2013/4/12 1 Aspek Aplikasi dan review KCKT & KG Irmanida Batubara KIM 234- TEKNIK PEMISAHAN 1 Kromatografi Metode fisik untuk pemisahan dengan senyawa yang akan dipisahkah terdistribusi diantara dua fase yaitu fase diam dan fase gerak dengan arah yang pasti (Definisi IUPAC 1993) Jenis kromatog rafi 1. Kromatog rafi kol om 2. Kromatog rafi kertas 3. Kromatog rafi lapi s tipis 4. Kromatog rafi gas-ca ir 5. Kromatog rafi cair kine rja tinggi (tek anan tinggi) Review TEORI KROMATOGRAFI KOLOM Kromatografi didasarkan pada partisi komponen-komponen yang merupakan suatu tipe kesetimbangan dimana komponen-komponen akan terbagi diantara fase diam dan fase gerak K = koefisien partisi/distribusi C S = konsentrasi analit dalam fase diam C M = konsentrasi analit pada fase gerak K diinginkan konstan pada berbagai konsentrasi, jika tidak konstan kita dapat bekerja pada kisaran yang lebih sempit saat K konstan kromatografi linier Pada kromatografi linier laju alir yang tetap dari fase gerak bergerak sepanjang kolom K cenderung konstan Elusi: proses dimana analit akan melewati kolom diba wa oleh fase gerak (dapat cair atau gas) M S C C KTEORI KROMATOGRAFI KOLOM waktu retensi/retention time(t R ): waktu yang dibutuhkan molekul yang tertahan pada fase diam untuk mencapai detektor waktu mati/dead time(t M ): waktu yang dibutuhkan molekul yang tak tertahan pada fase diam untuk mencapai detektor volume retensi: volume fase gerak yang dibutuhkan untuk menggerakkan molekul dari saat injeksi hingga mencapai detektor Baseline width(w): lebar pita senyawa yang terukur pada garis dasar TEORI KROMATOGRAFI KOLOM Faktor Kapasitas Distribusi solut (S) diantara fase diam dan fase gerak dapat digambarkan dengan reaksi kesetimbangan: S fase gerak S fase diam Sehingga akan berhubungan dengan koefisien partisi (K D )dan rasio distribusi (D) Selama solut tidak mengalami kesetimbangan dengan fase diam dan fase gerak maka koefisien partisi dan rasio distribusinya akan sama Mol total solut akan konstan selama proses pemisahan (mol solut) total = (mol solut) fase diam + (mol solut) fase gerak total gerakfase total diam fase gerakfase diam fase D ] S [ ] S [ D ] S [ ] S [ KTEORI KROMATOGRAFI KOLOM diam fase gerakfase gerakfase gerakfase total gerakfase gerakfase diam fase gerakfase total V ) solut mol ( V ) solut mol ( ) solut mol ( V / ) solut mol ( V / ] ) solut mol ( ) solut mol [( D maka fraksi solut dalam fase gerak (fm ): diam fase gerakfase gerakfase total gerakfase m V D V V ) solut mol ( ) solut mol ( fKarena volume fase diam dan fase gerak tak dapat diketahui secara pasti maka persamaan di atas dapat disederhanakan dengan membagi pembilang dan penyebut dengan V fase gerak yang akan menghasilkan persamaan berikut: ' gerakfase diam fase m k1 1 ) V / V ( D 1 1 fgerakfase diam fase ' V V D kfaktor kapasitas Suatu ukuran seberapa kuat solut akan tertahan pada fase diam mengevaluasi pemisahan (optimal, k’= 2 -10, tidak baik k’= 1, lambat, k’ < 1)
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Kromatografi Metode fisik untuk pemisahan dengansenyawa yang akan dipisahkah terdistribusidiantara dua fase yaitu fase diam dan fasegerak dengan arah yang pasti (Definisi IUPAC
1993)
Jenis kromatografi
1. Kromatografi kolom
2. Kromatografi kertas
3. Kromatografi lapis tipis
4. Kromatografi gas-cair
5. Kromatografi cair kinerja tinggi (tekanan tinggi)
Review
TEORI KROMATOGRAFI KOLOM
Kromatografi didasarkan pada partisi komponen-komponen yangmerupakan suatu tipe kesetimbangan dimana komponen-komponen
akan terbagi diantara fase diam dan fase gerak
K = koefisien partisi/distribusi
CS = konsentrasi analit dalam fase diam
CM = konsentrasi analit pada fase gerak
K diinginkan konstan pada berbagai konsentrasi, jika tidak konstan kita
dapat bekerja pada kisaran yang lebih sempit saat K konstan
kromatografi linier
Pada kromatografi linier laju alir yang tetap dari fase gerak bergeraksepanjang kolom K cenderung konstan
