Top Banner
3 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Adapun sumber data yang akan digunakan untuk proyek tugas akhir ini berasal dari - Literatur - Internet - Wawancara narasumber - Survey terhadap target audience - Survey terhadap masyarakat umum 2.2 Memasak Menurut Wikipedia.org memasak adalah kegiatan menyiapkan makanan dengan menggunakan panas. Memasak dilakukan dengan memilih dan mengkombinasikan bahan-bahan bumbu dapur menggunakan berbagai macam peralatan dan metode untuk mengatur rasa memudahkan makanan untuk dicerna. Dalam prosesnya memanaskan bahan makanan, umumnya rasa, tekstur, penampilan, dan bentuk kimiawi dari bahan dapat berubah. Teknik memasak dan bahan juga bervariasi di seluruh belahan dunia, yang dipengaruhi oleh lingkungan, faktor ekonomi, dan tradisi budaya. Memasak pun juga dipengaruhi oleh kemampuan dan pengalaman masing-masing orang.
21

BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00170-ds bab 2.pdfTeknik memasak dan bahan juga bervariasi di seluruh belahan dunia, yang dipengaruhi oleh

Mar 25, 2019

Download

Documents

vuongcong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00170-ds bab 2.pdfTeknik memasak dan bahan juga bervariasi di seluruh belahan dunia, yang dipengaruhi oleh

3

BAB 2

DATA DAN ANALISA

2.1 Sumber Data

Adapun sumber data yang akan digunakan untuk proyek tugas akhir ini berasal dari

- Literatur

- Internet

- Wawancara narasumber

- Survey terhadap target audience

- Survey terhadap masyarakat umum

2.2 Memasak

Menurut Wikipedia.org memasak adalah kegiatan menyiapkan makanan dengan

menggunakan panas. Memasak dilakukan dengan memilih dan mengkombinasikan

bahan-bahan bumbu dapur menggunakan berbagai macam peralatan dan metode untuk

mengatur rasa memudahkan makanan untuk dicerna. Dalam prosesnya memanaskan

bahan makanan, umumnya rasa, tekstur, penampilan, dan bentuk kimiawi dari bahan

dapat berubah. Teknik memasak dan bahan juga bervariasi di seluruh belahan dunia,

yang dipengaruhi oleh lingkungan, faktor ekonomi, dan tradisi budaya. Memasak pun

juga dipengaruhi oleh kemampuan dan pengalaman masing-masing orang.

Page 2: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00170-ds bab 2.pdfTeknik memasak dan bahan juga bervariasi di seluruh belahan dunia, yang dipengaruhi oleh

4

Menyiapkan masakan dengan memanaskan/ dengan api, adalah aktivitas yang dipercaya

sangat berperan penting dalam evolusi manusia. Kebanyakan antropologis mempercayai

bahwa memasak menggunakan panas api dimulai sekitar 250.000 tahun yang lalu.

Perkembangan agrikultur, perdagangan, dan transportasi antara peradaban di berbagai

wilayah, menyediakan manusia berbagai macam bahan-bahan baru dalam memasak.

Penemuan dan teknologi baru, seperti tembikar untuk merebus air, memperluas

perkembangan teknik memasak lainnya.

Banyak metode memasak yang digunakan sekarang ini seperti memanggang, menumis,

menggoreng, membakar, mengasapi, merebus, menguapi, dll. Inovasi terbaru adalah

dengan menggunakan microwave (microwaving). Berbagai metode dapat digunakan

sesuai dengan hasil yang diinginkan. Metode yang dipilih tentu saja berdampak pada

hasil masakan.

Kebanyakan bahan-bahan memasak berasal dari makhluk hidup, seperti sayuran, buah,

kacang-kacangan, ubi-ubian, telur, daging, dan lainnya. Memasak juga menggunakan

air, bahan mineral seperti garam, dan terkadang juga menggunakan wine. Bahan-bahan

alami biasanya mengandung berbagai macam molekul yang disebut protein, karbohidrat,

dan lemak.

