Top Banner
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gerakan tangan yang dilakukan operator dalam pekerjaan sangat berkaitan dalam keahliannya dalam mengubah/merakit suatu bahan baku menjadi bahan jadi (perakitan suatu benda). Benda atau komponen baku akan diolah, dirakit menjadi suatu barang yang bermanfaat. Oleh karena itu gerakan tangan operator harus cekatan agar dapat mengurangi waktu yang mengganggur sehingga diperoleh waktu standar yang baik agar hasil pekerjaan menjadi optimal dan berkualitas. Pengaturan gerakan tangan dalam sistem perakitan akan dapat meningkatkan efisiensi. Pengaturan area kerja yang baik disertai peletakkan komponen yang akan digunakan dengan posisi benar (mudah dijangkau operator/pekerja) akan memudahkan gerakan tangan tanpa perlu ada tangan yang menunggu. Disamping itu juga dipengaruhi akan faktor fisik lingkungan akan dapat meningkatkan standarisasi kerja yang dihasilkan. Dalam hal ini performans kerja manusia merupakan faktor utama yang menentukan usaha peningkatan hasil kerja. Pengalaman masa lampau telah membuktikan bahwa banyak konsep tentang sistem produksi yang lebih menitik-beratkan pada faktor- faktor komponen perangkat keras seperti mesin, material dan hanya sedikit sekali pemikiran yang diberikan terhadap komponen manusia (operator) seperti : Apa yang seharusnya operator lakukan, bagaimana seharusnya operator melaksanakan pekerjaan tersebut, dimana seharusnya kegiatan kerja diselenggarakan. Apa, bagaimana, dimana
23

BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-3-00442-TI Bab 1.pdf · bau karet&lem terus-menerus). ... Proses Produksi pembuatan helm yang dilakukan di pabrik

Mar 16, 2019

Download

Documents

lamdat
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-3-00442-TI Bab 1.pdf · bau karet&lem terus-menerus). ... Proses Produksi pembuatan helm yang dilakukan di pabrik

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gerakan tangan yang dilakukan operator dalam pekerjaan sangat berkaitan dalam

keahliannya dalam mengubah/merakit suatu bahan baku menjadi bahan jadi (perakitan

suatu benda). Benda atau komponen baku akan diolah, dirakit menjadi suatu barang yang

bermanfaat. Oleh karena itu gerakan tangan operator harus cekatan agar dapat

mengurangi waktu yang mengganggur sehingga diperoleh waktu standar yang baik agar

hasil pekerjaan menjadi optimal dan berkualitas. Pengaturan gerakan tangan dalam sistem

perakitan akan dapat meningkatkan efisiensi.

Pengaturan area kerja yang baik disertai peletakkan komponen yang akan

digunakan dengan posisi benar (mudah dijangkau operator/pekerja) akan memudahkan

gerakan tangan tanpa perlu ada tangan yang menunggu. Disamping itu juga dipengaruhi

akan faktor fisik lingkungan akan dapat meningkatkan standarisasi kerja yang dihasilkan.

Dalam hal ini performans kerja manusia merupakan faktor utama yang

menentukan usaha peningkatan hasil kerja. Pengalaman masa lampau telah membuktikan

bahwa banyak konsep tentang sistem produksi yang lebih menitik-beratkan pada faktor-

faktor komponen perangkat keras seperti mesin, material dan hanya sedikit sekali

pemikiran yang diberikan terhadap komponen manusia (operator) seperti : Apa yang

seharusnya operator lakukan, bagaimana seharusnya operator melaksanakan pekerjaan

tersebut, dimana seharusnya kegiatan kerja diselenggarakan. Apa, bagaimana, dimana

Page 2: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-3-00442-TI Bab 1.pdf · bau karet&lem terus-menerus). ... Proses Produksi pembuatan helm yang dilakukan di pabrik

pekerjaan akan diselenggarakan akan merujuk pada konsep pemilihan alternatif metode

kerja yang efektif, efisien dan pengaturan lingkungan fisik kerja yang layak.

Penelitian ini ditujukan untuk meningkatkan produkitivitas merakit helm dengan

menggunakan gerakan hand motion sehingga dapat lebih memahami dan

mengaplikasikan apa yang telah dipelajari selama ini dan dapat merancang suatu sistem

kerja yang lebih baik dalam dunia manufacturing khususnya dalam merakit helm.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah.

