Top Banner
Assignment #2: Group Project PHASE 1 : Analyze Current Situation STUDI KASUS : LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN) Perancangan Strategis Sistem Informasi Oleh: Ahlijati Nuraminah NPM : 1206337886 Daru Widya Kusumo NPM : 1306346872 Nur Widiyanto NPM : 1306431066 Surono Setiyo A. NPM : 1306347175 MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS INDONESIA 2014
31
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Ass 2 Phase I Analysis Current Situation

Assignment #2: Group Project

PHASE 1 : Analyze Current Situation

STUDI KASUS :

LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN)

Perancangan Strategis Sistem Informasi

Oleh:

Ahlijati Nuraminah NPM : 1206337886

Daru Widya Kusumo NPM : 1306346872

Nur Widiyanto NPM : 1306431066

Surono Setiyo A. NPM : 1306347175

MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS INDONESIA

2014

Page 2: Ass 2 Phase I Analysis Current Situation

i

Daftar Isi

BAB 1 PROFIL ORGANISASI .......................................................................................... 1

1.1 Sejarah ......................................................................................................................... 1

1.2 Visi dan Misi ............................................................................................................... 1

1.3 Tugas Pokok dan Fungsi ............................................................................................. 2

1.4 Tujuan dan Sasaran ..................................................................................................... 3

1.5 Sumber Daya Manusia ................................................................................................ 5

1.6 Struktur Organisasi ...................................................................................................... 6

1.7 Lokasi .......................................................................................................................... 7

BAB 2 METODE DAN TEORI ANALISIS ....................................................................... 9

2.1 Analisis PEST ........................................................................................................... 10

2.2 Analisis SWOT ......................................................................................................... 11

2.3 Critical Success Factor .............................................................................................. 11

2.4 McFarlan Startegic Grid ............................................................................................ 11

2.5 Analisis Value Chain ................................................................................................. 12

BAB 3 ANALISIS KONDISI SAAT INI .......................................................................... 13

3.1 Analisis Internal Bisnis ............................................................................................. 13

3.2 Analisis Eksternal Bisnis ........................................................................................... 14

3.3 Analisis Internal SI/TI ............................................................................................... 14

3.3.1 Pemetaan Sistem Aplikasi.................................................................................. 14

3.3.2 Pemetaan Infrastruktur ....................................................................................... 20

3.4 ANALISIS EKSTERNAL SI/TI ............................................................................... 25

3.4.1 Tren Teknologi SI/TI ......................................................................................... 25

3.4.2 Teknologi yang digunakan instansi pemerintah lain ......................................... 26

BAB 4 KESIMPULAN ..................................................................................................... 27

Page 3: Ass 2 Phase I Analysis Current Situation

ii

Daftar Gambar

Gambar 1.1 Jumlah Pegawai LAPAN ....................................................................................... 6

Gambar 1.2 Struktur Organisasi LAPAN .................................................................................. 6

Gambar 1.3 Lokasi LAPAN ...................................................................................................... 7

Gambar 2.1 Model Strategis SI/TI (Ward & Peppard ............................................................... 9

Gambar 2.2 McFarlan Strategic Grid (Ward and Peppard, 2002) ........................................... 12

Gambar 2.3 Diagram Value Chain (Ward and Peppard, 2002) ............................................... 12

Gambar 3.1 Value Chain LAPAN ........................................................................................... 13

Page 4: Ass 2 Phase I Analysis Current Situation

iii

Daftar Tabel

Tabel 3.1 Tabel Kondisi As-Is Aplikasi di Lapan ................................................................... 18

Tabel 3.2 Pemetaan Keselarasan Bisnis Strategi dengan Strategi IS/IT .................................. 19

Tabel 3.3 Pemetaan Infrastruktur ............................................................................................. 23

Page 5: Ass 2 Phase I Analysis Current Situation

1

BAB 1

PROFIL ORGANISASI

1.1 Sejarah

Pada tanggal 31 Mei 1962, dibentuk Panitia Astronautika oleh Menteri Pertama RI, Ir.

Juanda (selaku Ketua Dewan Penerbangan RI) dan R.J. Salatun (selaku Sekretaris

Dewan Penerbangan RI). Tanggal 22 September 1962, terbentuknya Proyek Roket

Ilmiah dan Militer Awal (PRIMA) afiliasi AURI dan ITB. Berhasil membuat dan

meluncurkan dua roket seri Kartika berikut telemetrinya. Tanggal 27 November 1963,

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dibentuk dengan Keputusan

Presiden Nomor 236 Tahun 1963 tentang LAPAN. Setelah itu terdapat beberapa kali

penyempurnaan organisasi yaitu melalui : Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 18

Tahun 1974, Keppres Nomor 33 Tahun 1988, Keppres Nomor 33 Tahun 1988 jo

Keppres Nomor 24 Tahun 1994, Keppres Nomor 132 Tahun 1998, Keppres Nomor

166 Tahun 2000 sebagaimana diubah beberapa kali yang terakhir dengan Keppres

Nomor 62 Tahun 2001, Keppres Nomor 178 Tahun 2000 sebagaimana telah diubah

beberapa kali yang terakhir dengan Keppres 60 Tahun 2001, dan Keppres Nomor

103 Tahun 2001.

1.2 Visi dan Misi

Visi:

“Menjadi Institusi Penggerak Kemandirian dalam Penguasaan Sains dan Teknologi

Kedirgantaraaan dan Pemanfaatannya bagi Kesejahteraan Bangsa dan Pembangunan

Nasional yang Berkelanjutan”

Misi:

Bidang

Teknologi

Roket, Satelit

dan

Penerbangan

“Memperkuat kemampuan penguasaan teknologi roket,

satelit, dan penerbangan serta pemanfaatannya untuk menjadi

mitra industri strategis penerbangan dan pembina nasional

pengembangan roket dan satelit”

Bidang

Penginderaan

Jauh

“Mengembangkan kemampuan teknologi sistem sensor

penginderaan jauh, sistem stasiun bumi, akuisisi data dan

memaksimalkan pemanfaatan teknologi penginderaan jauh

Page 6: Ass 2 Phase I Analysis Current Situation

2

untuk mendukung inventarisasi dan permantauan sumber daya

alam, ketahanan pangan dan lingkungan serta mitigasi bencana

dan menjadi pembina nasional penelitian, pengembangan dan

penerapan teknologi penginderaan jauh”

Bidang Sains

Dirgantara

(Antariksa dan

Atmosfer)

“Mengembangkan kemampuan penguasaan pengetahuan

antariksa dan atmosfer dalam upaya meningkatkan pelayanan

masyarakat atas informasi cuaca antariksa dan kondisi

atmosfer, dan dampaknya pada perubahan iklim global dan

kehidupan di bumi”

