Page 1
Audit Kecurangan "Fraud Audit"
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Skandal-skandal akuntansi dan kecurangan korporasi telah menjadi berita hangat di dunia
perekonomian dan keuangan. Ini bisa dilihat pada bidang bisnis, wirausaha, maupun lembaga-
lembaga keuangan yang ada di negara kita. Sejumlah usulan untuk memperbaiki praktik bisnis
dan pengawasan akuntansi bermunculan dari badan-badan pemerintah dan penyelenggara
regulasi, masyarakat investasi, dan profesi akuntansi.
Satu hal yang terlihat jelas dari berbagai peristiwa-peristiwa bisnis yang memalukan,
illegal, atau tidak etis yang terjadi belakangan ini adalah : Pentingnya arti akuntansi. Akuntansi
yang baik adalah hal yang sangat penting bagi bisnis dan keputusan investasi yang baik.
Akuntansi yang buruk adalah suatu hal yang tidak dapat ditoleransi. Investor akan menjual
saham mereka dan menjatuhkan harga sahamnya dalam menyikapi petunjuk terhadap adanya
ketidaksesuaian akuntansi perusahaan.
Kecurangan (fraud) adalah penipuan kriminal yang bermaksud untuk memperoleh
manfaat keuangan oleh si pelaku kecurangan. Karakteristik itu sendiri ada tiga yaitu, penipuan
(thefi act), pengembangan fakta (concealment) agar penipuan tidak terlacak, dan penggunaan
hasil kecurangan (conversion).
Kecurangan dapat dilakukan oleh karyawan, manajemen, pemasok ataupun pelanggan.
Contoh kecurangan langsung yang dilakukan karyawan misalnya pengambilan uang kas,
persediaan, dan peralatan perusahaan, dan kecurangan yang melibatkan pihak ketiga
misalnya suap/kickback/bribe.
Kecurangan yang dilakukan manajemen misalnya rekayasa laporan keuangan untuk
mempertinggi laba bersih, investasi fiktif (investment scams), dan lain-lain. Kecurangan yang
dilakukan oleh pemasok misalnya menaikkan harga sepihak (overcharge), pengiriman barang
bermutu rendah, kekurangan atau tidak mengirimkan barang yang sudah dibayar. Kecurangan
yang dilakukan oleh pelanggan misalnya tidak membayar barang yang dikirim, pembobolan
bank, dan lain-lain. Apa sebabnya orang melakukan kecurangan? Faktor-faktor penyebab
kecurangan mungkin karena tekanan (pressure) keuangan, penyakit mental, tekanan karena
pekerjaan.
Audit kecurangan merupakan pendekatan yang proaktif untuk mendeteksi kecurangan
keuangan, dengan menggunakan catatan dan informasi, hubungan analitis, dan kesadaran
perlakuan kecurangan dan usaha penyembuyian.
Page 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kecurangan
Berikut ini dikutip beberapa pengertian kecurangan dari berbagai literatur :
Menurut G. Jack Bologna, Robert J. Lindquist dan Joseph T. Wells.
“Fraud is criminal deception intended to financially benefit the deceiver (1993, hal. 3)”.
Terjemahan adalah “ Kecurangan adalah penipuan kriminal yang bermaksud memberi
manfaat keuangan kepada si penipu”.
Pengertian tersebut menjelaskan bahwa kriminal bukan digunakan secara ketat dalam arti
hukum. Kriminal berarti setiap tindakan kesalahan yang serius yang dilakukan dengan maksud
jahat. Dengan demikian, meskipun seorang pelaku kecurangan dapat menghindari penuntutan
kriminal secara berhasil, tindakan kriminal mereka tetap dipertimbangkan.
Black’s Law Dictionary
Fraud is a generic term embracing all the multifarious means which human ingenuity
can devise, which are resorted to by one individual, to get an advantage over another by false
representation. No definite and invariable rule can be laid down as a general proposition in
defining fraud as it includes surprise, trick, cunning and unfair ways by which another is cheated.
The only boundaries defining it are those which limit human knavery (Kecurangan adalah istilah
umum, mencakup berbagai ragam alat yang kecerdikan manusia dapat direncanakan, dilakukan
oleh seseorang individual, untuk memperoleh manfaat terhadap pihak lain dengan penyajian
yang palsu. Tidak ada aturan yang tetap dan tanpa kecuali dapat ditetapkan sebagai dalil umum
dalam mendefinisi kecurangan karena kecurangan mencakup kekagetan, akal muslihat, kelicikan
dan cara-cara yang tidak layak/wajar untuk menipu orang lain. Batasan satu-satunya
mendefinisikan kecurangan adalah apa yang membatasi sifat serakah manusia).
Selama ini, kecurangan dicirikan oleh penipuan (deceit), penyembunyian (concealment),
atau pelanggaran kepercayaan (violation of trust). Tindakan-tindakan tersebut tidak tergantung
pada aplikasi ancaman peanggaran atau kekuatan fisik. Kecurangan dilakukan oleh individual
dan organisasi untuk memperoleh uang, kekayaan atau jasa, untuk menghindari pembayaran atau
kerugian jasa, atau untuk mengamankan kepentingan pribadi atau usaha.
2.2 Tipe-Tipe Kecurangan
Pada dasarnya terdapat dua tipe kecurangan, yaitu eksternal dan internal. Kecurangan
ekstrenal (eksternal fraud) adalah kecurangan yang dilakukan oleh pihak luar terhadap entitas.
Misalnya, kecurangan eksternal mencakup : kecurangan yang dilakukan pelanggan terhadap
usaha, wajib pajak terhadap pemerintah, atau pemegang polis terhadap perusahaan asuransi. Tipe
kecurangan internal (internal fraud). Kecurangan internal adalah tindakan tidak legal dari
karyawan, manajer, dan eksekutif terhadap perusahaan.
Page 3
2.3 Unsur – Unsur Kecurangan
Kecurangan biasanya mencangkup tiga langkah, yaitu :
a. Tindakan ( the act )
b. Penyembunyian ( the concealment )
c. Korwers ( the conversion)
Tindakan Kecurangan biasanya adalah pencurian ( theft ). Contohnya pencurian dana kas
kecil merupakan tindakan, memalsukan saldo dalam akun kas merupakan penyembunyian,
korversi terjadi apabila pelaku mendepositokan dana tersebut kedalam rekeningnya, atau
melakukan pembelian uang kejahatannya.
2.4 Tipe Korban
Terdapat empat kategori utama korban kecurangan, yaitu :
a. Pemegang Saham
Pemegang saham sering menjadi korban kecurangan manajemen ( management
fraud ), yaitu manajer berusaha secara palsu meningkatkan laba atau aktiva.
b. Investor
Misalnya investor mengalami kerugian dipasar modal karena tindak pidana yang
dilakukan emiten ( insider trading, dan lain –lain )
c. Perusahaan ( enterprise )
Baik organisasi komersial maupun pemerintahan dapat menjadi korban baik
kecurangan internal maupun eksternal.
d. Pelanggan
Organisasi usaha sering mengorbankan pelanggannya melalui advertensi yang
menyesatkan, substitusi produk dan pola yang sejenis.
2.5 Tipe Penyembunyian ( CONCEALMENT )
Kecurangan usaha atau internal dapat digolongkan berdasarkan cara kecurangan
disembunyikan. Terdapat dua metode penyembunyian, yaitu kecurangan dalam buku (on-book
frauds) dan kecurangan diluar buku (off-book frauds). Biasanya kerugian kecurangan diluar buku
lebih besar daripada kecurangan dalam buku.
