BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sekarang ini memiliki kemajuan yang sangat pesat dan sangat mempengaruhi kehidupan manusia, baik dalam kemudahan memperoleh informasi, menyelesaikan suatu pekerjaan dan membantu dalam bidang pendidikan. Oleh karena itu manusia menjadi dituntut untuk berfikir lebih maju lagi agar tidak tertinggal dengan perkembangan yang ada dalam dunia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Untuk mendukung kemajuan dalam bidang pendidikan sangat diperlukan strategi yang tepat dengan memperhatikan komponen – komponen yang mendukung seperti modul, materi, metode, sarana dan prasarana yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Pendidikan merupakan salah satu bidang yang terkena dampak yang cukup signifikan dari
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sekarang ini
memiliki kemajuan yang sangat pesat dan sangat mempengaruhi kehidupan
manusia, baik dalam kemudahan memperoleh informasi, menyelesaikan suatu
pekerjaan dan membantu dalam bidang pendidikan. Oleh karena itu manusia
menjadi dituntut untuk berfikir lebih maju lagi agar tidak tertinggal dengan
perkembangan yang ada dalam dunia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Untuk
mendukung kemajuan dalam bidang pendidikan sangat diperlukan strategi
yang tepat dengan memperhatikan komponen – komponen yang mendukung
seperti modul, materi, metode, sarana dan prasarana yang akan digunakan
dalam kegiatan belajar mengajar.
Pendidikan merupakan salah satu bidang yang terkena dampak yang
cukup signifikan dari perkembangan teknologi tersebut.sehingga informasi
yang berkaitan dengan pembelajaran bisa dengan mudah didapatkan, pada
sekarang ini materi – materi pembelajaran bisa dengan mudah di dapat dari
internet,maupun media lainya dengan demikian bukan hanya buku dan guru
saja yang menjadi sumber informasi. Menurut Ghazali (2011), Pendidikan
tidak hanaya memberikan asupan bagi Raga (dalam hal ini direpresentasikan
dengan otak) tetapi juga asupan untuk rohani berupa moralitas untuk
menentukan sikap baik-buruk atau benar-salah. Selain itu, pendidikan juga
merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan
kemajuan suatu bangsa.
Perkembangan teknologi harus seiring dengan sarana dan prasarana
khususnya pada bidang pendidikan, selain itu guru maupun siswa harus
memiliki kemampuan dalam memperoleh, memilih, dan mengolah informasi
sehingga dampak negatif dari perkembangan teknologi ini bisa diminimalisir.
Perkembangan teknologi juga memberikan dampak kepada tenaga pengajar
yang pada sebelumnya hanya menggunakan metode pembelajaran ceramah
yang tentu akan terasa membosankan, dengan adanya perkembangan ini
tenaga pengajar bisa mengembangkan suatu media pembelajaran yang lebih
kreatif dan inovatif sehingga dalam menyampaikan materi pembelajaran siswa
lebih merasa tertarik, dan mudah untuk mencerna materi yang disampaikan.
Selain itu guru juga bisa membuat berbagai media pembelajaran dengan
model yang berbeda, sehingga terjadi berbagai variasi dalam berkomunikasi
antara guru dan murid, mengingat komunikasi merupakan salah satu hal yang
sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar, dengan komunikasi yang baik
tentunya diharapkan kegiatan belajar dapat berjalan dengan baik.
Pada masa sekarang ini penggunaan multimedia pembelajaran
interaktif sangat memberikan pengaruh besar, karena akan memudahkan siswa
untuk mengerti materi pembelajaran yang disajikan dengan menarik dan
berbeda, sehingga materi pembelajaran tidak hanya berisi tulisan, dan gambar.
Tetapi bisa memuat suara, vidio, dan keterlibatan siswa dalam menggunakan
media interaktif tersebut. Tentunya pengembangan media pembeajaran ini
memberikan pengaruh besar terhadap simtem pembelajaran agar
menghasilkan hasil belajar yang lebih optimal.
Salah satu lembaga yang menyelenggarakan pendidikan adalah
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berpotensi menciptakan sumber
daya manusia yang berkualitas dan mengarahkan siswanya agar bisa secara
langsung ditempatkan sebagai tenaga kerja yang sudah memiliki pengalaman
sebelumnya. Namun pada kenyataanya masih banyak lulusan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) yang tidak dapat memenuhi kualifikasi sebagai
Sumber daya manusia yang bermutu.
