-
1
MACAM-MACAM AZAB KUBUR dan Sebab-sebabnya
1. Diperlihatkan neraka jahannam
Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang. (Ghafir:
46) Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma bahwasanya Rasulullah
Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
:
Sesungguhnya apabila salah seorang di antara kalian mati maka
akan ditampakkan kepadanya calon tempat tinggalnya pada waktu pagi
dan sore. Bila dia termasuk calon penghuni surga, maka ditampakkan
kepadanya surga. Bila dia termasuk calon penghuni neraka maka
ditampakkan kepadanya neraka, dikatakan kepadanya: Ini calon tempat
tinggalmu, hingga Allah Subhanahu wa Taala membangkitkanmu pada
hari kiamat. (Muttafaqun alaih)
2. Dipukul dengan palu dari besi Dari Anas radhiyallahu anhu,
dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam:
:
:
.
:
.
Adapun orang kafir atau munafik, maka kedua malaikat tersebut
bertanya kepadanya: Apa jawabanmu tentang orang ini (Rasulullah
Shallallahu alaihi wa sallam)? Dia mengatakan: Aku tidak tahu. Aku
mengatakan apa yang dikatakan orang-orang. Maka kedua malaikat itu
mengatakan: Engkau tidak tahu?! Engkau tidak membaca?! Kemudian ia
dipukul dengan palu dari besi, tepat di wajahnya. Dia lalu menjerit
dengan
-
2
jeritan yang sangat keras yang didengar seluruh penduduk bumi,
kecuali dua golongan: jin dan manusia. (Muttafaqun alaih)
3. Disempitkan kuburnya, sampai tulang-tulang rusuknya saling
bersilangan, dan didatangi teman yang buruk wajahnya dan busuk
baunya.
Dalam hadits Al-Bara bin Azib radhiyallahu anhu yang panjang,
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menceritakan tentang orang
kafir setelah mati:
:
.
:
.
:
.
:
Gelarkanlah untuknya alas tidur dari api neraka, dan bukakanlah
untuknya sebuah pintu ke neraka. Maka panas dan uap panasnya
mengenainya. Lalu disempitkan kuburnya sampai tulang-tulang
rusuknya berimpitan. Kemudian datanglah kepadanya seseorang yang
jelek wajahnya, jelek pakaiannya, dan busuk baunya. Dia berkata:
Bergembiralah engkau dengan perkara yang akan menyiksamu. Inilah
hari yang dahulu engkau dijanjikan dengannya (di dunia). Maka dia
bertanya: Siapakah engkau? Wajahmu adalah wajah yang datang dengan
kejelekan. Dia menjawab: Aku adalah amalanmu yang jelek. Maka dia
berkata: Wahai Rabbku, jangan engkau datangkan hari kiamat. (HR.
Ahmad, An-Nasai, Ibnu Majah dan Al-Hakim)
4. Dirobek-robek mulutnya, dimasukkan ke dalam tanur yang
dibakar, dipecah kepalanya di atas batu, ada pula yang disiksa di
sungai darah, bila mau keluar dari sungai itu dilempari batu pada
mulutnya.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam berkata kepada Jibril
dan Mikail alaihissalam sebagaimana disebutkan dalam hadits yang
panjang:
.
:
-
3
Beritahukanlah kepadaku tentang apa yang aku lihat. Keduanya
menjawab: Ya. Adapun orang yang engkau lihat dirobek mulutnya, dia
adalah pendusta. Dia berbicara dengan kedustaan lalu kedustaan itu
dinukil darinya sampai tersebar luas. Maka dia disiksa dengan
siksaan tersebut hingga hari kiamat. Adapun orang yang engkau lihat
dipecah kepalanya, dia adalah orang yang telah Allah ajari
Al-Quran, namun dia tidur malam (dan tidak bangun untuk shalat
malam). Pada siang hari pun dia tidak mengamalkannya. Maka dia
disiksa dengan siksaan itu hingga hari kiamat. Adapun yang engkau
lihat orang yang disiksa dalam tanur, mereka adalah pezina. Adapun
orang yang engkau lihat di sungai darah, dia adalah orang yang
makan harta dari hasil riba. (HR. Al-Bukhari no. 1386 dari Jundub
bin Samurah radhiyallahu anhu)
5. Dicabik-cabik ular-ular yang besar dan ganas Rasulullah
Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
:
:
Tiba-tiba aku melihat para wanita yang payudara-payudara mereka
dicabik-cabik ular yang ganas. Maka aku bertanya: Kenapa mereka?
Malaikat menjawab: Mereka adalah para wanita yang tidak mau
menyusui anak-anaknya (tanpa alasan syari). (HR. Al-Hakim.
