Page 1
Assignment #2: Group Project
PHASE 1 : Analyze Current Situation
STUDI KASUS :
LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN)
Perancangan Strategis Sistem Informasi
Oleh:
Ahlijati Nuraminah NPM : 1206337886
Daru Widya Kusumo NPM : 1306346872
Nur Widiyanto NPM : 1306431066
Surono Setiyo A. NPM : 1306347175
MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS INDONESIA
2014
Page 2
i
Daftar Isi
BAB 1 PROFIL ORGANISASI .......................................................................................... 1
1.1 Sejarah ......................................................................................................................... 1
1.2 Visi dan Misi ............................................................................................................... 1
1.3 Tugas Pokok dan Fungsi ............................................................................................. 2
1.4 Tujuan dan Sasaran ..................................................................................................... 3
1.5 Sumber Daya Manusia ................................................................................................ 5
1.6 Struktur Organisasi ...................................................................................................... 6
1.7 Lokasi .......................................................................................................................... 7
BAB 2 METODE DAN TEORI ANALISIS ....................................................................... 9
2.1 Analisis PEST ........................................................................................................... 10
2.2 Analisis SWOT ......................................................................................................... 11
2.3 Critical Success Factor .............................................................................................. 11
2.4 McFarlan Startegic Grid ............................................................................................ 11
2.5 Analisis Value Chain ................................................................................................. 12
BAB 3 ANALISIS KONDISI SAAT INI .......................................................................... 13
3.1 Analisis Internal Bisnis ............................................................................................. 13
3.2 Analisis Eksternal Bisnis ........................................................................................... 14
3.3 Analisis Internal SI/TI ............................................................................................... 14
3.3.1 Pemetaan Sistem Aplikasi.................................................................................. 14
3.3.2 Pemetaan Infrastruktur ....................................................................................... 20
3.4 ANALISIS EKSTERNAL SI/TI ............................................................................... 25
3.4.1 Tren Teknologi SI/TI ......................................................................................... 25
3.4.2 Teknologi yang digunakan instansi pemerintah lain ......................................... 26
BAB 4 KESIMPULAN ..................................................................................................... 27
Page 3
ii
Daftar Gambar
Gambar 1.1 Jumlah Pegawai LAPAN ....................................................................................... 6
Gambar 1.2 Struktur Organisasi LAPAN .................................................................................. 6
Gambar 1.3 Lokasi LAPAN ...................................................................................................... 7
Gambar 2.1 Model Strategis SI/TI (Ward & Peppard ............................................................... 9
Gambar 2.2 McFarlan Strategic Grid (Ward and Peppard, 2002) ........................................... 12
Gambar 2.3 Diagram Value Chain (Ward and Peppard, 2002) ............................................... 12
Gambar 3.1 Value Chain LAPAN ........................................................................................... 13
Page 4
iii
Daftar Tabel
Tabel 3.1 Tabel Kondisi As-Is Aplikasi di Lapan ................................................................... 18
Tabel 3.2 Pemetaan Keselarasan Bisnis Strategi dengan Strategi IS/IT .................................. 19
Tabel 3.3 Pemetaan Infrastruktur ............................................................................................. 23
Page 5
1
BAB 1
PROFIL ORGANISASI
1.1 Sejarah
Pada tanggal 31 Mei 1962, dibentuk Panitia Astronautika oleh Menteri Pertama RI, Ir.
Juanda (selaku Ketua Dewan Penerbangan RI) dan R.J. Salatun (selaku Sekretaris
Dewan Penerbangan RI). Tanggal 22 September 1962, terbentuknya Proyek Roket
Ilmiah dan Militer Awal (PRIMA) afiliasi AURI dan ITB. Berhasil membuat dan
meluncurkan dua roket seri Kartika berikut telemetrinya. Tanggal 27 November 1963,
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dibentuk dengan Keputusan
Presiden Nomor 236 Tahun 1963 tentang LAPAN. Setelah itu terdapat beberapa kali
penyempurnaan organisasi yaitu melalui : Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 18
Tahun 1974, Keppres Nomor 33 Tahun 1988, Keppres Nomor 33 Tahun 1988 jo
Keppres Nomor 24 Tahun 1994, Keppres Nomor 132 Tahun 1998, Keppres Nomor
166 Tahun 2000 sebagaimana diubah beberapa kali yang terakhir dengan Keppres
Nomor 62 Tahun 2001, Keppres Nomor 178 Tahun 2000 sebagaimana telah diubah
beberapa kali yang terakhir dengan Keppres 60 Tahun 2001, dan Keppres Nomor
103 Tahun 2001.
1.2 Visi dan Misi
Visi:
“Menjadi Institusi Penggerak Kemandirian dalam Penguasaan Sains dan Teknologi
Kedirgantaraaan dan Pemanfaatannya bagi Kesejahteraan Bangsa dan Pembangunan
Nasional yang Berkelanjutan”
Misi:
Bidang
Teknologi
Roket, Satelit
dan
Penerbangan
“Memperkuat kemampuan penguasaan teknologi roket,
satelit, dan penerbangan serta pemanfaatannya untuk menjadi
mitra industri strategis penerbangan dan pembina nasional
pengembangan roket dan satelit”
Bidang
Penginderaan
Jauh
“Mengembangkan kemampuan teknologi sistem sensor
penginderaan jauh, sistem stasiun bumi, akuisisi data dan
memaksimalkan pemanfaatan teknologi penginderaan jauh
Page 6
2
untuk mendukung inventarisasi dan permantauan sumber daya
alam, ketahanan pangan dan lingkungan serta mitigasi bencana
dan menjadi pembina nasional penelitian, pengembangan dan
penerapan teknologi penginderaan jauh”
Bidang Sains
Dirgantara
(Antariksa dan
Atmosfer)
“Mengembangkan kemampuan penguasaan pengetahuan
antariksa dan atmosfer dalam upaya meningkatkan pelayanan
masyarakat atas informasi cuaca antariksa dan kondisi
atmosfer, dan dampaknya pada perubahan iklim global dan
kehidupan di bumi”
Bidang
Kebijakan
“Mengembangkan kajian kebijakan bagi pengembangan
dan/atau perumusan kebijakan dan peraturan perundang-
undangan nasional untuk perlindungan kepentingan nasional
dalam rangka penguasaan, penerapan dan pendayagunaan
IPTEK kedirgantaraan (roket, satelit, penerbangan,
penginderaan jauh dan sains antariksa) untuk mendukung
pembangunan nasional”
Bidang
Kelembagaan
dan
Manajemen
Sumberdaya
“Senantiasa memperbaharui diri sesuai dengan tuntutan
perkembangan kemajuan IPTEK dirgantara dan aspirasi
masyarakat serta pembenahan pelayanan masyarakat melalui
penguatan komunikasi publik, kerjasama, perencanaan
program/ kegiatan, organisasi, ketatalaksanaan, SDM dan
pengelolaan dan pengembangan asset (sarana prasarana) serta
pengawasan dalam rangka mencapai tata kelola pemerintahan
yang baik” [Renstra LAPAN:2010-2014]
1.3 Tugas Pokok dan Fungsi
Kedudukan
LAPAN adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berkedudukan di bawah
dan bertanggung jawab kepada Presiden Republik Indonesia. Dalam pelaksanaan
tugasnya dikoordinasikan oleh menteri yang bertanggung-jawab di bidang riset dan
teknologi.
