Top Banner
Unsur intrinsik Novel Edensor 1. Tokoh-Tokoh: 1. Ikal 2. Arai; Arai Ichsanul Mahidin a. Di Pulau Belitung: 1. Weh; Laki-laki pribumi cerdas yang pernah menempuh pendidikan di Mollen Bass Technisce School yang karena menanggung malu menderita burut, akhirnya memilih untuk mengasingkan diri menjadi nelayan dan hidup di perahu.Weh adalah guru untuk Ikal, memberi pelajaran besar untuk mengenal dirinya sendiri. 2. Mak Birah; Mak Birah adalah dukun beranak yang membantu kelahiran Ikal. 3. Taikong Hamim; Penggawa masjid kampong, guru ngaji. 4. Ayah; Ayah ikal yang pendiam 5. Ibu; Ibu ikal; temperamental, tak pantang menyerah, keras kepala. b. Di Eropa: 1. Dr. Michaela Woodward; Seorang Keynesian, pejabat Uni Eropa yang menjadi penentu akhir beasiswa.seorang yang temperamental. 2. Famke Somers; Penerima besiswa Uni Eropa, mahasiswi Amsterdam School of The Arts yang mendalami street performance yang juga seorang model. Seorang yang ramah dan cantik. 3. Simon Van Der Wall; Landlord atau pemilik kost tempat Arai dan Ikal singgah sementara di Brussel. Laki-laki dingin yang birokratis. Seorang yang tinggi besar, berewokan, santai tapi angker, dan memiliki hidung yang bongkok. 4. Pak Toha; laki-laki tua dari Purbalingga yang karena peristiwa 65 menetap di Rumania dan belum pernah kembali ke Indonesia.Sebuah perjumpaan yang tak terduga, saat Arai dan Ikal menjelajah Eropa.
31

b INDO

Jul 04, 2015

Download

Documents

Faris Muhammad
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: b INDO

Unsur intrinsik Novel Edensor1. Tokoh-Tokoh:1. Ikal2. Arai; Arai Ichsanul Mahidina. Di Pulau Belitung:1. Weh; Laki-laki pribumi cerdas yang pernah menempuh pendidikan di Mollen Bass Technisce School yang karena menanggung malu menderita burut, akhirnya memilih untuk mengasingkan diri menjadi nelayan dan hidup di perahu.Weh adalah guru untuk Ikal, memberi pelajaran besar untuk mengenal dirinya sendiri.2. Mak Birah; Mak Birah adalah dukun beranak yang membantu kelahiran Ikal.3. Taikong Hamim; Penggawa masjid kampong, guru ngaji.4. Ayah; Ayah ikal yang pendiam5. Ibu; Ibu ikal; temperamental, tak pantang menyerah, keras kepala.b. Di Eropa:1. Dr. Michaela Woodward; Seorang Keynesian, pejabat Uni Eropa yang menjadi penentu akhir beasiswa.seorang yang temperamental.2. Famke Somers; Penerima besiswa Uni Eropa, mahasiswi Amsterdam School of The Arts yang mendalami street performance yang juga seorang model. Seorang yang ramah dan cantik.3. Simon Van Der Wall; Landlord atau pemilik kost tempat Arai dan Ikal singgah sementara di Brussel. Laki-laki dingin yang birokratis. Seorang yang tinggi besar, berewokan, santai tapi angker, dan memiliki hidung yang bongkok.4. Pak Toha; laki-laki tua dari Purbalingga yang karena peristiwa 65 menetap di Rumania dan belum pernah kembali ke Indonesia.Sebuah perjumpaan yang tak terduga, saat Arai dan Ikal menjelajah Eropa.c. Teman sekelas Ikal:1. The Pathetic Four terdiri dari Ikal, Monahar Vikram Raj Chauduri Manooj (MVRC Manooj), seorang India; Pablo Arian Gonzales, seorang Mexico; dan Ninochka Stronovsky, seorang perempuan Ukraina.2. Naomi Stansfield; dedengkot The Brits. Ia lebih senang dipanggil nama belakangnya saja yaitu Stansfield, memiliki sifat primordial, perempuan yang trendi, sengak, cerdas.3. Virginia Sue Townsend; mahasiswa Amerika Serikat ; pesaing utama Naomi Stansfield4. Katya Kristanaema; mahasiswa Jerman;cerdas dan cantik. The most wanted girl in class. Ia menyukai Ikal.3. Penokohan;

