BAB 1PENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANGPada era globalisasi ini
menimbulkan persaingan yang ketat dan perusahaan harus mampu
mengantisipasi dan menghadapi segala situasi dan kondisi agar mampu
bertahan dan dapat harus maju dalam rangka memenangkan persaingan
dunia usaha. Pemerintah berusaha menggerakkan semua sektor rill dan
finansial untuk menggerakkan roda perekonomian bangsa. Salah satu
usaha yang dilakukan adalah dengan membuat kebijakan kebijakan
untuk menarik minat para pengusaha untuk mau menanamkan modalnya.
Pemerintah mengharapkan para pengusaha tidak hanya menginventasikan
modalnya di sektor financial tetapi juga diharapkan untuk
berinvestasi di sektor riil. Di harapkan dengan berkembangnya
sektor riil maka tingkat kemiskinan dan pengangguran yang pada saat
ini sangat tinggi akan berkurang. Pengusaha merupakan mitra
pemerintah untuk bersama sama meningkatkan perekonomian bangsa
sehingga dapat bangkit dari keterpurukan pasca krisis
ekonomi.Keputusan investasi bagi investor adalah hal yang sangat
penting untuk di pertimbangkan secara baik dan benar. Selain harus
melihat prospek bidang usaha yang sedang ditekuni. Selain itu
keputusan investasi terhadap aktiva tetap juga harus melihat
manfaat dan umur ekonomisnya. Karena investasi dalam aktiva tetap
adalah investasi jangka panjang. Mengingat banyaknya alternatif
untuk menanamkan modal, maka pemilik usaha tentunya sangat berhati
hati dalam aktiva tetap. Investasi dikelompokan menjadi 2 (dua)
yaitu investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek. Dimana
investasi jangka pendek adalah investasi yang batas investasinya
berumur kurang dari 1 (satu) tahun sedangkan investasi jangka
panjang berumur lebih dari 1 (satu) tahun. Namun demikian ada pula
yang membagi investasi jangka panjang menjadi 2 (dua) yaitu
investasi jangka menengah yaitu antar 1 (satu) tahun sampai dengan
5 (lima) tahun dan investasi yang berumur lebih dari 5 (lima)
tahun. Investasi jangka panjang sering dikaitkan dengan
penganggaran modal atau capital budgeting.Pada hakekatnya investasi
merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan
untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Keputusan
untuk melakukan investasi jangka panjang merupakan salah satu
keputusan yang paling kritis bagi keberhasilan perusahaan.
Keputusan tersebut tentunya akan berdampak buruk di waktu yang akan
datang dalam hubungannya dengan likuiditas. Karena jika investasi
sudah dilaksanakan, tetapi kemudian terjadi kesalahan atau
kekeliruan perhitungan maka sulit untuk menarik investasi yang
sudah di keluarkan tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu
analisa penilaian kelayakan investasi. Penilaian kelayakan
investasi haruslah ditinjau dari berbagai aspek. Permasalahan yang
menjadi pertimbangan ketika akan memutuskan investasi antara lain
aspek pasar, aspek manajemen, aspek keuangan, aspek hukum, aspek
sosial.Penganggaran modal (capital budgeting) adalah suatu proses
perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana
dimana jangka pengembalian dananya melebihi waktu 1 (satu) tahun.
Dapat pula penganggaran modal merupakan suatu proses mengevaluasi
dan seleksi terhadap investasi jangka panjang agar tetap sejalan
dengan tujuan perusahaan dalam memaksimalkan kesejahteraan pemegang
saham.Agar tujuan perusahaan tersebut dapat tercapai sesuai dengan
tujuan yang diinginkan, maka apa pun tujuan perusahaan (baik
profit, sosial maupun gabungan dari keduanya profit dan sosial),
hendaknya apabila ingin melakukan investasi sebaiknya didahului
dengan suatu studi. Tujuannya adalahuntuk menilai apakah investasi
yang akan ditanamkan layak atau tidak untuk dijalankan (dalam arti
sesuai dengan tujuan perusahaan) dan dapat memberikan suatu manfaat
atau tidak.Seluruh perubahan tersebut berasal dari hasil operasi
perusahaan maka hal ini di nilai sebagai hal yang amat baik atau
menguntungkan di bandingkan dengan kenaikan modal yang berasal dari
pengeluaran hutang jangka panjang. Berdasarkan latar belakang
permasalahan, maka penulis memberi judul ANALISA METODE PENILAIAN
INVESTASI TAMBAHAN MESIN PADA PT INDOLOTEX TAMA JAYA
1.2 Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas, maka
dirumuskan masalah yang akan dibahas, adalah sebagai berikut :1.
Bagaimanakah prosedur pengadaan investasi tambahan mesin pada PT
INDOLOTEX TAMA JAYA?2. Bagaimana kelayakan investasi tambahan mesin
pada PT INDOLOTEX TAMA JAYA?1.3BATASAN MASALAHBatasan masalah yang
digunakan penulis dalam melakukan penelitian adalah sebagai berikut
:a. Proyeksi laporan keuangan yang digunakan adalah periode
2010-2014.b. Metode penilaian investasi yang digunakan adalah Net
Present Value (NPV), Payback Period (PP) dan Internal Rate of
Return (IRR).c. Dalam perhitungan proyeksi arus kas dengan
menggunakan metode penyusutan garis lurus.1.4Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis mengadakan penelitian
ini dengan tujuan sebagai berikut :1. Untuk mengetahui prosedur
pengadaan investasi tambahan mesin pada PT INDOLOTEX TAMA JAYA2.
Untuk mengetahui kelayakan investasi tambahan mesin pada PT
INDOLOTEX TAMA JAYA1.6 Manfaat penelitian Penulis berharap dari
hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak,
diantaranya adalah sebagai berikut :1. Bagi penulisa. Untuk
memenuhi salah satu syarat menempuh ujian sidang diploma Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi program (D3) jurusan akuntansi pada STIE Insan
Pembangunan.b. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang
pengaruh modal kerja pada suatu perusahaan, dan untuk mempraktekkan
ilmu yang didapat dibangku kuliah kedalam kegiatan perusahaaan.2.
Bagi Institusi Pendidikan (STIE Insan Pembangunan )Sebagai
sumbangan pengembangan ilmu pengetahuan khususnya mengenai analisa
kelayakan investasi dilihat dari aspek penganggaran modal.3. Bagi
perusahaan Untuk memberikan masukan kepada perusahaan mengenai
kelayakan investasi dilihat dari aspek penganggaran modal yang
berguna untuk meningkatkan keuangan perusahaan dan meminimalkan
resiko investasi.4. Bagi UmumHasil ini dapat digunakan oleh rekan
rekan sesama mahasiswa sebagai bahan perbandingan dan referensi
untuk penelitian selanjutnya.
1.5 Sistematika Penulisan Di dalam sistematika penulisan laporan
ini, terdiri dari 5 (lima) bab yang masing masing bab akan di
rincikan menjadi beberapa sub bab, sebagai garis besar penyusunan
laporan ini yang akan diuraikan sebagai berikut :BAB
1PENDAHULUANDalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.BAB 11LANDASAN TEORIDalam bab ini memuat
tinjauan pustaka, kerangka pemikiran dan perumusan hipotesis.BAB
111METODOLOGI PENELITIANDalam bab ini di uraikan bagaimana
permasalahan penelitian akan diselesaikan, metode penelitian yang
perlu di uraikan secara terinci adalah mengenai desain penelitian,
desain operasional dan pengukuran variabel, sample dan pengumpulan
data, uji hipotesis atau asumsi.
BAB 1VANALISA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini mendeskripsikan
mengenai objek penelitian yaitu kondisi perusahaan saat ini, serta
pendeskripsian mengenai pemecahan masalah penelitian.BAB
VKESIMPULAN DAN SARANDalam bab ini berisikan tentang kesimpulan
yang diperoleh sebagai hasil dari praktek kerja, serta mengajukan
saran sebagai masukan yang dapat memberikan manfaat baik secara
langsung maupun tidak langsung.
BAB IILANDASAN TEORI2.1 Tinjauan Pustaka2.1.1Penganggaran Modal
( Capital Budgeting )Pada prinsipnya investasi jangka panjang ini
sama dengan investasi jangka pendek dan investasi pada surat
berharga atau sekuritas. Konsep penilaian sekuritas juga dapat di
gunakan untuk mengevaluasi investasi jangka panjang atau capital
budgeting. Batas investasi jangka pendek dan investasi jangka
panjang adalah satu tahun. Investasi jangka pendek berumur kurang
dari satu tahun. Namun demikian adapula yang membagi investasi
jangka panjang menjadi dua, investasi jangka menengah yaitu antara
1 (satu) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun dan investasi jangka
panjang yang berumur lebih dari 5 (lima) tahun. Investasi jangka
panjang. Perusahaan memutuskan untuk melakukan investasi saat ini
dengan harapan akan mendapatkan keuntungan yang cukup di masa
datang.Kebijaksanaan investasi adalah masalah bagaimana manager
dapat mengalokasikan dana dananya di dalam berbagai bentuk
investasi untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang.
