ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN HIPERTENSI PADA NY.A DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ASINUA KABUPATEN KONAWE KARYA TULIS ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan diploma III politeknik kesehatan kemenkes kendari jurusan keperawatan OLEH : HAMID 14401 2017 00029 5 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLI TEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEPERAWATAN 2018
108
Embed
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/657/1/KTI LENGKAP.pdf · POLI TEKNIK KESEHATAN KENDARI ... BAB III LAPORAN KASUS ... kasus tertinggi pada
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.M DENGANHIPERTENSI PADA NY.A DI WILAYAH KERJAPUSKESMAS ASINUA KABUPATEN KONAWE
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan diploma IIIpoliteknik kesehatan kemenkes kendari jurusan keperawatan
OLEH :
HAMID14401 2017 00029 5
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLI TEKNIK KESEHATAN KENDARI
JURUSAN KEPERAWATAN2018
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas
1. Nama : Hamid
2. Tempat tanggal lahir : Anggaberi, 05 juli 1979
3. Suku/bangsa : Tolaki/Indonesia
4. Jenis kelamin : Laki-laki
5. Agama : Islam
B. Pendidikan
1. SD Negeri 1 Anggaberi Tamat Tahun 1991
2. SMP Negeri 3 Unaaha Tamat Tahun 1997
3. SPK PPNI Kendari Tamat Tahun 2000
4. Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan Sejak Tahun 2017–2018
Motto
Ku olah kata, kubaca makna, kuikat dalam alinea, kubingkai dalam bab sejumlahlima, jadilah mahakarya, semoga gelar sarjana kuterima, keluargapun ikut senang.
Hidup ini bagai skripsi, banyak bab dan revisi yang harus dilewati. Tapi akanselalu berakhir indah bagi mereka yang pantang menyerah.
Pendidikan mengembangkan kemampuan tetapi tidak menciptakannya.
Pengetahuan adalah kekuatan.
Berangkat dengan penuh keyakinan. berjalan dengan penuh keikhlasan. Istiqomahdalam menghadapi cobaan. YAKIN, IKHLAS, ISTIQOMAH.
Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.
Orang yang menginginkan impiannya harus menjaga diri agar tidak tertidur
Manusia tidak merancang untuk gagal, mereka gagal untuk merancang.
Karya tulis ini kupersembahkan untukKeluargaku dan almamaterku tercinta
ABSTRAK
Hamid (14401 2017 00029 5) Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.M DenganHipertensi Pada Ny.A Di Wilayah Kerja Puskesmas Asinua Kabupaten Konawe Tahun2018. Dibimbing oleh Ibu Rusna Tahir.,S.Kep.,Ns.,M.Kep (xii + 83 halaman + 12tabel + 7 lampiran). Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatanabnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri yang mengangkut darah darijantung dan memompa keseluruh jaringan dan organ–organ tubuh secara terus–menerus lebih dari suatu periode. Studi kasus ini bertujuan untuk menerapkan asuhankeperawatan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yangkomprehensif pada keluarga Tn.M dengan Hipertensi pada Ny.A di Wilayah KerjaPuskesmas Asinua Kabupaten Konawe Tahun 2018. Studi kasus ini dilakukan padatanggal 28 mei s/d 31 mei 2018. Hasil studi kasus didapatkan dua diagnosakeperawatan keluarga yaitu nyeri akut berhubungan dengan ketidakmampuan keluargamerawat anggota keluarga sakit dan defisiensi pengetahuan berhubungan denganketidakmampuan keluarga mengenal masalah. Dari hasil evaluasi keperawatan yangdilaksanakan didapatkan hasil analisis masalah nyeri akut teratasi dan defisiensipengetahuan teratasi. Saran dalam studi kasus ini bagi Puskesmas diharapkan dapatmemberikan motivasi dan bimbingan kesehatan khususnya penyakit hipertensi kepadakeluarga dan dapat memberikan asuhan keperawatan keluarga secara optimal sertalebih meningkatkan mutu pelayanan di komunitas atau di lapangan.
BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang .............................................................................................. 1B. Tujuan ........................................................................................................... 4C. Manfaat Penulisan......................................................................................... 4D. Metode dan Teknik Penelitian ..................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Konsep Keluarga........................................................................................... 7B. Konsep Hipertensi ........................................................................................ 18
BAB III LAPORAN KASUSA. Pengkajian Keperawatan.............................................................................. 47B. Data Fokus ................................................................................................... 54C. Diagnosa Keperawatan Keluarga................................................................. 55D. Intervensi Keperawatan keluarga................................................................. 59E. Implementasi dan Evaluasi keperawatan ..................................................... 61
BAB IV PEMBAHASANA. Pengkajian Keperawatan.............................................................................. 73B. Diagnosa Keperawatan................................................................................. 74C. Intervensi Keperawatan................................................................................ 76D. Implementasi Keperatan............................................................................... 77E. Evaluasi Keperawatan.................................................................................. 78
BAB V KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan ................................................................................................. 82B. Saran ............................................................................................................ 83
DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Table 2.1 Klasifikasi Hipertensi Berdasarakan Sistolik Dan Siastolik ................ 23
Table 2.2 Klasifikasi Hipertensi Pada Orang Dewasa ......................................... 23
Tabel 2.3 Skala Prioritas Masalah Keluarga ........................................................ 37
Tabel 2.4 Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga Berdasarkan NandaNic-Noc 2013 ....................................................................................... 39
Tabel 3.1 Komposisi Anggota Keluarga .............................................................. 47
Format pengkajian keluarga model Friedman (2010) yang diaplikasikan
ke kasus dengan masalah utama hipertensi meliputi :
a. Data umum
Menurut Friedman (2010), data umum yang perlu dikaji adalah :
1) Nama kepala keluarga dan anggota keluarga, alamat, jenis
kelamin,umur, pekerjaan dan pendidikan.
2) Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis/tipe keluarga beserta kendala atau
masalah-masalah yang terjadi dengan jenis/tipe keluarga
3) Status sosial ekonomi Keluarga
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari
kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu sosial
ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang
dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh
keluarga.
b. Riwayat Keluarga dan Tahap Perkembangan Keluarga
1) Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan oleh anak tertua dari
keluarga ini.
2) Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Menjelaskan perkembangan keluarga yang belum terpenuhi,
menjelaskan mengenai tugas perkembangan keluaruarga yang belum
terpenuhi oleh keluarga serta kendala-kendala mengapa tugas
perkembangan tersebut belum terpenuhi.
3) Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat keluarga inti meliputi riwayat penyakit
keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga,
perhatian keluarga terhadap pencegaha penyakit termasuk status
imunisasi, sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan keluarga
dan pengalaman terhadapa pelayanan kesehatan.
4) Riwayat keluarga sebelumnya
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan keluarga dari pihak suami
dan istri.
c. Pengkajian lingkungan
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat tipe rumah,jumlah
ruangan, jenis ruang, jumlah jendela, jarak septic tankdengan sumber air,
sumber air minum yang digunakan, tanda catyang sudah mengelupas, serta
dilengkapi dengan denah rumah (Friedman, 2010).
d. Fungsi keluarga
1) Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji seberapa jauh keluarga saling asuh dan saling
mendukung, hubungan baik dengan orang lain, menunjukkan rasa
empati, perhatian terhadap perasaan (Friedman, 2010).
2) Fungsi sosialisasi
Dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauh
mana anggota keluarga belajar disiplin, penghargaan, hukuman, serta
memberi dan menerima cinta (Friedman, 2010).