Pada penelitian ini dibahas mengenai bagaimana merancang atau membuat

gerakan-gerakan tangan yang efektif yang didukung dengan perancangan tata letak

fasiltas pada stasiun kerja dalam merakit helm. Masalah yang dihadapi perusahaan saat

ini adalah kurang optimalnya performans operator dimana para operator tersebut bekerja

dengan tidak memperdulikan gerakan tangan kiri dan tangan kanan khususnya pada lini

perakitan yang dapat dilihat dengan banyaknya penumpukan barang dalam proses pada

lini perakitan dan juga pengaturan tata letak fasilitas dari komponen yang tidak

diperhatikan. Disini semua komponen ditaruh di lantai dan para operator/pekerja juga

duduk di sebuah bangku kecil. Stasiun kerjanya yang ada sangat tidak teratur karena

semua komponen tergeletak bercampur dan mengelilingi pekerja. Sehingga pada

penelitian ini akan dirancang sebuah gerakan-gerakan tangan yang efektif yang

disesuaikan dengan gerakan-gerakan therbligs yang didukung dengan pengaturan stasiun

kerja yang baik, rapi dan nyaman bagi pekerja sewaktu merakit helm sehingga dapat

meningkatkan hasil produksi lebih banyak lagi. Dengan stasiun kerja yang rapi akan

membuat area stasiun kerja terasa lebih luas dan rapi, selain itu juga akan membantu

Page 3: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-3-00442-TI Bab 1.pdf · bau karet&lem terus-menerus). ... Proses Produksi pembuatan helm yang dilakukan di pabrik

pekerja untuk lebih leluasa bergerak dan dapat bernapas lebih nyaman (tidak mencium

bau karet&lem terus-menerus).

Perancangan sistem kerja haruslah memperhatikan prosedur-prosedur untuk

mengekonomikasikan gerakan-gerakan kerja sehingga dapat memperbaiki efisiensi dan

mengurangi kelelahan kerja.

1.3 Ruang Lingkup

Pada penelitian ini masalah yang dibahas adalah tentang merancang gerakan-

gerakan tangan yang efektif dalam merakit helm yang berlandaskan gerakan-gerakan

therbligs dan pengaturan peletakan komponen yang disesuaikan dengan gerakan-gerakan

tangan yang efektif sehingga dapat menunjang kinerja seseorang dalam merakit helm

sehingga penelitian hanya dilakukan dalam bagian perakitan dalam satu (1) lini untuk

mewakili semua yang ada, dimana pada bagian perakitan ini terdapat lima (5) work

station yang memiliki letak komponen yang tidak jauh berbeda. Penelitan dengan

menggunakan Hand Motion ini dilakukan pada bagian perakitan dikarenakan pada bagian

ini semua pekerjaan yang dilakukan dengan menggunakan gerakan tangan lebih banyak

dibanding dengan bagian lain dan bagian perakitan ini bisa dibilang inti dari proses

produksi pada Vitara Helmet karena pada bagian ini semua komponen digabungkan

menjadi barang jadi. Pada saat merakit helm tersebut, pekerja harus mengambil batok

helm, tali karet, batok styrofoam yang telah dirakit dengan rok busa, spon busa, dan tali

helm dari beberapa stasiun kerja. Pengamatan untuk menentukan gerakan-gerakan

perakitan helm pada penelitian ini dilakukan dengan pengamatan langsung pada operator

yang sedang bekerja dengan tidak memakai kamera.

Page 4: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-3-00442-TI Bab 1.pdf · bau karet&lem terus-menerus). ... Proses Produksi pembuatan helm yang dilakukan di pabrik

Area kerja yang tertata rapi akan mempermudah orang tersebut pada saat

mengambil barang yang diinginkan untuk mempercepat proses perakitan helm.

Sedangkan penempatan fasilitas-fasilitas lain yang diperlukan dalam merakit helm juga

akan menentukan keleluasaan bergerak dari pekerja.

1.4 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Menentukan urutan atau gerakan tangan kanan dan tangan kiri yang paling efektif

dan efisien dalam setiap proses pengerjaan helm khususnya pada bagian

perakitan.

2. Menganalisa dan memperbaiki tata letak dalam stasiun kerja dan memberikan

usulan perbaikan atas peralatan dan lingkungan kerja yang sesuai untuk

melakukan pekerjaan khususnya pada bagian perakitan.

3. Mengetahui faktor-faktor yang berperan penting dalam peningkatan performans

kerja yang dilakukan oleh operator dalam proses perakitan.

