ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS FISIOLOGI BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa nifas (puerpurium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung kira kira 6 – 8 minggu. (Sarwono Prawirohardjo) Puerpurium adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu. (Sarwono Prawirohardjo) : 315). Perubahan pada masa nifas antara lain yaitu organ-organ reproduksi kembali kekondisi sebelum hamil. Perubahan fisiologis yang terjadi selama kehamilan dan dikembalikan. Ibu pulih dan ketegangan selama kehamilan dan persalinan dan bersedia menerima tanggung jawab untuk merawat dan mengasuh bayi nya. Masa nifas sangat membutuhkan pengawasan dan penanganan secara ketat dan efektif. Karena pada masa nifas hari pertama dapat terjadi perdarahan yang disebabkan oleh Atonia Uteri atau infeksi-infeksi masa nifas lainnya. Untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan maka perlu dilakukan Asuhan Kebidanan pada Ibu Post Partum. 1.2 Tujuan
1.1 Latar Belakang Masa nifas (puerpurium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung kira kira 6 – 8 minggu. (Sarwono Prawirohardjo) Puerpurium adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu. (Sarwono Prawirohardjo) : 315). Perubahan pada masa nifas antara lain yaitu organ-organ reproduksi kembali kekondisi sebelum hamil. Perubahan fisiologis yang terjadi selama kehamilan dan dikembalikan. Ibu pulih dan ketegangan selama kehamilan dan persalinan dan bersedia menerima tanggung jawab untuk merawat dan mengasuh bayi nya. Masa nifas sangat membutuhkan pengawasan dan penanganan secara ketat dan efektif. Karena pada masa nifas hari pertama dapat terjadi perdarahan yang disebabkan oleh Atonia Uteri atau infeksi-infeksi masa nifas lainnya. Untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan maka perlu dilakukan Asuhan Kebidanan pada Ibu Post Partum.
1.2 Tujuan Tujuan Umum Diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny”I” P10001 2 jam Post Partum Fisiologis di BPS Hj. HARTINI, Amd.Keb. Tujuan Khusus Setelah melaksanakan praktik klinik kebidanan diharapkan mahasiswa mampu : 1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian yaitu mengumpulkan data subyektif dan data obyektif pada Ny”I” P10001 2 jam Post Partum Fisiologis di BPS Hj. HARTINI, Amd.Keb. 2. Mahasiswa diharapkan mampu menentukan diagnosa dan masalah kebidanan pada Ny”I” P10001 2 jam Post Partum Fisiologis di BPS Hj. HARTINI, Amd.Keb. 3. Mahasiswa diharapkan mampu menentukan diagnosa dan masalah potensial pada Ny”I” P10001 2 jam Post Partum Fisiologis di BPS Hj. HARTINI, Amd.Keb. 4. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah kebidanan pada Ny”I” P10001 2 jam Post Partum Fisiologis di BPS Hj. HARTINI, Amd.Keb. 5. Mahasiswa mampu mengembangkan rencana asuhan secara menyeluruh pada Ny”I” P10001 2 jam Post Partum Fisiologis di BPS Hj. HARTINI, Amd.Keb. 6. Mahasiswa mampu melaksanakan rencana secara efisien dan aman pada Ny”I” P10001 2 jam Post Partum Fisiologis di BPS Hj. HARTINI, Amd.Keb. 7. Mahasiswa mampu mengevaluasi asuhan yang telah diberikan. pada Ny”I” P10001 2 jam Post Partum Fisiologis di BPS Hj. HARTINI, Amd.Keb.
1.3 Ruang Lingkup Dalam membuat laporan ini penulis hanya membahas tentang Asuhan Kebidanan pada Ny. “I” P10001 2 jam Post Partum Fisiologis di BPS Hj. HARTINI, Amd.Keb.
