i ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.M DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN : KEJANG DEMAM DI RUANG MAWAR RSUD BANYUDONO BOYOLALI KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Tuga-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan Disusun Oleh : AFIF WIBISONO J 200 120 056 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015
15
Embed
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.M DENGAN GANGGUAN …eprints.ums.ac.id/34194/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfaktivitas, memperoleh catatan dan laporan diagnostik, ... gangguan kebutuhan nutrisi:
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.M DENGAN
GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN : KEJANG DEMAM
DI RUANG MAWAR RSUD BANYUDONO BOYOLALI
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Guna Melengkapi Tuga-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk
Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan
Disusun Oleh :
AFIF WIBISONO
J 200 120 056
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. M DENGAN KEJANG DEMAM
DI RUANG MAWAR RSUD BANYUDONO BOYOLALI
(Afif Wibisono, 2015, 56halaman)
Abstrak
Latar belakang : Kejang demam merupakan kelainan neurologis yang paling
sering ditemukan pada anak, karena bangkitan kejang demam berhubungan
dengan usia, tingkatan suhu serta kecepatan peningkatan suhu, termasuk faktor
hereditas juga memiliki peran terhadap bangkitan kejang demam dimana pada
anggota keluarga penderita memiliki peluang untuk mengalami kejang lebih
banyak dibandingkan dengan anak normal. Kejang demam adalah bangkitan yang
terjadi akibat kenaikan suhu tubuh (suhu rectal lebih dari 38°C), disebabkan suatu
proses ekstrakranium
Metode : Penulis menggunakan metode deskripsi, adapun sampelnya adalah An.
M, data ini diperoleh dengan cara yaitu : wawancara, pemeriksaan, observasi
aktivitas, memperoleh catatan dan laporan diagnostik, bekerjasama dengan teman.
Hasil : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari diagnosa yang
muncul 3 yaitu : Hipertermi berhubungan dengan Proses penyakit, gangguan
kebutuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang
tidak adekuat, resiko terjadinya kejang berulang berhubungan dengan Hipertermi.
Kesimpulan : Kerjasama antar tim kesehatan dan pasien atau keluarga sngat
diperlukan untuk keberhasilan asuhan keperawatan pada pasien sehingga masalah
keperawatan pasien mengenai hipertermi, kebutuhan nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh, resiko terjadinya kejang berulang dapat dilaksanakan dengan
baik dan masalah dapat teratasi
Kata kunci : Kejang Demam, hipertermi, gangguan nutrisi.
NURSING CARE TO An. M WITH FEBRILE SEIZURES IN THE
MAWAR ROOM OF RSUD BANYUDONO BOYOLALI
(Afif Wibisono, 2015, 56 pages)
Abstrack
Background: Febrile seizure is a neurological disorder that is most commonly
found in children, because of the rise of febrile seizures associated with age, level
of temperature and speed of temperature increase, including hereditary factors
also have a role in the rise of febrile seizures where the patient's family members
have the opportunity to experience seizures more than the normal children. febrile
seizures are seizures that occur due to the increase in body temperature (rectal
temperature over than 38oC), due to a process extra cranium.
Method: The author uses the method of description, while the sample is An M,
the data obtained by ways: interview, examination, activities observation,
obtaining records and diagnostic reports, cooperates with friends.
Results: After the act of nursing for 3 days diagnoses that appeared three are:
hyperthermia associated with the disease, impaired nutritional needs: less than
body requirements related to the inadequate intake, the risk of recurrent seizures
associated with hyperthermia.
Conclusion: Cooperation between the health team and the patient or family is
indispensable for the success of nursing care to patients so that the patients
nursing problems regarding hyperthermia need nutrition: less than body
requirements, the risk of recurrent seizures can be executed properly and the
problem can be resolved in part.
Keywords: Seizures Fever, hyperthermia, nutritional deficiencies, the risk of
recurrent seizures.
A. LATAR BELAKANG
Kejang demam terjadi pada 2-4% anak berumur 6 bulan–5 tahun.
Kejadian kejang demam di amerika serikat, amerika selatan, dan eropa
barat diperkirakan 2-4%. Dalam 25 tahun terakhir terjadinya kejang
demam lebih sering terjadi pada saat anak berusia ± 2 tahun (17-23 bulan).
(Kadafi,2013)
Di Indonesia dilaporkan angka kejadian kejang demam 3-4% dari
anak yang berusia 6 bulan–5 pada tahun 2012-2013. Di provinsi Jawa
Tengah mencapai 2-3% dari anak yang berusia 6 bulan–5 tahun pada
tahun 2012-2013. (Depkes Jateng,2013)
Berdasarkan data yang ada diruang mawar RSUD Banyudono, pada
2014 di bulan november dan desember terdapat 7 kasus kejang demam dan
ditahun 2015 selama 5 bulan terakhir terdapat 18 kasus kejang demam.
Dari kejadian itu dapat dilihat adanya peningkatan kejang demam dalam 1
tahun terakhir.
B. TINJAUAN TEORI
Kejang demam ialah perubahan aktifitas motorik atau behavior yang
berisfat proksimal dan dalam waktu terbatas akibat dari adanya aktifitas
listrik abnormal di otak yang terjadi karena kenaikan suhu tubuh
(Widagdo, 2012). Menurut Judha (2011), bangkitan kejang pada bayi dan
anak disebabkan oleh kenaikan suhu badan yang tinggi dan cepat, yang
disebabkan oleh infeksi
diluar susunan saraf pusat misalnya : tonsillitis, ostitis media akut,
bronchitis.
C. TINJAUN KASUS
Pasien bernama An.M umur 1 tahun berjenis kelamin laki – laki
tempat tinggal di Boyolali. Diagnosa medis Kejang Demam.
Keluhan Utama, pasien panas, suhu : 37,90 C.
Riwayat Kesehatan Sekarang, Ibu pasien mengatakan anaknya demam
(suhu tidak terkaji) sejak tanggal 15 April 2015 sore, kemudian oleh
ibunya dibawa ke Bidan dan mendapat obat (nama obat tidak di ketahui
karna ibu lupa), demam pasien tidak turun. Pada waktu malam hari jam
22.00 wib pasien mengalami kejang ± 1 menit lalu oleh ibu pasien di bawa
ke IGD RSUD Banyudono Boyolali. Hasil S: 37,90
C, N:120 x/menit,
RR:32 x/menit. Setelah itu dirawat diruang Mawar RSUD Banyudono.
Data Fokus
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
Ibu mengatakan anaknya sering
menangis.
Ibu pasien mengatakan anaknya
panas .
Ibu pasien mengatakan anaknya
susah makan dan nafsu makan
menurun.
Ibu pasien mengatakan anaknya
Lemes
Ibu pasien mengatakan khawatir
anaknya mengalami kejang lagi
Pasien tampak lemah dan lemas,
sering menangis, badan teraba
panas.
TTV :
RR : 45X/menit
S: 39,90C
N : 135X/menit
Makan sedikit-sedikit 2-3 sendok
saja.
BB sblm 10kg BB sekarang: 9kg
Pasien sebelumnya kejang 1x
selama ±1menit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermi b.d Proses penyakit
2. Gangguan kebutuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d