Manfaat dilakukannya penelitian adalah:

1. Memberikan pemahaman kepada manajemen tentang pentingnya analisa sistem

kerja dalam pembuatan helm.

2. Memberikan pemahaman dan pemanfaatan kepada para pekerja tentang cara

pengukuran waktu baku dan pergerakan tangan yang efektif yang harus dilakukan

dalam membuat helm.

3. Para pekerja diharapkan mampu menganalisa suatu gerakan dalam perakitan helm

yang dihubungkan dengan prinsip-prinsip ekonomi gerakan.

Page 5: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-3-00442-TI Bab 1.pdf · bau karet&lem terus-menerus). ... Proses Produksi pembuatan helm yang dilakukan di pabrik

4. Para pekerja diharapkan mampu membuat metode kerja atau gerakan tangan yang

lebih baik yang telah disesuaikan dengan stasiun kerja dan fasilitas-fasilitas

pendukung yang disediakan maupun dengan pekerja itu sendiri.

5. Membuat para pekerja dapat melatih kemampuan menggunakan hand motion

dalam merakit helm sehingga tercipta sistem kerja yang lebih efektif dan efisien.

1.5 Gambaran Umum Perusahaan

Pabrik Vitara Helmet ini berdiri pada tahun 1996 dan berlokasi di jalan Prepedan

No.28, Kawasan industri, Cengkareng. Pabrik Vitara Helmet ini merupakan pabrik yang

memproduksi helm dalam skala yang cukup besar. Pada awalnya pabrik Vitara Helmet

ini hanya berupa pabrik kecil yang hanya memproduksi beberapa helm yang bisa dibilang

sangat mudah atau tidak rumit dalam pembuatannya. Tetapi, sekarang ini pabrik Vitara

Helmet mampu memproduksi berbagai jenis pesanan helm yang diinginkan oleh

pelanggan, dari helm yang berukuran untuk anak-anak sampai dengan dewasa dan

berbagai jenis motif atau model helm, baik helm yang biasa sampai pada helm yang

digunakan untuk olahraga balap dan otomotif. Pabrik ini juga dapat memproduksi helm

yang digunakan untuk para pekerja pada bagian konstruksi atau bangungan bahkan

pertambangan dan yang lainnya. Pada masa-masa awal berdirinya, pabrik Vitara Helmet

hanya menggunakan peralatan-peralatan biasa seperti amplas, 1 unit bor tangan, 1 unit

sprayer dan 1 unit mesin jahit. Tetapi sekarang pabrik ini telah memiliki jumlah mesin

sebagai berikut :

2 unit mesin serut

Page 6: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-3-00442-TI Bab 1.pdf · bau karet&lem terus-menerus). ... Proses Produksi pembuatan helm yang dilakukan di pabrik

4 unit sprayer

5 unit mesin bor

6 unit mesin jahit

Pada masa-masa awal didirikan, pabrik Vitara Helmet ini hanya memiliki jumlah

tenaga kerja sebanyak 15 orang. Tetapi pada saat ini pabrik Vitara helmet mempunyai

tenaga kerja berjumlah 68 orang dimana pembagiannya adalah :

3 orang kepala bagian.

1 orang sekretaris.

25 orang bagian perakitan.

12 orang bagian pengecatan.

6 orang bagian packing atau pengepakan.

6 orang bagian penjahitan.

9 orang bagian pemindahan.

2 orang bagian pergudangan.

4 orang bagian pengiriman.

Visi Perusahaan

Visi pabrik Vitara Helmet, adalah :

1 Peningkatan pertumbuhan dengan pencapaian target penjualan

2 Selalu berusaha memberikan produk yang lebih baik dari waktu ke waktu dalam

segala aspek.

3 Berusaha memberikan pelayanan pada pelanggan yang lebih baik dari waktu ke

waktu.

Page 7: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-3-00442-TI Bab 1.pdf · bau karet&lem terus-menerus). ... Proses Produksi pembuatan helm yang dilakukan di pabrik

4 Mengembangkan dan memperluas bidang usaha Vitara Helmet yang lebih baik dari

sebelumnya.