Berkaitan dengan rendahnya motivasi dan minat belajar murid, maka
proses pembelajaran perlu mendapatkan perhatian lebih. Salah satu upaya
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat belajar siswa adalah dengan
membuat media pembelajaran interraktif. Media merupakan bagian integral
sistem pembelajaran sehingga kedudukanya tidak dapat dipisahkan dan
berengaruh terhadap berjalanya proses belajar mengajar, dengan kata lain
kegiatan belajar kurang efektif apabila tidak ada media.
Arsyad dalam Syahputra, (2011 : 16) menyatakan bahwa :
“Media merupakan bagian dari komunikasi yang dilakukan dalam proses belajar mengajar. Baik buruknya komunikasi yang dilakukan ditunjang oleh penggunaan saluran dalam komunikasi tersebut. Saluran merupakan media untuk menyampaikan pesan. Penggunaan media yang tepat oleh pendidik akan mengoptimalkan proses komunikasi yang terjadi sehingga tujuan pembelajaran yang ditetapkan dapat dicapai sesuai yang telah direncanakan“.
Untuk mendesain media tersebut bisa menggunakan aplikasi Software
Adobe Flash CS6, dengan berbagai fasilitas yang tersedia di dalam aplikasi
tersebut memungkinkan para tenaga pengajar untuk membuat suatu media
pembelajaran yang tidak membosankan dan lebih menarik, sehingga siswa
lebih mudah dalam memahami materi yang dibahas, selain itu dengan
digunakanya media pebelajaran interaktif akan menuntut siswa untuk lebih
aktif dalam kegiatan belajar.
Berdasarkan informasi yang penulis dapatkan setelah melakukan
observasi di sekolah SMK Swasta Yayasan Wanita Kereta Api Medan
(YWKA),dari wawancara dengan guru yang bersangkutan banyak siswa yang
minatnya kurang dalam melaksanakan kegiatan belajar, sehingga berdampak
kepada nilai akhir siswa yang kebanyakan tidak memenuhi Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu <75,0 pada mata pelajaran Elektronika
analog dan digital, ada beberapa alasan yang disampaikan oleh murid seperti
kurang paham terhadap materi pembelajaranya, dan penyampaian teori yang
cukup membosankan sehingga menurunkan minat belajar siswa. Itu
menandakan guru masih menggunakan teknik pengajaran yang konvensional,
dan belum menerapkan media pembelajaran interaktif yang dapat menarik
perhatian dan minat siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
Berdasarkan uraian yang telah penulis kemukakan diatas, maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “ Pengembangan
Multimedia Pembelajaran Interaktif Menggunakan Adobe Flash CS6
Pada Mata Pelajaran Elektronika Analog dan Digital Kelas X TKJ SMK
Swasta Yayasan Wanita Kereta Api (YWKA) Medan”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas,
maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian sebagai berikut :
1. Nilai belajar beberapa siswa masih dibawah nilai KKM <7,50 pada
mata pelajaran Elektronika Analog dan Digital.
2. Metode belajar dan Media belajar yang digunakan pengajar masih
kurang menarik perhatian dan minat belajar siswa.
3. Belum adanya pengembangan media belajar yang berbasis
multimedia interaktif pada mata pelajaran Elektronika Analog dan
Digital.
4. Kurangnya Sarana dan prasarana disekolah SMK Swasta Yayasan
Wanita Kereta Api (YWKA) Medan sehingga baik siswa maupun
pengajar mengalami keterbatasan dalam memahami materi pada
bagian praktek.
C. Batasan Masalah
Sesuai dengan Identifikasi masalah yang idah diuraikan diatas
menunjukan bahwa perlu dilakukanya pengembangan media pembelajaran
berbasis multimedia pembelajran interaktif, mengingat keterbatasan
penulis dalam hal kemampuan, waktu,dana, serta untuk membuat
penelitian semakin terarah, maka perlu dibuat pembatasan masalah.
