Top Banner
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. M DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN WIWIET WULANDARI PALEMBANG TAHUN 2021 Oleh : AMBAR YANTI 18.15401.11.31 PROGRAM STUDI KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA HUSADA PALEMBANG 2021
137

Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

May 06, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. M

DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN WIWIET WULANDARI

PALEMBANG

TAHUN 2021

Oleh :

AMBAR YANTI

18.15401.11.31

PROGRAM STUDI KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BINA HUSADA PALEMBANG

2021

Page 2: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. M

DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN WIWIET WULANDARI

PALEMBANG

TAHUN 2021

Laporan Tugas Akhir ini diajukan sebagai Salah satu syarat memperoleh gelar

Ahli Madya Kebidanan

Oleh :

AMBAR YANTI

18.15401.11.31

PROGRAM STUDI KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BINA HUSADA PALEMBANG

2021

Page 3: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M

di Praktik Bidan Mandiri Wiwiet Wulandari

Palembang Tahun 2021

Ambar Yanti

18.15401.11.31

RINGKASAN

Asuhan kebidanan komprehensif ini menggunakan metode laporan,

kasus deskriptif dengan studi penelaahan kasus. Subjek laporan kasus adalah

Ny. M dengan usia kehamilan 37 minggu 3 hari sampai dengan berakhirnya

masa nifas dan pelayanan kontrasepsi dengan menggunakan metode Continuity

Of Care. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan/observasi/

pemeriksaan/pengukuran dan wawancara serta melihat catatan medik. Laporan

kasus ini dilakukan di PMB Wiwiet Wulandari Palembang, dengan waktu

pelaksanaan pada tanggal 11 Februari 2021 sampai 14 April 2020.

Hasil laporan kasus di dapatkan Penilitian kebidanan yang dilakukan

pada masa kehamilan dengan menggunakan standar asuhan 10 T dan hasil

pemeriksaannya ibu dan janin dalam keadaan baik dan normal, asuhan

kebidanan yang dilakukan pada masa persalinan dengan menggunakan 60

langkah APN, dan tidak terjadi komplikasi selama persalinan, asuhan

kebidanan yang dilakukan pada masa nifas dengan menggunakan standar

empat kali kunjungan dan tidak di temukan adanya komplikasi selama masa

nifas, asuhan yang di lakukan pada bayi baru lahir dengan menggunakan

standar tiga kali kunjungan dan tidak di temukan adanya komplikasi pada bayi

baru lahir, asuhan yang dilakukan pada pelayanan keluarga berencana dengan

menggunakan metode konseling KB SATU TUJU sehingga ibu mantap

memilih menggunakan KB suntik 3 bulan.

Evaluasi yang didapatkan dari laporan kasus bahwa tidak ditemukan

adanya kesenjangan dalam asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. M di

PMB Wiwiet Wulandari Palembang tahun 2021.

Diharapkan pihak PMB Wiwiet Wulandari Palembang mempertahankan

kualitas dan mutu pelayanan serta dapat menambah kelengkapan semua

fasilitas sehingga dalam memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif

sesuai dengan standar pelayanan kebidanan.

Page 4: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...
Page 5: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Tugas Akhir ini Berjudul :

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. M

DI PRATIK MANDIRI BIDAN WIWIET WULANDARI

PALEMBANG TAHUN 2021

Oleh :

Ambar Yanti

18.15401.11.31

Telah diperiksa dan disetujui oleh tim penguji Laporan Tugas Akhir

Program Studi Kebidanan STIK Bina Husada Palembang

Palembang, 02 Mei 2021

Pembimbing

(Rika Oktapianti, SST., M.Kes)

NIDN. 02.171088.01

Mengetahui

Ketua Program Studi Kebidanan

(Helen Evelina Siringoringo, SST., M.Keb)

NIK.16.18.10.86.164

Page 6: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

PANITIA SIDANG UJIAN LTA

PROGRAM STUDI KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA HUSADA

PALEMBANG

Palembang, 02 Mei 2021

KETUA

(Rika Oktapianti, SST., M.Kes)

Anggota I

( Susmita, SST., M.Kes )

Anggota II

( Rama Agustina, SST., M.Kes )

Page 7: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

RIWAYAT HIDUP PENULIS

I. BIODATA

Nama : Ambar Yanti

Tempat/Tanggal Lahir : Tanjung Lubuk/ 05 Mei 2000

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat Rumah : Tanjung Lubuk

Nama Orang Tua

Ayah : Sulaiman

Ibu : Astuti

No. Hp : 081271615263

Email : [email protected]

II. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Tahun 2006-2011 : SD Negeri 1 Tanjung Lubuk

2. Tahun 2012-2014 : SMP Negeri 1 Teluk Gelam

3. Tahun 2015-2017 : SMA Negeri 1 Teluk Gelam

4. Tahun 2018-2021 : Program Studi Kebidanan STIK Bina Husada

Page 8: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

PERSEMBAHAN DAN MOTTO

Kupersembahkan kepada :

1. Kedua orang tuaku, Ayah (Sulaiman) dan Ibu (Astuti) yang selalu memberi cinta,

dukungan, kasih sayang, pengertian yang tulus dan yang senantiasa selalu

mendoakan tiadahentinya.

2. Kakakku Ayu Wulandari, Adik- adiku Abastiar, M. Anta Wira dan Abi Tholif

yang selalu aku cintai dan banggakan.

MOTTO

„‟Jangan terlalu bergantung sama siapapun didunia ini, Karena bayanganmu saja

akan meninggalkan mu di saat gelap.‟‟

(Ibnu Taymiyyah)

Page 9: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini dengan

judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. M di Praktik Mandiri Wiwiet

Wulandari Palembang Tahun 2021”

Laporan tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan

pendidikan Program Studi Kebidanan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Bina

Husada. Dalam penulisan laporan tugas akhir ini. Penulis senantiasa mendapatkan

bimbingan dari berbagai pihak dalam kesempatan ini penulis juga ingin

menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Ersita, S.Kep, Ners, M.Kes selaku Plt Ketua STIK Bina Husada Palembang

2. Helen Evelina Siringoringo, SST., M.Keb, selaku Ketua Program Studi

Kebidanan STIK Bina Husada Palembang.

3. Rika Oktapianti, SST., M.Kes, selaku dosen pembimbing laporan tugas akhir

yang selalu meluangkan waktu, memberikan bimbingan dengan sabar

sehingga Laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan tepat waktu.

4. Susmita, SST., M.Kes, selaku dosen penguji I Laporan Tugas Akhir.

5. Rama Agustina, SST, M.Kes, Selaku Dosen Penguji II Laporan Tugas Akhir

6. Wiwet Wulandari selaku Pimpinan PMB yang telah memberikan izin untuk

menyelesaikan Laporan Tugas Akhir.

Page 10: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

7. Ny. M selaku pasien saya yang telah membantu terlaksananya menyelesaikan

Laporan Tugas Akhir.

8. Teman se-almamater/sahabat yang telah banyak memberi dukungan di saat

melewati masa-masa dibangku perkuliahan.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan Tugas Akhir ini masih

memiliki kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk

perbaikan dan kesempurnaan. Semoga laporan tugas akhir ini bermanfaat bagi pihak

yang memerlukan dan bagi siapa yang membacanya.

Palembang, 02 Mei 2021

Penulis

Page 11: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN JUDUL DENGAN SPESIFIKASI .......................................... ii

RINGKASAN ................................................................................................. iii

SURAT PERNYATAAN ............................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ v

PANITIA SIDANG UJIAN LTA .................................................................. vi

RIWAYAT HIDUP PENULIS ..................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... viii

UCAPAN TERIMA KASIH ......................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2 Tujuan ..................................................................................................... 4

1.3 Manfaat ................................................................................................... 4

1.3.1 Bagi Pasien ................................................................................ 4

1.3.2 Bagi Mahasiswa ......................................................................... 5

1.3.3 Bagi Praktik Mandiri Bidan Wiwiet Wulandari Palembang ..... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kehamilan .............................................................................................. 6

2.2 Persalinan ............................................................................................... 20

2.3 Nifas .................................................................................................... 27

2.4 Bayi Baru Lahir ..................................................................................... 35

2.5 Keluarga Berencana ............................................................................... 45

2.6 Manajemen Kebidanan ........................................................................... 51

BAB III METODE LAPORAN KASUS

3.1 Desain Laporan Kasus ........................................................................... 57

3.2 Tempat dan Waktu Laporan Kasus ........................................................ 57

3.3 Subjek Laporan Kasus ........................................................................... 58

3.4 Instrumen Laporan Kasus ...................................................................... 58

3.5 Alat dan Bahan Laporan Kasus .............................................................. 58

BAB IV LAPORAN KASUS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Lokasi Laporan Kasus ........................................................... 60

Page 12: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

4.2 Laporan Kasus ........................................................................................ 60

4.2.1 Asuhan Kebidanan Kehamilan .................................................. 61

4.2.2 Asuhan Kebidanan Persalinan ................................................... 73

4.2.3 Asuhan Kebidanan Nifas ............................................................ 86

4.2.4 Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir ........................................... 93

4.2.5 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana .................................... 101

4.3 Pembahasan ........................................................................................... 103

4.3.1 Asuhan Kebidanan Kehamilan .................................................. 103

4.3.2 Asuhan Kebidanan Persalinan ................................................... 105

4.3.3 Asuhan Kebidanan Nifas ............................................................ 106

4.3.4 Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir ........................................... 107

4.3.5 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana ................................... 108

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ................................................................................................. 109

5.2 Saran .................................................................................................... 110

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

DAFTAR TABEL

Nomor Gambar Halaman

2.1 TFU Menurut Penambahan Per Tiga Jari ................................................................ 7

2.2 Proses Involusi Uterus .................................................................................... 29

2.3 Standar Kunjungan Bayi baru Lahir ............................................................... 45

4.1 Lembar Kunjungan Nifas ................................................................................ 89

4.2 Lembar Kunjungan Bayi Baru Lahir............................................................... 97

Page 14: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Halaman

Lembar Bagian Depan Partograf .............................................................................. 22

Lembar Bagian Belakang Partograf ......................................................................... 23

Page 15: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Lampiran

1. Lembar persetujuan judul LTA

2 Lembar persetujuan Pasien/Inform Consent

3. Lembar konsultasi

4. Lembar surat keterangan dari BPM

Page 16: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Asuhan Kebidanan Komprehensif adalah Asuhan Kebidanan yang

dilakukan secara berkesinambungan atau secara lengkap. Asuhan Kebidanan

Komprehensif mencakup empat kegiataan pemeriksaan berkesinambungan

diantaranya adalah asuhan kebidanan kehamilan (Antenatal Care), asuhan

kebidanan persalinan (Intranatal Care), asuhan kebidanan pada masa nifas

(Postnatal Care), asuhan bayi baru lahir (Neonatal Care), dan asuhan pada

akseptor KB (Continuty Of Care) (Manuaba, 2015).

Menurut WHO (World Health Organization) angka kematian ibu di

seluruh dunia tahun 2017 diperkirakan 295.000 wanita meninggal selama dan

setelah kehamilan dan persalinan. Mayoritass besar dari kematian ini (94 %)

terjadi di rangkaian sumber daya rendah, dan sebagian besar bisa dicegah.

Sedangkan angka kematian bayi (AKB) dunia pada tahun 2018 diperkirakan 2,5

juta (WHO, 2018).

Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

Angka Kematian Ibu pada tahun 2012,sebesar 359 per 100.000 kelahiran

hidup.AKI sebesar 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan

hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015 (Kemenkes RI, 2018).Tren

kematian anak di Indonesia menunjukkan bahwa setelah mengalami stagnasi

Page 17: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

2

pada hasil SDKI 2017 terlihat adanya penurunan pada semua kematian

anak.Kematian neonatus turun dari 19/1000 KH menjadi 15/1000 KH.Kematian

bayi turun dari 32/100 KH menjadi 24/1000 KH, dan kematian balita dari

40/1000 KH menjadi 32/1000 KH (SDKI, 2017).

Jumlah Kematian Ibu di Provinsi Sumatera Selatan Pada Tahun 2014

sebanyak 155 ibu, naik menjadi 164 ibu kematian pada tahun 2015. turun

menjadi 142 ibu pada tahun 2016, dan turun lagi mcnjadi 107 ibu pada tahun

2017, dan naik menjadi 119 ibu pada tahun 2018. Berdasarkan data laporan

Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) jumlah kematian bayi di Provinsi

Sumatera Selatan tahun 2018 sebanyak 51 bayi dari total 161.210 kelahiran

hidup, jumlah ini lebih rendah dibandingkan target tahun 2018 sebanyak 100

bayi, Jumlah ini mengalami penurunan dibanding tahun 2017 sebanyak 98 bayi

(Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, 2019).

Jumlah kematian ibu tahun 2017 di Kota Palembang berdasarkan laporan

sebanyak 7 orang dari 27.876 kelahiran hidup. Penyebabnya kematian terbanyak

adalah hipertensi dalam kehamilan 72% (5 orang), dan terendah adalah

perdarahan 14% (1 orang). Sedangkan penyebab kematian ibu lainnya adalah

gangguan metabolik (DM) yaitu sebanyak 1 (satu) orang. Sedangkan target

(RPJMD) Rencana Pemangunan Jangkka Menengah Daerah adalah 100/100.000

kelahiran hidup (Dinkes Kota Palembang, 2017).

Berdasarkan data dari Bidan Praktik Mandiri (PMB ) Wiwiet Wulandari

Palembang tahun 2018 ibu hamil yang melakukan asuhan Antenatal Care (ANC)

Page 18: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

3

sebanyak 267 orang, Ibu bersalin sebanyak 152 orang, Ibu nifas sebanyak 152

orang Bayi baru lahir sebanyak 152 orang, dan ibu yang menggunakan KB

sebanyak 844 orang. Pada tahun 2019 ibu hamil yang melakukan Antenatal Care

(ANC) sebanyak 270 orang, Iu bersalin seanyak 144 orang, Ibu nifas sebanyak

144 orang, Bayi baru lahir sebanyak 144 orang, dan ibu yang menggunakan KB

sebanyak 916 orang. Pada tahun 2020 kunjungan ibu hamil melakukan ANC

sebanyak 560 orang, ibu bersalin sebanyak 117 orang, bayi baru lahir sebanyak

117 orang, ibu nifas sebanyak 117 orang, Akseptor KB sebanyak 1820 orang

(Profil PMB Wiwiet Wulandari, Palembang 2020).

Berdasarkan survey yang sudah penulis lakukan kepada Ny. M , maka

penulis berencanakan asuhan kebidanan secara berkesinambungan (continuity

care) mulai dari masa kehamilan, masa persalinan, masa nifas, masa perawatan

bayi baru lahir serta akseptor KB. melakukan pendokumentasian kebidanan yang

akan dilakukan pada ibu hamil, bersalin, nifas,bayi baru lahir,dan KB di Praktik

Mandiri Bidan Wiwiet Wulandari tahun 2021.

1.2 Tujuan

a. Tujuan Umum

Memberikan Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. M di Praktik

Mandiri Bidan Wiwiet Wulandari Palembang tahun 2021.

b. Tujuan Khusus

Page 19: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

4

a. Memberikan asuhan kebidanan komprehensif Ny.M pada masa

kehamilan di Praktik Mandiri Bidan Wiwiet Wulandari Palembang

tahun 2021.

b. Memberikan asuhan kebidanan komprehensif Ny.M pada masa

persalinan di Praktik Mandiri Bidan Wiwiet Wulandari Palembang

tahun 2021.

c. Memberikan asuhan kebidanan komprehensif Ny.M pada masa nifas di

Praktik Mandiri Bidan Wiwiet Wulandari Palembang tahun 2021.

d. Memberikan asuhan kebidanan komprehensif Ny.M pada masa bayi

baru lahir dan neonatus di Praktik Mandiri Bidan Wiwiet Wulandari

Palembang tahun 2021.

1.3 Manfaat

1.3.1 Bagi Pasien

Agar klien maupun masyarakat bisa melakukan deteksi yang mungkin

timbul pada masa kehamilan, bersalin, nifas maupun neonatus sehingga

memungkinkan segera mencari pertolongan untuk mendapat penanganan.

1.3.2 Bagi Mahasiswa

Diharapkan penulisan laporan tugas akhir dapat menjadi tambahan

referensi serta penambahan daftar pustaka bagi mahasiswa kebidanan STIK

Bina Husada Palembang mengenai asuhan komperhensif.

1.3.3 Bagi Praktek Mandiri Bidan (PMB)

Page 20: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

5

Penulisan Laporan Tugas Akhir (LTA) ini di harapan dapat menjadi

bahan acuan dalam sarana evaluasi serta sebagai sarana informasi bagi PMB

Wiwiet Wulandari mengenai asuhan kebidanan komprehensif guna untuk

meningkatkan kualitas bagi PMB Wiwiet Wulandari Palembang.

Page 21: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kehamilan

2.1.1 Pengertian Kehamilan

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari

spermatozoa atau ovum dan dilanjutkan dengan nidasi. Kehamilan normal

berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan. Kehamilan terbagi

menjadi 3 trimester, dimana trimester satu berlangsung dalam 12 minggu,

trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga

13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Walyani, 2015).

2.1.2 Perubahan Fisik Pada Ibu Hamil

Menurut (Handayani dan Sartika, 2021) Perubahan Fisiologis pada

masa kehamilan.

1. Perubahan Alat Reproduksi

a. Uterus

Rahim yang semula besarnya sejempol atau beratnya 30 gram akan

mengalami hipertrofi dan hyperplasia, sehingga menjadi seberat 1.000

gram saat akan kehamilan, otot rahim mengalami hyperplasia dan hipertrofi

menjadi lebih besar, lunak dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena

pertumbuhan janin.

Page 22: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

7

Pertumbuhan uterus pada trimester pertama terjadi sebagai respon

terhadap rangsangan hormon yaitu hormon estrogen dan progesterone.

Pembesaran uterus terjadi disebabkan karena :

1) Meningkatnya vaskularisasi dilatasi pembuluh

2) Hiperplasia serabut-serabut otot fibroelastik darah dan dan jaringan

3) Perkembangan dari deciduas Setelah bulan ketiga pembesaran uterus

karena pertumbuhan fetus.

Tabel 2.1

Tinggi Fundus berdasarkan umur kehamilan

No Usia Kehamilan TFU ( Tinggi Fundus Uteri )

1 12 Minggu 3 jari di atas simpisis

2 16 Minggu Pertengahan simfisi-pusat

3 20 Minggu 3 jari di bawah pusat

4 24 Minggu Setinggi pusat

5 28 Minggu 3 jari di atas pusat

6 32 Minggu Pertengahan pusat prosesus sifoideus

7 36 Minggu 3 jari di bawah prosesus xifoideus

8 40 Minggu Pertengahan pusat – prosesus xifoideus

(Sumber: Handayani dan Sartika, 2021)

Perubahan bentuk uterus pada trimester I seperti buah pir terbalik,

semester II berubah seperti bola, dan trimester III berbentuk oval dan naik

dari rongga pelvis ke rongga abdomen.

b. Vagina dan Vulva

Vagina dan vulva mengalami perubahan akibat estrogen. Adanya

hipervaskularisasi hormon mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih

merah, agak kebiru-biruan (livide). Tanda ini disebut tanda Chadwick

Page 23: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

8

c. Ovarium

Sejak kehamilan 16 minggu fungsi ovarium diambil alih oleh

placenta, terutama fungsi memproduksi progesterone dan estrogen. Selama

kehamilan ovarium tenang beristirahat. Tidak terjadi pembentukan dan

pematangan folikel baru, tidak terjadi ovulasi, tidak terjadi siklus

menstruasi.

d. Servik

Akibat peningkatan vaskular serta perubahan pada jaringan ikat

dibawah pengaruh estrogen, servik dalam kehamilan menjadi lunak.Terjadi

sekresi kelenjar dan lendir servik menjadi kental sehingga dapat berperan

sebagai pelindung yang menyumbat ostium uteri.

e. Payudara

Payudara akan membesar dan tegang akibat hormon somatomammo

tropin, estrogen dan progesterone, akan tetapi belum mengeluarkan air

susu. Papilla mamma akan membesar, lebih tegak dan tampak lebih hitam,

seperti seluruh areola mamma karena hiperpigmentasi.

