ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA Bpk B DENGAN GASTRITIS DI DESA
SAMBIROTO KABUPATEN MOJOKERTO
Nama kelompok:Ayu MalasariArifianti FauziahAdi Nurul
Khamidah
Soal trigger case lansia dengan masalah fisik2. Bpk, B (65 th )
mengeluh tidak enak makan , makan apa saja tidak ada rasannya ,
sulit menelan, perut perih,terasa penuh dan kenyang walaupun belum
makan , Bpk B semakin turun berat badannya . Bapak B menyanyakan
kepada perawat apa yang terjadi pada saya ? Apakah saya terus
mengalami hal ini ? Apa yang harus saya lakukan ? Berdasarkan
pengetahuan saudara tentang proses terjadinnya masalah pencernaan
dan proses menua , jelaskan apa yang anda sampaikan pada Bpk B
tersebut .lakukan analisis ,tentukan masalah keperawatan dan
tindakan apa yang akan anda ajarkan!1.1 Konsep Lansia 1.1.2
Definisi 1. Lansia adalah seseorrasarkanang yang mencapai usia 60
tahun keatas (menurut UU No. 13 tahun1998 )2. Lansia merupakan
lanjutan dari usia dewasa ( Dra. Ny. Jos Madani; Nugroho, 2000 )3.
Lansia merupakan seseorang yang berdasarkan karakteristik sosial
masyarakat yang menganggap bahwa orang telah tua jika menunjukkan
ciri- ciri fisik seperti rambut beruban, kerutan kulit, dan
hilangnya gigi ( menurut Reimer et al ( 1999 ); stanley and Beare
(2007)1.1.3 Batasan Lansia1. Menurut WHO, Lansia digolongkan
berdasarkan usia kronologis atau biologis dibagi menjadi 4 kelompok
yakni :a. Middle Age ( usia pertengahan ), antara usia 45 59
tahunb. Elderly ( lanjut usia ), antara usia 60 74 tahunc. Old (
lanjut usia tua ), antara usia 75 90 tahun d. Very old ( usia
sangat tua ), diatas 90 tahun 2. Menurut Prof. Dr. Koesmanto
Setyonegoro, lansia dikelompokkan menjadi :a. Elderly adulhood (
usia dewasa muda ) yakni 18 atau 20 25 tahunb. Middle years ( usia
dewasa penuh ), antara 25-60 tahun atau 65 tahunc. Geriatric age (
lanjut usia ), antara lebih dari 65 tahun atau 70 tahu, kelompok
ini terbagi lagi menjadi : Young old ( antara usia 70 75 tahun )
Old ( antara usia 75 80 tahun ) Very old ( antara usia lebih dari
80 tahun )3. Menurut Dra. Jos Masdani (Psikolog UI), lansia
merupakan kelanjutan dari usiadewasa yang dibagi menjadi empat
bagian, yaitu :a. Fase iuventus, antara 25 -40 tahunb. Fase
verilitas, antara40 -50 tahunc. Fase prasenium, antara 55 65
tahund. Fase senium, lebih dari 65 tahun 1.1.4 Tugas Perkembangan
Lansia Seiring tahap kehidupan, lansia memiliki tugas perkembangan
khusus. Hal ini dideskripsikan oleh Burnside (1979), Duval (1977),
dan Havighurst (1953) dikuti oleh Potter parry (2005). Tujuh
kategori utama tugas perkembangan lansia meliputi :1. Menyesuaikan
terhadap penurunan kekuatan fisik dan kesehatan n Lansia harus
menyesuaikan dengan perubahan fisik seiring terjadinya penuaan
sistem tubuh, perubahan penampilan dan fungsi. Hal ini tidak
dikaitkan dengan penyakit, tetapi hal ini adalah normal. Bagaimana
meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit dengan pola sehat.2.
Menyesuaikan terhadap masa pensiun dan penurunan pendapatan Lansia
umunya pensiun dari pekerjaan purna waktu, dan oleh karena itu
mungkin perlu untuk menyesuaikan dan membuat perubahan karena
hilangnya peran bekerja. Bagaimanapun, karena pensiunan ini
biasanya telah diantisipasi, seseorang dapat berencana kedepan
untuk berpartisipasi dalam konsultasi atau aktivitas sukarela,
mencari minat dan hobi baru, dan melanjutkan pendidikan meskipun
kebanyakan lansia diatas garis kemiskinan, sumber financial secara
jelas mempengaruhi permasalahan dalam pensiun.Sekarang ini orang
yang pensiun akan memunyai ketergantungan sosial, financial, selain
juaga kehilangan prestise, kewibawaan, peranan- peranan sosial, dan
sebagainya, yang kan merupakan stress bagi orang orang tua
tadi.
3. Menyesuaikan terhadap kematian pasangan Mayoritas lansia
dihadapkan pada kematian pasangan, teman, dan kadang anaknya.
Kehilangan ini sering sulit di selesaikan, apalagi bagi lansia yang
menggantungkan hidupnya dari seseorang yang meninggalkanya dan
sangat berarti bagi dirinya. Membantu lansia melalui proses
berduka, dapat membantu mereka menyesuaikan diri terhadap
kehilangan.4. Menerima diri sendiri sebagai kelompok Beberapa
lansia kesulitan untuk menerima diri sendiri selama penuaan. Mereka
dapat memperlihatkan ketidakmampuannya sebagai koping dengan
menyangkal penurunan fungsi, meminta cucunya untu tidak memanggil
mereka nenek atau menolak meminta bantuan dalam tugas yang
menempatkan keamanan mereka pada resiko yang besar.5.
