8/16/2019 ATLS Fraktur http://slidepdf.com/reader/full/atls-fraktur 1/27 INITIAL ASSESSMENT DAN PENGELOLAANNYA Penderita trauma/multitrauma memerlukan penilaian dan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita. Waktu berperan sangat penting, oleh karena itu diperlukan cara yang mudah, cepat dan tepat. Proses awal ini dikenal dengan Initial assessment (penilaian awal). Penilaian awal meliputi: . Persiapan !. "riase #. Primary sur$ey (%&') *. +esusitasi . "ambahan terhadap primary sur$ey dan resusitasi -. econdary sur$ey . "ambahan terhadap secondary sur$ey 0. Pemantauan dan re1e$aluasi berkesinarnbungan 2. "rans3er ke pusat rujukan yang lebih baik 4rutan kejadian diatas diterapkan seolah1seolah berurutan namun dalam praktek sehari1hari dapat dilakukan secara bersamaan dan terus menerus. I. P+I%P%5 %. 6ase Pra1+umah akit . 7oordinasi yang baik antara dokter di rumah sakit dan petugas lapangan !. ebaiknya terdapat pemberitahuan terhadap rumah sakit sebelum penderita mulai diangkut dari tempat kejadian. #. Pengumpulan keterangan yang akan dibutuhkan di rumah sakit seperti waktu kejadian, sebab kejadian, mekanisme kejadian dan riwayat penderita. &. 6ase +umah akit . Perencanaan sebelum penderita tiba. !. Perlengkapan airway sudah dipersiapkan, dicoba dan diletakkan di tempat yang mudah dijangkau. #. 'airan kristaloid yang sudah dihangatkan, disiapkan dan diletakkan pada tempat yang mudah dijangkau.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
8/16/2019 ATLS Fraktur
http://slidepdf.com/reader/full/atls-fraktur 1/27
INITIAL ASSESSMENT DAN PENGELOLAANNYA
Penderita trauma/multitrauma memerlukan penilaian dan pengelolaan yang cepat dan tepat
untuk menyelamatkan jiwa penderita. Waktu berperan sangat penting, oleh karena itu
diperlukan cara yang mudah, cepat dan tepat. Proses awal ini dikenal dengan Initial
assessment (penilaian awal).
Penilaian awal meliputi:
. Persiapan
!. "riase
#. Primary sur$ey (%&')
*. +esusitasi
. "ambahan terhadap primary sur$ey dan resusitasi
-. econdary sur$ey
. "ambahan terhadap secondary sur$ey
0. Pemantauan dan re1e$aluasi berkesinarnbungan
2. "rans3er ke pusat rujukan yang lebih baik
4rutan kejadian diatas diterapkan seolah1seolah berurutan namun dalam praktek sehari1hari
dapat dilakukan secara bersamaan dan terus menerus.
I. P+I%P%5
%. 6ase Pra1+umah akit. 7oordinasi yang baik antara dokter di rumah sakit dan petugas
lapangan
!. ebaiknya terdapat pemberitahuan terhadap rumah sakit sebelum
penderita mulai diangkut dari tempat kejadian.
#. Pengumpulan keterangan yang akan dibutuhkan di rumah sakit seperti
waktu kejadian, sebab kejadian, mekanisme kejadian dan riwayat
penderita.
&. 6ase +umah akit
. Perencanaan sebelum penderita tiba.
!. Perlengkapan airway sudah dipersiapkan, dicoba dan diletakkan di
tempat yang mudah dijangkau.
#. 'airan kristaloid yang sudah dihangatkan, disiapkan dan diletakkan
pada tempat yang mudah dijangkau.
8/16/2019 ATLS Fraktur
http://slidepdf.com/reader/full/atls-fraktur 2/27
*. Pemberitahuan terhadap tenaga laboratorium dan radiologi apabila
sewaktu1waktu dibutuhkan.
. Pemakaian alat1alat proteksi diri
II. "+I%
"riase adalah cara pemilahan penderita berdasarkan kebutuhan terapi dan sumber
daya yang tersedia. ua jenis triase :
%. 8ultiple 'asualties
9umlah penderita dan beratnya trauma tidak melampaui kemampuan rumah
sakit. Penderita dengan masalah yang mengancam jiwa dan multi trauma akan
mendapatkan prioritas penanganan lebih dahulu.
&. 8ass 'asualties
9umlah penderita dan beratnya trauma melampaui kemampuan rumah sakit.
