STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA PERPUSTAKAAN HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN INDEKS PRESTASI MAHASISWA PSIK STIKES A. YANI YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan STIKES A. Yani Yogyakarta Disusun Oleh : Azmirul Rufaida NPM: 3207007 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN YOGYAKARTA 2011
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
1
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN
SPIRITUAL DENGAN INDEKS PRESTASI MAHASISWA PSIK
STIKES A. YANI YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan
STIKES A. Yani Yogyakarta
Disusun Oleh :
Azmirul Rufaida
NPM: 3207007
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
YOGYAKARTA
2011
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
2
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
3
THE CORRELATION BETWEEN EMOTIONAL INTELLIGENCE, SPIRITUAL INTELLIGENCE AND THE POINT OF AVERAGE OF STUDENTS IN NURSING STUDY PROGRAM OF STIKES A. YANI
YOGYAKARTA
Azmirul Rufaida1, Nuryandari2, Sulistyaningsih3
ABSTRACT
Background: The education system in Indonesian always considers a smart student as having high point of average. Success in life is not only assessed from high point of average but also a combination of some intelligence such as emotional intelligence and spiritual intelligence. Initial study done with unstructured interview to 21 students of nursing study program of STIKES A. Yani found out that 60% students confirmed their disability in controlling emotion. For spiritual intelligence, 72% students revealed that they were able to face and solve problems based on meanings and values of life. Objective: The purpose of this research is to identify the correlation between emotional intelligence, spiritual intelligence and the point of average of students in nursing study program of STIKES A. Yani Yogyakarta. Method: Method used in this study was descriptive correlation with cross sectional design. Samples were selected with proportionate simple random sampling technique. They were students of nursing study program of STIKES A. Yani Yogyakarta with enrolment years of 2007-2010 amounting to 198 persons. The instrument of research was questionnaire and its results were analyzed with Kendal tau correlation pattern and double linear regression. Result: Emotional intelligence in most students of nursing study program of STIKES A. Yani were good, 74 persons (37,4%). Spiritual intelligence in most student of nursing study program of STIKES A. Yani Yogyakarta were good, 68 persons (34,3%). Point of average of students of nursing study program of STIKES A. Yani Yogyakarta were mostly good, 89 persons (44,9%). Result of Kendal tau correlation test in the EQ variable was significant with p-value 0,000 (<0,05), strongly correlated with r = 0,662. In the Spiritual Intelligence variable, p-value was 0,003 (<0,05), fairly correlated with r = 0,598. Conclusion: There was a significant correlation between Emotional Intelligence, Spiritual Intelligence, and the point of average of students in nursing study program of STIKES A. Yani Yogyakarta. Keywords: Emotional Intelligence, Spiritual Intelligence, The Point of Average of Students. 1Student of Nursing Study Programme STIKES A.Yani Yogyakarta 2Lecturer of STIKES A. Yani Yogyakarta 3Lecturer of Nursing Study Programme STIKES A.Yani Yogyakarta
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
4
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN INDEKS PRESTASI MAHASISWA
PSIK STIKES A.YANI YOGYAKARTA
Azmirul Rufaida1, Nuryandari2, Sulistyaningsih3
INTISARI
Latar Belakang: Sistem pendidikan di Indonesia selalu menilai siswa yang cerdas adalah siswa yang nilai-nilai raport sekolah atau Indeks Prestasinya (IP) tinggi. Kesuksesan hidup tidak hanya ditentukan dengan IP yang tinggi melainkan adanya gabungan dari beberapa kecerdasan diantaranya kecerdasan Emosional dan kecerdasan spiritual. Studi pendahuluan yang dilakukan dengan wawancara tidak terstruktur kepada 21 mahasiswa PSIK STIKES A. Yani Yogyakarta mendapatkan hasil bahwa 60% mahasiswa mengaku kurang mampu mengelola emosinya. Sedangkan untuk kecerdasan spiritual, ada 72% mahasiswa mengaku mampu menghadapi dan memecahkan persoalan sesuai dengan makna dan nilai-nilai kehidupan. Tujuan:.Mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dengan indeks prestasi mahasiswa PSIK STIKES A.Yani Yogyakarta. Metode: Metode dalam penelitian ini adalah korelasi deskriptif dengan rancangan cross sectional. Sampel diambil dengan teknik proportionate simple random sampling yaitu mahasiswa PSIK STIKES A. Yani Yogyakarta angkatan 2007-2010 sebanyak 198 orang. Instrumen penelitian adalah kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan rumus korelasi Kendal tau dan regresi linier berganda. Hasil: Kecerdasan emosional (EQ) pada sebagian besar mahasiswa PSIK STIKES A. Yani adalah baik sebanyak 74 orang (37,4%). Kecerdasan spiritual (SQ) pada sebagian besar mahasiswa PSIK STIKES A. Yani Yogyakarta adalah baik sebanyak 68 orang (34,3%). Nilai indeks prestasi mahasiswa PSIK STIKES A. Yani Yogyakarta sebagian besar adalah baik sebanyak 89 orang (44,9%). Hasil uji korelasi Kendal tau pada variabel kecerdasan emosional bermakna dengan nilai p-value sebesar 0,000 (< 0,05), berkorelasi kuat dengan nilai r = 0,662 sedangkan pada variabel kecerdasan spiritual p-value sebesar 0.003 (< 0,05), berkorelasi sedang dengan nilai r = 0,598. Simpulan: Ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dengan indeks prestasi mahasiswa PSIK STIKES A. Yani Yogyakarta.
Kata Kunci: Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Indeks Prestasi
mahasiswa
1 Mahasiswa PSIK STIKES A. Yani Yogyakarta 2 Dosen STIKES A. Yani Yogyakarta 3 Dosen PSIK STIKES A. Yani Yogyakarta
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
5
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul:
“Hubungan Kecerdasan Emosional Dan Kecerdasan Spiritual Dengan Indeks Prestasi Mahasiswa PSIK STIKES A. Yani Yogyakarta”
Dibuat untuk memenuhi persyaratan menjadi Sarjana Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta, sejauh yang saya ketahui bukan merupakan tiruan atau duplikasi dari skripsi yang sudah dipublikasikan atau pernah dipakai untuk mendapatkan gelar sarjana di Institusi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan A. Yani Yogyakarta maupun di Perguruan Tinggi ataupun Institusi manapun, kecuali bagian yang sumber informasinya dicantumkan sebagaimana mestinya.
