Top Banner

of 28

Bab 1 - Pengantar Metode Numerik Dan Scilab

Nov 02, 2015

Download

Documents

mibnusafari

Pengantar metnum
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Bab 1 Pengantar Metode Numerik dan Scilab

    Muhammad Haris Mahyuddin, S.T., M.Eng.

  • Metode Analitik vs Metode Numerik

    Persoalan yang melibatkan model matematika banyak muncul dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, seperti dalam bidang fisika, kimia, ekonomi, atau pada persoalan rekayasa (engineering)

    Seringkali model matematika tersebut muncul dalam bentuk yang tidak ideal atau rumit. Model matematika yang rumit ini kadang-kadang tidak dapat diselesaikan dengan metode analitik

    Metode analitik adalah metode penyelesaian model matematika dengan rumus-rumus aljabar yang sudah baku (lazim) dan yang memberikan solusi sesungguhnya (error sama dengan nol)

    Contoh: 1. Tentukan akar-akar persamaan polinom berikut

    2. Hitung nilai integral-tentu berikut:

    Contoh di atas adalah contoh persoalan yang rumit, yang tidak bisa kita selesaikan dengan rumus aljabar seperti rumus abc yang terkenal itu ataupun dengan teknik integrasi sederhana yang kita tahu.

    Dengan kata lain, kita tidak bisa memecahkan masalah di atas dengan menggunakan metode analitik atau metode sejati

    Bila metode analitik tidak dapat lagi diterapkan, maka solusi persoalan sebenarnya masih dapat dicari dengan menggunakan metode numerik.

    Metode numerik adalah teknik yang digunakan untuk memformulasikan persoalan matematik sehingga dapat dipecahkan dengan operasi perhitungan/aritmetika biasa (tambah, kurang, kali, dan bagi).

    23.47 1.256 + 1204 + 153 1202 + 100 = 0

    45.37 +100

    4

    +4

    2 + 1

    2.5

    1.2

  • Metode Analitik vs Metode Numerik

    Perbedaan utama antara metode numerik dengan metode analitik adalah Solusi dengan menggunakan metode numerik selalu berbentuk angka. Bandingkan dengan metode analitik yang biasanya

    menghasilkan solusi dalam bentuk fungsi matematik yang selanjutnya fungsi matematik tersebut dapat dievaluasi untuk menghasilkan nilai dalam bentuk angka

    Dengan metode numerik, kita hanya memperoleh solusi yang menghampiri atau mendekati solusi sejati sehingga solusi numerik dinamakan juga solusi hampiran (approxomation) atau solusi pendekatan, namun solusi hampiran dapat dibuat seteliti yang kita inginkan. Solusi hampiran jelas tidak tepat sama dengan solusi sejati, sehingga ada selisih antara keduanya. Selisih inilah yang disebut dengan galat (error).

    Diberikan persoalan integrasi-tentu berikut:

    Dengan metode analitik, kita dapat menemukan solusi sejatinya berupa fungsi yang kemudian kita evaluasi menjadi bentuk angka (numerik)

    Bandingkan bila persoalan integrasi tersebut diselesaikan dengan metode numerik pada slide berikutnya

    Contoh Ilustrasi:

    = 4 2 1

    1

    =1

    + 1+1 + = 4

    3

    3=1

    =1

    =22

    3

  • Metode Analitik vs Metode Numerik

    Tentu kita masih ingat bahwa interprestasi geometri integral f(x) dari x=a sampai x=b adalah luas daerah yang dibatasi oleh kurva f(x) itu sendiri, sumbu x, garis x=a, dan garis x=b

    Luas daerah tersebut dapat dihampiri dengan cara membagi daerah integrasi [-1, 1] atas sejumlah trapesium dengan lebar 0.5 seperti gambar di atas, maka luas daerah integrasi dihampiri dengan luas kempat buah trapesium, atau

    Solusi sejatinya adalah 22/3=7.33, sehingga solusi hampiran di atas memiliki galat (error) sebesar 7.33 7.25 = 0.08333... Solusi hampiran yang lebih teliti dapat dibuat dengan membuat lebar trapesium menjadi lebih kecil

