BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan. Perindustrian di Indonesia saat ini tengah mengalami pertumbuhan yang semain pesat setelah melewati masa-masa sulit aibat situasi politik dan perekonomian yang labil di Indonesia beberapa tahun silam. Salah satu setor industry yang sedang mengaliami pertumbuhan tersebut adalah pabrik kendaraan niaga, permintaan masyarakat akan KWH meter pada saat ini semakin meningkat seiring bartambahnya industry kecil yang sedang berkembang di Indonesia, sehingga produsen dituntut untuk menghasilkan KWH meter dengan mutu yang baik, jumlah produk yang lebih tinggi dengan harga jual yang terjangkau dan relatif lebih murah dibandingkan kompetitor- kompotitornya agar dapat bertahan dalam persaingan di dunia industry KWH meter. Persaingan bisnis yang semakin ketat yang disebabkan oleh perkembangan pasar yang semaikin global, meluncurkan banyak pesaing baru dalam bidang industry. Persaingan tidak 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penulisan.
Perindustrian di Indonesia saat ini tengah mengalami pertumbuhan yang semain
pesat setelah melewati masa-masa sulit aibat situasi politik dan perekonomian yang labil
di Indonesia beberapa tahun silam. Salah satu setor industry yang sedang mengaliami
pertumbuhan tersebut adalah pabrik kendaraan niaga, permintaan masyarakat akan KWH
meter pada saat ini semakin meningkat seiring bartambahnya industry kecil yang sedang
berkembang di Indonesia, sehingga produsen dituntut untuk menghasilkan KWH meter
dengan mutu yang baik, jumlah produk yang lebih tinggi dengan harga jual yang
terjangkau dan relatif lebih murah dibandingkan kompetitor-kompotitornya agar dapat
bertahan dalam persaingan di dunia industry KWH meter.
Persaingan bisnis yang semakin ketat yang disebabkan oleh perkembangan pasar
yang semaikin global, meluncurkan banyak pesaing baru dalam bidang industry.
Persaingan tidak hanya mengalami seberapa besar tngkat produktivitas perusahaan dan
seberapa rendah harga produk namun produsen kendaraan niaga ingin mencapai hasil
yang optimal. Untuk mencapai hasil yang optimal dibutuhkan keseimbangan lintasan
disetiap lini produksi untuk memperlancar arus produksi. Hal ini berguna untuk
minimumkan jumlah stasiun kerja dan mengurangi waktu menganggur disetiap stasiun
kerja. Salah satu cara untuk meminimumkan jumlah stasiun kerja dan mengurangi wktu
menganggur di setiap stasiun kerja dengan menggunakan metode line balancing.
1
1.2 Perumusan Masalah
Permasalahan yang mendasari laporan kerja praktek ini adalah bagaimana
lintasan produksi yang berlangsung dalam perakitan produk KWH meter 1 phase dan
beberapa waktu operasi yang dibutuhkan untuk merakit 1 unit KWH meter 1 phase di PT.
Fuji Dharma Electric, untuk memperoleh keseimbangan wktu kerja yang baik.
1.3 Tujuan Penulisan.
Adapun tujuan dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah :
1. Untuk mengidentifikasi masalah line balancing yang ada pada perakitan KWH meter
1 phase.
2. Untuk mengidentifikasi waktu siklus dari perakitan KWH meter 1 phase.
3. Untuk mengidentifikasi perkelompokan stasiun kerja yang ada pada perakitan KWH
meter 1 phase.
4. Untuk mengetahui proses produksi unit KWH meter 1 phase.
1.4 Metode Pengumpulan Data.
Untuk menunjang penulisan laporan kerja praktek ini, penulis mendapatkan data
yang diperlukan, dengan cara sebagai berikut :
1. Metode Interview
Adalah metode pengumpulan data dengan bertanya dan bertukar pikiran kepada para
Man Power Dies mengenai permasalahan yang biasa timbul didalam dies serta solusi
2
– solusi yang dibutuhkan untuk menjawab permasalahan tersebut.
2. Metode Dokumentasi
Adalah metode pengumpulan data yang diperoleh dari buku spare part dies, dan
dokumen-dokumen yang berkaitan dengan perawatan dies.
