ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn S DENGAN MASALAH UTAMA GANGGUAN PERFUSI JARINGAN CEREBRAL TIDAK EFEKTIF PADA STROKE DI IGD RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Tugas PraktikProgram Prpfesi Ners Stase Kegawatdaruratan Disusun oleh : AGUNG ADI ARYONO A21100397 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG 2013
16
Embed
Asuhan Keperawatan Pada Tn s Dengan Masalah Utama Gangguan Perfusi Jaringan Cerebral Tidak Efektif
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
7/16/2019 Asuhan Keperawatan Pada Tn s Dengan Masalah Utama Gangguan Perfusi Jaringan Cerebral Tidak Efektif
Definisi gangguan perfusi jaringan: Pengurangan/penurunan dalam sirkulasi darah
ke perifer yang bisa menyebabkan gangguan kesehatan/ membahayakan kesehatan.
Gangguan perfusi jaringan serebral: Penurunan kadar oksigen sebagai akibat dari
kegagalan dalam memelihara jaringan ditingkat kapiler.
B. ETIOLOGI
Beberapa keadaan dibawah ini dapat menyebabkan stroke antara lain :
1. Thrombosis Cerebral
Thrombosis ini terjadi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi sehingga
menyebabkan iskemi jaringan otak yang dapa menimbulkan oedema dan
kongesti di sekitarnya.Thrombosis biasanya terjadi pada orang tua yang sedangtidur atau bangun tidur. Hal ini dapat terjadi karena penurunan aktivitas simpatis
dan penurunan tekanan darah yang dapat menyebabkan iskemi serebral.Tanda
dan gejala neurologis seringkali memburuk pada 48 jam sete;ah thrombosis.
Beberapa keadaandibawah ini dapat menyebabkan thrombosis otak :
a. Atherosklerosis
Atherosklerosis adalah mengerasnya pembuluh darah serta berkurangnya
kelenturan atau elastisitas dinding pembuluh darah. Manifestasi klinis
atherosklerosis bermacam-macam. Kerusakan dapat terjadi melalui
mekanisme berikut :
Lumen arteri menyempit dan mengakibatkan berkurangnya aliran darah.
Oklusi mendadak pembuluh darah karena terjadi thrombosis.
Merupakan tempat terbentuknya thrombus, kemudian melepaskan
kepingan thrombus (embolus)
Dinding arteri menjadi lemah dan terjadi aneurisma kemudian robek dan
terjadi perdarahan.
b. Hypercoagulasi pada polysitemia
Darah bertambah kental , peningkatan viskositas /hematokrit meningkat
dapat melambatkan aliran darah serebral.
c. Arteritis( radang pada arteri )
2. Emboli
Emboli serebral merupakan penyumbatan pembuluh darah otak oleh bekuan
darah, lemak dan udara. Pada umumnya emboli berasal dari thrombus di jantung
yang terlepas dan menyumbat sistem arteri serebral. Emboli tersebut berlangsung
7/16/2019 Asuhan Keperawatan Pada Tn s Dengan Masalah Utama Gangguan Perfusi Jaringan Cerebral Tidak Efektif
Kesadaran adalah pengetahuan penuh atas diri, lokasi dan waktu.
( Corwin, 2001 )
Penurunan kesadaran adalah keadaan dimanapenderita tidak sadar dalam arti tidak
terjaga / tidak terbangun secara utuh sehingga tidak mampu memberikan respons yang
normal terhadap stimulus.
Kesadaran secara sederhana dapat dikatakan sebagai keadaan dimana seseorang
mengenal / mengetahui tentang dirinya maupun lingkungannya.
( Padmosantjojo, 2000 )
Tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien tersebut adalah
Monitor stats respirasi.
Monitoring neurologi
Monitor ukuran, kesimetrisan dan reaksi pupil.Monitor tingkat kesadaran.
Monitor tingkat orientasi.
