Asuhan Keperawatan pada Tn.P dengan PrioritasMasalah Kebutuhan Dasar Oksigenasi: Bersihan Jalan Nafas tidak Efektif di RSUD. dr.Pirngadi Medan Karya Tulis Ilmiah (KTI) Disusun dalam Rangka Menyelesaikan Program Studi DIII Keperawatan Oleh DESY NATALIA SINAGA 142500050 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA JULI2017 Universitas Sumatera Utara
68
Embed
Asuhan Keperawatan pada Tn.P dengan PrioritasMasalah ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Asuhan Keperawatan pada Tn.P dengan PrioritasMasalah Kebutuhan Dasar Oksigenasi:
Bersihan Jalan Nafas tidak Efektif di RSUD. dr.Pirngadi Medan
Karya Tulis Ilmiah (KTI)
Disusun dalam Rangka Menyelesaikan
Program Studi DIII Keperawatan
Oleh
DESY NATALIA SINAGA
142500050
PROGRAM STUDI DIII
KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
JULI2017
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Tn.P dengan Prioritas
Masalah Kebutuhan Dasar Oksigenasi: Bersihan Jalan Nafas tidak Efektif di
RSUD. dr.Pirngadi Medan” yang merupakan salah satu syarat dalam
menyelesaikan pendidikan DIII Keperawatan Universitas Sumatera Utara
Medan.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat
bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Setiawan, S.Kp, MNS, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Sumatera Utara.
2. Sri Eka Wahyuni, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu
yang telah menguji dan membimbing selama sidang Karya Tulis Ilmiah.
8. Kepada kedua orang tua yang saya sayangi Bapak O. Sinaga dan Ibu R.
Sihombing yang tidak pernah lelah memberikan dukungan moril maupun
Universitas Sumatera Utara
materil dan dengan penuh kasih sayang sehingga penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
9. Kepada seluruh teman-teman angkatan 2014 DIII Keperawatan,
terimakasih buat dukungannya selama proses pengerjaan Karya Tulis
Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Karena itu penulis
sangat mengharapkan adanya kritik serta saran dari semua pihak yang
bersifat membangun guna dijadikan pedoman bagi penulis dikemudian
hari. Akhir kata, penulis mengharapkan Karya Tulis Ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan bagi semua pihak yang memerlukan.
Medan, Juli 2017
Desy Natalia Sinaga
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan ................................................................................................ i
Kata Pengantar ..................................................................................... .................. ii
Daftar Isi ................................................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................ .................. 1 1.2 Tujuan Penulisan ..................................................................... .................. 2 1.3 Manfaat Penulisan ................................................................... .................. 3
BAB II. PENGELOLAAN KASUS
2.1 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Oksigenasi ................................................... .................. 4 2.1.1 Pengkajian ....................................................................................... 12 2.1.2 Analisa Data .................................................................................... 16 2.1.3 Rumusan Masalah ........................................................................... 17 2.1.4 Perencanaan ...................................................................................... 18
2.2 Asuhan Keperawatan Kasus ................................................... .................. 24 2.2.1 Pengkajian ........................................................................................ 24 2.2.2 Analisa Data ..................................................................................... 38 2.2.3 Masalah Keperawatan ...................................................................... 39 2.2.4 Diagnosa Keperawatan ..................................................................... 39 2.2.5 Perencanaan Keperawatan dan Rasional .......................................... 40 2.2.6 Pelaksanaan Keperawatan ................................................................ 43
Ekstremitas klien simetris, kekuatan otot klien lemah, tidak
terdapat edema.
VIII. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
I. Pola makan dan minum
1. Frekuensi makan/hari
Sebelum sakit klien makan 2 kali/hari, makan dengan 1
porsi. Setelah sakit klien makan 3 kali/hari, makan
dengan ½ porsi.
2. Nafsu/selera makan
Klien tidak napsu makan.
3. Nyeri ulu hati
Tidak ada nyeri ulu hati.
4.Alergi
Klien tidak memilki riwayat alergi makanan.
5. Mual dan muntah
Ketika makan klien merasa mual dan ingin muntah.