Misi Perusahaan

Misi Pabrik Vitara Helmet, adalah meningkatkan kualitas ke segala aspek dan

memberikan kepuasan pelanggan melalui peningkatan mutu produk dan pelayanan secara

terus-menerus, yang dilakukan dengan cara :

1 Selalu melakukan inovasi secara terus menerus.

2 Efisiensi operasi, penghematan disegala bidang dan peningkatan perusahaan.

3 Melatih sumber daya manusia Vitara Helmet yang terampil dan dinamis.

Tujuan Perusahaan

a. Mendirikan dan mengoperasikan perusahaan untuk memproduksi berbagai jenis

helm.

b. Melakukan pemasaran dan penjualan produk-produk helm di dalam dan di luar

wilayah Jakarta berdasarkan hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia.

c. Melakukan pembelian lokal dan impor mesin, peralatan, suku cadang, dan bahan

baku yang diperlukan untuk memproduksi produk-produk tersebut.

Kebijakan Mutu Perusahaan

Page 8: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-3-00442-TI Bab 1.pdf · bau karet&lem terus-menerus). ... Proses Produksi pembuatan helm yang dilakukan di pabrik

Kebijakan Mutu yang diterapkan oleh pabrik Vitara Helmet adalah : “Pencapaian

kepuasan pelanggan melalui peningkatan mutu produk, ketepatan waktu pengiriman dan

pelayanan secara terus-menerus”.

Struktur Organisasi Perusahaan

Pada struktur orgainisasi ini pabrik dipimpin oleh seorang manger yang dimana

merrupakan pemilik sendiri pabrik tersebut yang dibantu oleh seorang sekretaris dan

membawahi semua kepala bagian dari setiap bagian.

Sumber Data Gambar : Hasil Observasi

Gambar 1.1 Struktur Organisasi pada Pabrik Vitara Helmet

Deskripsi Kerja (Job Description)

Deskripsi kerjanya adalah sebagai berikut:

1. Pemilik pabrik

Page 9: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-3-00442-TI Bab 1.pdf · bau karet&lem terus-menerus). ... Proses Produksi pembuatan helm yang dilakukan di pabrik

Tanggung jawab :

Memimpin jalannya perusahaan secara keseluruhan

Mengawasi jalannya proses produksi

Mengawasi jalannya administrasi perusahaan

Meningkatkan penjualan pabrik dengan menetapkan strategi-strategi tertentu.

Mengambil keputusan yang menyangkut perusahaan secara keseluruhan

2. Sekretaris

Tanggung jawab:

Mengumpulkan dan mengarsipkan dokumen dokumen dan hasil rapat.

Menyusun janji-janji yang datang dari pihak dalam maupun luar.

Mengurus surat-surat yang akan dikeluarkan dan yang masuk pabrik.

Mencatat dan mengatur jadwal kegiatan dari atasannya.

3. Kepala bagian pemasaran atau pengiriman

Tanggung jawab :

Memasarkan dan menyebar-luaskan produk

Meningkatkan penjualan dari pelanggan baik peningkatan yang berasal dari

pelanggan tetap maupun dari pelanggan baru

Meningkatkan image produk maupun perusahaan atau pabrik

Melayani keluhan dari konsumen

4. Kepala bagian produksi

Tanggung jawab :

Menentukan jumlah bahan baku yang diperlukan

Memeriksa dan menjaga kualitas dari produk

Page 10: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-3-00442-TI Bab 1.pdf · bau karet&lem terus-menerus). ... Proses Produksi pembuatan helm yang dilakukan di pabrik

Melakukan pengawasan terhadap operasional produksi

5. Kepala bagian gudang

Tanggung jawab :

Mengontrol jumlah bahan baku digudang

Memeriksa kualitas bahan baku dari pemasok

Mengontrol maintenance (perawatan) bahan baku yang ada digudang.

Proses Produksi

Page 11: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-3-00442-TI Bab 1.pdf · bau karet&lem terus-menerus). ... Proses Produksi pembuatan helm yang dilakukan di pabrik

Sumber

Data Gambar : Hasil Observasi dan Pengolahan Data

Gambar 1.2 Operation Process Chart produk helm

proses produksi yang digunakan oleh pabrik vitara helmet menggunakan proses

repetitive karena:

• Volume atau output yang dihasilkan dalam jumlah besar.

• Proses produksi berlangsung secara berulang-ulang dan serupa.

• Proses produksi tidak berjalan terus-menerus (24 jam).

• Tata letak fasilitas yang digunakan berdasarkan aliran produk.