1.4 Metode Penulisan Laporan praktek Asuhan Kebidanan ini disusun dengan menggunakan metode deskriptif dalam study kasus yaitu menggambarkan secara nyata tentang kondisi saat ini dengan perbandingannya antara teori dan kasus.Adapun tehnik dalam metode penelitian guna pengumpulan data diantaranya : 1.4.1 Anamnesa Dengan tanya jawab langsung antara tenaga kesehatan dengan klien untuk mendapatkan data subyektif. 1.4.2 Observasi TTV dan Pemeriksaan Fisik Melakukan pemeriksaan langsung dengan pasien meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi untuk mendapatkan data obyektif. 1.4.3 Sumber Data a. Sumber Data Primer : dari data tanya jawab dengan pasien b. Sumber Data Sekunder : diperoleh dari status pasien 1.4.5 Tinjauan Pustaka Mencari informasi melalui beberapa sumber yang berasal dari literatur yang dijadikan landasan teori dalam memberikan asuhan kebidanan . 1.5 Pelaksanaan Praktek lapangan ini dilaksanakan di BPS Hj. HARTINI, Amd.Keb. Widang. pada tanggal 31 Januari – 8 Februari 2011.
1.6 Sistematika Penulisan Bab I : Pendahuluan, terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup, metode penulisan, pelaksanaan dan sistematika penulisan. Bab II : Landasan Teori, terdiri dari Konsep Dasar Nifas Fisiologis dan Konsep Dasar Asuhan Kebidanan menurut Hellen Varney. Ba
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS FISIOLOGI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa nifas (puerpurium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung kira kira 6 – 8
minggu. (Sarwono Prawirohardjo)
Puerpurium adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat
kandungan yang lamanya 6 minggu. (Sarwono Prawirohardjo) : 315).
Perubahan pada masa nifas antara lain yaitu organ-organ reproduksi kembali kekondisi
sebelum hamil. Perubahan fisiologis yang terjadi selama kehamilan dan dikembalikan. Ibu pulih
dan ketegangan selama kehamilan dan persalinan dan bersedia menerima tanggung jawab untuk
merawat dan mengasuh bayi nya.
Masa nifas sangat membutuhkan pengawasan dan penanganan secara ketat dan efektif.
Karena pada masa nifas hari pertama dapat terjadi perdarahan yang disebabkan oleh Atonia Uteri
atau infeksi-infeksi masa nifas lainnya. Untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan maka
perlu dilakukan Asuhan Kebidanan pada Ibu Post Partum.
1.2 Tujuan
Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny”I” P10001 2 jam Post
Partum Fisiologis di BPS Hj. HARTINI, Amd.Keb.
Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktik klinik kebidanan diharapkan mahasiswa mampu :
1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian yaitu mengumpulkan data subyektif dan data obyektif
pada Ny”I” P10001 2 jam Post Partum Fisiologis di BPS Hj. HARTINI, Amd.Keb.
2. Mahasiswa diharapkan mampu menentukan diagnosa dan masalah kebidanan pada Ny”I” P10001
2 jam Post Partum Fisiologis di BPS Hj. HARTINI, Amd.Keb.
3. Mahasiswa diharapkan mampu menentukan diagnosa dan masalah potensial pada Ny”I” P10001 2
jam Post Partum Fisiologis di BPS Hj. HARTINI, Amd.Keb.
4. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah kebidanan pada Ny”I” P10001 2 jam Post Partum
Fisiologis di BPS Hj. HARTINI, Amd.Keb.
5. Mahasiswa mampu mengembangkan rencana asuhan secara menyeluruh pada Ny”I” P10001 2 jam
Post Partum Fisiologis di BPS Hj. HARTINI, Amd.Keb.
6. Mahasiswa mampu melaksanakan rencana secara efisien dan aman pada Ny”I” P10001 2 jam
Post Partum Fisiologis di BPS Hj. HARTINI, Amd.Keb.
7. Mahasiswa mampu mengevaluasi asuhan yang telah diberikan. pada Ny”I” P10001 2 jam Post
Partum Fisiologis di BPS Hj. HARTINI, Amd.Keb.