Page 2: b INDO

Orang pertama pelaku utama (Aku).4. Setting;a. Setting Tempat:- Mesjid, - Sekolah, - Perahu, - Mentawai, - Lor-lor ganas Karimata, - Perairan Kalimantan, Tanjung Sambar, - Ballona, Tasmania menuju Kuala Trenggano, - Bellitong, - Bus reyot, - Kuburan dekat rawa-rawa nifah, - Rumah, - Bendungan PN Timah, - Toko kelontong Sinar Harapan, - Komidi, - Kelas, - Bogor, - kantor perusahaan, - ruko, - perumahan, - kantor pos, - Frankfurt, - Bandara Soekarno-Hatta, - Fokker 28, - Bandara Schippol, - Belanda, - Kereta Underground, - Brussel, - kota kecil di pinggir Belgia, - Brugge, - Apartemen, - Jalan Raya Oudlaan, - pohon rowan, - Stasiun Brugge, - Kantor Uni-Eropa, - kantor Dr. Michaella Woodward, - Palais des Beaux Arts dan pusat jajanan, - Bus Euroline, - Prancis (Liége, Marche, Bostogne, Terminal bus gallieni),- Pont de Lavellois-Becon, - stasiun Harve caumartin, - Trocadero, Eiffel, Apartemen Mallot, Universitas Sorbonne, took musik di L’Avenue des Champs-Elysees, - Departemen Biologi, - Jalan Hector Mallot, - metro, - Cimetiere du Pere-Lachaise, - teater, - Provence, - Kafe mahasiswa Brigandi et Bougresses, - apartemen Stansfield, - Halaman kampus, - kantin, - perpustakaan, - mulut stasiun Notre Dame des Champs, - Solferino, - Apartemen Katya, - kamar Arai, - di bawah patung Robert de Sorbonne, - Teater musim panas, - Various, - Museum Le louver, - balkon apartemen Katya, - Pinggir sungai Seine, - Chevalier, - Piccadilly, London, - Prancis Selatan, - Turin, Italia, - Terminal gallieni, - Damrak, - Paleis, - Koninklijk Paleis, - Groningen, - Centrum, - nieuwstad, - sudut Stasiun Kõln, Hepsenky, - Finlandia, - Belomorks, Syzran, - Belush’ye, - gerbong, - lokalisasi Nieuwstad, - truk, - Parsi, - Akropolis, Yunani, - Balkan, - Estonia, - Swiss, - Stasiun Sentral Austria, - Gmunden, - Masjid Afganistan, - Venesia, - Fon Tana de Revi (Roma), Verona, - Milan, - gereja, - Ponte Vechio, - Regio, - Palermo, - kapal, - Tunisia, - Perbatasan Nigeria dan Mali, - gurun sahara, - Zaiere, - Spanyol, - Café Nou Camp, - ICU, - Terminal Victoria, - Sheffield, - Stadion Bramma Lane, - London Road, - Sungai Ouse, - rumah Profesor Turnbull, - halte bus, - Edensor.b. Setting Waktu- Berminggu-minggu, - Akhir pekan, pagi buta, - hari pertama bulan September, - 23 Oktober pukul setengah 12 malam, - dini hari, - sabtu sore, - minggu pagi, - pukul dua pagi, - setiap jum’at, - awal September, - jum’at pagi, - 28 maret.c. Setting Psikologis/suasana- memalukan, - kedinginan, - pucat, - hangat, - sedih, - menikam hatiku, - tertekan batin, - perasaan melambung, - sunyi, - mencekam, - dingin, - was-was, - panas, -

Page 3: b INDO

penuh cinta.5. Amanat;- Jangan mudah menyerah.- bermimpilah setinggi-tingginya karena Tuhan akan mendengar dan kelak pasti dikabulkan.- perbuatan buruk dimasa lalu akan menjadi karma/balasan dimasa mendatang.- cinta sejati yg penuh kesetiaan dan pengorbanan.- hidup lah mandiri, jgn selalu tergantung pada org lain/ortu.- Pengalaman dan ilmu bisa didapat dari mana saja.- dst6. Tema“Kesuksesan barawal dari mimpi.”

