Top Banner
PLPBK KELURAHAN CIKUNDUL 2012 A. PENGANTAR Proses perencanaan partisipatif dengan masyarakat dilakukan secara menyeluruh dan baik tidak serta merta menjamin proses pelaksanaan akan baik pula. Tak jarang proses perencanaan menjadi dokumen yang tidak dapat di terapkan dan sangat sulit dipahami. Hal tersebut seringkali disebabkan karena kegagalan dalam membangun kesepakatan-kesepakatan operasional, (termasuk di dalamnya kesepakatan pengorganisasian pengelolaan). Seringkali terjadi, proses perencanaan partisipatif menyepakati pembangunan sebuah jaringan infrastruktur tertentu (air bersih yang diambil dari sumber mata air terdekat, jalan, jembatan, irigasi dll). Program tersebut amat dibutuhkan oleh masyarakat setempat, sehingga hampir tidak ada penolakan tehadap program, namun pada tataran operasinalisasi, kegiatan menemui banyak kendala diantaranya seperti: 1. Tidak disepakati siapa-siapa saja bertindak sebagai pelaksana pekerjaan tersebut. 2. Siapa pihak yang bertugas memonitor proses pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan standart yang diinginkan. 3. Apa timbal balik yang diberikan oleh pihak-pihak yang diuntungkan namun tidak terlibat dalam proses tidak berdampak terhadap masyarakat sekitar 4. Siapa yang akan mengelola dan merawat hasil pembangunan diwilayahnya, 5. Siapa yang akan bertanggungjawab jika terjadi kerusakan. 6. Dari mana dana mesti di dapatkan untuk pemeliharaan dan perbaikan, serta sejumlah masalah yang lain. Kegagalan membangun kebersamaan (Partisipatif) kesepakatan-kesepakatan ini mampu menimbulkan permasalahan krusial terutama terkait dengan terjaminnya keberlangsungan/ sustainabilitas. Jika kegagalan pengelolaan tersebut terjadi maka akan mengakibatkan penurunan kepercayaan publik/masyarakat terhadap proses-proses partisipatif yang telah dikembangkan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka untuk kegiatan pembangunan di Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, Jawa Barat, disepakati usulan acuan untuk menjadi Aturan Bersama, dalam 3 (tiga) kelompok, yaitu: Lingkungan Hidup & Tata Ruang, Pengembangan Ekonomi dan Sosial-Budaya. Dalam masing-masing pembagian tersebut diuraikan lebih detil lagi kegiatan-kegiatan yang akan diatur. Dalam bagian Lingkungan Hidup dan Tata Ruang, tema-tema yang diatur yaitu mengenai Penataan bantaran sungai, Penghijauan Kelurahan dan ruang terbuka, Perumahan dan bangunan, Mitigasi bencana, Pengelolaan limbah dan pencemaran lingkungan dan akses jalan lingkungan Dalam bagian Pengembangan Ekonomi, detil tema-tema yang diatur yaitu: Pengairan, Pengaturan pro ekonomi lokal, Pengaturan PKL, Pengaturan sentra-sentra ekonomi dan home industri, Pengaturan investasi lahan dan Pemasaran program- program pembangunan. Dalam bagian Sosial dan Budaya, detil tema yang akan diatur, yaitu : Jam belajar masyarakat, Memaksinalkan dunia pendidikan, Proteksi budaya khas Cikundul dan Memaksimalkan kelembagaan Kelurahan dan pengaturan organisasi- organisasi baru. Uraian detail tema di atas akan diuraikan pada bagian di bawah ini.
21

ATURAN BERSAMA KELURAHAN CIKUNDUL KOTA SUKABUMI

Jan 26, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ATURAN BERSAMA KELURAHAN CIKUNDUL KOTA SUKABUMI

PLPBK KELURAHAN CIKUNDUL 2012 3

A. PENGANTAR

Proses perencanaan partisipatif dengan masyarakat dilakukan secara menyeluruh dan baik tidak serta mertamenjamin proses pelaksanaan akan baik pula. Tak jarang proses perencanaan menjadi dokumen yang tidak dapat di terapkandan sangat sulit dipahami. Hal tersebut seringkali disebabkan karena kegagalan dalam membangun kesepakatan-kesepakatanoperasional, (termasuk di dalamnya kesepakatan pengorganisasian pengelolaan).

Seringkali terjadi, proses perencanaan partisipatif menyepakati pembangunan sebuah jaringan infrastruktur tertentu(air bersih yang diambil dari sumber mata air terdekat, jalan, jembatan, irigasi dll). Program tersebut amat dibutuhkan olehmasyarakat setempat, sehingga hampir tidak ada penolakan tehadap program, namun pada tataran operasinalisasi, kegiatanmenemui banyak kendala diantaranya seperti:

1. Tidak disepakati siapa-siapa saja bertindak sebagai pelaksana pekerjaan tersebut.2. Siapa pihak yang bertugas memonitor proses pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan standart yang diinginkan.3. Apa timbal balik yang diberikan oleh pihak-pihak yang diuntungkan namun tidak terlibat dalam proses tidak berdampak

terhadap masyarakat sekitar4. Siapa yang akan mengelola dan merawat hasil pembangunan diwilayahnya,5. Siapa yang akan bertanggungjawab jika terjadi kerusakan.6. Dari mana dana mesti di dapatkan untuk pemeliharaan dan perbaikan, serta sejumlah masalah yang lain.

