1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Radio merupakan media massa elektronik yang paling tua yang pernah ada, radio telah lebih dahulu ada jauh sebelum televisi muncul. Radio sendiri adalah alat komunikasi massa yang menggunakan lambing komunikasi yang berbunyi(Lee,1965). Suatu pemancar radio yang sedang in operation tidak membawa pengaruh apa-apa pada audiens / pendengar apabila gelombang- gelombangnya tidak dimuati sesuatu yang berarti, entah itu berupa sinyal, kata- kata terucapkan, maupun nada-nada, atau sesuatu yang berirama (Kertapati 1981). Setiap media massa pastinya memiliki keunikannya tersendiri agar terlihat berbeda dibandingkan media massa lainnya, begitupula dengan media massa radio. Setiap radio pastilah memiliki keunikannya tersendiri yang membuat begitu orang mendengarkan siaran tersebut orang akan tau bahwa itu adalah radio A. adapun keunikhan dan ciri khas dari radio itu sendiri di dapat dari bahasa kata-kata lisan yang digunakan penyiar dalam penyampaian informasi ,musik/lagu , efek/suara, dan yang terutama yang harus dimiliki radio siaran adalah jingle radio , Semua hal tersebut merupakan kunci utama identitas stasiun radio dalam menyajikan informasi / program untuk memikat para pendengarnya. Dari sekian banyak program-program di radio ada satu program yang
25
Embed
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian in …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2011-2-01101-MC Bab1001… · penelitian,konsep atau landasan teoritis,hipotesis,metode
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Radio merupakan media massa elektronik yang paling tua yang pernah
ada, radio telah lebih dahulu ada jauh sebelum televisi muncul. Radio sendiri
adalah alat komunikasi massa yang menggunakan lambing komunikasi yang
berbunyi(Lee,1965). Suatu pemancar radio yang sedang in operation tidak
membawa pengaruh apa-apa pada audiens / pendengar apabila gelombang-
gelombangnya tidak dimuati sesuatu yang berarti, entah itu berupa sinyal, kata-
kata terucapkan, maupun nada-nada, atau sesuatu yang berirama (Kertapati
1981).
Setiap media massa pastinya memiliki keunikannya tersendiri agar
terlihat berbeda dibandingkan media massa lainnya, begitupula dengan media
massa radio. Setiap radio pastilah memiliki keunikannya tersendiri yang
membuat begitu orang mendengarkan siaran tersebut orang akan tau bahwa itu
adalah radio A. adapun keunikhan dan ciri khas dari radio itu sendiri di dapat
dari bahasa kata-kata lisan yang digunakan penyiar dalam penyampaian
informasi ,musik/lagu , efek/suara, dan yang terutama yang harus dimiliki radio
siaran adalah jingle radio , Semua hal tersebut merupakan kunci utama identitas
stasiun radio dalam menyajikan informasi / program untuk memikat para
pendengarnya.
Dari sekian banyak program-program di radio ada satu program yang
2
sangat terkenal pada eranya dan hampir semua radio memiliki program
tersebut,yaitu program drama radio atau radio play.drama radio atau radio play
ialah suatu program yang menyajikan secara audio pola pelakonan/dramatisasi
para tokoh atau karakternya dalam suatu tema cerita tertentu yang dibawakan
dengan gaya naratif, monolog, dialog yang diselingi dengan suara musik, lagu,
serta efek suara tertentu (Triartanto, 2010, hal.146).
Program drama radio marak di tahun 80an, ketika stasiun televisi hanya
TVRI. Misalnya Prambors dengan program drama radio “Catatan Si Boy”, atau
"Tutur Tinular", "Saur Sepuh" serta beberapa drama seri radio linnya yang
disiarkan di beberapa stasiun radio di seluruh Indonesia. Akan tetapi pada tahun
1989 ketika RCTI mulai beroperasi yang diikuti oleh TV swasta lainnya, drama
radio mulai ditinggalkan, digantikan dengan sinetron. Sandiwara radio yang
masih bertahan sampai sekarang, hanya "Balada Cinta Ramadan" di Prambors.