    + + +

    1 + 1

    20.5

    2+

    1

    2+ 0

    0.5

    2+ 0 +

    1

    20.5

    2+

    1

    2+ 1

    0.5

    2

    0.5

    23 + 7.5 + 8 + 7.5 + 3

    7.25

  • Perananan Komputer dalam Metode Numerik

    Komputer sebagai alat hitung sangat berperan besar dalam menyelesaikan persoalan dengan metode numerik. Di samping karena metode numerik adalah berupa operasi aritmetika dasar seperti penjumlahan, perkalian, pembagian yang bisa dikerjakan oleh komputer, komputernya sendiri pun adalah alat hitung yang tidak kenal bosan dan lelah, sehingga operasi aritmetika yang dilakukan berulang-ulang dalam metode numerik sangatlah cocok menggunakan komputer

    Kita dapat membuat program dengan menggunakan bahasa Fortran, Pascal, C, C++, dll untuk menyelesaikan persoalan menggunakan metode numerik

    Tapi kita juga bisa langsung menggunakan beberapa aplikasi yang sudah ada di pasaran tanpa harus menulis program numerik. Contoh beberapa aplikasi tersebut adalah Matlab, Mathematica, Scilab, dll

    Pada aplikasi-aplikasi numerik tersebut bukan berarti kita tidak perlu menulis program, tapi uniknya adalah aplikasi tersebut sudah menyediakan beberapa library yang berisi rutin-rutin yang siap digabung dengan program utama yang ditulis user.

    Dalam metode numerik utamanya adalah pengulangan operasi aritmetika, sehingga kecepatan komputer menjadi penting. Berkat kemajuan teknologi komputer, perkembangan metode numerik dalam menyelesaikan berbagai permasalahan kerekayasaan pun bergerak cepat.

  • Tahap-tahap Memecahkan Persoalan Secara Numerik

    Ada enam tahap yang dilakukan dakam pemecahan persoalan dunia nyata dengan metode numerik, yaitu: 1. Pemodelan

    Ini adalah tahap pertama. Persoalan dunia nyata dimodelkan ke dalam persamaan matematika

    2. Penyederhanaan model Model matematika yang dihasilkan dari tahap 1 mungkin saja terlalu kompleks, yaitu memasukkan banyak peubah

    (variable) atau parameter. Semakin kompleks model matematikanya, semakin rumit penyelesaiannya. Mungkin beberapa penyederhanaan dibuat

    sehingga beberapa parameter dapat diabaikan. Contohnya, faktor gesekan udara diabaikan sehingga koefisian gesekan di dalam model dapat dibuang. Model

    matematika yang diperoleh dari penyederhanaan menjadi lebih sederhana sehingga solusinya akan lebih mudah diperoleh.

    3. Formulasi numerik

    Setelah model matematika yang sederhana diperoleh, tahap selanjutnya adalah memformulasikannya secara numerik, antara lain: a. menentukan metode numerik yang akan dipakai bersama-sama dengan analisis galat awal (yaitu taksiran galat, penentuan ukuran langkah, dan sebagainya).

    Pemilihan metode didasari pada pertimbangan: - apakah metode tersebut teliti? - apakah metode tersebut mudah diprogram dan waktu pelaksanaannya cepat? - apakah metode tersebut tidak peka terhadap perubahan data yang cukup kecil?

    b. menyusun algoritma dari metode numerik yang dipilih. 4. Pemrograman

    Menerjemahkan algoritma ke dalam program komputer dengan menggunakan salah satu bahasa pemrograman

    5. Operasional/Uji Coba 6. Evaluasi

  • Perbedaan Metode Numerik dan Analisis Numerik

    Untuk persoalan tertentu tidaklah cukup kita hanya menggunakan metode untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Kita juga perlu mengetahui apakah metode tersebut memang memberikan solusi hampiran yang baik, dan seberapa baik hampiran itu. Karenanya, kita perlu kajian baru dinamakan analisis numerik.

    Metode numerik adalah algoritma, menyangkut langkah-langkah penyelesaian persoalan secara numerik Analisis numerik adalah terapan matematika untuk menganalisis metode. Dalam analisis numerik, hal utama yang

    ditekankan adalah analisis galat dan kecepatan konvergensi sebuah metode Tugas para analis numerik ialah mengembangkan dan menganalisis metode numerik. Termasuk di dalamnya pembuktian

    apakah suatu metode konvergen, dan menganalisis batas-batas galat solusi numerik.

    Terdapat banyak sumber galat, diantaranya tingkat ketelitian model matematika, sistem aritmetik komputer, dan kondisi yang digunakan untuk menghentikan proses pencarian solusi.

