Top Banner
Disusun Oleh: IKA DEWI MURIYATI NIM: 12.1.14.1.011 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURABAYA TAHUN 2015 ASUHAN KEPERAWATAN RENAL CELL CARCINOMA (KANKER GINJAL)
35

Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Kanker Ginjal

Apr 21, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Kanker Ginjal

Disusun Oleh:

IKA DEWI MURIYATI

NIM: 12.1.14.1.011

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURABAYA

TAHUN 2015

ASUHAN KEPERAWATAN RENAL CELL CARCINOMA

(KANKER GINJAL)

Page 2: Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Kanker Ginjal

Page | 1

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Dalam Kidney Cancer Statistic yang bersumber dari World Cancer

Reaserch Fund International didapat bahwa kanker ginjal adalah kanker paling

umum kedua belas di dunia (posisi sendi dengan kanker pankreas), dengan

338.000 kasus baru didiagnosis pada tahun 2012. Jenis yang paling sering

kanker ginjal adalah kanker parenkim ginjal, yang menyumbang 80-90% dari

semua kanker ginjal primer. Rekening kanker pelvis ginjal untuk 10% sisanya.

Merokok adalah penyebab kanker parenkim ginjal. Asosiasi kuat untuk

kanker pelvis ginjal. Analgesik yang mengandung phenacetin adalah penyebab

kanker pelvis ginjal. Dialisis merupakan penyebab kanker ginjal, mungkin

melalui perannya dalam perkembangan penyakit cystic diperoleh ginjal.

Laporan Ahli Kedua Panel menilai bahwa ada bukti yang meyakinkan

bahwa kegemukan tubuh merupakan penyebab kanker ginjal. Hal ini tidak

mungkin bahwa kopi memiliki efek yang cukup besar, atau bahwa minuman

beralkohol memiliki efek yang merugikan, pada risiko kanker ini. Proyek

preventability sebagai bagian dari Laporan Kebijakan memperkirakan bahwa

sekitar 24% dari kasus kanker ginjal dapat dicegah di Amerika Serikat jika

setiap orang memiliki berat badan yang sehat. Perkiraan tersebut adalah sekitar

19% untuk Inggris, 13% untuk Brasil dan 8% untuk China.

Negara-negara dengan 20 teratas tingkat insiden tertinggi kanker ginjal

pada 2012 diberikan dalam tabel di bawah ini dapat dikelompokkan

berdasarkan: Kedua jenis kelamin (Pria dan Wanita). Republik Ceko memiliki

tingkat tertinggi kanker ginjal, diikuti oleh Lithuania dan Slovakia. Sekitar 59

persen dari kasus kanker ginjal terjadi di beberapa negara maju. Insiden

tertinggi kanker ginjal adalah di Amerika Utara dan Eropa; dan kejadian

Page 3: Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Kanker Ginjal

Page | 2

terendah di Afrika dan Asia. Tingkat peringkat Negara Age-Standarisasi per

100.000 (World).

Rank Country Age-Standardised Rate per

100,000 (World)

1 Czech Republic 16.7

2 Lithuania 13.2

3 Slovakia 12.5

4 United States of America 12.0

5 Estonia 11.7

6 Belarus 11.1

6 Slovenia 11.1

8 Latvia 10.9

9 Germany 10.6

10 Croatia 10.0

11 Israel 10.0

12 France (metropolitan) 9.7

13 Australia 9.5

14 Uruguay 9.4

15 Norway 9.3

15 Canada 9.3

17 Hungary 9.1

Page 4: Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Kanker Ginjal

Page | 3

18 Russian Federation 8.9

19 Iceland 8.8

20 The Netherlands 8.8

2. RUMUSAN MASALAH

2.1. Bagaimanakah laporan pendahuluan kanker ginjal?

2.2. Bagaimanakah teori asuhan keperawatan?

2.3. Bagaimanakah asuhan keperwatan pada klien dengan kanker ginjal?

3. TUJUAN

3.1. Tujuan Umum

3.1.1. Untuk mengetahui laporan pendahuluan kanker ginjal.

3.1.2. Untuk mengetahui teori asuhan keperawatan.

3.1.3. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada klien dengan kanker

ginjal.

3.2. Tujuan Khusus

3.2.1. Untuk mengetahui definisi kanker ginjal.

3.2.2. Untuk mengetahui etiologi kanker ginjal.

3.2.3. Untuk mengetahui manifestasi klinis kanker ginjal.

3.2.4. Untuk mengetahui patofisiologis kanker ginjal.

3.2.5. Untuk mengetahui klasifikasi kanker ginjal.

3.2.6. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostic kanker ginjal.

3.2.7. Untuk mengetahui penatalaksanaan kanker ginjal.

3.2.8. Untuk mengetahui komplikasi kanker ginjal.

3.2.9. Untuk mengetahui web of caution kanker ginjal.

3.2.10. Untuk mengetahui teori asuhan keperawatan.

3.2.11. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada klien dengan kanker

ginjal.

Page 5: Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Kanker Ginjal

Page | 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. DEFINISI

Cancer Kidney atau kanker ginjal tersusun dari kata cancer atau kanker yang

berarti istilah awam yang digunakan untuk menyatakan pelbagai bentuk

penyakit keganasan dan kidney atau ginjal yang berarti sepasang organ

retroperitoneal yang terletak pada dinding abdomen posterior dalam region

lumbalis, fungsi ginjal berhubungan dengan homeostasis, dan organ ini

memproduksi urine dan untuk mengekskresikan limbah seperti ureum,

mengendalikan keseimbangan elektrolit dan nilai pH. Ginjal juga memproduksi

renin serta eritropoitin yang terlibat dalam metabolism vitamin D. (Cristina

Brooker, edisi 31 tahun 2012)

Sebuah tumor ginjal adalah pertumbuhan abnormal dalam ginjal. Istilah

“massa”, “lesi” dan “tumor” sering digunakan secara bergantian. Tumor

mungkin jinak (non-kanker) atau ganas (kanker). Tumor ginjal yang solid bisa

jinak, tetapi bisa menjadi kanker lebih dari 80% seiring berjalannya waktu.