Kebijaksanaan itu merupakan hasil keputusan yang harus di dasarkan
pada benefit cash ratio. Oleh sebab itu sebelum membuat keputusan
investasi, manajemen harus membuat suatu perencanaan yang
komprehensif. Kemudian menyusun prosedur pelaksanaan investasi dan
mengadakan pengawasan.Dalam perencanaan investasi di lakukan
analisis manfaat dari dana dana yang ditanamkan oleh perusahaan
serta kemampuan perusahaan untuk melaksanakan dana dana yang telah
di keluarkan dengan sebaik baiknya. Apabila dan yang telah
dikeluarkan itu kurang bermanfaat atau tidak sebanding dengan
biaya, waktu dan usaha yang telah dilakukan, maka perlu di
pertimbangkan mengenai rencana dari investasi tersebut. Setelah
disusun rencana investasi kemudian dilaksanakan. Dana- dana yang di
investasikan harus dikelola, setiap pengeluaran dana harus
mendapatkan benefit (keuntungan). Proses pelaksanaan investasi
tersebut harus di kendalikan (diawasi). Dalam pengawasan investasi
perusahaan harus berusaha menjaga agar aktiva aktiva, tenaga kerja,
bahan bahan dan biaya yang dilakukan untuk melakukan investasi
diupayakan semuanya dikelola secara efisien. Pengawasan investasi
dapat dirinci lebih lanjut ke dalam laporan investasi dan
selanjutnya dievakuasi. Hal ini dapat di uraikan sebagai berikut
:a. Laporan investasi, dalam laporan investasi dana dana yang akan
ditanamkan dalam investasi pada umumnya diuji atau diseleksi dengan
menggunakan tolak ukur yang telah ditetapkan dalam kebijaksanaan
perusahaan sesuai dengan anggaran yang ada seperti mengukur tingkat
pemulihan yang diperkirakan dengan jangka waktu pengembalian modal
nilai neto dari dana yang ditanamkan.b. Evaluasi atas laporan
investasi, pada saat dilakukan lebih cermat, baik mengenai dana
yang perlu dikeluarkan untuk proyek investasi tersebut maupun arus
dana yang diperkirakan akan masuk kedalam kas perusahaan di masa
yang akan datang. Apabila proyek proyek tersebut berkaitan satu
sama lainnya sehingga ada ketergantungan antara proyek tersebut
dikelompokan ke dalam proyek yang lebih besar, sebaliknya apabila
proyek proyek tersebut berdiri sendiri (mutually exclusive) dari
yang lainnya dan kurang menguntungkan maka perusahaan dapat
menolak.Menurut Darsono dan Purwanti (2010 : 148) Capital Budgeting
adalah proses mengenai pengeluaran dana di mana jangka waktu
kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun.Proses
perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dan di
mana jangka pengembalian dananya melebihi waktu 1 (satu ) tahun.
Manfaat dari penganggaran modal (capital budgeting) yaitu : a. Dana
yang di keluarkan untuk penganggaran modal akan terikat untuk
jangka waktu lama dan secara berangsur angsur melalui penyusutan
(depresiasi) dapat di cairkan sesuai jangka waktu penyusutan aktiva
tetap tersebut.b. Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan
terhadap peningkatan produksi dan penjualan di masa datang.c.
Pengeluaran investasi untuk pembelian : tanah, bangunan, mesin
mesin produksi, alat pembangkit tenaga listrik, alat transport
merupakan pengeluaran yang cukup besar.d. Kesalahan dalam
pengambilan keputusan mengenai pengeluaran pembelian barang modal
tersebut akan mempunyai akibat yang panjang dan berat.Menurut
Darwanto dan Purwanti (2010 : 149) keputusan dalam Capital
Budgeting dapat dibagi menjadi dua yaitu :a. Keputusan berdasar
standar investasi umum, yaitu perusahaan hanya menerima usulan
investasi apabila menerima kriteria standar tertentu, hasil
pengembalian investasi harus diperhitungkan premi risiko pasar dan
risiko bisnis.b. Keputusan alternatif, artinya perusahaan
memutuskan pemilihan beberapa alternatif investasi. Analisis
finansial diputuskan pada faktor faktor biaya dan penghasilan
perusahaan, yakni yang bertanggung jawab atas proyek yang
bersangkutan dan hal ini biasanya diikutsertakan dalam perhitungan
arus pendapatan dan neracanya.2.1.2Sumber - Sumber Dana Untuk
mendanai suatu kegiatan investasi, maka biasanya diperlukan dana
yang relatif cukup besar. Perolehan dana dapat dicari dari berbagai
sumber dana yang ada seperti dari modal sendiri dan modal pinjaman.
Pilihan apakah menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman
tergantung dari jumlah modal yang dibutuhkan dan kabijakan pemilik
perusahaan. Pertimbangannya tidak lain adalah untung ruginya jika
menggunakan salah satu modal atau dengan modal gabungan.Kebutuhan
modal untuk melakukan investasi terdiri dari dua macam, yaitu modal
investasi dan modal kerja. Modal investasi digunakan untuk membeli
aktiva tetap seperti tanah, bangunan, mesin-mesin, serta inventaris
lainnya dan biasanya modal investasi diperoleh dari pinjaman yang
berjangka waktu panjang (diatas satu tahun). Sedangkan modal kerja
yaitu modal yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan
selama perusahaan beroperasi. Jangka waktu penggunaan modal kerja
relatif pendek, yaitu untuk satu tahun atau beberapa siklus operasi
perusahaan. Modal kerja digunakan untuk keperluan membeli bahan
baku, membayar gaji karyawan dan biaya pemeliharaan serta
biaya-biaya lainnya.Menurut Kashmir dan Jakfar (2012 : 91) dilihat
dari sumber asalnya modal dibedakan menjadi dua macam, yaitu:a.
Modal Asing (Modal Pinjaman)Modal asing atau modal pinjaman
merupakan modal yang diperoleh dari pihak luar perusahaan dan
biasanya diperoleh melalui pinjaman. Menggunakan modal pinjaman
untuk membiayai suatu usaha akan terkena beban biaya, yaitu biaya
administrasi, provisi dan komisi, serta bunga yang relatif besar.
Kemudian adanya kewajiban untuk mengembalikan pinjaman setelah
jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian sebelumnya.
Perolehan modal asing juga relatif sulit karena diperlukan
syarat-syarat tertentu sesuai dengan kebijakan pemilik
perusahaan.Keuntungan modal pinjaman adalah jumlahnya yang relatif
tidak terbatas, artinya tersedia dalam jumlah banyak. Disamping itu
dengan modal pinjaman biasanya timbul motivasi dari pihak manajemen
untuk sungguh-sungguh mengerjakan usaha yang dijalankan. Hal ini
dikarenakan adanya kewajiban untuk mengembalikan modal tersebut.b.
Modal Sendiri Modal sendiri adalah modal yang diperoleh ari pemilik
perusahaan dengan cara mengeluarkan saham baik secara tertutup atau
terbuka. Tertutup artinya hanya dari kalangan internal pemilik
saham sebelumnya, sedangkan terbuka dengan menjual saham kepada
masyarakat luas.Keuntungan dengan modal sendiri untuk membiayai
suatu usaha adalah tidak adanya biaya beban bunga seperti modal
pinjaman. Perusahaan hanya berkewajiban membayar deviden.
Pembayaran deviden dilakukan jika perusahaan memperoleh keuntungan
dan besarnya deviden tergantung keuntungan perusahaan. Kemudian
tidak adanya kewajiban untuk mengembalikan modal yang telah
digunakan. Kerugian modal sendiri jumlahnya sangat terbatas dan
relatif sulit untuk memperolehnya. Perolehan dana modal sendiri
biasanya berasal dari setoran dari pemegang saham, cadangan laba
dan dari laba yang belum dibagi.2.1.3Biaya Kebutuhan
InvestasiInvestasi dilakukan dalam berbagai bentuk dan digunakan
untuk membeli asset-aset yang dibutuhkan usaha tersebut. Aset-aset
tersebut biasanya berupa asset tetap yang dibutuhkan perusahaan
mulai dari pendirian sampai dapat dioperasikan. Oleh karena itu,
sebelum melakukan investasi kita harus membuat terlebih dahulu
biaya kebutuhan investasi. Kebutuhan investasi yang digunakan untuk
membeli berbagai kebutuhan yang berkaitan dengan investasi
tersebut.Menurut Kasmir dan Jakfar (2012 : 92) komponen yang
terkandung dalam biaya kebutuhan investasi biasanya disesuaikan
dengan jenis usaha yang dijalankan. Secara garis besar biaya
kebutuhan investasi meliputi :a. Biaya prainvestasib. Biaya aktiva
tetapc. Biaya operasiSecara umum komponen biaya kebutuhan investasi
adalah sebagai berikut:1. Biaya prainvestasi terdiri dari :a. Biaya
pembuatan studib. Biaya pengurusan ijin-ijin2. Biaya pembelian
aktiva tetap seperti:a. Aktiva tetap berwujud, antara lain tanah,
mesin, bangunan, peralatan, inventaris kantor, aktiva berwujud
lainnya.b. Aktiva tetap tidak berwujud, antara lain good will, hak
cipta, lisensi dan merk dagang.3. Biaya Operasional yang terdiri
dari :a. Upah dan gaji karyawanb. Biaya listrikc. Biaya telepon dan
air d. Biaya pemeliharaan e. Pajak f. Premi asuransig. Biaya
pemasaranSumber pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan investasi dapat
digunakan modal sendiri dan modal pinjaman. Pembiayaan untuk
membeli aktiva tetap biasanya bersumber dari pinjaman jangka
panjang. Hal ini disebabkan aktiva tetap digunakan dalam jangka
waktu relatif jangka panjang pula, sehingga pengembalian
pinjamannya pun dapat dilakukan secara jangka panjang. Adapun untuk
biaya operasional biasanya digunakan jangka pendek.2.1.4 Arus Kas (
Cash Flow )Menurut Kasmir dan jakfar (2012 : 95) Cash Flow
merupakan arus kas atau aliran kas atau aliran kas yang ada
diperusahaan dalam suatu periode tertentu. Cash flow menggambarkan
berapa uang masuk ke perusahaan dan jenis jenis pemasukan tersebut.
Cash flow juga menggambarkan berapa uang keluar serta jenis jenis
biaya yang dikeluarkan.Menurut Sjahrial (2009 : 19) bahwa aliran
kas terdiri dari :a. Aliran kas masuk neto tahunan (Net Annual
Inflow of Cash) yaitu hasil yang diperoleh dari investasi baru atau
Proceed .b. Aliran kas keluar neto tahunan (Net Annual Outflow of
Cash) yaitu dana yang diperlukan untuk investasi baru atau Outlay
.Menurut Darsono dan Purwanti (2010 : 149) Hasil akhir analisis
Capital Budgeting sangat tergantung pada estimasi aliran kas
tersebut. Kas adalah merupakan unsur pokok dalam semua keputusan
perusahaan, bukan pendapatan / keuntungan dan oleh karena itu semua
hasil yang diharapkan akan diperoleh dari suatu proyek akan
dinyatakan / diekspresikan ke dalam bentuk arus kas. Penaksiran
dilakukan atas aliran kas dan bukan keuntungan, karena kas
merupakan faktor sentral dalam pengambilan keputusan investasi.