Asy-Syaikh Muqbil rahimahullahu dalam Al-Jamiush Shahih berkata:
Ini hadits shahih dari Abu Umamah Al-Bahili radhiyallahu anhu.)
Sebab Mendapatkan Adzab Kubur Banyak sekali hal-hal yang
menyebabkan seseorang mendapatkan adzab kubur. Sampai-sampai
Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullahu dalam kitabnya Ar-Ruh
menyatakan: Secara global, mereka diadzab karena kejahilan mereka
tentang Allah Subhanahu wa Taala, tidak melaksanakan perintah-Nya,
dan karena perbuatan mereka melanggar larangan-Nya. Maka, Allah
Subhanahu wa Taala tidak akan mengadzab ruh yang mengenal-Nya,
mencintai-Nya, melaksanakan perintah-Nya, dan meninggalkan
larangan-Nya. Demikian juga, Allah Subhanahu wa Taala tidak akan
mengadzab satu badan pun yang ruh tersebut memiliki marifatullah
(pengenalan terhadap Allah) selama-lamanya. Sesungguhnya adzab
kubur dan adzab akhirat adalah akibat kemarahan Allah Subhanahu wa
Taala dan kemurkaan-Nya terhadap hamba-Nya. Maka barangsiapa yang
menjadikan Allah Subhanahu wa Taala marah dan murka di dunia ini,
lalu dia tidak
-
4
bertaubat dan mati dalam keadaan demikian, niscaya dia akan
mendapatkan adzab di alam barzakh sesuai dengan kemarahan dan
kemurkaan-Nya. (Ar-Ruh hal. 115) Di antara sebab-sebab adzab kubur
secara terperinci adalah sebagai berikut:
1. Kekafiran dan kesyirikan. Sebagaimana adzab yang menimpa
Firaun dan bala tentaranya. Allah Subhanahu wa Taala berfirman:
.
Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka, dan
Firaun beserta kaumnya dikepung oleh adzab yang amat buruk. Kepada
mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari
terjadinya kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): Masukkanlah Firaun
dan kaumnya ke dalam adzab yang sangat keras. (Ghafir: 45-46)
2. Kemunafikan Allah Subhanahu wa Taala berfirman:
Di antara orang-orang Arab Badui yang di sekelilingmu itu, ada
orang-orang munafik; dan (juga) di antara penduduk Madinah. Mereka
keterlaluan dalam kemunafikannya. Kamu (Muhammad) tidak mengetahui
mereka, (tetapi) Kamilah yang mengetahui mereka. Nanti mereka akan
Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada adzab
yang besar. (At-Taubah: 101)
3. Tidak menjaga diri dari air kencing dan mengadu domba
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
-
5
n
:
.
.
:
:
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam melewati dua kuburan. Beliau
Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya keduanya sedang
diadzab, dan tidaklah keduanya diadzab disebabkan suatu perkara
yang besar (menurut kalian). Salah satunya tidak menjaga diri dari
percikan air kencing, sedangkan yang lain suka mengadu domba antara
manusia. Beliau lalu mengambil sebuah pelepah kurma yang masih
basah, kemudian beliau belah menjadi dua bagian dan beliau
tancapkan satu bagian pada masing-masing kuburan. Para sahabat
bertanya: Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan hal ini?
Beliau menjawab: Mudah-mudahan diringankan adzab tersebut dari
keduanya selama pelepah kurma itu belum kering. (Muttafaqun alaih
dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma)
4. Ghibah Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, dia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
:
:
Tatkala Rabbku memirajkanku (menaikkan ke langit), aku melewati
beberapa kaum yang memiliki kuku dari tembaga, dalam keadaan mereka
mencabik-cabik wajah dan dada mereka dengan kukunya. Maka aku
bertanya: Siapakah mereka ini wahai Jibril? Dia menjawab: Mereka
adalah orang-orang yang memakan daging (suka mengghibah) dan
menjatuhkan kehormatan manusia. (HR. Ahmad, dishahihkan Al-Albani
rahimahullahu dalam Ash-Shahihah no. 533. Hadits ini juga
dicantumkan dalam Ash-Shahihul Musnad karya Asy-Syaikh Muqbil
rahimahullahu) Al-Hafizh Ibnu Rajab Al-Hanbali rahimahullahu
menyatakan: Sebagian ulama menyebutkan rahasia dikhususkannya
(penyebab adzab kubur) air kencing, namimah (adu domba), dan ghibah
(menggunjing). Rahasianya adalah bahwa alam kubur itu adalah tahap
awal alam akhirat. Di dalamnya terdapat beberapa contoh yang
akan
-
6
terjadi pada hari kiamat, seperti siksaan ataupun balasan yang
baik. Sedangkan perbuatan maksiat yang akan disiksa karenanya ada
dua macam: terkait dengan hak Allah Subhanahu wa Taala dan terkait
dengan hak hamba. Hak-hak Allah Subhanahu wa Taala yang pertama
kali akan diselesaikan pada hari kiamat adalah shalat, sedangkan
yang terkait dengan hak-hak hamba adalah darah. Adapun di alam
barzakh, yang akan diputuskan adalah pintu-pintu dari kedua hak ini
dan perantaranya. Maka, syarat sahnya shalat adalah bersuci dari
hadats dan najis. Sedangkan pintu tumpahnya darah adalah namimah
(adu domba) dan menjatuhkan kehormatan orang lain. Keduanya adalah
dua jenis perkara menyakitkan yang paling ringan, maka diawali di
alam barzakh dengan evaluasi serta siksaan karena keduanya.