Page 7
3
Tugas Pokok
Melaksanakan tugas pemerintah di bidang penelitian dan pengembangan
kedirgantaraan dan pemanfaatannya sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
Fungsi
Dalam mengemban tugas pokok di atas LAPAN menyelenggarakan fungsi-fungsi:
Pengkajian dan penyusunan kebijaksanaan nasional di bidang penelitian dan
Pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya.
Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas LAPAN.
Pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan terhadap kegiatan instansi
pemerintah di bidang kedirgantaraan dan pemanfaatannya.
Penyelenggaraaan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang
perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian,
keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga. [Perka
No.2 Tahun 2011].
1.4 Tujuan dan Sasaran
Tujuan
1. Meningkatkan Penguasaan Teknologi Dirgantara (Roket, Satelit, Penginderaan
Jauh, Pengetahuan Antariksa) Untuk Mencapai Kemandirian dalam rangka
mendukung/menjaga Keutuhan NKRI dan pembinaan instansi terkait;
2. Meningkatkan Partisipasi Dalam Pembangunan Ekonomi Melalui Upaya
Pemanfaatan Teknologi Penginderaan Jauh dan Membangun Kemitraan Dengan
Industri Untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan;
3. Meningkatkan Penguatan Kebijakan dan Peraturan Perundang-undangan
nasional untuk perlindungan kepentingan nasional dalam rangka penguasaan
dan penerapan IPTEK kedirgantaraan (roket, satelit, penerbangan,
penginderaan jauh dan sains antariksa) dan pembangunan nasional;
4. Memperkuat Manajemen Pelayanan dan Komunikasi Publik, Perencanaan,
Organisasi Kelembagaan, Ketatalaksanaan dan Pengelolaan Sumberdaya,
Kerjasama dan Pengawasan Internal. [Renstra LAPAN:2010-2014]
Page 8
4
Sasaran Strategis:
1. Terbangunnya kemampuan dan kemandirian dalam pengembangan dan
peluncuran Roket Pengorbit Satelit (RPS) sebagai dasar pendayagunaan
kemampuan penguasaan teknologi roket untuk mendukung penguatan industri
roket untuk pertahanan;
2. Terbangunnya kemampuan dan kemandirian dalam pengembangan satelit
untuk observasi bumi, komunikasi, dan navigasi;
3. Terlaksananya peluncuran satelit untuk surveilance, dan komunikasi dan mitigasi
bencana;
4. Penyiapan Pembangunan Peluncuran Satelit Pendidikan (satelit komunikasi
untuk edukasi, kerjasama dengan Depdiknas) dan satelit Inderaja untuk ketahanan
pangan;
5. Terbangunnya kemampuan dalam pengembangan teknologi propulsi, kendali, dan
aerostruktur;
6. Penguatan kemampuan dan kemandirian dalam Penguasaan Teknologi Sensor
Penginderaan Jauh, Sistem Akuisisi, Pengolahan dan Model Pemanfaatan Data
Penginderaan jauh berbasis inovasi dan opensource;
7. Tercapainya kemampuan nasional dalam menjaga kontinuitas ketersediaan data
satelit penginderaan jauh (sumberdaya alam, lingkungan dan cuaca) data
atmosfer dan keantariksaan (geomagnet, ionosfer, atmosfer, Radar atmosfer
bumi, Sun Flare, deteksi sampah antariksa);
8. Tercapainya kemampuan pemanfaatan data satelit penginderaan jauh untuk
mendukung pembangunan nasional (penyediaan data / informasi spasial untuk
pengelolaan sumberdaya alam, ketahanan pangan, lingkungan hidup dan
pengelolaan bencana, mendukung percepatan pembangunan daerah tertinggal,
terdepan, terluar dan pasca konflik)
9. Penguatan Pengesahan Pengetahuan Antariksa Untuk Mendukung Penyajian
Informasi Peringatan Dini Antisipasi Dampak Perubahan Lingkungan Antariksa
dan Iklim Global;
10. Optimalisasi Pemanfaatan Kemajuan Teknologi Dirgantara LAPAN dalam
Rangka Penguatan Pelayanan kepada Masyarakat, Pemerintah, Dunia Usaha dan
Industri;
11. Penguatan Pembinaan dan Pembimbingan kepada Instansi pemerintah dalam
pelaksanaan kegiatan pengembangan Iptek Dirgantara;
Page 9
5
12. Tercapainya Pengundangan Rancangan Undang-Undang Tentang Keantariksaan
dan peraturan perundang-undangan terkait;
13. Tercapainya Reformasi kebijakan dan administrasi di bidang Pelayanan dan
Komunikasi Publik, organisasi kelembagaan, Perencanaan, Ketatalaksanaan, SDM
dan Sarana Prasarana serta Pengawasan Internal;
14. Tercapainya Efisiensi Pengadaan Barang dan Jasa, menghindarkan in-efisiensi dan
penyimpangan. [Renstra LAPAN:2010-2014]
Target Utama:
1. Peluncuran RPS produksi dalam negeri dengan jarak jangkau lebih dari 300km;
2. Penguatan pengembangan dan pemanfaatan roket untuk pertahanan dan
keamanan nasional dan roket untuk pemanfaatan lainnya (roket suar, roket
modifikasi cuaca, dll.);
3. Pengembangan kapasitas produksi bahan baku propelan untuk membangun
kemandirian bahan baku roket;
4. Peluncuran Satelit A-2, satelit LAPAN A-3 (kerjasama LAPAN-ORARI) dan
pengembangan Satelit LAPAN B-1 (satelit penginderaan jauh untuk ketahanan
pangan, kerjasama LAPAN - IPB);
5. Kajian dan penyiapan Satelit Pendidikan (Kerjasama dengan Dirjen DIKTI-
Depdiknas);
6. Pengoperasian pesawat udara nir awak kecepatan tinggi;
7. Pengundangan Rancangan Undang-Undang Tentang Keantariksaan (Pengesahan
UU Keantariksaan Nasional);
8. Kontinuitas penyajian data/ informasi, serta peningkatan kualitasnya mengenai
sumber daya alam, perubahan penutup lahan, dampak perubahan iklim global,
serta mitigasi bencana bersumber dari bumi, antariksa dan atmosfer, dengan
memanfaatkan teknologi penginderaan jauh dan sains antariksa dan atmosfer.