6. Waktu pemberian makan
Pagi 07.00 wib, siang 12.00 wib, malam 19.00 wib.
7. Masalah makan dan minum (kesulitan menelan,
mengunyah)
Universitas Sumatera Utara
Tidak ada masalah kesulitan menelan dan mengunyah
saat makan.
II. Perawatan diri/personal hygiene
1. Kebersihan tubuh
Tubuh klien bersih, Klien mandi 2 kali/hari.
2. Kebersihan gigi dan mulut
Gigi dan mulut klien terlihat bersih. Saat mandi klien
juga membersihkan gigi dan mulutnya 2 kali/hari.
3. Kebersihan kuku kaki dan tangan
Kuku kaki dan tangan klien bersih.
III. Pola kegiatan/aktivitas
1. Uraian aktivitas pasien untuk mandi makan, eliminasi,
ganti pakaian dilakukan secara mandiri, sebahagian
atau total :
Seluruh aktivitas pasien dibantu oleh keluarga karena
kondisi pasien yang lemah.
2. Uraikan aktivitas ibadah pasien selama dirawat/sakit
Klien beragama kristen. Sebelum sakit klien rajin ke
gereja tetapi setelah dirawat pasien tidak mampu
beribadah.
IV. Pola eliminasi
a. BAB
1. Pola BAB
Sebelum masuk rumah sakit: 2kali/ hari.
Sesudah masuk rumah sakit: 2 kali/ hari.
2. Karakter feses
Normal
3. Riwayat perdarahan
Tidak ada riwayat perdarahan.
Universitas Sumatera Utara
4. BAB terakhir
Bab terakhir klien: pagi.
5. Diare
Klien tidak diare.
6. Penggunaan laktasif
Klien tidak menggunakan laktasif
b. BAK
1. Pola BAK
Sebelum masuk rumah sakit: >2 kali/hari. Sesudah masuk rumah
sakit:
>2 kali/hari
2. Karakter urine
Karakter urine klien: kuning jernih
3. Nyeri/rasa terbakar/kesulitan
BAK Klien tidak merasa nyeri/kesulitan ketika BAK
4. Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih
Klien tidak memiliki riwayat pemyakit ginjal/kandung kemih.
Universitas Sumatera Utara
IX. PEMERIKSAAN PENUNJANG
No.Reg. : 05-01-01-201700009777-022
No. RM : 009936609
Nama : PEBER SIANIPAR
Sex / umur : Laki-laki/30 thn/2 bln
Dr. Pengirim : Asih Sugiarti, Dr
Alamat :Jl. Gereja bawah No.13, Parongil DAIRI
Tgl. Pendaftaran : 10 mei 2017
Tgl. Hasil : 12 mei 2017
URAIAN HASIL PEMERIKSAAN
Thorax:
Jantung bentuk dan ukuran biasa.
Sinus costofrenicus kanan dan kiri lancip. Diafragma licin.
Tampak jaringan fibrotik pada lapangan paru kanan.
Tulang-tulang dinding dada baik.
KESIMPULAN RADIOLOGIS
Kesan:
-TB Paru
Universitas Sumatera Utara
X. TERAPI
Nama Obat Dosis Efek terapi Efek samping
Ambroxol
sirup
3xsehari
10ml
Ambroxol adalah agen
mukolitik atau pengencer
dahak. Obat ini bekerja
dengan cara memecah
serat mukopolisakarida
pada dahak sehingga
membuatnya lebih
longgar dan encer
sehingga dahak akan
lebih mudah dihilangkan
dengan batuk.
Reaksi ringan gastro-
intestinal, seperti nyeri
ulu hati, dispepsia dan
kadang-kadang mual
dan muntah.
Transamin
tablet
3x sehari Transamin adalah obat
antifibrinolitik yang
menghambat pemutusan
benang fibrin. Transamin
digunakan untuk
profilaksis dan
pengobatan pendarahan
yang disebabkan
fibrinolysis yang
berlebihan.
Mual, muntah, diare,
pusing.
Injeksi
Dexametason
5ml/8 jam
Dexametason adalah obat
kortikosteroid jenis
glukokortikoid sintetis
yang digunakan sebagai
agen anti alergi, anti
inflamasi dan anti shock
atau mengurangi
peradangan.