Yogyakarta, Agustus 2011
Penulis
Azmirul Rufaida
NPM : 3207007
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
8
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Hubungan Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa PSIK STIKES A. Yani Yogyakarta”. Rangkaian penelitian dan penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi guna memperoleh derajat sarjana keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung. Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak/ibu:
1. dr. I. Edy Purwoko, Sp.B, selaku Ketua STIKES A. Yani Yogyakarta . 2. Wenny Savitri, S.Kep.,Ns., MNS selaku Puket I Stikes A. Yani
Yogyakarta, yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di institusi tersebut dan selaku Dosen penguji yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menguji dan memberikan masukan serta saran terhadap skripsi ini.
3. Nuryandari, SKM., M.Kes selaku dosen pembimbing I, yang telah meluangkan waktu dalam memberikan bimbingannya kepada penulis.
4. Sulistyaningsih, S.Kep., Ns selaku pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan, saran dan pendapat yang sangat berharga.
5. Seluruh dosen keperawatan STIKES A. Yani Yogyakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat.
6. Teman-teman PSIK STIKES A.Yani Yogyakarta angkatan 2007-2010 yang telah bersedia membantu menjadi responden demi lancarnya penelitian ini dan telah memberikan masukan serta mau untuk berbagi pengetahuannya pada penulis.
Semoga bantuan dan dukungan yang telah diberikan menjadi amal baik dan mendapat balasan yang lebih besar dari Allah SWT. Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan skripsi. Harapan penulis, skripsi ini dapat bermanfaat bagi peningkatan pengetahuan dan pengembangan profesi keperawatan.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Yogyakarta, Agustus 2011
Azmirul Rufaida
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
9
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii ABSTRACT ................................................................................................... iii INTISARI ..................................................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN....................................................................... v MOTTO........................................................................................................ vi HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vii KATA PENGANTAR .................................................................................. viii DAFTAR ISI ................................................................................................ ix DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xii DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................. 6 C. Tujuan Penelitian ................................................................... 7 D. Manfaat Penelitian ................................................................. 7 E. Keaslian Penelitian ................................................................. 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori. ......................................................................... 12
1. Indeks Prestasi................................................................. 12 a. Pengertian prestasi ...................................................... 12 b. Pengertian Indeks Prestasi .......................................... 12 c. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Prestasi Belajar ........................................................................ 13
2. Kecerdasan ...................................................................... 17 a. Pengertian ................................................................... 17 b. Macam-macam Kecerdasan ........................................ 18
b) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional ......................................................... 22 c) Kecerdasan Emosional (EQ) Mempengaruhi Peningkatan Kecerdasan Intelektual (IQ) ........... 23 3) Kecerdasan Spiritual .............................................. 24 a) Pengertian ......................................................... 24 b) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Spiritual ............................................................ 26 c) Kecerdasan Spiritual Mempengaruhi Perkembangan Pendidikan ................................ 28
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
10
B. Landasan Teori ...................................................................... 29 C. Kerangka Teori ..................................................................... 32 D. Kerangka Konsep .................................................................. 33 E. Pertanyaan Penelitian ............................................................ 34 F. Hipotesis ............................................................................... 34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian.................................................................... 35 B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................. 35 C. Variabel Penelitian ................................................................. 35 D. Definisi Operasional ............................................................... 37 E. Populasi dan Sampel .............................................................. 39 F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ...................................... 41 G. Validitas dan Reliabilitas ....................................................... 44 H. Metode Pengolahan dan Analisis Data .................................... 47 I. Etika Penelitian ...................................................................... 51 J. Jalannya Penelitian ................................................................. 52
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian ........................................................................ 54
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................... 54 2. Karakteristik Responden.................................................. 55 3. Tingkat Kecerdasan Emosional Mahasiswa PSIK
STIKES A. Yani Yogyakarta .......................................... 57 4. Tingkat Kecerdasan Emosional Mahasiswa PSIK
STIKES A. Yani Yogyakarta .......................................... 58 5. Indeks Prestasi Mahasiswa PSIK STIKES A. Yani
Yogyakarta ..................................................................... 59 6. Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Indeks Prestasi
Mahasiswa PSIK STIKES A. Yani Yogyakarta .............. 60 7. Hubungan Kecerdasan Spiritual dengan Indeks Prestasi
Mahasiswa PSIK STIKES A. Yani Yogyakarta .............. 61 8. Uji Multivariat Hubungan Kecerdasan Emosional dan
Spiritual dengan Indeks Prestasi Mahasiswa PSIK STIKES A. Yani Yogyakarta .......................................... 62
B. Pembahasan Penelitian ............................................................. 63 1. Kecerdasan Emosional ................................................... 63 2. Kecerdasan Spiritual........................................................ 65 3. Indek Prestasi .................................................................. 67 4. Hubungan Kecerdasan Emosional terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa PSIK STIKES A. Yani Yogyakarta .. 69
5. Hubungan Kecerdasan Spiritual dengan Indeks Prestasi Mahasiswa PSIK STIKES A. Yani Yogyakarta .............. 71
6. Hubungan Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual dengan Indeks Prestasi Mahasiswa PSIK STIKES A. Yani Yogyakarta .......................................... 73
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
11
C. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 76 BAB V PENUTUP A. Simpulan .................................................................................. 77 B. Saran ........................................................................................ 78 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
12
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Teori ................................................................................ 32
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ............................................................................ 33
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
13
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Kisi-kisi kuesioner dari kecerdasan emosional mahasiswa PSIK 42 Tabel 1.2 Kisi-kisi kuesioner dari kecerdasan spiritual mahasiswa PSIK .. 43 Tabel 1.3 Kisi-kisi daftar IP mahasiswa PSIK angkatan 2007 – 2010 ....... 43 Tabel 2 Pedoman Koefisien Korelasi..................................................... 50 Tabel 3.1 Karakteristik responden ........................................................... 55 Tabel 3.2 Tingkat Kecerdasan Emosional Mahasiswa PSIK STIKES A.
Yani Yogyakarta ...................................................................... 58 Tabel 3.3 Tingkat Kecerdasan Spiritual Mahasiswa PSIK STIKES A.
