Top Banner
Makalah Pondasi Dalam Melati Nurani Nayu 3sipil1pagi 2011 DAFTAR ISI DAFTAR ISI ............................................. 1 BAB I PENDAHULUAN...................................... 2 1.1 Latar Belakang....................................2 1.2 Perumusan Masalah.................................2 1.3 Definisi..........................................2 BAB II PEMBAHASAN....................................... 3 2.1 Jenis-jenis Pondasi Dalam.........................3 2.1.1 Berdasarkan materi yang digunakan...........3 2.1.2 Berdasarkan teknik pemasangan...............6 2.1.3 Berdasarkan cara penyaluran beban...........6 2.2 Pondasi Tiang Pancang............................11 2.3 Perencanaan Penggunaan Pondasi Tiang Pancang.....12 2.3.1 Prosedur Perencanaan.......................13 2.3.2 Rumus yang digunakan.......................14 2.3.3 Negative Skin Friction.....................16 2.4 Alat-alat yang digunakan untuk Pondasi Tiang Pancang.............................................. 19 2.4.1 Alat tiang pancang.........................19 2.4.2 Penahan dan Pengatur letak tiang...........21 2.4.3 Pemilihan alat pemancang tiang.............22 2.5 Keuntungan memakai Pondasi Tiang Pancang.........22 BAB III PENUTUP........................................ 23 3.1. Kesimpula........................................23 3.2. Saran............................................23 DAFTAR PUSTAKA......................................... 24
33

BAB 123.Pondasi Dalam

Jul 31, 2015

Download

Documents

justiraadhesa
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB 123.Pondasi Dalam

Makalah Pondasi DalamMelati Nurani Nayu 3sipil1pagi 2011

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................2

1.1 Latar Belakang................................................................................................2

1.2 Perumusan Masalah.........................................................................................2

1.3 Definisi............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3

2.1 Jenis-jenis Pondasi Dalam...............................................................................3

2.1.1 Berdasarkan materi yang digunakan......................................................3

2.1.2 Berdasarkan teknik pemasangan............................................................6

2.1.3 Berdasarkan cara penyaluran beban.......................................................6

2.2 Pondasi Tiang Pancang.................................................................................11

2.3 Perencanaan Penggunaan Pondasi Tiang Pancang........................................12

2.3.1 Prosedur Perencanaan..........................................................................13

2.3.2 Rumus yang digunakan........................................................................14

2.3.3 Negative Skin Friction.........................................................................16

2.4 Alat-alat yang digunakan untuk Pondasi Tiang Pancang..............................19

2.4.1 Alat tiang pancang................................................................................19

2.4.2 Penahan dan Pengatur letak tiang.........................................................21

2.4.3 Pemilihan alat pemancang tiang...........................................................22

2.5 Keuntungan memakai Pondasi Tiang Pancang.............................................22

BAB III PENUTUP.....................................................................................................23

3.1. Kesimpula......................................................................................................23

3.2. Saran..............................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................24

Page 2: BAB 123.Pondasi Dalam

Makalah Pondasi DalamMelati Nurani Nayu 3sipil1pagi 2011

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seperti yang telah kita ketahui bahwa tiang pancang pada saat ini

banyak digunakan di Indonesia sebagai pondasi bangunan, seperti bangunan

jembatan, gedung bertingkat, pabrik atau gedung-gedung industri, menara,

dermaga, bangunan mesin-mesin berat dan lain sebagainya yang mana mereka

tersebut merupakan konstruksi-konstruksi yang memiliki dan menerima

pembebanan yang relatif berat. Penggunaan tiang pancang untuk konstruksi ini

biasanya bertitik tolak pada beberapa hal yang mendasar seperti anggapan

adanya beban yang besar sehingga pondasi langsung jelas tidak dapat

digunakan, kemudian jenis tanah pada lokasi yang bersangkutan relatif lunak

(lembek) sehingga pondasi langsung tidak ekonomis lagi untuk dipergunakan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan beberapa

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana cara penggunaan pondasi dalam?

2. Apakah jenis-jenis pondasi dalam?

3. Apa keuntungan menggunakan pondasi dalam?

1.3 Definisi

Pondasi dalam adalah pondasi yang kedalamannya lebih dari 2 meter

dan biasa digunakan pada bangunan – bangunan bertingkat. Pondasi dalam

atau sering disebut pondasi tiang adalah suatu konstruksi yang mampu

menahan gaya orthogonal ke sumbu tiang dengan cara menyerap lenturan.