Bidang

Kebijakan

“Mengembangkan kajian kebijakan bagi pengembangan

dan/atau perumusan kebijakan dan peraturan perundang-

undangan nasional untuk perlindungan kepentingan nasional

dalam rangka penguasaan, penerapan dan pendayagunaan

IPTEK kedirgantaraan (roket, satelit, penerbangan,

penginderaan jauh dan sains antariksa) untuk mendukung

pembangunan nasional”

Bidang

Kelembagaan

dan

Manajemen

Sumberdaya

“Senantiasa memperbaharui diri sesuai dengan tuntutan

perkembangan kemajuan IPTEK dirgantara dan aspirasi

masyarakat serta pembenahan pelayanan masyarakat melalui

penguatan komunikasi publik, kerjasama, perencanaan

program/ kegiatan, organisasi, ketatalaksanaan, SDM dan

pengelolaan dan pengembangan asset (sarana prasarana) serta

pengawasan dalam rangka mencapai tata kelola pemerintahan

yang baik” [Renstra LAPAN:2010-2014]

1.3 Tugas Pokok dan Fungsi

Kedudukan

LAPAN adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berkedudukan di bawah

dan bertanggung jawab kepada Presiden Republik Indonesia. Dalam pelaksanaan

tugasnya dikoordinasikan oleh menteri yang bertanggung-jawab di bidang riset dan

teknologi.

Page 7: Ass 2 Phase I Analysis Current Situation

3

Tugas Pokok

Melaksanakan tugas pemerintah di bidang penelitian dan pengembangan

kedirgantaraan dan pemanfaatannya sesuai dengan peraturan perundangan yang

berlaku.

Fungsi

Dalam mengemban tugas pokok di atas LAPAN menyelenggarakan fungsi-fungsi:

Pengkajian dan penyusunan kebijaksanaan nasional di bidang penelitian dan

Pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya.

Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas LAPAN.

Pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan terhadap kegiatan instansi

pemerintah di bidang kedirgantaraan dan pemanfaatannya.

Penyelenggaraaan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang

perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian,

keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga. [Perka

No.2 Tahun 2011].

1.4 Tujuan dan Sasaran

Tujuan

1. Meningkatkan Penguasaan Teknologi Dirgantara (Roket, Satelit, Penginderaan

Jauh, Pengetahuan Antariksa) Untuk Mencapai Kemandirian dalam rangka

mendukung/menjaga Keutuhan NKRI dan pembinaan instansi terkait;

2. Meningkatkan Partisipasi Dalam Pembangunan Ekonomi Melalui Upaya

Pemanfaatan Teknologi Penginderaan Jauh dan Membangun Kemitraan Dengan

Industri Untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan;

3. Meningkatkan Penguatan Kebijakan dan Peraturan Perundang-undangan

nasional untuk perlindungan kepentingan nasional dalam rangka penguasaan

dan penerapan IPTEK kedirgantaraan (roket, satelit, penerbangan,

penginderaan jauh dan sains antariksa) dan pembangunan nasional;

4. Memperkuat Manajemen Pelayanan dan Komunikasi Publik, Perencanaan,

Organisasi Kelembagaan, Ketatalaksanaan dan Pengelolaan Sumberdaya,

Kerjasama dan Pengawasan Internal. [Renstra LAPAN:2010-2014]

Page 8: Ass 2 Phase I Analysis Current Situation

4

Sasaran Strategis:

1. Terbangunnya kemampuan dan kemandirian dalam pengembangan dan

peluncuran Roket Pengorbit Satelit (RPS) sebagai dasar pendayagunaan

kemampuan penguasaan teknologi roket untuk mendukung penguatan industri

roket untuk pertahanan;

2. Terbangunnya kemampuan dan kemandirian dalam pengembangan satelit

untuk observasi bumi, komunikasi, dan navigasi;

3. Terlaksananya peluncuran satelit untuk surveilance, dan komunikasi dan mitigasi

bencana;

4. Penyiapan Pembangunan Peluncuran Satelit Pendidikan (satelit komunikasi

untuk edukasi, kerjasama dengan Depdiknas) dan satelit Inderaja untuk ketahanan

pangan;

5. Terbangunnya kemampuan dalam pengembangan teknologi propulsi, kendali, dan

aerostruktur;

6. Penguatan kemampuan dan kemandirian dalam Penguasaan Teknologi Sensor

Penginderaan Jauh, Sistem Akuisisi, Pengolahan dan Model Pemanfaatan Data

Penginderaan jauh berbasis inovasi dan opensource;

7. Tercapainya kemampuan nasional dalam menjaga kontinuitas ketersediaan data

satelit penginderaan jauh (sumberdaya alam, lingkungan dan cuaca) data

atmosfer dan keantariksaan (geomagnet, ionosfer, atmosfer, Radar atmosfer

bumi, Sun Flare, deteksi sampah antariksa);

8. Tercapainya kemampuan pemanfaatan data satelit penginderaan jauh untuk

mendukung pembangunan nasional (penyediaan data / informasi spasial untuk

pengelolaan sumberdaya alam, ketahanan pangan, lingkungan hidup dan

pengelolaan bencana, mendukung percepatan pembangunan daerah tertinggal,

terdepan, terluar dan pasca konflik)

9. Penguatan Pengesahan Pengetahuan Antariksa Untuk Mendukung Penyajian

Informasi Peringatan Dini Antisipasi Dampak Perubahan Lingkungan Antariksa

dan Iklim Global;

10. Optimalisasi Pemanfaatan Kemajuan Teknologi Dirgantara LAPAN dalam

Rangka Penguatan Pelayanan kepada Masyarakat, Pemerintah, Dunia Usaha dan

Industri;

11. Penguatan Pembinaan dan Pembimbingan kepada Instansi pemerintah dalam

pelaksanaan kegiatan pengembangan Iptek Dirgantara;

Page 9: Ass 2 Phase I Analysis Current Situation

5

12. Tercapainya Pengundangan Rancangan Undang-Undang Tentang Keantariksaan

dan peraturan perundang-undangan terkait;

13. Tercapainya Reformasi kebijakan dan administrasi di bidang Pelayanan dan

Komunikasi Publik, organisasi kelembagaan, Perencanaan, Ketatalaksanaan, SDM

dan Sarana Prasarana serta Pengawasan Internal;

14. Tercapainya Efisiensi Pengadaan Barang dan Jasa, menghindarkan in-efisiensi dan

penyimpangan. [Renstra LAPAN:2010-2014]