Mempertahankan kepuasan pengaturan hidup Lansia dapat mengubah
rencana kehidupannya. Misalnya, kerusakan fisik dapat mengharuskan
pindah ke rumah yang lebih kecil dan untuk seorang diri. Beberapa
masalah kesehatan lain mungkin mengharuskan lansia untuk tinggal
denga keluarga atau temannya. Perubahan rencana kehidupan bagi
lansia mungkin membutuhkan periode penyesuaian yang lama selama
lansia memerlukan bantuan dan dukungan profesional perawatan
kesehatan dan keluarga.6. Mendefinisikan ulang hubungan dengan anak
yang dewasaLansia sering memerlukan penetapan hubungan kembali
dengan ank- anaknya yang telah dewasa. Masalah keterbalikan peran,
ketergantungan, konflik, perasaan bersalah, dan kehilangan
memerlukan pengenalan dan resolusi.7. Menentukan cara untuk
mempertahankan kualitas hidup Lansia harus belajar menerima
aktivitas dan minat baru untuk mempertahankan kualitas hidupnya.
Seseorang yang sebelumnya aktif secara sosial sepanjang hidupnya
mungkin merasa relatif mudah untuk bertemu orang baru dan mendapaat
minat baru. Akan tetapi, seseorang yag introvent dengan sosialisasi
terbatas, mungkin menemui kesulitan bertemu orang baru selama
pensiun.1.1.5 TIPE-TIPE LANSIA1. Tipe Arif dan bijaksanaKaya dengan
pengalaman. Dapat menyesuaikan diri dengan perubahan zaman
sertamempunyai kesibukan dan bersikap ramah, rendah hati,
sederhana, dermawan,memenuhi undangan dan seringkali menjadi
panutan.2. Tipe MandiriMampu mengganti kegiatan yang hilang dengan
yang baru. Selektif dalam mencari pekerjaan, teman pergaulan, serta
memenuhi undangan.3. Tipe Tidak puasMengalami konflik lahir batin
karena proses penuaan. Biasanya akibat darikehilangan kecantikan,
daya tarik jasmani, kekuasaan, status sosial, teman yangdisayangi
dll.4. Tipe BingungKaget dikarenakan kehilangan kepribadian,
mengasingkan diri, minder, menyesal, pasif, acuh.Berdasarkan
karakter, pengalaman hidup, lingkungan fisik, mental, dan
sosoknya,tipe lansia dikelompokkan sebagai berikut: Optimis,
santai, dan riang Konstruktif Ketergantungan Defensif Militan dan
serius Marah dan frustasiTipe kepribadian lanjut usia, menurut
Kuntjoro 2002 sebagai berikut : Biasanya sifat-sifat stereotip para
lansia sesuai dengan pembawaanya pada waktumuda berikut adalah
beberapa tipe yang dikenal:a. Tipe Kepribadian KonstruktifOrang ini
memiliki integritas baik, dapat menikmati hidup, toleransi tingg,
humorise, fleksibel dan tahu diri dan .dapat menikmati proses menua
.mengalami dan menjalani masa pensiun dengan senangh.menghadapi
masa akhir dengan tenangb. Tipe Kepribadian MandiriPada tipe ini
ada kecenderungan mengalami post power sindrome, apalagi jika pada
masa lansia tidak diisi dengan kegiatan yang dapat memberikan
otonomi.c. Tipe Kepribadian TergantungTipe ini biasanya sangan
dipengaruhi kehidupan keluarga, apabila kehidupan keluarga selalu
harmonis maka pada masa lansia tidak bergejolak, tetapi jika
pasangan hidup meninggal maka pasangan yang ditinggalkan akan
menjadi sedih yang mendalam. Tipe ini lansia senang mengalami
pensiun, tidak punya inisiatif, pasif tapi masih tahu diri dan
masih dapat diterima oleh masyarakat.d. Tipe Kepribadian
BermusuhanLanjut usia pada tipe ini setelah memasuki lansia tetap
merasa tidak puas dengan kehidupanya, banyak keinginan yang tidak
diperhitungkan sehingga menyebabkan kondidi ekonominya menurun.
Mereka menganggap orang lain yang menyebabkan kegagalan, selalu
mengeluh dan curiga. Menjadi tua dan tidak ada yang dianggap baik,
takut mati dan iri hati dengan yang muda.e. Tipe Kepribadian
defensiveTipe ini selalu menolak bantuan, emosinya tidak
terkontrol, bersifat kompulsif aktif. Mereka takut menjadi tua dan
tidak menyenangi masa pensiun.f. Tipe Kepribadian Kritik diriPada
lansia tipe ini umumnya terlihat sengsara, karena perilakunya
sendiri sulit dibantu orang lainatau cenderung membuat susah
dirinya. Selalu menyalahkan diri, tidak memiliki ambisi dan merasa
korban dari keadaan. 1.1.6 MITOS M ITOS LANSIA1. Kedamaian dan
ketenanganLanjut usia dapat santai menikmati hasil kerja dan jerih
payahnya dimasa muda dan dewasanya, badai dan berbagai goncangan
kehidupan seakan akan sudah berhasil dilewati.Kenyataan:Sering
ditemui stres karena kemiskinan dan berbagai keluhan serta
penderitaan karena penyakita. Depresib. Kekhawatiranc. Paranoidd.
