Augustin Louis Cauchy Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Augustin Louis Cauchy Augustin-Louis Cauchy (ogysˈtɛ̃ lwi koˈʃi, lahir di Paris, Perancis, 21 Agustus 1789 – meninggal di Sceaux, 23 Mei 1857 pada umur 67 tahun) ialah seorang matematikawan Perancis. Dididik di Ecole Polytechnique. Karena kesehatan yang buruk ia dinasihatkan untuk memusatkan pikirannya pada matematika. Selama kariernya, ia menjabat sebagai mahaguru di École Politechnique, Sorbonne, dan College de France. Sumbangan-sumbangan matematikanya cemerlang dan mengejutkan jumlahnya. Produktivitasnya amat hebat hingga Akademi Paris memilih untuk membatasi ukuran makalahnya dalam majalah ilmiah untuk mengatasi keluaran dari Cauchy. Cauchy ialah seorang Katolik yang saleh dan pengikut Raja yang patuh. Dengan menolak bersumpah setia kepada pemerintahan Prancis yang berkuasa pada 1830, ia pindah ke Italia selama beberapa tahun dan mengajar di beberapa institusi keagamaan di Paris sampai sumpah kesetiaan dihapuskan setelah Revolusi 1848. Cauchy memiliki perhatian yang luas. Ia mencintai puisi dan mengarang suatu naskah dalam ilmu persajakan dalam bahasa Ibrani. Keimanannya dalam beragama mengantarnya mendukung kerja sosial untuk ibu-ibu tanpa nikah dan narapidana.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Augustin Louis CauchyDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Augustin Louis Cauchy
Augustin-Louis Cauchy (ogysˈtɛ̃� lwi koˈʃi, lahir di Paris, Perancis, 21 Agustus 1789 – meninggal
di Sceaux, 23 Mei 1857 pada umur 67 tahun) ialah seorang matematikawan Perancis.
Dididik di Ecole Polytechnique. Karena kesehatan yang buruk ia dinasihatkan untuk memusatkan
pikirannya pada matematika. Selama kariernya, ia menjabat sebagai mahaguru di École
Politechnique, Sorbonne, dan College de France. Sumbangan-sumbangan matematikanya cemerlang dan
mengejutkan jumlahnya. Produktivitasnya amat hebat hingga Akademi Paris memilih untuk membatasi
ukuran makalahnya dalam majalah ilmiah untuk mengatasi keluaran dari Cauchy.
Cauchy ialah seorang Katolik yang saleh dan pengikut Raja yang patuh. Dengan menolak bersumpah setia
kepada pemerintahan Prancis yang berkuasa pada 1830, ia pindah ke Italia selama beberapa tahun dan
mengajar di beberapa institusi keagamaan di Paris sampai sumpah kesetiaan dihapuskan setelah Revolusi
1848.
Cauchy memiliki perhatian yang luas. Ia mencintai puisi dan mengarang suatu naskah dalam ilmu
persajakan dalam bahasa Ibrani. Keimanannya dalam beragama mengantarnya mendukung kerja sosial
untuk ibu-ibu tanpa nikah dan narapidana.
Meski kalkulus diciptakan pada akhir abad ke-17, dasar-dasarnya tetap kacau dan berantakan sampai
Cauchy dan rekannya Carl Friedrich Gauß, Niels Henrik Abel, dan Bernard Bolzano mengadakan ketelitian
Kutipan di atas rasanya cocok untuk menggambarkan pribadi Cauchy, dimana dia terkait dengan dua
hal yang disebut awal: agama dan sains. Tidak ada yang memperkirakan bahwa Louis-Francois
Cauchy tidak terjamah guilotin. Posisinya sebagai pengacara parlemen, bangsawan, seorang
intelektual, penentang agama Katholik dan menjadi letnan polisi di Paris ketika Bastille jatuh. Dua
tahun menjelang revolusi Perancis, dia menikah dengan Marie Madeleine Desestre, yang dikarunai
dengan wajah nan rupawan meskipun kurang terpelajar, namun mempunyai satu kesamaan, yaitu:
membenci agama Katholik. Augustin Louis Cauchy lahir kurang dari 6 minggu setelah terjadi revolusi
Perancis, adalah anak sulung dari 6 anak (dua laki dan 4 perempuan). Masa kecil Cauchy adalah
periode berdarah. Sekolah-sekolah ditutup. Terjadi kevakuman dalam ilmu pengetahuan atau
kebudayaan, komunitas mulai meninggalkan kebudayaan dan ilmu pengetahuan agar tidak
ditangkap, masuk penjara atau diguilotin. Guna menghindari hal-hal buruk itu, ketika umur Cauchy
empat tahun, mereka sekeluarga pindah ke desa kecil, Arcueil. Mengungsi memang mampu
menghindari diri mereka dari teror, namun membiarkan diri mereka menderita kelaparan. Setiap hari
menderita “setengah” kelaparan dan hanya mampu memberi makan istri dan anak-anaknya dengan
buah-buahan dan sayur-sayuran yang dapat mereka tanam seadanya atau dari belas kasihan para
tetangga. Akibatnya, mudah diduga, Cauchy mudah terserang penyakit dan pertumbuhan fisiknya
terhambat. Menjelang umur 20 tahun, Cauchy baru mampu menanggulangi kurang gizi (malnutrisi)
semasa kecil, walaupun sepanjang hidupnya terus berjuang untuk memperbaiki kesehatan.