Pada kehamilan 12 minggu ke atas keluar cairan berwarna putih

agak jernih disebut colustrum. Namun proses laktasi dihambat sampai

kelahiran karena adanya hormon estrogen dan progesterone selama hamil

yang cukup tinggi karena diproduksi oleh placenta.

Page 24: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

9

Perubahan payudara pada ibu hamil, yaitu:

1) Payudara menjadi lebih besar

2) Areola payudara makin hiperpigmentasi

3) Glandula Montgomery makin tampak 4) Puting susu makin menonjol

4) Pengeluaran ASI belum berlangsung karena prolaktin belum berfungsi

5) Setelah persalinan, hambatan prolaktin tidak ada sehingga produksi

ASI dapat berlangsung.

2. Perubahan pada Perkemihan

Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencingtertekan oleh

uterus yang mulai membesar, sehingga timbul sering kencing. Pada akhir

kehamilan, bila kepala janin mulai turun ke bawah, keluhan sering kencing

akan timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan kembali. Dalam

kehamilan ureter kanan dan kiri membesar karena pengaruh progesterone.

Tetapi ureter kanan lebih besar dari ureter kiri akibat berubahnya posisi

uterus ke kanan oleh kolon sigmoid.

Pada trimester II kandung kemih terdorong keluar dari rongga

pelvis ke abdomen sehingga saluran uretra memanjang, juga hyperemia

pada kandung kencing dan uretra sehingga mudah terjadi trauma dan

berdarah. Dalam keadaan normal ginjal mereabsorbsi hampir seluruh

glucosa dan zat nutrien lainnya sehingga kemungkinan ditemukan

glucosuria pada ibu hamil. Ibu hamil juga mengalami protein urine

disebabkan peningkatan kebutuhan asam amino meningkat kadar urin

Page 25: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

10

protein + tidak menunjukkan kondisi patologis.

3. Perubahan pada Pencernaan

a. Mulut, Selama hamil trimester I mengalami mual karen peningkatan

HCG. Trimester II nafsu makan mulai naik

b. Gusi, Mengalami hyperemia dan membengkak karena meningkatnya

kadar estrogen.

c. Gigi, Gigi pada wanita hamil memerlukan sekitar 1,2 gr kalsium dan

kurang lebih sama dengan jumlah fostor setiap hari selama kehamilan

dan meningkat 0,4 gr untuk setiap elemen.

d. Motilitas Gastrointestinal, Selama kehamilan motilitas gastrointestinal

mengalami penurunan akibat peningkatan hormon progesterone yang

dapat menurunkan produksi motilin yaitu suatu peptide yang dapat

menstimulasi pergerakan otot usus. Waktu transit makanan yang

melewati gastrointestinal lebih lama/ melambat dibanding pada wanita

tidak hamil. Hal tersebut menyebabkan peningkatan penyerapan air di

usus besar sehingga sering sembelit dan resiko haemmorroid

meningkat.Sedangkan peningkatan oestrogen menyebabkan

menurunnya sekresi HCL lambung.

e. Kandung Empedu, Fungsi kandung empedu mengalami perubahan

selama kehamilan karena hypotoni pada otot dinding kandung empedu.

Waktu pengosongan lebih lambat empedu mengalami penebalan akibat

meningkatnya kadar progesterone tidak terjadi perubahan morfologi

Page 26: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

11

pada hati selama kehamilan normal, namun fungsi hati mengalami

penurunan aktifitas serum alkhali fosfatase mengalami gangguan yang

mungkin disebabkan karena meningkatnya isoenzim alkalin fosfatase

placenta. Penurunan kadar albumin atau globulin terjadi selama

kehamilan merupakan suatu keadaan yang normal.

4. Perubahan pada Cardiovaskuler

Terjadi peningkatan kebutuhan darah untuk itu dan janin sehingga

terjadi peningkatan cardial output. Perubahanposisi jantung seperti

diafragma yang terdorong ke atas jantung mengalami elevasi ke atas dan

berputar ke bagian 6) Peru depan sebelah kiri. Perubahan auscultasi

berhubungan dengan perubahan ukuran, perubahan tempat, perubahan

volume dan perubahan cardial output.

Tekanan darah bervariasi, tergantung dari kondisi, tempat

pengukuran, kecemasan, dan posisi maternal.Selama kehamilan trimester II

terjadi penurunan sistolik dan diastolic sekitar 5-10 mm/hg karena vase

dilatasi perifer akibat peningkatan hormon selama kehamilan.Wanita hamil

mengalami kompresi pada vena illica dan vena cava inferior olch uterus

dapat menyebabkan meningkatkan tekanan vena dan menurunnya aliran

darah pada kaki.Perubahan ini menimbulkan oedem dan varises.

5. Perubahan pada Musculuskeletal

Lordosis Progresif merupakan gambaran yang karakteristik pada

kehamilan normal.Untuk mengkompensasi posisi anterior uterus yang

Page 27: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

12

membesar, lordosis menggeser pusat gravitasi ke belakang pada tungkai

bawah.Terdapat peningkatan mobilitas sendi sakroiliaca, sakrocoksigeal,

dan sendi pubis selama kehamilan, kemungkinan akibat perubahan

hormonal.Mobilitas tersebut mungkin menyebabkan perubahan postur ibu,

dan selanjutnya mengakibatkan rasa tidak nyaman dipunggung bagian

bawah, terutama pada akhir kehamilan.Selama trimester akhir kehamilan,

rasa pegal, mati rasa, dan lemah kadangkala dialami pada ekstremitis

atas.Hal ini kemungkinan merupakan akibat lordosis nyata yang disertai

dengan fleksi anterior leher dan merosotnya gelang bahu.

6. Perubahan pada Sistem Respirasi

Frekuensi pernafasan tidak berubah dan elevasi diafragma

menurunkan volume paru saat istirahat namun terdapat peningkatan tidal

volume" sebesar 40% serta terjadi kenaikan "minute ventilation " dari 7.25

liter menjadi 10.5 liter

Tekanan CO2 (PCO2) plasma fetus lebih besar dibanding plasma

maternal sehingga CO2 dengan mudah kedalam darah maternal. Selain hal

ini, akibat hiperventilasi pulmonal kadar CO2 dalam plasma maternal

menurun sekitar 8% dibandingkan pada masa sebelum kehamilan.

7. Perubahan pada Sistem Endokrin

a. Estrogen, selama hamil aktivitas estrogen yaitu sebagai berikut :

1. Memicu pertumbuhan dan pengendalian fungsi uterus

2. Bersama dengan progesterone memicu pertumbuhan payudara

Page 28: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

13

3. Merubah konsitusi komiawi jaringan ikat sehingga lebih lentur dan

menyebabkan servik elastic, kapsul persendian melunak, mobilitas

persendian meningkat.

4. Air Menurunkan

5. Sekresi natrium.

b. Kortisol

Pada awal kehamilan sumber utama adalah adreanal maternal

dan pada kehamilan lanjut sumber utamanya adalah plasenta. Produksi

harian 25mg/hari. Sebagian besar diantaranya berikatan dengan protein

sehingga tidak bersifat aktif. Kortisol secara simultan merangsang

peningkatan produksi insulin dan meningkatkan resistensi perifer ibu

pada insulin, misalnya jaringan tidak bisa menggunakan insulin, hal ini

mengakibatkan tubuh ibu hamil membutuhkan lebih pada pankreas

dapat memenuhi kebutuhan insulin pada ibu hamil yang secara terus

menerus tetap meningkat sampai aterm.Ada sebagian ibu hamil

mengalami peningkatan gula darah hal ini dapat disebabkan karena

banyak insulin, Sel- sel beta normal pulau Langerhansresistensi perifer

ibu hamil pada insulin.

c. Human Chorionic Gonadotropin (HCG)

Hormon HCG ini diproduksi selama kehamilan Pada hamil

muda hormon ini diproduksi oleh trofoblas dan selanjutnya dihasilkan

oleh plasenta. HCG dapat untuk mendeteksi kehamilan dengandarah

Page 29: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

14

ibu hamil pada 11 hari setelah pembuahan dan mendeteksi pada urine

ibu hamil pada 12-14 hari setelah kehamilan. Kandungan HCGpada ibu

hamil mengalami puncaknya pada 8-11 minggu umur kehamilan. Kadar

HCG tidak boleh dipakai untuk memastikan adanya kehamilan karena

kadarnya bervariasi, sehingga dengan adanya kadar HCG yang

meningkat bukan merupakan tanda pasti hamil tetapi merupakan tanda

kemungkinan hamil. Kadar HCG kurang dari 5mlU/ml dinyatakan

tidak hamil dan kadar HCG lebih 25 mlU/ml dinyatakan kemungkinan

hamil. Apabila kadar HCG rendah maka kemungkinan kesalahan

HPMT, akan mengalami keguguran atau kehamilan ektopik. Sedangkan

apabila kadar HCG lebih tinggi dari standart maka kemungkinan

kesalahan HPMT. hamil Mola Hydatidosa atau hamil kembar. HCG

akan kembali kadarnya seperti semula pada 4-6 keguguran, sehingga

apabila ibu hamil baru mengalam keguguran maka kadarnya masih bisa

seperti positif mg setelah hamil jadi hati-hati dalam menentukan

diagnosa, apabila ada ibu hamil yang mengalami keguguran untuk

menentukan diagnosa tidak cukup dengan pemeriksaan HCG tetapi

memerlukan pemeriksaan lain.

d. Human Placental Lactogen

Kadar HPL atau Chorionic somatotropin ini terus meningkat

seiring dengan pertumbuhan plasenta selama kehamilan. Hormon ini

mempunyai efek laktogenik dan antagonis insulin. HPL juga bersifat

Page 30: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

15

diabetogenik sehingga menyebabkan kebutuhan insulin padawanita

hamil meningkat

e. Relaxin

Dihasilkan oleh corpus luteum, dapat dideteksi selama

kehamilan, kadar tertinggi dicapai pada trimester pertama. Peran

fisiologis belum jelas, diduga berperan penting dalam maturasi servik.

f. Hormon Hipofisis.

Terjadi penekanan kadar FSH dan LH maternal selama

kehamilan, namun kadar prolaktin meningkat yang berfungsi untuk

menghasilkan kholostrum. Pada saat persalinan setelah plasenta lahir

maka kadar prolaktin menurun, penurunan ini berlangsung terus sampai

pada saat ibu menyusui. Pada saat ibu menyusui prolaktin dapat

dihasilkan dengan rangsangan pada puting pada saat bayi mengisap

puting susu ibu untuk memproduksi ASI.

2.1.3 Perubahan Psikologis Pada Kehamilan

Menurut Sulistyowati (2014). Perubahan psikologis pada ibu hamil

a. Perubahan Dan Adaptasi Psikologis Pada Kehamilan Trimester I

Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian. Seperti :

1. Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan

kehamilannya.

2. Kadang muncul penolakan, kekecewaan. Kecemasan, dan kesedihan.

Bahkan kadang ibu berharap aga dirinya tidak hamil saja.

Page 31: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

16

3. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil.

4. Setiap perubahan yang terjadi akan selalu mendapat perhatian dengan

seksama.

5. Hasrat untuk melakukan hubungan seksual berbeda- beda pada setiap

wanita, tetapi kebanyakan akan mengalami penurunan.

b. Perubahan dan Adaptasi Psikologis Pada Kehanilan Trimester II

Trimester kedua sering dikenal sebagai periode kesehatan yang baik,

yakni ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala

ketidaknyamanan yang dialami saat hamil seperti:

1. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon

yang tinggi.

2. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya.

3. Merasakan gerakananak.

4. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran.

5. Libido meningkat.

6. Menuntut perhatian dancinta.

7. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari

dirinya.

8. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran,

dan persiapan untuk menjadi peranbaru.

c. Perubahan dan Adaptasi Psikologis pada Kehamilan Trimester III

Trimester ketiga sering disebut periode penantian dengan penuh

Page 32: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

17

kewaspadaan. Seperti:

a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan

tidak menarik.

b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.

c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat

melahirkan, khawatir akan keselamatannya.

d. Khawatir bayi akan lahir dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang

mencerminkan perhatian dan kekhawatiran.

e. Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya.

f. Merasa kehilanganperhatian.

g. Perasaan sensitif.

h. Libido menurun.

2.1.4 Standar Asuhan Antenatal Care (ANC)

Menurut Kemenkes RI (2015) pelayanan antenatal sesuai standar

meliputi 10 T yaitu :

a) Pengukuran tinggi badan dan penimbangan berat badan

Pengukuran tinggi badan cukup satu kali.Bila tinggi badan <145 cm, maka

faktor risiko panggul sempit, kemungkinan sulit melahirkan secara

normal.Penimbangan berat badan setiap kali periksa, Sejak bulan ke-4

pertambahan BB paling sedikit 1 kg/bulan.

f. Pengukuran tekanan darah (tensi)

Page 33: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

18

Tekanan darah normal 120/80mmHg. Bila tekanan darah lebih besar atau

sama dengan 140/90mmHg, ada faktor risiko hipertensi (tekanan darah

tinggi) dalam kehamilan.

g. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)

Bila < 23,5cm dan kenaikan BB selama hamil tidak sesuai standard

menunjukkan ibu hamil menderita Kurang ENERGI Kronis (Ibu hamil

KEK) dan beresiko melahirkan Bayi berat lahir rendah (BBLR)

h. Pengukuran tinggi rahim

Pengukuran tinggi rahim berguna untuk melihat pertumbuhan janin

apakah sesuai dengan usia kehamilan.

i. Penentuan letak janin (presentasi janin) dan perhitungan denyut jantung

janin

Apabila trimester III usia kehamilan 36 minggu bagian bawah janin

bukan kepala atau kepala belum masuk panggul, kemungkinan ada

kelainan letak atau ada masalah lain. Bila denyut jantung dari 120

kali/menit atau lebih dari 160 kali/menit menunjukkan ada tanda gawat

janin, segera rujuk.

j. Penentuan status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)

Penentuan status aiamunisasi Tetanus Toksoid (TT) oleh petugas

untuk selanjutnya bilamana diperlukan mendapatkan suntikan tetanus

toksoid sesuai anjuran petugas kesehatan untuk mencegah tetanus pada

Ibu dan Bayi.

Page 34: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

19

k. Pemberian tablet tambah darah

Ibu hamil mengkonsumsi tablet tambah darah minimal 90 tablet

selama kehamilan.

l. Tes laboratorium

1) Tes golongan darah, untuk mempersiapkan donor bagi ibu hamil

bila diperlukan

2) Tes hemoglobin, untuk mengetahui apakah ibu kekurangan darah

(Anemia)

3) Tes pemeriksaan urine (Air kencing)

4) Tes pemeriksaan darah lainnya, sesuai indikasi seperti malaria,

HIV, Sifilis dan lain-lain.

m. Konseling atau penjelasan

Tenaga kesehatan member penejelasan mengenai perawatan

kehamilan, pencegahan kelaimnan bawaan, persalinandan inisiasi

menyusui dini (IMD), nifas, perawatan bayi baru lahir, ASI eksklusif,

keluarga berencana dan imunisasi pada bayi.Penjelasan ini diberikan

secara bertahap pada kunjungan ibu hamil.

n. Tata laksana

Tata laksana atau mendapatkan pengobatan, jika ibu mempinyai

masalah kesehatan pada saat hamil.

2.1.5 Standar Kunjungan ANC

Page 35: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

20

Menurut (Kementrian Kesehatan, 2020) pemeriksaan kehamilan

minimal 6 kali selama kehamilan:

a. 2 kali trimester pertama (kehamilan hingga 12 minggu)

b. 1 kali pada trimester kedua (kehamilan diatas 12 minngu sampai 24

minggu)

c. 3 kali trimester ketiga (kehamilan diatas 24 minggu sampai 40 minggu)

2.2 Persalinan

2.2.1 Pengertian Persalinan

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari

dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Walyani dan Purwoastuti, 2020)

Persalinan adalah ranngkaian proses terakhir dengan pengeluaran hasil

konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati, dan diakhiri

dengan plahiran plasenta ( Walyani dan Purwoastuti, 2020)

2.2.2 Tanda Tanda Persalinan

a) Adanya Kontraksi Rahim

Umum, tanda awal bahwa ibu hamil untuk melahirkan adalah

mengejannya rahim atau dikenal dengan istilah kontraksi. Kontraksi

tersebut berirama, teraturbdan involurer, umumnya kontraksi bertujuan

untuk menyiapkan mulut lahir untuk memperbesar dan meningkatkan

aliran darah di dalam plasenta. Setiap kontraksi uterus memiliki tiga fase

yaitu:

Page 36: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

21

1) Increment: Ketika intensitas terbntuk.

2) Acme: Puncak atau maximum.

3) Decement: Ketika otot relaksasi.

Kontraksi yang sesungguhnya akan muncul dan hilang secara teratur

dengan intensitas makin lama makin meningkat. Perut akan mengalami

kontraksi dan relaksasi, diakhir kehamilan proses kontraksi akan lebih

sering terjadi (Walyani dan Purwoastuti, 2020).

b) Keluarnya Lendir Bercampur Darah

Lendir disekresi sebagai hasil proliferasi kelenjar lender servik pada

awal kehamilan.Lendir mulanya menyumbat leher rahim, sumbatan yang

tebal pada mulut rahim terlepas, sehingga menyebabkan keluarnya lendir

berwarna kemerahan bercampur darah dan terdorong keluar oleh kontrasi

yang membuka mulut rahim yang menandakan bahwa mulut rahim

menjadi lunak dan membuka. Lendir inilah yang bermaksud sebagai

bloody slim. (Walyani dan Purwoastuti, 2020).

c) Keluarnya air-air (Ketuban)

Proses penting menjelang persalinan adalah pecahnya air ketuban.

Selama Sembilan bulan masa gestasi bayi aman melayang dalam cairan

amnion.Keluarnya air-air dan jumlahnya cukup banyak, berasal dari

ketuban yang pecah akibat kontraksi yang makin sering terjadi (Walyani

dan Purwoastuti, 2020).

d) Pembukaan Serviks

Page 37: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

22

Penipisan mendahului dilatasi servik, pertama-tama aktivitas uterus

dimulai untuk mencapai penipisan, setelah penipisan, setelah penipisan

kemudian aktivitas uterus menghasilkan dilatasi servik yang cepat

(Walyani dan Purwoastuti, 2020).

Membukanya leher rahim sebagai respon terhadap kontraksi yang

berkembang. Tanda ini tidak dirasakan oleh pasien tetapi dapat diketahui

dengan pemeriksaan dalam. Petugas akan melakukan pemeriksaan untuk

menentukan pematangan, penipisan, dan pembukaan leher rahim (Walyani

dan Purwoastuti, 2020).