(American Urological Association, april 2014)

Carcinoma adalah tumor malignan yang tumbuh di jaringan eptel. Carcinoid

syndrome adalah syndrome klinis yang timbul setelah terjadi pertumbuhan dan

penyebaran tumor karsinoid yang mensekresikan 5-hidroksitripamin 5-HT

(yang juga disebut serotonin). Renal berhubungan dengan ginjal, Renal cortex

adalah bagian ginjal paling luar yang berwarna pucat dan berada dibawah

kapsula renis. (kamus keperawatan, tahun 2012)

2. ETIOLOGI

Penyebab kanker ginjal sampai sekarang masih belum diketahui namun ada

beberapa faktor yang dapat menjadi faktor pencetus, antara lain:

Page 6: Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Kanker Ginjal

Page | 5

2.1. Rokok

Salah satu zat yang terkandung dalam rokok adalah cadmium, dimana

cadmium sendiri bersifat karsinogenik yang apabila masuk dalam aliran

darah akan berikatan dengan natrium atau garam sehingga konsentrasi

darah menjadi meningkat yang berdampak pada peningkatan kerja ginjal

apabila itu terus terjadi dalam waktu yang lama maka akan menyebabkan

gagal ginjal kronik dan cadmium sendiri dapat merangsang pertumbuhan

sel kanker.

2.2. Von Hippel-lindau syndrome

Von hippel-lindau syndrome adalah kumpulan beberapa gejala yang

disebabkan oleh kerusakan atau disfungsi VHL (gen pengekang kanker)

dalam tubuh sehingga memicu perubahan sifat sel normal menjadi sel

kanker akibat proses yang ada dari dalam tubuh orang tersebut.

2.3. Obesitas.

2.4. Dialysis >5th pada gagal ginjal kronik

Dialysis berperan dalam proses metastases sel kanker.

2.5. Analgesic phenacethin

Phenacetin yang masuk dalam pembuluh darah bersifat kurang dapat

dilarutkan sehingga meningkatkan kinerja ginjal, terhambatnya proses

filtrasi menyebabkan penurunan laju filtrasi glomerus apabila hal ini terjadi

dalam waktu yang lama menimbulkan obstruksi atau kerusakan lumen

tubular dalam ginjal memicu pelepasan zat-zat vasoaktiv intrarenal tubular

dalam ginjal memicu pelepasan zat-zat vasoaktiv intrarenal yang

merangsang pertumbuhan sel endotel yang abnormal dan bersifat merusak.

2.6. Hipertensi

Hipertensi meningkatan produksi renin oleh apparatus jugstakglomerulus

yang memicu respon angiotensinaldosteron yang meningkatkan reabsorbsi

natrium serta air dalam tubulus renal yang mengakibatkan penurunan laju

filtrasi glomerulus apabila hal ini terjadi dalam waktu yang lama akan

mengakibatkan gagal ginjal sebelum akhirnya semakin parah hingga terjadi

perubahan sifat sel normal menjadi sel kanker.

2.7. Riwayat penyakit keturunan

Page 7: Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Kanker Ginjal

Page | 6

Riwayat penyakit keturunan terkait DNA-RNA yakni gen yang berfungsi

membawa informasi genetic yang dimiliki ke dua orang tua yang nantinya

akan diwariskan pada anak atau keturunannya.

3. MANIFESTASI KLINIS

Adapun Tanda dan gejala kanker ginjal dapat sulit dipahami. Oleh karena itu,

pada saat diagnosis sekitar 30% dari pasien memiliki penyakit lanjutan. Namun

ada beberapa tanda dan gejala pada pasien dengan kanker ginjal, seperti:

(American Urological Association, april 2014)

3.1. Classic Triad (3 tanda klasik)

gejala klasik bahwa pasien mengalami kanker ginjal yakni:

3.1.1. hematuria (40%)

3.1.2. nyeri pinggang (40%)

3.1.3. dan massa panggul (25%).

3.2. Apabila kanker telah mengalami metastasis maka akan menimbulkan

manifestasi klinis yang berbeda-beda tergantung tempat penyebarannya,

seperti:

3.2.1. Sesak nafas dan batuk darah bila bermetastasis pada paru.

3.2.2. Nyeri tulang atau fraktur bila bermetastasis pada tulang.

3.2.3. Kerusakan neurologis apabila bermetastase di otak.

3.3. Beberapa pasien positive kanker ginjal dapat timbul tanda dan gejala sama

seperti pada pasien dengan sindrom paraneoplastic, antara lain:

3.3.1. berat badan menurun

3.3.2. anorexia

3.3.3. hypertermi

3.3.4. anemia

3.3.5. hyperkalsemia

3.3.6. peningkatan laju sedimentasi sel darah merah

3.3.7. hipertensi dan disfungsi hati.

Page 8: Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Kanker Ginjal

Page | 7

4. PATOFISIOLOGI

Penyebab pasti terjadinya kanker ginjal hingga saat ini idiopatik,

namun ada beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya kanker ginjal seperti

rokok, faktor keturunan, obesitas, hipertensi, von helper-lindau syndrome,

dialysis >5th pada pasien gagal ginjal kronik, analgesik penasetin.

Untuk rokok (kandungan cadmium dalam rokok) masuk ke dalam

tubuh melalui air liur hingga masuk ke dalam pembuluh darah menyebabkan

vasokontriksi arteriol aferen dimana cadmium sendiri saling berikatan dengan

protein yang mengakibatkan konsentrasi dalam darah meningkat menyebabkan

penurunan LFG (Laju filtrasi glomerulus) apabila hal ini terjadi dalam waktu

yang lama menimbulkan obstruksi atau kerusakan lumen tubular dalam ginjal

memicu pelepasan zat-zat vasoaktiv intrarenal yang merangsang pertumbuhan

sel endotel yang abnormal dan bersifat merusak.

Jika faktor keturunan dan von helper-lindau syndrome terkait masalah

genetic yang menyebabkan tidak berfungsinya gen pengekang tumor (VHL)

sehingga menyebabkan peningkatan HIF yang merangsang peningkatan

angiogenesis dan menghasilkan produksi vascular-endotel growth homon &

platelet-derived growth hormone Peningkatan jumlah platelet dan hormone

eritropoetin Meningkatkan pembentukan sel darah baru dalam tubuh

Mengakibatkan produksi sitokin bertambah Menghasilkan GM-CSF

(granulocyte monocyte-citokinin stimulating hormone) Merangsang

pertumbuhan sel endotel yang abnormal dan bersifat merusak.

