KEPERAWATAN KELUARGA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN DEWASA OLEH : KELOMPOK 6 1. Anik Dwi Laningtyas (010109a008) 2. Irma Ariani (010109a055) 3. Ida Bagus Gde Eke Y (010109a0) PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO Jl. Gedongsongo, Candirejo – Ungaran Tahun Ajaran 2011/2012
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KEPERAWATAN KELUARGA
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN
DEWASA
OLEH :
KELOMPOK 6
1. Anik Dwi Laningtyas (010109a008)
2. Irma Ariani (010109a055)
3. Ida Bagus Gde Eke Y (010109a0)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO
Jl. Gedongsongo, Candirejo – Ungaran
Tahun Ajaran 2011/2012
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmatnya kita dapat menyusun laporan Asuhan Keperawatan . Asuhan
Keperawatan ini adalah berisi mengenai tentang Asuhan Keperawatan Keluarga
Dengan Dewasa yang akan mempermudah dalam penyusunan laporan kasus
sesuai dengan keadaan pasien. Selain itu asuhan keperawatan keluarga ini juga
digunakan sebagai acuan pencapaian target praktek Keperawatan Keluarga. Ilmu
keperawatan kini telah berkembang sangat pesat, oleh karena itu pembaca atau
pembimbimng dengan rendah hati diharapkan dapat memberikan bimbingan
untuk perbaikan.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Tingkah laku seseorang dipelajari sepanjang proses kehidupannya
ketika menghadapi krisis dan kecemasan akibat stressor. Menurut teori
keperawatan, sehat dan sakit jiwa merupakan suatu rentangan yang sangat
dinamis dari kehidupan seseorang.
Saat telah menginjak usia dewasa terlihat adanya kematangan jiwa
mereka dimana sudah memiliki tanggung jawab serta sudah menyadari
makna hidup. Menyiapkan diri menjadi dewasa, karena menjadi dewasa
adalah sebuah pilihan, maka tentunya harus direkayasa atau disiapkan. Tidak
bisa dibiarkan alami. Karena memang menjadi dewasa dalam cara berpikir itu
bukan kebetulan, tapi merupakan pilihan.
2. Tujuan Penulisan
Makalah ini ditulis agar pembaca :
1. Mengetahui dan memahami teori perkembangan keluarga dan unsur-
unsur yang ada didalamnya
2. Mengetahui dan memahami teori proses keperawatan keluarga dan
unsur-unsur yang ada didalamnya.
3. Mengetahui dan memahami asuhan keperawatan keluarga dengan
dewasa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1. TEORI PERKEMBANGAN KELUARGA
1.1.1. pengertian perkembangan keluarga dewasa
Masa ini sering disebut adult, masa dewasa, masa dimana usia sudah
berkisar ke angka di atas 21 tahun. Masa dewasa merupakan periode yang
penuh tantangan, penghargaan dan krisis. Selain itu masa dimana
mempersiapkan masa depan, penentu karier dan masa usia memasuki dunia
pekerjaan dan masa dunia perkarieran, masa mempersiapkan punya keturunan
dan masa usia matang, masa penentuan kehidupan, dan prestasi kerja di
masyarakat, masa merasa kuat dalam hal fisik, masa energik, masa kebal,
masa jaya dan masa merasakan hasil perjuangan .
Masa dewasa ditandai kemampuan produktif dan kemandirian.
Menurut Prof. Dr. A.E Sinolungan (1997), masa dewasa dapat di bagi dalam
beberapa fase yaitu:
1. Fase dewasa awal
Fase dewasa awal (20/21-24 tahun), seorang mulai bekarya dan
mulai melepaskan ketergantungan kepada orang lain. Tugas-tugas
perkembangan pada masa dewasa awal yaitu:
a. mereka mendapat pengawasan dari orang tua
b. mereka mulai mengembangkan persahabatan yang akrab dan
hubungan yang intim di luar
c. mereka membentuk seperangkat nilai pribadi
d. mereka mengembangkan rasa identitas pribadi
e. mereka mempersiapkan untuk kehidupan kerja
2. Fase Dewasa tengah
Fase dewasa tengah (25-40 tahun) ditandai sikap mantap
memilih teman hidup dan membangun keluarga. Dewasa tengah
menggunakan energy sesuai kemampuannya untuk menyesuaikan konsep
diri dan citra tubuh terhadap realita fisiologis dan perubahan pada
penampilan fisik. Harga diri yang tinggi, citra tubuh yang bagus dan
sikap posiif terhadap perubahn fisiologis muncul jika orang dewasa
mengikuti latihan fisik diet yang seimbang, tidur yang adekuat dan
melakukan hygiene yang baik.
a. Teori-teori tentang masa dewasa tengah
1) Teori Erikson
Menurut teori perkembangan Erikson, tugas perkembangan
yang utama pada usia baya adalah mencapai generatifitas
(Erikson, 1982). Generatifitas adalah keinginan untuk merawat
dan membimbing orang lain. Dewasa tengah dapat mencapai
generatifitas dengan anak-anaknya melalui bimbingan dalam
interaksi sosial dengan generasi berikutnya. Jika dewasa tengah
gagal mencapai generatifitas akan terjadi stagnasi. Hal ini
ditunjukkan dengan perhatian yang berlebihan pada dirinya atau
perilaku merusak anak-anaknya dan masyarakat.