Page 38: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

23

2.2.3 Partograf

Gambar 2.1

Lembar Depan Partograf

(Sumber Prawirohardjo, 2014)

a. Pengisian Lembar Belakang Partograf

Halaman belakang partograf merupakan bagian untuk mencatat hal-hal yang

terjadi selama proses persalinan dan kelahiran, serta tindakan-tindakan yang

dilakukan sejak persalinan kalaI hingga kala IV (termasuk bayi baru lahir) ( shofa,

2015).

Page 39: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

24

Gambar2.2

Lembar Belakang Partograf

(Sumber :Prawirohardjo, 2014)

2.2.4 Tahapan Persalinan

Pada proses persalinan menurut Walyani dan Purwoastuti, (2020) dibagi 4

kala yaitu:

1. Kala 1: Kala Pembukaan

Waktu untuk pemukaan serviks sampai menjadi pembukaan lengkap (10cm).

Dalam kala pembukaan dibagi menjadi 2 fase:

Page 40: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

25

d. Fase laten

Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan

serviks secara bertahap.

1) Pembukaan kurng dari 4 cm

2) Biasanya berlangsung kurang dari 8 jam

e. Fase aktif

1. Frekuensi dan lama kontrakdi uterus umumnya meningkat (kontraksi

adekuat/3 kali atau lebih dalam 10 menit dan berlangsung selama 40 detik

atau lebih)

2. Serviks membuka dari 4 ke 10, biasanya dengan kecepatan 1cm/lebih

perjam hingga pembukaan lengkap (10)

3. Terjadi penurunan bagian terbawah janin

4. Berlangsung selama 6 jam dan di bagi atas 3 fase, yaitu:

Berdasarkan kurva friedman:

1) Periode akselerasi, berlangsung selama 2 jam pembukaan menjadi 4cm

2) Periode dilatasi maksimal, berlangsung selama 2 jam pembukaan

berlangsung cepat dalam 4 menjadi 9cm

3) Periode diselerasi, berlangsung lambat dalam waktu 2 jam pembukaan 9cm

menjadi 10cm/lengkap

2. Kala II: Kala Pengeluaran Janin

Page 41: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

26

Waktu uterus dengan kekuatan his ditambah kekuatan mengejan mendorong

janin hingga keluar.

Pada kala II ini memiliki ciri khas:

a) His terkoordinir, kuat, cepat dan lebih lama kira-kira 2-3menit sekali

b) Kepala janin telah turun masuk ruang panggul dan secara reflektoris

menimbulkan rasa ingin mengejan

c) Tekanan pada rektum, ibu merasa ingin BAB

d) Anus membuka

Pada waktu his kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan

perineum meregang, dengan his dan mengeran yang terpimpin kepala akan

lahir dan diikuti seluruh badan janin.

Lama pada kala II ini pada primi dan multipara berbeda yaitu:

1) Primipara kala II berlangsung 1,5 jam-2 jam

2) Multipara kala II berlangsung 0,5 jam-1 jam

3. Kala III: Kala Uri

a. Fase pelepasan uri

Mekanisme pelepasan uri terdiri dari:

1) Schultze

Data ini sebanyak 80% yang lepas terlebih dahulu di tengah kemudian

terjadi reteroplasenterhematoma yang menolak uri mula-mula di tengah

kemudian seluruhnya, menurut cara ini perdarahan biasanya tidak ada

sebelum uri lahir dan banyak setelah uri lahir.

Page 42: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

27

2) Dunchan

a) Lepasnya uri mulai dari pinggrnya, jadi lahir terlebih dahulu dari

pinggir (20%)

b) Darah akan mengalir semua antara selaput ketuban

3) Serempak dari tengah dan pinggir plasenta

a. Fase pengeluaran uri

Perasat-perasat untuk mengetahui lepasnya uri yaitu:

1) Kustner

Meletakkan tangan dengan tekanan pada/di atas simfisis, tali pusat

diregangkan, bila plasenta masuk berarti belum lepas, bila tali pusat

diam dan maju (memanjang) berarti plasenta sudah terlepas

2) Klien

Sewaktu ada his kita dorong sedikit rahim, bila tali pusat kembali

berarti belum lepas, bila diam/turun berarti sudah lepas

3) Strastman

Tegangkan tali pusat dan ketuk pada fundus, bila tali pusat bergetar

berarti belum lepas, bila bila tidak bergetar berarti sudah terlepas.

4) Rahim menonjol di atas symfisis

5) Tali pusat bertambah panjang

6) Rahim bundar dank eras

Page 43: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

28

7) Keluar darah secara tiba-tiba

4. Kala IV (Tahap Pengawasan)

Tahap ini digunakan untuk melakukan pengawasan terhadap bahaya

perdarahan.Pengawasan ini dilakukan selama kurang lebih kurang lebih dua jam.

Dalam tahap ini ibu masih mengeluarkan darah dari vagina, tapi tidak banyak,

yang berasal dari pembuluh darah yang ada di dinding rahim tempat terlepasnya

plasenta, dan setelah beberapa hari anda akan mengeluarkan cairan sedikit darah

yang dusebut lokia yang berasal dari sisa-sisa jaringan. Pada bebeapa keadaan,

pengeluaran darah setelah proses kelahiran menjadi banyak. Ini disebabkan

beberapa faktor seperti lemahnya kontraksi atau tidak berkontraksinya otot-otot

rahim.Oleh karena itu perlu dilakukan pengawasan sehingga jika perdarahan

semakin hebat, dapat dilakukan tindakan seceatnya.

2.3 Nifas

2.3.1 Pengertian Nifas

Masa nifas atau masa puerperium adalah masa setelah persalinan selesai dan

berakhirsetelah kira-kira 6 minggu persalinan (Maryunani 2016).

Masa nifas atau puerperium adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir

ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas

berlangsung kira-kira 6 minggu (Rukiyah 2012).

2.3.2 Perubahan Fisiologi

Menurut Walyani dan Purwoastuti, (2016) Adapun perubahan fisiologi

Page 44: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

29

pada masa nifas yaitu:

a. Perubahan Sistem Uterus

Secara berangsur-angsur menjadi kecil (involusio) sehingga

akhirnya kembali seperti sebelum hamil.

1) Lokea adalah cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina

dalam masa nifas. Macam-macam lokeayaitu:

a) Lokea rubra: hari ke 1-2, terdiri dari darah segar bercampur sisa-sisa

ketuban, lanugo danmekonium.

b) Lokea sanguilenta: hari ke 3-7, terdiri dari darah bercampur lendir yang

berwarnakecoklatan.

c) Lokea serosa: hari 7-14, berwarna kekuningan,dan

d) Lokea alba: hari ke 14 setelah masa nifas, hanya merupakan cairan

putih.

2) Serviks mengalami involusi bersamaan dengan uterus. Setelah

persalinan, ostium eksterna dapat dimasuki oleh 2 hingga 3 jari tangan,

setelah 6 minggu persalinan serviksmenutup.

3) Vulva dan Vagina mengalami penekanan serta peregangan yang sangat

besar selama proses melahirkan bayi, setelah 3 minggu vulva dan vagina

kembali kepada keadaan semula.

4) Perineum menjadi kendur karena sebelumnya teregang oleh tekanan

kepala bayi yang bergerak maju, pada hari ke 5 perineum sebagian besar

sudah mendapatkan tonusnya kembali walaupun tetap lebih kendur.

Page 45: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

30

Tabel 2.2

Proses Involusi Uterus

Involusi Tinggi Fundus Uteri Berat Uterus

Bayi lahir Setinggi Pusat 1000 gram

Akhir kala III Dua jari bawah pusat 750 gram

Satu minggu Pertengahan pusat-simpisis 500 gram

Dua minggu Tak teraba diatas simpisis 350 gram

Enam minggu Bertambah kecil 50 gram

Delapan minggu Sebesar normal 30 gram

( Walyani dan Purwoastuti, 2016).

b. Perubahan tanda-tanda vital yaitu:

1) Suhu, badan wanita inpartu tidak lebih dari 37.2ºC pasca melahirkan,

apabila kenaikan suhu di atas 38ºC waspada terhadap infeksi

postpartum.

2) Nadi, dalam keadaan normal selama masa nifas kecuali karena

pengaruh partus lama, persalinan sulit, dan kehilangan darah yang

berlebihan. Setiap denyut nadi di atas 100x/m selama masa nifas

adalah abnormal.

3) Tekanan darah, pasca melahirkan pada kasus normal biasanya tidak

berubah, tetapi jika berubah biasanya diakibatkan oleh pendarahan.

4) Frekuensi pernapasan, pada ibu post partum umumnya lambat sekitar

16-24x/m karena ibu dalam keadaanpemulihan.

Page 46: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

31

c. Perubahan sistemkardiovaskuler

setelah melahirkan curah jantung meningkat karena terhentinya aliran

darah ke plasenta yang mengakibatkan beban jantung meningkat yang

dapat diatasi dengan haemokonsentrasi sampai volume darah kembali

normal, dan pembuluh darah kembali ke ukuran semula.

d. Perubahan sistemperkemihan

Buang air kecil sering sulit selama 24 jam pertama. Kemungkinan

terdapat spasinen sfingter dan edema leher buli-buli sesudah bagian ini

mengalami kompresi antara kepala janin dan tulang pubis selama

persalinan. Urin dalam jumlah besar akan didapatkan dalam waktu 12-36

jam setelah melahirkan, dan akan kembali normal dalam tempo 6 minggu.

e. Perubahan gastrointestinal

Perubahan ini sering memerlukan waktu 3-4 harian sebelum faal

usus kembali normal. Meskipun kadar progesteron menurun setelah

melahirkan, namun asupan makanan juga mengalami penurunan selama

satu atau dua hari.

f. Sistem endokrin

Sistem endokrin yaitu kadar estrogen menurun 10% dalam waktu

sekitar 3 jam postpartum. Progesteron turun pada hari ketiga postpartum.

Kadar prolaktin dalam darah berangsur hilang.

g. Sistem muskuloskeletal

Sistem muskuloskeletal yaitu ambulasi pada umumnya dimulai 4-

Page 47: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

32

8 jam postpartum. Ambulasi dini sangat membantu mencegah komplikasi

dan mempercepat proses involusio.

h. Perubahan integumen

Yaitu perubahan penurunan melanin umumnya selama persalinan

menyebabkan berkurangnya hyperpigmentasi kulit. perubahan pembuluh

darah yang tampak pada kulit karena kehamilan dan akan menghilang

pada saat estrogen menurun.

i. Perubahan berat badan

Perubahan berat badan terjadi akibat kelahiran atau keluarnya bayi,

plasenta, dan keluarnya cairan amnion. Pada minggu ke 7-8 kebanyakan

ibu telah kembali ke berat badan semula, dan sebagian ada yang

membutuhkan wkatu lebih lama (Maryunani, 2016).

2.3.3 Perubahan Psikologis

Fase-fase yang akan di alami oleh ibu pada masa nifas yaitu:

a. Taking in Period (Masaketergantungan)

Terjadi pada 1-2 hari setelah persalinan, ibu masih pasif dan sangat bergantung

pada orang lain, fokus perhatian terhadap tubuhnya, ibu lebih mengingat pengalaman

melahirkan dan persalinan yang dialami, serta kebutuhan tidur dan nafsu makan

meningkat (Walyani dan Purwoastuti, 2016).

b. Taking hold period

Berlangsung 3-10 hari postpartum, ibu merasa sangat khawatir akan

ketidakmampuan merawat bayi, muncul perasaan sedih (baby blues), tetapi ibu

Page 48: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

33

memperhatikan kemampuan menjadi orang tua dan meningkatkan tanggung jawab

akan bayinya, ibu berusaha untuk menguasai keterampilan merawat bayi seperti

menggendong, menyusui, memandikan dan mengganti popok (Susanto, 2019).

b. Leting goperiod

Dialami setelah tiba ibu dan bayi tiba di rumah. Ibu mulai secara penuh

menerima tanggung jawab sebagai “seorang ibu” dan menyadari atau merasa

kebutuhan bayi sangat bergantung pada dirinya (Rubin, 2017).

2.3.4 Standar Kunjungan

Menurut Saifuddin dan Rukiyah, 2012, selama masa nifas paling sedikit 4 kali

bidan melakukan kunjungan untuk menilai keadaan ibu dan bayi, untuk mencegah,

mendeteksi, menangani masalah-masalah yang terjadi.

Menurut (Ambarwati, 2010). Kunjungan nifas dilakukan paling sedikit 4 kali.

Hal ini dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir serta untuk menulai

status ibu dan bayi baru lahir serta untuk mencegah terjadinya masalah.

1. Kunjungan pertama dilakukan 6-8 jam setelah persalinan

Tujuannya:

a. Mencegah perdarahan waktu nifas karena atonia uteri

b. Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, rujuk bila

perdarahan berlanjut

c. Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bila

terjadi perdarahan banyak

d. Pemberian ASI awal

Page 49: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

34

e. Melakukan hubungan antara ibu dan bayi

f. Menjaga bayi agar tetap sehat dengan cara mencegah terjadinya

hipotermia

Jika petugas kesehatan menoong persalinan petugas harus tinggal dan

mengawasi sampai 2 jam pertama.

2. Kunjungan kedua 6 hari setelah persalinan

Tujuannya:

a. Memastikan involusi uteri berjalan normal, uterus berkontraksi, fundus

uteri di bawah umbilicus, tidak ada perdarahan dan tidak berbau.

b. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal

c. Memastikan ibu mendapat cukup makanan, cairan dan istirahat.

d. Memastikan ibu menyusui bayinya dengan baik dan tidak menunjukkan

tanda-tanda penyakit.

e. Mmberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat,

menjaga bayi supaya tetap hangant dan merawat bayi sehari-hari.

3. Kunjungan ke tiga 2-3 minggu setelah persalinan

a. Memastikan involusi uteri berjalan normal, uterus berkontraksi, fundus

uteri dibawah umbilicus, tidak ada perdarahan dan tidak berbau.

b. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal.

c. Memastiakn ibu mendapat cukup makanan, cairan dan istirahat.

d. Memastikan ibu menyusui bayinya dengan baik dan tidak menunjukkan

tanda-tanda penyakit

Page 50: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

35

e. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi supaya tetap

shangat dan merawat bayi.

4. Kunjungan ke empat 4-6 minggu setelah persalinan

a. Menanyakan pada ibu tentang penyakit-penyakit yang ibu dan bayi alami

b. Memberikan konseling KB secara dini

c. Tali pusat harus tetap kering, ibu perlu dibertahu bahaya membubuhkan

sesuatu pada tali pusat bayi, misal minyak atau bahan lain. Jika ada

kemerahan pada pusat, perdarahan tercium bau busuk, bayi segera di

rujuk.

d. Perhatikan kondisi umum bayi, apakah ada ikterus atau tidak, ikterus pada

hari ketiga post partum adalah fisiologis yang tidak perlu prngobatan.

Namun bila ikterus terjadi pada hari ketiga atau kapan saja dan bayi malas

untuk menetek serta tampak mengantuk maka segera rujuk bayi ke RS.

e. Bicarakan pemberian ASI dengan ibu dan perhatikan apakah bayi menetek

dengan baik

f. Nasehati ibu untuk hanya memberikan ASI kepada bayi selama minimal

4-6 bulan dan bahaya pemberian makanan tambahan selain ASI sebelum

usia 4-6 bulan

g. Catat semua dengan cepat hal-hal yang diperlukan.

h. Jika ada yang tidak normal segeralah merujuk ibu dan atau bayi ke

puskesmas atau RS.

Page 51: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

36

2.4 Bayi Baru Lahir

2.4.1 Pengertian Bayi Baru Lahir

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang kepala

melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37 minggu sampai

dengan 42 minggu, dengan berat badan 2500- 4000 gram ,nilai Apgar >7 dan tanpa

cacat bawaan ( Rukiah, 2019).

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan lebih

dari satu dengan 37minggu dengan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000

gram (Armini, 2017)

2.4.2 Pengertian Neonatus

Neonatus adalah organisme pada periode adaptasi kehidupan intrauterine

kehidupan ekstreuterin. pertumbuhan dan perkembangan normal masa neonatal

adalah 28 hari (Walyani, 2015). Neonatus ialah bayi yang baru lahir mengalami

proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterin

kekehidupan ekstrauterin (Rukiah, 2013).

2.4.3 Fisiologi Neonatus

Menurut Damayanti (2014), fisiologi neonatus meliputi :

1. Sistem Pernafasan

Hingga saat lahir tiba, janin bergantung pada pertukaran gas daerah maternal

melalui paru maternal dan placenta. Setelah pelepasan placenta yang tiba-tiba

setelah pelahiran, adaptasi yang sangat cepat teijadi untuk memastikan

kelangsungan hidup. Sebelum lahir janin melakukan pemapasan dan

Page 52: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

37

menyebabkan paru matang, menghasilkan surfaktan, dan mempunyai alveolus

yang memadaiuntuk pertukaran gas. Sebelum lahir paru janin penuh dengan

cairan yang diekskresikan oleh paru itu sendiri. Selama kelahiran, cairan ini

meninggalkan paru baik karena dipompa menuju jalan napas dan keluar dari

mulut dan hidung, atau karena bergerak melintasi dinding alveolar menuju

pembuluh limfe paru dan menuju duktus toraksis.

2. Sistem Kardiovaskular

Sebelum lahir, janin hanya bergantung pada placenta untuk semua pertukaran

gas dan ekskresi sisa metabolik. Dengan pelepasan placenta pada saat lahir,

sistem sirkulasi bayi harus melakukan penyesuaian mayor guna mengalihkan

darah yang tidak mengandung oksigen menuju paru untuk direoksigenasi. Hal ini

melibatkan beberapa mekanisme,yang dipengaruhi oleh penjepitan tali pusat dan

juga oleh penurunan resistensi bantalan vaskular paru. Selama kehidupan janin

hanya sekitar 10% curah jantung dialirkan menuju paru melalui arteri pulmonalis.

Dengan ekspansi paru dan penumnan resistensi vaskular paru, hampir semua

curah jantung dikirim menuju paru. Darah yang berisi oksigen menuju kejantung

dari paru meningkatkan tekanan di dalam atrium kiri. Pada saat yang hampir

bersamaan, tekanan di atrium kanan berkurang karena darah berhenti mengalir

melewati tali pusat. Akibatnya, teijadi penutupan fungsional foramen ovale.

Selama beberapa hari pertama kehidupan, penutupan ini bersifat reversibel,

pembukaan dapat kembali teijadi bila resistensi vaskular paru tinggi, misalnya

saat menangis, yang menyebabkan serangan sianotik sementara pada bayi.

Page 53: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

38

3. Suhu

Bayi memasuki suasana yang jauh lebih dingin pada saat pelahiran, dengan

suhu kamar bersalin 21°C yang sangat berbeda dengan suhu dalam kandungan,

yaitu 37,7°C. Ini menyebabkan pendinginan cepat pada bayi saat cairan amnion

menguap dari kulit. Setiap mili liter penguapan tersebut memindahkan 560 kalori

panas. Perbandingan amara area permukaan dan masa tubuh bayi yang luas

menyebabkan kehilangan panas, khususnya dari kepala, yang menyusun 25%

masa tubuh. Lapisan lemak subkutan tipis dan memberikan insulasi tubuh yang

buruk, yang berakibat cepatnya perpindahan panas inti ke kulit, kemudian

lingkungan, dan juga mempengaruhi pendinginan darah. Selain kehilangan panas

melalui penguapan, kehilangan panas melalui konduksi saat bayi terpajan dengan

permukaan dingin, dan melalui konveksi yang disebabkan oleh aliran udara

dingin pada permukaan tubuh.