Hipertensi disebabkan karena adanya peningkatan produksi renin oleh

apparatus jugstakglomerulus yang memicu respon angiotensinaldosteron yang

meningkatkan reabsorbsi natrium serta air dalam tubulus renal tekanan pada

saat jantung memompa sehingga resistensi pembuluh darah arteri menyebabkan

vasokontriksi pembuluh darah arteri sehinga darah yang masuk ke ginjal

berkurang dan menyebabkan penurunan laju filtrasi glomerulus apabila hal ini

terjadi dalam waktu yang lama menimbulkan obstruksi atau kerusakan lumen

tubular dalam ginjal memicu pelepasan zat-zat vasoaktiv intrarenal yang

merangsang pertumbuhan sel endotel yang abnormal dan bersifat merusak.

Page 9: Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Kanker Ginjal

Page | 8

Phenacetin yang masuk dalam pembuluh darah bersifat kurang dapat

dilarutkan sehingga meningkatkan kinerja ginjal, terhambatnya proses filtrasi

menyebabkan penurunan laju filtrasi glomerus apabila hal ini terjadi dalam

waktu yang lama menimbulkan obstruksi atau kerusakan lumen tubular dalam

ginjal memicu pelepasan zat-zat vasoaktiv intrarenal tubular dalam ginjal

memicu pelepasan zat-zat vasoaktiv intrarenal yang merangsang pertumbuhan

sel endotel yang abnormal dan bersifat merusak.

5. KLASIFIKASI

Ada beberapa klasifikasi kanker ginjal antara lain:

5.1. Renal adenocarcinoma

Tipe kanker ini adalah kanker yang paling umum dari kanker ginjal yang

terjadi pada orang dewasa.

5.2. Transitional cell carcinoma

Tipe ini mempengaruhi renal pelvis, renal pelvis serupa kanker kanktyng

kemih.

5.3. Nefroblastoma (tumor wilms)

Tipe ini adalah yang paling umum dari kanker ginjal masa anak-anak.

Kanker ini berbeda dengan kanker ginjal orang dewasa dan memerlukan

perawatan yang berbeda pula

6. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Ketika diduga kanker ginjal dapat dilakukan pemeriksaan:

6.1. Pemeriksaan Radiologi (American Urological Association, april 2014):

6.1.1. USG

6.1.2. CT-Scan

6.1.3. MRI

6.1.4. Sinar-X dada

6.1.5. Nefrogram

6.1.6. Sonogram

6.1.7. Urogram IV.

6.2. Pemeriksaan Laboratorium: (Perawatan Kritis: Seri Panduan Klinis, 2009)

Page 10: Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Kanker Ginjal

Page | 9

6.2.1. Analisis urin

6.2.2. Pemeriksaan sel darah lengkap

6.2.3. Blood Gas Analysis

6.2.4. Pemeriksaan kimia darah lengkap dan koagulasi darah

6.2.5. Laju endap eritrosit

6.2.6. Kadar human chronic gonadotropin (HCG)

6.2.7. Kadar kortisol

6.2.8. Kadar renin

6.2.9. Kadar hormon adenokortikotropin.

7. PENATALAKSANAAN

Ada beberapa penatalaksanaan yang dapat direfrensikan untuk kanker ginjal

sesuai dengan letak dan ada tidaknya metastase sel kanker, antara lain:

7.1. Kanker yang terbatas pada ginjal

7.1.1. Pengangkatan kanker (nephrectomy)

7.1.1.1.Nefrektomi radikal

Nefrektomi radikal adalah pengangkatan ginjal, kelenjar

adrenal ipsilateral, jaringan sekitar, dan kadang, kelenjar

limfe sekitarnya. Akibat resiko kekambuhan pada ureter,

urektomi juga dapat dilakukan.

7.1.1.2.Nefrektomi parsial

Nefrektomi parsial adalah pengankatan bagian ginjal yang

mengandung sel kanker atau tumor, hal ini dilakukan apabila

seseorang hanya mempunyai satu ginjal ketika kanker sudah

mempengaruhi kedua ginjal maupun penderita yang ukuran

tumor ginjalnya kurang dari 4cm.

7.1.1.3.Nefrektomi simple

Nefrektomi simple adalah pengangkatan ginjal, pada

penderita kanker stadium 1.

7.1.2. Maligna ablation

7.1.3. Arterial Embolization

Page 11: Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Kanker Ginjal

Page | 10

Arterial embolization adalah tipe terapi local yang menyusutkan

tumor dan dilakukan sebelum tindakan pembedahan atau operasi.

Dengan cara memasukkan tabung sempit ke dalam pembuluh darah

kaki, tabung dialirkan keatas hingga sampai pembuluh darah arteri

utama ginjal yang menyediakan darah pada ginjal kemudian dokter

menyuntikan senyawa pada pembuluh darah untuk menghalangi

aliran darah ke ginjal.

7.2. Thrombus maligna (metastase kanker dalam vena ginjal atau vena cava)

7.2.1. Nephrectomy kemudian thrombus maligna diekstrak.

Nefrektomi dengan thrombus maligna diekstrak adalah operasi

pengangkatan bagian yang berubah menjadi sel kanker, dan

mengeluarkan gumpalan sel kanker yang mengikuti aliran darah

dengan cara kleping sisi kanan dan kiri pembuluh darah yang

terdapat gumpalan sel kanker di dalamnya, kemudian buat sayatan

pada pembuluh darah guna mengeluarkan thrombus keluar tubuh.

7.2.2. Embolisasi (untuk orang yang tidak tahan pembedahan)

Embolisasi adalah terapi local yang menyusutkan tumor dan

dilakukan sebelum tindakan pembedahan atau operasi. Dengan cara

memasukkan tabung sempit ke dalam pembuluh darah kaki, tabung

dialirkan keatas hingga sampai pembuluh darah besar yang

menyediakan darah dalam ginjal kemudian dokter menyuntikan

senyawa pada pembuluh darah untuk menghalangi aliran darah ke

ginjal.

7.3. Metastase kanker ke organ lain dapat dilakukan nephrectomy yang diikuti:

7.3.1. Terapi Biologi

Terapi sistemis atau terapi yang menggunakan senyawa-senyawa

yang berjalan dalam aliran darah, mencapai dan mempengaruhi sel-

sel seluruh tubuh, terapi biologi menggunakan kemampuan alamiah

tubuh atau system imun untuk melawan kanker.

7.3.2. Kemoterapi

Terapi sistematis dengan menggunakan obat-obatan. Obat-obatan

anti kanker memasuki aliran darah dan memasuki seluruh tubuh,

Page 12: Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Kanker Ginjal

Page | 11

meskipun berguna untuk kanker-kanker yang lain obat-obatan

tersebut telah menunjukan penggunaan yang teratas terhadap kanker

ginjal.