Dengan demikian hasil yang diharapkan dari suatu proyek adalah
berupa aliran kas dan bukan laba / pendapatan. Menurut Umar (2009 :
179) menyatakan bahwa penerimaan dan pengeluaran kas ada yang
bersifat rutin dan ada pula yang bersifat insidentil. Sumber sumber
penerimaan kas berasal dari :a. Hasil penjualan investasi jangka
panjang, aktiva tetap, atau adanya penurunan aktiva tidak lancar
yang diimbangi dengan penambahan kas.b. Adanya emisi saham maupun
penambahan modal oleh pemilik dalam bentuk kas.c. Pengeluaran surat
tanda bukti utang serta bertambahnya utang yang diimbangi dengan
penerimaan kas.d. Berkurangnya aktiva lancar selain kas yang
diimbangi dengan adanya penerimaan kas.e. Adanya penerimaan
kas.Sedangkan pengeluaran kas dapat di sebabkan oleh transaksi
transaksi sebagai berikut :a. Pembelian saham atau obligasi dan
aktiva tetap lainnya.b. Penarikan kembali saham yang beredar dan
pengembalian kas perusahaan oleh pemilik perusahaan.c. Pembayaran
angsuran atau pelunasan piutang.d. Pembelian barang dagangan secara
tunai.e. Pengeluaran kas untuk membayar dividen, pajak,
denda.Menurut Kashmir dan Jakfar (2012 : 96) menerangkan bahwa
jenis jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha terdiri
dari : a. Initisial cash flow atau lebih dikenal dengan kas awal
yang merupakan pengeluaran pada awal periode untuk investasi.b.
Operational cash flow merupakan kas yang diterima atau dikeluarkan
pada saat operasi usaha, seperti penghasilan yang diterima dan
pengeluaran yang dikeluarkan pada suatu periode.c. Terminal cash
flow merupakan uang kas yang diterima pada saat usaha tersebut
berakhir.2.1.5Pengertian InvestasiMenurut Darsono dan Purwanti
(2010 : 145) Investasi adalah Pengeluaran saat uang saat ini dimana
hasil yang di harapkan dari pengeluaran itu baru diterima lebih
dari satu tahun mendatang. Artinya pengeluaran saat ini adalah
sesuatu yang pasti, sedangkan hasil yang akan diterima di tahun
tahun mendatang adalah sesuatu yang belum pasti. Ketidakpastian
hasil yang akan diterima di masa mendatang itu di sebabkan oleh
beberapa faktor antara lain faktor ketidakmampuan manajemen
melaksanakan proyek investasi, faktor perubahan kondisi ekonomi,
sosial, dan politik.Menurut Kasmir dan Jakfar (2012 : 5) Investasi
dapat diartikan Penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki
jangka waktu relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Penanaman
modal yang di tanamkan dalam arti sempit berupa proyek tertentu
baik bersifat fisik ataupun nonfisik seperti proyek pendirian
pabrik, jalan, jembatan, pembangunan gedung dan proyek penelitian
dan pengembangan.Menurut Gumanti (2011 : 9) Investasi (Investment)
adalah Penggunaan modal keuangan sebagai suatu upaya menciptakan
uang lebih banyak. Jadi investasi adalah upaya investor melepaskan
konsumsi hari ini dalam upaya untuk mendapatkan tingkat konsumsi
lebih baik di masa mendatang.Berdasarkan pengertian yang telah
diuraikan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa pengertian
invetasi adalah investasi yang dimaksudkan untuk menunda konsumsi
hari ini dikonsumsi dimasa yang mendatang, dengan harapan nilai
diwaktu mendatang lebih tinggi dari daripada nilai yang ditemui
hari ini.2.1.6 Jenis Jenis InvestasiInvestasi dapat dilakukan dalam
berbagai bidang usaha, oleh karena itu investasi pun dibagi dalam
berbagai jenis. Menurut Kasmir (2012 : 5), dalam prakteknya, jenis
investasi dibagi 2 macam, yaitu :
a. Investasi nyata (Real Investment)Investasi nyata atau real
investment merupakan investasi yang dibuat dalam harta tetap (fixed
asset) seperti tanah, bangunan, peralatan atau mesin mesin.b.
Investasi finansial (Financial Invesment)Investasi financial atau
financial investment merupakan investasi dalam bentuk kontrak
kerja, pembelian saham atau obligasi atau surat berharga lainnya
seperti sertifikat deposito.Menurut Sjahrial (2009 : 21) Investasi
jika di lihat dari segi keterkaitan, investasi di kelompokkan
menjadi 2 (dua) yaitu a. Investasi yang bersifat saling meniadakan
(Mutually exclusive) Artinya perusahaan tidak mungkin melakukan
investasi secara bersama sama. Misalnya perusahaan tidak dapat
menggunakan conveyor dan forklift dalam proses produksi.b.
Investasi yang berdiri sendiri (Independent)Artinya Investasi
dimana keputusan penolakan dan penerimaannnya tidak berpengaruh
apapun terhadap investasi lain. 2.1.7Metode Penilaian Investasi
Menurut Husein Umar (2009 : 197) metode yang dapat dipergunakan
untuk menganalisis kelayakan investasi diantaranya :
a. Payback Period ( PP )b. Internal Rate Of Return ( IRR )c. Net
Present Value ( NPV )d. Profitability Index ( PI )e. Break Even
Point ( BEP )Menurut Hanafi (2011 : 150) ada beberapa kriteria yang
dipakai untuk mengevaluasi rencana investasi antara lain :a.
Payback Period b. Discounted Payback Period c. Accounting Rate of
Returnd. Net Present Valuee. Internal Rate of Return f.
Profitability IndexMenurut Sjahrial (2009 : 22) terdapat 8
(delapan) metode yang biasa digunakan untuk mengevaluasi investasi
yaitu :a. Metode periode pengembalian ( Payback Period Method )b.
Metode periode pengembalian dengan diskonto ( Discounted Payback
Period Method )c. Metode rata rata tingkat pengembalian ( Average
Rate of Return Method )d. Metode nilai sekarang bersih ( Net
Present Value Method )e. Metode tingkat pengembalian internal (
Internal Rate of Return Method )f. Metode Indeks kemampuan
menghasilkan laba atau metode rasio biaya dan manfaat ( The
Profitability Index Method or Benefit Cost Ratio Method ) g. Metode
nilai sekarang bersih yang disesuaikan (Adjusted Net Present Value
)Menurut Darsono dan Purwanti (2010 : 150) Ada beberapa metode
investasi yang sering digunakan untuk menilai apakah suatu
investasi perlu dilanjutkan atau tidak, adalah sebagai berikut :a.
Metode Payback Periodb. Net Present Value c. Internal Rate of
Return d. Accounting Rate of Return e. Profitability
Index2.1.8Perhitungan Penilaian InvestasiMenurut Umar (2009 : 197)
penilaian dan pemilihan investasi adalah sebagai berikut :a.
Payback Period ( PP )Metode Payback Period adalah suatu periode
yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi
(Initial cash investment) dengan menggunakan aliran kas, dengan
kata lain payback period merupakan ratio antara Initial cash
investment dengan cash flownya yang hasilnya merupakan satuan
waktu. Selanjutnya nilai rasio ini dibandingkan dengan maximum
payback period yang akan diterima. Rumus :
Payback Period = X 1 TahunKriteria penilaian :Jika payback
period lebih pendek waktunya dari maximum payback periodnya maka
usulan investasi dapat diterima. Metode ini cukup sederhana
sehingga mempunyai kelemahan. Kelemahan utamanya yaitu metode ini
tidak memperhatikan konsep nilai waktu dari uang di samping itu
juga tidak memperhatikan aliran kas masuk setelah payback. Jadi
pada umunya metode ini digunakan sebagai pendukung metode lain yang
lebih baik.b. Internal Rate of Return ( IRR )Metode ini digunakan
untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari
arus kas yang diharapkan di masa datang, atau penerimaan kas,
dengan mengeluarkan investasi awal.Rumus :
= Dimana : t= tahun ke n= Jumlah tahunIo= Nilai investasi
awalCF= Arus kas bersihIRR= Tingkat bunga yang dicari harganyac.
Net Present Value ( NPV ) Net Present Value yaitu selisih antara
Present Value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan
penerimaan kas bersih (aliran kas operasional maupun kas terminal)
di masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang perlu di
tentukan tingkat bunga yang relevan.
Rumus :
NPV = - DimanaCFt= aliran kas pada periode tIo= Investasi awal
pada tahun 0K= suku bungaKriteria penilaian : Jika NPV > 0, maka
usulan proyek diterima Jika NPV < 0, maka usulan proyek ditolak
Jika NPV = 0, nilai perusahaan tetap walau usulan proyek diterima
ataupun ditolakd. Profitability Index ( PI )Pemakaian metode
profitability index ini caranya adalah dengan menghitung melalui
perbandingan antara nilai sekarang (present value) dari rencana
penerimaan penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang dengan
nilai sekarang (present value) dari investasi yang telah
dilaksanakan. Jadi profitability index dapat dihitung dengan
membandingkan antara PV kas masuk dengan PV kas keluar.Rumus :
PI =Kriteria Penilaian : Jika PI > 1, maka usulan proyek
dikatakan menguntungkan Jika PI < 1, maka usulan proyek tidak
menguntungkan Kriteria ini erat hubungannya dengan kriteria NPV,
dimana jika NPV suatu proyek dikatakan layak ( NPV > 0 ) maka
menurut kriteria PI juga layak ( PI > 1 ) karena keduanya
menggunakan variabel yang sama. e. Break Even Point ( BEP )Break
even point adalah suatu alat analisis yang digunakan untuk
mengetahui hubungan antar beberapa variabel di dalam perusahaan,
seperti luas produksi atau tingkat produksi yang dilaksanakan,
biaya yang dikeluarkan, serta pendapatan yang diterima perusahaan
dari kegiatannya. Pendapatan perusahaan merupakan penerimaan yang
dihasilkan dari kegiatan perusahaan sedangkan biaya operasinya
merupakan pengeluaran yang juga karena kegiatan perusahaan.Menurut
Hanafi (2011 : 150) kriteria penilaian investasi yang dapat
digunakan untuk mengevaluasi rencana adalah sebagai berikut :a.