Untuk memberi pendidikan anak-anaknya dilakukan oleh Cauchy senior dengan menulis sendiri buku-
buku teks, banyak diantaranya berupa puisi. Puisi dipercayainya tersusun oleh tata bahasa yang
benar. Hal ini membuat tata-bahasa Cauchy sangat buruk. Anak-anaknya mulai dijejali dengan
pelajaran sejarah selain moral penuh dengan sinisme.
Bertetangga dengan Laplace
Pada perbatasan desa Arcueil terdapat rumah Laplace dan Claude-Louis Berthollet [1748 – 1822],
dimana nama kedua diguilotin karena tahu bagaimana membuat mesiu. Keduanya adalah sahabat
karib. Kebun mereka hanya dipisahkan oleh tembok dimana-mana masing-masing memberikan kunci
duplikatnya kepada yang lainnya. Cauchy senior, dalam upaya menutup setengah kelaparan pergi
kedua orang tetangganya ini yang tidak pernah kekurangan makanan. Suatu hari, sewaktu Cauchy
senior mengajak si kecil pergi ke rumah Berthollet yang tidak pernah ke luar rumah dimana Laplace
sedang bertamu, Laplace terkesan dengan penampilan anak itu. Penampilan seperti anak biasa
namun memandang buku-buku dan makalah-makalah yang bertebaran dengan mata tidak berkedip
dan tampaknya sangat menyukai. Beberapa saat kemudian, Laplace mengetahui bahwa anak ini
mempunyai bakat matematika istimewa dan memberi nasihat agar Cauchy senior mengajarinya
matematika.
Beberapa tahun kemudian, Laplace mengikuti kuliah dari Cauchy tentang deret tak-terhingga (infinite
series) disertai dengan ketakutan bahwa penemuan anak ini tentang konvergensi dapat
menghancurkan seluruh mekanika alam semesta (celestial) yang menjadi andalannya.
Kompetensinya terancam karena semua perhitungannya didasarkan pada divergen. Beruntunglah
Laplace karena intuisi astronomikalnya jauh dari bencana, setelah dia menguji ulang perhitungannya
tentang deret dengan metode konvergensi dari Cauchy yang kemudian disebut dengan metode
Cauchy.
Bertemu dengan Lagrange
Awal tahun 1800, secara diam-diam Cauchy senior bersama keluarga kembali ke Paris dan terpilih
sebagai sekretaris senat. Menempati kantor di Luxembourg Palace dan Cauchy kecil mendapat jatah
ruangan di pojok. Lagrange – profesor matematika dari Polytechnique – sering datang dan diskusi
tentang bisnis dengan Cauchy senior. Lagrage tertarik – seperti halnya Laplace – tertarik dengan
anak kecil yang memendam bakat matematika. Dalam suatu kesempatan Laplace dan banyak pakar
lain yang hadir, Lagrange menuding Cauchy kecil yang duduk di pojok seraya berkata, “Anda semua,
lihatlah anak itu? Dia akan menjadi penerus kita semua sebagai matematikawan.”
Langrange memberi nasihat kepada Cauchy senior, “Agar tidak mematikan bakatnya, jauhkan anak
ini dari buku matematika sampai usianya mencapai tujuh-belas tahun.” Yang dimaksud oleh Lagrange
adalah matematika tingkat tinggi. Dalam kesempatan lain disebutkan, “Jika anda tidak dapat memberi
pelajaran tentang tata-bahasa maka semangatnya akan padaml Dia akan menjadi matematikawan
besar tapi dia sendiri tidak tahu bagaimana menulis dengan bahasanya sendiri.” Nasihat dari
matematikawan besar perlu dituruti. Sebagai tindak-lanjutnya, Cauchy senior mengajar tata-bahasa
sebelum membiarkan anaknya menekuni matematika tingkat tinggi.
Semua usaha ayahnya ini membuahkan hasil. Cauchy diterima di Central School of Pantheon pada
kisaran usia tiga-belas tahun. Lewat prestasi di sekolah dengan menjadi bintang kelas, Cauchy piawai
dalam sejarah Yunani, bahasa Latin dan puisi dalam bahasa Latin memperoleh hadiah pertama dari
Napoleon.
Menjadi pasukan Napoleon
Selanjutnya, selama sepuluh bulan, Cauchy mempelajari matematika secara intensif dengan
bimbingan seorang ahli. Tahun 1805, pada usian enam-belas tahun diterima pada Polytechnique.
Sifat membenci agama Katholik, hasil doktrin kedua orang tuanya, membuat dirinya dibenci oleh
teman-temannya lewat pandangan-pandangan agama yang terkadang dikemukakannya. Lulus dari
Polytechinue, Cauchy melanjutkan pada bidang teknik sipil pada tahun 1807. Setelah lulus,
mengabdikan diri kepada Napoleon. Bulan Maret 1810, Cauchy meninggalkan Paris pergi ke
Cherbourg, memasuki kancah perang Waterloo, selama lima tahun. Sebelum menyerang dengan
ratusan ribu pasukan, perlu dibangun pelabuhan-pelabuhan dan benteng-benteng untuk menahan
kapal musuh. Napoleon mempunyai pengharapan bahwa dia dapat mengalahkan pasukan Inggris.