Itupun hanya ada pada bulan ramadan saja. Akan tetapi belakangan ini program
drama radio mulai muncul kembali ke dunia penyiaran radio dengan beragam
alur cerita mulai dari percintaan, komedi, dsb.
Radio dengan nama perusahaan PT. Radio Safari Bina Budaya, dibentuk
pertama kali dengan nama Radio Otomotion pada tahun 2005. Izin penyiaran
radio tersebut keluar pada Mei 2005. Lokasi radio ini bertempat di Gedung
Kontan Lt.2 Jalan Kebayoran Lama No.1119, Jakarta Selatan. Yang menempati
frekuensi 97,5 MHz memiliki beragam program ungulan, salah satu program
yang baru mereka buat dan mendapatkan banyak tanggapan positif dari para
pendengarnya ialah program acara drama radio (radio play) “ASAL USUL
3
PANDAWA DAN KURAWA”, yang diputar setiap hari kerja, yakni senin
hingga jumat dengan jam pemutaran episode baru pada hari Senin, Rabu, Jumat
pukul 07.20 WIB dengan siaran ulang pada pukul 12.20, 17.20, dan 20.20 pada
hari Senin, Rabu, Jumat dan pukul 09.20, 14.20, 18.20, dan 21.20 pada hari
Selasa dan Kamis.
“ASAL USUL PANDAWA DAN KURAWA” merupakan sebuah
program drama radio (radio play) dari Motion Radio Jakarta yang diambil dari
kisah pewayangan mahakarya Mahabarata dari tanah jawa yang dikemas dengan
cara yang baru yakni pengabungan antara unsur tradisional dan modern (eklektik)
yang alur ceritanya dibuat sesuai dengan pola hidup orang kota jakarta serta
keadaan yang terjadi di Indonesia yang penuh dengan intrik Politik, Kekuasaan,
Percintaan, dsb dan mengubah alur cerita yang serius dan monoton menjadi
komedi dan ringan untuk di dengar membuat drama radio ini cepat mendapatkan
tempat di hati para pendengar Motion radio, sehingga program radio ini telah
sampai kepada season 2.
Keunikan dari drama radio tersebut yang tidak dimiliki oleh radio lain
yang membuat peneliti menjadi penasaran mengenai apa saja hal / motif yang
mendasari mereka (audience) untuk mendengarkan program drama radio
tersebut. Peneliti juga ingin mengetahui apakah motif-motif tersebut memiliki
pengaruh / hubungan terhadap tingkat kepuasaan dari para pendengar tersebut.
Sebagaimana kita tahu saat ini kebanyakan radio yang memiliki program drama
radio pastilah alur ceritanya tidak jauh dari permusuhan, percintaan, balas
dendam, keluarga ,dsbnya. Oleh karna itulah peneliti merasa bahwa drama radio
4
yang disajikan oleh radio Motion berbeda jauh dari drama radio yang ada di
stasiun radio lainnya, oleh karena itu peneliti ingin mengetahui apakah
masyarakat puas dengan program yang diberikan oleh radio Motion, yang mana
program tersebut berani untuk tampil beda.
1.2 Ruang Lingkup
Dalam penelitian ini peneliti membahas mengenai Hubungan Motif
Pendengar dengan Tingkat Kepuasan dalam Mendengar Program Acara Radio
khususnya program acara drama radio, yang mana peneliti akan menelitih
berdasarkan tanggapan masyarakat mengenai program drama radio tersebut.
Menurut Rosengren (dalam Morissan,2008) kebutuhan individu dianggap
sebagai titik awal. Kebutuhan ini kemudian berinteraksi dengan karakteristik
individu bersangkutan dan kondisi-kondisi lingkungan sosialnya yang pada
akhirnya menimbulkan persoalan. Pada tingkat indovidu,persoalan-persoalan
yang muncul dan solusinya dapat memberikan motifasi untuk bertindak. Dalam
hal ini,motif dapat diarahkan kepada berbagai tujuan pemenuhan atau solusi atas
suatu persoalan. Dengan kata lain,tindakan khalayak yang aktif melibatkan diri
dengan media disebabkan karena didorong oleh motif-motif tertentu yang timbul
akibat adanya kebutuhan-kebutuhan khalayak untuk mendapat kepuasan.
