Top Banner
ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK & KONJUNGTIVITIS DISUSUN OLEH : Firza Amro Maya Sari Sri Jumiati Zuliyanti KELAS : PSIK C1 Kelompok 1 Mata Kuliah : Neurosensori STIKES BINA HUSADA PALEMBANG
36

ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK & KONJUNGTIVITIS DISUSUN OLEH : STIKES BINA HUSADA PALEMBANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Feb 27, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK & KONJUNGTIVITIS DISUSUN OLEH : STIKES BINA HUSADA PALEMBANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI

ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK & KONJUNGTIVITIS

DISUSUN OLEH :Firza Amro

Maya Sari

Sri Jumiati

Zuliyanti

KELAS : PSIK C1Kelompok 1

Mata Kuliah : Neurosensori

STIKES BINA HUSADA PALEMBANG

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK & KONJUNGTIVITIS DISUSUN OLEH : STIKES BINA HUSADA PALEMBANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

2013

BAB I

Pendahuluan

1.1 Anatomi Fisiologi Mata

Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya.

Yang dilakukan mata yang paling sederhana tak lain hanya

mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang

atau gelap. Mata yang lebih kompleks dipergunakan untuk

memberikan pengertian visual.  

Organ luar

Bulu mata berfungsi menyaring cahaya yang akan

diterima.

Alis mata berfungsi menahan keringat agar tidak masuk

ke bola mata.

Kelopak mata ( Palebra) berfungsi untuk menutupi dan

melindungi mata.  

Organ dalam

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK & KONJUNGTIVITIS DISUSUN OLEH : STIKES BINA HUSADA PALEMBANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Bagian-bagian pada organ mata bekerjasama

mengantarkan cahaya dari sumbernya menuju ke otak untuk

dapat dicerna oleh sistem saraf manusia. Bagian-bagian

tersebut adalah:

Kornea

Merupakan bagian terluar dari bola mata yang

menerima cahaya dari sumber cahaya.

Sklera

Merupakan bagian dinding mata yang berwarna putih.

Tebalnya rata- rata 1 milimeter tetapi pada irensi

otot, menebal menjadi 3 milimeter.

Pupil dan iris

Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil

menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke bagian

mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika

kondisi ruangan yang gelap, dan akan menyempit jika

kondisi ruangan terang. Lebar pupil dipengaruhi oleh

iris di sekelilingnya.Iris berfungsi sebagai

diafragma. Iris inilah terlihat sebagai bagian yang

berwarna pada mata.

Lensa mata

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK & KONJUNGTIVITIS DISUSUN OLEH : STIKES BINA HUSADA PALEMBANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan

meneruskannya pada retina. Fungsi lensa mata adalah

mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh tepat

pada bintik kuning retina. Untuk melihat objek yang

jauh (cahaya datang dari jauh), lensa mata akan

menipis. Sedangkan untuk melihat objek yang dekat

(cahaya datang dari dekat), lensa mata akan menebal.

Retina atau Selaput Jala

Retina adalah bagian mata yang paling peka terhadap

cahaya, khususnya bagian retina yang disebut bintik

kuning. Setelah retina, cahaya diteruskan ke saraf

optik.

Saraf optik

Saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam

retina, untuk menuju ke otak.  

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK & KONJUNGTIVITIS DISUSUN OLEH : STIKES BINA HUSADA PALEMBANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Palpebrao Palpebra melindungi mata dari cedera dan cahaya

yang berlebihan.

o Tdd : Palpebra superior dan inferior

o Permukaan suferficial ditutupi oleh kulit dan

permukaan dalam diliputi oleh membran mukosa à

conjunctiva.

o Conjunctiva membentuk ruang potensial yaitu

saccus conjunctivalis.

o sudut lateral fissura palpebra lebih tajam dari

medial.

o Sudut medial dan bola mata dipisahkan oleh

rongga sempit (lacus lacrimalis) dan terdapat

tonjolan kecil ( caruncula lacrimalis)

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK & KONJUNGTIVITIS DISUSUN OLEH : STIKES BINA HUSADA PALEMBANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI

LAPISAN BOLA MATA

Mata tertanam pada adiposum orbitae, terdapat 3

lapisan :