8. KOMPLIKASI

Ada beberapa kecenderungan komplikasi yang mungkin bisa terjadi yakni:

8.1. Thrombus maligna

8.2. Metastase sel kanker

8.2.1. Metastasis kelenjar getah bening regional

Metastase kelenjar getah bening regional adalah penyebaran sel-sel

kanker melalui system getah bening ke suatu simpul getah bening

yang berdekatan.

8.2.2. Metastasis jauh (penyebaran ke organ lain)

8.2.2.1.Paru-paru

Penyebara sel kanker pada paru-paru yang ditemukan lebih

dari satu simpul getah bening yang berdekatan atau kanker

telah menyebar ke tempat dalam tubuh lainnya.

8.2.2.2.Tulang

8.2.2.3.Kelenjar adrenal

Penyebaran sel kanker pada kelenjar adrenal melalui simpul

getah bening dalam jaringan berserabut.

8.2.2.4.Colon

Page 13: Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Kanker Ginjal

Page | 12

9. WOC

\

peningkatan produksi renin

oleh apparatus

jugstakglomerulus

Disfungsi von helper-lyndau (sel pengekang

kanker)

Phenacetin yg bersifat padat dan

sukar untuk dilarutkan masuk

dalam system peredaran darah

dalam ginjal

memicu pelepasan zat-zat vasoaktiv

intrarenal

menimbulkan obstruksi atau kerusakan

lumen tubular

Peningkatan kerja ginjal (dalam periodic)

Penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG)

Menghasilkan GM-CSF (granulocyte monocyte-

citokinin stimulating factor)

Produksi sitokinin bertambah

Pembentukan sel darah baru meningkat

Peningkatan jumlah platelet dan hormone

eritropoetin

Kontraksi pembuluh darah

arteri

Memicu produksi vascular-endotel growth

homon & platelet-derived growth hormone

Memicu respon

angiotensinaldosteron

Menyebabkan peningkatan hypoxia-inducble

factor (HIF)

Menghambat proses filtrasi ,

reabsorbsi dan ekskresi dalam

ginjal

Cadmium mengikat

kandungan protein dalam

darah

Rokok

Kandungan cadmium

dalam rokok masuk

dalam system peredaran

darah

Hypertensi Von Hellper-Lindau Syndrom Analgesik Penachetin

Page 14: Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Kanker Ginjal

Page | 13

RENAL CELL CARCINOMA

KANKER GINJAL

Stadium II

B3 (brain)

Pertumbuhan

sel kanker

dlm ginjal

Peningkatan

tekanan

intrarenal,

Menekan

saraf ginjal

Nyeri Kronis

Stadium III

B4 (Bladder) B5 (Bowel)

Pertumbuhan sel kanker menuju vena cava

kerusakan nefron ginjal, proses

filtrasi tidak sempurna, hematuri

Wajah Nampak ketakutan,

gelisah, kurangnya pengetahuan

Ansietas (kecemasan)

Sensasi ada benda asing dalam

abdomen, teraba masa pada

abdomen

Gangguan Rasa Nyaman

Stadium IV

Metastase sel kanker melalui pembuluh darah

B1 (Breathing)

Pada paru-paru

Sesak, pch,

nafas dalam

dangkal

Pada tulang

B6 (Bone)

Mudah fraktur,

radang sendi,

gerak terbatas

Gangguan

Mobilisasi

Pembuluh darah melebar

Gangguan

Pola Nafas

Pada Hati

B5 (Bowel) B2 (Blood)

Kerusakan jaringan

paru, pendarahan,

batuk darah

Mual,muntah,

anoreksia

Perdarahan

Nutrisi

kurang dari

kebutuhan

merangsang pertumbuhan sel endotel

yang abnormal dan bersifat merusak

Page 15: Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Kanker Ginjal

Page | 14

BAB III

TEORI ASUHAN KEPERAWATAN

1. PENGKAJIAN

Pengkajian adalah tahap awal dan dasar dalam proses keperawatan. Kegiatan dalam proses

pengkajian yakni pengumpulan data, adapun pembagian macam-macam data sebagai

berikut:

1.1. Data Dasar

Data dasar adalah seluruh informasi tentang status kesehatan klien, berikut format

pengkajian klien dengan kanker ginjal sesuai teori yaitu:

1.1.1. Identitas klien

Identitas klien berisikan nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan,

pekerjaan, status, penanggung jawab klien dan data demografi penanggung

jawab klien.

1.1.2. Keluhan utama

Keluhan utama pasien dengan kanker ginjal biyasanya nyeri pinggang

(tumpul/tajam)

P : Kecapean

Q : seperti dipukul benda tumpul/ ditusuk benda tajam

R : pinggang bawah

S : 4-5

T : intermitten

1.1.3. Riwayat penyakit sekarang

Pada pasien dengan diagnose kanker ginjal biyasanya tidak nampak gejala yang

signifikan sebelum masuk stadium 4 kecuali pada pasien yang melakukan check

rutin sehingga pasien tidak mengetahui dan menghiraukannya karena dikira

pegal-pegal atau nyeri sendi (encok) yang tidak membahayakan, sampai

akhirnya pasien mengalami nyeri pinggang yang tidak bisa ditahannya lagi

ataupun adanya darah dalam urin saat berkemih barulah pasien datang ke tempat

pelayanan kesehatan untuk meminta bantuan.

Page 16: Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Kanker Ginjal

Page | 15

1.1.4. Riwayat penyakit terdahulu

Terkadang pada pasien dengan von help-lyndau syndrome kemungkinan

menderita kanker ginjal namun pada pasien dengan kanker ginjal biyasanya

disertai hypertensi, obesitas, gagal ginjal kronik yang mengharuskan dialisa

selama lebih dari 5th terakhir bahkan pernah mempunyai riwayat operasi atau

pernah menderita penyakit kanker sebelumnya.

1.1.5. Riwayat kesehatan keluarga

Pada pasien dengan kanker ginjal biyasanya mempunyai garis keturunan

dengan hipertensi atau bahkan menderita penyakit kanker.

umur

Keterangan:

: laki-laki

: perempuan

: pasien

: pasien dg umur

: meninggal dunia akibat penyakit yang sama

: tinggal 1 rumah

1.1.6. Pola fungsi kesehatan

1.1.6.1. pola persepsi dan tata laksana kesehatan

pasien biyasanya tidak dapat menilai bahwa apa yang dideritannya

adalah kanker ginjal terkait kurangnya informasi dan tidak adanya

manifstasi klinis yang signifikan sebelum adanya metastase pada

stadium 4.