1.3 Ruang Lingkup
Dalam membuat laporan ini penulis hanya membahas tentang Asuhan Kebidanan pada Ny. “I”
P10001 2 jam Post Partum Fisiologis di BPS Hj. HARTINI, Amd.Keb.
1.4 Metode Penulisan
Laporan praktek Asuhan Kebidanan ini disusun dengan menggunakan metode deskriptif
dalam study kasus yaitu menggambarkan secara nyata tentang kondisi saat ini dengan
perbandingannya antara teori dan kasus.Adapun tehnik dalam metode penelitian guna
pengumpulan data diantaranya :
1.4.1 Anamnesa
Dengan tanya jawab langsung antara tenaga kesehatan dengan klien untuk mendapatkan data
subyektif.
1.4.2 Observasi TTV dan Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan langsung dengan pasien meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi untuk
mendapatkan data obyektif.
1.4.3 Sumber Data
a. Sumber Data Primer : dari data tanya jawab dengan pasien
b. Sumber Data Sekunder : diperoleh dari status pasien
1.4.5 Tinjauan Pustaka
Mencari informasi melalui beberapa sumber yang berasal dari literatur yang dijadikan landasan
teori dalam memberikan asuhan kebidanan
.
1.5 Pelaksanaan
Praktek lapangan ini dilaksanakan di BPS Hj. HARTINI, Amd.Keb. Widang. pada tanggal 31
Januari – 8 Februari 2011.
1.6 Sistematika Penulisan
Bab I : Pendahuluan, terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup, metode penulisan,
pelaksanaan dan sistematika penulisan.
Bab II : Landasan Teori, terdiri dari Konsep Dasar Nifas Fisiologis dan Konsep Dasar Asuhan
Kebidanan menurut Hellen Varney.
Bab III : Tinjauan Kasus, terdiri dari pengkajian, interpretasi data, identifikasi data potensial, identifikasi
kebutuhan segera, intervensi, implementasi dan evaluasi.
Bab IV : Penutup, terdiri dari kesimpulan dan saran
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Nifas
Definisi
Puerpurium adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat
kandungan yang lamanya 6 minggu. (Sarwono Prawirohardjo) : 315).
Puerpurium / masa nifas adalah dimulai setelah partus selesai dan berakhir kira-kira setelah
6 minggu. (Sarwono Prawirohardjo : 237)
Masa Nifas adalah masa pulih kembali mulai dari persalinan selesai sampai alat kandungan
kembali seperti pra hamil, berlangsung 6 – 8 minggu. (Rustam Mochtar, MPH :115)
Masa Nifas adalah dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu. (Sarwono
Prawirohadjo)
Tujuan Asuhan Masa Nifas
1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik maupun psikologis.
2. Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendekati masalah, mengobati atau merujuk bila
terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya.
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi KB, menyusui,
pemberian imunisasi pada bayinya dn perawatan bayi sehat.
1. Immediate Puerpurium, waktunya dimulai segera persalinan sampai 24jam Post Partum.
- Setelah 2jam Post Partum dibimbing untuk miring kanan dan kiri.
- Sampai dengan 4jam ibu boleh duduk.
- Sampai dengan 6jam ibu boleh turun dari tempat tidur.
- Setelah 4jam ibu boleh berjalan dari tempat tidur kekamar mandi.
2. Early Puerpurium, dimulai dari 24 jam Post partum sampai denga 7 hari
3. Laten Puerpurium, waktunya setelah 1 minggu sampai 6 minggu Post partum.
Perubahan Fisiologis dan Psikologis Masa Nifas
1. Organ-organ reproduksi kembali kekondisi sebelum hamil.
2. Perubahan fisiologis yang terjadi selama kehamilan dan dikembalikan.
3. Dasar hubungan bayi dan keluarga disiapkan.
4. Ibu pulih dan ketegangan selama kehamilan dan persalinan dan bersedia menerima tanggung
jawab untuk merawat dan mengasuh.