Panas yang digunakan dalam memasak dapat menonaktifkan organisme yang berbahaya

seperti bakteri dan virus. Efeknya tergantung juga dari temperatur, lamanya memasak,

dan teknik yang digunakan. Pada makanan yang mengandung bakteri, perubahan tidak

akan tampak pada fisik makanan, namun tentu saja tidak baik untuk yang

Page 3: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00170-ds bab 2.pdfTeknik memasak dan bahan juga bervariasi di seluruh belahan dunia, yang dipengaruhi oleh

5

mengkonsumsinya. Penyimpanan dalam kulkas dan pembekuan tidak mematikan

bakteri, tetapi hanya memperlambat pertumbuhan bakteri tersebut. Penggunaan alat-alat

memasak juga berpotensi dalam penyebaran bakteri, oleh karena itu kebersihan dan

sanitasi dari peralatan memasak juga sangat penting.

2.3 Memasak dan anak-anak

Memasak adalah suatu aktivitas yang menyenangkan. Anak-anak pasti menikmati dan

senang dengan prosesnya, sama halnya ketika makanan itu selesai dimasak, mereka pun

pastinya akan menikmati makanan buatan sendiri tersebut. Pengertian memasak bagi

anak-anak sendiri bisa diartikan seperti bermain namun menggunakan berbagai macam

bahan dan alat-alat dapur. Mereka seperti berkreasi dan menciptakan sesuatu yang unik

sesuai dengan imajinasi mereka, dan hasil kreasi mereka dapat dimakan. Tidak hanya

anak-anak, orang dewasa pun kebanyakan senang dan menikmati sesuatu yang mereka

ciptakan sendiri, dan perasaan senang itu seperti melihat kreasi mereka adalah sebuah

mahakarya.

2.3.1 Manfaat memasak

Anak-anak mungkin tidak menyadari betapa banyak hal yang mereka pelajari ketika

mereka melakukan aktivitas memasak, baik memasak sendiri atau didampingi oleh

orangtua, karena mereka bersenang-senang dan merasa seperti bermain saja. Banyak

Page 4: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00170-ds bab 2.pdfTeknik memasak dan bahan juga bervariasi di seluruh belahan dunia, yang dipengaruhi oleh

6

hal yang dapat dipelajari, menjadi alasan mengapa orangtua harus mengijinkan

anaknya untuk memasak.

Dikutip dari artikel oleh Elaine Magee, MPH, RD serta beberapa artikel dan

website lainnya, alasan mengapa sangat penting untuk mengajarkan aktivitas

memasak kepada anak adalah:

1. Anak-anak dapat mempelajari mengenai nutrisi dan makanan yang sehat.

Di jaman sekarang ini banyak sekali fast food dan junk food yang dapat

menyebabkan obesitas. Hal ini tentu dapat dihindarkan jika seseorang dapat

menyediakan/ membuat masakan sendiri, karena ketidak mampuan memasaklah

yang menyebabkan seseorang harus membeli makanan. Dengan belajar memasak

sedari kecil, nantinya anak-anak tidak perlu tergantung pada masakan siap saji

tersebut, hanya karena mereka tidak bisa memasak.

2. Memasak dapat membangun kepercayaan diri pada anak.

Saat anak berkata, “aku membuatnya sendiri.” Mereka merasakan suatu

keberhasilan.Apalagi ketika orang lain suka dengan masakannya, anak

merasakan suatu kebanggaan. Sedangkan ketika orangtua memasak bersama

dengan anak, dapat membuat anak merasa ia adalah sebuah bagian yang penting

dalam keluarga. Ada rasa percaya diri yang dibangun pada anak ketika ia

berhasil melakukan sesuatu.

Page 5: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00170-ds bab 2.pdfTeknik memasak dan bahan juga bervariasi di seluruh belahan dunia, yang dipengaruhi oleh

7

3. Memasak dapat membangun rasa tanggung jawab pada anak.

Anak merasa bertanggung jawab karena orangtua mempercayai mereka untuk

melakukan tugas keluarga yang penting. Anak merasa berkontribusi dan

menyadari pentingnya untuk saling membantu dalam keluarga.