Diharapkan kemenangan ini merupakan peristiwa penting kedua setelah runtuhnya Bastille.
Tugas Cauchy selama di Cherbourg adalah insinyur militer (baca: Poncelet). Sebelum
keberangkatnya, Cauchy membawa empat buku: karangan Laplace (Mecanique Celeste), karangan
Langrange (Traite des fonctions analytique), Thomas Kempis (Imitation of Christ) dan sebuah manual
perang sebagai buku wajib bagi prajurit.
Selama tiga tahun di Cherbourg, Cauchy ternyata dapat “menikmati” kehidupan itu. Bangun dini hari,
kerja keras sampai malam hari. Membangun barak untuk tahanan perang asal Spanyol adalah
pekerjaan sehari-hari, membuat tubuh Cauchy berangsur sehat.
Kembali ke Matematika
Kembali dari Cherbourg, pada awal Desember 1810, Cauchy menekuni matematika. Diawali dengan
belajar aritmatika dan berakhir dengan astronomi, menyederhanakan pembuktian dan menemukan
proposisi-proposisi baru dengan menggunakan metode-metodenya menjadi pekerjaan sehari-hari.
“Tragedi” di Moskow (baca: Poncelet) pada tahun 1812, perang dengan Prussia dan Austria (baca:
Gauss) membuat impian Napoleon untuk menyerbu Inggris urung, dan pekerjaan di Cherbourg
ditunda. Masih berumur 24 tahun dan tahun 1813, Cauchy kembali ke Paris. Saat ini dia melakukan
penelitian matematika brilian agar layak disebut matematikawan terkemuka Perancis, seperti yang
pernah diucapkan oleh Lagrange, nubuat untuk digenapi. Topik yang menjadi pokok penelitian adalah
polyhedra dan fungsi-fungsi asimetris.
Awal tahun 1811, Cauchy mengeluarkan makalah perdananya tentang polyhedra *), yang mempunyai
sisi lebih dari sekedar 2, 4, 6, 12 atau 20 sisi. Disusul dengan makalah kedua, dengan
mengembangkan rumus dari Euler tentang geometri bidang, dengan menghubungkan jumlah sudut
(S), permukaan (M), (garis) verteks (V) dari polyhedron, S + 2 = M + V. Makalah ini kemudian dicetak,
dan Legendre menyuruh Cauchy melanjutkan meskipun Malus (1775 –1812) menyebutkan bahwa
ada yang salah dengan rumus itu, namun Malus tidak dapat menunjukkan bagian mana yang salah.
Berseteru dengan Malus
Eteinne Louis Malus bukan seorang matematikawan handal, tapi seorang officer insinyur kawakan.
Ketika Napoleon melakukan kampanye di Jerman dan Mesir, Malus tanpa disengaja menelukan
polarisasi cara dengan teknik reflesi. Kritiknya terhadap Cauchy hanya sekedar komentar seorang
fisikawan amatir yang sudah veteran. Dalam upaya membuktikan theorema Cauchy menggunakan
“metode tidak langsung”: yang biasa dipakai oleh pemula dalam belajar geometri. Metode ini menjadi
sasaran kritik Malus.
Dalam pembuktian proposisi dengan menggunakan metode tidak langsung ini, terjadi kontradiksi
karena dideduksi dari asumsi yang salah – mengikuti logika Aristotelian, yang menganggap bahwa
asumsi itu benar. Cauchy tidak menemui hambatan dengan menyertakan bukti-bukti, namun tetap
menganggap Cauchy belum memberikan pembuktian. Logika Aristotelian, seperti yang dinyatakan
Malus kepada Cauchy, tidak selalu merupakan metode sahih untuk pembuktian dalam matematika.
Apabila Malus gagal untuk meyakinkan Cauchy pada tahun 1812, maka pembuktian lengkap terjadi
pada tahun 1912 oleh Brouwer. Brower mewarisi analisis matematikal Cauchy.
Determinan
Di tengah kesibukan, Cauchy menyunting Aloise de Bure, keturunan keluarga yang kembali sama
seperti Cauchy, membenci (agama) Katholik. Mereka menikah pada tahun 1818 dan mempunyai 2
anak perempuan. Kedua anak ini kembali dididik oleh Cauchy untuk tetap membenci (agama)
Katholik. Kebahagiaan dalam pernikahan membuat Cauchy makin produktif dalam berkarya, sampai
terjadi revolusi pada tahun 1830, yang menurunkan tahta Charles X. Keloyalan Cauchy terhadap raja
ini tidak perlu diragukan. Dinasti Bourbon dipercayai Cauchy adalah perwakilan langsung dari Langit
yang dikirim untuk memerintah Perancis – bahkan alasan bahwa Langit mengirim badut tidak punya
kompetensi seperti Charles X – tidak mau diterimanya. Cauchy merasa mengerjakan tugas mulia dari
Langit dan untuk kebesaran Perancis, ketika menggantikan posisi Monge.
