Top Banner
Chapter 20 Audit Siklus Persediaan dan Pergudangan Oleh : Padlah Riyadi, SE, Ak, CA. ----------------------------------------------- ------------------------------------- Pendahuluan Siklus persediaan dan pergudangan merupakan siklus yang unik karena hubungannya yang erat dengan siklus transaksi lainnya. Bagi perusahaan manufaktur, bahan baku memasuki siklus persediaan dan pergudangan dari siklus akuisisi danpembayaran, sementara tenaga kerja langsung memasukinya dari siklus penggajian dan personalia. Siklus persediaan dan pergudangan diakhiri dengan penjualan barang dalam siklus penjualan dan penagihan. Audit terhadap persediaan, terutama pengujian saldo persediaan akhir tahun, sering kali merupakan bagian yang paling kompleks dan paling menghabiskan waktu audit. Faktor- faktor yang mempengaruhi kompleksitas audit persediaan termasuk : Persediaan sering kali merupakan akun terbesar pada neraca Persediaan sering kali berada pada lokasi yang berbeda, yang membuat pengendalian dan perhitungan fisik menjadi sulit Sering kali sulit bagi auditor untuk mengamati dan menilai itempersediaan yang berbeda seperti perhiasan, bahan kimia, dan suku cadang elektronik Penilaian persediaan juga sulit apabila estimasi keuasangan persediaan merupakan hal yang penting dan apabila biaya manufaktur harus dialokasikan ke persediaan. Terdapat beberapa metode penilaian persediaan yang dapat diterima dan beberapa organisasi mungkin ingin menggunakan metode penilaian yang berbeda unutk berbagai
38

Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan

Jan 31, 2016

Download

Documents

Auditing
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan

Chapter 20 Audit Siklus Persediaan dan Pergudangan

Oleh : Padlah Riyadi, SE, Ak, CA.------------------------------------------------------------------------------------Pendahuluan

Siklus persediaan dan pergudangan merupakan siklus yang unik karena hubungannya yang erat dengan siklus transaksi lainnya. Bagi perusahaan manufaktur, bahan baku memasuki siklus persediaan dan pergudangan dari siklus akuisisi danpembayaran, sementara tenaga kerja langsung memasukinya dari siklus penggajian dan personalia. Siklus persediaan dan pergudangan diakhiri dengan penjualan barang dalam siklus penjualan dan penagihan.

Audit terhadap persediaan, terutama pengujian saldo persediaan akhir tahun, sering kali merupakan bagian yang paling kompleks dan paling menghabiskan waktu audit. Faktor-faktor yang mempengaruhi kompleksitas audit persediaan termasuk :

Persediaan sering kali merupakan akun terbesar pada neraca Persediaan sering kali berada pada lokasi yang berbeda, yang membuat pengendalian

dan perhitungan fisik menjadi sulit Sering kali sulit bagi auditor untuk mengamati dan menilai itempersediaan yang

berbeda seperti perhiasan, bahan kimia, dan suku cadang elektronik Penilaian persediaan juga sulit apabila estimasi keuasangan persediaan merupakan hal

yang penting dan apabila biaya manufaktur harus dialokasikan ke persediaan. Terdapat beberapa metode penilaian persediaan yang dapat diterima dan beberapa

organisasi mungkin ingin menggunakan metode penilaian yang berbeda unutk berbagai bagain persediaan yang dapat diterima menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum

Tujuan Pembelajaran 1 :

Menguraikan fungsi bisnis serta dokumen dan catatan terkait dalam siklus persediaan dan

pergudangan

Fungsi Bisnis dalam Siklus serta Dokumen dan Catatan Terkait

Persediaan memiliki banyak bentuk yang berbeda, tergantung pada sifat bisnisnya. Untuk bisnis ritel atau grosir, akun terbesar dalam laporan keuangan sering kali berupa persediaan barang dagang yang tersedia untuk dijual. Untuk mempelajari siklus persediaan dan pergudangan, kita akan menggunakan contoh perusahaan manufaktur, yang persediaannya mungkin meliputi bahan baku, suku cadang dan perlengkapan yang dibeli untuk digunakan dalam produksi, barang dalam proses manufaktur, dan barang jadi yang tersedia untuk dijual. Siklus persediaan dan pergudangan dapat dianggap sebagai terdiri dari dua sistem terpisah tetapi terkait erat, di mana yang satu melibatkan arus fisik bang dan yang

Page 2: Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan

lainnnya dengan biaya terkait. Enam fungsi bisnis akan membentuk siklus persediaan dan pergudangan.

1. Memroses Pesanan Pembelian        

Siklus persediaan dan pergudangan dimulai dengan akuisisi bahan baku untuk produksi. Pengendalian yang memadai terhadap pembelian harus diselenggarakan apakah pembelian persediaan adalah berupa bahan baku suatu perusahaan manufaktur atau barang jadi bagi perusahaan ritel. Permintaan pembelian adalah formulir yang digunakan untuk meminta departemen pembelian untuk memesan persediaan. Permintaan tersebut dapat dilakukan oleh personil ruang penyimpanan bahan baku yang diperlukan, dengan perangkat lunak computer yang terotomatisasi ketika bahan baku mencapai tingkat yang telah ditentukan terlebih dahulu, dengan pesanan yang dilakukan atas abahan baku yang diminta unutk memenuhi pesanan pelanggan, atau melalui pesanan yang dilakukan atas dasar perhitungaan bahan baku secara periodik.

2. Menerima Bahan Baku

Penerimaan bahan baku yang dipesan, yang juga merupakan bagian dari siklus akuisisi dan pembayaran, melibatkan inspeksi atas bahan yang diterima menyangkut kuantitas dan kualitasnya. Departemen penerimaan akan membuat laporan penerimaan yang menjadi bagian dari dokumentasi sebelum pembayaran dilakukan. Setelah inspeksi, bahan itu dikirim ke ruang penyimpanan dan slinan dokumen penerimaan, atau pemebritahuan atau notifikasi elektronik mengenai penerimaan barang, biasanya diserahkan ke bagian pembelian, ruang penyimpanan, dan utang usaha. Pengendalian dan akuntabilitas merupakan hal penting unutk semua transfer tersebut.