Yani Yogyakarta ...................................................................... 58
Tabel 3.4 Indeks Prestasi Mahasiswa PSIK STIKES A.Yani Yogyakarta . 59 Tabel 3.5 Tabulasi Silang dan Uji Statistik Hubungan Kecerdasan
Emosional terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa PSIK STIKES A. Yani Yogyakarta .................................................................. 60
Tabel 3.6 Tabulasi Silang dan Uji Statistik Hubungan Kecerdasan Spiritual terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa PSIK STIKES A. Yani Yogyakarta .................................................................. 61
Tabel 3.7 Uji Multivariat Hubungan Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual dengan Indeks Prestasi Mahasiswa STIKES A.Yani Yogyakarta ..................................................... 62
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
14
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian
Lampiran 3. Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 4. PernyataanKesediaan Menjadi Responden
Lampiran 5. Kuesioner Kecerdasan Emosional
Lampiran 6. Kuesioner Kecerdasan Spiritual
Lampiran 7. Hasil Uji Validitas
Lampiran 8. Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 9. Tabulasi Data
Lampiran 10. Jadwal Penelitian
Lampiran 12. Lembar Konsultasi
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem pendidikan kita selama ini selalu menekankan pentingnya nilai
akademik saja. Mulai dari tingkat sekolah dasar sampai ke bangku kuliah,
jarang sekali dijumpai pendidikan tentang kecerdasan emosi yang mengajarkan
Sumber data: Bagian Administrasi Akademik Tahun 2011
Berdasarkan tabel 3.4 menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa
PSIK STIKES A.Yani Yogyakarta memiliki indeks prestasi yang baik
sebanyak 89 orang(44,9%) dan mahasiswa yang memiliki indeks prestasi
kurang jumlahnya paling sedikit sebanyak 18 orang (9,1%) dari total
sampel 198 orang.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
67
6. Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Indeks Prestasi Mahasiswa
PSIK STIKES A.Yani Yogyakarta
Tabulasi silang dan hasil uji statistik hubungan kecerdasan emosional
dengan indeks prestasi mahasiswa PSIK STIKES A.Yani Yogyakarta
disajikan pada tabel berikut:
Tabel 3.5. Tabulasi Silang dan Uji Statistik Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Indeks Prestasi Mahasiswa PSIK STIKES A. Yani Yogyakarta
Kecerdasan Indeks prestasi mahasiswa Total R p-
Emosional Sangat baik
Baik Cukup Kurang Value
F % F % F % F % F % 0,662 0,000
Sangat baik 17 8,6 7 3,5 2 1 - 0 26 13,1
Baik 5 2,5 61 30,8 6 3 2 1 74 37,4
Cukup 1 0,5 14 7,2 49 24,7 1 0,5 65 32,8
Kurang - 0 7 3,5 11 5,6 15 7,6 33 16,7
Total 23 11,6 89 44,9 68 34,9 18 9,1 198 100
Sumber: Data Primer Tahun 2011 Tabel 3.5 diketahui bahwa mahasiswa dengan kecerdasan emosional
sangat baik sebagian besar memiliki indeks prestasi sangat baik sebanyak
17 orang (8,6%). Mahasiswa dengan kecerdasan emosional baik sebagian
besar memiliki indeks prestasi baik sebanyak 61 orang (30,8%).
Mahasiswa dengan kecerdasan emosional cukup sebagian besar memiliki
indeks prestasi cukup sebanyak 49 orang (24,7%). Sedangkan mahasiswa
dengan kecerdasan emosional kurang sebagian besar memiliki indeks
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
68
prestasi kurang sebanyak 15 orang (7,6%). Hal tersebut menunjukkan arah
hubungan yang positif.
Hasil perhitungan statistik menggunakan uji korelasi Kendal tau
seperti disajikan pada tabel 3.5, diperoleh p-value sebesar 0,000 < (0,05)
sehingga dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara
kecerdasan emosional terhadap indeks prestasi mahasiswa PSIK STIKES
A.Yani Yogyakarta.
7. Hubungan Kecerdasan Spiritual dengan Indeks Prestasi Mahasiswa
PSIK STIKES A.Yani Yogyakarta
Tabulasi silang dan hasil uji statistik hubungan kecerdasan spiritual
dengan indeks prestasi mahasiswa PSIK STIKES A.Yani Yogyakarta
disajikan pada tabel berikut:
Tabel 3.6 Tabulasi Silang dan Uji Statistik Hubungan Kecerdasan Spiritual dengan Indeks Prestasi Mahasiswa PSIK STIKES A. Yani Yogyakarta
Kecerdasan Indeks prestasi mahasiswa Total R p-
Spiritual Sangat baik
Baik Cukup Kurang value
F % F % F % F % F % 0,598 0,000
Sangat baik 17 8,6 9 4,5 3 1,5 - 0 29 14,6
Baik 6 3 50 25,3 11 5,6 1 0,5 68 34,3
Cukup - 0 20 10,1 39 19,7 0 0 59 29,8
Kurang - 0 10 5,1 15 7,6 17 8,6 42 21,2
Total 23 11,6 89 44,9 68 34,3 18 9,1 198 100
Sumber: Data Primer Tahun 2011
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
69
Tabel 3.6 mengetahui bahwa mahasiswa dengan kecerdasan spiritual
sangat baik sebagian besar memiliki indeks prestasi sangat baik sebanyak
17 orang (8.6%). Mahasiswa dengan kecerdasan spiritual baik sebagian
besar memiliki indeks prestasi baik sebanyak 50 orang (25,3%).
Mahasiswa dengan kecerdasan spiritual cukup sebagian besar memiliki
indeks prestasi cukup sebanyak 39 orang (19,7%). Sedangkan mahasiswa
dengan kecerdasan spiritual kurang sebagian besar memiliki indeks
prestasi kurang sebanyak 18 orang (9,1%). Hal tersebut menunjukkan arah
hubungan yang positif.
Hasil perhitungan statistik menggunakan uji korelasi Kendal tau
seperti disajikan pada tabel 3.6, diperoleh p-value sebesar 0,000 < (0,05)
sehingga dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara
kecerdasan spiritual dengan indeks prestasi mahasiswa PSIK STIKES
A.Yani Yogyakarta.