Robohnya Surai Kami

. Unsur-unsur Intrinsik

a. Tema

Tema cerpen ini adalah seorang kepala keluarga yang lalai menghidupi keluarganya.

b. Amanat

Amanat cerpen ini adalah :

1) jangan cepat marah kalau diejek orang,

2) jangan cepat bangga kalau berbuat baik,

3) jangan terpesona oleh gelar dan nama besar,

4) jangan menyia-nyiakan yang kamu miliki, dan5) jangan egois.

c. Latar

Page 4: b INDO

Latar yang ada dalam cerpen ini adalah latar tempat, latar waktu, dan latar sosial.

d. Alur

Alur cerpen ini adalah alur mundur karena ceritanya mengisahkan peristiwa yang telah berlalu yaitu sebab-sebab kematian kakek Garin. Sedangkan strukturnya berupa bagian awal, tengah, dan akhir. Adapun alur mundurnya mulai muncul di akhir bagian awal dan berakhir di awal bagian akhir.

e. Penokohan

Tokoh dalam cerpen ini ada empat orang, yaitu tokoh Aku, Ajo Sidi, Kakek, dan Haji Soleh.

1) Tokoh Aku berwatak selalu ingin tahu urusan orang lain.2) Ajo Sidi adalah orang yang suka membual3) Kakek adalah orang yang egois dan lalai, mudah dipengaruhi dan

mempercayai orang lain.4) Haji Soleh yaitu orang yang telah mementingkan diri sendiri.

f. Titik Pengisahan

Titik pengisahan cerpen ini yaitu pengarang berperan sebagai tokoh utama (akuan sertaan) sebab secara langsung pengarang terlibat di dalam cerita. Selain itu pengarang pun berperan sebagai tokoh bawahan ketika si kakek bercerita tentang Haji Soleh di depan tokoh aku.

g. Gaya

Di dalam cerpen ini pengarang benar-benar memanfaatkan kata-kata, dan majas alegori, dan sinisme.

Page 5: b INDO

Rumah Pondok IndahOleh Ruwi MeitaSinopsis :

Rumah pondok indah adalah rumah yang dipenuhi oleh tragedi-tragedi yang misterius dan rumah itu selalu menjadi saksi mati darisetiap peristiwa yang terjadi. Rumah itu selalu menyimpan rapih setiaprahasia-rahasia yang terbentuk dari setiap tragedi. Rumah itu telahlama kosong, Pak Tio, sang pemilik rumah telah lama meninggalkanrumah itu beserta kenangan yang ada.

Suatu ketika, satu keluarga kecil datang dan bermaksudmembeli rumah ini, rumah yang dipenuhi oleh patung-patung yangberseni tinggi. Pada awalnya suami istri dan anaknya, Rio, merasaaneh dan terganggu dengan keberadaan patung-patung tersebut,terutama patung wanita yang berdiri kokoh di ruang tengah.

Rio merasa curiga dengan patung wanita itu, ia pun melihattegas patung wanita itu dan entah apa yang ia lihat, tiba-tiba iamenjerit dan berdiri kaku seperti patung sambil memegang bonekayang ia temukan. Orang tuanya pun membawa Rio kerumah sakit,pada saat perjalanan kerumah sakit, mereka mengalami kecelakaan,dan tak satupun dari mereka yang selamat. Peristiwa itu disaksikanoleh Mmin pembantu rumah tangga yang dulu pernah bekerja denganPak Tio.

Lama sudah rumah itu kosong, tak berpenghuni, dan datanglahkeluarga dengan kedua anaknya yang bernama Ian dan Elsi untukmembeli rumah itu. Mereka curiga dengan patung wanita itu dan9

pohon yang berada di halaman depan. Dan Mimin pun bekerja denganmereka. Semua rahasia lama-kelamaan terbongkar. Ternyata salahsatu patung yang dibuat oleh Pak Tio, memiliki kisah tragedi denganrahasia-rahasia yang selama ini disembunyikan.

Page 6: b INDO

Patung itu ternyata bukanlah patung yang sesungguhnya.Maksudnya, patung itu adalah Maya. Wanita yang dulu pernah dicintaiPak Tio. Dan Maya adalah selingkuhannya Pak Tio. Karena merasatakut ketahuan kalau Maya itu adalah selingkuhannya, ia punmembunuh Maya dan membungkus tubuhnya dengan adonan semendan seolah-olah Maya adalah patung. Lalu patung tubuh Maya yangkering di pajang di ruang tengah yang seakan-akan itu benar-benarpatung.

