Top Banner
1 Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Dalam skala global, peranan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) baik lembaga formal maupun non formal telah ratusan tahun diyakini memiliki peran penting dalam menyumbang pembangunan ekonomi baik di negara maju maupun negara sedang berkembang. Tahun 1990an, seiring popularitas nama LKM (microfinance institutions) - makin terdengar keras bahwa LKM tidak diragukan dalam menyumbang pembangunan ekonomi khususnya dalam pengentasan kemiskinan (Hulme and Mosley 1996; Hulme 1997; Johnson and Rogaly 1999). Tahun 2006, peran LKM tersebut dikukuhkan ketika Muhammad Yunus dengan Grameen Bank mendapat nobel perdamaian dengan pernyataan (Mjøs 2006) sbb: "Yunus and Grameen Bank were jointly awarded the Nobel peace Prize - for their efforts to create economic and social development from below" Yunus dan Grameen Bank menjadi populer dalam pembangunan ekonomi dan perdamaian dengan dimensi pengentasan kemiskinan karena kredit yang diberikan kepada masyarakat miskin produktif khususnya wanita, dengan skala mikro (micro entre-preneur) yang seharusnya tidak layak untuk memperoleh kredit bank dengan kriteria bank formal. Mekipun tanpa hadiah nobel, BRI Unit (dh. BRI Unit desa) merupakan lembaga keuangan mikro terbesar di dunia yang juga berperan dalam pembangunan ekonomi melalui pengentasan kemiskinan, jauh lebih lama beroperasi dibanding Grameen Bank. Untuk memberikan gambaran bahwa penduduk miskin di Indonesia masih cukup tinggi, yang masih membutuhkan penanganan dari pemerintah, pada tahun 2009 mencapai 32,53 juta (14,15% penduduk), sebagian besar yaitu 20,62 juta (63,38%) berada di pedesaan dan sisanya 11,91 juta berdomisili di perkotaan (Kompas 2010: 12 Juli). Gambaran yang terlintas di pemikiran pada setiap kabupaten atau kecamatan sudah tersedia bank lokal yang siap melayani masyarakat. Secara administratif, Provinsi Jawa Tengah terdiri dari 29 Kabupaten
14

Bab 1 Pendahuluan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/724/2/D_902006001_BAB I.pdf · mereka yang terjerumus faham komunisme melalui pendekatan kesejahteraan

Mar 03, 2019

Download

Documents

phungphuc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Bab 1 Pendahuluan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/724/2/D_902006001_BAB I.pdf · mereka yang terjerumus faham komunisme melalui pendekatan kesejahteraan

1

Bab 1Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Dalam skala global, peranan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) baiklembaga formal maupun non formal telah ratusan tahun diyakinimemiliki peran penting dalam menyumbang pembangunan ekonomibaik di negara maju maupun negara sedang berkembang. Tahun1990an, seiring popularitas nama LKM (microfinance institutions) -makin terdengar keras bahwa LKM tidak diragukan dalammenyumbang pembangunan ekonomi khususnya dalam pengentasankemiskinan (Hulme and Mosley 1996; Hulme 1997; Johnson andRogaly 1999). Tahun 2006, peran LKM tersebut dikukuhkan ketikaMuhammad Yunus dengan Grameen Bank mendapat nobelperdamaian dengan pernyataan (Mjøs 2006) sbb:

"Yunus and Grameen Bank were jointly awarded the Nobel peacePrize - for their efforts to create economic and social development

from below"

Yunus dan Grameen Bank menjadi populer dalam pembangunanekonomi dan perdamaian dengan dimensi pengentasan kemiskinankarena kredit yang diberikan kepada masyarakat miskin produktifkhususnya wanita, dengan skala mikro (micro entre-preneur) yangseharusnya tidak layak untuk memperoleh kredit bank dengan kriteriabank formal. Mekipun tanpa hadiah nobel, BRI Unit (dh. BRI Unitdesa) merupakan lembaga keuangan mikro terbesar di dunia yangjuga berperan dalam pembangunan ekonomi melalui pengentasankemiskinan, jauh lebih lama beroperasi dibanding Grameen Bank.Untuk memberikan gambaran bahwa penduduk miskin di Indonesiamasih cukup tinggi, yang masih membutuhkan penanganan daripemerintah, pada tahun 2009 mencapai 32,53 juta (14,15% penduduk),sebagian besar yaitu 20,62 juta (63,38%) berada di pedesaan dan sisanya11,91 juta berdomisili di perkotaan (Kompas 2010: 12 Juli).

