Top Banner
i ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) PADA NY “D” DI BPM BIDAN AKECAMATAN TAMAN KROCOK KABUPATEN BONDOWOSO LAPORAN TUGAS AKHIR Dianjurkan dalam Rangka Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Ujian Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Akademi Kebidanan Dharma Praja Oleh: Ulfatul Azizeh NIM.14.01.0291 AKADEMI KEBIDANAN DHARMA PRAJA BONDOWOSO 2018
123

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

Feb 18, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

i

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) PADA NY “D” DI BPM BIDAN “A”

KECAMATAN TAMAN KROCOK KABUPATEN BONDOWOSO

LAPORAN TUGAS AKHIR

Dianjurkan dalam Rangka Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Ujian Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan

Akademi Kebidanan Dharma Praja

Oleh:

Ulfatul Azizeh NIM.14.01.0291

AKADEMI KEBIDANAN

DHARMA PRAJA BONDOWOSO 2018

Page 2: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

ii

Page 3: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

iii

Page 4: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

iv

Page 5: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

v

Page 6: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

Masa lalu adalah sesuatu yang sudah kita selesaikan. Dan tidak ada yang perlu diubah lagi. Jadi pergilah dan mulailah sesuatu yang baru.

PERSEMBAHAN:

1. Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan, kamampuan, dan ilmu sehingga Laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.

2. Kedua orang tuaku, bapak Abd.Rasit dan ibu Hasanah, dan juga suami tercinta Abadi yang telah memberikan kasih sayang, dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tidak mungkin dapat ku balas hanya dengan selembar kertas ini. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat bapak dan ibu bahagia. Terimakasih bapak, ibuk, dan juga suami.

3. Adik ku Chandra yang selalu memberikan ku kasih sayang, dukungan dan canda tawa yang membuat penat ku hilang seketika. Terimakasih adik ku sayang.

4. Sahabat yang selalu memberikan dukungan dan do’a yang tidak disebutkan

satu persatu. Terimakasih sabahat. 5. Dosen pembimbing ibu Dian Anggraini, SST., M.Kes dan bidan pembimbing

ibu Agustin Ika Wulandari SST. Yang telah memberikan bimbingan dari awal hingga akhir dengan penuh kesabaran. Terimakasih ibu dosen dan juga ibu bidan.

Page 7: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

vii

RINGKASAN

Ulfatul Azizeh Asuhan Kebidanan Komprehensif (Continuity Of Care/COC) Pada Ny “D” di

BPM bidan “A” Kecamatan Taman Krocok Kabupaten Bondowoso. Program

studi D-III Akademi Kebidanan Dharma Praja Bondowoso. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan tolak ukur dalam menilai derajat kesehatan suatu bangsa, oleh karena itu pemerintah sangat menekankan untuk menurunkan AKI dan AKB melalui program-program kesehatan. Berdasarkan hasil data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bondowoso AKI pada tahun 2016 yaitu 195,81 per 100.000 kelahiran hidup. AKB pada tahun 2016 yaitu 17,43 per 1000 kelahiran hidup. Akibat kematian ibu yaitu pre-eklamsi/eklamsi, perdarahan, infeksi, emboli, abortus, syok hipofolemik, tuberculosis (TBC) dan epilepsi, sedangkan pada bayi yaitu Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), asfiksi, tetanus neonatorum, sepsis, kelainan kongenital, dan trauma lahir. Upaya yang dilakukan untuk menurunkan AKI dan AKB adalah menggunakan asuhan Continuity Of Care (COC) dimana klien dan tenaga kesehatan terlibat dalam manajemen pelayanan kesehatan secara terus menerus untuk mendapatkan pelayanan yang berkualitas. Pendekatan yang digunakan pada Laporan Tugas Akhir ini adalah deskriptif dengan pendekatan studi kasus, dimana penulis mengumpulkan data dan mendeskripsikan asuhan kebidanan secara komprehensif berbasis COC pada ibu hamil trimester III, bersalin, nifas, neonatus, dan Keluarga Berencana (KB) dengan manajemen Varney dan SOAP. Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan pada Ny “D”

selama kehamilan terdapat kesenjangan antara teori dan kasus, sedangkan pada persalinan, nifas, neonatus, dan KB tidak terdapat kesenjangan.

Page 8: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

viii

SUMMARY

Ulfatul Azizeh Continuity Of Care (COC) in Ny "D" in BPM midwife "A" Sub-district Taman Krocok Bondowoso Regency. D-III Midwifery Academy Praja Bondowoso D-III study program.

Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) are benchmarks in assessing the health status of a nation, therefore the government strongly emphasizes reducing AKI and AKB through health programs. Based on the results of the Bondowoso AKI District Health Office data in 2016, it was 195.81 per 100,000 live births. AKB in 2016 was 17.43 per 1000 live births. As a result of maternal deaths, namely preeclampsia / eclampsia, bleeding, infection, embolism, abortion, pituitary shock, tuberculosis (episodes) and epilepsy, while in infants, they are Low Birth Weight (LBW), asfiction, neonatal tetanus, sepsis, congenital abnormalities, and birth trauma. Efforts made to reduce AKI and AKB are to use Continuity Of Care (COC) care where clients and health workers are involved in the management of health services continuously to get quality services. The approach used in this Final Project Report is descriptive with a case study approach, where the author collects data and describes comprehensive midwifery care based on COC in third trimester pregnant women, maternity, postpartum, neonates, and family planning (KB) with Varney and SOAP management . After the author carries out midwifery care for Mrs. "D" during pregnancy there is a gap between theory and case, while in labor, childbirth, neonates, and family planning there is no gap.

Page 9: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayat serta inayah-Nya sehingga dapat

menyeselesaikanLaporan Tugas Akhir ini sebagai persyaratan Pendidikan

Akademik dalam menyelesaikan program D-III Kebidanan di Akademi

Kebidanan Dharma Praja Bondowoso.

Penulisan Laporan Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan

dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini

ucapakan terima kasih yang sedalam-dalamnya kami sampaikan kepada:

1. Ibu Novita Sari Eka Diantini, SST., M.Keb selaku Direktur Akademi

Kebidanan Dharma Praja Bondowoso yang telah memberikan ijin penelitian

2. Ibu Fani Yanuarti, SST., M.Keb. selaku Ketua Program Akademi Kebidanan

Dharma Praja Bondowoso yang telah memberikan kesempatan menyusun

LTA ini.

4. Ibu Dian Anggraini, SST.,M.Kes. selaku Pembimbing I dan Ibu Agustin Ika

Wulandari, SST. selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan

serta petunjuk yang sangat berharga bagi penulis dari awal hingga akhir

penulis Laporan Tugas Akhir ini.

5. Berbagai pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah banyak

membantu hingga terselesaikannya Laporan Tugas Akhir ini.

Besar harapan kami semoga Laporan Tugas Akhir ini berguna bagi penulis

selanjutnya dan juga diharapkan mampu mencapai tujuan yaitu memberikan

kontribusi bagi kemajuan program kesehatan. Namun demikian penulis

menyadari bahwa masih banyak kekurangan. Oleh karena itu demi

kesempurnaan, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua

pihak, untuk menyempurnakannya.

Penulis

Page 10: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

x

DAFTAR ISI

Halaman SAMPUL DALAM .................................................................................... i

LEMBAR KEASLIAN TULISAN .......................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN I ................................................................... iv

LEMBAR PENGESAHAN II .................................................................. v

LEMBAR PERSEMBAHAN ................................................................... vi

RINGKASAN ............................................................................................ vii

SUMMARY ............................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ............................................................................... ix

DAFTAR ISI .............................................................................................. x

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xv

DAFTAR SIMBOL, SINGKATAN, dan ISTILAH ............................... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1

1.2 Batasan Asuhan ...................................................................... 2

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan umum ............................................................. 3

1.3.2 Tujuan khusus ............................................................ 3

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat Teoritis ......................................................... 3

1.4.2 Manfaat Praktis .......................................................... 4

BAB 2 TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Dasar TeoriKehamilan.............................................. 5

2.1.1 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Kehamilan ........... 13

2.2 Konsep Dasar Teori Persalinan .............................................. 18

2.2.1 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Persalinan ............ 22

2.3 Konsep Dasar Teori Nifas ...................................................... 27

Page 11: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

xi

2.3.1 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Nifas ................... 31

2.4 Konsep Dasar Teori Bayi Baru Lahir .................................... 34

2.4.1 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir... 41

2.5 Konsep Dasar Teori Keluarga Berencana (KB) .................... 46

2.5.1 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan KB ...................... 49

BAB 3 KERANGKA KONSEP

3.1 Jenis Pendekatan .................................................................... 51

3.2 KerangkaOperasional ............................................................. 51

3.3 Subjek Studi Kasus ................................................................ 52

3.4 Fokus Studi ............................................................................ 52

3.5 Definisi Operasional Fokus Studi .......................................... 52

3.6 Kriteria Subjek ....................................................................... 52

3.7 Instrumen Penelitian .............................................................. 53

3.8 Lokasi dan Waktu Studi Kasus .............................................. 53

3.9 Metode Pengumpulan Data..................................................... 53

3.10 Etika Studi Kasus.................................................................... 53

BAB 4 TINJAUAN KASUS

4.1 Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Trimester III ................ 54

4.2 Asuhan Kebidanan pada Persalinan ....................................... 67

4.3 Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas ..................................... 78

4.4 Asuhan Kebidanan pada Neonatus ........................................ 85

4.5 Asuhan Kebidanan pada Keluarga Berencana ....................... 90

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Kehamilan .............................................................................. 93

5.2 Persalinan ............................................................................... 96

5.3 Nifas ....................................................................................... 98

5.4 Bayi Baru Lahir ..................................................................... 99

5.5 Keluarga Berencana ............................................................... 101

BAB 6 PENUTUP

6.1 Kesimpulan ............................................................................ 102

6.2 Saran ...................................................................................... 103

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 104

Page 12: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

xii

LAMPIRAN................................................................................................ 106

Page 13: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 TFU menurut perubahan pertiga jari ..................................... 6

Tabel 2.2 Penatalaksanaan intranatal care ........................................... 23

Tabel 2.3 Penatalaksanaan catatan perkembangan intranatal care ...... 24

Tabel 2.4 Penatalaksanaan catatan perkembangan intranatal care ...... 24

Tabel 2.5 Penatalaksanaan catatan perkembangan intranatal care ...... 25

Tabel 2.6 TFU dan Berat Uterus Menurut Masa Involusi .................... 26

Tabel 2.7 Penatalaksanaan untuk 6-48 jam post partum....................... 31

Tabel 2.8 Penatalaksanaan untuk 3-7 hari post partum ........................ 31

Tabel 2.9 Penatalaksanaan untuk 2 minggu post partum ...................... 32

Tabel 2.10 Penatalaksanaan untuk 6 minggu post partum ...................... 32

Tabel 2.11 Jadwal Imunisasi ................................................................... 38

Tabel 2.12 Penatalaksanaan bayi baru lahir ............................................ 41

Tabel 2.13 Penatalaksanaan bayi baru lahir normal usia 3-7 hari........... 42

Tabel 2.14 Penatalaksanaan bayi baru lahir normal usia 8-28 ................ 43

Page 14: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Kerangka Operasional .............................................................50

Page 15: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Jadwal Kegiatan ................................................................... 106

Lampiran 2 Curiculum Vitae ................................................................... 107

Lampiran 3 Surat Bakesbang .................................................................. 108

Lampiran 4 Surat Dinkes ....................................................................... 109

Lampiran 5 Permohonan Persetujuan Menjadi Responden .................... 110

Lampiran 6 Lembar Identitas Pasien....................................................... 111

Lampiran 7 Lembar KSPR ...................................................................... 112

Lampiran 8 Lembar Menyambut Pesalinan ............................................ 113

Lampiran 9 Pemeriksaan Kehamilan ...................................................... 114

Lampiran 10 Lembar Partograf Partograf ............................................... 115

Lampiran 11 Lembar Penapisan.............................................................. 117

Lampiran 12 Catatan Ibu Bersalin .......................................................... 118

Lampiran 13Catatan Pelayanan Ibu Nifas............................................... 119

Lampiran 14 Catatan Pelayanan Bayi Baru Lahir................................... 120

Lampiran 15 Lembar MTBM ................................................................. 121

Lampiran 16Kartu KB............................................................................. 124

Lampiran 17 Dokumentasi ...................................................................... 125

Lampiran 18 Lembar Konsultasi Pembimbing I ..................................... 126

Lampiran 19 Lembar Konsultasi Pembimbing II.................................... 128

Lampiran 20 Lembar Revisi.................................................................... 129

Page 16: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

xvi

DAFTAR SINGKATAN, ARTI SIMBOL DAN ISTILAH

Daftar Singkatan

AKB = Angka Kematian Bayi

AKI = Angka Kematian Ibu

ANC = Antenatal Care

APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration

APN = Asuhan Persalinan Normal

ASI = Air Susu Ibu

ATS = Anti Tetanus Serum

BAB = Buang Air Besar

BAK = Buang Air Kecil

BB = Berat Badan

BBLR = Berat Badan Lahir Rendah

BPM = Bidan Praktek Swasta

COC = Continuity Of Care

DJJ = Denyut Jantung Janin

DM = Diabetes Melitus

DMPA = Depot Medroxy Progesterone Asesat

Ds = Data Subjektif

DTT = Dekontaminasi Tingkat Tinggi

HIV/AIDS = Human Imunology Virus/

HPHT = Hari Pertama Haid Terakhir

HPL = Hari Perkiraan Lahir

IM = Intramuskular

IMS = Infeksi Menular Seksual

INC = Intranatal Care

KB = Keluarga Berencana

KF = Kunjungan Nifas

KIA = Kesehatan Ibu dan Anak

KIE = Konseling Informasi dan Edukasi

KN = Kunjungan Neonatus

Page 17: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

xvii

KRR = Kehamilan Resiko Rendah

KRST = Kehamilan Resiko Sangat Tinggi

KRT = Kehamilan Resiko Tinggi

KSPR = Kartu Skor Poedjirohjati

LILA = Lingkar Lengan Atas

LTA = Laporan Tugas Akhir

MTBM = Manajemen Terpadu Balita Muda

MTBS = Manajemen Terpadu Balita Sakit

NCB = Neonatus Cukup Bulan

NET-EN = Nerothindone Enanthate

P4K = Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi

PB = Panjang Badan

SC = Sectio Caesarea

SMK = Sesuai Masa Kehamilan

SOAP = Subjektif, Objektif, Analisa, Penatalaksanaan

TB = Tinggi Badan

TBC = Tuberculosis

TBJ = Tafsiran Berat Janin

TFU = Tinggi Fundus Uteri

TM = Trimester

TT = Tetanus Toksoid

TTV = Tanda-Tanda Vital

UK = Usia Kehamilan

WHO = World Heart Organisation

Daftar Arti Simbol

% = persen

> = lebih dari

< = kurang dari

ºC = derajat celcius

- = simbol

x = kali

Page 18: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

xviii

/ = atau/per

Cm = centimeter

Kg = kilogram

Mg = miligram

mmhg = milimiterhektogram

+/+ = kanan/kiri

Page 19: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan

tolak ukur dalam menilai derajat kesehatan suatu bangsa, oleh karena itu

pemerintah sangat menekankan untuk menurunkan AKI dan AKB melalui

program-program kesehatan. Pelaksanaan program kesehatan sangat dibutuhkan

sumber daya manusia yang kompeten, sehingga apa yang menjadi tujuan dapat

tercapai (Sulistyawati, 2009).

Setiap hari, sekitar 830 wanita meninggal diakibatkan kehamilan dan

persalinan, 99% kematian ibu terjadi di negara berkembang, diperkirakan bahwa

tahun 2015 sekitar 303.000 perempuan meninggal selama kehamilan dan

persalinan. Penyebab kematian ibu berturut-turut adalah perdarahan 35% ,

preeklamsi dan eklamsia 18%, penyebab tidak langsung 18%, karakteristik ibu

dan perilaku kesehatan ibu hamil 11%, aborsi dan keguguran 9%, keracunan

darah atau sepsis 8%, emboli 1% (WHO, 2015).

AKI di provinsi Jawa Timur tahun 2016 mencapai 91,00 per 100.000

kelahiran hidup, angka ini mengalami peningkatan dari tahun 2015 yang

mencapai 89,6 per 100.000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Jawa Timur, 2017).

Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso jumlah AKI tahun 2016 yaitu

195,81 per 100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut mengalami peningkatan dari

tahun 2015 yaitu 187,95 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian ibu

tahun 2016 yaitu pre eklamsi/eklamsi, perdarahan, infeksi, emboli, abortus, syok

hipofolemik, Tuberculosis (TBC) , dan epilepsi.

AKB di provinsi Jawa Timur tahun 2016 mencapai 23,6 per 1.000 kelahiran

hidup. Angka ini mengalami penurunan di bandingkan AKB tahun 2015 yang

mencapai 24 per 1.000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Jawa Timur, 2017).

Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso AKB di Kabupaten Bondowoso

tahun 2016 sebesar 17,43 per 1000 kelahiran hidup. Angka ini mengalami

peningkatan dibandingkan tahun 2015 yang mencapai 16,52 per 100.000.

Page 20: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

2

Penyebab kematian bayi tahun 2016 yaitu Berat Badan lahir Rendah (BBLR),

asfiksi, tetanus neonatorum, sepsis, kelainan kongenital, dan trauma lahir.

Upaya dalam percepatan penurunan AKI dan AKB yaitu dengan pengelolaan

program KIA yang bertujuan memantapkan dan meningkatkan jangkauan serta

mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisien. Pemantapan pelayanan KIA ini

diutamakan pada kegiatan pokok yaitu peningkatan pelayanan antenatal bagi

seluruh ibu hamil di semua fasilitas kesehatan, peningkatan pertolongan

persalinan sesuai standar oleh tenaga kesehatan kompeten diarahkan ke fasilitas

kesehatan, peningkatan pelayanan (kunjungan) bagi seluruh ibu nifas sesuai

standar disemua fasilitas kesehatan, peningkatan pelayanan Kunjungan Neonatus

(KN) bagi seluruh neonatus di semua fasilitas kesehatan, peningkatan deteksi dini

faktor resiko dan komplikasi kebidanan dan neonatus oleh tenaga kesehatan

maupun masyarakat, peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan neonatus

dan pengamatan secara terus menerus oleh tenaga kesehatan, peningkatan

pelayanan kesehatan bagi seluruh bayi sesuai standar disemua fasilitas kesehatan,

peningkatan kesehatan bagi seluruh anak balita sesuai standar disemua fasilitas

kesehatan, peningkatan pelayanan Keluarga Berencana (KB) sesuai standar (PWS

KIA, 2010).

Peneliti tertarik untuk melakukan asuhan kebidanan yang komprehensif yang

berbasis COC yang dimulai dari masa kehamilan, persalinan, masa nifas, asuhan

pada neonatus, serta perencanaan penggunaan alat kontrasepsi di Bidan Praktik

mandiri (BPM) Bidan “A”, Kecamatan Taman Krocok Kabupaten Bondowoso.

1.2 Batasan Asuhan

Batasan asuhan tugas ahir ini penulis membahas mengenai asuhan yang

diberikan pada Ny.D yaitu sejak kehamilan Trimester (TM) III, persalinan, nifas,

neonatus dan KB secara COC dengan menggunakan manajemen Varney yang

mengkaji data Subjektif, Objektif, Analisa, Penatalaksanaan (SOAP) secara

komprehensif di BPM Bidan “A” Kecamatan Taman Krocok Kabupaten

Bondowoso.

Page 21: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

3

1.3 Tujuan Penyusunan

1.3.1 Tujuan Umum

Mampu mendokumentasikan asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny.D

yaitu sejak kehamilan TM III, persalinan, nifas, neonatus dan KB secara COC

dengan menggunakan manajemen Varney yang mengkaji data Subjektif, Objektif,

Analisa, Penatalaksanaan (SOAP) secara komprehensif di BPM Bidan “A”

Kecamatan Taman Krocok Kabupaten Bondowoso.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan Khusus dari laporan tugas ahir ini yaitu:

1. Mampu menganalisis asuhan kebidanan pada ibu hamil TM III dengan

manajemen Varney dan SOAP

2. Mampu mengalisis asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan

manajemen SOAP

3. Mampu menganalisis asuhan kebidanan pada ibunifas dengan

manajemen SOAP

4. Mampu menganalisis asuhan kebidanan pada neonatus dengan

manajemen SOAP

5. Mampu menganalisis asuhan kebidanan pada akseptor KB dengan

manajemen SOAP

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat Teoritis

Menambah pengetahuan dan mendapatkan pengalaman serta dapat

menerapkan teori yang tengah di terima dan di dapat dalam perkuliahan ke dalam

kasus nyata dalam melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan standar dan

mutu secara komprehensif berbasis COC pada ibu hamil, bersalin, nifas,

neonatus dan KB.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi masyarakat

Manfaat bagi masyarakat khususnya klien dan keluarga, dapat

memperoleh asuhan kebidanan yang sesuai dengan standar pelayanan

Page 22: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

4

secara komprehensif berbasis COC pada ibu hamil, bersalin, nifas,

neonatus dan KB.

2. Bagi klinik

Sebagai bahan masukan atau informasi mengenai pengetahuan

tentang asuhan kebidanan secara komprehensif berbasis COC pada ibu

hamil, bersalin, nifas, neonatus dan KB.

3. Bagi institusi pendidikan

Menambah referensi pendidikan untuk perpustakaan, serta sebagai

bahan bimbingan mahasiswi dalam penatalaksanaan asuhan kebidanan

secara komprehensif berbasis COC pada ibu hamil, bersalin, nifas,

neonatus dan KB.

Page 23: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

5

BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Teori Kehamilan

2.1.1 Kehamilan

1. Pengertian

Kehamilan merupakan hasil fertilisasi atau penyatuan dari

spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Jika

dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan

berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut

kalender internasional (Prawirohardjo, 2010).

2. Pelayanan antenatal

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga

kesehatan untuk untuk ibu selama masa kehamilan. Kunjungan antenatal

care (ANC) sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan, 1

kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua, dan 2 kali pada

trimester ketiga.

a. Standar pemeriksaan 10 T

Menurut IBI (2016), pelayanan ANC sesuai standar meliputi

anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium. Secara

operasioanl asuhan pelaayanan standar minimal 10 T adalah sebagai

berikut:

1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan.

Penambahan berat badan yang kurang dari 9 kg selama kehamilan

atau kurang dari 1 kg setiap bulannya menunjukkan adanya

gangguan pertumbuhan janin.

Pengukuran tinggi badan pada pertama kali kunjungan dilakukan

untuk menapis adanya faktor resiko pada ibu hamil. Tinggi badan

ibu hamil kurang dari 145 cm meningkatkan resiko untuk

terjadinya CPD ( Cephalo Pelvic Disproportion )

Page 24: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

6

2) Ukur tekanan darah

Pengukuran tekanan darah pada setiap kali kunjungan antenatal

dilakukan untuk mendeteksi adanya hipertensi pada kehamilan.

3) Nilai status gizi ( ukur lingkar lengan atas / LILA )

Pengukuran LILA hanya dilakukan pada kontak pertama oleh

tenaga kesehatan di trimester 1 untuk skrining ibu hamil beresiko

KEK ( Kurang Energi Kronis ) dimana LILA kurang dari 23,5 cm.

4) Ukur tinggi fundus uteri

Pengukuran tinggi fundus dilakukan setiap kali kunjungan

antenatal dilakukan untuk mendeteksi pertumbuhan janin. Standar

pengukuran menggunakan pita pengukuran setelah kehamilan 24

minggu.

5) Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)

Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester II dan

selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. Pemeriksaan ini

dimksudkan untuk mengetahui letak janin . Jika, pada trimester III

bagian bawah janin bukan kepala, atau kepala janin belum masuk

ke panggul berarti ada kelainan letak, panggul sempit atau ada

masalah lain. Penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester I dan

selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. DJJ lambat kurang

dari 120 kali/ menit atau DJJ cepat lebih dari 160 kali/ menit

menunjukkan adanya gawat janin.

6) Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi Tetanus

Toksoid (TT)

Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu hamil harus

mendapat imunisasi TT. Pada saat kontak pertama, ibu hamil

diskrining status imunisasi TT-nya. Pemberian status imunisasi TT

pada ibu hamil disesuaikan dengan status imunisasi TT ibu saat ini.

Ibu hamil minimal memiliki status imunisasi T2 agar mendapatkan

perlindungan terhadap infeksi tetanus. Ibu hamil dengan status

imunisasi T5 ( TT Long Life ) tidak perlu diberikan imunisasi lagi.

Page 25: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

7

7) Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan

Untuk mencegah anemia, setiap ibu hamil hamil harus mendapat

tablet tambah darah dan asam folat minimal 90 tablet selama

kehamilan yang diberikan sejak kontak pertama.

8) Tes laboratorium

Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada saat antenatal sebagai

berikut :

a) Pemeriksaan golongan darah

b) Pemeriksaan kadar hemoglobin darah (Hb)

c) Pemeriksaan protein dalam urin

d) Pemeriksaan kadar gula darah

e) Pemeriksaan darah malaria

f) Pemeriksaan tes sifilis

g) Pemeriksaan HIV

h) Pemeriksaan BTA

9) Tatalaksana kasus

Berdasarkan pemeriksaan antenatal diatas dan hasil pemeriksaan

laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus

ditangani sesuai standar dan kewenangan. Kasus-kasus yang tidak

dapat ditangani dirujuk sesuai dengan sistem rujukan.

10) Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan

Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan.

Temu wicara (konseling) dilakukan pada setiap kunjungan

antenatal yang meliputi :

a) Kesehatan ibu

b) Perilaku hidup bersih dan sehat

c) Peran suami/keluarga dalam kehamilan dan perencanaan

persalinan

d) Tanda bahaya pada kehamilan, persalinan, dan nifas serta

kesiapan menghadapi komplikasi.

e) Asupan gizi seimbang

f) Gejala penyakit menular atau tidak menular

Page 26: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

8

g) Penawaran untuk melakukan tes HIV dan konseling di daerah

epidemi meluas dan terkonsentrasi atau ibu hamil dengan IMS

dan TB di daerah epidemic rendah

h) Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan pemberian ASI eksklusif

i) KB paska persalinan

j) Imunisasi

k) Peningkatan kesehatan intelegensia pada kehamilan

3. Klasifikasi usia kehamilan

Menurut Prawirohardjo (2010) yaitu :

a. Trimester pertama dimulai dari konsepsi sampai usia kehamilan 3

bulan (0-12 minggu).

b. Trimester kedua dari bulan keempat sampai usia kehamilan 6 bulan

(13-27 minggu).

c. Trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai usia kehamilan 8 bulan

(28-40 minggu).

4. Perubahan anatomi dan fisiologi pada ibu hamil

Perubahan sistem reproduksi pada ibu hamil yaitu :

1) Uterus

Pada akhir kehamilan uterus akan terus membesar dalam rongga pelvis

dan perkembangan uterus akan menyentuh dinding abdomen,

mendorong usus kesamping dan keatas, terus tumbuh hingga

menyentuh hati.

Tabel 2.1 Tinggi Fundus Uteri (TFU) Menurut Perubahan Pertiga Jari Umur Kehamilan

(minggu) Tinggi Fundus Uteri ( TFU )

12 3 jari di atas simpisis 16 Pertengahan pusat –simpisis 20 3 jari di bawah pusat 24 Setinggi pusat 28 3 jari di atas pusat 32 Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus 36 3 jari di bawah prosesus xiphoideus 40 Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus

Sumber: Hutahaean, 2013

Page 27: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

9

2) Serviks

Serviks merupakan bagian paling bawah dari uterus. Panjang serviks

sekitar 2,5-3 cm dan 1 cm menonjol ke bagian vagina. Ujung dari

serviks yang menonjol ke vagina disebut porsio. Pada wanita yang

pernah melahirkan (multipara) porsio sedikit terbuka. Menjelang

persalinan terjadi penurunan konsentrasi kolagen sehingga menjadikan

serviks lebih lunak dan lebih mudah membuka atau meregang untuk

dapat mengelurkan kepala bayi (Prawirohardjo, 2011).

3) Ovarium

Fungsi ovarium diambil alih oleh plasenta terutama produksi estrogen

dan progesteron pada usia kehamilan 16 minggu. Tidak terjadi

kematangan ovum selama kehamilan (Hutahean, 2013).

4) Payudara

Menurut Hutahean (2013), perubahan payudara pada ibu hamil yaitu:

a) Payudara menjadi lebih besar, kenyal dan terasa tegang

b) Areola mengalami hiperpigmentasi

c) Glandula montgomeri makin tampak

d) Papilamamae makin membesar atau menonjol

Pengeluaran ASI belum berlangsung karena prolaktin belum

berfungsi.

5) Vulva

Dinding vagina mengalami banyak perubahan untuk persiapan

peregangan pada waktu persalinan yang meningkatkan ketebalan

mukosa, mengendornya jaringan ikat, dan hipertropi sel otot polos.

Perubahan ini mengakibatkan bertambah panjang dinding vagina

(Prawirohardjo, 2011).

5. Perubahan psikologis pada ibu hamil trimester III (periode penantian

dengan penuh kewaspadaan)

Perubahan psikologi masa kehamilan merupakan perubahan sikap

dan perasaan tertentu pada wanita hamil dan memerlukan adaptasi.

Adapun bentuk perubahan psikologis pada masa kehamilan yaitu

perubahan mood seperti sering menangis, lekas marah, sering sedih, atau

Page 28: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

10

cepat berubah menjadi senang. Selain itu, bentuk perubahan psikologi

pada ibu hamil seperti perasaan gembira bercampur khawatir dan

kecemasan menghadapi perubahan peran yang sebentar lagi akan dijalani

(Suherni, 2009).

6. Kartu Skor Poedji Rochjati

b. Kartu Skor Poedji Rochjati (KSPR)

Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan dimana ibu hamil

maupun janin yang dikandungnya berada dalam resiko kematian.

Angka kejadian kehamilan resiko tinggi kurang lebih 20% dari seluruh

kehamilan.

1) Fungsi KSPR

Menurut Prawirohardjo (2009), fungsi KSPR yaitu:

a) Melakukan skrining atau deteksi dini Resiko Tinggi Ibu Hamil.

b) Pemberdayaan ibu hamil, suami dan keluarga.

(1) Sarana Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) agar mudah

disampaikan dan diterima.

(2) Kebutuhan upaya persalinan aman.

(3) Pengambilan keputusan bersama

c) Alat peringatan dini bagi tenaga kesehatan.

2) Cara pemberian skor

a) Skor 2

Untuk umur dan paritas pada semua ibu hamil sebagai skor

awal.

b) Skor 4

(1) Ibu hamil dengan penyakit: anemia, malaria, tuberculosa

paru, payah jantung, penyakit menular seksual

(2) Pre eklamsi ringan: bengkak pada muka atau tungkai dan

tekanan darah tinggi.

(3) Hamil kembar atau gemeli.

(4) Hidramnion

(5) Bayi mati dalam kandungan

(6) Hamil lebih bulan (serotinus)

Page 29: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

11

c) Skor 8

(1) Bekas operasi sesar

(2) Letak sungsang

(3) Letak lintang

(4) Perdarahan dalam kehamilan ini

(5) Pre eklamsi berat dan atau eklamsi

3) Faktor resiko pada ibu hamil oleh Poedji Rochjati dikelompokkan

menjadi:

a) Kelompok faktor resiko I (Ada potensi resiko)

(1) Primi muda terlalu muda hamil pertama umur 16 tahun atau

kurang

(2) Primi tua primer

(3) Terlalu tua, hamil pertama umur 35 tahun atau lebih

(4) Terlalu lambat hamil, setelah kawin 4 tahun lebih

(5) Terlalu banyak anak lagi, terkecil 10 tahun lebih

(6) Terlalu cepat punya anak lagi, anak terkecil usia kurang 2

tahun

(7) Grande multi, terlalu banyak punya anak 4 atau lebih

(8) Terlalu pendek

(9) Tinggi badan <145

(10) Pada hamil pertama, kedua atau lebih belum pernah

melahirkan normal, pernah gagal pada kehamilan yang lalu

(11) Pernah melahirkan dengan:

(a) Tarikan tang atau vacum

(b) Uri dikeluarkan oleh penolong

(c) Pernah di infus atau transfusi pada perdarahan post

partum

(12) Bekas operasi sesar

b) Kelompok faktor resiko II (ada resiko)

(1) Ibu hamil dengan penyakit:

(a) Anemia: Pucat, lemas badan, lekas lelah

Page 30: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

12

(b) Malaria: panas tinggii, menggigil, keluar keringat, sakit

kepala

(c) Tuberculosa paru

(d) Payah jantung

(e) Penyakit lain: Human Immunodeficiency

Virus/Acquired immuno deficiency syndrome

(HIV/AIDS), penyakit menular seksual.

(f) Pre eklamsi ringan: bengkak pada muka atau tungkai

dan tekanan darah tinggi

(g) Hamil kembar atau gemeli

(h) Hidramnion

(i) Bayi mati dalam kandungan

(j) Hamil lebih bulan (serotinus)

(k) Letak sungsang

(l) Letak lintang

c) Kelompok faktor resiko III (Ada gawat darurat)

(1) Perdarahan dalam kehamilan ini: mengeluarkan darah pada

waktu hamil, sebelum keklahiran bayi

(2) Pre eklamsi berat dan atau eklamsia.

4) Klasifikasi

Kelompok resiko berdasarkan jumlah skor pada setiap kotak, ada 3

kelompok resiko:

a) Kehamilan Resiko Rendah (KRR)

Jumlah skor 2 dengan kode warna hijau, selama hamil

tanpa faktor resiko, rencana bersalin boleh ditolong oleh bidan

dan tempat persalinan di BPM atau di Polindes.

b) Kehamilan Resiko Tinggi (KRT)

Jumlah skor 6-10 dengan kode warna kuning, selama hamil

terdapat faktor resiko terjadinya komplikasi pada persalinan

lebih besar, rencana bersalin boleh ditolong oleh bidan atau

dokter dan tempat persalinan di polindes, puskesmas, atau rimah

sakit.

Page 31: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

13

c) Kehamilan Resiko Sangat Tinggi (KRST)

Jumlah skor sama dengan atau lebih 12 dengan kode warna

merah, ibu hamil dengan resiko ganda atau lebih yang dapat

mengancam nyawa ibu atau janin, rencana bersalin hanya boleh

ditolong oleh dokter dan tempat persalinan di Rumah Sakit.

7. Pengaruh pemberian tablet besi (Fe) bersamaan dengan Vit.C

Berdasarkan penelitian dari Susilo Wirawan, dkk (2015),

menunjukkan bahwa pemberian tablet Fe dengan penambahan Vit.C dapat

membantu peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil. Karena Vit.C

mempunyai perananan yang sangat penting dalam penyerapan besi

sehingga dapat membantu peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil.

Tablet besi mengandung 200mg ferus sulfat ( setara dengan 60mg elemen

besi ) dan 0,25 mg asam folat.

2.1.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Teori Kehamilan

ASUHAN KEBIDANAN TEORI

Pada Ny ..... G ..... P ..... UK ..... Minggu J/T/H dengan kehamilan normal

Nama pengkaji : ..................

Jam/Tanggal : ..................

Tempat : ..................

I. Pengkajian

B. Data subjektif

1. Identitas

a) Nama : Untuk memudahkan, memanggil atau menghindari

kekeliruan.

b) Umur : Untuk mengetahui apakah ibu termasuk beresiko

tinggi atau tidak.

c) Agama : Untuk mengetahui kepercayaan yang dianut ibu.

d) Pendidikan : Untuk memudahkan memberikan KIE.

e) Pekerjaan : Untuk mengetahui tingkat sosial ekonomi.

f) Alamat : Untuk memudahkan komunikasi dan kunjungan.

(Sondakh, 2013)

Page 32: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

14

2. Alasan datang/keluhan utama

Jenis dan sifat gangguan yang dirasakan ibu serta lamanya mengalami

gangguan.

(Prawirohardjo, 2008)

3. Riwayat kesehatan

a. Riwayat kesehatan sekarang

Riwayat kesehatan sekarang meliputi: penyakit jantung, hipertensi,

Diabetes Melitus (DM), TBC, ginjal, asma, epilepsi, malaria, penyakit

kelamin, HIV/AIDS.

b. Riwayat kesehatan dahulu

Riwayat kesehatan dahulu meliputi: penyakit jantung, hipertensi, DM,

TBC, ginjal, asma, epilepsi, malaria, penyakit kelamin, HIV/AIDS.

c. Riwayat penyakit keluarga

Riwayat penyakit keluarga meliputi: penyakit jantung, hipertensi, DM,

TBC, ginjal, asma, epilepsi, malaria, penyakit kelamin, HIV/AIDS,

serta riwayat keturunan kembar.

4. Riwayat menstruasi

Riwayat menstruasi meliputi: Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT),

siklus haid, perdarahan pervaginam, dan flouralbus (keputihan).

5. Riwayat obstetri

Riwayat obstetri (Gravida (G)... Para (P)... Abortus (Ab)... Anak Hidup

(Ah)...) meliputi: perdarahan pada kehamilan, persalinan dan nifas yang

lalu, hipertensi dalam kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu, BB lahir

bayi <2500 gram atau >4000 gram serta masalah selama kehamilan,

persalinan, dan nifas yang lalu.

6. Riwayat hamil ini

Riwayat kehamilan ini meliputi: riwayat ANC, gerakan janin, tanda-

tanda bahaya/penyulit, keluhan utama, obat yang dikonsumsi, termasuk

jamu.

7. Riwayat KB

Riwayat KB meliputi: jenis metode yang dipakai, waktu, dan tempat saat

pemasangan dan berhenti, keluhan atau alasan berhenti.

Page 33: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

15

8. Riwayat perkawinan

Riwayat perkawinan terdiri atas status perkawinan, perkawinan ke, usia

ibu saat perkawinan, dan lama perkawinan.

9. Pola kebiasaan sehari-hari

Pola kebiasaan sehari-hari meliputi: pola nutrisi (makan dan minum),

Buang Air Besar (BAB) dan Buang Air Kecil (BAK), personal hygine,

aktivitas dan istirahat.

10. Riwayat psikososial

Riwayat psikososial meliputi: pengetahuan dan respon ibu terhadap

kehamilan dan kondisi yang dihadapi saat ini, jumlah keluarga dirumah,

respon keluarga terhadap kehamilan, dukungan keluarga, pengambilan

keputusan dalam keluarga, tempat melahirkan dan penolong yang

diinginkan ibu (Muslihatun dkk, 2009)

C. Data objektif

1. Pemeriksaan umum

a. Keadaan umum

Keadaan umum meliputi: tingkat energi, keadaan emosi dan postur

badan ibu selama pemeriksaan, Tinggi Badan (TB), Berat Badan

(Muslihatun dkk, 2009).

b. Kesadaran

Kesadaran merupakan suatu pemeriksaan fisik yang bertujuan untuk

memperoleh data dan sebagai dasar dalam menegakkan diagnosa.

Penilaiannya dapat secara kualitatif (composmentis, apatis, samnolen,

sopor, koma, delirium) dan kuantitatif (diukur menurut skala koma).

c. Tanda-tanda vital (TTV)

Tanda-tanda vital: tekanan darah, suhu badan, frekuensi denyut nadi,

dan pernafasan.

2. Pemeriksaan fisik

a. Muka : Meliputi oedema wajah, cloasma gravidarum.

b. Mata : Kelopak mata pucat/tidak, warna sklera

c. Hidung : Untuk mengetahui apakah ada pembesaran polip

pada hidung yang dapat berpengaruh pada jalan

Page 34: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

16

nafas.

d. Telinga : Untuk mengetahui keadaan telinga apakah

terdapat serumen atau tidak, karena bisa

berpengaruh pada pendengaran.

e. Gilut : Mulut (bibir pucat, kemerahan), keadaan gigi

(caries,tonsil)

f. Leher : Pembesaran kelenjar tyroid, pembesaran

kelenjar limfe, pembesaran vena jugularis.

g. Payudara : Bentuk dan ukuran, hiperpigmentasi areola,

keadaan puting, kolostrum, massa.

h. Abdomen : Adanya bekas luka Sectio Caesarea (SC),

hiperpigmentasi linea nigra, strie gravidarum,

TFU. Palpasi abdomen untuk mengetahui letak,

presentasi, posisi (usia kehamilan >36 minggu),

DJJ dengan funandoskop jika usia kehamilan

>18 minggu.

Pemeriksaan Leopold

Leopold I : Menentukan TFU dan bagian janin yang berada

di fundus.

Leopold II : Menentukan batas samping/bagian kanan dan kiri

rahim ibu dan menentukan letak punggung

janin.

Leopold III : Menentukan bagian terbawah janin.

Leopold IV : Menentukan bagian terbawah janin dan seberapa

masuknya.

TBJ : Dilakukan untuk mengetahui berat badan janin.

Pemeriksaa

dalam

: Dilakukan untuk mengetahui jantung janin.

i. Genetalia : Luka, varises, cairan(warna, konsisten, jumlah,

bau), keadaan kelenjar bartolini, dan nyeri tekan.

j. Anus : Hemoroid atau tidak.

k. Ekstremitas : Odema kaki dan tangan, varises, refleks patela.

Page 35: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

17

3. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan laboratorium yang bisa dilakukan pada ibu hamil

adalah pemeriksaan melalui sampel urine pada ibu hamil antara lain

untuk keperluan pemeriksaan tes kehamilan (PP test), warna urine, bau,

kejernihan, protein dan glukosa urine.

Pemeriksaan darah ibu hamil, antara lain bertujuan untuk

pemeriksaan hemoglobin, golongan darah, faktur resus, rubella, dan HIV.

Pemeriksaan HIV harus dilakukan dengan persetujuan ibu hamil.

II. Identifikasi diagnosa atau masalah

DS : Data Subjektif merupakan data yang berhubungan dengan masalah dari

sudut pandang pasien atau anamnesa. Ekspresi pasien mengenai

kekhawatiran dan keluhannya yang dicatat sebagai kutipan langsung atau

ringkasan yang berhubungan langsung dengan diagnosa.

DO: Data Objektif merupakan data yang diperoleh dari hasil observasi yang

jujur, hasil pemeriksaan pasien, pemeriksaan laboratorium atau

pemeriksaan diagnostik lain.

DX: Diagnosa merupakan pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi

(kesimpulan) dari data subjektif dan objektif (Mulishatun dkk, 2009).

III. Merumuskan diagnosa / masalah potensial

Pada langkah ini, bidan mengidentifikasi masalah atau diagnosa

potensial. Diagnosa atau masalah yang sudah teridentifikasi. Langkah ini

penting dalam melakukan asuhan yang aman (Mulishatun dkk, 2009).

IV. Mengidentifikasi dan Menetapkan Kebutuhan yang Memerlukan Penanganan

Segera

Diperlukan untuk melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga

lain berdasarkan kondisi pasien. Langkah ini sebagai cerminan keseimbangan

dari proses manajemen kebidanan (Mulishatun dkk, 2009).

V. Merencanakan Asuhan Kebidanan yang menyeluruh

Langkah ini ditentukan oleh hasil pengkajian data pada langkah

sebelumnya. Jika ada informasi atau data yang tidak lengkap bisa di lengkapi.

Juga bisa mencerminkan rasional yang benar atau valid. Pengetahuan teori

Page 36: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

18

yang salah atau tidak memadai atau suatu data dasar yang tidak cukup dan

berbahaya (Mulishatun dkk, 2009).

VI. Pelaksanaan asuhan kebidanan

Pada langkah ini dan mengarahkan atau melaksanakan rencana asuhan

secara efektif dan aman. Penatalaksanaan asuhan ini sebagai dilakukan oleh

bidan, sebagian oleh klain sendir atau oleh petugas kesehatan lainnya. Walau

bidan tidak melaksanakan seluruh asuhan sendiri, tetapi dia tetap memiliki

tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya (misalnya memantau

rencananya benar-benar telaksana).

Bila perlu berkalaborasi dengan dokter misalnya karena adanya

komplikasi manejemen yang efisien berhubungan dengan waktu, biaya, serta

peningkatan mutu asuhan. Kaji ulang apakah semua rencana telah

dilaksanakan (Mulishatun dkk, 2009).

VII. Evaluasi

Jam : .....................

Tanggal : .....................

S : Data yang diperoleh dari pasien dan keluarga.

O : Hasil pemeriksaan fisik beserta pemeriksaan diagnostik

dan penunjang atau pendukung lain serta catatan medik.

A : Kesimpulan dari data subjektif dan objektif.

P : Gambar pendokumentasian dari tindakan evaluatif.

2.2 Konsep Dasar Teori Persalinan

2.2.1 Persalinan

1. Pengertian persalinan

Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) lahir spontan dengan presentasi

belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik

pada ibu maupun pada janin (Prawirohardjo, 2009).

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat

hidup diluar uterus melalui vagina ke dunia luar (Sondakh, 2013).

Page 37: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

19

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan

Menurut Sondakh (2013), faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

persalinan adalah:

a. Penumpang (passanger)

Penumpang dalam persalinan adalah janin dan plasenta. Hal-hal

yang perlu diperhatikan mengenai janin adalah ukuran, presentasi,

letak, sikap, dan posisi janin sedangkan yang perlu diperhatikan pada

plasenta adalah letak, besar dan luasnya.

b. Jalan lahir (passage)

Jalan lahir dibagi atas dua yaitu jalan lahir keras dan jalan lahir

lunak. Hal-hal yang peru diperhatikan dari jalan lahir keras adalah

ukuran dan bentuk tulang panggul sedangkan yang perlu diperhatikan

pada jalan lahir lunak adalah segmen bawah uterus yang dapat

meregang serviks, otot besar panggul, vagina, introitus vagina.

c. Power

Faktor kekuatan dalam persalinan dibagi atas dua yaitu:

1) Kekuatan primer

Kontraksi berasal dari segmen atas uterus yang menebal dan

dihantarkan ke uterus bawah dalam bentuk gelombang. Kekuatan

primer mengakibatkan serviks menipis dan berdilatasi sehingga

janin turun.

2) Kekuatan sekunder

Pada kekuatan ini diafragma dan abdomen ibu berkontraksi

dan mendorong keluar isi jalan lahir sehingga menimbulkan

tekanan intra abdomen. Kekuatan sekunder tidak mempengaruhi

dilatasi serviks, tetapi setelah dilatasi serviks lengkap, kekuatan ini

cukup penting dalam usaha untuk mendorong keluar dari uterus

dan vagina.

d. Posisi ibu (positioning)

Posisi ibu dapat mempengaruhi adaptasi anatomi dan fisiologi

persalinan. Perubahan posisi yang diberikan pada ibu bertujuan untuk

Page 38: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

20

menghilangkan rasa letih, memberi rasa nyaman, dan memperbaiki

sirkulasi, seperti posisi berdiri, berjalan, duduk, dan jongkok.

e. Respons psikologis

Respons psikologis ibu dapat dipengaruhi oleh:

1) Dukungan suami selama persalinan.

2) Dukungan kakek-nenek (saudara dekat) selama persalinan.

3) Saudara kandung bayi selama persalinan.

3. Tanda dan gejala persalinan

Menurut JNPK-KR (2008), tanda dan gejala persalinan yaitu:

a. Pembukaan serviks >2cm

b. Kontraksi uterus mengakibatkan perubahan serviks (frekuensi minimal

2 kali dalam 10 menit),

c. Cairan lendir bercampur darah (bloodshow) melalui vagina.

4. Tahapan persalinan

Tahapan persalinan terdiri atas kala I (kala pembukaan), kala II (kala

pengeluaran janin), kala III (pelepasan plasenta), kala IV (kala observasi).

a. Kala I (kala pembukaan)

1) Fase laten pada kala satu persalinan

a) Dimulai sejak awal berkontraksi yang menyebabkan penipisan

dan pembukaan serviks secara bertahap.

b) Berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4 cm.

c) Pada umumnya, fase laten berlangsung hampir atau hingga 8 jam.

