-
Modul Audit Investigasi
58
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
PERTEMUAN 12:
TEHNIK AUDIT INVESTIGASI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai penyelesaian
hukum.Melalui
makalah ini, anda harus mampu:
12.1Memahami tehnik audit investgasi
B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 12.1:
Menjelaskan penerapan tehnik investigasi
Audit investigasi/forensik dapat merupakan pengembangan lebih
lanjut
atas hasil audit operasional, audit keuangan yang memuat adanya
indikasi
KKN dengan konsekuensi terjadinya kerugian keuangan negara,
namun
demikian audit investigasi dapat juga didasarkan indikasi
kerugian yang
tertayang sebagai berita dalam media massa maupun dalam laporan
atau
pengaduan masyarakat. Meskipun merupakan audit yang bersifat
khusus,
namun demikian teknologi atau metodologi auditnya dapat
menggunakan
teknik audit secara umum sesuai dengan standar audit yang
berlaku
dengan menggunakan teknik audit yang sifatnya eksploratif
melalui (i)
Pengujian terhadap fisik/physical examination yang meliputi
penghitungan
uang tunai, kertas berharga, persediaan barang, aktiva tetap dan
barang
berwujud lainnya, (ii) Meminta konfirmasi /confirmation dalam
investigasi
bahwa tindakan konfirmasi harus dikolaborasi-padukan dengan
sumber
lain/substained, (iii) Mengaudit dokumen atau buril
/documentation
termasuk dokumen digital, electrical dan lainnya.Untuk
mendapatkan hasil
investigasi yang maksimal, seorang fraud auditor harus juga
menguasai
beberapa teknik investigasi, antara lain:
1) Teknik penyamaran
Merupakan langkah-langkah yang dilakukan dengan menyusup ke
dalam aktivitas dan komunitas pelaku.
-
Modul Audit Investigasi
59
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
2) Teknik penyadapan
Meupakan tehnik audit yang digunakan untuk menangkap basah
pelaku.
3) Tehnik Penelusuran
Merupakan penelusuran kejadian atau asersi dari bukti dan data
yang
diperoleh
4) Teknik wawancara, apabila akan menghadapi sang auditee,
orang-orang
yang diduga memiliki info yang dibutuhkan atau bahkan sang
bosnya si
auditee.
5) Teknik pembuntutan
Dilakukan dengan cara mengikuti aktivitas pelaku untuk
menambah
keyakinan bukti yang diperoleh
6) Tehnik penggeledahan
Dilakukan dengan perencanaan yang matang terhadap area mana
yang
memungkinkan untuk dilakukan penggeledahan dalam memperkuat
bukti yang ingin diperoleh.
Fraud auditor dapat melakukan pembacaan data atau penyitaan
berkas
yang diduga mempunyai kaitan dengan fraud yang sedang diselidiki
atau
dengan memotret ruangan atau benda yang diduga memiliki kaitan
dengan
peristiwa.Pekerjaan fraud auditor mirip dengan pekerjaan
penyelidikan
atau penyidikan kepolisian, di mana penyidikan kepolisian
dipakai untuk
suatu projustisia, sedangkan fraud audit investigasi digunakan
untuk
keperluan internal.Apabila seorang audit BPK, misalnya, ia
harus
melaporkan hasil audit investigasi kepada Ketua BPK dalam
bentuk
laporan rahasia yang memuat kesimpulan hasil audit, atau opini,
lengkap
dengan semua berkas, bukti, foto, hasil wawancara, bukti
material, dan
lain sebagainya, sesuai dengan maksud audit forensik
tersebut.
Penelusuran Asset/Assets Terracing. Penggelapan asset oleh
frauder
diretas dengan penelusuran dalam rangka recovery/pemulihan
kerugian.
Penelusuran asset/asset terracing merupakan “suatu teknik yang
digunakan
oleh seorang investigator/auditor forensik dengan mengumpulkan
dan
mengevaluasi bukti-bukti transaksi keuangan dan non keuangan
yang
berkaitan dengan asset hasil perbuatan tindak pidana korupsi dan
atau
-
Modul Audit Investigasi
60
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
tindak pidana pencucian uang yang disembunyikan oleh pelaku
untuk
diidentifikasi, dihitung jumlahnya dan selanjutnya agar dapat
dilakukan
pemblokiran/pembekuan dan penyitaan untuk pemulihan kerugian
akibat
pelaku TPK dan atau tindak pidana pencucian uang.
Memperoleh bukti-bukti transaksi keuangan, dilakukan melalui
penggeledahan yang diawali dengan permintaan informasi dan
koordinasi
dengan pihak terkait yang kompeten. Setelah penggeledahan
menganalisis
bukti dan wawancara dengan tersangka. Menyita bukti-bukti
transaksi dan
bukti yang tersimpan dalam perangkat lunak maupun perangkat
keras
komputer, bahkan bukti-bukti dalam bentuk digitalis. Teknik
Penelusuran
asset dengan Net worth method/metode kekayaan bersih
(penghasilan kena
pajak yang tidak dilaporkan; penghasilan yang tidak sah/melawan
hukum,
illegal income dari organized crime; dan penetapan net worth
awal tahun).
