secara lebih dekat, menjalin

persahabatan dan akrab. Strategi ini dimulai dalam kurun waktu 3 bulan

sebelum acara launching album TriaDipo Band berlangsung. Strategi

promosi pembagian item promosi berupa kaos, pin,dll dilakukan bersamaan

dengan pembagian merchandise band lain dalam naungan Musica Studio’s.

2.5.2 Launching Event

Launching Event Album TriaDipo Band mengambil waktu rilis

pada tanggal 12 bulan Januari tahun 2011 di Teater Mini Taman Ismail

Marzuki. Mengundang 200 orang undangan yang terdiri dari media, pelaku

dan pengamat industri musik yang berpengaruh di Indonesia, keluarga serta

kerabat terdekat personel TriaDipo Band. Serta anggota terpilih forum aktif

www.friendsindeed.com di mana di dalam acara launching terdapat acara

bincang-bincang dengan mereka dan pembagian merchandise. 50 undangan

Page 28: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00159-ds bab 2.pdfBAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data yang didapat

31

disediakan bagi pihak media, masing-masing undangan berlaku untuk 2

orang.

Launching Album TriaDipo Band

Tempat : Teater Mini

Taman Ismail Marzuki

Jakarta

Waktu : 12 Januari 2011

19.30 – 21.30

Label : Musica Studio’s

Jadwal pelaksanaan acara berikut waktu dan keterangannya

disajikan dalam tabel 2.1 yang memiliki total durasi acara 90 menit.

Tabel 2.1 Jadwal Acara

Time Duration Activity Remarks Treatment 12.00-15.00 180 min Loading in Sound, Instrument,

Multimedia, Artistic,etc

15.00-17.00 120 min Soundcheck 17.00-18.00 60 min Rehearsal trial all supporting stage

production

18.00-19.30 90 min Break Artist make up & Preparation

Audioman standby

Segmen I Opening Session 19.30-19.35 0:05:00 Opening by MC MC menjelaskan event

hari ini : a. Perkenalan TriaDipo

Band b. Announce website www.friendindeed.com c. Pembagian hadiah

quiz dan doorprize d. Bincang-bincang

dengan anggota friendsindeed.com

e. Penjelasan single “ menunggumu”

MC : di balkon kiri atas Lighting : Follow spot to MC Stage Lighting : OFF Lighting Gedung: OFF

19.35-19.37 0:02:00 Chit Chat with TriaDipo Band

Via multimedia : a. MC welcoming

TriaDipo Band b. TriaDipo Band

menyapa audience dari backstage (artist room)

Projector Screen : ON TriaDipo Band on screen

Page 29: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00159-ds bab 2.pdfBAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data yang didapat

32

19.37-19.40 0:03:00 TriaDipo Band menuju stage

1. Via multimedia (camera follow)

2. TriaDipo Band on stage (cameraman & additional player standby on stage position)

3. MC mundur

Screen : Shot TriaDipo Band menuju stage Audio: Opening tune Projector Screen : OFF

Segmen I 0:10:00 End of Segmen I Segmen II Full Band Session 19.40-19.45 0:05:00 Song 1: Intro

instrument TriaDipo Performance (full band)

White Screen : FALL OFF Stage Lighting : ON (beat song) Backdrop : Opening screen & Logo TriaDipo Band

19.45-19.50 0:05:00 Song 2: Lonely TriaDipo Performance (full band) End of the song 1. Music Sustain 2. TriaDipo Band

mundur setelah screen tertutup sempurna

Backdrop: Logo TriaDipo Band Stage Lighting: FADING to OFF Main Screen : CLOSED TriaDipo Band berganti kostum

19.50-19.57 0:07:00 MC on Stage 1. MC chitchat pada kerabat dan menyapa tamu yang hadir

2. MC bercerita dan memperkenalkan TriaDipo Band

Follow spot to MC: ON Preparation Setting Acoustic

Segmen II 0:17:00 End of Segmen II Segmen III Acoustical Session 19.57-20.02 0:05:00 Song 3 : Dari Hati TriaDipo Band

performing acoustical jam Tria speech at song’s intro (speak about love and the next song)

Main Screen : OPEN Lighting Gedung: OFF Stage Lighting: ON

Page 30: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00159-ds bab 2.pdfBAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data yang didapat

33

20.02-20.07 0:05:00 Song 4 : Genggam Stage Lighting: ON (minimalis)

20.07-20.10 0:03:00 Song 5 : Complicated Stage Lighting: ON (minimalis)