Kecurangan Dalam Buku
Pada dasarnya metode penyembunyian kecurangan dalam buku terjadi dalam usaha.
Pembayaran atau aktivitas gelap / haram dicatat, biasanya dengan keadaan yang
mengaburkan/tidak kentara, dalam buku dan catatan regular perusahaan. Contoh dapat mencakup
pembayaran kepada pemasok yang fiktif yang diakibatkan beban fiktif pada akun perjalanan,
entertainmen, atau akun lain
Page 4
Kecurangan di Luar Buku
Kecurangan di luar buku terjadi diluar aliran utama akuntansi, dan sebab itu, tampaknya
tidak akan ada jejak audit. Biasanya, apabila kecurangan diluar buku terjadi, perusahaan
umumnya mempunyai rabat pemasok yang tidak tercatat atau penjualan kas yang signifikan.
Contoh kecurangan diluar buku adalah penyogokan / penyuapan (bribery dan kickbacks).
Kecurangan di luar buku biasanya dibuktikan pada saat penerimaan, yaitu gejala awal akan
muncul berkaitan dengan penerimaan dana gelap. Contohnya seorang karyawan tiba – tiba
membeli sebuah mobil baru dan rumah baru, akan tetapi karyawan tersebut tidak berubah,maka
orang akan berkesimpulan karyawan tersebut telah menerima kekayaan dari sumber luar.
Apabila tidak ada kesimpulan yang logis untuk kenaikan kekayaan, dan ketidakberesan dicurigai,
investigasi lebih jauh dapat direkomendasikan untuk menentukan sumber pendapatan luar yang
mungkin.
2.6 BERBAGAI PERSPEKTIF TENTANG KECURANGAN MENURUT BOLOGNA
Kecurangan Perspektif Manusia
Kecurangan bagi orang awam, adalah kecurangan yang direncanakan yang
dilakukan pada orang lain untuk mendapatkan keuntungan pribadi, sosial atau
politik. Sebagai penyaimpangan kemanusiaan, kecurangan adalah kelemahan
manusia yang paling menyolok. Kecurangan adalah penyimpangan persepsi moral
yang kita sebut kebenaran, keadilan hukum, keadilan dan kesamaan. Oleh sebab itu
kecurangan adalah perilaku yang tidak dapat diterima secara moral, maka kita
membuat kecurangan perilaku yang tidak dapat diterima secara social dengan
melawanya dengan hukum. Intinya kecurangan adalah pelanggaran kepercayaan diri,
kepercayaan atau “fiduciary duty”.
Kecurangan : Perspektif Sosial dan Ekonomi
Kecurangan dianggap perilaku yang tidak dapat diterima secara social karena kecurangan
dapat menghancurkan hubungan manusia dan meracuni interaksi manusia: yaitu kecurangan
dapat menghancurkan kepercayaan antar manusia. Tanpa kepercayaan, interaksi manusia
tersendat dan hubungan manusia tidak dapat berkembang. Oleh sebab itu kecurangan dapat
membahayakan dua kebutuhan manusia yang paling dasar: kebutuhan untuk kehidupan ekonomi
dan kebutuhan untuk kehidupan social. Jadi kebenaran dan kejujuran adalah imbalan mereka.
Tanpa kebenaran dan kejujuran kehidupan kita sebagai spesies dalam risiko.
Kecurangan : Perspektif Hukum
Kecurangan dalam arti hukum, adalah penggambaran kenyataan materi yang salah yang
disengaja untuk tujuan membohongi orang lain sehingga orang lain mengalami kerugian
Page 5
ekonomi. Kecurangan dalam hukum kriminal disebut dengan banyak nama, misalnya penipuan
dan kebohongan, pencurian dengan akal, kupon palsu, pura-pura, masukan yang salah,
penggelapan, penggambaran yang salah dan menipu, pemalsuan, tiruan, kecurangan yang umum,
penipuan kebangkrutan, penipuan pajak, berat dan ukuran yang palsu, periklanan yang palsu,
penetapan harga, sumpah palsu, dan sebagainya.
Membuktikan kecurangan adalah masalah dokumentasi kejahatan keuangan pada korban dan
tujuan jahat penipu. Bukti dapat terdiri dari pemasukan yang palsu dalam buku besar, atau
catatan bisnis dan dokumen yang diubah, dipalsukan atau dihancurkan. Bukti kejahatan dapat
juga terdiri dari buku, catatan dan dokumen dari pihak ketiga yang independen yang mendukung
jumlah atau fakta kerugian.
Kecurangan : Perspektif Akuntansi dan Audit
Dari sudut pandang akuntansi dan audit, kecurangan adalah penggambaran yang salah dari fakta
material dalam buku besar atau laporan keuangan. Pernyataan yang salah dapat ditujukan pada
pihak luar organisasi seperti pemegang saham atau kreditor, atau pada organisasi itu sendiri
dengan cara menutupi atau menyamarkan penggelapan uang, ketidakcakapan, penerapan dana
yang salah atau pencurian atau penggunaan aktiva organisasi yang tidak tepatoleh petugas,
pegawai dan agen.
Kecurangan dapat juga ditujukan pada organisasi pihak luar, misalnya, penjual, pemasok,
kontraktor, konsultan dan pelanggan, dengan cara penagihan yang berlebihan, dua kali penagihan,
substitusi material yang lebih rendah mutunya, pernyataan yang salah mengenai mutu dan nilai
barang yang dibeli, atau besarnya kredit pelanggan. Audit kecurangan adalah disiplin yang
dipergunakan untuk melihat, menemukan dan mendokumentasi kejadian – kejadian itu.
2.7 MENGAPA KECURANGAN TERJADI ?
Jika kita melihat kecurangan dari segi motivasi penipu kita dapat menerima alasan bahwa
motif mereka pada umumnya ekonomi. Mereka ingin lebih banyak barang ekonomi. Tapi
menurut Bologna, juga ada motif kecurangan lain. Kita dapat sebut ini egosentris, ideologis dan
psychotis. Motif egosentris untuk kecurangan berasal dari fakta bahwa penipu berusaha untuk
menunjukkan bahwa ia lebih tinggi dari pada orang lain, lebih tinggi dalam arti dia cukup baik
untuk mengejutkan dan membingungkan orang lain, dan bahwa dia dapat memanipulasi buku
besar tanpa diketahui atau dideteksi.
Penipu ideologis dapat melakukan kecurangan untuk memberikan protes yang kuat atas
sesuatu atau yang akan terjadi. Beberapa pemrotes perpajakan yang fanatik dapat masuk dalam
katagori ini.
Penipu Psychotis, seperti perpetual con-men dan klaptomanics, melakukan kejahatan
mereka diluar kewajiban atau obsesi. Uang atau artikel yang diperoleh tidak berhubungan
dengan kebutuhan atau kerakusan, atau ideologi. Egosentris dengan bentuk yang ekstrim dapat
timbul.
Page 6
2.8 BAGAIMANA MELIHAT DAN MENDETEKSI KECURANGAN DALAM BUKU
BESAR DAN LAPORAN KEUANGAN ?
Melihat dan mendeteksi kecurangan lebih merupakan penetapan pikiran daripada metologi.
Tidak ada buku resep yang sederhana untuk melakukan audit kecurangan atau daftar atau
wawancara yang terpola. Kecurangan adalah fenomena manusia. Kondisi lingkungan utama yang
meningkatkan tingkat tekanan untuk kecurangan adalah:
Pengendalian intern tidak cukup-tidak ada, kelemahan, dan kecerobohan dalam melakukan
pengendalian,
Penyaringan calon pegawai tidak ketat,
Lingkungan yang bermotivasi tidak cukup- kurangnya pengenalan dan imbalan yang lemah
atau tidak cukup.
Supervise yang buruk.
Penekanan manajemen yang berlebihan untuk keuntungan jangka pendek.
Manajemen yang korupsi
Industry yang korupsi
Bisnis yang gagal
Kecurangan dalam buku besar dan laporan keuangan dapat dideteksi melalui teknik audit.
Kecurangan seperti ini dapat berbentuk:
Ayat jurnal penyesuain yang kurang otorisasi dan rincian yang mendukung
Pengeluaran yang kurang dokumen pendukung
Pemasukan yang salah dan tidak tepat dalam buku besar
Pembayaran yang tidak diotorisasi dan tidak sah
Penggunaan dan konversi aktiva corporate yang tidak diotorisasi
Penerapan dana corporate yang salah
Pernyataan yang salah dan palsu dalam laporan keuangan dari segi keuntungan dan nilai aktiva
Pencurian aktiva corporate oleh pegawai, agen dan petugas
Pemusnahan, peniruan dan pemalsuan dokumen yang mendukung pembayaran
Kolom jumlah yang tidak benar jumlahnya
Dalam proses melakukan kecurangan itu, jumlah akun tertentu dapat dinyatakan
berlebihan atau kurang. Jika jumlah yang dinyatakan berlebihan atau kurang, deteksi akan sulit.
Metode deteksi berdasarkan pada bermacam-macam ide akuntansi atau kekecualian. Perkiraan
dan kisaran yang normal dibuat untuk setiap saldo akun dan bila jumlah diluar batas kisaran
tinggi dan rendah yang diperkirakan, saldo akun ditandai untuk dipelajari dan dianalisis lebih
lanjut.
Misalnya, dalam tabel 1. Pelajari biaya penjualan dan laba kotor dan apa yang anda temukan?
Page 7
1997 1998 1999 2000
Penjualan Biaya penjualan
Rp 5.000.000 4.000.000
Rp 6.000.000 4.500.000
Rp 7.000.000 5.000.000
Rp 8.000.000 5.500.000
Laba kotor Rp 1.000.000 Rp 1.500.000 Rp 2.000.000 Rp 2.500.000
Laba kotor/rasio PJ
Peningkatan PJ –
dari tahun ke tahun Peningkatan Laba
PJ tahun ketahun Peningkatan PJ
terhadap dsr tahun
Peningkatan laba
kotor terhadap
dasar tahunan
20% 25%
20% 50% 20% 50%
28,5%
14% 33% 40% 100%
31%
12,5% 25% 60% 150%
Kemungkinanya laba kotor bisnis lebih baik daripada dua kali (20% sampai 31%) dalam
tiga tahun ketika penjualan meningkat jauh terlalu besar, sangat jauh, kecuali sifat produknya
dan „markap‟ mereka berubah secara dramatis atau kompetisi berubah secara dramatis (lebih
sedikit competitor). Sementara hubungan antara penjualan dan biaya penjualan bukan hubungan
yang tetap atau konstan. Perbedaan yang jauh di atas akan membuat auditor bertanya apa yang
menyebabkan perbedaan seperti itu. Auditor menyebutkan perbedaan itu perbedaan yang
diperkirakan. Auditor tidak akan memperkirakan perbedaan yang besar itu timbul kecuali
keadaan perusahaan, kompetitornya atau ekonomi pada umumnya sudah berubah secara dramatis.
Beberapa auditor menyebut monitor perbedaan seperti itu “red flags‟‟ (tanda kecurangan).
Angka-angka tersebut dapat membuktikan kecurangan tapi mereka menunjukkan bahwa sesuatu
dalam biaya penjualan itu besar. Perbeaan dapat menyatakan penjualan dinyatakan berlebihan,
laba dan „allowance‟ dinyatakan lebih kecil, atau komponen akun dari biaya penjualan tidak
dinyatakan, misalnya pembelian dan ongkos angkut dinyatakan lebih kecil, persediaan akhir
dinyatakan berlebihan. Inilah waktunya auditor mempelajari lebih dalam.
Tapi ada banyak perbedaan yang diperkirakan lain yang auditor perlu sadari, dan mereka
hanyalah masalah rasa bisnis yang umum. Misalnya:
Persediaan biasanya tidak meningkat selama periode beberapa tahun kecuali penjualan juga
meningkat, pada atau sekitar tingkat yang sama, persediaan meningkat.
Piutang tidak akan meningkat kecuali penjualan meningkat.
Jika laba meningkat, arus kas juga akan meningkat.
Jika penjualan meningkat, biaya ongkos angkut keluar akan meningkat.
Jika pembelian meningkat, biaya ongkos angkut masuk akan meningkat.
Jika volume manufaktur meningkat, anda akan memperkirakan biaya tenaga kerja dan material
per unit akan menurun.
Jika volume manufaktur meningkat, anda akan melihat peningkatan jumlah rupiah dari
penjualan scrap dan diskon pembelian.
Page 8
Jika persediaan meningkat, anda akan melihat peningkatan jumlah rupiah dari biaya gudang,
penyimpanan dan penanganan.
Pengalaman dengan beberapa ratus audit dan investigasi kecurangan membuat auditor
menambah beberapa ide untuk dipikirkan.
Pelajari orang-orang dalam lingkungan audit sebanyak anda mempelajari pengendalian
intern, jurnal penyesuaian, catatan, dokumen dan rasio. Ajukan pertanyaan mengenai pekerjaan
mereka, bagaimana mereka melakukannya dan bagaimana rasa mereka mengenai pekerjaan
mereka. Penipu suka berbicara. Pencuri dan penggelap uang lebih hati-hati. Mereka lebih takut
untuk diketahui. Penipu pikir mereka dapat berbicara di luar kecurangan mereka. Penipu lebih
ramah dan bersosialisasi. Penggelap uang dan pencuri lebih jauh. Sembunyi dan penggelap uang
dan pancuri berhasil dengan kejahatan mereka. Keberanian yang membuat penipu berhasil
dengan kejahatannya. Penipu hanya rakus. Pencuri dan penggelap uang menderita karena
kebutuhan (nyata dan dibayangkan).
2.9 KONVERSI HASIL KECURANGAN
Berikut ini adalah beberapa ilustrasi rencana kejahatan yang sudah menyebar :
Konversi utang tunai
Konversi uang tunai terjadi hanya ketika terlalu banyak otoritas atau tanggung jawab
diberikan pada satu orang ( tidak cukup pemishaan tugas ).
Jika satu orang memegang tugasnya seperti :
1. Membuka surat akun untuk penerimaan masukan
2. Melakukan deposito di bank
3. Merekonsiliasi rekening Koran per bulan
4. Mencatat penjualan dan penerimaan pada akun piutang
5. Mengeluarkan memo kredit ke pelanggan
6. Mengurus dana kas kecil
Maka konversi uang tunai tidak akan terjadi.
Konversi piutang
Lapping piutang adalah rencana umum yang lain. Jika anda mengurus pembayaran dari
pelanggan dan beberapa pembayaran dalam uang tunai. Saling mengisi piutang yaitu
mengambil pembayaran dari pelanggan A (yang membayar tunai ) dan menunggu sampai
keesokan harinya untuk memberikan kredit, yaitu ketika anda mengambil uang pelanggan
B dan memasukannya dalam akun pelanggan A. sekarang pelanngan B sedikit berubah.
Maka anda menunggu sampai hari ketiga , ketika lebih banyak uang masuk dan
kemudian anda mengkredit pelanggan B dengan uang yang anda dapat dari pelangggan C.
Banyak pemegang buku dan kasir bank yang memainkan permainan ini bertahun –tahun.
Dan bahkan dengan computer dan terminal point penjualan, kecurangan berjalan terus.
Teknologi tidak menunda, menghalangi atau bahkan mendeteksi tipe kecurangan ini.
Konversi persediaan
Page 9
Sememntara kecurangan uang tunai dan piutang terutama melibatkan jurutulis atau
pekerja berkah putih, konversi persediaan terutama malibatkan pegawai pabrik dan
gudang berkah biru, pengemudi truk dn kadang – kadang penjual perusahaan yang
mengkorupsi orang –orang itu. Jumlah, macam dan kompeksitas kecurangan persediaan
tidak mungkin diperkirakan, dinilai atau dikatalog. Disain kecurangan seperti itu adalah
proses yang tak ada ujungnya .
Berikut ini adalah beberapa contoh :
1. Mengklasifikasikan ualng persediaan ke kategori tidak ada nilai atau kategori nilai
yang terbatas (misalnya rusak, kadaluarsa, contoh, gratis, dipesan lagi, pengiriman
ulang barang yang hilang atau salah dikirim, subsitusi barang yang sudah tidak ada
dibayar sebelumnya oleh pelanggan dan sebagainya).
2. Barang yang dihitung kurang oleh pihak penerima ; barang yang dihitung lebih oleh
orang yang mengirim dari gudang
3. Membuang material yang baik dan kemudian mengambilnya kembali ketika tidak ada
orang di sekitarnya.
4. Menerima kekurangan berat atau diperhitungkan dari operator yang dikontrakan untuk
membeli sampah (scrap) dari pabrik dengan harga yang lebih tingggi daripada harga
persaingan kemudian membagi uang panas.
Derversi hutang
Jurutulis yang memproses klaim pembayaran untuk material atau jasa yang
dibeli,benefit, gaji, atau pambayran kembali, potongan harga dan diskon, dapat memiliki
karir yang menghasilkan jika kebutuhan keuangannya besar dan sumbernya jarang. Hal
ini juga membantujika etikanya rendah dan pengendalian intern lemah.
Kecurangan pembayaraan adalah dan penggelapan uang yang paling umum dari
semua pegawai. Teorinya, jika pengendalian ketat, kecurangan ini tidak terjadi. Tapi
karena akun dan klaim jurutulis hutang biasanya tidak mengurus uang tunai, kita sering
gagal menyadari bahwa akses keuang tunai dari segi fisik bukan satu-astunya criteria.
2.10 KLASIFIKASI KEJAHATAN PERUSAHAAN
1. Kejahatan menentang perusahaan.
a. Pencurian, kecurangan, penggelapan uang dan penghianatan (misalnya korupsi,
sabotasi oleh pegawai )
b. Kecurangan yang dilakukan untuk menentang perusahaan oleh penjual pemasok,
kotraktor, pelanggan dan competitor perusahaan.
c. Perampokan, pembongkaran dan pencurian, pembajakan dan pemersaan oleh elemen
kejahatan.
d. Kompetisi yang tidak adil
2. Kejahatan untuk perusahaan
a. Memperlancar laba ( mengubah buku )
Page 10
(1) Menaikkan penjualan
(2) Memperkecil pengeluaran
b. Neraca palsu
(1) Menaikkam nilai aktiva
(2) Tidak mencatat hutang
c. Menetapkan harga
d. Berbuat curang pada pelanggan
(1) Menguranggi berat, jumlah dan ukuran
(2) Subsitusi barang yang lebih murah
(3) Periklanan yang palsu
e. Melanggar peraturan pemerintah ( misalnya peraturan perundang- undangan
lingkungan, melanggar keamanan dan pajak dan sebagainya).
f. Korupsi personalia pelanggan
g. Korupsi politik
h. Menambah biaya pada kontrak pemerintah
Laurence B. Sawyer (1993) mengemukakan beberapa macam bentuk kecurangan sebagai
berikut :
1. Mencuri perangko yang dimiliki di perusahaan.
2. Mencuri barang dagangan, peralatan kecil, perlengkapan kantor, dan peralatan kerja
lainnya.
3. Mengambil sejumlah kecil yang dari dana kas dan cash register.
4. Tidak mencatat penjualan dari barang dagangan dan mengambil uang hasil penjaualan
itu.
5. Membuat saldo kas pada cash register dan uang kas berlebih dengan mencatat lebih
rendah dari nilai sebenarnya, supaya kelebihan ka situ nantinya bias diambil.
6. Pembebanan yang berlebih pada biaya perjalanan atau memakai uang.
7. Melakukan lapping pada penagihan piutang.
8. Mengantongi pembayaran piutang dari pelanggan, dan membuat bukti penerimaan
pembayaran uang yang tidak sah atau bukti buatan sendiri.
9. Menerima pembayaran tagihan, mengambil uangnya untuk kepetingan pribadi dan
tidak melaporkannya .
10. Membebankan kepada pelanggan uang yang dicuri.
11. Melakukan pengkreditan untuk klaim pelanggan dan retur penjualan yang sebenarnya
tidak terjadi.
12. Tidak melakukan setoran ke Bank setiap hari atau hanya menyetorkan sebagian dari
uang yang seharusnya disetor.
13. Mengubah tanggal pada bukti setoran untuk menutupi penggelapan uang.
14. Melakukan pembutan setoran untuk menutupi kekurangan yang mungkin terjadi pada
akhir bulan.
Page 11
15. Pada daftar gaji, mencatat adanya kerja ekstra yang sebenarnya tidak ada, menaikkan
tariff pekerjanya atau menambah jumlah jam kerja yang dilakukan.
16. Pegawai yang sudah berhenti tetap dimasukkan dalam daftar gaji.
17. Memalsukan adanya penambahan pada gaji yang harus dibayarkan, menahan gaji
yang belum diambil.
18. Menghancurkan, mengubah, atau membatalkan bukti penjualan tunai dan mengambil
uangnya.
19. Menahan tanda terima penjualan tunai dengan mengunakan perkiraan pelanggan
yang tidal benar.
20. Mencatat unwarranted cash diskount.
21. Memperbesar jumlah bukti pengeluaran kas kesil, dan/ atau memperbesar total
pengeluaran melalui kas kecil pada saat pengisian kembali kas kecil tersebut.
22. Memakai bukti pengeluaran pribadi pada saat mempertanggungjawabkan biaya
perjalanan dinas.
23. Memakai copy voucher yang sudah pernah dipakai sebelumnya atau
menggunakanvouchers periode sebelumnya yang sudah diotorisasi dengan mengganti
tanggalnya.
24. Membayar tagihan palsu, yang dibuat sendiri atau dengan bekerja sama dengan pihak
lain.
25. Memperbesar jumlah faktur pemasok yang dilakukan dengan cara kolusi.
26. Membebankan pembelian pribadi pada perusahaan dengan jalan penyalahgunaan
pesananan pembelian.
27. Membebankan nilai dari barang dagangan yang dicuri pada pelanggan yang fiktif.
28. Mengirimkan barang hasil curian kepada anak buah atau keluarga dirumah.
29. Memalsukan nilai persediaan untuk menutupi kecurian atau kelalaian yang dilakukan.
30. Mengambil cek yang seharusnya dibayarkan pada perusahaan atau pada pemasok.
31. Memperbesar jumlah cek yang dibatalkan untuk menutupi jurnal-jurnal fiktif.
32. Memasukan ledger sheets yang fiktif.
33. Membuat penjumlahan (footing) yang salah pada buku penerimaan dan pengeluaran
kas.
34. Dengan sengaja membuat suatu keadaan yang membinggungkan dalam melakukan
posting ke pemasok buku besar umum dan buku tambahan .
35. Menjual barang-barang sisa proses produksi dan hasinya dikantongi sendiri.
36. “ menjual” kunci pintu atau angaka kombinasi dari safe deposit box atau brankas pada
pihak luar.
37. Menciptakan saldo kredit pada buku besar dan mengubahnya menjadi kas.
38. Memalsukan bill of lading dan melakukan kolusi dengan perusahaan penangkutan
(pelayaran)
39. Mendapatkan blanko cek dan membuat tanda tangan palsu.
Page 12
2.11 AUDIT KECURANGAN (FRAUD AUDITING)
Akuntansi forensik, kadang- kadang disebut audit kecurangan atau akuntansi investigasi
adalah keahlian yang berada diatas bidang kecurangan korporat dan manajemen penggelapan
atau penyuapan komersial.
Menurut Bologna (1989) kata forensik berarti “menghubungkan atau dipergunakan dalam
proses hukum atau dipergunakan dalam debat atau argument”. Oleh sebab itu audit forensik
berarti aplikasi displin Akuntansi dab audit pada masalah – masalah dalam legalisasi atau debat.
Debat disini berarti misalnya argument antara penyesuai asuransi dan klien yang diasuransikan
mengenai jumlah dari klaim kerugian dari resiko yang diasuransi, misalnya berhentinya bisnis,
pengeluaran ekstra, dokumen penting, kecurian data atau informasi milik, kecurian atau
penggelapan aktiva dan sebagainya. Audit forensik adalah disiplin yang relative baru.
Keahlian akuntasi forensik dapat dipergunakan dalam investivigasi pembunuhan.
Keahlian akuntansi forensik dapat diterapkan dalam investivigasi pembunuhan untuk tujuan
berikut ini :
Untuk menganalisis dan menentukan apakah motivasi keuangan untuk membunuh
timbul.
Untuk menganalisis data keuangan guna investigasi.
Untuk mengindetifikasi pembayaran kontrak yang mungkin untuk membunuh.
Dalam menentukan motivasi keuangan, analisis akuntansi dituju terutama pada
pengadaan keuntungan apapun pada tersangka sebagai hasil dari hubungan orang itu dengan
korban pembunuhan keuntungan dapat ditujukan dalam bermacam macam cara :
Pembayaran oleh korban pembunuhan pada tersangka (untuk bukti pemerasaa)
Aktiva seperti saham, surat obligasi, property, piutang atau antic yang ditransfer
pada tersangka dalam jangka waktu dekat sebelum pembunuhan.
Asuransi yang dibayar pada tersangka sebagai ahli waris ekuitas dalam asuransi
jiwa.
Keuntungan lain yang ditransfer pada tersangka seperti ekuitas dalam
bisnis Partnership intrest.
Ketika menganalisis keadaan keuangan korban untuk membantu polisi dalam instevigasi,
akuntan boleh mencari untuk menentukan :
Hubungan bisnis korban untuk megidentifikasi orang – orang dengan siapa korban
berhubungan bisnis.
Apakah ada hutang yang harus dibayar pada kornban dan apakah ada bukti untuk
membuktikan korban menolak membayar mereka.
Apakah ada hutang yang harus dibayar pada korban dan apakah ada bukti untuk
membuktikan yang berhutang menolak membayar.
Apakah motivasi keuangan dapat dihilangkan sebagai aspek yang bernilai untuk
diteruskan dalam kasus ini.
Apakah motivasi lain dapat timbul seperti cinta segitiga.
Page 13
2.12 KASUS REGINA V. WILLIAM SERPLUS
Dalam Regina V. William Serplus pengacara Crown menyatakan bahwa serplus membu
nuhMuriuel machlontsh (wanita penghibur yang hidup bersama dengan serplus selama dua tahun)
untuk tujuan mengambil aktiva tertentu Muruel untuk dipergunakan sendiri. Aktiva itu termasuk
koleksi areRoyal Doulton yang bernilai leih dari $100.000, rumah pribadi Nona
Maclntosh di Toronoto dengan ekuitas $35.000 dan perhiasaan tertentu.
Serplus ertemu dengan Muriuel machlontsh di Warwick Hotel di toronoto pada musim
gugur tahun1979 Machlontsh dan serplus berteman dengan machlontsh merasa bwhwa karena
umurnya (54), dia mengingikan pension. Dia ingin terlibat dalam beberapa jalur kerja atua bisnis
lain. Serplus pada saat itu adalah pemasang system alarm pencuri. Dia memesang sitem ini di
rumah machlontsh di 151 Gilmour Avenue. Tidak lama setelah itu Serplus pindah
kerumah machlontsh di Gilmour Avenue. Selama dua tahun, serplus mendapat sejumlah
keuntungan keuangan dari hubungannya denganmachlontsh . Serplus
meyakinkan machlontsh untuk menintivigasikan uangnya dalam bisninya yang baru yang
disebut “ Tipple s Holding Company”. Kadang –kadang sewaktu mereka hidup
bersama,machlontsh memberikan uang pada serplus baik untuk “investasi” atau tujuan lain.
Jadwal keuntungan seperti itu dipergunakan sebagai bukti pada siding William sebagai berikut.
Sekitar malam hari tanggal 18 November 1980 atau pagi tanggal 20 November
1980, Muriuel machlontsh dibunuh. Dia dipukul, diikat dan dililit dengan kabel listrik. Sekitar
dua bulan kemudian,machlontsh ditemukan dalam garansi dibelakang rumahnya, beku dalam
kotak pemanas warna biru.(teman – teman Muriuel machlontsh memberitahukan polisi
bahwa Muriuel machlontsh hilang .machlontsh menggunakan gaun malam dengan Sweater
Wol dan tubuh bagian atasnya ditutup dengan tas “glad” warna hijau. Tas cocok dengan pake tas
“glad” yang ditemukan di dapur di 151 Gilmour Avenue, tempat tinggal Muriuel machlontsh .
ada cat kabel listrik yang cocok dengan cat kamar tidur belakang rumah, sementara beberapa tali
yang dipergunakan cocok dengan segulung tali yang ditemukan di salah satu lemari dapur.
Pada tanggal 20 November 1980 serplus menyewa van dan lori dari Summervile Rental di
Bloor and High Park Di Toronto. Sekitar siang hari dua orang saksi melihat serplus dating dari
151Gilmour Avenue dengan kotak pemanas warna biru di ats lori. Van diparkir diseberang rumah.
Saksi merasa serplus tidak dapat menaikan kotak kea rah utara Gilmour Avenue dan belok jalan
kecil yang menuju ke garasi di belakang 151 Gilmour Avenue.”The Canadian Centre Of
Forensie Sciences “menemukan darah dan cat dari kotak pemanas diatas lori. Pada hari yang
sama juga serplus menerima $ 2.500.000 tunai dari Charlton sebagai pembayaran dari
koleksi arca Royal Doulton.
Pada hari jumat, tanggal 21 November 1980, serplus pergi ke Ivans Jewelry store di
Board West dan berbicar dengan teresia Bellovits pemilik took. Di sana dia memesan cicin
kawin yang dia katakana untuk keponakanya yang menikah di Amerika Serikat. Serplus juga
membeli jam tanganBuloya untuk dirinya sendiri. Dia kemudian menunjukan Ny. Bellvits tujuh
Page 14
civin yang ia milki dan beberapa jam tangan mahal yang ia coba jual Ny. Bellvits membeli dua
cicin dan satu set anting dari serplus seharga $3.500.
Pada tanggal 22 November 1980 serplus bertemu dengan Tuan Cross dari Charlton dan
dibayar $ 225,00 sebagai pembayaran terakhir untuk koleksi Royal Doulton.serplus kemudian
pergi kekantornya dan menunujkan uang keseketarisnya. Malam itu serplus bertemu dengan Ny.
Bellvitsuntuk makan malam. Mereka pergi ke rumah Ny. Bellvits dan bermalam disana.
Seminggu kemudian tanggal 29 November 1980, surplus menikahi guru sekolah
di Scranto, Pennsylvania. Mereka berbulan madu ke Puerto Rico, dan waktu mereka kembali
keScranton,tinggal di apartemennya sampai penangkapan Serplus. Sementara itu
di Toronto beberapa teman Muriel menghubungi polisi untuk memasukkan laporan hilangnya
seseorang. Pada tanggal 30 Desember 1980, polisi menerima telepon dari seorang pria yang
mengidentifikasikan dirinya sebagaiWilliam Serplus, menelepon dari New York City. Dia
memberitahu polisi bahwa Muriel sudah pergi ke pantai Timur untuk mengunjungi saudara laki-
lakinya. Dia juga menyatakan bahwa dia membeli rumah di 151 Gilmour Avenue seharga $70.00.
Dia berkata bahwa dia akan berada di Torontotanggal 6 Januari dan akan menemui polisi pada
tanggal 7 Januari. Dia tidak muncul. Polisi menangkapnya beberapa hari kemudian.
Ringkasan transaksi yang dibahas dalam jadual I, II dan III yang timbul untuk
menunjukkan keuntungan atas nama William Serplus.
Tanggal Jumlah
1970
27 Desember I transfer dana CIBC $5.000.00
1980
7 Januari I transfer dana CIBC 1.491.00
25 Maret I nilai tunai dari asuransi 1.700.00
17 September I transfer uang CNPC 350.00
25 September I transfer uang CNPC 165.00
27 Juni II deposit tunai untuk Triple S Holding 6.000.00
11 November II ekuitas ditransfer ke 151 Gilmour 35.000.00
18 November III tunai dari koleksi Royal Doulton 550.00
20 November III tunai dari koleksi Royal Doulton 2.500.00
21 November III tunai dari koleksi Royal Doulton 9.225.00
$61.981.00
2.1.3 Apa yang Akuntan Forensik Harus Ketahui dan Dapat Lakukan Mengenai
Kecurangan ?
Apa yang auditor kecurangan harus ketahui dan dapat lakukan ? Auditor kecurangan
yang efektif harus mengetahui cukup mendalam, apakah kecurangn itu, dari :
a) Perspektif manusia
b) Perspektif sosial dan ekonomi
c) Perspektif hukum dan bukti
Page 15
d) Perspektif akuntansi dan audit, dan
e) Kapan, ke mana dan bagaimana kecurangan paling mungkin terjadi dalam buku besar dan
laporan keuangan.
f) Siapa yang paling mungkin melakukan kecurangan dalam buku besar dan laporan
keuangan
g) Mengapa kecurangan seperti itu terjadi
h) Bagaimana melihat, mendeteksi dan mendokumentasi kecurangan.
Oleh sebab itu auditor kecurangan yang efektif harus dapat melakukan berikut ini
dengan kemampuan yang cukup :
1) Mempelajari pengendalian intern
2) Menilai kebaikan dan kelemahan pengendalian itu.
3) Skenario disain dari kerugian kecurangan yang potensial berdasarkan kelemahan yang
diidentifikasikan dalam pengendalian intern.
4) Mengidentifikasi akun yang dipertanyakan, saldo akun dan hubungan antara akun, untuk
perbedaan dari yang diperkirakan sekarang dan hubungan masa lalu (rasio masa lalu).
5) Mengidentifikasikan transaksi yang dipertanyakan, misalnya terlalu tinggi, terlalu rendah,
terlalu sering, terlalu jarang, terlalu banyak, terlalu sedikit, waktu yang janggal, tempat
yang janggal, orang yang janggal.
6) Membedakan kesalahan manusia yang sederhana dan penghilangan masukan dari ayat
jurnal yang curang (kesalahan yang disengaja vs. Kesalahan yang tidak disengaja dan
dihiraukan)
7) Mengikuti arus dokumen yang mendukung transaksi
8) Mengikuti arus dana ke dalam dan keluar dari akun organisasi
9) Mencari dokumen pendukung untuk transaksi yang dipertanyakan
10) Mempelajari dokumen itu untuk keanehan seperti naiknya jumlah pemalsuan, bon palsu,
faktur atau klaim, perusakan data, klasifikasi akun yang tidak tepat, ketidakteraturan
urutan serial, kuantitas, harga, perkalian dan “footing”, substitusi dari fotocopy untuk
dokumen asli.
11) Mengkonstruksi kembali data pendapatan dan pengeluaran melalui sumber di luar dan
independen.
12) Mengkonfirmasi nilai aktiva dan hutang melalui sumber di luar dan independen.
13) Mengumpulkan dan menyimpan bukti untuk memperkuat kerugian aktiva, kecurangan
transaksi dan laporan keuangan yang salah.
14) Mendokumentasikan dan melaporkan kerugian kecurangan untuk tujuan kriminal, sipil
atau asuransi.
Mengetahui dan dapat melakukan kegiatan analisis tertentu bukan hanya kriteria
performa untuk auditor kecurangan, karena audit kecurangan adalah proses analisis dan psikologi.
Sebagai proses analisis, anda dapat mempelajari dan menguasai prinsip. Tapi penerapan prinsip
ini pada kasus tertentu lebih berhubungan dengan penyimpangan psikologi seseorang daripada
Page 16
IQ seseorang. Auditor keuangan yang terlatih dengan baik akan mudah menguasai prinsip
analisis dari audit kecurangan. Alat dan teknik yang sama dipergunakan seperti dalam audit
keuangan, misalnya pengujian pengendalian intern dan pengujian transaksi untuk ketepatan,
kebenaran, kelengakapan, ketepatan waktu pencatatan, dan kepatuhan prinsip akuntansi yang
berlaku umum.
2.1.4 Akuntan dan Auditor sebagai Saksi Ahli
Akuntan dan auditor sering dipanggil untuk memberikan testimoni dalam penuntutan
kriminal dimana jasa mereka dipergunakan untuk mendukung investigasi kejahatan seperti
kecurangan finansial, penggelapan uang, penerapan dana yang salah, pembakaran untuk
keuntungan, penipuan kebangkrutan, praktik akuntansi yang tidak tepat, penghindaran pajak, dan
sebagainya. Akuntan dan auditor dapat juga dipergunakan sebagai saksi pembela dalam hal yang
melibatkan masalah akuntansi dan audit.
Akuntan dan auditor yang memenuhi syarat sebagai ahli teknik pada umumnya bukan
tugas yang sulit. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada mereka mengenai bidang profesi
mereka (misalnya, pendidikan, pengalaman kerja, ijin atau sertifikat, kursus pelatihan teknis
yang diambil, buku teknis dan artikel jurnal yang tertulis, kantor-kantor yang didirikan dalam
asosiasi yang profesional, penghargaan yang diterima).
Pengacara pembela yang pintar pada umumnya tidak cenderung menguji keahlian
akuntan dan auditor, dengan mengasumsi mereka memenuhi paling sedikit standar minimum dari
kemampuan profesional. Untuk melakukannya pengacara memberi kesempatan pada ahli-ahli ini
untuk sepenuhnya menjelaskan ijazah profesional mereka dan mungkin membuat kesan yang
sangat baik pada juri atau hakim, jadi menambah lebih banyak bobot pada testimoni mereka.
Maka pengacara pembela sering memberikan kesempatan untuk menguji saksi-saksi ahli ini.
Apa yang akuntan dan auditor beri kesaksian pada umunya adalah temuan audit mereka
jika dipanggil oleh penuntut, dan jika dipanggil oleh pembela, mereka dapat bersaksi mengenai
mutu audit atau pendapat yang diberikan oleh ahli akuntansi penuntut.
Untuk menjadi saksi akuntansi ahli yang “dapat dipercaya”, seseorang harus
berpengetahuan umum dalam bidang pendidikannya sendiri dan pengalamannya, menjadi
anggota yang menonjol dalam profesinya, dan mungkin dikenal sebagai seseorang yang
berwibawa dalam profesinya atau beberapa aspek dalam praktik yang khusus dalam profesinya,
jika berhubungan dengan kasus. Tapi ada juga pemikiran lain dalam membuat ahli seorang
dengan kasus. Tapi ada juga pemikiran lain dalam membuat ahli seorang saksi yang dapat
dipercaya. Berikut ini adalah beberapa tips mengenai hal itu (Bologna, 1989).
1) Berbicara dengan jelas dan dapat didengar.
2) Jangan menggunakan bahasa yang profesional
3) Lebih baik menggnakan istilah yang sederhana untuk menjelaskan temuan dan
pendapat, daripada menggunakan istilah yang terlalu kompleks.
Page 17
4) Berbicara sehubungan dengan pertanyaan tertentu yang ditanyakan dan jangan
menyinggung atau memberikan lebih banyak daripada yang pertanyaan perlukan.
5) Jangan berpihak secara verbal dengan pengacara pembela atau penuntut.
6) Lihat langsung pada pertanyaan yang diajukan penuntuut.
7) Pertahankan sikap yang profesional, jangan tersenyum dengan tidak pada tempatnya
pada hakim, juri, pengacara yang anda sewa.
8) Bersikap tenang waktu menjawab pertanyaan. Jangan berbicara terlalu lambat atau
terlalu cepat.
9) Kenakan pakaian konservatif, pakaian bisnis yang netral, abu-abu atau biru tua, sepatu
hitam (disemir) dan kaos kaki berwarna gelap, dan kancingkan kerah dengan benar
(jangan miring).
10) Janggut dicukur dan rambut disisir rapi.
11) Unakan grafik, chart dan alat bantu visual lain jika mereka dapat membantu
menjelaskan poin.
12) Jangan baca dari catatan jika anda dapat menghindarinya. (Pengacara lawan mungkin
akan meminta untuk melihat catatan itu jika anda membaca dari catatan dan anda
kemudian akan kelihatan melatih testimoni anda, dan melakukannya dengan buruk).
13) Jika anda memiliki dokumen untuk ditunjukkan, persiapkan dokumen itu sehingga
anda dapat mengeluarkannya dengan segera ketika anda diminta untuk
mengeluarkannya.
14) Jangan “berbicara dengan ragu-ragu” atau gagap. Hilangkan ketegangan anda jika
diajukan pertanyaan yang sulit dan kompleks.
15) Minta diulang pertanyaannya atau penjelasan jika anda tidak benar-benar mengerti
pertanyaan yang diajukan.
16) Jika anda tidak mengetahui jawabannya, katakan tidak tahu. Jangan menerka.
17) Dalam pemeriksaan silang, jangan menjawab terlalu cepat.
18) Jika hakim atau juri mengajukan pertanyaan, jawab dengan melihat pada hakim atau
juri yang menanyakan.
19) Jangan melihat ke dinding, lantai atau langit-langit.
20) Bersikap ramah pada siapapun.
21) Jangan menaikkan suara anda dengan marah jika pengacara lawan mencoba untuk
mengumpan anda.
22) Berbicara dengan jujur. Jangan mengarang. Jangan membuta. Jangan mengelak.
2.1.5 Metodologi Audit Kecurangan
Setiap pemeriksaan kecurangan mulai dengan dalil bahwa semua kasus akan berakhir
dalam litigasi (all cases will end in litigation). Untuk mencari jawaban suatu kecurangan tanpa
bukti yang lengkap, auditor perlu membuat asumsi tertentu. Hal ini tidak seperti seorang
ilmuwan yang membuat dalil suatu teori berdasarkan observasi, dan kemudian menguji membuat
Page 18
dalil tersebut. Dalam kasus kecurangan yang rumit, penggunaan teori kecurangan sangat
diperlukan. Teori kecurangan mulai dengan asumsi, berdasarkan fakta yang diketahui, tentang
apa yang mungkin terjadi. Kemudian asumsi tersebut diuji untuk menentukann apakah asumsi
tersebut dapat dibuktikan. Teori kecurangan memncakup :
Menganalisis data yang tersedia.
Menciptakan suatu hipotesis
Menguji hipotesis
Memperbaiki dan mengubah hipotesis
2.1.6 Langkah-Langkah dalam Memeriksa Kecurangan
Association of Certified Fraud Examiners (1992) mengemukakan bahwa suatu audit
kecurangan yang tipikal mengikuti pola sebagai berikut :
Metodologi audit kecurangan dibangun agar semua kasus dapat ditangani
dengan cara yang sama. Apabila kasus-kasus semuanya ditangani dengan kemahiran
profesionalnya dengan cermat dan seksama (due professonal care) yang sama dengan
metodologi yang sama, kemudian auditor/investigator akan memperkecil risiko dari pengadilan
sipil yang potensial seperti (pencemaran nama baik/pemfitanahan dan diskriminasi). Yang
dilakukan oleh target atau orang yang berkomplotan (co-conspirators).
Metodologi tersebut merupakan suatu pendekatan yang sistematis yaitu audit dimulai
dengan informasi umum dan diteruskan dengan informasi khusus yang lebih banyak. Pada
umumnya, audit akan mulai dengan audit sumber dokumentasi.
Pengujian Dokumen
Sebagai aturan umum, dokumen harus diperiksa sebelum wawancara dilakukan. Prosedur ini
memungkinkan auditor memperoleh pemahaman tentang nilai bukti potensial dari suatu kasus,
dan juga untuk melindungi keamanan dokumen.
Saksi Pihak Ketiga yang Netral
Setelah melakukan pemeriksaan dokumen yang cukup, saksi harus diwawancarai dengan
cara yang logis, mulai dengan orang yang paling kecil kemungkinan terlibat dan memuncak
sampai orang yang paling mungkin mempunyai sesuatu keterlibatan.
Saksi Koroboratif (Corroborative witness)
Wawancara dengan saksi untuk menguatkan fakta harus dilakukan setelah wawancara
dengan saksi pihak ketiga yang netral. Saksi ini mengkin koperatif dan tidak koperatif.
Page 19
Co-Inspirators
Pihak-pihak yang dicurigai terlibat harus diwawancarai kemudian, mulai dengan pihak yang
paling tidak bersalah dan meningkat pada pihak yang paling bersalah. Apabila memungkinkan,
penegakan hukum dan penuntut sering menjanjikan kelonggaran sebagai imbalan kerjasama.
Target/Sasaran
Biasanya, target akan diperiksa paling akhir. Wawancara dan interogasi biasanya dijadwal,
meskipun dirasakan bahwa target tidak akan memberikan pengakuan. Dalam banyak contoh,
pengakuan dapat digunakan untuk pendakwaan atau penuduhan (impeacment).
Menginvestasikan dan melaporkan kecurangan.
Bagan ini membahas petunjuk kebijakan kejadian kecurangan, rencana dan laporan investigasi.
Formulir laporan kecurangan memberikan format yang diusulkan untuk laporan akhir untuk
dipergunakan dalam mendokumentasi kegiatan sekitar kejadian kecurangan.
Formulir laporan didisain untuk memenuhi tiga tujuan yaitu :
1. Memberi format untuk mencaat rincian yang penting dari kecurangan.
2. Memberi kerangka kerja bagi yang mempersiapkan laporan untuk menganalisis kasus
kecurangan.
3. Mengembangkan manajemen dan kebijakan keamanan yang maju untuk mendeteksi
dan manghindari kecurangan.
Formulir ini mencakup bermacam-macam elemen kecurangan, termasuk kecurangan yang
berhubungan dengan komputer. Dalam melaporkan kejadian kecurangan harus tepat.
Menemukan kecurangan
Sebagian besar kecurangan ditemukan dengan tidak sengaja atau kebetulan, melalui informan,
atau selama audit. Begitu ditemukan, banyak organisasi yang tidak mengetahui apa yang harus
dilakukan. Usulan berikut ini memberikan petunjuk untuk mengembangkan rencana tindakan
untuk mengatasi kejadian kecurangan. ( Bologna, 1989 )
Kebijakan laporan kecurangan
Manajemen korporat harus memberikan beberapa alasan. Pertama banyak perusahaan multi
kantor yang tersebar diseluruh negeri, manajemen local tidak berpengalaman atau pernah
mengatasi kejadian kecurangan. Dan, mereka tidak mungkin tidak memihak pada tersangka atau
punya alasan atau tidak mau melaporkan kejadian pada kantor pusat korporat.
Tindakan awal
Pada saat pemberitahuan, personalia audit atau keamanan harus bertemu lokal dan menentukan
apakah ya tau tidak kasus terbuka dan tertutup atau tidak didukung, jika bukti cukup atau
Page 20
investigasi lebih lanjut perlu dilakukan. Pada tahap ini, kecurangan yang potensial harus
ditangani terutama sebagai masalah bisnis, dari pada sebagai masalah hukum, yang mungkin
nanti ada.
Laporan interim
Laporan interim yang pertama harus menjelaskan pandangan kasus dan menentukan apakah
kejadian perlu diinvestigasi lebih lanjut. Laporan dapat meberi status investigasi--tersangka,
otoritas yang dihubungkan, bukti yang dikumpulkan , dan hasil yang memungkinkan, hukum,
sipil, penggantian kerugian, dan sebagainya.
Laporan akhir
Formulir laporan di halaman selanjutnya memiliki lebih dari 30 pertanyaan untuk
mendokumentasin kejadian kecurangan.
Informasi pribadi
Memberi penjelasan yang pasti dan tepat dari pelaku, terutama pekerjaannya dan, jika
kecurangan berhubungan dengan komputer, tugas teknologi informasi dan pengalamannya. Hal
yang sama juga berlaku untuk tersangka atau kaki tangannya, jika ada, ada hubungan mereka
dengan pelaku dan perusahaan.
Tanggal dan waktu
Karena kejadian dapat terjadi selama beberapa bulan, waktu dan jangka waktu kejadian sangat
penting.
Penjelasan kejadian
Mengenai kejadian misalnya, apakah itu pencurian, penggelapan uang, pemalsuan,
penyembunyian, penyalahgunaan, dll. Jika kejadian berhubungan dengan komputer, beri
penjelasan yang terinci dari tindakan.
Dimana kejadian terjadi
Penjelasan di mana kejadian terjadi harus memberi devisi, departemen dan operasi ditambah area
proses atau transaksi tertentu. Jika kejadian melibatkan proses data, perinci penjelasan anda dari
operasi proses data, system komputer, program atau peralatan yang terlibat.
Bagaimana kecurangan dilakukan
Menjelaskan dengan tepat dimana, dalam system operasi atau tertentu, kejadian terjadi dan
bagaimana manipulasi, kolusi, atau penyalahgunaan dilakukan.
Page 21
Kehilangan informasi dan perkiraan
Memperkirakan, dengan beberapa kepastian, nilai rupiah yang hilang dapat merupakan hal yang
penting dalam membuat kategori kejadian, atau untuk memungkinkan tindakan perbaikan di
masa depan dalam kasus sipil. Perkiraan kerugian proses data dapat berdasarkan pada : kerugian
waktu komputer, kerugian waktu organisasi, untuk memasukkan total dan perkiraan nilai rupiah
dan kerugian waktu / rupiah dari bermacam-macam departemen atau aktivitas.
Menemukan kejadian
Bagaimana kejadian diketahui dapat berkonsekuensi penting pada investasi dan penuntut. Jika
diketahui pada waktu audit, dapat mempergunakan dokumentasi yang dibuat oleh audit dan
menjadikan auditor sebagai penasehat teknis atau seksi ahli.
Investasi kejadian
Penjelasan yang singkat dan akurat dari proses investasi, personalia dan otoritas yang dikontak.
Bukti
Semua bukti yang mendemonstrasikan maksud pelaku untuk melakukan tindakan kejahatan
tertentu.
Wawancara
Termasuk nama yang diwawancara, siapa yang diwawancara dan waktu dan tinggal,
juga ringkasan point utama dari wawancara dan beri nama saksi yang hadir.
Watak kasus
Tindakan akhir yang dilakukan oleh organisasi mungkin legal atau keduanya. Komentar terakhir
dari watak kasus harus menunjukkan status pekerja sekarang dari pelaku, a pakah ditunda,
berhenti, dihentikan, atau tidak diketahui.
Keamanan dan pengendalian
Sistem keamanan dan pengendalian atau prosedur yang dikompromikan waktu melakukanan
kecurangan. Jika penyebabnya adalah pengendalian yang lemah atau manajemen yang lemah,
berikan penilaian yang objektif dari masalah dan personalia yang terlibat.
Tidakan perbaikan
Jawab pertanyaan-pertanyaan ini : bagaimana kejadian ini dapat dihindari ? Kebijakan keamanan
dan audit apa, prosedur, personalia atau peralatan apa yang harus ditingkatkan atau ditambah
untuk menjaga timbulnya kejadian ini lagi dimasa depan ?
Page 22
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Selama ini, kecurangan dicirikan oleh penipuan (deceit), penyembunyian (concealment),
atau pelanggaran kepercayaan (violation of trust). Tindakan-tindakan tersebut tidak tergantung
pada aplikasi ancaman peanggaran atau kekuatan fisik. Kecurangan dilakukan oleh individual
dan organisasi untuk memperoleh uang., kekayaan atau jasa, untuk menghindari pembayaran
atau kerugian jasa, atau untuk mengamankan kepentingan pribadi atau usaha. Pada dasarnya
terdapat dua tipe kecurangan, yaitu eksternal dan internal. Kecurangan ekstrenal (eksternal fraud)
adalah kecurangan yang dilakukan oleh pihak luar terhadap entitas. Misalnya, kecurangan
eksternal mencakup : kecurangan yang dilakukan pelanggan terhadap usaha, wajib pajak
terhadap pemerintah, atau pemegang polis terhadap perusahaan asuransi. Tipe kecurangan
internal (internal fraud). Kecurangan internal adalah tindakan tidak legal dari karyawan, manajer,
dan eksekutif terhadap perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Amin Widjaja Tunggal. 2009. Forensic Audit Mencegah dan Mendeteksi Kecurangan. Jakarta.
Harvarindo