Gambaran yang terlintas di pemikiran pada setiap kabupaten ataukecamatan sudah tersedia bank lokal yang siap melayani masyarakat.Secara administratif, Provinsi Jawa Tengah terdiri dari 29 Kabupaten

Page 2: Bab 1 Pendahuluan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/724/2/D_902006001_BAB I.pdf · mereka yang terjerumus faham komunisme melalui pendekatan kesejahteraan

2

Pengembangan Bank Lokal dengan Merger

dan 6 Kota, dengan 565 kecamatan yang mencakup 7.804 desa, supayalebih mudah memahaminya bersama ini di sajikan Tabel 1.1 tentangpotensi wilayah penelitian sebagai berikut:

Jawa Tengah

Kota

Semarang

Kab

Semarang

Luas Wilayah 32,548 km2 373.70 km2 950.21 km2

Jumlah Kecamatan 565 16 19

Jumlah Desa 7.804 177 27

Penduduk (2006) 32.177.730 1.468.292 890.898

Pertumbuhan PDB

(2006-2007)

5.59% 5.98% 4.72%

Sektor dominan Industry Trade, hotel and

restaurants

Industry

Tabel 1-1. Data Jawa Tengah dan Wilayah Penelitian

Sumber : Kantor Satistik Kab. Semarang

Supaya kronologisnya runtut dalam penulisan ini maka gambaran yangtelah ada disajikan data sejak tahun 1992 mengenai kemiskinan danlembaga keuangan mikro. Setelah Jabar dan Jatim, Jawa Tengahmemiliki jumlah penduduk yang besar, dengan 19 persen pendudukdi bawah garis kemiskinan, sementara tingkat nasional 15 persenpenduduk adalah miskin. Indonesia memiliki keunikan dalampengembangan lembaga keuangan mikro, sehingga pada tahun 1992Indonesia disebut Gonzalez-Vega dan Chaves sebagai laboratoriumkeuangan mikro terbesar di dunia (Steindwand 2001: 14) denganberbagai bentuk kelembagaan: BRI, BPR, Bank Desa, Koperasi, BMT,Credit Union, dll. Di Jawa Tengah sejak tahun 1970an, lembagakeuangan yang unik telah didirikan oleh Pemda yang dikenal dengannama BKK (Badan Kredit Kecamatan) dengan badan hukumPerusahaan Daerah (PD) dan pada tahun 1990an menjadi PD BPRBKK (350) dan PD BKK (160).

Dalam konferensi nasional 2003 yang diselenggarakan Gema PKMterungkapkan keyakinan para ahli keuangan mikro, bahwa LKMmenjadi metode efektif untuk mengurangi kemiskinan (Ismawan2003), melalui intermediasi keuangan di kalangan masyarakat miskinproduktif (productive poor), yang menjadi bagian dari UMKM.Menjelang berakhirnya abad 20, keyakinan pengentasan kemiskinanmelalui LKM juga hidup di kalangan pembuat kebijakan publik

Page 3: Bab 1 Pendahuluan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/724/2/D_902006001_BAB I.pdf · mereka yang terjerumus faham komunisme melalui pendekatan kesejahteraan

3

sehingga muncul adanya dana bergulir seperti yang disampaikan BrataAntakusuma, Asisten Deputi Kementerian BUMN urusan InformasiKekayaan BUMN (Warta Bisnis 2004). Pada tingkat nasional, secaraoperasional kebijakan tersebut telah disalurkan dana bergulir Rp.3,4triliun yang berasal dari 3 persen laba bersih BUMN untuk 345 ribumitra binaan. Pada tanggal 7 September 2004 diluncurkan KreditUsaha Mikro Layak Tanpa Agunan (KUMLTA) dengan paradigma -perubahan dari charitatif ke business approach, agar masyarakatmampu mengentaskan kemiskinannya sendiri. Secara khusus, terdapatinstitusi Komite Penanggulangan Kemiskinan (KPK, berdiri 2001)yang disertai Departemen Koperasi dan UKM, Kementrian BUMNserta Bank Umum Milik Negara sebagai pelaksana (Warta Bisnis 2004)Sejak tahun 1969 Provinsi Jawa Tengah telah merintis lahirnya BKK,maka Provinsi Jawa Tengah merupakan provinsi yang memiliki sejarahpanjang tentang hadir dan berkembangnya LKM. Dua LKM yangmenjadi tonggak sejarah adalah: (1) Bank Bantuan dan TabunganPegawai Pemerintahan Bangsa Indonesia (Hulp-en Spaar Bank derInlandsche Bestuur Amtenaren) sebagai Bank Perkreditan Rakyat (ru-ral bank) pertama yang didirikan di Indonesia (Suharto 1988: 29),tepatnya di Purwokerto pada tanggal 16 Desember 1985, oleh R.BeiAria Wirjaatmadja1. Lembaga keuangan ini kemudian menjelmamenjadi Bank Rakyat Indonesia, (2) Badan Kredit Kecamatan (BKK)didirikan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala DaerahTingkat I Jawa Tengah, tanggal 4 September 1969 dan dikukuhkantanggal 19 Nopember 1970. Fokus penulisan penelitian ini adalahperan stakeholder dalam merger, dinamika merger dan trust relationberdampak positif terhadap perkembangan bank.