4. Memasak dapat mengajarkan anak untuk bekerja dalam sebuah tim.

Anak belajar bagaimana cara bekerja sama dalam sebuah tim untuk

menyelesaikan pekerjaan mereka dengan baik, walaupun itu hanya dengan

orangtua, saudara atau teman. Dengan memasak, mereka belajar bagaimana

membuat sebuah masakan bersama, siapa yang bertugas untuk memotong, siapa

yang menggoreng, siapa yang menyajikan, dan tentunya ini adalah pembelajaran

yang bagus untuk anak.

5. Memasak mempererat dan menciptakan sebuah kebersamaan dalam

keluarga.

Sebuah waktu keluarga sangatlah berarti dan penting. Disaat masing-masing

anggota keluarga memiliki kesibukan untuk aktivitas sendiri yang berbagai

macam, waktu untuk kebersamaan itu dapat diciptakan lewat memasak bersama.

Luangkan waktu dan ajaklah seluruh anggota keluarga, tidak masalah jika

rumah sedikit kotor, karena momen kebersamaan tersebut tentu saja tak ternilai.

6. Memasak membuat anak mau mencoba makanan-makanan baru.

Anak lebih menghargai apa yang sudah mereka buat dan cenderung untuk

memakan apa yang sudah mereka masak. Ketika anak mencoba memasak

Page 6: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00170-ds bab 2.pdfTeknik memasak dan bahan juga bervariasi di seluruh belahan dunia, yang dipengaruhi oleh

8

sesuatu yang baru bagi mereka, setidaknya ia akan memakan/ mencicipi

makanan tersebut. Anak mau mencoba buah-buahan dan sayuran yang tidak

mereka suka sebelumnya. Jadi, tidak ada lagi istilah anak sulit makan/ pemilih

makanan.

7. Memasak membuat anak belajar mengenai matematika, bahasa, kimia,

budaya lain, kreativitas dan keterampilan lainnya.

Tanpa disadari dengan memasak, anak sudah mempelajari banyak hal seperti

berhitung, pecahan, temperatur, geometri, bentuk, warna, istilah-istilah asing,

asal makanan, budaya Negara lain, nutrisi, makanan yang sehat, keterampilan

motorik seperti memotong, mengaduk, mengadon, mencampur.

8. Anak belajar untuk berimajinasi dan berkreasi.

Aktivitas memasak dapat menjadi cara yang baik untuk mengekspresikan diri

dan mengembangkan kreativitas anak. Mereka dapat berkreasi dengan makanan

yang mereka masak, seperti menghias cupcake.

9. Anak belajar untuk merencanakan dan membuat keputusan

Aktivitas mudah yang melatih anak untuk memilih dan memutuskan, seperti

memilih resep dan bahan makanan, merencanakan kegiatan berbelanja untuk

membeli bahan-bahan memasak, dll.

10. Anak memiliki keterampilan penting yang akan berguna seumur hidup

Page 7: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00170-ds bab 2.pdfTeknik memasak dan bahan juga bervariasi di seluruh belahan dunia, yang dipengaruhi oleh

9

Memasak tentunya akan berguna bagi anak ketika mereka mulai dewasa dan

harus hidup sendiri. Bayangkan saja jika mereka tidak bisa memasak sendiri.

Mereka harus bergantung pada fast food, junk food, makanan luar, restoran untuk

hidup.

2.3.2 Keselamatan di dapur

Orangtua pastinya kuatir jika anak berada di dapur, karena berbagai alasan seperti

faktor keselamatan, kebersihan dan keamanan. Semua itu dapat dihindari jika kita

mengetahui dasar-dasar memasak yang aman. Tentu saja aktivitas memasak juga

harus disesuaikan dengan umur anak supaya anak dapat beraktivitas dengan aman

dan dapat dikontrol oleh orangtua.