3. Metode Observasi
Adalah metode pengumpulan data dengan melakukan praktek menganalisa kerusakan
pada dies sampai menemukan permasalahan yang ada dan konsultasi dengan pihak
terkait untuk mencari solusi dalam mengatasi permasalahan yang di temui.
1.5 Batasan Masalah
Kerja praktek dan pengambilan data hanya di fokuskan di PT. Fuji Dharma
Electric yang berlokasi di jalan Rawa Gelam 1 No.10. Kawasan Industri Pulo Gadung
Jakarta. Pengambilan data mengenai waktu operasi tiap lini produksi serta produksi tiap
harinya.
Pengolahan data di lakukan hanya berdasarkan data priode 25 April 2012
sampai 24 Mai 2012 dan pengolahan data tersebut hanya sebatas kinerja pekerja dalam
melakukan pekerjaannya.
1.6 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan laporan kerja praktek adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi temtamg latar belakang, batasan masalah, metode
penelitian, dan sistematika penulisan.
3
BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Berisi tentang profil perusahaan
BAB III : LANDASAN TEORI
Berisi tentang teori yang menunjang laporan kerja praktek
BAB IV : PEMBAHASAN DAN ANALISA
Berisi mengenai urutan hasil pengamatan penulis selama kerja
praktek berupa pengamatan dan analisa dari data yang
diperoleh.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi tentang kesimpulan dan saran berdasarkan pembahasan
dan analisa dari bab sebelumnya.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Umum Perusahaan
PT. Fuji Dharma Electric merupakan sebuah perusahaan patungan antara PT.
Dharma Perkasa Sakti (Indonesia) dengan perusahaan Jepang, yaitu Electric Co. Ltd.,
sejak didirikan pada 16 Agustus 1982 di atas tanah seluas 8,850 m2, dan luas bangunan
yang mencapai 4.800m2 di Kawasan Industri Pulogadung.
Pada awalnya, PT. Fuji Dharma Electric hanya sebagai pabrik perakitan atau
assembly kWh Meter, dimana hampir semua komponen-komponennya didatangkan dari
Jepang. Namun dalam peerkembngannya, PT. Fuji Dharma Electric telah melakukan
berbagai macam perluasan dalam bidang pengembangan potensi untuk memproduksi
beberapa jenis komponen lokal yang digunakan untuk perakitan kWh Meter itu sendri.
Selain itu, PT. Fuji Dharma Electric juga telah melakukan perluasan dalam bidang
pemasaran, produksi, serta distribusi produk jadi kWh Meter.
Pada tahun 1985, PT. Fuji Dharma Electric mulai memproduksi kWh Meter
dengan sebagian komponen dibuat secara local oleh PT. Fuji Dharma Electric dan
sebagian lagi diproduksi oleh para supplier lokal. Namun, ada beberapa komponen (part)
yang belum memungkinkan untuk dibuat secara lokal, dan diimpor dari Jepang.
Beberapa komponen yang dibuat secara lokal di PT. Fuji Dharma Electric selalu disertai
oleh peningkatan mutu, baik terhadap komponen tersebut, maupun terhadap kWh Meter
pada umumnya, seperti mengubah tutup terminal dari logam menjadi polikarbonat plastic
transparan yang dilakukan pada tahun 1989, serta mengaplikasikan otomatisasi Hot
Sampling untuk register drum untuk pengujian Kwh Meter.
5
Pada tahun 1988, PT. Fuji Dharma Electric juga memproduksi beberapa produk
jadi selain kWh Meter, diantaranya adalah Precision Flange (penahan yang terbuat dari
alumunium sebagai komoditi ekspor), Iron Handle (pemegang seterika), Noise
Suppressor (alat pelindung telinga) serta mengubah bahan drum pencatat, dari yang
menggunakan bahan dasar alumuium kemudian beralih ke bahan dasar plastik.
Pada tahun 1989, PT. Fuji Dharma Electric melakukan pengembangan dengan
mengganti material dari penutup kWh Meter dan Terminal Cover dari logam menjadi
plastik tahan panas (poly carbonate plastic). Selain itu, pada tahun ini juga perusahaan
telah melakukan perlluasan ekspor ke Filipina.