Target Utama:

1. Peluncuran RPS produksi dalam negeri dengan jarak jangkau lebih dari 300km;

2. Penguatan pengembangan dan pemanfaatan roket untuk pertahanan dan

keamanan nasional dan roket untuk pemanfaatan lainnya (roket suar, roket

modifikasi cuaca, dll.);

3. Pengembangan kapasitas produksi bahan baku propelan untuk membangun

kemandirian bahan baku roket;

4. Peluncuran Satelit A-2, satelit LAPAN A-3 (kerjasama LAPAN-ORARI) dan

pengembangan Satelit LAPAN B-1 (satelit penginderaan jauh untuk ketahanan

pangan, kerjasama LAPAN - IPB);

5. Kajian dan penyiapan Satelit Pendidikan (Kerjasama dengan Dirjen DIKTI-

Depdiknas);

6. Pengoperasian pesawat udara nir awak kecepatan tinggi;

7. Pengundangan Rancangan Undang-Undang Tentang Keantariksaan (Pengesahan

UU Keantariksaan Nasional);

8. Kontinuitas penyajian data/ informasi, serta peningkatan kualitasnya mengenai

sumber daya alam, perubahan penutup lahan, dampak perubahan iklim global,

serta mitigasi bencana bersumber dari bumi, antariksa dan atmosfer, dengan

memanfaatkan teknologi penginderaan jauh dan sains antariksa dan atmosfer.

[Renstra LAPAN:2010-2014]

1.5 Sumber Daya Manusia

Jumlah pegawai LAPAN berdasarkan pangkat/golongan disajikan pada gambar berikut

ini.

Page 10: Ass 2 Phase I Analysis Current Situation

6

Gambar 0.1 Jumlah Pegawai LAPAN

1.6 Struktur Organisasi

Gambar 0.2 Struktur Organisasi LAPAN

Susunan struktur organisasi LAPAN berdasarkan Perka No.2 Tahun 2011 :

a. Kepala;

b. Sekretaris Utama;

- Biro Perencanaan dan Organisasi;

- Biro Kerjasama dan Hubungan Masyarakat;

- Biro Umum;

Page 11: Ass 2 Phase I Analysis Current Situation

7

c. Deputi Bidang Penginderaan Jauh

- Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh

- Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh

d. Deputi Bidang Sains, Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan

- Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer

- Pusat Sains Antariksa

- Pusat Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan

e. Deputi Bidang Teknologi Dirgantara

- Pusat Teknologi Roket

- Pusat Teknologi Satelit

- Pusat Teknologi Penerbangan

1.7 Lokasi

Gambar 0.3 Lokasi LAPAN

Jakarta

1. Kantor Pusat

2. Pusat Teknologi Data Inderaja

3. Pusat Pemanfaatan Penginderaan

Jauh

4. Pusat Pengkajian dan Informasi

Kedirgantaraan

Kototabang, Sumatera Barat

Loka Pengamat Atmosfer Kototabang

Pameungpeuk, Garut

Balai Produksi dan Pengujian Roket

Pameungpeuk

Tanjungsari, Sumedang

Loka Pengamat Dirgantara Sumedang

Watukosek, Jawa Timur

Balai Pengamat Dirgantara Watukosek

Pontianak, Kalimantan Barat

Page 12: Ass 2 Phase I Analysis Current Situation

8

Rumpin, Bogor

1. Pusat Teknologi Roket

2. Pusat Teknologi Penerbangan

Rancabungur, Bogor

Pusat Teknologi Satelit

Bandung

1. Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer

2. Pusat Sains Antariksa

Balai Pengamat Dirgantara Pontianak

Parepare, Sulawesi Selatan

Balai Penginderaan Jauh Parepare

Biak, Papua

Balai Penjejakan dan Kendali Wahana

Antariksa Biak

Page 13: Ass 2 Phase I Analysis Current Situation

9

BAB 2

METODE DAN TEORI ANALISIS

Faktor penting dalam proses perencanaan strategis SI/TI adalah penggunaan metodologi.

Metodologi merupakan kumpulan dari metode, teknik, dan tools yang digunakan untuk

mengerjakan sesuatu. Tujuan dari penggunaan metodologi dalam perencanaan strategis SI/TI

adalah untuk meminimalkan resiko kegagalan, memastikan keterlibatan semua pihak yang

berkepentingan serta meminimalkan ketergantungan individu, dan lebih menekankan kepada

proses dan sasaran yang ditentukan.

Metodologi pada Gambar 2.1 terdiri dari tahapan masukkan dan tahapan keluaran (Ward &

Peppard, 2002). Tahapan masukkan terdiri dari:

Eksternal Business Environment

(PEST, Porter’s Five Force Model)

Eksternal IS/IT Environment

(Mencari Informasi di Internet)

IS/IT Management

Strategy

Internal IS/IT Environment

(Portofolio McFarlan)

Internal Business Environment

(Value Chain, CSF, SWOT)

Current Application

Portofolio

Business IS

Strategy IS/IT Management

Strategy IT Strategy

Future Application

Portofolio

Gambar 0.1 Model Strategis SI/TI (Ward & Peppard

Page 14: Ass 2 Phase I Analysis Current Situation

10

1. Analisis lingkungan bisnis internal, yang mencakup aspek-aspek strategi bisnis saat ini,

sasaran, sumber daya, proses, serta budaya nilai-nilai bisnis organisasi.

2. Analisis lingkungan bisnis eksternal, yang mencakup aspek-aspek ekonomi, industri, dan

iklim bersaing perusahaan.

3. Analisis lingkungan SI/TI internal, yang mencakup kondisi SI/TI organisasi dari

perspektif bisnis saat ini, bagaimana kematangannya (maturity), bagaimana kontribusi

terhadap bisnis, keterampilan sumber daya manusia, sumber daya dan infrastruktur

teknologi, termasuk juga bagaimana portofolio dari SI/TI yang ada saat ini.

4. Analisis lingkungan SI/TI eksternal, yang mencakup tren teknologi dan peluang

pemanfaatannya, serta penggunaan SI/TI oleh kompetitor, pelanggan dan pemasok.

Sedangkan tahapan keluaran merupakan bagian yang dilakukan untuk menghasilkan suatu

dokumen perencanaan strategis SI/TI yang isinya terdiri:

1. Strategi SI bisnis, yang mencakup bagaimana setiap unit atau fungsi bisnis akan

memanfaatkan SI/TI untuk mencapai sasaran bisnisnya, portofolio aplikasi dan gambaran

arsitektur informasi.