Page 12: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-3-00442-TI Bab 1.pdf · bau karet&lem terus-menerus). ... Proses Produksi pembuatan helm yang dilakukan di pabrik

Proses Produksi pembuatan helm yang dilakukan di pabrik Vitara Helmet ini

secara garis besar dapat dibagi menjadi 4 proses dimulai dari proses pengolahan bahan

baku (yang termasuk didalamnya adalah proses penyerutan, pengamplasan, proses

pendempulan, proses pengecatan, proses pernis, proses pengeringan), yang kedua proses

penjahitan busa dan kain, yang ketiga proses perakitan dan diakhiri dengan proses

pengepakan atau packing.

Proses Pengolahan Bahan Baku

Bahan baku yang diperlukan pada proses ini yaitu batok helm, cat dan cairan

dempul dan beberapa bahan tambahan seperti amplas. Batok helm yang dibeli dari

pemasok tidak berupa batok yang siap pakai atau siap dicat dan dirakit melainkan batok

yang bisa dibilang barang setengah jadi sehingga perlu melalui beberapa proses penting

supaya batok tersebut siap dicat dan dirakit.

Pertama-tama batok helm ini mengalami proses penyerutan untuk menghilangkan

bagian sambungan dari pada batok helm dan jika pada batok helm tersebut terdapat

beberapa goresan karena hasil penyerutan maka batok helm tersebut perlu sedikit

diamplas untuk menghilangkan goresan tersebut. Setelah diamplas batok helm tersebut

didempul agar permukaan helm lebih halus dan pada saat dicat tidak terdapat goresan

yang dapat merusak tekstur helm tersebut. Setelah didempul batok helm tersebut

didiamkan sebentar supaya hasil proses pendempulan lebih maksimal. Kemudian helm

mengalami proses pengecatan.

Pada proses pengecatan ini tidak semua jenis helm mengalami proses yang sama

karena ada beberapa jenis pesanan yang menginginkan warna khusus contohnya orange,

Page 13: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-3-00442-TI Bab 1.pdf · bau karet&lem terus-menerus). ... Proses Produksi pembuatan helm yang dilakukan di pabrik

yang memerlukan beberapa kali pengecatan warna agar dapat dicapai warna akhir yang

diinginkan. Tetapi untuk warna-warna seperti merah, hitam hanya memerlukan sekali

pengecatan warna bahkan untuk setiap warna memiliki pengecatan warna dasar yang

berbeda. Pada proses pengecatan helm, pertama kali batok helm yang telah didempul

mengalami pengecatan warna dasar, biasanya yang paling banyak dipakai adalah warna

abu-abu. Pengecatan dasar ini diperlukan untuk menunjang pengecatan warna agar warna

akhir helm yang dihasilkan lebih maksimal.

Kemudian setelah batok helm dicat dasar, batok helm didiamkan sebentar untuk

proses pengeringan. Hal ini diperlukan agar warna dasar yang masih basah tidak

bercampur dengan warna yang asli. Pada proses ini waktu pengeringan yang dibutuhkan

tidak terlalu banyak karena bahan baku cat yang dipakai dicampur dengan bahan thinner

yang lebih banyak dari proses pengecatan lainnya.

Pada proses pengeringan yang pertama ini, batok helm juga mengalami inspeksi

atau pemeriksaan sehingga batok helm yang memiliki proses pengecatan yang kurang

baik perlu mengalami proses pengecatan dasar ulang. Batok helm yang telah mengalami

proses pengeringan dibawa kembali kebagian pengecatan untuk mengalami proses

pengecatan warna. Proses pengecatan ini merupakan bagian yang cukup sulit karena

memerlukan ketelitian dan keahlian khusus agar tekstur warna yang dihasilkan benar-

benar merata sehingga pada proses pengecatan warna ini diperlukan operator yang telah

berpengalaman.

Batok helm yang telah dicat warna harus didiamkan kembali pada rak untuk

mengalami proses pengeringan yang kedua kali sebelum batok helm itu mengalami

proses finishing dengan menggunakan pernis. Proses pengeringan yang kedua

Page 14: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-3-00442-TI Bab 1.pdf · bau karet&lem terus-menerus). ... Proses Produksi pembuatan helm yang dilakukan di pabrik

mempunyai waktu yang lebih lama daripada proses pengeringan yang pertama karena

pada proses pengeringan yang kedua ini juga sangat penting karena ini menyangkut

kepuasan pelanggan terhadap warna yang diinginkan.