Pada tahun 1990, PT. Fuji Dharma Electric telah melakukan pengembangan dan
perluasan usaha untuk meningkatkan pendapatan dan pengembangan usaha. Selain iu,
perkembangan juga pengembangan juga dilakukan pada sektor distribusi barang jadi,
yang mulai dipasarkan secara ekspor ke beberapa negara seperti Srilanka, Tokyo,
Thailand, dan sebagainya. Secara singkat, sejarah PT. Fuji Dharma Electric adalah :
1. Tahun 1982 : Perusahaan dibentuk pada tanggal 16 Agustus.
2. Tahun 1983 : Melakukan perakitan kWh Meter dengan komponen diimpor.
3. Tahun 1985 : Perluasan pertama ddengan memproduksi komponen lokal.
4. Tahun 1987 : Ekspor pertama kWh meter kenegara srilanka.
5. Tahun 1988 :
Produksi produk lain ( iron handle, precision, noise suppressor).
Mengganti material drum register dari alumunium menjadi plastik.
Memulai preduksi precision aluminium flange untuk ekspor.
6. Tahun 1989 :
Mengganti material dari penutup dan terminal penutup dari metal menjadi
transparent plastic polycarbonate.
6
Ekspor kWh Meter ke Filipina.
7. Tahun 1990 : Melakukan diversifikasi untuk memproduksi komponen lainnya.
Pada tahun ini, dilakukan perluasan dalam memproduksi komponen lainnya, yang
membuat ketergantungan akan komponen impor menjadi berkurang.
8. Tahun 1992 : Otomasi dari hot sampling untuk register drum
9. Tahun 1993 : Mengembangkan ekspor kWh Meter ke Vietnam. Pada tahun ini
pula, diproduksi phenol resin base untuk pasar ekspor.
10. Tahun 1994 : Melakukan perluasan ekspor kWh Meter ke Banglades, Serawak –
Malaysia.
11. Tahun 1996 : Pengetesan di KEMA Laboratories, Holland. Produk kWh Meter
memnuhi permintaan dari IEC Publication no. 521.
12. Tahun 1997 : Meraih sertifikat Quality Managament System ISO 9002 yang
dikeluarkan oleh Lloyd Registre Quality Assurance Ltd.
13. Tahu 1998 : Perluasan ekspor ke Jordania
14. Tahun 2000 : Perluasan ekspor ke Kwit, Egypt, dan UAE melalui Philipines
Cooperative Company.
15. Tahun 2001 : Meraih sertifikat ISO 9001 : 2000.
16. Tahun 2002 Perluasan ekspor ke New Zeland dan wilayah kepulauan pasific serta
mendapat kunjungan dari delegasi National Electrification Administration
(NEA), Phiipines
Hingga saat ini, PT. Fuji Dharma Electric telah melakukan ekspansi dan
pengembangan usaha yang terus menerus ditandai dengan adanya perbaikan kinerja
keuangan perusahaan, pengontrolan kualitas yang baik manajemen sumber daya manusia
yang baik (Teresia, 2008). Serta aspek pemasaran yang handal, yang memungkinkan PT.
7
Fuji Dharma Electric melakukan perluasan ekspor produknya (sampai saat ini, daerah
pemasaran PT. Fuji Dharma Electric mencakup Frankfurt, Dhaka, Bangkok, Tokyo,
Teipe, Manila, Colombo, Harare, dan New York.
2.2 Lokasi Perusahaan
PT. Fuji Dharma Electric terletak di Jalan Rawa Gelam I/10, Kawsan Industri
Pulogadung Jakarta Timur 13930, Indonesia.
Adapun batas-batas pabrik PT. Fuji Dharma Electric :
Utara : Jalan Rawa Gelam I dan disebrang jalan terdapat PT. Federal Karya Tama
(Perusahaan pengolah minyak/pelumas kendaraan).
Selatan : Lahan kosong bekas pabrik yang sudah tidak terpakai (PT. Muara Teweh)
Timur : PT. Padamas (distributor Sampoerna)
Barat : Lahan bekas penyulingan minyak yang sekarang sudah tidak beroperasi.
PT. Fuji Dharma Electric memiliki luas tanah seluas 8.850 m2 dan luas bangunan
4.800m2 yang terdiri dari tiga bangunan utama, yaitu :
1. Bangunan I, merupakan gedung yang terdiri dari :
a. Warehouse untuk Finishing good.
b. Testing Unit (unit cobang produk jadi).
c. Final Assembling (unit perakitan akhir).