Masalah psikotik2. Mitos konservatisme dan kemunduranPandangan
bahwa lanjut usia pada umumnya:a. Konservatifb. Tidak Kreatifc.
Menolak inovasid. Berorientasi ke masa silame. Merindukan masa
laluf. Kembali ke masa kanak kanakg. Susah berubahh. Keras kepalai.
CerewetKenyataan:Tidak semua lanjut usia bersikap dan berpikiran
demikian.3. Mitos BerpenyakitLanjut usia dipandang sebagai masa
degenerasi biologis, yang disertai oleh berbagai penderitaan akibat
bermacam peyakit yang menyertai proses menua (lanjut usia merupakan
masa berpenyakit dan kemunduran).Kenyataan:a. Memang proses penuaan
disertai dengan menurunya daya tahan tubuh dan metabolisme,
sehingga rawan terhadap penyakit.b. Tetapi banyak penyakit sekarang
yang dapat dikontrol dan diobati.4. Mitos senilitisLanjut usia
dipandang sebagai masa pikun yang disebabkan oleh kerusaka bagian
otak (banyak yang tetap sehat dan segar). Banyak cara untuk
menyesuaikan diri terhadap perubahan daya ingat.5. Mitos tidak
jatuh cintaLanjut usia tidak lagi jatuh cinta dan gairah pada lawan
jenis tidak ada.Kenyataan:Perasaan cemas dan emosi setiap orang
berubah sepanjang masa. Perasaan cinta tidak berhenti hanya karena
mejadi lanjut usia.6. Mitos AseksualitasAda pandangan bahwa lanjut
usia, hubungan seks itu enurun, minat dorongan, kebutuhan dan daya
seks berkurang.Kenyataan:Menunjukkan bahwa kehidupan seks pada
lanjut usia normal saja. Memang frekuensi hubungan seksual menurun,
sejalan dengan meningkatnya usia, tetapi masih tetap tinggi.7.
Mitos ketidakproduktifanLanjut usia dipandang usia tidak
produktif.Kenyataan: Tidak demikian, banyak lanjut usia yang
mencapai kematangan, kemantapan dan produktifitas mental dan
material.2.1 Konsep Gastritis1.ANATOMI FISIOLOGI LAMBUNG
(GASTER)
LambungMerupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk
seperti kandang keledai.Terdiri dari 3 bagian, yaitu : Kardia.
Fundus. Antrum.Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan
melalui otot berbentuk cincin (sfinter), yang bisa membuka dan
menutup. Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya kembali
isi lambung ke dalam kerongkongan.Lambung berfungsi sebagai gudang
makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan
dengan enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3
zat penting : Lendir Lendir melindungi sel-sel lambung dari
kerusakan oleh asam lambung. Setiap kelainan pada lapisan lendir
ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya
tukak lambung. Asam klorida (HCl) Asam klorida menciptakan suasana
yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna memecah protein.
Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang
terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri. Prekursor
pepsin (enzim yang memecahkan protein)
2. PENGERTIAN GASTRITIS Gastritis adalah peradangan pada mukosa
lambung yang dapat bersifat akut kronik, difus atau local(Soepaman,
1998).Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Arif
Mansjoer, 1999).Gastritis adalah radang mukosa lambung
(Sjamsuhidajat, R, 1998).Gastritis merupakan suatu keadaan
peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang dapat bersifat akut,
kronis, difus atau lokal (Patofisiologi, Sylvia A Price hal
422)Berdasarkan pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa
Gastritis merupakan inflamasi mukosa lambung yang dapat bersifat
akut, kronik, difus atau lokal.3. ETIOLOGIa. Gastritis
AkutMerupakan inflamasi akut dari dinding lambung, biasanya
terbatas pada mukosanya saja. i. Gastritis eksogen akut, disebabkan
faktur dari luar yang terdiri dari beberapa bagian: Gastritis
eksogen akut yang simple, disebabkan oleh :~ Makanan dan minuman
panas yang dapat merusak mukosa lambung, seperti rempah-rempah,
alcohol dan sebagainya.~ Obat-obatan seperti, digitalis, iodium,
SF, kortison, dsb. Gastritis akute korosiva, disebabkan oleh:~
Obat-obatan seperti : Analgetik, Anti inflamasi, antibiotik dsb.~
Bahan kimia dan minuman yang bersifat korosif, bahan alkali yang
kuat seperti, soda, kaustik, (non-hydroxide) korosif sublimat.
ii. Gastritis endogen akut, disebabkan kelainan dalam tubuh yang
terdiri dalam beberapa bagian : 1. Gastritis infektiosa akut,
disebabkan oleh toxin atau bakteri yang beredar dalam darah dan
masuk ke jantung, misalnya morbili, dipteri , variola dsb.2.