Pada proses pengeringan yang kedua ini juga dilakukan pemeriksaan sehingga

batok helm yang mengalami pengecatan yang kurang baik dikembalikan kebagian

pengecatan untuk mengalami proses pengecatan warna ulang. Setelah mengalami proses

pengeringan yang kedua, batok helm kemudian mengalami proses finishing yaitu dengan

pemberian pernis pada akhir pengecatan. Proses ini dilakukan agar tekstur warna yang

dihasilkan lebih menarik karena dengan adanya pemberian pernis ini warna yang

dihasilkan lebih mengkilap sehingga lebih enak untuk dipandang.

Setelah dipernis, batok helm juga mengalami proses pengeringan yang ketiga

yang dimana proses pengeringan ini merupakan proses pengeringan yang paling lama

dibandingkan dengan proses pengeringan yang lain. Hal ini dikarenakan bahan pernis ini

tidak mengandung bahan thinner yang dapat membuat proses pengeringan lebih cepat

daripada biasanya. Selain itu proses pengeringan ini lebih lama juga dimaksudkan supaya

hasil akhir yang diinginkan lebih maksimal dan tidak menimbulkan cacat pada

permukaan helm jika mengalami proses selanjutnya yaitu perakitan. Pada proses

pengeringan ini juga dilakukan inspeksi atau pemeriksaan pada setiap helm sehingga

batok helm yang mengalami proses finishing yang kurang baik dikembalikan kebagian

finishing untuk mengalami proses finishing ulang.

Semua proses pengolahan bahan baku yang dilakukan mulai dari proses

penyerutan sampai dengan proses finishing dan pengeringan yang terakhir, hanya

dilakukan pada bagian permukaan batok helm saja sedangkan pada bagian batok helm

Page 15: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-3-00442-TI Bab 1.pdf · bau karet&lem terus-menerus). ... Proses Produksi pembuatan helm yang dilakukan di pabrik

tidak mengalami proses apapun. Batok helm yang telah mengalami semua proses dalam

proses pengolahan bahan baku yang dimulai dari proses penyerutan sampai pada proses

finishing, akan dikirim kebagian perakitan untuk mengalami proses selanjutnya.

Sumber Data Gambar : Hasil Observasi

Gambar 1.3 Flowchart proses pengolahan bahan baku

Proses Penjahitan

Pada proses penjahitan ini terdapat 2 komponen yang dihasilkan yaitu rok busa

dan kemudian spon busa yang dijahit dengan kain yang cukup tebal. Masing-masing

komponen ini mengalami proses yang berbeda-beda. Bahan baku ini juga dipasok atau

dibeli dari pihak luar. Rok busa yang berbentuk rol akan digunting sehingga menjadi

bentuk sedemikian rupa yang kemudian akan digabungkan dengan rok busa yang lain

yang telah digunting juga dengan dijahit sesuai dengan ukuran yang diinginkan.

Kemudian komponen yang ini akan dikirim kebagian perakitan untuk digunakan sebagai

pelapis batok styrofoam yang akan dirakit pada proses perakitan.

Komponen yang berupa spon busa yang berbentuk rol juga akan digunting sesuai

ukuran yang diinginkan dan kemudian akan dibungkus atau dilapisi dengan kain yang

Page 16: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-3-00442-TI Bab 1.pdf · bau karet&lem terus-menerus). ... Proses Produksi pembuatan helm yang dilakukan di pabrik

agak tebal yang kemudian keduanya akan dijahit dijahit sesuai dengan bentuk yang

diinginkan. Komponen ini digunakan untuk penyangga telinga pada helm.

Proses Perakitan

Page 17: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-3-00442-TI Bab 1.pdf · bau karet&lem terus-menerus). ... Proses Produksi pembuatan helm yang dilakukan di pabrik

Sumber Data Gambar : Hasil Observasi dan Pengolahan Data

Gambar 1.4 Assembly Process Chart helm

Pada proses ini semua komponen akan digabung sehingga menjadi helm yang

siap pakai. Proses ini harus ditunjang oleh dua proses besar sebelumnya yaitu proses

pengolahan bahan baku dan proses penjahitan karena bisa dibilang proses ini tidak akan

dapat berjalan jika salah satu atau kedua proses sebelumnya terhambat. Proses perakitan

sangat tergantung oleh kedua proses sebelumnya. Semua komponen yang telah dibuat

diproses pada proses sebelumnya akan dikirim kebagian proses perakitan.

