BAB I
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM GEOLOGI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Pengertian Geologi
Geologi adalah kelompok ilmu yang mempelajari bumi secara
menyeluruh baik dari pembentukan, komposisi, sejarah dan proses
proses alam yang telah dan sedang berlangsung (menjadikan muka bumi
seperti saat ini).
Geologi modern berkembang pada akhir abad ke -18. Pada tahun
1975, James Hutton menerbitkan bukunya yang berjudul Theory of the
Earth dimana ia mencetuskan doktrin Uniformitarianism (gaya atau
proses yang membentuk permukaan bumi seperti yang kita amati
sekarang ini, telah berlangsung sejak terbentuknya bumi).
Tahun 1912, Alfred Wegenar mencetuskan teori pengapungan benua,
yang menduga bahwa pada mulanya benua Amerika Selatan dan Afrika
bersatu, dan kemudian berpisah menjadi seperti saat sekarang yang
terpisah oleh samudra Atlantik. Sejak tahun 1960 berkembanglah
Teori Pengapungan Benua ( Continental Drift ) yang sekarang di
kenal dengan Teori Tektonik Lempeng. Teori ini dapat menjelaskan
dan menyederhanakan banyak hal mengenai gejala-gejala alam yang
semula di anggap misterius. Seperti gempa bumi yang datangnya
secara tiba-tiba dan gunung api yang tiba-tiba meletus.
Ilmu geologi merupakan ilmu yang sangat nyata (practical
science), karena ilmu geologi berdasarkan hasil observasi dan dapat
dibuktikan (tested). Pengetahuan tentang ilmu kimia, fisika,
matematika dan biologi yang memadai akan sangat menunjang dalam
mempelajari geologi. 1.2Cabang Cabang Ilmu Geologi
Ilmu geologi terus berkembang dan terbagi lagi menjadi ilmu-ilmu
yang menjadi dasar geologi. Cabang-cabang ilmu geologi tersebut
diantaranya : Mineralogi, Petrologi, stratigrafi, Paleontologi,
Geologi Struktur, Geomorfologi, Geofisika, Geokimia, dan lain
sebagainya.
1. Mineralogi
Mineralogi merupakan ilmu bumi yang berfokus pada sifat kimia,
struktur kristal, dan fisika dari mineral. Studi ini juga mencakup
proses pembentukan dan perubahan mineral. International
Mineralogical Association merupakan suatu organisasi yang
beranggotakan organisasi-organisasi yang mewakili para ahli
mineralogi dari masing-masing negara. Aktivitasnya mencakup
mengelolaan penamaan mineral (melalui Komisi Mineral Baru dan Nama
Mineral), lokasi mineral yang telah diketahui, dan sebagainya.
Sampai dengan 2004 telah terdapat lebih dari 4000 species mineral
yang diakui oleh IMA. Dari kesemua itu, 150 dapat digolongkan umum,
50 lainnya kadang-kadang, dan sisanya jarang sampai sangat jarang.
Belakangan ini, dengan disebabkan oleh perkembangan teknik
eksperimental (seperti defraksi neutron) dan kemampuan komputasi
yang ada, telah memungkinkan simulasi prilaku kristal berskala atom
dengan sangat akurat, ilmu ini telah berkembang luas hingga
mencakup permasalahan yang lebih umum dalam bidang kimia anorganik
dan fisika padat. Meskipun demikan, bidang ini tetap berfokus pada
struktur kristal yang umumnya dijumpai pada mineral pembentuk
batuan (seperti pada mineral lempung dan kerangka silikat). Secara
khusus, bidang ini telah mencapai kemajuan mengenai hubungan
struktur mineral dan kegunaannya; di alam, contoh yang menonjol
berupa akurasi perhitungan dan perkiraan sifat elastik mineral,
yang telah membuka pengetahuan yang mendalam mengenai perilaku
seismik batuan dan ketidakselarasan yang berhubungan dengan
kedalaman pada seismiogram dari mantel bumi. Sehingga, dalam
kaitannya dengan hubungan antara fenomena berskala atom dan sifat
sifat makro, ilmu mineral (seperti yang umumnya diketahui saat ini)
kemungkinan lebih berhubungan dengan ilmu material daripada ilmu
lainnya.
2. PetrologiPetrologi adalah bidang geologi yang berfokus pada
studi mengenai batuan dan kondisi pembentukannya. Ada tiga cabang
petrologi, berkaitan dengan tiga tipe batuan beku, metamorf, dan
sedimen. Kata petrologi itu sendiri berasal dari kata Bahasa Yunani
petra, yang berarti batu.
a. Petrologi batuan beku berfokus pada komposisi dan tekstur
dari batuan beku.
b. Petrologi batuan sedimen berfokus pada komposisi dan tekstur
dari batuan sedimen.c. Petrologi batuan metamorf berfokus pada
komposisi dan tekstur dari batuan metamorf.Petrologi memanfaatkan
bidang klasik mineralogi, petrografi mikroskopis dan analisa kimia
untuk menggambarkan komposisi dan tekstur batuan. Ahli petrologi
modern juga menyertakan prinsip geokimia dan geofisika dalam
penelitian kecenderungan dan siklus geokimia dan penggunaan data
termodinamika dan eksperimen untuk lebih mengerti asal batuan.
Petrologi eksperimental menggunakan perlengkapan tekanan tinggi,
suhu tinggi untuk menyelidiki geokimia dan hubungan fasa dari
material alami dan sintetis pada tekanan dan suhu yang ditinggikan.
Percobaan tersebut khususnya berguna utuk menyelidiki batuan pada
kerak bagian atas dan mantel bagian atas yang jarang bertahan dalam
perjalanan kepermukaan pada kondisi asli.