[Renstra LAPAN:2010-2014]
1.5 Sumber Daya Manusia
Jumlah pegawai LAPAN berdasarkan pangkat/golongan disajikan pada gambar berikut
ini.
Page 10
6
Gambar 0.1 Jumlah Pegawai LAPAN
1.6 Struktur Organisasi
Gambar 0.2 Struktur Organisasi LAPAN
Susunan struktur organisasi LAPAN berdasarkan Perka No.2 Tahun 2011 :
a. Kepala;
b. Sekretaris Utama;
- Biro Perencanaan dan Organisasi;
- Biro Kerjasama dan Hubungan Masyarakat;
- Biro Umum;
Page 11
7
c. Deputi Bidang Penginderaan Jauh
- Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh
- Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh
d. Deputi Bidang Sains, Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan
- Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer
- Pusat Sains Antariksa
- Pusat Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan
e. Deputi Bidang Teknologi Dirgantara
- Pusat Teknologi Roket
- Pusat Teknologi Satelit
- Pusat Teknologi Penerbangan
1.7 Lokasi
Gambar 0.3 Lokasi LAPAN
Jakarta
1. Kantor Pusat
2. Pusat Teknologi Data Inderaja
3. Pusat Pemanfaatan Penginderaan
Jauh
4. Pusat Pengkajian dan Informasi
Kedirgantaraan
Kototabang, Sumatera Barat
Loka Pengamat Atmosfer Kototabang
Pameungpeuk, Garut
Balai Produksi dan Pengujian Roket
Pameungpeuk
Tanjungsari, Sumedang
Loka Pengamat Dirgantara Sumedang
Watukosek, Jawa Timur
Balai Pengamat Dirgantara Watukosek
Pontianak, Kalimantan Barat
Page 12
8
Rumpin, Bogor
1. Pusat Teknologi Roket
2. Pusat Teknologi Penerbangan
Rancabungur, Bogor
Pusat Teknologi Satelit
Bandung
1. Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer
2. Pusat Sains Antariksa
Balai Pengamat Dirgantara Pontianak
Parepare, Sulawesi Selatan
Balai Penginderaan Jauh Parepare
Biak, Papua
Balai Penjejakan dan Kendali Wahana
Antariksa Biak
Page 13
9
BAB 2
METODE DAN TEORI ANALISIS
Faktor penting dalam proses perencanaan strategis SI/TI adalah penggunaan metodologi.
Metodologi merupakan kumpulan dari metode, teknik, dan tools yang digunakan untuk
mengerjakan sesuatu. Tujuan dari penggunaan metodologi dalam perencanaan strategis SI/TI
adalah untuk meminimalkan resiko kegagalan, memastikan keterlibatan semua pihak yang
berkepentingan serta meminimalkan ketergantungan individu, dan lebih menekankan kepada
proses dan sasaran yang ditentukan.
Metodologi pada Gambar 2.1 terdiri dari tahapan masukkan dan tahapan keluaran (Ward &
Peppard, 2002). Tahapan masukkan terdiri dari:
Eksternal Business Environment
(PEST, Porter’s Five Force Model)
Eksternal IS/IT Environment
(Mencari Informasi di Internet)
IS/IT Management
Strategy
Internal IS/IT Environment
(Portofolio McFarlan)
Internal Business Environment
(Value Chain, CSF, SWOT)
Current Application
Portofolio
Business IS
Strategy IS/IT Management
Strategy IT Strategy
Future Application
Portofolio
Gambar 0.1 Model Strategis SI/TI (Ward & Peppard
Page 14
10
1. Analisis lingkungan bisnis internal, yang mencakup aspek-aspek strategi bisnis saat ini,
sasaran, sumber daya, proses, serta budaya nilai-nilai bisnis organisasi.
2. Analisis lingkungan bisnis eksternal, yang mencakup aspek-aspek ekonomi, industri, dan
iklim bersaing perusahaan.
3. Analisis lingkungan SI/TI internal, yang mencakup kondisi SI/TI organisasi dari
perspektif bisnis saat ini, bagaimana kematangannya (maturity), bagaimana kontribusi
terhadap bisnis, keterampilan sumber daya manusia, sumber daya dan infrastruktur
teknologi, termasuk juga bagaimana portofolio dari SI/TI yang ada saat ini.
4. Analisis lingkungan SI/TI eksternal, yang mencakup tren teknologi dan peluang
pemanfaatannya, serta penggunaan SI/TI oleh kompetitor, pelanggan dan pemasok.
Sedangkan tahapan keluaran merupakan bagian yang dilakukan untuk menghasilkan suatu
dokumen perencanaan strategis SI/TI yang isinya terdiri:
1. Strategi SI bisnis, yang mencakup bagaimana setiap unit atau fungsi bisnis akan
memanfaatkan SI/TI untuk mencapai sasaran bisnisnya, portofolio aplikasi dan gambaran
arsitektur informasi.
2. Strategi TI, yang mencakup kebijakan dan strategi bagi pengelolaan teknologi dan
sumber daya manusia SI/TI
3. Strategi Manajemen SI/TI, yang mencakup elemen-elemen umum yang diterapkan
melalui organisasi, untuk memastikan konsistensi penerapan kebijakan SI/TI yang
dibutuhkan.