Gambaran Klinis Masa Puerpurium
Segera setelah persalinan dapat terjadi peninngkatan suhu badan, tetapi tidak melebihi
38˚C berturut-turut selama 2 hari kemungkinan terjadi infeksi.
Uterus yang telah menyelesaikan tugasnya akan menjadi keras karena kontraksinya,
sehingga terdapat penutupan pembuluh darah.. Kontraksinya uterus yang mengikutinya his
pengirim menimbulkan rasa nyeri yang disebut “Nyeri Ikutan” (after pain) terutama pada
multipara, masa puerpurium diikuti pengeluaranh cairan sisa lapisan endometrium dan sisa dari
tempat implantasi plasenta disebut lochea. ( Ida Bagus Gede Manuaba : 192 )
Involusi Alat Kandungan
1. Uterus, secara berangsur-angsur menjadi kecil (involusi) sehingga akhirnya seperti sebelum
hamil.
Berat Uterus menurut Masa Involusi
Involusi Berat Uterus
Bayi lahir
Uri lahir
1 minggu
2 minggu
6 minggu
8 minggu
1000 gram
750 gram
500 gram
350 gram
50 gram
30 gram
Tinggi Fundus Masa Involusi
Involusi Tinggi Fundus
Setelah bayi lahir
Uri lahir
Setinggi pusat
1 jari dibawah pusat
Hari ke- 1 – 3
Hari ke- 3 – 4
Hari ke- 5 – 6
Hari ke- 7 – 8
Hari ke- 9
Hari ke- 10
2 jari dibawah pusat
3 jari dibawah pusat
pertengahan symphisis – pusat
2 – 3 jari diatas symphisis
1 jari diatas symphisis
tidak teraba
2. Bekas Implantasi Uri, plasenta bed mengecil karena kontraksi dan menonjol kekavum uteri
dengan diameter 7,5 cm sesudah 2 minggu menjadi 3,5 cm pada minggu ke-6 2,4 cm dan
akhirnya pulih.
3. Luka (Laserasi), pada jalan lahir bila tidak disertai infeksi akan pulih dalam waktu 6 – 7 hari.
4. Rasa Sakit, disebabkan karena kontraksi biasanya berlangsung 2 - 4 hari pasca persalinan.
5. Lochea, hasil pengeluaran jaringan desisua yang terus-menerus menimbulkan secret vagina yang
berbeda-beda.
♪ Lochea dibagi menjadi :a. Lochea Rubra : berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, vernix caseosa,
lanugo dan mekonium, terdapat selama 3 hari pasca persalinan.b. Lochea Sanguinolenta : berwarna merah kekuningan, berisi darah dan lendir, terjadi pada hari
ke- 3 – 7 pasca persalinan.c. Lochea Serosa : berwarna kuning, cairan tidah berdarah lagi, terjadi pada hari ke- 7 – 14 pasca
persalinan.d. Lochea Alba : berwarna putih terjadi setelah 2 minggu.e. Lochea Purulenta : jika terjadi infeksi cairan seperti nanah dan berbau .f. Lochiostatis : lochea yang keluarnya tidak lancar.
6. Serviks, setelah persalinan bentuk seperti corong, menggangah berwarna kehitaman,
konsistensinya lunak, kadng terdapat perlukaan kecil.
7. Ligament, setelah bayi lahir secara berangsur-angsurmenjadi menciut dan kembali pulih
sehingga tak jarang uterus jatuh kebelakang dan menjadi retroflelsi karena ligamentum rotundum
menjadi kendor.
Perawatan Masa Nifas
1. Mobilisasi
Karena lelah habis bersalin, ibu harus istirahat tidur terlentang selama 8 jam pasca persalinan.
Kemudian boleh miring kekanan dan kiri untuk mencegah terjadinya tromboplebitis dan hari ke-
4 atau 5 sudah diperbolehkan duduk, hari ke- 3 jalan-jalan tergantung pada komplikasi
persalinan, nifas dan sembuhnya.