Elsi, anak dari pemilik rumah itu merasa curiga dengan patungMaya dan tiba-tiba tubuhnya dirasuki oleh Maya dan saat itulah semuarahasiaterbongkar,Mayamenceritakansemuadan

inginmembalaskan dendamnya. Setelah Maya keluar dari tubuh Elsi salahsatu polisi menerima telepon, penelpon itu memberitahukan bahwaada satu mayat lagi yang tertimbun dibawah pohon yang adadihalaman rumah dan ternyata mayat itu adalah Mimin !Unsur Intrinsik :1. Tema:Pembunuhan2. Alur:Alur campuran1Datang keluarga dengan dua orang anak untukmembeli rumah itu (alur maju)2Maya menceritakan semua yang telahdilakukan Pak Tio kepadanya (alur mundur)3. Setting:Tempat :rumah, ruang tengah, halaman4. Suasana:Mengagetkan : ketika Rio tiba-tiba menjerit danberdiri kaku

Page 7: b INDO

Menakutkan: ketika Maya merasuki tubuhElsi5. Perwatakan:-Pak Tio, kejam : ia telah membunuhMaya10

-Maya, pedendam : ia ingin membalas perbuatanPak Tio-Elsi, selalu curiga : ia selalu mencurigai patungMaya-Ian, nakal : ia selalu menjaili Elsi6. Amanat:Jangan suka menyembunyikan kesalahan,karena sedalam apapun kitamenyembinyikannya pasti akan terbongkar juga.

HIKAYAT 1001 MALAM

Unsur Intrinsik :

1. Tema

:

Balas dendam

2. Alur

:

Alur maju

Demikianlah malam demi malam keadaan

itu berlangsung selama 1001 malam.

Page 8: b INDO

3. Setting

:

Tempat : istana yang megah

Waktu: menjelang subuh dan malam hari

4. Suasana

:

Mengharukan: ketika putri Syahrazat

merelakan dirinya untuk diserahkan kepadaRaja

5. Perwatakan :- Raja, kejam : ia telah membunuh hampirseluruh wanita di sekitarnya- Raja, penyayang : ia sangat sayangkepada putranya- Putri Syahrazat, penyayang : ia sangatsayang kepada ayahnya, sehingga ia tidaktega kalau ayahnya yang akan dibunuh- Putri Syahrazat, sabar dan sopan : iameminta dengan sabar dan sopan agarsebelum ia dibunuh, ia diperbolehkan untukbercerita

6. Amanat

:Kita jangan pernah berpikiran burukterhadap sesuatu hal yang pernahmengecewakan kita, karena belum tentusesuatu yang kita anggap buruk samadengan yang pernah menahmengecewakan kita

Page 9: b INDO

NOVEL TERJEMAHAN

2.3.1.Tema

Tema yang diangkat penulis dalam novel Harry Potter and The Goblet of

Fire karya J.K. Rowling adalah pembunuhan. Karena dari awal cerita

pengarang sudah menjelaskan bahwa Voldemort telah membunuh Bertha

Jorkins dan akan membunuh Harry Potter.

Adapun subtemanya dari novel Harry Potter and The Goblet of Fire

karya J.K. Rowling adalah sebagai berikut :

1. Turnamen antar sekolah

2. Kesetiaan

3. Duel maut

Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan berikut :

1. “Turnamen Triwizard pertama kali diselenggarakan kira – kira tujuh ratus tahun lalu sebagai kompetisi persahabatan di antara ketiga sekolah sihir terbesar di Eropa: Hogwarts, Beauxbatons, dan Durmstrang. Seorang

Page 10: b INDO

juara dipilih untuk mewakili masing – masing sekolah, dan ketiga juara...........” (halaman 229)

2. “Yang Mulia, saya serahkan diri saya kepada Anda, saya abdi Anda yang paling setia...” (halaman 782)

3. “Dan sekarang hadapi aku, seperti laki – laki... dengan punggung lurus dan kebanggaan, seperti cara ayahmu mati...