Tunika fibrosa :  

o Bagian posterior yang opak

o Sclera

o Bagian anterior yang transparan

o Cornea

Tunika Vasculosa Pigmentosa :  

o Choroidea

o Corpus Cilliary

o Iris dan pupil

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK & KONJUNGTIVITIS DISUSUN OLEH : STIKES BINA HUSADA PALEMBANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI

o Tunika Nervosa :  Retina

Otot-otot penggantung bola mata

Vaskularisasi bola mata

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK & KONJUNGTIVITIS DISUSUN OLEH : STIKES BINA HUSADA PALEMBANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI

 

 Ada 2 sistem vaskularisasi bola mata :

1. Sistem arteri siliar, terdiri dari :

Arteri siliaris anterior (9)

Arteri siliaris posterior brevis (7)

Arteri siliaris longus (4)

1. Sistem arteri Sentralis

Retina (12) 

Persarafan

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK & KONJUNGTIVITIS DISUSUN OLEH : STIKES BINA HUSADA PALEMBANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Saraf yang bertangung jawab terhadap mata manusia adalah

saraf optikus (Nervus II). Bagian mata yang mengandung

saraf optikus adalah retina. Saraf optikus adalah

kumpulan jutaan serat saraf yang membawa pesan visual

dari retina ke otak.

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK & KONJUNGTIVITIS DISUSUN OLEH : STIKES BINA HUSADA PALEMBANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Sedangkan saraf yang menggerakkan otot bola mata adalah

saraf okulomotoris (Nervus III), saraf ini

bertanggungjawab terhadap pergerakan bola mata, membuka

kelopak mata, dan mengatur konstraksi pupil mata.

Saraf lainnya yang mempengaruhi fungsi mata adalah saraf

lakrimalis yang merangsang dalam pembentukan air mata

oleh kelenjar air mata. Kelenjar Lakrimalis terletak di

puncak tepi luar dari mata kiri dan kanan dan

menghasilkan air mata yang encer.

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK & KONJUNGTIVITIS DISUSUN OLEH : STIKES BINA HUSADA PALEMBANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Sistem cairan mata - Intraokular

Mata diisi dengan cairan intraokuolar, yang

mempertahankan tekanan yang cukup pada bola mata untuk

menjaga distensinya. Cairan ini dibagi dua : Humor

aqueous (anterior lensa), Humor vitreus (posterior lensa

& retina).

Humor aqueous berperan sebagai pembawa zat makanan

dan oksigen untuk organ di dalam mata yang tidak

berpembuluh darah yaitu lensa dan kornea, disamping itu

juga berguna untuk mengangkut zat buangan hasil

metabolisme pada kedua organ tersebut. Adanya cairan

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK & KONJUNGTIVITIS DISUSUN OLEH : STIKES BINA HUSADA PALEMBANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI

tersebut akan mempertahankan bentuk mata dan menimbulkan

tekanan dalam bola mata/tekanan intra okuler.

Sirkulasi Aqueous Humor

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK & KONJUNGTIVITIS DISUSUN OLEH : STIKES BINA HUSADA PALEMBANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI

BAB II

Konsep Medis

2. 1 Definisi

a. Konjungtivitis

Konjungtivitis adalah inflamasi konjungtiva danditandai dengan pembengkakan dan eksudat. Padakonjungtivitis mata nampak merah, sehingga seringdisebut mata merah. Konjungtivitis dapat disebabkanoleh berbagai hal. Bisa bersifat infeksius(bakteri, klamidia, virus, jamur, parasit),imunologis (alergi), iritatif (bahan kimia, suhu,listrik, radiasi, misalnya akibat sinarultraviolet) atau berhubungan dengan penyakitsistemik.

Konjungtivitis terbagi dalam tiga jenis:1.        Konjungtivitis Alergi

Infeksi ini bersifat musiman dan berhubungan dengansensitivitas terhadap serbuk, protein hewani, bulu,makanan, atau zat-zat tertentu. Gigitan seranggaatau obat (Atropin dan Antibiotik golongan Mycin).

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK & KONJUNGTIVITIS DISUSUN OLEH : STIKES BINA HUSADA PALEMBANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Infeksi ini terjadi setelah berpapar zat kimiaseperti hair spray, tata rias, asap rokok.

2.        Konjungtivitis InfektifJenis konjungtivitis ini juga berhubungan dengan“pink eye” dan mudah menular. Wabah “pink eye”dapat terjadi pada populasi yang padat dan denganstandard kesehatan yang rendah.Penyebab infeksi ini adalah Staphyloccocus Aurens.