Kegagalan membangun kebersamaan (Partisipatif) kesepakatan-kesepakatan ini mampu menimbulkan permasalahankrusial terutama terkait dengan terjaminnya keberlangsungan/ sustainabilitas. Jika kegagalan pengelolaan tersebut terjadimaka akan mengakibatkan penurunan kepercayaan publik/masyarakat terhadap proses-proses partisipatif yang telahdikembangkan.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka untuk kegiatan pembangunan di Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu,Kota Sukabumi, Jawa Barat, disepakati usulan acuan untuk menjadi Aturan Bersama, dalam 3 (tiga) kelompok, yaitu:Lingkungan Hidup & Tata Ruang, Pengembangan Ekonomi dan Sosial-Budaya. Dalam masing-masing pembagian tersebutdiuraikan lebih detil lagi kegiatan-kegiatan yang akan diatur.Dalam bagian Lingkungan Hidup dan Tata Ruang, tema-tema yang diatur yaitu mengenai Penataan bantaran sungai,Penghijauan Kelurahan dan ruang terbuka, Perumahan dan bangunan, Mitigasi bencana, Pengelolaan limbah dan pencemaranlingkungan dan akses jalan lingkunganDalam bagian Pengembangan Ekonomi, detil tema-tema yang diatur yaitu: Pengairan, Pengaturan pro ekonomi lokal,Pengaturan PKL, Pengaturan sentra-sentra ekonomi dan home industri, Pengaturan investasi lahan dan Pemasaran program-program pembangunan.Dalam bagian Sosial dan Budaya, detil tema yang akan diatur, yaitu : Jam belajar masyarakat, Memaksinalkan duniapendidikan, Proteksi budaya khas Cikundul dan Memaksimalkan kelembagaan Kelurahan dan pengaturan organisasi-organisasi baru.Uraian detail tema di atas akan diuraikan pada bagian di bawah ini.

Page 2: ATURAN BERSAMA KELURAHAN CIKUNDUL KOTA SUKABUMI

PLPBK KELURAHAN CIKUNDUL 2012 4

SUBSTANSI ATURAN BERSAMA

KONDISI FAKTUAL KONDISI IDEAL ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI

A. LINGKUNGAN

1. Drainase, Saluran Airhujan,Talang air

Banyak jalur jalan setapak/lingkungan tidak dilengkapisaluran air hujan (drainase) baik berupa galian tanahalam atau saluran batu,bata,buis beton

Setiap jalan baik jalan lingkungan ataupun gangdisamping kiri/ kanan atau keduanya harusdibuatkan saluran air hujan (drainase) gunamenjaga keawetan jalan,menjaga tergenangnyaair,menyalurkan air kepada saluran sekunder,serta menyalurkan air hujan dari atap rumah kesaluran atau membuat sumur resapan

a. Pemilik rumah yang halaman depan,samping kiri,kanan atau belakang yang dilintasijalan lingkungan/ gang merelakan untuk membuat saluran air hujan/ selokan menujujsaluran utama minimal 0,5 m baik berupa galian tanah biasa ataupun saluran buatandari batu,bata,buis beton pipa dan lainnya

b. Bagi rumah yang sudah terlanjur mepet dan tidak menyediakan saluran airhujan harusmengatur tritisan air hujan dari atap/ menyalurkan talang air hujannya masuk ke dalamsaluran tidak kejalan atau bahkan membuat sumur resapan air hujan/ bipori di halamanrumahnya

PANJANG = 169 MTypical gang masjid jami

SKALA 1 : 50

125

jl. akses gang

pagar bambu

saluran grevel

SKALA 1 : 20

DETAIL PAS. GRAVEL

Pas. Batu Mortar

gravel Ø 20

Urugan Pasir

PANJANG = 180 M

25 20 25

2525

PANJANG = 130 MTipikal -A-

SKALA 1 : 20

20 20

5020

20

305030

Page 3: ATURAN BERSAMA KELURAHAN CIKUNDUL KOTA SUKABUMI

PLPBK KELURAHAN CIKUNDUL 2012 5

KONDISI FAKTUAL KONDISI IDEAL ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI

2.Jaringan Jalan Utama,Lingkungan Banyak rumah yang tidak mendapat akses menuju jalanutama lingkungan maupun jalan penghubunglingkungan

Setiap rumah memperoleh akses menuju jalanutama atau jalan lingkungan yang memadai dantidak rusak atau membahayakan baik pejalan kakiatau pengguna kendaraan

a.Pemilik rumah merelakan untuk membuat akses jalan menuju jalan utama minimal 1 muntuk rumah baru.

b. Bagi rumah yang sudah terlanjur tetap memberikan jalan masuk dengan lebar masing-masing 1m

Kondisi Jalan penghubung lingkungan masih banyakyang rusak

Jalan lingkungan maupun penghubung hendaknyasudah berupa jalan perkerasan untuk kemudahansirkulasiJaringan jalan wajib dibangun dengan perkerasan,dengan ketentuan :a. untuk jalan lingkungan dengan lebar antara

3,00 m sampai dengan 5,00 mb. untuk jalan setapak dengan lebar 0,80 m – 2,00

mc.

a. Untuk jalan lingkungan berupa cor blok dan aspalb. Untuk jalan penghubung berupa cor blok dan paving blok

Page 4: ATURAN BERSAMA KELURAHAN CIKUNDUL KOTA SUKABUMI

PLPBK KELURAHAN CIKUNDUL 2012 6

KONDISI FAKTUAL KONDISI IDEAL ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI

3.Drainase dan Air Limbah/ Buangan

Lebar jalan Lingkungan permukiman kurang dari 1.5meter

lebar Jalan Lingkungan 1-5 sampai 2 m dapatdilewati oleh pejalan kaki,lebar bahu jalan 0.5 mtanpa pendistrian. (Sumber SNI 03-1733-2004)dan ( Klasifikasi Jalan di lingkunganmengacu dari Pedoman Teknis Prasarana JalanPerumahan, dirjen Cipta karya )

- Lebar Jalan lingkungan mim1.5 dan terbebas dari barang-barang, sehingga bisadilewati keranda.

- Kendaraan roda 2 bisa melewati jalan dengan di tuntun/ turun dan mesin dimatikansehingga pengguna jalan lainnya aman dan nyaman

Hampir selurah jalan tidak memiliki trotoar Setiap ruas jalan memiliki trotoar selebar 0.5 muntuk memfasilitasi pejalan kaki, vegetasi danpenyandang cacat ( Sumber SNI 03-1733-2004)

Trotoar akan dibangun di beberapa ruas jalan lingkungan .