Beberapa teknik atau metode analisis yang digunakan dalam perencanaan strategis SI/TI pada
metodologi ini, mencakup analisis PEST, SWOT, Five Force Competitive, Value Chain,
metode Critical Success Factors, dan McFarlan’s Strategic Grid.
2.1 Analisis PEST
PEST adalah singkatan dari Politik, Ekonomi, Sosial, dan Teknologi. Analisis ini
digunakan untuk mengidentifikasi kondisi lingkungan umum atau lingkungan makro
organisasi. Identifikasi ini berdasarkan aspek politik dan hukum. Aspek ekonomi,
aspek sosial dan budaya, serta aspek teknologi.
Page 15
11
2.2 Analisis SWOT
Analisis SWOT akan dipetakan dari hasil analisis lingkungan. Kekuatan
diidentifikasikan dengan tujuan untuk mengetahui apa saja kekuatan organisasi untuk
dapat meneruskan dan mempertahankan bisnis. Dengan mengetahui kekuatan yang
dimiliki organisasi akan dapat mempertahankan dan bahkan meningkatkan kekuatan
sebagai modal untuk dapat bersaing. Mengidentifikasi kelemahan bertujuan untuk
dapat mengetahui apa kelemahan-kelemahan yang masih ada, dan dengan mengetahui
kelemahan tersebut, maka perusahaan dapat berusaha untuk memperbaiki agar
menjadi lebih baik. Kelemahan yang tidak atau terlambat teridentifikasi akan
merugikan bagi perusahaan. Oleh karena itu dengan semakin cepat mengetahui
kelemahan, maska perusahaan juga dapat sesegera mungkin mencari solusi untuk
dapat menutupi kelemahan tersebut. Dengan mengetahui peluang, baik peluang saat
ini maupun peluang masa yang akan datang, maka perusahaan dapat mempersiapkan
diri untuk dapat mencapai peluang tersebut. Berbagai strategi dapat disiapkan lebih
dini dan terencana dengan lebih baik sehingga peluang yang telah diidentifikasi dapat
direalisasikan. Berbagai jalan untuk dapat mewujudkan peluang atau kessempatan dan
mempertahankan kelangsungan bisnis organisasi tentunya akan mengalami banyak
ancaman. Ancaman yang dapat teridentifikasi dapat dicarikan jalan keluarnya
sehingga organisasi dapat meminimalkan ancaman tersebut.
2.3 Critical Success Factor
Analisis CSF merupakan suatu ketentuan dari organisasi dan lingkungannya yang
berpengaruh pada keberhasilkan atau kegagalan. CSF dapat ditentukan jika objektif
organisasi telah diidentifikasi. Tujuan dari CSF adalah menginterpretasikan objektif
secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa
yang dibutuhkan. Peranan CSF dalam perencanaan strategis adalah sebagai
penghubung antara strategi bisnis organisasi dengan strategi SI-nya, memfokuskan
proses perencanaan strategis SI pada area yang strategis, memprioritaskan usulan
aplikasi SI dan mengevaluasi strategi SI.
2.4 McFarlan Startegic Grid
McFarlan strategic grid digunakan untuk memetakan aplikasi SI berdasarkan
kontribusinya terhadap organisasi. Pemetaan dilakukan pada empat kuadran
(strategic, high potential, key operation, and support). Dari hasil pemetaan tersebut
didapat gambaran kontribusi sebuah aplikasi SI terhadap organisasi dan
Page 16
12
pengembangan dimasa mendatang (Ward and Griffith 1996), keempat kuadran
tersebut dapat dilihat pada gambar 2.10.
Gambar 0.2 McFarlan Strategic Grid (Ward and Peppard, 2002)
2.5 Analisis Value Chain
Analisis Value Chain dilakukan untuk memetakan seluruh proses kerja yang terjadi
dalam organisasi menjadi dua kategori aktivitasm yaitu aktivitas utama dan aktivitas
pendukung. Mengacu pada dokumen organisasi yang menyebutkan tugas dan fungsi
setiap unit kerja berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap proses kerja yang
terjadi di masing-masing unit kerja, secara diagram value chain dapat terlihat seperti
gambar 2.11.
Gambar 0.3 Diagram Value Chain (Ward and Peppard, 2002)
Page 17
13
BAB 3
ANALISIS KONDISI SAAT INI
3.1 Analisis Internal Bisnis
Secara garis besar proses bisnis yang dijalankan LAPAN dapat digambarkan sebagai
berikut:
Dari gambar terlihat bahwa proses bisnis utama LAPAN dilakukan pada kegiatan-
kegiatan yang dilakukan oleh Deputi Bidang Penginderaan Jauh, Deputi Bidang
Sains, Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan, Deputi Bidang Teknologi
Dirgantara. Adapun proses bisnis kegiatan penunjang yang juga mempengaruhi
tercapainya visi dan misi LAPAN antara lain adalah kegiatan yang ada di Sekretariat
Utama : Pusat Pemanfaatan Teknologi Dirgantara, Biro Umum, Biro Perencanaan dan
Organisasi, Biro Kerjasama dan Humas. Seluruh kegiatan tersebut mendapat arahan
dari Rencana Strategis dalam menjalankan setiap kegiatannya, dan di evaluasi oleh
unit audit internal yaitu Inspektorat.
Keluaran atau output yang diberikan oleh proses bisnis di LAPANadalah menghasilkan
penelitian dan pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya oleh 4 bidang utama
LAPAN yakni Penginderaan Jauh, Teknologi Dirgantara, Sains Antariksa, dan
Kebijakan dirgantara sesuai dengan visi dan misi LAPAN.