Ingin ke luar dari bayang-bayang ketenaran Gauss, Cauchy melakukan kiprah di luar bidang yang
menjadi kompetensi Gauss. Untuk itu Cauchy mengembangkan apa yang disebut dengan
determinan. Diawali dengan membuat susunan simetri dari n faktor atau bilangan, a1, a2, a3, …, an,
sebelum merumuskan difinisi determinan sebagai ekspresi yang diperoleh dari setiap perubahan.
Tahun 1815, Cauchy menggunakan determinan untuk menghitung perambatan gelombang,
menyelesaikan problem geometri dan fisika. Misal diketahui A, B, C adalah lebar pipa paralel, jika
diproyeksikan ke dalam aksis x, y dan z yang tegak lurus dengan sistem koordinat adalah:
A1 B1 C1
A2 B2 C2
A3 B3 C3
Maka isi pipa paralel adalah [{(A1B2C3) + (A3B1C2) + (C1A2B3)} – {(A3B2C1) + (A1C2B3) +
(C3B1A2)}] = S(±A1B2C3). **) Dalam tulisan yang sama dikaitkan dengan perambatan gelombang,
Cauchy menggunakan determinan dengan notasi derivatif parsial, mengganti kondisi yang diperlukan
dua garis untuk mengeksresikannya secara singkat:
S(± dx dy dz ) = 1
da db dc
Sisi kiri sekarang lebih dikenal dengan sebutan “Jacobian” dari x, y, z dengan a, b, c. Nama Jacobi
dipakai bukan karena dia pertama kali menggunakan bentuk determinan ini, namun karena dia
membangun penyelesaian (algorist) tentang kemungkinan-kemungkinan yang terkait dengan notasi-
notasi determinan.
Matematikawan “penentang arus”
Cauchy selalu mencerca agama, dan tabiat ini selalu memicu masalah baginya. Orang yang kenal
dengannya menyebut bahwa tabiat itu membuat dirinya penuh percaya diri, arogan, pemujaan diri
sendiri dan saya tersingkir dari pergaulan. Tabiat itu juga mempengaruhi sikapnya terhadap ilmuwan
lain. Memberikan opini religius saat melakukan penelitian ilmiah. Ketika memberikan laporan
penelitian tentang teori cahaya pada tahun 1824, dia menyerang pandangan perintis awal teori itu -
Newton, yang disebutnya tidak percaya bahwa manusia mempunyai jiwa (soul).
Barangkali ingat bagaimana perlakuan Cauchy terhadap Galois dan Abel. Ketika Abel meninggal
pada tahun 1829, Cauchy tidak bergeming, tidak mau memeriksa karya Abel yang ditumpuknya sejak
1626, meskipun terus didesak oleh Legendre. Berseteru dengan ilmuwan lain adalah hal biasa bagi
Cauchy. Berseteru dengan Libri yang kemudian “mengungsi” dari Perancis karena ada kasus
pencurian buku-buku berharga. Ada perbedaan pendapat dengan Duhamel dalam hal penentuan
siapa penemu pertama dalam “goncangan-goncangan inelastis” (inelastic shocks).
Semua yang disebutkan di atas akhirnya menjadi anti-klimaks. Isi surat dari anak perempuan Cauchy
yang menggambarkan saat-saat akhir Cauchy, disebutkan bahwa, “ Dengan kesadaran penuh dan
kekuatan mental, pada dini hari 03.30, tiba-tiba ayah mengucapkan kata-kata pujian kepada Jesus,
Maria dan Joseph. Menjelang pukul 04.00 dini hari, Cauchy meninggal. Meninggal dengan tenang.”
Postulat Cauchy
Teori substitusi, dirombak menjadi lebih sistematis oleh Cauchy, yang dikemukakannya lewat
makalah-makalahnya terhitung mulai pertengahan tahun 1840. Dikembangkan dan diberi nama teori
kelompok-kelompok terbatas (theory of finite groups). Operasi diberi notasi dengan huruf besar, A, B,
C, D… dan dua operasi, sebagai contoh, A pertama dan B kedua, memungkinkan terjadi kesetaraan
AB. AB dan BA tidak harus mempunyai operasi yang sama. Misal A adalah “Bagilah dengan 10,
bilangan yang diketahui,” dan B adalah “tambahkan 10 terhadap bilangan yang diketahui”, AB = x/10
+ 10 sedangkan BA (x+10)/10. Apabila operasi X dan Y sama disebut sebagai sama dengan (atau
equivalen) yang lazim ditulis dengan notasi X = Y.
Notasi ini biasa disebut dengan asosiatif. Dikenal dua jenis asosiatif: untuk penjumlahan dan untuk
perkalian. Dari tiga operasi U, V, W dalam bentuk (UV)W = U(VW) disebut menurunkan hukum
asosiatif. Pada notasi pertama, UV diproses pertama, dan hasilnya dikalikan dengan W; tapi pada
notasi kedua, U diproses pertama dan hasil itu dikalikan dengan VW.