Menurunkan fungsi
limfa yang
mengakibatkan sel
limfosit berkurang dan
mengecil. Hal ini
menyebabkan
terjadinya penurunan
sistem kekebalan tubuh
akibat pemakaian
Universitas Sumatera Utara
Levofloxacin
500ml
drip/24 jam
Levofloxacin merupakan
antibiotik yang
digunakan untuk
mengobati infeksi
bakteri, bekerja dengan
cara menghambat
duplikasi DNA bakteri
sehingga mencegah
perkembangannya.
dexametason
Gangguan tidur, pusing,
sakit kepala, diare dan
mual.
Nebulizer
Ventolin
2,5ml/8jam
Ventolin termasuk obat
golongan agonis
adrenoreseptor beta-2
selektif kerja pendek.
Obat yang digunakan
untuk mengobati
penyakit pada saluran
pernapasan seperti asma,
TB paru dan PPOK.
Nyeri dada, palpitasi,
denyut jantung cepat,
tremor terutama pada
tangan, kram otot, dan
sakit kepala.
Nebulizer
Pulmicort
2ml/12 jam
Pulmicort adalah obat
sesak nafas yang
termasuk dalam
kelompok obat yang
disebut kortikosteroid
inhalasi, atau steroid
untuk pendek. Steroid
inhalasi langsung masuk
ke paru-paru dan
membantu mengurangi
peradangan saluran
nafas.
Batuk ringan atau
mengi, suara serak atau
sakit tenggorokan
Universitas Sumatera Utara
2.2.2 ANALISA DATA.
No. Data Penyebab Masalah Keperawatan
1.
Ds:
- Tn.P mengatakan sesak
- Tn.P mengatakan batuk
- Tn.P mengatakan adanya dahak di jalan nafas dan sulit dikeluarkan
Do: - Suara nafas
abnormal (ronchi) - Frekuensi nafas
26x/menit - Dispnea - Sputum kental
dan sulit dikeluarkan
Mycobacterium tuberculosis
↓ Sistem pernapasan
↓ Masuk ke paru
↓ Menempel ke alveolus
↓ Inflamasi/peradangan
↓ Produksi sekret yang
berlebih ↓
Sekret sukar dikeluarkan ↓
Bersihan jalan nafas tidak efektif
↓ Alveolus tidak kembali
saat ekspirasi ↓
Kemampuan batuk kurang ↓
Pola pernapasan tidak efektif ↓
Sesak/dispnea
Bersihan jalan nafas tidak efektif
2.
Ds: - Klien sesak nafas - Klien merasa
nyeri di dada Do: TTV: TD=130/90 mmHg RR=26x/menit HR=85x/menit T = 37,80C
- Menggunakan otot bantu pernapasan
Pola pernapasan tidak efektif
Universitas Sumatera Utara
3. Ds: - Tn.P mengatakan
tidak napsu makan
- Tn.P mengatakan makanan yang disediakan tidak habis
Do: - Adanya sisa
makanan dalam tempat makan pasien
- Adanya penurunan berat badan dari 47 kg menjadi 43kg
↓ Anoreksia ↓
Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2.2.3 Masalah keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif
2. Pola pernapasan tidak efektif
3. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh
2.2.4 Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d adanya
sekret kental atau bercampur darah
2. Pola pernapasan tidak efektif b/d menurunnya
ekspansi paru sekunder tehadap penumpukan
cairan dalam rongga pleura
3. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b/d anoreksia
Universitas Sumatera Utara
2.2.5 PERENCANAAN KEPERAWATAN DAN RASIONAL
Hari /tanggal
No. Dx
Perencanaan Keperawatan
Rabu, 10 Mei 2017
1. Tujuan dan Kriteria Hasil: Jalan nafas bersih dan efektif setelah 3 hari perawatan, dengan kriteria:
a. Klien mampu batuk efektif b. Suara nafas normal (vesikuler) c. Frekuensi nafas 16-20 kali/menit d. Tidak ada dispnea
Rencana Tindakan Rasional
a. Kaji tanda-tanda vital b. Catat kemampuan untuk
mengeluarkan sekret/batuk secara efektif
c. Atur posisi tidur semi atau high fowler. Bantu pasien untuk berlatih batuk secara efektif dan menarik nafas dalam.