(Ahwalul Qubur hal. 89)
5. Niyahah (meratapi jenazah) Dari Ibnu Umar radhiyallahu
anhuma, dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, beliau
bersabda:
Sesungguhnya mayit itu akan diadzab karena ratapan keluarganya.
(Muttafaqun alaih) Dalam riwayat lain dalam Shahih Muslim:
Mayit itu akan diadzab di kuburnya dengan sebab ratapan atasnya.
Jumhur ulama berpendapat, hadits ini dibawa kepada pemahaman bahwa
mayit yang ditimpa adzab karena ratapan keluarganya adalah orang
yang berwasiat supaya diratapi, atau dia tidak berwasiat untuk
tidak diratapi padahal dia tahu bahwa kebiasaan mereka adalah
meratapi orang mati. Oleh karena itu Abdullah ibnul Mubarak
rahimahullahu berkata: Apabila dia telah melarang mereka
(keluarganya) meratapi ketika dia hidup, lalu mereka melakukannya
setelah kematiannya, maka dia tidak akan ditimpa adzab sedikit pun.
(Umdatul Qari, 4/78) Adzab di sini menurut mereka maknanya adalah
hukuman. (Ahkamul Janaiz, hal. 41) Selain sebab-sebab di atas, ada
beberapa hal lain yang telah disebutkan dalam pembahasan
Macam-macam Adzab Kubur.
-
7
Apakah Adzab Kubur itu Terus-Menerus? Asy-Syaikh Muhammad bin
Shalih Al-Utsaimin rahimahullahu berkata: Jawaban terhadap
pertanyaan ini:
1. Adzab kubur bagi orang-orang kafir terjadi terus-menerus dan
tidak mungkin terputus karena mereka memang berhak menerimanya.
Seandainya adzab tersebut terputus atau berhenti, maka kesempatan
ini menjadi waktu istirahat bagi mereka. Padahal mereka bukanlah
orang-orang yang berhak mendapatkan hal itu. Maka, mereka adalah
golongan orang-orang yang terus-menerus dalam adzab kubur sampai
datangnya hari kiamat, walaupun panjang masanya.
2. Orang-orang beriman yang berbuat maksiat, Allah Subhanahu wa
Taala
mengadzab mereka dengan sebab dosa-dosanya. Di antara mereka ada
yang diadzab terus-menerus, ada pula yang tidak. Ada yang panjang
masanya, ada pula yang tidak, tergantung dosa-dosanya serta ampunan
Allah Subhanahu wa Taala. (Syarh Al-Aqidah Al-Wasithiyyah,
2/123)
Amalan yang Menyelamatkan dari Adzab Kubur Setelah
memberitahukan dahsyatnya adzab kubur dan sebab-sebab yang akan
menyeret ke dalamnya, baik melalui firman-Nya ataupun melalui lisan
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam yang mulia, dengan rahmat
dan keutamaan-Nya, Allah Subhanahu wa Taala juga memberitahukan
amalan-amalan yang akan menyelamatkan dari adzab kubur tersebut.
Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullahu berkata: Sebab-sebab yang akan
menyelamatkan seseorang dari adzab kubur terbagi menjadi dua:
1. Sebab-sebab secara global Yaitu dengan menjauhi seluruh sebab
yang akan menjerumuskan ke dalam adzab kubur sebagaimana yang telah
disebutkan. Sebab yang paling bermanfaat adalah seorang hamba duduk
beberapa saat sebelum tidur untuk mengevaluasi dirinya: apa yang
telah dia lakukan, baik perkara yang merugikan maupun yang
menguntungkan pada hari itu. Lalu dia senantiasa memperbarui
taubatnya yang nasuha antara dirinya dengan Allah Subhanahu wa
Taala, sehingga dia tidur dalam keadaan bertaubat dan berkemauan
keras untuk tidak mengulanginya bila nanti bangun dari tidurnya.
