This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN PBL BLOK 16
SKENARIO A
Disusun oleh :
Kelompok 1
Ima yuliana 04101001005
Hilda 04101001010
Bella fadilla hais 04101001014
Rona Lisa Anriz 04101001015
Siti Aziza Airunnisa 04101001027
Venny Mayasari 04091001040
Mar’atun sholihah hrp 04101001048
Muhammad falih akbar 04101001085
Stefani Gunawan 04101001088
Maria winarti 04101001112
Pembimbing : dr. Abdullah shahab Sp.KJ
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas ridho dan karunia-Nya
laporan tutorial skenario A blok 16 ini dapat terselesaikan dengan baik.
Laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas tutorial yang merupakan
bagian dari sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas
Sriwijaya.
Tim penyusun laporan ini tak lupa mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan tugas tutorial ini.
Laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik
pembaca akan sangat bermanfaat bagi revisi yang senantiasa akan tim penyusun
lakukan.
Palembang , 3 januari 2013
Penyusun
Skenario A blok 16
Diego anak laki-laki berusia 30 bulan, dibawa ke klinik karena belum
bisa bicara dan tidak bisa duduk diam. Diego hanya bisa mengoceh dengan
kata-kata yang tidak dimengerti oleh orang tuanya dan orang lain. Bila
dipanggil sering kali tidak bereaksi terhadap panggilan. Diego juga selalu
bergerak kesana kemari tanpa tujuan. Senang bermain dengan bola, tetapi
tidak suka bermain dengan anak lain.
Diego anak pertama dari ibu berusia 34 tahun. Lahir spontan pada
kehamilan 38 minggu. Selama hamil ibu diego pernah mengalami demam
dan sering mengonsumsi daging mentah tetapi periksa kehamilan dengan
teratur ke SpOG. Riwayat persalinan : lahir langsung menangis. Berat badan
waktu lahir 3.500 gram. Diego bisa tengkurap usia 6 bulan, berjalan usia 12
bulan, tidak ada riwayat kejang, dan tidak ada keluarga yang menderita
kelainan seperti ini.
Pemeriksaan Fisis dan pengamatan :
Berat badan 17kg, tinggi badan 92 cm, lingkar kepala 50 cm. Tidak ada
gambaran dismorfik. Anak sadar, tetapi tidak mau kontak mata dan
tersenyum kepada pemeriksa. Tidak menoleh ketika dipanggil namanya.
Anak selalu bergerak kesana kemari tanpa tujuan.
Ketika diberikan bola, dia menyusun bola-bola secara berjejer, setelah
selesai lalu dibongkar, kemudian disusun berjejer lagi, dan dilakukan
berulang-ulang.
tidak ada gerakan-gerakan aneh yang diulang-ulang. Tidak mau bermain
dengan anak lain. Bila memerlukan bantuan, dia menarik tangan ibunya
untuk melakukan. Tidak bisa bermain pura-pura (imajinatif). Tidak melihat
benda yang ditunjuk. Tidak bisa menunjuk benda yang diranyakan oleh
orang lain.Pemeriksaan fisik umum, neurologis dan laboratorium dalam
batas normal. Tes pendengaran normal.
I. Klarifikasi istilah
1. Dismorfik : Keadaan dimana terdapat bentuk morfologik yang berbeda-
beda
2. Imajinatif : Dapat berkhayal atau berpura-pura membayangkan sesuatu.
II. Identifikasi Masalah.
1. Diego laki-laki 30 bulan, dibawa ke klinik dengan keluhan:
- Belum bisa bicara dan tidak bisa duduk diam
- Hanya bisa mengoceh dengan kata-kata yang tidak dimengerti
- Bila dipanggil tidak bereaksi
- Selalu bergerak kesana-kamari tanpa tujuan
- Senang bermain dengan bola tapi tidak suka bermain dengan permainan
lain.