Teknik audit selanjutnya adalah :
a. Pengujian Dokumen
Menganalisis apakan dokumen, bukti atau informasi itu sesuai
dengan laporan awal. Bisa dicheck dan dikonfirmasi
kepihak-pihak
yang berkaitan dengan kasus.
b. Pengujian Fisik
Dicheck dan dihitung secara bersamaan apakah benar atau
sesuai
dengan jumlah catatan awalnya.
c. Observasi
Observasi ini dilakukan karena audit investigasi ingin
menyakinkan
dan konfirmasi secara langsung (survey langsung)
d. Wawancara
Interview dilakukan dengan wawancara, cara agar wawancara
ini
tidak membuang waktu terlebih dahulu auditor dan team
menentukan siapa saja pihak yang ingin diwawancarai, siapkan
pertanyaan dan membuat jadwal wawancara. Seluruh isi dari
wawancara harus bisa dibuatkan berita acra pemeriksaaan
(BAP),
setelah ini baru dapat dianalisis.
e. Covert Operation: Surveillance and Entrapment
-
Modul Audit Investigasi
61
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Operasi terselubung atau operasi khusus karena ada jebakan
dan
kurangnya pengawasan. Operasi ini dilaukan jika memiliki
kesalahan yang fatal dan harus langsung ditangkap dan
diidentifikasi.
f. Reviu yang sifatnya analitis/analytical review yaitu
teknik
menjawab terjadinya kesenjangan atas perbandingan yang
dihadapi
dengan apa yang layaknya harus terjadi,
g. Meminta informasi lisan atau tertulis dari pihak yang
diaudit/inquiry of the auditee untuk mendukung masalah,
h. Menghitung kembali/reperformance yang mana penggunaan
teknik
ini dilakukan dengan menguji kebenaran perhitungan
(perkalian,
pembagian, penambahan, pengurangan) dalam rangka memberikan
jaminan atas kebenaran secara aritmatikal,
i. Mengamati/observation ini lebih menggunakan intuisi
auditor
terhadap kemungkinan adanya hal-hal yang disembunyikan.
Theodorus M. Tuanakotta menyampaikan beberapa kondisi yang
bisa mengidentifikasikan risiko terjadinya kecurangan yaitu
lemahnya
manajemen yang tidak bisa menerapkan pengendalian intern yang
ada
atau tidak bisa mengawasi proses pengendalian; Pemisahan tugas
yang
tidak jelas, terutama yang berkaitan dengan tugas-tugas
pengendalian
dan pengamanan sumberdaya; Transaksi-transaksi yang tidak
lazim
dan tanpa penjelasan yang memuaskan; Kasus dimana pegawai
cenderung menolak liburan atau menolak promosi; Dokumen-
dokumennya hilang atau tidak jelas, atau manajemen selalu
menunda
memberikan informasi tanpa alasan yang jelas; Informasi yang
salah
atau membingungkan, dan pengalaman audit atau investigasi yang
lalu
dengan temuan mengenai kegiatan-kegiatan yang perlu
dipertanyakan
atau bersifat kriminal.
Seperti telah disinggung dalam uraian tersebut bahwa audit ini
tidak
sama dengan pelaksanaan audit secara umum, audit
investigasi/
forensik lebih menekankan pada hal-hal atau tindakan yang
diluar
kewajaran atau diluar kebiasaan maupun yang seringkali
dikatakan
-
Modul Audit Investigasi
62
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
pengecualian maupun keanehan (exception, addities,
irregularities)
dan pola tindakan (pattern of conduct) daripada hal-hal yang
sifatnya
normatif yaitu kesalahan (error) dan keteledoran (ommisions)
seperti
audit umumnya. Dapat dikatakan bahwa audit forensik
merupakan
suatu metodologi dan pendekatan khusus dalam menilisik
kecurangan (fraud), atau audit yang bertujuan untuk
membuktikan
ada atau tidaknya fraud yang dapat digunakan dalam proses
litigasi.
Upaya penajaman atas permasalahan dari audit investigasi
melalui
teknologi forensik, terutama untuk menguji bahan bukti audit
yang
bersifat khusus utamanya yang ditujukan untuk mengungkap
kasus-
kasus atau kecurangan maupun penyimpangan-penyimpangan yang
memiliki indikasi merugikan keuangan Negara, modus operandi,
pihak-pihak yang terlibat, peraturan perundangan yang
dikangkangi,
kapan terjadinya kejadian, lokus kejadian, kerugian yang
ditimbulkan, dan alat bukti perkara sesuai dengan Pasal 184 ayat
(1)
KUHAP berupa keterangan saksi, keterangan ahli, bukti surat,
petunjuk, maupun keterangan terdakwa. Tentunya runtutan
kejadian
perkara tersebut harus dituangkan dalam berita acara
permintaan
keterangan (BAPK) dari pihak yang terkait dengan kejadian
perkara
dimaksud.
-
Modul Audit Investigasi
63
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
D. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Jelaskan secara lengkap perbedaan tehnik audit umum dengan
tehnik audit
investigasi
2. Andra, auditor senior sedang mengeluh kepada atasannya Killa,
bahwa
Pengadilan Negeri menolak menuntut suatu kasus yang ia sedang
tangani.
Ia berkata, Semua pekerjaan itu mubazair, saya menghabiskan 300
jam
mengumpulkan bukti untuk kasus ini. Pengacara mengatakan kepada
saya
bahwa saya berada jalan yang benar, dan saya mempunyai 5
tuduhan
terhadap karyawan. Apabila saya mengatahui bahwa kita tidak
dapat
memperoleh suatu keyakinan, saya akan mengembangkan suatu
temuan
prosedural dengan waktu 100 jam dan selesai. Ini sangat lah
tidak pantas,
apa yang kurang dari pengumpulan informasi saya.
Bagaimana cara agar kasus tersebut bisa dilanjutkan
dipengadilan? Tehnik
audit apa yang akan saudara gunakan.