“Dan sekarang... kita duel” (halaman 794)

2.4.2.Alur

Alur cerita dalam novel ini adalah campuran. Yaitu gabungan antara alur

maju dan alur mundur (flashback). Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut

:

1. “...... Namanya Frank Bryce, dia tinggal di dusun tempat ayah Voldemort dibesarkan, dan tak ada yang melihatnya sejak Agustus tahun lalu. Kau tahu, aku membaca koran – koran Muggle, tidak seperti......” (halaman 723)

2. “Kemudian... empat tahun lalu ... sarana untuk kembalinya aku tampaknya sudah terjamin. Seorang penyihir pria–muda, bodoh, dan gampang ditipu–bertemu denganku.....” (halaman 785)

Adapun alur dalam novel ini melalui tahap-tahap sebagai berikut :

a. Tahap Perkenalan

Tahap ini terdapat pada bab 1 sampai bab 7. Pada bab pertama diawali

dengan munculnya Voldemort dan Wormtail yang sedang merencanakan

Page 11: b INDO

pembunuhan terhadap Harry Potter di sebuah rumah mewah yang dulunya

milik keluarga Riddle. Keadaan disekeliling rumah itu sangat sepi. Namun

mereka dipergoki oleh sang penjaga rumah, Frank Bryce. Mereka pun

membunuh Frank karena dianggap pengganggu.

Pada bab 2 munculah Harry Potter yang terbangun dari mimpinya.

Mimpi itu kelihatan sangat nyata baginya. Harry yang seorang yatim – piatu

dirawat oleh keluarga pamannya, Mr Dursley. Keluarga Dursley sangat

membenci Harry karena ia seorang penyihir.

Pada bab 3 Harry mendapat undangan dari keluarga Weasley untuk

menonton Piala Dunia Quidditch. Hermione, sahabat Harry pun turut diajak

oleh mereka. Harry dan Hermione menghabiskan sisa liburan merek di

rumah keluarga Weasley di The Burrow. Pada bab 4 sampai bab 5

munculah keluarga Weasley satu persatu.

Pada bab 6 rombongan keluarga Weasley bertemu dengan Mr Diggory

beserta anaknya. Mr Weasley pun memperkenalkan mereka kapada Harry,

Hermione, dan anak – anaknya . Pada bab 7 munculah Mr Bagman dan Mr

Crouch. Mereka adalah orang – orang dari Kementerian Sihir.

b. Tahap Pemunculan Konflik

Page 12: b INDO

Tahap ini merupakan awal mula terjadinya sebuah konflik dan hal ini

dibahas pada bab ke 9. Tengah malam setelah Piala Dunia Quidditch

selesai, terjadi sebuah kekacauan yang disebabkan oleh para Pelahap

Maut. Mereka mengganggu orang – orang kelahiran Muggle. Banyak

Muggle yang digantung di udara. Tiba – tiba ketika Harry dan teman –

temannya sedang duduk didalam hutan, ada seseorang yang

mengeluarkan sebuah kutukan. Dan asap hijau yang merupakan lambang

dari Voldemort pun muncul. Mereka dituduh sebagai orang yang membuat

lambang itu namun mereka mengelak. Mereka pun menunjuk ke dalam

hutan. Ketika salah satu petugas Kementerian melihat ke tempat yang

mereka tunjuk, petugas itu menemukan Winky, Peri Rumah Mr Crouch.

c. Tahap Peningkatan Konflik

Dalam tahap ini konflik yang terjadi sudah sedikit berkembang. Hal ini

dapat dilihat pada bab 12 sampai bab 31. Bab tersebut menceritakan

bahwa Hogwarts akan menjadi tuan rumah dalam Turnamen Triwizard

yang diikuti oleh 2 sekolah yang lain. Yaitu Beauxbatons dan Durmstrang.

Oleh karena itu, yang bisa mengikuti Turnamen Triwizard hanyalah 3 orang

Page 13: b INDO

dan itu pun harus anak yang sudah berusia 17 tahun keatas. Namun

betapa anehnya karena tiba – tiba munculah nama Harry Potter sebagai

peserta keempat yang merupakan wakil kedua dari Hogwarts. Harry

mendapat tekanan dari berbagai pihak karena orang – orang mengira dia

telah berbuat curang.