Pondasi tiang berfungsi untuk menyalurkan beban-beban yang diterimanya

dari konstruksi diatasnya kelapisan tanah yang lebih dalam. Pada umunya

pondasi tiang ditempatkan tegak lurus di dalam tanah, tetapi jika diperlukan

dapat dibuat miring agar dapat menahan gaya-gaya horizontal.

Page 3: BAB 123.Pondasi Dalam

Makalah Pondasi DalamMelati Nurani Nayu 3sipil1pagi 2011

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Jenis – jenis Pondasi Dalam

2.1.1 Berdasarkan materi yang digunakan

A. Pondasi tiang kayu

Pondasi tiang kayu sangat cocok untuk daerah rawa. Biasanya dapat

menahan beton hingga 25 ton tiap tiang. Dan juga dapat dipergunakan

untuk memperbaiki daya dukung tanah lunak yang biasa disebut

dengan cerucuk.

B. Pondasi tiang baja

Pondasi tiang baja terbagi menjadi 2, yaitu :

1. Pipa baja (pipe pile)

2. Tiang pipa berpenampang H (H-pile)

Pemakaian tiang baja memiliki keuntungan yaitu kekuatannya sangat

besar sehingga dalam pengangkutan dan pemancangannya tidak

menumbulkan bahaya patah. Namun, memiliki kelemahan tidak tahan

terhadap korosi. Tanah yang dapat menyebabkan karat adalah tanah

rawa, tanah payau dan tanah-tanah yang mengandung alkali. Sehingga,

dalam pemakaiannya harus dilakukan perlindungan, yaitu pemilihan

mutu baja dan melakukan pelapisan permukaan baja dengan lapisan

anti karat.

C. Pondasi tiang beton

Pondasi tiang beton dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Tiang beton pracetak tanpa prategang (precast)

dengan prategang (prestressed)

2. Tiang beton dicor di tempat (cast in place)

Tiang franki :

Tiang pancang ini dikerjakan dengan cara penumbukan. Diameter

tiang franki berkisar antara 50-55 cm dengan daya dukung

maksimum 150 ton dan kedalaman mencapai 27 m. Diameter

Page 4: BAB 123.Pondasi Dalam

Makalah Pondasi DalamMelati Nurani Nayu 3sipil1pagi 2011

dasarnya 70-80 cm. Sebaiknya hindari diameter yang besar, bila

perlu kedalaman tiang ditambah untuk memperkecil diameternya.

Tiang franki cocok untuk mendukung beban yang besar pada

kedalaman yang dangkal atau menembus lapisan tanah lunak

yang dalam hingga mencapai tanah keras.

Tiang Raymond

Tiang simpleks

Tiang bor

Pondasi Bored pile digunakan untuk bangunan berlantai

banyak seperti rumah susun yang memiliki lantai 4-8 lantai

dengan kedalaman lebih dari 2 meter.Digunakan untuk pondasi

bangunan – bangunan tinggi.

Sebelum memasang bore pile, permukaan tanah dibor

terlebih dahulu dengan menggunakan mesin bor. Hingga

menemukan daya dukung tanah yang sangat kuat untuk

menopang pondasi.Setelah itu tulang besi dimasukan kedalam

permukaaan tanah yang telah dibor, kemudian dicor dengan

beton.Pondasi ini berdiameter 20 Cm keatas.Dan biasanya

pondasi ini terdiri dari 2 atau lebih yang diatasnya terdapat pile

cap.

Pondasi ini berbentuk seperti paku yang kemudian di

tancapkan kedalam tanah dengan menggunakan alat berat

seperti crane

Urutan pengerjaan :

Pengeboran Penulangan Pengecoran

Page 5: BAB 123.Pondasi Dalam

Makalah Pondasi DalamMelati Nurani Nayu 3sipil1pagi 2011

Keuntungan penggunaan pondasi ini adalah :

Tidak menimbulkan kebisingan.

Tidak menimbulkan getaran yang kuat terhadap bangunan

sekitarnya.

Pondasi ini cocok digunakan pada tempat-tempat yang padat oleh

bangunan-bangunan. Namun, pembuatannya memerlukan

peralatan yang besar, sehingga hanya digunakan pada proyek

besar.

