PORT & SERVICES PT KRAKATAU BANDAR SAMUDERA e o .- ••••• ~ 0 .- ~ 't- •.• •~ cost escopek index retention e g> avoidance Q) r I 5 event nt X 0~ business :2 prioritization (.) III method unana ement ttS opportunity resource •.• ~ treatment~ plan impact ~; standard ~ ~ knowledge g E project ..! Q. E - www.cigadingport.com
25
Embed
avoidance event businessnana ementcigadingport.com/uploads/pedoman_mr.pdf · berkesinambungan sesuai dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Untuk menerapkan manajemen risiko
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PORT & SERVICESPT KRAKATAU BANDAR SAMUDERA
eo.-•••••~ 0.- ~'t- •.••~ cost escopek index retention e g>
avoidance Q) rI5 event nt X 0~business :2 prioritization (.) III method
unana ementttS opportunity resource •.•~ treatment~ plan impact ~; standard~ ~ knowledge g E project
KEBIlAKAN DAN KOMITMEN DIREKSI PT KRAKATAU BANDAR SAMUDERA
KebijakanTerjadinya suatu risiko akan menghambat pencapaian visi dan misi perusahaan, sehingga perluterus dibangun budaya sadar risiko untuk memastikan bahwa seluruh fungsi dan aktifitas bisnis diPT Krakatau Bandar Samudera menerapkan manajemen risiko secara terintegrasi danberkesinambungan sesuai dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.Untuk menerapkan manajemen risiko secara efektif, efisien, dan konsisten, Direksi menetapkanKebijakan Manajemen Risiko yang harus dilaksanakan oleh setiap unit kerja maupun Tim yangdibentuk oleh Direksi, sebagai berikut :
1. Melakukan identifikasi risiko dan sumber risiko (penyebab) pada setiap unit kegiatanbisnis perusahaan.
2. Mengukur tingkat risiko berdasarkan kemungkinan kejadian dan dampak risiko sesuaiketentuan yang telah ditetapkan perusahaan.
3. Menyusun rencana pengendalian risiko yang efisien dan efektif, serta melaksanakannyasecara konsisten berdasarkan prioritas yang telah ditetapkan.
4. Melakukan pemantauan atas aktifitas pengendalian risiko secara berkelanjutan danberkesinambungan.
5. Melakukan proses komunikasi dan pelaporan kegiatan pengelolaan risiko disetiap unitkerja dan di tingkat perusahaan.
Komitmen Direksi1. Manajemen risiko merupakan tuntutan bisnis perusahaan yang harus dijalankan secara
efektif dan konsisten untuk menjamin kelangsungan dan pertumbuhan bisnis perusahaan.2. Risiko-risiko strategis akan menjadi perhatian Direksi untuk dilakukan langkah-Iangkah
mitigasi dan kemajuannya dimonitor secara rutin.3. Peningkatan kompetensi dan kesadaran seluruh jajaran Manajemen dan karyawan
terhadap pelaksanaan manajemen risiko menjadi hal penting untuk menjadi perhatian.
Cilegon, Desember 2017PT KRAKATAUBANDAR SAMUDERA
DIREKSI foDwi Soeh
Direktur OperasiDavid Rahadian
Direktur Komersial dan PU~ (
Manajemen Risiko - 2017
user
Typewritten Text
27
user
Typewritten Text
user
Typewritten Text
user
Typewritten Text
PORT & SERVICES. PANDUAN PRAKTIS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PT KBS
MANFAAT PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
1. Mendukung penerapan Sistem Manajemen Krakatau Bandar Samudera (SMKBS)
sesuai prinsip-prinsip Good Krakatau Bandar Samudera Governance (GKBSG).
2. Meningkatkan nilai perusahaan dimata pelanggan, kreditur, pemegang saham
maupun investor, melalui :
a. Pemeliharaan tingkat risiko aktifitas yang dapat diterima.
b. Upaya mengurangi kemungkinan kejadian yang berpotensi menghambat upaya
pencapaian sasaran.
c. Pengendalian secara efektif dampak risiko untuk meminimalkan tingkat
kerugian yang akan timbul seandainya risiko terjadi.
d. Pemanfaatan secara efektif setiap peluang penciptaan nilai perusahaan.
3. Memudahkan proses pengembalian keputusan manajemen dalam setiap tahap
kegiatan.