3.        Konjungtivitis ViralJenis konjungtivitis ini adalah akibat infeksihuman adenovirus (yang paling sering adalahkeratokonjungtivitas epidemika) atau dari penyakitvirus sistemik seperti mumps dan mononucleosis.Biasanya disertai dengan pembentukan folikelsehingga disebut juga konjungtivitis folikularis.

4.        Konjungtivitis SikaSuatu keadaan keringnya permukaan konjungtivaakibat berkurangnya sekresi kelenjar lakrimal.

5.        Konjungtivitis BakteriRadang konjungtiva yang disebabkan oleh bakteri danmudah menular. Penyebabnya yaitu stafilokok, streptokok,corynebacterium, diphteri psodomones deruginosa, neisseriagonorrhoea, dan haemofilus influlenzae.

b. Katarak

Katarak adalah opasitas lensa kristalina yangnormalnya jernih. Biasanya terjadi akibat prosespenuaan tapi dapat timbul pada saat kelahiran(katarak kongenital). Dapat juga berhubungan dengantrauma mata tajam maupun tumpul, penggunaankortikosteroid jangka panjang, penyakit sistemis,seperti diabetes melitus atau hipoparatiroidisme,pemajanan radiasi, pemajanan yang lama sinar

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK & KONJUNGTIVITIS DISUSUN OLEH : STIKES BINA HUSADA PALEMBANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI

matahari (sinar ultraviolet), atau kelainan matalain seperti uveitis anterior.

2. 2 Etiologi

a. Konjungtivitis

Konjungtivitis dapat disebabkan oleh berbagai hal :1)   Bisa bersifat infeksius

- Bakteri- Klamida- Virus- Jamur- Parasit

2)   Imunologis (alergi)3)   Iritatif

- Bahan kimia- Suhu- Listrik- Radiasi (mis. Akibat sinar ultraviolet) atau

berhubungan dengan penyakit sistemik. Kebanyakankonjungtivitis terjadi bilateral. Bila hanyaunilateral menunjukkan penyebabnya toksis atau kimia

b. Katarak

Penyebabnya bermacam-macam. Umumnya adalah usia lanjut(senile), tapi dapat terjadi secara congenital akibatinfeksi virus dimasa pertumbuhan janin, genetik, dangangguan perkembangan; kelainan sistemikatau metabolic,seperti diabetes mellitus, galaktosemi, dan distrofimiotonik;traumatic;terapi kortikosteroid sistemik dansebagainya. Penyebab yang lain bisa meliputi trauma, infeksi padatraktur uvea, penyakit sitemik seperti DM dan pemaparandengan sinar ultraviolet.

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK & KONJUNGTIVITIS DISUSUN OLEH : STIKES BINA HUSADA PALEMBANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Macam – macam katarak :

- Katarak Junevil (Kekeruhannya halus, bulat mirip daunsemanggi pada ekuator dan umumnya timbul pada usia 30tahun)

- Katarak Traumatik (Kapsul lensa rusak karenabenturan, di bawah kapsul anterior nantinya akanterbentuk gambaran ornamen bunga mawar, traumatikyang stasior dan menetap)

- Katarak Listrik (Katarak reverabel/ katarak progresifbisa timbul beberapa minggu setelah seseorangdisambar petir atau kena aliran listrik tegangantinggi)

- Katarak Radiasi (Kerusakan lensa yang disebabkan olehsinar X terjadinya lama dikemudian hari)

- Katarak Diabetes (Pada diabetes junevil seringterlihat Vakuola – vakuola subkapsular dini dankekeruhan. Penglihatan berwarna putih karena adanyacelah air di sepanjang sutura bilateral)

- Katarak Steroid (Katarak polar posterior terjadisebagai penyulit pengobatan kortikosteroid sistemikjangka lama sampai mingguan atau bulanan)

- Katarak Senil (Katarak yang timbul karena prosespenuaan, yang timbul pada usia 70 tahunan)

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK & KONJUNGTIVITIS DISUSUN OLEH : STIKES BINA HUSADA PALEMBANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI

- Katarak Kongenital (Katarak yang ada dari sejaklahir)

2. 3 Manifestasi Klinis

a. Konjungtivitis

Tanda dan gejala konjungtivitis bisa meliputihiperemia (kemerahan), cairan, edema, pengeluaranair mata, gatal, rasa terbakar atau rasa “tercakar”atau benda asing.

b. Katarak

Secara subjektif, biasanya pasien melaporkanpenurunan ketajaman penglihatan dan silau dangangguan fungsional sampai derajat tertentu yangdiakibatkan karena kehilangan penglihatan tadi.