Page 18: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-3-00442-TI Bab 1.pdf · bau karet&lem terus-menerus). ... Proses Produksi pembuatan helm yang dilakukan di pabrik

Dalam proses ini terdapat beberapa komponen utama yang akan dirakit yaitu

batok helm dari proses pengolahan bahan baku yang telah mengalami proses-proses

seperti penyerutan, pengamplasan, pendempulan, 2 kali pengecetan, finishing dan 3 kali

pengeringan. Dan komponen utama yang lainnya adalah batok Styrofoam yang akan

digabung atau dirakit dengan rok busa hasil dari proses penjahitan dan spon busa yang

dibungkus dengan kain yang cukup tebal yang juga merupakan hasil dari proses

penjahitan. Adapun komponen tambahannya seperti tali kain, paku, list karet, pita perekat

berwarna hitam dan lem sebagai perekat.

Pertama-tama pada proses ini, batok helm yang dikirim dari bagian proses

pengolahan bahan baku akan mengalami pengeboran pada masing-masing sisi

sampingnya. Setelah dibor, batok helm tersebut akan dipasangi atau dirakit dengan list

karet pada sekiling bagian bawah helm tersebut dengan menggunakan lem, kemudian

kedua ujung list karet yang telah digunting disatukan dengan penempelan pita perekat

berwarna hitam sehingga kedua ujung list karet tersebut tidak kelihatan. Pada bagian

perakitan yang lain terdapat juga perakitan batok Styrofoam dengan rok busa dimana

pada proses tersebut batok Styrofoam diberikan lem pada bagian yang akan dirakit atau

digabung dengan rok busa kemudian setelah pemberian lem disemua sisinya, rok busa

ditempelkan pada bagian yang terdapat lem tersebut. Tetapi pada proses ini tidak semua

bagian batok Styrofoam diberi lem hanya bagian tempat menempelnya rok busa saja.

Pada proses selanjutnya semua komponen yang telah dikerjakan pada proses

sebelumnya akan dirakit, dimana komponen yang dirakit adalah batok helm yang telah

dibor dan yang telah dipasangi dengan list karet dan yang satunya lagi adalah batok

Styrofoam yang telah dirakit dengan rok busa dan kemudian ditambah dengan spon busa

Page 19: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-3-00442-TI Bab 1.pdf · bau karet&lem terus-menerus). ... Proses Produksi pembuatan helm yang dilakukan di pabrik

yang telah dibungkus dengan kain yang cukup tebal yang merupakan salah satu

komponen hasil dari proses penjahitan.

Pada proses perakitan ini pertama-tama batok helm ini akan diberi lem pada

bagian-bagian tempat perakitan yaitu tempat untuk merakit batok Styrofoam dan spon

busa. Kemudian bagian yang telah diberi lem tersebut dipasang atau dirakit dengan batok

Styrofoam yang telah dirakit dengan rok busa yang kemudian disusul dengan perakitan

spon busa. Setelah proses perakitan selesai, proses selanjutnya adalah pemasangan tali

helm. Dalam hal ini, perakitan yang dilakukan tidak menggunakan lem melainkan

menggunakan bahan tambahan yaitu paku. Pada proses ini tali helm diarahkan pada

bagian sisi helm yang satunya kemudian dipasang dengan menggunakan paku, begitu

juga dengan sisi yang satunya lagi.

Jadi pada proses ini dapat disimpulkan bahwa terdapat lima bagian operasi besar

yaitu proses pengeboran pada batok helm, proses pemasangan list karet pada batok helm,

proses proses perakitan rok busa dengan batok Styrofoam, proses perakitan batok helm

dengan batok Styrofoam yang telah dirakit dengan rok busa yang dilanjutkan dengan

perakitan spon busa yang telah dibungkus dengan kain, dan yang terakhir adalah proses

pemasangan tali helm dengan menggunakan paku.

Proses Pengepakan (packaging)

Setelah semua proses perakitan selesai, batok helm yang merupakan hasil akhir

dari perakitan akan dikirim langsung ke bagian proses pengepakan. Pada proses

pengepakan ini, pertama-tama helm akan mengalami pemasangan stiker atau gambar

tempel yang dimana gambar tempel tersebut merupakan merek dari Vitara Helmet itu

Page 20: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-3-00442-TI Bab 1.pdf · bau karet&lem terus-menerus). ... Proses Produksi pembuatan helm yang dilakukan di pabrik

sendiri. Setelah dipasangi gambar tempel, batok helm tersebut akan dibungkus dengan

plastik helm yang telah dipesan dari pemasok luar yang diharapkan bahwa plastik

tersebut dapat melindungi helm tersebut dari goresan pada proses pengepakan.