Manajemen Risiko - 2017 ii
PORT & SERVICESPANDUAN PRAKTIS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PT KBS
IMPLlKASI GCG (Good Corporate Govenance)DAN
ERM (Enterprise Risk Management)
Penerapan manajemen risiko di suatu organisasi perusahaan tidak terlepas dari praktik GCG
secara keseluruhan di perusahaan tersebut. GCG diharapkan dapat menciptakan nilai
perusahaan (value of the firm) secara berkesinambungan melalui pola pertumbuhan yang
sehat dalam jangka panjang.
Untuk mencapai hal tersebut, mereka harus mampu mengelola risiko bisnis secara cermat,
sistematis dan efektif melalui penerapan manajemen risiko terpadu (Enterprise Risk
Management atau disingkat ERM) sehingga memiliki kapasitas cukup dalam mengantisipasi
risiko sisi atas - atau sering disebut sebagai risiko karena kegagalan perusahaan dalam
memanfaatkan kesempatan yang ada (good things do not happen) maupun risiko sisi bawah
atau sering disebut sebagai risiko karena kegagalan perusahaan dalam menghindari
peristiwa yang berdampak buruk danjatau dalam memitigasi dampak buruk tersebut (bad
things that happen) terhadap pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.
Manajemen Risiko - 2017 iii
PORT & SERVICESPANDUAN PRAKTIS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PT KBS
MANAlEMEN RISIKO DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Manajemen risiko mencegah proses pengambilan keputusan dalam kondisi yang penuh
ketidakpastian (Uncertainty).
Under Certainty-100% confidence about an event,issues and action items
-"Known Knowns"
Under Risk-Known probabilities and impacts-"known unknowns"
Under Uncertainty-No Known Probabilities
-"Unknown unknowns"
Manajemen Risiko - 2017 iv
PORT & SERVICESPANDUAN PRAKTIS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PT KBS
- - - - -- --- ------------------------
DAFTAR ISI
KEBIJAKAN DAN KOMITMEN DIREKSI PT KRAKATAU BANDAR SAMUDERA i
MANFAAT PENERAPANMANAJEMENRISIKO ii
IMPLIKASI GCG (Good Corporate Govenance) DAN ERM (Enterprise Risk Management) . iii
MANAJEMENRISIKO DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN iv
DAFTAR 151 v
VISI, MISI, DAN NILAI BUDAYA PERUSAHAAN vi
BAGIAN I : PENGERTIAN DAN KONSEPDASAR MANAJEMENRISIKO 1
A. Pengertian Manajemen Risiko 1
B. Konsep Dasar Manajemen Risiko 4
BAGIAN II : PROSESMANAJEMENRISIKO 6
A. Penetapan Tujuan 6
B. Identifikasi Risiko 6
C. Pengukuran dan Penilaian Risiko 7
D. Pengendalian Risiko dan Penentuan Alternatif Respon atas Risiko 11
E. Pelaporan 12
F. Pemantauan Risiko 13
BAGlAN III : STANDAR FORMULIR YANG DlGUNAKAN 14
A. Form 1: Identifikasi Risiko 14
B. Form 2: Pengendalian Risiko 14
C. Form 3: Pelaporan Analisa Risiko (Single Page Display) 15
D. Form 4: Pemantauan dan Rencana Tindak Lanjut.. 15
E. Form 5: Analisa Risiko Proposal (Manfaat VS Risiko) 16
BAGIAN IV : PETUNJUKPENGISIAN FORMUUR. 17
Manajemen Risiko - 2017 v
PORT & SERVICESPANDUAN PRAKTIS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PT KBS
VISI, MISI, DAN NILAI BUDAYA PERUSAHAAN
VISI Menjadi Badan Usaha Pelabuhan terkemuka di Indonesia.
MISI Berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dan bermanfaat
dalam industri kepelabuhanan dan yang terkait bagi Stakeholder serta
lingkungan sekitar.
NILAI BUDAYA PERUSAHAAN
Intact Sincerity
Dengan senantiasa menunjukan sikap, perilaku atau tindakan :
1. Bekerja sebagai ibadah dengan dijiwai keimanan dan ketakwaan yang tinggi kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
2. Berdo'a sebelum bekerja dan senantiasa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atau
hasil yang diperoleh dengan tetap berusaha untuk meningkatkan hasil yang lebih baik.