Segmen III 0:13:00 End of Segmen III Segmen IV Acoustical Session II 20.10-20.15 0:05:00 MC on Stage 1. MC chitchat pada

personel TriaDipo Band

2. Additional player on stage (perkenalan additional player)

Main Screen : OPEN Crew Preparation for additional’s instrument

20.15-20.18 0:03:00 Song 6 : Cerita di Ujung Hari

TriaDipo Band & additional player performing acoustical jam

Main Screen : OPEN Lighting Gedung: OFF Stage Lighting: ON

20.18-20.22 0:04:00 Song 7 : Terlanjur Sayang

End of the song TriaDipo Band mundur setelah screen tertutup sempurna

Stage Lighting: ON (minimalis to each player) Stage Lighting: FADING to OFF Main Screen : CLOSED TriaDipo Band berganti kostum Lighting Gedung : ON

Segmen IV 0:12:00 End of Segmen IV Segmen V Quiz Session 20.22-20.30 0:13:00 MC on Stage 1. Bincang-bincang

dengan anggota forum priayangsetia.blogspot.com

2. MC mengadakan kuis mengenai TriaDipo Band

3. MC membagikan hadiah bagi pemenang kuis

Main Screen : OPEN Crew Preparation for full band instrument

Segmen V 0:13:00 End of Segmen V Segmen VI Full Band Session II

Page 31: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00159-ds bab 2.pdfBAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data yang didapat

34

20.30-20.35 0:05:00 Song 8 : Pria yang Setia

TriaDipo Performance (full band) End of the song Tria speech about the new single Menunggumu

Stage Lighting : ON (beat song) Backdrop : Story screen about the song

20.35-20.40 0:05:00 Song 9: Menunggumu

End of the song announce video clip 1st single

Backdrop : Video clip “Menunggumu”

20.40-20.45 0:05:00 Song 10: Kau Masih di Hatiku

Backdrop : Story screen about the song

20.45 -20.50 0:05:00 Song 11: Tak Bisa Terimamu Lagi

Ucapan terimakasih pada Musica Studio’s, crew, semua media, dan tamu yang hadir

Backdrop : Story screen about the song

Segmen VI 0:20:00 End of Segmen VI Segmen VII Closing and Doorprize

Session

20.50-21.00 0:10:00 MC on Stage MC membagikan doorprize dan menutup acara

Lighting Gedung: ON Stage Lighting: ON

Segmen VII End of Segmen VII

2.6 Data Pembanding

2.6.1 Launching Album Kotak

Kotak Band yang terdiri dari 4 orang personel yaitu Tantri (Vokal),

Chua (Bass), Cella (Gitar), dan Posan (Drum) menggelar sebuah mini

konser yang merupakan launching album ketiga mereka bertajuk “Kotak

Beraksi” di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat. Di sana

Kotak tampil membawakan enam lagu termasuk satu lagu baru yang akan

dihadirkan pada album ketiga mereka. Lagu baru yang bernuansa centil ini

diberi judul Cuci Mata.

Page 32: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00159-ds bab 2.pdfBAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data yang didapat

35

Pada album ketiga mereka, Kotak mengeluarkan single baru

berjudul “Pelan-Pelan Saja”. Untuk strategi ke depan, Kotak masih

melakukan strategi mereka sesuai dengan idealisme, yaitu 60% pasar dan

40 % panggung.

Launching Album Kotak

Judul : Kotak Beraksi

Tempat : Teater Mini

Taman Ismail Marzuki

Jakarta

Waktu : 17 Februari 2010

15.30 – 16.42

Label : Warner Music Indonesia

2.6.2 Launching Album Madonna Celebration

Penyanyi Amerika Maddona merilis sebuah album kompilasi yang

diberi judul Celebration pada tahun 2009 akhir di bawah kontrak dengan

Warner Bros Records, perusahaan rekaman nya sejak tahun 1982. Album

terbaru ini dirilis bersamaan dengan dua greatest hits dari album

sebelumnya yaitu The Immaculate Collection (1990) dan GHV2 (2001).

Album kompilasi ini dirilis dalam berbagai format termasuk didalamnya

satu edisi cakram dan disc ganda yang mewah. Sebuah DVD kompilasi

berjudul Celebration: The Video Collection, dirilis untuk menemani versi

audio. Album ini mencakup tiga lagu baru, yaitu "Revolver" (feat. Lil

Wayne) dan bonus lagu baru pada beberapa edisi "It's So Cool".

Page 33: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00159-ds bab 2.pdfBAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data yang didapat

36

Judul album Celebration diambil dari single pertama “Celebration”

yang ada di dalam album tersebut. Dan lagu "Revolver" dirilis sebagai

single kedua dari album yang sama.