3. Stratigrafi
Stratigrafi adalah studi mengenai sejarah, komposisi dan umur
relatif serta distribusi perlapisan tanah dan interprestasi lapisan
lapisan batuan untuk menjelaskan sejarah bumi. Dari hasil
perbandingan atau korelasi antarlapisan yang berbeda dapat
dikembangkan lebih lanjut studi mengenai litologi
(litostratigrafi), kandungan fosil (biostratigrafi), dan umur
relatif maupun absolutnya (kronostratigrafi). Stratigrafi kita
pelajari untuk mengetahui luas penyebaran lapisan batuan.
4Paleontologi
Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sejarah
kehidupan di bumi termasuk hewan dan tumbuhan zaman lampau yang
telah menjadi fosil.
5.Geologi Struktur
Geologi struktur adalah studi mengenai distribusi tiga dimensi
tubuh batuan dan permukaannya yang datar ataupun terlipat, beserta
susunan internalnya. Geologi struktur mencakup bentuk permukaan
yang juga dibahas pada studi geomorfologi, metamorfisme, dan
geologi rekayasa. Dengan mempelajari struktur tiga dimensi batuan
dan daerah, dapat dibuat kesimpulan mengenai sejarah tektonik,
lingkungan geologi pada masa lampau dan kejadian deformasinya. Hal
ini dapat dipadukan pada waktu dengan menggunakan kontrol
stratigrafi maupun geokronologi, untuk menentukan waktu pembentukan
struktur tersebut.
Secara lebih formal dinyatakan sebagai cabang geologi yang
berhubungan dengan proses geologi dimana suatu gaya telah
menyebabkan transformasi bentuk, susunan, atau susunan internal
yang lain.
6.Geomorfologi
Geomorfologi adalah sebuah studi ilmiah terhadap permukaan bumi
dan proses yang terjadi terhadapnya. Secara luas,berhubungan dengan
landform (bentuk lahan) tererosi dari batuan yang keras, namun
bentuk kontruksinya dibentuk oleh runtuhan batuan, dan terkadang
oleh perilaku organisme di tempat mereka hidup. Surface (permukaan)
jangan di artikan secara sempit; harus termasuk juga bagian kulit
bui yang paling jauh. Kenampakan subsurface terutama di daerah
batugamping sangat penting dimana sistem gua terbentuk dan
merupakan bagian yang integral dari
geomorfologi.7.GeofisikaGeofisika adalah bagian dari ilmu bumi yang
mempelajari bumi menggunakan kaidah atau prinsip-prinsip fisika. Di
dalamnya termasuk juga meteorologi, elektrisitas atmosferis dan
fisika ionosfer. Penelitian geofisika untuk mengetahui kondisi di
bawah permukaan bumi melibatkan pengukuran di atas permukaan bumi
dari parameter-parameter fisika yang dimiliki oleh batuan di dalam
bumi. Dari pengukuran ini dapat ditafsirkan bagaimana sifat-sifat
dan kondisi di bawah permukaan bumi baik itu secara vertikal maupun
horisontal.
Dalam skala yang berbeda, metode geofisika dapat diterapkan
secara global yaitu untuk menentukan struktur bumi, secara lokal
yaitu untuk eksplorasi mineral dan pertambangan termasuk minyak
bumi dan dalam skala kecil yaitu untuk aplikasi geoteknik
(penentuan pondasi bangunan dan lain - lain).
Di Indonesia, ilmu ini dipelajari hampir di semua perguruan
tinggi negeri yang ada. Biasanya geofisika masuk ke dalam fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), karena memerlukan
dasar-dasar ilmu fisika yang kuat, atau ada juga yang memasukkannya
ke dalam bagian dari Geologi. Saat ini, baik geofisika maupun
geologi hampir menjadi suatu kesatuan yang tak terpisahkan dari
ilmu bumi. Bidang kajian ilmu geofisika meliputi meteorologi
(udara), geofisika bumi padat dan oseanografi (laut).
Beberapa contoh kajian dari geofisika bumi padat misalnya
seismologi yang mempelajari gempa bumi, ilmu tentang gunung api
(Gunung Berapi) atau volcanology, geodinamika yang mempelajari
dinamika pergerakan lempeng-lempeng di bumi, dan eksplorasi seismik
yang digunakan dalam pencarian hidrokarbon.Secara umum, metode
geofisika dibagi menjadi dua kategori yaitu metode pasif dan aktif.
Metode pasif dilakukan dengan mengukur medan alami yang dipancarkan
oleh bumi. Metode aktif dilakukan dengan membuat medan gangguan
kemudian mengukur respons yang dilakukan oleh bumi. Medan alami
yang dimaksud disini misalnya radiasi gelombang gempa bumi, medan
gravitasi bumi, medan magnetik bumi, medan listrik dan
elektromagnetik bumi serta radiasi radioaktivitas bumi. Medan
buatan dapat berupa ledakan dinamit, pemberian arus listrik ke
dalam tanah, pengiriman sinyal radar dan lain
sebagainya.8.Geokimia
Geokimia adalah cabang ilmu geologi yang mempelajari
komposisi-komposisi kimia bagian dari bumi misalnya pada lithosfer
yang sebagian besar komposisi kimianya adalah silikat serta pada
daerah stalaktit dan stalagmit banyak ditemukan CaCO3.
9.Geologi Ekonomi
Geologi ekonomi berhubungan dengan material bumi yang dapat
digunakan untuk tujuan ekonomi dan/atau industri. Material tersebut
mencakup logam mulia dan logam murni, mineral non logam, batu untuk
kontruksi, mineral minyak bumi, batubara, dan air. Istilah ini
umumnya mengacu pada endapan mineral logam dan sumber mineral.