3) Fungsi keperawatan
a) Keyakinan, nilai, dan prilaku kesehatan : menjelaskan nilai yang
dianut keluarga, pencegahan, promosi kesehatan yang dilakukan
dan tujuan kesehatan keluarga (Friedman, 2010).
b) Status kesehatan keluarga dan keretanan terhadap sakit yangdirasa
: keluarga mengkaji status kesehatan, masalah kesehatan yang
membuat kelurga rentan terkena sakit dan jumlah kontrol kesehatan
(Friedman, 2010).
c) Praktik diet keluarga : keluarga mengetahui sumber makanan yang
dikonsumsi, cara menyiapkan makanan, banyak makanan yang
dikonsumsi perhari dan kebiasaan mengkonsumsi makanan
kudapan (Friedman, 2010).
d) Peran keluarga dalam praktik keperawatan diri : tindakan yang
dilakukan dalam memperbaiki status kesehatan, pencegahan
penyakit, perawatan keluarga dirumah dan keyakinan keluarga
dalam perawatan dirumah (Friedman, 2010).
e) Tindakan pencegahan secara medis : status imunisasi anak,
kebersihan gigi setelah makan, dan pola keluarga dalam
mengkonsumsi makanan (Friedman, 2010).
4) Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah :
berapa jumlah anak, apa rencana keluarga berkaitan dengan jumlah
anggota keluarga, metode yang digunakan keluarga dalam upaya
mengendalikan jumlah anggota keluarga (Padila, 2012).
5) Fungsi ekonomi
Data ini menjelaskan mengenai kemampuan keluarga dalam memenuhi
sandang, pangan, papan, menabung, kemampuan peningkatan status
kesehatan.
e. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga, metode yang
digunakan sama dengan pemeriksaan fisik klinik head to toe.
13. Fokus Diagnosa keperawatan Keluarga
a. Diagnosa keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluarga merupakan perpanjangan diagnosis ke
system keluarga dan subsitemnya serta merupakan hasil pengkajian
keperawatan. Diagnosis keperawatan keluarga termasuk masalah
kesehatan aktual dan potensial dengan perawat keluarga yang memiliki
kemampuan dan mendapatkan lisensi untuk menanganinya berdasarkan
pendidikan dan pengalaman ( Friedman, 2010). Tipologi dari diagnosa
keperawatan adalah:
1) Diagnosa keperawatan keluarga aktual (terjadi defisit/gangguan
kesehatan).
2) Diagnosa keperwatan keluarga resiko (ancaman) dirumuskan apabila
sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan.
3) Diagnosa keperawatan keluarga sejahtera (potensial) merupakan suatu
kedaan dimana keluarga dalam kondisi sejahtera sehingga kesehatan
keluarga dapat ditingkatkan.
Kemungkinan diagnosa keperawatan yang muncul pada keluarga
dengan masalah hipertensi adalah (NANDA NIC-NOC 2013) :
1) Penurunan curah jantung
2) Intoleransi aktivitas
3) Nyeri (sakit kepala)
4) Kelebihan volume cairan
5) Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak
6) Ketidakefektifan koping
7) Defisiensi pengetahuan
8) Ansietas
9) Resiko ciderab. Skala Prioritas Masalah
Table 2.3 Skala Prioritas Masalah Keluarga
Kriteria Skor Bobot
1) Sifat masalah :a) Aktual (tidak/kurang sehat)b) Ancaman kesehatanc) Keadaan sejahtera
321
1
2) Kemungkinan masalah dapat diubaha) Mudahb) Sebagianc) Tidak dapat
210
2
3) Potensi masalah untuk dicegah :a) Tinggib) Cukupc) Rendah
321
1
4) Menonjolnya masalah:a. Masalah dirasakan dan perlu
segera ditanganib. Masalah dirasakan tapi tidak perlu
segera ditanganic. Masalah tidak dirasakan
2
10
1
Total Skore
Sumber : Baylon & Maglaya (1978) dalam Padila (2012)
Keterangan :
Total Skor didapatkan dengan: Skor (total nilai kriteria) x Bobot =NilaiAngka tertinggi dalam skor
Cara melakukan Skoring adalah :
1) Tentukan skor untuk setiap criteria
2) Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot
3) Jumlah skor untuk semua criteria
4) Tentukan skor, nilai tertinggi menentukan urutan nomor diagnosa
keperawatan keluarga.
14. Fokus Intervensi Keperawatan Keluarga
Intervensi keperawatan keluarga dibuat berdasarkan pengkajian, diagnosis
keperawatan, pernyataan keluarga, dan perencanaan keluarga, dengan
merumuskan tujuan, mengidentifikasi strategi intervensi alternative dan
sumber, serta menentukan prioritas, intervensi tidak bersifat rutin, acak, atau
standar, tetapi dirancang bagi keluarga tertentu dengan siapa perawat keluarga
sedang bekerja (Friedman, 2010).
Rencana asuhan keperawatan keluarga (NANDA NIC-NOC 2013) dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.4 Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga Berdasarkan NANDA NIC-NOC 2013No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi1 Penurunan curah jantung
Definisi : ketidakadekuatandarah yang dipompa olehjantung untuk memenuhikebutuhan metabolik tubuh
NOC Cardiac Pump effectiveness Circulation Status Vital Sign StatusKriteria Hasil : Tanda vital dalam rentang
normal (Tekanan darah, Nadi,Respirasi).
Dapat mentoleransi aktivitas,tidak ada kelelahan
Tidak ada edema paru, periferdan tidak ada asites
Tidak ada penurunan kesadaran
NICCardiac Care- Evaluasi adanya nyeri dada (intensitas, lokasi, durasi)- Catat adanya disritmia jantung- Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac putput- Monitor status kardiovaskuler- Monitor status pernafasan yang menandakan gagal
jantung- Monitor abdomen sebagai indicator penurunan perfusi- Monitor balance cairan- Monitor adanya perubahan tekanan darah- Monitor respon pasien terhadap efek pengobatan
antiaritmia- Atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari
kelelahan- Monitor toleransi aktivitas pasien- Monitor adanya dyspneu, fatigue, tekipneu dan ortopneu- Anjurkan untuk menurunkan stressVital Sign Monitoring- Monitor TD, nadi, suhu dan RR- Catat adanya fluktuasi tekanan darah- Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri- Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan- Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah
aktivitas- Monitor kualitas dari nadi
- Monitor adanya pulsus paradoksus- Monitor adanya pulsus alterans- Monitor jumlah dan irama jantung- Monitor bunyi jantung
2 Intoleransi aktivitasDefinisi : Ketidakcukupanenergi psikologis ataufisiologis untuk melanjutkanatau menyelesaikan aktivitaskehidupan sehari-hari yangharus atau yang ingindilakukan
NOC Energy conservation Activity tolerance Self Care : ADLsKriteria Hasil : Berpartisipasi dalam aktivitas
fisik tanpa disertai peningkatantekanan darah, nadi, dan RR
Mampu melakukan aktivitassehari-hari (ADLs) secaramandiri
Tanda tanda vital normal Energy psikomotor Level kelemahan Mampu berpindah : dengan atau
tanpa bantuan alat Status kardio pulmunari adekuat Sirkulasi status baik Status respirasi : pertukaran gas
dan ventilasi adekuat
NICActivity Therapy- Kolaborasikan dengan tenaga rehabilitasi Medik dalam
merencanakan program terapi yang tepat- Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu
dilakukan- Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai
dengan kemampuan fisik, psikologi dan social- Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber
yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan- Bantu untuk mendapatkan alat bantuan aktivitas seperti
kursi roda,krek- Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai- Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang- Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi
kekurangan dalam beraktivitas- Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas- Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan
penguatan- Monitor respon fisik, emosi, social dan spiritual.
3 Nyeri AkutDefinisi : Pengalaman sensoridan emosional yang tidakmenyenangkan yang munculakibat kerusakan jaringan
NOC Pain Level Pain Control Comfort levelKriteria Hasil :
NICPain Management- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktorpresipitasi
yang aktual atau potensialatau digambarka dalam halkerusakan sedemikian rupa(internatioal association forthe study of pain) : awitanyang tiba-tiba atau lambatdari intensitas ringan hinggaberat dengan akhir yang dapatdiantisipasi atau diprediksidan berlangsung <6 bulan.