2. Bangunan II, merupakan gedung yang terdiri dari :
a. Lantai I
Pada lantai I terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
CNC Room
Machine Shop I
8
Warehouse untuk Raw Material logam dan non logam
b. Lantai II
Pada lantai II terdapat gudang penyimpanan komponen.
3. Bangunan III, merupakan gedung yang terdiri dari :
a. Lantai I
Pada latai ini terdapat :
Callibration Room (ruang kalibrasi)
Tool Control (ruang alat)
Maintenance Room (ruang pemeliharaan)
Machine Shop II dan Moulding Line
Quality Control Area
Ruang makan, dapur, dan kantin
b. Lantai II
Pada lantai ini terdapat :
Lobby dan Reception Room
Dapur dan Loker
Meeting Room (ruang rapat)
VIP Room
Ruang Direksi
Office Area
Sub Assembling Room
Warehouse untuk komponen Sub Assy
9
2.3 Visi Dan Misi Perusahaan
Adapun Visi perusahaan adalah membantu menciptakan masa depan yang lebih
baik dan menjadi eksportir yang dapat menembus pasar seluruh dunia melalui era
globalisasi. Sedangkan misi perubahan adalah menyadiakan teknologi yang canggih serta
karyaean yang berkualitas tinggi untuk memasok produk dan pelayanan dengan mutu
yang terjamin. Selain Visi dan misi perusahaan, PT. Fuji Dharma Electric memiliki
motto “Menyongsong hari esok yang lebih baik melalui teknologi yang canggih”
2.4 Kebijakan Mutu
Produk yang dihasilkan oleh perusahaan harus mengacu pada kebijakan mutu
yang telah ditetapkan oleh perusahaan, yaitu mampu menghasilkan kWh Meter yang
dapat memenuhi kebutuhan pasar dalam aspek kualitas, harga, dan waktu pengiriman.
Untuk mewujudkan hal tersebut, perusahaan senantiasa berusaha untuk mengantisipasi
kebutuhan masa depan dengan bertumpu pada penguasaan teknologi melalui
pengembangan sumber daya manusia dan berorientasi pada keinginan pasar. Dalam
penerapannya, perusahaan secara berkesinambungan berupaya untuk meningkatkan mutu
akan produknya dengan menerapkan ISO-9001.
2.5 Struktur Organisasi
PT. Fuji Dharma Electric merupakan perusahaan yang memiliki struktur
organisasi personal, dimana pada struktur organisasi ini, semua orang yang terlibat dalam
suatu aktivitas serta beberapa aktivitas yang berkaitan ke dalam satu kelompok
(pemasaran, produksi, dan keuangan) disatukan. Dalam pengelolaan organisasinnya,
perusahan dipimpin oleh presiden direktur yang tergabung kedalam Board Of Direction
dan mengepalai General Manager, selanjutnya General Manager membawahi Manager
10
bagian finansial, manager bagian Purchasing, manager bagian Produksi, dst. Untuk lebih
jelasnya, struktur organisasi PT. Fuji Dharma Electric dapat dilihat di bawah ini :
STRUKTUR ORGANISASI
PT. FUJI DHARMA ELECTRIC
`
BOARD OF COMMISSIONER
S
BOARD OF DIRECTORS
SECRETARYMANAGEMENT
REPRESENTATIVE
MANAGER ACCOUNTING
M. PRODUCTION
CONTROL
STAFF
M. QUALITY CONTROL
MANAGER ENGINERING
M. MACHINE SHOP I
MANAGER PERSONEL
STAFF
STAFF
STAFFSTAFFSTAFF
STAFF
STAFFSTAFF
M. ASSEMBLING
TESTING
M. M. SHOP II MAINTENANCE
STAFF
STAFF
SALES
ENGINERING
PURCHASINGMANUFACTURIN
G
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Perusahaan
11
2.5.1 Pembagian Tugas dan Wewenang
Keberhasilan perusahaan dalam rangaka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan adalah merupakan gambaran suatu manajemen maupun teknik yang baik,
pengelolaan kerjasama yang tediri dari para individu untuk tujuan yang sama dan
terorganisir dalam suatu perkumpulan. Dengan adanya suatu perkumpulan tersebut
maka terciptalah apa yang disebut dengan manajemen.