2. Riwayat kehamilan ibu diego
- Anak pertama saat ibu berusia 34 tahun
- Lahir spontan, usia kehamilan 38 minggu
- Ibu sering demam dan mengkonsumsi daging mentah selama hamil dan
teratur konsul ke SpOG
3. Riwayat persalinan
- Lahir langsung menangis
- Berat badan lahir 3500gram
- Dapat tengkurap usia 6 bulan
- Berjalan usia 12 bulan
- Tidak ada riwayat kejang
- Tidak ada keluarga yang menderita kelainan seperti ini
4. Pemeriksaan fisik dan pengamatan
- BB 17 kg, TB 92 cm, Lingkar kepala 50cm
- Tidak ada gambaran dismorfik.
- Anak sadar dan tidak mau kontak mata dan tersenyum pada pemeriksa
- Tidak menoleh ketika dipanggil namanya
- Selalu bergerak kesana kemari tanpa tujuan
- Ketika diberikan bola, dia menyusun bola-bola secara berjejer, setelah
selesai lalu dibongkar, kemudian disusun berjejer lagi, dan dilakukan
berulang-ulang.
- Tidak ada gerakan aneh yang dilakukan berulang-ulang
- Tidak mau bermain dengan anak lain, bila memerlukan bantuan dia
menarik-narik tangan ibunya untuk melakukan.
- Tidak bisa bermain pura-pura (imajinatif)
- Tidak melihat benda yang ditunjuk
- Tidak bisa menunjuk benda yang ditanyakan orang lain
III. Analisis Masalah
1. Bagaimana perkembangan normal anak usia 30 bulan?
Perkembangan Perilaku Normal anak usia 30 bulan
Motorik Berlari, Berdiri dengan 1 kaki tanpa jatuh.
Membuat tumpukan dari 6 kubus. Meniru
coretan garis lingkar.
Sosial Masa membangkang, Anak berulang-ulang
mengatakan “saya mau” dan akan marah bila
tidak terpenuhi.
Sudah mulai mengerjakan tugas yang diberikan
oleh orang tuanya
Perkembangan
bahasa (pemahaman)
-Mengerti bagian tubuh yang kecil (siku, pipi,
kelopak mata).
- Mengerti kategori nama keluarga (nenek, bayi).
- Mengerti ukuran (yang kecil, yang besar).
- Mengerti sebagian besar kata sifat.
Mengerti fungsi (mengapa kita perlu makan,
mengapa kita perlu tidur).
Penguasaan ekspresi -Menggunakan kalimat yang nyata dengan
kata-kata berfungsi secara tata bahasa
(dapat, akan, sebuah).
- Biasanya memberikan maksud sebelum
bertindak.
- ”Bercakap-cakap” dengan anak lain,
biasanya hanya monolog.
- Logat sendiri dan okolalia secara
bertahap menghilang dari pembicaraan.
- Perbendaharaan kata bertambah (sampai
270 kata pada usia 2 tahun, 895 kata pada
usia 3 tahun) termasuk ucapan populer
(slang).
- P, b, m diartikulasikan secara benar.
Berbicara mungkin menunjukkan
gangguan irama
2. Mengapa diego hanya mau bermain bola dan tidak ingin bermain yang lain?
Pada anak dengan gangguan autistik tidak mampu berkomunikasi dan
mengekspresikan perasaan maupun keinginannya sehingga perilaku dan
hubungannya terhadap orang lain menjadi terganggu dan jenis permainan
dan aktivitasnya bersifat kaku, berulang, dan monoton. Oleh sebab itu diego
hanya mau bermain satu permainan saja, yaitu bermain bola dan tidak mau
bermain yang lain
3. Mengapa diego belum bisa bicara?
- pada anak autistik terjadi penyimpangan bahasa seperti keterlambatan
bicara merupakan salah satu karakteristik dari gangguan autistik.