2. Strategi TI, yang mencakup kebijakan dan strategi bagi pengelolaan teknologi dan

sumber daya manusia SI/TI

3. Strategi Manajemen SI/TI, yang mencakup elemen-elemen umum yang diterapkan

melalui organisasi, untuk memastikan konsistensi penerapan kebijakan SI/TI yang

dibutuhkan.

Beberapa teknik atau metode analisis yang digunakan dalam perencanaan strategis SI/TI pada

metodologi ini, mencakup analisis PEST, SWOT, Five Force Competitive, Value Chain,

metode Critical Success Factors, dan McFarlan’s Strategic Grid.

2.1 Analisis PEST

PEST adalah singkatan dari Politik, Ekonomi, Sosial, dan Teknologi. Analisis ini

digunakan untuk mengidentifikasi kondisi lingkungan umum atau lingkungan makro

organisasi. Identifikasi ini berdasarkan aspek politik dan hukum. Aspek ekonomi,

aspek sosial dan budaya, serta aspek teknologi.

Page 15: Ass 2 Phase I Analysis Current Situation

11

2.2 Analisis SWOT

Analisis SWOT akan dipetakan dari hasil analisis lingkungan. Kekuatan

diidentifikasikan dengan tujuan untuk mengetahui apa saja kekuatan organisasi untuk

dapat meneruskan dan mempertahankan bisnis. Dengan mengetahui kekuatan yang

dimiliki organisasi akan dapat mempertahankan dan bahkan meningkatkan kekuatan

sebagai modal untuk dapat bersaing. Mengidentifikasi kelemahan bertujuan untuk

dapat mengetahui apa kelemahan-kelemahan yang masih ada, dan dengan mengetahui

kelemahan tersebut, maka perusahaan dapat berusaha untuk memperbaiki agar

menjadi lebih baik. Kelemahan yang tidak atau terlambat teridentifikasi akan

merugikan bagi perusahaan. Oleh karena itu dengan semakin cepat mengetahui

kelemahan, maska perusahaan juga dapat sesegera mungkin mencari solusi untuk

dapat menutupi kelemahan tersebut. Dengan mengetahui peluang, baik peluang saat

ini maupun peluang masa yang akan datang, maka perusahaan dapat mempersiapkan

diri untuk dapat mencapai peluang tersebut. Berbagai strategi dapat disiapkan lebih

dini dan terencana dengan lebih baik sehingga peluang yang telah diidentifikasi dapat

direalisasikan. Berbagai jalan untuk dapat mewujudkan peluang atau kessempatan dan

mempertahankan kelangsungan bisnis organisasi tentunya akan mengalami banyak

ancaman. Ancaman yang dapat teridentifikasi dapat dicarikan jalan keluarnya

sehingga organisasi dapat meminimalkan ancaman tersebut.

2.3 Critical Success Factor

Analisis CSF merupakan suatu ketentuan dari organisasi dan lingkungannya yang

berpengaruh pada keberhasilkan atau kegagalan. CSF dapat ditentukan jika objektif

organisasi telah diidentifikasi. Tujuan dari CSF adalah menginterpretasikan objektif

secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa

yang dibutuhkan. Peranan CSF dalam perencanaan strategis adalah sebagai

penghubung antara strategi bisnis organisasi dengan strategi SI-nya, memfokuskan

proses perencanaan strategis SI pada area yang strategis, memprioritaskan usulan

aplikasi SI dan mengevaluasi strategi SI.

2.4 McFarlan Startegic Grid

McFarlan strategic grid digunakan untuk memetakan aplikasi SI berdasarkan

kontribusinya terhadap organisasi. Pemetaan dilakukan pada empat kuadran

(strategic, high potential, key operation, and support). Dari hasil pemetaan tersebut

didapat gambaran kontribusi sebuah aplikasi SI terhadap organisasi dan

Page 16: Ass 2 Phase I Analysis Current Situation

12

pengembangan dimasa mendatang (Ward and Griffith 1996), keempat kuadran

tersebut dapat dilihat pada gambar 2.10.

Gambar 0.2 McFarlan Strategic Grid (Ward and Peppard, 2002)

2.5 Analisis Value Chain

Analisis Value Chain dilakukan untuk memetakan seluruh proses kerja yang terjadi

dalam organisasi menjadi dua kategori aktivitasm yaitu aktivitas utama dan aktivitas

pendukung. Mengacu pada dokumen organisasi yang menyebutkan tugas dan fungsi

setiap unit kerja berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap proses kerja yang

terjadi di masing-masing unit kerja, secara diagram value chain dapat terlihat seperti

gambar 2.11.

Gambar 0.3 Diagram Value Chain (Ward and Peppard, 2002)

Page 17: Ass 2 Phase I Analysis Current Situation

13

BAB 3

ANALISIS KONDISI SAAT INI

3.1 Analisis Internal Bisnis

Secara garis besar proses bisnis yang dijalankan LAPAN dapat digambarkan sebagai

berikut:

Dari gambar terlihat bahwa proses bisnis utama LAPAN dilakukan pada kegiatan-

kegiatan yang dilakukan oleh Deputi Bidang Penginderaan Jauh, Deputi Bidang

Sains, Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan, Deputi Bidang Teknologi

Dirgantara. Adapun proses bisnis kegiatan penunjang yang juga mempengaruhi

tercapainya visi dan misi LAPAN antara lain adalah kegiatan yang ada di Sekretariat

Utama : Pusat Pemanfaatan Teknologi Dirgantara, Biro Umum, Biro Perencanaan dan

Organisasi, Biro Kerjasama dan Humas. Seluruh kegiatan tersebut mendapat arahan

dari Rencana Strategis dalam menjalankan setiap kegiatannya, dan di evaluasi oleh

unit audit internal yaitu Inspektorat.

Keluaran atau output yang diberikan oleh proses bisnis di LAPANadalah menghasilkan

penelitian dan pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya oleh 4 bidang utama

LAPAN yakni Penginderaan Jauh, Teknologi Dirgantara, Sains Antariksa, dan

Kebijakan dirgantara sesuai dengan visi dan misi LAPAN.