PUSAT TEKNOLOGI
DATA INDERAJA
PUSAT PENGKAJIAN &
INFORMASI KEDIRGANTARAAN
PUSAT TEKNOLOGI PENERBANGAN
UT
AM
A
PE
NU
NJA
NG
DEPUTI BIDANG
PENGINDERAAN JAUH
DEPUTI BIDANG SAINS,
PENGKAJIAN & INFORMASI
DEPUTI BIDANG
TEKNOLOGI DIRGANTARA
PUSAT PEMANFAATAN
INDERAJA
PUSAT SAINS DAN
TEKNOLOGI ATMOSFER
PUSAT SAINS
ANTARIKSA
PUSAT TEKNOLOGI
ROKET
PUSAT TEKNOLOGI
SATELIT
SEKRETARIAT UTAMA
BIRO UMUM
BIRO PERENCANAAN DAN ORGANISASI
BIRO KERJASAMA DAN HUMAS
PUSAT PEMANFAATAN
TEKNOLOGI
DIRGANTARA
INS
PE
KT
OR
AT
VISI &
MISI
Gambar 0.1 Value Chain LAPAN
Page 18
14
3.2 Analisis Eksternal Bisnis
Dalam melakukan analisis kondisi eksternal bisnis organisasi, kami menggunakan
teknik PEST, sebagai berikut:
Politik
Secara politik, kedudukan LAPAN sebagai salah satu Lembaga Pemerintah Non
Kementerian adalah bertanggungjawab langsung kepada Presiden RI. Namun dalam
menjalankan tugas dan fungsinya LAPAN dikoordinasikan oleh Menristek.Kedudukan
LAPAN diperkuat dengan adanya Keputusan Presiden Nomor 236 Tahun 1963 tentang
LAPAN dan perubahan terakhir Keppres Nomor 103 Tahun 2001. Keberadaan
LAPAN juga semakin kuat dengan adanya UU No.21 tentang Keantariksaan.
Ekonomi
Dalam menjalankan penelitian dan pengembangan teknologi kedirgantaraan, anggaran
LAPAN berasal dari APBN sehingga aspek ekonomi bergantung kepada kondisi
keuangan negara.
Sosial
Dari sisi Sosial, keberlangsungan penelitian dan pengembangan di LAPAN bergantung
kepada banyaknya minat generasi muda terhadap litbang yang secara tidak langsung
akan meningkatkan kompetensi LAPAN baik secara nasional maupun internasional.
Teknologi
Perkembangan teknologi sangat berdampak kepada hasil litbang LAPAN. Untuk itu
LAPAN melakukan program kerja sama untuk alih atau transfer teknologi dengan
negara-negara maju agar dapat terus bersaing dan menciptakan produk litbangnya
sehingga mencapai target roadmap yang dicanang.
3.3 Analisis Internal SI/TI
3.3.1 Pemetaan Sistem Aplikasi
Analisis pemetaan kondisi as is atas sistem informasi yang ada di LAPAN dilakukan
dengan menggunakan strategi grid McFarlan.
Page 19
15
No Nama Aplikasi / Infrastruktur Fungsi Aplikasi Kelompok
Aplikasi Server
Database
1. Portal Induk Lapan.go.id Sebagai portal induk lapan.go.id Support Linux My SQL
2. Online library Katalog, dan sistem transaki
peminjaman perpustakaan Support Linux My SQL
3. Jurnal Online Sarana dokumentasi dan publikasi
jurnal terbitan Lapan Support Linux My SQL
4. Kliping Online Sarana dokumentasi dan publikasi
Kliping pemberitaan Lapan di
media mass
Support Linux My SQL
5. Database Sumber Daya Ilmiah Sarana dokumentasi dan publikasi
biodata pejabat fungsional Lapan Support Linux My SQL
6. Webmail Surat elektronik Support Linux Zimbra
7. Sistem Dokumentasi Naskah
Kerjasama (SIDOMA) Sarana dokumentasi dan naskah
kerjasama, mupakan wadah
pendayagunaan bersama atas
dokumen hukum secara tertib,
terpadu, dan berkesinambungan,
serta merupakan sarana pemberian
pelayanan informasi hukum secara
lengkap, akurat, mudah, dan cepat
Support Windows
Server
2008
My SQL
8. Siforen MONEV Monev perencanaan LAPAN
(business process) Support Windows
Server
2008
My SQL
9. JDIH (Jaringan Dokumentasi dan
Informasi Hukum) Untuk dokumentasi dan informasi
produk hukum LAPAN (publis) Support Linux My SQL
10. SKP (Sistem Kinerja Pegawai) Untuk monitoring kinerja pegawai Support Windows
Server
2008
My SQL
11. SIMPEG (in house) Untuk update data pegawai, upload
berkas data pegawai, mencetak
kenaikan gaji secara berkala, cuti
Support Windows
Server
2008
My SQL
12. e-Takah Untuk percepatan proses disposisi
surat, dipakai di pejabat structural
sampai ke satker
Support Windows
Server
2008
My SQL
13. e-Arsip Untuk proses pemindahan arsip dari
satker ke pusat arsip/unit kearsipan
pusat
Support Windows
Server
2008
My SQL
14. LPSE Untuk tender/pengadaan barang dan
jasa Support Di LKPP -
15. SI Absensi (in house) Untuk monev absensi pegawai Ada aplikasi desktop (VB)
Support Windows
Server
2008
My SQL
Page 20
16
16. SKP (Sistem Kinerja Pegawai) Untuk monev pegawai (sama
dengan RENOR) Support Windows
Server
2008
My SQL
17. Penerimaan CPNS Untuk penerimaan CPNS Lapan Support Windows
Server
2008
My SQL
18. SPM bagian keuangan Surat perintah membayar
(kemenkeu) Support - -
19. SAPK (sistem administrasi
pelayanan kepegawaian) Merupakan aplikasi dari BKN Support - -
20. Sistem Pelayanan Data
Penginderaan Jauh Dalam Bank
Data Penginderaan Jauh Nasional
Sebagai sarana untuk memberikan
pelayanan data inderaja lewat bank
data inderaja.
Operasional - -
21. Sistem Lumbung Ina-SDI
(Indonesian Spacial Data
Infrastructure)
Sebagai sarana berbagi pakai data
penginderaan jarak jauh Satelit
untuk Kementerian/Lembaga
Operasional - -
22. INCAS (Indonesian National
Carbon Accounting System) - Operasional - -
23. Synthetic Aperture Radar Raw
Data Compression Based on
Compressive Sensing
- Operasional - -
24. Sistem Stasiun Bumi
Penginderaan Jarak Jauh Melakukan kegiatan penginderaan
jauh dengan menggunakan sinyal
yang dipancarkan dari satelit-satelit
yang beredar (Satelit LAPAN-
TUBSAT, Landsat, NOAA,
MODIS, SPOT, dan Fengyun)
Operasional - -
25. LAPAN SIMBA Melakukan mitigasi bencana,
perhitungan tingkat polusi udara,
pemantauan wilayah hutan,
pemantauan lahan pertanian dan
pangan, informasi zona tangkapan
ikan di laut, serta pemantauan titik
api secara near real time yang
dipancarkan dari sateli Satelit
LAPAN-TUBSAT, Landsat,
NOAA, MODIS, SPOT, dan
Fengyun
Operasional - -
26. Aplikasi pengolahan teknologi
satelit penginderaan jauh Dimanfaatkan untuk analisis cuaca,
selain untuk cuaca, satelit
penginderaan jauh juga sangat
bermanfaat untuk deteksi potensi
kekeringan lahan dan informasi
potensi banjir harian dan bulanan di
berbagai daerah di Indonesia.