4. Bagaimana tahap perkembangan kepribadian anak usia 30 bulan?
Fase anak-anak(2-3tahun)
Otonomi vs Perasaan malu, ragu-ragu
Masa kanak-kanak awal ditandai adanya kecenderungan otonomi–
perasaan malu, ragu-ragu Pada masa ini sampai batas-batas tertentu anak
sudah bisa berdiri sendiri (dalam arti duduk, berdiri, berjalan, bermain,
minum dari botol sendiri tanpa ditolong oleh orang tuanya) tetapi di pihak
lain dia telah mulai memiliki rasa malu dan keraguan dalam berbuat,
sehingga seringkali minta pertolongan atau persetujuan dari orang tuanya.
Tugas yang harus diselesaikan pada masa ini adalah kemandirian
(otonomi) sekaligus dapat memperkecil perasaan malu dan ragu-ragu.
Orang tua dalam mengasuh anak pada usia ini tidak perlu mengobarkan
keberanian anak dan tidak pula harus mematikannya. Dengan kata lain,
keseimbanganlah yang diperlukan di sini. Ada sebuah kalimat yang
seringkali menjadi teguran maupun nasihat bagi orang tua dalam
mengasuh anaknya yakni “tegas namun toleran”.
5. Bagaimana hubungan antara riwayat kehamilan ibu diego dengan keluhan
diego? Hubungan dengan :
- Usia ibu saat kehamilan (34 tahun)
Usia ibu pada saat mengandung anak pertama lebih dari 30-34 tahun
memiliki resiko 27% anak lahir dengan autisme.
- Sering demam dan konsumsi daging mentah
Demam saat hamil meningikatkan resiko autisme, Sejumlah studi
memastikan bahwa ketika sistem kekebalan wanita (betina) terpicu untuk
melawan infeksi selama masa kehamilan maka hal itu mempengaruhi
perkembangan otak anak dengan cara yang sedemikian rupa, meski
mekanismenya belum bisa dipahami oleh para pakar.
Dan terdapat pula hubungan antara kebiasaan sering mengkonsumsi
daging mentah saat kehamilan dengan kondisi diego sekarang. Karena
daging yang diolah setengah matang seringkali sudah terdapat parasit di
dalamnya, Kalau ibu hamil mengonsumsi daging yang terinfeksi parasit ini,
otomatis ia juga akan terjangkit beberapa macam penyakit yang disebabkan
oleh parasit tadi, infeksi tersebut dapat menyebabkan gangguan
perkembangan otak anak
6. Mengapa diego tidak mau berinteraksi dengan orang sekitarnya?
Karena pada anak yang menderita gangguan austistik mengalami
gangguan kualitatif dalam interaksi sosial, salah satunya adalah gagal
untuk mengembangkan hubungan dengan orang disekitarnya. Mereka
cenderung mernarik diri dari lingkungan sekitarnya. Itulah sebab mengapa
Diego tidak mau berinteraksi dengan orang disekitarnya.
Anak autisme juga memiliki Gangguan faktor afektif dan fungsionalnya,
kurang empati, dan tidak berespon terhadap orang lain.
7. Mengapa diego melakukan satu aktivitas saja dan berulang-ulang?
Pada anak dengan autisme terdapat perilaku stereotipik, jenis permainan
dan aktivitasnya bersifat kaku, berulang, dan monoton. Oleh sebab itu diego
sering melakukan satu aktivitas saja dan berulang.
8. Mengapa diego tidak bisa bermain pura-pura(imajinatif)?
Pada kasus: Diego tidak mampu bermain pura-pura (menirukan peran lain)
karena ketidakmampuannya dalam berimajinatif dia tidak bisa berhayal
berpura-pura menjadi sesuatu dalam sebuah permainan.