Mampu mengontrol nyeri (tahupenyebab nyeri, mampumenggunakan tehniknonfarmakologi untukmengurangi nyeri, mnecaribantuan)
Melaporkan bahwa nyeriberkurang dengan menggunakanmanajemen nyeri
Mampu mengenali nyeri (skalaintensitas, frekuensi dan tandanyeri)
Menyatakan rasa nyaman setelahnyeri berkurang
- Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan- Gunakan tehnik komunikasi terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien- Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri- Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau- Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang
ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau- Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan
menemukan dukungan- Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan- Kurangi faktor presipitasi nyeri- Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non
farmakologi dan inter personal)- Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi- Ajarkan tentang teknik non farmakologi- Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri- Evaluasi keefektifan kontrol nyeri- Tingkatkan istirahat- Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan
tindakan nyeri tidak berhasil- Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri
NOC Electrolit and acid base balance Fluid balance HydrationKriteria Hasil : Terbebas dari edema, efusi,
anaskara
NICFluid management- Timbang popok/pembalut jika diperlukan- Pertahankan catatan intake dan output yang akurat- Pasang urin kateter jika diperlukan- Monitor hasil Hb yang sesuai dengan retensi cairan
(BUN, Hmt, osmolalitas urin)
Bunyi nafas bersih, tidak adadyspneu/ortopneu
Terbebas dari distensi venajugularis, reflek hepatojugular(+)
Memelihara tekanan venasentral, tekanan kapiler paru,output jantung dan vital signdalam batas normal
Terbebas dari kelelahan,kecemasan atau kebingungan
Menjelaskan indikator kelebihancairan
- Monitor status hemodinamik termasuk CVP,MAP,PAP,dan PCWP
edema, distensi vena leher, asites)- Kaji lokasi dan luas edema- Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake
kalori- Monitor status nutrisi- Kolaborasi pemberian diuretik sesuai interuksi- Batasi masukan cairan pada keadaan hiponatrermi dilusi
dengan serum Na<130 mEq/l- Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul
memburuk5 Resiko ketidakefektifan
perfusi jaringan otakDefinisi : Berisiko mengalamipenurunan sirkulasi jaringanotak yang dapat mengganggukesehatan
NOC Circulation status Tissue Prefusion : celebralKriteria Hasil : Mendemonstrasikan status
sirkulasi yang ditandai dengan : Tekanan systole dandiastole
dalam rentang yang diharapkan Tidak ada ortostatikkhipertensi Tidak ada tanda-tanda
peningkatan tekanan intrakranial(tidak lebih dari 15 mmHg)
Mendemonstrasikan kemampuankognitif yang ditandai dengan:
NICPeripheral Sensation Management (Manajemen sensasiperifer)- Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap
panas/dingin/tajam/tumpul- Monitor adanya paretese- Instruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit jika ada
isi atau laserasi- Gunakan sarung tangan untuk proteksi- Batasi gerakan pada kepala, leher dan punggung- Monitor kemampuan BAB- Kolaborasi pemberian analgetik- Monitor adanya trombo plebitis- Diskusikan mengenai penyebab perubahan sensasi
Berkomunikasi dengan jelas dansesuai dengan kemampuan
Menunjukkan perhatian,konsentrasi dan orientasi
Memproses informasi Membuat keputusan dengan
benar Menunjukkan fungsi sensori
motori cranial yang utuh :tingkat kesadaran membaik,tidak ada gerakan gerakaninvolunter
6 Ketidakefektifan kopingDefinisi : Ketidak mampuanuntuk membentuk penilaianvalid tentang stressor, ketidakadekuatan pilihan responyang dilakukan dan/atauketidak mampuan untukmenggunakan sumber dayayang tersedia
NOC Decison making Role inhasmet Sosial supportKriteria Hasil :Mengidentifikasi pola koping
yang efektifMengungkapkan secara verbal
tentang koping yang efektifMengatakan penurunan stres Klien mengatakan telah
menerima tentang keadaannyaMampu mengidentifikasi strategi
tentang koping
NICDecison making- Menginformasikan pasien alternatif atau solusi lain
penanganan- Memfasilitasi pasien untuk membuat keputusan- Bantu pasien mengidentifikasi keuntungan, kerugian dari
keadaanRole inhancement- Bantu pasien untuk identifikasi bermacam-macam nilai
kehidupan- Bantu pasien identifikasi strategi positif untuk mengatur
pola nilai yang dimilikiCoping inhancement- Anjurkan pasien untuk mengidentifikasi gambaran
perubahan peran yang realistis- Gunakan pendekatan tenang dan meyakinkan
- Hindari pengambilan keputusan pada saat pasien beradadalam stress berat
- Berikan informasi actual yang terkait dengan diagnosis,terapi dan prognosis
7 Defisiensi pengetahuanDefinisi : Ketiadaan ataudefisiensi informasi kognitifyang berkaitan dengan topiktertentu
NOC Knowledge : disease process Knowledge : health behaviorKriteria Hasil : Pasien dan keluarga menyatakan
pemahaman tentang penyakit,kondisi, prognosis dan programpengobatan
Pasien dan keluarga mampumelaksanakan prosedur yangdijelaskan secara benar
Pasien dan keluarga mampumenjelaskan kembali apa yangdijelaskan perawat/tim kesehatanlainnya
NICTeaching : disease Process- Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien
tentang proses penyakit yang spesifik- Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal
ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengancara yang tepat
- Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul padapenyakit, dengan cara yang tepat
- Ganbarkan proses penyakit dengan cara yang tepat- Identifikasi kemungkinan penyebab, dengan cara yang
tepat- Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan
cara yang tepat- Hindari jaminan yang kosong- Sediakan bagi keluarga atau SO informasi tentang
kemajuan pasien dengan cara yang tepat- Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin
diperluhkan untuk mencegah komplikasi dimasa yangakan datang dan atau proses pengontrolan penyakit
8 AnsietasDefinisi : Perasaan tidaknyaman atau kekawatiranyang samar disertai responautonom (sumber sering kali
NOC Anxiety self-control Anxiety level CopingKriteria Hasil :
NICAnxiety Reduction (penurunan kecemasan)- Gunakan pendekatan menenangkan- Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien
tidak spesifik atau tidakdiketahui oleh individu);perasaan takut yangdisebabkan oleh antisipasiterhadap bahaya. Hal inimerupakan isyaratkewaspadaan yangmemperingatkan individuakan adanya bahaya dankemampuan individu untukbertindak menghadapiancaman
Klien mampu mengidentifikasidan mengungkapkan gejalacemas
Mengidentifikasi,mengungkapkan danmenunjukkan teknik untukmengontrol cemas
Vital sign dalam batas normal Postur tubuh, ekspresi wajah,
bahasa tubuh dan tingkataktivitas menunjukkanberkurangnya kecemasan
- Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selamaprosedur
- Pahami prespektif pasien terhadap situasi stres- Temani pasien untuk memberikan keamanan dan
mengurangi takut- Dorong keluarga untuk menemani anak- Lakukan back/neck rub- Dengarkan dengan penuh perhatian- Identifikasi tingkat kecemasan- Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan
kecemasan- Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan,
ketakutan,, persepsi- Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi- Berikan obat untuk mengurangi kecemasan
9 Risiko cideraDefinisi : Beresikomengalami cedera sebagaiakibat kondisi lingkunganyang berinteraksi dengansumber adaptif dan sumberdefensif individu
NOC Risk kontrolKriteria Hasil : Klien terbebas dari cedera Klien mampu menjelaskan
cara/metode untuk mencegahinjury/cedera
Klien mampu menjelaskan factorresiko dari lingkungan/perilakupersonal
Mampu memodifikasi gayahidup untuk mencegah injury
Menggunakan fasilitas kesehatanyang ada
NICEnvironment Management (Manajemen Lingkungan)- Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien- Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan
kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien dan riwayatpenyakit terdahulu pasien
- Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnyamemindahkan perabotan)
- Memasang side rall tempat tidur- Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih- Menempatkan saklar lampu ditempat yang mudah
dijangkau pasien- Membatasi pengunjung- Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien
Mampu mengenali perubahanstatus kesehatan
- Mengontrol lingkungan dari kebisingan- Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan- Memberikan penjelasan pada pasien dan keluarga atau
pengunjung adanya perubahan status kesehatan danpenyebab penyakit.