Pada awal operasi, BKK memperoleh dana pinjaman awal Rp.1 juta,dengan misi memerangi kemiskinan di pedesaan untuk menghalaumereka yang terjerumus faham komunisme melalui pendekatankesejahteraan (prosperity approach) sebagai ganti pendekatan keamaan(security approach) seperti yang terjadi pada tahun 1965 G30S PKI dimana masyarakat miskin menjadi korban politik PKI (Patten andRosengard 1991). BKK kemudian menjadi perusahaan daerah, sehingga

1 Versi J.C.W. Cramer (1929), BPR atau Bank Pertanian tersebut didirikan olehW.P.D. de Wolf van Westerrode, Asisten Residen sementara Koran Milik Belanda"Bataviaasch Nieuwsblad" 11 Maret 1909 menyebut R Aria Wirjaatmadja yang wafatsaat itu sebagai Bapak Kredit Pertanian.

Bab 1| Pendahuluan

Page 4: Bab 1 Pendahuluan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/724/2/D_902006001_BAB I.pdf · mereka yang terjerumus faham komunisme melalui pendekatan kesejahteraan

4

Pengembangan Bank Lokal dengan Merger

menjadi PD BKK berdasarkan Perda Nomor 11 Tahun 1981 yangmendapatkan pengesahan dari Mendagri dengan SK No. 581.053.3/884, tanggal 17 Desember 1981(selanjutnya dalam penulisan buku inikonsisten dengan penulisan BKK/BPR BKK). Perubahan status badanhukum belum menjamin kelangsungan hidup BKK, karena masalahkekurangan sumber dana menyebabkan banyak BKK yang mengalamikesulitan likuiditas. Hal ini disebabkan dukungan dana daripemerintah daerah dan donatur tidak mencukupi. Pada tahun 1984BKK memperoleh ijin dari Menteri Keuangan untuk menghimpundana dari masyarakat. Peristiwa penting lainnya dalam rangkapenyehatan adalah kebijakan hapus buku pertama kali sebesar Rp 843juta pada tahun 1989. Karena sejak berdiri, kredit macet masih dicatatsebagai baki debet yang bisa menyesatkan manajemen BKK(Martokoesoemo 1993: 69, 77).

Penyesuaian kelembagaan terhadap perkembangan perekonomianbelum selesai. Tahun 1990 an terjadi perubahan kelembagaan 160BKK tetap seperti apa adanya dan 350 BKK naik status menjadi BPRBKK. Sejak tahun 2005 terjadi gelombang merger besar-besaran dariBPR BKK yang dimulai oleh PD BPR BKK di Kabupaten Semarang.Merger 9 BPR BKK di Kabupaten Semarang menempatkan BPR BKKUngaran sebagai kantor pusat dan 8 BPR BKK lainnya menjadi kantorcabang yang berada di kecamatan Klepu, Bawen, Tuntang, Bringin,Ambarawa, Banyubiru, Jambu dan Sumowono. Di Jawa Tengah, dari350 BPR BKK bergabung menjadi 35 BPR BKK di 35 kabupaten/kota.Episode sebelum, saat dan setelah merger memiliki dinamika yangbersejarah bagi BPR BKK dengan stakeholdernya. Pertama tentangperlu tidaknya merger (merger) menjadi polemik antara pemegangsaham dengan regulator Bank Indonesia. Kedua, pengalaman mergerberpeluang menghasikan tiga kemungkinan hasil: sukses, gagal, atautidak jelas.

Isu pertama yang menjadi polemik antara stakeholder adalah faktorpendorong perlu/tidaknya merger. Bank Indonesia Semarang melihatperlunya merger untuk menyehatkan BPR BKK.Pada tahun 2002, dataBPR (BKK dan non BKK) dari 20 Kabupaten/ Kota yang beradadibawah pengawasan Bank Indonesia Semarang menunjukkan bahwasecara relatif tingkat kesehatan BPR BKK lebih buruk dari BPR nonBKK.