Competence
Dengan senantiasa menunjukan sikap, perilaku atau tindakan :
1. Bertekad untuk selalu menjadikan perusahaan memiliki keunggulan terbaik dibidang
usaha kepelabuhanan.
2. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan karakter yang unggul.
3. Saling berbagi informasi, pengetahuan dan gagasan baru guna meningkatkan keahlian
secara kolektif.
Integrity
Dengan senantiasa menunjukan sikap, perilaku atau tindakan :
1. Memiliki komitmen yang tinggi untuk menjalankan setiap ketentuan, kesepakatan,
janji dan standar etika yang berlaku.
2. Bertekad untuk mewujudkan transparansi, tanggung jawab, keadilan, dan indepedensi
dalam memperlakukan setiap karyawan, pelanggan, pemasok, mitra kerja dan
stakeholder lainnya.
Manajemen Risiko - 2017 vi
PORT & SERVICES"
PANDUAN PRAKTIS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PT KBS
Reliability
Dengan senantiasa menunjukan sikap, perilaku atau tindakan :
1. Memberikan kinerja yang unggul : tepat mutu, tepat waktu, tepat biaya dan aman.
2. Peduli terhadap masalah atau kebutuhan pelanggan.
3. Menekankan kerjasama Tim.
4. Memperhitungkan setiap risiko yang dapat muncul dalam setiap kegiatan dan
melakukan tindakan antisipasi untuk mengurangi atau mengalihkan dampak
negatifnya.
5. Bertekad untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, selamat, dan
sehat.
Innovative
Dengan senantiasa menunjukan sikap, perilaku atau tindakan :
1. Mencari ide-ide atau cara-cara baru dalam setiap bidang pekerjaan yang diembannya.
2. Melakukan benchmarking terhadap perusahaan-perusahaan yang unggul agar kinerja
terbaik dapat dipertahankan dan ditingkatkan.
3. Selalu menetapkan sasaran kinerja yang menantang dan lebih baik dari kinerja
sebelumnya atau dari kinerja pesaing.
4. Menyadari bahwa kesalahan atau kegagalan merupakan bagian dari kesempatan
untuk belajar dan perbaikan diri.
5. Bersikap terbuka terhadap setiap masukan yang konstruktif serta siap menerima dan
melakukan perubahan untuk kinerja yang lebih baik.
Manajemen Risiko - 2017 vii
PORT & SERVICESPANDUAN PRAKTIS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PT KBS
BAGIAN I : PENGERTIAN DAN KONSEP DASAR MANAJEMEN RISIKO
A. Pengertian Manajemen Risiko
? Risiko, adalah suatu potensi kejadian terkait dengan adanya ketidakpastian yang
berpengaruh negative terhadap pencapaian visi, misi, sasaran, dan target
perusahaan atau unit organisasi.
? Manajemen Risiko, adalah sebuah proses terus-menerus yang diinisiatifi oleh
Direksi perusahaan dan dijalankan dengan melibatkan semua unsur dalam entitas
perusahaan untuk meminimalkan pengaruh negative dari berbagai potensi risiko
sehingga memberikan jaminan yang lebih pasti dan terukur dalam pencapaian
tujuan perusahaan.
r Manajemen Risiko (COSO - The Commite of Sponsoring Organizations ofthe Tradeway Commision) : " .. Enterprise Risk Management (ERM) adalah
suatu proses, yang dipengaruhi oleh menejemen, board of directors, dan personel
lain dari suatu organisasi, diterapkan da/am setting strategi, dan mencakup
organisasi secara keselutuhen: didisain untuk mengidentifikasi kejadian potensial
yang mempengaruhi suatu organisasi, mengelola risiko dalam to/eransi suetuorganisasi, untuk memberikan jaminan yang cukua pantas berkaitan dengan
pencapaian tujuan organisasi. (C050, COSO Enterprise Risk Management-
Integrated Framework.C050, 2004).
? Management Risiko (ISO 31000 - Risk Management-principles andguidelines) : "kegiatan terkoordinir untuk mengarahkan dan mengendalikan
sebuah organisasi berkaitan dengan risiko".
? Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management, PRM) adalah
manajemen risiko yang berfokus pada kegiatan berupa proyek pembangunan
infrastruktur (investasi) atau pengembangan bisnis/pelayanan jasa. Prinsip dan
dasar implementasi manajemen risiko proyek adalah sama dengan implementasi
manajemen rlslko perusahaan (Enterprise RiskManagement, ERM), perbedaannya
ManajemenRisiko -2017 1
PORT & SERVICESPANDUAN PRAKTIS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PT KBS
hanya pada pendekatan-pendekatan teknis implementasinya yang disebabkan
perbedaan sifat aktifitas dan kepentingan atas aktifitas kerja tersebut. Proyek
merupakan sebuah aktifitas berupa serangkaian pekerjaan yang terbatas waktu
dan sumberdaya, yang tertuang di dalam kontrak atau anggaran. Keputusan
pelaksanaanproyek umumnya ditentukan oleh pertimbangan kelakannya.
Keterlibatan perusahaan di dalam proyek dapat sebagai pemilik (Project Ownen
atau sebagai Pemberi Jasa (Service Providef). Kepentingan pemilik di dalam
proyek investasi umumnya menyangkut : kualitas, waktu, dan biaya, sedangkan
kepentingan Pemberi Jasa umumnya keuntungan (profit), pertumbuhan (growth),
dan nama baik (image).
Analisis risiko pada tahap ini dapat dikategorikan sabagai analisa terhadap
proposal proyek yang dilakukan untuk mendapatkan peta risiko, posisi strategis
proyek bagi perusahaan, serta rencana pengendalian terhadap risiko yang
kemungkinan dapat berlanjut hingga tahap realisasi.
Analisis pada tahap proposal lebih diarahkan kepada pertimbangan menyetujui
atau tidak menyetujui realisasi proyek dilihat dari sisi risiko. Metode analisis
ditekankan pada perbandingan antara manfaat dan risiko yang melekat pada
proyek tersebut. Apabila risiko yang teridentifikasi dan sudah dimitigasi sangat
signifikan disbanding manfaat yang diperoleh dari proyek tersebut, maka dapat
diputuskan untuk tidak melanjutkan ke realisasi proyek.
Metode analisis pada tahap realisasi diupayakan secaramaksimal untuk memitigasi
semua risiko sehingga dapat mempertahankan kelayakan proyek. Analisa
manajemen risiko proyek dapat dilakukan bersama UPR dengan unit kerja/tirn
terkait. Hasil analisa dilaporkan ke direksi.
Teknis identifikasi serta pengukuran dan penilaian tersebut dapat dilakukan baik
untuk risiko proposal maupun risiko realisasi.
Manajemen Risiko - 2017 2
PORT & SERVICESPANDUAN PRAKTIS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PT KBS
Analisa risiko pada tahap proyek adalah dengan melakukan identifikasi dan
membandingkan Manfaat dengan Risikoseperti dalam tabel di bawah ini :
Aspek Manfaat RisikoStrategis 1. Profitabilitas 1. Kompetisi Usaha
2. Image/Nama Baik 2. Kecukupan Modal3. Pengembangan Pasar 3. Investasi Strateqis4. Ketanqsunoan Janoka Panianq 4. Teknoloci5. ....................................... 5. Inovasi6.........................................6. Kebijakan
Kepatuhan l. Keselarasandengan Tujuan, Visi dan Misi 1. Financial Reporting Litigation2. Pemenuhan syarat hukum 2. Legal Action3. Hubunqan dengan Penyelenggaraan 3. Isi Perjanjian4. ...................................... 4. ............................5. ...................................... 5. ............................
Manajemen Risiko - 2017 3
PORT & SERVICESPANDUAN PRAKTIS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PT KBS
B. Konsep Dasar Manajemen Risiko1. Komponen Manajemen Risiko Risiko
Manajemen Penyusunan :::>w w 0:~ ~ Kebijakan/Prosedur UJw W 0-
<C Keras: <C :3z z« Teknologi Informasi & « Pelaksanaan : Z~ ~ Vi« Prasarana Fisik Vl Identifikasi & <t:
Z lainnya w Pengukuran Risiko ~Vl Vi« 0 (Inhern)a:: :..:
« a:: <t:Vl
0... ~«a:: Pen ndalian:0...