Sumber : NANDA NIC-NOC, 2013
BAB IIITINJAUAN KASUS
A. Pengkajian Keperawatan
1. Data Umum
a. Nama kk : Tn.M
b. Pekerjaan KK : Petani
c. Pendidikan KK : SD
d. Agama : Islam
e. Alamat : Ds.Nekudu
f. Tanggal pengkajian : 28 mei 2018
g. Komposisi Anggota Keluarga
Tabel 3.1 Komposisi Anggota Keluarga
Nama Jk Umur PdknStatus imunisasi
BCG DPT Polio Hts CmpkTn.M L 33 th SD √ √ √ √ √Ny.U P 29 th SMP √ √ √ √ √An.M L 12 th SD √ √ √ √ √An.M P 10 th √ √ √ √ √Ny.A P 54 th SD √ √ √ √ √
h. Riwayat kesehatan sekarang
1) Keluhan utama keluarga :
Ny.A diantar oleh keluarga ke Puskesmas Asinua pada tanggal 28 mei
2018 sekitar pukul 09.00 dengan keluhan utama sakit kepala.
Saat dilakukan pengkajian Ny.A mengeluh kepala terasa sakit.
Riwayat keluhan :
P: Ny.A mengatakan timbulnya keluhan karena tekanan darahnya yang
kembali naik.
Q: Ny.A mengatakan keluhan yang dirasakan seperti tertekan benda
berat
R: Ny.A mengatakan keluhan dirasakan pada daerah kepala dan leher
S: Skala nyeri 6 (sedang)
T: Ny.A mengatakan keluhan timbul secara tiba-tiba, sakit kepala yang
dirasakan hilang timbul
2) Keluhan yang menyertai : Ny.A mengatakan kepala terasa sakit disertai
pusing, nyeri pada leher dan terasa berat.
Hasil pemeriksaan : Ny.A tampak meringis, Ny.A tampak gelisah.
i. Genogram
G.I
G.II
G.III
Keterangan : : Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Garis keturunan
: Tinggal serumah
: Anggota keluarga sakit (Ny.A)
j. Tipe keluarga
Keluarga besar terdiri dari ayah, ibu, anak dan nenek
k. Suku bangsa
Semua anggota keluarga Tn.M bersuku tolaki.
l. Agama
Semua anggota keluarga beragama islam
m. Status sosial ekonomi
Tn. M bekerja sebagai petani, Ny.U sebagai ibu rumah tangga dan Ny.A
berjualan (warung sembako). Penghasilan keluarga dalam sebulan ±
2.000.000.
n. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga Tn.M hanya sekali setahun untuk pergi rekreasi, dan keluarga
mendapatkan sarana hiburan dari menonton TV.
K
2. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah anak sekolah (families with
shoolchildren)
b. Tugas perkembangan keluarga
1) Tugas perkembangan keluarga yang sudah terpenuhi :
Mendorong anak mereka yang sedang berkembang untuk lebih mandiri
serta menciptakan lingkungan yang sehat.
2) Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : Semua tugas
perkembangan keluarga sudah terpenuhi
c. Riwayat keluarga inti
Keluarga mengatakan tidak anggota keluarga inti yang menderita penyakit
keturunan atau mengidap penyakit tertentu.
d. Riwayat keluarga sebelumya
Tn.M mengatakan hanya Ny.A yang menderita penyakit hipertensi,
keluarga sebelumnya baik dari pihak suami maupun istri belum pernah ada
yang mengalami keluhan/masalah kesehatan yang sama seperti Ny.A
3. Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Jenis rumah yaitu semi permanen, status kepemilikin rumah adalah milik
pribadi Tn.M dengan jumlah kamar 4, kamar mandi 1, dapur 1, atap seng
lantai ruang tamu dan tengah dari keramik. Rumah mempunyai ventilasi
yang cukup dan sirlukasi udara yang bagus serta pencahayaan yang baik.
Sumber air keluarga yaitu sumur, dengan kondisi bersih dan tidak berbau.
Jarak kamar mandi dengan sumur ± 10 meter.
b. Dena Rumah
R.TAMU
K.1K.2
K.3
R.TAMU
K.4
DAPUR
c. Karakteristik tetangga dan komunitas RT/RW
Tidak ada karakteristik khusus tetangga atau komunitas, hubungan
bertetangga dan komunitas berjalan rukun, tidak ada aturan khusus yang
mengikat individu dalam bermasyarakat selama tidak menimbulkan
keresahan bagi masyarakat lainnya.
d. Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas keluarga menggunakan sepeda motor. Ny.A jika ingin ke
Puskesmas di antar oleh anak yaitu Tn.M. Keluarga tidak memiliki
kebiasaan berpindah tempat tinggal
e. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tidak ada perkumpulan yang diikuti keluarga, interaksi keluarga dengan
masyarakat terjalin baik, interaksi antar warga banyak dilakukan pada saat
selesai sholat bersama di masjid dan sore hari di teras warung.
f. Sistem pendukung keluarga
Jika ada masalah maka keluarga akan menyelesaikan dengan musyawarah.
Keluarga memanfaatkan layanan kesehatan yang tersedia di Desa yaitu
Puskesmas
4. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn.M selalu berkomunikasi dengan baik dan selalu
berkomunikasi dengan keluarga yang lainnya, bahasa sehari-hari yang
digunakan adalah bahasa daerah tolaki dan bahasa indonesia. Komunikasi
dilakukan dengan cara terbuka, jika ada masalah maka keluarga akan
menyelesaikan dengan musyawarah.
b. Struktur kekuatan keluarga
Pengambilan keputusan dalam keluarga dilakukan dengan cara
musyawarah seluruh anggota keluarga. Tn.M selaku kepala keluarga
memiliki kekuatan untuk mengendalikan dan mempengaruhi anggota
keluarga untuk merubah prilaku.
c. Struktur peran
Peran formal : Tn.M berperan sebagai kepala keluarga dan Ny.U sebagai
wakil kepala keluarga.
Peran informal: Tn.M memiliki tanggungjawab untuk mencari nafkah,
Ny.U sebagai ibu rumah tangga dan Ny.A memiliki akdil yang cukup
berpengaruh dalam keluarga, dan Anak-anak Tn.M.
d. Nilai dan norma
Di dalam keluarga Tn.M tidak ada nilai dan norma khusus yang mengikat
anggota keluarga, untuk masalah kesehatan keluarga juga tidak memiliki
praktik yang harus dilakukan. Sistem nilai yang dianut dipengaruhi oleh
adat dan agama.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Hubungan Tn.M dengan istri, ibu beserta anaknya terjalin dengan baik,
angota keluarga saling menghormati, memperhatikan, menyayangi dan
menyemangati.
b. Fungsi sosialisasi
Interaksi dalam keluarga terjalin dengan akrab dan disiplin, saling
mengenal dengan masyarakat lainnya.
c. Fungsi reproduksi
Tn.M memiliki 2 anak, keluarga mengendalikan jumlah anak dengan
mengikuti program keluarga berencana (KB).
d. Fungsi ekonomi
Tn. M bekerja sebagai petani untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan
dan papan. Ny.A juga turut serta membantuh ekonomi keluarga dengan
berjualan (warung sembako). Keluarga memanfaatkan pelayanan
kesehatan yang ada, keluarga menggunakan kartu KIS untuk berobat.
e. Fungsi perawatan kesehatan keluarga
1) Kemampuan keluarga mengenal masalah
a) Keluarga mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit hipertensi
b) Ny.A mengatakan masih sering mengosumsi garam yang berlebih
c) Ny.A mengatakan masih sering mengosumsi yang bersantan, ikan
asin.
Hasil pengkajian :
a) Ny.A dan keluarga kurang dapat mengingat
b) Ny.A dan keluarga tampak bingung dan tidak mengerti ketika
ditanya mengenai penyakit hipertensi.
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan yang
tepat : Keluarga sudah mampu mengambil keputusan yang tepat.
keluarga mengantarkan Ny.A ke Puskesmas.
3) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit : Keluarga
mengatakan tidak tahu cara merawat anggota keluarga yang sakit
dengan hipertensi
4) Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan : Keluarga tidak
mampu memodifikasi lingkungan yang baik untuk perawatan
hipertensi.
5) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada yaitu
Puskesmas.
6. Stres Dan Koping Keluarga
a. Stresor jangka pendek dan jangka panjang
1) Jangka pendek (<6 bulan)
Keluarga mengatakan sementara tidak mempunyai masalah berat,
hanya saja Ny.A mengalami keluhan sakit kepala.
2) Jangka panjang (>6 bulan)
Keluarga mengatakan stressor jangka panjang yaitu memikirkan
masalah biaya untuk hidup dan tetap menyekolahkan anak-anaknya
setingi mungkin serta meningkatkan taraf hidup keluarganya.
b. Respon keluarga terhadap stresor dan mekanisme koping yang digunakan
1) Respon keluarga terhadap stresor
Keluarga menganggap masalah kesehatan yang dialami Ny.A harus
mendapatkan penanganan segera agar tidak terjadi kondisi lebih buruk
lagi.
2) Strategi koping yang digunakan
Keluarga memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada untuk
mengatasi keluhan Ny.A
c. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga Tn.M tidak pernah melakukan perilaku kasar atau kejam terhadap
anggota keluarganya dan tidak pernah melakukan ancaman dalam
menjelaskan masalah.
7. Harapan Keluarga
Keluarga berharap terhadap petugas kesehatan agar memberikan pengobatan
untuk kesembuhan kepada Ny.A
8. Pemeriksaan FisikTabel 3.2 Pemeriksaan Fisik Keluarga
Tidak adaasietes,tidak adanyeritekan dannyeri lepasdisetiapkuardran
Tidak adaasietes,tidak adanyeritekan dannyeri lepasdisetiapkuardran
Tidak adaasietes,tidak adanyeritekan dannyeri lepasdisetiapkuardran
Tidak adaasietes,tidak adanyeritekan dannyeri lepasdisetiapkuardran
Tidak adaasietes,tidak adanyeritekan dannyeri lepasdisetiapkuardran
Ekstre-mitasatas
Tidakoedema,pergerakanbaik
Tidakoedema,pergerakanbaik
Tidakoedema,pergerakanbaik
Tidakoedema,pergerakanbaik
Tidakoedema,pergerakanbaik
Ekstre-mitasbawah
Tidakoedem,varises tidakada, turgorkulit baik.
Tidakoedem,varises tidakada, turgorkulit baik.
Tidakoedem,varises tidakada, turgorkulit baik.
Tidakoedem,varises tidakada, turgorkulit baik.
Tidakoedem,varises tidakada, turgorkulit baik.
B. Data Fokus
Kepala Keluarga : Tn.M
Anggota Keluarga Sakit : Ny.A
Table 3.3 Data Fokus Hasil Pengkajian Keperawatan KeluargaData Subjektif Data Objektif
1. Ny.A mengeluh kepala terasasakit.P: Ny.A mengatakan timbulnyakeluhan karena tekanan darahnyayang kembali naik.Q: Ny.A mengatakan keluhanyang dirasakan seperti tertekanbenda beratR: Ny.A mengatakan keluhandirasakan pada daerah kepala danleher.S: Skala nyeri 6 (sedang)T: Ny.A mengatakan keluhantimbul secara tiba-tiba, sakitkepala yang dirasakan hilangtimbul
1. Ny.A tampak meringis2. Ny.A tampak gelisah3. Ny.A dan keluarga kurang dapat
mengingat.4. Ny.A dan keluarga tampak
bingung dan tidak mengertiketika ditanya mengenaipenyakit hipertensi.
5. TTV: TD:180/110, N: 96x/m,RR: 18x/m, S : 37 ̊ C.
2. Ny.A mengatakan pusing, nyeripada leher dan terasa berat.
3. Keluarga mengatakan tidakmengetahui tentang penyakithipertensi.
4. Ny.A mengatakan masih seringmengosumsi garam yang berlebih
5. Ny.A mengatakan masih seringmengosumsi yang bersantan, ikanasin.
6. Keluarga mengatakan tidak tahucara merawat anggota keluargayang sakit dengan hipertensi
C. Diagnosa Keperawatan Keluarga
1. Analisa Data
Tabel 3.4 Analisa Data Diagnosa Keperawatan KeluargaNo Data Penyebab Masalah1 DS :
1. Ny.A mengeluh kepalaterasa sakit.P: Ny.A mengatakantimbulnya keluhan karenatekanan darahnya yangkembali naik.Q: Ny.A mengatakankeluhan yang dirasakanseperti tertekan benda beratR: Ny.A mengatakankeluhan dirasakan padadaerah kepala dan leherS: Skala nyeri 6 (sedang)T: Ny.A mengatakankeluhan timbul secara tiba-tiba, sakit kepala yangdirasakan hilang timbul
2. Ny.A mengatakan pusing,nyeri pada leher dan terasaberat.
2. Melaporkan bahwa nyeriberkurang dengan manajemennyeri.
3. Menyatakan rasa nyamansetelah nyeri berkurang.
NICManejemen nyeri1. Kaji nyeri secara komprehensif.2. Observasi tanda-tanda vital3. Ajarkan/demonstrasikan teknik manajemen nyeri (teknik
relaksasi)4. Ajarkan/demonstrasikan teknik manajemen nyeri
(distraksi)5. Anjurkan/demonstrasikan pada klien dan keluarga
kompres hangat pada kepala bagian belakang.6. Anjurkan klien untuk meningkatkan istrahat.7. Beri lingkungan yang nyaman untuk mengurangi nyeri.8. Beri informasi pada klien dan keluarga tentang nyeri dan
perawatan yang diberikan.9. Kolabari pemberian terapi farmakologi (analgetik) untuk
berhubungan denganketidakmampuankeluarga mengenalmasalah.
NOC :Setelah dilakukan kunjungan rumahsebanyak 3 kali kunjungan rumahdiharapkan keluarga mengetahuiproses penyakit.Kriteria hasil :1. Pasien dan keluarga menyatakan
pemahaman tentang penyakit,
NICTeaching : disease proses1. Kaji pengetahuan klien dan keluarga tentang hipertensi2. Diskusikan dengan keluarga tentang hipertensi dengan
menggunakan leaflet/lembar balik meliputi pengertianhipertensi, penyebab, tanda dan gejalah, proses penyakit,komplikasi, perawatan dan pencegahan hipertensi.
3. Diskusikan dengan keluarga tentang keputusan untukmerawat anggota kelaurga sakit.
kondisi, dan programpengobatan.
2. Pasien dan keluarga mampumelaksanakan prosedur yangdijelaskan secara benar.
3. Pasien dan keluarga mampumenjelaskan kembali apa yangdijelaskan perawat.
4. Klien dan keluarga mengetahuikomplikasi hipertensi
4. Diskusikan dengan keluarga cara merawat anggotakeluarga yang sakit.
5. Jelaskan makanan yang harus dikonsumsi dan dihindaripenderita hipertensi.
6. Diskusikan dengan keluarga tentang lingkungan yangmenunjang kesehatan.
7. Diskusikan bersama keluarga tentang pemanfaatan fasilitaskesehatan.
E. Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan KeluargaTabel 3.8 Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan Keluarga
1. Mengkaji pengetahuan kliendan keluarga tentanghipertensi.Hasil :DS : Klien mengatakan
hipertensi adalah darahtinggi.
DO : Klien dan keluargatampak bingung ketikaditanya tentanghipertensi.
2. Mendiskusikan dengankeluarga tentang hipertensidengan menggunakanleaflet/lembar balik meliputipengertian hipertensi,penyebab, tanda dan gejalah,proses penyakit, komplikasi,perawatan dan pencegahanhipertensi.DS : Keluarga mengatakan
bersedia mendengarkaninformasi.
DO : Keluarga kooperatif.3. Mendiskusikan dengan
keluarga tentang keputusanuntuk merawat anggotakelurga sakit.DS : Keluarga mengatakan
memanfaatkan
Selasa29/5/1816.05
Subjektif :- Keluarga mengatakan paham
tentang penyakit, kondisi, danprogram pengobatan yangdiberikan pada Ny.A.