Tidak mau kalah, seperti halnya Euclid, Cauchy juga mengemukakan empat postulat:
(i) Terdapat aturan kombinasi yang dapat dipakai pada setiap (pasangan) X, Y yang hasilnya diberi
notasi XY. Kombinasi X dan Y dalam susunan ini, sesuai dengan hukum kombinasi, secara unik
ditentukan operasi secara kelompok.
(ii) Untuk setiap tiga operasi X, Y, Z dalam kelompok, hukum (i) disebut asosiatif, disebut (XY)Z =
X(YZ).
(iii) Terdapat identitas unik I dalam kelompok, untuk itu setiap operasi X dalam kelompok IX = XI = X.
(iv) Jika X ada pada setiap operasi dalam kelompok, ada kelompok operasi unik, disebut X', seperti X
X' = I (mudah dibuktikan bahwa XX' = I juga).
Empat postulat di atas mendasari pengambangan lebih lanjut dengan mambahas permutasi ***) atau
substitusi kelompok-kelompok. Ilustrasi, menggunakan tiga huruf a, b dan c dapat diperoleh 6
pasangan huruf: ab, ac, bc, ba, ca, cb. Di atas adalah permutasi yang dibedakan dengan kombinasi
yang diperoleh: ab, ac, bc
Menjadi pengelana Eropa
Pada tahun 1830, terjadi pergolakan politik di Perancis dan tahun-tahun itu Cauchy memutuskan
untuk beristirahat. Bulan Juli terjadi revolusi dan pada bulan September 1830, Cauchy beristirahat
beberapa waktu di Swiss dengan meninggalkan anak dan istrinya. Memprakarsai pendirian Academie
Helvetique di Swiss, namun proyek ini akhirnya gagal karena peristiwa politik. Tahun berikutnya pergi
ke Turin setelah mendapat tawaran Raja Piedmont (Charles Albert – Raja Sardinia) untuk menduduki
jabatan kepada fisika teoritikal. Setelah jatuh sakit dan diharuskan banyak istirahat, Cauchy pergi
liburan dan menemui Paus di Vatican. Tidak lama bermukim di Turin, langsung menuju Praha dan
menjadi kembali menjadi pengikut Charles X yang melarikan diri. Tugas Cauchy adalah membimbing
cucu Charles X, Duke of Bordeaux, yang masih berusia 13 tahun. Di Praha, Cauchy bertemu dan
melakukan diskusi tentang difinisi kontinuitas dengan Bolzano, Sebelum kembali lagi ke Paris pada
tahun 1838, dengan meninggalkan “murid” pribadinya. Pergi untuk menghadiri kawin emas orang
tuanya dipakai sebagai alasan. Lewat dispensasi anggota-anggota lain dari Institut (termasuk
Academie of Science), Cauchy tidak perlu mengangkat sumpah setia kepada Pemerintah dan Cauchy
memperoleh posisi di Academie.
Kompetensi matematika Cauchy berkembang pesat pada periode ini. Selama 19 tahun akhir
kehidupannya menghasilkan lebih dari 500 makalah dalam bidang matematika, termasuk mekanika,
fisika dan astronomi.
Ekses Sumpah Setia
Tidak mau mengangkat sumpah ini ternyata membawa preseden buruk. Ketika ada lowongan jabatan
di College de France, nama Cauchy muncul sebagai kandidat lewat surat kaleng. Cauchy kembali
ditolak. Ketika Bereau des Longitudes butuh matematikawan handal, selentingan muncul nama
Cauchy. Terjadi tarik-menarik. Lewat pertimbangan bahwa Perancis masih membutuhkan Cauchy,
kembali ada dispensasi tidak perlu mengangkat sumpah bagi Cauchy. Disinilah Cauchy memberi
sumbangsih kepada astronomi matematikal. Diawali oleh Leverrier membuat makalah tanpa
konsultasi dengan Cauchy. Kalkulasi angka yang panjang membuat tak seorang pun dewan juri mau
dan sanggup memeriksa karya itu, ketika dipresentasikan di Academie. Cauchy tampil sebagai
sukarelawan.
Alih-alih mengikuti cara Leverrier, Cauchy dengan cepat mampu membuat jalan pintas dan
menemukan metode-metode baru yang memungkinkan dirinya melakukan verifikasi dan
mengembangkan gagasan itu dalam waktu yang lebih singkat. Masuknya Cauchy ke Bereau memberi
“warna” lain terhadap pandangan politik Bereau yang kemudian banyak menolak campur tangan
Pemerintah.
Mengetahui hal ini, Pemerintah menekan Cauchy agar mengundurkan diri. Konflik ini semakin
meruncing pada tahun 1843. Cauchy, akhirnya, karena nasihat teman-temannya, mengirimkan surat
pengunduran dirinya sebelum ke luar surat pemecatan dari Pemerintah.
Kasus ini kemudian dianggap bahwa kebebasan akademis terpasung. Tidak lama kemudian mulai
muncul bibit-bibit permusuhan dengan Pemerintah yang diindikasikan dengan maraknya perkelahian
dengan aparat di jalan-jalan raya, kerusuhan, pemogokan dan perang sipil dengan misi mengubah
tatanan itu. Untuk mengakomodasi, ketentuan yang dibuat oleh salah satu provisi, mulai
menghilangkan sumpah setia sebagai prasyarat. Tahun 1852, sewaktu Napoleon III mengambil alih
kekuasaan, sumpah setia ditiadakan. Tampaknya Cauchy, akhirnya, memenangkan “pertempuran”
ini.