Secara Objektif, biasanya meliputi pengembunanseperti mutiara keabuan pada pupil sehingga retinatak akan tampak dengan oftalmoskop. Ketika lensasudah menjadi opak, buram, cahaya akan dipendarkandan bukannya ditransmisikan dengan tajam menjadibayangan yang terfokus pada retina. Hasilnya adalahpandangan kabur atau redup, menyilaukan dengandistorsi bayangan dan susah melihat di malam hari.

Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK & KONJUNGTIVITIS DISUSUN OLEH : STIKES BINA HUSADA PALEMBANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI

2. 4 Patofisiologi

a. Konjungtivitis

Hiperemia konjungtiva terjadi selama dilatasipembuluha darah akibat iritan eksternal, pemberianobat dan infeksi okuler. Perdarahan konjungtivadisebabkan oleh rupturnya pembuluh darah.Perdarahan konjungtiva biasanya benigna dan dapatdisebabkan oleh segala sesuatu yang dapatmenyebabkan perdarahan pada tubuh. Dapat disebabkanoleh pengejanan dada bagian atas, seperti batukatau muntah yang kuat. Bila merasa ketakutan,perdarahan kinjungtiva tidak menimbulkan gejala.Tanda ini juga cenderung hilang sendiri,direabsorbsi dalam dua minggu dan tidak memerlukanterapi.

b. Katarak

Lensa normal adalah struktur posterior iris yangjernih, tranparan, berbentuk seperti kancing baju;mempunyai kekuatan refraksi yang besar. Lensamengandung tiga komponen anatomis. Pada zonasentral terdapat nukleus, di perifer ada korteks,dan yang mengelilingi keduanya adalah kapsulanterior dan posterior. Perubahan fisik dan kimiadalam lensa mengakibatkan hilangnya transparansi.Perubahan pada serabut halus multipel (zunula) yangmemanjang dari badan silier ke sekitar daerah diluar lensa, misalnya, dapat menyebabkan penglihatanmengalami distorsi. Perubahan kimia dalam proteinlensa dapat menyebabkan koagulasi, sehinggamengabutkan pandangan dengan menghambat jalannyacahaya ke retina.

Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK & KONJUNGTIVITIS DISUSUN OLEH : STIKES BINA HUSADA PALEMBANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Salah satu teori menyebutkan terputusnya proteinlensa normal terjadi disertai influks air ke dalamlensa. Proses ini mematahkan serabut lensa yangtegang dan mengganggu transmisi sinar.. Teori lainmengatakan bahwa suatu enzim mempunyai peran dalammelindungi lensa dari degenerasi. Jumlah enzim akanmenurun dengan bertambahnya usia dan tidak ada padakebanyakan pasien yang menderita katarak.

Katarak biasanya terjadi bilateral, namun mempunyaikecepatan yang berbeda. Dapat disebabkan olehkejadian trauma maupun sistemis, seperti diabetes,namun sebenarnya merupakan konsekuensi dari prosespenuaan yang normal. Katarak dapat bersifatkongenitaldan harus diidentifikasi awal, karenabila tidak terdiagnosa dapat menyebabkan ambliopidan kehilangan penglihatan permanen. Faktor yangpaling sering berperan dalam terjadinya katarakmeliputi radiasi ultraviolet B, obat obatan,alkohol, merokok, diabetes dan asupan vitaminantioksidan yang kurang dalm jangka waktu lama.

2. 5 Pemeriksaan Diagnosis

a. Konjungtivitis

Pemeriksaan pada konjungtivitis dilakukan denganidentifikasi bakteriyang menggunakan pewarnaan Garm atauGiemsa. Selain itu, dapat dilakukan kultur terhadapbakteri patogen tersebut. Spesimen yang digunakan berupausapan pada konjungtiva. Pemeriksaan sensitivitas dapatdilakukan, sehingga dapt ditentukan jenis terapiantibiotik yang sesuai. Namun, sebelum hasil pemeriksaansensitivitas tersebut diketahui, terapi antibiotikempiris harus diberikan.