Prediksi tersebut menggunakan
informasi spasial dengan data DEM
– Landsat
Operasional - -
Page 21
17
27. Sistem otomatisasi pengolahan
data MODIS MODIS (Moderate Resolution
Imaging Spectroradiometers))
banyak dimanfaatkan untuk
keperluan pengamatan dan
penelitian daratan, lautan, dan
atmosfer bumi. MODIS
mengintegrasikan antara sistem
akuisisi di Rumpin dengan sistem
pengolahan di Pekayon dengan
memanfaatkan jaringan microwave
dan koneksi internet yang telah ada
Operasional - -
28. Loka Pengamatan Dirgantara Pengamatan matahari, geomagnet
dan ionosfer yang mendukung
penyampaian informasi cuaca
antariksa
Operasional - -
29. Sistem observasi near real‐time Pengamatan aktivitas geomagnet
dan magnet antariksa,
penggambaran menggambarkan
kondisi magnetosfer bumi.
Operasional - -
30. Sistem Informasi Balai Produksi
Dan Pengujian Roket Lapan Memberikan informasi produk-
produk kedirgantaraan dan
antariksa Lapan.
Operasional MySQL -
31. Aplikasi Asset Management Memberikan panduan, layanan
secara efektif terhadap asset. Support - -
32. Sistem Informasi Peringatan Dini
Gangguan Operasional Satelit Memantau kondisi satelit-satelit
Indonesia dan memantau kondisi
apabila terjadi tumbukan antara
sampah antariksa dan satelit-satelit
Indonesia
Operasional
33. Monitoring Satelit - Operasional - -
34. MONEV Monitoring dan Evaluasi kinerja Support Windows
Server
2008
My SQL
35. Anggaran Fungsi anggaran dan perencanaan Support
36. SADEWA Sistem peringatan dini untuk hujan
ekstrim seluruh Indonesia Operasional Android My SQL
37. SILAW Sistem Informasi Liputan Awan Operasional
38. Auto Retrieve Data Retriew Penarikan Data Pare2 Operasional Linux
39. Database Atmosfer Indonesia
(DAI) Untuk katalog data atmosfer Operasional Windows
Server
2008
My SQL
40. Database Karya Ilmiah Katalog karya ilmiah Operasional Windows
Server
My SQL
Page 22
18
2008
41. Model Atmosfer untuk PC Untuk simulasi Dinamika
Atmosfer untuk pendidikan Operasional - SQL
Server
42. Model Atmosfer Resolusi Tinggi Untuk simulasi fisika dan Dinamika
Atmosfer untuk riset sains atmosfer Operasional Linux My SQL
43. Model polusi udara Untuk simulasi penyebaran polusi
udara Operasional Linux My SQL
44. Sistem informasi benda jatuh
antariksa Untuk meninformasikan sampah
antariksa atau benda antariksa yang
jatuh ke bumi
Operasiona - My SQL
45. Data center (pusat data sains
dirgantara) Untuk menampilkan data-data hasil
pengamatan Operasiona Linux -
46. Sistem Informasi Kepegawaian
dan Database Kepakaran Untuk mempermudah pencarian
data pegawai Support - SQL
Server
47. Sistem Informasi Pengelolaan
Aset Untuk membantu pengelolaan
BMN (Barang Milik Negara)
seperti pengambilan barang,
peminjaman barang, dll
Support - SQL
Server
48. Website Penyebaran informasi hasil kajian Support My SQL
Tabel 3.1 Tabel Kondisi As-Is Aplikasi di Lapan
NO Strategi IS/IT Keselarasan
1 Penyediaan akses internet keluar lembaga Seluruh SS dan
TU
2 Penyediaan akses intranet dalam lembaga Seluruh SS dan
TU
3 Aktifasi lembaga melalui jaringan Seluruh SS dan
TU
4 Pembangunan Pusat Data Seluruh SS dan
TU
5 Pengembangan Sistem Infromasi publik:
a. Website Lembaga SS13
b. Website Satker SS13
c. Online Library SS13
d. Database Publikasi Ilmiah SS13
e. Database Laporan Teknis Penelitian SS13
f. Sistem Informasi Pelayanan Produk SS13
g. Sistem Informasi Index awal musim SS7, SS9, TU8
h. Sistem Informasi Data Pengamatan Atmosfer Indonesia SS7, SS9, TU8
i. Sistem Informasi Data Inderaja SS7, SS8, SS9,
TU8
Page 23
19
j. Sistem Informasi Cuaca Antariksa, Benda Jatuh, Iklim
Ektrim
SS7, SS9, TU8
k. Sistem Informasi Teknologi Dirgantara SS10
l. Sistem Informasi Mitigasi Bencana SS9, TU8
m. Sistem Informasi ITCZ SS7, SS9, TU8
n. Database Web Dinamis Berbasis Teknologi sindikasi SS7, SS9, TU8
o. Layanan data dan informasi Cuaca antariksa online SS7, SS9, TU8
p. Pengembangan Bank Data Penginderaan Jauh (user
service)
SS7, SS8, SS9,
TU8
q. Pemanfaatan SPSE (E-Procurement) SS14
r. Pengembangan e-Recruitment SS13
6 Pengembangan Sistem Informasi Internal:
a. Sistem Informasi Kearsipan Dinamis SS13
b. Sistem Informasi Renprog, Anggaran, Evalap SS13
c. Sistem Informasi dan Manajemen Data LAPAN SS13
d. Sistem Informasi Keuangan SS13
e. Sistem Informasi Kepegawaian SS13
f. Sistem Informasi Absensi SS13
7 Integrasi Sistem Informasi SS13
8 Pengembangan SDM TI Seluruh SS dan
TU
9 Rekrutment SDM TI Seluruh SS dan
TU
10 Pengembangan Infrastruktur Jaringan terintegrasi Seluruh SS dan
TU
11 Peningkatan Pengelolaan Jaringan Seluruh SS dan
TU
Tabel 3.2 Pemetaan Keselarasan Bisnis Strategi dengan Strategi IS/IT
Page 24
20
3.3.2 Pemetaan Infrastruktur
Hardware
No Nama Peralatan Jml Kapasitas /
Output Saat Ini Merk & Tipe Lokasi
Sekarang Milik
Server & Storage
Monitoring