4. Sistem Perkemihan

Ginjal bayi belum matur sehingga menyebabkan laju filtrasi glomerulus

rendah dan kemampuan reabsorbsi tubular terbatas. Urin pertama keluar dalam

24 jam pertama dan dengan frekuensi yang semakin sering sesuai intake (Sinta ,

2019).

5. Sistem Pencernaan

Secara struktur sudah lengkap tapi belum sempurna, mukosa mulut lembab

dan pink. Lapisan keratin berwarna pink, kapasitas lambung sekitar

15-30 ml, feses pertama berwarna hijau kehitaman (Sinta , 2019).

Page 54: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

39

2.4.4 Kebutuhan Dasar Neonatus

Menurut (Armini, 2017) , Kebutuhan Dasar Neonatus antara lain

1. Stimulasi

Asah merupakan stimulasi mental yang akan menjdi cikal bakal proses

pendidikan dimana bertujuan untuk mengembangkan mental, kecerdasan,

keterampilan, kemandirian, kreativitas,agama,moral prodktivitas ,dan lain-lain.

a. Neonatus

Stimulasi pada masa neonatus dilakukan dengan cara mengusahakan

rasa nyaman, aman dan menyenangkan,memeluk,menggendong, menatap

mata bayi, mengajak tersenyum, bericara, membunyikan berbagai suara atau

musik bergantian, menggantung dan menggerakkan benda berwarna

mencolok (lingkaran atau kotak- kotak hitam putih), benda-benda berbunyi,

serta dirangsang untuk meraih dan memegang mainan.

1) Ketika bayi rewel,cara penyebabnya dan peluk ia dengan penuh kasih

sayang

2) Gantung benda-benda yang berbunyi dan berwarna cerah diatas tempat

tidur bayi agar bayi dapat melihat benda tersebut bergerak-gerak dan

berusaha menendang /meraih benda tersebut

3) Latih bayi mengangkat kepala dengan cara meletakkannya pada posisi

telungkup

4) Ajak bayi tersenyum, terutama ketika ia tersenyum kepada anda

b. Bayi

Page 55: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

40

Stimulasi pada bayi merupakan kelanjutan dari stimulasi pada neonatus.

Beberapa stimulasi yang dapat dilakukan untuk bayi adalah:

1) Bantu bayi duduk sendiri, mulai dengan mendudukan bayi di kursi yang

mempunyai sandaran

2) Latih kedua tangan bayi masing-masing memegang benda dalam waktu

yang bersamaan

3) Latih bayi menirukan kata-kata dengan cara menirukan suara bayi dan

buat agar bayi menirukan kembali

4) latih bayi bermain “ci luk ba” atau permainan ,seperti melambaikan

tangan sambil menyuebut “... da... da“ “...da...da”.

c. Balita

1) Tahap 1-2 tahun

Latih anak naik turun tangga, Bermain dengan anak, menunjukkan cara

merangkap bola besar dan melemparkannya kembali pada anak, Latih

anak menyebut nama bagian tubuh dengan menunjuk bagian tubuh anak,

menyebutkan namanya,dan minta ia menyebutkan kembali, Beri

kesempatan kepada anak untuk melepaskan pakaiannya sendiri dan Latih

keseimbangan tubuh anak dengan cara berdiri pada satu kaki secara

bergantian

2) Tahap 2-3 tahun

Latih anak melompat dengan satu kaki, Latih anak menyusun dan

menumpukkan balok dan Latih anak mengenal bentuk dan warna serta

Page 56: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

41

latih anak dalam hal kebersihan diri,seperti mencuci tangan dan kaki serta

mengeringkannya sendiri

3) Tahap 3-4 tahun

Beri kesempatan agar anak dapat melakukan hal yang kira-kira mampu

dia kerjakan, misalnya melompat dengan satu kaki, Latih anak cara

memotong,menggunting gambar-gambar,mulai dengan gambar besar,

Latih abak mengancingkan baju, Latih anak dlam sopan santun, misalnya

berterima kasih,menerima tangan,dan sebagainya

d. Anak Prasekolah

1) Melatih anak melengkapi gambar,misalnya menggambar baju pada

gambar orang atau menggambar pohon ,bungan pada gambar rumah,

dan sebgainya

2) Jawab pertanyaan anak dengan benar, jangan membohongi atau

menunda jawababnya

2. Deteksi dini

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang terjadi

pada tiap makhluk. Pada manusia terutama anak-anak, proses tumbuh

kembang ini terjadi dengan sangat cepat,terutama pada periode tertentu.

a. Neonatus

Deteksi dini pada neonatus dengan melihat tanda-tanda atau gejala –

gejala sebagai berikut:

1) Tidak mau minum/menyusu atau memuntahkan semua

Page 57: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

42

2) Riwayat kejang

3) Bergerak hanya jika dirangsang/letargis

4) Suhu tubuh <=35,5 0C dan >=37,5

0C

b. Bayi

Kegiatan deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang yang mencakup

pemeriksaaan kesehatan, pemantauan berat badan sekaligus deteksi dan

intervensi dini tumbuh kembang ditingkat pelayanan dasar akan

memerlukan waktu lebih lama dibandingkan pemeriksaan kesehatan dan

pemantauan berat badan biasa.

c. Balita

Ada tiga jenis deteksi dini tumbuh kembang yang dapat dikerjakan oleh

tenaga kesehatan ditingkat puskesmas dan jaringannya ,berupa:

1) Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan, yaitu untuk mengetahui /

menemukan status gizi kurang/buruk dan mikro/makrosefali.

2) Deteksi dini penyimpangan perkembangan,yaitu untuk mengetahui

gangguan perkembangan bayi dan balita (keterlambatan), gangguan

daya lihat, dan gangguan daya dengar

3) Deteksi dini penyimpangan mental emosional, yaitu untuk

mengetahui adanya masalah mental emosional,autisme dan gangguan

pemusatan dan hiperaktivitas.

Tahapan-tahap penilaian perkembangan anak

1) Anamnesis

Page 58: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

43

2) Skrining gangguan perkembangan anak

3) Evaluasi lingkungan anak

4) Evaluasi penglihatan dan pendengaran anak

5) Evaluasi bicara dan bahasa anak

6) Pemeriksaan fisik

7) Pemeriksaan neurologi

d. Anak Prasekolah

Melakukan penimbangan dengan menggunakan penimbangan injak.

Anak prasekolah yang ditemukan abnormalitas pada daya

pendengarannya akan dilakukan tes daya dengar (TDD) dengan tujuan

untuk menemukan gangguan pendengaran sejak dini ,agar dapat segera

ditindaklanjuti untuk meningkatkan kemampuan daya dengar dan bicara

anak.

3. Asih

a. Ikatan Kasih sayang

1) Neonatus

Cara untuk melakukan bounding attachment pada neonatus: Pemberisn

ASI ekslusif, Rawat gabung, Kontak mata (eye to eye contact), Suara

(voice), Aroma /odor (bau badan)/ Gaya bahasa (entrainment), Bioritme

(biorhytmicity), inisiasi dini

2) Bayi

Tahap- tahap bonding attachment adalah sebagai berikut: Perkenalan

Page 59: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

44

(acquaintance) dengan melakukan kontak mata, memebrikan sentuhan,

mengajak berbicara,dan mengeksporasi segera setelah mengenal bayinya,

Keterikatan (bonding) Elemen-elemen bonding attachment dapat

dijelaskan sebagai berikut: Sentuhan, Kontak mata, Suara, Aroma,

Hiburan, Kontak dini

3) Balita

Untuk dapat menjalin ikatan emosi yang erat dengan anak kita, berikut ini

ada beberapa hal yang dapat djadikan pedoman bagi orang tua atauorang

yang dekat dengan anak dalam melakukan interaksi dengan balita:

Berikan rangsangan positif kepada balita, Tanggap terhadap kebutuhan

balita, Terima anak apa adanya dengan tukus iklas. Peran bidan dalam

halnini adalah: Membantu menciptakan terjadinya ikatan antara ibu dan

bayi dalam jam pertama pasca kelahiran, Bidan mendorong ibu untuk

selalu mengajak janin berkomunikasi

4) Anak Prasekolah

Ikatan emosi dan kasih sayang yang erat antara ibu /orang tua sangatlah

penting, karena berguna untuk menentukan perilaku anak dikemudian

hari, merangsang perkembangan otak anak, serta merangsang perhatian

anak terhadap dunia luar. Oleh karena itu,kebutuhan asih ini meliputi:

Kasih sayng orang tua, Rasa aman, Harga diri, Dukungan/dorongan,

Mandiri, Rasa memiliki. Cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan

ikatan kasih sayang: berikan rasangan positif, tanggap terhadap kebutuhan

Page 60: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

45

anak, ajak anak bermain yang dapat membuatnya gembira atau tertawa

dan sengaja meluangkan waktu bersama anak untuk dapat memberikan

pengasuh yang baik .

2.4.5 Standar Kunjungan Neonates

Menurut Sitti dkk, 2015 kunjungan BBL adalah kunjungan neonatus

pelayanan kesehatan kepada neonatus sedikitnya 3 kali yaitu kunjungan neonatal 1

(KN 1) pada 6 jam sampai dengan 48 jam setelah lahir , kunjungan neonatal II (KN2)

pada hari ke-3 sampai dengan 7 hari dan kunjungan neonatal III ( KN3) pada hari ke

8 sampai dengan 28 hari. Menurut (Rukiah dkk, 2013), asuhan kunjungan BBL pada

tabel dibawah ini:

Tabel 2.3

Standar Kunjungan Bayi Baru Lahir

Kunjungan Waktu Penatalaksanaan

Kunjungan I 6-8 setelah bayi

Lahir

1. Mempertahankan suhu tubuh bayi

2. Melakukan pemeriksaan fisik bayi

3. MemberikanimunisasiHB0

Kunjungan II Harike3 setelah

bayi lahir

1. Menjaga tali pusat dalam keadaan

kering

2. Memberikan konseling terhadap ibu

untuk memberiksan asi ekslusif ,dan

berikan Asiseseringmungkin

Kunjungan II Minggu ke2 setelah

bayi lahir

1. Melakukan pemeriksaan fisik

2. Memberitahu ibu tentangtanda-tanda

bahayabayibaru lahir

(Sumber: Rukiah, 2013)

2.5 KB

Page 61: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

46

2.5.1 Pengertian KB

Keluarga berencana adalah usaha untuk mengatur banyaknya jumlah

kelahiran sehingga ibu maupun bayinya dan ayah serta keluarga yang bersangkutan

tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari kelahiran tersebut.

Keluarga berencana merupakan program pemerintah yang bertujuan

menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk. Keluarga sebagai unit

terkecil kehidupan bangsa diharapkan menerima Norma Keluarga Kecil Bahagia

Sejahtera (NKKBS) yang berorientasi pada pertumbuhan yang seimbang. (Irianto,

2014)

2.5.2 Tujuan KB

Tujuan umum Keluarga berencana adalah membentuk keluarga kecil sesuai

dengan kekuatan social ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran

anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi

kebutuhan hidupnya (Mega, 2017).

2.5.3 Maanfaat KB

Manfaat umum keluarga berencana adalah membuat penurunan angka

kematian ibu dan anak, penanggulangan masalah kesehatan reproduksi, peningkatan

kesejahteraan keluarga,peningkatan derajat kesehatan (BKKBN, 2015).

Page 62: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

47

2.5.4 Alat kontrasepsi yang sesuai kondisi pasien

2.5.4.1 KB Suntik 3Bulan

a. Pengertian

Suntik KB 3 bulan adalah metode kontrasepsi hormonal yang mengandung

hormon progestin, namun tidak mengandung estrogen. Kontrasepsi ini bekerja

dengan mencegah pengeluaran sel telur sehingga tidak akan terjadi pembuahan sel

telur oleh sperma. Satu suntikan diberikan setiap 3 bulan dan suntikan tersebut sangat

efektif apabila diberikan secara tepat waktu (Marmi 2016).

b. Cara Kerja KB Suntik 3Bulan

Cara kerja Kontrasepsi KB suntik 3 bulan Yohana (2011). Sebagai berikut:

a. Mengentalkan lendir pada jalan lahir, sehingga sperma tidak bisa menembus

ke rahim.

b. Mengganggu pergerakan saluran tuba/saluran sel telur, sehingga sel telur

tidak bisa mencapairahim.

c. Mencegah pematangan sel telur, dan membuat kondisi rahim tidak cocok

untuk pertumbuhan sel telur efektifitasnya mencapai 99.9%

c. Efektivitas KB Suntik 3 Bulan

Kb suntik 3 bulan memiliki efektivitas yang tinggi dengan 0,3 kehamilan per 100

perempuan dalam satu tahun pemakaian (BKKBN, 2003). Kegagalan yang terjadi

pada umumnya disebabkan oleh ketidak patuhan akseptor untuk datang pada jadwal

yang telah ditetapkan atau teknik penyuntikan yang salah, injeksi harus benar-benar

intragluteal (Baziad,2008).

Page 63: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

48

1. Keuntungan KB Suntik 3Bulan

a) Sangat efektif

b) Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri

c) Penyuntikan dilakukan setiap 3 bulan

d) Tidak mempengaruhi produksi ASI

e) Biaya lebihmurah

2. Kerugian KB Suntik 3Bulan

a) Haid tidak teratur setiapbulan

b) Haid akanberkepanjangan

c) Tidak melindungi dari IMS (Infeksi MenularSeksual)

3. Efek Samping KB Suntik 3Bulan

a) Gangguan Haid

b) Berat badan bertambah

c) Sakit kepala.

2.5.5 Tahapan Konseling SATU TUJU

Menurut Jitowiyono (2019) SATU TUJU adalah kata kunci atau pedoman yang

dilakukan saat melakukan konseling konseling terhadap klien yang akan melakukan

program KB.

Kata kunci atau pedoman SATU TUJU adalah sebagai berikut :

SA: Sapa dan Salam

Sapa dan salam klien secara terbuka dan sopan. Tenaga kesehatan harus

memberikan perhatian sepenuhnya kepada merekan dan menjelaskan di tempat yang

Page 64: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

49

nyaman dengan privasi yang terjamin. Klien diyakinkan untuk membangun rasa

percaya diri. Tenaga kesehatan juga perlu bertanya kepada klien apa yang perlu

dibantu dan menjelaskan pelayanan apa yang dapat diperolehnya.

T: Tanya

Tanyakan kepada klien informasi tentang dirinya. Klien diarahkan untuk

berbicara tentang pengalaman keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, tujuan,

kepentingan, harapan, serta keadaan kesehatan dan kehidupan keluarganya. Tenaga

kesehatan juga perlu bertanya kepada klien jenis kontrasepsi apa yang diinginkan.

Menciptakan situasi tertentu agar klien yakin bahwa tenaga kesehatan sudah

memahami pertanyaan klien dan gerak isyarat. Tenaga kesehatan juga harus

memahami posisi klien sehingga bisa memahami pengetahuan, kebutuhan, dan

keinginan klien.

U: Uraikan

Uraikan kepada klien tentang pilihan dan jelaskan juga tentang pilihan

reproduksi yang paling mungkin, termasuk pilihan jenis-jenis kontrasepsi. Bantu

klien memilih jenis kontrasepsi yang paling dinginkan, serta jelaskan pula jenis-jenis

kontrasepsi lain yang ada. Jelaskan juga tentang risiko penularan HIV/AIDS dan

pilihan metode ganda.

TU: Bantu

Bantulah klien memutuskan apa yang paling sesuai dengan keadaan dan

kebutuhannya. Arahkan klien untuk menunjukkan keinginan sehingga bisa

mengajukan pertanyaan. Tanggapilah pertanyaan tersebut secara terbuka. Tenaga

Page 65: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

50

kesehatan atau petugas membantu klien mempertimbangkan kriteria dan keinginan

klien tentang setiap jenis kontrasepsi. Tanyakan juga apakah pasangan dari klien

tersebut akan mendukung pilihannya. Jika memungkinkan, lakukan diskusi tentang

pilihan tersebut pada pasangannya. Setelah itu, yakinkan klien bahwa ia telah mebuat

suatu keputusan yang tepat.

J: Jelaskan

Jelaskan secara lengkap langkah atau proses menggunakan kontarsepsi

pilihannya. Langkah ini dilakukan setelah klien memilih jenis kontrasepsinya,

danakan lebih baik lagi jika klien diperlihatkan obat atau alat kontrasepsinya.

Jelaskan cara atau prosedur penggunaan alat atau obat kontrasepsi tersebut. Agar

klien lebih jelas lagi, tenaga kesehatan perlu memancing klien untuk bertanya dan

petugas juga harus menjawab secara jelas dan terbuka. Berikan pemahaman manfaat

ganda metode kontrasepsi jenis kondom yang tidak hanya mencegah kehamilan tetapi

juga dapat mencegah infeksi menular seksual (IMS). Pastikan pengetahuan klien

mengenai penggunaan kontrasepsi pilihannya dan berikan pujian kepda klien jika

klien dapat menjawab dengan benar.

U: Kunjungan Ulang

Kunjungan ulang sangat perlu untuk dilakukan. Bicarakan dan buatlah

perjanjian, kapan klien akan kembali untuk melakukan pemeriksaan atau permintaan

kontrasepsi jika dibutuhkan. Petugas juga perlu mengingatkan klien untuk kembli

apabila terjadi suatu masalah.

Page 66: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

51

2.6 Manajemen Kebidanan

2.6.1 Pengertian Manajemen Kebidanan

Menurut Nurwiandani, (2018) manajemen kebidanan adalah

pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam menerakan metode pemecahan

masalah asuhan.Pendekatan ini dilakukan secara sistematis mulai dari

pengkajian, analisis data, diagnosis kebidanan, perencanaan, dan evaluasi.

2.6.2 Proses Kebidanan Varney

Sesuai dengan prinsip Nurwiandani, (2018) bahwa langkah-langkah

dalam proses manajemen kebidanan secara periodis dapat diperbarui, ia

ksemudian mengemukakan tujuh langkah mannajemen kebidanan. Tujuh

langkah itu adalah investigasi, identifikasi, antisipasi masalah/diagnosis lain,

evaluasi kebutuhan, perencanaan asuhan, penatalaksanaan dan evaluasi.

2.6.3 Investigasi/Pengumpulan Data

Investigasi adalah langkah pertama dalam manajemen kebidanan.Pada

langkah ini, bidan dituntut untuk mengumpulkan semua data yang dibutuhkan

dari sebagai sumber untuk evaluasi yang komplet kepada ibu dan bayi. Dalam

investigasi ini, bidan akan mendapatkan dua jenis data, yaitu data subjektif

dan data objektif.

2.6.4 Identifikasi

Langkah kedua dalam proses manajem kebidanan Nurwiandani,

(2018) adalah identifikasi akurat untuk masalah /diagnosis dan kebutuhan

pelayanan kesehatan kepada pasien. Identifikasi ini berdasarkan interpretasi

Page 67: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

52

yang tepat dari data yang sudah diinvestigasi.Dengan demikian, output dari

identifikasi adalah masalah atau diagnosis yang spesifik untu pasien.

2.6.5 Antisipasi Masalah/ Diagnosis Potensial Lain

Langkah ini merupakan langkah ketiga proses manajemen kebidanan.

