Asuhan Keperawatan Lansia dengan Stroke BAB 1 PENDAHULUAN Lansia adalah periode dimana organisme telah mencapai kemasakan dalam ukuran dan fungsi dan juga telah menunjukkan kemunduran sejalan dengan waktu. Ada beberapa pendapat mengenai “usia kemunduran” yaitu ada yang menetapkan 60 tahun, 65 tahun dan 70 tahun. Badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang menunjukkan proses menua yang berlangsung secara nyata dan seseorang telah disebut lanjut usia. Dari 19 juta jiwa penduduk Indonesia 8,5% mengalami stroke yaitu lansia. Stroke adalah suatu penyakit gangguan fungsi anatomi otak yang terjadi secara tiba-tiba dan cepat, disebabkan karena gangguan perdarahan otak. Insiden stroke meningkat secara eksponensial dengan bertambahnya usia dan 1,25 kali lebih besar pada pria dibanding wanita. Kecenderungan pola penyakit neurologi terutama gangguan susunan saraf pusat tampaknya mengalami peningkatan penyakit akibat gangguan pembuluh darah otak, akibat kecelakaan serta karena proses degenerative system saraf tampaknya sedang merambah naik di Indonesia. Walaupun belum didapat data secara konkrit mengenai hal ini. Faktor penyebab munculnya masalah ini adalah adanya perkembangan ekonomi dan perubahan gaya hidup terutama msayarakat perkotaan. Kemampuan masyarakat untuk memenuhi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Asuhan Keperawatan Lansia dengan Stroke
BAB 1
PENDAHULUAN
Lansia adalah periode dimana organisme telah mencapai kemasakan dalam ukuran
dan fungsi dan juga telah menunjukkan kemunduran sejalan dengan waktu. Ada beberapa
pendapat mengenai “usia kemunduran” yaitu ada yang menetapkan 60 tahun, 65 tahun
dan 70 tahun. Badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang
menunjukkan proses menua yang berlangsung secara nyata dan seseorang telah disebut
lanjut usia. Dari 19 juta jiwa penduduk Indonesia 8,5% mengalami stroke yaitu lansia.
Stroke adalah suatu penyakit gangguan fungsi anatomi otak yang terjadi secara tiba-
tiba dan cepat, disebabkan karena gangguan perdarahan otak. Insiden stroke meningkat
secara eksponensial dengan bertambahnya usia dan 1,25 kali lebih besar pada pria
dibanding wanita.
Kecenderungan pola penyakit neurologi terutama gangguan susunan saraf pusat
tampaknya mengalami peningkatan penyakit akibat gangguan pembuluh darah otak,
akibat kecelakaan serta karena proses degenerative system saraf tampaknya sedang
merambah naik di Indonesia. Walaupun belum didapat data secara konkrit mengenai hal
ini.
Faktor penyebab munculnya masalah ini adalah adanya perkembangan ekonomi dan
perubahan gaya hidup terutama msayarakat perkotaan. Kemampuan masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan hidup terlihat semakin mudah sehingga meningkatkan hasrat
mereka untuk terus berjuang mencapai tujuan dengan penuh persaingan dalam perjuangan
tersebut, benturan-benturan fisik maupun psikologis tidak pernah dipikirkan efek bagi
kesehatan jangka panjang. Usia harapan hidup di Indonesia kian meningkat sehingga
semakin banyak terdapat lansia. Dengan bertambahnya usia maka permasalahan
kesehatan yang terjadi akan semakin kompleks. Salah satu penyakit yang sering dialami
oleh lansia adalah stroke. Usia merupakan factor resiko yang paling penting bagi semua
jenis stroke.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Lansia
1. Definisi
Lansia adalah periode dimana organisme telah mencapai kemasakan dalam
ukuran dan fungsi dan juga telah menunjukkan kemunduran. Menurut Badan
kesehatan dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang menunjukkan
proses menua yang berlangsung secara nyata dan seseorang telah disebut lanjut
usia.
Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Menurut
James C. Chalhoun (2003) masa tua adalah suatu masa dimana orang dapat
merasa puas dengan keberhasilannya.
Sedangkan menurut Prayitno (2004) mengatakan bahwa setiap orang yang
berhubungan dengan lanjut usia adalah orang yang berusia 56 tahun ke atas, tidak
mempunyai penghasilan dan tidak berdaya mencari nafkah untuk keperluan pokok
bagi kehidupannya sehari-hari.
Menurut Saparinah (2003) lansia dimana berusia 55 sampai 65 tahun
merupakan kelompok umur yang mencapai tahap penisium, pada tahap ini akan
mengalami berbagai penurunan daya tahan tubuh atau kesehatan dan berbagai
tekanan psikologis. Dengan demikian akan timbul perubahan-perubahan dalam
hidupnya.
Dari berbagai penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa lanjut usia
merupakan periode di mana seorang individu telah mencapai kemasakan dalam
proses kehidupan, serta telah menunjukan kemunduran fungsi organ tubuh sejalan
dengan waktu, tahapan ini dapat mulai dari usia 55 tahun sampai meninggal.