2) Fase aktif pada kala satu persalinan:

a) Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara

bertahap (kontraksi dianggap adekuat/memadai jika terjadi tiga

kali lebih dalam waktu 10 menit, dan berlangsung selasa 40 detik

atau lebih)

b) Dari pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan lengkap atau

10 cm, akan terjadi dengan kecepatan rata-rata 1 cm per jam

(nulipara atau primigravida) atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm

(multipara)

c) Terjadi penurunan bagian terbawah janin.

Page 39: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

21

b. Kala II (kala pengeluaran janin)

Persalinan kala dua dimulai ketika pembukaan serviks sudah

lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala dua disebut

juga sebagai kala pengeluaran bayi.

Gejala dan tanda kala dua persalinan adalah:

1) Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi.

2) Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rektum dan

vagina.

3) Perineum menonjol.

4) Vulva-vagina dan sfingter ani membuka.

5) Meningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah.

c. Kala III (pelepasan plasenta)

Persalinan kala tiga dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir

dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban.

Tanda-tanda lepasnya plasenta mencakup beberapa atau semua hal-hal

dibawah ini:

1) Perubahan bentuk dan tinggi fundus.

2) Tali pusat memanjang.

3) Semburan darah tiba-tiba.

d. Kala IV (kala pengawasan/observasi/pemulihan)

Persalinan kala IV dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir

dua jam setelah itu.

Sebelum pergi meninggalkan ibu yang baru melahirkan, periksa

ulang terlebih dahulu dan perhatikan 7 pokok penting:

1) Kontraksi rahim: baik atau tidaknya pemeriksaan palpasi jika

dilakukan masase dan berikan uterotonika seperti metergin, atau

emertrin dan oksitosin.

2) Perdarahan: ada atau tidak, banyak atau biasaa.

3) Kandung kemih: harus kosong, jika penuh, ibu dianjurkan berkemih

dan kalau tidak bisa, lakukan kateter.

4) Luka-luka: jahitannya baik atau tidak, ada perdarahan atau tidak.

5) Plasenta dan selaput ketuban harus lengkap.

Page 40: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

22

6) Keadaan umum ibu, tekanan darah, nadi, pernapasan, dan masalah

lain.

7) Bayi dalam keadaan baik.

2.2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Teori Persalinan

ASUHAN KEBIDANAN TEORI

Pada Ny ..... G ..... P ..... UK ...... Minggu J/T/H Inpartu Kala ....

Fase .... Janin Tunggal Hidup Presentasi Kepala

Nama pengkaji : ...................

Jam/tanggal : ...................

Tempat : ...................

S: Data subjektif merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan menurut

Hellen Varney langkah pertama (pengkajian data), terutama data yang

diperoleh dari anamnesis. Data ini berhubungan dengan masalah dari sudut

pandang pasien atau anamnesa. Ekspresi pasien mengenai kekhawatiran dan

keluhannya yang dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang

berhubungan langsung dengan diagnosis (Muslihatun dkk, 2009).

Biasanya ibu mengeluh sakit perut, kenceng-kenceng yang teratur dan keluar

cairan lendir bercampur darah (JNPK-KR, 2008).

O: Data objektif merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan menurut

Hellen Varney langkah pertama (pengkajian data), yang diperoleh dari hasil

observasi yang jujur, hasil pemeriksaan pasien, pemeriksaan laboratorium atau

pemeriksaan diagnostik lain (Muslihatun dkk, 2009).

1. Pemeriksaan umum

a. Keadaan umum

Kesadaran umum meliputi: tingkat energi, keadaan emosi dan

postur badan ibu selama pemeriksaan, tinggi badan (TB), berat badan

(BB) (Muslihatun dkk, 2009).

b. Kesadaran

Kesadaran merupakan suatu pemeriksaan fisik yang bertujuan

untuk memperoleh data dan sebagai dasar dalam menegakkan diagnosa.

Page 41: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

23

Penilaiannya dapat secara kualitatif (composmentis, apatis, samnolen,

sopor, koma, delirium) dan kuantatif (diukur menurut skala koma).

c. Tanda-Tanda Vital (TTV)

Tanda-tanda vital : tekanan darah, suhu badan, frekuensi denyut

nadi, dan pernafasan.

2. Pemeriksaan fisik

a. Muka : Meliputi oedema wajah, cloasma gravidarum.

b. Mata : Kelopak mata pucat/tidak, warna sklera

c. Hidung : Untuk mengetahui apakah ada pembesaran polip

pada hidung yang dapat berpengaruh pada jalan

nafas.

d. Telinga : Untuk mengetahui keadaan telinga apakah terdapat

serumen atau tidak, karena bisa berpengaruh pada

pendengaran.

e. Gilut : Mulut (bibir pucat, kemerahan), keadaan gigi

(caries)

f. Leher : Pembesaran kelenjar tyroid, pembesaran kelenjar

limfe, pembesaran vena jugularis.

g. Payudara : Bentuk dan ukuran, hiperpigmentasi areola, keadaan

puting, kolostrum, massa.

h. Abdomen : Adanya bekas luka SC, hiperpigmentasi linea nigra,

strie gravidarum, TFU. Palpasi abdomen untuk

mengetahui letak, presentasi, posisi (usia kehamilan

>36 minggu), DJJ dengan funandoskop jika usia

kehamilan >18 minggu.

Pemeriksaan Leopold

Leopold I : Menentukan TFU dan bagian janin yang berada

di fundus.

Leopold II : Menentukan batas samping/bagian kanan dan

kiri rahim ibu dan menentukan letak punggung

janin.

Leopold III : Menentukan bagian terbawah janin.

Page 42: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

24

Leopold IV : Menentukan bagian terbawah janin dan

seberapa masuknya.

TBJ : Dilakukan untuk mengetahui berat badan janin.

DJJ : Dilakukan untuk mengetahui detak jantung

janin. Dalam keadaan normal 120-160x/menit

Pemeriksaan dalam :

a. Vulva vagina : Ada lendir darah atau tidak

b. Portio : Teraba lunak atau tidak teraba

c. Effacement : Mengetahui berapa % penipisan ostium uteri

eksternum

d. Pembukaan : Untuk mengetahui pembukaan berapa cm

e. Ketuban : Masih utuh atau sudah pecah, berwarna jernih

atau keruh atau mekonial, jam berapa pecah

f. Presentasi : Kepala, bokong, dahi, kaki

g. Denominator : Ubun-ubun kkecil atau besar, jam berapa, os

sacrum

h. Molase : 0, 1, 2, 3

i. Hodge : I,II,III,IV

j. Perineum : Perlu dikaji apakah adanya bekas jahitan

perineum atau tidak

A: Analysis atau assesment, merupakan pendokumentasian hasil analisis dan

interpretasi (kesimpulan) dari data subjektif dan objektif (Muslihatun dkk,

2009). Ny...G...P...UK...Minggu Inpartu Kala...Fase...Dengan...Janin Tunggal

Hidup Presentasi Kepala.

P: Planning atau perencanaan adalah membuat rencana asuhan saat ini dan yang

akan datang. Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil analisis dan

interpretasi data (Muslihatun dkk, 2009). Jika pembukaan sudah lengkap,

lakukan asuhan persalinan normal 58 langkah sesuai APN. Lanjutkan

pemantauan dan pendpkumentasian setiap kala (kala I, kala II, kala III, dan

kala IV).

Page 43: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

25

Tabel 2.2 Penatalaksanaan intranatal care

HARI/JAM KEGIATAN PARAF Menginformasikan asuhan yang akan diberikan

kepada ibu. Ibu mengerti

KALA I : 1. Memonitor tekanan darah, suhu badan, denyut

nadi setiap 4 jam 2. Mendengarkan denyut jantung janin setiap 30

menit. 3. Melakukan palpasi kontraksi uterus setiap jam

pada fase laten dan 30 menit pada fase aktif. 4. Memonitor pembukaan serviks, penurunan bagian

terendah janin pada fase laten dan fase aktif dilakukan setiap 4 jam

5. Memonitor pengeluaran urine setiap 2 jam 6. Seluruh hasil pemantauan dicatat dalam partograf 7. Menghadirkan orang yang dianggap penting

oleh ibu, seperti suami, keluarga, atau teman dekat untuk mendampingi ibu

8. Menginformasikan hasil pemeriksaan dan rencana asuhan selanjutnya serta kemajuan persalinan dan meminta persetujuan ibu untuk menjalani rencana asuhan selanjutnya

9. Mengatur aktivitas dan posisi, juga membimbing relaksasi sewaktu ada his

10. Menjaga privasi ibu 11. Menjaga kebersihan diri 12. Memberikan cukup minum dan makan

Memastikan dan mempertahankan kandung kemih tetap kosong (JNPK-KR, 2008)

Page 44: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

26

Tabel 2.3 Penatalaksanaan catatan perkembangan intranatal care HARI/JAM KEGIATAN PARAF KALA II : Menolong persalinan sesuai 58 langkah

APN 1. Memberikan dukungan terus menerus pada ibu 2. Memastikan kecukupan makan dan minum 3. Mempertahankan kebersihan diri 4. Mempersiapkan kelahiran bayi 5. Membimbing ibu meneran pada waktu ada his 6. Memantau keadaan ibu dan denyut jantung

janin 7. Melakukan amniotomi (bila ketuban belum

pecah) 8. Melakukan episiotomi (bila diperlukan) 9. Melahirkan kepala sesuai mekanisme

persalinan dan jalan lahir 10. Melonggarkan atau melepaskan lilitan tali

pusat, pada kepala dan badan bayi jika ada 11. Melahirkan bahu dan diikuti badan bayi 12. Menilai tanda-tanda kehidupan bayi minimal 3

aspek. Usaha bernafas, denyut jantung, warna kulit

13. Mengklem/menjepit tali pusat di dua tempat dan memotong dengan gunting steril/DTT Menjaga kehangatan bayi

Tabel 2.4 Penatalaksanaan catatan perkembangan intranatal care

HARI/JAM KEGIATAN PARAF

KALA III Melaksanakan manajemen aktif kala III : 1. Melakukan palpasi uterus untuk memastikan

tidak ada bayi lain 2. Memberi injeksi oksitosin 10 U/IM 3. Segera diberikan dalam 2 menit setelah

kelahiran bayi, jika bayi tunggal 4. Pemberian oksitosin 10 U/IM dapat diulangi

setelah 15 menit, jika plasenta masih belum lahir

Page 45: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

27

Tabel 2.5 Penatalaksanaan catatan perkembangan intranatal care HARI/JAM KEGIATAN PARAF KALA IV

1. Melanjutkan pemantauan kontraksiuterus, pengeluaran darah, tanda-tanda vital : a. Sebanyak 2-3 kali selama 10 menit

pertama b. Setiap 15 menit selama 1 jam c. Setiap 20-30 menit selama jam ke dua d. Jika uterus tidak berkontraksi dengan

baik, lakukan masase fundus dan berikan metil- ergometrin 0,2 mg IM (jika ibu tidak mengalami hipertensi)

2. Melakukan pemeriksaan jalan lahir dan perineum

3. Mengevaluasi jumlah darah yang hilang 4. Memantau pengeluaran lokhea (biasanya

tidak melebihi darah haid) 5. Mengajarkan ibu/keluarga tentang

cara mengecek/ meraba uterus dan melakukan masase.

2.3 Konsep Dasar Teori Nifas

2.3.1 Nifas

1. Pengertian

Masa nifas (perperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta

keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan

semula (sebelum hamil). Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6

minggu (Sulistyawati, 2009).

Masa nifas disebut masa post partum atau puerperium adalah masa

atau waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas dari rahim,

sampai 6 minggu berikutnya, disertai dengan pulihnya kembali organ-

organ yang berkaitan dengan kandungan, yang mengalami perubahan

seperti perlukaan dan lain sebagainya berkaitan saat melahirkan (Suherni,

2009).

Page 46: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

28

2. Perubahan fisiologis masa nifas

Menurut Sulistyawati (2009), perubahan fisiologis masa nifas yaitu:

a. Perubahan sistem reproduksi

Involusi uterus

Involusi merupakan suatu proses kembalinya uterus pada kondisi

sebelum hamil. Dengan involusi uterus ini, lapisan luar dari desidua

yang mengelilingi situs plasenta akan menjadi neurotic (layu/mati).

Tabel 2.6 Tinggi Fundus Uteri dan Berat Uterus Menurut Masa Involusi

Involusi Tinggi Fundus Uteri Berat Uterus Bayi lahir Setinggi pusat 1000 gram Uri lahir 2 jari bawah pusat 750 gram 1 minggu Pertengahan pusat

sympisis 500 gram

2 minggu Tidak teraba diatas sympisis

350 gram

6 mingu Bertambah kecil 50 gram 8 minggu Sebesar normal 30 gram

Sumber: Sulistyawati, 2009

b. Perubahan pada vulva, vagina dan perineum

Vulva dan vagina mengalami penekanan, serta peregangan yang

sangat besar selama proses melahirkan bayi. Dalam beberapa hari

pertama sesudah proses tersebut, kedua organ ini tetap dalam keadaan

kendur. Setelah 3 minggu, vulva dan vagina kembali pada keadaan

tidak hamil dan rugea dalam vagina secara berangsur-angsur akan

muncul kembali, sementara labia menjadi lebih menonjol.

c. Payudara

Kadar prolaktin yang disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior

meningkat secara stabil selama kehamilan, tetapi hormon plasenta

menghambat produksi Air Susu Ibu (ASI). Setelah kelahiran plasenta,

konsentrasi estrogen dan progesteron menurun, prolaktin dilepaskan

dan sintesis ASI dimulai.

Pelepasan oksitosin dari kelenjar hipofisis posterior distimulasi

oleh isapan bayi. Hal ini menyebabkan kontraksi sel-sel miopitel di

dalam payudara dan pengeluaran ASI.

Perubahan pada payudara dapat meliputi:

Page 47: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

29

1) Penurunan kadar progesteron secara tepat dengan peningkatan

hormon prolaktin setelah persalinan

2) Kolostrum sudah ada saat persalinan, produksi ASI terjadi pada

hari ke-2 atau ke-3 setelah persalinan.

3) Payudara menjadi besar dan keras sebagai tanda mulainya proses

laktasi.

d. Lochea

Lochea adalah cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina

dalam masa nifas:

a) Lochea rubra berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-

sel desidua, verniks caseosa, lanugo, dan mekonium, selama 2 hari

pasca persalinan.

b) Lochea sanguinolenta berwarna kecokelatan, berisi darah dan

lendir pada hari ke 3-7 pasca persalinan.

c) Lochea serosa berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, pada

hari ke 7-14 pasca persalinan.

d) Lochea alba cairan putih, setelah 2 minggu.

e) Lochea purulenta terjadi infeksi, setelah 2 minggu.

f) Lochea statis, lochea tidak lancar keluarnya.

e. Perubahan sistem pencernaan

Pasca melahirkan ibu biasanya merasa lapar sehingga

diperbolehkan untuk mengkonsumsi makanan. Pemulihan nafsu makan

diperlukan 3-4 hari sebelum faal usus kembali normal.

Pasca melahirkan, ibu sering mengalami konstipasi. Hal ini

disebabkan tonus otot usus menurun selama proses persalinan dan

awal masa post partum, diare sebelum persalinan, kurang makan,

dehidarasi, hemoroid ataupun laserasi jalan lahir.

f. Perubahan sistem perkemihan

Setelah proses berlangsung, biasanya ibu akan sulit untuk buang air

kecil dalam 24 jam pertama. Kemungkinan penyebabnya adalah

terdapat spasmesfinkter dan edema leher kandung kemih sesudah

Page 48: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

30

bagian ini mengalami kompresi (tekanan) antara kepala janin dan

tulang pubis selama persalinan berlangsung.

Urine dalam jumlah besar akan dihasilkan dalam 12-36 jam

postpartum. Kadar hormon yang bersifat menahan air akan mengalami

penurunan yang mencolok. Keadaan tersebut disebut diuresis. Uretra

yang berdilatasi akan kembali normal dalam 6 minggu.

3. Perubahan psikologi masa nifas

Menurut Suherni (2009), perubahan masa nifas yaitu:

a. Riwayat psikososial

Adaptasi psikososial ibu nifas dibagi menjadi 3 fase, yaitu:

1) Taking in

Periode ini terjadi 1-2 hari sesudah melahirkan. Pada fase

ini, ibu sedang fokus pada dirinya sendiri. Perhatian tertuju pada

kekhawatiran akan tubuhnya, kemungkinan akan mengulang-ulang

waktu dan pengalaman melahirkan. Ketidaknyamanan fisik yang

dialami ibu pada fase ini seperti mulas, nyeri pada jahitan, kurang

tidur, rasa bersalah karena belum bisa menyusui bayinya,

kekecewaan karena mendapatkan apa yang tidak diinginkan

tentang bayinya.

2) Taking hold

Periode ini berlangsung selama 3-10 hari post partum. Pada

fase ini ibu timbul rasa khawatir akan ketidakmampuan dan rasa

tanggung jawabnya dalam merawat bayi. Ibu mempunyai perasaan

yang sangat sensitif sehingga mudah tersinggung dan gampang

marah.

3) Letting go

Periode menerima tanggung jawab akan peran barunya.

Fase ini berlangsung 10 hari setelah melahirkan, ibu sudah mulai

menyesuaikan diri dengan ketergantungan bayinya, dukungan

suami dan keluarga masih terus diperlukan ibu.

Page 49: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

31

4. Pelayanan kesehatan ibu nifas

Menurut Ambarwati (2010), kunjungan pada masa nifas dilakukan

minimal 4 kali antara lain:

a. Kunjungan pertama (6-8 jam postpartum)

b. Kunjungan kedua (6 hari postpartum)

c. Kunjungan ketiga (2 minggu postpartum)

d. Kunjungan keempat (6 minggu postpartum)

5. Terapi untuk ibu nifas

Menurut Asih (2016) memberikann ibu terapi vitamin A 200.000

iu sebanyak 2 kapsul yang berfungsi untuk mencengah pandangan mata

kabur, tablet FE sebanyak 30 tablet 1x1 untuk mencegah anemia pada ibu

nifas, Amoxilin 3x1 yang berfungsi sebagai profilaksis jika terjadi infeksi.

2.3.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Teori Masa Nifas

ASUHAN KEBIDANAN TEORI

Ny ..... P..... Nifas Hari Ke..... Dengan .....

Nama pengkaji : ...................

Jam/tanggal : ...................

Tempat : ...................

S: Data subjektif merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan menurut

Hellen Varney langkah pertama (pengkajian data), terutama data yang

diperoleh dari anamnesis. Data ini berhubungan dengan masalah dari sudut

pandang pasien atau anamnesa. Ekspresi pasien mengenai kekhawatiran dan

keluhannya yang dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang

berhubungan langsung dengan diagnosis.

O: Data objektif merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan menurut

Hellen Varney langkah pertama (pengkajian data), yang diperoleh dari hasil

observasi yang jujur, hasil pemeriksaan pasien, pemeriksaan laboratorium atau

pemeriksaan diagnostik lain.

Page 50: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

32

1. Pemeriksaan umum

a. Keadaan umum

Keadaan umum meliputi : tingkat energi, keadaan emosi dan postur

badan ibu selama pemeriksaan, tinggi badan (TB), berat badan (BB)

(Muslihatun dkk, 2009).

b. Kesadaran

Kesadaran merupakan suatu pemeriksaan fisik yang bertujuan

untuk memperoleh data dan sebagai dasar dalam menegakkan diagnosa.

Penilainnya dapat secara kualitatif (composmentis, apatis, samnolen,

sopor, koma, delirium) dan kuantitatif (diukur menurut skala koma).

c. Tanda-tanda Vital (TTV)

Tanda-tanda vital : tekanan darah, suhu badan, frekuensi denyut

nadi dan pernafasan.

2. Pemeriksaan fisik

a. Muka : Meliputi oedema wajah, cloasma gravidarum.

b. Mata : Kelopak mata pucat/tidak, warna sklera

c. Payudara : Bentuk dan ukuran, hiperpigmentasi areola,

keadaan puting, kolostrum, massa.

d. Abdomen : Adanya bekas luka SC, tinggi fundus uteri (TFU)

dengan tangan

e. Genetalia : Luka, varises, cairan (warna, konsistensi, jumlah,

bau), keadaan kelenjar bartoline (pembengkakan,

cairan, kista), nyeri tekan

f. Ekstremitas : Oedema kaki dan tangan, pucat pada kuku jari,

varises, reflek patella

A: Analysis atau assesment, merupakan pendokumentasian hasil analisis dan

interprestasi (kesimpulan) dari data subjektif dan objektif.

Ny ..... P ..... Nifas Hari Ke ..... Dengan .....

P: Planning atau perencanaan adalah membuat rencana asuhan saat ini dan yang

akan datang. Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil analisis dan

interprestasi data (Muslihatun dkk, 2009)

Page 51: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

33

Tabel 2.7 Penatalaksanaan untuk 6-48 jam post partum HARI/JAM KEGIATAN PARAF 1. Gizi

a. Menganjurkan untuk mengkonsumsi makanan bergizi, cukup kalori, makanan yang mengandung protein, vitamin dan mineral.

b. Menganjurkan untuk minum air mineral 3 liter sehari atau segelas setiap selesai menyusui

c. Menganjurkan minum tablet Fe / zat besi selama 40 hari pasca persalinan

d. Memberikan vitamin A 200.000 UI 2. Menganjurkan ibu untuk tidak menahan BAK

untuk mencegah terjadinya perdarahan. Ibu mengerti

3. Melakukan hubungan bounding antara ibu dan bayinya. Ibu melakukan bounding

4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup apabila bayinya tidur ibu juga tidur agar stamina ibu tetap terjaga.

5. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya agar nutrisi bayi baik. Ibu mengerti

6. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI kepada bayinya minimal 2 jam sekali agar kebutuhan nutrisi bayi baik. Ibu mengerti

7. Mengajari ibu cara menyusui yang benar. Ibu mengerti

8. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan genetalianya yaitu dengan cara mengganti pembalut 3-4 kali/hari untuk mencegah terjadinya infeksi. Ibu mengerti

Tabel 2.8 Penatalaksanaan untuk 3-7 Hari post partum HARI/JAM KEGIATAN PARAF 1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu

tentang keadaannya. Ibu mengerti 2. Menganjurkan ibu untuk mengonsumsi makanan

yang bergizi seimbang agar nutrisi ibu baik. Ibu mengerti dan akan melakukannya

3. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan seluruh tubuh terutama organ genetalia. Ibu mengerti

4. Menganjurkan ibu untuk mengganti pembalut 3-4 kali/hari untuk mencegah terjadinya infeksi. Ibu mengerti

Page 52: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

34

Tabel 2.9 Penatalaksanaan untuk 2 Minggu post partum HARI/JAM KEGIATAN PARAF 1. Menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa keadaan

ibu baik. Ibu mengerti. 2. Menganjurkan pada ibu untuk tetap memakan

makanan yang bergizi untuk kebutuhan selama masa menyusui. Ibu mengerti.

3. Menganjurkan ibu untuk tetap meneruskan pola kehidupa sehari-harinya yang sudah dilaksanakan dengan baik. Ibu mengerti

Tabel 2.10 Penatalaksanaan untuk 6 Minggu post partum

HARI/JAM KEGIATAN PARAF 1. Menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa

keadaan ibu baik. Ibu mengerti.

2. Menganjurkan pada ibu untuk tetap memakan makanan yang bergizi untuk kebutuhan selama masa menyusui. Ibu mengerti.

3. Menganjurkan ibu untuk tetap meneruskan pola kehidupa sehari-harinya yang sudah dilaksanakan dengan baik. Ibu mengerti.

4. Memberikan konseling tentang kontrasepsi agar ibu menggunakan KB yang sesuai. Ibu memilih kontrasepsi yang sesuai.

2.4 Konsep Dasar Teori Bayi Baru Lahir

2.2.1 Neonatus

1. Pengertian

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir cukup bulan, 38-42

minggu dengan berat badan sekitar 2500-3000 gram dan panjang badan

sekitar 50-55 cm (Sondakh, 2013).