Dari beberapa klarifikasi motif,peneliti akan menggunakan kategori motif
penggunaan media massa menurut McQuail ( dalam Rachmat,2006,pp.213-214).
Kategori motif tersebut dibagi atas empat macam,yang antara lain ialah motif
informasi,motif identitas personal,motif integrasi,dan motif hiburan. Yang mana
5
motif-motif tersebut akan lebih dijelaskan secara detail pada bab selanjutny
Batasan masalah dalam penelitian ini antara lain :
1. Peneliti membatasi masalah dengan membahas satu program radio
saja yakni program drama radio “Asal Usul Pandawa dan
Kurawa”
2. Peneliti akan mengambil responden secara random kepada para
pendengar setia motion,dengan menggunakan teori Taro
Yamane.Khususnya para pendengar “ASAL USUL PANDAWA
DAN KURAWA”
3. Peneliti akan menggunakan kategori motif pengunaan media
massa menurut McQuail(Rachmat, 2006, pp. 213) yakni : motif
informasi, motif identitas, motif personal, motif integrasi, dan
motif hiburan.
1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan motif
dengan tingkat kepuasan pendengar Motion Radio dalam mendengarkan program
acara drama radio “Asal Usul Pandawa dan Kurawa” dan juga sebagai tugas
akhir dari perkuliahan si peneliti.
1.3.2 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
6
Peneliti berharap penelitian ini dapat berguna sebagai sarana
pemahaman dan penerapan teori uses and gratification dalam
bidang penyiaran radio khususnya program acara drama radio di
Motion Radio Jakarta
2. Manfaat Praktis
Sebagai Kontribusi untuk Radio motion Jakarta sehingga bisa
mengembangkan dan memajukan serta menciptakan program-
program drama radio lainnya. Dengan mengetahui hubungan serta
tingkat kepuasan pendengar, maka Motion Radio akan dapat
mengevaluasi serta dapat menjadi bahan acuan bila mana mereka
akan membuat program drama kembali.
1.4 Hipotesis
Hipotesis adalah suatu kesimpulan yang masih kurang atau kesimpulan
yang masih belum sempurna, sehingga perlu disempurnakan dengan
membuktikan kebenaran hipotesis itu melalui penelitian. Pembuktian tsb hanya
dapat dilakukan dengan menguji hipotesis yang dimaksud dengan data di
lapangan.
Selain teori-teori mapan sebagai sumber inspirasi hipotesis, peneliti juga
dapat menggunakan pengalaman-pengalaman empiris yang dibangun
berdasarkan pengamatan-pengamatan yang sistematis melalui penelitian
eksploratif atau bahan-bahan eksploratif yang dibuat oleh orang lain sebagai
sumber-sumber inspirasi lain hipotesis penelitian. Dengan demikian sumber-
7
sumber inspirasi hipotesis adalah teori dan pengalaman empiris peneliti itu
sendiri.
Pada dasarnya rancangan penelitian hipotesis dibangun di atas kesadaran
keilmuan, sehingga hipotesis harus di pertimbangan validitasnya. Menurut
Willian F.Ogburn, bahwa untuk sampai pada validitas hipotesis yang
berkemampuan mencapai keilmuan langgeng,harus melalui langkah-langkah,
mencapai ide, merumuskan kedalam suatu bentuk hingga dapat di demontrasi
dan verifakasi.(Pengantar Methodologly Research, 1982. Hal 86).
Ada 2 jenis hipotesis yang sering digunakan dalam penelitian, yaitu :
1. Hipotesis Nol (Ho)
Hipotesis nol sering disebut dengan hipotesis statistik yaitu
hipotesis yang diuji dengan statistik. Hipotesis ini mempunyai
bentuk dasar yang menyatakan tidak ada hubungan antara variabel
X dan variabel Y yang akan ditelitih, yang dibuat dengan
kemungkinan besar untuk ditolak, apabila terbukti bahwa
hipotesis nol tersebut tidak benar.