Teknik yang digunakan oleh disiplin ilmu kebumian lainnya (seperti
geokimia, mineralogi, geofisika, dan geologi struktur) dapat
seluruhnya digunakan untuk mengerti, mencari, dan memanfaatkan
suatu endapan bijih.
Geologi ekonomi dipelajari dan dilaksankan oleh para ahli
geologi, walaupun demikian hal ini juga menjadi perhatian penting
untuk para bankir investasi, analis saham dan pekerja lainnya
seperti teknisi, ilmuwan dan konservator lingkungan dikarenakan
akibat jangka panjang industri pengolahan terhadap masyarakat,
perekonomian dan lingkungan. Termasuk juga didalamnya geowisata,
yang merupakan bagian dari ilmu geologi yang mengekploitasi
panorama keindahan alam yang dikarenakan proses proses geoogi,
seperti proses erosi, patahan maupun pelarutan contohnya panorama
goa kapur, air terjun dan lain lain.
10.Geologi Teknik
Geologi teknik adalah ilmu yang mempelajari geologi untuk
kerekayasaan dan erat hubungannya dengan rekayasa sipil. 1.3. Skema
Lingkup Geologi
Dalam mempelajari geologi didasarkan pada fenomena yang terekam
dalam batuan/litologi.
1. Litologi
Bates dan Jackson (1985), mengartikan litologi menjadi 2 :
a. Litologi adalah deskripsi batuan pada singkapan berdasarkan
karaterisiknya, seperti warna, komposisi mineral dan ukuran butir
sinonim dengan Petrografi.b. Litologi adalah kerakterisik fisik
dari batuan.2. Batuan
Batuan ialah segala macam material padat yang menyusun kulit
bumi, baik yang telah padu maupun yang masih lepas. Material padat
dapat terjadi dari agregat mineral yang tersusun oleh satu macam
mineral maupun dari berbagai mineral.
Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam,
terbentuk secara anorganik, mempunyai sifat fisik dan kimia
tertentu,serta mempunyai susunan atom yang teratur.
Benda padat homogen padat artinya bahwa mineral hanya terdri
dari satu fase padat yang tidak diartikan menjadi senyawa senyawa
sederhana hasil dari proses fisika.
Maksud terbentuk secara anorganik adalah terbentuk bukan dari
hasil aktivitas organik seperti hewan dan tumbuhan. Lebih lanjut
dari maksud ini adalah karena kemungkinan adanya senyawa lain yang
menjadi mineral. Senyawa lain disini bisa sepert senyawa organik,
misalnya seperti kalsium oksalat hidrokarbon dan senyawa senyawa
yang terdapat pada batubara.
Mineral mempunyai komposisi kimia yng tertentu. Hal ini
menunjukkan bahwa mineral merupakan senyawa dari kimia pada batas
batas tertentu hingga dapat dinyatakan dalam rumus kimia.
Atom yang tersusun secara teratur, merupakan ukuran dari derajat
kristalisasi, dimana mineral terbentuk pada suhu yang sesuai dengan
susunan atom dan lebih lanjut dapat merefleksikan keteraturan
bentuk dan permukaan kristal.
Adapun sifat fisik dari mineral yang bisa diidentifikasi antara
lain warna, gores, kekerasan, belahan, pecahan, ketahanan,
perawakan mineral, kemagnetan,ketransparanan, dan kilap. 1.4Sejarah
Ilmu Geologi
1. Teori Malapetaka (Katastrofa)
Sepanjang abad 17 dan 18 doktrin katastrofisme sangat popular,
sehingga para penganutnya percaya bahwa bentuk permukaan bumi dan
segala kehidupan di atasnya terbentuk dan musnah dalam sesaat
akibat suatu bencana (Catastroph) besar. Teori di atas bertahan
hingga pertengahan abad 18, hinga muncul Generelli yang
mengemukakan bahwa sejarah bumi ini berlaku tidak dengan jalan
kekerasan, tetapi kejadian pada masa lampau dapat dijelaskan dengan
bertitik tolak pada kejadian-kejadian zaman sekarang.2. Teori
Uniformitarisma (Uniformitarianisme)
James Hutton (1726-1979), menyelidiki proses sedimentasi yang
terjadi di sungai, danau maupun pantai di daerah Skotlandia.
Menyimpulkan bahwa kenampakan yang dijumpai pada batuan sedimen
yang terbentuk pada masa lampau dijumpai pula pada proses
pembentukan sedimen yang terjadi sekarang. Dari kesimpulan ini,
diperoleh suatu teori konsepi uniformitarisma, yaitu waktu sekarang
adalah merupakan kunci pada masa lampau (present isthe key to the
past). Dengan demikian jika pada masa waktu sekarang terjadi proses
pelapukan, pengangkatan, pelipatan maupun sedimentasi, maka proses
tersebut pernah tejadi juga pada waktu lampau.3. Hukum Steno Steno
ahli geologi Italia, mengadakan pengamatan di beberapa jeram sungai
di Italia dan sepanjang pantai Italia. Hasilnya mengemukakan 3 buah
hukum yang berlaku untuk batuan sediment, yaitua. Hukum
Superposisi, menyatakan bahwa pada batuan sedimen dalam kedudukan
yang belum berubah, bagian atas merupakan bagian yang relatif muda
dibandingkan dengan bagian bawah dalam satu seri sedimentasi.
b. Hukum Kejadian Horisontal, menyatakan bahwa dalam satu seri
perlapisan pada saat mula terbentuk, mempunyai kedudukan
horisontal. Apabila ternyata lapisan tersebut sudah membentuk sudut
dengan bidang horisontal, menunjukkan bahwa perlapisan tersebut
pernah terangkat.
c. Hukum Kejadian Menerus, menyatakan bahwa dalam proses
sedimentasi akan dihasilkan perlapisan yang sama tebal apabila
tidak terjadi usilan/gangguan di tempat terjadinya (dalam cekungan
sedimentasi).