Saluran drainase yang belum ditata, bahkan adabeberapa kondisinya sudah rusak

Saluran drainase berupa saluran tertutup denganplat betonPenyediaan saluran pembuangan air limbahmeliputi saluran pembuangan air limbah darikakus, kamar mandi, dapur dan tempat cuci ataupengolahan industri

Ketentuan penyediaan saluran pembuangan airlimbah adalah :

a.Untuk saluran drainase jalan berupa saluran terbuka

Page 5: ATURAN BERSAMA KELURAHAN CIKUNDUL KOTA SUKABUMI

PLPBK KELURAHAN CIKUNDUL 2012 7

KONDISI FAKTUAL KONDISI IDEAL ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI

a. air limbah dibuang ke jaringan pembuangan airlimbah kota atau bila belum ada dibuang ketangki septik komunal dengan ukuran minimaldaya tampungnya untuk 2 tahun dengan ukuranminimal panjang 5,00 m, lebar 2,5 m dan tinggi1,8 m

b. air limbah dari tangki septik disalurkan ke sumurperesapan air limbah dengan jarak minimal10,00 m dari sumur air bersih dengan ukuranminimal panjang 10,00 m, lebar 9,00 m dantinggi 0,70 m

c. air limbah dilarang dibuang ke saluranpembuangan air hujan, parit, sungai, jalan atauke saluran air hujan kota

b.Untuk saluran tertutup berupa plat beton hanya di depan lingkungan permukiman dandilengkapi bak kontrol setiap jarak 10 m

Page 6: ATURAN BERSAMA KELURAHAN CIKUNDUL KOTA SUKABUMI

PLPBK KELURAHAN CIKUNDUL 2012 8

KONDISI FAKTUAL KONDISI IDEAL ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI

Banyak air sisa drainase yang tidak dikelola dan hilang kesungai

Penyediaan saluran pembuangan air hujan harusdisertai dengan sistem peresapannya. Saluranpembuangan air hujan harus direncanakan secaramenyeluruh sehingga dapat mengalirkan air hujansecara lancar dan tidak mengganggu lingkungansekitarnya.

Ketentuan perencanaan pembuatan saluranpembuangan air hujan :a. limpasan air hujan dari daerah di atas

lingkungan kawasan perencanaan, yaitu daerahyang mempunyai kontur lebih tinggi, harusdibuatkan saluran tersendiri menuju sungainamun tidak merusak lingkungan sungai,saluran irigasi primer, sekunder atau tersieryang tersedia

b. dimensi dan kemiringan saluran harusdiperhitungkan dapat menampung kapasitas airhujan yang ada

c. saluran pembuangan air hujan harus dilengkapidengan perencanaan resapan air hujan sebagaiusaha konservasi air

d. 1 (satu) resapan air hujan dengan diameter0,80 m dan kedalaman 3,00 m minimal untuksetiap 60,00 m2 lahan tertutup

e. Kemiringan aliran pada saluran drainaseminimal 2% (dua persen), sehingga air dapatmeresap ke tanah sebelum melimpah kesungai, dengan kedalaman minimal 40 cm lebar30 cm dengan bak kontrol setiap 50, 00 m

f. Sebelum masuk ke tempat pembuangan akhir(sungai) harus melalui bak pengendapanterlebih dahulu

g. Apabila telah ada sistem jaringan pembuanganair hujan kota, maka saluran dapat dihubungkandengan sistem jaringan tersebut

Dibuat sumur peresapan dan saluran komunal tersendiri sehingga mampu mengurangi zat kimiadari pembuangan sabun, saluran drainase tidak diperbolehkan dibuang ke saluran irigasi

4.Sanitasi MCK Banyak permukiman yang belum mempunyai saranaMCK di masing-masing rumahnya serta pembuanganair limbah domestik/ air kotor/ Tinja,sehingga buanganlimbah rumah tangga tersebut dibuang keselokan,drainase bahkan langsung ke sungai tanpamelalui bidang endapan (Tangki Septik) dan bidangresapan dan berakibat selain pencemaran air jugamenjadi sumber penyakit.

Setiap permukiman mempunyai fasilitas mandicuci kakus serta pengolahannya berupa tangkiseptik sehingga limbah rumah tangga yangdihasilkan tidak langsung diuang ke badan airpenerima (selokan,sungai) jika lahan tidakmemungkinkan untuk membuat 1 rumah 1 tangkiseptik maka di usahakan untuk membuat tangkiseptik Komunal (bersama)

Pengelolaan MCK serta tangki septik komunal di lakukan berdasarkan jumlah rumah yangmenggunakan jika nanti sudah penuh maka pemeliharaan dibebankan kepada jumlahrumah yang menggunakan dibantu dengan kas RT serta RW

Page 7: ATURAN BERSAMA KELURAHAN CIKUNDUL KOTA SUKABUMI

PLPBK KELURAHAN CIKUNDUL 2012 9

KONDISI FAKTUAL KONDISI IDEAL ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI

Page 8: ATURAN BERSAMA KELURAHAN CIKUNDUL KOTA SUKABUMI

PLPBK KELURAHAN CIKUNDUL 2012 10

KONDISI FAKTUAL KONDISI IDEAL ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI

5. Bantaran Sungai Kurangnya pemahaman mengenai pentingnya daerahbantaran sungai

Bantaran sungai adalah lahan pada kedua sisisepanjang palung sungai di hitung dari tepi sungaisampai dengan tepi tanggul cébela dalam.Fungsi bantaran sungai adalah tempatmengalirnya sebagian debit sungai pada saatbanjir.

- Pemanfaatan daerah bantaran sungai unutkkegiatan budidaya dan hunian dengan atuaranketat

- Dilarang membuang sampah kesungai

Penggunaan Bantaran Sungai untuk kegiatan usaha (Memilihara itik )

Sepanjang bantaran sungai terbebas daribangunan

fisik dan kegiatan budidaya- Dilarang pembuatan kandang ternak di bantaran sungai- Menata kandang ternak di bantaran sungai sehingga keberadaan kandang ternak lebih

representatip

Masih banyak area bantaran sungai yang tidak ditata Bantaran sungai merupakan tempat mengalirnyadebit sungai ketika banjir sehingga perlu ditata

a. Bantaran sungai tidak diperbolehkan ditanami tanaman keras hanya diperbolehkanditanami tanaman perdu sehingga debit air lancar

b. Ada ruang terbuka di sepanjang bantaran sungai

Page 9: ATURAN BERSAMA KELURAHAN CIKUNDUL KOTA SUKABUMI

PLPBK KELURAHAN CIKUNDUL 2012 11

KONDISI FAKTUAL KONDISI IDEAL ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI

Pemukiman penduduk memadati di beberapa ruasbantaran sungai

Pada bantaran sungai dilarang mendirikanbangunan untuk hunian.- Garis sepadan sungai perkotaan dikawasanditentukan sekurang-kurangnya 10 m dihitung daritepi sungai. (PP Pekerjaan UmumNo.63/PRT/1993 )

Dibuatkan jalan tepat di bantaran sungai sehingga rumah tidak langsung di bangun tepat dibantaran sungainya.