Setelah masalah/diagnosis utama berhasil diidentifikasi langkah berikutnya

adalah memperkirakan sekaligus mengambil langkash antisipasi jika

masalah/diagnosis tersebut menyebabkan masalah/diagnosis lain pada pasien.

2.6.6 Evaluasi Kebutuhan

Langkah keempat adalah evaluasi kebutuhan yang membutuhkan

penanganan segera.Acuannya adalah kondisi ibu atau bayi.Dalam hal ini,

petugas kesehatan melakukan evaluasi kebutuhan setelah diagnosis dan

masalah ditetapkan.Evaluasi kebutuahn itu mencangkup konsultasi, kolaborasi

dengan petugas layanan kesehatan lain, dan melakukan rujukan.

2.6.7 Perencanan Asuhan

Langkah kelima adalah mengembangkan rencana asuhan yang

komrehensif.Dalam hal ini, semua langkah yang sudah dilalui, mulai dari

investigasi, identifikasi, antipasti masalah, dan evaluasi kebutuhan menjadi

dsar untuk perencanaan asuhan.selain itu, perencanaan asuhan ini juga

didukung dengan penjelasan yang valid dan rasional. Dari perencanaan ini

nantinya akan terungkap, seperti apa penyuluhan, konseling dan rujukan yang

dibutuhkan untuk pasien.

2.6.8 Penatalaksanaan

Page 68: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

53

Langkah keenam adalah pelaksanaan rencana asuhan secara

menyeluruh. Pelaksanaan ini semestinya dilakukan dengan penuh tanggung

jawab, efisien, dan bermutu.

2.6.9 Evaluasi

Langkah terakhir adalah evaluasi efektivitas asuhan yang diberikan

kepada pasien. Dari langkah ini akan terungkap apakah seluruh rangkaian

langkah di atas sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan pasien atau tidak.

Selain itu, langkah ini juga menjadi koreksi jika langkah-langkah proses

manajemen sebelumnya terbukti tidak efektif.

2.6.10 Metode Pendokumentasian SOAP

Menurut Subiyatin (2017), SOAP merupakan catatan yang bersifat

sederhana, jelas, logis dan tertulis. Bidan hendaknya menggunakan

dokumentasi SOAP ketika bertemu pasien. Alasannya, SOAP terdiri dari

urutan-urutan kegiatan yang dapat membantu bidan dalam mengorganisasi

pikiran dan memberikan asuhan yang menyeluruh. Selain itu, metode SOAP

adalah penyulingan intisari dari proses penatalaksaan kebidanan.

1. Subjektif

Dalam tujuh langkah manajemen kebidanan Nurwinandani, (2018),

langkah pertama adalah pengkajian data, terutama melalui anamnesa

(wawancara). Dari sinilah terungkap dua data, yaitu data subjektif dan

data objektif.

Page 69: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

54

Menurut Nurwiandani (2018) data subjektif berkaitan dengan

masalah yang dilihat dari sudut pandang pasien.Ketika dating ke sebuah

unit pelayanan kesehatan, pasien tersebut sudah membawa sudut

pandangnya sendiri tentang masalah atau penyakit yang dideritanya.

Dalam kasus ibu hami, data subjektif yang tersedia meliputi hal-hal

berikut ini.

1) Biodata pasien, termasuk di dalamnya nama pasien, umur,

suku/bangsa, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat, dan keluarga

dekat yang mudah dihubungi.

2) Alasan masuk dan keluhan utama.

3) Riwayat menstruasi

4) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.

5) Kontrasepsi

6) Riwayat kehamilan sekarang

7) Obat yang dikonsumsi

8) Imunisasi

9) Riwayat kesehatan ibu

10) Riwayat kesehatan keluarga

11) Riwayat psikososial

12) Riwayat perkawinan

13) Keadaan ekonomi

14) Kebiasaan sehari-hari

Page 70: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

55

2. Objektif

Data objektif ini didapatkan melalui observasi, baik berupa

pengamatan maupun tindakan terhadap keadaan pasien saat ini.Observasi

tersebut ini meliputi gejala yang dapat diukur, diliat, didengar, disentuh,

dirasakan, atau berbau.Data objektif meliputi hal-hal berikut.

1) Hasil pemeriksaan umum. Misalnya, dalam kasus ibu hamil, adalah

berat badan sebelum hamil, berat badan, tinggi badan, dan Lingkar

Lengan Atas (LILA).

2) Tanda-tanda vital (TTV), yang meliputi suhu tubuh, denyut nadi,

frekuensi pernapasan, dan tekanan darah. Perubahan tanda vital dapat

terjadi jika tubuh mengalami kelelahan atau sakit. Perubahan tanda

vital nenjadi indikasii terjadinya gangguan sisten tubuh.

3) Hasi pemeriksaan fisik, yang dilakukan untuk mengetahui ada atau

tidaknya abnormalitas secara fisik pada bagian tubuh pasien.

Pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis dari kepala hingga ujung

kaki.

4) Hasil pemeriksaan penunjang atau tes laboratoriam, yang dilakukan

untuk memeriksa kondisi pasien, dengan informasi yang belum

didapatkan dari pemeriksaan-pemeriksaan sebelumnya.

3. Analisis (Assesment)

Komponen ketiga dalam SOAP ada assessment atau penilaian. Di

Indonesia, untuk menyesuaikan dengan struktur akronim SOAP,

Page 71: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

56

assessment juga dapat disebut sebagai analisis. Pada kenyataannya,

komponen ini memang analisis dan interpretasi (kesimpulan), yaitu

pendapat bidan terhadap masalah pasien berdasarkan data subjektif dan

objektif.

Analisis ini merupakan bentuk dokumentasi langkah kedua,

ketiga, dan keempat dalam manajemen kebidanan Nurwiandani (2018).

Oleh karena itu, analisis ini mencakup diagnosis/masalah kebidanan,

diagnosis masalah potensial, dan evaluasi kebutuhan yang membutuhkan

penanganan segera.

4. Perencanaan (Planning)

Komponen terakhir adalah perencanaan atau planning. Perencanaan

berarti membuat rencana asuhan untuk saat ini dan untuk yang akan

datang. Rencana asuhan ini disusun berdasarkan hasil analisis dan

interpretasi data. Tujuannya untuk mengupayakan tercapainya kondisi

pasien yang seoptimal mungkin.

Page 72: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

57

BAB III

METODE LAPORAN KHUSUS

3.1 Desain Laporan Kasus

Metode yang digunakan dalam asuhan kebidanan komrehensif pada ibu hamil,

ibu bersalin dan ibu nifas ini adalah metode laporan kasus deskriptif dan jenis

laporan kasus deskriptif dan jenis laporan kasus yang digunakan adalah studi

penelaahan kasus (case study), yakni dengan cara meneliti suatu permasalahan

yang berhubungan dengan kasus itu sendiri, faktor-faktor yang mempengaruhi,

kejadian- kejadian khusus yang muncul sehubungan dengan kasus maupun

tindakan dan reaksi kasus terhadap suatuperlakuan.

3.2 Tempat dan Waktu Laporan Kasus

a. Tempat

Studi kasus ini di laksanakan di Bidan Praktik Mandiri Wiwiet

Wulandari, SST, M.Kes Palembang di Jalan Mayjen Yusuf Singadekane

Lr. Hj. Daisyah Rt. 03 Rw. 02 No. 22 Kecamatan Kertapati Kelurahan Karya

Jaya Palembang.

b. Waktu

Pelaksanaan studi kasus ini pada tanggal 11 Februari sampai dengan

tanggal 20 April 2021.

Page 73: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

58

3.3 Subjek Laporan Kasus

Subjek yang di gunakan dalam laporan kasus ini adalah seorang ibu hamil

dengan usia kehamilan 37 minggu 3 hari, kemudian diikuti sampai dengan masa

nifas selesai dan pelayanan kontrasepsi.

3.4 Instrumen Laporan Kasus

Data primer dikumpulkan dengan cara: Pengamatan/observasi/

pemeriksaan/ pengukuran, Wawancara dan Diskusi kelompok terfokus (focus

group discussion). Data sekunder: dokumentasi atau catatan medik, studi

literature

3.5 Alat Dan Bahan Laporan Kasus

Secara umum bahan laporan kasus adalah zat, obat, alat dan suplai yang

dibutuhkan dalam laporan kasus, dan disesuaikan dengan kondisi yang saat ini

sedang dihadapi, yaitu Wabah Covid-19. Contoh alat dan bahan yang digunakan

dalam Laporan Tugas Akhir antara lain:

a. Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan observasi dan pemeriksaan

fisik: Gown/Apron, Masker, Kacamata/ face shield, Handscoen, tensimeter,

stetoskop, dopler, timbangan berat badan, termometer, jam,dst (disesuaian

dengan fakta dilapangan)

b. Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan wawancara: Format Asuhan

Kebidanan pada Ibu Hamil, bersalin dan nifas.

c. Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan studi dokumentasi: catatan

medik atau status pasien, buku KIA.

Page 74: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

60

BAB IV

LAPORAN KASUS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Lokasi Laporan Kasus

Asuhan kebidanan komperhensif pada Ny. M G2P1A0 dilakukan di bidan

praktik mandiri bidan Wiwiet Wulandari di Palembang yang beralamatkan di Jalan

Mayjen Yusuf Singadekane Lr.Hj.Daisyah RT.03 RW.02 No. 22 Kecamatan

Kertapati Kelurahan Karya Jaya Palembang. Praktik Mandiri Bidan Kota Palembang

telah memiliki ijin dari Wali Kota Palembang No.22 No.SIPB

446/IPB/0410/DPMPTSP-PPK/2017.

Praktik Mandiri Bidan Wiwiet Wulandari memiliki sumber daya manusia

sebanyak 3 orang tenaga kesehatan diantaranya terdapat 2 orang bidan, 1 dokter.

Berikut ada beberapa fasilitas yang tersedia yang dimiliki Praktik Mandiri yaitu:

Ruangan 1 ruangan kebidanan, 1 ruangan VK 1, 1 ruangan nifas, 1 ruang KB, 2

kamar mandi, Alat (USG 4 dimensi, partus set, heating set, emergency set, implant

set, IUD set, bad pasien, sterilisator, dll). Tersedia berbagai jenis obat untuk

kebutuhan pasien. Jenis layanan yang bisa didapatkan di PMB Pemeriksaan

kebidanan, Pelayanan Akseptor KB, Klinik imunisasi, Tindik telinga, Pengobatan

umum BPJS, Pemeriksaan penunjang lainnya. Dan waktu pelayanan yaitu 1x 24 jam.

4.1 Laporan Kasus

Berdasarkan hasil pemeriksaan pada tanggal 11 Februari 2021, di peroleh

Page 75: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

61

data subjektif Nama Ny. M umur 24 tahun, agama islam, suku/bangsa

Palembang/Indonesia, pendidikan terakhir responden SMA, pekerjaan pasien ibu

rumah tangga, alamat Kramasan RT.07 kec. Kertapati kota Palembang Dan biodata

suami responden nama Tn. I umur 25 tahun, agama islam, suku/bangsa Palembang

/Indonesia, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan Buruh.

4.2.1 Asuhan Kebidanan Kehamilan

4.2.1.1 PEMERIKSAAN TM.III (KUNJUNGAN KE-1)

Tanggal Pengkajian : 11 Februari 2021

Waktu Pengkajian : 10.30 WIB

A. DATA SUBJEKTIF

1) ALASAN DATANG

Ibu datang ke PMB Wiwiet Wulandari Palembang ingin melakukan

pemeriksaan hamil ibu mengaku hamil 9 bulan anak kedua

1) DATA KEBIDANAN :

HAID

- Menarche :13 Tahun Sifat : Cair

- Siklus : ± 28 Hari Warna : Merah Kecoklatan

- Lama :± 7 Hari Disminore : Kadang-Kadang

- Jumlah :

RIWAYAT PERKAWINAN

- Kawin : 1x

- Usia Kawin : 21 Tahun

- Lama perkawinan : 3 Tahun

Riwayat Kehamilan, Persalinan Dan Nifas Yang Lalu G2P1A0

No Usia Jenis Ditolong Penyulit Tahun Nifas/ Anak

Page 76: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

62

Kehamilan Persalinan Oleh Persalinan Laktasi JK BB PB Ket

1. Aterm Spontan Bidan Tidak ada 2018 Baik Pr 3700 48 Hidup

2. Ini

RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG

- G...P...A.. : G2P1A0

- HPHT : 25-05-2020

- TP : 03-03-2021

- Usia Kehamilan : 37 minggu 2 hari

- ANC : 6x Di Bidan

TM I : 1x Di Bidan

TM II : 3x Di Bidan

TM III : 2x Di Bidan

- TT : TT3

- Tablet Fe sudah dikonsumsi : ± 90 Tablet

- Gerakan Janin : Masih Dirasakan

- Tanda Bahaya Selama hamil : Tidak Ada

- Keluhan/Kelainan Selama Kehamilan : Tidak Ada

3. DATA KESEHATAN

RIWAYAT PENYAKIT YANG PERNAH DI DERITA

- TB : Tidak Ada

- Malaria : Tidak Ada

- Hipertensi : Tidak Ada

- Jantung : Tidak Ada

- Ginjal : Tidak Ada

- DM : Tidak Ada

- Asma : Tidak Ada

RIWAYAT OPERASI YANG PERNAH DI DERITA

Page 77: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

63

- SC : Tidak Ada

- Apendiks : Tidak Ada

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

- Hipertensi : Tidak Ada

- DM : Tidak Ada

- Gamelli : Tidak Ada

- Asma : Tidak Ada

RIWAYAT KB

- Pernah mendengar tentang KB : Pernah

- Pernah menjadi akseptor KB : Pernah

- Jenis KB : Suntik 3 Bulan

- Alasanberhenti : Ingin Menambah Anak

- Jumlah anak yang diinginkan : 3 orang

4. DATA KEBIASAAN SEHARI-HARI

Nutrisi

- Polamakan : 3x Sehari

- Porsi : 1 Piring Nasi, Lauk-Pauk, Sayur Dan Buah

- Polaminum : ± 7- 8 Gelas Sehari

- Keluhan : Tidak Ada

- Pantangan : Tidak Ada

Eliminasi

- BAK : ± 5 Kali Sehari

- BAB : ± 1 Kali Sehari

Istirahat dan tidur

- Tidursiang : ± 1 Jam

- Tidur malam : ± 8 Jam

Olahraga danRekreasi

Page 78: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

64

- Olahraga : 1 Minggu Sekali

- Rekreasi : 1 Bulan Sekali

Personal Hygiene

- Gosok gigi : ± 2 Kali Saat Mandi

- Mandi : ± 2 Kali Sehari

- Ganti Pakaian Dalam : ± 2 Kali atau Jika Lembab

5 DATA PSIKOSOSIAL

Pribadi

- Harapan terhadap kehamilan : Bayi lahir sehat dan selamat

- Rencana melahirkan : Di bidan

- Persiapan yang dilakukan : Persiapan fisik dan mental

- Rencana menyusui : ASI eksklusif

- Rencana merawat anak : Bersama keluarga

Suami dan Keluarga

- Harapan suami dan keluarga : Ibu dan bayi sehat dan selamat

- Persiapan yang dilakukan : Persiapan fisik, mental dan finansial

Budaya

- Kebiasaan /adatistiadat : Tidak Ada

B. DATAOBJEKTIF

1) PEMERIKSAAN FISIK Kesadaran : Composmetris

Keadaan umum : Baik

Tekanan darah : 120/80 mmHg

BB Sebelum Hamil : 55 kg

BBSekarang : 64 kg

Pernafasan : 23x/menit

Nadi : 80x/menit

Page 79: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

65

Tinggi Badan : 160 cm

Suhu : 36, 5 °C

LILA : 26 cm

2) PEMERIKSAAN KEBIDANAN INSPEKSI

Kepala

- Rambut : Hitam, bersih dan tidak rontok

- Mata

Scklera : Putih

Konjungtiva : Merah muda

Refleks Pupil : Tidak dilakukan

Hidung : Bersih dan tidak ada polip

- Mulut dan Gigi

Caries : Tidak ada

Stomatitis : Tidak ada

Lidah : Bersih

Plak/Karang Gigi : Tidak ada

- Muka

Odema : Tidak ada

Cloasma Gravidarum : Tidak ada

- Leher

Kelenjar Limfe : Tidak ada pemesaran

Kelenjartiroid : Tidak ada pembesaran

Vena jugularis : Tidak ada pelebaran

Payudara Bentuk/ukuran : Simetris

Areola Mammae : Hiperpigmentasi

Putting susu : Menonjol

Colostrum : Belum keluar

- Abdomen

Pembesaran : Sesuai usia kehamilan

Page 80: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

66

Strie (Livide/albican) : Tidak Ada

Linia (Nigra) : Ada

Luka bekas operasi : Tidak Ada

Genetalia Eksterna Kebersihan : Bersih Tidak Dilakukan

Varices : Tidak dilakukan

Odema : Tidak dilakukan

Kelenjar bartholini : Tidak dilakukan

- Ekstremitas Bawah

Oedem : Tidak odema

- Varices : Tidak ada

- Pergerakan : Aktif

- Ekstriminitas atas

- Odema : Tidak odema

- Pergerakan : aktif

PALPASI

- Leopold I : TFU 3 jari dibawah prosessus xiphoideus (Mc.

29 cm) bagian fundus teraba bokong

- Leopold II : Bagian sisi kiri fundus teraba bokong bagian

sisi kanan perut ibu teraba Ekstremitas

- Leopold III : Bagian bawah perut ibu teraba kepala janin

dan janin belum masuk PAP

- Leopold IV : Belum dilakukan

- TBJ : ( TFU-12 ) x 155 = ( 29-11 ) x 155 = 2.635 gram

AUSKULTASI

- DJJ : Positif (+)

- Frekuensi : 140x/menit

- Lokasi : Dibawah pusat di bagian sisi kanan perut ibu

Page 81: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

67

PERKUSI

- Reflek patella : Kanan (+)/ Kiri (+)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

- Golongan Darah : Tidak dilakukan

- Hemoglobin : 11%

- Protein Urine : Tidak dilakukan

- Glukosa Urine : Tidak dilakukan

PEMERIKSAAN PANGGUL

- Distansia spinarum : Tidak dilakukan

- Distansia Cristarum : Tidak dilakukan

- Conjungata Eksterna : Tidak dilakukan

- Lingkar Panggul : Tidak dilakukan

C. ANALISA DATA

Diagnosa : G2P1A0 hamil 37 Minggu 2 hari, janin

tunggal hidup, presentasi kepala

Masalah : Tidak Ada

Kebutuhan : Tidak Ada

D. PENATALAKSANAAN

1. Melakukan pemeriksaan TTV, dan keadaan umum ibu dan janin semua dalam

batas normal.

- Ibu mengetahui keadaannya dirinya dan bayinya.

2. Memberitahu ibu tentang kebutuhan nutrisi makan-makanan bergizi

seimbang seperti, konsumsi protein (tahu, ikan, tempe) karbohidrat (nasidan

tepung), vitamin (buah-buahan), dan mengkonsumsi vitamin yang diberikan

bidan yaitu tablet Fe 1 x 1 tablet per hari.

Page 82: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

68

- Ibu paham dan mengerti

3. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya kehamilan TMIII adalah perdarahan

pervaginam, sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur, bengkak pada wajah,

tangan dan kaki, keluar cairan pervaginam, serta gerakan janin tidak

dirasakan.

- Ibu mengerti dengan penjelasan bidan

4. Memberitahu ibu tentang ketidaknyamanan TM III meliputi ibu mengalami

sering BAK, sulit tidur, susah BAB, kaki bengkak, nyeri pada bagian

pinggang, dan sesak nafas.