3. Menyimpan Bahan Baku

Setelah diterima, bahan itu biasanya disimpan diruang penyimpanan. Ketika departemen lainnya memerlukan bahan untuk produksi, personil ruang penyimpanan menyerahkan permintaan bahan yang telah disetujui secara layak, mengerjakan pesanan, atau dokumen serupa atau pemberitahuan elektronik yang mengindikasikan jenis dan kuantitas bahan yang diperlukan. Dokumen permintaan ini digunakan untuk memperbaharui file induk persediaan perpetual dan mencatat transef dari akun bahan baku kea kun barang dalam proses. Pembaharuan tersebut dilakukan secara otomatis dalam organisasi yang memiliki sistem perangkat lunak akuntansi dan manajemen persediaan terintergrasi.

4. Memroses Barang

Perusahaan menentukan item dan kuantitas barang jadi yang akan dibuat berdasarkan pesanan khusus dari pelanggan, peramalan penjualan, tingkat persediaan barang jadi yang telah ditentukan sebelumnya, dan operasi produksi yang ekonomis. Departemen pengendalian produksi yang terpisah sering kali bertanggung jawab untuk menentukan provisi untuk memperhitungkan kuantitas yang diproduksi, pengendalian atas sisa bahan, pengendalian kualitas, dan perlindungan fisik bahan dalam proses. Setiap departemen produksi biasanya bertanggung jawab untuk mereview laporan produksi dan sisa bahan yang dibuat computer,

Page 3: Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan

yang menyediakan informasi yang bermanfaat bagi akuntansi untuk mencatat transfer bahan dan menentukan biaya produksi.

Sistem akuntansi biaya yang memadai merupakan bagian penting dari pemrosesan fungsi barang bagi semua perusahaan manufaktur. Sistem tersebut menunjukkan profitabilitas relative produk untuk perencanaan dan pengendalian manajemen serta menilai persediaan untuk menyusun laporan keuangan. Terdapat dua jenis sistem biaya : sistem biaya pekerjaan dan sistem biaya proses, tetapi terdapat banyak variasi dan kombinasi dari kedua sistem tersebut.dalam sistem biaya pekerjaan (job cost system), biaya diakumulasikan oleh setiap pekerjaan ketika biaya dikeluarkan dan biaya tenaga kerja terjadi. Dalam sistem biaya proses (process cost system), biaya diakumulasikan berdasarkan proses, dengan biaya per unit untuk setiap proses dibebankan ke produk melalui proses tersebut.

Catatan akuntansi biaya terdiri dari fileinduk, neraca lajur, dan laporan yang mengakumulasikan biaya bahan, tenaga kerja, dan overhead berdasarkan pekerjaan atau proses ketika biaya tersebut dikeluarkan. Ketika pekerjaan atau produk telah selesai, biaya yang terkait ditransfer dari barang dalam proses ke barang jadi pada laporan departemen produksi.

5. Menyimpan Barang Jadi

Ketika barang jadi telah selesai, barang itu ditempatkan diruang penyimpanan menunggu dikirim. Dalamperusahaan yang memiliki pengendalian internal yang baik, barang jadi disimpan dibawah pengendalian fisik yang terpisah, disuatu area dengan akses terbatas. Pengendalian barang sering kali dianggap sebagai bagian dari siklus penjualan dan penagihan.

6. Mengirimkan Barang Jadi

Pengiriman barang jadi merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan. Pengiriman aktual barang kepada pelanggan dalam pertukaran dengan kas atau aktiva lainnya, seperti piutang usaha, menciptakan pertukaran aktiva yang diperlukan untuk memenuhi criteria pengakuan pendapatan. Untuk sebagian besar transaksi penjualan, pengiriman aktual merupakan pemicu untuk mengakui piutang usaha terkait dan penjualan terkait dalam sistem akuntansi. Jadi, pengiriman barang jadi harus diotorisasi oleh dokumen pengiriman yang disetujui secara layak.

Serupa dengan pengiriman barang jadi, transfer persediaan dalam siklus persediaan dan pergudangan harus diotorisasi oleh dokumentasi transfer yang layak untuk memastikan keakuratan transfer biaya antarakun persediaan pada neraca.

File Induk Persediaan Perpetual

Catatan perpetual yang terpisah biasanya disimpan untuk bahan baku dan barang jadi. Sebagian besar perusahaan tidak menggunakan sistem perpetual untuk barang dalam proses. File induk persediaan yang diakuisisi, dijual, dana di ditangan. Dalam sistem terkomputerisasi yang dirancang dengan baik, file itu juga berisi informasi mengenai biaya

Page 4: Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan

per unit. Untuk akuisisi bahan baku, file induk persediaan perpetual diperbaharui secara otomatis ketika akuisisi persediaan diproses sebagai bagian dari pencatatan akuisisi.

Tujuan Pembelajaran 2 :

Menguraikan bagaimana e-commerce mempengaruhi manajemen persediaan

Bagaimana E-Commerce Mempengaruhi Manajemen Persediaan

Internet memiliki kegunaan khusus dalam pengelolaan persediaan, dari sini dapat diketahui informasi lengkap berbasis real time yang dibutuhkan oleh rekan bisnis (pemasok dan pelanggan). Informasi yang biasanya terseedia didalamnya, seperti jumlah stok yang disimpan, lokasi produk, dan berbagai informasi lainnya yang diperlukan manajemen untuk meegawasi aliran persediaan.

Selain kegunaannya yang penting, internet juga dapat menimbulkan resiko bisnis. Penggunaannya dalam E-Commerce akan meningkatkan resiko bisnis jika pengendalian untuk mengoperasikannya kurang memadai. Seperti pembetasan penggunaan password, firewalls, dan peengendalian teknologi manajemen lainnya. Hal tersebut akan memunculkan kecurangan/kesempatan untuk mengubah jumlah persediaan yang telah ada.

Tujuan Pembelajaran 3:

Menjelaskan lima bagian audit siklus persediaan dan pergudangan

Bagian dari Audit Persediaan

Tujuan dalaam auditsiklus perssediaan dan pergudangan adalah menyediakan kepastian bahwa laporan keuangan menyajikan informasi bahan baku, barang setengah jadi, persediaan barang jadi, dan harga pokok penjualan secara wajar.

Audit atas siklus persediaan dan pergudangan dapat dibagi menjadi 5 (lima) aktivitas yang berbeda, yaitu :

1. Akuisisi dan pencatatan bahan baku, biaya tenaga kerja, dan overhead.

Pada bagian ini, audit memiliki 3 (tiga) fungsi, yaitu pemrosesan atas pembelian pesanan, penerimaan bahan baku, dan penyimpanan bahan baku. Auditor mendapatkan pemahaman mengenai pengendalian internal atas ketiga fungsi tersebut dan kemudian melakukan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi, baik transaksi siklus akuisisi dan pembayaran serta siklus penggajian dan personalia.