Page 5: Bab 1 Pendahuluan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/724/2/D_902006001_BAB I.pdf · mereka yang terjerumus faham komunisme melalui pendekatan kesejahteraan

5

Tabel 1- 2. Tingkat Kesehatan BPR BKK dan BPR non BKK yangBerada dalam Pengawasan Bank Indonesia, Semarang,September 2002

No Tingkat Kesehatan BPR BKK BPR Non BKK Total

Unit Prop Unit Prop Unit Prop

1 Sehat 107 48% 104 73% 211 58%

2 Cukup Sehat 65 29% 19 13% 84 23%

3 Kurang Sehat 35 16% 8 6% 43 12%

4 Tidak Sehat 17 8% 11 8% 28 8%

Total 224 100% 142 100% 366 100%

Sumber: Bank Indonesia, Semarang September 2002

Dari Tabel 1-2 di atas, secara kronologis diruntut mulai tahun 2002,karena pada tahun 2002 banyak bank yang tidak sehat sebagai dampakdari krisis ekonomi, tahun 2003 banyak bank yang terancam di tutup,tahun 2004 BPR BKK Randu Blatung ditutup oleh Bank Indonesia,tahun 2004 BPR BKK Ungaran inisiasi merger, pada tanggal 5 Mei2005 realisasi merger, tahun 2009 baru 29 Kabupaten melakukanmerger, maka data diruntut sejak tahun 2002. Dalam analisis datatersebut terungkap bahwa terdapat 24 persen (52 BPR BKK) yangkurang sehat dan tidak sehat, sementara BPR non BKK hanya 14 persen(19 BPR) yang kurang dan tidak sehat. Di sisi lain bahwa publikmenyaksikan adanya sejumlah BPR BKK yang bermasalah karenaadanya salah urus (kasus korupsi, kredit fiktif), seperti BPR BKKDukuhseti Pati, BPR BKK Talun dan BPR BKK Lebakbarang, KabPekalongan dan BPR BKK Randublatung ditutup (Suara Merdeka2004: 12 Juni; Suara Merdeka 2004: 18 Juni; Suara Merdeka 2004: 16Juli). Di samping itu, Pimpinan Kantor Bank Indonesia Semarang,Bachri Ansjori menyampaikan informasi bahwa:(1) BI telahmenetapkan 12 BPR BKK dalam pengawasan khusus, dan pemegangsaham harus menambah setoran modal untuk mengangkat CAR diatas 4 persen, manajemen supaya memperbaiki kualitas aktivaproduktif, (2) Anjuran merger BPR BKK yang telah diluncurkan tahun2003 mendapat respon positif dari Pemda, karena dengan merger akanmenyehatkan BPR BKK dan mempermudah pengawasan BI (SuaraMerdeka 2004: 16 Juli).

Bab 1| Pendahuluan

Page 6: Bab 1 Pendahuluan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/724/2/D_902006001_BAB I.pdf · mereka yang terjerumus faham komunisme melalui pendekatan kesejahteraan

6

Pengembangan Bank Lokal dengan Merger

Sebelum terjadi keselarasan rencana merger antara Pemda dan KBISemarang, polemik merger diawali saat Moerjono, Koordinator Bidang KBISemarang menyatakan perlunya merger BPR BKK di sela-sela menghadiriMusyawarah Daerah (Musda) III Perbarindo Jateng, Januari 2003.

Merger BPR BKK untuk meningkatkan diri menghadapi persaingan yangmakin ketat (Suara Merdeka 2003: 8 Januari). Gagasan merger tersebutdisanggah oleh Anwar Kholil, Kepala Kantor Badan Informasi Komunikasidan Kehumasan (BIKK) Provinsi Jateng - Pemda belum punya rencanamerger BPR BKK (Suara Merdeka 2003: 9 Januari).

Dalam proses penerimaan gagasan merger, Moerjono menegaskan bahwamerger akan menyehatkan BPR BKK secara keseluruhan danmenyelamatkan 15 BPR BKK yang ada dalam pengawasan khusus BankIndonesia. Kelimabelas BPR BKK tersebut dalam kondisi sakit dimanaCAR<4 persen dan beroperasi secara tidak efisien yaitu memilikiBOPO>100 persen. Berdasarkan simulasi, 32 BPR BKK hasil merger akanmemiliki CAR> 8 persen dan ROA 4,1 persen. Dengan catatan, Pemdamenambah modal tambahan, untuk tahun 2003 sebesar Rp 25,43 milyar(Suara Merdeka 2003: 22 Oktober). Pada akhir tahun 2001, seluruh BPRBKK telah memiliki nasabah 1,67 juta dengan dana pihak ketiga Rp.488,8milyar dan baki debet pinjaman (kredit) sebesar Rp.426,98 milyar (SuaraMerdeka 2003: 9 Januari).