Payback PeriodPayback period melihat seberapa lama investasi bisa
kembali. Semakin pendek jangka waktu kembalinya investasi, semakin
baik suatu investasi. Dimana kelemahan dari metode ini adalah tidak
memperhitungkan nilai waktu uang dan tidak memperhitungkan aliran
kas sesudah periode kembali, sedangkan kebaikan metode ini adalah
mudah dipahami.b. Discounted Payback PeriodMetode ini berusaha
menghilangkan kelemahan payback period yang tidak memperhitungkan
nilai waktu uang. Dengan metode ini, aliran kas di present
value-kan sebelum dihitung payback period-nya. Metode discounted
payback period tidak bisa menghilangkan kelemahan yang kedua yaitu
tidak memperhitungkan aliran kas di luar payback period.c.
Accounting Rate of Return ( ARR )Metode ARR menggunakan keuntungan
sesudah pajak, dibagi dengan rata rata nilai buku investasi selama
usia investasi.ARR mempunyai kelemahan yang mencolok, yang sama
dengan payback period. Pertama, ARR menggunakan input yang salah
yaitu laba akuntansi bukanya aliran kas. Input yang salah akan
menghasilkan output yang salah juga. Kedua, ARR tidak
memperhitungkan nilai waktu uang.d. Net Present Value ( NPV )Net
Present Value adalah present value aliran kas masuk dikurangi
dengan present value aliran kas keluar. Keputusan investasi adalah
sebagai berikut : NPV > 0 usulan investasi diterima NPV < 0
usulan investasi ditolake. Internal Rate Return ( IRR )IRR adalah
tingkat diskonto yang menyamakan present value aliran kas masuk
dengan present value aliran kas keluar. Keputusan investasi adalah
sebagai berikut : IRR > tingkat keuntungan yang disyaratkan
usulan investasi diterima IRR < tingkat keuntungan yang
disyaratkan usulan investasi ditolakf. Profitability Index
Profitability Index adalah present value aliran kas masuk dibagi
dengan present value aliran kas keluar. Keputusan investasi adalah
sebagai berikut : PI > 1 usulan investasi diterima PI < 1
usulan investasi ditolakMenurut Sjahrial (2009 : 22) terdapat 8
metode yang digunakan untuk mengevaluasi investasi antara lain : a.
Metode Periode Pengembalian ( Payback Period Method )Metode periode
pengembalian merupakan metode penilaian investasi yang menunjukan
berapa lama investasi dapat tertutup kembali dari aliran kas
bersihnya. Jadi menunjukkan jangka waktu yangdiperlukan untuk
memperoleh kembali investasi yang telah dikeluarkan. Rumus :
Periode Pengembalian = X 1 tahunMetode ini sangat sederhana dan
tidak perlu diperhitungkan yang rumit, namun demikian memiliki
kelemahan, diantaranya : Tidak memperhatikan konsep nilai waktu
dari uang Tidak memperhatikan aliran kas bersih setelah periode
pengembalian Kebaikan dari Metode periode pengembalian : Mudah
dimengerti Menyesuaikan ketidakpastian aliran kas selanjutnya Bias
terhadap likuiditasKeburukan dari metode periode pengembalian :
Mengabaikan nilai waktu dari uang Membutuhkan suatu titik pemisah
antara sebelum tingkat pengembalian dan sesudah tingkat
pengembalian Mengabaikan aliran kas setelah titik tingkat
pengembalian Bias untuk proyek - proyek berjangka panjangb. Metode
Period Pengembalian Dengan Diskonto ( Discounted Payback Period
Method )Pada prinsipnya metode periode pengembalian dengan diskonto
ini sama dengan metode periode pengembalian yang sebelumnya, hanya
saja untuk menentukan periode pengembaliannya tidak menggunakan
aliran kas bersih tetapi menggunakan aliran kas bersih yang telah
didiskontokan atau aliran kas bersih yang telah nilai sekarangkan (
Present value ). Kebaikan dari metode periode pengembalian yang
didiskontokan : Memasukkan perhitungan nilai waktu dari uang Mudah
dimengerti Tidak menerima perkiraan investasi NPV yang negatif Bias
terhadap likuiditasSedangkan keburukan dari metode periode
pengembalian yang didiskontokan : Boleh menolak investasi NPV yang
positif Membutuhkan titik pemisah Mengabaikan aliran kas setelah
periode pengembalian Bias terhadap proyek proyek jangka panjangc.
Metode Rata rata tingkat Pengembalian ( The Average Rate of Return
Method )Ketentuan metode rata rata pengembalian adalah suatu proyek
dapat diterima jika rata rata keuangan akuntansi-nya melebihi suatu
target rata rata tingkat pengembalian atau rata rata keuntungan
akuntansi.Rumus :
ARR=
Average investment =
d. Metode Nilai Sekarang Bersih ( Net Present Value Method
)Nilai sekarang bersih (Net Present Value) adalah selisih antara
niali sekarang (Present Value) aliran kas masuk bersih dengan nilai
sekarang investasi . Metode ini merupakan salah satu metode
pendiskontoan aliran kas. Untuk menerapkan metode ini diperlukan
terlebih dahulu menetukan tingkat diskonto yang akan digunakan.
Pada prinsipnya tingkat diskonto yang relevan adalah menggunakan
biaya modal rata rata tertimbang dengan catatan tingkat resiko
proyek sama dengan resiko bisnis secara keseluruhan. Jika dengan
membiayai proyek resiko perusahaan meningkat, maka tingkat diskonto
harus disesuaikan dan sebaliknya jika resiko perusahaan secara
total menurun maka tingkat diskonto harus disesuaikan menjadi lebih
rendah.Nilai sekarang bersih (Net Present Value) yang mngukur
selisih nilai sekarang (Present Value) aliran kas masuk bersih dan
nilai sekarang (Present Value) investasi. Maka Net Present Value
dapat dirumuskan :
NPV = AoNCF = aliran kas masuk bersih yang diharapkan dari
proyek tersebut pada periode tr= tingkat diskonto yang tidak lain
adalah biaya modal rata rata tertimbangAo= investasi yang
diasumsikan dikeluarkan pada awal tahun pertamaMetode nilai
sekarang bersih (Net present value) memberikan kesimpulan bahwa
apabila nilai bersihnya positif atau lebih besar dari nol, berarti
nilai intrinsik proyek lebih besar dari nilai investasinya. Dengan
kata lain investasi tersebut memberikan tambahan keuntungan riil
yang positif maka investasi itu layak dilakukan. Sedangkan apabila
nilai sekarang bersihnya negative berarti nilai intrinsik yang
diharapkan lebih kecil dari investasi maka investasi tersebut tidak
layak dilakukan.Apabila investasi tersebut memberikan nilai
sekarang bersih sama dengan nol bukan berarti bahwa investasi
tersebut tidak menghasilkan keuntungan, tetapi sebenarnya sudah
menghasilkan. Hanya saja tingkat keuntungan yang dihasilkan sama
dengan tingkat bunga dan modal.e. Metode Tingkat Pengembalian
Internal (Internal Rate of Return Method)Internal Rate of Return (
IRR ) tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang ( Present
Value ) aliran kas masuk bersih dengan nilai sekarang ( Present
Value ) investasi atau nilai sekarang bersih ( Net Present Value )
sama dengan 0 ( nol ).Metode tingkat pengembalian internal (IRR)
mengasumsikan bahwa aliran masuk bersihnya setiap tahunnya dapat
diinvestasikan kembali dengan tingkat investasi kembali sebesar
tingkat pengembalian internal ( IRR ).PV Investasi =PV Aliran Kas
Bersih PV Investasi - PV Aliran Kas Bersih = NPV = 0Ada 2 cara
untuk menghitung metode tingkat pengembalian internal ( IRR ) yaitu
a. Metode Coba coba ( Trial and Error Method )b. Menggunakan rumus
f. Metode Tingkat Pengembalian Internal yang Telah Dimodifikasikan
( Modified Internal Rate of Return )Untuk mengatasi kelemahan
asumsi yang digunakan dalam metode tingkat pengembalian internal
maka dikembangkan metode tingkat pengembalian internal yang telah
dimodifikasikan ( MIRR )Pada prinsipnya metode ini hanya
menggunakan biaya modal sebagai indikator tingkat investasi kembali
untuk aliran kas masuk bersih masing masing proyek. Dengan demikian
hasil yang diperoleh akan lebih realitis karena didasarkan pada
asumsi yang sama. Seperti halnya dengan metode tingkat pengembalian
internal, bedanya metode tingkat pengembalian internal menggunakan
tingkat investasi kembali yang sama untuk proyek yang berbeda.
MIRR= - 1Metode tingkat pengembalian internal yang telah
dimodifikasikan lebih banyak digunakan dibandingkan dengan memahami
nilai sekarang. Hal ini disebabkan karena secara intuitif lebih
mudah memahami memahami tingkat pengembalian internal yang telah
dimodifikasikan dibanding dengan memahami nilai sekarang bersih.