8. Uji Multivariat Hubungan Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan
Spiritual dengan Indeks Prestasi Mahasiswa PSIK STIKES A.Yani
Yogyakarta
Hasil uji multivariat hubungan kecerdasan emosional dan kecerdasan
spiritual dengan indeks prestasi mahasiswa STIKES A. Yani disajikan
pada tabel berikut:
Tabel 3.7 Uji Multivariat Hubungan Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual dengan Indeks Prestasi Mahasiswa STIKES A. Yani Yogyakarta
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
70
Variabel p-value Beta
Kecerdasan emosional 0,000 0,494
Kecerdasan spiritual 0,003 0,258
Sumber: Data Primer Tahun 2011
Hasil perhitungan regresi di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
a. Variabel kecerdasan emosional memiliki p-value 0,000 < 0,05, berarti
kecerdasan emosional memiliki hubungan yang signifikan dengan
indeks prestasi mahasiswa PSIK STIKES A. Yani.
b. Variabel kecerdasan spiriual memiliki p-value 0,003 < 0,05, berarti
kecerdasan emosional memiliki hubungan yang signifikan dengan
indeks prestasi mahasiswa PSIK STIKES A. Yani.
Berdasarkan table 3.7 dengan melihat nilai koefisien beta diketahui
bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap indeks prestasi
mahasiswa PSIK STIKES A Yani adalah kecerdasan emosional.
Kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap tingginya nilai indeks prestasi
walaupun tidak sebesar pengaruhnya pada kecerdasan emosional.
B. Pembahasan
1. Kecerdasan Emosional
Hasil analisis dari kecerdasan emosional mayoritas responden
memiliki kecerdasan emosional (EQ) baik sebanyak 74 orang (37,4%),
sesuai dengan hasil penelitian Salovey dan Mayer yang mengatakan bahwa
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
71
kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali perasaan,
meraih dan membangkitkan perasaan untuk membantu pikiran memahami
perasaan dan maknanya serta mengendalikan perasaan secara mendalam
sehingga membantu perkembangan emosi dan intelektual (Steven dan
Howard, 2004). Kecerdasan emosional yang baik pada mahasiswa PSIK
STIKES A. Yani kemungkinan besar adalah pengaruh dari beberapa faktor
meliputi faktor bawaan/genetik (temperamen) dan faktor lingkungan
(keluarga) (Goleman, 2001). Lingkungan merupakan pengalaman bagi
individu dan faktor genetik atau bawaan sebagai faktor pendukung bagi
individu untuk mencapai kematangan berpikir atau emosinya. Banyaknya
mahasiswa yang memiliki kecerdasan emosional yang baik, diharapkan
dapat meningkatkan indeks prestasi yang lebih baik dari mahasiswa. Hal
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Goleman, dalam bukunya
Emotional Intelligence (2009) mengatakan bahwa kecerdasan emosi
menyumbang 80% dari faktor penentu kesuksesan seseorang, sedangkan
20% yang lain ditentukan oleh IQ (Intelligence Quotient) dengan arti lain
memiliki EQ tinggi mungkin lebih penting dalam pencapaian keberhasilan
ketimbang IQ tinggi yang diukur berdasarkan uji standar terhadap
kecerdasan kognitif verbal dan nonverbal.
Hasil analisis kecerdasan emosional juga didapatkan beberapa
responden yang memiliki kecerdasan emosional dalam kategori kurang
yaitu 16,7% (33 responden) dari total sampel 198 responden. Hal ini
menunjukkan masih banyak responden yang tidak dapat mengelola
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
72
emosinya dengan baik didalam mengenali emosi dirinya, mengelola emosi,
memanfaatkan emosi secara produktif, berempati atau mengenali emosi
orang lain dan membina hubungan sosial secara baik. Kurangnya
kecerdasan emosional yang dimiliki responden kemungkinan karena faktor
lingkungan terutama lingkungan didalam keluarga dengan latar belakang
keluarga yang berbeda-beda.
Dalam penelitian ini, karena belum adanya skala kecerdasan
emosional yang baku di Indonesia, maka peneliti berusaha membuat
sendiri skala kecerdasan emosional sebanyak 25 item pernyataan yang
valid berdasarkan faktor-faktor yang diadaptasi dari teori Daniel Goleman
yang meliputi 5 wilayah utama yaitu: mengenali emosi diri, mengelola
emosi, memotivasi diri, empati dan membina hubungan. Sebagian besar
responden menjawab pernyataan selalu pada pernyataan tentang
kemampuan memahami perasaan diri sendiri, mampu mengelola emosinya
sehingga mampu memusatkan perhatiannya pada tugas-tugas kuliah,
mampu menerima perbedaan karakteristik orang lain, dan mampu
demokratis dalam bergaul dengan orang lain sehingga tingkat kecerdasan
emosional yang dimiliki responden sebagian besar adalah baik. Selain itu,
kecerdasan emosi juga didukung dengan kematangan usia responden
sebagian besar adalah dewasa muda dan sebagian besar mahasiswa adalah
perempuan sehingga hal ini yang memungkinkan juga tingkat kecerdasan
emosional responden dapat dihasilkan sebagian besar kategorinya baik.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
73
2. Kecerdasan Spiritual
Hasil penelitian terhadap kecerdasan spiritual pada mahasiswa PSIK
STIKES A. Yani sebagian besar adalah baik sebanyak 68 orang (34,3%).
Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang mengangkat internal diri
yang memiliki kemampuan dan kepekaan dalam melihat makna yang ada
dibalik kenyataan apa adanya ini (Prasetyo, 2010). Kecerdasan spiritual
(SQ) merupakan salah satu bentuk kecerdasan yang akan menjadi pondasi
utama untuk lebih mengefektifkan kecedasan intelektual (IQ) dan
kecerdasan emosional (EQ). SQ memberikan tujuan hidup yang jelas serta
dapat memberikan makna dalam pengalaman hidup. Mahasiswa memiliki
kecerdasan spiritual baik ditunjukkan dengan kesadaran diri, mempunyai
visi, fleksibilitas, berpandangan holistik, melakukan perubahan, sumber
inspirasi dan refleksi diri yang baik. Hal ini sesuai pendapat Agustian
(2010) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan spiritual
adalah inner value (nilai-nilai spiritual dari dalam) yang berasal dari dalam
diri (suara hati), seperti transparency (keterbukaan), responsibilities
(tanggung jawab), accountabilities (kepercayaan), fairness (keadilan) dan
social wareness (kepedulian sosial). Faktor kedua adalah drive yaitu
dorongan dan usaha untuk mencapai kebenaran dan kebahagiaan.