Setiap karyawan pada perusahaan PT. Fuji Dharma Electric memiliki tugas
dan wewenangnya masing-masing sesuai dengan struktur organisasi yang ada dan
telah diatur oleh perusahaan yang bersangkutan. Pembagian tugas dan wewenang
harus jelas dan tepat sesuai dengan jabatan dan ruang lingkup kerja yang dimilikinya.
Secara khusus tugas dan wewenang pekerja diatur oleh seorang yang memiliki
wewenang dalam lingkup kerjanya. Seorang staff dan kepala staff bertanggung jawab
kepada manager, manager bertanggung jawab kepada general manager, dan general
manager bertanggung jawab kepada direktur. Dalam berorganisasi perlu adanya
kolaborasi dan kerjasama yang erat antar masing-masing divisi, departemen, seksi
untuk mewujudkan kinerja yang optimal. Dengan adanya tugas dan wewenang yang
jelas, maka karyawan dapat mengetahui dan memahami apa yang menjadi tugas dan
wewenangnya serta kepada siapa mereka harus mempertanggungjawabkan hasil
pekerjaanya.
Adapun pembagian tugas dan wewenang yang diterapkan oleh PT. Fuji
Dharma Electric tertuang dalam Pedoman Mutu.
Sistem Manajemen Mutu yang dijelaskan sebagai berikut :
12
1. Direktur Utama
Direktur Utama, memiliki ruang lingkup pekerjaan melakukan
koordinasi BOD, pengawasan operasional perusahaan, perencanaan dan
pengawasan jalannya perusahaan serta proyek-proyek khusus diluar BOD.
Bertanggung Jawab
a. Melakukan koordinasi untuk semua kegiatan Board Of Director (BOD).
b. Menyusun dan mengevaluasi visi dan misi perusahaan.
c. Melakukan perencanaan dan pengawasan strategis dalam menjalankan
proyek-proyek tertentu.
d. Menempatkan kebijakan mutu dan sasaran mutu untuk manajemen mutu
produk PT. Fuji Dharma Electric.
e. Melakukan pengawasan atas jalannya perusahaan.
Wewenang
a. Ke dalam perusahaan
Melakukan semua hal yang baik untuk kepentingan perusahaan
dengan melakukan konsultasi (brainstorming) dengan pihak
terkait.
Menunjuk Management Representative.
Menetukan tanggung jawab dan wewenang setiap seksi.
b. Keluar perusahaan
Bersama dengan General Manager mewakili perusahaan secara hukum.
2. General Manager
General Manager memiliki ruang lingkup pekerjaan mengawasi
jalannya kegiatan-kegiatan pada bagian keuangan, produksi, Quality Control,
13
dsb. Dengan menerima laporan berkala lantai produksi. Secara khusus, tugas dan
wewenang General Manager adalah sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab kepada Presiden Direktur.
b. Mengawasi jalannya lantai produksi Plant yang bersangkutan.
c. Meminta pertanggungjawaban dari masing-masing manager pada masing-
masing bagian.
3. Sekretaris General Manager
Sekretaris General Manager memiliki ruang lingkup pekerjaan
membantu dan mendukung General Manager dalam melaksanakan tugas/proyek
tertentu yang dilakukan. Perinciannya secara khusus antara lain :
a. Membantu General Manager dalam menyusun laporan
pertanggungjawaban pada BDO.
b. Mendampingi General Manager baik dalam pabrik maupun diluar pabrik
(outside project).
c. Mewakili General Manager dalam negosiasi bisnis dengan pihak ketiga.
4. Manager Representative
Pada dasarnya memeiliki ruang lingkup pekerjaan mewakili
perusahaan dalam melakukan Project, khususnya yang bersifat keluar, secara
rinci dapat dijabarkan menjadi :
Tanggung jawab
Membantu dan memelihara sistem Managemen Mutu ISO 9001-2000
Melaporkan kinerja sistem manajemen mutu
Sebagai wakil perusahaan untuk berhubungan dengan pihak luar misalnya
mengenai system manajemen mutu 9001-2000
Bertanggung jawab kepada General Manager
14
5. Manager Bagian Keuangan
Manager bagian keuangan memiliki ruang lingkup pekerjaan
bertanggung jawab dalam urusan keuangan perusahaan yang menyangkut
anggaran proyek, neraca, cashflow dan modal usaha peusahaan. Secara khusus
tugas dan wewenang manager bagian keuangan adalah :
a. Mengawasi jalannya kegiatan financial yang dilakukan perusahaan.
b. Merencanakan modal usaha sesuai dengan proyek yang dilakukan
perusahaan.
c. Memberikan laporan pertanggung jawaban kepada General manager
secara rutin.
d. Bersama-sama dengan bagian produksi menyusun Budget cash sesuai
dengan tingkat produksi perusahaan.