Page 5: Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan

Pengujian terhadap pengendalian akuisisi bahan baku dan biaya manufaktur tersebut harus berjalan efektif dan transaksi akuisisi dinyatakan dengan benar. Bila tenaga kerja langsung merupakan bagian penting dalam persediaan manufaktur, maka auditor harus melakukan verifikasi proses akuntansi yang benar atas biaya inidalam siklus penggajian dan personalia.

2.Perpindahan internal atas asset dan biaya.

Pemindahan internal dalam persediaan meliputi fungsi ke 4 (empat), yaitu pemrosesan barang dan pentimpanan barang jadi. Klien membukukan aktivitasnya dalam pencatatan akuntansi biaya, yang independen dari siklus lain dan diuji sebagai bagian dari audit siklus persediaan dan pergudangan.

3. Pengiriman barang dan pencatatan pendapatan dan biaya.

Pencatatan pengiriman dan biaya terkait merupakan fungsi terakhir. Proses ini merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan, maka auditor harus mendapatkan pemahaman dan pengujian pengendalian internal atas pencatatan pengiriman sebagai bagian dari audit siklus ini, termasuk prosedur dalam verifikasi akurasi kredit atas persediaan yang dicatat dalam berkas utama persediaan perpetual.

4. Pengamanan fisik atas persediaan.

Auditor harus mengamati klien dalam menghitung persediaan fisik untuk menentukan apakah persediaan yang tercatat memang ada pada tanggal neraca dan dihitung dengan benar oleh klien. Pemeriksaan fisik merupakan jenis bukti penting yang dapat digunakan utuk melakukan verifikasi terhadap keberadaan dan perhitungan persediaan.

5. Penempatan harga dan kompilasi persediaan.

Biaya yang digunakan untuk menilai persediaan harus diuji untuk menentuan apakah klien mengikuti metode persediaan yang sesuai dengan SAK dan konsisten dengan tahun-tahun sebelumnya. Prosedur yang digunakan auditor untuk melakukan verifikasi biaya ini disebut pengujian harga. Sebagai tambahan, auditor harus melakukan pengujian kompilasi persediaan. Yaitu suatu pengujian utuk melakukan verifikasi apakah perhitungan fisik dilakukan dengan benar, kuantitas dan harga persediaan dijabarkan dengan benar untuk menghitung saldo buku besar.

Auditor menguji akuisisi dan melakukan pencatatan bahan baku, tenaga keja langsung, daan  overhead sebagai bagian dari siklus akuisisi dan pembayaran serta siklus penggajian dan personalia. Mereka juga menguji pengiriman barang dan mencatat pendapatan dan biayaterkait dengan siklus penjualan dan penagihan. Auditor perlu mempertimbangkanhasil pengujian tersebutdalam siklus lainnnya untuk menentukan sifat dan lingkup pengujian subtantif yang diperlukandalam audit persediaan.

Tujuan Pembelajaran 4 :

Page 6: Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan

Merancang dan melaksanakan pengujian audit atas akuntansi biaya

Audit atas Akuntansi Biaya

Sistem dan pengendalian akuntansi biaya milik perusahaan yang berbeda lebih bervariasi ketimbang banyak bidang audit lainnya karena sangat beragamnya item persediaan dan tingkat kecanggihan yang diinginkan oleh manajemen. Sebagai contoh , perusahaan yang membuat mesin peternakan mungkin memiliki catatan biaya dan pengendalian internal yang sama sekali berbeda dengan pabrik baja yang membuat dan memasang lemari logam yang dibuat seragam. Tentu saja, perusahaan kecil yang pemiliknya terlibat secara aktif dalam proses manufaktur memerlukan catatan yang tidak terlalu canggih ketimbang peruashaan multiproduk yang besar.

Pengendalian Akuntansi Biaya

Pengendalian akuntansi biaya, adalah pengendalian yang berhubungan dengan pemrosesan yang mempengaruhi persediaan fisik dan penelusuran biaya terkait dari saat bahan baku diminta hingga produk selesai dibuat dan ditransfer ke penyimpanan dan dibagi ke dalam dua kategori luas :

1. Pengendalian fisik atas bahan baku, barang setengah jadi, dan persediaan barang jadi.2. Pengendalian atas biaya terkait

Untuk melindungi aset, banyak perusahaan secara fisik memisahkan dan membatasi akses ketempat penyimpanan bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi untuk mengendalikan pergerakan persediaan. Klien dapat menggunakan dokumen bernomor urut untuk mengotorisasi pergerakan persediaan agar tidak terjaddi penyalahgunaan aset. Salinan atas dokumen tersebut harus dikirimkan langsung kebagian akuntansi oleh pihak yang menerbitkan, tanpa melalui personel yang bertanggunngjawabatas pengawasannya. Contoh dokumen yang efektif untk jenis ini adalah permintaan bahan baku yang disetujui untuk dikeluarkan dari ruang penyimpanan.

File induk persediaan perpetual yang disimpan oleh orang tidak bertanggung jawab atau memiliki akses ke aktiva merupakan pengendalian akuntansi biaya lainnya yang bermanfaat karena :

File tersebut menyediakan catatan persediaan yang ada di tangan, yang digunakan untuk memulai produksi dan akuisis bahan atau barang tambahan.

File tersebut menyediakan catatan File tersebutmenyediakan caatatan untuk mempertanggungjawabkan apabila

ditemukan selisih antara perhitungan fisik dan jumlah yang tersaji pada listing atau daftar perpetual

Page 7: Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan

Metodologi untuk merancang pengujian pengendalian dan pengujian substansif atas transaksi bagi akuntansi biaya :

Pengujian atas Akuntansi Biaya

Auditor sangat memperhatikan empat aspek akuntansi biaya berikut :

1. Pengendalian fisik terhadap persediaan

Auditor menguji pengendalian fisik terhadap bahan baku, barang dalam proses, dan

barang jadi terbatas pada observasi serta pengajuan pertanyaan. Auditor dapat

memeriksa area penyimpanan bahan baku untuk menentukan apakah persediaan

sudah dilindungi dari pencurian dan penyalahgunaan dengan menggunakan kunci atau

ukuran keamanan lainnya, termasuk custodian persediaan. Auditor dapat meminta

Memahami pengendalian internal-

sistem akuntansi biaya

Merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi bagi sistem akuntansi biaya guna memenuhi tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi

Mengevaluasi cost-benefitpengujian pengendalian

Menilai risiko pengendalian yang

direncanakan- sistem akuntansi biaya

Penetapan waktu

Item-item yang akan dipilih

Ukuran sampel

Prosedur audit

Page 8: Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan

custodian persediaan untuk menjelaskan tugas-tugasnya yang terkait dengan

mengawasi persediaan yang dimonitor olehnya. Jika auditor menyimpulkan bahwa

pengendalian fisik sangat tidak memadai sehingga persediaan akan sulit dihitung

secara akurat, auditor harus memperluas observasi pengujian persediaan fisik untuk

memastikan bahwa perhitungan yang memadai telah dilakukan

2. Dokumen dan catatan untuk mentransfer persediaan

Perhatian auditor terutama tertuju pada memverifikasi transfer persediaan dari satu

lokasi ke lokasi lainnya yang dicatat memang ada, semua transfer actual sudah dicatat,

dan kuantitas, deskripsi, serta tanggal semua transfer yang dicatat sudah akurat.

Produk yang diberi label dengan kode batang terstandardisasi yang dapat dipindai

oleh pembaca kode batang laser dan teknologi lainnya akan mempermudah klien

menelusuri pergerakan barang melalui produksi. Ketika mengaudit transfer

persediaan, pertama auditor harus memahami pengendalian internal klien untuk

mencatat transfer sebelum dapat melaksanakan pengujian yang relevan.

Setelah memahami persediaan internal, suditor dapat dengan mudah melaksanakan

pengujian pengendalian atau pengujian substantive atas transaksi dengan memeriksa

dokumen serta catatan untuk menguji tujuan keterjadian dan keakuratan bagi transfer

barang dari ruang penyimpanan bahan baku ke lini perakitan manufaktur.

3. File induk persediaan perpetual

Reliabilitas file induk persediaan perpetual mempengaruhi penetaoan waktu dan

lingkup pemeriksaan fisik persediaan oleh auditor. Jika file induk persediaan

perpetual sudah akurat , auditor dapat menguji persediaan fisik sebelum tanggal

neraca. Auditor menguji file induk persediaan perpetual dengan memeriksa

dokumentasi yang mendukung penambahan dan pegurangan jumlah persediaan dalam

file induk.

4. Catatan biaya per unit

Kakuratan data biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead manufatur

sangatlah penting untuk menyatakan secara wajar persediaan bahan baku, barang

dalam proses, dan barang jadi. Agar data biayanya akurat, klien harus

mengintegrasikan catatan akuntansi biayanya dengan catatan produksi dan akuntansi

lainnya. Ketika menguji catatan biaya persediaan, pertama auditor harus memahami

Page 9: Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan

pengendalian internal dalam sistem akuntansi biaya. Setelah auditor memahami

pengendalian internal yang mempengaruhi catatan akuntansi biaya, pendekatan untuk

melakukan verifikasi internal atas catatan akuntansi biaya akan melibatkan konsep

yang sama dengan yang dibahas dalam verifikasi atas transaksi akuisisi, penggajian,

dan penjualan. Menentukan kewajaran biaya overhead manufaktur yang dibebankan

ke barang dalam proses sangatlah menantang bagi auditor karena managemen harus

membuat asumsi yang mempengaruhi alokasi overhead yang dapat mempengaruhi

secara signifikan biaya per unit persediaan, sehingga penilaian persediaan menjadi

wajar.

Tujuan Pembelajaran 5

Menerapkan prosedur analitis pada akun-akun dalam siklus persediaan dan pergudangan.

Prosedur Analitis

Prosedur analitis merupakan hal yang penting dalam mengaudit persediaan dan

pergudangan seperti pada semua siklus lainnya. Selain melaksanakan prosedur analitis yang

memeriksa hubungan saldo akun persediaan dengan akun laporan keuangan lainnya.

Rasio yang dapat digunakan dalam prosedur analitis, antara lain :

1. Rate of gross profit, yaitu laba kotor dibagi dengan penjualan bersih.2. Merchandise inventory turnover, yaitu harga pokok penjualan dibagi dengan

persediaan barang dagangan rata-rata.3. Number of sales in inventory, yaitu 365 dibagi dengan merchandise inventory

turnover.4. Rasio persediaan per aktiva lancar, yaitu persediaan dibagi dengan total aktiva

lancar.5. Rasio yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan rasio sebelumnya, anggaran dan

data industri rata-rata. Prosedur pengujian ini berkaitan erat dengan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, dan penilaian atau alokasi.

Prosedur Analitis untuk Siklus Persediaan dan Pergudangan

Prosedur Analitis Kemungkinan salah saji

Membandingkan persentase margin kotor

dengan tahun sebelumnya

Lebih saji atau kurang saji persediaan dan

harga pokok penjualan

Membandingkan perputaran persediaan Persediaan yang using, yang mempengaruhi

Page 10: Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan

( harga pokok penjualan dibagi dengan

persediaan rata-rata) dengan tahun

sebelumnya.

persediaan dan harga pokok penjualan.

Lebih saji atau kurang saji persediaan

Membandingkan biaya per unit persediaan

dengan tahun sebelumnya

Lebih saji atau kurang saji biaya per unit,

yang mempengaruhi persediaan dan harga

pokok penjualan.

Membandingkan nilai persediaan yang

ditambahkan dengan tahun sebelumnya

Salah saji dalam kompilasi, biaya per unit,

atau perkalian, yang mempengaruhi

persediaan dan harga pokok penjualan

Membandingkan biaya manufaktur tahun

berjalan dengan tahun sebelumnya ( biaya

variable harus disesuaikan dengan perubahan

dengan volume)

Salah saji biaya per unit persediaan, terutama

tenaga kerja langsung dan overhead

manufaktur, yang mempengaruhi persediaan

dan harga pokok penjualan

Page 11: Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan

Metodologi untuk Merancang Pengujian atas Rincian Saldo untuk Persediaan

Tujuan Pembelajaran 6

Merancang dan melaksanakan pengujian audit observasi fisik atas persediaan.

Pengendalian Terhadap Perhitungan Fisik

Instruksi klien yang benar untuk melakukan perhitungan fisik

Supervisi oleh personil perusahaan yang bertanggung jawab

Verifikasi internal yang independen atas perhitungan yang dilakukan oleh personel klien

lainnya

Mengidenifikasi resiko bisnis klien yang mempengaruhi persediaan.

Merancang pengujian atas rincian saldo persediaan untuk memenuhi tujuan audit yang

berkaitan dengan saldo

Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi dan menilai resiko inheren untuk persediaan.