Page 20: ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK & KONJUNGTIVITIS DISUSUN OLEH : STIKES BINA HUSADA PALEMBANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI

b. Katarak

Menurut, Doenges,1999;413- Tes ketajaman penglihatan/visus- Pengukuran dengan Tonografi- Pengukuran gonioskopi- Tes provokatif- Pemeriksaan oftalmoskopi- Darah lengkap, Laju Endap Darah (LED)- EKG, kolesterol serum dan pemeriksaan lipid- Tes toleransi glukosa/FBS

2. 6 Komplikasi

a. Konjungtivitis

- Pembentukan jaringan parut konjungtiva

- Ulkus kornea, dapat menyebabkan infeksi N.Gonorrhoeae, N kochii, S. Aureus secara sistemik

- Iridosiklitis

- Komplikasi sistemik, seperti arthritis gonorrhoeae,endokarditis dan septisemia

b. Katarak

Komplikasi paling sering terjadi yang diakibatkan katarakadalah kebutaan.

2. 7 Penatalaksanaan Medis

a. Konjungtivitis

Page 21: ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK & KONJUNGTIVITIS DISUSUN OLEH : STIKES BINA HUSADA PALEMBANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI

- Terapi antibakterial broad – spectrum yangdiberikan secara tropikal , yaitu kloramfenikol1%, gentamisin 0,3% dan tetes mata framitesin.

- Terapi antibiotik sistemik, yang digunakan padakonjungtivitis yang disebabkan N gonorrhoeae.Beberapa obat tersebut yaitu norfloxacin,cefoxitim, cefriaxon dan spectinomycin.

- Pemberian atropin topikal, jika konjungtivitistersebut melibatkan kornea sehingga terjadi ulkuskornea

- Penggunaan kacamata hitam, yang dapat mengurangifotofobia

- Pada konjungtivitis mukopurulen, tidak bolehdigunakan balut mata karena dapat menyebabkanpertumbuhan bakteri

- Terapi anti inflamasi dan analgesik, yang dapatdigunakan untuk untuk menyembuhkan gejala nyeri

b. Katarak

Tindakan bedah pada saat ini dianggap lebih baik karenamengurangi beberapa penyulit, tife pembedahan ada duatipe

a.  Operasi katarak ekstrakapsular atau ekstraksikatarak ekstra kapsular (EKEK) tindakan pembedahanpada lensa katarak dimana di lakukan pengeluaran isilensa dengan memecah atau merobek kapsul lensaanterior sehingga masa lensa dan korteks lensa dapatkeluar melalui robekan tersebut.

Page 22: ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK & KONJUNGTIVITIS DISUSUN OLEH : STIKES BINA HUSADA PALEMBANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI

b.    Operasi katarak intrakapsular atau Ekstraksikatarak intrakapsular (EKIK) pembedahan denganmengeluarkan seluruh lensa bersama kapsul.

Page 23: ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK & KONJUNGTIVITIS DISUSUN OLEH : STIKES BINA HUSADA PALEMBANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI

BAB III

Konsep Keperawatan

3. 1 Patoflow

Faktor Penyebab

(Usia, Trauma tumpul/ tajam, Sinar Radiasi UV, Obat – obatan, Rokok,DM, dll)

Ketidakseimbangan antara protein sehingga terjadi koagulasi proteinlensa mata, protein tidak dapat diserap

Peningkatan Jumlah Protein

Terbentuknya massa/ Kapsul

Kekeruhan pada lensa (Katarak)

Jalannya cahaya terganggu

Bayangan semu sampai pada retina

Otak mengintrepetasikan bayangan berkabut

Penurunan Ketajaman Perubahan Sensori Perseptual

Indikasi Pembedahan

Pre Operasi Post Operasi

Krisis SituasiInformasi yangtidakadekuatdan

kurangnya

Komplikasi pascaoperatif(peningka

tantekanan

Terputusnya

Kontinuit

Kurangnya

informasi

mengenaAnsietas terhadap

Menstimulasi

Merangsangpengeluaran

neurotransmitterrangsang nyeri,

DefisitPengetah

Page 24: ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK & KONJUNGTIVITIS DISUSUN OLEH : STIKES BINA HUSADA PALEMBANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Kurang Resiko