2. Ciri-ciri bayi lahir normal

Menurut Sondakh (2013), ciri-ciri bayi lahir normal yaitu:

a. Pemeriksaan antropometri: berat badan 2500-4000 gram, panjang

badan lahir 42-52 cm, lingkar dada 30-38 cm, lingkar kepala 33-35 cm.

b. Pemeriksaa TTV: frekuensi jantung 180x/menit, kemudian menurun

sampai 120-140x/menit, pernapasan pada beberapa menit pertama

cepat, kira-kira 80x/menit kemudian menurun setelah tenang, kira-kira

40x/menit.

Page 53: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

35

c. Kulit kemerahan dan licin.

d. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya terlihat

sempurna.

e. Kuku agak panjang dan lemas.

f. Genetalia:

1) Pada perempuan: ditandai dengan labia mayor sudah menutupi

labia minor.

2) Pada laki-laki: testis sudah turun.

g. Refleks sucking (hisap dan menelan) sudah terbentuk dengan baik.

h. Refleks morrow (jika terkejut bayi akan memperlihatkan gerakan

tangan seperti memeluk) sudah baik.

i. Refleks grasping (menggenggam) baik.

j. Eliminasi baik urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam

pertama.

3. Masalah pada bayi baru lahir

Menurut Muslihatun,dkk (2009), masalah pada bayi baru lahir yaitu:

a. Ikhterus adalah dikolorisasi kuning pada kulit atau organ lain akibat

penumpukan kadar bilirubin. Pada bayi baru lahir ikhterus terbagi

menjadi dua yaitu ikhterus fisiologis dan ikhterus patologis. Ikhterus

fisiologis timbul pada hari ke-2 dan ke-3. Ikterus patologis terjadi pada

24 jam pertama menetap sesudah 2 minggu pertama. Penatalaksanaa

ikhterus dengan terus diberi ASI dan jemur di bawah sinar matahari

pada pagi hari jam 7-9 dengan badan bayi telanjang, mata ditutup.

b. Gumoh adalah keluarnya sebagian kecil isi lambung stelah beberapa

saat setelah makanan dicerna dalam lambung. Biasanya disebabkan

karena bayi menelan udara pada saat menyusui. Penatalaksanaan

gumoh yaitu dengan memperbaiki teknik menyusu, menyendawakan

bayi setelah menyusui, dan bayi menyusu dengan bibir yang mencakup

rapat seluruh puting susu ibu.

Page 54: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

36

c. Perut kembung adalah suatu kondisi kurang nyaman, dimana perut

bayi terasa penuh. Penyebab perut kembung pada bayi adalah sebagai

berikut:

1) Sistem pencernaan bayi belum sempurna, sehingga rentan

bermasalah. Sejak dilahirkan, bayi sehat memang telah memiliki

sistem pencernaan yang lengkap mulai dari mulut hingga anus.

Namun sebagian besar organ-organ tersebut masih belum

mencapai kemampuan optimalnya.

2) Tidak cocok dengan susu formula

Tidak sedikit bayi yang mengalami masalah pencernaan akibat

tidak cocok dengan susu formula tertentu, salah satunya yakni

ditandai dengan perut kembung. Hal ini disebabkan adanya

intoleransi laktosa pada beberapa bayi baik karenna produksi

enzim laktase yang belum sempurna atau memang tidak tercerna

dengan baik.

3) Menangis berlebihan

Ketika menangis berlebihan, secara tidak sengaja bayi cenderung

menelan banyak udara ke saluran pencernaannya.

4) Penggunaan kipas angin yang kurang baik

Saat cuaca panas, biasanya bayi akan menangis karena merasa

gerah dan tidak nyaman. Sehingga menyalakan kipas angin agar

bayi tidak lagi rewel. Namun akibatnya seringkali hal ini

menyebabkan bayi masuk angin yang salah satunya ditandai

dengan perut kembung.

5) Kesalahan teknik menyusui

Menyusui merupakan kegiatan yang paling sering dilakukan antara

ibu dan bayinya, terlebih bagi bayi muda yang belum mendapatkan

makanan pendamping ASI, sehingga tidak jarang kesalahan yang

tidak disadari selama menyusi dapat mengakibatkan kembung pada

bayi.

Page 55: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

37

Penatalaksanaan perut kembung terhadap bayi:

1) Menyusui dengan teknik yang benar

Posisi menyusui, usahakan agar kepala bayi lebih tinggi dari

perutnya sehingga ASI dapat segera turun ke bawah dan udara

diatasnya bisa dikeluarkan dengan bersendawa. Mulut bayi benar-

benar melingkupi seluruh bagian puting susu, sehingga udara luar

tidak bisa masuk.

2) Kompreskan kain atau handuk yang telah direndam air hangat

diatas perut bayi.

3) Mengajak bayi bergerak aktif, pijat dengan lembut perut bayi,

tengkurapkan bayi.

4) Buat bayi bersendawa.

d. Hipotermi pada bayi baru lahir adalah suhu tubuh dibawah 36,5-37,5ºC

(suhu ketiak). Pengukuran dilakukan pada ketiak selama 3-5 menit.

Gejala awal hipotermi, apabila suhu dibawah 36ºC atau kedua kaki dan

tangan teraba dingin. Hipotermi disebabkan:

1) Evaporasi, terjadi apabila bayi lahir tidak segera dikeringkan.

2) Konduksi, terjadi apabila bayi diletakkan ditempat dengan alas

yang dingin, seperti pada waktu menimbang bayi.

3) Radiasi, apabila bayi diletakkan di udara lingkungan dingin.

4) Konveksi, terjadi apabila bayi berada dalam ruangan jendela

terbuka.

Penanganan hipotermi yaitu dengan menghangatkan bayi dengan cara

ganti pakaian yang basah dengan pakaian yang kering dan hangat,

memakai topi dan selimut yang hangat atau masukkan bayi dalam

inkubator atau dengan metode kanguru.

e. Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada

neonatus yang disebabkan clostridium tetani. Spora kuman tersebut

masuk ke tubuh bayi melalui tali pusat, baik pada saat pemotongan,

maupun saat perawatannya sebelum lepas. Masa inkubasi 3-28 hari.

Penanganannya dengan mencari tempat masuknya spora tetanus,

Page 56: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

38

mengatasi penyebab tetanus dengan memberikan suntikan Anti

Tetanus Serum (ATS) dan antibiotika.

4. Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM)

MTBM adalah suatu pendekatan yang terintegrasi atau terpadu

dalam tata laksana balita sakit dengan fokus pada kesehatan anak usia 0-59

bulan (balita) secara menyeluruh. MTBM bukan merupakan suatu

program kesehatan tetapi pendekatan atau cara penatalaksanaan balita

sakit. MTBM juga mencakup balita umur kurang dari 2 bulan, baik dalam

keadaan sehat maupun sakit. Umur 2 bulan tidak termasuk pada bayi muda

tetapi kedalam kelompok 2 bulan sampai dengan 5 tahun (Depkes RI,

2008).

Bayi muda mudah sekali sakit, cepat menjadi berat dan serius

bahkan meninggal terutama ppada satu minggu pertama kehidupan bayi.

Penyakit yang terjadi pada satu minggu pertama kehidupan bayi hampir

selalu terkait dengan kahamilan dan persalinan. Keadaan tersebut

merupkan karakteristik khusus yang harus dipertimbangkan pada saat

membuat klasifikasi penyakit. Pada bayi yang lebih tua pola penyakitnya

sudah merupakan campuran dengan pola penyakit pada anak. Sebagian

besar ibu memunyai kebiasaan untuk tidak membawa bayi muda ke

fasilitas kesehatan guna mengantisipasi kondisi tersebut program

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) memberikan pelayanan kesehatan pada

bayi baru lahir melalui kunjungan rumah oleh petugas kesehatan (Depkes

RI, 2008).

a. Pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM) pada bayi

umur kurang dari 2 bulan.

Proses manejemen kasus disajikan dalam bagan yang

memperlihatkan urutan langkah-langkah dan penjelasan cara

pelaksanaanya:

1) Penilaian dan klasifikasi

2) Tindakan dan pengobatan

3) Konseling bagi ibu

4) Pelayanan tindak lanjut

Page 57: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

39

Pendekatan MTBS tersedia formulir pencatatan “untuk bayi muda

dan untuk kelompok umur 2 bulan sampai 5 tahun. Kedua formulir

pencatatan ini mempunyai cara pengisian yang sama:

(a) Penilaian berarti melakukan penilaian dengan cara anamnesis dan

pemeriksaan fisik

(b) Klasifikasi membuat keputusan mengenai kemungkinan penyakit

atau masalah serta tingkat keparahannya dan merupakan suatu

kategori untuk menentukan kegiatan bukan sebagai diagnosis

penyakit

(c) Tindakan dan pengobatan berarti menentukan tindakan dan

memberi pengobatan di fasilitas kesehatan sesuai dengan setiap

klasifikasi

(d) Konseling juga merupakan menasehati ibu yang mencakup

bertanya, mendengar jawaban ibu, memuji, memberi nasehat

relefan, membantu memecahkan masalah

(e) Pelayanan tindak lanjut berarti menentukan tindakan dan

pengobatan pada saat anak datang untuk kunjungan ulang

Menanyakan kepada ibu mengenai masalah bayi muda. Tentukan

pemeriksaan ini merupakan kunjungan atau kontak pertama dengan

bayi muda atau kunjungan ulang untuk masalah yang sama.

Kunjungan pertama lakukan pemeriksaan berikut:

(1) Periksa bayi muda kemungkinan PENYAKIT SANGAT BERAT

ATAU INFEKSI BAKTERI, seperti bayi tidak mau minum atau

memuntahkan semuanya, ada riwayat kejang, bayi bergerak jika

hanya dirangsang, tarikan dada kedalam, bayi merintih, suhu

tubuh > 37,5ºC, suhu tubuh < 35,5ºC, mata bernanah, pusar

kemerahan meluas sampai dinding perut, dan ada pustul di kulit.

Kemudian dibuat klasifikasi berdasarkan tanda dan gejala yang

ditemukan.

(2) Menanyakan pada ibu apakah bayi DIARE, jika diare periksa

tanda dan gejalanya yang terkait, seperti gelisah/rewel, mata

cekung, cubitan kulit perut kembalinya sangat lambat (> 2 detik)

Page 58: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

40

atau lambat, ada darah dalam tinja tanpa disertai gangguan saluran

cerna. Kemudian klasifikasikan berdasarkan tanda dan gejalanya.

(3) Periksa semua bayi muda untuk IKHTERUS, seperti bayi kuning

pada hari pertama setelah lahir (< 24 jam), kuning ditemukan pada

umur > 14 jam sampai < 14 hari, kuning ditemukan pada umur >

14 hari, kuning sampai telapak tangan dan telapak kaki, tinja

berwarna pucat. Kemudian klasifikasikan berdasarkan gejala yang

ada.

(4) Periksa bayi kemungkinan BERAT BADAN RENDAH DAN

ATAU MASALAH PEMBERIAN ASI. Tanyakan pada ibu

apakah IMD dilakukan?, apakah ibu mengalami kesulitan

pemberian ASI?, apakah bayi diberi ASI?, berapa kali dalam

sehari?, apakah bayi diberi minuman selain ASI?. Kemudian

klasifikasikan bayi muda berdasarkan tanda dan gejala yang

ditemukan.

(5) Menanyakan kepada ibu apakah bayinya sudah di IMUNISASI?

Tentukan status imunisasi

(6) Menanyakan status pemberian vitamin K

(7) Menanyakan kepada ibu keluhan atau masalah lain yang terkait

dengan kesehatan bayinya.

Jika bayi muda membutuhkan rujukan, segera lanjutkan

pemeriksaan secara tepat. Tidak perlu melakukan penilaian

pemberian ASI karena akan memperlambat rujukan.

(Depkes RI, 2008)

5. Imunisasi

a) Pengertian Imunisasi

Imunisasi adalah suatu cara memproduksi imunitas aktif buatan untuk

melindungi diri untuk melawan penyakit tertentu dengan memasukkan

suatu zat kedalam tubuh melalui penyuntikan atau secara oral.

Tabel 2.11 Jadwal Imunisasi Umur Jenis imunisasi

0-7 hari HbO 1 bulan BCG, polio 2 bulan DPT/HB1, Polio 2

Page 59: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

41

3 bulan DPT/HB2, Polio 3 4 bulan DPT/HB3, Polio 4 9 bulan Campak

Sumber: Departemen kesehatan RI, 2015

b) Imunisasi Menurut Kajian MUI

Menurut Makhrus (2017), imunisasi sangat penting untuk

membentuk kekebalan pada tubuh bayi melalui vaksin untuk

mencegah terjadinya penyakit tertentu. Vaksin merupakan bibit

penyakit yang sudah dilemahkan dan membantu untuk menghasilkan

antibodi yang berfungsi sebagai perlindungan terhadap penyakit.

Permasalahan yang menjadi polemik hangat akhir-akhir ini yaitu

imunisasi dengan menggunakan vaksin polio khusus (IPV) yang dalam

proses pembuatannya menggunakan enzim yang diduga berasal dari

lemak babi. Meskipun pada proses pembuatan vaksin sempat

bersinggungan dengan enzim tripsin yang dihasilkan dari pankreas

babi, namun dengan teknologi modern vaksin tersebut telah dicuci

sehingga tidak lagi mengandung unsur babi. Dengan demikian vaksin

tersebut telah suci (halal) dan boleh digunakan.

6. Kunjungan Neonatus (KN)

Menurut Depkes RI (2015), kunjungan neonatus yaitu:

KN 1 : 6-48 jam

KN 2 : 3-7 hari

KN 3 : 8-28 hari

2.4.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Teori Bayi Baru Lahir

ASUHAN KEBIDANAN TEORI

Bayi Ny ..... Usia ..... Hari Dengan ......

Nama pengkaji : ..................

Jam/tanggal : ..................

Tempat : ..................

S : Data subjektif merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan menurut

Hellen Varney langkah pertama (pengkajian data), terutama data yang

diperoleh dari anamnesis. Data ini berhubungan dengan masalah dari sudut

Page 60: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

42

pandang pasien atau anamnesa. Ekspresi pasien mengenai kekhawatiran dan

keluhannya yang dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang

berhubungan dengan diagnosis (Muslihatun dkk, 2009).

Tanggal lahir : untuk mengetahui usia neonatus

Jenis kelamin : untuk mengtahui jenis kelamin bayi

Umur : untuk mengetahui usia bayi

O: Data objektif merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan menurut

Hellen Varney langkah pertama (pengkajian data), yang diperoleh dari hasil

observasi yang jujur, hasil pemeriksaan pasien, pemeriksaan laboratorium atau

pemeriksaan diagnostik lain (Muslihatun dkk, 2009).

1. Pemeriksaan umum

Kesadaran : composmentis

Suhu : normal (36,5-37 C)

Pernapasan : (40-60x/menit)

Denyut jantung : (120-160x/menit)

Berat badan : (2500-4000 gram)

Panjang badan : (antara 48-52 cm)

2. Pemeriksaan fisik

a. Kepala : Adakah caput succedaneum, cephal haematoma,

keadaan ubun-ubun.

b. Muka : Warna kulit kemerahan

c. Mata : Sklera putih, tidak ada perdarahan sub conjungtiva

d. Hidung : Lubang simetris, bersih, tidak ada sekret

e. Mulut : Reflek menghisap baik, tidak ada palatokisis

f. Telinga : Semitris, tidak ada serumen

g. Leher : Adakah kaku kuduk atau tidak

h. Dada : Simetris, tidak ada retraksi dada

i. Tali pusat : Bersih, tidak ada perdarahan

j. Abdomen : Semetris, ada massa atau tidak, ada infeksi atau tidak

k. Genetalia : Untuk bayi laki-laki testis sudah turun, untuk bayi

perempuan, labia mayora sudah menutupi labia minora

l. Anus : Atresia ani atau tidak

Page 61: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

43

m. ekstremitas : Terdapat kelainan atau tidak

3. Pemeriksaan neurologis

a. Reflek moro : Apabila bayi diberi sentuhan mendadak

dengan jari dan tangan, maka

menimbulkan gerak terkejut

b. Reflek menggenggam : Apabila telapak tangan bayi disentuh

dengan jari pemeriksa, maka bayi akan

berusaha menggenggam jadi pemeriksa

c. Reflek rooting : Apabila pipi bayi disentuh oleh jari

pemeriksa, maka bayi akan menoleh dn

mencari sentuhan itu

d. Reflek menghisap : Apabila bayi diberi puting/dot, maka bayi

akan berusaha untuk menghisap

e. Glabella reflex : Apabila bayi disentuhdibagian os grabella,

maka bayi akan mengerutkan keningnya

atau mengedipkan matanya

f. Gland reflex : Apabila bayi disentuh pada lipatan paha

kanan dan kiri, maka bayi akan berusaha

mengangkat kedua pahanya

g. Tonick neck reflex : Apabila bayi diangkat dari tempat tidur,

maka bayi akan berusaha mengangkat

kepalanya.

4. Pemeriksaan Antropometri

a. Berat badan : BB bayi normal 2500-4000 gram

b. Panjang badan : panjang badan bayi lahir normal 48-52 cm

c. Lingkar kepala : lingkar kepala bayi normal 33-38 cm

d. LILA : normal 10-11 cm

A: Analysis atau assesment, merupakan pendokumentasian hasil analisis dan

interprestasi (kesimpulan) dari data subjektif dan objektif (Muslihatun dkk,

2009).

Pada Bayi baru lahir ..... Usia ..... Hari Dengan .....

Page 62: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

44

P: Planning atau perencanaan adalah membuat rencana asuhan saat ini dan yang

akan datang. Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil analisis dan

interprestasi data (Muslihatun dkk, 2009).

1. Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan tidak memandikan bayi

setidaknya 6 jam.

2. Membungkus bayi dengan kain kering, bersih, dan hangat agar tidak

hipotermi.

Tabel 2.12 Penatalaksanaan bayi baru lahir

HARI/JAM KEGIATAN PARAF

1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa bayi ibu dalam keadaan baik. Ibu mengerti dan menerima penjelasan ini.

2. Memberikan salep mata kepada bayi untuk mencegah terjadinya infeksi.

3. Mencegah terjadinya perdarahan dan injeksi Hb Uniject 1 jam setelah penyuntikkan Vit. K untuk mencegah penyakit hepatitis B di paha kanan.

4. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kehangatan bayinya agar terhindar dari hipotermi atau kedinginan. Ibu mengerti dan bersedia melakukan.

5. Mengajarkan ibu cara menyusui yang benar. Ibu mengerti dan bersedia melakukan.

6. Menjelaskan kepada ibu untuk memberikan ASI secara eksklusif setiap 2 jam selama 6 bulan agar pemenuhan gizi bayi tercukupi. Ibu mengerti dan bersedia memberikan ASI.

7. Menganjurkan ibu untuk menyendawakan bayi sesudah minum ASI agar bayi tidak gumoh. Ibu mengerti dan bersedia melakukan.

8. Mengajarkan ibu cara perawatan tali pusat yaitu mengganti kassa sesudah mandi/ketika basah dan tidak dibubuhi apapun. Ibu mengerti dan bersedia melakukan.

9. Menjelaskan kepada ibu untuk mengganti popok bayi sesering mungkin untuk mencegah terjadinya ruam popok, ibu mengerti dan bersedia melakukan.

10. Menganjurkan kepada ibu untuk datang ke tenaga kesehatan bila ada masalah pada bayinya, ibu mengerti dan menerima penjelasan ini.

Page 63: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

45

Tabel 2.13 Penatalaksanaan bayi baru lahir normal usia 3-7 hari HARI/JAM KEGIATAN PARAF 1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu

bahwa bayi ibu dalam keadaan sehat. Ibu mengerti

2. Menganjurkan ibu untuk melakukan tindakan pencegahan infeksi seperti mencuci tangan sebelum meneteki bayinya. Ibu mengerti

3. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan bayi sperti sering mengganti popok untuk menjegah terjadinya ruam popok. Ibu mengerti.

4. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebutuhan nutrisi bayi seperti memberikan ASI setiap 2-3 jam untuk pemenuhan gizi (120-150 ml/Kg BB). Ibu mengerti.

5. Menjelaskan pada ibu tanda bahaya bayi baru lahir seperti ikhterus, muntah, gumoh, diare dan oral trush. Ibu mengerti

6. Menganjurkan ibu untuk membawa bayi ke petugas kesehatan apabila mendapatkan salah satu tanda diatas. Ibu mengerti

7. Menjelaskan pada ibu tentang imunisasi, tujuan dan manfaat dari imunisasi. Ibu mengerti.

8. Menganjurkan ibu untuk rutin memeriksakan bayinya setiap bulan pada kegiatan posyandu. Ibu mengerti

Tabel 2.14 Penatalaksanaan bayi baru lahir normal usia 8-28 hari HARI/JAM KEGIATAN PARAF 1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu bahwa

bayi ibu dalam keadaan sehat. Ibu mengerti 2. Menganjurkan ibu untuk memberikan

imunisasi sesuai umurnya. Ibu mengerti 3. Menganjurkan ibu untuk memberikan hanya

ASI selama 6 bulan. Ibu mengerti. 4. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan

bayinya dengan mandi setidaknya 2x/hari. Ibu mengerti

5. Menganjurkan ibu untuk membawa bayi ke petugas kesehatan apabila bayi mengalami gangguan kesehatan. Ibu mengerti.

6. Menganjurkan ibu untuk rutin mengikuti kegiatan posyandu setiap bulan. Ibu mengerti

Page 64: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

46

2.5 Konsep Dasar Teori Keluarga Berencana (KB)

2.5.1 Keluarga Berencana

1. Pengertian

Kontrasepsi adalah usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan,

upaya itu dapat bersifat sementara dapat pula bersifat permanen

(Prawirohardjo, 2010).

Kontrasepsi merupakan bagian dari pelayanan kesehatan

reproduksi untuk pengaturan kehamilan, dan merupakan hak setiap

individu sebagai makhluk sosial (Affandi dkk, 2011).

2. Kebutuhan pada calon akseptor KB

Menurut Affandi, dkk (2011), kebutuhan pada calon akseptor KB yaitu:

a. Konseling

Dalam memberikan konseling, khususnya bagi calon KB yang

baru, hendaknya dapat diterapkan enak langkah yang sudah dikenl

dengan kata kunci SATU TUJU. Kata kunci SATU TUJU adalah

sebagai berikut:

1) SA: Sapa dan salam kepada klien secara terbuka dan sopan.

2) T: Tanyakan pada klien informasi tentang dirinya.

3) U: Uraikan kepada klien mengenai pilihannya dan beritahu apa

pilihan reproduksi yang paling mungkin, termasuk pilihan

beberapa kontrasepsi.

4) TU: BanTUlah klien menentukan pilihannya.

5) J: Jelaskan secara lengkap kepada klien bagaimana menggunakan

kontrasepsi pilihannya.

6) U: Perlunya kunjungan Ulang.

3. Penapisan klien

Tujuan utama penapisan klien sebelum pemberian suatu metode

kontrasepsi, untuk menentukan apakah ada:

a. Kehamilan

Klien tidak hamil apabila:

1) Tidak senggama sejak haid terakhir.

2) Sedang memakai metode efektif secara baik dan benar.

Page 65: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

47

3) Sekarang didalam hari pertama haid terakhir.

4) Dalam 4 minggu pasca persalinan.

5) Dalam 7 hari pasca persalinan.

6) Menyusui dan tidak haid.

b. Keadaan yang membutuhkan perhatian khusus.

c. Masalahnya (Misalnya: diabetes, tekanan darah tinggi) yang

membutuhkan pengamatan dan pengelolaan lebih lanjut.