Gastritis egmonos akute, di sebabkan oleh invasi langsung dari
bakteri pirogen pada dinding lambung, seperti streptococcus,
stpilacoccus dsb.
b. Gastritis KronisMerupakan suatu inflamasi kronik yang terjadi
pada waktu lama pada permukaan mukosa lambung, penyebabnya belum
diketahui secara langsung, namun diduga disebabkan oleh :1.Bakteri,
infeksi stapilococcus (akute) mungkin pada akhirnya akan menjadi
kronis.2.Infeksi lokal, infeksi pada sinus, gigi dan post nasal
dapat menimbulkan gastritis.3.Alkohol dapat menyebabkan kelainan
pada mukosa lambung.4.Faktor, psikologis dapat menimbulkan
hipersekresi asam lambung. 4. PATOFISIOLOGIBahan-bahan makanan,
minuman, obat maupun zat kimia yang masuk kedalam lambung
menyebabkan iritasi atau erosi pada mukosanya sehingga lambung
kehilangan barrier (pelindung). Selanjutnya terjadi peningkatan
difusi balik ion hidrogen. Gangguan difusi pada mukosa dan
penngkatan sekresi asam lambung yang meningkat / banyak. Asam
lambung dan enzim-enzim pencernaan. Kemudian menginvasi mukosa
lambung dan terjadilah reaksi peradangan.Demikian juga terjadi
peradangan dilambung karena invasi langsung pada sel-sel dinding
lambung oleh bakteri dan terinfeksi. Peradangan ini termanifestasi
seperti perasaan perih di epigastrium, rasa panas / terbakar dan
nyeri tekan.Spasme lambung juga mengalami peningkatan diiringi
gangguan pada spinkter esophagus sehingga terjadi mual-mual sampai
muntah. Bila iritasi / erosi pada mukosa lambung sampai pada
jaringan lambung dan mengenai pembuluh darah. Sehingga
kontinuitasnya terputus dapat mennimbulkan hematemesis maupun
melena.
5.MANIFESTASI KLINIS (TANDA DAN GEJALA)a. Gastritis Akut i.
Gastritis Akute Eksogen Simple :~ Nyeri epigastrik mendadak.~
Nausea yang di susul dengan vomitus.~ Saat serangan pasien
berkeringat, gelisah, sakit perut, dan kadang disertai panas serta
tachicardi.~ Biasanya dalam 1-2 hari sembuh kembali.
ii. Gastritis Akute Eksogen Korosiva :~ Pasien kolaps dengan
kulit yang dingin.~ Tachicardi dan sianosis.~ Perasaan seperti
terbakar, pada epigastrium.~ Nyeri hebat / kolik.
iii. Gastritis Infeksiosa Akute :~ Anoreksia ~ Perasaan tertekan
pada epigastrium.~ Vumitus.~ Hematemisis
iv. Gastritis Hegmonos Akute :~ Nyeri hebat mendadak di
epigastrium. ~ Neusia.~ Rasa tegang pada epigastrium. ~ Vomitus.~
Panas tinggi dan lemas ~ Tachipneu.~ Lidah kering sedikit ekterik.
~ Tachicardi~ Sianosis pada ektremitas. ~ Diare.~ Abdomen lembek. ~
leukositosis 2. Gastritis Kronisa. Gastritis Superfisialis~ Rasa
tertekan yang samar pada epigastrium. ~ Penurunan BB.~ Kembung /
rasa penuh pada epigastrium. ~ Nousea.~ Rasa perih sebelun dan
sesudah makan. ~ Terasa pusing.~ Vomitus.b. Gastritis Atropikan~
Rasa tertekan pada epigastrium. ~ Anorexia.~ Rasa penuh pada perut.
~ Nousea.~ Keluar angin pada mulut. ~ Vumitus.~ Mudah tersinggung.
~ Gelisah.~ Mulut dan tenggorokan terasa kering. c. Gastritis
Hypertropik Kronik~ Nyeri pada epigastrium yang tidak selalu
berkurang setelah minum susu.~ Nyeri biasanya timbul pada malam
hari.~ Kadang disertai melena.
6. KOMPLIKASI1. Perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA)
berupa hematemesis dan menelan, dapat berakhir sebagai syak
hemoragik. Khusus untuk perdarahan SCBA, perlu dibedakan dengan
tukak peptik. Gambaran klinis yang diperhatikan hamper sama. Namun
pada tukak peptik penyebab utamanya adalah infeksi Helicobakter
pytori, sebesar 100% pada hikak duodenum dan 60-90% pada tikak
lambung. Diagnosis pasti dapat di tegakkan dengan endoskopi.a.
Gastritis Akute- Perdarahan saluran cerna atas, hingga anemia dan
kematian.- Ulkus pada lambung.- Perforasi lambung.b. Gastritis
Kronis- Gangguan penyerapan Vitamin B12 karena atropi lambung dan
akan terjadi anemia pernisiosa.- Gangguan penyerapan zat besi.-
Penyempitan daearah fillorus.- Kanker lambung.
7. PROGNOSISInfeksi lambung pada umumnya mempunyai prognosis
ysng baik, gastritis akut dan Kronik tidak ada yang mati, kematian
di jumpai pada waktu perdarahan yang berat shock yang tidak
teratasi, efus, lambung yang berat dan infeksi, Kematian dapat juga
disebabkan oleh sepsis karena tindakan dan lingkungan rumah sakit
yang kurang baik dan bersih, kematian terjadi pada kasus berat
yaitu muncul pada komplikasi sistem saraf, kardiovaskuler,
pernapasan, darah dan organ lain. 8. PEMERIKSAAN PENUNJANGa.Darah
lengkap. f. Faecesb.Gastroscopy g. Biosi dan sitologic. Nasogastrik
aspiration.h.Endoscopyd.Angiografie visualization i.