d. Berikan minumkurang lebih 2.500
ml/hari, anjurkan untuk minum dalam kondisi hangat jika tidak ada kontra indikasi. Berikan medikasi obat ambroxol sirup 3x1, transamin tablet 3x1, dexametason 1 ampul/8 jam melalui intra vena dan levofloxacin 500ml drip/24 jam, nebulizer ventolin 2,5ml/8 jam dan nebulizer pulmicort 2ml/12 jam.
a. Adanya perubahan tanda-tanda vital menandakan kondisi penyakit yang masih dalam kondisi penanganan penuh
b. Ketidakmampuan mengeluarkan sekret menjadikan timbulnya penumpukan berlebihan pada saluran pernapasan
c. Posisi semi atau high fowler memberikan kesempatan paru-paru berkembang secara maksimal akibat diafragma turun ke bawah.
d. Air digunakan untuk menggantikan
keseimbangan cairan tubuh akibat cairan banyak keluar melalui pernapasan. Air hangat akan mempermudah pengenceran sekret melalui proses konduksi yang mengakibatkan arteri pada area sekitar leher vasodilatasi. Obat ambroxol berguna untuk mengurangi dahak, dexametason untuk mengurangi peradangan.
Universitas Sumatera Utara
Hari/tanggal No. Dx
Perencanaan Keperawatan
Rabu, 10 Mei 2017
2. Tujuan dan Kriteria Hasil: Dalam waktu 3x24 jam setelah diberikan intervensi pola nafas kembali efektif, dengan kriteria:
a. Klien mampu melakukan batuk efektif b. Irama, frekuensi, dan kedalaman pernapasan
berada pada batas normal Rencana Tindakan Rasional
a. Kaji fungsi pernapasan, catat kecepatan pernapasan dan perubahan tanda vital
b. Berikan posisi fowler/semifowlerdan bantu klien latihan nafas dalam dan batuk efektif
c. Berikan terapi O2 dengan nasal canul sebanyak 2L sesuai instruksi dokter
a. Distres pernapasan dan perubahan tanda vital dapat terjadi sebagai akibat stres fisiologi dan nyeri
b. Posisi fowler memaksimalkan ekspansi paru dan menurunkan upaya bernapas. Ventilasi maksimal membuka area atelektasis dan meningkatkan gerakan sekret ke jalan nafas besar untuk dikeluarkan
c. Mencegah dan mengatasi hipoksia
jaringan. Meningkatkan bersihan napas klien, mencegah infeksi dan juga meningkatkan rasa nyaman pasien
Universitas Sumatera Utara
Hari/tanggal No.Dx
Perencanaan Keperawatan
Rabu, 10 Mei 2017
3. Tujuan dan Kriteria Hasil
Setelah dilakukan askep 3x24 jam
kebutuhan nutrisi klien terpenuhi, dengan
kriteria:
a. Perasaan mual hilang/berkurang
b. Pasien mengatakan napsu makan
meningkat
c. Berat badan pasien tidak mengalami penurunan drastis dan cenderung stabil
d. Pasien terlihat dapat menghabiskan porsi makan yang disediakan
e. Hasil analisis laboratorium menyatakan protein darah/albumin darah dalam rentang normal
Rencana Tindakan Rasional
a. Dokumentasistatus nutrisi pasien, serta catat turgor kulit, berat badan saat ini, dan riwayat nausea/vomit atau diare.