6. Manager Bagian Personalia
Manager bagian personalia memiliki ruang lingkup pekerjaan
bertanggung jawab dalam urusan kepegawaian dan penyedaiaan sumber daya
manusia dengan perincian tugas dan wewenang sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab kepada General Manager atas penyediaan sumber
daya manusia
b. Melakukan wawancara dalam hal pelantikan pegawai/jabatan tertentu
c. Melakukan pengawasan misalnya mengenai kepuasan kerja, upah dan
tunjangan
d. Bersama-sama dengan staff bagian prsonalia membantu menyediakan dan
melatih
15
7. Manager Bagian Quality Control
Manager bagian Quality Control memiliki ruang lingkup kegiatan
mengawasi jalanyan kegiatan pengontrolan kualitas bahan baku (incomming
process) maupun pada saat proses (in-process) dengan melakukan pengecekan
melalui pengambilan sample secara berkala. Tugas dan wewenang manager
bagian Quality Control adalah sebagi berikut :
a. Bertanggung jawab kepada General Manger dalam hal pengendalian
kualitas dengan memberikan laporan secara berkala akan banyaknya
produk/bahan baku cacat
b. Melakukan pengawasan pada bagian Quality Control akan adanya barang
yang masuk maupun yang siap dipasarkan
c. Bersama-sama dengan staff Quality Control melakukan pengecekan
secara berkala baik dari bahan baku masuk, maupun pada saat proses
berjalan
d. Bersama-sama dengan manager lainnya menentukan standar dimensi baha
baku/produk jadi yang dapat diterima
8. Manager Bagian Assembling dan Testing
Manager bagian Assembling dan Testing memiliki ruang lingkup
kegiatan melakukan pengawasan dilantai produksi, khususnya yang berhubungan
dengan perakitan dan pengetesan alat. Secara khusus , tugas dan wewenang
manager bagian Assembling dan Testing adalah sebagai berikut :
a. Melakukan pengecekan berkala pada bagian perakitan
b. Bertanggungjawab atas perakitan alat dan pengecekan alat
c. Memberikan informasi pada bagian QC mengenai tingkat cacat pada
produk akhir yang diperoleh berdasarkan hasil pengetesan
16
9. Manager Bagian Machining Shop
Manager bagian machinig shop memiliki ruang lingkup kegiatan
bertanggung jawab atas semua kegiatan pada machinig shop, yang meliputi
penyediaan bahan baku, waktu proses pengerjaan, serta output rate yang di
hasilkan. Secara detail tugas dan wewenang manager bagian machinig shop
adalah sebagai berikut :
a. Bertanggung jaeab atas penyediaan bahan baku untuk keperluan produksi
dan pemesinaan
b. Melakukan pengawasan pada bagian produksi
c. Bersama-sama dengan staf menyusun jadwal pemeliharaan dan perawatan
mesin.
d. Merencanakan hal yang lain yang berhubungan dengan machinig shop,
misalnya perubahan tata letak, perencanaan produksi, perencanaan
penggunaan mesin dsb.
10. Manager Bagian Produksi
Manager bagian produksi memiliki ruang lingkup kegiatan
bertanggung jawab atas semua masalah perencanaan produksi perusahaan, EDP
dan pergudangan dengan perincian tugas dan wewenang sebagai berikut :
a. Membawahi EDP, Production Planning and Warehouse
b. Bertanggung jawab atas perencanaan produksi yang menyangkut
kapasitas produksi dan permintaan produksi.
c. Bertanggung jawab atas pergudangan, misalnya mengenai tata letak
penyediaan bahan baku dari suplayer dan rencana pemakaian bahan baku.
d. Pengontrolan dan penggunaan Pasword network area.
17
e. Melakukan pengontrolan berkala akan stok produksi yang tersedia serta
merencanakan sefty stock bersama-sama dengan bagian pemasaran yang
terkait.
f. Mengelola dan memberikan informasi kepada bagian lainnya akan
produktifitas di lantai produksi dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pemesanan.