Secara khusus, reaksi wakil rakyat, Hok Hiong, anggota komisi B-DPRD Kabupaten Semarang yang meminta Pemda untuk menjelaskanangka kredit bermasalah di 9 BPR BKK sebelum merger, sebelumPemda menambah modal disetor Rp.1 milyar dari APBD TK I, karenaterungkap bahwa hasil audit internal untuk 9 BPR BKK tersebutterdapat kredit bermasalah berturut-turut sebesar Rp1,61 milyar(Macet), Rp.2,58 milyar (Diragukan) dan Rp.878 juta (Kurang Lancar).Meskipun demikian, Agus Purwoko Djati, Kabag PerekonomianKabupaten Semarang menyatakan bahwa NPL relatif kecil masihdalam kondisi wajar (Bisnis Indonesia 2005: 26 Januari).

Meskipun Bank Indonesia telah memberi isyarat bahwa merger PDBPR BKK akan menyehatkan dan menyelamatkan BPR BKK yangada dalam pengawasan, pengalaman dari lembaga keuangan lain dalampenelitian tersebut masih memberi pengingat (warning) bahwa mergertidak selalu menjamin sukses. Supaya memudahkan dalam meng-

Page 7: Bab 1 Pendahuluan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/724/2/D_902006001_BAB I.pdf · mereka yang terjerumus faham komunisme melalui pendekatan kesejahteraan

7

gambarkan posisi BPR BKK yang akan dimerger maka bersama inidisajikan gambar tentang Peta Jawa Tengah dan Posisi BPR BKK yangakan di merger seperti terlihat dalam gambar 1-1.

Gambar 1-1. Peta Wilayah Keberadaan BPR BKK Jawa Tengah Yang Dimerger

1.2. Beberapa Penelitian Tentang Merger dan Motivasinya

Dengan semakin ketatnya persaingan dan terjadinya arus globalisasiyang deras maka setiap perusahaan dituntut untuk selalu memasangdan mengembangkan strategi agar dapat bertahan hidup, berkembangdan mampu mengatasi persaingan.

Strategi yang cocok untuk membesarkan dan keberlanjutan perusahaanadalah dengan cara melakukan merger atau akuisisi (Swasono 2004).Karena dengan merger akan memperluas jaringan dan komunikasi baikantar konsumen maupun karyawan. Di Amerika Serikat aktivitas mergeradalah sesuatu hal yang biasa dilakukan, bahkan Hitt (2002) mengatakandi Amerika tahun 1980an terjadi merger mania.

Motivasi melakukan merger dan akuisisi merupakan strategi untukmenumbuhkan perusahaan secara eksternal secara cepat melaluipengambilalihan (merger dan akuisisi) perusahaan lain yang telahberoperasi daripada mendirikan cabang baru.

Merger dan akuisisi diharapkan menciptakan sinergi yang dapatmeningkatkan nilai akumulatif perusahaan, sehingga perusahaan padaumumnya atau bank akan menjadi besar yang dinikmati seluruhpemegang saham.

Bab 1| Pendahuluan

Page 8: Bab 1 Pendahuluan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/724/2/D_902006001_BAB I.pdf · mereka yang terjerumus faham komunisme melalui pendekatan kesejahteraan

8

Pengembangan Bank Lokal dengan Merger

Merger dapat memberikan keuntungan yang lebih besar melaluiefisiensi, tranfer teknologi dan manajemen serta memperluasjangkauan pemasaran. Memang merger tidak semuanya berhasil,merger bisa berdampak positif, akan tetapi juga dapat menimbulkandampak sebaliknya. Untuk mengetahui keberhasilan atau tidaknyaproses merger sebuah perusahaan atau bank dapat dilihat daribagaimana kinerja perusahaan atau bank pasca merger.

Penelitian Merger, Akuisisi dan Konsolidasi (takeover) telah berlangsunglama dan dilakukan di berbagai negara. Secara ringkas terdapat tigakategori dampak merger dan akuisisi (Weston, Mitchell et al. 2004),yaitu: (1) merger meningkatkan nilai perusahaan pasca merger, (2) pascamerger tidak meningkatkan nilai (netral) dan (3) pasca merger terjadipenurunan nilai.