Tiang strauss

Urutan pengerjaan tiang strauss yaitu :

Pengeboran Pengecoran Penumbukan Penulangan

Pondasi ini dibuat dengan menggunakan perangkat alat bor yang

dinamakan Strauss D40 dengan kemampuan :

Dapat melakukan pengeboran berdiamater 30-60 cm

dengan kedalaman 5m - 40m.

Dapat melakukan pengeboran dengan kapasitas per unit

mesin bor per hari (8jam kerja) dalam kondisi normal 4m3

pada sistem wash boring dan 2m3 pada sistem dry boring.

Tiang bump

Pondasi tiang bump dapat dibuat dengan kemiringan. Hal ini akan

menambah daya dukung pondasi baik tekanan maupun tarikan.

Pondasi bump sangat cocok untuk pondasi transmisi dan

sejenisnya yang memungkinkan adanya gaya-gaya tarikan,

bangunan-bangunan dengan berat sedang (4-5 lantai), yang

kondisi tanah kerasnya sangat dalam, sehingga penggunaan

pondasi jenis lain sangat mahal.

D. Tiang komposit kayu dengan beton

Baja dengan beton

Page 6: BAB 123.Pondasi Dalam

Makalah Pondasi DalamMelati Nurani Nayu 3sipil1pagi 2011

2.1.2 Berdasarkan teknik pemasangan

A. Tiang precast digolongkan menjadi :

1. Cara dengan penumbukan

2. Cara dengan penggetaran

3. Cara dengan penanaman

B. Tiang cast in place

1. Dengan cara penetrasi :

Tiang bump

Tiang franki

Tiang penutup akhir

Tiang simpleks

Tiang Raymond

2. Dengan cara penggalian :

Tiang pembukaan

Tiang benoto

3. Dengan cara pengeboran :

Tiang bor

2.1.3 Berdasarkan cara penyaluran beban

A. Pondasi tiang dengan tahanan ujung (end bearing pile)

Penyaluran beban dimana sebagian besar daya dukungnya

adalah akibat dari perlawanan tanah keras pada ujung tiang. Tiang yang

dimasukan sampai lapisan tanah keras, secara teoritis

dianggap bahwa seluruh beban tiang dipindahkan

kelapisan keras melalui ujung tiang.

Anggapan tanah keras yang dimaksudkan disini

sebetulnya relatif dan tergantung dari beberapa faktor,

antara lain seperti besar beban yang harus dipikul oleh

tiang. Sehingga bisa saja ada anggapan asalkan  pada

posisi dimana daya dukung tanahnya sudah mumpuni

untuk mengimbangi besarnya beban yang dipikul tiang,

maka disitu diasumsikan letak tanah keras berada.

Page 7: BAB 123.Pondasi Dalam

Makalah Pondasi DalamMelati Nurani Nayu 3sipil1pagi 2011

Anggapan ini tidak salah tapi juga tidak betul, namun supaya tidak

terjadi perbedaan yang tajam dalam perspektif anggapan, maka untuk

dianggap sebagai lapisan tanah pendukung yang baik, dapat digunakan

ketentuan sebagai berikut :

1. Lapisan non kohesif (pasir, kerikil) mempunyai harga standard

penetration test (SPT), N > 35.

2. Lapisan kohesif mempunyai harga kuat tekan bebas (Unconfined

compression strength) qu antara 3 s/d 4 kg/cm2 atau N > 15 s/d 20.

Dari hasil sondir dapat dipakai kira- kira harga perlawanan konis S ≥ 150

kg/cm2 untuk lapisan non kohesif, dan S ≥ 70 kg/cm2 untuk lapisan kohesif.

B. Pondasi tiang dengan tahanan geseran (friction pile)

Penyaluran beban dimana sebagian

besar daya dukungnya adalah akibat dari

gesekan antara tanah dengan sisi- sisi tiang

pancang, atau dengan kata lain kemampuan

tiang pancang dalam menahan beban hanya

mengandalkan gaya geseran antara tiang

dengan  tanah disekelilingnya. Hal ini bisa

terjadi karena pada dasarnya kenyataan

dilapangan mengenai data kondisi tanah tidak

bisa diprediksi, sehingga sering kita

menjumpai suatu keadaan dimana lapisan yang memenuhi syarat

sebagai lapisan pendukung yang baik ditemui pada kedalaman yang

dalam, sehingga untuk mendapatkan tumpuan ujungnya kita perlu

merogoh kocek lebih dalam dikarenakan biayanya sangat mahal.