Dan apabila ternyata tingkat pengembalian internal yang telah
dimodifikasikan investasi lebih tinggi daripada biaya modalnya maka
investasi tersebut layak untuk dilaksanakan.g. Metode Rasio Indeks
Kemampuan Menghasilkan Laba atau Metode Rasio Biaya dan
ManfaatSebenarnya indeks kemampuan menghasilkan laba ini merupakan
modifikasi dari metode nilai sekarang bersih. Metode indeks
kemampuan menghasilkan laba sering juga disebut metode analisa
biaya dan manfaat. Apabila metode nilai sekarang bersih mencari
selisih antara nilai sekarang kas masuk bersih dengan nilai
sekarang investasi, maka indeks kemampuan menghasilkan laba
merupakan pembagian atau rasio antara nilai sekarang kas masuk
bersih dengan nilai sekarang investasi. Dengan demikian metode
rasio indeks kemampuan menghasilkan laba dapat dirumuskan :
Indeks Kemampuan= Kriteria dari metode ini jika investasi yang
memiliki indeks kemampuan menghasilkan laba lebih besar dari satu
maka nilai sekarang bersihnya akan positif dan jika indeks
kemampuan menghasilkan labanya lebih kecil dari satu maka nilai
sekarang bersih akan negatif. Sedangkan jika indeks kemampuan
menghasilkan labanya sama dengan satu, maka investasi tersebut
nilai sekarang bersihnya akan sama dengan nol. Apabila NPV
investasi positif maka MIRR investasi tersebut akan lebih besar
dari satu berarti investasi itu layak dilakukan. Sebaliknya jika
NPV investasi negatif maka MIRR akan lebih kecil dari biaya modal
dan indeks kemampuan menghasilkan laba akan lebih kecil dari satu
berarti investasi tersebut tidak layak untuk dilaksanakan.h. Metode
Nilai Sekarang Bersih Yang Disesuaikan Metode nilai sekarang bersih
yang disesuaikan adalah metode ini memisahkan nilai sekarang bersih
proyek menjadi dua kompenen yaitu nilai sekarang bersih jika proyek
yang dibiayai dengan modal sendiri dan nilai sekarang pembiayaan
lain.Metode nilai sekarang bersih yang disesuaikan hanya dapat
diterapkan apabila : Penggunaan utang untuk pembiayaan investasi
dapat diidentifikasi secara jelas. Penggunaan kombinasi utang dan
modal sendiri pada satu proyek tidak mempengaruhi kombinasi utang
dan modal sendiri yang optimal. Proyek dibiayai dengan kombinasi
utang dan modal sendiri yang berbeda dengan kombinasi utang dan
modal sendiri yang biasa dipergunakan perusahaan.2.1.9Pertimbangan
Resiko Dalam InvestasiMenurut Sjahrial (2009 : 48) ada beberapa
faktor yang mempengaruhi aliran kas bersih yang diproyeksikan
antara lain :a. Ketepatan memproyeksikan aliran kas tersebut
dipengaruhi estimasi penjualan, estimasi biaya produksi dan
estimasi biaya lain-lain. Estimasi penjualan dipengaruhi oleh
permintaan, strategi pemasaran dan persaingan dalam industry
tersebut. Semakin tinggi harga barang maka semakin sensitif
perubahan volume penjualan terhadap perubahan harga. Sementara itu
biaya produksi ditentukan oleh teknologi yang digunakan yang sangat
berpengaruh terhadap produktifitas dan efisien.b. Didalam
mengevaluasi kelayakan investasi perlu juga diperhatikan
perkembangan industrinya.c. Selain itu juga harus diperhatikan ada
tidaknya hambatan untuk masuk dan keluar dalam indutri tersebut.
Semakin tinggi hambatan untuk masuk dan keluar industri maka
potensi labanya semakin besar.Untuk mempertimbangkan faktor resiko
dalam mengevaluasi investasi, ada 2 (dua) alternatif yang dapat
dilakukan adalah sebagai berikut :a. Dengan melakukan analisis
sensitivitas. Analisis sensitivitas itu dimaksudkan untuk
memperlonggar asumsi-asumsi yang digunakan dalam mengestimasi
aliran kas.b. Dengan memasukkan unsur resiko kedalam discount rate,
artinya discount rate dinaikkan jika tingkat resikonya dipandang
lebih tinggi dan sebaliknya diturunkan jika resikonya lebih
rendah.2.2Analisis Kelayakan2.2.1Pengertian Analisa
KelayakanMenurut Kasmir dan Jakfar (2012 : 7) Kelayakan adalah
Penelitian yang dilakukan secara mendalam tersebut dilakukan
menentukan apakah usaha yang akan dijalankan akan memberikan
manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya yang akan
dikeluarkan. Dengan kata lain kelayakan dapat diartikan bahwa usaha
yang dijalankan akan memberikan keuntungan finansial dan non
finansial sesuai dengan tujuan yang mereka inginkan.Untuk
menentukan layak atau tidaknya suatu usaha dapat dilihat dari
berbagai aspek. Setiap aspek untuk dapat dikatakan layak harus
memiliki suatu standar nilai tertentu, namun keputusan penilaian
tak hanya dilakukan pada salah satu aspek saja. Aspek aspek yang
dinilai dalam analisa kelayakan antara lain :a. Aspek hukum Aspek
hukum digunakan untuk meneliti kelengkapan, kesempurnaan dan
keaslian dari dokumen yang dimiliki mulai dari badan usaha, izin
izin dan dokumen lainnya.b. Aspek pasar dan pemasaran Aspek pasar
dan pemasaran meneliti seberapa besar pasar yang akan dimasuki dan
seberapa besar kemampuan perusahaan untuk menguasainya pasar serta
bagaimana strategi yang akan dijalankan nantinya.
c. Aspek keuanganAspek keuangan adalah untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam memperoleh pendapatan serta besarnya biaya yang
dikeluarkan.d. Aspek manajemen dan organisasi Aspek manajemen dan
organisasi adalah untuk mengukur kesiapan dan kemampuan sumber daya
manusia yang akan menjalankan usaha tersebut dan mencari bentuk
organisasi yang sesuai dengan usaha yang akan dijalankan.e. Aspek
teknis Aspek teknis adalah untuk menentukan lokasi, layout gedung
dan ruangan, serta teknologi yang akan dipakai. Lokasi yang menjadi
perhatian adalah lokasi yang akan menjadi kantor pusat, lokasi
pabrik dan lokasi gudang.f. Aspek ekonomi sosialPenelitian dalam
aspek ekonomi adalah untuk melihat seberapa besar pengaruh yang
ditimbulkan jika investasi ini dilakukan. Pengaruh ini terutama
terhadap ekonomi secara luas serta dampak sosialnya terhadap
masyarakat secara keseluruhan.
g. Aspek dampak lingkunganMerupakan analisis yang paling
dibutuhkan karena setiap investasi yang dijalankan akan sangat
besar dampaknya terhadap lingkungan sangat besar.2.2.2 Tujuan
Analisa Kelayakan Menurut Kasmir dan Jakfar (2012 : 13) ada 5
(lima) tujuan dan proyek dijalankan perlu dilakukan analisia
kelayakan adalah sebagai berikut :a. Menghindari resiko kerugianb.
Memudahkan perencanaan c. Memudahkan pelaksanaan pekerjaand.
Memudahkan pengendalian2.2.3Lembaga - lembaga Yang Memerlukam
Analisa Kelayakan Hasil penilaian melalui studi kelayakan ini
sangat diperlukan dan dibutuhkan oleh berbagai pihak, terutama
pihak pihak yang berkepentingan tehadap usaha yang akan dijalankan.
Perusahaan yang melakukan study kelayakan akan bertanggung jawab
terhadap hasil yang mereka katakan layak sehingga pihak yang
berkepentingan. Adapun pihak pihak yang berkepentingan terhadap
analisa kelayakan :
a. Pemilik usaha Para pemilik perusahaan sangat berkepentingan
terhadap hasil analisa studi kelayakan yang telah dibuat. Hal ini
disebabkan para pemilik tidak mau jika sumber dana yang ditanamkan
akan mengalami kerugian.b. KrediturJika uang tersebut dibiayai oleh
dana pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya, maka pihak
mereka pun sangat berkepentingan terhadap hasil studi kelayakan
yang telah kita buat. Bank atau lembaga keuangan lainnya tidak mau
sampai kreditnya atau pinjaman yang diberikan akan macet, akibat
usaha tersebut sebenarnya tidak layak untuk dijalankan. Oleh karena
itu, untuk usaha usaha tertentu pihak perbankan akan melakukan
studi kelayakan terlebih dahulu secara mendalam sebelum pinjaman
diberikan kepada pihak peminjam.c. Pemerintah Bagi pemerintah
pentingnya studi kelayakan adalah untuk meyakinkan apakah bisnis
yang akan dijalankan akan memberikan manfaat bagi perekonomian
secara umum. Kemudian bisnis juga harus memberikan manfaat kepada
masyarakat luas, seperti penyediaan lapangan pekerjaan. Pemerintah
juga berharap bahwa bisnis yang akan dijalankan tidak merusak
lingkungan sekitarnya.
d. Masyarakat luasBagi masyarakat luas dengan adanya bisnis,
terutama bagi masyarakat sekitarnya akan memberikan manfaat seperti
tersedianya lapangan kerja, baik bagi pekerja di sekitar lokasi
maupun bagi masyarakat lainnya. Kemudian manfaat lain adalah
terbukanya wilayah tersebut dari ketertutupan. Dengan adanya bisnis
juga akan dapat menyediaakan sarana dan prasarana seperti
tersedianya fasilitas umum.e. ManajemenHasil studi kelayakan bisnis
merupakan ukuran kinerja bagi pihak manajemen perusahaan untuk
menjalankan apa apa yang sudah ditugaskan. Kinerja ini dapat
dilihat dari hasil yang telah dicapai sehingga terlihat prestasi
kerja pihak manajemen yang menjalankan usaha.2.3Laporan
KeuanganLaporan keuangan yang disajikan harus sesuai dengan pedoman
yang telah ditetapkan. Artinya laporan keuangan dibuat sesuai
dengan standar yang telah ditentukan.2.3.1Jenis jenis Laporan
keuangan Menurut Kasmir (2012 : 115) jenis jenis laporan keuangan
dibedakan menjadi 3 (tiga) antara lain :
a. NeracaNeraca merupakan laporan yang menunjukan posisi
keuangan perusahaan pada tanggal tertentu. Posisi keuangan
dimaksudkan adalah posisi aktiva (harta) dan pasiva (kewajiban dan
equitas) suatu perusahaan. Penyusunan komponen didalam neraca
didasarkan pada tingkat likuiditas dan jatuh tempo.b. Laporan
Laba/RugiLaporan laba/rugi merupakan laporan keuangan yang
menggambarkan hasil usaha dalam suatu periode tertentu. Dalam
laporan ini tergambar jumlah pendapatan dan sumber-sumber
pendapatan serta jumlah biaya dan jenis-jenis biaya yang
dikeluarkan.c. Laporan Arus KasLaporan arus kas merupakan laporan
yang menunjukan semua aspek yang berkaitan dengan kegiatan
perusahaan, baik yang berpengaruh langsung atau tidak langsung
terhadap arus kas. Laporan arus kas harus disusun berdasarkan
konsep kas selama periode laporan.d. Laporan Perubahan ModalLaporan
perubahan modal merupakan laporan yang berisi catatan terjadinya
perubahan modal di perusahaan.