Contoh aktivitas yang dapat dilakukan oleh umur 3-5 tahun adalah mencuci buah

dan sayur, membersihkan meja, menggunakan rolling pin, mencetak dengan

pemotong biskuit. Aktivitas untuk 6-9 tahun adalah membaca resep, menulis daftar

belanja, menggunakan gelas takaran, meniriskan bahan dalam mangkuk, mengoles

selai. Aktivitas untuk 9-13 tahun adalah mengikuti langkah-langkah dan resep

mudah dengan bimbingan orangtua, berbelanja, menggunakan peralatan dapur

(microwave,oven, kompor), menggunakan pisau dengan pengawasan dan bimbingan,

menggunakan mixer, dll.

Page 8: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00170-ds bab 2.pdfTeknik memasak dan bahan juga bervariasi di seluruh belahan dunia, yang dipengaruhi oleh

10

Beberapa tips untuk keamanan, keselamatan, dan kebersihan di dapur seperti yang

dikutip dari artikel di ehow.com , about.com , dan justmommies.com

1. Cucilah tangan sebelum mulai memasak.

2. Bacalah resep sebelum memasak, pahami instruksi resep.

3. Gunakan oven mitts, pelindung tangan jika mengangkat/ mengeluarkan makanan

yang panas dari oven.

4. Gunakan apron untuk melindungi baju dari tumpahan bahan-bahan masak

ataupun percikan air.

5. Ikatlah rambutmu yang panjang.

6. Berhati-hatilah saat menggunakan pisau. Jangan menaruh pisau dalam bak

cucian.

7. Jika terjadi kebakaran, jangan menyiramkan air ke atas api. Gunakanlah kain

yang dibasahkan air.

8. Gunakan kaus berlengan pendek. Jika menggunakan lengan panjang, ada resiko

terkena dan tersambar api kompor.

9. Arahkan kedalam gagang panci yang berada di kompor untuk mengurangi resiko

tersenggol saat memasak.

10. Jangan mencicipi masakan yang belum dimasak.

11. Bersihkan dapur jika ada tumpahan air ataupun kotoran lainnya supaya kamu

tidak terpeleset saat berjalan di sekitar dapur.

12. Pastikan kompor sudah mati setelah selesai memasak dan jangan pernah

meninggalkan masakan yang sedang dimasak. Lebih baik dimatikan dahulu

kompornya.

Page 9: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00170-ds bab 2.pdfTeknik memasak dan bahan juga bervariasi di seluruh belahan dunia, yang dipengaruhi oleh

11

2.4 Data Survei

2.4.1 Survei pertama

Survei pertama secara online memiliki koresponden sebanyak 70 orang mulai umur

15 hingga 40 tahun yang bukan target audience. Survei dilaksanakan dengan

menanyakan opini mereka jika mendengar kata anak-anak (umur tidak di spesifikasi)

dan kata memasak. Hampir semua menyatakan bahwa memasak bukan hanya untuk

perempuan, 70 % menyatakan bahwa anak-anak bisa memasak tetapi tidak semua

orangtua memperbolehkan anaknya untuk memasak, sebanyak 36 koresponden

pernah melihat ada buku resep untuk anak dan sisanya tidak tahu.

Koresponden diminta untuk menyatakan opini apa penyebab orangtua tidak

mengijinkan anaknya untuk memasak. Opini yang dikemukakan seperti orangtua

merasa anak malah akan merepotkan jika berada di dapur, anak malah akan

mengotori dapur, memasak dibantu oleh anak bisa menghabiskan waktu lebih lama,

dan anak bisa saja terluka oleh benda tajam, minyak, api kompor, dll.

2.4.2 Survei kedua

Survei dilaksanakan dengan menyebarkan kuisioner kepada sasaran target audience

secara usia yaitu siswa kelas 3 dan 4 SD Maria Fransiska Bekasi. Di sekolah ini

Page 10: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00170-ds bab 2.pdfTeknik memasak dan bahan juga bervariasi di seluruh belahan dunia, yang dipengaruhi oleh

12

terdapat ekstrakurikuler memasak. Pada pertanyaan nomor 5 dan 6, koresponden

diminta untuk memberikan alasan. Total koresponden adalah 163 orang.