Pada kenyataan seperti ini praktis daya dukung yang didapat

adalah dari gesekan antara sisi tiang dengan tanah disekelilingnya

namun bukan berarti perlawanan diujungnya kita anggap melempem

atau tidak ada, tapi pada kenyataannya tumpuan diujung ini juga

memiliki andil dalam memberikan sumbangan daya dukung walaupun

itu kecil.

Page 8: BAB 123.Pondasi Dalam

Makalah Pondasi DalamMelati Nurani Nayu 3sipil1pagi 2011

Perbedaan dari kedua jenis tiang pancang ini, semata-mata

hanya dari segi kemudahan, karena pada umumnya tiang pancang

berfungsi sebagai kombinasi antara friction pile (tumpuan sisi) dan end

bearing pile (tumpuan ujung). Kecuali tiang pancang yang menembus

tanah yang sangat lembek sampai lapisan tanah dasar yang padat.

Berikut ini adalah beberapa contoh rangkaian pekerjaan pondasi tiang

pancang di lapangan :

Gambar 1. Tampak Kepala Tiang Pancang Sebelum Dipecah

Gambar 2. Pemecahan Kepala Tiang Pancang

Page 9: BAB 123.Pondasi Dalam

Makalah Pondasi DalamMelati Nurani Nayu 3sipil1pagi 2011

 Gambar 3.Penyusunan Bata Hebel (sebagai pengganti bekisting),

untuk Poer Pondasi

Gambar 4. Perakitan Tulangan Untuk Poer Pondasi

Page 10: BAB 123.Pondasi Dalam

Makalah Pondasi DalamMelati Nurani Nayu 3sipil1pagi 2011

Gambar 5. Perakitan Tulangan Untuk Sloof ke Poer Pondasi

Gambar 6. Pondasi yang Telah di Cor Beton

Page 11: BAB 123.Pondasi Dalam

Makalah Pondasi DalamMelati Nurani Nayu 3sipil1pagi 2011

C. Kombinasi friction dan end bearing

2.2 Pondasi tiang pancang

Seperti yang kita ketahui bahwasanya tipe pondasi cukup

banyak macamnya, dan itu tergantung dari fungsi dan kegunaannya..

Salah satu di antara tipe pondasi yang sering digunakan adalah

pondasi tiang pancang.

Pondasi Tiang Pancang

Tiang pancang pada dasarnya sama dengan bore pile, hanya sja

yang membedakan bahan dasarnya.Tiang pancang menggunakan beton

jadi yang langsung ditancapkan langsung ketanah dengan menggunakan

Page 12: BAB 123.Pondasi Dalam

Makalah Pondasi DalamMelati Nurani Nayu 3sipil1pagi 2011

mesin pemancang. Karena ujung tiang pancang lancip menyerupai paku,

oleh karena itu tiang pancang tidak memerlukan proses pengeboran.

2.3 Perencanaan penggunaan pondasi tiang pancang

Dalam merencanakan pondasi untuk suatu konstruksi dapat digunakan

beberapa macam tipe pondasi. Pemilihan tipe pondasi ini didasarkan atas :

1. Fungsi bangunan atas (Upper structure) yang akan dipikul oleh pondasi

tersebut.

2. Besarnya beban dan berat dari bangunan atas.

3. Kondisi tanah dimana bangunan tersebut akan didirikan

4. Biaya pondasi dibandingkan dengan bangunan atas

Secara umum pemakaian pondasi tiang pancang dipergunakan apabila

tanah dasar dibawah bangunan tersebut tidak mempunyai daya dukung

(bearing capacity) yang cukup untuk memikul berat bangunan dan beban

diatasnya, dan juga bila letak tanah keras yang memiliki daya dukung yang

cukup untuk memikul berat dari beban bangunan diatasnya terletak pada posisi

yang sangat dalam.

Berdasarkan hal tersebut , maka dalam mendesain Pondasi tiang

pancang mutlak diperlukan data data mengenai :

1. Data tanah dimana bangunan akan didirikan

2. Daya dukung dari tiang pancang itu sendiri (baik single pile ataupun group

pile)

3. Analisa negative skin friction (karena mengakibatkan beban tambahan)

Perencanaan pondasi ditinjau dari pembebanan vertikal dan horisontal

dimana daya dukung tanah telah dihitung harus lebih besar dari beban ultimate.