2.3.2Proyeksi Laporan KeuanganDisamping membuat cash flow
perusahaan juga diminta untuk membuat proyeksi laporan keuangannya
untuk beberapa periode (biasanya seumur proyek). Proyeksi laporan
keuangan yang dibuat adalah neraca dan laporan laba/rugi.Dari
proyeksi neraca akan tergambar berapa harta perusahaan, baik harta
lancar, harta tetap, atau harta lainnya. Kemudian juga akan
tergambar kewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang serta
modal yang dimiliki dari periode ke periode. Dengan demikian, suatu
neraca yang dibuat untuk beberapa periode akan tergambar apakah ada
perubahan dan kalau ada pos-pos apa saja yang berubah, sehingga
dapat dianalisis mengapa terjadi perusahaan.Proyeksi laporan
laba/rugi menggambarkan besarnya pendapatan yang diperoleh pada
suatu periode ke periode berikutnya. Kemudian juga akan tergambar
jenis-jenis biaya yang dikeluarkan berikut jumlahnya dalam periode
yang sama. Dari laporan ini dapat terlihat kondisi keuangan
perusahaan apakah terdapat keuntungan atau kerugian dalam
periode.Menurut Kasmir dan Jakfar (2012 : 119) komponen-komponen
yang termasuk dalam laporan keuangan adalah sebagai berikut :
a. NeracaNeraca merupakan laporan keuangan yang menunjukan
posisi harta, utang dan modal perusahaan pada saat tertentu.
Artinya, neraca dapat dibuat untuk mengetahui kondisi keuangan
perusahaan dalam waktu tertentu setiap saat dibutuhkan.Secara garis
besar neraca menggambarkan jumlah harta diposisi aktiva dan jumlah
utang serta modal diposisi pasiva. Komponen harta yang tergambar
diposisi aktiva sebagai berikut:1. Aktiva lancar terdiri dari :a.
Kasb. Rekening pada bankc. Deposito berjangkad. Surat-surat
berhargae. Piutangf. Persediaang. Biaya yang dibayar dimukah.
Pendapatan yang masih harus diterimai. Aktiva lancar lainnya2.
Penyertaan3. Aktiva tetap, terdiri dari:a. Aktiva tetap berwujud
yaitu tanah, mesin, bangunan, peralatan, akumulasi penyusutan, dan
aktiva tetap lainnya.b. Aktiva tetap tidak berwujud, terdiri dari
good will, hak cipta, lisensi, dan merk dagang.4. Aktiva lainnya
terdiri dari antara lain:a. Gedung dalam prosesb. Tanah dalam
penyelesaianc. Piutang jangka panjangd. Uang jaminane. Uang muka
investasiKomponen utang (kewajiban) serta modal (ekuitas) tergambar
dalam posisi pasiva sebagai berikut : 1. Hutang lancar (kewajiban
jangka pendek) terdiri dari hutang dagang, hutang wesel, hutang
bank, hutang pajak, biaya yang masih harus dibayar, hutang sewa
guna usaha, hutang deviden, hutang lancar lainnya.2. Hutang jangka
panjang terdiri dari hutang hipotek, hutang obligasi, hutang bank
jangka panjang, hutang jangka panjang lainnya.3. Ekuitas terdiri
dari modal saham, agio saham, laba ditahan, dan modal
sumbangan.
b. Laporan Laba/RugiLaporan laba rugi adalah laporan yang
menunjukkan jumlah pendapatan yang diperoleh dan biaya-biaya yang
dikeluarkan dalam suatu periode tertentu. Berikut ini
komponen-komponen yang terdapat dalam suatu laporan laba/rugi
antara lain:1. Penjualan2. Harga pokok penjualan3. Laba kotor4.
Biaya operasi terdiri dari biaya umum, biaya penjualan, biaya sewa,
biaya administrasi.5. Laba kotor operasional6. Penyusutan7.
Pendapatan bersih operasi8. Pendapatan lainnya9. Laba sebelum bunga
dan pajak (EBIT)10. Biaya bunga, terdiri dari bunga wesel, bunga
bank, bunga hipotek, bunga obligasi11. Laba sebelum pajak (EBT)12.
Pajak13. Laba sesudah pajak (EAT)14. Laba per lembar
saham2.4Kerangka Kerja TeoritisInvestasi merupakan pengaitan sumber
sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba di masa yang
akan datang. Dalam penggantian atau penambahan kapasitas pabrik
misalnya, dana yang sudah ditanamkan akan terikat dalam jangka
waktu yang panjang, sehingga perputaran dana tersebut kembali
menjadi uang tunai tidak dapat terjadi dalam waktu atau dua tahun,
tetapi dalam jangka waktu yang lama. Sekali investasi diputuskan
maka perusahaan akan terikat pada jalan panjang di masa yang akan
datang yang sudah dipilih, yang tidak mudah untuk disimpangi. Dalam
perencanaan jangka panjang, manajemen puncak menghadapi masalah
penambahan mesin dan peralatan baru untuk memenuhi bertambahnya
permintaan terhadap produk perusahaan, dan masalah penambahan
aktiva tetap lainnya serta masalah masalah lainnya yang berhubungan
dengan investasi atau penanaman modal (Capital expenditur). Karena
pada umumnya investasi membutuhkan dana yang relatif besar, dan
keterikatan dana tersebut dalam jangka waktu yang relatif panjang
serta mengandung resiko, maka perlu dipertimbangkan sebelum
investasi tersebut dilaksanakan.Masalah yang perlu memperoleh
perhatian berkaitan dengan perolehan modal adalah masa pengembalian
modal dalam jangka waktu tertentu. Tingkat pengembalian ini
tergantung dari estimasi keuntungan yang akan diperoleh pada masa
masa mendatang. Estimasi keuntungan diperoleh dari selisih
pendapatan dengan biaya dalam suatu periode tertentu. Besar
kecilnya keuntungan sangat berperan dalam pengembalian dana suatu
usaha. Dalam membuat estimasi pendapatan yang akan diperoleh dimasa
yang akan datang perlu dilakukan perhitungan secara cermat dengan
membandingkan data dan informasi yang ada sebelumnya. Begitu juga
dengan estimasi biaya biaya yang akan dikeluarkan selama periode
tertentu, termasuk jenis jenis biaya yang akan dikeluarkan perlu
diperinci. Semua ini tentunya menggunakan asumsi asumsi tertentu
pada akhirnya akan dituangkan dalam aliran kas perusahaan selama
periode usaha.Dengan dibuatnya aliran kas perusahaan, kemudian
dinilai kelayakan investasi tersebut melalui kriteria kelayakan
investasi. Tujuannya adalah untuk menilai apakah investasi ini
layak atau tidak dijalankan. Alat ukur untuk menentukan kelayakan
usaha berdasarkan kriteria investasi dapat dilakukan melalui
pendekatan Payback Period, Average Rate of Return, Net Present
Value, Internal Rate of Return, Profitability Indeks. Namun disini
penulis akan melakukan pendekatan Payback Period, Net present value
dan IRR.Berdasarkan masalah yang dikemukakan diatas maka dapat di
buat suatu kerangka kerja teoritis dari penilaian kelayakan
investasi tambahan mesin.
DitolakPP (X1)Pengadaan Investasi
YaNPV (X2)Metode Penilaian Investasi
LanjutkanDiterimaIRR (X3)
Gambar 2.3. Kerangka Teoritis2.4 Hipotesis PenelitianHipotesis
pada dasarnya adalah suatu anggapan yang mungkin benar dan sering
digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan.Adapun hipotesis dalam
penelitian ini adalah, apabila :Ho = PP Investasi tambahan mesin
lebih dari 3 tahunHa = PP Investasi tambahan mesin kurang dari 3
tahunHo = NPV Investasi tambahan mesin lebih dari 0Ha = NPV
Investasi tambahan mesin kurang dari 0Ho = IRR Investasi tambahan
mesin lebih dari tingkat keuntunganHa = IRR Investasi tambahan
mesin kurang dari tingkat keuntungan
BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN3.1 Pengertian Metodologi Penelitian
Metodologi berasal dari kata metode yang artinya cara yang tepat
untuk melakukan sesuatu dan logos yang artinya ilmu pengetahuan.
Jadi metodologi adalah cara melakukan sesuatu dengan menggunakan
pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan. Penelitian
adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematis dalam waktu
yang relatif lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan
yang berlaku.Metodologi penelitian merupakan bab yang menjelaskan
metode metode yang digunakan dalam penelitian, didalam metode ini
terkandung bahwa cara yang digunakan adalah sistematis dengan
beberapa prosedur yang harus dilalui untuk mencapai hasil yang
akurat, maka harus dipakai metode yang tepat.3.2Desain Penelitian
Desain penelitian adalah rencana / struktur penyelidikan yang
digunakan untuk memperoleh bukti bukti empiris dalam menjawab
pertanyaan. Definisi lain mengatakan bahwa desain ( design )
penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti,
sebagai ancar ancar. Tanpa adanya desain sesorang peneliti tidak
akan dapat melakukan penelitian dengan baik karena yang
bersangkutan mempunyai pedoman arah yang jelas.Metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Metode deskriptif
analitis yaitu menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari suatu
obyek yang diteliti, biasanya dilakukan dengan cara mengumpulkan
dan menyajikan data yang dipakai, analisis yang dapat memberikan
gambaran yang lebih jelas mengenai obyek yang diteliti.3.3Definisi
Operasional dan Pengukuran Variabel3.3.1Definisi
OperasionalSebagaimana diketahui, laporan keuangan perusahaan yang
digunakan manajemen merupakan sumber informasi yang penting untuk
mengetahui keuntungan atau laba perusahaan dan untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam mengelola usaha yang dijalankannya.