Tetapi Dumbledore tidak berpikir demikian. Ia berpikir bahwa seseorang

yang memasukkan nama Harry ke dalam piala api adalah orang yang ingin

membunuh Harry. Karena orang yang mengikuti turnamen tersebut bisa

saja mati dalam menjalankan tugasnya sebagai peserta. Dan itulah yang

Harry rasakan. Karena pada tugas pertama para peserta ditugaskan untuk

mengambil telur emas yang dijaga ketat oleh naga yang buas. Tugas

kedua para peserta harus menyelam ke dalam danau untuk

menyelamatkan orang yang di sandera oleh manusia duyung. Sedangkan

tugas ketiga para peserta ditugaskan untuk mengambil Piala Triwizard

yang berada di tengah labirin. Siapa yang paling cepat sampai ke piala itu,

dialah yang menang.

d. Tahap Klimaks

Tahap ini dibahas pada bab 32 dan bab 33 serta sebagian bab 34. Pada

tahap ini masalah yang terjadi sedang memuncak. Bab itu menceritakan

Page 14: b INDO

bahwa Piala Triwizard yang disentuh oleh Harry dan Cedric bersamaan

berubah menjadi sebuah Portkey. Portkey itu mengantarkan mereka

berdua ke tempat yang sama sekali asing bagi mereka. Ternyata, piala itu

membawa mereka ke sebuah pemakaman. Perasaan mereka tidak

menentu. Terdengar bunyi berkeresak dari balik semak. Munculah

Wormtail sambil menggendong sesuatu. Lalu tiba – tiba saja Cedric abruk

dari tempat berdirinya.

Harry pun ditarik dan diikat oleh Wormtail disebuah nisan yang

beruliskan TOM RIDDLE. Wormtail melakukan sebuah ritual yang ternyata

membutuhkan tulang dari Tom Riddle (ayah Voldemort), daging dari

Wormtail, dan darah dari Harry sang musuh Voldemort. Lalu bangkitlah

Voldemort. Ia pun memanggil para koloninya, Pelahap Maut. Pelahap Maut

itu segera datang dan mengelilingi Harry dan Voldemort. Setelah

Voldemort berbicara panjang lebar kepada para Pelahap Maut, ia pun

mengajak Harry berduel. Ketika mereka menyerukan mantra, munculah

sesuatu yang aneh dan tak terduga.

Tongkat sihir mereka berdua tidak bisa berfungsi sebagaimana

mestinya. Yang terjadi hanyalah banyaknya benang emas yang

menyambung kedua ujung tongkat sihir mereka. Voldemort menjadi was –

was karena tidak tahu apa yang sedang terjadi. Semua korban kutukan

Page 15: b INDO

yang telah diluncurkan oleh Voldemort keluar. Mereka seperti hantu yang

berwarna abu – abu.

e. Tahap Penyelesaian

Tahap ini dijelaskan pada sebagian bab 34 sampai bab 37. Dalam bab

ini dijelasn bahwa hantu abu – abu tersebut berbentuk manusia yang telah

dibunuh oleh Voldemort. Salah satunya adalah Cedric yang meminta

tolong kepada Harry untuk membawakan jasadnya kepada kedua orang

tuanya. Para hantu abu – abu itu pun menyuruh Harry tenang dan segera

berlari ke Portkey begitu benang – benang emas itu putus. Harry pun

menurutinya. Voldemort amat marah mengetahui Harry dapat lepas lagi

dalam usaha membunuhnya.

Begitu sampai di Hogwarts, Harry ditarik oleh seseorang yang

mebawanya masuk ke dalam Hogwarts. Ternyata orang itu adalah Mad-

Eye. Mad-Eye membawa Harry masuk ke dalam ruang kantornya. Ia

ditanya – tanyai oleh Mad-Eye apa yang terjadi di pemakaman. Harry

menceritakan kepada Mad-Eye. Namun ia merasa bingung karena ia tidak

kelihatan seperti Mad-Eye yang asli. Tiba – tiba terdengar kutukan dari

arah pintu. Ternyata itu adalah Dumbledore yang menyerang Mad-Eye.

Dumbledore lalu memerintahkan Snape untuk membawakannya Ramuan

Page 16: b INDO

Kebenaran atau Veritaserum. Mad-Eye lalu dipaksa meminum ramuan

tersebut. Ia terbangun namun kelihatan tidak fokus. Ia ditanya – tanyai oleh

Dumbledore. Ia pun menceritakan semua rahasianya bahwa ia bukanlah

Mad-Eye. Melainkan Barty Crouch junior. Ia juga mengaku telah

membunuh ayahnya, Mr Crouch. Ternyata dalang dari semua ini adalah

Barty Crouch junior.