Tabel data hasil kuisionerPertanyaan Kategori Jawaban Jumlah %

1.Kamu adalah? Perempuan 91 56%

Laki-laki 72 44%

2.Menurutmu, apakah memasak hanya dapat dilakukan orang dewasa?

Ya, hanya orang dewasa 13 8%

Tidak! Anak-anak juga bisa 151 92%

3.Menurutmu, apakah memasak adalah pekerjaan wanita?

Ya, itu kerjaan wanita 14 9%

Tidak! Laki-laki juga boleh masak

149 91%

4.Menurutmu, apakah memasak adalah aktivitas yang menyenangkan/asik/seru?

Ya, tentu! 139 85%

Ah, tidak seru! 24 15%

5.Apakah kamu berminat dengan memasak?

Tentu saja 139 85%

Ah, tidak minat 24 15%

6.Apakah orangtuamu memperbolehkanmu untuk memasak ?

Boleh 102 62%

Tidak boleh 61 38%

7.Tahukah kamu, jika ada sekolah kursus masak untuk anak-anak?

ya 130 80%

tidak 33 20%

8.Apakah kamu mengikuti kegiatan ekstrakurikuler memasak di sekolah?

ya 37 25%

tidak 126 75%

9.Apakah kamu pernah melihat buku resep/ panduan memasak untuk anak-anak?

pernah 104 64%

Tidak pernah 59 36%

10.Jika ada sebuah buku memasak untuk anak-anak, yang isinya tentang peralatan memasak, cara memasak yang baik, tips dan resep yang mudah di praktekan.Apakah kamu tertarik?

tertarik 144 88%

Tidak tertarik 19 12%

Page 11: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00170-ds bab 2.pdfTeknik memasak dan bahan juga bervariasi di seluruh belahan dunia, yang dipengaruhi oleh

13

Tujuan pertanyaan survei

1. Untuk mengetahui apakah target audience merasa sudah cukup umur untuk

memasak.

2. Untuk menepis anggapan/ pandangan anak laki-laki tidak boleh memasak,

karena bisa menjadi feminin.

3. Untuk mengetahui persentase orangtua yang memperbolehkan/ tidak anaknya

untuk memasak.

4. Untuk mengetahui pendapat langsung dari target audience, mengapa mereka

berminat/tidak berminat dengan memasak dan mengapa diperbolehkan / tidak

diperbolehkan memasak oleh orangtua.

5. Untuk mengetahui apakah anak tertarik dengan “Mari Masak!”

Kesimpulan

1. Dari hasil survei, 92% menyatakan bahwa anak-anak juga bisa memasak. Dapat

diartikan target audience merasa memasak bukanlah pekerjaan orang dewasa

saja. Anak-anak seumuran mereka sudah dapat memasak sendiri atau memasak

dengan didampingi orang lain yang lebih dewasa.

2. Dari 163 koresponden, 56% adalah perempuan dan 44% adalah laki-laki, dapat

dikatakan jumlah responden perempuan dan laki-laki hampir sebanding sehingga

opini tidak berat sebelah. Jika fakta ini dikaitkan dengan pertanyaan nomor 5,

Page 12: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00170-ds bab 2.pdfTeknik memasak dan bahan juga bervariasi di seluruh belahan dunia, yang dipengaruhi oleh

14

maka dapat disimpulkan tidak hanya anak perempuan yang berminat dengan

memasak. Anak lelaki juga antusias dengan memasak.

3. Sebanyak 85% koresponden berminat untuk memasak dengan alasan karena

mereka memang hobi/cita-cita, memasak adalah aktivitas yang seru dan

menyenangkan, bisa dinikmati sendiri hasilnya, bisa berkreasi dengan makanan,

bisa membanggakan orangtua dengan menjadi koki keluarga, memiliki role

model,dll.