- Ibu mengerti dengan penjelasan bidan

5. Menganjurkan kepada ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu lagi atau bila ada

keluhan

- Ibu mengerti dengan penjelasan bidan

4.2.1.2 PEMERIKSAAN ANC TM.III (KUNJUNGAN KE-2)

Tanggal Pengkajian : 25 Februari 2021

Waktu Pengkajian : 16.00 Wib

A. DATA SUBJEKTIF

ALASAN DATANG

Ibu datang ke PMB Wiwiet Wulandari Palembang ingin melakukan

pemeriksaan kehamilan ibu mengaku hamil 9 bulan anak kedua dan

mengeluh sakit pinggang

1) DATA KEBIDANAN

- Usia Kehamilan : 39 Minggu 3 Hari

- ANC : 7x

TM I : 1x Di Bidan

TM II : 3x Di Bidan

Page 83: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

69

TM II : 3x Di Bidan

- TT : TT3

- Tablet Fe : Sudah Dikonsumsi ± 90 talet

- Gerakan Janin : Aktif

- Tanda Bahaya Selama hamil : Tidak ada

- Keluhan Kelainan Selama Kehamilan : Tidak ada

B. DATA OBJEKTIF

1) PEMERIKSAAN FISIK

Kesadaran : Composmetris

Keadaan umum : Baik

Tekanan darah : 110/80 mmHg

BB Sebelum Hamil : 55 kg

BBSekarang : 66 kg

Pernafasan : 22x/menit

Nadi : 80x/menit

Tinggi Badan : 160 cm

Suhu : 36, 5ºC

LILA : 26 cm

2) PEMERIKSAAN KEBIDANAN INSPEKSI

Kepala

- Rambut : Hitam, bersih dan tidak rontok

- Mata

Scklera : Putih

Konjungtiva : Merah muda

Refleks Pupil : Tidak dilakukan

Hidung : Bersih dan tidak ada polip

- Mulut dan Gigi

Caries : Tidak ada

Page 84: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

70

Stomatitis : Tidak ada

Lidah : Bersih

Plak/Karang Gigi : Tidak ada

- Muka

Odema : Tidak ada

Cloasma Gravidarum : Tidak ada

- Leher

Kelenjar Limfe : Tidak Ada Pembesaran

Kelenjar Tiroid : Tidak Ada Pembesaran

Vena Jugularis : Tidak Ada Pelebaran

- Payudara Bentuk/ukuran : Simetris

Areola Mammae : Hiperpigmentasi

Putingsusu : Menonjol

Colostrum : Belum keluar

- Abdomen

Pembesaran : Sesuai usia kehamilan

Strie (Livide/albican) : Tidak Ada

Linia (Nigra/Alba) : Ada

Luka bekas operasi : Tidak Ada

- Genetalia Eksterna

Kebersihan : Bersih

Varices : Tidak dilakukan

Odema : Tidak dilakukan

Kelenjar bartholini : Tidak dilakukan

- Ekstremitas Bawah :

- Oedem : Tidak odema

- Varices : Tidak ada

Pergerakan : Aktif

- Ekstriminitasatas

Page 85: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

71

- Odema : Tidak odema

- Pergerakan : Aktif

PALPASI

- Leopold I : TFU pertengahan pusat-Px (Mc 32

cm). Bagian fundus teraba bokong.

- Leopold II : Bagian sisi kiri fundus teraba

bokong bagian sisi kanan perut ibu

teraba Ekatremitas

- Leopold III : Pada bagian terbawah perut ibu

kepala janin dan kepala sudah

- masuk PAP

- Leopold IV : 4/5 (Divergen)

- TBJ : ( TFU-11 ) x 155 = ( 32-11 ) x 155 =

3.255 gram

AUSKULTASI

- DJJ : Positif (+)

- Frekuensi : 140x/menit

- Lokasi : Dibawah pusat di bagian sisi kanan

perut ibu

PERKUSI

- Reflek patella : Kanan (+)/ Kiri (+)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

- Golongan Darah : Tidak dilakukan

- Hemoglobin : Tidak dilakukan

- Protein Urine : Tidak dilakukan

- Glukosa Urine : Tidak dilakukan

PEMERIKSAAN PANGGUL

- Distansia spinarum : Tidak dilakukan

- Distansia cristarum : Tidak dilakukan

Page 86: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

72

- Conjungata Eksterna : Tidak dilakukan

- Lingkar Panggul : Tidak dilakukan

C. ANALISA DATA

Diagnosa : G2P1A0 hamil 39 Minggu 2 hari, janin

tunggal hidup, presentasi kepala

Masalah : Tidak Ada

Kebutuhan : Tidak Ada

D. PENATALAKSANAAN

1. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan keadaan umum ibu dalam

batas normal.

- Ibu mengetahui keadaannya.

2. Mempersiapkan informed consent untuk ditanda tangani oleh pasien dan

keluarga sebelum melakukan tindakan.

3. Inform memberikan support mental atau dukungan pada ibu dan

keluargaagartidak cemas dan dapat sabar dalam menanti kelahiran bayinya,

serta menjelaskan bahwa proses persalinan merupakan peristiwa yang alami

dan normal.

- Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan ibu merasa lebih

tenang.

4. Memberikan asupan nutrisi dan cairan pada ibu untuk menambah tenaga ibu

agar tidak merasa lemas.

- Ibu sudah minum1 gelas air putih.

5. Menganjurkan ibu untuk berkemih, agar kandung kemih ibu tidak penuh dan

tidak menghalangi kepala turun kepanggul, sehingga mempermudah proses

persalinan.

- Ibu mengerti dan sudah berkemih.

Page 87: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

73

6. Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman bagi ibu seperti posisi

jongkok, berjalan, berdiri, miring kekiri atau merangkak untuk mempercepat

penurunan kepalajanin kedasar panggul.

- Ibu mau mengikuti anjuran dan memilih posisi miringkekiri.

7. Mengajarkan tekhnik relaksasi dengan cara menarik nafas panjang melalui

hidung kemudian menghembuskannya perlahan-lahan melalui mulut

sehingga ibu merasa nyaman dan mengurangi rasa sakit pada ibu.

- Ibu mengertidan mau melakukannya.

8. Mengawasi kala I dengan menggunakan patograf, lakukan pemeriksaan TD

setiap 4 jam, suhu setiap 4 jam, nadi, DJJ,his setiap 15 menit.

- Tindakan telah dilakukan.

- ed consent sudah ditanda tangani.

9. Mempersiapkan ruangan dan alat-alat persalinan seperti partus set, heacting

set, obat-obatan seperti oksitosin, lidocain dan ergometrin yang diperlukan,

serta alat pelindung diriuntuk penolong.

- Alatdan obat-obatan telah disiapkan.

10. Mempersiapkan perlengkapan bayi dan ibu, seperti pakaian bayi, pakaian ibu,

pembalut, dan kain bersih.

- Perlengkapan sudah disiapkan.

11. Mengajarkan pada ibu cara mengedan yangbaik dan benar yaitu dengan

menarik kedua paha bagian dalam, meneran pada saat terasa sakit, mata

dibuka, mulut ditutup, dan mata melihat kepusat.

- Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.

4.2.2 PERSALINAN

4.2.2.1 KALA I

KALA I

Tanggal Pengkajian : 4 Maret 2021

Page 88: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

74

Waktu Pengkajian : 12.00 Wib

A. DATA SUBJEKTIF

1) ALASAN DATANG

Ibu datang ke PMB Wiwiet Wulandari mengaku hamil cukup

bulan anak ke-2, mengeluh sakit perut menjalar kepinggang, keluar

lendir bercampur darah dan merasakan mules sejak pukul 10.00 WIB.

2) DATA KEBIASAAN SEHARI-HARI

Pola Nutrisi

- Makan terakhir : 07.00 Wib

- Jenis makanan : Nasi, sayur dan ikan

Pola Istirahat

- Tidur : ± 8 jam

Pola Eliminasi

- BAK terakhir : 08.00 Wib

- BAB terakhir : 20.30 Wib

Personal Hygiene

- Mandi terakhir : 06.00 Wib

3) DATA KEBIDANAN

Usia Kehamilan : 40 minggu 3 hari

TP : 1 maret 2021

ANC : 7x

TM I : 1x di bidan

TM II : 3x di bidan

TM III : 3x di bidan

B. DATA OBJEKTIF

1) Pemeriksaan fisik

Kesadaran : Composmetris

Keadaan umum : Baik

Page 89: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

75

Tekanan darah : 120/80mmHg

Pernafasan : 23x/menit

Nadi : 80x/menit

Suhu :36, 5ºC

BB sebelum hamil : 55 kg

BB sekarang : 66 kg

LILA : 26 cm

2) Pemeriksaan Kebidanan

MATA

- Scklera : putih

- Konjungtiva : merah muda

- RefleksPupil : Kanan (+)/ Kiri (+)

HIDUNG : Bersih tidak ada polip

MUKA

- Odema : Tidak ada

LEHER

- Kelenjarlimfe : Tidak ada pembengkakan

- Kelenjartiroid : Tidak ada pembesaran

- Venajugularis : Tidak ada pelebaran

GENETALIA EKTERNAL

- Kebersihan : Bersih

- Varices : Tidak ada

- Odema : Tidak ada

- Kelenjar bartholini

EKSTREMITAS BAWAH

- Oedem : Tidak Ada

- Varices : Tidak Ada

- pergerakan : Normal

Page 90: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

76

EKSTREMITAS ATAS

- Odema : Tidak ada

- Pergerakan : Normal

PALPASI

- Leopold I : TFU pertengahan pusat-Px (Mc 32cm).

Bagian fundus teraba bokong.

- Leopold II : Sebelah kiri perut ibu teraba punggung

janin, sebelah kanan teraba bagian kecil janin.

- Leopold III : Bagian bawah teraba kepala dan sudah masuk

PAP

- Leopold IV : Divergen 3/5

- TBJ : (TFU-11) x 155 = (32-11) x 155 = 3255 gram

- HIS : teratur

- Frekuensi : 3x10‟35‟‟

- Blass : Tidak penuh

AUSKULTASI

- DJJ : +

- Frekuensi : 140x/menit

Lokasi : 2 jari dibawah pusat sebelah kiri perut ibu

PEMERIKSAAN DALAM

- Luka Parut : Tidak Ada

- Portio : Tebal

- Pembukaan : 5

- - Penipisan : 50%

- Ketuban : (+) Utuh

- Presentasi : Kepala

- Penyusupan : 0

- Penurunan : Hoodge III

- Penunjuk : UUK Kiri Depan

Page 91: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

77

PEMERIKSAAN PENUNJANG

- Hemoglobin : Tidak Dilakukan

- Protein : Tidak Dilakukan

- Glukosa : Tidak Dilakukan

C. ANALISA DATA

1) Diagnosa : G2P1A0 Hamil 40 minggu 2 hari kala 1 Fase

aktif , JTH Preskep

2) Masalah : Tidak Ada

3) Kebutuhan : Tidak Ada

D. PENATALAKSANAAN

1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan : TTV ibu normal dan janin

dalam keadaan baik

- Ibu mengetahui hasil pemeriksaan

2. Memberikan dukungan kepada ibu dengan cara menghadirkan suami atau

keluarga terdekat

- Ibu mau dan mengerti penjelasan bidan

3. Menjelaskan kepada ibu fisiologis pada saatpersalinan

- Ibu mengerti dengan penjelasan bidan

4. Menjelaskan kepada ibu tanda persalinan yaitu : keluar lendir bercampur

darah, sakit perut menjalar kepinggang, adanya rasa ingin meneran,

timbulnya rasa ingin BAB.

- Ibu mengerti penjelasan yang diberikan oleh bidan

5. Menjelaskan kepada ibu tentang teknik relaksasi yaitu dengan menarik

napas dari hidung dan keluarkan dari mulut untuk mengurangi rasa nyeri

- Ibu mengerti dengan penjelasan bidan

6. Menjelaskan kepada ibu untuk miring ke kiri untuk membuat ibu lebih

rileks, meredakan rasa sakit dan melancarkan peredarandarah

- Ibu mengerti dengan penjelasan bidan

Page 92: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

78

7. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum untuk menambah energi dan

nutrisi agar ibu tidaklemas

- Ibu mau dan mengerti anjuran bidan

8. Menganjurkan ibu untuk tidak menahan BAK danBAB

- Ibu mau dan mengerti anjuran bidan

9. Melakukan Observasi vital sign, DJJ dankontraksi

- Observasi telah dilakukan

10. Menyiapkan Partus set, heating set dan obat-obatanpersalinan

- Alat dan Obat sudah disiapkan

11. Menjelaskan kepada ibu posisi yang nyaman pada saat persalinan seperti

posisi jongkok, miring kiri agar kepala bayi cepatturun

- Ibu mengerti dan mau melakukan posisi yang dianjurkan dan memilih

posisi miring kiri.

12. Menganjurkan ibu untuk berdoa demi kelancaran persalinan

- Ibu mau dan mengerti anjuran bidan

4.2.2.2 KALA II

Tanggal Pengkajian : 4 Maret 2021

Waktu Pengkajian : 15.20 WIB

A. DATA SUBJEKTIF

1) ALASAN DATANG

Ibu mengatakan ada rasa ingin meneran

B. DATA OBJEKTIF

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmetris

Keadaan emosional : Tmpak gelisah

HIS : 4x10‟/45”

DJJ :145x/menit

Perineum : Menonjol

Vulva/Vagina : Membuka

Page 93: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

79

Anus : Ada tekanan

Pemeriksaan Dalam

- Portio : Tidak teraba

- Pembukaan : 10cm

- Penipisan : 100%

- Ketuban : 15.25 wib

- Presentasi : Kepala

- Penyusupan : 0

- Penunjuk : UUK kiri depan

- Penurunan : Hodge III++

C. ANALISADATA

1) Diagnosa : G2P1A0 hamil 40 minggu inpartu kala II JTH,

preskep

2) Masalah : Tidak ada

3) Kebutuhan : Tidak ada

D. PENATALAKSANAAN

1. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa pembukaan sudah lengkap dan ibu

sudah memasuki proses persalinan serta menjelaskan pada keluarga untuk

mendukung dan memberikan semangat kepada ibu untuk melahirkan bayinya.

- Keluarga mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan mau

melakukan sesuai anjuran

2. Mendekatkan partus set dan menyiapkan diri penolong dengan memakai Alat

Pelindung Diri (APD), mencuci tangan dan memakai sarung tangan.

- Partus set dan APD sudah dipakai

3. Mengatur posisi ibu untuk meneran dengan posisi setengah duduk dan tangan

merangkul kedua kaki untuk dapat memberikan rasa nyaman dan

memberikan kemudahan baginya untuk beristirahat diantara kontraksi.

- Ibu mengerti dan mau melakukannya

Page 94: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

80

4. Memberitahu ibu cara meneran yang baik yaitu ketika perut berkontraksi

semakin sering ibu meneran seperti BAB keras, mata melihat kearah pusat

dan bila kontraksi hilang berhenti meneran

- Ibu mengerti dan mau mengikuti anjuran yang diberiakan

5. Memberikan asupan nutrisi pada ibu jika tidak ada kontraksi untuk

menambah tenaga agar ibu tidak dehidrasi dan untuk menambah tenaga ibu.

- Ibu sudah minum

6. Persiapan untuk melahirkan bayi, Letakkan popok bersih diatas perut ibu, dan

meletakkan kain bersih segitigadi bagian dibawah bokong ibu.

- Popok dan kain sudah diletakkan

7. Melihat tanda gejala kala II yaitu adanya dorongan untuk meneran, tekanan

pada anus, perineum menonjol, vulva dan sfingterani membuka.

- Tanda gejala kala II terlihat

8. Melakukan pertolongan persalinan Setelah tampak kepala bayi 5-6 cm

membuka vulva, meletakkan satu tangan untuk melindungi perineum yang

dilapisi dengan kain besih dan kering dan tangan yang lain menahan belakang

kepala untuk mempertahankan posisi defleksi dan membantulahirnya kepala,

setelah kepala lahir periksa apakah ada lilitan tali pusat pada leher bayi dan

tunggu putaran paksi luar, setelah kepala bayi melakukan putaran paksi luar

pegang kepala bayi secara biparietal dan gerakkan kepala bayi kebawah

untuk melahirkan bahu depan dan gerakkan keatas untuk melahirkan bahu

belakang, setelah kedua bahu lahir maka lanjutkan sanggah susur. Lakukan

penilaian keadaan bayi secara sepintas, keringkan tubuh bayi seperti

mengeringkan tubuh bayi kecuali kedua telapak tangan, mulai dari muka,

kepala dan bagian tubuh lainnya tanpa membersihkan verniks, mengganti

handuk basah dengan kain kering dan memastikan bayi dalam kondisi aman

dalam posisi diatas perut ibu. Melakukan pemotongan tali pusat seperti

menjepit tali pusat dengan klem 3 cm dari pusat bayi dan melakukan urutan

pada tali pusat 2 cm dari klem pertama kearah ibu, kemudian potong tali

Page 95: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

81

pusat diantara dua klem tersebut dan ikat tali pusat dengan benang dan

lakukan IMD selama 30 menit

- Pertolongan Persalinan sudah dilakukan

Bayi lahir pukul 15.50 WIB, JK : Laki-laki, tangisan bayi kuat, warna

kulit kemerahan, bayi telah dibersihkan, tali pusat telah dipotong, dan

IMD telah dilakukan.

4.2.2.3 KALA III

Tanggal Pengkajian : 4 Maret 2021

Waktu Pengkajian : 16.00 wib

A. DATA SUBJEKTIF

1) ALASAN DATANG

Ibu mengatakan senang bayinya telah lahir dengan selamat, dan mengaku

perutnya merasa mulas.

B. DATA OBJEKTIF

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmetris

Keadaan emosional : Tampak lelah

Tali pusat : Memanjang

Uterus : Globuler/membundar

C. ANALISA DATA

1) Diagnosa : P2A0 Inpartu Kala III

2) Masalah : Tidak ada

3) Kebutuhan : Tidak ada

D. PENATALAKSANAAN

1. Memberitahu ibu bahwa saat ini merupakan kala III yaitu pengeluaran plasenta

- Ibu mengetahui keadaannya.

2. Melakukan palpasi kembali uterus ibu untuk memastikan tidak ada janin

kedua.

Page 96: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

82

- Tidak ada janin kedua.

3. Memberitahu ibu bahwa ibu akan disuntik oksitosin 10 IU secara IM di 1/3

paha bagian luar untuk merangsang kontraksi otot rahim

- Oksitosin telah disuntikkan

4. Melihat adanya tanda-tanda pelepasan plasenta seperti adanya semburan

darah, uterus membundar, dan tali pusat memanjang.

- Terdapat tanda pelepasan plasenta.

5. Melakukan peregangan tali pusat terkendali yaitu memindahkan klem 5-10

cm dari depan vulva, meletakkan satu tangan diatas simpisis untuk

mendeteksi kontraksi, tangan lainnya memegang klem untuk menegangkan

tali pusat. setelah uterus bekontraksi tegangkan tali pusat sejajar lantai

sambil dorsokranial secarahati-hati, tali pusat memanjang pindahkan klem

berjarak 5-10cm dari vulva dan lanjutkan dorso kranial dan tali pusat

ditegangkan kearah bawah-sejajar lantai-atas. Plasenta muncul di introitus

vagina, lahirkan plasenta hingga selaput ketuban terpilih kemudian lahir,

setelah itu letkkan plasenta pada wadah yang telah tersedia, dan periksa

kedua sisi plasenta (maternal-fetal) serta kelengkapan plasenta.