Sedangkan Taufik Pasiak (2008) dalam beberapa penelitiannya
menyebutkan bahwa kecerdasan spiritual juga dipengaruhi oleh otak
manusia. Banyaknya mahasiswa yang memiliki kecerdasan spiritual baik
diharapkan dapat meningkatkan indeks prestasi dari mahasiswa. Hal ini
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
74
sesuai pendapat Agustian (2010) bahwa kecerdasan spiritual mampu
menjadikan manusia sebagai makhluk yang lengkap secara intelektual,
emosional dan spiritual.
Dari hasil analisis juga didapatkan mahasiswa dengan kecerdasan
spiritualnya yang masih kurang yaitu 21,2% (42 orang) dari total sampel
198 orang. Hal ini menunjukkan masih banyak responden yang kurang
mempunyai kesadaran dirinya, kurang mempunyai visi atau tujuan
hidupnya, kurang mampu bersikap fleksibel dalam bersikap, tidak
berpandangan holistik terhadap diri sendiri maupun orang lain, tidak
mampu melakukan perubahan, tidak dapat menjadi sumber inspirasi dan
tidak mampu merefleksi terhadap keadaan yang ada, semua itu dapat
diketahui dari jawaban kuesioner yang meliputi komponen tersebut diatas
dengan jawaban kadang-kadang dan tidak pernah dilakukan oleh
responden.
Penelitian tentang kecerdasan spiritual tersebut bukan merupakan
penelitian tentang kecerdasan pada agama tertentu melainkan tentang
pencerahan jiwa yang dimiliki setiap individu yang artinya individu yang
memilki kecerdasan spiritual tinggi mampu memaknai penderitaan hidup
dengan memberi makna yang positif dan melakukan perbuatan/ tindakan
yang positif. Sebagian besar responden menjawab selalu pada pernyataan
yang positif sehingga didapatkan hasil yang baik pada tingkat kecerdasan
spiritual responden tersebut.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
75
3. Indeks Prestasi Mahasiswa
Sebagian besar mahasiswa PSIK STIKES A. Yani memiliki indeks
prestasi yang baik sebanyak 89 orang (44,9%). Indeks prestasi menurut
Kamus Besar Indonesia (2005) adalah angka yang menunjukkan prestasi
seseorang dalam belajar. Menurut Sunaryo (2004) faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar dapat di kelompokkan menjadi faktor
internal atau endogen dan faktor eksternal atau eksogen. Faktor internal
adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu terdiri dari faktor
fisiologis (kematangan fisik, keadaan indra, dan keadaan kesehatan),
peneliti telah mengendalikannya dengan menentukan mahasiswa PSIK
kelas regular angkatan 2007 – 2010 dan faktor psikologis (motivasi, emosi,
sikap, minat, bakat, kecerdasan dan kreativitas). Faktor eksternal atau
eksogen adalah faktor yang berasal dari luar individu terdiri dari faktor
sosial (orang tua, manusia yang hadir dan bukan manusia yang hadir),
faktor non sosial (alat bantu belajar mengajar yang lengkap, metode
pengajaran yang memadai) dan faktor udara, cuaca, waktu, tempat, sarana,
dan prasarana.
Indeks prestasi yang dimiliki responden dapat dikategorikan baik, hal
ini sesuai dengan teori menurut sobur (2006) bahwa prestasi akademik
merupakan perubahan dalam hal kecakapan tingkah laku, ataupun
kemampuan yang dapat bertambah selama beberapa waktu yang tidak
disebabkan proses pertumbuhan, tetapi adanya situasi belajar tersebut
dapat berupa pemecahan lisan maupun tulisan, dan keterampilan maupun
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
76
pemecahan masalah langsung dapat diukur atau dapat dinilai dengan
menggunakan tes yang terstandar.
Selanjutnya menurut Sarwono (2000) yang diambil dalam bukunya
Sunaryo (2002), mengatakan inteligensi adalah kemampuan individu
untuk berpikir dan bertindak secara terarah, serta mengolah dan menguasai
lingkungan secara efektif. secara garis besar dapat disimpulkan bahwa
inteligensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses
berpikir secara rasional. Oleh karena itu, inteligensi tidak dapat diamati
secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan
nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir secara rasional. Inti
kecerdasan intelektual ialah aktifitas sebagian kecil otak. Sehingga indeks
prestasi yang baik pada responden merupakan hasil dari proses belajar
mengajar yang didapatkan dari dosen maupun sumber yang lainnya.
Setelah itu mahasiswa akan menjalani berbagai tes yang diadakan
dikampusnya untuk memperoleh nilai indeks prestasi setiap semesternya
4. Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dengan Indeks Prestasi
Mahasiswa PSIK STIKES A. Yani Yogyakarta
Hasil uji bivariat menunjukkan adanya hubungan yang signifikan
antara kecerdasan emosional terhadap indeks prestasi mahasiswa PSIK
STIKES A. Yani Yogyakarta dengan nilai koefisien korelasi sebesar
0,662 menunjukkan tingkat hubungan antara kecerdasan emosional
dengan indeks prestasi mahasiswa adalah kuat. Seseorang yang cerdas
secara emosi mengetahui cara untuk memotivasi diri sendiri, mampu
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
77
bertahan menghadapi frustasi, mampu mengendalikan hati dan suasana
hati serta mampu menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan
kemampuan berpikir, berempati dan berdoa karena pengendalian rasa
marah, sedih, gembira, takut, membantu seseorang untuk berhasil dalam
bidang tertentu. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian
Goleman (2009) bahwa kecerdasan intelektual (IQ) bukan satu-satunya
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar seseorang, tetapi ada faktor
lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar seseorang yaitu
kecerdasan emosional (Goleman, 2009). Terdapat beberapa korelasi
antara kecerdasan emosional dengan kecerdasan intelektual yaitu
individu yang mempunyai IQ yang rendah cenderung memiliki EQ
rendah, pada saat IQ meningkat EQ umumnya juga meningkat.