4. Hukum Hubungan Potong Menyilang (Cross-Cutting
Relationship).
Di alam sering dijumpai kenampakan suatu patahan dipotong oleh
patahan lain, suatu seri batuan sedimen dipotong oleh patahan,
suatu seri batuan sedimen dipotong oleh dike batuan beku. Dalam hal
demikian dapat ditentukan mana yang terjadi lebih dahulu dengan
bertitik tolak pada Hukum Hubungan Potong Menyilang.
5. Skala Waktu Geologi
Giovani Arduino (1970) mengusulkan pembagian skala waktu geologi
menjadi Primer,Sekunder,Tersier, dan Kwarter.
1.5Hubungan antara Geologi dengan GeografiGeografi adalah ilmu
yang mencitrakan, menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisa
gejala-gejala alam dan penduduk serta mempelajari corak khas
mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi unsur-unsur bumi
dalam ruang dan waktu.
Geologi mengandung pengertian ilmu tentang planet bumi, geo-nya
diartikan Earth (bumi), sedang geografi mengandung pengertian ilmu
yang menguraikan bumi dan manusia sebagai penghuninya, geo-nya
lebih tepat diartikan World (dunia ). Objeknya sama (bumi), namun
titik pandang kedunya berbeda.
Oleh karena itu, pengetahuan geologi sangat membantu geografi
dalam kajian hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan
alamnya, sehingga geologi merupakan ilmu bantu bagi geografi.
BAB IX
PENUTUP9.1. KesimpulanSetelah melakukan praktikum-praktikum
geologi dasar, maka dapat disimpulkan :1. Geologi merupakan
kelompok ilmu yang membahas tentang sifat-sifat dan bahan-bahan
yang membentuk bumi, struktur, proses-proses yang bekerja baik
didalam maupun diatas permukaan bumi, kedudukannya di alam semesta
serta sejarah perkembangannya sejak bumi ini lahir di alam semesta
hingga sekarang.
2. Teori Tektonik Lempeng dapat menjelaskan dan menyederhanakan
banyak hal mengenai gejala-gejala alam yang semula di anggap
misterius. Seperti gempa bumi yang datangnya secara tiba-tiba dan
gunung api yang tiba-tiba meletus. 3. Lapisan litosfer dibagi
menjadi lempeng-lempeng tektonik (tectonic plates). Di bumi,
terdapat tujuh lempeng utama dan banyak lempeng-lempeng yang lebih
kecil. Lempeng-lempeng litosfer ini menumpang di atas astenosfer.
Mereka bergerak relatif satu dengan yang lainnya di batas-batas
lempeng, baik divergen (menjauh), konvergen (bertumbukan), ataupun
transform (menyamping).4. Bumi adalah planet ketiga dari delapan
planet dalam tata surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar
tahun. Jarak antara bumi dengan matahari adalah 149,6 juta
kilometer atau 1 AU (ing: astronomical unit). 5. Bumi mempunyai
lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut magnetosfer
yang melindung permukaan bumi dari angin matahari, sinar ultra
ungu, dan radiasi dari luar angkasa. 6. Lapisan udara bumi
menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan
udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer,
Termosfer, dan Eksosfer. Lapisan ozon setinggi 50 kilometer, berada
di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi bumi dari sinar
ultra violet.
7. Bukti-bukti dari penanggalan radiometri menunjukkan bahwa
bumi berumur sekitar 4.570 juta tahun. Waktu geologi bumi disusun
menjadi beberapa unit menurut peristiwa yang terjadi pada tiap
periode. Masing-masing zaman pada skala waktu biasanya ditandai
dengan peristiwa besar geologi atau paleontologi, seperti kepunahan
massal. 8. Beberapa kepentingan-kepentingan dalam mempelajari
geologi, yaitu:
a. Ilmu geologi dapat membantu untuk mengetahui dan memahami
awal terjadi dan struktur dari bumi sebagai planet, khususnya
daratan dan lautan yang menyusun kerak bumi.
b. Ilmu geologi dapat membantu menjelaskan karakteristik alam
yang sangat bervariasi dan bagaimana bentang yang sangat berbeda
ini dapat terbentuk dan dimanfaatkan oleh manusia.
c. Pengetahuan geologi sangat membantu untuk mengetahui dimana
mine
ral dan batuan berharga dapat dijumpai.
d. Keberadaan material bangunan sangat tergantung pada kondisi
geologi suatu daerah. Pengetahuan geologi sangat membantu para ahli
bangunan untuk mendapatkan material bahan bangunan.
e. Ilmu geologi sangat penting dalam hubungannya dengan sumber
daya air, karena keberadaan air sangat tergantung juga pada jenis
atau macam batuannya.
f. Pengetahuan geologi sangat membantu untuk memprediksikan atau
meramalkan kemungkinankemungkinan terjadinya bencana alarn seperti
longsoran, aktivitas gunung api dan sebagainya
9. Mineral diartikan sebagai benda padat homogen yang tedapat di
alam, terbentuk secara anorganik serta alamiah dan mempunyai sifat
sifat fisik serta kimia tertentu.10. Sifat sifat fisik suatu
mineral antara lain :a. Warna, ialah kenampakan mineral yang
terlihat dengan mata telanjang, dapat mencerminkan komposisi
mineralnya.b. Kekerasan, ialah ketahanan mineral terhadap suatu
goresan.c. Kilap, ialah kenampakkan mineral jika dikenai cahaya.d.