Penduduk membuang sampah ke badan sungai Membuang di tempat sampah yang ditentukanatau dikelola secara terpadu terutama untuksampah organik

Tidak diperkenankan membuang sampah maupun BAB di sungai

6. MITIGASI BENCANA Beberapa bagian bukit dan bantaran sungai longsor Lereng bukit dan bantaran sungai bebas darilongsor

Penghijauan lereng bukit dan bantaran sungai. Penetapan daerah lereng bukit dan bantaransungai sebagai daerah hijau.

Terjadi banjir pada ruas jalan akibat hujan lebat Badan jalan bebas dari banjir-Air hujan harus disalurkan melalui sistempembuangan yang terpisah dari sistempembuangan air limbah dan air kotor(Sumber:Peraturan Daerah tentang Bangunan)

Setiap ruas jalan dilengkapi dengan saluran drainase dengan lebar yang memadai

Page 10: ATURAN BERSAMA KELURAHAN CIKUNDUL KOTA SUKABUMI

PLPBK KELURAHAN CIKUNDUL 2012 12

KONDISI FAKTUAL KONDISI IDEAL ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI

-Bila belum tersedia saluran kota ke badanbangunan penerima maka badan penerima dapatberupa sungai, danau atau kolam yang mempunyaidaya tampung yang cukup (Sumber: PeraturanDaerah tentang Bangunan)

Belum pernah terjadi bencana kebakaran. Tetapimengingat kondisi lingkungan permukiman yang adasudah sangat rapat, perlu disepakati sistem penangananterhadap bahaya kebakaran

Setiap bangunan harus dipersiapkan adanya sistemuntuk menanggulangi kemungkinan terjadinyakebakaran dari berbagai jenis sumber penyebabkebakaran (Sumber:Peraturan Daerah tentangBangunan)- Seluruh bangunan harus dapat dijangkau olehmobil pemadam kebakaran (Sumber: tentangBangunan)

Belum disepakati ruang sebagai tempat berkumpul bilaterjadi bencana di tingkat RT, RW dan dusun-Selama ini ruang terbuka yang sudah digunakansebagai tempat berkumpul pengungsi dari bencanaadalah halaman balai Kelurahan

Ada ruang terbuka yang disepakati sebagai tempatberkumpul bila terjadi bencana di tingkat RW dandusun

Setiap dusun/RW minimal memiliki 1 (satu) buah lapangan terbuka yang ditetapkan sebagaitempat berkumpul bila terjadi bencana

7. Penghijauan Lingkungan Tidak semua halaman rumah memelihara tanaman hijau Tanaman dapat mereduksi polusi udara serta dapatmenyerap bau yang berakibat akan menghasilkanudara segar dan bersih

Setiap rumah yang memiliki halaman yang luas dihimbau untuk menanami halamanrumahnya dengan tanaman hijau.Bila tidak memiliki halaman yang masih memiliki tanah, maka diharapkan dapat memeliharatanaman dengan media pot, baik diletakkan di teras rumah maupun digantung di tritisan.

Page 11: ATURAN BERSAMA KELURAHAN CIKUNDUL KOTA SUKABUMI

PLPBK KELURAHAN CIKUNDUL 2012 13

KONDISI FAKTUAL KONDISI IDEAL ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI

Halaman dijadikan sebagai lahan produktif yangdapat menambah penghasilan

a. Ditanami pohon buah-buahan, kelapa dan TOGA minimal berjarak 2 m dari pagar rumahb. Daun dan ranting tidak melewati batas, dengan aturan mekanisme gotong royong

secara rutin

Terdapat halaman rumah kosong yang dibiarkan apaadanya, tidak dikelola dengan baik

Setiap rumah diharapkan memiliki tanaman hijau untukmembantu sirkulasi udaraSetiap ruang terbuka (lapangan olah raga, kebun,kebon, tegalan sawah, blumbang dan tepi jalan)ditanami dengan salah satu dari tanamanproduksi, atau tanaman hias, atau tanamanpeneduh.

Pemilik rumah / saudara / yang diberi kuasa untuk memelihara rumah tersebut wajibmembersihkan setiap hari, sehingga diperlukan identifikasi kepemilikan

Di beberapa bagian bantaran sungai terdapat area yangpotensial longsor karena belum maksimalpenghijauannya

Bantaran sungai dihijaukan Sepanjang bantaran sungai dikhususkan sebagai ruang terbuka hijau dan area sungailindung dan bisa dikembangkan untuk wisata alam

B. BANGUNAN1. Bangunan Tepian Sungai - Rumah di bantaran sungai merupakan rumah

permanen-Rumah-rumah dibantaran sungai banyak yangmembelakangi sungai

- Tidak ada rumah dibantaran sungai - Semua rumah yang berada di bantaran sungai menghadap kesungai. Untuk rumah-rumah yang sudah terlanjur dibangun , maka ditambahkan bagian teras belakang yangmenghadap sungai.- Jenis Bangunan yang dibangun di bantaran sungai berupa bangunan semi permanen,sehingga bila terjadi bencana tidak menimbulkan kerugian yang besar.

Page 12: ATURAN BERSAMA KELURAHAN CIKUNDUL KOTA SUKABUMI

PLPBK KELURAHAN CIKUNDUL 2012 14

KONDISI FAKTUAL KONDISI IDEAL ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI

2. Bangunan lain - Terdapat kandang ternak- Pengerasan diatas bantaran sungai

untuk teras atau lantai jemur

- Bantaran sungai terbebas dari semua jenisbangunan

3. Tritisan Rumah Air hujan yang jatuh dari tritisan rumah jatuh kehalamntetangga

- Garis cucuran atap terluar yang sejajar denganarah jalan sekeliling bangunan minimal 1 m darigaris sepandan pagar

- Panjang trirtisan disarankan berjarak max 1 m dari rumah dan tidak melebihi batas tanahyang di miliki

4. Pembangunan Rumah tinggal Batas dinding rumah tepat dibangun pada batas tanahyang dimiliki. Akibatnya tritisan rumah jatuh pada bagiantanah milik tetangga.

Pembangunan rumah hendaknya memperhatikanluas tanah yang dimiliki.-Garis pondasi bangunan terluar bangunan utamapada bagian samping yang berbatasan dengantetangga adalah sekurang-kurangnya 1,5 meterdari batas tepi kapling atau dapat ditentukan atasdasar kesepakatan tetangga yang salingberbatasan (Sumber: Peraturan Daerah tentangBangunan

Bila rumah yang dibangun direncanakan menggunakan tritisan, maka pembangunandinding rumah berjarak minimal 1 meter dari batas tanah yang dimiliki

Terdapat rumah yang dibangun persis di batas selokanjalan

Pembangunan rumah ditepi jalan memperhatikangaris sempadan bangunan-Garis sempadan pagar terluar yang berbatasandengan jalan ditentukan berhimpit dengan batasterluar daerah milik jalan-Garis pondasi teras terluar yang sejajardenganarah sekeliling bangunan adalah separohlebar rencana jalan dikurangi sebanyak-banyaknya2 meter dan tidak melewati garis sempadan pagar

Terdapat bangunan yang memiliki loteng yangmengarah/menghadap ke kapling tetangga

Loteng tidak dibenarkan mengarah/menghadap kekapling tetangga, tanpa persetujuan tetangga

Page 13: ATURAN BERSAMA KELURAHAN CIKUNDUL KOTA SUKABUMI

PLPBK KELURAHAN CIKUNDUL 2012 15

KONDISI FAKTUAL KONDISI IDEAL ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI

5. Keamanan dan KeselamatanLingkungan pemukiman

Gapura dan beberapa bangunan menghalangipandangan di beberapa perempatan

Setiap bangunan tidak diperbolehkan menghalangipandangan lalu lintas-Garis lengkung pagar di sudut persimpangan jalanditentukan dengan ukuran radius tertentu atasdasar fungsi dan peranan jalan serta tidak bolehmengganggu panadngan yang membahayakan lalulintas

Terdapat bangunan yang berada di atas saluranpembuangan, sehingga menyebabkan daerah disekitarnya banjir di waktu hujan

Setiap bangunan tidak diperkenankan berada diatas sungai/saluran/selokan

Terdapat pagar rumah yang mengganggu pandanganjalan

Pagar yang berbatasan dengan jalan ditentukantinggi maksumum1,5 meter dari permukaanhalaman/ trotoar dengan bentuk transparan atautembus pandang

Terdapat jemuran rumah yang mengganggu pandangandi beberapa ruas jalan baik jalan utama ataupun jalanlingkungan

Setiap bangunan atau komplek bangunan dapatdilengkapi dengan tempat jemuran denganketentuan aman dan terlindung dari pandanganumum

6. Bangunan dan fungsi Pendidikan Yang termasuk golongan ini adalah bangunan yangdigunakna untuk:a. Kegiatan pendidikan formal, non formal, agama,

kejuruan dan keterampilanb. Pengelolaan sumber informasi atau data yang

berkaitan dengna kegiatan pendidikanc. Kegiatan pengamatan, penelitian, perencnaaan,

perancangan yang berkaitan dengan kegiatanpendidikan

Pada waktu-waktu tertentu jalan di depansekolah sangat padat karena banyakpengantar maupun penjemput, berbaurdengan PKL

Setiap bangunan pendidikan harus mempunyaijarak bangunan dengan bangunan sekitarnyasekurang-kurangnya 6 meter dan 3 meter denganbatas kapling/pekarangan.-Setiap bangunan pendidikan bila tidak ditentukanlain dapat dibangun dengan KDB maksimum 50%

Sekolah menyediakan ruang bagi PKL sehingga tidak mengganggu sirkulasi pengantar danpenjemput.- Trotoar di sekitar wilayah sekolah untuk pejalan kaki

Page 14: ATURAN BERSAMA KELURAHAN CIKUNDUL KOTA SUKABUMI

PLPBK KELURAHAN CIKUNDUL 2012 16

KONDISI FAKTUAL KONDISI IDEAL ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI

7. Bangunan Perniagaan Banyak rumah tinggal yang berfungsi ganda menjadiwarung atau toko

Yang termasuk bangunan perniagaan adalahbangunan yang dipergunakan untuk:a. Tempat dilakukannya transaksi barang dan atau

jasab. Tempat transaksi jual/beli secara langsungc. Tempat menyimpan barang dalam jumlah banyak

atau terbatasPenampilan bangunan perniagaan belummencerminkan karakter lokal

Setiap bangunan sejauh mungkin diusahakanmempertimbangkan segi-segi pengembangankonsepsi arsitektur bangunan tradisional lokal untukmenciptakan suasana lingkungan yang bercitra/bercirikan/mencerminkan perwujudan corak budayasetempat

Beberapa bangunan perniagaan tidak menyediakantempat parkir yang memadai-Terdapat tempat parkir wisata yang kurang memenuhistandar keamanan lingkungan

Setiap bangunan perniagaan harus mempunyaitempat parkir kendaraan dan tempat pemberhentiankendaraan umum yang tidak mengganggukelancaran lalu lintas.-Bila tidak ditentukan lain, maka areal untuk parkirdihitung setiap 60m2 luas lantai bangunan harusmenyediakan areal parkir seluas 20m2

-Untuk bangunan perniagaan yang berada dikompleks perniagaan, dapat menggunakan tempatparkir bersama dengan kapasitas yang mencukupibagi seluruh kompleks

8. Bangunan lain-lain Yang termasuk bangunan golongan ini adalah:a. Bangunan kandang untuk peternakan binatangb. Semua bangunan bukan gedung yang berfungsi

sebagai penunjang bangunan, sepert menara air,menara antena, reklame, gapura, pagar, makam,papan nama kantor

c. Semua bangunan ruang yang berfungsi sebagaifasilitas penunjang/umum, seperti poskeamanan, toilet, telepon umum, pos polisi

d. Bangunan perkerasan tanah, seperti lantai jemur,perkerasan halaman, tempat parkir

Bangunan utilitas, seperti saluran air, jaringantelepon, jaringan air bersih, jaringan listrik

Terdapat binatang ternak yang tidak dikandangkan Binatang ternak sebaiknya diberi kandang dan tidakberkeliaran di lingkungan permukiman

Terdapat kandang ternak yang berada di halaman depanrumah tinggal, dengan jarak < 5meter dari bangunanrumah tinggal

Di beberapa permukiman, terdapat kelompokbangunan kandang ternak yang berada jauh darilingkungan permukiman

Page 15: ATURAN BERSAMA KELURAHAN CIKUNDUL KOTA SUKABUMI

PLPBK KELURAHAN CIKUNDUL 2012 17

KONDISI FAKTUAL KONDISI IDEAL ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI

6. Pengelolaan Limbah RumahTangga dan Sampah

Belum ada pembuangan dan pengelolaan sampahsecara terpadu, sehingga masih banyak wargamengelola sampah dengan cara dibakar

Lingkungan sehat didukung oleh pengelolaansampah yang ’zero waste.Penyediaan tempat pembuangan sampahdilakukan dengan menyediakan tanah sebagaifasilitas tempat pembuangan sampah sementara(container)Ketentuan penyediaan fasilitas pembuangansampah khusus untuk perumahan :a. satu bak sampah untuk setiap rumah tinggal

dengan ukuran minimal 0,02 m3b. satu tempat pembuangan sampah sementara

(container) untuk setiap 200 KK yang letaknyadiusahakan tidak mengganggu penghunitetapi dapat dijangkau oleh truk pengangkutsampah denah ukuran minimal 2 m3

c. untuk jumlah penduduk kurang dari 200 KKmenggunakan fasilitas tempat pembuangansampah sementara (container) di luarkawasan perumahan sepanjang belummelebihi kapasitas tampung kelurahanCikundul tersebut dengan mendapatpersetujuan dari lurah dengan diketahui LPM

d. pengambilan sampah diatur bersamapenghuni dalam kawasan tersebut

a. Untuk rumah tangga yang punya pekarangan diharuskan membuat pupuk organik /komposter

b. Sampah anorganik dikelola oleh pengelolaan sampah mandiri

Banyak rumah yang sudah memiliki KM tetapi belummemiliki septictank, limbah langsung dibuang ke sungaiatau saluran air

Pembuangan air kotor yang berasal dari kotoranmanusia pada dasarnya dibuang ke septictank dandengan peresapan kecuali di lokasi tersebut adafasilitas pembuangan yang tersedia

Diharapkan setiap kamar mandi memiliki septictankBagi yang tidak memiliki kamar mandi bisa menggunakan fasilitas prasarana umum yangsudah ada

E. SOSIAL BUDAYA1. Karakter Sosial Masyarakat Karakter perilaku sosial masyarakat yang kurang peduli

dengan perubahan lingkunganKarakter lokal yang mau gotong royong danpakewuh’ tetap dijaga sebagai kekayaan asetbudaya lokal

Karakter sosial masyarakat yang berjalan secara alami apa adanya dengan tetapmemperhatikan lingkungan disekitarnya

2.Pelaksanaan PekerjaanPembangunan

Bentuk pengeloalan pekerjaan secara umum dikenal beberapa pola diantaranya dengan :a. Pola kontraktor dimana pihak pemilik program

(dalam hal ini masyarakat) menyerahkan segalaproses pengerjaannya kepada pihak ke-3 yangprofesional, dengan memberikan imbelan

Sumber Sampah(pertanian, rumah tangga, perdagangan dll)

Sampah Kering(an organik)

(kertas, glass, plastik, dll)

Produk Baru

Daur Ulang (recycling)

Kebutuhan Manusia

Makanan ternak(sisa ikan, sisa udang dsb)

Pembakaran(kapas, popok dsb)

Sampah Sisa(sisa ikan, daging, popok,

kapas dsb)

Sampah Basah (organik)(daun, sisa sayur, ranting dll)

Hasil Kompos

Komposting(sistem an-aerob/ aerob)

Aktifitas Pertanian

Page 16: ATURAN BERSAMA KELURAHAN CIKUNDUL KOTA SUKABUMI

PLPBK KELURAHAN CIKUNDUL 2012 18

KONDISI FAKTUAL KONDISI IDEAL ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI

pengelolaan pekerjaan secara profesional.b. Pola Comunity Contracting dimana masyarakat

sebagai pemilik program menunjuk danmenyepakati sebagian anggotanya untukbertindak sebagai pelaksana kegiatan danmenunjuk/memberi mandat sebagian yanglain/lembaga yang dianggap mampu untukmenjadi pengawas aktifitas pelaksanan kegiatan.

Kesepakatan untuk memilih pola pengellolaanpembangunan ini, tentunya denganmempertimbangkan kekurangan dan kelebihandari masing-masing pilihan tersebut. Kesepakatanini penting untuk semakin memperjelas pihak-pihakyang bertanggungjawab untuk mewujudkan /mengimplementasikan hasil-hasil perencanaanyang telah disepakati.

3. Monev Partisipatif Di lihat dari segi waktu pelaksanaannya, kegiatan(monitoring dan) evaluasi dapat dibedakan menjadi(a) evaluasi Pra-proyek (Pre-project evaluation);(b) evaluasi pada saat proyek masih berjalan (On-going/ concurrent evaluation);(c) ‘evaluasi Barat waktu’ (summative/terminalevaluation);(d) evaluasi pasca-proyek (impact/ex-postevaluation).

Evaluasi haruslah menjadi kegiatan yang terus-menerus, artinya bukan mmerupakan kegiatan yangsekali jadi dan kemudian selesai;Evaluasi haruslah menjadi kegiatan yang partisipatif,artinya kegiatan dimaksud haruslah melibatkanseluruh pihak semaksimal mungkinEvaluasi haruslah menjadi kegiatan yangkonstruktif, bermanfaat bagi kelanjutan proyek padakhususnya, dan pemberdayaan masyarakat padaumumnya.

F. EKONOMI1.Pengembangan Potensi Lokal dan

pengturan sentra-sentra ekonomidan home industri

Industri rumah tangga tersebar secara acak dalamwilayah Kelurahan. Belum adapembatasan/pengkhususan wilayah tertentu untuksentra ekonomi tertentu

Sentra Ekonomi dan Industri Rumah Tangga

Potensi lokal belum banyak dikembangkan karenabelum adanya identifikasi kebutuhan dan pengelolaanyang efektif

Kawasan dapat mandiri dengan memaksimalkanpotensi lokal yang ada

a. Ketrampilan yang memadaib. Mutu yang diutamakanc. Modal yang mencukupi

Page 17: ATURAN BERSAMA KELURAHAN CIKUNDUL KOTA SUKABUMI

PLPBK KELURAHAN CIKUNDUL 2012 19

KONDISI FAKTUAL KONDISI IDEAL ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI

Industri rumah tangga yang berjalan masih bergantungpada pemesanan dari konsumen

Intensitas produksi harus berkelanjutan danmampu menghasilkan barang siap pakai

a. Promo dengan media elektronikb. Promo dengan media massac. Promo dengan media internet

2. Pemasaran program-programpembangunan

Program-program pembangunan yang telahdirencanakan belum memiliki strategi dan jaringanpemasaran yang kuat

Page 18: ATURAN BERSAMA KELURAHAN CIKUNDUL KOTA SUKABUMI

PLPBK KELURAHAN CIKUNDUL 2012 20

C. ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATILINGKUNGAN HIDUP & TATA RUANG

1.1. Bangunana. Setiap mendirikan bangunan baru wajib memiliki IMB ( Ijin Mendirikan Bangunan ), aturan kesepakatan :- Bangunan dalam kampung harus memiliki ijin dari RT/RW dan Dusun- Bangunan pinggir jalan Kelurahan harus memiliki ijin dari Kelurahan- Bangunan pinggir jalan Protokol / Kota / Negara harus memiliki IMB dari PU

b. Dilarang mendirikan bangunan diatas saluran airc. Jarak pondasi terluar bangunan dengan jarak pondasi terluar saluran air minimal 1 md. Untuk saluran air yang ditutup harus disertai dengan bak kontrol maksimal setiap 5 me. Setiap pembangunan rumah harus disertai dengan MCK dan sanitasinyaf. Proses mendirikan bangunan dan Kelurahanin bangunan tidak boleh mengganggu kenyamanan

lingkungan / umumg. Setiap rumah atau bangunan diwajibkan harus memiliki Tempat sampahh. Tritisan setiap rumah hendaknya tidak melebihi luas tanah. Panjang tritis disarankan berjarak maksimal 1

meter dari rumah dan tidak melebihi batas tanah yang dimiliki.i. Setiap rumah berhak mendapat akses jalan menuju jalan umum, dengan minimal lebar jalan selebar 1,5

meter bersih untuk sirkulasi.

1.2. Sungai dan Bantaran Sungaia. Sampah dan limbah rumah tangga / industri tidak boleh dibuang / dialirkan ke sungai, baik di area hulu,

Barat maupun hilirb. Aktifitas Rumah Tangga ( MCK) dilakukan ditempat yang telah disediakanc. Semua rumah yang berada di bantaran sungai dibangun menghadap ke sungai. Untuk rumah-rumah

yang sudah dibangun membelakangi sungai, maka ditambahkan bagian teras belakang yang menghadapke arah sungai.

d. Dibuatkan jalan inspeksi tepat di bantaran sungai sehingga rumah tidak langsung dibangun tepat dibantaran sungainya.

e. Mendorong warga yang tinggal di bantaran sungai untuk menciptakan lapangan usaha yang mendukungpenghijauan, keindahan dan keasrian lingkungan hidup.

1.3. Kawasan Wisataa. Tidak boleh mendirikan bangunan permanen disepanjang jalan lereng makamb. Kelurahanin bangunan yang dibuat untuk kawasan wisata mengikuti ketentuan dalam RTBL Kelurahan

Kebongedang atau ketentuan Kelurahanc. Setiap stand / warung / kios wajib menyediakan tempat sampah dan menjaga kebersihan lingkungannyad. Setiap kios wisata yang ada disepanjang jalan ke daerah wisata hanya untuk jual belie. Saluran air hujan dan limbah di kawasan wisata harus ramah lingkunganf. Kepemilikan bangunan kios di area wisata diatur dalam aturan bersama ekonmi

1.4. Penghijauan Kelurahan dan Ruang Terbukaa. Pada kawasan lereng gunung dan sepanjang bantaran sungai dikhususkan sebagai ruang terbuka hijau

dan area sungai lindung.b. Penghijauan kawasan lereng gunung dan bantaran sungai dengan kayu keras dan produktif serta dapat

menyimpan airc. Setiap ruang terbuka (lapangan olah raga, kebun, kebon, tegalan sawah, blumbang dan tepi jalan)

ditanami dengan salah satu dari tanaman produksi, atau tanaman hias, atas tanaman peneduh.d. Jalan koridor utama, diusahakan menanam pohon/tanaman yang memiliki estetika yang baik, memiliki

akar yang tidak merusak bangunan dan fisik terbangun lainnya (saluran air, trotoar dll) dan tajug yangmampu merindangi pejalan kaki. Usulan jenis pohon yang dapat ditanam seperti: Asoka Tiang, Kamboja,Sawo Kecik

e. Lingkungan rumah tangga: penanaman pohon produksi, tanaman obat dan tanaman hias.f. Setiap rumah yang memiliki halaman yang luas dihimbau untuk menanami halaman rumahnya dengan

tanaman hijau. Bila tidak memiliki halaman yang masih memiliki tanah, maka diharapkan dapatmemelihara tanaman dengan media pot, baik diletakkan di teras rumah maupun digantung di tritisan.

g. Halaman untuk penghijauan tidak diperbolehkan di coor beton, tapi di paving atau rumput1.5. Mitigasi Bencana

a. Daerah bantaran sungai yang sering mengalami longsor diperkuat dengan penghijauan dan Kelurahaninpengamanan khusus terhadap bahaya longsor.

b. Daerah tertentu yang diidentifikasi sering terjadi banjir, dilakukan kegiatan penanggulangan denganKelurahanin saluran air yang memenuhi persyaratan.

c. Setiap dusun memiliki ruang terbuka (lapangan olah raga atau kebon) yang disepakati bersama sebagaitempat berkumpul saat terjadi bencana.

Page 19: ATURAN BERSAMA KELURAHAN CIKUNDUL KOTA SUKABUMI

PLPBK KELURAHAN CIKUNDUL 2012 21

1.6. Pengelolaan Limbah dan Pencemaran Lingkungana. Setiap rumah yang memiliki kamar mandi, harus dilengkapi dengan septictank.b. Pengelolaan, pengolahan dan pembuangan sampah disediakan tempat khusus untuk sampah organik

dan non-organik.c. Setiap rumah diwajibkan untuk menyediakan tempat penampungan sampah (berupa tong atau bak) di

depan rumahnya.d. Setiap rumah wajib membuat sumur resapan.e. Untuk area padat penduduk akan dibuat septictank komunalf. Untuk air buangan limbah industri harus diolah sesuai dengan peraturan yang ada.

2. PENGEMBANGAN EKONOMI

2.1. Mobilisasi Dana / Pengelolaan Dana1. Sumber dana dari Masyarakat

a. Penggunaan dana transparanb. Ada LPJc. Penggunaan berdasarkan aturan bersamad. Tidak untuk perorangan dan harus lewat lembaga atau UP-UP

2. Restribusia. Dibentuk lembaga yang menanganib. Penggunaan dana untuk PAD dan pembangunan Sarana prasarana

3. Dinas / Pemerintaha. Transparanb. Tepat sasaranc. Berdasarkan musyawarahd. Tidak mengikate. Tidak untuk kegiatan yang melanggar Norma masyarakat dan agama

4. Swasta / Donora. Transparanb. Tepat sasaranc. Berdasarkan musyawarahd. Tidak mengikate. Tidak untuk kegiatan yang melanggar Norma masyarakat dan agama

2.2. Pengembangan Ekonomi Lokal1. Pengaturan Ekonomi Pro Lokala. Usaha Luar harus bermitra dengan pelaku ekonomi lokalb. PKK dan usaha kecil diprioritaskan untuk masyarakat lokalc. Lokasi usaha di dalam wilayah Kelurahan Gunugpring tidak boleh menjadi hak milik pihak luar

Page 20: ATURAN BERSAMA KELURAHAN CIKUNDUL KOTA SUKABUMI

PLPBK KELURAHAN CIKUNDUL 2012 22

2. Pengaturan Tempat Berjualan PKLa. Kondisi bangunan PKL tidak permanentb. Lokasi PKL diatur dan atau ditempatkan di lokasi khusus

3. Pengaturan Sentra-sentra Ekonomi dan Industri Rumah Tanggaa. Ijin usaha tingkat Kelurahanb. Tenaga kerja masyarakat lokalc. Dibuatkan aturan main di sentra-sentrad. Penyelenggaraan kegiatan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan para pelaku

industri rumah tangga

4. Pemasaran Program-program Pembangunan Ekonomia. Menfasilitasi kerjasama atau kemitraan dengan pihak ke-3b. Pembuatan dan pengajuan proposal kepada pihak ke-3c. Mengundang investor untuk meningkatkan potensi lokald. Mengadakan pameran/ expo hasil produksi dan potensi lokal secara berkalae. Menyelenggarakan event budaya maupun ekonomi pada waktu-waktu tertentu

3. SOSIAL & BUDAYAPengaturan Jam belajar masyarakatPemberantasan Mabuk, maling, madat, main judi, selingkuhMemaksimalkan dunia pendidikan di Kelurahan KebongedangProteksi budaya khas KebongedangMemaksimalkan kelembagaan Kelurahan dan pengaturan organisasi-organisasi baru

Pembangunan dikelola secara mandiri oleh masyarakat melalui beberapa lembaga pembangunan

KESEPAKATAN MASYARAKATTERKAIT ATURAN BERSAMA UNTUK RPP

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa

Kami warga Masyarakat Kelurahan Cikundul menyatakan:

1. Setuju menerima hasil RPP dan akan melaksanakan program kegiatan (pembangunan fasilitas wisata di sepanjangjalan atau proyek lainnya) sesuai dengan prioritas yang telah disebutkan di dalam RPP dengan bantuan programPLPBK maupun secara mandiri.

2. Bersedia menerima pengelolaan (fasilitas tersebut) secara keseluruhan ataupun sebagian sebagai Aset Kelurahan(tanpa menghilangkan hak-hak pribadi pemilik yang sah yang lahannya dikenai program);

3. Berkehendak menjalankan proses pembangunan di Kelurahan tersebut melalui (gotong-royong Kelurahan) yang(pembentukan panitia pembangunan akan diatur kemudian

4. Berkehendak menjalankan proses persiapan pembangunan yaitu tindak rembug pentahapan, pembagian pekerjaan,survei material, proses pembangunan dan pemeliharaan yaitu pencatatan, pemantauan, pendokumentasian, ataupuntindak lain yang diperlukan;

5. Bersedia memberikan dukungan keuangan dan/atau pendampingan kepada proses pembangunan maupun panitiapembangunan dalam upaya pembangunan tersebut melalui (sumbangan sukarela atau sumbangan tenaga atausumbangan terkait);

6. Bersedia mengelola pemanfaatan berupa pemeliharaan maupun penyelenggaraan kegiatan publik/sosial di fasilitasyang telah disediakan sekurang-kurangnya dalam bentuk jadwal per minggu selama sepuluh tahun ke depan, danbisa diperpanjang sesudahnya sesuai dengan kesepakatan warga;

7. Bertekad untuk tidak menelantarkan, ikut menjaga, memelihara, menanggung biaya operasional fasilias wisata yangmenjadi Aset Kelurahan/Kelurahantermasuk dalam hal pengadaan biaya pemeliharaan dengan cara (iuran rutin,anggaran Kelurahan);

8. Akan mengaktifkan dan memberdayakan peran lembaga (Organisasi Lokal) dalam urusan pemeliharaan fasilitasdimaksud.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sepenuh hati agar dapat memberikan kemanfaatan yang sebesar-besarnya.

Cikundul, 25 Maret 2013

Mengetahui,Koordinator BKM Lurah Cikundul Koordinator TIPP

Ali Rahman Adman Sugiono SH Wahyudin Lukaswara

Saksi-saksi,Peserta Rembug Warga

(daftar terlampir)

Page 21: ATURAN BERSAMA KELURAHAN CIKUNDUL KOTA SUKABUMI

PLPBK KELURAHAN CIKUNDUL 2012 23