Menliai resiko pengendalian untuk beberapa siklus.

Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian serta pengujian substantif atas

transaksi untuk beberapa siklus.

Merancang pengujian atas rincian saldo persediaan untuk memenuhi tujuan audit yang

berkaitan dengan saldo.

Prosedur audit

Ukuran sampel

Item yang akan dipilih

Penetapan waktu

Page 12: Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan

Rekonsiliasi independen antara perhitungan fisik dengan file induk persediaan perpetual

Pengendalian klien yang memadai terhadap lembar perhitungan atau tag

Keputusan Audit

Penetapan Waktu

Auditor harus memutuskan apakah perhitungan fisik dapat dilakukan sebelum akhir

tahun terutama atas dasar keakuratan file induk persediaan perpetual. Jika klien

melakukan perhitungan fisik interim, dimana auditor hanya akan setuju apabila

pengendalian internalnya efektif, auditor akan mengamati perhitungan persediaan

pada saat itu, dan juga menguji transaksi yang dicatat dalam catatan persediaan

perpetual dari tanggal perhitungan hingga akhir tahun. Jika catatan perpetual sudah

akurat dan pengendalian terkait beroperasi secara efektif, mungkin klien tidak perlu

menghitung semua persediaan pada akhir tahun. Sebaliknya, jika tidak terdapat

catatan perpetual dan persediaan berjumlah material, klien harus menghitung

persediaan fisik secara menyeluruh mendekati akhir periode akuntansi

Ukuran Sampel

Jumlah item persediaan yang harus dihitung auditor sulit dirinci karena auditor

berfokus pada mengamati prosedur klien dan bukan pada memilih item yang akan

diuji. Demi kemudahan, ukuran sampel dalam observasi fisik dapat dipertimbangkan

dalam istilah total jam yang dihabiskan dan bukan jumlah item persediaan yang

dihitung.

Pemilihan Item

Ketika mengamati klien yang menghitung persediaan, auditor harus berhati-hati untuk

:

- Mengamati perhitungan item-item yang paling signifikan dan sampel representatif

dari item persediaan yang umum.

- Menyelidiki item yang mungkin telah using atau rusak.

- Membahas dengan manajemen menyangkut alasan mengeluarkan item yang

material.

Observasi Fisik Persediaan

Bagian yang paling penting dari observasi persediaan adalah menentukan apakah

perhitungan fisik telah dilakukan sesuai denga instruksi klien. Untuk melakukan hal ini

Page 13: Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan

secara efektif, auditor harus hadir ketika perhitungan fisik dilakukan. Jika karyawan klien

tidak mengikuti instruksi persediaan, auditor harus menghubungi penyelia untuk

memecahkan masalah atau memodifikasi prosedur observasi fisik.

Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Saldo dan Pengujian atas Rincian Saldo untuk Observasi

Persediaan Fisik

Tujuan Audit yang Berkaitan

dengan Saldo

Prosedur Observasi

Persediaan yang Umum

Komentar

Eksistensi : Persedian yang

dicatat pada tag memang ada.

Memilih sampel acak nomor

tag dan mengidentifikasi tag

dengan nomor yang

dilampirkan pada persediaan

actual.

Mengamati apakah terjadi

pergerakan persediaan selama

perhitungan

Tujuannya adalah untuk

mengungkapkan

pencantuman item yang tidak

ada sebagai persediaan.

Kelengkapan : Persediaan

yang ada dihitung dan diberi

tag, dan tag diperhitungkan

untuk memastikan tidak ada

yang hilang.

Memeriksa persediaan untuk

memastikan bahwa

persediaan telah diberi tag.

Mengamati apakah terjadi

pergerakan persediaan selama

perhitungan.

Menyelidiki persediaan di

lokasi lainnya.

Memperhitungkan semua tag

yang digunakan dan tidak

digunakan untuk memastikan

tidak ada yang hilang atau

dihilangkan secara sengaja.

Mencatat nomor tag yang

digunakan dan tidak

digunakan untuk tindak lanjut

berikutnya.

Perhatian khusus harus

diarahkan pada pengilangan

bagian persediaan yang

besar.

Pengujian ini harus

dilakukan pada penyelesaian

perhitungan fisik.

Pengujian ini harus

dilakukan pada penyelesaian

perhitungan fisik.

Keakuratan : Persediaan Menghitung ulang Pencatatan perhitungan klien

Page 14: Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan

dihitung secara akurat. perhitungan klien untuk

memastikan perhitungan

yang dicatat pada tag sudah

akurat ( juga mengecek

deskripsi dan unti

perhitungan, seperti lusin

atau gross).

Membandingkan perhitungan

fisik dengan file induk

persediaan perpetual.

Mencatat perhitungan klien

untuk pengujian selanjutnya.

dalam file audit pada lembar

perhitungan persediaan

dilakukan karena dua alasan :

untuk memperoleh

dokumentasi bahwa

pemeriksaan fisik yang

memadai telah dilakukan,

dan untuk menguji

kemungkinan bahwa klien

mengubah perhitungan yang

tercatat setelah auditor

meninggalkan premis.

Classiffication : Persediaan

diklasifikasikan dengan

benar pada tag.

1. Memeriksa deskripsi

persediaan pada tag dan

membandingkannya

dengan persediaan actual

bahan baku, barang dalam

proses, dan barang jadi.

2. Mengevaluasi apakah

presentase penyelesaian yang

dicatat pada tag untuk barang

dalam proses sudah layak.

Pengujian tersebut akan

dilakukan sebagai bagian

dari prosedur pertama dalam

tujuan keakuratan.

Cutoff: Informasi diperoleh

untuk memastikan pembelian

dan penjualan persediaan

dicatat pada periode yang

benar.

1. Mencatat dalam file

audit untuk tindak lanjut

berikutnya atas nomor

dokumen pengiriman

terakhir yang digunakan

pada akhir tahun.

2. Memastikan

persediaan untuk item-item

diatas dikecualikan dari

perhitungan fisik.

3. Mereview area

Memperoleh informasi cut

off yang tepat untuk

penjualan dan akuisisi

merupakan bagian yang

penting dari observasi

persediaan.

Page 15: Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan

pengiriman untuk

persediaan yang

dipisahkan dari pengiriman

tetapi belum

diperhitungkan.

4. Mencatat dalam file

audit untuk tindak lanjut

berikutnya atas nomor

laporan pengiriman

terakhir yang digunakan

pada akhir tahun.