- Keluarga mengatakanmelaksanakan programpengobatan sesuai dengan yangdijelaskan perawat.
- Keluarga menyebutkanpengertian hipertensi,penyebabnya, tanda dan gejalah,komplikasi, perawatan danpencegahan penyakit hipertensidengan bahasa sendiri.
Objektif :- Klien dan keluarga mampu
melaksanakan prosedur yangdijelaskan secara benar.
- Klien dan keluarga mampumenjelaskan kembali apa yangdijelaskan namun masih seringlupa dan tidak lancar.
- Klien dan keluarga mengetahuikomplikasi hipertensi
A : Masalah teratasi sebagian.Planning :- kaji pengetahuan keluarga
tentang hipertensi.
Puskesmas untukmengobati Ny.A
DO : Keluarga kooperatif4. Mendiskusikan dengan
keluarga cara merawat(program pengobatan)anggota keluarga yang sakit.DS : Keluarga mengatakan
bersedia diajarkantentang cara merawatNy.A.
DO : Keluarga kooperatif.5. Menjelaskan makanan yang
harus dikonsumsi dandihindari penderitahipertensi.DS : Klien menyebutkan diet
makanan yang baikuntuk hipertensi.
DO : Klien mampumengulang informasiyang disampaikan.
6. Mendiskusikan dengankeluarga tentang lingkunganyang menunjang kesehatan.DS : Keluarga menyebutkan
lingkungan yang baikuntuk menunjangkesehatan.
- Diskusikan dengan keluargatentang hipertensi denganmenggunakan leaflet/lembarbalik meliputi pengertianhipertensi, penyebab, tanda dangejalah, proses penyakit,komplikasi, perawatan danpencegahan hipertensi.
- Diskusikan dengan keluarga caramerawat (program pengobatan)anggota keluarga sakit.
DO : Keluarga mampumengulang informasiyang disampaikan.
7. Mendiskusikan bersamakeluarga tentangpemanfaatan fasilitaskesehatan.Hasil :DS : Keluarga menyebutkan
sedikit berkurang daripadakemarin (skala nyeri 3).
- Klien mengatakan mampumengontrol nyeri dengan teknikrelaksasi dan distraksi (klienmelakukan teknik distraksi nyeridengan membaca Al-Quran).
- Klien menyebutkan penyebabterjadinya dan nyeri.
- Klien mengatakan nyeriberkurang setelah melakukan
Hasil :Ny.A mendemonstrasikanteknik relaksasi.
4. Menganjurkan klienmelakukan teknikmanajemen nyeri(distraksi) sesuai kebiasaanklien.Hasil : klien mengatakanmelakukan teknik distraksidengan membaca kitab suciAl-Quran.
5. Menganjurkan pada kliendan keluarga kompreshangat pada kepala bagianbelakang.Hasil : Klien dan keluargakooperatif.
6. Menganjurkan klien untukmeningkatkan istrahat.Hasil :DS : Klien mengatakan
paham denganinstruksi yangdisampaikan.
DO : Klien kooperatif.Tampak menyimakdengan baik instruksiyang disampaikan.
teknik menejeman nyeri yangdiajarkan.
- Klien mengatakan merasa lebihnyaman dan nyeri berkurangsetelah melakukan kompreshangat pada kepala bagianbelakang.
Objektif :- Ny.A mampu
mendemonstrasikan teknikrelaksasi, distraksi dan kompreshangat pada kepala bagianbelakang.
A : Masalah teratasi sebagianPlanning :- Kaji skala nyeri- Observasi TTV- Anjurkan melakukan teknik
relaksasi.- Anjurkan melakukan teknik
distraksi.
- Anjurkan memberi kompreshangat pada kepala bagianbelakang.
- Anjurkan klien meningkatkanistrahat.
Defisiensipengetahuan b.dketidakmampuankeluargamengenal masalah
Selasa29/5/1816.25
1. Mengkaji pengetahuan kliendan keluarga tentanghipertensi.Hasil :DS : klien dan keluarga
menyebutkan tentanghipertensi denganbahasa sendiri.
DO : Klien dan keluargamampu menyebutkantentang hipertensinamun masih seringlupa dan tidak lancar.
2. Mendiskusikan dengankeluarga tentang hipertensidengan menggunakanleaflet/lembar balikmeliputi pengertianhipertensi, penyebab, tandadan gejalah, prosespenyakit, komplikasi,perawatan dan pencegahanhipertensi.DS : Keluarga mengatakan
bersedia mendengarkaninformasi.
Rabu30/5/1816.35
Subjektif :- Keluarga mengatakan paham
tentang penyakit, kondisi, danprogram pengobatan yangdiberikan pada Ny.A.
- Keluarga menyebutkanpengertian hipertensi,penyebabnya, tanda dan gejalah,komplikasi, perawatan danpencegahan penyakit hipertensidengan bahasa sendiri.
Objektif :- Klien dan keluarga mampu
menjelaskan kembali apa yangdijelaskan namun masih seringlupa dan tidak lancar.
- Klien dan keluarga mengetahuikomplikasi hipertensi
A : Masalah teratasi sebagian.Planning :- kaji pengetahuan keluarga
tentang hipertensi.- Diskusikan dengan keluarga
tentang hipertensi dengan
DO : Keluarga kooperatif.3. Mendiskusikan dengan
keluarga cara merawat(program pengobatan)anggota keluarga yang sakit.DS : Keluarga mengatakan
melaksanakan programpengobatan sesuaidengan yang dijelaskanperawat.
DO : Keluarga kooperatif.
menggunakan leaflet/lembarbalik meliputi pengertianhipertensi, penyebab, tanda dangejalah, proses penyakit,komplikasi, perawatan danpencegahan hipertensi.
- Diskusikan dengan keluarga caramerawat (program pengobatan)anggota keluarga sakit.
- Klien mengatakan nyeriberkurang dengan manajemennyeri.
- Klien mengatakan sudah merasanyaman karena nyeri yangdirasakan sudah hilang.
Objektif :- Klien menyatakan rasa nyaman
setelah nyeri berkurang.- Klien mampu
mendemonstrasikan teknikrelaksasi, distraksi dan kompres
4. Menganjurkan klienmelakukan teknikmanajemen nyeri(distraksi) sesuai kebiasaanklien.Hasil : klien mengatakanmelakukan teknik distraksidengan membaca kitab suciAl-Quran.
5. Menganjurkan pada kliendan keluarga kompreshangat pada kepala bagianbelakang.Hasil : Klien dan keluargakooperatif.
6. Menganjurkan klien untukmeningkatkan istrahat.Hasil :DS : Klien mengatakan
paham denganinstruksi yangdisampaikan.
DO : Klien kooperatif.Tampak menyimakdengan baik instruksiyang disampaikan.
hangat pada kepala bagianbelakang.
- Klien mampu menyebutkanpenyebab terjadinya nyeri.
1. Mengkaji pengetahuan kliendan keluarga tentanghipertensi.Hasil :DS : klien dan keluarga
menyebutkan tentanghipertensi denganbahasa sendiri.
DO : Klien dan keluargamampu menyebutkantentang hipertensi meskimasih sering lupa.
2. Mendiskusikan dengankeluarga tentang hipertensidengan menggunakanleaflet/lembar balikmeliputi pengertianhipertensi, penyebab, tandadan gejalah, prosespenyakit, komplikasi,perawatan dan pencegahanhipertensi.DS : Keluarga mengatakan
bersedia mendengarkaninformasi.
DO : Keluarga kooperatif.3. Mendiskusikan dengan
keluarga cara merawat
Kamis31/5/1816.20
Subjektif :- Keluarga mengatakan paham
tentang penyakit, kondisi, danprogram pengobatan yangdiberikan pada Ny.A.
- Keluarga mengatakanmelaksanakan programpengobatan sesuai dengan yangdijelaskan perawat.
- Keluarga menyebutkanpengertian hipertensi,penyebabnya, tanda dan gejalah,perawatan dan pencegahanpenyakit hipertensi denganbahasa sendiri.
