Top Banner

of 58

atid4

Oct 14, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • atidpmicu4

  • DEFINISI Abcess kumpulan nanah setempat dalam rongga akibat kerusakan jaringan (Dorland).

    Abses Hati infeksi pada hati karena infeksi bakteri, parasit, jamur maupun nekrosis steril yang bersumber dari sistem gastrointestinal yang ditandai dengan adanya proses supurasi dengan pembentukan pus di dalam parenkim hati

  • Epidemiologi Sebagian besar merupakan infeksi parasit seperti amoeba, echinococcus, dan (paling jarang) protozoa lainnya dan cacing. Jarang terjadi di negara berkembang, insiden infeksi amoeba rendah, biasanya pada imigran dari daerah endemik.Sebagian besar abses piogenik merupakan komplikasi bakteri di tempat lain.

  • Epidemiologi

  • Abses hatiAbses amoebaAbses bakteri piogenikAbses idiopatikAbses jamur

  • KlasifikasiAbses hati amebik (AHA) Abses hati pyogenik (AHP). Abses hati jamur (actinomyces)

  • PEMBEDAAMEBIC ABSES HATIPYOGENIC ABSCESSACTINOMYCOTIC ABSCESSETIOLOGIEntamoeba histolyticaE coli, Streptococcus milleri, Bacteroides, Enterococcus faecalis, Proteus vulgaris. S aureusActinomyces, Candida albicans, Aspergilus,GEJALANyeri +++ pada daerah hatiHati membesar & lunakFebris tinggiLekositosisFebris tinggiPembesaran hati, lunak, nyeri tekanLekositosisKultur darah : KETERANGAN ++Sering terjadi pada pria dewasa 50 tahun; pria : wanita = 4 : 1Lokalisasi : Lobus kanan daerah supero PosteriorTerjadi : pada usia > 50 tahunMerupakan penyebaran dari lesi lesi usus melalui v.porta ke hatiBerbentuk abscess kecil & dari jumlanya banyak

  • Perbedaan AHP dan AHA

    Abses hati piogenikAbses hati amoebikMasa inkubasi1-16 minggu1-12 mingguDemamTinggiDerajat rendahToksisitasTerlihat jelasMinimal / tidak adaNyeri tekanAdaBervariasi (interkostal)HepatomegaliTidak seringseringIkterus25%5%Kejadian sebelumnyaInfeksiPembedahan intra abdomenDisentri (20% pasien)

  • Perbedaan AHP dan AHAPiogenicKuning kehijauanAmoebicMerah tengguli

  • ABSES HATI AMOEBA

  • Manifestasi KlinikAsimtomatikSeringCarriers # pernah ada gejala tapi bisa menyebarkan penyakitPenyakit sembuh spontan dalam 12 bulan

  • SimtomatikAmoebic ColitisTampilan klinis subakut (dlm hitungan minggu)Nyeri abdomen / cramping / distensiDiare (darah / mukus)Demam (40%)TenesmusAmoebic Liver AbscessManifestasi extraintestinal yg paling sering

  • Mekanisme terjadinya amebiasis hati :Penempelan E.hystolitica pada mukosa ususPengerusakan sawar intestinalLisis sel epitel intestinal serta penimbunan sel radang. Penyebaran ameba dari usus ke hati melalui vena portaTerjadi fokus akumulasi neutrofil periportal yang disertai nekrosis dan infiltrasi granulomatosaLesi membesar, bersatu dan granuloma diganti dengan jaringan nekrotik dan dikelilingi kapsul tipis seperti jaringan fibrosaTerjadinya supresi respons imun cell-mediated yand disebabkan enzim atau toksin parasit

  • Daur hidup entamoeba

  • GAMBARAN KLINIS & PEMERIKSAANDurasi gejala: beberapa hari ~ 4mgg (biasanya < 10hari)

    GejalaPemeriksaan FisikLaboratorium DemamNyeri perut kanan atasAnoreksiaNauseaVomitusBB turun (biasanya kronis)BatukPembengkakan perut kananIkterusBerak darah

    Ikterus (biasanya pada abses besar kompresi cab. Biliaris)Temperatur naikMalnutrisiHepatomegaliNyeri perut (RUQ, epigastrium, kiri, referred ke pundak) Nyeri bersifat dull & konstanFluktuasiNyeri tekan positifHB 10.4-11,3 g%Leukosit 15000-35000/ml3 tanpa eosinofiliaAlbumin 2,76-3,05 g%Globulin 3,62-3,75 g%Total bilirubin 0,9-2,44 mg%Fosfatase alkali 270,4-382,0 u/lSGOT 27,8-55,9 u/lSGPT 15,7-63,0 u/l anemia (normositik normokrom)

  • GAMBARAN PEMERIKSAAN

    PemeriksaanGambaranFoto DadaPeninggian kubah diafragma kanan, berkurangnya gerak diafragma, efusi pleura, kolaps paru, abses paruFoto AbdIleus, , hepatomegali, gambaran udara bebas diatas hati jarang didapatkan berupa air fluid level yang jelasUSGDapat melihat traktus bilier & diafragmaGambaran abses: bentuk bulat atau oval, tidak ada gema dd yg berarti, ekogenitas > rendah dari parenkim hati normal, bersentuhan dg kapsul hati, peninggian sonik distalCT, MRI, tes serologi (IHA, ELISA, CIE)Gambaran PAUmumnya lobus kananBagian tengah: bahan nekrotik, fibrinous dg sitoplasma bergranul serta inti yang kecilJar disekitarnya edema dg infiltrasi limfosit, proliferasi ringan sel kupffer, tidak ada PMNLesi amebiasis hati tidak disertai pembentukan jar parut / fibrosis

  • KriteriaPoin KriteriaSherlockHepatomegali yang nyeri tekanRespons baik terhadap obat amebisidLeukositosisPeninggian diafragma kanan & pergerakan yang kurangAspirasi pusPada USG didapatkan rongga dalam hatiTes hemaglutinasi positifRamachandranBila didapatkan 3 atau lebih:Hepatomegali yang nyeriRiwayat disentriLeukositosisKelainan radiologisRespons terhadap terapi amebisidLamont & PoolerBila didapatkan 3 atau lebih:Hepatomegali yang nyeri, kelainan hematologis, kelainan radiologisPus amebik, tes serologi (+), kelainan sidikan hatiRespons terhadap terapi amebisid

  • ABSES HATI PYOGENIC

  • Epidemiologi 75% dari semua abses hatiPada anak dan dewasa muda terjadi karena komplikasi apen disitisPada orang tua akibat komplikasi penyakit saluran empeduBiasanya abses berbentuk soliter dan membutuhkan pembedahan, yang bentuk multipel kecil-kecil tersebar di kedua lobus hati tidak memerlukan pembedahan

  • Masa InkubasiJarak waktu antara serangan di intestinal dengan timbulnya kelainan di hati berbeda-beda. Akut < 3 mingguKronis > 6 bulan 57 tahun

  • FAKTOR RESIKOMalnutrisiUsia tuaKehamilanPenggunaan steroidKankerImmunosupresiAlkoholismeRiwayat mengunjungi wilayah beriklim tropisHomoseksualRiwayat menderita infeksi amubaKadar kolesterol tinggiPascatrauma hepar

  • Pemeriksaan PenunjangCT scan Abdomen USG Abdomen Kultur darah untuk bakteri Biopsi hatiEnzim-enzim hati (tes fungsi hati) & bilirubinHitung sel darah putih

  • Pemeriksaan biakan Kuman gram negatif proteus vulgaris, aerobacter aerogenespseudomonas aeruginosa, Kuman anaerob micro anaerophilic streptococci, bacteroides,fusobacterium.

  • Temuan LabComplete Blood Count(CBC)AnemiaLeukocytosisLiver Function TestabnormalitiesAlkaline PhosphataseincreasedAspartate Aminotransferase(AST) elevatedAlanine Aminotransferase(ALT) elevatedBlood Cultures (50% sensitive)

  • ImagingFoto polos menggambarkan elevasi diafragma kanan dan efusi pleura kananHasil mirip dengan empiema

  • ImagingCT scan sensitifitas tinggi (95-100%)Digunakan untuk membantu draninase absesDapat mendeteksi lesi berukuran < 1 cAbses digambarkan sebagai area hipodens

  • ImagingUSG memberi gambaran hipoekoik, tepi irregular, kadang terlihat debrisNon invasive, murah dan mudah dilakukan

  • Aspirasi Jarum perkutaneusdilakukan pada ancaman ruptur atau pengobatan gagal konservatifIndikasi Aspirasi jarum perkutaneus:abses besar dengan ancaman ruptur atau diameter abses lebih dari 7-10cm.Respon kemoterapi kurang.Infeksi campuranletak abses dekat dengan permukaan kulittidak ada tanda perforasiAbses pada lobus kiri hati

  • Drainase kateter perkutaneusterapi standartidak dibutuhkan anestesia umum.Kateter ditempatkan dibawah tuntunan CT denga teknik trocar atau Seldinger.Cairan dikeluarkan sampai kurang dari 10cc/hari atau kavitas kolaps dan didokumentasikan dengan serial CT. Abses multipel dapat diterapi dengan metode ini Pembedahanmengobati kelainan dalam proses abdominal seperti abses divertikular, kegagalan drainase sebelumnya, komplikasi, multiabses, abses dengan dinding tebalSyok dengan kegagalan multiorgan merupakan kontraindikasi

  • Drainase Perkutan

  • Pemeriksaan Lab

    PemeriksaanHasilHemoglobinDarah tepiLeukositosis, shift to the leftLEDAlkaline PhospataseEnzim TransaminaseAlbumin SerumProtombine timememanjang

  • Kultur DarahProsedurSkin preparationEquipment preparationSample collection ( volume blood 10 ml )Botol kultur40 ml broth + SPS antikoagulanAgar with growth factor ( NAD, hemin, vit B6, purin and pirimidin)

  • DDBiliary DiseaseHydatid CystsEmpyema, PleuropulmonaryHepatocellular CarcinomaTBC hatiHepatitis virus akut

  • TreatmentDrainase perkutan dengan bantuan USGKomplikasi pendarahan dan perforasi organAntibiotik

    48-72 jam(setelah pengambilan kultur darah)Penisilin dikombinasi denganampisilin / aminoglikosida / sefalosporin generasi II / klindamisin / metronidazole> 72 jamSesuai hasil kultur darah

  • FARMAKOLOGIMetronidazol atau tinidazol yang bersifat amubisid jaringan. Dosis:50mg/kgBB/hari, selama 10 hari.NON FARMAKOLOGITerapi bedah, berupa aspirasi dan penyaliran, sebaiknya dilakukan dengan tuntunan USG sehingga dapat mencapai sasaran yang tepat.

  • KomplikasiSeptikemia / bakteriemiaRuptur abses hati peritonitisGagal hatiHemobiliaEmpiemaKelainan pleuropulmonalFistula hepatobronkialPendarahan ke dalam rongga absesRuptur ke dalam perikard atau retroperitoneum

  • PrognosisDiagnosis dini 80% sembuhDiagnosis terlambat mortalitas 30-90%Prognosis yang buruk bila : usia >70 tahun, abses multipelkeganasanpenyakit medis beratimunokompromaisinfeksi polimikrobalkomplikasidiagnosis yang terlambat.

  • ABSES HATI FUNGAL

  • CandidaDARAHABDOMENINFEKSI ORGAN INTRA-ABDOMINAL & PERFORASI PERITONEUMCandida albicansLIVER

  • ActinomycesActinomycesAPENDIKITIS, DIVERTIKULITIS, PUD, FOREIGN-BODY PERFORATION, BEDAH ABDOMENCAIRAN PERITONEAL, PERKONTINATUM, atau HEMATOGENABSES, MASSA, atau LESI CAMPURAN

  • PENATALAKSANAAN ANTIFUNGAL

  • PENCEGAHAN Kebersihan perorangan (personal hygiene)Kebersihan lingkungan (environmental sanitation)Mencuci tangan dgn bersih sesudah mencuci anus & sebelum makan.

    Memasak air minum sampai mendidih sebelum diminum.Mencuci sayuran sampai bersih / memasaknya sebelum dimakan.Buang air besar di jamban.Tidak menggunakan tinja manusia utk pupuk.Menutup dgn baik makanan yg dihidangkan utk menghindari kontaminasi oleh lalat & lipas.Membuang sampah di tempat sampah yg ditutup utk menghindari lalat.

  • Daftar PustakaJulius. Abses Hati dalam Noer S,dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Ed.3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI Wenas NT dan Waleleng BJ. Abses Hati Piogenik dalam Sudoyo AW, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II.Ed.4.Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2006 Akoad M. Pyogenic Hepatic Abscesses available at www.emedicine.com. Last Updated: March 22, 2006Peralta R. Liver Abscess available at www.emedicine.com. Last updated: November 6, 2006

    Robert W Bauman. Microbiology With Diseases by Body System. Edisi 2. Amerika Serikat: Pearson Benjamin Cummings, 2009.

    *****************IPD ed 3 & emedicine**********