Dia lakukan itu setiap malam. Maka, apabila dia mati (ketika
tidurnya itu), dia mati di atas taubat. Apabila dia bangun, dia
bangun tidur dalam keadaan siap untuk beramal dengan senang hati,
karena Allah
-
8
Subhanahu wa Taala menunda ajalnya hingga dia menghadap Rabbnya
dan berhasil mendapatkan segala sesuatu yang terluput. Tidak ada
perkara yang lebih bermanfaat bagi seorang hamba daripada taubat
ini. Terlebih lagi bila dia berzikir setelah itu dan melakukan
sunnah-sunnah yang datang dari Rasulullah Shallallahu alaihi wa
sallam ketika dia hendak tidur sampai benar-benar tertidur. Maka,
barangsiapa yang Allah Subhanahu wa Taala kehendaki kebaikan
baginya, niscaya Allah Subhanahu wa Taala akan berikan hidayah
taufik untuk melakukan hal itu. Dan tiada kekuatan kecuali dengan
pertolongan Allah Subhanahu wa Taala.
2. Sebab-sebab terperinci Di antaranya:
a. Ribath (berjaga di pos perbatasan wilayah kaum muslimin)
siang dan malam.
Dari Fadhalah bin Ubaid radhiyallahu anhu, Rasulullah
Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Setiap orang yang mati akan diakhiri/diputus amalannya, kecuali
orang yang mati dalam keadaan ribath di jalan Allah Subhanahu wa
Taala. Amalannya akan dikembangkan sampai datang hari kiamat dan
akan diselamatkan dari fitnah kubur. (HR. At-Tirmidzi dan Abu
Dawud)
b. Mati syahid Dari Ubadah bin Ash-Shamit radhiyallahu anhu,
dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam:
:
Orang yang mati syahid akan mendapatkan enam keutamaan di sisi
Allah Subhanahu wa Taala: diampuni dosa-dosanya dari awal
tertumpahkan darahnya, akan melihat calon tempat tinggalnya di
surga, akan diselamatkan dari adzab kubur, diberi keamanan
-
9
dari ketakutan yang sangat besar, diberi hiasan dengan hiasan
iman, dinikahkan dengan bidadari, dan akan diberi kemampuan untuk
memberi syafaat kepada 70 orang kerabatnya. (HR. Ahmad,
At-Tirmidzi, Ibnu Majah. Al-Albani berkata dalam Ahkamul Janaiz
bahwa sanadnya hasan)
c. Mati pada malam Jumat atau siang harinya. Dari Abdullah bin
Amr bin Al-Ash radhiyallahu anhuma, dari Nabi Shallallahu alaihi wa
sallam, beliau bersabda:
Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jumat atau malamnya,
kecuali Allah akan melindunginya dari fitnah kubur. (HR. Ahmad dan
Al-Fasawi. Asy-Syaikh Al-Albani mengatakan dalam Ahkamul Janaiz
bahwa hadits ini dengan seluruh jalur-jalurnya hasan atau
shahih)
d. Membaca surat Al-Mulk Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma,
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Dia (surat Al-Mulk) adalah penghalang, dia adalah penyelamat
yang akan menyelamatkan pembacanya dari adzab kubur. (HR.
At-Tirmidzi, lihat Ash-Shahihah no. 1140) [dinukil dari Ar-Ruh
dengan sedikit perubahan] - Doa sebagaimana yang telah lalu, bahwa
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam berlindung dari adzab kubur
dan memerintahkan umatnya untuk berlindung darinya. Nikmat Kubur
Setelah mengetahui dan meyakini adanya adzab kubur yang demikian
mengerikan dan menakutkan, berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah yang
shahih, juga mengetahui macam-macamnya, penyebabnya, dan hal-hal
yang akan menyelamatkan darinya, maka termasuk kesuksesan yang
agung adalah selamat dari berbagai adzab tersebut dan mendapatkan
nikmat di dalamnya dengan rahmat-Nya. Allah Subhanahu wa Taala
berfirman:
-
10
Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang shalih
maka Rabb mereka memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya (surga).
Itulah keberuntungan yang nyata. (Al-Jatsiyah: 30)
.