Definisi operasional adalah aspek penelitian yang memberikan
informasi kepada kita tentang bagaimana caranya mengukur variabel.
Definisi operasional adalah semacam petunjuk kepada kita tentang
bagaiman caranya mengukur suatu variabel. Definisi operasional
merupakan informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti lain yang
ingin melakukan penelitian dengan menggunakan variabel yang sama.
Karena berdasarkan informasi itu, ia akan mengetahui bagaimana
caranya melakukan pengukuran terhadap variabel yang dibangun
berdasarkan konsep yang sama.1. InvestasiAdalah merupakan pengaitan
sumber sumber aktiva jangka perusahaan untuk mendapatkan laba di
masa yang akan datang. 2. Metode penilaian investasi adalah metode
yang digunakan untuk menilai apakah suatu investasi perlu
dilanjutkan atau tidak. 3.3.2Pengukuran VariabelVariabel penelitian
adalah suatu atribut / sifat / nilai dari obyek data kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu. Dalam penelitian ini termasuk
penelitian deskriptif, peneliti tidak melakukan manipulasi variabel
dan tidak menetapkan peristiwa yang akan terjadi. Pengukuran
varibel yang dilakukan adalah :a. Payback Period ( X1)Adalah teknik
penilaian terhadap jangka waktu periode pengembalian investasi.b.
Net Present Value (X2)Adalah selisih antara PV Kas bersih dan PV
kas investasi selama umur investasi.c. Internal Rate of Return
(X3)Adalah merupakan alat untur mengukur tingkat pengembalian hasil
intern.3.4.Pemilihan Sample dan Pengumpulan Data 3.4.1Pemilihan
Populasi dan Sampel Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam
penelitian ini adalah PT INDOLOTEX TAMA JAYA.Sampel adalah sebagian
dari populasi. Pemilihan sampel yang digunakan oleh penulis adalah
proyeksi laporan keuangan perusahaan PT INDOLOTEX TAMA JAYA selama
periode 2010 2014.3.4.2Metode Pengumpulan DataMetode pengumpulan
data yang dilakukan penulis adalah 1. Studi keperpustakaan
dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari buku pustaka dan
referensi yang berkaitan dengan yang diteliti, untuk mengetahui
tentang gambaran yang diteliti sehingga dapat memecahkan
permasalahan yang sedang diteliti.2. Observasi yaitu teknik
pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung pada objek
penelitian sehingga data yang diperoleh dapat digunakan untuk
meneliti sumber data yang akan dibahas sebatas perijinan usaha.3.
Metode dokumentasi, dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data
dengan menggunakan dokumen perusahaan. Adapun data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan khususnya neraca
dan laporan laba rugi.3.5Metode AnalisaMetode yang digunakan oleh
penulis adalah analisa deskriptif metode penilaian investasi
khususnya Payback period (PP), Net Present Value (NPV) dan Internal
Rate Return (IRR)
Payback Period= X 1 tahun
NPV= + + ..+
IRR= P1 C1 X
BAB 4ANALISA DATA4.1SEJARAH BERDIRINYA PERUSAHAANPada tahun 1995
tepatnya pada bulan Oktober perusahaan ini berdiri di kota
Cengkareng yang bergerak di bidang produksi tekstil. Perusahaan ini
dibawah kepemimpinan Mr. Lo Cheng Chin sekaligus pemegang saham
terbesar di perusahaan ini. Pada tahun 1999 perusahaan ini
mengalami kerugian yang sangat besar di karenakan terkena dampak
krisis ekonomi. Dengan situasi dan kondisi yang tidak nyaman
akhirnya ditutup dan pindah ke Tangerang. Sejak tanggal 1 Februari
1999 dengan akta pendirian dengan nomor 503 / 17-BP2T / 30 03 /11 /
1999 yang di sahkan oleh notaris perusahaan ini didirikan dengan
nama PT INDOLOTEX TAMA JAYA. Perusahaan ini terletak di Jln Otonom
Colombus no. 68 Ds. Talagasari Rt 07 / Rw 03 Cikupa, Tangerang.
Berdasarkan akta pendirian di atas PT INDOLOTEX TAMA JAYA ada 2 (
dua ) pemegang saham yakni Mr Lo Cheng Chin sebesar 70 % dari total
saham yang ditanamkan sedangkan Mr Tommy Lo sebesar 30 %.
Perusahaan ini bergerak di bidang produksi tekstil, yakni seperti
kanvas, jersey dan lain lain.PT INDOLOTEX TAMA JAYA hanya memiliki
beberapa karyawan kurang lebih hanya 50 orang, namun sistem
pemekerjakan karyawan dibedakan menjadi 2 ( dua ) yaitu karyawan
kontrak dan karyawan tetap. Karyawan kontrak biasanya bekerja di
bagian produksi. Sedangkan karyawan tetap biasanya bekerja di
bagian administrasi pabrik. Meskipun ada karyawan kontrak dan
karyawan tetap jam kerjanya sama yakni 7 ( tujuh ) jam mulai dari
08.00 s/d 16.00 WIB.4.2VISI DAN MISI PERUSAHAANVisi dan misi
penting dimiliki oleh setiap perusahaan karena tanpa visi dan misi
perusahaan tersebut tidak akan pernah bisa berkembang sesuai dengan
yang telah direncanakan. Visi merupakan suatu tujuan / harapan yang
telah di rencanakan oleh manajemen dari suatu perusahaan. Sedangkan
misi adalah suatu cara / langkah yang dilakukan untuk mencapai
tujuan tersebut. Visi dari PT INDOLOTEX TAMA JAYA adalah menjadi
perusahaan yang menghasilkan produk tekstil berkualitas tinggi, dan
mampu bersaing di dunia bisnis international.Sedangkan misi dari PT
INDOLOTEX TAMA JAYA untuk mencapai tujuan di atas adalah sebagai
berikut :1. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada customer2.
Menghasilkan produk yang berkualitas tinggi3. Menjaga hubungan
dengan relasi.
4.3STRUKTUR ORGANISASISalah satu cara untuk mencapai kemampuan
mengelola perusahaan yang baik adalah menentukan struktur formal
organisasi. Adanya struktur organisasi yang jelas akan memudahkan
para anggota melihat bagaimana organisasi disusun, sehingga masing
masing jelas, serta jika terdapat persoalan yang ingin dipecahkan
penyelesaiannya lebih mudah didapat.Sebuah struktur harus dibuat
dan dipelihara, yaitu struktur tentang berbagai peran yang harus
dimainkan oleh orang-orang yang harus bekerja sama dalam
melaksanakan semua rencana dan mencapai sasaran yang ditentukan.
Dalam struktur formal ditetapkan tingkat-tingkat wewenang dan
tanggung jawab, yang merupakan mekanisme yang mengaitkan tugas,
jabatan, dan cara pengoperasian.Dalam penyusunan struktur
organisasi untuk proyek investasi, penulis menerapkan pondasi
pembentukan struktur organisasi klasik, yaitu departementalisasi
menurut fungsi dan pada tingkat organisasi yang paling rendah
menggunakan departementalisasi menurut proses. Secara garis besar
rencana pengelolaan operasional industri dapat diidentifikasikan
dalam 2 (dua) kegiatan utama yaitu :a. Kegitan Operasinal Meliputi
seluruh kegiatan yang berkaitan dengan keuangan dan pemasaran.
Kegiatan pendanaan operasional, pembukuan, dan pengendalian arus
kas, sedangkan kegiatan pemasaran terdiri dari kegiatan follow-up
order, promosi dan pemasaran hasil produksi, serta transportasi dan
pendistribusiannya.b. Kegiatan ProduksiMeliputi kegiatan-kegiatan
pengelolan produksi, perencanaan produk dan pengendalian mutu,
kegiatan pergudangan bahan baku dan barang jadi, kegiatan
pembelian, serta kegiatan umum dan personalia.Struktur organisasi
yang diusulkan menganut pelimpahan wewenang, hal ini bertujuan agar
kebijakan yang seragam dapat meminimalkan kompleksitas
permasalahan. Selain itu, dalam sebuah industry pengolahan,
wewenang untuk member keputusan dimaksudkan agar operasinya dapat
berjalan lancar.Berikut ini struktur organisasi PT INDOLOTEX TAMA
JAYA adalah sebagai berikut:
Gambar 4.3 Struktur Organisasi4.4 DESKRIPSI JABATANDeskripsi
jabatan dan pekerjaan sangat diperlukan dalam rangka bisa
mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan kunci, tujuan jabatan yang
juga merupakan tanggung jawab pekerja, dan kegiatan-kegiatan apa
yang akan dilakukan sesuai dengan tujuan jabatanya. Manajemen
organisasi proyek investasi ini akan dipimpin oleh seorang presiden
direktur dan dibantu oleh dua general manager yang masing-masing
membawahi beberapa manajer dalam fungsi dan tugasnya
masing-masing.Sesuai struktur organisasi dibawah ini penjelasan
tugas setiap jabatan adalah sebagai berikut :a. Presiden
direkturTugasnya memimpin perusahaan dan bertanggung jawab
meningkatkan kekayaan pemegang saham. Serta melakukan perencanaan,
pengkoordinasian, pengarahan serta pengawasan kegiatan keuangan
perusahaan dan pemasaran perusahaan.b. Marketing Tugasnya
merencanakan pemasaran produk, menetapkan strategi pemasaran,
mencari pembeli (tujuan ekspor), memperoleh informasi mengenai
kebutuhan/keinginan pembeli, kondisi pesaing dan berbagai masalah
internal.
c. PPIC (Planning Product Internal Control) Tugasnya membantu
manager produksi dalam perencanaan dan pengendalian jadwal
produksi, kualitas produksi, penyimpanan bahan baku/barang jadi dan
menjaga agar rencana produksi berjalan sebagaimana yang telah
ditetapkan.d. Manager produksiTugasnya mengkoordinasikan, member
pengarahan dan pengawasan atas pelaksanaan kegiatan produksi,
kualitas produksi dan pemeliharaan mesin serta peralatan
produksi.e. Finance dan Accounting ManagerTugasnya adalah
mengkoordinasikan kegiatan keuangan perusahaan dan pengawasan serta
pencatatan atas kegiatan keuangan.f. Personal dan
PurchasingTugasnya adalah melakukan pengkoordinasian, pengarahan,
pengawasan atas pelaksanaan kegiatan personalia, pekerjaan umum
perusahaan dan pembelian yang menunjang operasional produksi.g.