Kecerdasan intelektual (IQ) tersebut dapat dilihat dari hasil prestasi
akademiknya. Tidak setiap individu dapat mewujudkan kecerdasan emosi
dalam perilakunya, karena tidak sedikit individu yang mempunyai
kecerdasan intelektual tinggi namun mempunyai kecerdasan emosi yang
rendah. Oleh karena itu untuk mengoptimalkan kecerdasan emosi
individu maka sangatlah diperlukan melalui latihan dan bimbingan sejak
dini baik dalam lingkungan keluarga maupun dalam lingkungan sekolah.
Pada penelitian ini menunjukkan semakin baik memiliki kecerdasan
emosi maka semakin baik juga indeks prestasinya.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Wahyuningsih (2004), analisis data penelitian menunjukkan korelasi
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
78
(rxy) sebesar 0,248 dengan p = 0.002 < 0.05 maka Ha diterima dan Ho
ditolak. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan antara
kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas II SMU
Lab School Jakarta Timur. Pada penelitian tersebut didapatkan korelasi
yang lemah karena peneliti disaat melakukan penelitian menggunakan
kuesioner kecerdasan emosional dengan jumlah pertanyaan 100 item
sehingga responden terlihat malas untuk mengisinya dan akhirnya
didapatkan hasil yang kurang maksimal. Pada hasil penelitian ini juga
menunjukkan korelasi arah hubungan yang positif dan nilai p = 0,000
yang artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Hal tersebut menunjukkan
bahwa ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional
dengan indeks prestasi mahasiswa PSIK STIKES A. Yani Yogyakarta.
Hasil penelitian ini tidak berbeda jauh dengan hasil penelitian tentang
kecerdasan emosional di 36 negara yang mengungkapkan adanya
hubungan positif antara kecerdasan emosional dan kesuksesan dalam
kehidupan pribadi dan prestasi (Stein dan Book, 2004). Namun dari hasil
penelitian tersebut terdapat beberapa hal yang tidak sesuai dengan teori,
hal ini terbukti pada penelitian ini terdapat 3,5% (7 orang) dengan
kecerdasan emosional kurang memiliki indeks prestasi baik dan
sebaliknya 1% (2 orang) dengan kecerdasan emosional baik memiliki
indeks presatasi kurang, hal ini kemungkinan besar adalah individu
tersebut memiliki kecerdasan intelektual dan kecerdasan spiritualnya
sangat baik walaupun mereka kurang memilki kecerdasan emosional.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
79
Karena seperti yang sudah dijelaskan bahwa untuk mendapatkan nilai IP
tersebut banyak faktor yang mempengaruhinya.
5. Hubungan Antara Kecerdasan Spiritual dengan Indeks Prestasi
Mahasiswa PSIK STIKES A. Yani Yogyakarta.
Hasil uji bivariat menunjukkan adanya hubungan yang signifikan
antara kecerdasan spiritual terhadap indeks prestasi mahasiswa PSIK
STIKES A. Yani Yogyakarta dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,598
menunjukkan tingkat hubungan antara kecerdasan spiritual dengan indeks
prestasi mahasiswa adalah sedang. Kecerdasan spiritual memungkinkan
seseorang untuk berpikir kreatif, berwawasan jauh, membuat atau bahkan
mengubah jalan hidup seseorang lebih bermakna sehingga membuat orang
tersebut dapat berprestasi lebih baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan
Prasetyo (2010) bahwa penerapan prinsip kecerdasan spiritual yaitu
perbaikan sikap hati dapat digunakan sebagai alternatif peningkatan
produktifitas mahasiswa untuk mencapai prestasinya di dalam pendidikan.
Nilai-nilai SQ juga berperan penting didalam pembentukan prestasi belajar
secara umum. Kesalahan selama ini adalah pendewaan akan IQ walau
sebenarnya terdapat kecerdasan lain yang perlu diseimbangkan untuk
sebuah kesuksesan (Pasiak, 2008). Pada sebagian besar pemikiran
masyarakat mengarahkan orang-orang untuk mengejar kesuksesan secara
fisikal dan material, seperti karier, jabatan, kekuasaan, dan uang. Orientasi
materi dan pemisahan seperti ini dapat menjadi sebab tumbuhnya
pemikiran pesimisme bagi mereka yang memiliki kecerdasan rata-rata, lalu
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
80
melakukan tindakan tidak etis untuk meraih sebuah kesukesan material.
Kesombongan dapat terjadi bagi mereka yang berintelektual tinggi atau
mereka yang pintar, tidak mampu menghargai teman yang akhirnya
membatasi hubungan sosialnya. Kondisi lain, mereka yang terlibat dalam
kehidupan material baik bagi yang pintar ataupun tidak adalah kemudahan
untuk tidak bisa bertahan terhadap permasalahan pribadi, mudah frustasi,
stress akibat tidak adanya keseimbangan spiritual di dalam diri manusia-
manusia modern. Untuk itu kecerdasan spiritual perlu ada di dalam diri
seseorang dalam meraih kesuksesan hidup (Pasiak, 2008).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Hidayat, A. F. (2007) menunjukkan adanya hubungan antara kecerdasan
spiritual dengan motivasi belajar melalui optimisme masa depan pada
Siswa SMP N 2 Jenawi. Pola hubungan Kecerdasan Spiritual dengan
Motivasi Belajar yang sebenarnya adalah secara langsung melalui
optimisme masa depan. Sehingga penelitian tersebut, didalam pelaksanaan
manajemen sekolah dapat dilakukan berbagai upaya dan kegiatan untuk
menumbuh kembangkan kecerdasan spiritual maupun optimisme masa
depan siswa dalam rangka meningkatkan motivasi belajar siswa di SMP N
2 Jenawi, diantaranya adalah pengenalan dan pemahaman siswa tentang
kecerdasan spiritual melalui pembinaan oleh guru Bimbingan Konseling.
Pembinaan tentang pentingnya sikap optimisme siswa terhadap masa
depan mereka oleh guru saat memberikan pelajaran, mengembangkan
kegiatan-kegiatan keagamaan diharapkan mampu menumbuh kembangkan
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
81
kecerdasan spiritual siswa, mengadakan pelatihan untuk meningkatkan
kecerdasan spiritual dan optimisme masa depan bagi siswa.