Penutup
Yang tertinggal dari Cauchy adalah unik. Cauchy tidak populer diantara rekan-rekan kerjanya.
Baginya kedudukan atau jabatan harus didasarkan pada kompetensi, sedangkan faktor-faktor lain
dianggap melanggar etika. Dalam pergaulan sosial Cauchy sangat sopan, Tabiatnya sangat ekstrem
kecuali dalam dua hal: matematika dan agamanya, dimana sikapnya sangat moderat. Siapapun yang
menjalin hubungan dengannya akan dianggap sebagai prospek. Ketika diundang William Thomson
(Lord Kelvin) yang berusia 21 tahun untuk berdiskusi tentang matematika, Cauchy lebih banyak
menghabiskan waktu untuk mengubah keyakinan (agama) Lord Kelvin.
Cauchy dapat dikatakan meninggal secara mendadak. Diawali dengan problem kesehatan pada
saluran pernafasan, Cauchy meminta ijin untuk beristirahat di desa, guna penyembuhan. Saat di desa
mengalami demam ringan namun berakibat fatal. Beberapa jam sebelumnya Cauchy masih
berdiskusi dengan Uskup agung kota Paris tentang proyek amal-derma - salah satu sifat Cauchy
yang tetap terbawa sejak kecil. Ucapan terakhir: “Manusia mati, tapi namanya tetap tinggal,”
barangkali pertanda akhir hayatnya.
*) Rangkaian bidang-bidang dengan berbagai bentuk saling berhubungan membentuk suatu bentuk
silinder yang mempunyai banyak sudut dan permukaan dapat disebut sebagai polyhedra atau
polyhedron
**) Perkalian unsur atau bilangan ke (arah) kanan di kurangi dengan perkalian unsur atau bilangan ke
(arah) kiri.
***) Rumus permutasi: r P n = ((r!)/(r-n)!), dimana r = kelompok unsur yang tersedia & n = unsur yang
diambil. Rumus kombinasi n C r = (n!)/[r!(n-r)!], dimana n = unsur yang tersedia, r = unsur yang dipilih
Sumbangsih
Banyaknya karya Cauchy dapat diperbandingkan dengan karya Euler. Menghasilkan 789 makalah
adalah sebuah prestasi istimewa. Tabiat Cauchy yang dapat disebut “unik” mampu memberi warna
tersendiri bagi riwayat matematikawan.
Cauchy tidak hanya meletakkan dasar analisis bilangan riil dan bilangan kompleks, yang membuat
namanya terkenal namun mencakup bidang-bidang lain. Ikut berperan dalam pengembangan fisika
matematikal dan mekanika teoritikal, teori elastisitas dan penelitiannya tentang teori cahaya, dimana
mencakup penemuan teknik-teknik matematika baru seperti transformasi Fourier, diagonalisasi
matriks dan kalkulus residu-residu.
Permutasi dan kombinasi serta determinan melengkapi khazanah matematika dan aplikasinya makin
hari makin jelas manfaatnya yaitu untuk menyelesaikan problem-problem matematika, mekanika
maupun fisika.
Augustin Louis Cauchy
Augustin Louis Cauchy Biography
Augustin Louis Cauchy FaktaPara matematikawan Perancis Augustin Louis Cauchy (1789-1857) memberikan sebuah yayasan untuk periode modern ketelitian dalam analisis. Ia meluncurkan teori fungsi yang kompleks variabel dan pengembang pelopor otoritatif.
Augustin Louis Cauchy lahir di Paris pada 21 Agustus 1789, 38 hari setelah jatuhnya Bastille. Ayahnya, Louis François, adalah seorang pengacara parlemen, letnan polisi, dan royalis bersemangat. Merasakan angin politik, ia pindah keluarga ke pondok negaranya di Arcueil, dimana mereka tinggal selama hampir 11 tahun. Berikut Cauchy muda menerima pendidikan agama yang ketat dari ibunya dan pendidikan klasik dasar dari ayahnya, yang menulis buku sendiri dalam ayat.
Pada 1800 situasi politik telah stabil dan keluarganya pindah kembali ke Paris. Pada usia 16 Cauchy memasuki École Polytechnique, pada saat itu sekolah terbaik di dunia untuk matematika pemula. Awalnya dirancang untuk menghasilkan insinyur militer bagi tentara Revolusioner Perancis, sekolah dikembangkan sebagai (dalam metode) lembaga pendidikan revolusioner. Pengajaran dikaitkan dengan penelitian sebagai matematikawan terbaik bangsa menciptakan matematika murni dalam diskusi dengan siswa mereka dan menunjukkan mereka bagaimana matematika teori dan praktek gizi satu sama lain di tepi penemuan.