Merger PD BPR BKK Jateng dengan motivasi efisiensi/sinergi untuksetiap kabupaten/kota dengan demikian, diharapkan dampak mergerakan meningkatkan nilai. Sementara itu, terdapat fakta yang masihhangat tentang kasus merger Bank Century termasuk kategori dampakke 3 - karena adanya masalah keagenan (agency problems). MergerPT Bank Danpac Tbk, PT Bank Pikko dan Bank CIC menjadi PT BankCentury, dengan motivasi untuk menyehatkan bank tetapi yang terjadijustru menyembunyikan pelanggaran (ICW 2004: 21 Mei) pelanggarantersebut antara lain:

1. Aset surat-surat berharga (SSB) yang sebelumnya dinyatakan macetoleh Bank Indonesia dianggap lancar untuk memenuhi performaCapital Adequcy Ratio (CAR).

2. Modal yang sebelumnya tidak bisa untuk membayar dana pihakke 3 mulai tanggal 5 Desember dapat dipergunakan.

3. Tetap dipertahankannya pemegang saham yang tidak lulus fit andproper test menjadi pemegang saham.

Dengan mergernya 3 bank tersebut uang negara ikut tergerus kesanakarena negara membayar deposan yang dijamin oleh LembagaPenjaminan Simpanan (LPS) dan pinjaman jangka pendek yang akhirnyamenjadi permasalahan yang berkepanjangan.

Pelajaran lain tentang motivasi yang mendorong merger adalah untukmencapai diversifikasi produk, yaitu memiliki keragaman yang belumdimiliki oleh lembaga lain, sehingga bisa menguasai pemasaran dana

Page 9: Bab 1 Pendahuluan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/724/2/D_902006001_BAB I.pdf · mereka yang terjerumus faham komunisme melalui pendekatan kesejahteraan

9

di masyarakat, pernyataan terebut diperkuat oleh Hitt dan Horison(2002) yang meneliti merger National Bank Corp dan Bank AmerikaCorp, dengan nilai transaksi yang besar yaitu USD 60 milyar. Sinergiyang dihasilkan mempermudah bank menghimpun dana masyarakat.Untuk meningkatkan penyaluran kredit perlu adanya akumulasimodal yang kuat pula. Pengalaman di Indonesia merger Bank Niagadan Lippo mampu meningkatkan bank hasil merger yaitu CIMB Niagake peringkat 5 besar bank di Indonesia (Razak 2008- Chief ExecutiveCIMB Group). Hal tersebut membuktikan bahwa bank memerlukankepercayaan masyarakat, setelah dimerger masyarakat semakinpercaya dan nilai perusahaan meningkat.

Demikian pula merger Bank Mandiri memberikan dampak posistif bagipemerintah berupa peningkatan pajak (Sarwono 2007). Sebenarnyatujuan utama melakukan merger beberapa bank BUMN adalah untukmenyehatkan bank milik pemerintah pasca terkena dampak krisismoneter tahun 1997 dan tahun 1998, kalau tujuan merger hanyameningkatkan pajak adalah satu kesalahan dalam menetapkan tujuan,karena bank Mandiri adalah bank milik pemerintah yang akan menjadiujung tombak pembangunan pedesaan.

Dengan adanya beberapa penelitian mengenai merger perusahaan yangberdampak positif, netral dan negatif, dapat menciptakan pemahamanyang ambiguitas tentang merger bank bagi stakeholder bank yang akanmelakukan merger. Di samping itu dalam merger bank dapat terjadigejolak pegawai, kompetisi setoran modal, trust relation yang banyakdiperhatikan. Penelitian merger PD BPR BKK di Jawa Tengah inimerupakan upaya membuka tabir dinamika pengembangan bank lokalPD BPR BKK sebagai salah satu bank lokal yang unik karena mergerdilakukan secara masal dari 350 PD BPR BKK.

Meskipun sudah banyak dilakukan penelitian tentang merger bankakan tetapi belum banyak penelitian tentang merger bank lokalkhususnya BPR, kalaupun sudah ada tetapi penelitian tentang mergerBPR BKK masih diperlukan, oleh karena itu peneliti mencoba untukmenemukan teori yang kemungkinan cocok untuk diimplementasikandalam melakukan merger BPR yang sekarang tumbuh menjamur diIndonesia khususnya pulau Jawa.