Katakanlah: Sesungguhnya aku takut akan adzab hari yang besar
(hari kiamat), jika aku mendurhakai Rabbku. Barangsiapa yang
dijauhkan adzab daripadanya pada hari itu, maka sungguh Allah telah
memberikan rahmat kepadanya. Dan itulah keberuntungan yang nyata.
(Al-Anam: 15-16) Adapun nikmat kubur, di antaranya apa yang
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam beritakan dalam hadits
Al-Bara radhiyallahu anhu yang panjang:
a. mendapatkan ampunan dan keridhaan-Nya. Sebagaimana perkataan
malakul maut kepada orang yang sedang menghadapi sakaratul
maut:
Wahai jiwa yang tenang, keluarlah menuju ampunan Allah dan
keridhaan-Nya.
b. dikokohkan hatinya untuk menghadapi dan menjawab fitnah
kubur.
Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan
yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. (Ibrahim:
27)
c. Digelarkan permadani, didandani dengan pakaian dari surga,
dibukakan baginya pintu menuju surga, dilapangkan kuburnya, dan di
dalamnya ditemani orang yang tampan wajahnya, bagus penampilannya,
sebagaimana yang Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam kabarkan
dalam hadits Al-Bara yang panjang:
-
11
.
:
.
:
:
.
:
.
:
Maka gelarkanlah permadani dari surga, dandanilah ia dengan
pakaian dari surga. Bukakanlah baginya sebuah pintu ke surga, maka
sampailah kepadanya bau wangi dan keindahannya. Dilapangkan
kuburnya sejauh mata memandang, kemudian datang kepadanya seorang
yang tampan wajahnya, bagus pakaiannya, wangi baunya. Lalu dia
berkata: Berbahagialah dengan perkara yang menyenangkanmu. Ini
adalah hari yang dahulu kamu dijanjikan. Dia pun bertanya: Siapa
kamu? Wajahmu adalah wajah orang yang datang membawa kebaikan. Dia
menjawab: Aku adalah amalanmu yang shalih (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Taala meneguhkan hati kita di atas
kalimat tauhid hingga akhir hayat kita dan menyelamatkan kita dari
berbagai fitnah (ujian) dunia dan fitnah kubur, serta memasukkan
kita ke dalam jannah-Nya. Amin ya Rabbal alamin. DOA BERLINDUNG
DARI AZAB KUBUR
Rasulullah s.a.w sentiasa memohon dari Allah perlepasan dari
azab kubur setiap kali
selepas sembahyang.
:
: ((
))
Rasulullah s.a.w sentiasa berdoa: Ya Allah, aku berlindung
denganMu dari azab kubur,
dari azab api neraka, dari fitnah kehidupan dan kematian dan
dari fitnah al-Masih ad-
Dajjal.
-
12
MISTERI.. di ALAM KUBUR Jika kita memasuki daerah pekuburan dan
melayangkan pandangan pada kuburan-kuburan yang tersusun rapi, maka
kita akan mendapati keheningan dan sunyi yang berkepanjangan. Tak
terdengar sedikitpun suara, meski banyak yang tinggal disitu.
Kuburan-kuburan yang berjejer rapat, sementara dahulu mereka
tinggal berjauhan, tidak saling mengenal antara satu dengan yang
lainnya. Ada anak kecil yang masih menyusui, ada orang kaya, ada
juga orang yang tak punya. Ada orang yang tua renta, dan ada pula
anak muda. Namun, apakah gerangan yang terjadi pada mereka? Banyak
diantara kita tidak mengetahui Misteri Alam Kubur. Oleh karena itu,
kali ini kami akan mengajak anda untuk menjelajahi alam kubur
sebagaimana yang telah dikabarkan oleh rasulullah -Shollallahu
alaihi wasallam- berdasaarkan wahyu dari Allah Subhanahu Wa Taala-,
bukan dari takhayyul yang dibuat-buat oleh manusia :. Uraian
lengkap Hadits Shohih yang panjang dibawah ini. Al-Barra bin
Azib-radhiyallahu anhu- dia berkata,: Kami pernah mengiringi
jenazah seorang dari sahabat anshar. Tatkala kami tiba di kuburan,
ternyata penggalian lahat belum selesai. Akhirnya Rasulullah
-Shollallahu alaihi wasallam-duduk (menghadap kiblat), dan kami pun
duduk di sekelilingnya. seolah-olah ada burung diatas kepala kami
yang hinggap (karena dalam keadaan diam dan tenang). Rasulullah
-Shollallahu alaihi wasallam- memegang kayu yang beliau pukulkan ke
tanah.(Beliau memandang ke langit lalu memandang ke tanah, lalu
beliau mendongakkan kepalanya dan menundukkannya tiga kali).