Page 17: Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Kanker Ginjal

Page | 16

1.1.6.2. pola nutrisi dan metabolism

Sebelum Sakit Saat Sakit

Frekuensi

Jenis

Porsi

Total kalori

Keluhan

1.1.6.3. pola eliminasi

1.1.6.3.1. pola eliminasi urin

Indikator Sebelum Sakit Saat Sakit

Frekuensi

Jumlah

Warna

Bau

Keluhan

1.1.6.3.2. pola eliminasi alvi

Inikator Sebelum Sakit Saat Sakit

Frekuensi

Konsistensi

Warna

Bau

Keluhan

1.1.6.4. pola aktivitas dan kebersihan diri

pada pasien awam yang belum mengetahui bahwa menderita kanker

ginjal biyasanya mudah capek saat beraktifitas dan letih.

1.1.6.5. pola istirahat tidur

pada pasien dengan kanker ginjal stadium awal dan belum ada metastase

mungkin tidak akan mempengaruhi pola istirahat tidur.

Dalam Batas

Normal

Penurunan

Nafsu dan Porsi

Makan

Dalam Batasan

Normal

Adanya darah

dalam urin saat

berkemih

Dalam Batasan

Normal

Dalam Batasan

Normal sebelum

adanya metastase

Page 18: Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Kanker Ginjal

Page | 17

1.1.6.6. pola kognisi dan persepsi sensori

pasien awam yang belum mengetahui bahwa dirinya menderita kanker

ginjal pada awalnya tidak mau dan tidak bisa menerima kenyataan yang

dialaminya.

1.1.6.7. pola konsep diri

pasien memberikan penolakan atas diagnose yang diberikan dan

menganggap bahwa dokternya yang salah mendiagnosa.

1.1.6.8. pola peran-berhubungan

pasien dengan kanker ginjal akan mempunyai respon pola peran

berhubungan dengan penyakit yang berbeda-beda pada masing-masing

individu.

1.1.6.9. pola mekanisme koping

pasien dengan kanker ginjal akan mempunyai mekanisme koping

berbeda-beda pada masing-masing individu terkait penyakit yang

dialaminya.

1.1.7. Pemeriksaan fisik

1.1.7.1. Status kesehatan umum (bergantung pada keluhan utama)

status kesehatan umum terdiri:

1.1.7.1.1.penampilan umum (dari segala sesuatu yang dapat dinilai dari

pengelihatan mata) biasanya pasien denga penderita kanker

ginjal personal hygine kurang karena keluhan atau gejala yang

dialami, pasien tampak merasa meringis karena nyeeri yang

diderita di bagian pinggang.

1.1.7.1.2.tingkat kesadaran/ gcs

pasien awam yang tidak mengetahui tentang penyakit kanker

ginjal biasanya tingkat kesadaran atau GCSnya yaitu 4-5-6

1.1.7.1.3.tanda-tanda vital seperti: (bergantung pada metastase dan

penyakit bawaan/ penyerta)

tekanan darah : ...... mmHg

frekuensi denyut nadi :......x/ menit

respiration rate : ….. x/ menit

suhu : ….. derajat celcious.

Page 19: Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Kanker Ginjal

Page | 18

1.1.7.2. Pemeriksaan persistem

pemeriksaan persistem meliputi:

1.1.7.2.1.Breathing/ B1 (system pernafasan)

Pada pasien dengan metastase pada paru-paru akan mengalami

dypsneu atau sesak nafas, tampak otot bantu nafas, pch, nafas

dalam dan dangkal serta batuk darah.

1.1.7.2.2.Blood/ B2 (system peredaran darah)

Tidak dapat terkaji

1.1.7.2.3.Brain/ B3 (system persyarafan)

Pada pasien dengan metastase ke otak maka akan muncul

kerusakan-kerusakan syaraf

1.1.7.2.4.Bladder/ B4 (system perkemihan)

Pasien dengan kanker ginjal stadium lanjut barulah Nampak

Nampak tanda-tanda klinis, adanya darah dalam urine saat

berkemih, nyeri punggung bawah.

1.1.7.2.5.Bowel/ B5 (system pencernaan)

Pasien dengan kanker ginjal stadium lanjut barulah nampak

tanda-tanda klinis, adanya rasa tidak nyaman di perut, teraba

massa atau benjolan di abdomen.

1.1.7.2.6.Bone/ B6 (system pergerakan, ekstremitas)

Setelah adanya metastase ke tulang barulah Nampak tanda ke

abnormalitasan pada system pergerakan seperti mudah fraktur

dan nyeri pada tulang.

1.1.8. Riwayat terapi:

Pada pasien dengan riwayat kanker atau tumor yang berulang pasti mempunyai

riwayat kemoterapi, pemeriksaan radiologi, biopsy, pembedahan untuk

pengangkatan jaringan kanker atau tumor atau riwayat radiasi. Dan pada pasien

dengan kanker ginjal yang disertai hipertensi pasti mempunyai riwayat terapi

obat anti-hipertensi, beta-blocker, anti-diuretik, anti adrenal yang harus

dikonsumsi rutin.

Page 20: Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Kanker Ginjal

Page | 19

2. DIAGNOSA

2.1. Analisa Data

DATA ANALISA MASALAH

DS:

pasien mengatakan

sesak,

DO:

pch (+)

nafas dangkal dan dalam

nampak otot bantu nafas

DS

pasien mengatakan jika

batuk pasti ada darah

DO

dari hasil rontgen dada

nampak adanya

kerusakan jaringan paru.

saat batuk terlihat ada

darah pada saputangan

pasien.