11. Manager Bagian Purchasing
Manager bagian Purchasing memiliki ruang lingkup kegiatan
pembelian bahan baku baik lokal maupun impor dengan rincian kegiatan yang
meliputi tugas dan wewenang Manager bagian purchasing adalah sebagai
berikut:
a. Melakukan pengawasan, khususnya yang berkaitan dengan pemasaran,
pembelian dan pengiriman pesanan yang berupa bahan baku local ataupun
impor.
b. Bersama-sama dengan asistent serta staf terkait mentukan jadwal
pengiriman dan harga produk dengan sebelumnya menganalisis suplayer
yang layak.
c. Melakukan kunjungan secara berkala yang berkaitan dengan mutu dan
kualitas bahan baku pemasok.
d. Melakukan pengecekan berkala mengenai bahan baku yang tersedia.
e. Membuat dan mengawasi pemesanaan.
f. Menganalisis dan memilih suplier untuk mendapatkan mutu, harga, dan
ketepatan pengiriman yang baik.
18
12. Manager Bagian Enginering
Manager bagian enginering memiliki ruang lingkup kegiatan teknis
yang meliputi penyediaan standar dimensi produk sesuai dengan konsep dan
permintaan pasar. Secara khusus, tugas den wewenang manager bagian
Enginering adalah sebagai berikut :
a. Merancang bentuk giometri produk baru yang diusulkan dengan
memberikan toleransi serta ukuran yang sesuai
b. Membuat sfesifikasi sesuai dengan permintaan pelanggan.
c. Mengoprasikan sistem kalibrasi
d. Melakukan penelitian yang berkaitan dengan mekanisme produk serta
ketelitian pengukuran KWH meter.
e. Menerbitkan gambaran teknis produk yang diusulkan.
f. Bertanggung jawab kepada General meneger dengan memberikan laporan
hasil kerja.
13. Manager Bagian Pemasaran
Manager bagian pemasaran memiliki ruang lingkup kegiatan
menganalisa permintaan pasar akan produk perusahaan. Secara khusus tugas dan
wewenang Manager bagian pemasaran adalah sebagai berikut :
a. Menjalin komunikasi dengan pelanggan, khususnya menyangkut produk
yang di tawarkan pelanggan.
b. Bersama-sama dengan staf lainnya menyusun jadwal dan perkiraan
permintaan produk berdasarkan teknik peramalan tertentu.
c. Bersama-sama dengan bagian produksi menyesuaikan antara permintaan
dengan kemampuan produksi perusahaan.
19
d. Mengeluarkan sales invoice penjualan kepada pelanggaan yang
menyangkut waaktu pembayaran, waktu pengiriman dan kuantitas
produk.
Masing-masing manager di atas, memiliki asisten dan staf yang memiliki tugas
dan wewenang yang hampir sama sesuai dengan bagian masing-masing secara
umum. Tanggung jawab dan wewenang dari seorang asisten dan staf adalah
sebagai berikut :
1) Asisten Manager
Asisten Manager memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut :
a. Membantu manager dalam menganalisis, mengevaluasi, dan
mengawasi jalannya kegiatan sesuai begian masing-masing.
b. Menyediakan laporan pertanggung jawaban bersama-sama
dengan manager.
c. Memberikan masukan serta ide-ide kepada manager.
d. Mewakili manager dalam pelaksanaan rapat/proyek tertentu.
2) Staf
Staf Manager memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut :
a. Melaksanakn tugas yang telah diberikan manager/asisten
Manager sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
b. Bertanggung jawab kepada manager dan asisten Manager.
c. Melakukan kegiatan secara langsung sesuai dengan bagiannya
masing-masing.
d. Memberikan informasi mengenai masalah pada lantai produksi
secara langsung.
20
2.6 Pengaturan Hak Dan Kewajiban Tenaga Kerja
Perusahaan telah menetapkan perjanjian kerja bersama yang telah terdaftar pada
dinas Tenaga Kerja DKI Jakarta. Perjanjian kerja bersama dibuat dan disetujui oleh PT.