Dalam penelitian ini, hipotesis nol (Ho) yang dibuat oleh peneliti
ialah, bahwa “tidak adanya hubungan antara motif informasi
dengan tingkat kepuasan pendengar dalam mendengarkan
program acara drama radio”
2. Hipotesis Alternatif (Ha)
8
Hipotesis alternatif (Ha) merupakan lawan dari Hipotesis nol
(Ho), Hipotesis alternatif (Ha) dapat langsung dirumuskan apabila
ternyata pada suatu penelitian hipotesis nol ditolak.
Hipotesis alternatif (Ha) dalam penelitian ini ialah “terdapat
hubungan antara motif informasi dengan tingkat kepuasan
pendengar dalam mendengarkan program acara drama
radio”
1.5 Metodelogi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan oleh peneliti ialah pendekatan kuantitatif.
Pendekatan ini adalah pendekatan dengan pengukuran terhadap fenomena social
yang dijabarkan ke dalam komponen masalah,variabel,dan indicator. Tujuan
utama dari pendekatan kuantitatif adalah melakukan generalisasi,suatu
pertanyaan kebenaran yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah
yang diperkirakan akan berlaku pada populasi tertentu (Fauzy,Akhmad,2011:5)
Seperti diketahui bahwa penelitian kuantitatif yang pada prinsipnya
adalah untuk menjawab masalah. Proses penelitiannya bersifat linier dengan
langkah-langkah yang jelas,mulai dari perumusan masalah,tujuan
penelitian,konsep atau landasan teoritis,hipotesis,metode penelitian yang
dipergunakan,teknik mengumpulkan data,analisis data serta menarik kesimpulan
dan saran-saran yang diajukan peneliti (Rosady,2008:253)
Penelitian kuantitatif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
9
a Hubungan peneliti dengan subjek jauh. Peneliti mengangap data
atau mendata terpisah dan ada diluar dirinya,karena itu harus ada
jarak supaya objektif.
b Penelitian bertujuan untuk menguji teori atau
hipotesis,mendukung atas mendata teori. Data hanya sebagai
sarana konfirmasi teori atau teori dibuktikan dengan data
c Peneliti harus dapat digeneralisasikan,oleh karena itu menurut
sample yang respentatif dari seluruh populasi,operasionalisasi
konsep serta alat ukur yang valid dan reliable
d Produser penelitian rasional-empiris artinya penelitian berangkat
dari konsep-konsep atau teori-teori yang melandasinya
Penelitian kuantitatif digunakan untuk melihat ada tidaknya pengaruh
antara variabel independent dengan variabel dependen. Yaitu antara pengaruh
motif dengan tingkat kepuasan pendengar dalam mendengarkan program acara
radio.
2. Jenis Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan adalah eksplanasi, yang bermaksud
menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang ditelitih serta hubungan antar
satu variabel dengan variabel lainnya. Tipe penelitian ini tidak hanya
menggambarkan suatu gejala tertentu yang menjadi fokus penelitian,tetapi juga
melihat bagaimana hubungan antar gejala yang satu dengan gejala
lainnya(Rakhmat :2004)
10
Dengan menggunakan penelitian eksplanatif, maka peneliti berusaha
menjelaskan hubungan antara motif orang mendengarkan program radio dengan
tingkat kepuasaan yang didapatkan oleh para pendengar radio, dalam hal ini
radio yang dimaksud ialah Motion Radio Jakarta.
3. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode survei. Survei adalah metode riset
dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan datanya.
Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang
dianggap mewakili populasi tertentu (Krisyantono, 2008, p.59). Kuesioner
adalah “daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden”(Krisyantono, 2008,
p.95).
Peneliti akan menggunakan model skala Likter. Setiap pertanyaan
diungkapkan dengan kata-kata: Pernah (P), Tidak Pernah (TP), Sangat Setuju
(SS), Setuju(S), Tidak Setuju(TS), Sangat Tidak Setuju(STS). Peneliti akan
meniadakan pilihan jawaban ragu-ragu (undecided). Alasannya karena kategori
ragu-ragu memiliki makna ganda, yaitu bisa diartikan belum bisa memberikan
jawaban, netral, dan ragu-ragu (Krisyantono, 2008, p.136-137)
Berikut adalah alasan untuk meniadakan alternatif jawaban ragu-ragu
adalah (Sutrisno, 1991, p.20) :
a. Kategori ini memilikiarti ganda, bisa diartikan belum dapat
memberikan jawaban, netral, dan ragu-ragu. Kategori jawaban yang
memiliki arti ganda tidak diharapkan dalam instrumen.