DS

pasien mengatakan

punggungnya nyeri saat

aktivitasnya banyak

DO

pasien nampak

menyeringai dan

memegangi

punggungnya

Metastase sel kanker

melalui pembuluh darah

ke paru

Menghambat kinerja

paru dalam proses

respirsi

Penurunan suplai

oksigen dalam tubuh

PCH, sesak, Nampak

otot bantu nafas

Metastase sel kanker

melalui pembuluh darah

ke paru

Kerusakan jaringan pada

paru-paru

Perdarahan massif

Batuk darah

Pembesaran sel kanker

dalam ginjal

Peningkatan tekanan

intrarenal

Penekan saraf dalam

ginjal

Gangguan Pola Nafas

Perdarahan

Nyeri Kronik

Page 21: Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Kanker Ginjal

Page | 20

P : saat banyak aktivitas

Q : seperti dipukul kayu

R : punggung bawah

S : 4-5

T : intermitten

Nyeri kronik

2.2. Diagnosa Keperawatan

2.2.1. Gangguan pola nafas b.d. metastases sel kanker ke paru, mengganggu proses

pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam paru, suplai oksigen menurun

sehingga tibul sesak, pch, nafas dangkal dan dalam.

2.2.2. Perdarahan b.d. metastases sel kanker ke paru yang menyebabkan kerusakan

jaringan paru sehingga mengalami batuk darah.

2.2.3. Nyeri Kronis b.d. pertumbuhan sel kanker dalam ginjal, peningkatan tekanan

intrarenal yang menekan saraf pada ginjal.

2.2.4. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. metastases el kanker pada hati

sehingga menyebabkan mual, muntah dan anoreksia.

2.2.5. Gangguan Mobilitas b.d. metastases sel kanker ke tulang yang menyebabkan

tulang mudah fraktur, peradangan pada sendi,

2.2.6. Gangguan Rasa Nyaman b.d. pembesaran masa tumor sehingga timbul sensasi

benda asing dalam abdomen.

2.2.7. Ansietas b.d. kurangnya pengetahuan, wajah klien ketakutan, gelisah.

2.3. Intervensi

NO DIAGNOSA

KEPERAWATAN

TUJUAN &

KRITERIA HASIL

INTERVENSI RASIONAL

1. Gangguan Pola

Nafas b.d.

metastases sel

kanker ke paru,

mengganggu

proses pertukaran

oksigen dan karbon

TUJUAN :

Dengan waktu 1 x

60 menit di harapkan

masalah gangguan

pola nafas dapat

teratasi, pasien dapat

1. observasi tanda-tanda

vital pasien

2. observasi penggunaan

otot bantu nafas cuping

hidung

1. dengan mengobservasi

tanda-tanda vital klien,

perawat dapat

mengetahuin keadaan

umum pasien melalui

TD,N,S,RR

Page 22: Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Kanker Ginjal

Page | 21

dioksida dalam

paru, suplai

oksigen menurun

sehingga tibul

sesak, pch, nafas

dangkal dan dalam.

bernafas secara

normal.

KRITERIA HASIL :

1. pasien dapat

bernafas secara

normal RR 18-20 x/

menit

2. pasien tidak

menggunakan otot

bantu nafas atau

cuping hidungh

3. pasien tampak

releks dalam

bernafas, tidak

terengah-engah.

3. ajarkan pada klien untuk

melakukan posisi semi

fowler

4. kolaborasi dengan

dokter dalam pemberian

therapi oksigenasi,

bronkodilator, obat per-

oral.

2. denga mengobservasi

penggunaan otot bantu

nafas cuping hidung,

perawat dapat

mengetahui bahwa

pasien benar mengalami

gangguan pola nafas

3. dengan mengajarkan

pasien untuk melakukan

posisi semi fowler,

pasien dapat bernafas

sedikit lebih baik

4. kolaborasi dengan

dokter dalam pemberian

therapi oksigen,

bronkhodilatot, obat per

oral dapat membantu

lebih cepat dalam

penyembuhan gangguan

pola nafas.

2. Perdarahan b.d.

metastases sel

kanker ke paru

yang menyebabkan

kerusakan jaringan

paru sehingga

mengalami batuk

darah.

TUJUAN :

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan dalam 1

x 60 menit

perdarahan dapat

teratasi.

KRITERIA HASIL :

1. tidak ada darah

lagi saat pasien

batuk

1. mengobservasi tanda-

tanda vital pasien

2. observasi perdarahan

pada saat pasien batuk

3. ajarkan pasien untuk

menggunakan sarung

tangan saat sedang batuk

4. kolaborasi dengan tim

medis dalam pemberian

obat

1. dengan mengobservasi

tanda-tanda vital pasien,

perawat dapat

mengetahui keadaan

umum pasien melalui

TD,N,S,RR.

2. dengan mengobservasi

perdarah saat pasien

batuk, perawat dapat

melakukan tindakan

selanjytnya

Page 23: Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Kanker Ginjal

Page | 22

2. ekspresi pasien

tanpak sumringah

3. dengan mengajarkan

pasien saat batuk

menggunakan sarung

tangan, batuk darah tidak

terbuang kesembarang

tempat

4. kolaborasi dengan tim

medis dalam oemberian

obat dapat membantu

lebih cepat dalam proses

penyembuhan.

3. Nyeri Kronis b.d.

pertumbuhan sel

kanker dalam

ginjal, peningkatan

tekanan intrarenal

yang menekan

saraf pada ginjal.

TUJUAN :

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan dalam

waktu 1x 24 jam

nyeri dapat teratasi

KRITERIA HASIL :

1. ekspresi pasien

tampak sumringah

2. pasien pasien

mengatakan nyeri

berkurang

3. pasien mampu

mengendalikan nyeri

4. skala nyeri 0-3

1. observasi tanda-tanda

vital pasien

2. kaji tingkat skala nyeri

pasien

3. ajarkan klien untuk

nafas panjang, tehnik

distraksi dan relaksasi

4. ciptakan lingkungan

yang nyaman

5. kolaborasi dengan tim

medis dalam pemberian

obat analgetik.

1. dengan mengobservasi

tanta-tanda vital pasien,

perawat dapat

mengetahui keadaan

umum pasien melalui

TD,N,S,RR

2. dengan mengkaji

tingkat skala nyeri

pasien, perawat dapat

mengetahui seberapa

nyeri yang pasien

rasakan dan perawat

dapat segera melakukan

tindakan untuk

mengurangi rasa nyeri

pasien.

3. dengan mengajarkan

pasien untuk nafas

panjang dapat

mengurangi rasa nyeri

Page 24: Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Kanker Ginjal

Page | 23

4. dengan memberikan

lingkungan yang nyaman

dapat memberi

ketenangan dalam pasien

5. kolaborasi dengan tim

medis dalam pemberian

obat analgetik dapat

mengurangi rasanya

nyeri.