Berdasarkan data tanah dapat dilihat lapisan tanah keras pada lapisan dalam

sehingga digunakan pondasi dalam yaitu pondasi tiang pancang.

Page 13: BAB 123.Pondasi Dalam

Makalah Pondasi DalamMelati Nurani Nayu 3sipil1pagi 2011

2.3.1 Prosedur Perencanaan

a) Menentukan kriteria perencanaan, seperti beban-beban yang bekerja

pada dasar tumpuan (poer), parameter tanah, situasi dan kondisi

bangunan di sekitar lokasi, besar pergeseran yang diijinkan, tegangan

ijin dari bahan-bahan pondasi.

b) Memperkirakan diameter, jenis, panjang, jumlah dan susunan tiang.

Perkiraan tersebut sebaiknya disesuaikan dengan yang ada di pasaran.

c) Menghitung daya dukung vertical tiang tunggal (single pile), baik

untuk kondisi pembebanan normal maupun pada waktu gempa.

d) Menghitung faktor efisiensi dalam kelompok tiang dan daya dukung

vertikal yang diijinkan untuk sebuah tiang dalam kelompok tiang.

e) Menghitung beban vertikal yang bekerja pada setiap tiang dalam

kelompok tiang.

f) Memeriksa beban yang bekerja pada setiap tiang masih termasuk dalam

batas daya dukung yang diijinkan yang dihitung pada langkah no.4

diatas. Bila hasilnya melampaui daya dukung yang diijinkan untuk

setiap tiang, maka perkiraan diameter, jumlah atau susunan tiang harus

diganti. Selanjutnya perhitungan diulang kembali mulai dari langkah

no.2

g) Menghitung daya dukung mendatar sebuah tiang dalam kelompok.

h) Menghitung beban horizontal yang bekerja pada setiap tiang dalam

kelompok.

i) Menghitung penurunan.

Perhitungan penurunan tiang pancang, tegangan pada tanah akibat berat

bangunan dan muatannya dapat diperhitungkan merata pada kedalaman

2/3 Lp dan disebarkan 30˚.

j) Merencanakan struktur tiang.

Page 14: BAB 123.Pondasi Dalam

Makalah Pondasi DalamMelati Nurani Nayu 3sipil1pagi 2011

2.3.2 Rumus yang digunakan

Rumus Daya Dukung ijin (tiang tunggal)

Qu = Qb + Qs

Qa = QuFK

= Qb+Qs

FK

Dimana

Qu = daya dukung ultimate / daya dukung vertikal batas maximum

Qb = daya dukung ujung tiang (end bearing) (KN)

Qs = daya dukung selimut tiang (friction) (KN)

Qa = daya dukung ijin / daya dukung vertical yang diijinkan

FK = faktor keamanan

Rumus Daya Dukung ijin berdasarkan hasil sondir (tiang tunggal)

Qsp = qc . Ab

Fb + c . UFs

Dimana :

Qsp = daya dukung ijin vertikal yang diijinkan untuk

sebuah tiang tunggal (KN)

qc = tahanan konus pada ujung tiang, diambil nilai rata-ratanya

(KN/m2)

Ab = luas penampang ujung tiang (m2)

c = tahanan geser (cleef) total sepanjang tiang (KN/m)

U = keliling tiang (m)

Fs = faktor keamanan, diambil 3,0

Fb = faktor keamanan, diambil 5,0

Rumus Daya Dukung ijin berdasarkan menurut Meyerhof dan Terzaghi

(tiang tunggal)

Qsp = 1

FK (fb . Ab + U Ii.fsi)

Qsp = daya dukung ijin vertikal yang diijinkan untuk

sebuah tiang tunggal (KN)

fb = tahanan ujung tiang, (KN/m2)

Ab = luas penampang ujung tiang (m2)

Page 15: BAB 123.Pondasi Dalam

Makalah Pondasi DalamMelati Nurani Nayu 3sipil1pagi 2011

U = keliling tiang (m)

FK = faktor keamanan, diambil 3,0

Ii = tebal lapisan tanah (m)

fsi = intensitas tahanan geser tiang (KN/m2)

Rumus Daya Dukung Tiang Pancang

Rumus daya dukung terhadap gaya tarik (tiang tunggal)

Pu = W + Cu.As + Sf.Pu.U

Dimana :