4. Suntik progestin

Suntikan progestin sangat efektif, aman, dapat dipakai oleh semua

perempuan dalam usia reproduksi, kembalinya kesuburan lebih lambat

rata-rata 4 bulan, cocok untuk masa laktasi karena tidak menekan produksi

ASI, DMPA (Depot Medroxy Progesterone Asetat) atau Depo Provera

diberikan sekali setiap 3 bulan dengan dosis 150mg, disuntikkan secara IM

di daerah bokong. NET-EN (Norethindrone Enanthate) atau noristerat

diberikan dalam dosis 200mg sekali setiap 8 minggu atau setiap 8 minggu

untuk 6 bulan pertama, kemudian selanjutnya sekali setiap 12 minggu.

a. Mekanisme kerja:

Mencegah ovulasi, lendir serviks menjadi kental dan sedikit sehingga

menurunkan kemampuan penetrasi spermatozoa, membuat

endometrium tipis dan atrofi sehingga kurang baik untuk implantasi

ovum yang telah dibuahi, mempengaruhi kecepatan transport ovum

oleh tuba fallopi.

b. Efektifitas:

Baik DMPA maupun NET EN memiliki efektifitas yang tinggi dengan

0,3 kehamilan per 100 perempuan pertahun asal penyuntikannya

dilakukan secara benar dan sesuai jadwal yang telah ditentukan.

c. Keuntungan:

a) Sangat efektif dan mempunyai efek pencegahan kehamilan jangka

panjang.

b) Tidak berpengaruh terhadap hubungan suami istri.

c) Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampaka serius

terhadap penyakit jantung, dan gangguan pembekuan darah.

Page 66: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

48

d) Tidak berpengaruh terhadap ASI.

e) Efek samping sedikit.

f) Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.

g) Dapat digunakan oleh perempuan yang berusia diatas 35 tahun

sampai perimenopause.

h) Mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik.

i) Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara.

j) Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul.

d. Keterbatasan:

a) Sering ditemukan gangguan haid. Pola haid yang normal akan

berubah menjadi amenorhea perdarahan tidak teratur, perdarahan

bercak, perubahan dalam frekuensi lama dan banyaknya darah yang

keluar, atau tidak haid sama sekali.

b) Pada waktu tertentu harus kembali untuk mendapatkan suntikan.

c) Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya.

d) Peningkatan berat badan.

e) Tidak menjamin perlindungan terhadap Infeksi Menular Seksual

(IMS), infeksi HIV, hepatitis B virus.

e. Yang boleh menggunakan kontrasepsi suntikan progestin:

a) Usia reproduksi, nulipara dan yang telah memiliki anak.

b) Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan memiliki efektifitas

tinggi.

c) Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai.

d) Setelah melahirkan.

e) Setelah abortus.

f) Telah mempunyai banyak anak tetapi belum menginginkan

tubektomi.

g) Perokok.

h) Tekanan darah 180/110mmHg.

i) Menggunakan obat untuk epilepsi (fenition dan barbiturat) atau obat

untuk tuberculosa (rifampisin).

j) Tidak dapat menggunakan kontrasepsi yang mengandung estrogen.

Page 67: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

49

k) Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi.

f. Yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi suntikan progestin:

a) Hamil atau dicurigai hamil karena resiko cacat pada janin 7 per

100.000 kelahiran.

b) Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.

c) Tidak dapat menerima gangguan haid, terutama amenorea.

d) Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara.

e) Diabetes melitus disertai komplikasi.

2.5.1 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Teori Keluarga Berencana

ASUHAN KEBIDANAN TEORI

Ny ..... P ...... Akseptor KB........

Nama pengkaji : ...................

Jam /tanggal : ...................

Tempat : ...................

S : Data subjektif merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan menurut

Hellen Varney langkah pertama (pengkajian data), terutama data yang

diperoleh dari anamnesis. Data ini berhubungan dengan masalah dari sudut

pandang pasien atau anamnesa. Ekspresi pasien mengenai ke khawatiran dan

keluhannya yang dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang

berhubungan dengan diagnosis (Muslihatun dkk, 2009).

O: Data objektif merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan menurut

Hellen Varney langkah pertama (pengkajian data), yang diperoleh dari hasil

observasi yang jujur, hasil pemeriksaan pasien, pemeriksaan laboratorium atau

pemeriksaan diagnostik lain (Muslihatun dkk, 2009).

1. Pemeriksaan umum

a. Keadaan umum

Keadaan umum meliputi : tingkat energi, keadaan emosi dan postur

badan ibu selama pemeriksaan, tinggi badan (TB), berat badan (BB).

b. Kesadaran

Kesadaran merupakan suatu pemeriksaan fisik yang bertujuan untuk

memperoleh data dan sebagai dasar dalam menegakkan diagnosa.

Page 68: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

50

Penilaiannya dapat secara kualitatif (composmentis, apatis, samnolen,

sopor, koma, delirium) dan kuantitatif (diukur menurut skala koma)

c. Tanda-tanda Vital (TTV)

Tanda-tanda vital : tekanan darah, suhu badan, frekuensi denyut nadi dan

pernapasan

A: Analysis atau assesment, merupakan pendokumentasian hasil analisis dan

interprestasi (kesimpulan) dari data subjektif "dan objektif (Muslihatun dkk,

2009).

Ny ..... P ..... Akseptor KB ......

P : Planning atau perencanaan adalah membuat rencana asuhan saat ini dan yang

akan datang. Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil analisis dan

interprestasi data (Muslihatun dkk, 2009).

1. Melakukan konseling tentang macam-macam alat kontrasepsi pada ibu.

2. Melakukan informed consent pada ibu.

3. Mempersiapkan ibu serta memberitahu langkah-langkah yang akan

dilakukan.

4. Melakukan asuhan keluarga berencana.

5. Melakukan pencatatan dan membertahu ibu untuk kunjungan ulang pada

tanggal, atau jika ada keluhan.

Page 69: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

51

BAB 3

METODE PENDEKATAN STUDI KASUS

3.1 Jenis Pendekatan

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan studi

kasus. Deskriptif adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama

untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang keadaan secara objektif. Studi

kasus adalah jenis penelitian yang mendalam tentang individu, kelompok,

institusi, dan sebagainya dalam waktu tertentu (Sugiyono, 2009).

3.2 Kerangka Operasional

Gambar 3.1 Kerangka Operasional

Page 70: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

52

3.3 Subjek Studi Kasus

Subjek studi kasus ini adalah ibu hamil TM III (28-40 minggu), bersalin,

nifas, bayi baru lahir (neonatus), serta rencana kontrasepsi.

3.4 Fokus Studi (variabel)

Fokus studi dalam kasus ini berupa asuhan kebidanan kehamilan

(Anternatal Care), asuhan kebidanan persalinan (Intranatal Care), asuhan

kebidanan nifas (Postnatal Care), asuhan kebidanan neonatal, dan asuhan

kebidanan KB secara komprehensif.

3.5 Definisi Operasional Fokus Studi

Tabel 3.3 Definisi operasional fokus studi Fokus studi Definisi operasional Kehamilan Suatu perubahan dalam rangka melanjutkan keturunan

secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh di rahim ibu.

Persalinan Proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup diluar uterus melaluli vagina kedunia luar. Proses tersebut dapat dikatakan normal atau spontan jika bayi yang dilahirkan berada pada posisi letak belakang kepala dan berlangsung tanpa bantuan alat-alat.

Nifas Waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas dari rahim, sampai 40 hari dan disertai dengan pulihnya kembali organ-organ yang berkaitan dengan kandungan.

Neonatal Masa sejak lahir sampai dengan 4 minggu (28 hari) sesudah kelahiran.

Kontrasepsi (KB) Usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan, upaya itu dapat bersifat sementara dapat pula selamanya.

3.6 Kriteria subjek

1. Ibu hamil dengan resiko rendah (KSPR) usia kehamilan 33-40 minggu.

2. Persalinan normal dan bersedia bersalin di BPM yang sudah ditetapkan.

3. Nifas normal.

4. Bayi Baru Lahir Normal (Neonatus).

5. KB.

6. Bersedia menjadi pasien.

7. Berada di wilayah kerja puskesmas Taman Krocok.

Page 71: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

53

3.7 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian studi kasus ini berupa buku KIA, KSPR, lembar

partograf, lembar penapisan, kartu KB, daftar tilik penapisan klien metode non

operatif, ABPK (Alat Bantu Pengambilan Keputusan), lembar MTBM.

3.8 Lokasi dan Waktu Studi Kasus

Lokasi studi kasus ini berada di BPM Bidan “A” di Desa Taman,

Kecamatan Taman Krocok dan penelitian dimulai pada tangga 22 Februari-20

April 2017.

3.9 Metode Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan metode wawancara secara langsung kepada klien

untuk mendapatkan data dengan cara anamnesa dan melakukan pemeriksaan

secara langsung. Peneliti mengumpulkan data dan mendeskripsikan proses asuhan

kebidanan secara komprehensif berbasis Continuity Of Care pada ibu hamil TM

III, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan KB melalui pendekatan SOAP.

3.10 Etika Studi Kasus

3.10.1 Lembar persetujuan

Lembar persetujuan menjadi pasien (inform consent) diberikan sebelum

studi kasus agar pasien mengetahui maksud dan tujuan penelitian.

3.10.2 Tanpa nama (anonymity)

Menjaga kerahasiaan indentiras pasien, penulis tidak mencantumkan nama

pasien pada lembar pengumpulan data dan cukup dengan memberikan inisial.

3.10.3 Kerahasiaan (confidential)

Kerahasiaan informasi yang didapat dari pasien dijamin kerahasiaannya

oleh peneliti.

Page 72: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

BAB 4

TINJAUAN KASUS

LAPORAN PELAKSANAAN ASUHAN CONTINUITY OF CARE (COC)

4.1 Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Trimester III

Asuhan Kebidanan

Pada Ny “D” GII P10001 UK 36-37 Minggu dengan Kehamilan Normal, Janin T/H

I. PENGKAJIAN DATA

Tanggal : 22-02-2017 Pukul : 09.00 WIB

Tempat : Rumah Pasien

Petugas : Ulfatul Azizeh

Data subyektif

1. Biodata

Nama ibu : Ny “D” Nama Suami : Tn “S”

Usia : 29 tahun Usia : 30 tahun

Suku/Bangsa : Madura Suku/Bangsa : Madura

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Kretek RT 13 Bondowoso

2. Keluhan utama

Ibu mengatakan hamil anak kedua dengan usia kehamilan 9 bulan dan

saat tidak ada keluhan.

54

Page 73: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

55

3. Riwayat kesehatan

Sekarang : tidak sedang menderita penyakit apa pun, seperti

penyakit jantung, ginjal, asma, batuk darah, penyakit

kuning, kencing manis, darah tinggi serta penyakit

menular seksual. Dan ibu tidak mempunyai alergi

terhadap obat tertentu.

Dahulu : tidak pernah menderita penyakit apa pun seperti

penyakit jantung, ginjal, asma, batuk darah, penyakit

kuning, kencing manis, darah tinggi serta penyakit

menular seksual.

Keluarga : keluarganya tidak ada yang menderita penyakit

penyakit jantung, ginjal, asma, batuk darah, penyakit

kuning, kencing manis, darah tinggi serta penyakit

menular seksual dan tidak ada riwayat keturunan

kembar.

4. Riwayat menstruasi

Menarche : 12 tahun

Siklus : 28 hari

Teratur/ tidak : Teratur

Lama : 5-7 hari

Volume/ banyak : 3x ganti pembalut

Sifat darah : encer, warna merah, berbau khas darah

Disminorrhea : hari pertama menstruasi

Keputihan : ada, sedikit, putih, tidak berbau, tidak gatal,

sebelum dan setelah menstruasi

HPHT : 08-06-2016

Page 74: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

56

5. Riwayat obstetri

6. Riwayat KB (Kontrasepsi)

Setelah menikah tidak pernah menggunakan KB apapun karena

menginginkan kehamilan yang pertama. Setelah melahirkan anak

pertama, ibu menggunakan KB suntik 3 bulan selama ±5 tahun dan

berhenti karena menginginkan anak keduanya ini.

7. Riwayat kehamilan sekarang

TM Keluhan Tempat Periksa

Frek Peme- riksa

Konseling Terapi

II

Tidak ada keluhan

BPS

2x Bidan

Senam hamil, tanda bahaya kehamilan

Vit.C, Fe, Kalk

III

Tidak ada keluhan

BPS

4x Bidan

Jalan- jalan pagi hari, persiapan persalinan

Vit.C, Fe, Kalk

Kehamilan Persalinan Anak Nifas Laktasi

Ke

UK

Kom

p

Jenis Persalinan

Tem

pat Persalinan

Penolong

Kom

p

JK

PB/ B

B

H/M

T

/G

Usia

Lam

a K

omp

Lam

a

Kom

p

I 9

bln -

Spon- tan

BPM Bidan - PR 45 cm/ 3100

H T 6 th

40 Hr

- 2 th -

HAMIL SAAT INI

Page 75: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

57

8. Pola kehidupan sehari-hari

No. Pola Sebelum hamil Selama hamil

1. NUTRISI Jenis makanan Pola makan Nafsu makan Porsi Minum Pantangan makanan Alergi makanan

Nasi, sayur, lauk 3 kali/hari Baik Sedang 8 gelas air putih/hari Tidak ada Tidak ada

Nasi, sayur, lauk 4 kali/hari Baik Sedang 8 gelas air putih/hari Tidak ada Tidak ada

2. ELIMINASI BAK BAB Keluhan

4-5 kali/ hari 1 kali/ hari Tidak ada

8-9 kali/ hari 1 kali/ hari Tidak ada

3. AKTIVITAS Sehari-hari Olahraga

Melakukan pekerjaan rumah Tidak pernah

Melakukan pekerjaan rumah Tidak pernah

4. ISTIRAHAT/TIDUR Siang Malam

2 jam/ hari 7-8 jam/ hari

2 jam/ hari 7-8 jam/ hari

5. SEKSUAL

3 kali seminggu 2 kali seminggu

6. PERSONAL HYGIENE Mandi Gosok gigi Keramas Ganti CD Tempat mandi+ BAB

2 kali/ hari 2 kali/ hari 2 kali/ minggu 3 kali/ hari Kamar mandi+ WC

2 kali/ hari 2 kali/ hari 2 kali/ hari 3 kali/ hari Kamar mandi+WC

9. Riwayat psikososial dan budaya

a. Riwayat perkawinan

Usia pertama menikah : 22 tahun

Lama menikah : 7 tahun

Status perkawinan : sah

b. Kedaan psikososial

Kehamilan ini : direncanakan

Respon suami dan keluarga : mendukung

Pengambilan keputusan dalam keluarga : suami

Page 76: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

58

c. Kebiasaan hidup sehat

Selama hamil selalu menerapkan pola kebiasaan sehat dan ibu juga

tidak pernah merokok, minum-minuman keras, mengkonsumsi

obat-obat terlarang, mengkonsumsi jamu-jamuan, dan jika sakit

periksa di pelayanan kesehatan.

d. Rencana persalinan

Tempat persalinan : BPM Agustin, SST.

Penolong persalinan : Bidan Agustin

Persiapan biaya persalinan : biaya sendiri

Persiapan kendaraan : mobil

Pendamping persalinan : suami

KB pascasalin : suntik 3 bulan

Data objektif

1. Pemeriksaan umum

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

BB sebelum hamil : 51 kg

BB sekarang : 62 kg

TB : 154 cm

IMT : 26,1 (berat badan lebih)

LILA : 24 cm

Pemeriksaan Panggul : tidak terkaji

Tanda-tanda vital : Tekanan Darah : 120/80 mmHg

Nadi : 77x/ menit

Suhu : 36.3oC

Pernafasan : 21x/ menit

HPL/TP : 15-03-2017

2. Periksaan fisik

Kepala : Rambut tidak rontok, kulit kepala bersih, warna

rambut hitam, tidak ada benjolan.

Wajah : Tidak odema, tidak pucat, tidak ada cloasma

Page 77: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

59

gravidarum.

Mata : Simetris +/+, sklera putih +/+, konjungtiva merah

muda +/+, palpebra tidak odema +/+

Hidung : Lubang simetris +/+, tidak ada sekret +/+, tidak ada

polip +/+, tidak epistaksis +/+, tidak ada pernafasan

cuping hidung +/+

Gilut : Simetris, bibir merah muda, tidak ada stomatitis,

tidak ada caries, tidak ada baselack.

Telinga : Simetris +/+, tidak ada serumen +/+, tidak ada

perdarahan +/+, pendengaran baik +/+.

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada

pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran

kelenjar limfe.

Dada : Tidak ada reaksi dinding dada +/+, denyut jantung

reguler +/+, tidak ada ronchi +/+, tidak ada wheezing

+/+.

Payudara : Simetris +/+, bersih +/+, payudara tampak membesar

+/+, menggantung +/+, puting susu menonjol +/+,

tidak ada retraksi payudara +/+, terdapat ruberkulum

montgomery +/+, ada hiperpigmentasi areola +/+,

tidak ada nyeri tekan +/+, tidak ada benjolan +/+,

colostrum keluar +/+.

Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe.

Abdomen : ada linea alba, ada linea nigra, ada striae albican,

pusat datar, pembesaran memanjang, pembesaran

sesuai dengan usia kehamilan, tidak ada bekas SC,

tampak gerakan janin.

Page 78: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

60

Palpasi Leopold

Leopold I

Leopold II

Leopold III

Leopold IV

Djj

TBJ

:

:

:

:

:

:

TFU 2 jari dibawah px,

teraba lunak, kurang bulat,

kurang melenting (bokong).

Teraba datar, keras,

memenjang disisi kiri ibu

(ekstermitas).

Teraba keras, bulat, tidak

dapat digoyang (kepala)

sudah masuk PAP

Divergent (4/5 bagian)

136x/menit

(29-11) X 155 = 2.790 gram

Eks. Atas : simetris +/+, tidak oedema +/+.

Eks. Bawah : simetris +/+, tidak oedema +/+, tidak ada varises

+/+

3. Pemeriksaan penunjang

Tes laboratorium

Hb : 12 gr/dl

II. INTERPRESTASI DATA DASAR

Ds : Ibu mengatakan hamil anak kedua dengan usia kehamilan 9

bulan, saat ini tidak ada keluhan dengan kehamilannya.

HPHT : 08-06-2016

Do : KU : Baik

Kesadaran : Composmentis

Tekanan Darah : 120/80 mmHg

Nadi : 77x/ menit

Suhu : 36.3oC

Pernafasan : 21x/ menit

Abdomen : ada linea alba, ada linea nigra, ada striae

albican, pusat datar, pembesaran memanjang,

Page 79: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

61

pemebesaran sesuai dengan usia kehamilan,

tidak ada bekas SC.

Palpasi Leopold

Leopold I : TFU 2 jari dibawah teraba

lunak.

Leopold II : PUKA

Leopold III : teraba keras, bulat, tidak

dapat digoyang (kepala)

sudah masuk PAP

Leopold IV : divergent (4/5 bagian)

DJJ : 136x/menit

TBJ : (29-11) X 155 = 2.790 gram

Dx : Ny “D” GII P10001 UK 36-37 Minggu dengan Kehamilan

Normal, Janin T/H

III. DIAGNOSA POTENSIAL

-

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

-

V. RENCANA TINDAKAN DAN RASIONAL

1. Jelaskan pada ibu dan keluarga hasil pemeriksaan yang telah

dilakukan.

R/ persamaan persepsi antara pasien dan bidan akan memudahkan

tindakan yang akan dilakukan sehingga ibu tenang.

2. Anjurkan ibu untuk rutin mengkonsumsi tablet Fe, Vit C dan Kalk

R/ mencegah anemia, untuk kekebalan tubuh ibu dan pertumbuhan

tulang dan gigi bayi.

3. Berikan KIE tentang persiapan persalinan.

R/ ibu dapat mengerti dan mempersiapkan kebutuhan yang diperlukan

dalam menghadapi persalinan.

4. Jelaskan tanda-tanda bahaya kehamilan

R/ ibu dapat mengetahui tanda bahaya kehamilan dan upaya untuk

Page 80: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

62

mendeteksi dini terjadinya komplikasi.

5. Jelaskan tanda-tanda mulainya persalinan

R/ dengan mengetahui tanda mulainya persalinan ibu tau dan tidak

cemas saat ada tanda-tanda persalinan.

6. Anjurkan ibu untuk memeriksakan kehamilannya 1 minggu lagi atau

jika ada keluhan, tanda-tanda bahaya kehamilan, atau pun terdapat

tanda-tanda persalinan.

R/ upaya untuk mendeteksi dini dan meminimalisir terjadinya

komplikasi pada kehamilan.

VI. IMPLEMENTASI

Jam : 09. 10 WIB

JAM KEGIATAN PARAF 09.10 Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu, bahwa

kondisi ibu dan bayinya sehat. TD : 110/70 mmHg DJJ : 136x/menit Ibu mengerti.

09.10 Menganjurkan ibu untuk minum Fe secara teratur 1 kali sehari sebelum tidur dengan dan Kalk 1 kali sehari pada pagi hari. Fe diminum untuk mencegah anemia pada ibu hamil sedangkan Kalk untuk kekebalan tubuh ibu, pertumbuhan tulang dan gigi bayi. Ibu mengerti dan besedia.

09.11 Memberikan KIE pada ibu dalam mempersiapkan menghadapi persalinan. Ibu mengerti dan Ppbersedia.

09.11 Menjelaskan kepada ibu tentang tanda bahaya kehamilan seperti pusing sampai pandanga kabur, bengkak pada muka tangan atau kaki, keluar darah dari kemaluan, gerakan janin berkurang dari biasanya dan efek yang ditimbulkan apabila ibu tidak segera memeriksakan ke tenaga kesehatan dapat membahayakan ibu maupun janin. Ibu mengerti dan bersedia.

09.12 Menjelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda persalinan seperti kenceng-kenceng yang terus menerus, keluar cairan ketuban dari kemaluan, keluar lendir disertai darah dari kemaluan.

09.12 Menganjurkan ibu untuk memeriksakan kehamilannya 1 minggu lagi atau terdapat keluhan,

Page 81: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

63

tanda-tanda bahaya kehamilan, atau pun terdapat tanda-tanda persalinan

V. EVALUASI

Tanggal : 22-02-2016 Jam: 09.15 WIB

S : Ibu mengerti penjelasan yang telah disampaikan.

O : Ibu mampu mengulang kembali penjelasan yang telah

diberikan.

A : Ny. “D” GII P10001 Hamil 36-37 Minggu dengan kehamilan

normal, Janin T/H

P : 1. Ingatkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi

2. Ingatkan ibu minum tablet Fe secara rutin

3. Ingatkan ibu untuk kontrol ulang 1 minggu lagi

CATATAN PERKEMBANGAN

Asuhan Kebidanan

Pada Ny “D” GII P10001 37-38 dengan Kehamilan Normal, Janin T/H

Tanggal : 1 Maret 2017

Tempat : Rumah Pasien

Petugas : Ulfatul Azizeh

DATA SUBJEKTIF (S)

1. Keluhan Utama

Ibu mengatakan hamil anak kedua dengan usia kehamilan 9 bulan saat ini

mengeluh sering kencing.

DATA OBJEKTIF (O)

1. Pemeriksaan umum

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

BB sebelum hamil : 51 kg

BB sekarang : 62 kg

TB : 154 cm

Page 82: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

64

IMT : 26,1 (berat badan lebih)

LILA : 24 cm

Tanda-tanda vital : Tekanan Darah : 120/80 mmHg

Nadi : 80x/ menit

Suhu : 36.4oC

Pernafasan : 19x/ menit

HPL/TP : 15-03-2017

2. Pemeriksaan fisik

Kepala : rambut tidak rontok, kulit kepala bersih, warna rambut

hitam, tidak ada benjolan.

Wajah : tidak oedema, tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum.

Mata : Simetris +/+, sklera putih +/+, konjungtiva merah muda +/+,

palpebra tidak oedema +/+.

Hidung : lubang simetris +/+, tidak ada secret +/+, tidak ada polip

+/+, tidak ada epistaksis +/+, tidak ada pernapasan cuping

hidung +/+.

Gilut : simetris, bibir lembab, warna bibir merah muda, tidak

ada stomatitis, tidak ada caries, tidak ada baselack.

Telinga : Simetris +/+, tidak ada serumen +/+, tidak ada perdarahan

+/+, pendengaran baik +/+.

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran

vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar limfe.

Dada : tidak ada retraksi dinding dada, denyut jantung reguler,

tidak ada ronchi, tidak ada wheezing.