b. Anjurkan makan sedikit tapi sering dengan diet TKTP
c. Anjurkan keluarga untuk membawa makanan dari rumah terutama yang disukai oleh pasien dan kemudian makan bersama pasien jika tidak ada kontraindikasi
d. Kolaborasi untuk pemberian multivitamin
a. Menjadi data fokus untuk menentukan rencan tindakan selanjutnya
b. Meningkatkan intake makanan dan nutrisi pasien, terutama kadar protein tinggi yang dapat meningkatkan mekanisme tubuh dalam proses penyembuhan
c. Merangsang pasien untuk
bersedia meningkatkan intake makanan yang berfungsi sebagai sumber energi bagi penyembuhan
d. Multivitamin bertujuan untuk memenuhi kebutuhan vitamin yang tinggi sekunder dari peningkatan laju metabolisme umum
Universitas Sumatera Utara
2.2.6 PELAKSANAAN KEPERAWATAN
Hari/tanggal No. Dx
Implementasi Keperawatan
Evaluasi (SOAP)
Rabu, 10 Mei 2017
1. 1. Mengkaji tanda-tanda
vital
2. Mencatat kemampuan
untuk mengeluarkan
sekret/batuk secara
efektif
3. Membantu pasien
untuk berlatih batuk
secara efektif dan
menarik nafas dalam.
4. Menganjurkan untuk
minum dalam kondisi
hangat kurang lebih
2.500 ml/hari jika tidak
ada kontra indikasi.
Memberikan medikasi
obat ambroxol sirup
3x1, transamin tablet
3x1, dexametason 1
ampul/8 jam melalui
intra vena dan
levofloxacin 500ml
drip/24 jam, Nebulizer
ventolin 2,5ml/8 jam
dan nebulizer pulmicort
2ml/12 jam.
S:-Klien mengatakan masih sesak nafas.
- klien mengatakan adanya sekret pada jalan nafas
- klien mengatakan tidak mampu batuk efektif
O:-Suara nafas tambahan ronchi
- sekret berwarna hijau kekuningan bercak darah
- Pasien tidak mampu melakukan batuk efektif walaupun sudah posisi semifowler
A: Tanda-tanda vital
belum stabil TD= 130/90mmHg HR= 85X/menit RR= 26x/menit T = 37,80C
Pasien masih sesak nafas.
P: Tindakan dilanjutkan:
- Mengkaji tanda-tanda vital.
-Memberi obat ambroxol 3x1 dan transamin tablet 3x1
-Memberi injeksi dexametason 1 amp/8 jam dan levofloxacin 500ml drip/24 jam melalui intra vena.
Universitas Sumatera Utara
- memberikan terapi nebulizer ventolin 2,5ml/8 jam dan nebulizer pulmicort 2ml/12 jam.
Hari/tanggal No.
Dx Implementasi Keperawatan
Evaluasi (SOAP)
Rabu, 10 Mei 2017
2. 1. Mengkaji fungsi pernapasan, mencatat kecepatan pernapasan dan perubahan tanda-tanda vital
2. Memberikan posisi semifowlerdan membantu klien latihan nafas dalam dan batuk efektif
3. Memberikan terapi O2 dengan nasal canul sebanyak 2L sesuai instruksi dokter
S: - klien mengatakan masih sesak nafas
- Klien mengatakan mampu dan mengerti tarik nafas dalam
- klien mengatakan nyeri dibagian dada
O: TTV:TD=130/90mmHg
HR= 85X/menit RR= 26x/menit T = 37,80C
-Suara nafas tambahan ronchi
-klien tampak nyaman dengan posisi semifowler
- Nyeri dengan skala 4 A: - pernapasan klien
tidak dalam batas normal
P: Tindakan dilanjutkan: -memberikan posisi
semifowler -mengkaji TTV -memberikan terapi O2
melalui nasal canul sebanyak 2L
Universitas Sumatera Utara
Hari /tanggal
No. Dx
Implementasi keperawatan Evaluasi (SOAP)
Rabu, 10 Mei 2017
3. 1.Mendokumentasikan status
nutrisi pasien, serta
mencatat turgor kulit, berat
badan saat ini, dan riwayat
nausea/vomit atau diare.
2.Menganjurkan makan
sedikit tapi sering dengan
diet TKTP
3.Menganjurkan keluarga
untuk membawa makanan
dari rumah terutama yang
disukai oleh pasien dan
kemudian makan bersama
pasien jika tidak ada
kontraindikasi
4.Mengkolaborasipemberian
terapi multivitamin
S:-Klien mengatakan napsu makannya belum membaik. -Klien merasa mual
O: -Porsi makanan masih
ada yang sisa. -BB: 43 kg
A:-turgor kulit menurun -Berat badan belum stabil.