2) Teori Havighurst
Teori perkembangan Havighurst telah diringkas dalam
tujuh perkembangan untuk orang dewasa tengah (Havighurst,
1972). Tugas perkembangan tersebut meliputi:
a) Pencapaian tanggung jawab social orang dewasa
b) Menetapkan dan mempertahankan standar kehidupan
c) Membantu anak-anak remaja tanggung jawab dan bahagia
d) Mengembangkan aktivitas luang
e) Berhubungan dengan pasangannya sebagai individu
f) Menerima dan menyesuaikan perubahan fisiologis pada usia
pertengahan
g) Menyesuaikan diri dengan orang tua yang telah lansia.
b. Tahap-tahap perkembangan
1) Perkembangan fisiologis
Perubahan ini umumnya terjadi antara usia 40-65
tahun. Perubahan yang paling terlihat adalah rambut beruban,
kulit mulai mengerut dan pinggang membesar. Kebotakan
biasanya terjadi selama masa usia pertengahan, tetapi juga
dapat terjadi pada pria dewasa awal. Penurunan ketajaman
penglihatan dan pendengaran sering terlihat pada periode ini.
2) Perkembangan kognitif
Perubahan kognitif pada masa dewasa tengah jarang
terjadi kecuali karena sakit atau trauma. Dewasa tengah dapat
mempelajari keterampilan dan informasi baru. Beberapa
dewasa tengah mengikuti program pendidikan dan kejuruan
untuk mempersiapkan diri memasuki pasar kerja atau
perubahan pekerjaan.
3) Perkembangan psikosial
Perubahan psikososial pada masa dewasa tengah
dapat meliputi kejadian yang diharapkan, perpindahan anak
dari rumah, atau peristiwa perpisahan dalam pernikahan atau
kematian teman. Perubahan ini mungkin mengakibatkan stress
yang dapat mempengaruhi seluruh tingkat kesehatan dewasa.
3. Fase dewasa akhir
Fase dewasa akhir (41-50/55tahun) ditandai karya produktif,
sukses-sukses berprestasi dan puncak dalam karier. Sebagai patokan,
pada masa ini dapat dicapai kalau status pekerjaan dan sosial seseorang
sudah mantap.
Masalah-masalah yang mungkin timbul yaitu:
a. Menurunnya keadaan jasmaniah
b. Perubahan susunan keluarga
c. Terbatasnya kemungkinan perubahan-perubahan baru dalam
bidang pekerjaan atau perbaikan kesehatan yang lalu
d. Penurunan fungsi tubuh
Selain itu, masa dewasa akhir adalah masa pensiun bagi bagi
pegawai menghadapi sepi dan masa masamemasuki pensiun. Biasanya
ada PPS ( Post Power Sindrom) misalnya biasa seseorang menjabat
kemudian tidak, rasanya ada perasaan down sindrom.
Faktor – faktor yang mempengaruhi pengawasan tugas
perkembangan ini, individu mengalami PPS. Misalnya penghalangnya
adalah:
1. Tingkat perkembangan yang mundur
2. Tidak ada kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas
perkembangan
3. Tidak ada motivasi
4. Kesehatan yang buruk
5. Cacat tubuh
6. Tingkat kecerdasan yang rendah
7. Tingkat adaptasi yang jelek
8. Selain itu, masa dewasa akhir adalah masa pensiun bagi bagi
pegawai menghadapi sepi dan masa masamemasuki pensiun.
Biasanya ada PPS ( Post Power Sindrom) misalnya biasa
seseorang menjabat kemudian tidak, rasanya ada perasaan down
sindrom, adanya penyakit kronis. Tingkat ketidakmampuan dan
persepsi klien pada penyakit dan ketidakmampuan menentukan
sampai mana perubahan gaya hidup akan terjadi.
9. Tingkat kesejahteraan
Perawat mengkaji status kesehatan pada klien dewasa
tengah. Pengkajian tersebut member arah untuk merencanakan
asuhan keperawatan dan berguna dalam mengevaluasi keefektifan
intervensi keperawatan.
10. Membentuk kebiasaan sehat yang positif
Kebiasaan adalah sikap atau perilaku seseorang yang biasa
dilakukan. Pola perilaku ini didorong oleh seringnya pengulangan
sehingga menjadi cara perilaku individu yang biasa.