Page 25: Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Kanker Ginjal

Page | 24

BAB IV

KASUS PEMBELAJARAN

Pasien yang menjabat sebagai manager perusahaan asing dengan inisial Mr.X datang ke ruang

IGD rumah sakit tepat pukul 07:15 yang diantar anak pertamanya dengan muka menyeringai,

sambil berteriak kesakitan dan memegangi punggung bagian bawahnya. Anak mr.x mengaku

pada pukul 07:00 dia mendengar ayahnya berteriak dari dalam ruangan dan segera

menghampiri, setelah saya sampai dalam ruangan ayah sudah dengan keadaan yang kesakitan

yang seperti yang dilihat sekarang ini. Kemudian saya menyuruh supir mengantarkan kami ke

rumah sakit terdekat sampai akhirnya kami berada di IGD sekarang ini.

1. DATA DEMOGRAFI

Nama : Mr. X Tgl MRS : 19-8-1998

Umur : 69 th Jam MRS: 07:15

Jenis kelamin : Laki-laki No. MRS: 1907xx

Pekerjaan : Manager perusahaan asing

Suku/ Bangsa : Indonesia

Alamat : Indonesia

2. KELUHAN UTAMA

Nyeri di bagian punggung bawah

P : gerakan memutar

Q : seperti dihantam benda tumpul

R : di bagian punggung

S : skala 4-5

T : saat aktivitas.

3. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Selama 3 hari ini setelah pulang kerja punggung saya sangat sakit namun saya meminum

anti-nyeri dan sembuh, kemudian tadi pagi waktu saya menunggu meeting dengan iseng

memutar-mutarkan kursi untuk menghilangkan bosan punggung saya teramat sangat sakit

Page 26: Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Kanker Ginjal

Page | 25

hingga saya minta tolong pada sekretaris untuk mengantar saya ke rumah sakit dan

sekarang di IGD.

4. RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU

Pasien telah mengalami nyeri punggung bagian bawah selama 10th sejak umur 59th, pada

bagian lutut selama 2 bulan terakir sakit apabila digerakan.

5. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Penyakit keturunan: hipertensi

69th

Keterangan:

: laki-laki

: perempuan

: pasien

: pasien dg umur

: tinggal 1 rumah

6. PEMERIKSAAN

Tingkat kesadaran : composmentis

Keadaan umum : penampilan bersih, raut muka menyeringai sambil

memegangi punggungnya.

6.1. Tanda-tanda Vital

TD : 150/ 100 mmHg

Nadi : 105x/ menit

Suhu : 36,5 oC

Page 27: Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Kanker Ginjal

Page | 26

RR : 20x/ menit

6.2. Pemeriksaan Persistem

Breathing/ B1

cuping hidung (-), otot bantu nafas (-), RR: 20x/ menit teratur, sianosis mukosa bibir

(-), suara paru normal, bunyi nafas vesikuler.

Blood/ B2

CRT: >2dt, HR: 105x/ menit, TD = 150/100 mmHg, sianosis perifer (-), akral dingin.

Brain/ B3

Masih dalam batasan normal

Bladder/ B4

Teraba massa di abdomen, nyeri tekan, intake cairan: 1500ml/ hr, output: 900ml urin/

hr, warna urin kuning pekat, bau amoniak.

Bowel/ B5

Bising usus 6x/menit, BAB: rutin 1x sehari setiap pagi dengan konsistensi lunak

berbentuk, bau khas, pasien mengatakan ada yang mengganjal perut saya.

Bone/ B6

Terjadi keterbatasan gerak di kaki kiri, nyeri tekan di lutut kiri, ROM: , Kekuatan Otot:

,Crepitasi (-), kalor (+), kemerahan (+), inflamasi (+).

6.3. Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan foto radiografi

CT scan foto polos terdapat perkembangan sel yg abnormal dan tidak simestris pada

ginjal.

Pemeriksaan laboratorium

Analisis gas darah ( pH ↑, PCO2 ↓, HCO3 ↓)

6.4. Riwayat terapi : tidak pernah

7. ANALISA DATA

Data Analisa Data Masalah

DS :

Adanya pertumbuhan sel

endotel yang abnormal

Nyeri Kronik

Page 28: Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Kanker Ginjal

Page | 27

Pasien mengatakan

punggung belakang saya

sakit seperti dihantam

balok kayu.

DO :

P : gerakan memutar

Q : seperti dihantam

benda tumpul

R : di bagian punggung

S : skala 5-6

T : saat aktivitas.

dan bersifat merusak

dalam ginjal

Mengakibatkan

peningkatan tekanan

intrarenal

Nyeri kronik (yang

dialami lebih dari 6

bulan)

DS:

Pasien mengatakan

banyak pikiran terkait

pekerjaan.

DO:

TD = 150/100mmHg

HR = 105x/menit

CRT > 2dt

Adanya stressor dari luar

yang terlalu besar

Vasokonstriksi pembuluh

darah

Mengakibatkan tekanan

darah meningkat

Hipertensi

DS :

Lutut saya sakit saat

berjalan ataupun

digerakkan selama 2

minggu ini.

DO :

Keterbatasan gerak

ROM

Adanya inflamasi pada

sendi lutut

Mengakibatkan

penurunan fungsi sendi

Terjadi keterbatasan

gerak

Intoleransi aktivitas

Intoleransi Aktivitas

Page 29: Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Kanker Ginjal

Page | 28

8. DIAGNOSA KEPERAWATAN

8.1. Nyeri kronis b.d. peningkatan tekanan intrarenal akibat pertumbuhan abnormal sel

endotel ginjal dan bersifat merusak.

8.2. Hipertensi b.d. vasokontriksi pembuluh darah.

8.3. Intoleransi aktivitas b.d. inflamasi sendi lutut, keterbatasan gerak.

9. INTERVENSI

DIAGNOSA

KEPERAWATAN

INTERVENSI RASIONAL

Nyeri kronis b.d.

peningkatan tekanan

intrarenal akibat

pertumbuhan abnormal

sel endotel ginjal dan

bersifat merusak.

1. Observasi TTV

2. Kaji skala nyeri

3. Ajarkan teknik

relaksasi

4. Kolaborasi dengan

dokter dalam

pemberian therapi

anti-nyeri

5. Konsultasikan dengan

dokter dalam

melakukan

pemeriksaan radiologi

ulang

Dengan mengetahui

TTV kita dapat

mengetahui kondisi

seseorang secara global

dan kita dapat

memantau hasil dari

tindakan yang kita

berikan

Dengan mengetahui

skala nyeri perawat

dapat mengetahui

tingkat nyeri yang

pasien rasakan dan

perawat dapat segera

melakukan tindakan

untuk mengurangi rasa

nyeri pada pasien.