Fuji Dharma Electric dengan serikat pekerja yang menyangkut hubungan
ketenagakerjaan industri yang telah ditetapkan demi kepentingan bersama. Untuk hal-hal
yang merupakan tanggung jawab, disiplin, tata tertib, dan peraturan yang di atur dalam
perjanjian kerja bersama ini di berlakukan untuk semua karyawan. Perusahaan juga
memberikan kepada anak maupun keluarga pekerja yang terputus hubungan kerjanya
dengan perusahaan karena meninggal dunia, pensiun, den PHK dengan memenuhi
persyaratan yang telah ditetepka untuk kualifikasi pada lowongan yang tersedia.
2.7 Kewajiban Pekerja
Selama jam kerja dan berada dilingkungan perusahaan semua pekerja
bekewajiban mentaati peraturan yang berlaku. Setiap pekerja wajib memenuhi dan
mentaati hal-hal sebagai berikut :
a. Mulai bekerja ditempat tugasnya masing-masing dan tidak diperbolehkan
meninggalkan pekerjaannya sebelum waktunya kecuali dengan izin
atasan.
b. Mengikuti dan mematuhi petunjuk dan intruksi yang di berikan atasan
atau pimpinan perusahaan.
c. Memelihara dan menjaga nama baik perusahaan yang dipercayakan
kepadanya dan melapor kepada perusahaan jika terjadi hal-hal yang dapat
menimbulkan kerugian maupun bahaya bagi perusahaan.
d. Memelihara alat-alat kerja, mesin, dan lingkungan kerja untuk mencegah
timbulnya bahaya dalam pekerjaan.
21
e. Memelihara fasilitas kerja yang telah disediakan perusahaan untuk
keperluan pekerjaan.
f. Memakai alat keselamatan kerja dan berpakaian seragam yang telah
ditetepkan perusahaan.
Pelanggaran yang dilakuka oleh pekerja atas peraturan yang dibuat dalam perjanjian
kerja bersama akan menyebabkan pekerja yang bersangkutan dikenakan sngsi yang
merupakan korektif dan pengarahan terhadap tindakan pekerja.
2.8 Aspek Pemasaran
Pemasaran merupakan akhir dari rangkaian kegiatan yang dilaksanakan
perusahaan dan menjadi penetuan dari keberhasilan perusahaan. Keberhasilan
perusahaan tergantung dari kordinasi seluruh departemen terkait yang terdapat dalam
perusahaan antara lain : kordinasi antara bagian marketing produksi dan purchasing.
Proses pemasaran produksi perusahaan dilakukan oleh departemen pemasaran
(marketing). Divisi ini bertugas untuk melakukan negosiasi dan kontrak jangka pendek
maupun jangka panjang dengan konsumen/ pelanggan.
PT. Fuji Dharma Electric memiliki departemen pemasaran yang berhubungan
langsung dengan pelanggan, Departemen ini selain melakukan negoisasi dan kontrak
jangka pendek, juga menetapkan strategi pemasaran meliputi segmented, targeting, dan
positioning (STP). Semua ini dilakukanuntuk memenuhi melayani pasar sasaran dengan
baik dan juga dapat mengatasi persaingan. Selain itu departemen marketing ini juga
berfungsi untuk melakukan penelitian mengenai preference dan kebutuhan konsumen,
trend pasar juga permintaan konsumen.
Singkatnya, pemasaran dapat dikatakan sebagai proses akhir dari keseluruhan
kegiatan kerena disinilah sumber pemasukan perusahaan, yaitu melalui penjualan
22
produknya. Oleh karena itu strategi pemasaran dalam rangka melayani target pasar dan
mengalahkan competitor harus dapat dilakukan dengan baik dan terencana.
2.9 Hasil Produksi
PT. Fuji Dharma Electric memproduksi berbagi jenis KWH meter yang
bergantung oleh sfesifikasi yang di minta oleh pelanggan :
1. KWH meter ( konsumen lokal di indonesia ) adalah KWH meter yang memiliki
sfesifikasi teknik dan keteristik tertentu.
2. KWH meter untuk ekspor ke berbagai negara yang memeiliki sfesifikasi yang
khas sesuai dengan kondisi kelistrikan negara tujuan.
2.10Daerah Produksi
Daerah produksi PT. Fuji Dharma Electric terfokus untuk pemenuhan
konsumen dalam negri dan luar negri. Untuk didalam negri daerah pemasarannya sampai
saat ini telah merambah keseluruhan pulau terutama dikota-kota besar seperti jakarta,
surabaya, medan, dsb. Sedangkan untuk pemasaran di luar negri sampai saat ini meliputi