- Klien dan keluarga menyebutkankomplikasi hipertensi
Objektif :- Klien dan keluarga mampu
melaksanakan prosedur yangdijelaskan secara benar.
- Klien dan keluarga mampumenjelaskan kembali apa yangdijelaskan perawat tentanghipertensi.
- Klien dan keluarga mengetahuikomplikasi hipertensi
A : Masalah teratasi.
(program pengobatan)anggota keluarga yang sakit.DS : Keluarga mengatakan
melaksanakan programpengobatan sesuaidengan yang dijelaskanperawat.
DO : Keluarga kooperatif.
Planning : Intervensi dipertahankankeluarga.
BAB IVPEMBAHASAN
A. Pengkajian
Pengakajian merupakan satu tahapan dimana perawat mengambil data yang
ditandai dengan pengumpulan informasi terus menerus dan keputusan professional
yang mengandung arti terhadap informasi yang dikumpulkan. Pengumpulan data
keluarga berasal dari berbagai sumber : wawancara, observasi rumah keluarga dan
fasilitasnya, pengalaman yang dilaporkan anggota keluarga (Padila, 2012).
Sesuai dengan teori yang dijabarkan diatas penulis melakukan pengkajian
pada keluarga Tn.M dengan menggunakan format pengkajian keluarga, metode
wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik untuk menambah data yang
diperlukan. Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 28 Mei 2018 jam 15.45 WITA
Ny.A mengeluh kepala terasa sakit, Ny.A mengatakan timbulnya keluhan karena
tekanan darahnya yang kembali naik, keluhan yang dirasakan seperti tertekan
benda berat pada daerah kepala dan leher, Skala nyeri 6 (sedang), keluhan timbul
secara tiba-tiba, sakit kepala yang dirasakan hilang timbul. Ny.A mangatakan
kepala terasa sakit disertai pusing, nyeri pada leher dan terasa berat. Saat dilakukan
pemeriksaan tekanan darah didapatkan hasil 180/110 mmHg, Nadi 96 x/menit.
Keluhan yang disampaikan tersebut sesuai dengan tanda dan gejala hipertensi
menurut Crowin, (2000) dalam Wijaya & Putri, (2013) namun tidak semua gejalah
muncul dalam kasus keluarga Tn.M, berdasarkan teori Crowin (2000) dalam
Wijaya & Putri (2013) tanda dan gejalah hipertensi yaitu nyeri kepala saat terjaga,
kadang – kadang disertai mual dan muntah, akibat peningkatan tekana intracranial,
penglihatan kabur akibat kerusakan retina akibat hipertensi, ayunan langkah yang
tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat, nokturia karena peningkatan
aliran darah ginjal dan filtrasi glomerolus, edama dependen dan pembengkakan
akibat peningkatan tekanan kapiler. (Brunner & Suddart, 2015) juga mengatakan
bahwa gejala yang timbul selain dari peningkatan darah yang tinggi, dapat pula
ditemukan ditemukan perubahan pada retina, seperti perdarahan, eksudat
(kumpulan cairan ), penyempitan pembuluh darah, dan pada kasus berat edema
pupil ( edema pada diskus optikus ).
Pada pengkajian fungsi perawatan kesehatan keluarga didapatkan data
keluarga tidak mengetahui tentang penyakit hipertensi, Ny.A mengatakan masih
sering mengosumsi garam yang berlebih dan masih sering mengosumsi yang
bersantan, ikan asin. Objektif ; Ny.A dan keluarga kurang dapat mengingat, Ny.A
dan keluarga tampak bingung dan tidak mengerti ketika ditanya mengenai penyakit
hipertensi. Keluarga juga tidak tahu cara perawatan penyakit hipertensi.
Hal tersebut sesuai teori menurut Robbins (2007), beberapa faktor yang
berperan dalam hipertensi primer atau esensial mencakup pengaruh genetik dan
pengaruh lingkungan seperti : stress, kegemukan, merokok, aktivitas fisik yang
kurang, dan konsumsi garam dalam jumlah besar dianggap sebagai faktor eksogen
dalam hipertensi.
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang mengambarkan respon
manusia (keadaan sehat atau perubahan pola interaksi aktual/potensial) dari
individu atau kelompok perawat secara legal mengidentifikasi dan perawat dapat
memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan atau untuk
mengurangi, menyingkirkan atau mencegah perubahan (Rohma dan Walid, 2012).
Penulisan diagnosa keperawatan mengacu pada P-E-S (Problem + etiologi +
simptom) dimana untuk problem (P) dapat digunakan tipologi dari NANDA. Pada
perumusan diagnosa yang didapatkan dari analisa data berdasarkan data subjektif
dan objektif diagnosa yang muncul dan ditemukan pada tinjauan teori dengan
kasus mengenai masalah hipertensi terdapat sedikit perbedaan. Dalam teori
terdapat 9 kemungkinan diagnosa keperawatan yang kemungkinan ditemukan,
tetapi di kasus terdapat 2 diagnosa keperawatan. Diagnosa keperawatan yang
muncul dalam tinjauan teori (NANDA NIC-NOC 2013) yaitu :
1. Penurunan curah jantung
2. Intoleransi aktivitas
3. Nyeri (sakit kepala)
4. Kelebihan volume cairan
5. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak
6. Ketidakefektifan koping
7. Defisiensi pengetahuan
8. Ansietas
9. Resiko cidera
Sedangkan diagnosa yang dijumpai dalam kasus keluarga Tn.M dengan
hipertensi pada Ny.A yaitu :
1. Nyeri Akut berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga sakit.
2. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah.
Dari beberapa masalah yang didapatkan dalam kasus ditentukan 2 diagnosa
yang dipilih berdasarkan prioritas masalah yaitu :
1. Nyeri Akut berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga sakit.
Nyeri akut adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak
menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau
potensial yang digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa
(international association for the study of pain) : awitan yang tiba-tiba atau
lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi
atau diprediksi dan berlangsung <6 bulan (NANDA NIC-NOC, 2013). Nyeri
terjadi diawali adanya fakor predisposisi yang menyebabkan terjadinya
hipertensi (Usia, Jenis Kelamin, Merokok, Stres, Kurang Olaraga, Faktor
Genetik, Alkohol, Konsentrasi Garam, Obesitas), hipertensi menyebabkan
peningkatan tekanan vaskuler pembuluh darah kemudian terjadi vasokontriksi
sehingga menyebabkan gangguan sirkulasi, gangguan sirkulasi menyebabkan
resistensi pembuluh darah ke otak meningkat sehingga menyebabkan
terjadinya nyeri ( sakit kepala). Masalah bersifat aktual dan sangat dirasakan,
perawatan segera perlu dilakukan untuk menghindari semakin parahnya
masalah.
Berdasarkan hasil evaluasi setelah dilakukan implementasi klien
langsung kooperatif terhadap intervensi yang diberikan perawat, klien mampu
menggunakan teknik non farmakologi (manajemen nyeri) untuk
mengurangi/mengatasi nyeri.
2. Defisiensi pengetahuan berhubungan ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah.
Defisiensi pengetahuan merupakan ketiadaan atau defisiensi informasi
kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu (NANDA NIC-NOC, 2013).
Berdasarakan patofisiologis penyakit hipertensi terjadi diawali dengan adanya
faktor predisposisi terjadinya hipertensi, informasi yang kurang tentang
penyakit menyebabkan terjadinya perubahan situasi pada keluarga. Masalah
bersifat aktual namun tidak memerlukan tindakan perawatan segera karena
masih dapat ditolerir dan tidak memberikan ancaman fisik.
Berdasarkan hasil evaluasi setelah dilakukan implementasi keluarga
langsung kooperatif terhadap intervensi yang diberikan perawat, keluarga
paham tentang penyakit hipertensi.
C. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan keluarga dibuat berdasarkan pengkajian, diagnosis
keperawatan, pernyataan keluarga, dan perencanaan keluarga, dengan
merumuskan tujuan, mengidentifikasi strategi intervensi alternative dan sumber,
serta menentukan prioritas, intervensi tidak bersifat rutin, acak, atau standar, tetapi
dirancang bagi keluarga tertentu dengan siapa perawat keluarga sedang bekerja
(Friedman, 2010).