PUSAT TEKNOLOGI

DATA INDERAJA

PUSAT PENGKAJIAN &

INFORMASI KEDIRGANTARAAN

PUSAT TEKNOLOGI PENERBANGAN

UT

AM

A

PE

NU

NJA

NG

DEPUTI BIDANG

PENGINDERAAN JAUH

DEPUTI BIDANG SAINS,

PENGKAJIAN & INFORMASI

DEPUTI BIDANG

TEKNOLOGI DIRGANTARA

PUSAT PEMANFAATAN

INDERAJA

PUSAT SAINS DAN

TEKNOLOGI ATMOSFER

PUSAT SAINS

ANTARIKSA

PUSAT TEKNOLOGI

ROKET

PUSAT TEKNOLOGI

SATELIT

SEKRETARIAT UTAMA

BIRO UMUM

BIRO PERENCANAAN DAN ORGANISASI

BIRO KERJASAMA DAN HUMAS

PUSAT PEMANFAATAN

TEKNOLOGI

DIRGANTARA

INS

PE

KT

OR

AT

VISI &

MISI

Gambar 0.1 Value Chain LAPAN

Page 18: Ass 2 Phase I Analysis Current Situation

14

3.2 Analisis Eksternal Bisnis

Dalam melakukan analisis kondisi eksternal bisnis organisasi, kami menggunakan

teknik PEST, sebagai berikut:

Politik

Secara politik, kedudukan LAPAN sebagai salah satu Lembaga Pemerintah Non

Kementerian adalah bertanggungjawab langsung kepada Presiden RI. Namun dalam

menjalankan tugas dan fungsinya LAPAN dikoordinasikan oleh Menristek.Kedudukan

LAPAN diperkuat dengan adanya Keputusan Presiden Nomor 236 Tahun 1963 tentang

LAPAN dan perubahan terakhir Keppres Nomor 103 Tahun 2001. Keberadaan

LAPAN juga semakin kuat dengan adanya UU No.21 tentang Keantariksaan.

Ekonomi

Dalam menjalankan penelitian dan pengembangan teknologi kedirgantaraan, anggaran

LAPAN berasal dari APBN sehingga aspek ekonomi bergantung kepada kondisi

keuangan negara.

Sosial

Dari sisi Sosial, keberlangsungan penelitian dan pengembangan di LAPAN bergantung

kepada banyaknya minat generasi muda terhadap litbang yang secara tidak langsung

akan meningkatkan kompetensi LAPAN baik secara nasional maupun internasional.

Teknologi

Perkembangan teknologi sangat berdampak kepada hasil litbang LAPAN. Untuk itu

LAPAN melakukan program kerja sama untuk alih atau transfer teknologi dengan

negara-negara maju agar dapat terus bersaing dan menciptakan produk litbangnya

sehingga mencapai target roadmap yang dicanang.

3.3 Analisis Internal SI/TI

3.3.1 Pemetaan Sistem Aplikasi

Analisis pemetaan kondisi as is atas sistem informasi yang ada di LAPAN dilakukan

dengan menggunakan strategi grid McFarlan.

Page 19: Ass 2 Phase I Analysis Current Situation

15

No Nama Aplikasi / Infrastruktur Fungsi Aplikasi Kelompok

Aplikasi Server

Database

1. Portal Induk Lapan.go.id Sebagai portal induk lapan.go.id Support Linux My SQL

2. Online library Katalog, dan sistem transaki

peminjaman perpustakaan Support Linux My SQL

3. Jurnal Online Sarana dokumentasi dan publikasi

jurnal terbitan Lapan Support Linux My SQL

4. Kliping Online Sarana dokumentasi dan publikasi

Kliping pemberitaan Lapan di

media mass

Support Linux My SQL

5. Database Sumber Daya Ilmiah Sarana dokumentasi dan publikasi

biodata pejabat fungsional Lapan Support Linux My SQL

6. Webmail Surat elektronik Support Linux Zimbra

7. Sistem Dokumentasi Naskah

Kerjasama (SIDOMA) Sarana dokumentasi dan naskah

kerjasama, mupakan wadah

pendayagunaan bersama atas

dokumen hukum secara tertib,

terpadu, dan berkesinambungan,

serta merupakan sarana pemberian

pelayanan informasi hukum secara

lengkap, akurat, mudah, dan cepat

Support Windows

Server

2008

My SQL

8. Siforen MONEV Monev perencanaan LAPAN

(business process) Support Windows

Server

2008

My SQL

9. JDIH (Jaringan Dokumentasi dan

Informasi Hukum) Untuk dokumentasi dan informasi

produk hukum LAPAN (publis) Support Linux My SQL

10. SKP (Sistem Kinerja Pegawai) Untuk monitoring kinerja pegawai Support Windows

Server

2008

My SQL

11. SIMPEG (in house) Untuk update data pegawai, upload

berkas data pegawai, mencetak

kenaikan gaji secara berkala, cuti

Support Windows

Server

2008

My SQL

12. e-Takah Untuk percepatan proses disposisi

surat, dipakai di pejabat structural

sampai ke satker

Support Windows

Server

2008

My SQL

13. e-Arsip Untuk proses pemindahan arsip dari

satker ke pusat arsip/unit kearsipan

pusat

Support Windows

Server

2008

My SQL

14. LPSE Untuk tender/pengadaan barang dan

jasa Support Di LKPP -

15. SI Absensi (in house) Untuk monev absensi pegawai Ada aplikasi desktop (VB)

Support Windows

Server

2008

My SQL

Page 20: Ass 2 Phase I Analysis Current Situation

16

16. SKP (Sistem Kinerja Pegawai) Untuk monev pegawai (sama

dengan RENOR) Support Windows

Server

2008

My SQL

17. Penerimaan CPNS Untuk penerimaan CPNS Lapan Support Windows

Server

2008

My SQL

18. SPM bagian keuangan Surat perintah membayar

(kemenkeu) Support - -

19. SAPK (sistem administrasi

pelayanan kepegawaian) Merupakan aplikasi dari BKN Support - -

20. Sistem Pelayanan Data

Penginderaan Jauh Dalam Bank

Data Penginderaan Jauh Nasional

Sebagai sarana untuk memberikan

pelayanan data inderaja lewat bank

data inderaja.

Operasional - -

21. Sistem Lumbung Ina-SDI

(Indonesian Spacial Data

Infrastructure)

Sebagai sarana berbagi pakai data

penginderaan jarak jauh Satelit

untuk Kementerian/Lembaga

Operasional - -

22. INCAS (Indonesian National

Carbon Accounting System) - Operasional - -

23. Synthetic Aperture Radar Raw

Data Compression Based on

Compressive Sensing

- Operasional - -

24. Sistem Stasiun Bumi

Penginderaan Jarak Jauh Melakukan kegiatan penginderaan

jauh dengan menggunakan sinyal

yang dipancarkan dari satelit-satelit

yang beredar (Satelit LAPAN-

TUBSAT, Landsat, NOAA,

MODIS, SPOT, dan Fengyun)

Operasional - -

25. LAPAN SIMBA Melakukan mitigasi bencana,

perhitungan tingkat polusi udara,

pemantauan wilayah hutan,

pemantauan lahan pertanian dan

pangan, informasi zona tangkapan

ikan di laut, serta pemantauan titik

api secara near real time yang

dipancarkan dari sateli Satelit

LAPAN-TUBSAT, Landsat,

NOAA, MODIS, SPOT, dan

Fengyun

Operasional - -

26. Aplikasi pengolahan teknologi

satelit penginderaan jauh Dimanfaatkan untuk analisis cuaca,

selain untuk cuaca, satelit

penginderaan jauh juga sangat

bermanfaat untuk deteksi potensi

kekeringan lahan dan informasi

potensi banjir harian dan bulanan di

berbagai daerah di Indonesia.