Nyeri

Page 25: ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK & KONJUNGTIVITIS DISUSUN OLEH : STIKES BINA HUSADA PALEMBANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Diagnosa Keperawatan

Konjungtivitis

1. Nyeri berhubungan dengan peradangan konjungtiva

2. Gangguan peningkatan suhu tubuh berhubungan denganproses peradangan atau konjungtivitis

3. Gangguan body image berhubungan dengan hiporemia

4. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuantentang proses penyakitnya

5. Resiko terjadinya penyebaran infeksi berhubungandengan proses peradangan

6. Resiko tinggi cedera berhubungan dengan fotophobia,pseudoptosis

Katarak

PRE OPERASI

1. Perubahan sensori perseptual (visual) berhubungandengan kekeruhan pada lensa mata.

Page 26: ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK & KONJUNGTIVITIS DISUSUN OLEH : STIKES BINA HUSADA PALEMBANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI

2. Kurang pengetahuan/ ansietas berhubungan dengankurangnya informasi mengenai perawatan dan prosespenyakit (katarak).

POST OPERASI

1. Nyeri akut/ kronik berhubungan dengan luka akibatpembedahan.

2. Kurang pengetahuan tentang perawatan mataberhubungan dengan kurangnya informasi mengenaiperawatan post op mata.

3. Resiko cedera berhubungan dengan komplikasi pascaoperatif (peningkatan TIO, perdarahan)

Intervensi

Konjungtivitis

1. Nyeri berhubungan dengan peradangan konjungtiva

- Kaji tingkat nyeri yang dialami oleh klien

Rasional:  untuk menentukan pilihan intervensiyang tepat

- Ajarkan klien metode distraksi selama nyeri,seperti nafas dalam  dan teratur.

Rasional:  Berguna dalam intervensi selanjutnya

Page 27: ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK & KONJUNGTIVITIS DISUSUN OLEH : STIKES BINA HUSADA PALEMBANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI

- Kompres tepi palpebra ( mata dalam keadaantertutup ) dengan larutan salin selama kuranglebih 3 menit

Rasional:  melepaskan eksudat yang lengket padatepi palpebra

- Usap eksudat secara perlahan dengan kapas yangsudah dibasahi salin dan setiap pengusap hanyadipakai satu kali.

Rasional:  membersihkan palpebra dari eksudattanpa menimbulkan nyeri dan meminimalkanpenyebaran mikroorganisme

-  Anjurkan klien menggunakan kacamata ( gelap )

Rasional:  pada klien fotobia, kacamata gelapdapat menurunkan cahaya yang masuk pada matasehingga sensitivitas terhadap cahaya menurun.Pada konjungtivitis alergi, kacamata dapatmengurangi ekspose terhadap allergen ataumencegah iritasi lingkungan.

- Kolaborasi dalam pemberian Antibiotik dananalgesik

Rasional : mempercepat penyembuhan padakonjungtivitis infekstif dan mencegah infeksisekunder pada konjungtivitis viral.

2. Gangguan peningkatan suhu tubuh berhubungan denganproses peradangan atau konjungtivitis

- Kaji saat timbulnya demam

Page 28: ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK & KONJUNGTIVITIS DISUSUN OLEH : STIKES BINA HUSADA PALEMBANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Rasional: untuk mengidentifikasi pola demampasien

- Observasi tanda vital (suhu, nadi, tensi,pernafasan)

Rasional:  : tanda vital merupakan acuan untukmengetahui keadaan umum pasien

- Anjurkan pasien untuk banyak minum (2,5 liter/24jam.±7)

Rasional:  : Peningkatan suhu tubuh mengakibatkanpenguapan tubuh meningkat sehingga perludiimbangi dengan asupan cairan yang banyak.

- Berikan kompres hangat

Rasional: Dengan vasodilatasi dapat meningkatkanpenguapan yang mempercepat penurunan suhu tubuh

- Anjurkan untuk tidak memakai selimut dan pakaianyang tebal

Rasional: pakaian tipis membantu mengurangipenguapan tubuh.

- Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian antipiretik

Rasional: pemberian terapi penting bagi pasiendengan suhu tinggi.