5. Memastikan

persediaan untuk item-item

diatas dilibatkan dalam

perhitungan fisik.

6. Mereview area

penerimaan untuk

persediaan yang harus

dilibatkan dalam

perhitungan fisik.

Realizable Value :

Persediaan yang usang dan

tidak dapat digunakan

dikecualikan atau dicatat.

Menguji persediaan yang

usang dengan menanyakan

karyawan pabrik dan

manajemen serta

mewaspadai item yang

rusak, berkarat atau

ditutupi debu, atau

berlokasi di tempat yang

tidak layak.

Right: Klien memiliki hak

atas persediaan yang dicatat

pada tag.

1. Menanyakan tentang

konsinyasi atau persediaan

pelanggan yang

Page 16: Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan

dicantumkan dalam premis

klien.

2. Mewaspadai akan

persediaan yang

dipisahkan atau diberi

tanda khusus sebagai

indikasi kepemiikan.

Tujuan Audit yang Berkaitan

dengan Saldo

Prosedur Observasi Persediaan yang Umum

Classiffication : Persediaan

diklasifikasikan dengan benar pada

tag.

1. Memeriksa deskripsi persediaan pada tag dan

membandingkannya dengan persediaan actual bahan baku,

barang dalam proses, dan barang jadi.

2. Mengevaluasi apakah presentase penyelesaian yang dicatat

pada tag untuk barang dalam proses sudah layak.

Cutoff: Informasi diperoleh untuk

memastikan pembelian dan

penjualan persediaan dicatat pada

periode yang benar.

7. Mencatat dalam file audit untuk tindak lanjut

berikutnya atas nomor dokumen pengiriman terakhir yang

digunakan pada akhir tahun.

8. Memastikan persediaan untuk item-item diatas

dikecualikan dari perhitungan fisik.

9. Mereview area pengiriman untuk persediaan yang

dipisahkan dari pengiriman tetapi belum diperhitungkan.

10. Mencatat dalam file audit untuk tindak lanjut

berikutnya atas nomor laporan pengiriman terakhir yang

digunakan pada akhir tahun.

11. Memastikan persediaan untuk item-item diatas

dilibatkan dalam perhitungan fisik.

12. Mereview area penerimaan untuk persediaan yang

harus dilibatkan dalam perhitungan fisik.

Realizable Value : Persediaan

yang usang dan tidak dapat

Menguji persediaan yang usang dengan menanyakan

karyawan pabrik dan manajemen serta mewaspadai item

Page 17: Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan

digunakan dikecualikan atau

dicatat.

yang rusak, berkarat atau ditutupi debu, atau berlokasi di

tempat yang tidak layak.

Right: Klien memiliki hak atas

persediaan yang dicatat pada tag.

3. Menanyakan tentang konsinyasi atau persediaan pelanggan

yang dicantumkan dalam premis klien.

4. Mewaspadai akan persediaan yang dipisahkan atau diberi

tanda khusus sebagai indikasi kepemiikan.

Tujuan Pembelajaran 7

Merancang dan melakukan tes pemeriksaan dari harga dan kompilasi untuk persediaan

Audit Penetapan Harga dan Kompilasi

Auditor harus memverifikasi bahwa perhitungan fisik atau kuantitas catatan perpetual sudah

diberi harga dan kompilasi dengan benar.

Pengujian harga persediaan (Inventory Price Test) mencakup semua pengujian atas

harga per unit klien untuk menentukan apakah hal itu sudah benar.

Pengujian Kompilasi Persediaan (Inventory Compilation Test) termasuk menguji

ikhtisar perhitungan persediaan klien, menghitung kembali harga dikalikan dengan

kuantitas, memfooting ikhtisar persediaan, dan menelusuri total ke buku besar umum.

1. Pengendalian Penetapan Harga dan Kompilasi

Pengendalian internal yang memadai seputar penelusuran biaya per unit yang

diintegrasikan dengan produksi dan catatan akuntansi lainnya yang menyediakan

kepastian bahwa klien menggunakan biaya yang masuk akal untuk menilai

persediaan akhir.

Catatan biaya standar (standard cost record), yang mengindikasikan variasi biaya

bahan, tenaga kerja, dan overhead sangat membantu untuk mengevaluasi kelayakan

catatan produksi.

Untuk mencegah mencantumkan atau menyatakan terlalu tinggi nilai persediaan

yang usang, klien harus mereview secara formal dan melaporkan item persediaan

yang usang, bergerak lambat, rusak, dan dinyatakan terlalu tinggi.

Page 18: Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan

Klien memerlukan pengendalian internal atas kompilasi persediaan untuk

memastikan bahwa perhitungan fisik telah diikhtisarkan dengan benar, diberi harga

pada jumlah yang sama seperti catatan perunit, dikalikan dan ditotalkan dengan

benar, serta dicantumkan dalam file induk persediaan perpetual dan akun

persediaan di buku besar umum pada jumlah yang tepat.

Pengendalian internal yang paling penting adalah verifikasi internal oleh orang

yang independen dan kompeten, yang mengandalkan dokumen serta catatan yang

memadai yang akan digunakan untuk melakukan perhitungan fisik.

2. Prosedur Penetapan Harga dan Kompilasi

Observasi fisik merupakan informasi utama Cutoff untuk penjualan dan pembelian.

Pengujian atas catatan akuntansi untuk Cutoff dilakukan sebagai bagian dari

penjualan (siklus penjualan dan penagihan) dan akuisisi (siklus akuisisi dan

pembayaran)

Auditor dapat menerapkan tujuan dengan menggunakan informasi yang diperoleh

dari klien sebagai kerangka kerja atau referensi, termasuk deskripsi setiap item

persediaan, kuantitas, harga perunit, dan nilai total.

Asumsi informasi yang direfleksikan dalam listing persediaan perpetual dicatat

sesuai urutan deskripsi item persediaan, dengan bahan baku, barang dalam proses,

dan barang jadi disajikan terpisah. Totalnya harus sama dengan saldo buku besar

umum.

3. Penilaian Persediaan

Dalam melakukan pengujian penilaian persediaan (pengujian penetapan harga),

auditor menghadapi tiga permasalahan, yaitu:

a. Pertama, metodenya harus sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang

diterima secara umum.

b. Kedua, penerapan metodenya harus konsisten dari tahun ke tahun.

c. Ketiga, biaya persediaan versus nilai pasar (nilai penggantian atau realisasi

bersih) harus dipertimbangkan.