- Peregangan tali pusat terkendali telah dilakukan, Plasenta lahir pukul

16.10 WIB

6. Melakukan masase uterus, letakan telapak tangan diundus dan lakukan

masase dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus

berkontraksi dan fundus teraba keras

- Telah dilakukan masase pada fundus uteri ibu

7. Melakukan pemeriksaan laserasi pada vagina dan perineum, terjadi laserasi

derajat II.

- Laserasi telah di lakukan heating dan perkiraan darah ±150 ml.

Page 97: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

83

4.2.2.4 KALA IV

Tanggal Pengkajian : 4 Maret 2021

Waktu Pengkajian : 16.15 WIB

A. DATA SUBJEKTIF

1) ALASAN DATANG

Ibu mengatakan masih merasakan mules dan merasa sangat lelah

B. DATA OBJEKTIF

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmetris

Keadaan emosional : Baik

Tanda – tanda vital

- Tekanan darah : 120/80mmHg

- Nadi : 22x/menit

- Pernafasan : 80x/menit

- Suhu : 36,5C

Kontraksi uterus : Normal

TFU : 3jari dibawah pusat

Kandung kemih : Tidak penuh

Perdarahan : ±150 cc

C. ANALISA DATA

1) Diagnosa : P2 A0

2) Masalah : Tidak ada

3) Kebutuhan : Tidak ada

D. PENATALAKSANAAN

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan keadaan umum ibu

dan tanda-tanda vital ibu dalam batas normal.

- Ibu mengetahui keadaannya

2. Membersihkan seluruh badan ibu dari darah dan kotoran lainnya serta

membersihkan tempat tidur ibu dengan menggunakan waslap.

Page 98: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

84

- Tempat tidur dan tubuh ibu telah dibersihkan dan ibu merasa lebih

nyaman

3. Membantu ibu mengganti pakaian dan memasangkan pembalut, gurita, dan

kain agar ibu merasa nyaman.

- Ibu sudah memakai pakaian

4. Melakukan dekontaminasi, merapikan, membersihkan dan mensterilkan

semua peralatan yang telah digunakan, peralatan direndam dalam larutan

klorin 0,5% selama 10 menit dan membuang bahan-bahan yang

terkontaminasi ketempat sampah yang telah disediakan.

- Peralatan sudah dibersihkan

5. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum untuk memulihkan tenaga ibu

setelah melahirkan

- Ibu mau makan dan minum

6. Mengajarkan ibu dan keluarga cara melakukan masase yaitu dengan

meletakkan satu tangan difundus dan lakukan masase dengan

gerakanmelingkar secara lembut untuk mencegah perdarahan yang

diakibatkan oleh tidak adanya kontraksi

- Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan

7. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi seperti miring kekiri dan kekanan atau

duduk senyaman ibu serta menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup guna

memulihkan kondisi ibu

- Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan

8. Menganjurkan pada ibu untuk memberikan ASI eksklusif pada bayinya

diberikan selama 6 bulan penuh tanpa makanan pendamping ASI.

- Ibu paham dan mau melakukan sesuai anjuran bidan

9. Memantau keadaan umum, TTV, kandung kemih, perdarahan, TFU, dan

kontraksi uterus setiap 15 menit di satu jam pertama dan 30 menit di satu jam

kedua.

- Pemantauan dilakukan

Page 99: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

85

PEMANTAUAN PERSALINAN KALA IV

Jam Waktu

Tekanan

Darah

(mmHg)

Nadi

(x/menit)

Suhu

C

Tinggi

Fundus

Uteri

Kontraksi

Uterus

Kandung

Kemih Perdarahan

1 16.30 100/80 80 36,5 3 jari

dibawah

pusat

Baik Tidak

penuh

40 cc

16.45 100/80 80 3 jari

dibawah

pusat

Baik Tidak

penuh

30 cc

17.00 100/60 77 3 jari

dibawah

pusat

Baik Tidak

penuh

20 cc

17.15 120/80 78 3 jari

dibawah

pusat

Baik Tidak

penuh

10 cc

2 17.45 120/80 78 3 jari

dibawah

pusat

Baik Tidak

penuh

10 cc

18.15 120/80 80 36,5 3 jari

dibawah

pusat

Baik Tidak

penuh

10 cc

Page 100: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

86

Page 101: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

87

Page 102: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

88

4.2.3 Asuhan Kebidanan Nifas

NIFAS

A. DATA SUBJEKTIF

1) Keluhan Pasien

Masa Nifas hari pertama 6 jam Post partum tanggal 4 maret 2021, pukul

23.00 WIB. Ibu mengeluh perutnya masih mules, dan ibu mengaku bahagia

atas kelahiran bayinya, dan ibu mengatakan bayinya sudah menyusui, tetapi

ASI belum keluar banyak.

2) Riwayat Persalinan

Jenis Persalinan : Spontan

Penolong : Bidan

Tanggal Lahir : 4 Maret 2021

Jam lahir : 15.50 WIB

Jenis Kelamin : Perempuan

BBL : 3900 gram

PBL : 50cm

Keadaan Anak : normal

Indikasi : Tidak ada

Tindakan Pada Masa Persalinan : Tidak ada

B. DATA OBJEKTIF

1) Pemeriksaan fisik Kesadaran : Composmetris

Keadaan umum : Baik

Tekanan darah : 120/80mmhg

RR : 22 x/menit

Nadi : 80x/menit

Suhu : 36,5C

Page 103: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

89

2) Pemeriksaan Kebidanan

INSPEKSI

Mata

- Scklera : Putih

- Konjungtiva : Merah Muda

- Refleks Pupil : Kanan (+) / Kiri(+)

Muka

- Oedem : Tidak ada

- Leher : Tidak Ada Pembesaran

- Payudara

- Bentuk / ukuran : Simetris

- Areola Mamae : Hiperpigmentasi

- Putting susu : Menonjol

- Colostrum : Ada

- ASI : Ada

Abdomen : Tidak Ada Kelainan

Genetalia Eksterna

- Perineum :

- Perdarahan : Normal

- Jenislokhea : Rubra

- Warna :

Ekstremitas Bawah

- Oedema : Tidak Odema

- Varices : Tidak Varices

Palpasi

TFU : 2 Jari Di Bawah Pusat

- Kontraksi uterus : Baik

- Involusi uteri : Baik

- Inspekulo : Tidak Dilakukan

Page 104: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

90

C. ANALISA DATA

1) Diagnosa : P2A0 Pospartum 6 jam

2) Masalah : Tidak ada

3) Kebutuhan : Tidak ada

D. PENATALAKSANAAN

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan yaitu KU ibu baik.

- Ibu mengetahui hasil pemeriksaan

2. Menganjurkan ibu untuk Istirahat setelah menghadapi proses persalinan

- Ibu mengerti dengan anjuran bidan

3. Menganjurkan ibu untuk melakukan mobilisasi dini seperti miring kiri, miring

kanan dan duduk di tempat tidur

- Ibu mengerti dengan anjuran bidan

4. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan Gizi seimbang

terutama bagi ibu yang menyusui

- Ibu mengerti dengan anjuran bidan

5. Memberitahu ibu tentang pengeluaran darah masa nifas seperti lokea rubra,

lokea Sanguilenta, Lokea Serosa, Lokea Alba dan Lokea Purulenta

- Ibu mengerti dengan penjelasan bidan

6. Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya nifas

- Ibu mengerti dengan penjelasan bidan

Page 105: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

91

Tabel 4.1

Lembar Kunjungan Nifas

No

Jenis Pemeriksaan

Kunjungan I

(6 hari)

Kunjungan III

(2 minggu)

Kunjungan IV

(6 minggu)

Hari : Kamis

Tgl: 11-03-2021

Jam: 10.50 WIB

Hari : Kamis

Tgl: 25-03-2020

Jam: 15.10 WIB

Hari : Rabu

Tgl : 14-04-2020

Jam : 11.20 WIB

DATA SUBJEKTIF

Keluhan Pasien Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada

DATA OBJEKTIF

1 Keadaan umum Baik Baik Baik

2 Tanda-tanda Vital :

- TD(mmHg)

- Suhu (°C)

- Pernafasan(ka

li/menit)

- Nadi(kali/men

it)

120/80 mmHg

36,5°C

22 x/menit

80x/menit

120/80 mmHg

36,5°C

22 x/menit

80x/menit

120/80 mmHg

36,5°C

23 x/menit

80x/menit

3 Perdarahanpervagin

am

Normal Normal Normal

4 Kondisi perineum Baik Baik Baik

5 Tanda-tanda infeksi Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada

6 Kontraksi Rahim Baik Baik Baik

7 Tinggi Fundus Uteri Pertengahan pusat Tidak ada Tidak Ada

8 Pemeriksaan

payudara & anjuran

pemberian ASI

eksklusif

Normal&ASI

Eksklusif

Normal&ASI

Eksklusif

Normal&ASI Eksklusif

9 Lokhia dan

perdarahan

Sanguilenta Serosa Alba

10 Pemberian kapsul

Vit.A

Tidak diberikan Tidak diberikan Tidak diberikan

11 Pelayanan

kontrasepsi

Belum Belum KB suntik 3 Bulan

12 Penanganan risiko

tinggi dan

Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada

13 Memeriksa

masalah/keluhan ibu

Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada

Page 106: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

92

ANALISA DATA

Diagnosa P2A0 Postpartum 6 hari

P2A0 Postpartum 2

minggu

P2A0 Postpartum 6

minggu

Masalah Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada

Kebutuhan

PENATALAKSANAAN

(Perencanaan, pelaksanaan

dan evaluasi)

1. Memberitahu

kepada ibu tentang

keadaan umum ibu

serta tanda-tanda

vital ibu dalam

batas normal.

2. Memberitahu

kepada ibu tentang

nyeri pada luka

jahitan itu normal

dan menganjurkan

ibu

untukmembersihka

n jahitannya dan

mengganti kassa

bethadine setiap

sudah BAK, BAB

dan mandi. Serta

memberitahu ibu

untuk

membersihkan nya

menggunakan

sabun dan air

dingin.

3. Memberikan ibu

KIE tentang tanda-

tanda bahaya nifas,

seperti pengeluaran

lokhea yang berbau,

perdarahan

pervaginam, suhu

>38 C, payudara

bengkak, sakit

kepala yang hebat

danpenglihatan

1. Memberitahu

kepada ibu

tentang keadaan

umum ibu serta

tanda-tanda vital

ibu dalam batas

normal

2. Menganjurkan

ibu untuk

melakukan

personal

hygieneseperti

mengganti

pembalut apabila

sudah penuh atau

4 jam sekali

3. Memberikan

konseling tentang

KB seperti

menyarankan ibu

menggunakan KB

yang cocok untuk

kondisi ibu yang

sedang menyusui.

4. Menganjurkan

ibu untuk

melakukan

kunjungan ulang

apabila ibu dan

bayinya terdapat

keluhan.

1. Memberitahu kepada

ibu tentang keadaan

umum ibu serta

tanda-tanda vital ibu

dalam batas normal

2. Menyakan kepada

ibu tentang penyulit-

penyulit yang yang

dialamiterhadap

dirinya maupun

bayinya.

3. Melakukan

pelayanan KB.

Page 107: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

93

kabur.

4. Memberitahu

kepada ibu agar

menyusui bayinya

secara on the mand

(semau bayinya),

serta memberitahu

ibu untuk menyusui

bayinya sampai 6

bulan penuh tanpa

makanan tambahan

lainnya.

5. Menganjurkan ibu

untuk melakukan

mobilisasi dini

secara perlahan

serta menganjurkan

ibu untuk istirahat

yang cukup guna

memulihkan

kondisi ibu.

Page 108: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

94

4.2.4 Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir/Neonatus

Tanggal Pengkajian : 4 Maret 2021

Waktu Pengkajian : 21.00 wib

A. DATASUBJEKTIF

1) Biodata

Nama bayi : By. Ny. M

Umur bayi : 6 Jam

Tgl/Jam lahir : 4 Maret 2021 / 15.50 Wib

Lahir Pada Umur Kehamilan

2) Riwayat Persalinan

Jenis Persalinan : Normal

Ditolong Oleh : Bidan

Ketuban Pecah : Jernih

Indikasi : Tidak ada

Tindakan Pasca Persalinan : Tidak ada

B. DATA OBJEKTIF

No

Pemeriksaan

Tgl : 4 Maret 2021

Jam: 15.50

(segera saat lahir)

Tgl :4 Maret 2021

Jam : 17.00

(≥ 1 jam )

1 Postur, tonus dan aktivitas Normal Normal

2 Kulit bayi Kemerahan Kemerahan

3 Pernafasan ketika bayi

sedang tidak menagis

Normal Normal

4 Detak Jantung Tidak dilakukan 135x/menit

5 Suhu Ketiak Tidak dilakukan 36,5 C

6 Kepala Tidak dilakukan Simetris tidak odema

7 Mata Tidak dilakukan Tidak kuning

8 Mulut (lidah, selaput lendir) Tidak dilakukan Bersih

9 Perut dan talu pusat Tidak dilakukan Tidak dilakukan

10 Punggung tulang belakang Tidak dilakukan Tidak dilakukan

11 Lubang Anus Ada (+) Ada (+)

Page 109: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

95

12 Alat kelamin Tidak dilakukan P erempuan

13 Berat badan Tidak dilakukan 3900

14 Panjang Badan Tidak dilakukan 51 cm

15 Lingkar Kepala Tidak dilakukan 33 cm

16 Lingkar Dada Tidak dilakukan 33 cm

17 Lingkar perut Tidak dilakukan 34 cm

1) Pemeriksaan Refleks

ReFlek Morro : (+)

Reflek Rooting : (+)

Reflek Sucking : (+)

Reflek Swallowing : (+)

Reflek Tonic Neck : (+)

Reflek Palmar Graf : (+)

Reflek Gallant : (+)

Reflek Babinski : (+)

2) Eliminasi

Urine : (+)

Mekonium : (+)

Page 110: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

96

Sidik Telapak Kaki Kiri Bayi Sidik Telapak Kaki Kanan Bayi

Sidik Telapak Tangan Kiri Ibu Sidik Telapak Tangan Kanan Ibu

C. ANALISA DATA

Diagnosa : BBL Normal 6 jam

Masalah : Tidak ada

Kebutuhan : Tidak ada

D. PENATALAKSANAAN

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan bayi dalam batas normal.

- Ibu mengetahui keadaan bayinya.

2. Melakukan perawatan tali pusat, dengan menggunakan kassa steril tanpa

diberi betadhine dan alkhohol.

- Tali pusat sudah ditutup dengan kassa steril.

Page 111: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

97

3. Menjaga kehangatan bayi dengan mengganti pakaian bayi, dibedong,

menunda memandikan bayi minimal 6 jam dan meletakan bayi ditempat yang

hangat.

- Kehangatan bayi sudah dijaga.

4. Memberitahu pada ibu agar menyusui bayinya secara on the mand (semau

bayi), serta memberitahu ibu untuk menyusui bayinya sampai 6 bulan penuh

tanpa makanan tambahan.

- Ibu mengerti dan dengan penjelasan yang diberikan

Page 112: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

98

Tabel 4.2

Kunjungan Bayi Baru Lahir

No Jenis Pemeriksaan Kunjungan 1

(6-48 jam)

Kunjungan II

(3-7 Hari)

Kunjungan III

(8-28 Hari)

Hari : kamis

Tgl: 04-03-2021

Jam: 10.50 WIB

Hari : Rabu

Tgl: 11-03-2020

Jam: 15.10 WIB

Hari : Kamis

Tgl : 4-04-2020

Jam : 11.20 WIB

DATA SUBJEKTIF

Keluhan Tidak ada Tidak ada Tidak ada

DATA OBJEKTIF

1. Keadaan Umum Baik Baik Baik

2. Berat Badan (gram) 3900 gram 4100 gram 4500 gram

3. Panjang Badan

(cm)

48 cm 48 cm 54 cm

4. Suhu (C) 36,5 C 36,2 C 36,6 C

5. Tanyakan ibu, bayi

sakit apa?

Tidak ada Tidak ada Tidak ada

6. Memeriksa

kemungkinan

penyakit sangat

berat atau infeksi

bakteri

- Frekuensi napas (x/menit)

- Frekuensi

denyut jantung

(x/menit)

- 48 x/menit

- 145 x/menit

- 50 x/menit

- 138 x/menit

- 52 x/menit

- 138 x/menit

7. Memeriksa adanya

diare

Tidak ada Tidak ada Tidak ada

8. Memeriksa Ikterus Tidak ada Tidak ada Tidak ada

9. Memeriksa

kemungkinan berat

badan rendah

dan/atau masalah

pemberian ASI

Tidak ada Tidak ada Tidak ada

10. Memeriksa status

pemberian vitamin

K1

Sudah disuntik

vitamin K1

- -

11. Memeriksa status

imunisasi HB-0

Sudah diberikan

HB0

- -

12. Bagi daerah yang Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Page 113: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

99

sudah

melaksanakan SHK

- Skrining

hipotiroid

kongenital

- Hasil test skrining

hipotiroid

kongenital (-/+)

- Konfirmasi hasil SHK

Bagi daerah yang sudah

melaksanakan SHK

- Skrining hipotiroid kongenital

- Hasil test skrining hipotiroid kongenital

(-/+)

- Konfirmasi hasil

SHK

Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Memeriksa keluhan lain Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Memeriksa

masalah/keluhan ibu,

tindakan

(terapi/rujukan/umpan

balik)

Tidak ada Tidak ada Tidak ada

ANALISA DATA

Diagnosa BBL Normal 6jam BBL normal 7 hari BBL normal 2

minggu

Masalah Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Kebutuhan Tidak ada Tidak ada Tidak ada

PENATALAKSANAA

N

(Perencanaan,

Pelaksanaan dan

Evaluasi)

1) Memberitahu

ibu hasil

pemeriksaan

bayi, keadaan

bayi dalam

batas normal

2) Memberitahu

ibu bahwa

bayinya telah

diberikan vit. K

dan pemberian

1) Memeriksa

kenaikan dan

penurunan berat

badan bayi

hasilnya berat

badan bayi 3400

2) Memeriksa

apakah tali pusat

bayi sudah lepas

atau belum dan

hasilnya tali pusat

1) Memeriksa

kenaikan dan

penurunan berat

badan bayi

hasilnya berat

badan bayi 3800

2) Memeriksakan

apakah ada

tanda-tanda bayi

sakit seperti

sesak nafas,

Page 114: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

100

salep mata

chloramphenico

l serta

imunisasi HB0.

3) Melakukan

perawatan tali

pusat dengan

menggunakan

kassa steril

tanpa diberi

bethadine dan

alkohol.

4) Menjaga

kehangatan

bayi dengan

mengganti

pakaian bayi,

dibedong,

menunda

memandikan

bayi minimal 6

jam dan

meletakkan

bayi ditempat

yang hangat.

5) Memberitahu

pada ibu agar

menyusui

bayinya secara

on the mand

(semau bayi)

serta

memberitahu

ibu untuk

menyusui

bayinya sampai

6 bulan

sudah lepas dihari

ke 5

3) Menjaga

kehangatan bayi

dengan

mengganti

pakaian bayi dan

dibedong

4) Memberitahu

pada ibu agar

menyusui bayinya

secara on the

mand (semau

bayi) serta

memberitahu ibu

untuk menyusui

bayinya sampai

dengan 6 bulan

penuh tanpa

makanan

tambahan.

rewel dan

kesadaran

menurun.