    Semua ini harus dipertimbangkan untuk menjamin ketelitian solusi akhir yang dihitung

  • Pendahuluan dan Instalasi Scilab

    Scilab merupakan salah satu perangkat lunak yang lisensinya bebas biaya yang bisa didownload di https://www.scilab.org/

    Hampir menyerupai Matlab sebagai sebuah program interaktif untuk komputasi numerik dan visualisasi data Karena dasar dari penyelesaian sistem persamaan aljabar linier simultan adalah matriks, dalam Scilab pengembangan

    variabelnya dilakukan melalui pendekatan matriks.

    Tutorial: https://www.scilab.org/resources/documentation/tutorials http://www.openeering.com/scilab_tutorials

  • Pendahuluan dan Instalasi Scilab

    Membuka SciNotes

    SciNotes adalah jendela text editor yang berfungsi untuk menuliskan program Scilab yang dapat disimpan

    Membuka File

    Membuka file berekstensi *.sce atau *.sci

    Cut

    Copy

    Paste

    Clear Console

    Scilab Preferences

    Help Browser

    Module Manager

    Scilab Demo

    Xcos

    Print

    Membersihkan area konsol

    Editor grafis (tanpa menulis program) untuk mendesain model sistem dinamika hibrid

    Mendowload dan menginstall modul-modul yang disediakan pada Scilab atoms.scilab.org

    Mengatur setting Scilab

    Membuka jendela pencarian bantuan

    Menampilkan beberapa pilihan demo Scilab yang tersedia

  • Pendahuluan dan Instalasi Scilab

    Perintah bisa langsung dituliskan di jendela konsol scilab setelah tanda panah -->

    Semua variabel yang dituliskan pada konsol akan terekam di jendela Varible Browser

    Koma dituliskan dengan menggunakan titik (.). Misalnya, akan ditulis 0.25, bukan 0,25

    Contoh: mencari luas lingkaran berdasarakan rumus D2

    Terlihat pada Varible Browser, varibel D dan variabel luas dituliskan dalam bentuk matriks bertipe data Double

    Perintah yang kita tuliskan pun terekam pada jendela Command History

    Console

    Variable Browser

    -->D=6

    D =

    6.

    -->luas=0.25*%pi*D^2

    luas =

    28.274334

  • Pendahuluan dan Instalasi Scilab

    Pada contoh di slide sebelumnya, rumus D2 hanya dapat dipakai sekali saja. Artinya, jika nilai D diganti, maka rumus tersebut harus ditulis ulang

    Untuk mengatasi hal ini, Scilab menyediakan fasilitas penulisan fungsi, sehingga dengan fungsi ini pada dasarnya penyusunan subprogram sudah dimulai

    Contoh:

    Pada contoh di atas, A adalah output, luas adalah nama modul, D adalah input, persamaan harus menggunakan variabel yang sama dengan output

    Pada baris kedua, modul luas digunakan untuk menghitung luas lingkaran dengan D=3 dan hasilnya disimpan pada variabel ls (tidak disimpan dalam suatu variabel pun bisa)

    Selama program tidak keluar atau perintah clear belum dituliskan, maka modul dengan nama luas masih dapat digunakan

    dengan mengganti-ganti nilai D.

    Fungsi

    Perintah deff((out)=modul(in1,in2,),persamaan)

    -->deff(A=luas(D, r),A=0.5*%pi*D*r)

    -->ls=luas(3, 1.5)

    ls =

    7.0685835

  • Pendahuluan dan Instalasi Scilab

    Permasalahan yang muncul dengan menuliskan program pada jendela kerja seperti pada contoh di slide sebelumnya, antara lain adalah 1. Program tidak dapat disimpan sehingga kalau sudah keluar dari Sciab, modul yang telah terdefinisikan akan hilang

    (tapi akan tetap muncul pada jendela Command History asalkan pada komputer yang sama). 2. Untuk program yang panjang, kesalahan penulisan atau program akan sulit untuk diedit

    Dengan menggunakan jendela editor seperti SciNotes yang disediakan Scilab (atau bisa juga menggunakan notepad++

    atau text editor lainnya), perintah-perintah bisa dituliskan terlebih dahulu, kemudian disimpan sebagai file, baru dieksekusi

    Jika kita tidak menggunakan text editor seperti SciNotes ini, perintah akan dieksekusi ketika tombol enter/return ditekan, sedangkan jika menggunakan Scipad, perintah-perintah bisa dituliskan/dikumpulkan terlebih dahulu sebagai suatu file, baru kemudian diekskusi

    Dengan kata lain, SciNotes memudahkan menulis/mengedit program yang dibuat.