Page 19: Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan

Tujuan Terkait Saldo : Penetapan Harga dan Kompilasi Persediaan

Tujuan Audit Terkait Saldo Prosedur Penetapan Harga dan Kompilasi

Persediaan

1. Perediaan dalam skedul listing

persediaan sama dengan

perhitungan persediaan fisik,

perkaliannya sudah benar dan

totalnya ditambahkan dengan

benar serta sama dengan buku

besar umum (Detail Tie-In)

1. Melaksanakan pengujian kompilasi

2. Memfooting skedul listing persediaan untuk bahan

baku, barang dalam proses, dan barang jadi.

3. Menelusuri total ke buku besar umum.

4. Mengalikan kuantitas dengan harga item terpilih.

2. Item persediaan yang dicatat

pada skedul listing persediaan

memang ada (eksistensi)

Menelusuri persediaan yang tercantum dalam

skedul ke tag persediaan dan perhitungan yang

dicatat auditor untuk eksistensi dan deskripsi.

3. Item persediaan yang ada telah

dicantumkan dalam skedul

listing persediaan

(kelengkapan)

1. Memperhitungkan nomor tag yang tidak

digunakan dalam dokumentasi auditor untuk

memastikan tidak ada tag yang ditambahkan.

2. Menelusuri dari tag persediaan ke skedul listing

persediaan dan memastikan persediaan pada tag

telah dicantumkan.

3. Memperhitungkan nomor tag untuk memastikan

tidak ada yang dihapus.

4. Item persediaan dalam skedul

listing persediaan sudah akurat

(keakuratan)

1. Menelusuri persediaan yang ada dalam skedul ke

tag persediaan dan perhitungan yang dicatat

auditor berkenaan dengan kuantitas dan deskripsi.

2. Melakukan pengujian harga persediaan.

5. Item persediaan dalam skedul

listing persediaan

diklasifikasikan dengan benar

(klasifikasi)

Memverifikasi klasifikasi ke dalam bahan baku,

barang dalam proses, dan barang jadi dengan

membandingkan deskripsi pada tag persediaan dan

perhitungan pengujian yang dicatat auditor dengan

Page 20: Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan

skedul listing persediaan.

6. Item persediaan dalam listing

persediaan dinyatakan pada

nilai realisasi (realizable

value)

Melaksanakan pengujian mana yang terendah

antara harga pokok dan harga pasar, harga jual dan

keusangan.

7. Klien memiliki hak atas item

persediaan dalam skedul listing

persediaan (right/hak)

1. Menelusuri tag persediaan yang diidentifikasi

sebagai tidak dimiliki selama observasi fisik ke

skedul listing persediaan untuk memastikan item

tsb tidak dicantumkan.

2. Mereview kontrok dengan vendor dan pelanggan

serta mengajukan pertanyaan kepada manajemen

tentang kemungkinan pencantuman persediaan

yang dikonsinyasi atau tidak dimiliki lainnya, atau

penghilangan persediaan yang dimiliki.

8. Persediaan telah disajikan

secara benar dan diungkap

secara memadai (presentation

and disclosure)

1. Periksa penyajian dan pengungkapan laporan

keuangan mengenai pemisahan jenis persediaan.

2. Deskripsi memadai mengenai metode penilaian

persediaan.

Tujuan Terkait Saldo : Penetapan Harga dan Kompilasi Persediaan

1. Penetapan Harga Persediaan yang Dibeli

Jenis utama persediaan yang termasuk dalam kategori ini adalah bahan baku, suku

cadang yang dibeli, dan perlengkapan.

Langkah pertama dalam memverifikasi penilaian persediaan yang dibeli, auditor

harus menentukan apakah klien menggunakan metode FIFO, LIFO, rata-rata

tertimbang, atau beberapa metode penilaian lainnya.

Auditor juga harus menentukan biaya mana yang dilibatkan dalam penilaian item

persediaan, contoh ongkos angkut, penyimpanan, diskon, dan biaya lainnya.

Auditor harus menyajikan daftar item persediaan yang akan diverifikasi untuk

tujuan penetapan harga dan meminta klien untuk mencari faktur vendor yang

Page 21: Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan

sesuai dan memeriksa faktur yang mencukupi untuk memperhitungkan seluruh

kuantitas item persediaan yang diuji.

2. Penetapan Harga Persediaan yang Dibuat

Pada penetapan harga barang dalam proses dan barang jadi, auditor harus

mempertimbangkan biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead

manufakatur.

Dalam menetapkan harga bahan baku untuk membuat produk, auditor harus

mempertimbangkan biaya per unit bahan baku maupun jumlah unit yang

diperlukan untuk membuat unit output.

Biaya per unit dapat diverifiksi dengan memeriksa faktur vendor atau file induk

persediaan perpetual, memeriksa spesifikasi rekayasa, memeriksa barang jadi,

atau menemukan metode yang serupa guna menentukan jumlah unit yang

diperlukan untuk membuat suatu produk.

Ketika menguji tenaga kerja langsung, auditor harus memverifikasi biaya per jam

tenaga kerja langsung, dan jumlah jam yang diperlukan untuk membuat suatu

produk.

Overhead Manufaktur tergantung pada pendekatan yang digunakan klien untuk

mengalokasikan overhead manufaktur. Auditor harus mengevaluasi metode yang

sedang digunakan menyangkut konsistensi dan kelayakan serta menghitung ulang

biaya untuk menentukan apakah overhead sudah benar.

Jika klien memiliki catatan biaya standar, metode yang efisien untuk menentukan

penilaian adalah mereview dan menganalisis varians. Varians bahan, tenaga kerja,

dan overhead manufakatur yang kecil merupakan bukti keandalan catatan biaya

tsb.

3. Harga Pokok atau Harga Pasar

Dalam menetapkan harga persediaan, auditor harus mempertimbangkan apakah

biaya penggantian atau nilai realisasi bersih yang lebih rendah dari biaya historis.

Untuk barang jadi dan bahan baku yang dibeli, auditor dapat menguji biaya

penggantian dengan memeriksa faktur vendor periode selanjutnya atau faktur saat

ini jika tidak ada pembelian yang dilakukan atas item persediaan setelah akhir

tahun.

Page 22: Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan

Auditor harus mempertimbangkan nilai penjualan item persediaan dan dampak

yang mungkin dari fluktuasi harga yang cepat untuk menentukan nilai realisasi

bersih.

Tujuan Pembelajaran 8

Mengintegrasikan berbagai bagian dari audit siklus persediaan dan pergudangan

Integrasi Pengujian

Pengujian Siklus Akuisisi dan Pembayaran

Ketika memverifikasi akuisisi persediaan sebagai bagian dari pengujian siklus akuisisi

dan pembayara, auditor memperoleh bukti mengenai keakuratan bahan baku yang

diperoleh dan semua biaya overhead manufaktur yang dikeluarkan kecuali tenaga

kerja.

Biaya akuisisi tsb mengalir secara langsung ke harga pokok penjualan atau menjadi

bagian terbesar dari persediaan akhir bahan baku, barang dalam proses, dan barang

jadi.

Penggajian dan siklus Personalia

Catatan akuntansi biaya untuk biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung dapat

diuji sebagai bagian dari audit siklus penggajian dan personalia.

Penjualan dan Siklus Penagihan

Pengujian audit atas penyimpanan barang jadi, serta pengiriman dan pencatatan

penjualan, dapat dilakukan ketika siklus penjualan dan penagihan diuji.

Pengujian Akuntansi Biaya

Pengendalian akuntansi biaya adalah pengendalian yang berkaitan dengan persediaan

fisik dan biaya terkait dari titik dimana bahan baku diminta ke titik dimana barang

jadi selesai diproduksi dan ditransfer atau dipindahkan ke gudang.

Page 23: Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan

Untuk memudahkannya, pengendalian akuntansi biaya dibagi menjadi dua kategori:

1. Pengendalian atas persediaan fisik bahan baku, barang setengah jadi, dan barang

jadi.

2. Pengendalian atas biaya terkait.

Persediaan Fisik, Penetapan Harga, dan Kompilasi.

Audit harga pokok penjualan adalah nilai residu dari persediaan awal ditambah

akuisisi bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya manufaktur lainnya dikurangi

persediaan akhir.

Dalam menguji persediaan fisik, auditor bergantung pada file induk persediaan

perpetual jika file tsb telah diuji sebagai bagian dari salah satu atau lebih siklus dan

dianggap dapat diandalkan.

Catatan biaya standar berguna untuk melakukan perbandingan dengan biaya per unit

actual.

Ketika menguji pengendalian dan melaksanakan pengujian substantive yang

berhubungan dengan transaksi serta saldo persediaan, auditor mengintegrasikan

pengujian yang berhubungan dengan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo dengan

pengujian yang dilaksanakan untuk memenuhi empat tujuan penyajian dan

pengungkapan.

Contoh Kasus

Mickey Monus adalah pahlawan lokal di Youngstown, Ohio. Dia mengakuisisi sebuah apotik lokal, dan dalam waktu 10 tahun, telah menambah 299 apotik lagi untuk membentuk rantai ritel diskon nasional PharMor , Inc. Perusahaan ini dipandang sebagai rising star oleh beberapa pakar ritel dan dianggap sebagai Wal-Mart yang baru. Bahkan Sam Walton menyatakan bahwa satu-satunya perusahaan yang dia takuti ketika melakukan ekspansi Wal-Mart adalah Phar-Mor.

Phar-Mor menjual berbagai produk rumah tangga dan obat resep dengan harga yang jauh lebih murah dari toko diskon lainnya. Monus menggambarkan strategi perusahaan sebagai “power buying” , dimana Phar-Mor menumpuk produk ketika pemasok menjual dengan harga yang sangat murah dan mengalihkan penghematan tersebut ke pelanggan yang sangat memperhatikan biaya melalui diskon harga yang sangat tinggi. Sebenarnya, harga

Page 24: Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan

Phar-Mor sudah sedemikian rendah sehingga perusahaan menjual barang dengan harga yang lebih rendah dari biayanya, yang menyebabkan perusahaan kehilangan uang. Akan tetapi,

Monus tetap berpendapat secara internal bahwa melalui power buying Phar Mor, perusahaan akan terus tumbuh sehingga dapat terus melakukan penjualan dan keluar dari masalah. Tidak ingin membiarkan masalah tersebut merusak keberhasilan Phar-Mor, Monus dan timnya mulai terlibat dalam akuntansi yang kreatif sehingga Phar-Mor tidak pernah melaporkan kerugian tersebut dalam laporan keuangannya. Manajemen membuang kerugian tersebut ke dalam “bucket account” hanya untuk merealokasikan jumlahnya ke ratusan took perusahaan dalam bentuk kenaikan fiktif biaya persediaan. Tim Monus mengeluarkan faktur fiktif atas pembelian barang dagang, membuat ayat jurnal fiktif untuk meningkatkan persediaan dan menurunkan harga pokok penjualan, dan menghitung terlalu tinggi serta menghitung dua kali item-item persediaan. Sayangnya, auditor tidak pernah mengungkapkan kecurangan tersebut. Mereka hanya mengamati persediaan di empat toko dari 300 toko, dan memberi tahu manajemen Phar-Mor selama beberapa bulan dimuka mengenai toko-toko mana yang akan dikunjungi. Para eksekutif Phar-Mor melengkapi persediaan di keempat toko yang terpilih tetapi mengalokasikan kenaikan persediaan fiktif ke 296 toko lainnya.

Kecurangan tersebut akhirnya terungkap ketika agen perjalanan menerima cek Phar-Mor yang ditandatangani oleh Monus yang membayar beban yang tidak berhubungan dengan Phar-Mor selama beberapa bulan dimuka mengenai toko-toko mana yang akan dikunjungi. Para eksekutif Phar-Mor melengkapi persediaan di keempat toko yang yerpilih tetapi mengalokasikan kenaikan persediaan fiktif ke 296 toko lainnya. Kecurangan tersebut akhirnya terungkap ketika agen perjalanan menerima cek Phar-Mor yang ditandatangani oleh Monus yang membayar beban yang tidak berhubungan dengan Phar-Mor. Agen ini menunjukkan cek tersebut kepada atasannya, yang ternyata adalah investor Phar-Mor, dan dia menghubungi David Shapiro, CEO Phar-Mor. Penyelidikan lebih lanjut terhadap pengeluaran yang tidak sah tersebut akhirnya menyebabkan ditemukannya kecurangan persediaan. Monus akhirnya dituntut dan dipenjara selama 5 tahun. CFO, yang tidak menerima laba secara pribadi, dihukum 33 bulan penjara. Biaya kelalaian audit menyebabkan kantor akuntan public mengeluarkan biaya lebih dari $300 juta dalam pengadilan sipil

Page 25: Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan

DAFTAR PUSTAKA

- Alvin A. Arens, Randal J.Elder, Mark S. Beasley. Auditing dan Jasa Assurance.