Seperti telah diprediksi Lagrange dan Laplace, Cauchy adalah keberhasilan akademis brilian. Di ranah hubungan pribadi ia tidak begitu berhasil. Para polytechnicians umumnya antiklerus hanya tidak bisa percaya bahwa seorang mahasiswa brilian seperti agresif saleh dan evangelically Katolik Cauchy bisa ada. Ketenangan-Nya tentang masalah ini semakin geli, bingung, kesal, dan marah mereka. Itu adalah pola jawaban yang menjadi khas dalam hubungan sosialnya. Bertahun-tahun kemudian, setelah Cauchy telah menjadi matematikawan paling berpengaruh di dunia, naif muda jenius Abel akan menyimpulkan bahwa Cauchy adalah gila. Bagaimana lagi seorang ilmuwan begitu fanatik dalam hal agama?
Dari Engineer untuk matematika
Dari Polytechnique, Cauchy diteruskan ke École des Ponts et Chaussées, di mana ia belajar teknik selama 3 tahun. Setelah lulus tahun 1810, ia dikirim ke Cherbourg sebagai insinyur militer. Tapi ia tidak bisa tinggal jauh dari matematika murni. Dalam waktu luangnya ia mulai meninjau semua matematika, “membersihkan ketidakjelasan” dan menciptakan metode baru untuk “penyederhanaan bukti dan penemuan proposisi baru.” Dia ditampilkan kekuatan dan orisinalitas metode tersebut dalam serangkaian makalah yang terkesan bahkan komunitas matematika canggih Paris. Di antara penelitian ini adalah dua di polihedron, satu di simetris fungsi, dan satu di penentu. Dalam Cauchy kertas terakhir direorganisasi semua yang kemudian diketahui tentang subjek dan memberikan kata “penentu” yang berarti modern. Semua pekerjaan ini waktu luang memiliki dua hasil: itu pecah kesehatan Cauchy, dan ia meninggalkan teknik untuk mengabdikan hidupnya untuk matematika.
Jika masyarakat matematika telah terkesan oleh Cauchy matematikawan hobi, itu terpesona oleh Cauchy fulltime profesional. Pada 1815 dia membuktikan dugaan Fermat pada poligonal (figurate) nomor yang telah mengalahkan beberapa matematikawan terbaik dunia. Pada tahun berikutnya ia menunjukkan fleksibilitas dengan memenangkan hadiah utama dari Académie des Ilmu dengan perawatan matematika propagasi gelombang pada permukaan cairan. Sementara itu, ia telah memperoleh posisi mengajar pertamanya, di Polytechnique tersebut. Ia diangkat sebagai profesor di sana pada tahun 1816, dan tak lama kemudian ia juga mengajar di College de France dan Sorbonne.
Pada usia 27 Cauchy terpilih untuk des Sciences-suatu kehormatan yang tidak biasa untuk Académie begitu muda seorang pria. Dalam kasusnya, ada beberapa yang bersikeras bahwa tidak ada yang terhormat tentang hal
itu. Kursi yang diisi Cauchy itu milik Gaspard Monge, ayah dari geometri deskriptif, direktur pertama dari École Polytechnique, dan pengikut setia Napoleon I. Rezim Bourbon dipulihkan menuntut agar Monge dikeluarkan dari akademi. Para akademisi dan memenuhi terpilih Cauchy di tempatnya. Cauchy, seperti kaku ultraroyalist dalam politik karena ia ultra-Katolik dalam agama, tidak pernah bisa melihat apa-apa yang tidak benar tentang prosedur.
Pada 1818, aman didirikan sebagai beredar matematika Perancis, Cauchy menikah Aloise de Bure. Mereka memiliki dua anak perempuan.
Dekade Produktif
Cauchy bekerja seolah-olah mengharapkan layak untuk diukur beratnya dari publikasi. Ide-idenya, yang menyentuh hampir setiap cabang matematika, murni dan terapan, tampaknya terwujud secepat dia bisa menuliskannya. Ada kalanya ia akan menghasilkan dua makalah full-length dalam satu minggu.
Salah satu kepentingan utama Cauchy dalam tahun-tahun ini adalah upaya untuk memperbaiki fondasi logis dari analisis sedemikian rupa bahwa cabang dari matematika akan memiliki “semua tata cara yang diperlukan dalam geometri.” Ini adalah masalah lama berdiri. Dalam kritik menghancurkan nya dari Newton-Leibniz kalkulus, Uskup Berkeley telah menyarankan bahwa penalaran yang salah dari kalkulus menyebabkan mengoreksi hasil karena kesalahan kompensasi. Maclaurin dan Lagrange menerima kritik dan kedua upaya heroik dilakukan untuk membangun pembenaran atas metode kalkulus diferensial. Baik berhasil.
Cauchy tidak cukup berhasil baik. Tapi dia mengambil langkah besar dalam arah yang benar ketika ia membuat konsep batas dasar untuk seluruh pembangunan. Definisinya tentang kontinuitas dan derivatif dalam hal batas cukup modern. Tetapi untuk mengatakan bahwa Cauchy “memberikan definisi pertama benar-benar matematika limit, dan tidak pernah diperlukan modifikasi” sangat salah.
Cauchy mendefinisikan “batas” sebagai berikut: “Ketika nilai-nilai berturut-turut ditugaskan untuk variabel yang sama tanpa batas mendekati nilai tetap, sehingga untuk mengakhiri dengan berbeda dari itu sesedikit yang diinginkan, nilai ini tetap disebut batas yang lain.”