4. Sebanyak 15% koresponden tidak berminat untuk memasak dengan alasan

karena membutuhkan biaya dan waktu, bahan terkadang susah dicari, memasak

itu sulit atau memang tidak tertarik dengan memasak.

5. Terdapat 37 anak yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan 30 diantaranya di

perbolehkan memasak. Dari data pertanyaan nomor 6 dan 8, dapat dinyatakan

bahwa orangtua lebih mempercayai anaknya untuk memasak, ketika anak sudah

mempelajari/ mempraktekan/ mengetahui cara-cara memasak. Terbukti dari

opini anak tentang mengapa mereka diperbolehkan memasak.

6. Sebanyak 62% koresponden diperbolehkan memasak dengan alasan karena

sudah diajarkan memasak, sudah bisa memakai alat-alat dapur, supaya mandiri

dan berpengalaman, supaya dapat membantu orangtua, saat memasak dibimbing

Page 13: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00170-ds bab 2.pdfTeknik memasak dan bahan juga bervariasi di seluruh belahan dunia, yang dipengaruhi oleh

15

orang dewasa, tidak menggunakan alat berbahaya, bisa berhati-hati, orangtua

ingin anaknya menciptakan resep baru/ berkreasi, anak memasak makanan yang

simple.

7. Sebanyak 38% koresponden tidak diperbolehkan memasak dengan alasan

orangtua takut mereka terkena minyak/ api, dianggap belum cukup umur, tidak

bisa menggunakan alat-alat dapur, tidak bisa menyalakan kompor, takut malah

mengotori dapur.

8. Sebanyak 88% koresponden berminat dengan buku “Mari Masak!”. Maka dapat

menepis anggapan hanya anak perempuanlah yang tertarik dengan buku ini

nantinya.

2.5 Data Observasi

Untuk memulai memasak, tentu saja hal yang pertama kali kita lakukan adalah mencari

buku resep. Berdasarkan pengamatan, masalah yang muncul saat meninjau toko-toko

buku di beberapa tempat adalah buku-buku resep terbitan lokal khusus untuk anak-anak

masih sangat kurang jumlahnya. Kebanyakan resep di buku tersebut kuranglah sesuai

dengan umur dan tingkat kesulitannya masih tinggi. Hanya sedikit yang memuat

mengenai cara penggunaan berbagai alat dapur dan panduan memasak bagi anak.

Tampilan buku juga harus menarik minat anak. Pada beberapa buku yang ditargetkan

kepada anak-anak, tampilan visualnya kurang menarik dan kurang tepat terhadap anak.

Page 14: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00170-ds bab 2.pdfTeknik memasak dan bahan juga bervariasi di seluruh belahan dunia, yang dipengaruhi oleh

16

2.6 Data Penerbit

Penerbit Erlangga hadir pada tahun 1952, di tengah keprihatinan kondisi pendidikan

nasional, saat para siswa Indonesia kesulitan memperoleh buku-buku untuk belajar.

Keprihatinan ini melecut Penerbit Erlangga untuk berkarya dengan melahirkan banyak

buku. Tujuan Erlangga adalah ikut berpartisipasi dalam peningkatan kualitas pendidikan

dengan menerbitkan buku-buku bermutu, mulai dari tingkat prasekolah, TK, sekolah

dasar, sekolah menengah, perguruan tinggi, dan kalangan profesional.

- Pra sekolah: bidang ini baru dimulai dan akan terbit sekitar 100 judul buku.

- Sekolah dasar: lebih dari seratus judul buku telah diterbitkan, mencakup buku teks

(materi), soal, dan keterampilan.

- Sekolah menengah: lebih dari dua ratus judul buku telah diterbitkan, mencakup buku

teks (materi), soal, dan persiapan masuk ke perguruan tinggi.

- Perguruan tinggi: lebih dari seribu judul telah diterbitkan, mencakup semua bidang,

seperti ekonomi, teknik, MIPA, sosial.

- Umum: lebih dari empat ratus judul telah diterbitkan, mencakup buku popular, self

help, dan religius.