W = berat tiang + tanah

Cu = kohesi rata-rata sepanjang tiang

Sf = faktor bentuk = q + m. D

B

Pu = geseran

U = keliling

Page 16: BAB 123.Pondasi Dalam

Makalah Pondasi DalamMelati Nurani Nayu 3sipil1pagi 2011

Rumus daya dukung mendatar

Hsp = HuFK

Dimana :

Hsp = daya dukung mendatar yang diijinkan (KN)

Hu = daya dukung batas mendatar (KN)

FK = faktor keamanan (diambil 2,0)

Jarak antar tiang

S = (2-3) D

S = jarak antar tiang

D = diameter tiang

Perhitungan pembagian tekanan pada kelompok tiang pancang yang

menerima beban normal eksentris :

2.3.3 Negative Skin Friction

Disamping aspek-aspek tersebut perlu diperhitungkan juga

kemungkinan adanya gaya geser negatif (negative skin friction) dan gaya-gaya

lain (seperti perbedaan tekanan tanah aktif dan pasif). Perhitungan serta

pengevaluasian tersebut tidak saja dilaksanakan terhadap tiang secara individu

Page 17: BAB 123.Pondasi Dalam

Makalah Pondasi DalamMelati Nurani Nayu 3sipil1pagi 2011

(single pile) tetapi juga harus dilaksanakan terhadap tiang-tiang dalam

kelompok (group pile)

Pada saat memancang pile dengan tipe drive pile, maka akan terjadi apa

yang dinamakan dengan elastic shortening . Elastic shortening adalah peristiwa

pada saat pile mengalami deformasi elastic. Pada peristiwa negative skin

friction ada hal penting yang perlu diketahui yaitu, negative skin friction

terjadi hanya ketika soil settlement lebih besar dari pile settlement. Artinya

adalah penurunan tanah lebih besar daripada penurunan pile sendiri akibatnya

adalah seperti bisa dilihat seperti gambar dibawah ini.

Gambar di atas menunjukkan pile yang terlepas dari pile cap-nya. Pada kondisi

seperti di atas ada hal yang perlu diperhatikan yaitu tentang kekuatan struktur

dari pondasi dalam (pile dengan capnya).

Cara Mengetahui Seberapa Dalam Negative Skin Friction Yang Terjadi

Untuk mengetahui pada kedalaman berapa negative skin friction terjadi maka

ada beberapa hal yang perlu diketahui yaitu :

1. Settlement yang terjadi pada tanah

Besarnya settlement yang terjadi pada tanah dapat diketahui dari formula

Terzaghi and Pack. Untuk  mencari tau nilai settlement maka harus diketahui

Page 18: BAB 123.Pondasi Dalam

Makalah Pondasi DalamMelati Nurani Nayu 3sipil1pagi 2011

dulu nilai dari tegangan efektif (awal), preconsolidation stress, dan final

effective stress. Dari nilai ini kemudian dapat kita input ke dalam persamaan

terzaghi dan didapatkan besarnya settlement yang terjadi.

2. Pile Settlement yang terjadi

Pile Settlement yang terjadi merupakan gabungan antara pile elastic

compression (yang didapat dari hukum hooke) dan pile top settlement yang

diperoleh dari rumus Poulos Davis.

Dengan mengetahui pile settlement dan soil settlement yang terjadi

maka dapat diplot dalam bentuk grafik settlement (dengan memasukkan dua

series diatas) terhadap kedalaman. Dengan memplot grafik tersebut dapat

diketahui sampai kedalaman berapa negative skin friction terjadi.

Dari grafik di atas dapat diketahui neutral plane berada pada kedalaman 3,5

meter. Neutral plane adalah garis netral dimana friksi di titik di garis tersebut

adalah nol. Artinya adalah negative skin friction terjadi hanya sampai pada

kedalaman 3,5 meter.

Page 19: BAB 123.Pondasi Dalam

Makalah Pondasi DalamMelati Nurani Nayu 3sipil1pagi 2011

2.4 Alat – alat yang digunakan untuk pondasi tiang pancang

Proyek-proyek besar seperti gedung pencakar langit memerlukan

fondasi yang kuat untuk menyangga beban yang besar di atasnya. Jika daya

dukung tanah dilokasi tidak memungkinkan untuk menahan beban yang besar,,

fondasi semacam ini sangat diperlukan. Bentuk dari fondasi yang umum

dipakai sebagai penyangga bangunan adalah pondasi tiang.