Double-contraste. Semin-gastrin
9. PENATALAKSANAAN MEDISa. Gastritis Akut i. Gastritis Eksogen
Akute Simple~ Fase akute, istirahat total 1-2 hari.~ Hari I
sebaiknya jangan diberikan makan, setelah mual dan muntah
berkurang, coba berikan teh hangat dan air minum.~ Hari kedua
berikan susu hangat, benintton dengan garam terutama setelah banyak
muntah.~ Hari ketiga boleh makan bubur dan bisa makan lembek
lainnya.~ Kolaborasi medik : 1. Pemberian cairan.2. Antimentek
untuk mengurangi muntah ~ Sotatik.3. Anti spasmodik untuk
memperbaiki spasme otot.
ii. Gastritis Infektiosa Akute~ Pengaturan diet.~ Beri makanan
lembek dan tidak merangsang mual dan muntah.~ Kolaborasi medik :1.
Pemberian antibiotik untuk penanganan factor penyebab.2. Pembrian
anti spasmodik.
iii. Gastritis Hegmonos Akute.~ Pengaturan diet.~ Pada abses
lokal perlu dilakukan drainase.~ Pada pasien dengan hegmonos dispus
perlu gastriktomy.~ Kolaborasi medik :1. Antibiotik untuk
penanganan faktor penyebab.
b. Gastritis Kronis i. Gastritis Superfisialis.~ Istirahat yang
cukup.~ Pemberian makanan yang cair utuk penderita yang mengalami
erosi dan perdarahan sedikit.~ Makanan lembek untuk yang tidak
terjadi perdarahan.~ Kolaborasi medik : 1. Pemberian anti
spasmodic. ii. Gastritis Atropikan.~ Setelah makan sebaiknya
istirahat untuk mnecegah terjadinya neusea dan vumitus.~ Beri
makanan lembek dan porsi kecil tapi sering.~ Kolaborasi medik :1.
Pemberian anti spasmodik.2. Beri ekstrak hati, Vit. B12, dan zat
besi. iii. Gastritis Hypertropikan.~ Istirahat yang cukup.~ Hindari
merokok.~ Beri makanan cair dan lembek.~ Kolaborasi medik :1. Anti
spasmodik.3. Anti perdarahan k/p.1. Faktor predisposisi dan
presipitasiFaktor predisposisi adalah bahan-bahan kimia, merokok,
kafein, steroid, obat analgetik, anti inflamasi, cuka atau
lada.Faktor presipitasinya adalah kebiasaan mengkonsumsi alcohol
dan rokok, penggunaan obat-obatan, pola makan dan diet yang tidak
teratur, serta gaya hidup seperti kurang istirahat.2. Test
dignostik Endoskopi : akan tampak erosi multi yang sebagian
biasanya berdarah dan letaknya tersebar. Pemeriksaan Hispatologi :
akan tampak kerusakan mukosa karena erosi tidak pernah melewati
mukosa muskularis. Pemeriksaan radiology. Pemeriksaan laboratorium.
Analisa gaster : untuk mengetahui tingkat sekresi HCL, sekresi HCL
menurun pada klien dengan gastritis kronik. Kadar serum vitamin B12
: Nilai normalnya 200-1000 Pg/ml, kadar vitamin B12 yang rendah
merupakan anemia megalostatik. Kadar hemagiobi, hematokrit,
trombosit, leukosit dan albumin. Gastroscopy.Untuk mengetahui
permukaan mukosa (perubahan) mengidentifikasi area perdarahan dan
mengambil jaringan untuk biopsy
PENGKAJIANA. Struktur dan sifat keluarga1. Struktur keluarga a.
Biodata Nama :Bpk BUmur: 65 tahun Alamat: Ds sambiroto Agama :
Islam Pendidikan: SDJenis kelamin: Laki laki Suku: Jawa Status
Perkawinan: menikahTanggal Pengkajian: 11 agustus 2014b. Status
Kesehatan Saat iniBpk B mengatakan mengeluh tidak enak makan, makan
apa saja tidak ada rasannya, sulit menelan, perut perih, terasa
penuh dan kenyang walaupun belum makan.c. Riwayat kesehatan
dahuluBpk B mengatakan pernah mengalami penyakit yang sama dengan
yang dirasakan saat ini .d. Riwayat Kesehatan Keluarga Bpk B
mengatakan keluarganya tidak memiliki riwayat penyakit apapun.
e. Daftar nama anggota keluargaNoNama Hubungan keluarga Jenis
kelamin Umur Pendidikan terakhir Pekerjaan
1Bpk BBapakLaki laki65SDPetani
2Ny AIbu Perempuan 60SDIbu rumah tangga
3An FAnakPerempuan23SMAswasta
f. Sifat keluarga a. Pengambilan keputusan Bpk Bmengatakan
pengambilan keputusan ditentukan oleh Ny A bersama anaknya.b. Pola
aktifitas sehari-hariBpk B dapat melakukan aktivitas sehari- hari
secara mandiri, Ny S mengatakan kegiatan sehari-hari yang biasa
dilakukan yaitu kegiatan bekerja sebagai petani di ladang.1.
Istirahat dan tidurBpk B mengatakan biasanya tidur dari jam 9 malam
sampai jam 5 pagi, dan kadang-kadang tidur siang selama 2 jam.2.
Nutrisi Bpk B mengatakan mengeluh tidak enak makan , makan apa saja
tidak ada rasannya , sulit menelan, perut perih,terasa penuh dan
kenyang walaupun belum makan. makan 2x/hari dengan porsi tidak
habis.3. Personal hygieneBpk B mengatakan mandi 2x sehari setiap
hari.4. Sarana dan hiburan keluargaKeluarga biasanya menghabiskan
waktu luang dengan berkumpul dan menonton tv bersama.