Adapun batasan masalah yang dapat penulis adalah bagaimana
pengembangan media pembelajaran multimedia interaktif menggunakan
Adobe Flash CS6 pada materi mengenal komponen elektronika pada mata
pelajaran elektronika analog dan digital yang dilakukan di kelas X TKJ
SMK Swasta Yayasan Wanita Kereta Api (YWKA) Medan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi, dan batasan
masalah yang terdapat di atas, maka penelitian ini dirumuskan sebagai
berikut :
1. Bagaimanakah pengembangan media pembelajaran berbasis
multimedia interaktif dengan menggunakan Adobe Flash CS6
untuk siswa kelas X TKJ Swasta Yayasan Wanita Kereta Api
(YWKA) Medan ?
2. Bagaimana tanggapan para siswa terhadap media pembelajaran
interaktif menggunakan Adobe Flash CS6 pada mata pelajaran
Elektronika Analog Dan Digital?
3. Apakah multimedia interaktif yang dikembangkan layak
digunakan dalam pembelajaran Elektronika Analog Dan
Digital?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang terdapat di atas, maka tujuan
penelitian ini antara lain :
1. Mengembangkan media pembelajaran multimedia interaktif
dengan menggunakan Adobe Flash CS6 pada mata pelajaran
Elektronika Analog dan Digital Kelas X SMK Swasta Yayasan
Wanita Kereta Api (YWKA).
2. Mengetahui bagaimana tanggapan para siswa terhadap media
pembelajaran interaktif menggunakan Adoba Flash CS6.
3. Mengetahui apakah multimedia yang dikembangkan layak
digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya sebagai
berikut :
1. Manfaat Teoritis
a. Mempermudah siswa dalam memahami materi pembelajaran tentang
Pengenalan komponen elektronika
b. Membangkitkan kreativitas guru dalam mendesain media
pembelajaran yang bervariasi dan tidak membosankan.
2. Manfaat Praktis
a. Media yang sudah dikembangkan dapat dijadikan sebagai bahan pada
proses pembelajaran.
b. Memberikan informasi dan gambaran bagi calon guru dan guru bidang
kompetensi Elektronika Analog dan Digital dalam menentukan media
pembelajaran yang baik digunakan.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Pengertian Media
Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari
pengirim kepada penerima pesan. Secara lebih khusus, pengertian media
dalam prses belajar mengajar lebih diartikan sebagai alat-alat grafis,
fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun
kembali inforasi visual atau verbal (Azhar Arsyad, 2013:3).
Menurut Gerlach & Ely (1971) dalam Arsyad (2013:3) mengatakan bahwa
“media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,materi,atau
kejadian yang memangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan keterampilan,atau sikap merupakan media”. Secara lebih khusus,
pengertian media dalam prses belajar mengajar lebih diartikan sebagai alat-
alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses dan
menyusun kembali inforasi visual atau verbal.
Heinich dkk (Arsyad, 2013:3) mengemukakan media pembelajaran
sebagai berikut :”Batasan medium sebagai perantara yang mengantar
informasi antara sumber dan penerima”. Sedangkan Hamidjojo dalam Arsyad
(2013:4) memberi batasan media sebagai semua bentuk perantara yang
digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebarkan ide,
gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang
dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.
Sering kali kata media digunakan secara bergantian dengan istilah alat
bantu atau media komunikasi seperti dikemukakan oleh Hamalik (1986) Diana
dia melihat bahwa hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan hasil
yang maksimal apabila menggunakan alat bantu yang disebut media
komunikasi. Sementara itu, Gagne’ dan Brings secara implisit menyatakan
bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, Tape
Recorder, Kaset, Video kamera, Video Recorder, film, Slide (Gambar
Bingkai). Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau
wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lengkingan siswa yang
dapat merangsang siswa untuk belajar (Azhar Arsyad, 2013:4).
a. Klasifikasi Media Pembelajaran
Berikut ini akan diuraikan klasifikasi Media Pembelajaran menurut
taksonomi Leshin, dkk., dalam (Arsyad, 2013: 79-98), yaitu:
1) Media berbasis manusia
Media berbasis manusia merupakan media yang digunakan
untuk mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi.
Media ini bermanfaat khususnya bila tujuan kita adalah mengubah
sikap atau ingin secara langsung terlibat dengan pemantauan
pembelajaran.