    SciNotes

    function hsl=luasbs(D)

    hsl=0.25*%pi*D.^2

    endfunction

    Penulsan fungsi diawali dengan function dan diakhiri dengan endfunction

    Pada saat menyimpan dengan save as untuk suatu function, Scilab akan memberi nama default sesuai dengan nama modul

    Program fungsi selalu mempunyai ekstensi *.sci

  • Pendahuluan dan Instalasi Scilab

    Saat kembali ke jendela konsol, fungsi atau perintah pada jendela editor SciNotes tidak bisa digunakan sebelu dieksekusi. Oleh karena itu kita perlu perintah -->exec() yang dituliskan di jendela konsol

    Atau bisa menekan tombol pada icon bar yang terletak di bagian atas SciNotes

    Ketika eksekusi program luasbs.sci dijalankan, tak nampak ada perubahan apa pun. Namun ketika nama fungsi dipanggil dengan cara menuliskannya pada jendela konsol, tampak bahwa fungsi luasbs sudah aktif dan memberika hasil perhitungan seperti di bawah ini

    Perintah Eksekusi File Scilab

    -->luasbs(3) // menghitung luas untuk D=3

    ans =

    7.0685835

    -->exec(c:MyDocumentsscilabluasbs.sci);

    -->dm=[2 3]

    dm =

    2. 3.

    -->luasbs(dm) // menghitung luas untuk D=2 dan D=3

    ans =

    3.1415927 7.0685835

  • Pendahuluan dan Instalasi Scilab

    Modul atau fungsi dapat digunakan dalam bagian dari fungsi lain (fungsi dalam fungsi) Sebagai contoh, untuk menghitung volume tabung, luas lingkaran alas dasar dikalikan dengan tinggi tabung

    Apabila fungsi atau modul yang akan digunakan cukup banyak, maka penggunaan getf() menjadi tidak efektif Untuk mengatasi ini, Scilan menyediakan fasilitas untuk membuat semua file dnegan ekstensi *.sci dalam suatu folder

    yang akan dibuat menjadi library

    Untuk memanggil fungsi-fungsi yang sudah dijadikan library, dapat digunakan perintah load()

    Menggunakan Fungsi pada suatu Fungsi

    -->genlib(libsbs,c:/MyDocuments/scilab)

    -->ls c:/MyDocuments/scilab // untuk menampilkan isi file dalam folder scilab

    Perintah get(alamat_file)

    function V=volbs(h,D)

    get(c:/MyDocuments/scilab/luasbs.sci)

    V=h*luasbs(D)

    endfunction

    Perintah genlib(nama,alamat_direktori)

    Perintah load(flie_dir/lib)

    -->load(c:/MyDocuments/scilab/lib)

  • Varibel dalam Scilab

    Variabel adalah suatu naa yang digunakan untuk menyimpan nilai dari suatu objek Nilai variabel dapat berupa angka riil ataupun nonriil, berupa bentuk persamaan maupun rangkaian huruf atau angka Contoh:

    Di samping variabel-variabel yang kita definisikan sendiri, Scilab menyediakan konstanta yang telah terdefinisi sebelumnya. Gunakan perintah who untuk menampilkan seluruh konstanta yang disediakan Scilab

    Konstanta-konstanta tersebut ditandai dengan % di depannya, antar lain:

    -->Luas=5;

    -->Nama=Budi;

    -->Y=2*x^2-4*x+6;

    -->M=[1 2 3; 5 7 9];

    Konstanta Spesial pada Scilab

    Nilai/Keterangan

    %pi = 3.1415927

    %i 1

    %e = 2.7182818

    %t dan %f True dan False dalam konstanta Boolean

  • Varibel dalam Scilab

    Sama halnya dengan Matlab, Scilab adalah perangkat lunak berbasikan matriks, sehingga menganggap semua variabel data dalam bentuk matriks

    Penuilsan matriks diawali dan diakhiri dengan tanda kurung siku [..] Tiap elemen matriks dipisahkan dengan tanda spasi atau koma, sdangkan untuk berpindah pada baris berikutnya

    digunakan tanda titik koma (;) Contoh:

    Untuk membuat deret angka dalam matriks satu baris dugunakan perintah berikut

    Jika nilai step tidak dituliskan, maka akan digunakan nilai default step=1

    Untuk membuat interaksi dengan user berupa input data, digunakan perintah berikut