B. Faktor Sosial, Budaya dan Ekonomi1. Pekerjaan Bpk B sekarang
masih bekerja sebagai petani tetapi usianya juga semakin tua.2.
PenghasilanPenghasilan kurang lebih Rp.200.000/bln3. Penentu
keuangan keluargaPenentu dalam keuangan keluarga adalah Bpk B 4.
Suku dan agamaSuku jawa dan beragama islam5. Peranan anggota
keluargaSetiap anggota keluarga mempunyai peran masing masing,
saling menghormati dan sabar disetiap cobaan yang menimpanya.C.
Faktor Lingkungan1. Kondisi rumahKondisi rumah permanen dengan luas
68 m2. Penerangan dan ventilasi Penerangan dan ventilasi cukup 3.
Persediaan air bersih Persedia air bersih berasal dari sumur
gali.4. Pembuangan sampah Mempunyai pembuangan sampah sendiri yang
terletak dibelakang rumah, setelah menumpuk dibakar.5. Pembuangan
air limbah Pembuangan air limbah langsung dibuang dikebun karena
tidak ada penampungan air kotor.6. Jamban Mempunyai 1 WC dan
memliki saluran sapitenk sendiri.
7. Letak lingkungan rumah Lingkungan rumah tidak jauh dari
tempat sarana transportasi dan pelayanan kesehatan8. Sarana
komunikasi dan transportasiDekat dengan sarana transportasi9.
Fasilitas pelayanan kesehatanDekat dengan pelayanan kesehatan
jaraknya 500 m dari rumah D. Riwayat Kesehatan Anggota
KeluargaNoNama Hubungan keluarga Jenis kelamin Umur Status
Kesehatan Imunisasi
1Bpk BBapakLaki-laki 65Gastritis-
2Ny AIbuPerempuan 60- -
3An FAnakPerempuan 23--
E. Pengkajian Psikososial1. PsikososialBpk B mengatakan dapat
bersosialisasi dengan tetangganya karena dengan bersosialisasi
dapat membina hubungan yang baik dengan orang lain. Status emosi
Bpk B stabil dan kooperatif saat diajak bicara. 2. Identifikasi :
-3. SpiritualBpk B mengatakan dalam beribadah semakin meningkat,
lebih banyak menghabiskan waktunya untuk beribadah F. Pengkajian
Psikologis1. Emosi : -2. Konsep diri : -3. Pola komunikasiBpk B
setiap hari berkomunikasi dengan tetangganya menggunakan bahasa
jawa, komunikasinya lancar dan jelas.
4. Pola interaksi Bpk B berinteraksi dengan baik setiap
dilakukan tanya jawab.5. Pola pertahanan diri: -G. Pengetahuan
keluarga tentang perubahan dan perkembangan keluargaH. Harapan
KeluargaBpk B berharap sekeluarga sehat walafiat, serta penyakit
gastritisnya sudah tidak kambuh lagi.I. Pemeriksaan Fisik (Head To
Toe)1) KepalaPada pemeriksaan kepala, tidak ditemukan kelainan,
bentuk kepala normal2)LeherPada leher tidak teraba adanya
pembesaran kelenjar tiroid (struma).3)MataKonjungtiva tidak
terlihat anemis, tidak ada katarak, penglihatan masih
baik.4)TelingaFungsi pendengaran cukup baik5) HidungTidak ada
kelainan yang ditemukan6)MulutTidak ada kelainan7)DadaPergerakan
dada terlihat simetris, suara jantung S1 dan S2 tunggal,tidak
terdapat palpitasi.8)Abdomen Pada pemeriksaan abdomen didapatkan
nyeri tekan serta perut terasa perih.skala
J. Pengkajian Fisik Klien LansiaIDENTITAS DIRI :Nama : Bpk
BUmur: 65 tahun Alamat: Ds sambiroto kab mojokertoAgama : Islam
Pendidikan: SDJenis kelamin: laki lakiSuku: Jawa Status Perkawinan:
menikahTanggal Pengkajian: 11 agustus 2014
a. NOKEPALAYATIDAKKETERANGAN
1.2.3.4.Sakit kepala Riwayat traumaPusing Gatal kulit kepala
b.NOMATAYATIDAKKETERANGAN
1.2.3.4.5.6.7.8.9.Perubahan penglihatan Kacamata Air mata
berlebihan PruiritusBengkakDiplopiaPandangan kaburFotophobia
Riwayat infeksi
c.NOTELINGAYATIDAKKETERANGAN
1.2.3.4.5.6.7.Perubahan pendengaran Keluaran
TinitusVertigoSensitifitas pendengaran Riwayat infeksiAlat
protesa
d. NOMULUT TENGGOROKANYATIDAKKETERANGAN
1.2.3.4.5.6.Sakit tenggorokan Lesi /ulkusSerak /perubahan
suaraKesulitan menelan Pendengaran gusiCaries gigi
e. NOLEHERYATIDAKKETERANGAN
1.2.3.4.Kekakuan Nyeri Benjolan /massaKeterbatan gerak
f.NOSITEM SARAF PUSATYATIDAKKETERANGAN
1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.Sakit kepala Kejang Sinkope /serangan
jatuhParalisis Paresis Masalah koordinasi Tremor /spasme
ParestesiaCedera kepala Masalah memori
g. NOSISTEM ENDOKRINYATIDAKKETERANGAN
1.2.3.4.5.6.7.8.Intoleransi panasIntoleransi dingin