Helm yang telah dibungkus dengan plastik akan dimasukkan kedalam kardus

(packing box) yang kemudian packing box tersebut direkatkan atau diikatkan dengan pita

perekat yang biasanya disebut lakban. dan siap untuk dikirim dan dipasarkan. Jadi pada

proses ini dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 proses yaitu pemasangan stiker,

pembungkusan dengan plastik dan yang terakhir semua helm tersebut dimasukkan

kedalam kardus atau packing box.

Tata Letak Pabrik

Pada awal berdiri, pabrik ini hanya mempunyai sebidang tanah yang tidak terlalu

besar untuk ukuran sebuah pabrik sehingga pada saat itu perusahaan tidak terlalu

mempermasalahkan tentang tata letak pabriknya. Tetapi dengan berkembangnya dan

semakin majunya bisnis yang dijalankan karena banyaknya permintaan helm yang

disebabkan makin banyaknya pengguna kendaraan bermotor maka pihak pemilik

membangun sebuah gedung yang lebih besar yang sebelumnya merupakan tanah

persawahan dan perkebunan pemilik, yang kemudian gedung itu dipakai hingga sekarang.

Dibawah adalah gambar tata letak fasilitas dari pabrik Vitara Helmet.

Berdasarkan dari pengamatan, bentuk tata letak dari perusahaan adalah bentuk

tata letak yang mengutamakan produk atau bisa dibilang pengaturan tata letak fasilitasnya

Page 21: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-3-00442-TI Bab 1.pdf · bau karet&lem terus-menerus). ... Proses Produksi pembuatan helm yang dilakukan di pabrik

berdasarkan kelompok produk (product layout), hal ini terlihat dari letak bagian proses

pengolahan bahan baku, proses penjahitan, proses perakitan, dan terakhir proses

pengepakan atau packaging yang terletak terpisah meskipun jaraknya bisa dibilang tidak

terlalu jauh, pada semua bagian proses masing-masing yang paling jelas terlihat adalah

semua mesin dan peralatan yang digunakan untuk masing-masing proses tersebut berada

dalam satu area, meskipun hal ini merupakan dampak dari proses produksi yang memang

berkesinambungan, namun hal ini juga mencerminkan bentuk tata letak dari pabrik atau

perusahaan tersebut.

Gambar 1.5 Denah Pabrik Vitara Helmet

Sumber Data Gambar : Hasil Observasi dan Pengolahan Data

Dalam hal ini tempat cat dan tempat tali helm dan list karet merupakan storage

dari pabrik Vitara Helmet ini. Tempat cat ini juga merupakan tempat untuk meletakkan

batok helm yang belum diolah sama sekali jadi batok helm yang datang dan masih

ditunda pengerjaannya diletakkan ditempat cat tersebut. Sebenarnya didalam tempat cat

Page 22: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-3-00442-TI Bab 1.pdf · bau karet&lem terus-menerus). ... Proses Produksi pembuatan helm yang dilakukan di pabrik

tersebut terdapat beberapa unit material handling seperti trolley dan terdapat 1 jenis

forklift tetapi forklift untuk sementara tidak terdapat beroperasi karena terjadi kerusakan.

Pabrik ini kurang lebih memiliki luas sekitar 907,06 m² dimana panjang dari pabrik ini

adalah 41.8 m dan lebar pabrik ini adalah 21.7 m.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pabrik Vitara Helmet ini terdiri

dari beberapa bagian utama yaitu : tempat bagian penjahitan, warehouse, storage yang

berupa tempat cat dan tempat list karet, tali helm dan semua bahan baku tambahan

lainnya, lantai produksi yang dimana adalah tempat perakitan dan tempat pengepakan

(packaging) dan yang terakhir adalah tempat pengecatan yaitu semua batok helm yang

belum diolah atau barang setengah jadi diproses ditempat ini untuk menjadi helm yang

siap dirakit.

Produk Vitara Helmet

Gambar 1.6 Produk-produk Vitara Helmet

Sumber Data : Vitara Helmet

Page 23: BAB 1 PENDAHULUAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2007-3-00442-TI Bab 1.pdf · bau karet&lem terus-menerus). ... Proses Produksi pembuatan helm yang dilakukan di pabrik