Kemudian beliau bersabda,
Berlindunglah kalian kepada Allah dari siksa kubur. Diucapkan
dua atau tiga kali. (Kemudian Rasulullah bersabda,
Ya Allah aku berlindung kepadamu dari azab kubur).tiga kali.
Kemudian bersabda, Sesungguhnya seorang hamba yang mumin apabila
meninggal dunia dan menghadapi akhirat maka turunlah para malaikat
dari langit. Wajahnya putih seakan-akan di wajah mereka itu
matahari. Mereka membawa kain kafan diantara kafan-kafan surga dan
hanuth (parfum) diantara parfum-parfum surga hingga mereka duduk
dari tempat yamg jaraknya sejauh mata memandang. Kemudian datanglah
malaikat maut -Alaihis Salam- hingga duduk di sisi kepalanya lalu
dia berkata, Wahai jiwa yang baik (dalam sebuah riwayat: yang
tenang) keluarlah menuju kepada ampunan Allah dan keridhoan-Nya.
(Rasulullah bersabda), Maka keluarlah ruh itu mengalir
-
13
seperti tetesan air dari wadahnya, lalu malaikat itu
mengambilnya. Apabila malaikat maut telah mengambilnya, maka para
malaikat itu tidak membiarkannya berada di tangan malaikat maut
sekejap mata pun hingga mereka mengambilnya, lalu mereka meletakkan
di dalam kafan dan parfum tersebut.(Maka itulah makna firman Allah
-Taala-,
......
Dia diwafatkan oleh malaikat-malaikat kami; dan
malaikat-malaikat kami itu tidak melalaikan kewajibannya. (QS. Al
Anam:61) Semerbak bau wangi seperti misik paling wangi yang
didapati di muka bumi. Lalu mereka membawanya naik. Tidaklah mereka
melewatkan ruh itu di hadapan sekumpulan para malaikat melainkan
para malaikat itu mengatakan, Siapakah ruh yang wangi ini? Mereka
menjawab, Fulan bin Fulan -disebut dengan nama-nama terbaik yang
dulu mereka menyebutnya ketika di dunia- hingga mereka sampai di
langit dunia. Lalu mereka minta agar pintu dibukakan untuk ruh itu.
Maka dibukakan untuk mereka. Lalu para malaikat muqarrabun dari
semua sisi langit itu mengantarkannya sampai ke langit yang
berikutnya hingga berakhir di langit yang ke tujuh. Maka Allah
-Taala- berfirman, Tulislah untuk hamba-Ku di Illiyyin..
Tahukah kamu apakah Illiyyin itu? (yaitu) Kitab yang bertulis.
Yang disaksikan oleh malaikat-malaikat yang didekatkan (kepada
Allah). (QS. Al-Muthoffifin:19-21). Maka ditulislah kitabnya di
Illiyyin. (Kemudian Allah berfirman lagi), Kembalikanlah ia ke
bumi. sesungguhmya Aku (berjanji kepada mereka bahwa) dari bumilah
Aku menciptakan mereka dan dari sana Aku kembalikan mereka, dan
dari sana pula Aku mengeluarkan mereka lagi di kali yang lain. Maka
(ia dikembalikan ke bumi, dan) dikembalikan ruhnya itu ke dalam
jasadnya.(Kata beliau -Shollallahu alaihi wasallam-, sesungguhnya
ia mendengar suara sandal orang-orang yang mengantarnya, apabila
mereka pulang meninggalkannya). Lalu ia didatangi oleh dua malaikat
(yang keras hardikannya) seraya menghardiknya dan mendudukkannya.
Lalu kedua malaikat itu bertanya kepadanya, Siapa Rabbmu? Maka ia
menjawab, Rabbku adalah Allah. Keduanya bertanya lagi, Apa agamamu?
Dia menjawab, Agamaku Islam. Lalu keduanya bertanya lagi, Siapakah
orang yang diutus oleh Allah kepada kalian itu? Dia menjawab,
Beliau adalah utusan Allah. Lalu keduanya bertanya lagi kepadanya,
Apa saja amalanmu?Dia menjawab, Aku membaca Kitabullah, lalu aku
beriman kepadanya, dan membenarkannya. Lalu malaikat itu bertanya
lagi, Siapa Rabbmu? dan apa agamamu? dan siapa nabimu? Itulah akhir
fitnah (ujian) atau pertanyaan yang diajukan kepada seorang mumin.
Maka itulah makna firman Allah -Taala-,
-
14
Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan
yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.
(QS.Ibrahim: 27) Lalu ia menjawab, Rabbku adalah Allah; agamaku
Islam, dan nabiku adalah Muhammad -Shollallahu alaihi wasallam-.