Ketahanan, ialah sifat suatu mineral terhadap suatu gaya pemukulan
dan tekanan serta pengirisan atau pemotongan.
e. Transparansi, ialah kemampuan mineral untuk ditembus
cahaya.
f. Belahan, ialah Kecenderungan mineral untuk membelah pada satu
arah atau lebih tertentu sebagai bidang dengan permukaan rata.
g. Perawakan Mineral, ialah Suatu bentuk atau perawakan suatu
mineral yang tumbuh baik secara individu ataupun dari suatu
kumpulan atau suatu agrerat mineral.
h. Pecahan, ialah kemampuan mineral untuk pecah melalui bidang
yang tidak rata dan tidak teratur.i. Kemagnetan, ialah sifat magnet
mineral
j. Sifat Dalam, ialah ketahanan mineral terhadap tekanan dari
luar.
k. Cerat, ialah warna mineral dalam bentuk serbuk.
l. Berat Jenis, ialah berat spesifik dari mineral.
11. Berdasarkan sifat-sifat kimia, mineral digolongkan menjadi
delapan, yaitu :a. Golongan Native Elemen, golongan ini dicirikan
dengan hanya memiliki satu unsur kimia, sifat dalam pada umumnya
malleable dan ductile dan mempunyai berat jenis (6 22).
b. Golongan Sulfida, golongan ini dicirikan oleh adanya gugus
anion (S2-), yaitu merupakan persenyawaan kimia unsur dari sulfur
bergabung dengan unsur logam dan semi logam biasanya terbentuk pada
urat batuan dan hasil larutan hidrotermal.
c. Golongan Halida, golongan ini, dicirikan adanya dominasi dari
ion-ion halogen elektromagnetif.d. Golongan Oksida dan Hidroksida,
kombinasi antara oksigen dengan satu macam atau lebih logam, yang
dicirikan gugusan anion (C2).
e. Golongan Sulfat, golongan ini dicirikan dengan ada gugus
anion SO42-.f. Golongan Fosfat, golongan ini dicirikan oleh adanya
gugus anion PO43- dan pada umumnya berkilap kaca atau lemak.g.
Golongan Karbonat, ialah golongan ini dicirikan oleh adanya gugus
anion yang kompleks, yaitu CO32-.h. Golongan Silicates, ialah
persenyawaan kimia antara unsur logam dengan salah satu dari Si-O
tetrahedral yang tunggal atau berantai
(SiO4)4-.
12. Berdasarkan peranannya dalam ilmu batuan, mineral-mineral
pembentuk batuan dibagi menjadi:a. Mineral utama, yaitu komponen
mineral dari batuan yang diperlukan untuk menggolongkan dan
menamakan batuan, tetapi tidak perlu terdapat dalam jumlah yang
banyak. Beberapa mineral penting yang sering terdapat dalam batuan
yaitu: feldspar, plagioklas, ortoklas, mika dan sebagainya.
b.Mineral sekunder yaitu mineral yang dibentuk kemudian kemudian
dari mineral primer oleh proses pelapukan, sirkulasi larutan atau
metamorfosis. Selain pada batuan yang telah lapuk juga pada batuan
malihan. Contoh : Klorit, terbentuk dari mineral biotit oleh proses
pelapukan.
c. Mineral aksesori atau mineral tambahan adalah mineral yang
terbentuk oleh kristalisisi magma, terdapat dalam jumlah sedikit,
umumnya kurang dari 5%. Mineral zirkon juga merupakan mineral
aksesori yang umum terdapat dalam batuan asam (granit).13. Mineral
dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar, yakni:
a. Mineral anorganik adalah senyawa kimia yang ada secara alami
kecuali senyawa organik.
b. Mineral organik umumnya berupa senyawa karbon, kecuali
karbonat dan karbida yang dimasukkan ke dalam kelompok mineral
anorganik
14. Batuan beku atau sering disebut igneous rocks adalah batuan
yang terbentuk dari satu atau beberapa mineral dan terbentuk akibat
pembekuan dari magma.15. Berdasarkan teksturnya batuan beku ini
bisa dibedakan lagi menjadi 2 yaitu:a. Batuan beku plutonik umumnya
terbentuk dari pembekuan magma yang relatif lebih lambat sehingga
mineral-mineral penyusunnya relatif besar. Contoh batuan beku
plutonik ini seperti gabro, diorit, dan granit (yang sering
dijadikan hiasan rumah).
b.Batuan beku vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan magma
yang sangat cepat (misalnya akibat letusan gunung api) sehingga
mineral penyusunnya lebih kecil. Contohnya adalah basalt, andesit
(yang sering dijadikan pondasi rumah), dan dacite.16. Berdasarkan
ukurannya (diameter) batuan plutonik dibedakan menjadi 2 macam,
yaitu :a.Pultonik tebular, berukuran relatif kecil dan biasanya
letaknya agak dekat ke permukaan bumi. contoh :
1)Sill merupakan batuan pultonik tebularyamg jika di lihat dari
posisiatau tata letaknya bersifat concordant atau selaras dengan
lapisan batuan sekitarnya. Bisa mendatar, miring atau tegak sesuai
arah lapisan.
2)Dyke merupakan tabular yang jika dilihat dari posisi atau tata
letaknya bersifat discordant atau memotong lapisan batuan
sekitarnya. Batuan dyke ini sangat sulit dihancurkan.b.Plutonik
masif, batuan beku yang berupa plutonik massif berukuran lebih
besar dari plutonik tebular dan biasanya letaknya agak kedalam.
Contohnya lakolit dan batolit. 17. Klasifikasi berdasarkan
kandungan SiO2 (C.L. Hugnes, 1962), yaitu:a. Batuan beku asam,
apabila kandungan SiO2 lebih dari 66%.
b. Batuan beku intermediate, apabila kandungan SiO2 antara 52% -
66%.
c. Batuan beku basa, apabila kandungan SiO2 antara 45% -
52%.
d. Batuan beku ultra basa, apabila kandungan SiO2 kurang dari
45%..