1 Server Dell 1 Inaktif Poweredge 2850 Ruang
Server Humas
2 Server Dell 1 DNS Poweredge 2850 Ruang
Server Humas
3 Server Dell 1 Database Renor Poweredge R710
300GB Ruang
Server Renor
4 Server Dell 1 inaktif Poweredge R710
500GB Ruang
Server Humas
5 Server Dell 1 Web Lapan,
Database Server Poweredge R710
300GB Ruang
Server Humas
6 Server Dell 1 Mailing List
Lapan Poweredge R710
300GB Ruang
Server Humas
7 Server Dell 1 inaktif Poweredge R710
500GB Ruang
Server Humas
8 Server Dell 1 DHSCP Server Poweredge R610 Ruang
Server Humas
9 Server Dell 1 Inaktif Poweredge R720
300GB Ruang
Server Humas
10 Server Dell 1 SIKD Baru (II) Poweredge R720
900GB Ruang
Server Humas
11 Server Dell 1 Inaktif Poweredge R720
300GB Ruang
Server Humas
12 Server Dell 1 Inaktif Poweredge R720
900GB Ruang
Server Humas
13 Server Dell 1 Proxmox 1:
Webmail Poweredge R720
900GB Ruang
Server Humas
14 Server Dell 1 Proxmox2: Grup Poweredge R720
900GB Ruang
Server Humas
15 Server IBM 1 Mail Lama dan
JDIH System x3400 Ruang
Server Humas
16 Server IBM 1 Kepegawaian System x3550
M2 Ruang
Server Kepegawaian
17 Server IBM 1 Display TV System x3250 Ruang Humas
Page 25
21
Server (inaktif) M4 Server
18 Server IBM 1 Database Kerja
Sama (inaktif) System 3400 M3 Ruang
Server Kerja Sama
19 Server IBM 1 Persuratan
elektronik (SIKD) System x3650
M3 Ruang
Server Turat
20 Server ASUS 1 Web
Perpustakaan ASUS Intel
Xeon Ruang
Server Humas
21 PC Monitoring 1 Network
Monitoring
System
HP Core i3 Ruang
Server Humas
22 KVM 1 Monitoring
Server Aten Masterview
8 Ch Ruang
Server Humas
Networking
23 Wireless Access Point 2 wi-fi (transmisi
data) Dlink DAP2360 Humas
24 Wireless Access Point 4 wi-fi (transmisi
data) TPLink TL-
MR3220 Humas
25 Wireless Access Point 1 wi-fi (transmisi
data) DBCP1A400094
7 Humas
26 Wireless Access Point 1 wi-fi (transmisi
data) Belkin N10117 Humas
27 Switch 1 Transmisi data
(wired) Netlink
SCB430178-
ES3108
Humas
28 Switch 1 Transmisi data
(wired) 3Com
3C16792A Humas
29 Switch 1 Transmisi data
(wired) 3Com 3CGS
U08 Port 8 Humas
30 Switch 1 Transmisi data
(wired) TP-Link TL-
SL2218WEB Humas
31 Switch 2 Transmisi data
(wired) LinkSys SR224
24Port Humas
32 Switch 2 Transmisi data
(wired) 3Com Switch
2024 3C16471 Humas
33 Switch 1 Transmisi data
(wired) TP-Link TL-
SL5428 Humas
34 Switch 1 Transmisi data
(wired) Cisco Catalyst
2950 Humas
Page 26
22
35 Switch 1 VLAN Cisco Catalyst
3560-x series Humas
Electricity &
Accessories
36 UPS 1 Power Supply APC Smart
3000KV Ruang
Server Humas
37 UPS 5 Power Supply
(inaktif) APC Smart
1000KV Ruang
Server Humas
38 UPS 3 Power Supply
(inaktif) Dell K25
5600KV Ruang
Server Humas
39 UPS 1 Power Supply APC Smart
750KV Ruang
Server Humas
40 UPS 1 Power Supply
(inaktif) APC Smart
3000XL Ruang
Server Humas
41 UPS 1 Power Supply APC Smart
3000XL Ruang
Server Humas
42 UPS 5 Power Supply APC Smart
1500KV Ruang
Server Humas
43 Rak Server 1 Lemari Server APC Basic Rack
PDU Ruang
Server Humas
44 Rak Server 1 Lemari Server
dan Switch Fortuna Rack
550005 Ruang
Server Humas
45 Rak UPS 1 Lemari UPS Ruang
Server Humas
46 Rak Switch 1 Lemari Switch Ruang
Server Humas
47 Rak Server 2 Lemari Server
dan KVM Ruang
Server Humas
Tools
48 Network Tools 1 Tester kabel :
kondisi jalur
kabel
Fluke Network
Tools Humas
49 Crimping 1 Alat Press untuk
pembuatan head
connector cable
(AMP) type cat-6
Crimping Tools
Cat-6 Humas
Page 27
23
50 Cable Tester 1 Tester kabel :
kondisi jalur
kabel
Network Cable
Tester Humas
Tabel 3.3 Pemetaan Infrastruktur
3.3.3 Jaringan Komputer dan Internet
Topologi jaringan komputer di Lapan tampak pada gambar 3.2 di bawah ini:
Gambar 3.2. Topologi jaringan komputer Lapan
Bandwidth Internet dan VPN untuk tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
No Nama Satker Bandwidth 2013 Bandwidth 2014
Internet
1 Internet internasional 100 Mb 300 Mb
2 Internet local 100 Mb 700 Mb
Page 28
24
VPN
1 Backhaul Lapan Pusat 70 Mb 60 Mb
2 Pustekdata 15 Mb 15 Mb
3 Pusfatja 15 Mb 15 Mb
4 Inspektorat 2 Mb 2 Mb
5 Pusjigan 5 Mb 5 Mb
6 Pustekbang (Rumpin 1) 5 Mb 10 Mb
7 Pusteksat Gedung Bola (Rumpin 2) - 10 Mb
8 Pustekroket 5 Mb 10 Mb
9 Pusteksat 6 Mb 8 Mb
10 Lapan Bandung 10 Mb 20 Mb
11 Lapan Tanjungsari 1 Mb 2 Mb
12 Lapan Pameungpeuk 1 1 Mb 2 Mb
13 Lapan Pameungpeuk 2 - 2 Mb
14 Lapan Watukosek 1 Mb 3 Mb
15 Lapan Kototabang 512 kbps 512 kbps
16 Lapan Pare-pare 1 Mb 5 Mb
17 Lapan Pontianak 1 1 Mb 1 Mb
18 Lapan Pontianak 2 1 Mb 2 Mb
19 Lapan Biak 1 Mb 2 Mb
20 Manado - 512 kbps
21 Kupang - 512 kbps
22 Yogyakarta - 1 Mb
23 Jayapura - 512 kbps
Page 29
25
3.4 ANALISIS EKSTERNAL SI/TI
3.4.1 Tren Teknologi SI/TI
Tren teknologi informasi dan sistem informasi yang berkembang saat ini merupakan
faktor eksternal yang mempengaruhi pengembangan sistem informasi di Lapan.