3. Gangguan body image berhubungan dengan hiporemia

- Kaji tingkat penerimaan klien

Page 29: ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK & KONJUNGTIVITIS DISUSUN OLEH : STIKES BINA HUSADA PALEMBANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Rasional:  untuk mengetahui tingkat ansietas yangdialami oleh klien mengenai perubahan daridirinya.

- Ajak klien mendiskusikan keadaan atau perasaanyang dialaminya.

Rasional:  membantu pasien atau orang terdekatuntuk memulai menerima perubahan.

- Catat jika ada tingkah laku yang menyimpang

Rasional:   kecermatan akan memberikan pilihanintervensi yang sesuai pada waktu individumenghadapi rasa duka dalam berbagai cara yangberbeda.

- Jelaskan perubahan yang terjadi berhubungandengan penyakit yang dialami.

Rasional: memberikan penjelasan tentang penyakityang dialami kepada pasien atau orang terdekatsehingga ansietas dapat berkurang.

- Berikan kesempatan klien untuk menentukankeputusan tindakan yang dilakukan.

Rasional:menyediakan, menegaskan kesanggupan danmeningkatkan kepercayaan diri klien.

4. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuantentang proses penyakitnya

- Kaji tingkat ansietas atau kecemasan

Page 30: ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK & KONJUNGTIVITIS DISUSUN OLEH : STIKES BINA HUSADA PALEMBANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Rasional:  Bermanfaat dalam penentuan intervensiyang tepat sesuai dengan kebutuhan klien.

- Beri penjelasan tentang proses penyakitnya

Rasional:Meningkatkan pemahaman klien tentangproses penyakitnya.

- Beri dukungan moril berupa doa terhadap pasien.

Rasional:  Memberikan perasaan tenang kepadaklien.

- Dorong pasien untuk mengakui masalah danmengekspresikan perasaan.

Rasional:  Memberikan kesempatan untuk pasienmenerima situasi yang nyata,    mengklarifikasikesalahpahaman dan pemecahan masalah

- Identifikasi sumber atau orang yang menolong.

Rasional: Memberi penelitian bahwa pasien tidaksendiri dalam menghadapi masalah.

5. Resiko terjadinya penyebaran infeksi berhubungandengan proses peradangan

- Bersihkan kelopak mata dari dalam ke arah luar

Rasional:Dengan membersihkan mata dan irigasimaka mata menjadi bersih

- Berikan antibiotika sesuai dosis dan umur

Rasional :  Pemberian antibiotika diharapkanpenyebaran infeksi tidak terjadi

Page 31: ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK & KONJUNGTIVITIS DISUSUN OLEH : STIKES BINA HUSADA PALEMBANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI

- Pertahankan tindakan septik dan anseptik.

Rasional:  Diharapkan tidak terjadi penularanbaik dari pasien ke perawat maupun   dari perawatke pasien.

- Beritahu klien mencegah pertukaran sapu tangan,handuk dan bantal dengan anggota keluarga yanglain. Klien sebaiknya menggunakan tisu, bukansaputangan dan tisu ini harus dibuang setelahpemakaian satu kali saja

Rasional:   Meminimalkan risiko penyebaraninfeksi.

- Ingatkan klien untuk tidak menggosok mata yangsakit atau kontak  sembarangan dengan mata.

Rasional:   Menghindari penyebaran infeksi padamata yang lain dan pada orang lain.

- Beritahu klien teknik cuci tangan yang tepat.

Rasional: : menerapkan prinsip higienis

- Anjurkan klien untuk mencuci tangan sebelum dansesudah melakukan pengobatan dan gunakansaputangan atau handuk bersih.

Rasional: : mencegah infeksi

6. Resiko tinggi cedera berhubungan dengan fotophobia,pseudoptosis

- Batasi aktivitas seperti menggerakan kepala tiba– tiba, menggaruk mata, membungkuk

Page 32: ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK & KONJUNGTIVITIS DISUSUN OLEH : STIKES BINA HUSADA PALEMBANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Rasional :  menurunkan resiko jatuh atau cidera

- Orientasikan pasien terhadap lingkungan dekatkanalat yang dibutuhkan pasien ke tubuhnya.

Rasional:  mencegah cidera, meningkatkankemandirian.

- Atur lingkungan sekitar pasien, jauhkan benda-benda yang dapat menimbulkan kecelakaan.

Rasional:  meminimalkan resiko cedera, memberikanrasa nyaman bagi pasien.