Maka ada Penyeru (Allah) yang menyeru dari langit dengan
mengatakan, Telah benar hamba-Ku. maka bentangkanlah permadani dari
jannah (surga) dan kenakanlah untuknya dari pakaian jannah, serta
bukakanlah untuknya pintu ke jannah. Lalu sampai kepadanya hawa
jannah dan bau wanginya, dan diluaskan kuburnya sejauh mata
memandang. Datanglah kepadanya (di dalam sebuah riwayat:
didatangkan kepadanya dalam bentuk) seorang laki-laki yang tampan
wajahnya bagus pakaiannya, dan wangi baunya, lalu orang itu
mengatakan, Berbahagialah dengan apa yang membuatmu senang,
(berbahagialah dengan keridhan dari Allah -Taala-dan jannah yang di
dalamnya ada nikmat-nikmat yang abadi). Ini adalah hari yang
dijanjikan kepada engkau. Lalu ia mengatakan kepadanya, (Engkau
telah diberi kabar gembira oleh Allah dengan kebaikan) Siapakah
engkau ini? wajahmu menunjukkan wajah orang yang datang dengan
kebaikan. Orang itu menjawab, Aku adalah amalanmu yang shalih (Demi
Allah tidaklah aku mengetahuimu, kecuali engkau orang yang
bersegera melakukan ketaatan kepada Allah. Maka Allah membalasmu
dengan yang terbaik). Kemudian dibukakanlah untuknya pintu jannah
dan pintu neraka. Lalu dikatakan kepadanya, Inilah tempat tinggalmu
jika engkau durhaka kepada Allah. Kemudian Allah menggantikanmu
dengan yang itu (jannah). Saat ia melihat apa yang ada di dalam
jannah, ia mengatakan, Ya Rabbi, segerakanlah datangnya hari kiamat
agar aku pulang lagi kepada keluargaku dan hartaku. (Lalu dikatakan
kepadanya:tenanglah). Lanjut beliau -Shollallahu alaihi wasallam-
bersabda , Sesungguhnya seorang hamba yang kafir (di dalam sebuah
riwayat, yang fajir/durhaka) apabila ia meninggal dunia dan
menghadapi akhirat, turunlah kepadanya para malaikat dari langit
(yang keras lagi kejam) yang berwajah hitam-hitam. Mereka membawa
pakaian kasar (dari neraka). lalu mereka duduk dari tempatnya
sejauh mata memandang. kemudian datanglah malaikat maut hingga
duduk di sisi kepalanya lalu ia berkata, Wahai jiwa yang jelek!
Keluarlah menuju kemurkaan Allah dan kemarahannya! Maka
tercerai-berai ruh itu di dalam jasadnya, kemudian dicabut seperti
dicabutnya besi berduri (banyak cabangnya) dari bulu yang basah
lalu tertarik putus bersamanya urat-urat dan pembuluhnya. (Kemudian
ia dilaknat oleh setiap malaikat yang ada di antara langit dan bumi
dan semua malaikat yang ada di langit; ditutuplah pintu-pintu
langit. Tidak ada di antara malaikat penjaga pintu itu, kecuali
mereka memohon kepada Allah agar ruh itu jangan dinaikkan melalui
tempat mereka). Lalu malaikat maut mangambilnya. Apabila malaikat
maut telah
-
15
mengambilnya, maka para malaikat itu tidak membiarkannya berada
di tangannya sekejap mata pun hingga mereka mengambilnya, lalu
mereka meletakkannya di dalam kafan tersebut. Maka keluarlah dari
ruh itu bau busuk seperti bangkai paling busuk yang didapati di
muka bumi. Kemudian mereka membawanya naik. Tidaklah mereka
melewatkan ruh itu di hadapan sekumpulan para malaikat, melainkan
para malaikat itu mangatakan, Siapakah ruh yang sangat busuk ini?
Mereka menjawab, Fulan bin Fulan disebut dengan nama-nama terburuk
yang dulu mereka menyebutnya ketika di dunia hingga mereka sampai
di langit dunia. Lalu mereka minta agar pintu dibukakan untuk ruh
itu. Namun tidak dibukakan untuknya. Kemudian Rasulullah
-Shollallahu alaihi wasallam- membaca ayat,
Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami dan
menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan
bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga,
hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah kami memberi
pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan. (QS.