Setelah mendengar pengakuan itu, Dumbledore mengajak Harry pergi

ke kantornya untuk menceritakan seluruh kejadian yang terjadi di

pemakaman itu. Sirius ternyata sudah berada di dalam kantor Dumbledore.

Ia pun ikut mendengarkan Harry bercerita. Setelah Harry bercerita panjang

lebar, ia pun dibawa ke rumah sakit oleh Dumbledore.

Setelah beberapa hari Harry dirawat di rumah sakit, tibalah hari terakhir

Harry di Hogwarts karena ia akan menghadapi liburan musim panas.

Ketika murid – murid Hogwarts sampai di King’s Cross, Harry memberikan

hadiah triwizard-nya kepada Fred dan George Weasley. Setelah itu barulah

Harry pulang bersama keluarga Dursley.

2.4.3 Sudut Pandang

Dalam novel ini pengarang mengambil sudut pandang sebagai orang

ketiga yang berada diluar cerita. Karena pengarang tidak terlibat langsung

Page 17: b INDO

dalam cerita tersebut. Adapun salah satu contoh paragraf yang

menggambarkan sudut pandang pengarang adalah :

Harry berani bertaruh paman dan bibinya tak mengerti sepatah pun yang dikatakan Mr Weasley. Mereka masih terganga menatap Mr Weasley, seperti disambar petir. Bibi Petunia terhuyung menegakkan diri dan bersembunyi di belakang Paman Vernon. (halaman 63)

Paragraf diatas menunjukkan bahwa sang pengarang tidak terlibat

dalam cerita. Seakan sang pengarang melihat langsung peristiwa yang

sedang terjadi. Selain itu di dalam kutipan tersebut terdapat nama orang

dan kata mereka yang merupakan ciri – ciri sudut pandang orang ketiga.

2.4.4 Latar

Novel Harry Potter and The Goblet of Fire karya J.K. Rowling sebagian

besar mengambil latar di sekolah Hogwarts yang berada di Inggris.

Hal-hal yang berkaitan dengan latar atau setting dalam novel ini dapat

diuraikan sebagaimana terdapat dalam tabel analisis sebagai berikut:

Kondisi Latar Novel Harry Potter and The Goblet of Fire Karya J.K. Rowling

Page 18: b INDO

No Peristiwa Tempat Waktu Suasana

1. Pembunuhan

Muggle dan

perencanaan

pembunuhan

terhadap Harry

Rumah Riddle

di desa Little

Hangleton

Malam hari Sepi

2. Harry dan Hermione

menghabiskan

liburan musim panas

Rumah keluarga

Weasley

Akhir

musim

panas

Ramai dan

santai

3. Piala Dunia

Quidditch

Stadion Malam hari Ramai

4. Kekacauan dan

munculnya lambang

Voldemort

Hutan Dini hari Mencekam

5. Pidato Dumbledore

(awal tahun)

Aula Besar Malam hari Ramai dan

riuh

6. Seleksi peserta

Turnamen Triwizard

Aula Besar Malam hari

saat

Hallowen

Menegangkan

7. Harry melihat naga

– naga yang akan

Tepi Hutan Tengah Sepi namun

Page 19: b INDO

dipakai dalam tugas

pertama

Terlarang malam menegangkan

8. Tugas pertama

dalam Turnamen

Triwizard

Halaman

sekolah

Pagi hari Menegangkan

9. Pesta dansa natal Aula Besar Malam hari Santai

10 Tugas kedua dalam

Turnamen Triwizard

Danau yang

terdapat di

Hogwarts

Pagi hari Menegangkan

11

.

Muncul dan

hilangnya Mr Crouch

Tepi Hutan

Terlarang

Malam hari Sepi

12

.

Harry masuk ke

dalam Pensieve

Dumbledore

Ruang kantor

Profesor

Dumbledore

Siang hari Sepi

13

.

Tugas ketiga dalam

Turnamen Triwizard

Lapangan

Quidditch yang

diubah menjadi

labirin

Malam hari Menegangkan

14

.

Bangkitnya

Voldemort,

terbunuhnya Cedric

Makam Tom

Riddle

Malam hari Mencekam

Page 20: b INDO

Diggory dan

berduelnya Harry vs

Voldemort

15

.