- Awasi atau temani pasien saat melakukanaktivitas.

Rasional:  mengontrol kegiatan pasien danmenurunkan bahaya keamanan.

- Bersihkan sekret mata dengan cara yang benar.

Rasional:  sekret mata akan membuat pandangankabur.

- Perhatikan keluhan penglihatan kabur yang dapatterjadi setelah penggunaan tetes mata  dan salepmata

Rasional:  Memberikan informasi pada klien agartidak melakukan aktivitas berbahaya sesaatsetelah penggunaan obat mata.

- Gunakan kacamata gelap.

Rasional:Mengurangi fotofobia yang dapatmengganggu penglihatan klien.

Page 33: ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK & KONJUNGTIVITIS DISUSUN OLEH : STIKES BINA HUSADA PALEMBANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Katarak

PRE OPERASI

1. Perubahan sensori perseptual (visual) berhubungandengan kekeruhan pada lensa mata.

Mandiri

- Monitor dan dokumentasikan ketajaman penglihatan.

- Dapatkan deskripsi tentang apasaja yang dilihatdan apa saja yang tidak bisa dilihat

- Atur lingkungan yang aman bagi klien (janganbiarkan pintu terbuka sebelah), pertahankanposisi tempat tidur rendah dan gunakan pagarpengaman.

- Adaptasikan lingkungan kebutuhan visual klien

Kolaborasi

- Kolaborasi dalam pembedahan

2. Kurang pengetahuan/ ansietas berhubungan dengankurangnya informasi mengenai perawatan dan prosespenyakit (katarak).

- Informasikan klien tentang penyakitnya

- Bantu perawatan diri selama sakit

- Diskusikan gejala – gejala terjadinya peningkatanTIO dan gangguan penglihatan

- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedurtindakan/ persiapan operasi yang akan dilakukan

Page 34: ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK & KONJUNGTIVITIS DISUSUN OLEH : STIKES BINA HUSADA PALEMBANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POST OPERASI

1. Nyeri akut/ kronik berhubungan dengan luka akibatpembedahan.

- Monitor skala, durasi, frekuensi dan intensitasnyeri

- Ciptakan lingkungan yang tenang/ nyaman

- Berikan posisi yang nyaman

- Berikan stimulasi sensori seperti mendengarkanradio

Kolaborasi

- Kolaborasi dalam pemberian analgesik sesuaiindikasi

2. Kurang pengetahuan tentang perawatan mataberhubungan dengan kurangnya informasi mengenaiperawatan post op mata.

- Diskusikan kemampuan klien dan keluarga untukmemenuhi perawatan mata dan aktivitas sehari –hari klien

- Ajarkan kepada keluarga klien, bagaimana prosedurmemberikan tetes mata (pertahankan sterilitasdalam pemberian tetes mata)

- Ajarkan perawatan mata umum yang baik, janganmenggukan make up mata, jangan menggosok mata

Page 35: ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK & KONJUNGTIVITIS DISUSUN OLEH : STIKES BINA HUSADA PALEMBANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI

- Libatkan keluarga dalam perawatan diri klien

3. Resiko cedera berhubungan dengan komplikasi pascaoperatif (peningkatan TIO, perdarahan)

- Monitor visus mata yang tidak tertutup kassa

- Jelaskan pada klien apa yang terjadi pada pascaoperasi tentang nyeri, pembatasan aktivitas,penampilan dan balutan mata

- Atur posisi tidur klien (telentang), mengaturintensitas lampu dan menggunakan kacamata gelapbila keluar/ dalam ruangan terang, keramas dengankepala ke belakang, batuk dengan mulut/ mataterbuka

- Batasi aktivitas seperti menggerakkan mata tiba –tiba, menggaruk mata, menunduk atau membungkuk

- Ambulasi dengan bantuan

- Anjurkan menggunakan teknik manajemen stress

- Kolaborasi dalam pemberian terapi antibiotik dananalgesik

Page 36: ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK & KONJUNGTIVITIS DISUSUN OLEH : STIKES BINA HUSADA PALEMBANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI

DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, Marilynn. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta; EGCStuddarth, Brunner. 2001. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Jilid 3.Jakarta : EGCMansjoer, Arif.2001. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid 1. Jakarta, Media Aesculapius. Fakultas Kedokteran UIayudwinastiti.blogspot.com/