GoiterPigmentasi kulitPerubahan rambutPoliphagia Polidipsi
Poliuri
h. NOSISTEM CARDIOVASKULERYATIDAKKETERANGAN
1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.Nyeri dadaPalpitasi Sesak nafasDispnoe
deffortDispnoe nokturalOrthopnoeMurmur Edema VarisesPerestesia
Perubahan warna kulit Kadang nyeri dada
i. NOSISTEM GASTROINTESTINALYATIDAKKETERANGAN
1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.Disphagia Nyeri ulu hati Mual /muntah
Hematemesis Perubahan nafsu makan Intoleran makanan Ikterus Diare
Konsultipasi Perdarahan rektum Haemoroid
Bpk B menderita gastritis
j. NOSISTEM INTEGUMENYATIDAKKETERANGAN
1.2.3.4.5.6.7.8.9.Lesi /luka Pruitus Perubahan pigmentasi
Perubahan tekstur Perubahan nevi Sering memar Perubahan rambut
Perubahan kuku Penonjolan tulang kalus
k.NOSISTEM HEMOPOETIKYATIDAKKETERANGAN
1.2.3.4.Perdarahan /memar abnormal Pembengkakan kelenjar limfe
Anemia Riwayat transfusi darah
l. NOSISTEM PERKEMIHAN YATIDAKKETERANGAN
1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.Disuria Frekwensi Menetes Ragu ragu
Dorongan Hematoria Poliuria Oliguria Nokturia Inkotinensia Batu
Infeksi
m. NOSISTEM MUSKULOKELETALYATIDAKKETERANGAN
1.2.3.4.5.6.7.8.9.Nyeri persendian Kekakuan Pembengkakan sendi
Deformitas Spasme Kelemahan ototMasalah cara berjalan Nyeri
pinggang Proteksi
L. Pengkajian Fungsional Pada Lansia1. Katz IndeksTermasuk
/kategori manakah kliena. Mandiri dalam makan, kontinensia,
menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah tempat dan mandi.b.
Mandiri semua kecuali salah satu dari fungsi di atas. c. Mandiri,
kecuali mandi + satu fungsi yang lain.d. Mandiri, kecuali
berpakaian, mandi dan satu fungsi lain.e. Mandiri, kecuali mandi,
berpakaian, ke toilet dan satu fungsi yang lain.f. Mandiri, kecuali
mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah tempat dan satu fungsi yang
lain.g. Ketergantungan untuk semua fungsi
Keterangan :- Mandiri : Berarti tanpa pengawasan, pengarahan
atau bantuan aktif dari orang lain- Ketergantungan artinya :
Apabila klien menolak melakukan fungsi tersebut /tidak mampu
melakukan fungsi tersebut2. Barthel IndeksTermasuk manakah klien
?NOKRITERIADENGAN BANTUANMANDIRIKETERANGAN
1Makan Frekuensi : Jumlah : Jenis :
2Minum Frekuensi :Jumlah : Jenis :
3Berpindah dari kursi ke tempat tidur, sebaliknya
4Personal toilet (Cuci muka, menyisir rambut, menggosok
gigi)Frekuensi :
5Keluar masuk toilet (Mencuci pakaian, menyeka tubuh)
6Mandi Frekuensi :
7Jalan dipermukaan datar
8Naik turun tangga
9Mengenakan pakaian
10Kontrol bowel (BAB)Frekuensi : Konsistensi :
11Kontrol bladder (BAK)Frekuensi :Jumlah :Warna :
12Olah raga /latihanFrekuensi : -Jenis :
13Reaksi pemanfaatan waktu luangFrekuensi :Jenis :
Total score
Jumlah skoring : a. 130 : Mandirib. 65 125: Ketergantungan
sebagianc. 60: Ketergantungan totalM. Pengkajian Status Mental
Lansia1. SPMSQ (Short Portable Mental Status
Questioner)Identifikasi tingkat kerusakan
intelektualNOPERTANYAANBENARSALAHKETERANGAN
1Tanggal berapa hari ini ?
2Hari apa sekarang ini ?
3Apa nama tempat ini ?
4Dimana alamat anda ?
5Berapa umur anda ?
6Kapan anda lahir (Min tahun lahir) ?
7Siapa presiden Indonesia sekarang ?
8Siapa presiden Indonesia sebelumnya ?
9Siapa nama ibu anda
10Kurani 3 dari 20 dan tetap lakukan pengurangan 3 dari setiap
angka baru (20 3,17 3, 14 3,11 3)
Total score
Interprestasi hasil : a. Salah 0 3 Fungsi intelektual utuh b.
Salah 4 5 Kerusakan intelektual ringan c. Salah 6 8 Kerusakan
intelektual sedangd. Salah 9 10 Kerusakan intelektual berat
2. MMSE (Mini Mental Status Exam)Identifikasi aspek kognitif
dari fungsi mentalASPEK KOGNITIFNILAI MAKSIMALNILAI
KLIENKRITERIAKETERANGAN
Orientasi waktu5Menyebut dengan benar : o
Orientasi ruang 5Dimana sekarang kita berada :o
Registrasi 3Sebutkan nama objek yang telah disebut oleh
pemeriksa : (Contoh)o Gelas o Sendok o Piring
Perhatian dan kalkulasi5Minta klien meyebutkan angka 100 15
sampai 5 kali : o 85 o 70o 55o 40o 25
Mengingat kembali3Minta klien untuk mengulangi 3 obyek pada no.