Monitor trend GCS
Monitor vital sign
Untuk tindakan keperawatan yang lain adalah memperhatikan perawatan kateter dan dan
personal higine. Pada pasien stroke sangat beser pengaruh dari orang lain dalam
perawatan dirinya. Untuk tindakan keperawatan yang dilakukan pada ruang IGD adalah
sudah tepat karena pasien tersebut berkaintan dengan terapi selanjutnya.
Pada khasus ini kesadaran klien dapat di nilai baik sehingga dapat di tegakkan masalah
keperawatan kerusakan mobilitas fisik karena adanya batasan karakteristik berikut :ditandai oleh: - Postur tubuh tidak stabil selama melakukan aktivitas rutin
- Keterbatasan kemampuan melakukan ketrampilan motorik kasar
- Tak ada koordinasi gerak
- Keterbatasan ROM
- Sulit berbalik
- Perubahan gaya berjalan
- Gerakan menjadi nafas pendek
- Usaha yang kuat untuk perubahan gerak
Dengan data klien tidak dapat mengerakkan semua tangan dan kaki.
Pemeriksaan diagnaostik stroke sudah sesuai dengan jurnal dan dapat membuktikan
adanya penelitian yang sudah dilakukannya. Untuk tanda tanda klinisnya sudah saya
tampilkan di atas. Dan untuk gambaran yang lain sebagai berikut :
Menurut (Doenges dkk, 1999) pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan pada
penyakit stroke adalah:
7/16/2019 Asuhan Keperawatan Pada Tn s Dengan Masalah Utama Gangguan Perfusi Jaringan Cerebral Tidak Efektif
1. Angiografi serebral: membantu menentukan penyebab stroke secara spesifik
seperti perdarahan, obstruksi arteri atau adanya titik oklusi/ ruptur.
2. CT-scan: memperhatikan adanya edema, hematoma, iskemia, dan adanya infark.
3. Pungsi lumbal: menunjukkan adanya tekanan normal dan biasanya ada thrombosis,
emboli serebral, dan TIA (Transient Ischaemia Attack) atau serangan iskemia otak
sepintas. Tekanan meningkat dan cairan yang mengandung darah menunjukkan adanya
hemoragik subarakhnoid atau perdarahan intra kranial. Kadar protein total meningkat
pada kasus thrombosis sehubungan dengan adanya proses inflamasi.
4. MRI (Magnetic Resonance Imaging): menunjukkan daerah yang mengalami
infark, hemoragik, dan malformasi arteriovena.
5. Ultrasonografi Doppler: mengidentifikasi penyakit arteriovena.
6. EEG (Electroencephalography): mengidentifikasi penyakit didasarkan pada
gelombang otak dan mungkin memperlihatkan daerah lesi yang spesifik.
7. Sinar X: menggambarkan perubahan kelenjar lempeng pineal daerah yang
berlawanan dari massa yang meluas, kalsifikasi karotis interna terdapat pada thrombosisserebral.
Pada pasien ini belum dilakukan pemeriksaan CT, EKG, MRI,RO karena tindakan
tersebut akan dilakukan di ruangan. Pada pasien tersebut sudah dapat ditegakkan
deagnaosa medis karena adanya gejala klinis yang jejas. Menurut Smeltzer & Bare
(2002) dan Price & Wilson (2006) tanda dan gejala penyakit stroke adalah kelemahan
atau kelumpuhan lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh, hilangnya sebagian
penglihatan atau pendengaran, penglihatan ganda atau kesulitan melihat pada satu atau
kedua mata, pusing dan pingsan, nyeri kepala mendadak tanpa kausa yang jelas, bicara
tidak jelas (pelo), sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat, tidak
mampu mengenali bagian dari tubuh, ketidakseimbangan dan terjatuh dan hilangnya pengendalian terhadap kandung kemih. Untuk pemeriksaan yang lain adalah sebagai
penunjang bukan hal yang utama dalam menegakkan diagnose.
7/16/2019 Asuhan Keperawatan Pada Tn s Dengan Masalah Utama Gangguan Perfusi Jaringan Cerebral Tidak Efektif