    Jika string atau s tidak dituliskan, maka tipe data input adalah default yaitu Double

    -->M=[1 2 3; 5 7 9]

    -->B=[3,6,7; 5,1,6; 8,19,3]

    Matriks, Deret Angka, Input

    Perintah Z=awal:step:akhir

    -->X=1:4

    -->Y=1:0.5:4

    Perintah X=input(pesan,string atau s)

    -->jari-jari=input(masukan nilai jari-jari: )

    -->nama=input(masukan nama: , s)

  • Pemrograman dengan Scilab

    Khususnya pada metode numerik, pemrograman komputer merupakan penggabungan dari tiga unsur, yaitu komparasi (perbandingan), kondisional (pemilihan), dan repetisi (perulangan)

    Contoh:

    Dalam Scilab ada lima operator yang dapat digunakan untuk perbandingan dan 3 operator logika seperti tabel berikut

    Simbol Keterangan

    == Sama dengan

    < Lebih kecil

    > Lebih besar

    = Lebih besar atau sama dengan

    atau ~= Tidak sama dengan

    Simbol Keterangan

    & and

    | or

    ~ nor

    If-then-else-end

    N=input('Masukan Nilai : ')

    if N >= 60 then

    disp(lulus)

    else

    disp(mengulang)

    end

  • Pemrograman dengan Scilab

    Contoh:

    Struktur

    If-then-elseif-then-end

    NA = input(Masukan nilai angka : )

    if NA >= 80 then disp(A)

    elseif NA >= 70 & NA < 80 then disp (B)

    elseif NA >= 60 & NA < 70 then disp (C)

    elseif NA >= 55 & NA < 60 then disp (D)

    else disp(Tidak Lulus)

    end

    Select-case-else-end

    select pil //pil adalah variabel yang menjadi syarat

    case opt1 then //opt1 adalah nilai dari syarat

    perintah_1

    case opt2 then

    perintah_2

    ...

    else

    perintah_n

    end

  • Pemrograman dengan Scilab

    Buatlah program untuk menghitung luas segitiga, segi empat, dan lingkaran! User diberikan pilihan untuk memilih satu diantara 3 bentuk tersebut. Austin bonus nilai PR 20

    Latihan

  • Pemrograman dengan Scilab

    Contoh:

    Struktur Perulangan dengan Syarat

    Contoh: menghitung volume bola dgn jari-jari 2.5-4.5 dengan beda 0.5

    For-end

    X = [5 8 21 23 9 12 16 32 35]

    jumlah = 0

    for i=1:9

    jumlah = jumlah + X(i)

    end

    While-end

    while kondisi

    perintah

    end

    //ATAU DALAM 1 BARIS:

    while kondisi do perintah, end

    while kondisi then perintah, end

    while kondisi, perintah, end

    r=2.5;

    while r < 5

    vol=(4/3)*%pi*r^3;

    disp([r,vol])

    r=r+0.5;

    end

  • Visualisasi Grafik dengan Scilab

    Visualisasi 2 Dimensi

    Contoh perintah plot:

    x = [0:0.1:2*%pi]

    //set(current_figure,1)

    plot(sin(x))

    //set(current_figure,2)

    plot(x,sin(x))

    Perintah plot(x,y) atau plot(y)

  • Visualisasi Grafik dengan Scilab

    Visualisasi 2 Dimensi

    Untuk grafik 2D, perintah selain plot yang disediakan Scilab adalah plot2d Perintah plot2d memiliki beberapa kelebihan, yaitu:

    1. Dapat memvisualisasikan beberapa grafik sekaligus pada saat yang bersamaan 2. Garis dan warna garis dapat ditentukan secara spesifik 3. Judul grafik, label pada sumbu x dan y dapat ditampilkan

    Contoh:

    x = [0:0.1:2*%pi];

    y1=sin(x);

    y2=cos(x);

    plot2d([x x],[y1 y2], [-4 -8])

    xtitle(gambar gabungan sin_x dan cos_x, sumbu x, sumbu y)

  • Visualisasi Grafik dengan Scilab

    Visualisasi 2 Dimensi

    Bentuk garis bisa diubah dengan menggunakan perintah style seperti pada tabel di bawah ini

    Dimana x & y harus memiliki ukuran matriks yang sama yaitu [nl, nc]. nc adalah jumlah kurva dan nl adalah jumlah data Hasil visualisasi grafik bisa dikopi ke Ms Word misalnya dengan cara klik File > Copy to clipboard