Persiapan Tugasnya bagian produksi yang menyiapkan segala sesuatu
material yang akan digunakan dalam proses produksi ke bagian
sizing.
h. SizingTugasnya bagian produksi yang menyiapkan jenis material
khususnya benang yang akan dipakai dalam proses penenunan.i.
TenunTugasnya bagian produksi yang melakukan proses penenunan dari
benang menjadi kain kanvas.j. FoldingTugasnya bagian produksi yang
melakukan proses pelipatan kain dan pengukuran kain kanvas atau
perrolling kain.Pola pengelolaan seperti di atas, diharapkan akan
memberi ruang gerak yang lebih fleksibel dalam merealisasikan
target operasional pada masa yang akan datang seirama dengan
perkembangan usaha. Hal tersebut dimaksudkan agar pengelolaan
organisasi dapat dilakukan secara terpadu, efektif, dan efisien
dengan mendayagunakan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan
perusahaan.4.5PEMBAHASAN 4.5.1PROSEDUR PENGADAAN INVESTASI TAMBAHAN
MESINAdapun prosedur pengadaan investasi tambahan mesin pada PT
INDOLOTEX TAMA JAYA tanpa menggunakan kriteria penilaian kelayakan
investasi sehingga pihak perusahaan tidak mengetahui apakah
investasi yang diterima tersebut dapat menghasilkan laba yang
maksimal atau menimbulkan kerugian bagi perusahaan.Dari laporan
rugi/laba perlu dihitung berapa besarnya pajak penghasilan yang
dibebankan kepada perusahaan mengacu kepada cara perhitungan yaitu
10% dikalikan dengan laba bersih sebelum pajak. Setelah diketahui
laba bersih sesudah pajak (EAT) maka dapat diketahui keuntungan
bersih perusahaan setiap tahun.4.5.2ANALISA KELAYAKAN
INVESTASIAnalisa kelayakan investasi perlu dilakukan dengan
beberapa metode. Setiap penilaian layak diberikan nilai yang
standar untuk usaha yang sejenis dengan cara membandingkan dengan
rata-rata industri atau target yang telah ditentukan. Kriteria ini
sangat tergantung dari kebutuhan masing-masing perusahaan dan
metode mana yang digunakan.Setiap metode yang digunakan memiliki
kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Dalam penelitian ini
analisa kelayakan investasi tambahan mesin yang digunakan adalah
sebagai berikut : A. PAYBACK PERIOD (PP)Suatu investasi yang
semakin cepat kembalinya maka dinilai lebih baik, hanya saja cepat
atau lambatnya investasi itu ditentukan/diharapkan oleh pemilik
usaha seberapa lamanya investasi itu harus kembali. Pemilik usaha
PT INDOLOTEX TAMA JAYA mengharapkan investasi yang telah
ditanamkannya dapat kembali dalam waktu 3 (tiga) tahun. Waktu 3
(tiga) tahun inilah jangka waktu yang ditetapkan oleh pemilik usaha
dan disyaratkan oleh pemilik usaha dan dapat atau tidaknya harapan
itu terjadi dihitung dengan rumusan Payback Period adalah sebagai
berikut :
Payback Period = X 1 TahunKarena besaran aliran kas masuk bersih
per tahunnya tidak sama maka jumlah investasi awal harus
dikurangkan dengan aliran kas masuk bersih tahun pertama, lalu
dikurangkan dengan aliran kas masuk bersih tahun kedua, demikian
seterusnya sehingga nilai investasi awal tersebut dapat
dikembalikan. Dari table yang telah ada pada tabel dibawah maka
lamanya waktu pengembalian investasi pada PT INDOLOTEX TAMA JAYA
adalah :Payback Period (PP)Investasi Awal Rp.300.000.000CIF tahun
2010Rp.211.723.010 -Rp. 88.266.990
CIF tahun 2011 X 12 Bulan = 5.4278 BulanHari 0.4278 X 30 hari =
12.83 hari Payback Period = 1 tahun 5 bulan 12 hariDengan hasil
perhitungan ini berarti jangka waktu pengembalian lebih baik dari
jangka waktu yang telah ditetapkan oleh pemilik usaha adalah 3
(tiga) tahun tapi kenyataannya lebih baik yaitu 1 tahun 5 bulan 12
hari artinya investasi tersebut layak diterima menurut metode PP.B.
NET PRESENT VALUE (NPV)Setelah aliran kas masuk bersih diperoleh
maka selanjutnya adalah memasukkannya dalam perhitungan NPV, dimana
pemilik usaha menetapkan tingkat bunga yang disyaratkan sebesar 18%
dan discount period sebesar 18% maka perhitungannya didapat seperti
dibawah ini :Tabel 4.1 PERHITUNGAN NILAI NPV (NET PRESENT VALUE)o
TahunCIFDPNPV
12010 211,733,010 0.84746 179,435,257
22011 195,145,340 0.71818 140,149,480
32012 262,959,320 0.60863 160,044,931
42013 271,848,420 0.51579 140,216,697
52014 243,466,910 0.43711 106,421,821
Total PV 726,268,185
Investasi Awal 300,000,000
NPV 426,268,185
NPV =Jumlah PV Initial Cash OutlayNPV=Rp. 726.268.185 Rp.
300.000.000NPV=Rp. 426.268.185Secara teori bahwa selama nilai Net
Present Value berada dalam angka yang positif atau NPV > 0,
menandakan bahwa suatu investasi tersebut layak untuk dilakukan
ataupun dilanjutkan. Dalam perhitungan diatas diperoleh nilai NPV
sebesar Rp. 426.268.185 maka investasi di PT INDOLOTEX TAMA JAYA
dapat dilanjutkan.C. INTERNAL RATE OF RETURN (IRR)Internal Rate of
Return (IRR) merupakan alat ukur untuk mengukur tingkat
pengembalian hasil intern. IRR adalah tingkat diskonto yang
menyamakan nilai sekarang (Present Value) investasi atau nilai
sekarang bersih (Net Present Value) sama dengan 0(nol). Discount
rate yang ditetapkan oleh pemilik usaha adalah sebesar 18%.Cara
menghitung Internal Rate of Return (IRR) dengan cara TRIAL and
ERROR, maka IRR dapat dicari sebagai berikut : mencari NPV positif
dan NPV negatif terlebih dahulu, sampai diperoleh dengan
menggunakan tingkat suku bunga tertentu seperti yang tertera dalam
tabel berikut :
Tabel 4.2 Perhitungan Internal Rate of Return (IRR)TahunKas
BersihBungaBunga
DF (54%)PV Kas bersihDF (55%)PV Kas Bersih
1 211,733,010 0.64935 137,488,830 0.50697 107,342,284
2 195,145,340 0.42166 82,284,984 0.32708 63,828,138
3 262,959,320 0.27380 71,998,262 0.21102 55,489,676
4 271,848,420 0.17779 48,331,931 0.13614 37,009,444
5 243,466,910 0.11545 28,108,255 0.08783 21,383,699
Total PV Kas bersih 368,212,261 285,053,240
Total PV Investasi 300,000,000 300,000,000
NPVC1 68,212,261 C2 (14,946,760)
Rumus : IRR = P1 C1 X
IRR = 54 68,212,261 X
IRR = 54 + IRR = 54 + 0,82 = 54,82 % dibulatkan menjadi
54,8%Kesimpulan :Jika IRR lebih besar (>) dari bunga pinjaman,
maka diterimaJika IRR lebih kecil (0, sehingga tidak akan
bermasalah terhadap aliran kas masuk bersih perusahaan per
tahunnya. Berdasarkan penggunaan metode IRR pada PT Indolotex Tama
Jaya adalah layak karena analisa IRR yang jumlahnya 54,8% > dari
Discount factor yang diharapkan pemilik usaha yaitu sebesar
18%.
BAB VKESIMPULAN5.1KESIMPULANDari hasil penelitian dan analisis
yang dilakukan oleh penulis, dapat ditarik kesimpulannya yaitu a.
Prosedur pengadaan investasi tambahan mesin pada PT INDOLOTEX TAMA
JAYA tidak memperhitungkan apakah investasi yang diterima itu dapat
menghasilkan laba sesuai yang diharapkan oleh perusahaan atau
sebaliknya dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan.b. Analisa
kelayakan investasi tambahan mesin PT INDOLOTEX TAMA JAYA dengan
menggunakan metode Payback Period (PP) menunjukkan angka 1 tahun 5
bulan 12 hari lebih cepat yang disyaratkan oleh pemilik usaha yaitu
selama 3 tahun. Jika dengan menggunakan metode Net Present Value
(NPV) menghasilkan nilai positif pada tingkat discount factor yang
diharapkan pemilik usaha sebesar 18% yaitu Rp. 426.268.185 yang
berarti investasi tersebut layak untuk diterima atau dilanjutkan.
Jika dengan menggunakan metode Internal Rate of Return (IRR) layak
untuk diterima karena lebih besar dari bunga pinjaman yaitu
54,8%.
5.2SARANBerdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan
oleh PT INDOLOTEX TAMA JAYA, dengan ini ada beberapa saran yang
perlu disampaikan oleh penulis diantaranya sebagai berikut :a. PT
INDOLOTEX TAMA JAYA harus memperbaiki prosedur pengadaan investasi
apabila sewaktu-waktu akan membeli aktiva tetap khususnya
peralatan, kendaraan, mesin ataupun investasi jangka panjang
lainnya untuk mengetahui bahwa investasi tersebut tidak merugikan
perusahaan.b. PT INDOLOTEX TAMA JAYA dalam melakukan penilaian
menggunakan beberapa metode sekaligus. Artinya semakin banyak
metode yang digunakan maka semakin memberikan gambaran yang lengkap
sehingga diharapkan memberikan hasil yang diperoleh menjadi lebih
sempurna.
51