Komitmen Penerbit Erlangga tampak dari misinya: melayani ilmu pengetahuan. Sebagai

"pelayan" Penerbit Erlangga berupaya tetap tanggap terhadap arus reformasi pendidikan.

Untuk itulah, revisi, pembaharuan, dan penerbitan buku-buku baru terus dilakukan

Page 15: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00170-ds bab 2.pdfTeknik memasak dan bahan juga bervariasi di seluruh belahan dunia, yang dipengaruhi oleh

17

- Visi

menjadi mitra utama bagi semua pihak yang berkepentingan dalam memajukan dan

meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, agar mampu bersaing

dengan bangsa-bangsa maju di dunia, khususnya di dalam penguasaan ilmu

pengetahuan, yang akan dicapai melalui kepemimpinan di setiap segmen pasar.

- Misi

memberi solusi kepada setiap orang yang menghadapi masalah dalam mencari dan

mengejar ilmu pengetahuan. Erlangga menyediakan produk dan layanan yang

memenuhi standar tertinggi yang mampu kami capai, jauh di atas para pesaing yang

ada dalam industri.

Penerbit Erlangga memiliki banyak divisi dan salah satunya adalah Erlangga For Kids,

sebuah divisi dari Penerbit Erlangga yang khusus menangani buku TK dan anak-anak.

EFK berdiri pada tahun 2003.

Hingga saat ini sudah ratusan judul buku yang diterbitkan oleh EFK baik itu buku TK,

buku cerita, buku referensi, ensiklopedia, hingga buku seri jenis lift the flap dan pop up.

Buku-buku ini ada yang dikemas satuan ada juga yang dikemas dalam bentuk paket.

Buku yang diterbitkan berasal dari naskah lokal dan naskah terjemahan yang disajikan

dalam bahasa Indonesia, dwibahasa, dan bahasa Inggris. Sesuai dengan misi dan visi

Penerbit Erlangga, Erlangga For Kids memiliki komitmen kuat untuk membantu

mencerdaskan anak-anak dengan menerbitkan buku-buku bermutu.

Page 16: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00170-ds bab 2.pdfTeknik memasak dan bahan juga bervariasi di seluruh belahan dunia, yang dipengaruhi oleh

18

2.7 Data Buku Pembanding

Judul : Seri anak memasak, “Masak, Yuk!” buku

memasakku bersama ibu

Penulis : Linda Carolina Brotodjojo

Tebal : 56 halaman

Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama

Judul : Seri anak memasak, “Masak, Yuk!” buku

memasakku bersama teman-teman

Penulis : Linda Carolina Brotodjojo

Tebal : 56 halaman

Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama

Judul : Aneka Masakan Peri

Penulis : Rebecca Gilpin dan Catherine Atkinson

Tebal : 32 halaman

Penerbit : Erlangga for Kids

Page 17: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00170-ds bab 2.pdfTeknik memasak dan bahan juga bervariasi di seluruh belahan dunia, yang dipengaruhi oleh

19

Kelebihan dari buku pembanding

Buku Masak,yuk! dengan 2 seri ini mudah dibawa kemana saja karena kecil dan tipis,

harga buku ini juga terjangkau. Terdapat pengantar yang menjelaskan persiapan dalam

memasak dan terdapat ilustrasi sebuah dapur dengan berbagai macam alat memasak.

Buku Aneka Masakan Peri memiliki tema yang baik, dengan menampilkan berbagai

masakan yang berkaitan dengan imajinasi anak akan peri.

Kekurangan dari buku pembanding

Tampilan layout, warna, ilustrasi, dan foto penyajian makanan pada buku Masak,yuk!

kurang menarik minat anak. Pada buku Aneka Masakan Peri tidak menampilkan

pengantar yang menjelaskan persiapan memasak dan alat memasak.