Bahan dasar fondasi tiang yang umumnya dipakai adalah kayu, beton,

baja, dan komposit. Jenis-jenis pondasi beton dapat berupa fondasi precast-

prestesed dan fondasi cast-in place. Fondasi precast dan fondasi tiang dari baja

dan komposit umumnya disebut sebagai fondasi tiang pancang karena fondasi

ini dipancangkan pada suatu titik di atas permukaan tempat akan dibangun

suatu bangunan. Pemancangan ini menggunakan alat pancang khusus.

2.4.1 Alat Tiang Pancang

Ada beberapa jenis alat pemancangan tiang yang digunakan didalam proyek

konstruksi. Alat –alat tersebut antara lain :

1. Drop Hammer

Drop hammer merupakan palu berat yang diletakan pada ketinggian

tertentu di atas tiang palu tersebut kemudian

dilepaskan dan jatuh mengenai bagian atas

tiang.

Untuk menghindari menjadi rusak

akibat tumbukan ini, pada kepala tiang

dipasangkan semacam topi atau cap sebagai

penahan energi atau shock absorber. Biasanya

cap dibuat dari kayu.

Pemancangan tiang biasanya dilakukan secara perlahan. Jumlah

jatuhnya palu permenit dibatasi pada empat sampai delapan kali.

Page 20: BAB 123.Pondasi Dalam

Makalah Pondasi DalamMelati Nurani Nayu 3sipil1pagi 2011

Keuntungan dari alat ini adalah :

a). investasi yang rendah

b). mudah dalam pengoperasian

c). mudah dalam mengatur energi per blow dengan mengatur tinggi

Kekurangan dari alat ini adalah :

a). kecepatan pemancangan yang kecil

b). kemungkinan rusaknya tiang akibat tinggi jatuh yang besar

c). kemungkinan rusaknya bangunan disekitar lokasi akibat getaran pada

permukaan tanah

d). tidak dapat digunakan untuk pekerjaan dibawah air

2. Diesel Hammer

Alat pemancang tiang tipe ini berbentuk lebih sederhana dibandingkan

dengan hammer lainnya. Diesel hammer memiliki satu silinder dengan dua

mesin diesel, piston, atau ram, tangki bahan baker, tengki pelumas, pompa

bahan baker, injector, dan mesin pelumas.

Kelebihan diesel :

a). ekonomis dalam pemakaian

b). mudah dalam pemakaian di daerah terpencil

c). berfungsi dengan baik pada daerah dingin

Page 21: BAB 123.Pondasi Dalam

Makalah Pondasi DalamMelati Nurani Nayu 3sipil1pagi 2011

d). mudah dalam perawatan

Kekurangan alat ini adalah :

a). kesulitan dalam menentukan energi per blow

b). sulit dipakai pada tanah lunak

3. Hydraulic Hammer

Cara kerja hammer ini adalah berdasarkan perbedaan tekanan pada cairan

hidrolis. Salah satu hammer tipe ini dimanfaatkan untuk memancang fondasi

tiang baja H dan fondasi lempengan baja dengan cara dicengkeram, didorong,

dan ditarik. Alat ini baik digunakan jika ada keterbatasan daerah operasi

karena tiang pancang yang dimasukan cukup pendek. Untuk memperpanjang

tiang maka dilakukan penyambungan pada ujung-ujungnya.

4. Vibratory Pile Driver

Alat ini sangat baik dimanfaatkan pada tanh lembab. Jika material dilokasi

berupa pasir kering maka pekerjaan menjadi lebih sulit karena material tidak

terpengaruh dengan adanya getaran yang dihasilkan oleh alat. Efektifitas

penggunaan alat ini tergantung pada beberapa factor yaitu amplitude, momen

eksentrisitas, frekuensi, berat bagian bergetar dan berat lain tidak bergetar

2.4.2 Penahan dan Pengatur Letak Tiang

1. Fixed Lead

Pengaturan posisi tiang dengan cara ini menggunakan lead yang terdiri dari

rangkaian baja dengan tiga sisi berkisi seperti boom pada crane dan sisi yang

satu terbuka. Sisi yang terbuka adalah tempat tiang diletakan.

2. Swing Lead

Jika lead tidak disambungkan dengan crane atau pelat pemancang pada bagian

bawahnya maka lead jenis dinamakan swing lead.