Penderita dengan kemungkinan sur$i$al yang terbesar dan membutuhkan
waktu, perlengkapan dan tenaga yang paling sedikit akan mendapatkan
prioritas penanganan lebih dahulu.
Pemberian label kondisi pasien pada musibah massal :
%. abel hijau
Penderita tidak luka . itempatkan di ruang tunggu untuk dipulangkan.
&. abel kuning
Penderita hanya luka ringan. itempatkan di kamar bedah minor 4;.
'. abel merah
Penderita dengan cedera berat. itempatkan di ruang resusitasi 4; dan
disiapkan dipindahkan ke kamar operasi mayor 4; apabila sewaktu1waktuakan dilakukan operasi.
. abel biru
Penderita dalam keadaan berat terancam jiwanya. itempatkan di ruang
resusitasi 4; disiapkan untuk masuk intensi$e care unit atau masuk kamar
operasi.
. abel hitam
Penderita sudah meninggal. itempatkan di kamar jena<ah.
8/16/2019 ATLS Fraktur
http://slidepdf.com/reader/full/atls-fraktur 3/27
8/16/2019 ATLS Fraktur
http://slidepdf.com/reader/full/atls-fraktur 4/27
III. P+I8%+= 4+>=
%. %irway dengan kontrol ser$ikal
. Penilaian
a. 8engenal patensi airway ( inspeksi, auskultasi, palpasi)
b. Penilaian secara cepat dan tepat akan adanya obstruksi
!. Pengelolaan airway
a. akukan chin li3t dan atau jaw thrust dengan kontrol ser$ikal in1
line immobilisasi (collar neck).
b. &ersihkan airway dari benda asing bila perlu suctioning dengan alat
yang rigid.
c. Pasang pipa naso3aringeal atau oro3aringeal dan pasang airway
de3initi3 sesuai indikasi (lihat tabel ).
#. 6iksasi leher
*. %nggaplah bahwa terdapat kemungkinan 3raktur ser$ikal pada setiap penderita multi trauma, terlebih bila ada gangguan kesadaran atau
perlukaan diatas kla$ikula.
. $aluasi
8/16/2019 ATLS Fraktur
http://slidepdf.com/reader/full/atls-fraktur 5/27
&. &reathing dan >entilasi1?ksigenasi
. Penilaian
a. &uka leher dan dada penderita, dengan tetap memperhatikan
kontrol ser$ikal in1line immobilisasi.
b. "entukan laju dan dalamnya pernapasan.
c. Inspeksi dan palpasi leher dan thoraks untuk mengenali
kemungkinan terdapat de$iasi trakhea, ekspansi thoraks simetris
8/16/2019 ATLS Fraktur
http://slidepdf.com/reader/full/atls-fraktur 6/27
atau tidak, pemakaian otot1otot tambahan dan tanda1tanda cedera
lainnya.
d. Perkusi thoraks untuk menentukan redup atau hipersonor.
e. %uskultasi thoraks bilateral
!. Pengelolaan
a. Pemberian oksigen konsentrasi tinggi (nonrebreather mask 1
!liter/menit).
b. >entilasi dengan &ag >al$e 8ask.
c. 8enghilangkan tension pneumothora@.
d. 8enutup open pneumothora@
e. 8emasang pulse o@ymeter
#. $aluasi
'. 'irculation dengan kontrol perdarahan
. Penilaiana. 8engetahui sumber perdarahan eksternal yang 3atal.
b. 8engetahui sumber perdarahan internal.
c. Periksa nadi : kecepatan, kualitas, keteraturan, pulsus
paradoksus."idak diketemukannya pulsasi dari arteri besar
merupakan pertandadiperlukannya resusitasi masi3 segera.
d. Periksa warna kulit, kenali tanda1tanda sianosis.
e. Periksa tekanan darah.
!. Pengelolaan
a. Penekanan langsung pada sumber perdarahan eksternal.
b. 7enali perdarahan internal, kebutuhan untuk inter$ensi bedah
sertakonsultasi pada ahli bedah.
c. Pasang kateter I> ! jalur ukuran besar sekaligus mengambil
sampeldarah untuk pemeriksaan rutin, kimia darah, tes kehamilan
(padawanita usia subur), golongan darah dan cross1match serta
%nalisis ;asarah (&;%).
d. &eri cairan kristaloid yang sudah dihangatkan dengan tetesan cepat.
e. Pasang P%;/bidai pneumatik untuk kontrol perdarahan pada pasienpasien3raktur pel$is yang mengancam nyawa.
3. 'egah hipotermia
#. $aluasi
. isability
. "entukan tingkat kesadaran memakai skor ;'/P".
!. 5ilai pupil : besarnya, isokor atau tidak, re3lek cahaya dan awasi tanda A
tandalateralisasi.
#. $aluasi dan +e1e$aluasi aiway, oksigenasi, $entilasi dan circulation.
8/16/2019 ATLS Fraktur
http://slidepdf.com/reader/full/atls-fraktur 7/27
. @posure/n$ironment
. &uka pakaian penderita
!. 'egah hipotermia : beri selimut hangat dan tempatkan pada ruangan
yangcukup hangat.
I>. +4I"%I
%. +e1e$aluasi %&'
&. osis awal pemberian cairan kristaloid adalah BBB1!BBB ml pada dewasa
dan!B m/kg pada anak dengan tetesan cepat (lihat tabel !).
'. $aluasi resusitasi cairan
. 5ilailah respon penderita terhadap pemberian cairan awal(lihat gambar #,
tabel # dan tabel *).
!. 5ilai per3usi organ (nadi, warna kulit, kesadaran dan produksi urin)
sertaawasi tanda1tanda syok
. Pemberian cairan selanjutnya berdasarkan respon terhadap pemberian cairan
awal.
. +espon cepat
• Pemberian cairan diperlambat sampai kecepatan maintenance.
• "idak ada indikasi bolus cairan tambahan yang lain atau
pemberiandarah.
• Pemeriksaan darah dan cross1match tetap dikerjakan.
• 7onsultasikan pada ahli bedah karena inter$ensi operati3
mungkinmasih diperlukan.
!. +espon ementara
• Pemberian cairan tetap dilanjutkan, ditambah dengan
pemberiandarah.
• +espon terhadap pemberian darah menentukan tindakan operati3.
• 7onsultasikan pada ahli bedah (lihat tabel ).
#. "anpa respon• 7onsultasikan pada ahli bedah.
• Perlu tindakan operati3 sangat segera.
• Waspadai kemungkinan syok non hemoragik seperti
tamponadejantung atau kontusio miokard.
• Pemasangan '>P dapat membedakan keduanya (lihat tabel -).
akukan traksi di daerah ankle dan kontra1traksi di atas lutut, dikerjakan
bila3emur utuh.
'. ;angguan >askular dan 5eurologis
6raktur disertai trauma neuro$askular perlu diluruskan dengan hati1
hati.7onsultasi bedah segera dikerjakan. 9ika trauma neuro$askular bertambah
setelahdiluruskan dan dibidai, bidai dilepas dan tungkai dikembalikan keposisi
semuladimana aliran darah dan status neurologi maksimal. kstremitas
diimobilisasidalam posisi ini.
I>. P8%%5;%5 "+%'"I?5 PI5"
%. Pemasangan alat ini perlu dua orang, satu orang mempertahankan posisi
tungkaidan seorang lagi memasang splint.
&. epaskan pakaian, termasuk sepatu agar seluruh ekstremitas terlihat. "utup
lukadengan balut steril, dan periksa neuro$askular distal.
'. &ersihkan tonjolan tulang dan otot dari kotoran sebelum memasang traksi.
'atatjika ada tulang yang keluar dan masuk ke jaringan lunak setelah ditraksi.
. 4kur panjang splint melalui kaki yang sehat. &agian atas dari ring diletakkan
dibawah bokong dan tuberositas iskhium. &agian distal splint dibawah
anklesepanjang cm. trap dipasang untuk menahan paha dan betis.. 6emur diluruskan dengan menarik ankle, kemudian diangkat dan
splintdiletakkan di bawahnya. Pro@imal splint diletakkan pada tuberositas
iskhium.Periksa ulang keadaan neuro$askular distal tungkai yang mengalami
cedera.
6. %lat pengikat traksi dipasang di ankle dengan asisten tetap
mempertahankantarikan tungkai dengan strap terbawah lebih pendek dari
atasnya.
;. Pasang penarik ankle pada pengait traksi, asisten tetap mempertahankantarikan."arik traksi sampai tungkai stabil, atau nyeri dan spasme otot hilang.
C. Periksa status neuro$askular, jika per3usi distal menjadi buruk