Penetapan Respon &Evaluasi/Pemantauan
~RisikoTerkendali &
~Risiko Residual
2. Kerangka Manajemen Risiko (COSO)
Penerapan Manajemen Risiko merupakan interkorelasi antara :
a. 4 (Empatl Tujuan Entitas : Strategic, Operations, Reporting, dan
Compliance.
b. 8 (Delapanl Langkah Proses: Internal Environment, Objective Setting,
Event Identification, Risk Assessment, Risk Response, Control Activities,
Information & Communication, Monitoring.
c. Meliputi Seluruh Unit Perusahaan : Perusahaan (RJPP,RKAP), Direksi, Sub
direktorat (Subdit), Divisi, Bidang dan Bagian.
ManajemenRisiko -2017 4
PORT & SERVICESPANDUAN PRAKTIS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PT KBS
3. Matriks Kerja Penerapan Manajemen Risiko PT KBS
DIREKSI RISK OWNER
RisikoUnitKerja/Proyek
PengukuranRisikoUnit
Kerja/Proyek
RencanaPengendalian
Risiko
Manajemen Risiko - 2017 5
PORT & SERVICESPANDUAN PRAKTIS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PT KBS
BAGIAN II: PROSES MANAJEMEN RISIKO
A. Penetapan TujuanAdalah merupakan bagian proses melakukan identifikasi sasaran dan tujuan dari suatukegiatan pada unit kerja atau fungsi tertentu.
B. Identifikasi RisikoBagian proses untuk mengidentifikasi kejadian-kejadian potensial yang berdampak negatifbagi pencapaian tujuan perusahaan.
Pengidentifikasian risiko dilakukan unit kerja danjatau Tim yang dibentuk oleh Direksi.Pengidentifikasian dilakukan setelah dilakukan penetapan tujuan, denganmenginventarisasi jenis-jenis risiko sesuai aspeknya dan sumber penyebab munculnyarisiko beserta dampak yang ditimbulkan. Aspek-aspek risiko secara umum diklasifikasikanatas : Aspek Strategis, Aspek Operasional, Aspek Finansial, dan Aspek Compliance. Jenis-jenis risiko sesuai aspeknya adalah seperti tabel berikut :
ASPEKRISIKO
JENIS RISIKO
ASPEKSTRATEGIS
DEFlNISI
Aspek risiko yang berka itan denganpenerapan strategi yang kurang tepat,keputusan usaha yang tidak seseuai, danatau kegagalan dalam menanggapiperubahan-perubahan eksternal.Yaitu risiko yang akan berdampak padaterganggunya program/proyek strategis danjangka panjang perusahaan (Going Concern).
Aspek yang berkaitan dengan kesalahanyang melibatkan manusia, system, teknologi,proses operasi, serta kondisi eksternal.Yaitu risiko yang dapat menyebabkanterganggunya operasional perusahaan.
a.Pengadaanb. Fraud Riskc. Inter-carrier riskd. Kepuasan Pelanggane. Pengembangan Produk
ASPEKFINANSIAL
ASPEKCOMPLIANCE(HUKUM)
Aspek yang berkaitan dengan deviasi kinerjakeuangan perusahaan akibat pergerakanatau gejolak nilai tukar, suku bunga, inflasi,dll.Yaitu risiko yang secara langsung dapatmenyebabkan kerugian financial perusahaan.
Aspek yang berkaitan dengan kepatuhanmelaksanakan regulasi (Bapepam, UU) danketentuan internal.Yaitu risiko yang dapat menyebabkanpermasalahan hukurn/ternuan audit.
a. Capital Expenditureb.Treasury Riskc. Credit Managementd. Budget Planning dan
Deskripsi Skala KriteriaFrekuensi (Kali) Kemungkinan Terjadi
(%)Sangat Besar 5 Frekuensi kejadian sangat sering > 5 kali dalam setahun >80%Besar 4 Frekuensi kejadian sering yaitu 4-5 kali dalam setahun >60%-80%Sedang 3 Frekuensi kejadian sedang yaitu 3-4 kali dalam setahun >40%-60%Kecil 2 Frekuensi kejadian 2-3 kali dalam setahun 20%-40%Sangat kecil 1 Frekuensi kejadian <2 kali dalam setahun <20%
Kriteria Dampak Kualitatif
Deskripsi Skala KriteriaBencana 5 Perusahaan Tutup/bangkrutjgagal proyek.Sangat Merugikan 4 Gagal operasional perusahaan secara makro (seluruh lini).Merugikan 3 Menghambat operasional/pelayanan Jasa Core Business/
Proyek/Menimbulkan klaim.Tidak Terlalu Merugikan 2 Menghambat operasional/pelayanan Administrasi PerusahaanTidak Signifikan 1 Berpotensi menghambat administrasi internal perusahaan
Kriteria Dampak Kuantitatif
Deskripsi Skala NiJai DampakERM : Rp. Per kegiatan PRM : % dari nilai proyek
PORT & SERVICESPANDUAN PRAKTIS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PT KBS
BAGIAN IV : PETUN1UK PENGISIAN FORMULIR
Di bawah ini adalah petunjuk pengisian baris/kolorn dalam Formulir yang digunakan dalam
Manajemen Risiko PT Krakatau Bandar Samudera.