18. Tekstur didefinisikan sebagai keadaan atau hubungan yang
erat antar mineral-mineral sebagai bagian dari batuan dan antara
mineral-mineral dengan massa gelas yang membentuk massa dasar dari
batuan. Tekstur pada batuan beku umumnya ditentukan oleh tiga hal
yang penting, yaitu:a.Kristalinitas merupakan derajat kristalisasi
dari suatu batuan beku pada waktu terbentuknya batuan tersebut.
Dalam pembentukannnya dikenal tiga kelas derajat kristalisasi,
yaitu:
1) Holokristalin, yaitu batuan beku dimana semuanya tersusun
oleh kristal. Tekstur holokristalin adalah karakteristik batuan
plutonik, yaitu mikrokristalin yang telah membeku di dekat
permukaan.
2) Hipokristalin, yaitu apabila sebagian batuan terdiri dari
massa gelas dan sebagian lagi terdiri dari massa kristal.
3) Holohialin, yaitu batuan beku yang semuanya tersusun dari
massa gelas. Tekstur holohialin banyak terbentuk sebagai lava
(obsidian), dike dan sill, atau sebagai fasies yang lebih kecil
dari tubuh batuan.b.Granularitas didefinisikan sebagai besar butir
(ukuran) pada batuan beku. Pada umumnya dikenal dua kelompok
tekstur ukuran butir, yaitu:
1) Fanerik/fanerokristalin adalah Besar kristal-kristal dari
golongan ini dapat dibedakan satu sama lain secara megaskopis
dengan mata biasa. Kristal-kristal jenis fanerik ini dapat
dibedakan menjadi:a) Halus (fine), apabila ukuran diameter butir
kurang dari 1 mm.
b) Sedang (medium), apabila ukuran diameter butir antara 1 5
mm.
c) Kasar (coarse), apabila ukuran diameter butir antara 5 30
mm.
d) Sangat kasar (very coarse), apabila ukuran diameter butir
lebih dari 30 mm.
2) Afanitik, besar kristal-kristal dari golongan ini tidak dapat
dibedakan dengan mata biasa sehingga diperlukan bantuan mikroskop.
Batuan dengan tekstur afanitik dapat tersusun oleh kristal, gelas
atau keduanya. Dalam analisa mikroskopis dapat dibedakan:
a) Mikrokristalin, apabila mineral-mineral pada batuan beku bisa
diamati dengan bantuan mikroskop dengan ukuran butiran sekitar 0,1
0,01 mm.b) Kriptokristalin, apabila mineral-mineral dalam batuan
beku terlalu kecil untuk diamati meskipun dengan bantuan mikroskop.
Ukuran butiran berkisar antara 0,01 0,002 mm.c) Amorf, apabila
batuan beku tersusun oleh gelas.
c.Bentuk Kristal merupakan sifat dari suatu kristal dalam
batuan, jadi bukan sifat batuan secara keseluruhan. Ditinjau dari
pandangan dua dimensi dikenal tiga bentuk kristal, yaitu:
1) Euhedral, apabila batas dari mineral adalah bentuk asli dari
bidang kristal.
2) Subhedral, apabila sebagian dari batas kristalnya sudah tidak
terlihat
lagi.
3) Anhedral, apabila mineral sudah tidak mempunyai bidang
kristal asli.
19. Ditinjau dari pandangan tiga dimensi, dikenal empat bentuk
kristal, yaitu:a.Equidimensional, apabila bentuk kristal ketiga
dimensinya sama panjang.
b. Tabular, apabila bentuk kristal dua dimensi lebih panjang
dari satu dimensi yang lain.
c.Prismitik, apabila bentuk kristal satu dimensi lebih panjang
dari dua dimensi yang lain.
d. Irregular, apabila bentuk kristal tidak teratur.20. Batuan
sedimen adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil
perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktivitas
kimia maupun organisme, yang di endapkan lapis demi lapis pada
permukaan bumi yang kemudian mengalami pembatuan.
21. Batuan sedimen yang terbentuk dari hasil reaksi kimia atau
bisa juga dari kegiatan organisme. Reaksi kimia yang dimaksud
adalah kristalisasi langsung atau reaksi organik. Menurut R.P.
Koesoemadinata, 1980 batuan sedimen dibedakan menjadi enam golongan
yaitu:a. Golongan Detritus Kasar
Batuan sedimen diendapkan dengan proses mekanis. Termasuk dalam
golongan ini antara lain adalah breksi, konglomerat dan batu pasir.
Lingkungan tempat pengendapan batuan ini di lingkungan sungai dan
danau atau laut.
b. Golongan Detritus HalusBatuan yang termasuk kedalam golongan
ini diendapkan di lingkungan laut dangkal sampai laut dalam. Yang
termasuk golongan ini adalah batu lanau, serpih, batu lempung dan
nepal.c. Golongan KarbonatBatuan ini umum sekali terbentuk dari
kumpulan cangkang moluska, algae dan foraminifera. Disebabkan oleh
proses pengendapan yang merupakan rombakan dari batuan yang
terbentuk lebih dahulu dan di endapkan di suatu tempat. Proses
pertama biasa terjadi di lingkungan laut litoras sampai neritik,
sedangkan proses kedua di endapkan pada lingkungan laut neritik
sampai bahtial. Jenis batuan karbonat ini banyak sekali macamnya
tergantung pada material penyusunnya.d. Golongan SilikaProses
terbentuknya batuan ini adalah gabungan antara pross organik dan
kimiawi untuk lebih menyempurnakannya. Termasuk golongan ini rijang
(chert), radiolarian dan tanah diatom. Batuan golongan ini
tersebarnya hanya sedikit dan terbatas sekali.e. Golongan
EvaporitProses terjadinya batuan sedimen ini harus ada air yang
memiliki larutan kimia yang cukup pekat. Pada umumnya batuan ini
terbentuk di lingkungan danau atau laut yang tertutup, sehingga
sangat memungkinkan terjadi pengayaan unsur-unsur tertentu. Dan
faktor yang penting juga adalah tingginya penguapan maka akan
terbentuk suatu endapan dari larutan tersebut. Batuanbatuan yang
termasuk kedalam batuan ini adalah gips, anhidrit, batu garam.f.
