7 Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kulit Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang essential dan vital, serta merupakan cerminan kesehatan dan kehidupan. Kulit juga sangat kompleks, elastis dan sensitif. Bervariasi pada keadaan iklim, umur, sex, ras, dan juga bergantung pada lokasi tubuh. Warna kulit berbeda-beda. Dari yang berwarna terang, pirang dan hitam, warna merah muda pada telapak kaki dan tangan bayi, serta warna hitam kecoklatan pada genitalia dewasa. Demikian pula kulit juga bervariasi mengenai lembut, tipis, dan tebalnya.Kulit yang elastis dan longgar misalnya seperti terdapat pada bibir. Kulit yang tebal dan tegang terdapat di telapak kaki dan tangan orang dewasa. Sedangkan kulit yang tipis terdapat pada wajah, yang lembut pada leher dan badan, dan yang berambut kasar terdapat pada kepala. Kulit berfungsi untuk menjaga bagian dalam tubuh dari gangguan fisik, kimiawi, infeksi luar dari bakteri atau jamur, serta gangguan yang bersifat panas. Hal tersebut dikarenakan pada kulit terdapatnya lapisan lemak subkutan, dermis, dan epidermis. Selain itu, tebalnya lapisan kulit dan jaringan penunjangnya juga berperan sebagai pelindung dari gangguan fisik. A. Anatomi Kulit Kulit manusia terdiri dari: 1. Lapisan epidermis Tersusun atas lapisan tanduk (lapisan korneum) dan lapisan Malpighi. Lapisan korneum merupakan lapisan kulit mati, yang dapat mengelupas dan digantikan oleh sel-sel baru. Lapisan Malpighi terdiri atas lapisan spinosum dan lapisan germinativum. Lapisan spinosum berfungsi menahan gesekan dari luar. Lapisan germinativum mengandung sel-sel yang aktif membelah diri, mengantikan lapisan sel- sel pada lapisan korneum.Lapisan Malpighi mengandung pigmen melanin yang memberi warna pada kulit.Lapisan Malpighi juga berfungsi sebagai pelindung dari bahaya sinar matahari terutama sinar ultraviolet.
34
Embed
Bab 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00643-IF Bab2001.pdf · terbuka atau tertutup. Komedo yang terbuka ( blackhead
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
7
Bab 2
LANDASAN TEORI
2.1 Kulit
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari
lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang essential dan vital, serta
merupakan cerminan kesehatan dan kehidupan. Kulit juga sangat kompleks,
elastis dan sensitif. Bervariasi pada keadaan iklim, umur, sex, ras, dan juga
bergantung pada lokasi tubuh.
Warna kulit berbeda-beda. Dari yang berwarna terang, pirang dan hitam,
warna merah muda pada telapak kaki dan tangan bayi, serta warna hitam
kecoklatan pada genitalia dewasa.
Demikian pula kulit juga bervariasi mengenai lembut, tipis, dan
tebalnya.Kulit yang elastis dan longgar misalnya seperti terdapat pada bibir.
Kulit yang tebal dan tegang terdapat di telapak kaki dan tangan orang dewasa.
Sedangkan kulit yang tipis terdapat pada wajah, yang lembut pada leher dan
badan, dan yang berambut kasar terdapat pada kepala.
Kulit berfungsi untuk menjaga bagian dalam tubuh dari gangguan fisik,
kimiawi, infeksi luar dari bakteri atau jamur, serta gangguan yang bersifat panas.
Hal tersebut dikarenakan pada kulit terdapatnya lapisan lemak subkutan, dermis,
dan epidermis. Selain itu, tebalnya lapisan kulit dan jaringan penunjangnya juga
berperan sebagai pelindung dari gangguan fisik.
A. Anatomi Kulit
Kulit manusia terdiri dari:
1. Lapisan epidermis
Tersusun atas lapisan tanduk (lapisan korneum) dan lapisan
Malpighi. Lapisan korneum merupakan lapisan kulit mati, yang dapat
mengelupas dan digantikan oleh sel-sel baru. Lapisan Malpighi terdiri
atas lapisan spinosum dan lapisan germinativum. Lapisan spinosum
berfungsi menahan gesekan dari luar. Lapisan germinativum
mengandung sel-sel yang aktif membelah diri, mengantikan lapisan sel-
sel pada lapisan korneum.Lapisan Malpighi mengandung pigmen
melanin yang memberi warna pada kulit.Lapisan Malpighi juga berfungsi
sebagai pelindung dari bahaya sinar matahari terutama sinar ultraviolet.
8
2. Lapisan dermis
Lapisan ini mengandung pembuluh darah, akar rambut, ujung
saraf, kelenjar keringat, dan kelenjar minyak. Kelenjar keringat
menghasilkan keringat. Banyaknya keringat yang dikeluarkan dapat
mencapai 2.000 ml setiap hari, tergantung pada kebutuhan tubuh dan
pengaturan suhu. Keringat mengandung air, garam, dan urea. Fungsi lain
sebagai alat ekskresi adalah sebagai organ penerima rangsangan,
pelindung terhadap kerusakan fisik, penyinaran, dan bibit penyakit, serta
untuk pengaturan suhu tubuh.