Sebagai gambaran kasar dari ide batas, Cauchy “definition” mungkin memiliki manfaat. Tapi itu verbal, intuitif, penuh dengan istilah terdefinisi, dan karena itu benar-benar nonmathematical dalam pengertian modern.
Anehnya, Cauchy tidak memberikan definisi matematika yang tepat konvergen seri, dan dia melanjutkan untuk menetapkan kriteria untuk konvergensi. Dikatakan bahwa Laplace, setelah mendengar Cauchy kuliah pertama pada seri, bergegas pulang panik, dilarang pintunya, dan susah payah menguji semua seri dalam karyanya, yang Mécanique romi, menggunakan kriteria Cauchy. Kisah ini, mungkin apokrif, bagaimanapun menunjukkan bagaimana metode Cauchy mulai menetapkan standar baru ketelitian dalam analisis.
Antara 1825 dan 1831 Cauchy menerbitkan serangkaian makalah yang menciptakan cabang baru analisis, teori fungsi yang kompleks variabel. Ini adalah alat matematika utama yang digunakan dalam domain besar fisika.
Masalah Prinsip
Revolusi tahun 1830 dikirim Charles X ke pengasingan. Raja baru, Louis Philippe, menuntut sumpah kesetiaan dari para profesor Perancis. Cauchy menolak. Dia sudah bersumpah sumpah untuk Charles. Dilucuti dari semua posisi, ia diasingkan dirinya ke Swiss, meninggalkan keluarganya di Paris.
Pada 1831 Cauchy diangkat guru besar matematika fisika di Turin. Dua tahun kemudian Charles memanggilnya ke Praha untuk guru Henri, cucu 13 tahun lamanya. Cauchy, yang pernah Legitimis setia, setuju untuk mengawasi pendidikan pretender masa depan. Keluarganya bergabung dengannya di Praha pada tahun 1834. Bermain Aristoteles ke Henri Alexander dikonsumsi sebagian besar jam bangun Cauchy dan tajam dibatasi matematika output. Itu tidak pernah berhenti sepenuhnya, namun. Di antara surat-surat penting dari periode ini adalah sebuah memoar panjang pada dispersi cahaya, dan keberadaan bukti pertama untuk solusi untuk sistem persamaan diferensial.
Pada 1838 Cauchy dan keluarga kembali ke Paris. Charles baroneted dia, tetapi judul itu tidak membantu dalam mendapatkan posisi, karena Baron Cauchy masih menolak untuk mengambil sumpah. Akhirnya, setelah Revolusi 1848, sumpah itu dihapuskan, dan Cauchy kembali guru lamanya di Polytechnique tersebut. Louis Napoleon mengadakan kembali sumpah pada tahun 1852, tetapi Cauchy khusus dikecualikan.
Sementara tingkat Cauchy publikasi mencapai dan bahkan melampaui batas sebelumnya. Merit khusus di lebih dari 500 makalah yang muncul setelah 1838 adalah risalah tentang mekanisme media terus menerus, bukti ketat pertama teorema Taylor, representasi sangat modern bilangan kompleks dalam hal congruences jumlahnya banyak, dan kumpulan
makalah pada teori substitusi.
Pengaruh Cauchy di Matematika
Jika nilai matematika itu harus diukur dengan berapa kali namanya muncul dalam buku teks perguruan tinggi modern, Cauchy mungkin peringkat sebagai yang terbesar dari mereka semua. Pengaruh lama dan ketenaran yang sebagian karena fakta bahwa ia dibanjiri persaingan dengan kata dipublikasikan. Dia adalah ahli matematika pertama yang menyadari bahwa mesin material terbesar kemajuan matematika adalah mesin cetak. Dia tahu bahwa matematika masyarakat secara keseluruhan, dari dosen kepada guru aritmatika, mengambil isyarat dari makalah yang diterbitkan dan buku pelajaran. Dia benar-benar dicantumkan ide-idenya pada satu generasi.
Ini praktek publikasi cepat, bersama dengan lebih gaya bunga Cauchy, memiliki bahaya. Abel, untuk satu, mengalami kesulitan dalam memahami beberapa kertas Cauchy. “Karya-karyanya sangat baik, tetapi ia menulis dengan cara yang sangat membingungkan.” Tapi gaya Cauchy penulisan adalah yang paling hina dari pelanggaran yang dilakukan terhadap Abel pada khususnya dan matematika pada umumnya. 15 tahun penundaan dalam publikasi karya Abel-1826-1841-sebagian besar karena perlakuan angkuh Cauchy itu. Abel meninggal pada tahun 1829, tahun yang sama di mana Cauchy kontribusi terhadap penindasan penemuan muda Galois ‘s epochmaking. Galois meninggal pada tahun 1832. Inilah sikap merendahkan matematikawan muda, bersama-sama dengan fanatisme agama dan politik, yang membuat Cauchy tidak populer dengan banyak rekan-rekannya. Setelah semua, itu sulit untuk mengabaikan fakta bahwa Galois telah menjadi republik radikal.
Cauchy meninggal pada tanggal 23 Mei 1857, setelah sakit singkat. Kata-kata terakhirnya adalah, “Pria mati namun karya mereka bertahan.”