Al-Araf:40) Allah berfirman, Tulislah kitabnya di Sijjin, di bumi
yang paling bawah. (Kemudian Allah berfirman lagi), Kembalikanlah
ia ke bumi. Sesungguhmya Aku (berjanji kepada mereka bahwa) dari
bumilah Aku menciptakan mereka dan dari sana Aku kembalikan mereka,
dan dari sana pula Aku mengeluarkan mereka lagi di kali yang lain.
Maka dilemparkan ruh (dari langit) dengan lemparan (yang membuat
ruh itu kembali ke dalam jasadnya). Kemudian Rasulullah
membaca,
......
Barangsiapa yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah, Maka
adalah ia seolah-olah jatuh dari langit, lalu disambar oleh burung,
atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh. (QS. Al-Hajj: 31) Lalu
dikembalikan ruh itu ke dalam jasadnya. (Kata beliau -Shollallahu
alaihi wasallam-, Sesungguhnya ia mendengar suara sandal
orang-orang yang mengantarkannya apabila mereka pulang
meninggalkannya). Lalu ia didatangi oleh dua malaikat (yang keras
hardikannya), lalu keduanya menghardiknya dan mendudukkannya.
Kemudian kedua malaikat itu bertanya kepadanya, Siapa Rabbmu? Maka
ia menjawab, Haahhah, saya tidak tahu. Keduanya bertanya lagi, Apa
agamamu? Dia menjawab, Haah hah, saya tidak tahu. Lalu keduanya
bertanya lagi, apa komentarmu tentang
-
16
orang yang diutus oleh Allah kepada kalian itu? Dia tidak tahu
namanya. Lalu dikatakan kepadanya, Muhammad!? Maka ia menjawab,
Haahhah, saya tidak tahu (saya mendengar orang mengatakan begitu.
Lalu dikatakan kepadanya, Engkau tidak tahu, dan tidak membaca?
Maka ada penyeru yang menyeru dari langit dengan mengatakan, Dia
dusta. Maka bentangkanlah permadani dari neraka dan bukakanlah
untuknya pintu ke neraka. Lalu sampailah kepadanya panas neraka dan
hembusan panasnya. Disempitkan kuburnya hingga bertautlah tulang
rusuknya karenanya. Datanglah kepadanya (di dalam sebuah riwayat:
didatangkan kepadanya dalam bentuk) seorang laki-laki yang buruk
wajahnya buruk pakaiannya dan busuk baunya. Lalu orang itu
mengatakan, Aku kabarkan kepadamu tentang sesuatu yang membuatmu
menderita. Inilah hari yang dijanjikan kepadamu. Lalu ia mengatakan
kepadanya, (Engkau telah diberikan kabar jelek oleh Allah).
Siapakah engkau ini? Wajahmu menunjukkan wajah orang yang datang
dengan kejelekan. Orang itu menjawab, Aku adalah amalanmu yang
buruk. (Demi Allah, tidaklah aku mengetahuimu, kecuali engkau
adalah orang yang berlambat-lambat dari melakukan ketaatan kepada
Allah dan bergegas kepada kemaksiatan kepada Allah. Maka Allah
membalasmu dengan yang terburuk). Kemudian didatangkan kepadanya
seorang yang buta, tuli lagi bisu dengan membawa sebuah palu besar
di tangannya! Kalau saja palu itu dipukulkan kepada gunung, tentu
gunung itu menjadi debu. maka orang itu memukulkan palu itu
kepadanya hingga ia menjadi debu. Kemudian Allah mengembalikannya
lagi seperti semula. Lalu orang itu memukulnya sekali lagi hingga
ia memekik keras dengan teriakan yang bisa didengar oleh segala
yang ada, kecuali manusia dan jin. Kemudian dibukakan pintu neraka
untuknya dan dibentangkan permadani dari neraka). Maka ia
berkata:Ya Rabbi! janganlah Engkau datangkan hari kiamat itu! (HR.
Abu Dawud dalam Sunan-nya (4753), Al-Hakim dalam Al-Mustadrok
(107), Ath-Thoyalisiy dalam Al-Musnad (753), dan Ibnu Abi Syaibah
dalam Al-Mushonnaf (12059). Hadits ini di-shohih-kan oleh Syaikh
Al-Albaniy dalam Takhrij Al-Misykah (1630)) Demikianlah perjalanan
kita kali ini. Semoga bisa menjadi nasihat bagi kita sebagai calon
penghuni kubur yang akan segera menyusul orang-orang yang ada dalam
liang lahat. Maka persiapkanlah imanmu dan amal sholihmu dengan
mempelajarilah agamamu sehingga engkau menjadi orang-orang yang
selamat dari hardikan malaikat, dan himpitan kubur yang gelap.
Ingatlah dunia dan umurmu singkat !!