Pada suhu lingkungan tinggi (panas), kelenjar keringat menjadi
aktif dan pembuluh kapiler di kulit melebar. Melebarnya pembuluh
kapiler akan memudahkan proses pembuangan air dan sisa metabolisme.
Aktifnya kelenjar keringat mengakibatkan keluarnya keringat ke
permukaan kulit dengan cara penguapan. Penguapan mengakibatkan
suhu di permukaan kulit turun sehingga kita tidak merasakan panas lagi.
Sebaliknya, saat suhu lingkungan rendah, kelenjar keringat tidak aktif
dan pembuluh kapiler di kulit menyempit. Pada keadaan ini darah tidak
membuang sisa metabolisme dan air, akibatnya penguapan sangat
berkurang, sehingga suhu tubuh tetap dan tubuh tidak mengalami
kendinginan. Keluarnya keringat dikontrol oleh hipotalamus.
Hipotalamus adalah bagian dari otak yang terdiri dari sejumlah nukleus
dengan berbagai fungsi yang sangat peka terhadap steroid dan
glukokortikoid, glukosa dan suhu.
3. Lapisan hipodermis
Lapisan ini terletak di bawah dermis. Lapisan ini banyak
mengandung lemak. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan,
pelindung tubuh terhadap benturan, dan menahan panas tubuh.
Kulit memiliki beberapa fungsi:
• Sebagai alat pengeluaran berupa kelenjar keringat.
• Sebagai alat peraba.
• Sebagai pelindung organ dibawahnya.
• Tempat dibuatnya Vit D dengan bantuan sinar matahari.
• Pengatur dan penyeimbang suhu tubuh.
• Tempat menimbun lemak.
9
Faktor yang berperan penting dalam fungsi proteksi kulit adalah
keratin, lipid, sebum, pH asam, pigmen melanin, dan sel Langerhans
serta makrofag yang berada di lapisan dermis. Berikut adalah beberapa
mekanisme proteksi pada kulit:
1. Keratin
Lapisan keratin bersifat kedap udara, cukup kedap air, dan
tidak dapat ditembus oleh sebagian besar bahan. Oleh karena itu,
lapisan ini dapat menahan segala sesuatu yang melewatinya dalam
dua arah antara tubuh dan lingkungan eksternal. Sebagai contoh,
lapisan ini dapat memperkecil hilangnya air tubuh dan protein plasma
pada penderita luka bakar, serta mencegah benda asing masuk ke
dalam tubuh. Selain itu, proses keratinisasi juga berperan sebagi
barrier mekanis karena sel-sel mati akan melepaskan dirinya secara
teratur.
2. Lipid
Lipid yang dihasilkan oleh granula lamellar berfungsi untuk
mengurangi evaporasi air dari permukaan kulit. Oleh karena itu, kulit
akan terhindar dari dehidrasi. Selain itu, lipid juga akan mencegah
masuknya air ke dalam kulit.
3. Sebum
Sebum yang dihasilkan kelenjar sebasea berperan untuk
menjaga kulit dan rambut agar tidak menjadi kering. Selain itu, sebum
mengandung bahan kimia anti bacteria yang dapat membunuh
bakteri. Peran lain dari sebum adalah pada masa fetus, yakni kelenjar
lemak fetus yang dipengaruhi oleh hormone androgen ibunya akan
memproduksi sebum yang berfungsi untuk melindungi kulit fetus dari
cairan amnion, disebut sebagai vernix caseosa.
4. pH asam
Keasaman kulit terbentuk dari hasil ekskresi keringat dan
sebum, sehingga menyebabkan pH kulit berkisar 5-6,5. Hal
tersebutlah yang menjadi perlindungan kimiawi kulit terhadap infeksi
bakteri maupun jamur.
10
5. Pigmen melanin
Melanosit yang menghasilkan melanin berfungsi untuk
proteksi terhadap pajanan sinar UV dari matahari. Hal tersebut
dilakukan dengan cara menyerap radiasi UV agar mencegah
kerusakan DNA di epidermis dan menetralisir radikal bebas yang
terbentuk akibat UV.
6. Sel Langerhans
Sel Langerhans berfungsi sebagai sel penyaji antigen ke sel T.
Hilangnya sel Langerhans akibat paparan UV dapat menyebabkan
kulit lebih rentan terhadap invasi mikroba dan kanker.
B. Penyakit-penyakit pada kulit wajah
1. Jerawat
Jerawat adalah suatu keadaan di mana pori-pori kulit tersumbat
sehingga menimbulkan kantung nanah yang meradang. Jerawat
merupakan penyakit kulit yang cukup besar jumlah penderitanya.
Kligmann, seorang peneliti masalah jerawat ternama di dunia
berpendapat, "Tak ada satu orang pun di dunia yang melewati masa
hidupnya tanpa sebuah jerawat di kulitnya." Kemungkinan penyebabnya
adalah perubahan hormonal yang merangsang kelenjar minyak di kulit.