Hubungan kecerdasan spiritual dengan indeks prestasi yang dimiliki
mahasiswa PSIK STIKES A.Yani tidak semuanya dikategorikan baik
namun ada yang tingkat kecerdasan spiritualnya kurang dengan indeks
prestasi yang kurang. Hal ini dapat disimpulkan bahwa apabila mahasiswa
tersebut dapat meningkatkan kecerdasan spiritualnya dengan baik maka
akan menghasilkan indeks prestasi yang baik juga. Dari hasil penelitian
tersebut juga didapatkan mahasiswa dengan kecerdasan spiritual kurang
memiliki indeks prestasi baik sebesar 5,1% (10orang) hal ini menunjukkan
bahwa kecerdasan spiritual hanya merupakan pelengkap dari kecerdasan
emosional dan kecerdasan intelektual, sehingga kemungkinan besar
responden tersebut memiliki kecerdasan emosional dan intelektualnya
sangat baik walaupun kurang memiliki kecerdasan spiritual. Analisis
tersebut sama halnya dengan responden yang kecerdasan spiritual cukup
namun memiliki nilai indeks prestasi yang baik sebesar 10,1% (20 orang).
Ada pula yang sebaliknya, responden dengan kecerdasan spiritual baik
namun nilai indeks prestasinya cukup yaitu sebesar 5,6% (11 orang).
Tetapi keadaaan yang tidak sesuai dengan teori tersebut hanyalah terjadi
sebagian kecil saja.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
82
6. Hubungan Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual dengan
Indeks Prestasi Mahasiswa PSIK STIKES A. Yani Yogyakarta
Hasil uji multivariat diketahui adanya hubungan yang signifikan
antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dengan indeks
prestasi mahasiswa PSIK STIKES A. Yani Yogyakarta. Hasil perhitungan
dari regresi ganda tersebut mempunyai arah hubungan yang positif artinya
semakin baik kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual maka
semakin baik indeks prestasi mahasiswa. Kcerdasan emosional sangat
berperan besar didalam mempengaruhi indeks prestasi mahasiswa
dibandingkan dengan kecerdasan spiritual hal ini ditunjukkan dari nilai
beta yang jauh berbeda, kecerdasan emosional memiliki nilai β = 0, 494
sedangkan kecerdasan spiritual memiliki nilai β = 0,258. Didalam teori
Ary Ginanjar (2010) disebutkan bahwa kecerdasan spiritual (SQ) sebagai
landasan yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif.
Kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna spiritual
terhadap pemikiran perilaku dan kegiatan, serta mampu menyinergikan IQ,
EQ dan SQ. Ketiga bentuk kecerdasan yang dibahas di atas (IQ, EQ, dan
SQ), mempunyai akar neurobiologis di otak manusia. Fakta menyatakan
bahwa otak menyediakan komponen anatomisnya untuk aspek rasional
(IQ), emosional (EQ), dan spiritual (SQ). Ini artinya secara kodrat,
manusia telah disiapkan dengan tiga aspek tersebut (Pasiak, 2008).
Kecerdasan emosional ada di sistem limbik yang terdiri dari thalamus,
hypothalamus dan hippocampus. Kecerdasan intelektual ada di korteks
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
83
serebrum atau otak besar. Sedangkan kecerdasan spiritual mempunyai
dasar neurofisiologis pada osilasi frekuensi gamma 40 Hz yang bersumber
pada integrasi sensasi menjadi persepsi beberapa obyek dalam pikiran
manusia (Zohar dan Marshall, 2000: Pasiak, 2002).
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Estherlitta, A.
(2004) yang menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara tingkat
kecerdasan spiritual dan kecerdasan emosional terhadap kinerja kepala
ruang rawat inap di RS. Sardjito Yogyakarta. Pada penelitian tersebut
antara kecerdasan emosional dengan spiritual saling berkaitan didalam
kinerja kepala ruang rawat inap, hanya dari variabel dependennya berbeda
dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu indeks prestasi mahasiswa.
Sehingga ada korelasi yang positif apabila kecerdasan emosional dengan
kecerdasan spiritual diteliti secara bersamaan.
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan, antara lain:
1. Peneliti memiliki keterbatasan didalam melakukan penelitian ini sehingga
peneliti mengukur tingkat kecerdasan emosional dan spiritual hanya
menggunakan kuesioner tertutup (angket) yang kemungkinan besar
responden akan menjawab kuesioner tersebut tidak jujur. Penelitian ini
akan lebih akurat apabila peneliti juga melakukannya dengan observasi
dan wawancara.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
84
2. Indeks prestasi mahasiswa dipengaruhi oleh banyak faktor, sedangkan
peneliti hanya mengendalikan faktor fisiologisnya saja. Peneliti tidak
meneliti terlalu dalam tentang faktor internal dan faktor eksternal karena
adanya keterbatasan waktu.
3. Penelitian ini tidak dapat dilakukan pada saat mahasiswa aktif kuliah
didalam kelas karena disaat dilakukan penelitian tersebut mahasiswa PSIK
STIKES A. Yani sedang menjalani semester pendek (SP) namun
respondennya sebagian tidak semuanya mahasiswa yang SP melainkan
mahasiswa yang sedang melakukan regestrasi ataupun ada kepentingan
lainnya dikampus.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
85
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Kecerdasan emosional (EQ) pada sebagian besar mahasiswa PSIK
STIKES A. Yani adalah baik.
2. Kecerdasan spiritual pada sebagian besar mahasiswa PSIK STIKES A.
Yani adalah baik.
3. Nilai indeks prestasi mahasiswa PSIK STIKES A. Yani Yogyakarta
sebagian besar adalah baik.
4. Ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan
indeks prestasi mahasiswa PSIK STIKES A Yani Yogyakarta.
5. Ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan spiritual dengan indeks
prestasi mahasiswa PSIK STIKES A Yani Yogyakarta.
6. Ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual dengan indeks prestasi mahasiswa PSIK STIKES A
Yani Yogyakarta.
85
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
86
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah diuraikan diatas , maka
peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi mahasiswa keperawatan / organisasi mahasiswa (BEM)
a. Tingkat kecerdasan emosional yang dimiliki mahasiswa PSIK STIKES
A. Yani Yogyakarta yang dikategorikan baik masih kurang dari 50 %
maka penulis menyarankan untuk lebih ditingkatkan lagi kecerdasan
emosionalnya yang meliputi: inisiatif, optimis, dan kemampuan
beradaptasi/ hubungan sosial yang baik dalam bentuk kegiatan sosial
yang pernah dan rutin dilaksanakan oleh mahasiswa PSIK STIKES A.