11
b. Tersedianya jawaban ditengah menimbulkan kecendrungan
menjawab ketengah, terutama bagi mereka yang ragu-ragu akan
kecendrungan jawabanya.
c. Disediakan jawaban ditengah akan menghilangkan banyaknya data
penelitian, sehingga mengurangi banyaknya informasi yang dijaring
oleh responden.
4. Objek Penelitian
Objek Penelitian menurut Namawi adalah sesuatu yang meliput ada dan
yang Pomungkin ada. Sesuatu yang ada ialah sesuatu yang dapat disentuh oleh
indera, sehingga lebih mudah menunjukkan kebenarannya. Sesuatu yang
mungkin adalah sesuatu yang sekarang belum ada akan tetapi tidak mustahil ada
setelah melalui proses Objekpembuktian (Namawi,2005)
Objek penelitian dalam pelaksanaan riset ini adalah program acara drama
radio “ASAL USUL PANDAWA DAN KURAWA”
5. Populasi dan Sampel Penelitian
“Populasi adalah kumpulan objek penelitian yang dapat berupa orang,
organisasi, kelompok lembaga, buku, kata-kata, surat kabar, dan lain-
12
lain”(Rahmat, 2007, p.78). Populasi Penelitian ini adalah para pendengar
Motion Radio Jakarta yang mendengarkan drama radio “ASAL USUL
PANDAWA DAN KURAWA”
Menurut Rahmat (2002), sampel adalah “bagian yang diamati dari
kumpulan objek penelitian atau populasi”(p. 78). Dalam penelitian, objek
penelitian ini disebut satuan analisis (unit analysis) atau unsur-unsur populasi.
Riset kuantitatif bertujuan generalisasi, karena itu sample yang baik adalah yang
memenuhi unsur representatif (Krisyantono, 2008). Sampel yang representatif
bisa diartikan bahwa sample tersebut mencerminkan semua unsur dalam populasi
secara proporsional atau memberikan kesempatan yang sama pada semua unsur
populasi untuk dipilih, sehingga dapat mewakili keadaan yang sebenarnya dalam
kesuluruhan populasi (Krisyantono, 2008, p.152). Sampel penelitian ini adalah
para pendengar Motion Radio Jakarta dengan batasan usia 20-35 tahun dengan
ketentuan pernah mendengar program siaran drama radio “Asal Usul Pandawa
dan Kurawa”.
6. Teknik pengambilan Sampel
13
Sample menurut Unardjan adalah sebagian dari anggota yang dipilih
menggunakan prosedur tertentus ehingga diharapkan dapat mewakili populasinya
(Unaradjan,2000:225)
Alasan diambilnya sample menurut Hadari Namawi (2003:144):
a. Peneliti bermaksud mereduksi objek penelitiahannya
b. Peneliti bermaksud menetapkan ruang lingkup berlakunya
generalisasi hasil penelitian baik dalam batas jumlah maupun
wilayah populasi berdasarkan karakteristik tertentu yang bersifat
kuantitatif
Kriteria yang perlu diperhatikan dalam mengambil sample :
a. Tentukan dahulu daerah generalisasinya
b. Beri batasan-batas yang tegas tentang sifat-sifat populasi
c. Tentukan sumber-sumber informasi tentang populasi
Pilihlah teknik sampling dan hitunglah besar anggota sample sesuai
dengan tujuan penelitiannya(Usman,2004, p.44)
Teknik sampling merupakan metode atau cara menentukan sample dan
besar sample.Untuk menentukan beberapa sample yang akan diambil maka kita
dapat menggunakan beberapa teknik sampling atau teknik pengambilan sample.
Ada dua teknik pengambilan sample yaitu teknik probability sampling dan non
probability sampling.
Probability sampling merupakan teknik sampling yang memberikan
peluang yang sama bagi seluruh anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota
sampling (Sugioni,1999, p.74)
14
n = ___N___
Nd2 + 1
Yang termaksuk dalam probability sampling adalah simple random