1.1.2. Tahap Perkembangan Keluarga dengan Dewasa
Menurut Erikson, tugas perkembangan yang utama pada usia
baya adalah mencapai generatifitas (Erikson, 1982). Generatifitas
adalah keinginan untuk merawat dan membimbing orang lain. Dewasa
tengah dapat mencapai generatifitas dengan anak-anaknya melalui
bimbingan dalam interaksi sosial dengan generasi berikutnya. Jika
dewasa tengah gagal mencapai generatifitas akan terjadi stagnasi. Hal
ini ditunjukkan dengan perhatian yang berlebihan pada dirinya atau
perilaku merusak anak-anaknya dan masyarakat.
Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas-tugas
yang harus diselesaikan individu pada fase-fase atau periode
kehidupan tertentu; dan apabila berhasil mencapainya mereka akan
berbahagia, tetapi sebaliknya apabila mereka gagal akan kecewa dan
dicela orang tua atau masyarakat dan perkembangan selanjutnya juga
akan mengalami kesulitan
Masa Usia Dewasa
1. Menerima dan menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik dan
fisiologis
2. Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai
individu
3. Membantu anak-anak remaja belajar menjadi orang dewasa yang
bertanggung jawab dan berbahagia
4. Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam
karir pekerjaan
5. Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang yang
dewasa
6. Mencapai tanggung jawab sosial dan warga Negara secara penuh.
7. Menyesuaikan diri dengan orang tua yang telah lansia.
1.2. TEORI PROSES KEPERAWATAN KELUARGA
1.2.1. Pengkajian
Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat
mengambil informasi secara terus menerus terhadap anggota keluarga
yang dibinanya.
Sumber informasi dan tahapan pengkajian dapat menggunakan
metode:
a. Wawancara keluarga
b. Observasi fasislitas rumah
c. Pemeriksaan fisik dari anggta keluarga dari ujung rambut ke ujung
kaki.
d. Data sekunder, contoh: hasil laboratorium, hasil X-ray, pap smear
dan sebagainya.
Hal hal yang perlu dikaji dalam keluarga meliputi :
a. Data umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1) Nama kepala keluarga
2) Alamat dan telepon
3) Pekerjaan kepala keluarga
4) Pendidikan kepala keluarga
5) Komposisi keluarga
Genogram
Simbol-simbol yang biasa digunakan:
Laki-laki Perempuan Identifikasi klien meninggal
Menikah Pisah Cerai Cerai
6) Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau
masalah-masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga
tersebut.
7) Tipe bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta
mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait dengan
kesehatan.
8) Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan
yang dapat mempengaruhi kesehatan.
9) Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik
dari kepela keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain
itu status sosial ekonomi keluarga ditentukan pula oleh
kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta
barang-barang yang dimiliki oleh keluarga.
10) Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi
bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu
namun denganmenonton TV dan mendengarkan radio juga
merupakan aktivitas rekreasi.
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1) Tahap perkembangan ke;luarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditenrukan dengan anak tertua
dari keluarga inti.
Contoh : keluarga bapak A mempunyai 2 orang anak, anak
pertama berumur 7 tahun dan anak ke dua berumur 4 tahun,
maka keluarga bapak A beradapada tahapan perkembangan
keluarga dengan usia anak sekolah.
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan mengenai tugas perkembngan yang belum
terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas
perkembangan tersebut belum terpenuhi.
3) Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti,
yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan
masing-masing anggota keluarga, perhatian terhadap
pencegahan penyakit (status imunisasi), sumber pelayanan
kesehatanyang biasa digunakan keluarga serta pengalaman-
pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.
4) Riwayat keluarga sebelumnya
Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari
pihak suami istri.
c. Pengkajian lingkungan
1) Karakteristik rumah
Karakteristik rumah diidentiikasi dengan melihat luas rumah,
tipe rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela pemanfaatan
ruangan, peletakan perabotan rumah tangga, jenis septik tank,
jarak septik tank dengan sumber air, air minum yang digunakan
serta denah rumah.
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan
komunitas setempat, yang meliputi kebiasaan, lingkunagan fisik,
aturan/kesepakatan penduduk setempat, budaya setempat yang
mempengaruhi kesehatan.
3) Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas geigrafis keluarga ditentukan dengan kebiasaan
keluarga berpindah tempat.
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Mennjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk
berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh
mana keluarga interkasinya dengan masyarakat.
5) Sistem pendukung keluarga
Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga adalh jumlah
anggota keluarga yang sehat, fasilitas yang dimiliki keluarga
untuk menunjang kesehatan. Fasilitas mencakup fasilitas fisik,
fasilitas psikologis atau dukungan dari anggota keluarga dan
fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat setempat.
d. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota
keluarga.
Apakah mayoritas pesan anggota keluarga sesuai isi dan
instruksi ?
Apakah anggota keluarga mengutarakan kebutuhan-
kebutuhan dan perasaan-perasaan mereka dengan jelas ?
Apakah anggota keluarga memperoleh dan memeriksakan
respons dengan baik terhadap pesan ?
Apakah anggota keluarga medengar dan mengikuti pesan ?
Bahasa apa yang digunakan dalam keluarga ?
Apakah keluarga berkomunikasi secara langsung atau tidak