2. Ciri-ciri Lansia
Menurut Hurlock (Hurlock, 2004) terdapat beberapa ciri-ciri orang lanjut usia,
yaitu :
a. Usia lanjut merupakan periode kemunduran
Kemunduran pada lansia sebagian datang dari faktor fisik dan faktor
psikologis. Kemunduran dapat berdampak pada psikologis lansia. Motivasi
memiliki peran yang penting dalam kemunduran pada lansia. Kemunduran
pada lansia semakin cepat apabila memiliki motivasi yang rendah, sebaliknya
jika memiliki motivasi yang kuat maka kemunduran itu akan lama terjadi.
b. Lanjut usia memiliki status kelompok minoritas
Lansia memiliki status kelompok minoritas karena sebagai akibat dari sikap
sosial yang tidak menyenangkan terhadap orang lanjut usia dan diperkuat oleh
pendapat-pendapat klise yang jelek terhadap lansia. Pendapat-pendapat klise
itu seperti : lansia lebih senang mempertahankan pendapatnya daripada
mendengarkan pendapat orang lain.
c. Perubahan peran
Perubahan peran tersebut dilakukan karena lansia mulai mengalami
kemunduran dalam segala hal. Perubahan peran pada lansia sebaiknya
dilakukan atas dasar keinginan sendiri bukan atas dasar tekanan dari
lingkungan.
d. Penyesuaian yang buruk pada lansia
Perlakuan yang buruk terhadap orang lanjut usia membuat lansia cenderung
mengembangkan konsep diri yang buruk. Lansia lebih memperlihatkan bentuk
perilaku yang buruk. Karena perlakuan yang buruk itu membuat penyesuaian
diri lansia menjadi buruk.
3. Cara Menjaga Hidup Sehat Pada Lansia
Cara hidup sehat adalah cara-cara yang dilakukan untuk dapat menjaga,
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan seseorang. Adapun cara-cara
tersebut adalah:
a. Makan makanan yang bergizi dan seimbang
Banyak bukti yang menunjukkan bahwa diet adalah salah satu faktor yang
mempengaruhi kesehatan seseorang. Dengan tambahnya usia seseorang,
kecepatan metabolisme tubuh cenderung turun, oleh karena itu, kebutuhan gizi
bagi para lanjut usia, perlu dipenuhi secara adekuat. Kebutuhan kalori pada
lanjut usia berkurang, hal ini disebabkan karena berkurangnya kalori dasar
dari kegiatan fisik. Kalori dasar adalah kalori yang dibutuhkan untuk
melakukan kegiatan tubuh dalam keadaan istirahat, misalnya : untuk jantung,
usus, pernafasan, ginjal, dan sebagainya. Jadi kebutuhan kalori bagi lansia
harus disesuaikan dengan kebutuhannya.
b. Minum air putih 1.5 – 2 liter
Air sangat besar artinya bagi tubuh kita, karena air membantu
menjalankan fungsi tubuh, mencegah timbulnya berbagai penyakit di saluran
kemih seperti kencing batu, batu ginjal dan lain-lain. Air juga sebagai pelumas
bagi fungsi tulang dan engselnya, jadi bila tubuh kekurangan cairan, maka
fungsi, daya tahan dan kelenturan tulang juga berkurang, terutama tulang kaki,
tangan dan lengan. Padahal tulang adalah penopang utama bagi tubuh untuk
melakukan aktivitas. Manfaat lain dari minum air putih adalah mencegah
sembelit. Untuk mengolah makanan di dalam tubuh usus sangat membutuhkan
air. Tentu saja tanpa air yang cukup kerja usus tidak dapat maksimal, dan
muncullah sembelit..
c. Olah raga teratur dan sesuai
Usia bertambah, tingkat kesegaran jasmani akan turun. Penurunan
kemampuan akan semakin terlihat setelah umur 40 tahun, sehingga saat lansia
kemampuan akan turun antara 30 – 50%. Oleh karena itu, bila usia lanjut ingin
berolahraga harus memilih sesuai dengan umur kelompoknya, dengan
kemungkinan adanya penyakit. Olah raga usia lanjut perlu diberikan dengan
berbagai patokan, antara lain beban ringan atau sedang, waktu relatif lama,
bersifat aerobik dan atau kalistenik, tidak kompetitif atau bertanding.
Olahraga yang sesuai dengan batasan diatas yaitu, jalan kaki, dengan
segala bentuk permainan yang ada unsur jalan kaki misalnya golf, lintas alam,
mendaki bukit, senam dengan faktor kesulitan kecil dan olah raga yang
bersifat rekreatif dapat diberikan. Dengan latihan otot manusia lanjut dapat
menghambat laju perubahan degeneratif.
d. Istirahat, tidur yang cukup
Sepertiga dari waktu dalam kehidupan manusia adalah untuk tidur.
Diyakini bahwa tidur sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan dan proses
penyembuhan penyakit, karna tidur bermanfaat untuk menyimpan energi,
meningkatkan imunitas tubuh dan mempercepat proses penyembuhan penyakit
juga pada saat tidur tubuh mereparasi bagian-bagian tubuh yang sudah aus.
Umumnya orang akan merasa segar dan sehat sesudah istirahat. Jadi istirahat
dan tidur yang cukup sangat penting untuk kesehatan.
e. Menjaga kebersihan
Yang dimaksud dengan menjaga kebersihan disini bukan hanya
kebersihan tubuh saja, melainkan juga kebersihan lingkungan, ruangan dan
juga pakaian dimana orang tersebut tinggal. Yang termasuk kebersihan tubuh
adalah: mandi minimal 2 kali sehari, mencuci tangan sebelum makan atau
sesudah mengerjakan sesuatu dengan tangan, membersihkan atau keramas
minimal 1 kali seminggu, sikat gigi setiap kali selesai makan, membersihkan