Golongan Batubara
Batuan sedimen ini terbentuk dari unsurunsur organik yaitu dari
tumbuhtumbuhan. Dimana sewaktu tumbuhan tersebut mati dengan cepat
tertimbun oleh suatu lapisan yang tebal di atasnyasehingga tidak
akan memungkinkan terjadinya pelapukan. 22. Berdasarkan ada
tidaknya proses transportasi dari batuan sedimen dapat dibedakan
menjadi 2 macam :a. Batuan Sedimen Klastik
Batuan sedimen klastik yaitu batuan sedimen yang terbentuk
berasal dari hancuran batuan lain. Kemudian tertransportasi dan
terdeposisi yang selanjutnya mengalami diagenesis. Batuan sedimen
yang terbentuk dari pengendapan kembali detritus atau pecahan
batuan asal. Batuan asal dapat berupa batuan beku, metamorf dan
sedimen itu sendiri. b. Batuan Sedimen Non Klastik
Batuan sedimen non klastik yaitu batuan sedimen yang tidak
mengalami proses transportasi.
23. Batuan metamorf adalah batuan yang telah mengalami proses
metamorfosis. Proses metamorfosis terjadi hanya di dalam bumi.
Proses tersebut mengubah tekstur asal batuan, susunan mineral
batuan, atau keduanya. Proses ini terjadi dalam solid state,
artinya, batuan tersebut tidak melebur. Meskipun demikian, penting
untuk diingat bahwa fluida terutama air memiliki peranan penting
dalam proses metamorphosis.24. Berdasarkan faktor-faktor yang
mempengaruhi, metamorfosa dapat dibedakan menjadi dua:a.
Metamorfosa LokalJenis ini penyebaran metamorfosanya sangat
terbatas hanya beberapa kilometer saja. Termasuk dalam tipe
metamorfosa ini adalah:
1) Metamorfosa Kontak/ThermalYaitu metamorfosa yang diakibatkan
oleh kenaikan temperatur yang tinggi, dan biasanya jenis ini
ditemukan pada kontak antara tubuh intrusi magma/ekstrusi dengan
batuan di sekitarnya dengan lebar 2 3 km.2) Metamorfosa
Dinamo/Dislokasi/Kataklastik
Metamorfosa yang diakibatkan oleh kenaikan tekanan. Tekanan yang
berpengaruh disini ada dua macam, yaitu: hidrostatis, yang mencakup
ke segala arah dan stress, yang mencakup satu arah saja. Makin
dalam ke arah kerak bumi pengaruh tekanan hidrostatika semakin
besar. Sedangkan tekanan pada bagian kulit bumi yang dekat dengan
permukaan saja, metamorfosa semacam ini biasanya didapatkan di
daerah sesar/patahan.
b. Metamorfosa RegionalTipe metamorfosa ini penyebarannya sangat
luas, dapat mencapai beberapa ribu kilometer. Termasuk dalam tipe
ini adalah:
1) Metamorfosa Regional/DinamothermalTerjadi pada kulit bumi
bagian dalam, dimana faktor yang mempengaruhi adalah temperatur dan
tekanan yang tinggi. Proses ini akan lebih intensif apabila diikuti
oleh orogenesa.2) Metamorfosa Beban/Burial
Proses ini tidak ada hubungannya dengan orogenesa dan intrusi,
tetapi terjadi pada daerah geosinklin, hingga karena adanya
pembebanan sedimen yang tebal di bagian atas, maka lapisan sedimen
yang ada di bagian bawah cekungan akan mengalami proses
metamorfosa.25. Stratigrafi adalah cabang ilmu geologi yang
membahas atau mempelajari urutan-urutan, hubungan serta kejadian
batuan alam dalam ruang dan waktu geologi. Dalam arti yang lebih
luas, stratigrafi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari
tentang aturan, hubungan, dan pembentukan (genesa) macam-macam
batuan di alam dalam ruang dan waktu. 26. Stratigrafi mempunyai
beberapa asas yaitu:a. Uniformitarians, menyatakan peristiwa yang
terjadi pada masa geologi lampau dikontrol oleh hukum-hukum alam
yang mengendalikan peristiwa pada masa kini.
b. Law of Original Horizontality, menyatakan dalam satu seri
perlapisan pada saat mula terbentuk, mempunyai kedudukan
horisontal. Apabila ternyata lapisan tersebut sudah membentuk sudut
dengan bidang horisontal, menunjukkan bahwa perlapisan tersebut
pernah terangkat.c. Law of Superposition, menyatakan bahwa pada
batuan sedimen dalam kedudukan yang belum berubah, bagian atas
merupakan bagian yang relatif muda dibandingkan dengan bagian bawah
dalam satu seri sedimentasi. d. Principle of Lateral Accumulation,
menyatakan bahwa dalam proses sedimentasi akan dihasilkan
perlapisan yang sama tebal apabila tidak terjadi usilan/gangguan di
tempat terjadinya (dalam cekungan sedimentasi).e. Principle of
Cross Cutting Relationship, suatu patahan dipotong oleh patahan
lain, suatu seri batuan sedimen dipotong oleh patahan, suatu seri
batuan sedimen dipotong oleh dyke batuan beku. Batuan yang
terpotong mempunyai umur geologi yang lebih tua daripada yang
memotong.f. Law of Inclusion, suatu tubuh batuan yang mengandung
fragmen dari batuan yang lain selalu lebih muda dari tubuh batuan
yang menghasilkan fragmen tersebut.