9. Apa diagnosis banding kasus ini?
ASD Retardasi
mental
ADHD Sindrom
Asperger
Bahasa,
komunikasi
terlambat atau
sama sekali tidak
berkembang
terlambat atau
sama sekali
tidak
berkembang
berkembang
baik
bahasa
berkembang
baik,
komunikasi
akan
terlambat
berkembang
perilaku,
motorik
kasar dan
halus
terbatas,
stereotipik,
hiperaktif, otot
hipotonik tetapi
tidak ada
gangguan motorik
terbatas,
stereotipik,
pasif, ada
gangguan
motorik
stereotipik,
hiperaktif,
otot tidak
hipotonik,
tidak ada
gangguan
motorik
terbatas,
stereotipik,
tidak
hiperaktif,
tidak ada
gangguan
motorik
interaksi
sosial
kegagalan untuk
bertatap mata,
menunjukkan
ekspresi fasial,
maupun postur
dan gerak tubuh,
untuk berinteraksi
secara layak,
inatensi, menarik
diri
inatensi,
ketergantungan
kontak mata
ada, tetapi
ada
gangguan
interaksi
sosial,
inatensi,
tidak
menarik diri
kegagalan
untuk
bertatap
mata,
menunjukkan
ekspresi
fasial,
maupun
postur dan
gerak tubuh,
untuk
berinteraksi
secara layak,
atensi baik,
menarik diri
emosional kurangnya empati,
agresif tetapi dapat
pula terlalu diam
agresif dengan
kontrol impuls
yang buruk,
dapat pula
diam dan
terlihat depresi
kurangnya
empati
kurangnya
empati
kognitif tidak mampu
untuk bermain
secara imajinatif
sangat
menurun
berkembang
lebih baik
berkembang
lebih baik
memori terganggu karena
jarang sekali
dirangsang akibat
interaksi sosial
dan emosi yang
kurang
sangat
menurun
tidak
terganggu
karena masih
dirangsang
oleh kognitif
dan
kemampuan
bahasa yang
masih baik
10. Bagaimana cara penegakan diagnosis dan WD kasus ini?
Secara detail, menurut DSM IV ( 1995), kriteria gangguan autistik adalah
sebagai berikut :
A. Harus ada total 6 gejala dari (1),(2) dan (3), dengan minimal 2 gejala dari (1)
dan masing-masing 1 gejala dari ( 2 ) dan (3) :
1. Kelemahan kwalitatif dalam interaksi sosial, yang termanifestasi dalam
sedikitnya 2 dari beberapa gejala berikut ini :
a. Kelemahan dalam penggunaan perilaku nonverbal, sepertikontak
mata, ekspresi wajah, sikap tubuh, gerak tangan dalam interaksi
sosial.
b. Kegagalan dalam mengembangkan hubungan dengan teman sebaya
sesuai dengan tingkat perkembangannya.
c. Kurangnya kemampuan untuk berbagi perasaan dan empati dengan
orang lain.
d. Kurang mampu mengadakan hubungan sosial dan emosional yang
timbal balik.
2. Kelemahan kualitatif dalam bidang komunikasi. Minimal harus ada 1 dari
gejala berikut ini:
a. Perkembangan bahasa lisan ( bicara) terlambat atau sama sekali tidak
berkembang dan anak tidak mencari jalan untuk berkomunikasi secara
non verbal.
b. Bila anak bisa bicara, maka bicaranya tidak digunakan untuk
berkomunikasi
c. Sering menggunakan bahasa yang aneh, stereotype dan
berulangulang.
d. Kurang mampu bermain imajinatif ( make believe play ) atau
permainan imitasi sosial lainnya sesuai dengan taraf
perkembangannya.
3. Pola perilaku serta minat dan kegiatan yang terbatas, berulang. Minimal
harus ada 1dari gejala berikut ini :
a. Preokupasi terhadap satu atau lebih kegiatan dengan focus dan
intensitas yang abnormal/ berlebihan.
b. Terpaku pada suatu kegiatan ritualistik atau rutinitas
c. Gerakan-gerakan fisik yang aneh dan berulang-ulang seperti