NO NAMA BARIS/KOLOM KETERANGAN
1 UNIT KERJA Adalah DivisifTim yang telah dibentuk oleh Direksi selaku PemilikRisiko (Risk Owner).
2 TANGGAL Adalah tanggal pembuatan IdentifikasiRisiko/Pengendalian/Pemantauan/laporan.
3 TUJUAN & SASARAN Adalah tujuan dan sasaran Pemilik Risiko (Unit Kerja / Tim yangdibentuk oIeh Direksi).
4 JENIS RISIKO Adalah risiko potensial yang dapat menghambat pencapaian sasaran-sasaran program kerja yang ditetapkan.
5 TAHAPAN KEGIATAN/PROYEK Tahapan Kegiatan/Proyek terdiri dari 3 (Halaman 7 TahapanKegiatan/Proyek), Jenis Risiko diinvetarisir berdasarkan tahapantersebut.
6 KLASIFlKASI ASPEK Klasifikasi Aspek terdiri dari 4 (Halaman 6 Tabel Aspek Risiko), JenisRisiko diinvetarisir berdasarkan aspek tersebut.
7 SUMBER RISIKO Adalah faktor penyebab timbulnya Risiko (internal maupuneksternal).
8 DAMPAK RISIKO (KUALITAl1F) Adalah akibat negatif dari timbulnya Risiko (deskripsi/penjelasan).9 PELUANG KEJADIAN Adalah kemungkinan terjadinya risiko, berdasarkan data historis
ataupun judgement pemilik risiko, diisi dengan salah satu ndari 5(Iima) kategori yang sesuai yaitu : (1) Sangat Keeil, (2) Keeil, (3)Sedang, (4) Besar, (5) Sangat Besar.
10 DAMPAK RISIKO (KATEGORI) Adalah keparahan atau kerugian yang timbul jika risiko terjadi, diisidengan salah satu dari 5 (Iima) kategori yang sesuai yaitu : (1) TidakSignifikan, (2) Tidak Terlalu Merugikan, (3) Merugikan, (4) SangatMerugikan, dan (5)
11 TINGKAT RISIKO Merupakan kombinasi (matriks) dari peluang kejadian dan dampakrisiko (kategori). Tidak diisi oleh Pemilik Risiko, Tingkat Risikomerupakan hasil penilaian oleh UPR secara otomatis (system) ketigaderegister/dikompilasi ke system.
12 ALTERNAl1F RESPON (MmGASI) Alternatif tindakan (mitigasi) yang mungkin dilakukan terhadap risikoyang mungkin timbul.
13 ESTIMASI BIAYA Perkiraan biaya yang diperlukan untuk setiap alternatif tindakan(mitigasi) risiko (bila ada).
14 RESPONYANG DIPILIH Pemilihan tindakan (mitigasi) yang dianggap paling optimal dilakukanuntuk mengatasi risiko potensial yang timbul.
15 STATUS RISIKO Progress penyelesaian rencana program pengendalian seperti(HASIL MONITORING) Selesai, Dalam Pelakdanaan/Penyelesaian (On Progress), belum
dilaksanakan, belum diprogramkan.16 KELEMAHAN Kekurangan-kekurangan yang masih muncul dari tindakan
pengendalian/mitigasi risiko.17 RENCANA l1NDAK LANJUT Rencana perbaikan atas tindakan pengendalian yang dilakukan untuk
menekan tingkat risiko yang maasih tersisa (residual).18 TERGET WAKTU Target waktu penyelesaian perbaikan/pengendalian.19 PlC Penanggung Jawab pelaksanaan tindakan perbaikan.