2 (Pada registrasi diatas)o Gelas o Sendok o Piring
Bahasa 9Tunjukan klien benda, tanyakan apa namanya : (Contoh)o
Jam tangan o Pensil Minta klien untuk mengulangi kata kata tidak
ada, jika dan atau tetapi.o Bila benar, 1 pointMinta klien untuk
mengikuti perintah berikut terdiri dari 3 langkah : o Ambil kertas
ditangan andao Lipat dua o Taruh di lantai Perintahkan klien dengna
menutup mata klien, untuk point seperti no. 1o Jam tangna
/PensilPerintahkan pada klien : o Menulis 1 kalimato Menyalin 1
gambar
Interprestasi nilai : 24 30 : Tidak ada gangguan kognitif18 23:
Gangguan kognitif sedang 0 17 : Gangguan kognitif beratKesimpulan :
N. Pengkajian Keseimbangan Untuk Klien Lansia1. Perubahan posisi
atau gerakan keseimbangan a.Bangun dari kursi (Analisa)b.Duduk ke
kursi (Analisa)c.Menahan dorongan pada sternum (Pemeriksaan
mendorong sternum klien perlahan lahan 3 kali, analisa)d.Mata klien
tertutup dengan pengkajian menahan dorongan pada sternum, bagaimana
penglihatan dan keseimbangannyae.Perputaran leher (Perintahkan
klien untuk memutarkan leher sesuai kemampuan, tanyakan yang
dirasakan klien setelah memutar leher)f.Gerakan menggapai sesuatu
(Analisa) g.Membungkuk (Perintahkan klien untuk mengambil obyek di
lantai, analisa)2. Komponen berjalan /gerakana.Perintahkan klien
untuk gerjalan ke tempat yang telah ditentukan (Jarak dekat,
analisa)b.Ketinggian langkah kaki (Mengangkat kaki pada saat
melangkah, analisa)c.Kontinuitas langkah kaki (Observasi dari
samping klien, analisa), langkah kaki konsisten
/tidakd.Kesimetrisan langkah (Observasi dari samping klien,
analisa), panjang langkah sama /tidake.Penyimpangan jalur pada saat
berjalan (Observasi dari belakang klien, analisa), berjalan pada
satu garis lurus /tidakf.Berbalik arah (Analisa, klien berhenti
/tidak sebelum berbalik arah)
O. Pengkajian Status Mental Klien Lansia (Analisa)1. Penampilan
:.2. Interaksi selama wawancara: Ada kontak mata saat di ajak
bicara 3. Persepsi perawat terhadap klien: 4. Pola konsep kehidupan
menurut klien : 5. Identifikasi kognitif dan fungsi mental : 6.
Orientasi tempat: Orientasi tempat baik 7. Orientasi waktu :
Orientasi waktu baik8. Orientasi orang: Orientasi orang baik.9.
Bahasa: Orientasi bahasa baik.
B. ANALISA DATA No.Data SenjangKemungkinan PenyebabMasalah
1.DS: Bpk.B mengatakan mengeluh tidak enak makan, sulit menelan,
perut perih, terasa penuh dan kenyang walaupun belum makan.DO: TD :
120/90 mmHg Nadi : 88 x/menit Suhu : 36oc RR : 24 x/menit BB turun
Bpk B tampak kesakitan dan memegangi perutnya. Nyeri tekan ,skala
nyeri 4 sedangObat-obatan,kafein,stress
Menurunnya barier lambung terhadap asam dan pepsin
Menyebabkan difusi kembali asam dan pepsin
Inflamasi mukosa lambung
Nyeri epigastrium
Gangguan rasa nyaman nyeri
2.DS: Mengatakan tidak mengerti tentang penyakit gastritis,
serta tidak mengetahui makanan baik dikonsumsiDO: Bpk B tampak
bingung, tentang makanan yang baik dikonsumsi dan cara pengobatan
untuk gastritis.Obat-obatan,kafein,stress
Kecemasan jaringan kritis,luka mukosa lambung
Defisit pengetahuan terjadinya kekambuhan
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota yang sakit
Kurang terpapar informasiKurangnya pengetahuan
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN1. gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan
dengan peradangan mukosa lambung2. kurangnya pengetahuan
berhubungan dengan kurang terpapar informasi
D. RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN Diagnosa
KeperawatanRencanaRasional
TujuanKriteria HasilIntervensi
gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan peradangan mukosa
lambung
Tujua umum: Nyeri berkurang / hilangSetelah dilakukan intervensi
dalam 3x kriteria hasil yang diharapkan: Bpk B melaporkan nyeri
berkurang / hilang Bpk B tampak tenang dan rileks
1. lakukan BHSP pada klien
2. observasi TTV, catat keluhan nyeri, waktu,lamanya atau
intensitas (skala 0-10)
3. Beri motivasi klien untuk makan teratur dan sedikit tapi
sering
4. Berikan teknik relaksasi pada klien1. Agar lebih mudah
melakukan tindakan keperawatan
2. Untuk mengetahui perkembangan px
3. makan teratur dapat menghindari kerusakan mukosa lambung
4. agar klien lebih nyaman