    Menampilkan beberapa grafik dalam satu window:

    Dimana m: jumlah baris, n: jumlah kolom, p: urutan grafik

    Perintah Tampilan

    0 Garis

    -1 +

    -2 X

    -3

    -4

    Perintah Tampilan

    -5

    -6

    -7

    -8 wajik bertanda plus

    -9

    Perintah Tampilan

    1 Hitam

    2 Biru

    3 Hijau

    5 Merah

    6 Pink

    Perintah plot2d(x, y, [style])

    Perintah xtitle(judul, x_label, y_label, z_label)

    Perintah subplot(m,n,p)

  • Visualisasi Grafik dengan Scilab

    Visualisasi 2 Dimensi

    Contoh:

    x = [0:0.1:2*%pi];

    y1=sin(x);

    y2=cos(x);

    subplot(1,2,1)

    plot2d(x,y1)

    xtitle(gambar 1, x, y1)

    subplot(1,2,2)

    plot2d(x,y2)

    xtitle(gambar 2, x, y2)

  • Pengelolaan Data dengan Scilab

    Pengelolaan data dari file luar sangatlah penting untuk keperluan numerik, oleh karena itu Scilab memfasilitasi pembacaan dan penulisan data dari dan ke dalam sebuah file

    Contoh:

    Data yang begitu banyak tersedia pada file excel dapat diakses dengan mengetahui lokasi tab dan lokasi sel nya.

    Perintah xsimpan=write(nama_file, nama_matriks_yang_akan_disimpan)

    Perintah [x]=read(nama_file, jumlah_baris, jumlah_kolom)

    Hsl = [4 3 5; 7 9 2]

    simpan=write(C:/try.dat, Hsl)

    [baca] = read(C:try.dat,2,3)

    Mengolah data spreadsheet (excel)

    Perintah data = readxls(file_path)

  • Pengelolaan Data dengan Scilab

    Contoh:

    -->[baca] = readxls(C:scinumFisbs.xls)

    -->tab2 = baca(2);

    -->BM_Acetone = tab2(5,3)

  • Graphical User Interface / Antarmuka Scilab

    Perangkat lunak pada umumnya telah menggunakan bantuan tombol dengan ikon tertentu untuk mengeksekusi perintah tertentu

    Perintah visualisasi seperti itu disebut antarmuka pengguna atau graphical user interface (GUI). Dengan menggunakan GUI, pengguna bisa lebih mudah dalam menggunakan perangkat lunak yang dikembangkan.

    Salah satu fasilitas GUI daam Scilab adalah fasilitas interaktif untuk memilih, yaitu dengan perintah x_choose

    Sebagai contoh, kita akan melakukan perhitungan tekanan uap murni dari komponen berdasarkan persamaan di bawah ini

    Dimana: : tekanan uap murni komponen k A, B, C : konstanta yang nilainya tergantung dari komponen T : suhu mutlak

    Data A, B, C disediakan untuk masing-masing komponen dalam file Excel Agar program yang dibuat lebih bersifat interaktif, user hanya tinggal memilih komponen yang akan dihitiung tekanan

    uapnya dan tidak perlu melihat data A, B, dan C

    ln =

    +

    //buka data dari Excel

    Data=readxls(C:scinumDataFisbs.xls);

    dtlb1=Data(3);

    dfnamakom=dtlb1(:,2);

    //memilih komponen

    judul=[BANK DATA; Pilih Komponen];

    Nokomp=x_choose(dfnamakom,judul,Selesai)

    Perintah [num]=x_choose(items,title,button)

  • Graphical User Interface / Antarmuka Scilab

    Jika salah satu nama di double-click, maka varibel Nokomp akan akan berubah nilainya sesuai dengan no urut pada file excel. Jika tombol selesai diklik, maka Nokomp=0

    //buka data dari Excel

    Data=readxls(C:scinumDataFisbs.xls);

    dtlb1=Data(3);

    dfnamakom=dtlb1(:,2);

    //memilih komponen

    judul=[BANK DATA; Pilih Komponen];

    nokomp=x_choose(dfnamakom,judul,Selesai)

    //detail informasi komponen

    Namakom=dtlb1(nokomp,2);

    A=dtlb1(nokomp,3);

    B=dtlb1(nokomp,4);

    C=dtlb1(nokomp,5);