Pergeseran kecenderungan mengakses internet dari personal computer ke smartphone,
perlu dijadikan acuan dalam pengembangan berbagai sistem informasi. Sistem
informasi di Lapan harus segera kompatibel dengan berbagai peralatan mobile untuk
lebih meningkatkan kualitas layanannya.
Berikut ini beberapa tren teknologi mendatang yang dikemukakan oleh Gartner, Inc
(www.gartner.com).
1. Internet Of Things
Kehadiran internet akan semakin luas pada berbagai perangkat diluar PC.
Perangkat mobile akan menjadi asset perusahaan seperti perlengkapan lapangan,
barang-barang konsumsi seperti mobil dan televisi yang sudah dilengkapai
koneksi internet. Akan ada digitalisasi terhadap berbagai produk yang akan
menghasilkan empat model penggunaan dasar yaitu : mengelola, mendanakan,
mengoperasikan dan memperluas. Keempat model dasar ini dapat diterapkan
pada salah satu dari empat hal (orang, benda, dan tempat- tempat informasi).
Perusahaan tidak harus membatasi diri untuk berpikir bahwa hanya Internet of
Things (yaitu, aset dan mesin) yang memiliki potensi untuk meningkatkan
keempat model. Perusahaan dari semua industri dapat memanfaatkan keempat
model ini.
Dampak tren teknologi ini terhadap proses bisnis yang terjadi di LAPAN adalah
bahwa pada eranya nanti LAPAN harus bersiap untuk mulai mengadopsi tren ini
agar tidak kehilangan value yang seharusnya bisa dihasilkan.
2. Cloud Computing
Tren teknologi yang saat ini sedang menanjak adalah pemanfaatan teknologi
cloud untuk mendukung adanya integrasi dan interoperabilitas yang lebih tinggi
bagi bisnis perusahaan. Pilihan teknologi cloud bisa bervariasi antara Software as
a Service (SaaS), Platform as a Service (PaaS) atau Infrastruktur as a Service
(IaaS). Dalam hal pemanfaatan cloud di level paling tinggi (Iaas) perusahaan
tidak lagi mengelola infrastruktur TI-nya sendiri melainkan diserahkan kepada
pihak ketiga. Sehingga diharapkan perusahaan bisa lebih fokus kepada core
bisnisnya. Dampak tren teknologi ini jika diterapkan terhadap proses bisnis yang
Page 30
26
terjadi di LAPAN akan memberikan sebuah nilai lebih dalam layanan, dimana
LAPAN bisa lebih fokus kepada aktivitas utamanya di bidang penelitian,
sementara manajemen dan tata kelola IT diserahkan kepada pihak ketiga.
3. Big Data
Big Data merupakan pengembangan dari pengelolaan data tradisional yang
dahulu sangat bergantung kepada basis data relasional. Big data diperkenalkan
sebagai sistem teknologi untuk menanggulangi ledakan informasi seiring dengan
semakin bertumbuhnya volume dan jenis data yang beredar di dunia maya.
Berbagai jenis data bisa berupa teks, gambar, foto, video, objek lainnya semakin
membanjiri sistem komputasi sehingga diperlukan sebuah mekanisme
pengelolaan data yang lebih mumpuni. Big data dapat diasumsikan sebagai
sebuah media penyimpanan data yang menawarkan ruang tak terbatas serta
kemampuan untuk mengakomodasi dan memproses berbagai jenis data dengan
sangat cepat.
Dampak teknologi ini jika diterapkan tentunya akan sangat signifikan bagi
LAPAN. Karena data-data penelitian LAPAN memiliki karakteristik yang
beragam sehingga memerlukan pengelolaan yang jauh lebih baik yang bisa
ditawarkan oleh solusi teknologi Big Data.
3.4.2 Teknologi yang digunakan instansi pemerintah lain
Teknologi informasi yang digunakan di instansi pemerintah lainnya juga menjadi
faktor eksternal pengembangan sistem informasi di Lapan. Hal ini mengingat perlu
ada integrasi terutama dengan instansi yang berhubungan langsung dengan Lapan
seperti Kemenristek, BPPT, Kemdikbud, dan lain-lain. Rencana integrasi antara
Lapan dengan instansi-instansi terkait sudah tentu mempengaruhi pengembangan
sistem informasi baik sistem yang sudah ada maupun sistem informasi yang akan
dikembangkan.
Page 31
27
BAB 4
KESIMPULAN
Dari paparan yang sudah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya maka dapat diambil beberapa
kesimpulan tentang mengapa dibutuhkannya Perencanaan Strategis Sistem Informasi di
LAPAN diantaranya :
- Sistem informasi atau aplikasi yang dikembangkan di LAPAN masih berdiri sendiri-
sendiri atau belum terintegrasi.
- Terkait dengan layanan jasa internet, masih terdapat beberapa satuan kerja yang juga
menganggarkan meskipun layanan tersebut sudah dipenuhi dari pengelola TI Pusat.
- Unit pengelola TI Pusat berada pada Eselon IV dibawah Biro Kerjasama dan Humas.
Sehingga kurang memiliki power kedalam organisasi. Dengan kata lain tidak
memiliki posisi yang strategis ketika akan mengeluarkan kebijakan terkait TI.