27. Geologi sejarah adalah ilmu yang mempelajari sejarah
pembentukan batuan-batuan yang ada di bumi dalam kontek ruang dan
waktu yaitu merekontruksi terhadap kejadian-kejadian geologi secara
kronologis dalam ruang dan waktu. 28. Fosil adalah sisa-sisa atau
bekas-bekas makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral. Untuk
menjadi fosil, sisa-sisa hewan atau tanaman ini harus segera
tertutup sedimen.
29. Fosil memiliki beberapa jenis, yaitu:a. Fosil yang berupa
fragmen, merupakan fragmen, dimana fragmen ini bisa mengalami
perubahan dan ada yang tidak bisa mengalami perubahan.
b. Fosil tidak terubah, organisme yang terawetkan, komposisi
semula tidak berubah.
c. Fosil terubah1) Permineralisasi, merupakan bagian organisme
asli yang porous (bagian organisme yang lunak) yang terisi oleh
mineral-mineral sekunder, akibat dari penambahan mineral sekunder
fosil-fosil sering menjadi lebih berat dan lebih awet dari bagian
yang tidak mengalami permineralisasi. Contohnya fosil kayu yang
mengalami silifikasi dan fosil hewan yang mengalami proses
piritisasi.
2) Replacement, mineral sekunder mengganti semua materi fosil
asli. Hasilnya adalah jiplakan fosil asli yang hamoir semourna.
Contohnya, kayu yang tersilifikasi sempurna di daerah Wonosari.
3) Rekristalisasi, dalam proses ini setiap butiran sangat halus
dari material asli dari suatu bagian yang keras mengalami
reorganisasi (penyusunan kembali) ke dalam kristal-kristal yang
lebih besar dari material sebelumnya. d. Fosil jejak atau bekas,
dibedakan menjadi yaitu:1) Track, ialah jejak berupa tapak.2)
Trail, ialah jejak berupa seretan. 3) Burrow, ialah jejak dari
organisme penggali.4) Mold, ialah cetakan yang terbentuk oleh fosil
dimana fosil tersebut terlarutkan seluruhnya.5) Cast, ialah mold
yang terisi oleh mineral sekunder membentuk jiplakan secara kasar
mirip dengan fosil asli.6) Imprint, biasanya terbentuk bila
organisme tercetak di dalam sedi men halus, pasir halus atau
lumpur, dan akhirnya terlepas.7) Cooprolite, ialah fosil berupa
kotoran hewan, yang digunakan oleh para ahli geologi untuk
menentukan tempat hidupnya, makanannya, serta ukuran relatifnya.8)
Fosil kimia, ialah fosil yang berupa keadaan kiimia pada masa
lampau seperti jejak asam organik.e. Fosil indeks1) Fosil yang
mempunyai kisaran yang panjang. 2) Fosil dengan kisaran yang
pendek30. Geologi struktur merupakan cabang ilmu geologi yang
mempelajari tentang bangun, bentuk dan susunan batuan penyusun
kulit bumi yang dihasilkan oleh gerak-gerak yang ada dari dalam
bumi. 31. Geomorfologi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari
tiga kata yaitu: Geos (earth/bumi), Morphos (shape/bentuk), Logos
(knowledge atau ilmu pengetahuan) yang artinya perubahan perubahan
bentuk pada muka bumi selain itu kata geomorfologi di pakai pula
untuk menyatakan roman muka bumi.32. Foto geologi pada hakekatnya
adalah penggunaan foto udara dalam geologi.33. Peta topografi
adalah peta yang menggambarkan bentuk dan ukuran dari roman muka
bumi, baik itu memperlihatkan bentang alam atau elevansi suatu
daerah.34. Garis kontur adalah garis khayal di lapanganyang
menghubungkan titik denganketinggian yang sama atau garis
konturadalah garis kontinyu diatas peta yangmemperlihatkan
titik-titik diatas peta denganketinggian yang sama. Nama lain
gariskontur adalah garis tranches, garis tinggidan garis tinggi
horizontal.35. Interval kontur adalah jarak vertikal antara kontur
yang satu dengan yang lainnya.36. Index kontur adalah garis kontur
yang dicetak tebal karena adanya notasi angka.37.
Perlengkapan-perlengkapan yang dipelukan bila ke lapangan anyara
lain :
a. Kompas geologi
b. Palu geologi :
1) Pick Point
2) Chisel Point
c. Lensa Pembesar
d. Pita atau tali ukur
e. Peta dasar
f. Buku catatan lapangan
g. Kantong contoh batuan
h. Tas lapangan
i. Larutan HCl
j. Komparator
k. Kamera
l. Global Positioning System (GPS)
9.2. Saran
Selama mengikuti praktikum, sekiranya boleh kami sebagai
praktikan memberikan saran kepada para asisten agar praktikum
berikutnya berjalan lebih baik dan lancar. Saran dari praktikan
:
1. Diusahakan antar para asisten jangan berbeda pendapat dalam
hal pembuatan laporan, supaya para praktikan tidak kebingungan.
2. Alat dan bahan diperbanyak lagi sehingga masing-masing
kelompok dapat mendapatkan alat dan bahan satu-satu.
3. Hendaknya praktikum tidak diruangan saja, sekali-kali
langsung turun kelapangan sehingga praktikan dapat lebih mengenal
batuan yang ada di alam.
Asisten II
Nama
Nim
Asisten I
Nama
Nim
Agung Dwi Prasetiyo
H1C110054