Penyusunan intervensi disesuaikan dengan teori asuhan keperawatan yang
ada. Intervensi dari diagnosa pertama nyeri akut berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga sakit disusun sesuai dengan
NANDA NIC-NOC yaitu manajemen nyeri, intervensi yang diberikan adalah kaji
nyeri secara komprehensif, observasi tanda-tanda vital, ajarkan/demonstrasikan
teknik manajemen nyeri (teknik relaksasi), ajarkan/demonstrasikan teknik
manajemen nyeri (distraksi), anjurkan/demonstrasikan pada klien dan keluarga
kompres hangat pada kepala bagian belakang, anjurkan klien untuk meningkatkan
istrahat, beri lingkungan yang nyaman untuk mengurangi nyeri, beri informasi
pada klien dan keluarga tentang nyeri dan perawatan yang diberikan serta kolabari
pemberian terapi analgetik untuk megurangi nyeri.
Intervensi diagnosa kedua defisiensi pengetahuan berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah. Penyusunan intervensi disesuaikan
dengan NANDA NIC-NOC (teaching: disease procces) dan fungsi perawatan
kesehatan keluarga, intervensi yang diberikan yaitu kaji pengetahuan klien dan
keluarga tentang hipertensi, diskusikan dengan keluarga tentang hipertensi dengan
menggunakan leaflet/lembar balik meliputi pengertian hipertensi, penyebab, tanda
dan gejalah, proses penyakit, komplikasi, perawatan dan pencegahan hipertensi,
diskusikan dengan keluarga tentang keputusan untuk merawat anggota keluarga
sakit, diskusikan dengan keluarga cara merawat anggota keluarga yang sakit,
jelaskan makanan yang harus dikonsumsi dan dihindari penderita hipertensi,
diskusikan dengan keluarga tentang lingkungan yang menunjang kesehatan dan
diskusikan bersama keluarga tentang pemanfaatan fasilitas kesehatan.
D. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan keluarga adalah suatu proses aktualisasi rencana
intervensi yang memanfaatkan berbagai sumber didalam keluarga dan
memandirikan keluarga dalam bidang kesehatan. Keluarga dididik untuk dapat
menilai potensi yang dimiliki mereka dan mengembangkannya melalui
implementasi yang bersifat memampukan keluarga untuk : mengenal masalah
kesehatannya, mengambil keputusan berkaitan dengan persoalan kesehatan yang
dihadapi, merawat dan membina anggota keluarga sesuai kondisi kesehatannya,
memodifikasi lingkungan yang sehat bagi setiap anggota keluarga, serta
Anonim. 2013. Penyakit Hipertensi Dan Cara Penanganannya. Diakses Mei 2018Darihttps://health.detik.com/berita-detikhealth.ac/3503396/penanganahipertensi6789-sebut-kasus-hipertensi-di-indonesia-terus-089/unfiles/sehat.html
Tarwoto et al. 2009. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. CetakanPertama. Trans Info Media: Jakarta
Black & Hawk. 2014. Medikal Surgical Nursing Clinical Management for Positiveoutcomes (Ed. 7). St. Louis : Missouri Elsevier Saunders.
Yusuf, I. 2008. Hipertensi Sekunder. Jurnal Medicines.
Smeltzer, S. C. And Bare, B. G. 2012.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner& Sudart Edisi 8. Jakarta: EGC
Wijaya, Andra S &Putri, Yesi M. 2013. Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta:Nuha Medika
Bustan, M.N. 2007. Epidemologi Penyakit Tidak Menular. Cetakan 2. Jakarta: RinekaCipta
Lampiran 1
SATUAN ACARA PENYULUHAN(SAP)
Sub Pokok Bahasan : HipertensiSasaran : Keluarga Tn.MWaktu : 45 menitTanggal : 28 mei 2018Tempat : Ds.Nekudu, Kab.Konawe
A. Tujuan Instruksional UmumSetelah diberikan penyuluhan selama 45 menit, keluarga mampu memahamitentang masalah Hipertensi.
B. Tujuan Instruksional KhususSetelah dilakukan penyuluhan tentang hipertensi selama 45 menit, diharapkankeluarga dapat :1. Menjelaskan kembali pengertian dari hipertensi.2. Menyebutkan kembali penyebab dari hipertensi.3. Menyebutkan kembali tanda dan gejala dari hipertensi.4. Menjelaskan kembali proses penyakit hipertensi.5. Menyebutkan kembali komplikasi hipertensi.6. Menjelaskan kembali cara pencegahan hipertensi.7. Menjelaskan kembali cara perawatan hipertensi.
C. Materi Penyuluhan1. Materi
Hipertensi.2. Sub pokok pembahasan
a. Pengertian hipertensi.b. Penyebab hipertensi.c. Tanda dan gejalah hipertensi.d. Proses penyakit hipertensi.e. Komplikasi hipertensi.f. Cara pencegahan hiepertensi.g. Cara perawatan hipertensi.
D. Metode1. Ceramah2. Demonstrasi3. Diskusi dan tanya jawab
E. MediaLeaflet
F. Proses PelaksanaanNo Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran1 5 menit Pembukaan
1. Salam pembuka2. Memperkenalkan diri3. Menyebutkan materi yang
hipertensi.4. Proses penyakit hipertensi.5. Komplikasi hipertensi.6. Cara pencegahan
hiepertensi.7. Cara perawatan hipertensi.
Memperhatikan
3 10 menit Evaluasi1. Memberikan kesempatan
untuk bertanya2. Meminta keluarga
menjelaskan tentang materihipertensi.
1. Bertanya danmendengar jawaban
2. Menjelaskan materi
4 5 menit Terminasi1. Mengucapkan terima kasih
atas perhatian yangdiberikan
2. Mengucapkan salam
1. Memperhatikan2. Menjawab salam
G. EvaluasiEvaluasi yang dilakukan adalah :1. Evaluasi Struktur
a. Pengorganisasian dilaksanakan sebelum pelaksanaan kegiatan.b. Kontrak dengan keluargac. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai satuan acara penyuluhan.
2. Evaluasi ProsesKeluarga antusias dalam menyimak uraian materi penyuluhan tentanghipertensi.
8. Evaluasi HasilSetelah dilakukan penyuluhan selama 45 menit sasaran mampu :a. Keluarga mampu menjelaskan pengertian hipertensi.b. Keluarga mampu menyebutkan penyebab hipertensi.c. Keluarga mampu menyebutkan tanda dan gejalah hipertensi.d. Keluarga mampu menjelaskan Proses penyakit hipertensie. Keluarga mampu menyebutkan komplikasi hipertensi.
f. Keluarga mampu menjelaskan pencegahan hipertensi.g. Keluarga mampu menjelaskan cara perawatan hipertensi.
Lampiran 3
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Responden
Di -
Tempat
Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswa Politeknik Kementerian Kesehatan
Kendari Jurusan Keperawatan, yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Hamid
NIM : 14401 2017 00029 5
Status : Mahasiswa DIII Jurusan Keperawatan Poltekkes Kendari
Akan melakukan penelitian dengan judul “Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.M
Dengan Hipertensi Pada Ny.A Di Wilayah Kerja Puskesmas Asinua Kabupaten
Konawe Tahun 2018”. Untuk kepentingan tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu
untuk bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
Demikian lembar permohonan ini, atas partisipasi dan kerjasamanya saya
ucapkan terima kasih.
Peneliti
HAMIDNIM. 14401 2017 00029 5
Lampiran 4
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia menjadi
responden dalam penelitian yang akan dilakukan:
Nama : Hamid
NIM : 14401 2017 00029 5
Status : Mahasiswa DIII Jurusan Keperawatan Poltekkes Kendari
Dengan judul, “Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.M Dengan Hipertensi
Pada Ny.A Di Wilayah Kerja Puskesmas Asinua Kabupaten Konawe Tahun 2018”.
Tanda tangan saya menunjukkan bukti bahwa saya bersedia dan telah diberi informasi
serta memutuskan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.