BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Lat ar Bela kan g Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang mempunyai potensi sumberdaya alam yang besar, salah satunya yang mempunyai potensi untuk dimanfaatkan adalah sumber daya mi nera l logam. Demikian pula peni ngka tan per min taa n dan pemanfaatan mineral di tingkat dunia mendorong negara-negara produsen mineral (termasuk Indonesia) untuk mengevaluasi potensi endapan mineral bersekala nasional sebagai dasar dari kebijakan nasion al di bidang eksplorasi dan eksplo itasi mine ral. Oleh karena itu, diperlukan penilaian atau pengkajian tentang komoditi mineral, tipe endapan, jumlah cadangan, dan cara pe ngelolaan yang op timal dan mempertimbangkan aspek sumber daya alam lainnya. ndapan tembaga-emas tipe porfiri memiliki distribusi yang berasosiasi dengan lingkungan geologi, umurmagmatisme dan posisi geografi tertentu. 1.2 Tu juan !) untuk menentukan dae ra h-d aera h ut ama di "umat er a yang mem il iki potensi sumber daya tembaga-emas porfiri. #) untuk ver if ikasi dan penyempur naa n dat a dan informasi, khu susnya yang meny angk ut dat a geol ogi, min eral isa si, sumber daya dan cada nga n, model endapan, dan sejarah eksplorasi di daerah "umatera $tara. 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
&ulau "umatra terletak di barat daya dari 'ontinen Sundaland dan merupakan jalur
konvergensi antara empeng india-%ustralia yang menyusup di sebelah barat empeng
urasia*Sundaland . 'onvergensi lempeng menghasilkan subduksi sepanjang &alung "unda
dan pergerakan lateral menganan dari "istem "esar "umatra.
&ulau "umatera merupakan bagian tepi dari kerak benua %sia, yang terdiri
dari endapan busur magmatik calk-alkaline volkanik yang berumur +ersier sampai
esen. %kibat tumbukan miring dari kerak samudera menghasilkan sistem patahan
"umatera ("") yang masih aktif sampai sekarang, termasuk jenis sesar utama geser
kanan, dan busur magmatik berkembang pada bagian +engah dan arat yang berumur
+ersier / '0arter dan bagian +imur merupakan cekungan busur belakang (back arc
basin) dengan sediment tebal yang berumur +ersier sampai '0arter. "edangkan pada
bagian arat berkembang sekuen &ra-+ersier yang terpecah-pecah dengan arah arataut- +enggara masih dalam sistem patahan utama "umatera. anyak patahan terjadi
akibat adanya pergerakan dan reaktif kembali dari "", dalam hal ini ditafsirkan
sebagai tumbukan dalam berhubungan dengan struktur dari tepi benua.
1ona utama "esar "umatera memotong seluruh rangkaian ukit arisan di
"umatera. 1ona sesar ini di kedalaman bertalian dengan 2ona penunjaman yang
bergerak miring di &alung "unda dan bertarikh mulai +ersier %0al. &enjajaran pluton
dari usur &luton +ersier tersingkap di sepanjang 1ona "esar "umatera yang
berhubungan dengan struktur tektonik yang lebih tua di sekitar khatulisti0a.
lngkar Pa*fk . 3ontoh endapan ini di Indonesia, terdapat di 5rassberg, "elogiri-
:onosari.
L)+ell(#u$ert membagi endapan porfiri menjadi beberapa 2ona bedasarkan
asosiasi mineralnya, yaitu;
• Potassic Zone / selalu hadir dalam endapan porfiri. Dicirikan oleh; '-felspar
k ketedapatan sekunder, biotit, dan atau klorit yang menggantikan '-felspar.
• Phyllic Zone / tidak selalu ada dalam endapan porfiri. Dicirikan oleh; vein
quartz, sericite and pyrite and minor chlorite, illite dan rutile menggantikan
'-spar and biotite.
• Argillic Zone / tidak selalu ada dalam endapan porfiri. Dicirikan oleh;
mineral lempung kaolinite dan montmorillonite dengan sedikit disseminated
pirit. &lagioclase teralterasi kuat, '-spar tidak terpengaruh, dan biotit
mengalami kloritisasi.
• Propylitic Zone / selalu ada dalam endapan porfiri. Dicirikan oleh; klorit,
kalsit dan minor epidote. <ineral mafik terubah sangat kuat sedangkan
plagioklas sedikt terubah.
"edangkan berdasarkan mineral bijihnya, endapan porfiri dibagi menjadi beberapa
2ona, yaitu;
= Inner Zone / bersamaan dengan 2ona alterasi potasik. <engandung sedikit
sulfida, tapi paling banyak mengandung <olybdenum. &yrite #-79 dan rasio
py*cp sekitar >;!. <ineralisasi lebih banyak disseminated daripada stock0ork.
= Ore Zone / berada pada perbatasan 2ona potasik dan filik. &yrite 7-!89 danrasio py*cp sekitar #.7;!. <ineral bijih utama; chalcopyrite yang hadir sebagai
stock0ork veinlet. <ineral bijih lainnya; bornite, enargite and chalcocite.
mas 5rasberg sebagai unsure logam ikutan dari jenis mineralisasi yang sama
merupakan cadangan terbesar di dunia. 3ebakan tembaga tipe porfiri di Indonesia
dapat dijumpai di &ulau "umatera, 4a0a, 'alimantan, "ula0esi, 6usa +enggara,
<aluku, dan &apua. +etapi hanya cebakan porfiri 5rasberg dan atu ijau yangdapat diusahakan secara ekonomis. eberapa cebakan berkadar rendah di antaranya
belum layak untuk diusahakan apabila dikaitkan dengan kondisi harga tembaga pada
saat ini. "ementara setelah ditetapkannya batas ka0asan +aman 6asional ogani
6ani :artabone@ maka cebakan tembaga porfiri di 3abang 'iri, 3abang 'anan dan
"ungai <ak di one olango, 5orontalo tidak dapat diusahakan karena menjadi
bagian dari ka0asan taman nasional tersebut.
+ambang 5rasberg dan atu ijau menurut skala dunia termasuk kedalam
kategori ukuran raksasa. Dengan radius bukaan akhir tambang berdiameter lebih dari
dua kilometer dan kedalaman sekitar satu kilometer diperlukan pembangunan
infrastruktur penambangan dan pengolahan berkapasitas besar. &ada dua lokasi
tambang tersebut dapat dijumpai truk, buldo2er, dan shovel berukuran raksasa, sama
halnya dengan instalasi permukaan, penggerusan, pengolahan dan infrastruktur
pendukung lainnya, yang seluruhnya berkapasitas sangat besar. &engusahaan
pertambangan bijih tembaga berskala besar pertama di Indonesia dilakukan di &apua,
yaitu dari cebakan 5rasberg dan astberg, kemudian disusul oleh pengusahaan
pertambangan kedua dari cebakan atu ijau di "umba0a. 3ebakan 5rasberg dan
atu ijau merupakan cebakan tembaga primer berjenis 3u-%u porfiri, berdimensi
besar, dimana penambangan dilakukan dengan metode tambang terbuka.