Bab 1| Pendahuluan

Page 10: Bab 1 Pendahuluan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/724/2/D_902006001_BAB I.pdf · mereka yang terjerumus faham komunisme melalui pendekatan kesejahteraan

10

Pengembangan Bank Lokal dengan Merger

Berdasarkan latar belakang itulah yang memberikan inspirasi penelitiuntuk meneliti mega merger PD BPR BKK di Jawa Tengah, dengan studikasus di BPR BKK Ungaran dengan orientasi Pengembangan Bank Lokaldengan Merger, dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Fokus penelitian ini ditekankan pada Kinerja Bank Hasil Merger diBPR BKK Jawa Tengah, khususnya BPR BKK Ungaran dalam rangkaPemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut diatas maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah:Bagaimana peran stakeholder dalam pengembangan bank lokal melaluimerger dan motivasinya, dinamika dalam merger BPR BKK serta fungsitrust relation dalam pengembangan bank untuk pemberdayaanperekonomian masyarakat. Pernyataan perumusan masalah tersebutpenulis jabarkan sebagai berikut:

1. Apa motivasi dan peran stakeholder BPR BKK Ungaran melakukanmerger?

2. Bagaimanakah proses merger BPR BKK sebagai bank lokal untukmenuju bank yang sehat dan berperan dalam pemberdayaanperekonomian masyarakat?

3. Bagaimana bentuk dan peran trust relation sebagai pendukungkinerja BPR BKK secara finansial dan non finansial?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran dan motivasistakeholder dalam melakukan merger BPR BKK serta solusinya agarBPR BKK tetap bertahan, secara spesifik penelitian ini untuk:(1) Memperoleh gambaran tentang motivasi dan peran stakeholder

dalam melakukan merger sebagai sarana memperkuat bank.(2) Mengetahui dinamika yang terjadi dalam proses merger BPR BKK,

dampak yang terjadi dan solusinya.(3) Menemukan bentuk dan peran trust relation untuk pengembangan

bank.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan teoridalam studi pembangunan tentang peran dan motivasi stakeholderdalam melakukan merger bank serta rekomendasi atau masukan

Page 11: Bab 1 Pendahuluan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/724/2/D_902006001_BAB I.pdf · mereka yang terjerumus faham komunisme melalui pendekatan kesejahteraan

11

kebijakan kepada pemerintah atau pihak yang membutuhkanpengetahuan dan pengalaman tentang peran dan motivasi stakeholderdalam pengembangan bank melalui merger.

Manfaat teoritis dari penelitian ini dapat memperkaya kajian-kajianteori studi pembangunan tentang peran dan motivasi stakeholder dalammelakukan merger bank supaya dapat meningkatkan pemberdayaanekonomi masyarakat. Selain itu, menjadi bahan kajian teori bagi parapeneliti dan pelaku riset dalam pengembangan khasanah ilmu tentangmerger bank, dinamika yang terjadi dalam melakukan merger bankserta bentuk dan peran trust relation dalam mendukung bank.

Adapun manfaat praktis adalah untuk memberikan masukan kepadapara pelaksana operasional bank (banker) tentang peran stakeholderdalam pengembangan bank melalui merger serta motivasi dandorongan melakukan merger, memahami dinamika yang terjadi dalammerger bank serta solusi yang harus dilakukan, menemukan bentukdan peran (trust relation) sebagai pendukung kinerja BPR BKK secarafinansial dan non finansial.

1.5. Sistematika Penulisan Hasil Penelitian

Sistematika penulisan buku ini disusun sebagai berikut: Bab 1menguraikan latar belakang permasalahan, tujuan penelitian danmanfaat penelitian. Bab 2, perspektif teori yang membahas masalahmerger bank yang mendasari bank dapat melakukan merger, sertapengalaman merger yang telah dilakukan di tempat yang lain, sertamembahas pengembangan bank lokal.

Dibahas pula tentang perubahan kepercayaan masyarakat terhadap bankhasil merger, membahas masalah hubungan kepercayaan denganmasyarakat, pemberdayaan masyarakat dari aspek teori untukmendapatkan pemahaman yang sama tentang pemberdayaan masyarakat.

Dalam bab ini dibahas pula dasar Hukum melakukan merger, Peranpemegang saham, Pengurus Bank dalam menjaga kesehatan bank sertamembahas kepentingan pemerintah daerah selaku pemegang sahamdalam rangka mendapatkan setoran kas daerah melalui peningkatanPendapatan Asli Daerah.