Dengan teknik relaksasi

diharapkan klien lebih

rileks sehingga

Page 30: Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Kanker Ginjal

Page | 29

mengurangi tekanan

stressor dalam produksi

histamine sehingga

nyeri dapat berkurang

Dengan pemberian anti-

nyeri dapat mengurangi

rasa sakit yang dialami

klien

Dengan adanya

pemeriksaan radiologi

ulang kita dapat

mengetahui

perkembangan penyakit

sehingga memberikan

acuan terhadap

bagaimana kita

memberikan tindakan

medis, jenis terapi

Hipertensi b.d.

vasokonstriksi

pembuluh darah

1.Observasi TTV

2.Observasi CRT

3.Kaji adanya sianosis

perifer

4.Konsultasikan dengan

dokter dalam

melakukan

pemeriksaan EKG

5.Konsultasikan dengan

dokter dalam

pemberian therapi obat

Dengan mengetahui

TTV kita dapat

mengetahui kondisi dan

kita dapat memantau

hasil dari tindakan yang

kita berikan

Dengan melakukan

CRT kita dapat

mengetahui normalnya

sirkulasi darah

Dengan kita mengkaji

adanya sianosis perifer

Page 31: Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Kanker Ginjal

Page | 30

oral penurun tekanan

darah jangka pendek

kita dapat mengetahui

bahwa perifer

kekurangan oksigen

Dengan pemeriksaan

EKG kita dapat

mengetahui lebih

banyak tentang keadaan

jantungnya sehingga

kita tahu penyebab

terjadinya peningkatan

tekanan darah dengan

begitu dapat membantu

dalam pemberian terapi

Dengan pemberian obat

oral penurun tekanan

darah jangka pendek

dapat menstabilkan

tekanan darah sehingga

mengurangi keparahan

Intoleransi aktivtas b.d.

inflamasi sendi lutut,

keterbatasan gerak

1.Observasi tanda-tanda

inflamasi

2.Kaji kekuatan otot dan

ROM

3.Informasikan klien

untuk bed rest

4.Kolaborasi dengan

dokter dalam

pemberian obat

Dengan mengetahui

TTV kita dapat

mengetahui kondisi dan

kita dapat memantau

hasil dari tindakan yang

kita berikan

Dengan mengetahui

kekuatan otot dan ROM

kita dapat

mengembalikan dan

memulihkan

kemampuanya untuk

bergerak/dapat

Page 32: Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Kanker Ginjal

Page | 31

melakukan aktifitas

sehari-hari

Dengan bedrest untuk

mengontrol aktifitas dan

dapat mempercepat

proses penyembuhan

pada pasien

Dengan melakukan

kolaborasi dapat

memantau kesehatan

dan untuk proses

penyembuhan

10. IMPLEMENTASI

DIAGNOSA

KEPERAWATAN

IMPLEMENTASI EVALUASI

Nyeri kronis b.d.

peningkatan tekanan

intrarenal akibat

pertumbuhan abnormal

sel endotel ginjal dan

bersifat merusak.

1.Melakukanpemeriksaan

TTV

TD: 150/ 100 mmHg

Nadi: 105x/ menit

Suhu: 36,5 oC

RR: 20x/ menit

2.Mengkaji skala nyeri

Skala nyeri 4-5

3.Mengajarkan teknik

relaksasi, dengan nafas

dalam melalui hidung

dan keluarkan perlahan

lewat mulut

S:

Klien mengatakan

punggungnya sudah tidak

sakit lagi.

O:

Skala nyeri 0-1

Ekspresi klien tak lagi

menyeringai

A:

Masalah teratasi

P:

Intervensi dihentikan

Page 33: Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Kanker Ginjal

Page | 32

4.Kolaborasi dengan

dokter dalam pemberian

therapi anti-nyeri

Hipertensi b.d.

vasokonstriksi pembuluh

darah

1. Mengobservasi TTV

TD : 150/100 mmHg

Nadi : 105x/menit

Suhu : 36,5 oC

RR : 20x/menit

2. Mengobservasi CRT 2

detik.

3. Mengkaji adanya

sianosis pada perifer,

perifer merah muda.

4. Mengkonsultasikan

dengan dokter dalam

melakukan tindakan

pemeriksaan EKG.

5. Kolaborasi dengan

dokter dalam

pemberian therapi obat

oral penurun tekanan

darah jangka pendek.

S:

Klien mengatakan pusing

sudah berkurang.

O:

TD : 120/90 mmHg

Nadi : 80 x/menit

S : 36,5 oC

RR : 20x/menit

CRT 2 detik

Perifer merah muda

Ekspresi klien tampak

sumringah.

A :

Masalah teratasi

P :

Intervensi dihentikan.

Intoleransi aktivtas b.d.

inflamasi sendi lutut,

keterbatasan gerak

1. Mengobservasi tanda-

tanda inflamasi.

2. Mengkaji kekuatan

otot dan ROM.

3. Memberitahu klien

untuk bed rest.

S :

Klien mengatakan sudah

dapat beraktifitas seperti

biasa.

O :

Klien sudah dapat

melakukan personal

Page 34: Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Kanker Ginjal

Page | 33

4. Kolaborasi dengan

dokter dalam

pemberian obat.

hygine tanpa di bantu

dengan keluarga.

A :

Masalah teratasi

P :

Intervensi di hentikan

Page 35: Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Kanker Ginjal

Page | 34

BAB V

PENUTUPAN

1. KESIMPULAN

Dalam Kidney Cancer Statistic yang bersumber dari World Cancer Reaserch

Fund International didapat bahwa kanker ginjal adalah kanker paling umum kedua belas

di dunia (posisi sendi dengan kanker pankreas),

Negara-negara dengan 20 teratas tingkat insiden tertinggi kanker ginjal pada

2012 diberikan dalam tabel di bawah ini dapat dikelompokkan berdasarkan: Kedua

jenis kelamin (Pria dan Wanita). Republik Ceko memiliki tingkat tertinggi kanker

ginjal, diikuti oleh Lithuania dan Slovakia. Sekitar 59 persen dari kasus kanker ginjal

terjadi di beberapa negara maju.

2. SARAN

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis

akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber

- sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.