Yani Yogyakarta melalui organisasi BEM adalah kegiatan Ospek
mahasiswa, latihan dasar kepemimpinan (LDK), pemilu BEM dan
HIMIKA secara demokratis, donor darah, outbond dan lain-lain.
Mahasiswa supaya meningkatkan kegiatan yang berhubungan dengan
kecerdasan emosional yaitu melakukan kegiatan seminar yang belum
pernah diadakan oleh mahasiswa dan dapat selalu mengadakan
kegiatan secara rutin setiap tahun seperti donor darah, outbond dan lain
sebagainya.
b. Tingkat kecerdasan spiritual yang dimiliki mahasiswa PSIK STIKES
A. Yani Yogyakarta yang dikategorikan baik masih kurang dari 50 %
maka penulis menyarankan untuk lebih ditingkatkan lagi kecerdasan
spiritualnya yang meliputi: perbaikan sikap hati dari manusia selaku
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
87
individu dalam bentuk kegiatan keagamaan yang telah ada dikampus
seperti UKI Birohmah, Maulid Nabi, Sholat idul Adha, Buka bersama
di bulan Ramadhan dan lain-lain. Mahasiswa PSIK pernah
melaksanakan pengajian kelompok rutin pada semua agama seminggu
sekali yang sudah lama tidak aktif, supaya diadakan kembali kegiatan
pengajian tersebut agar dapat menambah kecerdasan spiritual pada
individu khususnya mahasiswa PSIK STIKES A. Yani Yogyakarta.
c. Perlu meningkatkan indeks prestasi (IP) pada mahasiswa yang masih
mempunyai IP kurang yaitu dengan cara mengikuti remedi ataupun
semester pendek (SP) yang disediakan oleh kampus tersebut.
2. Bagi institusi pendidikan keperawatan khususnya STIKES A. Yani
Yogyakarta.
Hendaknya institusi dapat mengembangkan dan mengoptimalkan
kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang berperan dalam
keberhasilan prestasi mahasiswa baik di kampus maupun di lingkungan
sekitarnya, maka disarankan kepada pihak institusi terutama dosen agar
memasukkan unsur-unsur kecerdasan emosioal dan kecerdasan spiritual
dalam menyampaikan materi serta melibatkan emosi mahasiswa dalam
proses pembelajaran. Sehingga didalam memberikan penilaian prestasi
belajar kepada mahasiswa hendaknya memasukkan juga unsur sikap,
kreativitas, kemandirian, emosi dan spiritualitas.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
88
3. Bagi Peneliti Lain
a. Perlu penelitian lebih lanjut didalam mengukur tingkat kecerdasan
emosional dan spiritual tidak hanya dilakukan dengan mengisi
kuesioner saja melainkan diperlukan observasi dan wawancara
terhadap responden agar didapatkan hasil yang lebih baik.
b. Peneliti yang akan datang diharapkan menyempurnakan hasil
penelitian ini dengan menganalisis faktor-faktor lain yang
berpengaruh terhadap indeks prestasi belajar seperti: faktor internal
dan faktor eksternal.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
89
DAFTAR PUSTAKA
Agustian, A.G. (2010). Emotional Spiritual Quotient. Jakarta: Arga Publishing. Alwi, H. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, B. (2004). Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional. Estherlitta, A. (2004). Hubungan Kecerdasan Spiritual dan Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Kepala Ruang Perawatan Rawat Inap di RS DR. Sardjito Yogyakarta. IKM UGM. Goleman, D. (2009). Emotional Intelligence. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. ______. (2001). Kecerdasan Emosi untuk Mencapai Prestasi Puncak. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hapsari, R.P. (2010). Hubungan Antara Kecerdasan Spiritual dengan Motivasi Belajar pada Mahasiswa D Iv Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. [cited 2011 Februari 04 21.00]. Available from: http://digilib.uns.ac.id/upload/dokumen/150891808201003091.pdf Hidayat, A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika. Hidayat, A. F. (2007). Hubungan antara kecerdasan spiritual dengan motivasi belajar melalui optimisme masa depan pada Siswa SMP N 2 Jenawi.[cited 2011 Agustus 08 09.20]. Available from: http://digilib.ums.ac.id/8743/ Holida, R.A. (2009). Pengaruh Pelatihan Emotional Spiritual Quotient (ESQ) Terhadap Kecerdasan Emosional pada Mahasiswa. [cited 2011 juni 20 19.00]. Available from: http://lib.unnes.ac.id/2114/ Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Edisi Revisi Rineka Cipta: Jakarta. ______. (2002). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
90
Pasiak, T. (2008). Revolusi IQ, EQ, SQ. Jakarta: Mizan Media Utama. Prasetyo, S. (2010). Edisi Lengkap IQ, EQ, SQ. Jakarta: Flash Books. Purwanto, N. (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Riyanto, A. (2009). Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan. Yogayakarta: Nuha Medika. Sahputra, N. (2009). Hubungan Konsep Diri dengan Prestasi Akademik Mahasiswa SI Keperawatan Semester III Kelas Ekstensi PSIK FK USU MEDAN. [cited 2010 Desember 24 11.00]. Available from: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14291/1/09E00579.pdf. Stein, S., Book, H. (2004). Ledakan EQ. Bandung: Kaifa. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitattif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. ______. (2007). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sukmanidinata, S. (2007). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sunaryo. (2004). Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC. Susanto, N. (2010). Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Digibooks. Wahyuningsih, A. (2004). Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas II SMU Lab School Jakarta Timur.[cited 2011 Januari 5 12.30] Available from:http: //skripsi.umm.ac.id/files/disk1/355/jiptummpp-gdl-s1-2010sairamusta- 17734-pendahul-n.PDF. Yasril. (2009). Analisis Multivariat untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia. ______. (2010). Panduan Akademik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Tahun Akademik 2010/2011. ______. (2010). Pengaruh Indeks Prestasi Kumulatif Dan Persepsi Mahasiswa. [cited 2011 Januari 20 13.30]. Available from: http://www.baak.unikom. ac.id/evaluasi/ip.html.repository.usu.ac.id/bitstream/12345678/4072/1/ 047017016.pdf.