Page 22: BAB 123.Pondasi Dalam

Makalah Pondasi DalamMelati Nurani Nayu 3sipil1pagi 2011

3. Hydraulic Lead

Sistem yang digunakan pada metode ini adalah dengan menggunakan

silinder hidrolis sebagai pengaku. Silinder hidrolis tersebut merupakan

penghubung bagian bawah lead dengan pemancang. Dengan system ini

pengaturan posisi tiang dapat dilakkan secara lebih akurat dan cepat.

2.4.3 Pemilihan Alat Pemancang Tiang

Kriteria-kriteria pemilihan alat pancang antara lain : jenis material, ukuran

berat, pancang tiang yang akan dipancangkan, bagaimana kondisi lapangan

yang mempengaruhi pengoperasian, hammer yang akan dipilih harus seuai

dengan daya dukung tiang dan kedalaman pemancangan dan pilihlah alat

yang ekonomis dengan kemampuan alat yang sesuai dengan yang

dibutuhkan.

2.5 Keuntungan menggunakan pondasi tiang pancang

Dikarenakan begitu pentingnya peranan dari pondasi tiang pancang

tersebut, maka jika  pembuatannya dibandingkan dengan pembuatan pondasi

lain, pondasi tiang pancang ini mempunyai beberapa keuntungan sebagai

berikut :

1. Biaya pembuatannya kemungkinan besar (dengan melihat letak lokasi

dan lainnya), lebih murah bila dikonversikan dengan kekuatan yang dapat

dihasilkan.

2. Pelaksanaannya lebih mudah.

3. Di Indonesia, peralatan yang digunakan tidak sulit untuk didapatkan.

4. Para pekerja di Indonesia sudah cukup terampil untuk melaksanakan

bangunan yang mempergunakan pondasi tiang pancang.

5. Waktu pelaksanaannya relatif lebih cepat.

Page 23: BAB 123.Pondasi Dalam

Makalah Pondasi DalamMelati Nurani Nayu 3sipil1pagi 2011

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penggunaan pondasi dalam adalah pada kondisi apabila tanah dasar

yang dibawah bangunan tersebut tidak mempunyai daya dukung (bearing

capacity) yang cukup untuk memikul berat bangunan dan beban diatasnya, dan

bila letak tanah keras terletak pada posisi yang sangat dalam. Metode yang

digunakan pada pembuatan pondasi dalam adalah dengan ditumbuk,

digetarkan, ditanam/dipancang, penetrasi dan digali

Pondasi dalam terbagi atas beberapa jenis berdasarkan materi yang

digunakan, teknik pemasangan, dan penyaluran beban.

Keuntungan pemakaian pondasi dalam pada konstruksi adalah

pelaksanaan yang mudah dan cepat dengan biaya yang terjangkau untuk

menghasilkan kekuatan yang dibutuhkan.

3.2 Saran

Saat ini jenis pondasi dalam sangat bervariasi, karena itu diharapkan

agar ada penelitian yang menemukan inovasi baru untuk jenis ataupun metode

pengerjaan pondasi dalam yang kuat dan efisien.

DAFTAR PUSTAKA

Page 24: BAB 123.Pondasi Dalam

Makalah Pondasi DalamMelati Nurani Nayu 3sipil1pagi 2011

Zainal N, ING.HTL, Sri Respati N,Ir, 1995. PONDASI. Bandung : Pusat Pengembangan Politeknik Bandung

Blogspot.com. PENGENALAN TENTANG PONDASI TIANG PANCANG, from http://blog-hendri.blogspot.com . Diakses tanggal 01 Desember 2011

Blogspot.com. Pondasi tiang pancang, from http://kamiharibasuki .blogspot.com/2009/08/jembatan.html. Diakses tanggal 01 Desember 2011

Blogspot.com.Jenis-jenis pondasi, from http://b4nd1t30.blogspot.com/2011/07/jenis-jenis-pondasi.html. Diakses tanggal 01 Desember 2011

Blogspot.com. Pondasi Dalam, from http://civilition.blogspot.com/2011/06/pondasi-dalam.html. Diakses tanggal 01 Desember 2011

Wordpress.com. Negative Skin Friction, from http://intelektual05.wordpress.com/home/negative-skin-friction/. Diakses tanggal 01 Desember 2011

Blogspot.com. Alat Pemancang Pondasi Tiang Pancang, from http://bloggook.blogspot.com/2011/11/alat-pemancang-pondasi-tiang-pancang.html. Diakses tanggal 01 Desember 2011