Prediksi tersebut menggunakan

informasi spasial dengan data DEM

– Landsat

Operasional - -

Page 21: Ass 2 Phase I Analysis Current Situation

17

27. Sistem otomatisasi pengolahan

data MODIS MODIS (Moderate Resolution

Imaging Spectroradiometers))

banyak dimanfaatkan untuk

keperluan pengamatan dan

penelitian daratan, lautan, dan

atmosfer bumi. MODIS

mengintegrasikan antara sistem

akuisisi di Rumpin dengan sistem

pengolahan di Pekayon dengan

memanfaatkan jaringan microwave

dan koneksi internet yang telah ada

Operasional - -

28. Loka Pengamatan Dirgantara Pengamatan matahari, geomagnet

dan ionosfer yang mendukung

penyampaian informasi cuaca

antariksa

Operasional - -

29. Sistem observasi near real‐time Pengamatan aktivitas geomagnet

dan magnet antariksa,

penggambaran menggambarkan

kondisi magnetosfer bumi.

Operasional - -

30. Sistem Informasi Balai Produksi

Dan Pengujian Roket Lapan Memberikan informasi produk-

produk kedirgantaraan dan

antariksa Lapan.

Operasional MySQL -

31. Aplikasi Asset Management Memberikan panduan, layanan

secara efektif terhadap asset. Support - -

32. Sistem Informasi Peringatan Dini

Gangguan Operasional Satelit Memantau kondisi satelit-satelit

Indonesia dan memantau kondisi

apabila terjadi tumbukan antara

sampah antariksa dan satelit-satelit

Indonesia

Operasional

33. Monitoring Satelit - Operasional - -

34. MONEV Monitoring dan Evaluasi kinerja Support Windows

Server

2008

My SQL

35. Anggaran Fungsi anggaran dan perencanaan Support

36. SADEWA Sistem peringatan dini untuk hujan

ekstrim seluruh Indonesia Operasional Android My SQL

37. SILAW Sistem Informasi Liputan Awan Operasional

38. Auto Retrieve Data Retriew Penarikan Data Pare2 Operasional Linux

39. Database Atmosfer Indonesia

(DAI) Untuk katalog data atmosfer Operasional Windows

Server

2008

My SQL

40. Database Karya Ilmiah Katalog karya ilmiah Operasional Windows

Server

My SQL

Page 22: Ass 2 Phase I Analysis Current Situation

18

2008

41. Model Atmosfer untuk PC Untuk simulasi Dinamika

Atmosfer untuk pendidikan Operasional - SQL

Server

42. Model Atmosfer Resolusi Tinggi Untuk simulasi fisika dan Dinamika

Atmosfer untuk riset sains atmosfer Operasional Linux My SQL

43. Model polusi udara Untuk simulasi penyebaran polusi

udara Operasional Linux My SQL

44. Sistem informasi benda jatuh

antariksa Untuk meninformasikan sampah

antariksa atau benda antariksa yang

jatuh ke bumi

Operasiona - My SQL

45. Data center (pusat data sains

dirgantara) Untuk menampilkan data-data hasil

pengamatan Operasiona Linux -

46. Sistem Informasi Kepegawaian

dan Database Kepakaran Untuk mempermudah pencarian

data pegawai Support - SQL

Server

47. Sistem Informasi Pengelolaan

Aset Untuk membantu pengelolaan

BMN (Barang Milik Negara)

seperti pengambilan barang,

peminjaman barang, dll

Support - SQL

Server

48. Website Penyebaran informasi hasil kajian Support My SQL

Tabel 3.1 Tabel Kondisi As-Is Aplikasi di Lapan

NO Strategi IS/IT Keselarasan

1 Penyediaan akses internet keluar lembaga Seluruh SS dan

TU

2 Penyediaan akses intranet dalam lembaga Seluruh SS dan

TU

3 Aktifasi lembaga melalui jaringan Seluruh SS dan

TU

4 Pembangunan Pusat Data Seluruh SS dan

TU

5 Pengembangan Sistem Infromasi publik:

a. Website Lembaga SS13

b. Website Satker SS13

c. Online Library SS13

d. Database Publikasi Ilmiah SS13

e. Database Laporan Teknis Penelitian SS13

f. Sistem Informasi Pelayanan Produk SS13

g. Sistem Informasi Index awal musim SS7, SS9, TU8

h. Sistem Informasi Data Pengamatan Atmosfer Indonesia SS7, SS9, TU8

i. Sistem Informasi Data Inderaja SS7, SS8, SS9,

TU8

Page 23: Ass 2 Phase I Analysis Current Situation

19

j. Sistem Informasi Cuaca Antariksa, Benda Jatuh, Iklim

Ektrim

SS7, SS9, TU8

k. Sistem Informasi Teknologi Dirgantara SS10

l. Sistem Informasi Mitigasi Bencana SS9, TU8

m. Sistem Informasi ITCZ SS7, SS9, TU8

n. Database Web Dinamis Berbasis Teknologi sindikasi SS7, SS9, TU8

o. Layanan data dan informasi Cuaca antariksa online SS7, SS9, TU8

p. Pengembangan Bank Data Penginderaan Jauh (user

service)

SS7, SS8, SS9,

TU8

q. Pemanfaatan SPSE (E-Procurement) SS14

r. Pengembangan e-Recruitment SS13

6 Pengembangan Sistem Informasi Internal:

a. Sistem Informasi Kearsipan Dinamis SS13

b. Sistem Informasi Renprog, Anggaran, Evalap SS13

c. Sistem Informasi dan Manajemen Data LAPAN SS13

d. Sistem Informasi Keuangan SS13

e. Sistem Informasi Kepegawaian SS13

f. Sistem Informasi Absensi SS13

7 Integrasi Sistem Informasi SS13

8 Pengembangan SDM TI Seluruh SS dan

TU

9 Rekrutment SDM TI Seluruh SS dan

TU

10 Pengembangan Infrastruktur Jaringan terintegrasi Seluruh SS dan

TU

11 Peningkatan Pengelolaan Jaringan Seluruh SS dan

TU

Tabel 3.2 Pemetaan Keselarasan Bisnis Strategi dengan Strategi IS/IT

Page 24: Ass 2 Phase I Analysis Current Situation

20

3.3.2 Pemetaan Infrastruktur

Hardware

No Nama Peralatan Jml Kapasitas /

Output Saat Ini Merk & Tipe Lokasi

Sekarang Milik

Server & Storage

Monitoring

1 Server Dell 1 Inaktif Poweredge 2850 Ruang

Server Humas

2 Server Dell 1 DNS Poweredge 2850 Ruang

Server Humas

3 Server Dell 1 Database Renor Poweredge R710

300GB Ruang

Server Renor

4 Server Dell 1 inaktif Poweredge R710

500GB Ruang

Server Humas

5 Server Dell 1 Web Lapan,

Database Server Poweredge R710

300GB Ruang

Server Humas

6 Server Dell 1 Mailing List

Lapan Poweredge R710

300GB Ruang

Server Humas

7 Server Dell 1 inaktif Poweredge R710

500GB Ruang

Server Humas

8 Server Dell 1 DHSCP Server Poweredge R610 Ruang

Server Humas

9 Server Dell 1 Inaktif Poweredge R720

300GB Ruang

Server Humas

10 Server Dell 1 SIKD Baru (II) Poweredge R720

900GB Ruang

Server Humas

11 Server Dell 1 Inaktif Poweredge R720

300GB Ruang

Server Humas

12 Server Dell 1 Inaktif Poweredge R720

900GB Ruang

Server Humas

13 Server Dell 1 Proxmox 1:

Webmail Poweredge R720

900GB Ruang

Server Humas

14 Server Dell 1 Proxmox2: Grup Poweredge R720

900GB Ruang

Server Humas

15 Server IBM 1 Mail Lama dan

JDIH System x3400 Ruang

Server Humas

16 Server IBM 1 Kepegawaian System x3550

M2 Ruang

Server Kepegawaian

17 Server IBM 1 Display TV System x3250 Ruang Humas

Page 25: Ass 2 Phase I Analysis Current Situation

21

Server (inaktif) M4 Server

18 Server IBM 1 Database Kerja

Sama (inaktif) System 3400 M3 Ruang

Server Kerja Sama

19 Server IBM 1 Persuratan

elektronik (SIKD) System x3650

M3 Ruang

Server Turat

20 Server ASUS 1 Web

Perpustakaan ASUS Intel

Xeon Ruang

Server Humas

21 PC Monitoring 1 Network

Monitoring

System

HP Core i3 Ruang

Server Humas

22 KVM 1 Monitoring

Server Aten Masterview

8 Ch Ruang

Server Humas

Networking

23 Wireless Access Point 2 wi-fi (transmisi

data) Dlink DAP2360 Humas

24 Wireless Access Point 4 wi-fi (transmisi

data) TPLink TL-

MR3220 Humas

25 Wireless Access Point 1 wi-fi (transmisi

data) DBCP1A400094

7 Humas

26 Wireless Access Point 1 wi-fi (transmisi

data) Belkin N10117 Humas

27 Switch 1 Transmisi data

(wired) Netlink

SCB430178-

ES3108

Humas

28 Switch 1 Transmisi data

(wired) 3Com

3C16792A Humas

29 Switch 1 Transmisi data

(wired) 3Com 3CGS

U08 Port 8 Humas

30 Switch 1 Transmisi data

(wired) TP-Link TL-

SL2218WEB Humas

31 Switch 2 Transmisi data

(wired) LinkSys SR224

24Port Humas

32 Switch 2 Transmisi data

(wired) 3Com Switch

2024 3C16471 Humas

33 Switch 1 Transmisi data

(wired) TP-Link TL-

SL5428 Humas

34 Switch 1 Transmisi data

(wired) Cisco Catalyst

2950 Humas

Page 26: Ass 2 Phase I Analysis Current Situation

22

35 Switch 1 VLAN Cisco Catalyst

3560-x series Humas

Electricity &

Accessories

36 UPS 1 Power Supply APC Smart

3000KV Ruang

Server Humas

37 UPS 5 Power Supply

(inaktif) APC Smart

1000KV Ruang

Server Humas

38 UPS 3 Power Supply

(inaktif) Dell K25

5600KV Ruang

Server Humas

39 UPS 1 Power Supply APC Smart

750KV Ruang

Server Humas

40 UPS 1 Power Supply

(inaktif) APC Smart

3000XL Ruang

Server Humas

41 UPS 1 Power Supply APC Smart

3000XL Ruang

Server Humas

42 UPS 5 Power Supply APC Smart

1500KV Ruang

Server Humas

43 Rak Server 1 Lemari Server APC Basic Rack

PDU Ruang

Server Humas

44 Rak Server 1 Lemari Server

dan Switch Fortuna Rack

550005 Ruang

Server Humas

45 Rak UPS 1 Lemari UPS Ruang

Server Humas

46 Rak Switch 1 Lemari Switch Ruang

Server Humas

47 Rak Server 2 Lemari Server

dan KVM Ruang

Server Humas

Tools

48 Network Tools 1 Tester kabel :

kondisi jalur

kabel

Fluke Network

Tools Humas

49 Crimping 1 Alat Press untuk

pembuatan head

connector cable

(AMP) type cat-6

Crimping Tools

Cat-6 Humas

Page 27: Ass 2 Phase I Analysis Current Situation

23

50 Cable Tester 1 Tester kabel :

kondisi jalur

kabel

Network Cable

Tester Humas

Tabel 3.3 Pemetaan Infrastruktur

3.3.3 Jaringan Komputer dan Internet

Topologi jaringan komputer di Lapan tampak pada gambar 3.2 di bawah ini:

Gambar 3.2. Topologi jaringan komputer Lapan

Bandwidth Internet dan VPN untuk tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat pada tabel di bawah

ini:

No Nama Satker Bandwidth 2013 Bandwidth 2014

Internet

1 Internet internasional 100 Mb 300 Mb

2 Internet local 100 Mb 700 Mb

Page 28: Ass 2 Phase I Analysis Current Situation

24

VPN

1 Backhaul Lapan Pusat 70 Mb 60 Mb

2 Pustekdata 15 Mb 15 Mb

3 Pusfatja 15 Mb 15 Mb

4 Inspektorat 2 Mb 2 Mb

5 Pusjigan 5 Mb 5 Mb

6 Pustekbang (Rumpin 1) 5 Mb 10 Mb

7 Pusteksat Gedung Bola (Rumpin 2) - 10 Mb

8 Pustekroket 5 Mb 10 Mb

9 Pusteksat 6 Mb 8 Mb

10 Lapan Bandung 10 Mb 20 Mb

11 Lapan Tanjungsari 1 Mb 2 Mb

12 Lapan Pameungpeuk 1 1 Mb 2 Mb

13 Lapan Pameungpeuk 2 - 2 Mb

14 Lapan Watukosek 1 Mb 3 Mb

15 Lapan Kototabang 512 kbps 512 kbps

16 Lapan Pare-pare 1 Mb 5 Mb

17 Lapan Pontianak 1 1 Mb 1 Mb

18 Lapan Pontianak 2 1 Mb 2 Mb

19 Lapan Biak 1 Mb 2 Mb

20 Manado - 512 kbps

21 Kupang - 512 kbps

22 Yogyakarta - 1 Mb

23 Jayapura - 512 kbps

Page 29: Ass 2 Phase I Analysis Current Situation

25

3.4 ANALISIS EKSTERNAL SI/TI

3.4.1 Tren Teknologi SI/TI

Tren teknologi informasi dan sistem informasi yang berkembang saat ini merupakan

faktor eksternal yang mempengaruhi pengembangan sistem informasi di Lapan.

Pergeseran kecenderungan mengakses internet dari personal computer ke smartphone,

perlu dijadikan acuan dalam pengembangan berbagai sistem informasi. Sistem

informasi di Lapan harus segera kompatibel dengan berbagai peralatan mobile untuk

lebih meningkatkan kualitas layanannya.

Berikut ini beberapa tren teknologi mendatang yang dikemukakan oleh Gartner, Inc

(www.gartner.com).

1. Internet Of Things

Kehadiran internet akan semakin luas pada berbagai perangkat diluar PC.

Perangkat mobile akan menjadi asset perusahaan seperti perlengkapan lapangan,

barang-barang konsumsi seperti mobil dan televisi yang sudah dilengkapai

koneksi internet. Akan ada digitalisasi terhadap berbagai produk yang akan

menghasilkan empat model penggunaan dasar yaitu : mengelola, mendanakan,

mengoperasikan dan memperluas. Keempat model dasar ini dapat diterapkan

pada salah satu dari empat hal (orang, benda, dan tempat- tempat informasi).

Perusahaan tidak harus membatasi diri untuk berpikir bahwa hanya Internet of

Things (yaitu, aset dan mesin) yang memiliki potensi untuk meningkatkan

keempat model. Perusahaan dari semua industri dapat memanfaatkan keempat

model ini.

Dampak tren teknologi ini terhadap proses bisnis yang terjadi di LAPAN adalah

bahwa pada eranya nanti LAPAN harus bersiap untuk mulai mengadopsi tren ini

agar tidak kehilangan value yang seharusnya bisa dihasilkan.

2. Cloud Computing

Tren teknologi yang saat ini sedang menanjak adalah pemanfaatan teknologi

cloud untuk mendukung adanya integrasi dan interoperabilitas yang lebih tinggi

bagi bisnis perusahaan. Pilihan teknologi cloud bisa bervariasi antara Software as

a Service (SaaS), Platform as a Service (PaaS) atau Infrastruktur as a Service

(IaaS). Dalam hal pemanfaatan cloud di level paling tinggi (Iaas) perusahaan

tidak lagi mengelola infrastruktur TI-nya sendiri melainkan diserahkan kepada

pihak ketiga. Sehingga diharapkan perusahaan bisa lebih fokus kepada core

bisnisnya. Dampak tren teknologi ini jika diterapkan terhadap proses bisnis yang

Page 30: Ass 2 Phase I Analysis Current Situation

26

terjadi di LAPAN akan memberikan sebuah nilai lebih dalam layanan, dimana

LAPAN bisa lebih fokus kepada aktivitas utamanya di bidang penelitian,

sementara manajemen dan tata kelola IT diserahkan kepada pihak ketiga.

3. Big Data

Big Data merupakan pengembangan dari pengelolaan data tradisional yang

dahulu sangat bergantung kepada basis data relasional. Big data diperkenalkan

sebagai sistem teknologi untuk menanggulangi ledakan informasi seiring dengan

semakin bertumbuhnya volume dan jenis data yang beredar di dunia maya.

Berbagai jenis data bisa berupa teks, gambar, foto, video, objek lainnya semakin

membanjiri sistem komputasi sehingga diperlukan sebuah mekanisme

pengelolaan data yang lebih mumpuni. Big data dapat diasumsikan sebagai

sebuah media penyimpanan data yang menawarkan ruang tak terbatas serta

kemampuan untuk mengakomodasi dan memproses berbagai jenis data dengan

sangat cepat.

Dampak teknologi ini jika diterapkan tentunya akan sangat signifikan bagi

LAPAN. Karena data-data penelitian LAPAN memiliki karakteristik yang

beragam sehingga memerlukan pengelolaan yang jauh lebih baik yang bisa

ditawarkan oleh solusi teknologi Big Data.

3.4.2 Teknologi yang digunakan instansi pemerintah lain

Teknologi informasi yang digunakan di instansi pemerintah lainnya juga menjadi

faktor eksternal pengembangan sistem informasi di Lapan. Hal ini mengingat perlu

ada integrasi terutama dengan instansi yang berhubungan langsung dengan Lapan

seperti Kemenristek, BPPT, Kemdikbud, dan lain-lain. Rencana integrasi antara

Lapan dengan instansi-instansi terkait sudah tentu mempengaruhi pengembangan

sistem informasi baik sistem yang sudah ada maupun sistem informasi yang akan

dikembangkan.

Page 31: Ass 2 Phase I Analysis Current Situation

27

BAB 4

KESIMPULAN

Dari paparan yang sudah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya maka dapat diambil beberapa

kesimpulan tentang mengapa dibutuhkannya Perencanaan Strategis Sistem Informasi di

LAPAN diantaranya :

- Sistem informasi atau aplikasi yang dikembangkan di LAPAN masih berdiri sendiri-

sendiri atau belum terintegrasi.

- Terkait dengan layanan jasa internet, masih terdapat beberapa satuan kerja yang juga

menganggarkan meskipun layanan tersebut sudah dipenuhi dari pengelola TI Pusat.

- Unit pengelola TI Pusat berada pada Eselon IV dibawah Biro Kerjasama dan Humas.

Sehingga kurang memiliki power kedalam organisasi. Dengan kata lain tidak

memiliki posisi yang strategis ketika akan mengeluarkan kebijakan terkait TI.