Elusi: proses dimana analit akan melewati kolom dibawa oleh fase
gerak (dapat cair atau gas)
M
S
C
CK
TEORI KROMATOGRAFI KOLOM
waktu retensi/retention time (tR):
waktu yang dibutuhkan molekul yang
tertahan pada fase diam untuk
mencapai detektor
waktu mati/dead time (tM): waktu yang
dibutuhkan molekul yang tak tertahan
pada fase diam untuk mencapai detektor
volume retensi: volume fase gerak
yang dibutuhkan untuk menggerakkan
molekul dari saat injeksi hingga
mencapai detektor
Baseline width (w): lebar pita senyawa
yang terukur pada garis dasar
TEORI KROMATOGRAFI KOLOM
Faktor Kapasitas
Distribusi solut (S) diantara fase diam dan fase gerak dapat digambarkan
dengan reaksi kesetimbangan:
Sfase gerak Sfase diam
Sehingga akan berhubungan dengan koefisien partisi (KD)dan rasio
distribusi (D)
Selama solut tidak mengalami kesetimbangan dengan fase diam dan fasegerak maka koefisien partisi dan rasio distribusinya akan sama
Mol total solut akan konstan selama proses pemisahan
(mol solut)total = (mol solut)fase diam + (mol solut)fase gerak
totalgerak fase
totaldiamfase
gerak fase
diamfase
D
]S[
]S[D
]S[
]S[K
TEORI KROMATOGRAFI KOLOM
diamfasegerak fase
gerak fasegerak fasetotal
gerak fasegerak fase
diamfasegerak fasetotal
V)solutmol(
V)solutmol()solutmol(
V/)solutmol(
V/])solutmol()solutmol[(D
maka fraksi solut dalam fase gerak (f m):
diamfasegerak fase
gerak fase
total
gerak fase
mVDV
V
)solutmol(
)solutmol(f
Karena volume fase diam dan fase gerak tak dapat diketahui secara pastimaka persamaan di atas dapat disederhanakan dengan membagi pembilang
dan penyebut dengan Vfase gerak yang akan menghasilkan persamaan berikut:
'
gerak fasediamfase
mk 1
1
)V/V(D1
1f
gerak fase
diamfase'
V
VDk faktor kapasitas
Suatu ukuran seberapa kuat solut akan tertahan pada fase diam mengevaluasi pemisahan (optimal, k’= 2-10, tidak baik k’= 1, lambat, k’ < 1)
• Untuk detektor UV-Vis: Ketepatan panjang gelombang,
Keterulangan panjang gelombang, Linearitas absorban,Ketepatan absorban absolut
From column
To waste
Filter with a known
Absorbance(s)
Flow cell
KIM 234- TEKNIK PEMISAHAN 25
Kalibrasi
• Mengapa perlu kalibrasi
• Untuk detektor UV-Vis: Ketepatan panjang gelombang,
Keterulangan panjang gelombang, Linearitas absorban,Ketepatan absorban absolut
From column
To waste
Filter with a known
Absorbance(s)
Flow cell
KIM 234- TEKNIK PEMISAHAN 26
Kalibrasi
Linearity with a solution
of potassium dichromate,
0.01 to 0.20 mg/mL
Wavelength accuracywith a solution of
Holmium oxide
450 nm
640 nm
410 nm
KIM 234- TEKNIK PEMISAHAN 27
Kalibrasi
• Harus ditulis dalamSOP/POB
• Jadwal kalibrasi harusditetapkan dandijalankan
• Semua standar dan alatharus dapat dilacakoleh NIST, seluruh alatelektrik, stopwatch dan
termometer harusdikalibrasi
• Orang yang melakukankalibrasi harusditraining dantrainingnya harusdidokumentasikan
• Seluruh peralatan harusdiletakkan tanggalkalibrasi, orang yangmengalibrasi dan
tanggal kalibrasiselanjutnya
KIM 234- TEKNIK PEMISAHAN 28
Kalibrasi
• Lepas hubungan ke
kolom, langsung
sambungkan ke luar
kalibrasi laju alir pompa
menggunakan
stopwatch dan gelas
ukur terkalibrasi
• Kalibrasi injektor: injeksi
10 kali standar,
tentukan rerata luas
puncak dan standar
deviasi dari semua
ulangan, gunakan
volume yang cocok
sesuai dengan sample
loop
KIM 234- TEKNIK PEMISAHAN 29
Contoh aplikasi pada industri
farmasi
• Check standar?
• System suitabilitystandar?
• Five-point calibration
• Bagaimana caramelakukan standarinternal
• as convictedcounterfeiter ElsworthRoston once observed
• “Quality is your security.”
• “The most important assets of
any business are intangible: itscompany name, brands,symbols, and slogans, and theirunderlying associations,perceived quality, nameassociations, customer base andproprietary resources such aspatents, trademarks, andchannel relationships.”
• -David Aaker, author of severalbooks on branding including: