13
BAB 1PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang MasalahPembelajaran merupakan
proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak pendidik,
sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik. Dalam proses
belajar dan mengajar pada kenyataannya peserta didik memiliki
tingkat prestasi yang rendah. Rendahnya prestasi belajar sudah
terjadi sejak dari waktu yang lalu. Proses belajar dan mengajar
yang digunakan untuk pembelajaran terlalu terfokus dengan pendidik.
Hal ini berarti perlu dipikirkan bagaimana pendidik dapat mengarah
peserta didik yang lebih kreatif.Data Depdiknas (2003) menyebutkan
sebagian pendidik di Indonesia dinyatakan tidak layak mengajar.
Presentase pendidik menurut kelayakan mengajar dalam tahun 2002,
2003 diberbagai satuan pendidikan sebagai berikut: untuk SD yang
layak mengajak hanya 21,07% (negeri) dan 28,94% (swasta), untuk SMP
54,12% (negeri) dan 60,99% (swasta), untuk SMA 65,29% (negeri) dan
64,73 (swasta), serta untuk SMK yang layak mengajar 55,49% (negeri)
dan 58,26% (swasta)Pendidik sebagai salah satu mediator dan
komponen pengajaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam
mencapai tujuan pembelajaran dan cukup menentukan keberhasilan
proses pentransferan ilmu kepada peserta didik, karena mereka
terlibat langsung di dalamnya. Mata pelajaran ekonomi lebih
menekankan pada keaktifan dan keterampilan peserta didik dalam
proses pembelajarannya yang berpusat pada peserta didik.Sekolah
yang menggunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
tentunya menganut sistem ketuntasan belajar. Ketuntasan belajar
merupakan pencapaian taraf penguasaan minimal yang ditetapkan bagi
setiap kompetensi atau unit bahan ajar secara peorangan. Rendahnya
prestasi belajar peserta didik ini harus segera diantisipasi, agar
tidak naik kelas, tidak lulusnya peserta didik atau bahkan
menurunnya mutu pendidikan yang pada akhirnya berdampak pada
rendahnya kualitas output pendidikan dalam hal ini rendahnya sumber
daya manusia (SDM) Indonesia.Dalam usaha mencapai prestasi pada
umumnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebagaimana yang
dikemukakan oleh Abu ahmadi (2004:138) bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar meliputi faktor internal dan
eksternal. Dan menurut Suryabrata (2002:233) mengklasifikasikan
faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah :Faktor
yang berasal dari luar diri (eksternal) terdiri dari :a). Faktor
non sosial seperti udara, suhu, cuaca, waktu, tempat, alat-alat
yang dipakai belajarb). Faktor sosial seperti faktor manusia1).
Faktor yang berasal dari dalam diri (internal) terdiri dari :.a).
Faktor Fisiologis seperti jasmanib). Faktor psikologis seperti
perhatian, pengamatan, tanggapan, fantasi, ingatan, berpikir, dan
motif.Pandangan peserta didik tentang pelajaran ekonomi merupakan
mata pelajaran yang membutuhkan kesabaran, kecermatan, serta
ketelitian masih banyak ditemui, pandangan seperti ini yang
mengakibatkan peserta didik menjadi pasif, takut dan malu
mengungkapkan ide-ide.Hal ini disebabkan pembelajaran di kelas
masih dominan menggunakan metode konvensional yaitu ceramah dan
menjelaskan materi dipapan tulis. Dalam proses pembelajaran ini
peran pendidik hanya mentransfer atau memindahkan ilmu
pengetahuannya saja kepada peserta didik, dengan adanya perubahan
dan perkembangan kurikulum pendididkan, seorang pendidik tidak lagi
hanya mentransfer/penyampai ilmu pengetahuan semata, akan tetapi
pendidik dituntut membimbing dan memfasilitasi peserta didik agar
peserta didik menjadi aktif dan tidak hanya sekedar mendengarkan,
mencatat, dan menghafal materi pelajaran dan tanya jawab sehingga
kurang memberikan kesempatan pada peserta didik untuk berinteraksi
langsung. Selain itu pendidik tidak pernah memperhatikan konsep
awal sehingga pendidik tidak akan berhasil menemukan konsep yang
benar, bahkan dapat memunculkan sumber kesulitan selanjutnya,
akibatnya berpengaruh terhadap rendahnya prestasi belajar peserta
didik.Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menilai output
sudah sesuai dengan tujuan atau belum adalah prestasi belajar
peserta didik. Karena prestasi mudah untuk dievaluasi. Sebagaimana
yang dikemukakan oleh Muhibbin Syah (2002:141) mengatakan, bahwa
prestasi belajar merupakan hasil interaksi dari sebagian faktor
yang mempengaruhi proses belajar secara keseluruhan. Prestasi
belajar dijelaskan sebagai tingkat kemampuan yang dimiliki peserta
didik dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang
diperoleh dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sehingga untuk
mencapai prestasi belajar yang baik, peserta didik harus berusaha
belajar sungguh-sungguh, disiplin dalam mengikuti pelajaran,
mengerjakan setiap tugas yang diberikan pendidik dan memiliki
kemauan untuk belajar.Menurut hasil observasi awal peneliti
ditemukan bahwa guru ekonomi di SMAN 2 Cikampek pada smester 1
hanya menggunakan pembelajaran konvensional berupa metode ceramah
dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas. Banyak peserta
didik yang merasa jenuh, bosan dan tidak mengerti dengan materi
yang diajarkan. Dan bahkan banyak peserta didik yang ribut saat
KBM. Akibatnya prestasi belajar peserta didik pun cenderung rendah.
Dan pada kenyataannya masih banyak peserta didik yang mendapatkan
nilai atau hasil belajar yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yang telah ditetapkan pada pelajaran ekonomi.Berikut
ini adalah rincian data nilai rata-rata ulangan harian :Tabel
1.1Rata-rata Nilai Ulangan Pelajaran EkonomiKelas X.8 Semester 1
SMAN 2 CikampekKelasNilai di bawah KKMNilai di atas KKMJumlah
siswa
X 8231740
(Sumber : SMA Negeri 2 Cikampek)Berdasarkan data di atas dapat
dilihat bahwa cukup banyak peserta didik yang nilainya berada
dibawah KKM, yaitu sebanyak 55% peserta didik atau sebesar 45% yang
diatas KKMMelihat tersebut maka menurut guru mata pelajaran ekonomi
perlu adanya perubahan dalam pembelajaran artinya diusahakan agar
belajar itu lebih menarik dan membuat peserta didik belajar secara
kreatif. Dari beberapa faktor tersebut guru mata pelajaran ekonomi
tertarik pada faktor pendidik yang diantaranya meliputi model
pembelajaran. Model pembelajaran inkuiri adalah pendekatan yang
digunakan dalam menyajikan atau menayampaikan materi pelajaran
ekonomi. Kata inkuiri berasal dari bahasa Inggris yaitu inquiry
yang artinya penyelidikan, pertanyaan dan permintaan keterangan
sesuatu.Menurut Hamalik (221:220) mengemukakan bahwa model
pembelajaran inkuiri adalah suatu strategi yang berpusat pada
peserta didik dimana kelompok inkuiri mencari jawaban-jawaban
terhadap isi pertanyaan melalui suatu prosedur yang digariskan
secara jelas dan struktural kelompok.Berdasarkan pendapat tersebut
dapatlah dikatakan bahwa pada dasarnya model pembelajaran inkuiri
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar
mengembangkan potensi intelektualnya dan mendorong peserta didik
untuk bertindak aktif mencari jawaban atas masalah-masalah yang
dihadapinya. Dalam model inkuiri ini peserta didik terlibat secara
mental maupun fisik untuk memecahkan suatu masalah yang diberikan
pendidik. Dengan demikian, peserta didik akan terbiasa bersikap
ilmiah sehingga pembelajaran ekonomi akan terasa lebih
bermakna.Pelaksanaan proses belajar mengajar akan lebih menarik
apabila pendidik menggunakan model pembelajaran yang relevan dengan
konsep yang dipelajari. Dalam hal ini model pembelajaran yang
diterapkan adalah model pembelajaran inkuiri, tujuan utama dari
model pembelajaran inkuiri ini adalah membantu peserta didik
mengembangakan keterampilan intelektual dan
keterampilan-keterampilan lainnya seperti mengajukan pertanyaan dan
menemukan jawabannya. Atas dasar itu penulis melakukan penelitian
skripsi ini mengambil judul : Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Studi
SMA Negeri 2 Cikampek Kelas X Smester 2 )
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkn uraian pada latar belakang, maka
peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut:1.
Bagaimana penerapan model pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran
ekonomi kelas X di SMAN 2 Cikampek tahun ajaran 2011/2012?2.
Bagaimana prestasi belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran inkuiri dalam mata pelajaran ekonomi kelas X di SMAN 2
Cikampek tahun ajaran 2011/2012 ?3. Seberapa besar pengaruh
penerapan model pembelajaran inkuiri terhadap prestasi belajar
siswa kelas X di SMAN 2 Cikampek tahun ajaran 2011/2012 ?
1.3 Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian1.3.1 Tujuan
PenelitianTujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran sesuai
dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah
sebagai berikut :1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan model
pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMAN 2
Cikampek tahun ajaran 2011/2012?2. Untuk mengetahui bagaimana
prestasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
Inkuiri dalam mata pelajaran ekonomi kelas X di SMAN 2 Cikampek
tahun ajaran 2011/2012 ?3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
penerapan model pembelajaran Inkuiri terhadap prestasi belajar
siswa kelas X di SMAN 2 Cikampek tahun ajaran 2011/2012 ?
1.3.2 Kegunaan Penelitian Dalam melaksanakan penelitian ini,
penulis berharap agar setelah penelitian ini selesai dapat
memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan, yaitu :1.
Secara TeoritisDari aspek teoritis, diharapkan dapat dijadikan
bahan kajian lebih lanjut mengenai model pembelajaran inkuiri dalam
proses belajar mengajar pada mata pelajaran ekonomi.2. Secara
PraktisDari aspek praktis, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
penulis, sekolah dan guru.a. PenulisMenambah wawasan khususnya
terhadap model pembelajaran inkuiri dan penyampaian materi
pelajaran ekonomi.b. Sekolah Memberikan sumbangan pemikiran dalam
mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi peserta didik
khususnya mata pelajaran ekonomi di SMAN 2 Cikampek, bahan
pertimbangan bagi peningkatan kualitas pembelajaran ekonomi pada
kegiatan belajar mengajar.c. GuruGuru dapat mempertimbangkan model
pembelajaran yang efektif yang mungkin dapat dilaksanakan dalm
proses belajar mengajar.
1.4 Kerangka PemikiranDalam keseluruhan upaya pendidikan, proses
belajar merupakan aktifitas yang paling penting, karena melalui
proses itulah tujuan pendidikan akan dapat dicapai dalam bentuk
perubahan prilaku atau pribadi peserta didik.Adapun pencapain
perubahan diri peserta didik, tidak hanya dipengaruhi oleh unsur
dari dalam dirinya sendiri, melainkan melibatkan lingkungan
masyarakat. Dan unsur yang tidak kalah pentingnya adalah pendidik
dan tujuan yang akan dicapai. Proses belajar merupakan
merekontruksi pengetahuan secara menyeluruh melalui pengamatan
panca indra, melakukan latihan-latihan yang disesuaikan dengan
fungsi-fungsi yang ada dalam diri manusia sehingga peserta didik
mampu membentuk pengetahuannya sendiri, membuat makna serta mencari
kejelasan dari setiap pertanyaan atau kekurangan atas
sesuatu.Strategi belajar dapat dikatakan sebagai
keterampilan-keterampilan tertentu yang telah dikuasai oleh
pendidik dan dilakukan secara berulang-ulang sehingga merupakan
suatu pola prilaku mengajar yang bertujuan membantu peserta didik
untuk mencapai tujuan pengajaran. Perkembangan model pembelajaran
dari waktu ke waktu terus mengalami perubahan. Model pembelajaran
perlu dipahami pendidik agar dapat melaksanakan pembelajaran secara
efektif dan meningkatkan hasil pembelajaran. Dalam penerapannya,
model pembelajaran yang harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan
peserta didik karena masing-masing model memiliki tujuan, prinsip
dan tekanan utama yang berbeda-beda.Pernyataan di atas menunjukan
bahwa inti dari pola pikir yang baik adalah kemampuan untuk
memecahkan masalah. Dasar dari situasi proses berpikir. Dengan
demikian hal ini dapat diimplementasikan bahwa kepada peserta didik
hendaknya diajarkan bagaimana hal itu diajarkan, jenis kondisi
belajar dan memperoleh hal itu diajarkan, jenis kondisi belajar,
dan memperoleh pandangan baru, salah satu yang termasuk model
pemrosesan informasi adalah model pembelajaran inkuiri.
Sasaran pembelajaran yang dapat dicapai dengan penerapan inkuiri
adalah : Sumber : http://sholehsmart.blogspot.comSasaran kognitif1.
Memahami bidang khusus dari materi pelajaran2. Mengembangkan
keterampilan proses sains3. Mengembangkan kemampuan bertanya,
memecahkan masalah dan melakukan percobaan4. Menerapkan pengetahuan
dalam situasi baru yang berbeda5. Mengevaluasi ide dan masalah
baru6. Memperkuat keterampilan berpikir kritisSasaran efektif1.
Mengembangkan minat terhadap pelajaran dan bidang ilmu2. Memperoleh
apresiasi untuk pertimbangan dan etika yang relevan dengan ilmu
bidang tertentu3. Mendapatkan kemampuan untuk belajar dan
menerapakan materi pengetahuan4. Meningkatkan intelektual dan
integritas
Setiap pendidik selalu dihadapkan pada pertanyaan model
pembelajaran yang digunakan untuk membantu peserta didik
mempelajari konsep-konsep atau membantu peserta didik mencapai
tujuan pengajaran yang telah ditetapakan.Jika model pembelajaran
yang dipilih sesuai dengan konsep materi yang akan disampaikan maka
hasil yang diperoleh akan meningkatkan prestasi dalam belajar,
hasil atau prestasi, belajar ditunjukkan adanya perubahan tingkah
laku dalam diri peserta didik. Rendahnya hasil prestasi belajar
peserta didik tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara
lain, presepsi peserta didik yang mengganggap bahwa mata pelajaran
ekonomi itu sulit, dan proses pembelajaran di kelas yang kurang
efektif. Berdasarkan kerangka pemikiran maka dibuat suatu gambaran
kerangka penelitian sebagai berikut :
Faktor internal
Prestasi belajar
PBMsiswa
Faktor eksternal
Model pembelajaran
Guru
Media pembelajarankeluarga
dstmasyarakat
LingkunganGambar 1.1 Kerangka PenelitianSumber : Muhibbin Syah
(2002:132)
Ruang Lingkup Penelitian
Variabel XVariabel Y
Gambar 1.2 Hubungan VariabelKeteranganVariabel X: Model
pembelajaran inkuiriVariabel Y: Prestasi belajar siswa :Menunjukkan
adanya pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap prestasi
belajar siswa
1.5 Asumsi dan Hipotesis1.5.1 AsumsiMenurut kamus besar Bahasa
Indonesia, asumsi merupakan dugaan yang dijadikan dasar atau
landasan berpikir berdasarkan sebuah dugaan yang dianggap benar.
Asumsi menurut pendapat Suharsimi Arikunto (2010:60) disebut juga
anggapan dasar, yaitu merupakan titik pemikiran yang sebenarnya
diterima oleh penyidik. Asumsi dapat berhubungan dengan
syarat-syarat, kondisi dan tujuan yang memberikan hakikat dan
arahan argumen di atas. Jadi, asumsi adalah titik tolak pemikiran
yang dijadikan dasar penelitian. Penelitian perlu merumuskan
asumsi, karena asumsi berpijak dengan kokoh bagi masalah yang
diteliti. Dari penjelasan tersebut, maka penulis menetapkan asumsi
sebagai berikut:1. Pendidik selama mengajar di kelas dianggap
kompeten dan maksimal2. Kemampuan peserta didik dalam mengikuti
Proses Belajar Mengajar pada mata pelajaran ekonomi dianggap belum
ada peningkatan yang positif dalam hal kognitif dan afektif.
1.5.2 HipotesisUntuk memberikan jawaban sementara terhadap
pemaslahan dan penelitian yang kebenarannya akan dibutuhkan dan
diuji melalui pengujian model dan analisa data yang diperoleh,
kemudian maka diperlukan hipotesis.Dalam setiap penelitian ilmiah,
seorang peneliti harus mengarahkan penelitiannya kepada hipotesis,
karena hipotesis merupakan jawaban sementara yang harus dibuktikan
kebenarannya. Definisi hipotesis menurut Sugiyono (2003:39)
hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan
pendidik berdasarkan fakta-fakta yang empiris yang di peroleh
melalui data. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara yang sifatnya masih
belum final karena harus dibuktikan kebenarannya melalui
penelitian.Berdasarkan rumusan permasalahan yang terdapat di atas
maka hipotesis yang diajukan adalah Jika model pembelajaran inkuiri
diterapkan sesuai dengan prosedur maka akan berpengaruh terhadap
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi (SMA Negeri 2
Cikampek Kelas X Smester 2 ).
1.6 Definisi OperasionalDefinisi operasional yang dipakai dalam
penelitian ini adalah:1. Model Pembelajaran InkuiriMenurut Wina
Sanjaya (2006:194) mengemukakan bahwa model pembelajaran inkuiri
adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses
berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan jawaban
sendiri jawaban dari masalah yang dipertanyakan.2. Prestasi
BelajarPengertian prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2001:787), bahwa prestasi belajar adalah penguasaan
pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata
pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang
diberikan oleh pendidik. Sedangkan menurut Muhibbin Syah (2002:141)
mengatakan, bahwa prestasi belajar merupakan hasil interaksi dari
sebagian faktor yang mempengaruhi proses belajar secara
keseluruhan.Berdasarkan uraian di atas penulis berpendapat bahwa
salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah
penggunaan metode pembelajaran dari pendidik saat Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM). Jika seorang pendidik menggunakan pembelajaran
konvensional seperti metode ceramah akan mengakibatkan peserta
didik jenuh dan tidak aktif dalam KBM dan akibatnya pun prestasi
belajarnya akan cenderung rendah. Dari hasil observasi awal
ditemukan pada waktu smester 1 bahwa guru pelajaran ekonomi di SMAN
2 Cikampek hanya menggunakan pembelajaran konvensional, yaitu
berupa metode ceramah dalam dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
di kelas. Akibatnya prestasi belajar peserta didik pun cenderung
rendah. Untuk mengatasai masalah tersebut, dalam pembelajaran
ekonomi harus digunakan metode pembelajaran yang sesuai, agar
prestasi belajar ekonomi peserta didik meningkat. Salah satu metode
belajar yang menarik menurut guru mata pelajaran ekonomi yang
diterapkan adalah dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri
dalam mata pelajaran ekonomi.
1
BAB IIIMETODE PENELITIAN
A. Jenis PenelitianJenis penelitian ini adalah penelitian
korelasional dengan penarikankesimpulan melalui analisis statistik.
Penelitian korelasi digunakan untukmengetahui sejauh mana
variasi-variasi pada variabel bebas mempunyaihubungan dengan
variabel terikat. Penelitian ini dirancang untukmengetahui hubungan
variabel bebas yaitu lingkungan keluarga dansekolah dengan variabel
terikat yaitu prestasi belajar matematika siswa.
B. Desain PenelitianDesain penelitian dalam penelitian ini untuk
korelasi antaravariabel bebas yaitu lingkungan keluarga (X1) dan
lingkungan sekolah (X2),dan variabel terikat yaitu prestasi belajar
matematika siswa (Y) disajikanseperti gambar di bawah ini:
X1
Y
X2
Gambar 3.1 Hubungan Variabel Bebas (X) dengan Variabel Terikat
(Y)
C. Variabel PenelitianVariabel penelitian dalam penelitian ini
terdiri dari tiga variabel,dimana variabel-variabel tersebut
adalah:
X1X2
: Lingkungan Keluarga: Lingkungan Sekolah
Y : Prestasi Belajar Matematika SiswaBerdasarkan keterangan di
atas yang menjadi variabel bebas dalampenelitian ini adalah
lingkungan keluarga (X1) dan lingkungan sekolah (X2),sedangkan
variabel terikatnya adalah prestasi belajar matematika siswa
(Y).
29
30
D. Definisi OperasionalDefinisi operasional dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:1. Lingkungan KeluargaLingkungan keluarga
adalah jumlah semua benda hidup dan matiserta seluruh kondisi yang
ada di dalam kelompok sosial kecil tersebut,yang terdiri atas ayah,
ibu dan anak yang mempunyai hubungan sosialkarena adanya ikatan
darah, perkawinan dan atau adopsi. Skalalingkungan keluarga
berdasarkan aspek lingkungan keluarga adalah (1)cara orangtua
mendidik; (2) relasi antar anggota keluarga; (3) suasanarumah; (4)
keadaan ekonomi; dan (5) fasilitas belajar. Kategori
untuklingkungan keluarga dibagi menjadi empat yaitu sangat baik,
baik,kurang, dan sangat kurang.
2. Lingkungan SekolahLingkungan sekolah adalah tempat seorang
siswa dalammenjalankan kegiatan-kegiatan pendidikan untuk
memperoleh ilmupengetahuan, perubahan sikap, dan keterampilan hidup
baik di dalamkelas maupun diluar kelas dengan mengikuti dan menaati
peraturandalam sistematika pendidikan yang telah ditetapkan. Skala
lingkungansekolah berdasarkan aspek lingkungan sekolah adalah (1)
metodepembelajaran; (2) kurikulum; (3) relasi guru dengan siswa;
(4) relasisiswa dengan siswa; (5) disiplin sekolah; (6) fasilitas
sekolah. Kategoriuntuk lingkungan sekolah dibagi menjadi empat
yaitu sangat baik, baik,kurang , dan sangat kurang.
3. Prestasi Belajar MatematikaPrestasi belajar matematika adalah
hasil belajar maksimal yangdicapai oleh seseorang melalui proses
aktif dalam memahami danmenguasai matematika serta aplikasinya
dalam penyelesaian masalahdan untuk mengetahui besarnya
penguasaannya diperlukan suatu tes.Prestasi belajar matematika
diambil dari nilai ulangan tengah semesterII kelas VIII A, VIII B,
dan VIII C. Prestasi belajar matematika ditentukanberdasarkan skor
kasar yang diperoleh siswa dari hasil ulangan tengahsemester II
dengan rentang 0 sampai dengan 100. Semakin tinggi skoryang
diperoleh seseorang siswa berarti semakin baik prestasinya.
E. Lokasi dan Agenda PenelitianPenelitian yang berjudul Hubungan
Lingkungan Keluarga danSekolah dengan Prestasi Belajar Matematika
ini bertempat di SMP KristenSatya Wacana Salatiga tepatnya di Jl.
Diponegoro 52-60, Salatiga.Pelaksanaan penelitian dilakukan di
lokasi ini karena berkaitan dengan letaksekolah yang cukup jauh
dari keramaian. Letak sekolah yang seperti inimerupakan tempat yang
ideal bagi proses belajar mengajar yang secara
31
teori dapat mendukung proses belajar mengajar dan bagi
pencapaianprestasi belajar yang baik bagi siswa. Selain itu
lingkungan dan kondisikeluarga dari para siswa yang sebagaian
termasuk dalam kelas ekonomi keatas yang sangat menarik untuk
diteliti terkait dengan prestasi belajarsiswa. Adapun agenda
penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1 dibawah ini.
Tabel 3.1 Agenda Penelitian
F. Populasi dan Sampel
1.
2.
PopulasiPopulasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas
VIII SMPKristen Satya Wacana Salatiga Tahun Ajaran 2012/2013
yangberjumlah 75 siswa.Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian
iniadalah total sampling yang berarti semua anggota populasi
menjadisampel penelitian. Arikunto (2010) mengemukakan bahwa
apabilasubyek penelitian kurang dari 100, maka lebih baik diambil
semua.Sehingga sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah
semua siswakelas VIII SMP Kristen Satya Wacana yang berjumlah
75siswa.
G. Teknik Pengumpulan DataKegiatan pengumpulan data merupakan
pekerjaan yang penting dalampenelitian. Kegiatan mengumpulkan data
merupakan kegiatan mengamativariabel yang akan diteliti. Adapun
langkah-langkah dan teknik yangdigunakan adalah sebagai berikut:1.
Teknik AngketAngket dalam penelitian ini dilakukan untuk mencari
data primerpenelitian, yaitu untuk mengetahui lingkungan keluarga
dan sekolahsiswa kelas VIII SMP Kristen Satya Wacana. Angket
disebarkan kepadapara siswa sebagai responden penelitian.2. Teknik
DokumentasiDokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder
dariberbagai sumber. Data sekunder dalam penelitian ini diambil
dari nilaiujian tengah semester II siswa kelas VIII SMP Kristen
Satya Wacana.Hari/TanggalPenelitianKegiatanRabu, 13 Maret 2013Ijin
Penelitian ke SMP Kristen Satya Wacana SalatigaSelasa, 26 Maret
2013ObservasiRabu, 27 Maret 2013Konsultasi angket yang pertama
dengan guru pamongRabu, 8 Mei 2013Konsultasi angket yang kedua
dengan guru pamongKamis, 9 Mei 2013Menyebar instrumen angket
32
Teknik ini digunakan untuk mendukung penelitian dalam
pengumpulandata yang lebih akurat.
H. Instrumen Penelitian1. Angket (kuesioner)Instrumen berupa
angket digunakan untuk mengetahui tentanglingkungan keluarga dan
sekolah. Jenis angket yang digunakan adalahjenis angket tertutup
sehingga responden tinggal memilih jawabanyang disediakan. Skala
yang digunakan dalam penelitian ini adalahskala Likert. Adapun
pemberian skor terhadap jawaban dari beberapapernyataan adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.2 Alternatif Jawaban Menurut Skala Likert
Berikut ini akan dijabarkan aspek, butir soal, dan jumlah
soalpernyataan sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Lingkungan
KeluargaAspekJumlahItemNomor ItemButir SoalAspekJumlahItemNomor
ItemFavorabelUnfavorabelCara orangtuamendidik41, 2, 3, 42, 31,
4Relasi antaranggota keluarga65, 6, 7, 8, 9,105, 6, 7, 9,108Suasana
rumah311, 12, 1311, 1213Keadaan ekonomi214, 151415Fasilitas
belajar516, 17, 18,19, 2017, 18,19, 2016
Alternatif JawabanSkor untukpernyataanAlternatif
JawabanPositifNegatifSelalu (SL)41Sering (SR)32Kadang-kadang
(KD)23Tidak Pernah (TP)14
33
Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Lingkungan Sekolah
Tabel 3.5 Instrumen Lingkungan
KeluargaVariabelIndikatorIndikator
EmpirisFavorableUnfavorableJumlahLingkungankeluargaadalahjumlah
semuabenda hidupdan matiserta seluruhkondisi yangada di
dalamkelompoksosial keciltersebut yangterdiri atasayah, ibu,
dananak yangmempunyaihubungansosial karenaadanya
ikatandarah,perkawinandan atauadopsi.CaraorangtuamendidikOrangtua
melarang sayadalam mengembangkanpotensi pada
pelajaranmatematika14Lingkungankeluargaadalahjumlah semuabenda
hidupdan matiserta seluruhkondisi yangada di dalamkelompoksosial
keciltersebut yangterdiri atasayah, ibu, dananak
yangmempunyaihubungansosial karenaadanya ikatandarah,perkawinandan
atauadopsi.CaraorangtuamendidikOrangtua mewajibkansaya untuk
belajardirumah minimal 2 jamper
hari24Lingkungankeluargaadalahjumlah semuabenda hidupdan matiserta
seluruhkondisi yangada di dalamkelompoksosial keciltersebut
yangterdiri atasayah, ibu, dananak yangmempunyaihubungansosial
karenaadanya ikatandarah,perkawinandan
atauadopsi.CaraorangtuamendidikOrangtua menegur jikasaya tidak
belajar34Lingkungankeluargaadalahjumlah semuabenda hidupdan
matiserta seluruhkondisi yangada di dalamkelompoksosial
keciltersebut yangterdiri atasayah, ibu, dananak
yangmempunyaihubungansosial karenaadanya ikatandarah,perkawinandan
atauadopsi.CaraorangtuamendidikOrangtua melarang sayajikaberteman
dengan anakyangtidak pandai
matematika44Lingkungankeluargaadalahjumlah semuabenda hidupdan
matiserta seluruhkondisi yangada di dalamkelompoksosial
keciltersebut yangterdiri atasayah, ibu, dananak
yangmempunyaihubungansosial karenaadanya ikatandarah,perkawinandan
atauadopsi.RelasiantaranggotakeluargaKetika saya mengalamikesulitan
dalampelajaran orangtua maumembantu56Lingkungankeluargaadalahjumlah
semuabenda hidupdan matiserta seluruhkondisi yangada di
dalamkelompoksosial keciltersebut yangterdiri atasayah, ibu,
dananak yangmempunyaihubungansosial karenaadanya
ikatandarah,perkawinandan atauadopsi.RelasiantaranggotakeluargaJika
saya sedang belajarmatematika, orangtuatidak
mengganggu66Lingkungankeluargaadalahjumlah semuabenda hidupdan
matiserta seluruhkondisi yangada di dalamkelompoksosial
keciltersebut yangterdiri atasayah, ibu, dananak
yangmempunyaihubungansosial karenaadanya ikatandarah,perkawinandan
atauadopsi.RelasiantaranggotakeluargaKetika saya sedangbelajar ,
semua anggotakeluarga tidakmenyalakan TV76
AspekJumlahItemNomorItemButir
SoalAspekJumlahItemNomorItemFavorabelUnfavorabelMetodepembelajaran41,
2, 3,41, 2, 34Kurikulum25, 665Relasi gurudengan siswa57, 8, 9,10,
117, 8, 9, 1110Relasi siswadengan siswa312, 13,141213, 14Disiplin
sekolah415, 16,17, 1815, 17, 1816Fasilitas sekolah219, 2019,
20-
34Ketika hasil nilaimatematika saya jelek,saya tidak
pernahmemberitahu orangtua8Orangtua mendampingisaya ketika
belajar9Setiap pulang sekolah ,orangtua menanyakankesulitan yang
sayahadapi10SuasanarumahRumahyang bersih dansehat dapat
mendukungkeberhasilan dalambelajarku113SuasanarumahTempat belajarku
rapisehingga akubersemangat untukbelajar123SuasanarumahKondisi
rumahku tidaknyaman sehingga sayamalas
belajar133KeadaanekonomiKebutuhan pangankeluarga saya
tercukupisehingga membantusaya dalam meraihprestasi
belajarmatematika142KeadaanekonomiUntuk membeli LKS, sayaharus
membayar denganuang saku sendiri152FasilitasbelajarOrangtua saya
tidakpernah membelikanbuku reverensi
pelajaransekolah165FasilitasbelajarOrangtua sayamenyediakan
fasilitaspenunjang pelajaranmatematika (penggaris,jangka,
busur,kalkulator,dll)175FasilitasbelajarLampu belajar sayasangat
terang sehinggajelas dalam membacabuku-buku
pelajaran185FasilitasbelajarRuang belajarku luassehingga bisa
digunakanuntuk belajar kelompok195
35
Tabel 3.6 Instrumen Lingkungan SekolahKonsepIndikatorIndikator
EmpirisFavorableUnfavorableJumlahLingkungansekolahmerupakantempatseorangsiswa
dalammenjalankankegiatan-kegiatanpendidikanuntukmemperolehilmupengetahuan,perubahansikap,
danketerampilanhidup baik didalam kelasmaupundiluar
kelasdenganmengikutidan
menaatiperaturandalamsistematikapendidikanyang
telahditetapkan.MetodelpembelajaranCara guru menerangkanmateri
pembelajaranmatematika mudah
sayapahami14Lingkungansekolahmerupakantempatseorangsiswa
dalammenjalankankegiatan-kegiatanpendidikanuntukmemperolehilmupengetahuan,perubahansikap,
danketerampilanhidup baik didalam kelasmaupundiluar
kelasdenganmengikutidan
menaatiperaturandalamsistematikapendidikanyang
telahditetapkan.MetodelpembelajaranCara guru menerangkanpelajaran
sangatmenarik sehingga sayadan siswa yang lain aktifdan tidak
merasa bosan24Lingkungansekolahmerupakantempatseorangsiswa
dalammenjalankankegiatan-kegiatanpendidikanuntukmemperolehilmupengetahuan,perubahansikap,
danketerampilanhidup baik didalam kelasmaupundiluar
kelasdenganmengikutidan
menaatiperaturandalamsistematikapendidikanyang
telahditetapkan.MetodelpembelajaranCara guru saya dalammenerangkan
materipelajaran diselingidengan
humor34Lingkungansekolahmerupakantempatseorangsiswa
dalammenjalankankegiatan-kegiatanpendidikanuntukmemperolehilmupengetahuan,perubahansikap,
danketerampilanhidup baik didalam kelasmaupundiluar
kelasdenganmengikutidan
menaatiperaturandalamsistematikapendidikanyang
telahditetapkan.MetodelpembelajaranKetika guru menjelaskanmateri
pelajaran, sayadan siswa yang lainhanya disuruh
mencatatsaja44Lingkungansekolahmerupakantempatseorangsiswa
dalammenjalankankegiatan-kegiatanpendidikanuntukmemperolehilmupengetahuan,perubahansikap,
danketerampilanhidup baik didalam kelasmaupundiluar
kelasdenganmengikutidan
menaatiperaturandalamsistematikapendidikanyang
telahditetapkan.KurikulumGuru matematika sayaterlalu cepat
dalammenerangkan bahanpelajaran matematikasehingga saya
tidakpaham52Lingkungansekolahmerupakantempatseorangsiswa
dalammenjalankankegiatan-kegiatanpendidikanuntukmemperolehilmupengetahuan,perubahansikap,
danketerampilanhidup baik didalam kelasmaupundiluar
kelasdenganmengikutidan
menaatiperaturandalamsistematikapendidikanyang
telahditetapkan.KurikulumDengan mempelajarimatematika, saya
dapatmemecahkan masalahsecara cepat dan
tepat62Lingkungansekolahmerupakantempatseorangsiswa
dalammenjalankankegiatan-kegiatanpendidikanuntukmemperolehilmupengetahuan,perubahansikap,
danketerampilanhidup baik didalam kelasmaupundiluar
kelasdenganmengikutidan
menaatiperaturandalamsistematikapendidikanyang
telahditetapkan.RelasigurudengansiswaHubungan saya denganguru di
sekolah terjalindengan
baik75Lingkungansekolahmerupakantempatseorangsiswa
dalammenjalankankegiatan-kegiatanpendidikanuntukmemperolehilmupengetahuan,perubahansikap,
danketerampilanhidup baik didalam kelasmaupundiluar
kelasdenganmengikutidan
menaatiperaturandalamsistematikapendidikanyang
telahditetapkan.RelasigurudengansiswaGuru-guru disekolahsaya tidak
galak,sehingga jika ada materiyang kurang paham85
dengan teman sekolahOrangtua sayamenyediakan aksesinternet yang
siapdigunakan setiap saatjika saya mendapat tugasmatematika dari
guru20
36saya berani bertanyaSaya sangat akrabdengan gurumatematika
sehinggasaya sangat menyukaipelajaran matematika9Saya tidak
pernahbertanya kepada gurujika ada kesulitan dalampelajaran10Guru
memberitambahan jam pelajaranbagi teman satu kelassaya yang
lemah11RelasisiswadengansiswaUntuk mendalami setiappelajaran, saya
danteman yang lain belajarsecara
kelompok123RelasisiswadengansiswaSaya tidak maumembantu teman
yangmengalami kesulitandalam
pelajaranmatematika133RelasisiswadengansiswaKetika
ulanganmatematika, sayamembantu teman yangkesulitan
mengerjakansoal143DisilpinsekolahGuru menegur sayaketika
terlambatmengikuti pelajaran154Ketika saya tidakmengerjakan PR,
gurumemberi sanksi kepadasaya164Setiap kali ulangan,guru melarang
saya dansiswa yang lain untukmembawa alat bantu174Hampir setiap
minggutidak ada jam kosongpada waktu pelajaran dikelas
saya184Setiap saya butuh bukureverensimatematikasaya
bisamendapatkannya di192
37
2. DokumentasiDokumentasi digunakan untuk memperoleh data
nama-namasiswa yang akan menjadi sampel dalam penelitian,
memperoleh datapekerjaan orangtua siswa dan untuk memperoleh data
mengenaiprestasi belajar siswa kelas VIII SMP Kristen Satya Wacana
Salatigayang diambil dari nilai ujian tengah semester II pada mata
pelajaranmatematika.
I.
Validitas dan Reliabilitas1. Uji ValiditasValiditas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkatkevalidan atau kesahihan
suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakanvalid apabila instrumen
tersebut mempunyai validitas yang tinggi.Begitu pula sebaliknya,
suatu instrumen dikatakan tidak valid apabilamemiliki validitas
yang rendah. Analisis tingkat validitas angket dalampenelitian ini
menggunakan corrected item total correlasion denganmetode Pearson
Product Moment. Pengujian validitas dalampenelitian ini dilakukan
dengan menggunakan alat bantu softwareSPSS 16.0 for
Windows.Kriteria penentuan validitas instrumen yang dipakai
dalampenelitian ini mengacu pada pendapat Arikunto (2002) yaitu
itemintrumen dikatakan valid jika koefisien item teruji memiliki
batasbawah 0,200, atau dengan kata lain rxy 0,200. Kriteria
validitasinstrumen dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.7 Kriteria Validitas Butir Instrumen
2. Analisis ValiditasUji coba instrument angket dilakukan pada
siswa SMPN 1 Kedungkelas VIII B dan VIII D yang berjumlah 57 siswa.
Data yang diperolehdari uji coba instrument angket dianalisis
dengan bantuan programSPSS 16.0 for Windows. Berdasarkan output
SPSS dapat disimpulkanperpustakaan sekolahDi ruang
laboratoriumsekolah saya tersediaberbagai alat
peragamatematika20
Koefisien ValiditasKriteria0.800 rxy < 1.00Sangat Tinggi0.600
rxy < 0.800Tinggi0.400 rxy < 0.600Cukup0.200 rxy<
0.400Rendahrxy< 0.200Sangat Rendah (tidak valid)
38
bahwa instrumen lingkungan keluarga sebanyak 20
pernyataandiperoleh 16 butir valid, sedangkan untuk instrument
lingkungansekolah sebanyak 20 pernyataan diperoleh 15 butir valid
dan 5 butirtidak valid. Dibawah ini ditampilkan table mengenai
hasil validitasangket lingkungan keluarga dan sekolah dengan
prestasi belajarmatematika.
Tabel 3.8 Validitas Hasil Uji Instrumen Lingkungan Keluarga
Tabel 3.9 Validitas Hasil Uji Instrumen Lingkungan Sekolah
Berdasarkan analisis uji instrumen angket yang telah
dilakukan,maka butir angket lingkungan keluarga dengan prestasi
belajarmatematika yang dapat digunakan adalah butir pernyataan
nomor 1,2, 3, 5, 6, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20.
Sedangkan untukbutir angket lingkungan sekolah dengan prestasi
belajar matematikayang dapat digunakan adalah butir pernyataan
nomor 1, 2, 3, 5, 6, 7,NoAspekButir
SoalValidTidakValidNoAspekFavorabelUnfavorabelValidTidakValid1.Metodepembelajaran1,
2, 341, 2, 342.Kurikulum655, 6-3.Relasi guru dengansiswa7, 8,
9,11107, 8, 9,11104.Relasi siswadengan siswa1213, 1412,
14135.Disiplin sekolah15, 17,181617, 1815, 166.Fasilitas sekolah19,
2019, 20-
NoAspekButir
SoalValidTidakValidNoAspekFavorabelUnfavorabelValidTidakValid1.Cara
orangtuamendidik2, 31, 41, 2, 342.Relasi antaranggota keluarga5, 6,
7,9, 1085, 6, 9, 107, 83.Suasana rumah11, 121311, 12, 13-4.Keadaan
ekonomi141514155.Fasilitas belajar17, 18,19, 201616, 17, 18,19,
20-
39
8, 9, 11, 12, 14, 17, 18, 19, 20. Butir-butir pernyataan
tersebutmemenuhi kriteria valid.
3.
4.
Uji ReliabilitasReliabilitas dapat diartikan sebagai tingkat
keajegan atautepatnya suatu angket. Angket dinyatakan reliabel jika
alat tersebutdikenakan kepada kelompok responden yang sama. Uji
reliabilitas alatukur dalam penelitian ini menggunakan Alpha
Cronbach melaluipengolahan komputer program SPSS 16.0 for
Windows.Kriteria untuk menentukan besarnya koefisien reliabilitas
dalampenelitian ini menggunakan pedoman dari Budi (2006) yang
dapatdilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.10 Kriteria Reliabilitas Nilai Alpha
Analisis Uji ReliabilitasBerdasarkan hasil perhitungan
reliabilitas dengan menggunakanCronbachs Alpha instrumen angket
lingkungan keluarga dengan 16item valid diperoleh koefisien sebesar
0,854 yang menunjukkanbahwa instrumen tersebut termasuk dalam
kriteria sangat reliabel.Sedangkan untuk instrumen lingkungan
sekolah dengan 15 item validmenunjukkan koefisien Cronbachs Alpha
sebesar 0,855 yangmenunjukkan bahwa instrumen termasuk dalam
kriteria sangatreliabel. Hal tersebut menunjukkan bahwa instrumen
lingkungankeluarga dan sekolah dengan prestasi belajar matematika
memilikireliabilitas yang baik.
J.
Analisis DataAnalisis data dalam penelitian ini menggunakan
Korelasi Gandadimana harus dihitung terlebih dahulu korelasi
sederhananya melaluikorelasi Pearson Product Moment. Penelitian ini
menggunakan statistikparametrik sehingga sebelum analisis data
dilakukan uji prasyarat terlebihdahulu. Uji prasyarat untuk Pearson
Product Moment terdiri dari ujinormalitas dengan menggunakan One
Sample Kolmogorov Smirnov untukmengetahui apakah data yang
diperoleh berdistribusi normal atau tidakdan juga dilakukan uji
linearitas untuk mengetahui apakah data tersebutKoefisien
ReliabilitasKriteria0.800 < 1.00Sangat Reliabel0.600 <
0.800Reliabel0.400 < 0.600Cukup Reliabel0.200 < 0.400Agak
Reliabel < 0.200Kurang Reliabel
40
linear. Uji hipotesis juga dilakukan untuk melihat seberapa kuat
hubunganantara variabel independen dan variabel dependen. Uji
hipotesis yangpertama adalah untuk mengetahui hubungan yang positif
signifikan antaralingkungan keluarga dengan prestasi belajar
matematika. Hipotesis keduauntuk mengetahui hubungan yang positif
signifikan antara lingkungansekolah dengan prestasi belajar
matematika. Hipotesis yang terakhir adalahuntuk mengetahui hubungan
yang positif signifikan antara lingkungankeluarga dan sekolah
dengan prestasi belajar matematika. Adapunpengujian uji hipotesis
tersebut didasarkan pada hipotesis sebagai berikut.Ha : > 0 :
ada hubungan yang signifikan antara lingkungan keluarga dansekolah
dengan prestasi belajar matematika siswa kelas VIIISMP Kristen
Satya Wacana Salatiga.HO : 0: tidak ada hubungan yang signifikan
antara lingkungan keluargadan sekolah dengan prestasi belajar
matematika siswa kelasVIII SMP Kristen Satya Wacana Salatiga.Guna
menerima atau menolak hipotesis dapat dilihat dari
kriteriapengujian hipotesis. Jika rhit > rtab maka Ho ditolak
dan Ha diterima,sebaliknya apabila rhit rtab maka Ho diterima dan
Ha ditolak. Sedangkanuntuk dapat memberikan penafsiran terhadap
koefisien korelasi yangditemukan tersebut besar atau kecil, maka
dapat berpedoman padaketentuan yang tertera pada Tabel 3.11 sebagai
berikut.
Tabel 3.11 Pedoman Koefisien KorelasiInterval KoefisienTingkat
Hubungan0,00 0,199Sangat Rendah0,20 0,399Rendah0,40 0,599Sedang0,60
0,799Kuat0,80 1,000Sangat Kuat