2.8 Karakteristik Buku

2.8.1 Detail Buku

Ukuran : 20x24 cm

Jumlah halaman: 42

Finishing : Spiral binding & Hardcover, spot UV

2.8.2 Struktur Buku

Cover depan

Cover dalam – halaman imprint

Daftar isi:

Page 18: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00170-ds bab 2.pdfTeknik memasak dan bahan juga bervariasi di seluruh belahan dunia, yang dipengaruhi oleh

20

Kata Pengantar

(halaman 2-6) Step 1 : Mengenal peralatan memasak

(halaman 7) Step 2 : Mengenal metode memasak

(halaman8-10) Step 3 : Mengenal bahan memasak dan bumbu dapur

(halaman 11) Step 4 : Membuat grocery shopping list

(halaman 12) Step 5 : Sebelum memasak

(halaman 13) Step 6 : Saat memasak

(halaman 14) Step 7 : Setelah memasak

(halaman 15) Jeda

Resep- resep (20 resep)

tips-tips tambahan

Cover belakang

2.9 Data Target

2.9.1 Target Primer

-Anak-anak

-Usia 9 -12 tahun

-Pendidikan : Sekolah Dasar

-Strata sosial: A-B

-Wilayah: Kota-kota besar

Page 19: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00170-ds bab 2.pdfTeknik memasak dan bahan juga bervariasi di seluruh belahan dunia, yang dipengaruhi oleh

21

-Gaya hidup: bersekolah, berkumpul bersama teman, berkumpul dengan keluarga,

memiliki waktu luang.

-Kepribadian: bertanggung jawab, mandiri, rajin, sabar, rasa ingin tahu tinggi,

terbuka pada hal-hal baru, senang bermain, crafty, senang dengan handmade

2.9.2 Target Sekunder

-Usia 12 tahun keatas/ dewasa.

- Tertarik dengan memasak.

-Pendidikan: SMP- Universitas

-Strata sosial: A-B

-Wilayah: Kota-kota besar

-Gaya hidup: memiliki banyak waktu luang, berada di rumah.

-Kepribadian: mandiri, rajin, sabar, crafty, senang dengan handmade, senang

mencoba hal-hal baru, senang berkumpul dengan keluarga.

2.10 S.W.O.T

2.10.1 Strength

-menyajikan materi dengan gaya bahasa yang sederhana sehingga mudah untuk di

mengerti oleh anak.

-menyajikan materi yang sesuai dengan anak dengan ilustrasi yang unik menarik.

-dilengkapi tips yang membantu jalannya aktivitas anak dalam memasak.

Page 20: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00170-ds bab 2.pdfTeknik memasak dan bahan juga bervariasi di seluruh belahan dunia, yang dipengaruhi oleh

22

-menggunakan karakter tokoh yang berfungsi untuk menyampaikan konten secara

lebih komunikatif kepada anak.

2.10.2 Weakness

-Buku tidak terlalu lengkap, konten materi yang disajikan tidak terlalu mendetail,

hanya memuat materi dasar dan umum yang perlu di ketahui oleh anak.

2.10.3 Opportunities

-Anak-anak menganggap memasak adalah kegiatan yang menyenangkan.

-Anak-anak tertarik dengan aktivitas memasak.

-Masih sedikit jumlah buku anak mengenai memasak di pasaran.

2.10.4 Threats

-Orangtua yang terlalu protektif terhadap anak sehingga tidak memperbolehkan

anaknya untuk memasak.

- Tidak semua aktivitas dapat dilakukan sendiri. Ibu/ ayah/ orang yang lebih dewasa

harus tetap ikut serta membantu/ mendampingi saat anak mempraktekan isi buku ini.

2.11 Kesimpulan

-Anak-anak berminat dengan memasak dan menganggapnya sebagai aktivitas yang

menyenangkan

-Memasak sebenarnya bisa dilakukan oleh anak-anak baik sendiri ataupun dengan

pengawasan dan bantuan dari orang dewasa.

Page 21: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Datathesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00170-ds bab 2.pdfTeknik memasak dan bahan juga bervariasi di seluruh belahan dunia, yang dipengaruhi oleh

23

-Belum tentu semua orangtua setuju anaknya memasak sendiri.

-Masih ada keterbatasan terhadap informasi dan sarana memasak khusus bagi anak.