Bab 1| Pendahuluan

Page 12: Bab 1 Pendahuluan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/724/2/D_902006001_BAB I.pdf · mereka yang terjerumus faham komunisme melalui pendekatan kesejahteraan

12

Pengembangan Bank Lokal dengan Merger

Dalam Bab 3 disajikan Metode Penelitian yang membahas masalahJenis dan Lokasi Penelitian, Populasi dan Sampel, Tahapan Penelitian,Teknik Pengumpulan data dan Kerangka Pemikiran.

Dalam Bab 4 penulis menyajikan tentang penetrasi bank umum dalampasar keuangan mikro, yang diikuti dengan perbandingan jumlah BRIUnit, Jumlah kantor Cabang Bank BPD, dan perkembangan DanamonSimpan Pinjam, yang dilengkapi dengan mitigasi perdagangan BankUmum dan BPR, inisiatif merger adalah satu pemikiran yang penulistuliskan dalam hasil penelitian ini.

Selanjutnya dalam Bab 5 penulis menyajikan perkembangan BPR BKKpra merger yang meliputi bentuk hukum, dinamika kelembagaan danpembentukan panitia merger. Dalam bab ini disajikan pula prosesmerger yang meliputi dasar hukum merger, peran stakeholder dalamproses merger dan motivasi melakukan merger, kesepakatan direksimelakukan merger, sosialisasi merger, studi banding serta realisasimerger BPR BKK, yang diawali dari keputusan RUPS, penetapan calonpengurus, setor modal tambahan.

Untuk penyajian berikutnya pengajuan proposal atau rancangan mergerke Bank Indonesia, rancangan perubahan akte pendirian, rancanganrencana kerja bank hasil merger, konversi modal, serta penulis sajikanpula penataan dan penetapan status karyawan, penyelesaian hak dankuwajiban bank hasil merger terhadap karyawan, pengumuman mergerdi media massa sebagai bentuk deklarasi merger.

Untuk mengetahui perubahan kinerja apa saja yang terjadi pascadeklarasi merger maka disajikan dinamika yang terjadi pascapengumuman, BPR BKK Ungaran menjadi BPR BKK di Jawa Tengahyang pertama melakukan merger, disajikan pula dinamika yang terjadidi tahun pertama merger, kinerja dan analisis BPR BKK sebelum dansesudah merger, kinerja dan analisis kesehatan bank pasca merger, fungsiintermediasi bank, trend perkembangan bank, perkembangan tingkatkesehatan, dan intermediasi bank wujud trust relation, disajikan pulabank sebagai agen pemberdayaan masyarakat.

Selain itu penulis sajikan pula BPR BKK sebagai bank yang membiayaihome industri, untuk peningkatan pelayanan modal masyarakat danPendapatan Asli Daerah (PAD) perlu peningkatan kualitas SDM,

Page 13: Bab 1 Pendahuluan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/724/2/D_902006001_BAB I.pdf · mereka yang terjerumus faham komunisme melalui pendekatan kesejahteraan

13

disajikan pula eksistensi BPR BKK sebagai bank lokal, jangkauanlayanan BPR BKK sebagai bank lokal, kontribusi PAD ke kas daerah,kontribusi pemberdayaan UMKM, dan perluasan hulu hilir nasabahbinaan tahu baxo yang telah sukses dari nasabah kredit menjadinasabah penabung. Dalam bab ini dibahas pula PemberdayaanPengusaha Mikro, Pemberdayaan Kelompok Pengais Enceng Gondok.

Dalam Bab 6, sebagai bab penutup disajikan tentang simpulan hasilpenelitian yang berisi tentang jawaban dari permasalahan penelitianmengenai peran stakeholder dalam merger BPR BKK dan motivasinyamelakukan merger.

Dinamika yang terjadi dalam proses merger BPR BKK menuju bankyang sehat, menemukan bentuk, dan peran trust relation yangmendukung kinerja bank secara finansial dan non finansial. Dipaparkanpula tentang kelemahan-kelemahan dalam melakukan merger bank,hal-hal yang mendorong dilakukan merger, yang dilanjutkan denganpeningkatan kinerja BPR BKK dan permasalahan yang timbul. Dalambab ini disajikan tentang implementasi teori dan implikasi kebijakandan saran-saran tentang penelitian mendatang.

Bab 1| Pendahuluan

Page 14: Bab 1 Pendahuluan - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/724/2/D_902006001_BAB I.pdf · mereka yang terjerumus faham komunisme melalui pendekatan kesejahteraan

14

Pengembangan Bank Lokal dengan Merger