Hasilnya bayi

tidak ada

keluhan.

3) Menjaga

kehangatan bayi

dengan

mengganti

pakaian bayi dan

dibedong

4) Memberitahu

pada ibu agar

menyusui

bayinya secara

on the mand

(semau bayi)

serta

memberitahu ibu

untuk menyusui

bayinya sampai

dengan 6 bulan

penuh tanpa

makanan

tambahan.

5) Memberikan

konseling tentang

pemberin

imunisasi

lengkap seperti

Hb0 (telah

diberikan), BCG,

DPT, Polio dan

Campak.

Page 115: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

101

4.2.5 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

Tanggal Pengkajian : 14 April 2021

Waktu Pengkajian : 16.20 Wib

A. DATA SUBJEKTIF

1) Alasan Datang :

Ibu datang ke PMB Wiwiet Wulandari mengatakan ingin menggunakan

alat kontrasepsi KB Suntik 3 bulan.

2) Jumlah Anak Hidup

Laki-laki : 1 orang

Perempuan : 1 orang

3) Umur Anak Terakhir : 2 tahun

4) Status Peserta KB : Baru / Lama / Ganticara

B. DATA OBJEKTIF

1) Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Composmetris

Tekanan darah : 120/70mmHg

Pernafasan : 23x/menit

Nadi : 80x/menit

Suhu : 36,5 C

Berat Badan : 60Kg

PD. Posisi Rahim (IUD) : Tidak dilakukan

2) Data Kebidanan

Haid terakhir : Belum haid, postpartum 40 hari

Hamil /diduga hamil : Tidak hamil

Jumlah P..A.. : P2A0

Menyusui/Tidak : Menyusui

Genetalia Externa : Tidak dilakukan

Page 116: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

102

3) Riwayat Penyakit

Hipertensi : Tidak ada

Hepatitis : Tidak ada

Pendarahan pervaginam yang tidak diketahui sebabnya : Tidak ada

Flouralbuskronis : Tidak ada

Tumor Payudara / Rahim : Tidak ada

DiabetesMilitus : Tidak ada

C. ANALISADATA

1) Diagnosa : P2A0 Akseptor KB suntik 3

bulan

2) Masalah : Tidak ada

3) Kebutuhan : Tidak ada

D. PENATALAKSANAAN

1. Menjelaskan kepada ibu tentang keuntungan penggunaan alat kontrasepsi KB

3 suntik 3 bulan seperti : sangat efektif, pencegahan jangka panjang, tidak

berpengaruh pada hubungan suami istri, tidak memiliki pengaruhpada

produksi ASI, dapat diberikan pasca persalinan dan pasca keguguran atau

pasca menstruasi dan pengawasan medis yang ringan.

- ibu mengerti dengan penjelasan bidan

2. Menjelaskan pada ibu tentang kerugian atau tanda-tanda efeksamping

penggunaan KB suntik hormonal 3 bulan, seperti pusing yang hebat,

gangguan haid (haid tidak teratur), perubahan berat badan, dan keputihan

yang berlebih, jika terjadi efek samping pada pemakaian KB suntik 3 bulan

ibu harus segera datang ke RS/tenaga kesehatan terdekat

Page 117: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

103

- ibu mengerti dengan penjelasan bidan

3. Mempersiapkan alat yang digunakan seperti spuit 3cc, vial depo medroksi

progesreron, kapas alkohol, dan bak instrument

- Alat telah disiapkan

4. Melakukan penyuntikan secara intramuscular pada daerah bokong, 1/3 spina

iliaka anterior posterior-sacrum di sebelah kanan bokong ibu

- ibu telah di suntik

5. Memberitahu ibu kunjungan ulang berikutnya. Menulis kembali jadwal ulang

KB suntik 3 bulan

- ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan

4.3 PEMBAHASAN

4.3.1 Asuhan Kebidanan Kehamilan

Hasil pengkajian pada Ny.D G2P1A0 usia 26 tahun hamil 37 minggu 2

hari. Berdasarkan standar 10 T didapatkan hasil, telah dilakukannya

pengukuran tinggi badan satu kali yaitu 160 cm, dan berat badan yaitu 66 kg.

pengukuran tekanan darah 110/80 Mmhg, pengukuran lingkar lengan atas

(LILA) yaitu 26 cm, pengukuran tinggi fundus uteri yaitu 33 cm, menentukan

letak janin (presentasi janin) yaitu presentasi kepala dan penghitungan denyut

jantung janin145x/m, Imunisasi Tt ibu sudah lengkap, tablet Fe sudah

dikonsumsi sejak usia kehamilan 12 minggu, pemeriksaan hemoglobin sudah

dilakukan yaitu 11 gram/dl dan bidan memberi konseling atau penjelasan

Page 118: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

104

tentang keadaan ibu dan solusi untuk keluhan ibu, dan telah mendapatkan

pemeriksaan serta pengobatan sesuai keadaan ibu.

Menurut Rismalinda 2015, standar pelayanan ANC 10 T yaitu

timbang berat badan, ukur tinggi badan dilakukan sekali waktu pertama kali

datang, ukur tekanan darah, tentukan/nilai gizi (ukur lingkar lengan atas),

ukur tingi fundus uteri, tentukan presentasi, dan denyut jantung janin (DJJ),

imunisasi tetanus toxsoid, pemberian tablet tambah darah (zat besi), tes

terhadap penyakit menular sexsual, dan temuwicara. Berdasarkan hasil

penelitian Elisa Kurnia 2018, tentang „‟Asuhan Kebidanan Komprehensif

pada Ny.M G2P1A0 Di Praktik Mandiri Bidan Sri Nirmala Palembang‟‟

didapatkan bahwa standar pelayanan 10 T sangat berkaitan dengan

dilakukannya deteksi dini diawal kehamilan dapat meningkatkan kesehatan

calon ibu dan bayi dengan melaksanakan program 10 T dalam pelayanan

antenatal.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa antara teori dan penelitian

yang dilakukan di PMB Wiwiet Wulandari Tahun 2021 tidak ada

kesenjangan antara teori dan praktik.

4.3.2 Asuhan Kebidanan Persalinan

Hasil pengkajian pada masa persalinan kala I berlangsung selama 3

jam, kala II berlangsung selama 10 menit, kala III berlangsung selama 10

menit, dan kalaIV berlangsung selama 2 jam, pertolongan sesuai dengan 60

Page 119: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

105

langkah APN, tidak didapatkan masalah dan komplikasi selama asuhan.

Berdasarkan teori Mochtar 2008, Bobak 2005, yang dikutip

Adytia,dkk 2019, kala I ini terbagi menjadi 4 kala dan 2 fase yaitu fase laten

Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan

serviks secara bertahap, pembukaan kurang dari 4 cm, biasanya berlangsung

kurang dari 8 jam. Fase aktif berlangsung selama 7 jam dimana serviks

membuka dari 3-10 cm. kontraksi lebih kuat dan sering terjadi selama fase

aktif. Pada permulaan his, kala pembukaan berlangsung tidak begitu kuat

sehingga perut (ibu yang sedang bersalin) masih dapat berjalan-jalan.

Lamanya kala 1 untuk primigravida berlangsung selama 12 jam sedangkan

pada multigravida sekitar 8jam. Berdasarkan laporan kasus yang dilakukan

oleh Maya 2018, yang berjudul „„Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny.

F di PMB Husniaty Palembang Tahun 2018‟‟ bahwa pada persalinan terbagi

menjadi 2 fase, yaitu fase laten 1-3 cm dan fase aktif pembukaan 4-10 cm,

pada fase aktif terbagi menjadi 3 fase yaitu: fase akselerasi yang berlangsung

selama 2 jam dari pembukaann 3-4 cm, fase dilatasi maksimal berlangsung 2

jam dari pembukaan 4-9 cm, dan fase deselerasi berlangsung 2 jam dari

pembukaan 9-10 cm. kala 1 berlangsung selama 1 jam 30 menit, kala II

berlangsung selama 2 jam.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa antara teori dan penelitian

(Aisyaroh 2019), serta asuhan yang dilakukan di Wiwiet WulandariTahun

Page 120: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

106

2021 tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik. Karena tindakan yang

dilakukan sesuai dengan 60 langkah APN.

4.3.3 Asuhan Kebidanan Masa Nifas

Setelah dilakukan kunjungan masa nifas pada Ny. M selama 4x, 1x

kunjungan pada 6 jam postpartum, 1x kunjungan pada 6 hari postpartum, 1x

kunjungan pada 2 minggu postpartum, dan 1x kunjungan pada 6 minggu

postpartum, didapatkan hasil dari TTV dan Lochea ibu dalam batas normal.

Berdasarkan Teori Rukiyah, dkk 2012, paling sedikit kunjungan pada

masa nifas kunjungan I 6-8 jam setelah persalinan), kunjungan II (6 hari

setelah persalinan), kunjungan III ( 2 minggu setelah persalinan), kunjungan

IV (6 minggu setelah persalinan) untuk mencegah, mendeteksi, menangani

masalah- masalah yang terjadi. Berdasarkan hasil penelitian Khamidah

Ahcyar dan Isnaeni 2016, bahwa kunjungan nifas minimal dilakukan

sebanyak 4x untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir dan untuk

mencegah, mendeteksi dan menangani masalah- masalah yang terjadi, jadwal

kunjungan nifas I (6-8 jam persalinan) kunjungan nifas II (6 Hari setelah

persalinan), kunjungan III ( 2 minggu setelah persalinan), Kunjungan IV ( 6

minggu setelah persalinan).

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa antara teori dan penelitian

asuhan yang dilakukan di PMB Wiwiet Wulandari Tahun 2021 tidak ada

kesenjangan antara teori dan praktik.

Page 121: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

107

4.3.4 Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir dan Neonatus

Setelah dilakukan kunjungan neonatus pada by. Ny M selama 3x,

kunjungan Ix dilakukan pada (6-48 jam setelah kelahiran) IIx pada ( hari ke 3

– hari ke 7) IIIx pada ( hari ke 8- 28 hari) didapatkan hasil dalam batas

normal.

Berdasarkan Kemenkes, (2015). Setiap bayi baru lahir memperoleh

pelayanan Kunjungan Neonatal minimal 3 kali, yaitu 1 kali pada 6-48 jam, 1

kali pada 3-7 hari, 1 kali pada 8-28 hari sesuai standar di satu wilayah kerja

pada satu tahun. Berdasarkan hasil penelitian Bambang Apolinaris Badalia

(2016) bahwa kunjungan neonatus I (KN I) pada 6 jam sampai dengan 48 jam

setelah lahir, kunjungan neonatus II (KN II) pada hari ke 3 sampai dengan

hari ke 7, kunjungan neonatus III (KN III) pada hari ke 8 sampai 28 hari.

Yang bertujuan untuk mendapatkan pelayanan pemantauan kehidupan

neonatus dalam bulan pertama.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa antara teori dan penelitian

dan asuhan yang dilakukan di PMB Wiwiet Wulandari Tahun 2021 tidak ada

kesenjangan antara teori dan praktik.

4.3.5 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana (KB)

Berdasarkan hasil pada tanggal 14 April 2021 pada pukul 14:15 Wib

ibu memilih KB dengan alat kontrasepsi KB suntik 3 bulan karena tidak

mempengaruhi ASI.

Page 122: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

108

Berdasarkan teori Marni (2016) Suntik KB 3 bulan adalah metode

kontrasepsi hormonal yang mengandung hormon progestin, namun tidak

mengandung estrogen. Sehingga aman untuk ibu yang sedang menyusui.

Kontrasepsi ini bekerja dengan mencegah pengeluaran sel telur sehingga

tidak akan terjadi pembuahan sel telur oleh sperma. Satu suntikan diberikan

setiap 3 bulan dan suntikan tersebut sangat efektif apabila diberikan secara

tepat waktu. Berdasarkan laporan kasus yang dilakukan Aprilia Martianti

2018 yang berjudul „‟Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. S di rumah

bersalin Mega Palembang Tahun 2018‟‟ bahwa suntik kb 3 bulan tidak

mengganggu produksiASI.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa antara teori dan laporan

serta penelitian yang dilakukan di PMB Wiwiet Wulandari Palembang tidak

ada kesenjangan antara teori dan praktik.

Page 123: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

108

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari asuhan kebidanan komprehensif yang diberikan kami dapat mencapai

tujuan dari pembuatan laporan tugas akhir ini yaitu:

1. Telah diberikan Asuhan Kebidanan komprehensif pada Ny. M pada masa

kehamilan melakukan kunjungan kehamilan (AntenatalCare) sebanyak 2x dan

tidak ditemukan penyulit ataupun komplikasi dan sesuai dengan standar

pelayanan kebidanan.

2. Telah diberikan Asuhan Kebidanan komprehensif pada Ny.M pada masa

persalinan KalaI, KalaII, KalaIII, KalaIV tidak ditemukan penyulit ataupun

komplikasi dan sesuai dengan standar pelayanan kebidanan.

3. Telah diberikan Asuhan Kebidanan komprehensif pada Ny.M pada masa nifas

melakukan kunjungan ulang sebanyak 4x kunjungan, tidak ditemukan

penyulit ataupun komplikasi dan sesuai dengan standar pelayanan kebidanan

4. Telah diberikan Asuhan Kebidanan komprehensif pada Ny.M pada masa bayi

baru lahir melakukan kunjungan ulang sebanyak 4x kunjungan, tidak ditemukan

penyulit ataupun komplikasidan sesuai dengan standar pelayanan kebidanan.

5. Telah diberikan Asuhan Kebidanan komprehensif pada Ny.M pada pelayanan

keluarga berencana didapatkan bahwa Ny.M menggunakan alat kontrasepsi

Page 124: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

109

suntik 3 bulan dan tidak ditemukan penyulit ataupun komplikasi dan sesuai

dengan standar pelayanan kebidanan.

5.2 Saran

1. Bagi Pasien

Diharapkan bagipasien lebih patuh dengan konseling-konselingyang telah

diberikan, dengan kunjungan selama kehamilan agar dapat terdeteksi

kemungkinan risiko yangterjadi.

2. Bagi Mahasiswa

Diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan yang lebih dan

keterampilan dengan perkembangan zaman yang semakin maju serta

meningkatkan mutu asuhan kebidanan yang diberikan kepada pasien secara

langsung dalam asuhan komprehensif.

3. Bagi Praktik Mandiri Bidan Wiwiet Wulandari

Diharapkan agar pihakPMB tetap mempertahankan kualitas dan mutu

pelayanan serta dapat menambah kelengkapan semua fasilitas sehinggad

alam memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif sesuai dengan

standar pelayanan kebidanan.

Page 125: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

110

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati Eny Retna dan Wulandari diah. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Nuha

Medika : Yogjakarta.

Armini, Ni Wayan, dkk. 2017. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita dan

Prasekolah. Penerbit Andi : Yogyakarta

BKKBN. 2015. Keluarga berencana dan kontrasepsi. Provinsi Sumatra Selatan

BPM Wiwiet Wulandari, 2020, Profil Wiwiet Wulandari, Palembang

Damayanti, Ika Putri, dkk. 2014. Asuhan Komprehensif Pada Ibu Bersalin dan Bayi

Baru lahir. CV Budi Utama: Yogyakarta

Dinas Kesehatan. (2017). Profil Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016. Dinas

Kesehatan Kota Palembang : Palembang

Dinkes Provinsi Sumsel.2019.Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan.

(online). Dinkes .sumselprov.go.id.diakses 27 Maret 2021.

Dinkes Kota Palembang.2017. Situasi Derajat Kesehatan di Kota Palembang

http://www.dinkes.palembang.go.id Di unduh 27 Maret 2021.

Handayani, Sartika. (2021) Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan. Noer fitri

Palembang. Palembang

Irianto, 2014. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: Alfabet

Jitowiyono, Rouf. 2019. Keluarga berencana (KB). Perspektif Bidan. Pustaka baru.

Yogyakarta.

Kementerian Republik Indonesia. 2018. Kesehatan Keluarga di Indonesia.

http://www.kemkes.go.id Di unduh 19 februari 2021.

Kementrian Kesehatan. 2020. Asuhan kebidanan Kehamilan.

http://www.kemen.go.id di akses 15 maret 2021

Maryunani. 2016. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta : transinfo

Maya. 2018. Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. F di PMB Husniaty

Page 126: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

111

Palembang Tahun 2018. LTA. Palembang: STIK BINA HUSADA

Marmi.2016. Buku AjarPelayanan KB. Pustaka Pelajar:Yogyakarta.

Manuaba ,Ida Bagus. 2015. Ilmu Kandungan ,Dan Keluarga Berencana Untuk

Pendidikan Bidan. EGC: Jakarta.

Manuaba, Ida Bagus.2015. Ilmu Kandungan ,Dan Keluarga Berencana Untuk

Pendidikan Bidan. EGC: Jakarta

Mega. 2017. Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana. Jakarta: Trans Info Medika. Prawirahardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan.PT Bina Pustaka Sarwono.

Prawirohardjo:Jakarta

Rubin. 2017. Buku Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Yogyakarta : Pustaka Press

Rukiyah, dkk. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Yogyakarta : Pustaka

Belajar

Rukiyah Ai Yeyeh dan Yulianti Lia. 2019.Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi dan

Anak Pra Sekolah. CV Trans Info Medika : Jakarta.

Rukiyah dkk. 2013. Asuhan Kebidanan neonates, bayi dan balita.Yogyakarta:

Pustaka Press

Shofa. 2015. Asuhan persalinan dan Bayi Baru Lahir. Jakarta: Pustaka Press

Sinta B, Luciana Elsinta, dkk. 2019. Buku anjuran asuhan kebidanan neonates, bayi

dan balita. Indomedia pustaka : sidoharjo.

Sitti dkk “Gambaran Pemanfaatan Pelayanan Kunjungan Neonatus di Wilayah Kerja

Puskesma Balang nipa Thun 2015” Al-sihah. Vol.7,No.2 Juli-Des-2015

Sulistyowati, Ari. 2014. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba

medika.

Subiyatin, Aning. 2017. Buku Ajar Dokumentasi Kebidanan. Jakarta: Fakultas

Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Susanto, Andina. 2019. Asuhan Kebidanan Nifas & Menyusui. Yogyakarta: Pustaka

Baru Press.

Page 127: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

112

SDKI. 2017. SAURVI Demografi dan Kesehatan Indonesia. Jakarta: Badan pusat

Statistik

Sundrti dan Fauziah Afroh. 2010. Buku Ajar Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta:

Nuha Medika

Walyani dan EndangP. 2015.Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan.

Pustaka Baru Press :Yogyakarta.

Walyani dan Purwoastuti. 2016. Buku ajar Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta:

Pustaka Baru Press.

Walyani dan Purwoastuti. 2020. Asuhan Persalinan Dan Bayi Baru Lahir.

Yogyakarta: Pustaka Baru Press

Widy Nurwiandani. 2018. Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press

WHO. 2018. Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI), http:// www. who. int/gho/

publication/ world_health_statistic/ 2016/en/, Diakses 27 Maret 2021.)

Yohana, Sari. 2011. Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana. Jakarta: Trans Info

Medika

Page 128: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

113

LAMPIRAN

Page 129: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

114

Page 130: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

115

Page 131: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

116

Page 132: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

117

Page 133: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

118

Page 134: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

119

Page 135: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

120

Page 136: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

121

Page 137: Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. M di Praktik Bidan ...

122