Perubahan hormonal lainnya yang dapat menjadi pemicu timbulnya
jerawat adalah masa menstruasi, kehamilan, pemakaian pil KB, dan stres.
Penyebab munculnya jerawat:
a. Produksi minyak berlebihan
Jerawat tidak melulu muncul karena kotor, melainkan lebih
disebabkan faktor dari dalam tubuh. Jerawat adalah kondisi abnormal
kulit akibat gangguan berlebihan produksi kelenjar minyak (sebaceus
gland) yang menyebabkan penyumbatan saluran folikel rambut dan
pori-pori kulit. Penyebab jerawat yang paling umum adalah hormon,
tumpukan minyak atau sebum di kulit berkolaborasi dengan bakteri.4
b. Sel-sel kulit mati
Umumnya, jerawat dsebabkan oleh kelebihan kelenjar minyak
karena giat diproduksi hormon androgen. Jerawat timbul karena
kelenjar minyak yang berlebih tersebut bercampur dengan sel kulit
mati. Ketika sel-sel kulit itu bercampur dengan jumlah debu atau
11
kotoran yang sudah meningkat itu, campuran yang tebal dan lengket
itu dapat membentuk penyumbat yang menjadi bintik hitam atau
putih.Banyak yang beranggapan, bahwa jerawat hanya menyerang
muka, tetapi jerawat bisa juga menyerang bagian tubuh lain, seperti di
bagian punggung, dada dan lengan atas.
c. Bakteri
Yang membuat masalah semakin rumit, bakteri biasanya ada
di kulit, yang disebut acne, yang cenderung berkembang biak di dalam
kelenjar sebaceous yang tersumbat, yang menghasilkan zat-zat yang
menimbulkan iritasi daerah sekitarnya. Kelenjar tersebut terus
membengkak, dan mungkin akan pecah, kemudian menyebarkan
radang ke kulit daerah sekitarnya. Inilah yang menyebabkan
jerawatbatu jenis yang paling mungkin, yaitu meninggalkan
pigmentasi jangka panjang dan bekas luka seperti cacar yang
permanen.
d. Kosmetik
Penyumbatan pori-pori seringkali terjadi oleh penggunaan
kosmetik yang mengandung banyak minyak atau penggunaan bedak
yang menyatu dengan foundation. Foundation yang terkandung pada
bedak menyebabkan bubuk bedak mudah menyumbat pori-pori.
e. Obat-obatan
Konsumsi obat kortikosteroid, baik oral (obat minum) maupun
topical (obat oles), yang mengakibatkan daya tahan tubuh menurun,
juga meningkatkan potensi timbulnya jerawat karena aktivitas bakteri
patogen yang meningkat.
f. Telepon Genggam
Permukaan telepon genggam bisa jadi media subur untuk
tumbuhnya bakteri. Untuk mencegahnya, bersihkan permukaan
telepon secara rutin dengan alkohol, dan usahakan jangan
menempelkan telepon genggam ke pipi ketika menelepon.
g. Stres
Sebenarnya, stres tidak secara langsung menyebabkan
jerawat.Masalahnya, ada hormon tertentu yang keluar saat seseorang
stres, yang memungkinkan tumbuhnya jerawat. Tak hanya itu, stres
12
membuat orang tersebut mempunyai pola makan yang cenderung
banyak mengkonsumsi makanan manis dan berlemak, sebagai
"pelarian" dari stres.
Tipe jerawat :
• Komedo
Komedo sebenarnya adalah pori-pori yang tersumbat, bisa
terbuka atau tertutup. Komedo yang terbuka (blackhead), terlihat
seperti pori-pori yang membesar dan menghitam. Komedo yang
tertutup (whitehead) memiliki kulit yang tumbuh di atas pori-pori
yang tersumbat sehingga terlihat seperti tonjolan putih kecil. Jerawat
jenis komedo ini disebabkan oleh sel-sel kulit mati dan sekresi
kelenjar minyak yang berlebihan pada kulit.
• Jerawat biasa
Gambar 2.1 Jerawat Biasa
Jenis jerawat ini mudah dikenali, tonjolan kecil berwarna pink
atau kemerahan. Terjadi karena pori-pori yang tersumbat dan
terinfeksi oleh bakteri jenis propionibacterium acne. Bakteri ini
biasanya hidup di saluran kelenjar sebaceous yang tersumbat, yaitu di
daerah tempat beradanya asam lemak pada kantung kelenjar
sebaceous yang tersembunyi di dalam pori-pori kulit. Diberi nama
propionibacterium karena mampu memproduksi asam propionik
(propionicacid). Bakteri ini merupakan jenis anaerobik sehingga dapat
hidup tanpa butuh oksigen, dan mempunyai ciri-ciri aerotolerant yang
menimbulkan iritasi pada daerah sekitarnya. Bakteri yang menginfeksi
bisa juga dari waslap, kuas make up, jari tangan, juga telepon. Stres,
13
hormon dan udara yang lembap, dapat memperbesar kemungkinan
terbentuknya jerawat.
• Jerawat batu (Cystic acne)
Gambar 2.2 Jerawat Batu
Cystic acne adalah jerawat yang besar-besar, dengan