Mad-Eye (Barty

Crouch junior)

mengaku telah

membunuh ayahnya

Ruang kantor

Mad-Eye

Malam hari Sepi namun

menegangkan

16

.

Harry memberikan

1000 Galleon

kepada Fred dan

George

Stasiun King’s

Cross

Siang hari Santai

2.4.5 Penokohan

Dalam penokohan dibagi menjadi 2, yaitu analitik dan dramatik.

Penokohan secara analitik adalah uraian pengarang tentang sikap, sifat,

watak, tingkah laku, dan ciri fisik tokoh yang dideskripsikan atau dijelaskan

secara langsung. Sedangkan penokohan dramatik adalah penggambaran

watak para tokoh secara tidak langsung, yaitu melalui dialog antartokoh,

pikiran dan perasaan tokoh, monolog tokoh, reaksi tokoh terhadap suatu

kejadian, suasana tempat di sekitar tokoh, dan pelukisan fisik tokoh.

Page 21: b INDO

Tokoh dalam novel ini adalah Harry, Hermione, keluarga Weasley,

Dumbledore, Voldemort beserta pelahap maut, Barty Crouch junior (Mad-

Eye), Snape, Malfoy, Hagrid, Rita Skeeter, Mr Crouch, Cedric, keluarga

Dursley, Cho Chang, dan Sirius.

Setiap tokoh dalam novel Harry Potter and The Goblet of Fire karya J.K.

Rowling mempunyai karakter yang berbeda – beda. Adapun watak pada

setiap karakter dalam novel ini adalah sebagai berikut :

1. Harry yang berwatak baik hati, jujur dan pemberani (digambarkan

secara analitik)

Tapi tak seorang pun mau menerima bahwa dia tidak lapar. Tak seorang pun mau mendengar bahwa dia tidak memasukkan nama ke dalam piala. Tak seorang pun yang menyadari bahwa dia sama sekali tidak ingin merayakan peristiwa itu.......... (halaman 345 – 346)

2. Barty Crouch junior yang berwatak licik (digambarkan secara dramatik)

“Tidak mudah, Harry, membimbingmu melewati tugas – tugas ini tanpa menimbulkan kecurigaan. Aku harus menggunakan segala kelicikan yang kupunyai, agar tanganku tak terlacak dalam kesuksesanmu. Dumbledore........” (halaman 812)

3. Voldemort yang berwatak licik, kejam, dan tidak mempunyai rasa belas

kasihan (digambarkan secara dramatik)

Page 22: b INDO

“Buat apa aku membunuhmu ? aku membunuh Bertha karena terpaksa. Dia tak bisa apa – apa lagi setelah aku selesai menanyainya, tak berguna. Lagi pula, pertanyaan- pertanyaan menyulitkan.........” (halaman 22)

4. Dumbledore yang berwatak bijaksana, tenang dan ramah (digambarkan

secara dramatik)

“Saya sudah memberikan bukti untuk masalah ini, Severus Snape memang dulunya Pelahap Maut. Meskipun demikian, dia bergabung ke pihak kita sebelum kejatuhan Lord Voldemort dan menjadi mata – mata untuk kita, dengan resiko yang sangat besar. Sekarang dia bukan lagi pelahap maut.” (halaman 709 – 710)

5. Snape yang berwatak sombong dan tidak adil (digambarkan secara

analitik)

Telinga Harry berdenging. Ketidakadilan ini membuatnya ingin mengutuk Snape menjadi seribu serpihan. Dia melewati Snape, berjalan bersama Ron ke bagian belakang kelas, dan membanting tasnya di atas meja. Ron juga........ (halaman 364)

2.4.6 Amanat

Adapun amanat yang terdapat dalam novel ini adalah :

1. Kita harus menyelesaikan tugas tepat waktu. Kerena jika tidak, tugas

akan menumpuk dan kita akan kerepotan untuk mengerjakannya

2. Yang terbaiklah yang akan menjadi pemenang

Page 23: b INDO

3. Jangan suka menjelek – jelekan orang lain, karena setiap manusia pasti

mempunyai kelemahan

4. Jangan berbuat jahat kepada orang lain jika tak mau mendapatkan

akibatnya

5. Bersyukurlah atas semua yang telah Tuhan berikan kepada kita

6. kita tidak boleh merencanakan sesuatu yang buruk karena merugikan

orang lain