2) Media berbasis cetakan
Media pembelajaran berbasis cetakan yang paling umun dikenal
adalah buku teks, buku penuntun, buku kerja/latihan, jurnal, majalah,
dan lembar lepas.
3) Media berbasis visual
Media berbasis visual ( image atau perumpamaan) memegang
peranan yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual
dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual
dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan
hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.
4) Media berbasis Audio-visual
Media visual yang menggabungkan penggunaan suara
memerlukan pekerjaan tambahan untuk memproduksinya. Salah satu
pekerjaan penting yang diperlukan dalam media audio-visual adalah
penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan yang
banyak, rancangan, dan penelitian. Contoh media yang berbasis
audio-visual adalah video, film, slide bersama tape, televisi.
5) Media berbasis komputer
Dewasa ini komputer memiliki fungsi yang berbeda-beda
dalam bidang pendidikan dan latihan. Komputer berperan sebagai
manajer dalam proses pembelajaran yang dikenal dengan nama
Computer- Managed Instruction (CMI). Adapula peran komputer
sebagai pembantu tambahan dalam belajar; pemanfaatannya meliputi
penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan, atau kedua-duanya.
Modus ini dikenal sebagai Computer-Assisted Instruction (CAI).
CAI mendukung pembelajaran dan pelatihan akan tetapi ia bukanlah
penyampai utama materi pelajaran. Komputer dapat menyajikan
informasi dan tahapan pembelajaran lainnya disampaikan bukan
dengan media komputer.
b. Ciri – Ciri Media
Gerlach & Ely dalam ((Arsyad, 2013: 15-17), mengemukakan tiga
ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-
apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak
mampu atau kurang efisien melakukanya, adapun ciri-cirinya yaitu :
1) Ciri Fiksatif (Fixative Property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam,
menyimpan, melestarikan, dan merekontruksi suatu peristiwa atau
objek. Suatu peristiwa atau objek bisa diurut dan disusun kembali
dengan dia seperti fotografi, Video tape, Audio tape, disket
komputer, dan film. Suatu objek yang telah diambil garbarnya
dengan kamera atau video kamera dengan mudah dapat di reproduksi
kapan saja diperlukan. Dengan ciri fiksiatif ini, media
memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada
satu waktu tertentu ditransfortasikan tanpa mengenal waktu.
2) Ciri Manipulatif (manipulatif Property)
Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena
media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu
berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga
menit dengan teknik pengambilan gambar Time-lapse recording.
Namun pada media dari ciri manipulatif memerlukan perhatian
sungguh-sungguh karena apabila terjadi kesalahan dalam pengaturan
kembali urutan kejadian atau pemotongan bagian-bagian yang salah,
maka akan terjadi pula kesalahan penafsiran yang tentu saja akan
membingungkan dan bahkan menyesatkan sehingga dapat mengubah
sikap Amerika ke arah yang tidak diinginkan.
3) Ciri Distributif (Distributive Preperty)
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau
kejadian ditransfortasikan melalui ruang,dan secara bersamaan
kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan
stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu. Sekali
informasi direkam dalam format media apapun, ia dapat direproduksi
seberapa kalipun dan siap digunakan secara bersamaan di berbagai
tempat atau digunakan secara berulang-ulang di suatu tempat.
Konsistensi informasi yang telah direkam akan terjamin sama atau
hampir sama dengan aslinya.
c. Fungsi dan Manfaat Media.
Hamalik dalam (Arsyad 2013:19) mengemukakan bahwa
pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi
dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-
pengaruh psikologis terhadap siswa.
Levie & Lentz dalam (Arsyad 2013:20) mengemukakan empat
fungsi media pembelajaran,khususnya media visual, yaitu :
1) Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan
mengarahkan perhatian siswa untuk lebih berkonsentrasi
kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang
ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
2) Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat
kenikmatan siswa ketika belajar atau membaca teks yang
bergambar.
3) Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan
penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau
gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan
mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam
gambar.
4) Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil
penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks
untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam
membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan
mengingatkanya kembali.
Media berfugsi untuk tujuan instruksi Diana informasi yang
terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau
mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran