OLEH : 1. CICI OLIVIANITA 2. PUTRI KURNIASI 3. RIKO SAPUTRA 4. NOSA WISMA DEWI AUDIT INVESTIGASI
OLEH : 1. CICI OLIVIANITA2. PUTRI KURNIASI
3. RIKO SAPUTRA4. NOSA WISMA DEWI
AUDIT INVESTIGASI
Pengertian
Audit Investigasi adalah sebuah kegiatan sistematis dan terukur untuk mengungkap kecurangan sejak diketahui atau diindikasikannya sebuah peristiwa/ kejadian/ transaksi yang dapat memberikan cukup keyakinan; serta dapat digunakan sebagai bukti yang memenuhi pemastian suatu kebenaran dalam menjelaskan kejadian yang telah diasumsikan sebelumnya dalam rangka mencapai keadilan (search of the truth).
Tujuan audit Investigasi
Untuk menentukan kebenaran permasalahan melalui suatu proses pengujian, pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti yang relevan dengan perbuatan fraud, dan untuk mengungkapkan fakta-fakta fraud
Lanjutan..
Mencakup: Adanya perbuatan fraud (Obyek)� Mengidentifikasi pelaku fraud (Subyek)� Menjelaskan modus Operandi fraud (Modus)� Mengkuantifikasi nilai kerugian dan dampak �
yang ditimbulkannya.
Tahapan Audit Investigasi
1. Penelaahan Informasi AwalLangkah Penelaahan Informasi Awal sebagai berikut :a. Sumber Informasib. Mengembangkan Hipotesis Awal (SIADIBIBAG )c. Menyusun Hasil Telaah - Informasi Awal d. Keputusan Pelaksanaan Audit Investigatif
Lanjutan...
Pendekatan Audit Investigasia. Individu yang terkait dengan tindak
kejahatanb. Benda-benda yang terkait dengan tindak
kejahatan (Apa yang dimaksud dengan bukti fisik; Bagaimana memperoleh dan menyimpannya; Bagaimana memperoleh informasi yang optimal dari bukti fisik tersebut; Bagaimana mengartikan/ menafsirkan informasi yang telah diperoleh tersebut).
The case theory approach
a. Analisis data yang tersedia b. Membuat hipotesac. Menguji hipotesad. Menyaring dan merubah hipotesa
2. Perencanaan
Perencanaan Audit Investigatif harus dapat menjawab � What � When � Where � How � Who � Why
Langkah-langkah perencanaan audit investigasi
Penetapan Sasaran, Ruang Lingkup dan Susunan TimMembuat hipotesis dengan tujuan sebagai berikut :�1. Memberikan batasan serta mempersempit ruang
lingkup audit;2. Menyiagakan auditor terhadap semua fakta dan
hubungan antar fakta yang telah teridentifikasi;3. Sebagai alat yang sederhana dalam membangun
fakta-fakta yang tercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh;
4. Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian fakta dan antar fakta.
Lanjutan..
Menyusun program kerjaPerencanaan Sumber Daya Yang DibutuhkanPerencanaan Audit Investigatif Dengan �
Metode SMEAC- S = Situation (Situasi)- M = Mission (Misi)- E = Execution (Pelaksanaan)- A = Administration & Logistics- C = Communication/ Komunikasi Penugasan�
3. Pelaksanaan
Melakukan survey pendahuluan yaitu ,Sumber Informasi yang perlu di hubungi
(orang, instansi/lembaga, badan, tempat dll)Informasi atau bukti apa yang mungkin dapat
diperoleh dari sumber tersebut (untuk mendukung pembuktian fraud)
Cara perolehan informasi (terbuka, tertutup, elisitasi, wawancara dsb-nya)
Ekspose Awal
1. Sumber data/informasi awal yang diperoleh
2. Bukti awal3. Analisis4. Rekayasa indikasi fraud5. Simpulan awal dan saran tindak yang perlu
dilakukan pada tahap investigasi
Pelaksanaan Audit Investigasi
Pembicaraan PendahuluanPelaksanaan Program KerjaPenerapan Teknik Audit InvestigatifMelakukan Observasi dan Pengujian fisikMendokumentasikan Hasil Pengujian Observasi
dan Pengujian fisikMelakukan WawancaraPenandatanganan Berita AcaraPendokumentasian dan Evaluasi Kecukupan Bukti
Menetapkan Jenis Penyimpangan dan Kerugian Negara
Menegaskan apakah penyimpangan yang diindikasikan telah memenuhi unsur TPK atau hanya terjadi pelanggaran bersifat administratif atau bahkan tidak ada penyimpangan sama sekali
Menetapkan nilai kerugian negara yang dianggap definitif berdasarkan bukti-bukti yang tersedia
Pemberkasan Hasil Investigasi
Identitas Pihak yang Diduga Terlibat dan/atau Bertanggungjawab
Kasus PosisiBukti-Bukti yang Diperoleh
4. Pelaporan
Laporan Hasil Audit Investigatif atas dugaan penyimpangan yang merugikan keuangan negara menyajikan temuan dan informasi penting lainnya dengan maksud untuk disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan guna keperluan tindak lanjut, monitoring tindak lanjut atau untuk keperluan penanganan lebih lanjut
Tujuan Pelaporan Hasil Audit Investigasi
Menunjang pelaksanaan kerja sama antara unit pengawasan internal dengan lembaga penegakan hukum, dan mudah dipahami oleh penggunanya dalam hal ini para staf lembaga penegakan hukum yang terkait.
Lanjutan..
Memudahkan pejabat yang berwenang dan atau pejabat obyek yang diperiksa dalam mengambil tindakan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
5. Tindak Lanjut
PELAKSANAAN TINDAK LANJUT HASIL AUDIT INVESTIGATIF
Langkah Penanganan Temuan Berindikasi Tindak Pidana KorupsiInstansi yang berwenangEkpose Hasil Audit InvestigatifPersiapan Sebagai Saksi/Pemberi Keterangan
Ahli
POTENSI TUNTUTAN HUKUM TERHADAP AUDITOR 1. Tuntutan Pidana
a. dapat dituntut berdasarkan Pasal 242 KUHP karena telah memberikan keterangan yang tidak benar (sumpah palsu).
b. Jika ternyata keterangan yang diberikan adalah merupakan fitnah, maka terhadap Fraud Auditor tersebut dapat diancam pidana berdasarkan Pasal 317 KUHP (penistaan).
Lanjutan..
c. kemungkinan ancaman pidana berdasarkan Pasal 322 KUHP (membuka rahasia) jika ternyata Fraud Auditor tersebut dengan sengaja tidak mengindahkan adanya Pasal 170 KUHAP atau Pasal 14 Ayat (3) HIR (mengenai pengunduran diri dari kewajiban sebagai Saksi atau Ahli karena jabatan, martabat ataupun kewajiban untuk menyimpan rahasia)
2. Tuntutan Perdata
a. seorang Fraud Auditor yang memberikan keterangan sebagai Saksi maupun sebagai Ahli terbuka kemungkinan untuk dituntut secara perdata berdasarkan Pasal 1365 KUH Perdata (perbuatan melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian pihak lain).
Lanjutan..
b. Tuntutan secara perdata terhadap Fraud Auditor ini dapat diajukan oleh pihak yang merasa dirugikan, baik secara bersamaan atau terpisah dengan pengajuan tuntutan secara pidana
DAN TERIMA KASIH
SEKIAN