P: Tindakan dilanjutkan;
-memberikan Vit K 1 ampul dan Vit C tablet 3x1
-menganjurkan makan sedikit tapi sering
Universitas Sumatera Utara
PELAKSANAAN KEPERAWATAN
Hari /tanggal No. Dx
Implementasi keperawatan Evaluasi (SOAP)
Kamis, 11 Mei 2017
1. 1.Mengkaji tanda-tanda vital
2.Mencatat kemampuan
untuk mengeluarkan
sekret/batuk secara efektif
3.Membantu pasien untuk
berlatih batuk secara
efektif dan menarik nafas
dalam.
4.Menganjurkan untuk
minum dalam kondisi
hangat kurang lebih 2.500
ml/hari jika tidak ada
kontra indikasi.
Memberikan medikasi
obat ambroxol sirup 3x1,
transamin tablet 3x1,
dexametason 1 ampul/8
jam melalui intra vena dan
levofloxacin 500ml
drip/24 jam, nebulizer
ventolin 2,5ml/8 jam dan
nebulizer pulmicort
2ml/12 jam.
S:-Klien mengatakan sesak nafasberkurang.
-Klien mampu melakukan batuk efektif
O: TTV:TD=120/90mmHg HR= 83X/menit RR= 23x/menit T = 37,40C
- Sekret berwarna hijau kekuningan-kuningan
A: Tanda-tanda vital
belum stabil Suara nafas tambahan ronchi
P: Tindakan dilanjutkan: -Mengkaji tanda-
tanda vital. -Memberi obat
ambroxol 3x1 dan transamin tablet 3x1
-Memberi injeksi dexametason 1 amp/8 jam dan levofloxacin 500ml drip/24 jam melalui intra vena.
- Memberikan nebulizer ventolin 2,5ml/8 jam dan nebulizer pulmicort 2ml/12 jam.
Universitas Sumatera Utara
Hari/tanggal No. Dx
Implementasi Keperawatan
Evaluasi (SOAP)
Kamis, 11 Mei 2017
2. 1. Mengkaji fungsi pernapasan, mencatat kecepatan pernapasan dan perubahan tanda-tanda vital
2. Memberikan posisi semifowlerdan membantu klien latihan napas dalam dan batuk efektif
3. Memberikan terapi O2 dengan nasal canul sebanyak 2L sesuai instruksi dokter
S: - klien mengatakan sesak nafas berkurang
- Klien mengatakan nyeri di bagian dada berkurang
O: TTV:TD=120/90mmHg HR= 83X/menit RR= 23x/menit T = 37,40C
- Suara nafas tambahan ronchi
- Klien nyaman dengan posisi semifowler
- Skala nyeri 2
A: - pernapasan klien tidak dalam batas normal
P: Tindakan dilanjutkan -mengkaji TTV -memberikan posisi
semifowler -memberikan terapi O2
melalui nasal canul sebanyak 2L
Universitas Sumatera Utara
Hari/tanggal No.Dx
Implementasi Keperawatan Evaluasi (SOAP)
Kamis, 11 Mei 2017
3. 1.Mendokumentasikan status
nutrisi pasien, serta mencatat
turgor kulit, berat badan saat
ini, dan riwayat nausea/vomit
atau diare.
2.Menganjurkan makan sedikit
tapi sering dengan diet TKTP
3.Menganjurkan keluarga untuk
membawa makanan dari rumah
terutama yang disukai oleh
pasien dan kemudian makan
bersama pasien jika tidak ada
kontraindikasi
4. mengkolaborasi pemberian
terapi multivitamin
S: Klien mengatakan napsu makannya sudah bertambah.
O:-Porsi makanan sisa
sedikit. (berat badan masih tetap) -BB:43kg -Turgor kulit baik
A: Masalah teratasi
sebagian. P: Tindakan
dilanjutkan; -memberikan Vit K 1 ampul dan Vit C tablet 3x1 -menganjurkan makan sedikit tapi sering