Launching Album Madonna

Judul : Celebration

Tempat : Immigrant

Plaza Indonesia

Jakarta

Waktu : 28 Oktober 2009

21.00 – selesai

Label : Warner Music Indonesia

2.6.3 Launching Album The Trees and The Wild

The Trees and The Wild memperdengarkan album perdananya

Rasuk, pada hari Rabu, 20 Mei 2009. Penampilan perdana The Trees and

The Wild memainkan lagu-lagu di album pertamanya, Rasuk. Lagu-lagu

dalam album pertama mereka tersebut adalah Verdure, Honeymoon on Ice,

Irish Girl, Malino, Our Roots, Berlin, Noble Savage, Derau, Fight the

Future, dan Kata.

Band ini terbentuk dari pertemanan masing-masing personilnya

sejak bangku sekolah yaitu Andra, Remedy, dan Iga. Honeymoon on Ice

adalah single pertama dari mereka yang diperkenalkan ke publik dan

mendapat apresiasi bagus dari salah satu radio anak muda Ibukota. Lagu ini

terinspirasi dari sebuah film karya Michel Gondry yang berjudul “Eternal

Page 34: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00159-ds bab 2.pdfBAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data yang didapat

37

Sunshine of the Spotless Mind.” Sebagai informasi, Lil’fish Records sempat

menangani album Pure Saturday dan The Morning After.

Launching Album The Trees and the Wild

Judul : Rasuk

Tempat : GoetheHaus

Goethe Institute Jakarta

Jl. Sam Ratulangi 9-15

Jakarta Pusat

Waktu : 20 Mei 2009

19.00 – selesai

Label : Lil’fish Records

2.7 Data Target

2.7.1 Geografi

Negara : Indonesia

Kota : Jakarta

2.7.2 Demografi

Usia : 15- 23 thn

Jenis Kelamin : Wanita (utama)

Pria

Pengeluaran : 3-5jt, 5-7jt,>7jt

Pekerjaan : Pelajar, Mahasiswa

Pendidikan : Lulus SMP/setingkat, Lulus SMA/setingkat

Page 35: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00159-ds bab 2.pdfBAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data yang didapat

38

Kepercayaan : Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha

Kewarganegaraan : WNI

2.7.3 Psikografi

Kelas Sosial : A, B

Menengah, Menengah ke Atas

Gaya Hidup : Aktif, Modern, Supel, Suka bergaul,

Up to date, Bersemangat, Bergairah,

Fashionable,Hedonis, Bebas, fun.

Kepribadian : Berkelompok,Individual, Ramah,

Emotional, Suka curhat, Suka

mendengarkan musik, Mendatangi event

musik, Suka jalan-jalan ke mall, Shopping,

Duduk-duduk di café /coffee shop,

Memperhatikan penampilan, Suka

membaca majalah life style & fashion,

Menonton TV dan gossip artist, Aktif

dalam dunia maya, sensitive, jatuh cinta,

berbunga-bunga, patah hati, suka sesuatu

yang baru, menghargai persahabatan, suka

berinteraksi.

Page 36: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-00159-ds bab 2.pdfBAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data yang didapat

39

2.8 Analisa SWOT

2.8.1 Strength

1. Lirik Lagu TriaDipo Band bertemakan cinta dan puitis.

2. Musik TriaDipo Band merupakan musik pop yang kaya akan pengaruh

dari berbagai musik dan instrument lain.

3. TriaDipo Band memiliki formasi unik hanya dengan 2 orang personel

multigender.

2.8.2 Weakness

1. Musik TriaDipo Band hanya memiliki 1 instrument utama yaitu gitar.

2. Launching Event Album TriaDipo Band merupakan album pertama.

2.8.3 Oportunity

1. Launching Event Album Perdana TriaDipo Band dapat membangun

kesan pertama bagi media dan masyarakat.

2. Pencitraan yang dibangun merupakan pengenalan karakter TriaDipo

Band bagi media dan masyarakat.

3. Kedatangan dan ketertarikan media terhadap Launching Album

TriaDipo Band membuka kesempatan promosi jangka panjang.

2.8.4 Threat

1. Banyak masyarakat yang belum mengetahui keberadaan dan musik

TriaDipo Band.

2. Secara materi musik pop yang disajikan tidak terlalu jauh berbeda

dengan musik yang telah eksis di industri musik Indonesia.

3. Media dan masyarakat tidak mudah percaya dan tertarik untuk

mendatangi launching dan mendengarkan musik dari suatu band

pendatang baru, cenderung untuk tertarik pada band yang telah

memiliki nama besar.