2. Nutrisi
Makanan harus bermutu, bergizi dan cukup kalori, sebaiknya makan-makanan yang mengandung
protein, banyak cairan, sayur-sayuran dan buah-buahan
3. Miksi
Hendaknya kencing dapat dilakukan sendiri secepatnya kadang-kadang wanita mengalami
kesulitan kencing karena sfingter uretra ditekan oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi M.
Sfingter Ani selama persalinan bila kandung kencing dan wanita sulit kencing hendaknya
dilakukan kateterisasi.
4. Defekasi
BAB harus dilakukan 3 – 4 hari pasca persalinan, bila masih sulit BAB dan terjadi obstipasi
apalagi berak keras dapat diberikan obat laksans peroral atau perrektal, jika masih belum bisa
dilakukan klisma.
5. Perawatan Payudara
Perawatan payudara telah dimulai sejak wanita hamil supaya putting susu lemas, tidak keras dan
kering sebagai persiapan untuk menyusui bayinya, pembalut payudara sampai ditekan,
pemberian obat esterogen untuk supresi LH seperti tablet peroral.
6. Laktasi
Untuk menghadapi masa laktasi (menyusui) sejak dari kehamilan telah terjadi perubahan-
perubahan pada kelenjar payudara. (Prof. Dr. Rustam Mochtar).
2.2 Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan Menurut Hellen Varney
Manajemen Kabidanan adalah metode dan pendekatan pemecahan masalah kesehatan ibu
dan anak yang khusus dilakukan oleh bidan didalam memberikan asuhan kebidanan pada
individu, keluarga dan masyarakat.
Menurut Hellen Varney proses manajemen ini menggunakan 7 langkah,
yaitu :
I. Pengkajian
Adalah pengumpulan data lengkap untuk mengevaluasi pasian yaitu memeriksa dengan
memperoleh suluruh data yang dibutuhkan untuk penilaian secara sempurna.
A. Data Subyektif
1.1 Identitas
Nama klien dan suami klien
Agar dapat mengenal / memanggil sesuai nama dan tidak keliru dengan yang lain.
Umur
Ikut menentukan prognosa.
Suku / Bangsa
Untuk mempermudah komunikasi.
Agama
Berhubungan dengan perawatan klien.
Pendidikan
Agar motivasi yang diberikan petugas dapat sesuai dengan tingkat pengetahuan.
Pekerjaan
Untuk mengetahui sosial ekonomi dan apakah pekerjaan klien mengganggu kehamilan atau
tidak.
Alamat
Untuk memperjelas kelengkapan identitas klien.
1.2 Status Perkawinan
Untuk mengetahui kehamilan ini diluar nikah atau tidak dan kehamilan yang diingikan atau
tidak.
1.3 Keluhan Utama
Untuk mengetahui apa yang dikeluhkan pasien.
1.4 Riwayat Menstruasi
Untuk mengetahui kapan terjadi kapan terjadi kehamilan dan persalinan.
1.5 Riwayat Kehamilan, Persalinaan dan Nifas yang lalu
Untuk mengetahui apakah klien baru hamil atau sudah perbnah hamil dan bagaimana persalinan
dan nifas yang lalu.
1.6 Riwayat Kesehatan Klien
Untuk mengetahui apakah klien pernah menderita penyakit yang gawat.
1.7 Riwayat Penyakit Keluarga
Untuk mengetahui apakah keluarganya klien ada yang menderita penyakit kronis
1.8 Pola Kehidupan Sehari-hari
Untuk mengetahui bagaimana pola kesehatan klien sehari-hari sudah sehat / belum.
1.9 Data Psikososial
Apakah ibu mengharapkan atau tidak kelahiran bayi.
B. Data Obyektif
Dalam data ini diambil dari pemeriksaan fisik beserta pemeriksaan diagnosa dan