Payudara : Simetris +/+, bersih +/+, payudara tampak membesar +/+,

menggantung +/+, puting susu menonjol +/+, tidak ada

retraksi payudara +/+, terdapat tuberkulum Montgomery

+/+, ada hiperpigmentasi areola +/+, tidak ada nyeri tekan

+/+, tidak ada benjolan +/+, colostrum keluar +/+.

Abdomen : ada linea alba, ada linea nigra, ada striae albican, pusat

datar, pembesaran memanjang, pemebesaran sesuai dengan

usia kehamilan, tidak ada bekas SC, tampak gerakan janin.

Page 83: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

65

Palpasi Leopold

Leopold I : TFU 2 jari dibawah px, teraba

lunak, kurang bulat, kurang

melenting (bokong).

Leopold II : teraba datar, keras, memanjang disisi

kanan ibu (punggung) teraba bagian

terkecil janin disisi kiri ibu

(ekstermitas).

Leopold III : teraba keras, bulat, tidak dapat

digoyang (kepala) sudah masuk PAP

Lepold IV : divergent (4/5 bagian)

DJJ : 139x/ menit

TBJ : (29-11) x 155 = 2.790 gram

Eks. Atas : Simetris +/+, tidak oedema +/+

Eks. Bawah : Simetris +/+, tidak oedema +/+, tidak ada varises +/+

ANALISA (A) Ny “D” GII P10001 UK 37-38 minggu dengan Kehamilan Normal, Janin T/H PENATALAKSANAAN (P)

Jam : 10:30 WIB

JAM KEGIATAN PARAF 10:30 Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu, bahwa kondisi ibu

dan bayinya baik. TD : 120/80 mmHg DJJ : 139x/ menit

10.30 Memberikan KIE pada ibu bahwa keluhan sering kencing yang dialami ibbu adalah hal yang normal karena janin yang di dalam semakin besar sehingga menekan kandung kemih dan menyebabkan sering kecing. Ibu mengerti.

10.31 Menganjurkan ibu istirahat cukup minimal 8 jam/hari agar ibu tidak kelelahan. Ibu mengerti dan bersedia.

10.31 Menganjurkan ibu untuk rutin minum tablet FE 1x/ hari dimalam hari untuk mencegah anemia.

Page 84: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

66

Ibu mengerti dan bersedia. 10.32 Menjelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda persalinan

seperti kenceng-kenceng yang terus menerus, keluar cairan ketuban dari kemaluan, keluar lendir disertai darah dari kemaluan. Jika ditemui tanda-tanda tersebut, maka ibu harus segera ke fasilitas kesehatan. Ibu mengerti dan bersedia.

Page 85: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

67

4.2 Asuhan Kebidanan pada Persalinan

Asuhan Kebidanan

Pada Ny “D” GII P10001 39-40 Minggu

Inpartu Kala I Fase Aktif Akselerasi, Janin T/H

Tanggal : 13 Maret 2017 Pukul : 13.00 WIB

Tempat : BPM Ny. Agustin

Petugas : Ulfatul Azizeh

DATA SUBJEKTIF (S)

1. Keluhan utama

Ibu mengatakan hamil anak kedua dengan usia kehamilan 9 bulan,

mengeluh kenceng-kenceng sejak pukul 08.00 WIB tanggal 13-03-

2017 dan keluar lendir bercampur darah sejak pukul 12.00 WIB

tanggal 13-03-2017.

2. Pola kehidupan sehari-hari

No. Pola Selama hamil Saat inpartu 1.

NUTRISI Jenis makanan Pola makan Nafsu makan Porsi sedang Minum

a. Pantangan makanan b. Alergi makanan

Nasi, sayur, lauk 4-5x/hari Baik Sedang 8 gelas air putih/ hari Tidak ada Tidak ada

Terakhir makan jam 12.00 WIB 2 gelas air putih dan 1 gelas teh manis Tidak ada Tidak ada

2. ELIMINASI a. BAK b. BAB

c. Keluhan

5-6 kali/ hari 1 kali/ hari Tidak ada

1 kali Terakhir BAB jam 09.00 WIB Tidak ada

3. AKTIVITAS a. Sehari-hari

b. Olahraga

Melakukan pekerjaan rumah . Tidak pernah

Tidur miring kiri

Page 86: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

68

4.

ISTIRAHAT/ TIDUR

a. Siang b. Malam

2 jam/hari 7-8 jam/hari

Terakhir tidur jam 22.00 WIB

5. POLA SEKSUAL 2 kali/minggu -

6. PERSONAL HYGIENE

a. Mandi b. Gosok gigi c. Keramas d. Ganti CD e. Tempat

mandi+BAB

2kali/hari 2kali/hari 2kali/minggu 2kali/hari Kamar mandi+WC

- - - - -

3. Riwayat psikososial

Berharap proses persalinan lancar dan semua selamat. Pengambil

keputusan adalah suami.

DATA OBJEKTIF (O)

1. Pemeriksaan umum

KU : Baik

Kesadaran : Composmentis

BB sekarang : 61 kg

TTV : TD : 120/80 mmHg

Nadi : 80x/ menit

Suhu : 36,7oC

Pernafasan : 20x/ menit

2. Pemeriksaan fisik

Wajah : tidak oedem, tidak pucat, tidak ada cloasma

gravidarurum.

Mata : Simetris +/+, sklera putih +/+, konjungtiva merah

muda +/+, palpebra tidak oedema +/+

Payudara : Simetris +/+, bersih +/+, payudara tampak

membesar +/+, menggantung +/+, puting susu

Page 87: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

69

menonjol +/+, tidak ada retraksi payudara +/+, ada

hiperpigmentasi areola +/+, tidak ada nyeri tekan

+/+, tidak ada benjolan +/+, colostrum keluar +/+.

Abdomen : ada linea alba, ada linea nigra, ada striae albican,

pusat datar, pembesaran memanjang, pemebesaran

sesuai dengan usia kehamilan, tidak ada bekas SC.

Palpasi Leopold

Leopold I

: TFU 2 jari dibawah px, teraba

lunak, kurang bulat, kurang

melenting (bokong).

Leopold II : teraba datar, keras, memanjang

disisi kanan ibu (punggung)

teraba bagian terkecil janin disisi

kiri ibu (ekstermitas)

Leopold III : teraba keras, bulat, tidak

dapat digoyang (kepala) sudah

masuk PAP.

Leopold IV : divergent (2/5 bagian)

DJJ : 138x/ menit

HIS : 3X10’X30”

TBJ : (30-11) X 155 = 2.945 gram

Genetalia : tidak oedem, tidak varises, keluar cairan ketuban

dan blood slym.

VT : Jam : 13.00 WIB

Vulva/vagina normal, tampak lendir darah, portio

lunak, pembukaan 5 cm, efficement 50%, ketuban

negatif, preskep, UUK jam 11, molase 0, Hodge II,

tidak ada bagian kecil janin, tidak ada tali pusat

menumbung.

Page 88: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

70

ANALISA (A)

Diagnosa : Ny “D” GII P10001 39-40 Minggu Inpartu Kala I Fase Aktif

Akselerasi, Janin T/H

PELAKSANAAN (S)

Tanggal : 13 Maret 2017 Jam : 13.00 WIB

CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal : 13 Maret 2017 Jam : 16.00 WIB

S : Ibu merasa keluar air banyak, kenceng-kencegnya semakin sering

dan ada keinginan untuk meneran seperti ingin BAB.

JAM KEGIATAN PARAF

13.05

Menjelaskan hasil pemeriksaan dan asuhan yang diberikan. TD : 120/80 mmHg, periksa dalam : pembukaan 5 cm. Ibu mengerti

13.08

Menyarankan ibu untuk tidur miring kiri agar lebih cepat penurunan kepala janinnya. Ibu mengerti dan melakukannya.

13.09

Menganjurkan ibu untuk makan dan minum disaat tidak ada kontraksi. Ibu minum air setengah gelas sedang.

13.10 Menganjurkan ibu untuk tidak menahan BAK. Ibu mengerti

13.11

Mengajarkan ibu teknik relaksasi pernafasan saat ada his yaitu dengan cara mengambil nafas panjang dari hidung dan mengeluarkannya melalui mulut untuk mengurangi rasa nyeri ketika kontraksi. Ibu mengerti dan melakukannya.

13.13

Meminta agar suami mendampingi ibu untuk memberikan dukungan dan semangat. Suani melakukan.

13.30

Melakukan Observasi TTV, His dan DJJ. Observasi telah dilakukan, Nadi : 80x/menit, His : 3X10’X40”,

DJJ : 135x/menit

13.32 Melakukan pendokumentasian. Pendokumentasian pada lembar partograf.

Page 89: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

71

O : KU : Baik

Kesadaran : Composmentis

TTV : TD : 120/80 mmHg

Nadi : 80x/menit

Suhu : 36,7oC

Pernafasan : 19x/menit

Palpasi leopold

Leopold I : TFU 2 jari dibawah px, bokong

Leopold II : PUKA

Leopold III : Kepala sudah masuk PAP

Leopold IV : divergen (3/5 bagian)

HIS : 3X10’X40”

DJJ : 145x/ menit

VT : Vulva/vagina normal, porsio tidak teraba,

efficement 100%, pembukaan 10 cm, ketuban

negatif, preskep, UUK jam 12, molase 0, Hodge

III+, tidak ada bagian kecil janin, tidak ada tali

pusat menumbung.

A : Ny “D” GII P10001 39-40 Minggu Inpartu Kala I Fase Aktif

Akselerasi, Janin T/H

P :

JAM KEGIATAN PARAF 16.00 I. I. MENGENALI GEJALA DAN TANDA KALA II

1. Melihat adanya tanda persalinan kala II a. Ibu merasa ada dorongan kuat untuk meneran. b. Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat

pada rektum. c. Perineum tampak menonjol. d. Vulva dan sfingter ani membuka.

Terdapat tanda dan gejala kala II

16.01 II. II. MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN 2. Memastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-

obatan esensial untuk menolong persalinan dan tatalaksana komplikasi ibu dan bayi baru lahir. Untuk asfiksia tempat datar dan keras, 2 kain dan 1 handuk bersih dan kering, lampu sorot 60 watt dengan jarak 60 cm dari tubuh bayi.

Page 90: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

72

a. Menggelar kain diatas perut ibu dan tempat resusitasi, serta ganjal bahu bayi.

b. Menyiapkan oksitosin 10 unit dan alat suntik steril sekali pakai di dalam partus set. Peralatan telah lengkap.

16.02 3. Memakai alat pelindung diri. Alat pelindung diri telah dipakai.

16.02 4. Mencuci tangan dengan sabun. Tangan telah bersih.

16.02 5. Memakai sarung tangan steril pada tangan yang akan digunakan periksa dalam. Sarung tangan telah digunakan.

16.02 6. Memasukkan oksitosin ke dalam spuit steril. Oksitosin telah disiapkan.

16.03 IV. III. MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN KEADAAN JANIN BAIK

16.03 7. Melakukan vulva hygine Ibu bersikap kooperatif.

16.03 8. Melakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap. Vulva/vagina normal, porsio tidak teraba, efficement 100%, pembukaan 10 cm, ketuban negatif, preskep, UUK jam 12, molase 0, Hodge III+, tidak ada bagian kecil janin, tidak ada tali pusat menumbung.

16.04 9. Merendam sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5% kemudian dalam keadaan terbalik dalam larutan 0,5% selama 10 menit. Sarung tangan telah terendam.

16.04 10. Memeriksa DJJ untuk memastikan DJJ dalam batas normal. DJJ =140x/menit

16.05 V. IV. MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA UNTUK MEMBANTU PROSES BIMBINGAN MENERAN

16.05 11. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa pembukaan sudah lengkap. Ibu bersikap koopertif.

16.06 12.

Menganjurkan ibu memilih posisi yang nyaman. Ibu memilih posisi litotomi.

16.10 13.

Mengajarkan cara meneran yang benar. Ibu bersikap kooperatif.

16.10 14. Memimpin ibu meneran pada saat kontraksi. Ibu bersikap kooperatif.

V. PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI 16.11 15. Meletakkan handuk bersih diperut ibu, setelah kepala

bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm. Handuk telah dipasang.

16.11 16. Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong ibu.

Page 91: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

73

Kain telah terpasang. 16.12 17. Membuka tutup partus set dan memastikan kembali

kelengkapan alat dan bahan. Alat-alat lengkap.

16.12 18. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan. Sarung tangan terpasang.

16.13 VI. VI. PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI Lahirnnya kepala

16.13 19. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka vulva, lindungi perineum dengan tangan kanan, tangan kiri menahan ringan kepala. Menganjurkan ibu untuk meneran perlahan atau bernafas cepat dan dangkal. Ibu bersikap kooperatif.

16.14 20. Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat. Tidak ada lilitan tali pusat.

16.14 21. Menunggu hingga kepala bayi melakukan putar paksi luar secara spontan. Bayi melakukan putar paksi luar.

Lahirnya kepala 16.14 22. Setelah kepala melakukan putar paksi luar,

memegang secara biparietal. Anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi. Ibu bersikap kooperatif.

Lahirnya bahu dan tungkai 16.14 23. Setelah kedua bahu lahir, menggeser tangan bawah

kearah perineum ibu untuk menyangga kepala, lengan, dan siku sebelah bawah, menggunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas. Telah dilakukan sanggah susur.

16.15 24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke punggung, bokong, tungkai dan kaki. Bayi lahir spontan, JK: laki-laki

VII. VII. PENANGANAN BAYI BARU LAHIR 16.15 25. Melakukan penilaian selintas.

Bayi menangis kuat, tonus otot baik, bernafas normal.

16.16 26. Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Mengganti handuk yang basah dengan handuk yang kering. Membiarkan bayi diatas perut ibu. Bayi telah dikeringkan dan bayi tetap berada diatas perut ibu.

16.17 27. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada bayi kedua.

Page 92: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

74

Tidak ada bayi kedua. 16.17 28. Memberitahu ibu bahwa akan disuntik oksitosin agar

uterus berkontraksi baik. Ibu bersikap kooperatif.

16.17 29. Menyuntikkan oksitosin 10 iu secara IM. Oksitosin telah disuntikkan.

16.19 30. Setelah 2 menit, menjepit tali pusat dengan 2 klem, 3 cm dari pusat bayi dan 2 cm dari klem pertama. Tali pusat telah diklem.

16.19 31. Memotong tali pusat diantara 2 klem dan mengikat tali pusat dengan benang DTT. Tali pusat telah dipotong dan diikat.

16.20 32. Meletakkan bayi di dada ibu. Bayi berada di dada ibu.

16.20 33. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang topi bayi. Bayi sudah diselimuti dan telah dipasang topi.

CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal : 13 Maret 2017 Pukul: 16.20 WIB

S : Ibu mengatakan perutnya masih mulas.

O : KU : Baik

Kesadaran

Kontraksi Uterus

:

:

Composmentis

Baik

Palpasi abdomen : TFU setinggi pusat, tidak ada janin kedua

Genetalia : terdapat semburan darah, tali pusat terjulur

di depan vulva.

A : Ny “D” P20002 dengan kala III

P :

JAM KEGIATAN PARAF

16.21 VIII. VIII. PENATALAKSANAAN AKTIF KALA III

16.21 34. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva. Klem telah dipindahkan.

16.21 35. Meletakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu, di tepi atas simfisis, untuk mendeteksi. Tangan lain menegangkan tali pusat. Tali pusat telah ditegangkan.

16.22 36. Setelah uterus berkontraksi, menegangkan tali pusat kearah bawah. Tali pusat telah ditegangkan.

Page 93: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

75

Mengeluarkan plasenta

16.22 37. Melakukan penegangan dan dorso kranial hingga plasenta terlepas, minta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian ke arah atas, mengikuti poros jalan lahir. Ibu bersikap kooperatif.

16.23 38. Saat plasenta muncul di introitus vagina, melahirkan plasenta dengan kedua tangan hingga selaput ketuban terpilin. Plasenta lahir lengkap.

Rangsangan taktil (masase) uterus

16.24 39. Melakukan masase uterus selama 15 detik agar uterus berkontraksi dengan baik. Masase telah dilakukan dan uterus berkontraksi dengan baik.

16.24 IX. IX. MENILAI PERDARAHAN

16.24 40. Memeriksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan pastikan selaput ketuban lengkap dan utuh. Plasenta dan selaput ketuban utuh.

16.25 41. Mengevaluasi adanya laserasi. Terdapat laserasi derajat II dan dilakukan penjahitan dengan anastesi.

X. X. MELAKUKAN PROSEDUR PASCA PERSALINAN

16.40 42. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan pervaginam. Uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan pervaginam.

16.41 43. Melanjutkan IMD selama ±1 jam. IMD telah dilakukan.

16.41 44. Setelah 1 jam, melakukan penimbangan atau pengukuran bayi, memberi tetes mata antibiotik profilaksis, dan vitamin K 1mg intramuskular di paha kiri anterolateral. Telah dilakukan antropometri dan diberi tetes mata dan injeksi Vit K 1 mg.

16.42 45. Setelah 1 jam pemberian vitamin K, memberikan suntikan imunisasi hepatitis B dipaha kanan anterolateral. Imunisasi telah diberikan.

CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal : 13 Maret 2017 Pukul: 16.42 WIB

S : Ibu merasa senang bayinya lahir dan masih merasa lelah

Page 94: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

76

O : KU : Baik

Kesadaran : Composmentis

TTV : TD : 110/70 mmHg

Nadi : 80x/menit

Suhu : 36,4oC

Pernafasan : 22x/menit

Wajah : Tidak pucat

Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih.

Palpasi abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi baik,

kandung kemih kosong

Genetalia : Perdarahan ±100 cc, lochea rubra, terdapat

laserasi derajat II dan dilakukan penjahitan.

A : Ny “D” P20002 dengan kala IV

P :

JAM KEGIATAN PARAF

XI. Evaluasi

16.42 Mengecek TFU, kandung kemih, kontraksi uterus. TFU 2 jari di bawah pusat, kandung kemih kosong, kontraksi uterus baik.

16.43 47. Mengajarkan ibu dan keluarga cara masase uterus. Ibu dan keluarga dapat melakukan masase uterus.

16.43 48. Memeriksa jumlah perdarahan Perdarahan ±100 cc

16.43 49. Memeriksa nadi dan kandung kemih setiap 15 menit (pada jam pertama), setiap 30 menit ( pada jam kedua). Nadi= 80x/menit dan kandung kemih kosong.

16.44 50. Memantau tanda-tanda bahaya pada bayi setiap 15 menit. Tidak ada tanda-tanda bahaya pada bayi.

Kebersihan dan keamanan

16.44 51. Meletakkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi (10 menit). Mencuci peralatan setelah di dekontaminasi. Alat telah diletakkan dalam larutan clorin 0,5% selama 10 menit kemudian dicuci.

16.44 52. Membuang bahan-bahan habis pakai ke tempat sampah yang sesuai. Bahan habis pakai telah dibuang.

Page 95: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

77

16.44 53. Membersihkan ibu dairan ketuban, lendir dan darah dengan menggunakan air DTT. Ibu bersikap kooperatif.

16.45 54. Menganjurkan keluarga untuk memberikan makanan sesuai keinginan ibu. Keluarga memberi makan pada ibu.

16.45 55. Mendekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5%. Tempat bersalin telah dibersihkan.

16.45 56. Mencuci sarung tangan. Sarung tangan telah dicuci.

16.45 57. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir. Tangan sudah bersih.

Dokumentasi

16.45 58. Melengkapi partograf (halaman depan dan belakang), periksa tanda vital dan asuhan kala IV.

Page 96: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

78

4.3 Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas

Asuhan Kebidanan

Pada Ny. “D” P20002 6 Jam Post Partum

Tanggal : 13 Maret 2017 Pukul : 22.00 WIB

Tempat : BPM Ny.Agustin, SST.

Petugas : Ulfatul Azizeh

DATA SUBYEKTIF (S)

1. Keluhan utama

Melahirkan 6 jam yang lalu, nyeri pada luka jahitan perineum, lemas

dan sakit pada pinggang serta paha ibu.

2. Riwayat obstetrik

DATA OBJEKTIF (O)

1. Pemeriksaan umum

KU : Baik

Kesadaran : Composmentis

TTV : TD : 110/70 mmHg

Nadi : 78x/menit

Suhu : 36,6oC

Pernafasan : 20x/menit

Pemeriksaan fisik

Wajah : tidak oedem, tidak pucat

Mata : Simetris +/+, sklera putih +/+, konjungtiva merah

Kehamilan Persalinan Anak Nifas Laktasi

Ke

UK

Kom

p

Jenis Persalinan

Tem

pat Persalinan

Penolong

Kom

p

JK

PB/ B

B

H/M

T

/G

Usia

Lam

a

Kom

p

Lam

a

Kom

p

I 9

bln -

Spon- tan

BPM Bidan - PR 50 cm/ 3100

gr

H T 6 th

40 hr

- 2 th -

II 9

bln -

spontan

BPM Bidan - LK 50/

2900 H T

0 hr

6 jm

- - -

Page 97: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

79

muda +/+, palpebra tidak oedema +/+.

Payudara : Simetris +/+, bersih +/+, payudara tampak membesar

+/+, menggantung +/+, puting susu menonjol +/+,

tidak ada retraksi payudara +/+, ada hiperpigmentasi

areola +/+, tidak ada nyeri tekan +/+, tidak ada

benjolan +/+, colostrum keluar +/+, ASI lancar +/+.

Abdomen ada striae albican, TFU 2 jari dibawah pusat,

kontraksi keras, diastesi recti 1cm, kandung kemih

kosong, tidak kembung.

Genetalia

Eks. Atas

:

:

tidak oedem, tidak varises, tidak ada peradangan,

perdarahan pervaginam ± 20 cc, lochea rubra, warna

merah segar, bau amis, terdapat luka jahitan

perineum.

Simetris +/+, tidak odema +/+

Eks. Bawah : Simetris +/+, tidak oedema +/+, tidak ada varises

+/+, tidak ada human sign +/+.

ANALISA (A)

Ny “D” P20002 Nifas 6 Jam Post Partum dengan Nifas Normal

PELAKSANAAN (P)

Tanggal : 13 Maret 2017 Jam : 22.15 WIB

JAM KEGIATAN PARAF 22.15 Menjelaskan hasil pemeriksaan dan asuhan yang

akan diberikan. TD : 110/70 mmHg Ibu mengetahui kondisinya

22.15 Menjelaskan tetang pentingnya menjaga kebersihan genetalia dengan air mengalir, dengan cara membasuh kemaluan dari arah depan ke belakang agar kuman yang berada di anus tidk masuk kedalam kemaluan ibu. Ibu mengerti.

22.16 Menganjurkan ibu untuk melakukan mobilisasi dini dengan cara miring kiri kanan terlebih dahulu, jika tidak pusing maka dilanjutkan duduk, setelah

Page 98: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

80

duduk maka dilanjutkan dengan jalan-jalan disekitar ruanga. Ibu melakukan.

22.16 Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi seimbang dan berprotein tinggi seperti ikan laut, telur daging, sayur dan buah-buahan untuk mempercepat proses pemulihan tenaga ibu dan dapat memperbanyak produksi ASI. Ibu mengerti dan bersedia melakukan anjuran tersebut.

22.17 Memberikan konseling mengenai pentingnya dan manfaat ASI pertama/kolostrum bagi bayi yaitu kolostrum tinggi akan kandungan protein, mengandung kekebalan tubuh yang lengkap dan dibutuhkan oleh bayi dan memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit. Ibu mengerti

22.17 Mengajari ibu untuk melakukan perawatan tali pusat yaitu dengan cara membungkus tali pusat dengan kasa steril tanpa diberi apapun. Ibu dapat melakukannya

22.18 Memberitahu ibu tentang bahaya nifas yaitu perdarahan lewat jalan lahir, keluar cairan berbau dari jalan lahir, demam tinggi, bengkak pada wajah, tangan dn tungkai, payudara bengkak dan kemerahan disertai rasa nyeri. Ibu mengerti

22.18 Memberitahu ibu untuk tidak membersihkan payudara dengan menggunakan alkohol atau sabun karena akan terhisap oleh bayi, tidak boleh mengikat perut terlalu kencang, tidak boleh menempelkan dedaunan pada kemaluan karena akan menimbulkan infeksi. Ibu mengerti dan akan melaksanakan anjuran bidan.

22.19 Menganjurkan ibu untuk istrahat cukup pada saat bayinya tidur. Ibu mengerti

22.19 Menganjurjan ibu untuk menyusui bayinya secara eksklusif, menyusui dengan ASI saja tanpa diberi apapun, seperti air gula, air putih, madu, dan susu formula selama 6 bulan setiap 2 jam sekali atau sesrering mungkin. Ibu mengerti dan akan melakukan anjuran bidan.

22.20 Memberikan ibu terapi Fe 30 tablet, diminum sehari 1x untuk mencegah perdarahan dan anemia, serta diberi terapi vitamin A 200.000 iu sebanyak 2 kapsul diminum 1x selang watu 24 jam, diminum dalam waktu yang sama, dan amoxilin 3x sehari sebagi antibiotik. Ibu mengerti dan bersedia melakukan anjuran bidan.

22.20 Memperbolehkan ibu dan bayi untuk pulang dan

Page 99: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

81

menganjurkan ibu untuk kontrol 3 hari atau jika ada keluhan. Ibu bersedia.

CATATAN PERKEMBANGAN

Asuhan Kebidanan

Pada Ny. “D” P20002 Nifas Hari Ke-6 dengan Nifas Normal

Tanggal : 19 Maret 2017 Pukul : 10.00 WIB

Tempat : Rumah pasien

Petugas : Ulfatul Azizeh

S : Melahirkan 6 hari yang lalu pada tanggal 13 Mei 2017, mengeluh

payudaranya lecet.

O : KU : Baik

Kesadaran : Composmentis

TTV : TD : 120/80 mmHg

Nadi : 79x/ menit

Suhu : 36,4oC

Pernafasan : 19x/ menit

Payudara : Simetris +/+, bersih +/+, payudara tampak

membesar +/+, menggantung +/+, puting susu

menonjol +/+, puting lecet +/+, tidak ada

retraksi payudara +/+, ada hiperpigmentasi

areola +/+, tidak ada nyeri tekan +/+, tidak ada

benjolan +/+, ASI lancar +/+.

Abdomen : TFU pertengahan pusat sympisis, kontraksi

baik, kandung kemih kosong, diastasis recti 1

cm, tidak kembung.

Genetalia : perdarahan pervaginam sedikit, warna merah

kekuningan, lochea sanguinolenta, luka jahitan

perineum kering.

A : Ny “D” P20002 Nifas Hari Ke 6 dengan Nifas Normal

Masalah : Puting lecet.

Page 100: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

82

P :

JAM KEGIATAN PARAF 10.05 Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, bahwa kondisi ibu

dalam keadaan baik. TD : 120/80 mmHg. Ibu mengetahui kondisinya

10.06 Mengajari ibu cara perawatan payudara, serta cara menyusui yang benar agar puting tidak lecet, yaitu dengan cara mengoleskan ASI pada puting sebelum disusukan, dagu bayi ditempelkan pada payudara ibu sehingga tepat pada areola. Ibu mengerti dan bersedia

10.07 Menganjurkan ibu untuk tetap memberikn ASI secara eksklusif kepada bayinya setiap 2 jam sekali dan tidak memberikan makanan tambahahan apapun. Ibu bersedia

10.07 Mengajari ibu untuk melakukan perawatan payudara dengan cara membersihkan bagian areola menggunakan kapas yang diberi minyak kelapa atau baby oil, dibersihkan dengan air hangat, dilakukan masase pada payudara, kemudian bersihkan dengan air hangat dan air dingin secara bergantian. Lakukan setiap hari agar ASI lancar dan tidak terjadi pembengkakan pada payudara. Ibu mengerti dan bersedia melakukan.

10.10 Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan alat genetalianya, ganti CD 3x sehari serta ganti pembalut 4 jam sekali agar terhidar dari infeksi dan memberi kenyamanan pada ibu. Ibu mengerti dan bersedia.

10.11 Mengingatkan ibu untuk mengkinsumsi makanan yang bergizi seimbang dan berprotein tinggi seperti ikan laut, telur daging, tempe, tahu, sayur, dan buah-buahan. Ibu bersedia.

10.11 Memberitahu pada ibu tanggal kunjungan ulang 2 minggu lagi pada tanggal 27 Mei 2017. Ibu bersedia

Page 101: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

83

CATATAN PERKEMBANGAN

Asuhan Kebidanan

Pada Ny. “D” P20002 Nifas Hari Ke-14 dengan Nifas Normal

Tanggal : 27 Maret 2017 Pukul : 09.00 WIB

Tempat : Rumah pasien

Petugas : Ulfatul Azizeh

S : Melahirkan 2 minggu yang lalu 13 Mei 2017, kondisinya baik,

puting lecet sembuh 10 hari yang lalu, dan saat ini tidak ada

keluhan.

O : KU : Baik

Kesadaran : Composmentis

TTV : TD : 120/80 mmHg

Nadi : 80x/ menit

Suhu : 36oC

Pernafasan : 19x/ menit

Abdomen : TFU 2 jari diatas sympisis, kontraksi baik,

kandung kemih kosong, tidak ada diastasi recti,

tidak kembung.

Genetalia : Lochea serosa, luka perineum sudah kering.

A : Ny “D” P20002 Nifas Hari Ke-14 dengan Nifas Normal

P :

JAM KEGIATAN PARAF 09.05 Memberitahu hasil pemeriksaan, bahwa kondisi ibu

dalam keadaan baik TD: 120/80 mmHg. Ibu mengerti

09.06 Mengingatkan ibu untuk mengkinsumsi makanan yang bergizi seimbang dan berprotein tinggi seperti ikan laut, telur daging, tempe, tahu, sayur, dan buah-buahan. Ibu bersedia.

09.06 Mengingatkan ibu untuk tetap minum tablet Fe sampai 40 hari. Ibu bersedia

09.07 Mengajari ibu senam nifas bersama-sama untuk pemulihan otot-otot rahim serta kebugaran jasmani bagi ibu nifas. Ibu mengikuti dan bersedia melakukan.

09.20 Mengingatkan ibu untuk memberikan ASI ekslusif

Page 102: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

84

sampai usai 6 bulan. Ibu bersedia 09.21 Memberitahu ibu kunjungan ulang pada 2 minggu lagi

pada tanggal 10 Juni 2017. Ibu bersedia

CATATAN PERKEMBANGAN

Asuhan Kebidanan

Pada Ny. “N” P20002 Nifas Hari Ke-38 dengan Nifas Normal

Tanggal : 20 April 2017 Pukul : 09.30 WIB

Tempat : Rumah pasien

Petugas : Ulfatul Azizeh

S : Melahirkan 6 minggu yang lalu tanggal 13 Mei 2017, tidak ada

keluhan.

O : KU : Baik

Kesadaran : Composmentis

TTV : TD : 120/80 mmHg

Nadi : 77x/ menit

Suhu : 36,2oC

Pernafasan : 20x/ menit

Abdomen : TFU tidak teraba, kandung kemih kosong.

Genetalia : tidak keluar cairan apapun.

A : Ny “D” P20002 Nifas Minggu Ke-6 dengan Nifas Normal

P :

JAM KEGIATAN PARAF

09.35 Menginformasikan hasil pemeriksaan, bahwa kondisi ibu dalam keadaan baik. TD: 120/80 mmHg. Ibu mengerti

09.36 Mengnjurkan ibu terus memberikan ASI secara rutin. Ibu sudah mengikuti anjuran

09.36 Memberikan konseling tentang kontrasepsi agar ibu menggunakan KB yang sesuai. Ibu dan suami memilih KB suntik 3 bulan.

09.37 Menjelaskan kembali keuntungan dan kerugian KB suntik 3 bulan. Ibu mantap menggunakan KB suntik 3 bulan.

Page 103: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

85

4.4 Asuhan Kebidanan pada Neonatus

Asuhan Kebidanan Neonatal

Pada Bayi Ny “D” Usia 6 Jam SMK, NCB

Tanggal : 13 Maret 2017 Pukul: 22.20 WIB

Tempat : BPM Ny.Agustin, SST.

Petugas : Ulfatul Azizeh

DATA SUBYEKTIF (S)

1. Identitas bayi

Nama : Bayi “D”

Umur : 6 jam

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tanggal lahir : 13 Mei 2017 / 16.15 WIB

Anak ke : 2 (kedua)

2. Identitas orang tua

Nama ibu : Ny “D” Nama Suami : Tn “S”

Usia : 29 tahun Usia : 30 tahun

Suku/Bangsa : Madura Suku/Bangsa : Madura

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Kretek RT 13 Bondowoso

3. Riwayat natal

Jenis persalinan : Spontan

Ditolong oleh : Bidan

Ketuban pecah : Spontan, jernih

Keadaan bayi : Segera menangis, tonus otot kuat, kulit bayi

kemerahan.

BB : 2900 gram PB : 50 cm

Kompllikasi persalinan : 1) Ibu : tidak ada

2) Bayi : tidak ada

Page 104: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

86

4. Riwayat postnatal

Bayi sudah mendapatkan IMD, sudah di injeksi vitamin K, salep mata dan Hb

0, dan tidak ada komplikasi pada bayi.

5. Pola kebiasaan bayi

NO. POLA SAAT INI

1. NUTRISI a. Jenis makanan b. Pola makan

ASI

2 kali

2. ELIMINASI a. BAK b. BAB

1 kali 1 kali

DATA OBJEKTIF (O)

1. Pemeriksaan umum

KU : Baik

TTV : Nadi : 130x/ menit

Suhu : 36,7oC

Pernafasan : 57x/ menit

BB : 2900 gram

PB 50 cm

2. Pemeriksaan fisik

Kepala : Bentuk kepala simetris, rambut merata, warna rambut

hitam, ubun-ubun datar, tidak ada pembengkakan sutura,

tidak ada moulage, ada caput succedaneum, tidak ada cephal

haematom.

: Lingkar kepala

Cirkumferensia mento-oksipitalis : 34 cm

Cirkumferensia fronto-oksipitalis : 33 cm

Cirkumferensia bregmatika-

suboksipitalis

: 32 cm

Mata : Simetris +/+, tidak ada secret +/+, sklera putih +/+,

konjungtiva merah muda +/+

Telinga : Simetris +/+, tidak ada secret +/+

Page 105: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

87

Hidung : Simetris +/+, bersih +/+, tidak ada pengeluaran lendir +/+.

Mulut : bibir simetris, tidak sianosis, tidak ada labiopalatoschizis

Leher : tidak ada kaku kuduk, pergerakan aktif.

Dada : bentuk simetris, tidak ada pembengkakan dan retraksi

dinding dada, jantung reguler. Lingkar dada 32 cm

Abdomen : Simetris, tali pusat bersih dan terbungkus kassa, tidak ada

perdarahan tali pusat, bising usus normal, tidak ada benjolan.

Genetalia : testis sudah turun, scrotum berkerut, penis normal.

Eks. Atas : Simetris +/+, jari tangan lengkap +/+, tidak oedema +/+,

gerakan aktif +/+.

Eks.

Bawah

: Simetris +/+, jari kaki lengkap +/+, tidak oedem +/+,

gerakan aktif +/+

Anus : ada lubang

3. Pemeriksaan neurologis / refleks

Reflek glabelar : (+) baik, bayi berkedip pada pemunculan sinar terang

yang tiba-tiba atau mengetuk diantara kedua mata.

Reflek rooting : (+) baik, saat diberi rangsangan pada pipi, bayi

langsung menoleh kearah rangsangan

Refleks sucking : (+) baik, bayi menghisap kuat saat diberi ASI

Reflek grasping : (+) baik, pada saat telapak tangan disentuh bayi

mengepal tangan petugas.

ANALISIS / INTERPRETASI DATA (A)

Bayi Ny “D” usia 6 jam SMK, NCB

PENATALAKSANAAN

Tanggal : 13 Maret 2017 Jam : 22.25 WIB

JAM KEGIATAN PARAF 22.25 Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bayi bahwa

bayinya lahir cukup bulan dengan BB : 2900 gram dan PB : 50 cm. Ibu mengerti kondisi bayinya.

22.25 Memberitahu ibu dan keluarga untuk menjaga bayi tetap hangat yaitu membedong bayi, memakaikan topi pada bayi, memandikan bayi dengan air hangat. Ibu dan keluarga mengerti dan bersedia.

Page 106: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

88

22.26 Memberikan konseling mengeni pemberian ASI ekslusif yaitu bayi diberi ASI saja hingga berusia 6 bulan pertama kelahiran, dimana bayi tidak boleh diberikan makanan atau minuman apapun kecuali ASI yang bermanfaat untuk pertahanan tubuh bayi, bayi disusui sesering mungkin, jika bayi tidur sebaiknya dibangunkan untuk disusui, minimal setiap 2 jam sekali. Ibu mengerti dan bersedia.

22.26 Memberikan konseling mengenai tanda-tanda bahaya pada bayi, diantaranya bayi rewel, tali pusat berbau, bengkak dan berwarna merah, bayi kuning, tidak mau menyusu, jika terjadi tanda-tanda tersebut, diharapkan ibu membawa bayi ke fasilitas kesehatan secepatnya. Ibu mengerti dan bersedia melakukan anjuran bidan.

CATATAN PERKEMBANGAN

Asuhan Kebidanan Neonatal

Pada Bayi Ny “D” Usia 3 Hari SMK, NCB

Tanggal : 16 Maret 2017 Pukul : 08.00 WIB

Tempat : Rumah pasien

Petugas : Ulfatul Azizeh

S : Ibu mengatakan keadaan bayi baik, tidak rewel, tali pusat belum lepas

(masih basah) dan tidak bau, menyusu dengan baik.

O : KU : Baik

TTV : Nadi : 132x/ menit

Suhu : 36,8oC

Pernafasan : 47x/ menit

Kulit : Kemerahan, tidak biru

Kepala : rambut bersih, caput succedaneum sudah tidak

ada

Mata : Simetris +/+, tidak ada secret +/+, sklera putih

+/+, konjungtiva merah muda +/+, tidak

ikhterus +/+

Mulut : bibir simetris, bersih, tidak sianosis, tidak ada

oral trush.

Page 107: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

89

Abdomen : tali pusat belum lepas, kering dan tidak

kembung.

A : Bayi Ny “D” usia 3 Hari SMK, NCB

P :

JAM KEGIATAN PARAF 08.05 Memberitahu pada ibu hasil pemeriksaan bayi bahwa

bayinya dalam keadaan baik dan kondisinya sehat serta menggunakan pendekatan MTBM. Ibu mengerti kondisis bayinya.

08.05 Mengingatkan ibu untuk tetap memberikan ASI secara eksklusif dan sesering mungkin. Ibu mengerti dan bersedia.

08.06 Membimbing ibu untuk menyendawakan bayinya setiap selesai menyusu dengan menepuk punggung bayi secara halus untuk mengeluarkan udara yang masuk lambung agar bayi tidak gumoh. Ibu mengerti dan dapat melakukan

08.06 Menjelaskan kepada ibu untuk mengganti popok bayi setelah bayi BAB maupun BAK untuk mencegah terjadinya ruam popok. Ibu mengerti dan bersedia melakukan

08.07 Memberitahu pada keluarga untuk menjaga kebersihan lingkungannya, agar bayi tetap sehat, jika merokok tidak boleh didekat bayi. Ibu mengerti dan bersedia.

08.07 Menganjurkan ibu untuk menjemur bayinya dibawah sinar matahari setiap pagi antara jam 7-8 selama 15 menit untuk mencegah kuning pada bayi. Ibu mengerti

08.08 Menganjurkan ibu untuk rutin memeriksakan bayinya setiap bulan ke posyandu. Ibu mengerti dan bersedia.

CATATAN PERKEMBANGAN

Asuhan Kebidanan Neonatal

Pada Bayi Ny “D” Usia 8 Hari SMK, NCB

Tanggal : 21 Maret 2017 Pukul : 08.00 WIB

Tempat : Rumah pasien

Petugas : Ulfatul Azizeh

S : Ibu mengatakan kondisi bayi baik. Tidak rewel dan tali pusat sudah

lepas.

O : KU : Baik

TTV : Nadi : 136x/ menit

Page 108: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

90

Suhu : 36,8oC

Pernafasan : 51x/ menit

Mata : Simetris +/+, tidak ada secret +/+, sklera jernih

+/+, konjungtiva merah muda +/+, tidak icterus

+/+

Mulut : bibir simetris, bersih, tidak sianosis, tidak ada

oral trusth.

Dada : tidak ada retraksi

Abdomen : simetris, pusat kering

A : Bayi Ny “D” usia 8 Hari SMK, NCB

P :

JAM KEGIATAN PARAF 08.05 Memberitahu pada ibu hasil pemeriksaan bayi bahwa

bayinya dalam keadaan baik dan kondisinya sehat. Ibu mengerti.

08.05 Menganjurkan ibu untuk memberikan rangsangan seperti mengajak bayi tersenyum, bicara dan mendengarkan musik untuk merangsang perkembangan bayi. Ibu mengerti dan bersedia.

08.06 Memberikan KIE tentang imunisasi bahwa bayi harus mendapatkan imunisasi lengkap. Ibu mengerti dan akan membawa bayinya untuk diimunisasi BCG sesuai jadwal dan usia anak.

08.06 Menganjurkan ibu untuk datang ke pelayanan kesehatan jika terdapat keluhan pada bayi.

4.5 Asuhan Kebidanan pada Keluarga Berencana

Asuhan Kebidanan

Pada Ny “D” P20002 Calon Akseptor KB Suntik 3 Bulan

Tanggal : 20 April 2017 Pukul : 15.00 WIB

Tempat : Rumah pasien

Petugas : Ulfatul Azizeh

DATA SUBYEKTIF (S)

1. Keluhan utama

Ingin menggunakan kontrasepsi yang sesuai untuk ibu.

Page 109: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

91

2. Riwayat kesehatan

Saat ini tidak sedang dan tidak pernah menderita penyakit apa pun, seperti

penyakit jantung, ginjal, asma, batuk darah, penyakit kuning, kencing manis,

darah tinggi serta penyakit menular seksual.

3. Riwayat obstetric

4. Riwayat KB

Setelah menikah tidak pernah menggunakan KB apapun karena

menginginkan kehamilan yang pertama. Setelah melahirkan anak pertama,

ibu menggunakan KB suntik 3 bulan selama ±5 tahun dan berhenti karena

menginginkan anak keduanya ini.

DATA OBJEKTIF (O)

1. Pemeriksaan umum

KU : Baik

Kesadaran : Composmentis

TTV : TD : 120/80 mmHg

Nadi : 77x/ menit

Suhu : 36,2oC

Pernafasan : 20x/ menit

BB : 61 kg

2. Pemeriksaan fisik

Mata : Simetris +/+, sklera putih +/+, konjungtiva merah muda +/+.

Payudara : Simetris +/+, bersih +/+, payudara tampak membesar +/+,

Kehamilan Persalinan Anak Nifas Laktasi

Ke

UK

Kom

p

Jenis Persalinan

Tem

pat Persalinan

Penolong

Kom

p

JK

PB/ B

B

H/M

T

/G

Usia

Lam

a

Kom

p

Lam

a

Kom

p

I 9

bln -

Spon- tan

BPM Bidan - PR 45 cm/ 3100

gr

H T 6 th

40 Hr

- 2 th -

II 9 bln - spont

an BPM Bidan - LK

50cm/ 2900

H T 0 hr

29 hr

- 1

bln -

Page 110: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

92

menggantung +/+, puting susu menonjol +/+, tidak ada

retraksi payudara +/+, terdapat tuberkulum Montgomery

+/+, ada hiperpigmentasi areola +/+, tidak ada nyeri tekan

+/+, tidak ada benjolan +/+, ASI keluar +/+.

Abdomen : tidak ada pembesaran uterus, tidak ada benjolan ataupun

tumor, tidak ada nyeri tekan.

Genetalia : tidak oedem, tidak varises, tidak ada hematoma, tidak ada

peradangan, tidak ada condiloma akuminta, tidak ada

perdarahan, tidak mengeluarkan cairan abnormal

ANALISA (A)

Ny.”D” Usia 29 tahun P20002 Calon Akseptor KB Suntik 3 Bulan

PELAKSANAAN (P)

Tanggal : 20 April 2017 Jam : 15.00 WIB

JAM KEGIATAN PARAF 15.05 Menginformasikan kepada ibu tentang kondisinya saat

ini baik. Ibu mengerti

15.06 Memberikan konseling pada ibu dan suami tentang alat kontrasepsi. Ibu dan suami mengerti

15.06 Menjelaskan pada ibu dan sumi tentang macam-macam alat kontrasepsi. Ibu mengerti dan memilih KB suntik 3 bulan.

15.10 Memberikan konseling tentang cara penggunaan KB suntik 3 bulan. Ibu mengerti.

15.11 Melakukan informed concent serta memberikan konseling pada ibu tentang metode, efek samping, kerugian, keuntungan dari kontrasepsi terutama KB suntik 3 bulan (Triclofem) untuk pertimbangan ibu supaya lebih mantap lagi memilih alat kontrasepsi. Ibu mengerti dan mantap memilih KB suntik 3 bulan.

15.13 Melakukan penyuntikan KB suntik 3 bulan. Ibu bersikap kooperatif.

15.15 memberitahu ibu tentang tanggal kembali agar ibu dapat kembali tepat waktu yaitu tanggal. 13-08-2017. Ibu mengerti dan bersedia.

Page 111: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

93

BAB 5

PEMBAHASAN

5.1 Kehamilan

Pada kasus Ny.D selama kehamilannya melakukan pemeriksaan pada TM II dan

TM III saja. Pada TM I pasien tidak melakukan pemeriksaan kehamilan karena

kehamilan pada TM I tidak diketahui oleh pasien bahwa dirinya sedang hamil karena

tidak didapatkan tanda-tanda kehamilan. Dan ibu masih melakukan aktifitas seperti

biasanya.

Kehamilan merupakan hasil fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan

ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Jika dihitung dari saat fertilisasi

hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu

atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam

3 trimester, trimester pertama yaitu (0-12 minggu), trimester kedua (minggu ke-13

hingga ke-27), trimester ke-3 (minggu ke-28 hingga minggu ke-40) (Prawirohardjo,

2010). Menurut Depkes RI (2009) pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan

oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilan. Kunjungan antenatal care

(ANC) sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan, 1 kali pada

trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua, dan 2 kali pada trimester ketiga.

Berdasarkan kasus Ny.D dan teori terdapat kesenjangan, ibu hanya melakukan

pemeriksaan pada TM II dan TM III selama hamil karena ibu tidak mengetahui

kehamilannya dan ibu terlalu sibuk membantu pekerjaan suami. Berdasarkan

penjelasan dari ibu, dua bulan sebelum positif hamil masih menstruasi namun hanya

sedikit dan berlangsung 1-2 hari saja, jadi ibu masih tidak merasa bahwa dirinya

sedang hamil. Namun kehamilan yang kedua ini sudah direncanakan oleh ibu sejak 1

tahun yang lalu dan ibu pernah telat menstruasi selama ±2 minggu dan setelah

melakukan tes kencing hasilnya negatif, inipun menjadi alasan ibu tidak melakukan

tes kencing walaupun sudah tidak menstruasi ±2 bulan karena takut hasilnya negatif.

Pada kasus Ny.D saat kunjungan rumah pada tanggal 22 Februari 2017

didapatkan hasil pemeriksaan dalam batas normal dan tidak ada keluhan apapun.

Page 112: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

94

Pada kunjungan rumah kedua pada tanggal 1 Maret 2017 terdapat keluhan sering

kencing. Ibu sangat tidak nyaman dengan keadaan ini karena sangat mengganggu

aktifitasnya.

Menurut Pantikawati dan Saryono (2010), ketidaknyamanan pada akhir

kehamilan salah satunya adalah sering kencing. Saat uterus semakin membesar,

kepala janin mulai turun ke Pintu Atas Panggul sering kencing akan timbul karena

kandung kencing akan mulai tertekan. Keluhan seperti merupakan hal yang normal

yang akan dialami oleh ibu hamil pada TM III.

Berdasarkan kasus Ny.D dan teori tidak terdapat kesenjangan, karena keluhan

yang dialami ibu merupakan hal yang normal pada ibu hamil TM III. Pada data

subjektif bisa kita lihat pada pola kebiasaan BAK sebelum hamil 4-5 kali/hari dan

saat hamil ibu bisa BAK 8-9 kali/hari. Kemudian pada usia kehamilan yang

menginjak 9 bulan janin akan semakin membesar dan uterus akan menekan kandung

kemih.

Pada kasus Ny.D ibu telah mendapatkan pelayanan 10 T dari petugas kesehatan.

Menurut IBI (2016), pelayanan ANC sesuai standar meliputi anamnesis,

pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium. Secara operasioanl asuhan pelaayanan

standar minimal 10 T adalah sebagai berikut:

1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan.

2) Ukur tekanan darah

3) Nilai status gizi ( ukur lingkar lengan atas )

4) Ukur tinggi fundus uteri

5) Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)

6) Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT)

7) Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan

8) Tes laboratorium ( Hb, Golongan darah, protein urin, gula darah, malaria, sifilis,

HIV, BTA )

9) Tatalaksana kasus

10) Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan

Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan.

Page 113: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

95

Berdasarkan kasus Ny.D dan teori terdapat kesenjangan, pada tes laboratorium

ibu hanya melakukan cek Hb saja karena kurangnya pengetahuan ibu. Menurut ibu,

tes Hb merupakan tes laboratorium yang paling penting diantara beberapa tes

laboratorium lainnya. Oleh karena itu ibu hanya melakukan pemeriksaan Hb saja.

Pada saat pemeriksaan kehamilan pertama kali ibu ingin melakukan persalinan di

BPM bidan A. Pada kasus Ny.D setelah dilakukan anamnesa didapatkan bahwa Ny.D

tidak memiliki faktor resiko sehingga termasuk dalam Kehamilan Resiko Rendah

(KRR) dengan jumlah skor 2. Melihat dari kasus ini rencana bersalin ibu dapat

terpenuhi dan tidak ada masalah atau faktor risiko.

Menurut Prawirohardjo (2009) kelompok resiko pada Skor Poedji Rochjati

berdasarkan jumlah skor pada setiap kotak ada 3 kelompok resiko:

a) Kehamilan Resiko Rendah (KRR)

Jumlah skor 2 dengan kode warna hijau, selama hamil tanpa faktor resiko,

rencana bersalin boleh ditolong oleh bidan dan tempat persalinan di BPM atau di

Polindes.

b) Kehamilan Resiko Tinggi (KRT)

Jumlah skor 6-10 dengan kode warna kuning, selama hamil terdapat faktor resiko

terjadinya komplikasi pada persalinan lebih besar, rencana bersalin boleh

ditolong oleh bidan atau dokter dan tempat persalinan di polindes, puskesmas,

atau rimah sakit.

c) Kehamilan Resiko Sangat Tinggi (KRST)

Jumlah skor sama dengan atau lebih 12 dengan kode warna merah, ibu hamil

dengan resiko ganda atau lebih yang dapat mengancam nyawa ibu atau janin,

rencana bersalin hanya boleh ditolong oleh dokter dan tempat persalinan di

Rumah Sakit.

Berdasarkan kasus Ny.D dan teori tidak ditemukan kesenjangan karena

kehamilan Ny.D termasuk kedalam Kehamilan Resiko Rendah sehingga rencana

bersalin sudah sesuai. Pada kehamilan sebelumnya ibu bersalin di BPM bidan A dan

mendapatkan kesan yang sangat baik, hal itu yang menyebabkan ibu ingin melahirkan

Page 114: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

96

di BPM bidan A lagi. Hasil skrining ini juga dapat memberikan semangat pada ibu

karena ibu bisa melahirkan di BPM.

5.2 Persalinan

Pada kasus Ny.D mengeluh perutnya kenceng-kenceng sejak pukul 08.00 WIB

(13 Maret 2017) keluar lendir darah dari kemaluan pada pukul 12.00 WIB (13 Maret

2017). Ibu datang ke BPM pukul 13.00 WIB (13 Maret 2017). Ini merupakan

kehamilan yang kedua.

Menurut JNPK-KR (2008), tanda dan gejala persalinan yaitu:

a. Pembukaan serviks >2cm

b. Kontraksi uterus mengakibatkan perubahan serviks (frekuensi minimal 2 kali

dalam 10 menit)

c. Cairan lendir bercampur darah (bloodshow) melalui vagina.

Berdasarkan kasus pada Ny.D dan teori yang tidak ditemukan kesenjangan

karena keluhan yang dialami ibu merupakan hal yang fisiologis dan sesuai dengan

teori. Saat hamil ibu melakukan pemeriksaan rutin dan selalu mengikuti anjuran

bidan karena ini merupakan kehamilan yang diharapakan. Ibu sudah mengetahui

tanda-tanda persalinan dan saat mengalami tanda-tanda tersebut, ibu langsung datang

ke BPM bidan A.

Kala I dimulai pukul 13.00 WIB dilakukan pemeriksaan dalam (VT) hasilnya

porsio lunak, efficement 50%, pembukaan 5 cm, ketuban positif, presentasi kepala,

denominator UUK jam 11, moulage (O), hodge II, tidak ada tali pusat menumbung,

tidak terdapat bagian terkecil disamping kanan kiri janin. Ibu akan dilakukan

pemeriksaan dalam 4 jam lagi atau jika terdapat indikasi. Jam 16.00 WIB dilakukan

pemeriksaan dalam atas indikasi ketuban pecah, pembukaan lengkap (10 cm).

Kala I dimulai sejak awal berkontraksi yang menyebabkan penipisan dan

pembukaan serviks secara bertahap, berlangsung hingga serviks membuka kurang

dari 4 cm. Pada umumnya, fase laten berlangsung hampir atau hingga 8 jam.

Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara bertahap (kontraksi

dianggap adekuat/memadai jika terjadi tiga kali lebih dalam waktu 10 menit, dan

berlangsung selasa 40 detik atau lebih), dari pembukaan 4 cm hingga mencapai

Page 115: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

97

pembukaan lengkap atau 10 cm, akan terjadi dengan kecepatan rata-rata 1 cm per jam

(nulipara atau primigravida) atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm (multipara) dan terjadi

penurunan bagian terbawah janin (JNPK-KR, 2008).

Berdasarkan kasus Ny.D dan teori tidak ditemukan kesenjangan, karena kala I

yang dialami ibu merupakan hal yang normal atau sesuai dengan teori. Pada data

subjektif hal yang sangat mendukung proses berlangsungnya kala I yaitu pada

kebiasaan makan, jam berapa terakhir makan dan kapan terakhir istirahat. Sementara

pada data objektif hal yang mendukung yaitu pada kontraksi uterus.

Kala II jam 16:00 WIB, bidan melakukan bimbingan meneran dan mengajari ibu

bagaimana cara meneran dengan benar. Bayi lahir spontan jam 16.15 WIB, langsung

menangis, tonus otot kuat, warna kulit kemerahan. Kala II pada Ny.D berlangsung 15

menit.

Menurut Sondakh (2013) gejala utama kala II yaitu sebagai berikut:

1. His semakin kuat dengan interval 2 sampai 3 menit dengan durasi 50-100 detik.

2. Menjelang akhir kala I, ketuban pecah ditandai dengan pengeluaran cairan.

3. Ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap diikuti keinginan mengejan.

4. Lamanya kala II untuk primigravida 1,5-2 jam dan multigravida 1-1,5 jam.

Berdasarkan kasus Ny.D dan teori tidak terdapat kesenjangan karena selama kala

II berlangsung ibu bersikap kooperatif. Nutrisi ibu terpenuhi dengan baik sehingga

tekhnik meneran ibu juga sangat bagus. Kala II berlangsung ± 15 menit.

Ibu memasuki kala III jam 16.23 WIB. Plasenta lahir lengkap, panjang tali pusat

±50 cm, tebal plasenta ±1,5 cm, diameter plasenta ±20 cm, kotiledon 20 buah, selaput

ketuban utuh. Kala III berlangsung ±8 menit.

Menurut Sondakh (2013) kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai

lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Tanda-tanda lepasnya

plasenta sebagai berikut:

1. Uterus globuler.

2. Tali pusat bertambah panjang.

3. Terjadi semburan darah tiba-tiba.

Page 116: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

98

Berdasarkan kasus Ny.D dan teori tidak terdapat kesenjangan karena kala III

berlangsung ±8 menit. Uterus berkontraksi dengan baik, plasenta lahir spontan. Ibu

juga bersikap kooperatif sehingga mendukung proses berjalannya kala III.

Kala IV jam 18.23 WIB TTV dalam batas normal, TFU 2 jari dibawah pusat,

kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong, perdarahan pervaginam ±100 cc,

terdapat jahitan. Kala IV berlangsung 2 jam. Keadaan umum ibu baik dan kooperatif.

Menurut Sondakh (2013) gejala kala IV dimulai dari lahirnya plasenta sampai 2

jam post partum. Kala ini terutama bertujuan untuk melakukan observasi, karena

perdarahan post partum paling sering terjadi pada 2 jam pertama. Rata-rata

perdarahan yang dikatakan normal <500cc.

Berdasarkan kasus Ny.D dan teori tidak terdapat kesenjangan karena hasil

observasi hasilnya normal. Data subektif yang mendukung adalah pola nutrisi ibu

yang baik. Sedangkan pada data objektif Hb ibu juga sangat bagus yaitu 12 gr/dl.

5.3 Nifas

Pada kasus Ny.D P20002 telah dilakukan 4x kunjungan, pada nifas 6 jam pada

tanggal 13 Maret 2017. Nifas hari ke-6 pada tanggal 19 Maret 2017. Nifas hari ke-14

pada tanggal 27 Maret 2017. Nifas ke-42 pada tanggal 24 April 2017. Pada nifas hari

ke-6 terdapat keluhan puting lecet.

Menurut Ambarwati (2010), kunjungan pada masa nifas dilakukan minimal 4

kali yaitu kunjungan pertama pada (6-8 jam postpartum), kunjungan kedua (6 hari

postpartum), kunjungan ketiga (2 minggu postpartum), kunjungan keempat (6

minggu postpartum).

Berdasarkan kasus Ny.D dan teori tidak ditemukan kesenjangan karena

pemeriksaan nifas yang dilakukan pada Ny.D merupakan kunjungan minimal pada

ibu nifas. Pada buku KIA hanya tertera 3x kunjungan saja namun hal tersebut tidak

termasuk kesenjangan karena petugas telah melakukan kunjungan minimal pada ibu

nifas. Puting lecet terjadi karena kesalahan posisi pada saat menyusui. Penanganan

yang harus dilakukan ibu yaitu menyusui dengan baik dan benar serta melakukan

perawatan payudara.

Page 117: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

99

Pada kunjungan nifas 6 jam Ny.D hasil pemeriksaan tinggi fundus uteri 2 jari

dibawah pusat. Pada nifas hari ke-6 TFU pertengahan pusat-sympisis. Pada hari ke-

14 TFU sudah tidak teraba. Pada nifas hari ke-38 TFU sudah tidak teraba.

Menurut Sulistyawati (2009) tinggi fundus uteri saat bayi lahir yaitu setinggi

pusat, saat uri lahir TFU 2 jari dibawah pusat, pada nifas 1 minggu TFU pertengahan

pusat-sympisis, pada nifas 2 minggu TFU TFU tidak teraba diatas sympisis, pada

nifas 6 minggu TFU bertambah kecil, dan pada 8 minggu TFU bertambah kecil, dan

pada 8 minggu TFU sebesar normal.

Berdasarkan kasus Ny.D dan teori tidak ditemukan kesenjangan, karena hasil

pemeriksaan tinggi fundus uteri pasien telah sesuai dengan teori pada masa nifas. Ibu

mendapatkan dukungan dan semangat dari keluarga dan suami selama masa nifas

sehingga ibu merasa nyaman menjalani nifasnya.

Pada Ny.D setiap kunjungan dilakukan pemeriksaan pengeluaran lochea pada 6

jam post partum, hasil pemeriksaan lochea rubra. Pada nifas hari ke-6 lochea

sanguinolenta. Pada nifas hari ke-14 lochea alba. Pada nifas hari ke-38 lochea alba.

Menurut Suherni (2009) lochea dibedakan menjadi 6 jenis berdasarkan warna

dan waktu keluarnya. Lochea rubra berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban,

sel-sel desidua, verniks caseosa, lanugo, dan mekonium, selama 2 hari pasca

persalinan. Lochea sanguinolenta berwarna kecokelatan, berisi darah dan lendir pada

hari ke 3-7 pasca persalinan. Lochea serosa berwarna kuning, cairan tidak berdarah

lagi, pada hari ke 7-14 pasca persalinan. Lochea alba cairan putih, setelah 2 minggu.

Lochea purulenta terjadi infeksi, setelah 2 minggu. Lochea statis, lochea tidak lancar

keluarnya.

Berdasarkan kasus Ny.D dan teori tidak ditemukan kesenjangan karena hasil

pemeriksaan pengeluaran lochea dalam batas normal. Data subjektif yang mendukung

yaitu pola kebiasaan sehari-hari dan nutrisi ibu selama masa nifas. Dukungan dan

semangat dari keluarga juga sangat mendukung selama masa nifas berlangsung.

5.4 Bayi baru lahir (BBL)

Hasil pengkajian Ny.D lahir pukul 16.15 WIB tanggal 13 Maret 2017. Bayi lahir

spontan langsung menangis, warna kulit kemerahan, tonus otot baik, jenis kelamin

Page 118: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

100

laki-laki, berat badan 2900 gram, panjang badan 50 cm, lingkar kepala 34 cm, tidak

ada cacat bawaan, anus normal. Ibu sangat senang dengan kelahiran bayinya.

Menurut Sondakh (2013) ciri-ciri bayi lahir normal sebagai berikut:

1. Berat badan lahir bayi antara 2500-4000 gram.

2. Panjang badan bayi 48-50 cm.

3. Lingkar dada bayi 32-34 cm.

4. Lingkar kepala bayi 33-35 cm.

5. Genetalia: testis sudah turun ( pada bayi laki-laki) dan labia mayora telah

menutupi labia minora ( pada bayi perempuan).

Berdasarkan kasus bayi Ny.D dan teori tidak terdapat kesenjangan karena bayi

dalam batas normal. Dari data subjektif bisa dilihat dari bagaimana nutrisi ibu saat

hamil dan bagaimana aktiftas ibu. Dari riwayat psikososial bayi Ny.D memang

diinginkan sehingga selama hamil ibu melakukan pemeriksaan dengan baik.

Mahasiswa telah melakukan kunjungan neonatus pada bayi Ny.D sebanyak 3x

yaitu pada 6 jam pertama tanggal 13 Maret 2017, hari ke-3 pada tanggal 16 Maret

2017, dan hari ke-8 pada tanggal 21 Maret 2017. Hasil pemeriksaan bayi dalam

keadaan normal. Menyusu dengan baik dan bayi tidak rewel.

Menurut Depkes RI (2015), kunjungan neonatus yang harus diberikan oleh

tenaga kesehatan minimal 3x selama periode 0-28 hari setelah lahir. Kunjungan

Neonatal ke-1 (KN 1) dilakukan pada 6-48 jam setelah lahir, KN 2 dilakukan pada 3-

7 hari setelah lahir, KN 3 dilakukan pada 8-28 hari setelah lahir.

Berdasarkan kasus bayi Ny.D dan teori tidak terdapat kesenjangan karena

kunjungan neonatus minimal 3x telah dilakukan. Keadaan bayi dalam batas normal.

Ibu memberikan asuhan dengan baik karena telah berpengalaman dalam merawat

bayi.

Asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir pada bayi Ny.D yaitu menjaga bayi

agar tetap hangat, memakaikan topi dan menyelimuti bayi, melakukan kontak kulit

bayi dengan ibu. Memberikan salep mata untuk mencegah penyakit mata akibat

klamidia. Vitamin K untuk mencegah terjadinya perdarahan serta imunisasi HbO

untuk mencegah penyakit hepatitis.

Page 119: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

101

Menurut Khoirunnisa (2010), asuhan segera pada bayi baru lahir normal adalah

asuhan yang diberikan pada bayi selama jam pertama setelah kelahiran. Aspek

penting dari asuhan segera setelah bayi lahir adalah menjaga agar bayi tetap hangat

dan terjadi kontak antara kulit bayi dengan kulit ibu, ganti handuk atau kain yang

basah dan bungkus bayi tersebut dengan selimut dan memastikan bahwa kepala bayi

telah terlindungi dengan baik untuk mencegah keluarnya panas tubuh. Merawat mata

dengan memberikan eritromicin 0,5% atau tetrasiklin 1% untuk mencegah penyakit

mata atau berikan tetes mata perah nitrat atau neosporin segera setelah lahir.

Berdasarkan kasus bayi Ny.D dan teori tidak ditemukan kesenjangan karena

asuhan yang diberikan pada bayi Ny.D sudah sesuai dengan standar. Seperti

memberikan Vit K, salep mata, imunisasi HbO dan menjaga bayi agar tetap hangat.

Perawatan seperti ini juga sangat mendukung terhadap kesehatan bayi.

5.5 Keluarga Berencana (KB)

Mahasiswa telah melakukan asuhan kebidanan pada KB pada Ny.D dengan

memberikan konseling macam-macam alat kontrasepsi. Pada studi kasus setelah 42

hari stelah melahirkan Ny.D sudah mantap menggunakan KB suntik 3 bulan. Hasil

pemeriksaan TTV dalam batas normal , ASI lancar dan menyusui secara eksklusif.

Menurut Affandi, dkk (2011) yang boleh menggunakan KB suntik 3 bulan yaitu

usia reproduksi, nulipara dan yang telah memiliki anak, menghendaki kontrasepsi

jangka panjang dan memiliki efektifitas tinggi, menyusui dan membutuhkan

kontrasepsi yang sesuai, setelah melahirkan, setelah abortus, telah mempunyai

banyak anak tetapi belum menginginkan tubektomi, perokok, menggunakan obat

untuk epilepsi (fenition dan barbiturat) atau obat untuk tuberculosa (rifampisin), tidak

dapat menggunakan kontrasepsi yang mengandung estrogen, sering lupa

menggunakan pil kontrasepsi.

Berdasarkan kasus Ny.D dan teori tidak ditemukan kesenjangan karena secara

teori ibu boleh menggunakan KB suntik 3 bulan. Kandungan hormon yang ada

didalam KB suntik 3 bulan yaitu estrogen saja sehingga tidak mengganggu produksi

ASI. Ibu memilih KB suntik 3 bulan karena sudah cocok dan nyaman, selama

menggunakan KB suntik 3 bulan tidak pernah mengalami keluhan.

Page 120: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

102

BAB 6

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan selama kehamilan, bersalin,

nifas, neonatus, KB pada Ny “D” yang dimulai sejak tanggal 22 Februari-24

Maret 2017 dapat disimpulkan sebagai berikut:

6.1.1 Kehamilan

Pada kehamilan Ny “D” telah dilakukan pada tanggal 22-02-2017 sampai

tanggal 01-03-2017 dan tidak terjadi komplikasi pada kehamilan.

6.1.2 Persalinan

Pada persalinan Ny “D” telah dilakukan pada tanggal 13-03-2017 dari

kala I sampai kala IV berlangsung dengan normal dan tidak terjadi komplikasi

yang abnormal.

6.1.3 Nifas

Pada nifas Ny “D” terdiri dari 4 kali kunjungan yaitu sejak tanggal 13-03-

2017 sampai tanggal 24-04-2017 dan berjalan dengan normal, ada keluhan

puting lecet dan tidak terjadi komplikasi nifas.

6.1.4 Bayi Baru Lahir ( BBL )

Bayi lahir pukul 16.15 WIB, spontan, langsung menangis, tonus otot

aktif, kulit kemerahan, jenis kelamin laki-laki, bayi dalam keadaan sehat. Pada

bayi baru lahir terdapat 3 kali kunjungan yaitu sejak tanggal 13-03-2017 sampai

24 April 2017 dan tidak terjadi komplikasi pada bayi baru lahir.

6.1.5 Keluarga Berencana (KB)

Melakukan konseling kembali tentang KB dan Ny “D” memilih

menggunakan KB suntik 3 bulan, karena tidak mengganggu produksi ASI dan

dilakukan penyuntikan pada tanggal 20 April 2017 dan tidak terjadi komplikasi

kebidanan.

Page 121: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

103

6.2 Saran

6.2.1 Bagi Pasien

Dengan adanya Laporan Tugas Akhir ini, diharapkan dapat

memberikan informasi dan pengetahuan tentang kehamilan, persalinan,

nifas, merawat bayi baru lahir,dan keluarga berencana sehingga suami dan

keluarga dapat memberikan dukungan kepada ibu.

6.2.2 Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan sebagai institusi yang berperan dalam mencetak tenaga

kesehatan dan melayani masyarakat khususnya bidan.

6.2.3 Bagi Mahasiswa

Diharapkan mahasiswa dapat memberikan dan melaksanakan asuhan

kebidanan sesuai dengan teori karena teori mendasari setiap praktek.

Sehingga antara teori dan praktik tidak ada kesenjangan serta dapat dijadikan

bahan refrensi.

Page 122: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

104

DAFTAR PUSTAKA

Affandi, dkk. (2012). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Ambarwati, R. (2009). Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Nuha Medika. Asih, Y. (2016). Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui.Jakarta:Trans Info Media Departemen Kesehatan RI. (2008). Manajemen Terpadu Balita Sakit. Jakarta:

DEPKES RI _____________________. (2015). Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta:

DEPKES RI Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso. (2016). Data PWS KIA Kabupaten

Bondowoso. Bondowoso: DINKES Kabupaten Bondowoso Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. (2017). Profil Kesehatan Indonesia Tahun

2016. Surabaya: Dinkes Prov. JawaTimur Hermawan C, dkk. (2014). Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat. Bersumber

dari: http//www.depkes.go.id (diakses tanggal 26 Februari 2017) Hutahaean, Serri. (2013). Perawatan Antenatal. Jakarta: Salema Medika IBI. (2016). Midwifery Update. Jakarta: Indonesia JNPK-KR. (2008). Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: Departemen Kesehatan

RI. Munajat, Makhrus (2017). Imunisasi Menurut Kajian MUI. Bersumber dari:

https://fk.uii.ac.id/wp-content/uploads/IMUNISASI-FK-UII-14-10-20176952.pdf (diakses tanggal 17 November 2018)

Muslihatun, dkk. (2009). Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya Prawirohardjo, S. (2008). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo. ______________. (2010). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono

Prawirahardjo. _____________. (2011). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono

Prawirahardjo.

Page 123: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF(CONTINUITY OF CARE) … · ANC = Antenatal Care APGAR = Appreance, Pulse, Grimace, Aktivity, Respiration APN = Asuhan Persalinan Normal ASI = Air Susu

105

Prawirohardjo, S. (2009). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prwirohardjo.

Sondakh, Jenny J.S. (2013). Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.

Malang: Erlangga. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif,

kualitataif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Suherni, dkk. (2009). Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya. Sulistyawati, A. (2009). Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Yogyakarta:

Salemba Medika. Sulistyawati, Ari. (2009). Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba

Medika. Susiloningtyas, Is. (2010). Pemberian Zat Besi (Fe) dalam Kehamilan. Bersumber

dari: https://media.neliti.com/media/publications/219937-pemberian-zat-besi-fe-dalam-kehamilan.pdf (diakses tanggal 17 November 2018)

WHO. (2015). Maternal Mortality. Bersumber dari :

http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs348/en/ (diakses tanggal 26 Februari 2017)

Wirawan, Susilo dkk. (2015). Pengaruh Pemberian Tablet Besi plus Vit.C

terhadap Kadar Hemoglobin Ibu hamil. Bersumber dari: https://media.neliti.com/media/publications/20954-ID-effect-of-vitamin-c-and-tablets-fe-on-haemoglobin-levels-against-pregnant-women.pdf (diakses tanggal 17 November 2018)