ASMA Lydia Septa, M.Si., Apt
ASMA
Lydia Septa, M.Si., Apt
2
Patologis
• Penyakit Asma (Asthma) adalah
suatu penyakit kronik (menahun)
yang menyerang saluran
pernafasan (bronchiale) pada
paru dimana terdapat peradangan
(inflamasi) dinding rongga
bronchiale sehingga
mengakibatkan penyempitan
saluran nafas yang akhirnya
seseorang mengalami sesak
nafas.
The Respiratory System
Asthma Triggers:• Viral/Bacterial infections• Chemical irritants: industrial,
household• Air pollution: CO, ozone• Tobacco smoke• Dust mite/cockroach allergens• Animal dander, urine • Exercise, cold air, emotion, stress
Inflammation
Airway Hyper-responsiveness Airflow Obstruction
Asthma Symptoms
NIH: Heart, Lung and Blood Institute
Epidemiologi
• Determinan : – Agen :
• Alergen inhalasi : – Tungau debu rumah– Tepung sari– Bulu binatang– Air liur– Kecoa– jamur
Epidemiologi
• Determinan : – Agen :
• Alergen ingestan : – Bahan makanan– Obat-obatan
• Alergen kontaktan : – Salep– Logam (perhiasan, dll)
9
Patologis
• Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki
mengalami kejang dan jaringan yang melapisi saluran udara
mengalami pembengkakan karena adanya peradangan dan
pelepasan lendir ke dalam saluran udara. Hal ini akan
memperkecil diameter dari saluran udara (disebut
bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan
penderita harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat
bernafas.
10
Penyebab Penyakit Asma
• Pada penderita asma saluran pernapasannya memiliki sifat
yang khas yaitu sangat peka terhadap berbagai rangsangan
(bronchial hyperreactivity = hipereaktivitas saluran napas)
seperti polusi udara (asap, debu, zat kimia), serbuk sari,
udara dingin, makanan, hewan berbulu, tekanan jiwa,
bau/aroma menyengat (misalnya;parfum) dan olahraga.
11
Obat-Obat yang Dapat Menyebabkan Asma
• Obat inhibitor Prostaglandin (NSAID)
• Obat-obat antagonis simpatis yg ß1 (antagonis
reseptor beta1, adrenergik), ex: obat hipertensi,
obat jantung (propanolol)
• Zat-zat hasil industri
ex: obat anti serangga.
12
Tanda dan Gejala Penyakit Asma
• Pernafasan berbunyi (wheezing/mengi/bengek) terutama saat
mengeluarkan nafas (exhalation). Tidak semua penderita asma memiliki
pernafasan yang berbunyi, dan tidak semua orang yang nafasnya
terdegar wheezing adalah penderita asma!
• Adanya sesak nafas sebagai akibat penyempitan saluran bronki
(bronchiale).
• Batuk berkepanjangan di waktu malam hari atau cuaca dingin.
• Adanya keluhan penderita yang merasakan dada sempit..
• Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat
berbicara karena kesulitannya dalam mengatur pernafasan.
13
Cara Menghindari Serangan Asma
• Langkah tepat yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan asma
adalah menjauhi faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya
serangan asma itu sendiri. Setiap penderita umumnya memiliki ciri khas
tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asmanya.
Setelah terjadinya serangan asma, apabila penderita sudah merasa
dapat bernafas lega akan tetapi disarankan untuk meneruskan
pengobatannya sesuai obat dan dosis yang diberikan oleh dokter.
14
Asma dan Penanggananya
Asma dapat diterapi dengan 2 macam cara:
• Cara pertama merupakan terapi non-obat, dapat
dilakukan dengan menghindari pemicunya, atau
dengan terapi napas (senam asma).
• Cara kedua dengan melibatkan obat-obat asma
15
Terapi melibatkan obat-obat asma yang digolongkan menjadi 2, yaitu :
• untuk penggunaan jangka panjang yang berguna
mengontrol gejala asma dan sebagai terapi untuk
mencegah kekambuhan (long-term prevention)
• obat asma untuk penggunaan jangka pendek yang
merupakan pengobatan cepat untuk mengatasi
serangan asma akut (short-term relief).
16
Terapi Jangka Panjang
• Obat jangka panjang memberikan pencegahan jangka
panjang terhadap gejala asma, menekan, mengontrol, dan
menyembuhkan inflamasi jika digunakan teratur namun
tidak efektif untuk mengatasi serangan akut. Beberapa obat
jangka panjang antara lain kortikosteroid inhalasi yang
merupakan obat paling efektif, beta-2 agonis aksi panjang
dan metil ksantin (teofilin) untuk mengatasi gejala asma
pada malam hari (gejala nocturnal), kromolin dan
nedokromil sebagai antiinflamasi
17
Terapi Jangka Pendek
• sedangkan untuk jangka pendek, berupa obat-obat bronkodilator (salbutamol, terbutalin, dan ipratropium) dan kortikosteroid oral ketika serangannya sedang sampai berat.
• Untuk jangka panjang dan pendek, dapat digunakan obat-obat sistemik (prednisolon, prednison, metilprednisolon).
18
Obat-Obat untuk Asma
1. Agonis beta-2
2. Kortikosteroid
3. Golongan xanthine
4. Antikolinerjik
5. Penstabil sel mast
6. Antileukotrien
Agonis β2 (β2-simpatomimetik)
• zat ini bekerja selektif terhadap reseptor β-2 (bronchospasmolyse) dan
tidak bekerja terhadap reseptor β-1 (stimulasi jantung).
• Aktivitas adrenoseptor β merelaksasikan otot polos melalui peningkatan
cAMP intraselular yang mengaktivasi suatu protein kinase.
• Kelompok β-2-mimetik seperti Salbutamol, Fenoterol, Terbutalin,
Rimiterol, Prokaterol dan Tretoquinol.
• Sedangkan yang bekerja terhadap reseptor β-2 dan β-1 adalah Efedrin,
Isoprenalin, Adrenalin, dan lain-lain.
Agonis β2 (β2-simpatomimetik)
Short Acting B2 Agonist (SABA)
Long Acting B2 Agonist (LABA)
Ultra Long Acting B2 Agonist
Salbutamol Salmeterol Indacaterol
Terbutalin Formoterol
Efek Samping
• Tachycardia secondary to peripheral vasodilation and
cardiac stimulation; tachycardia can be accompanied by
palpitations.
• Tremor, sweats, agitation.
• Pulmonary edema, myocardial ischemia, cardiac arrythmia,
are exceptional.
Kortikosteroid
• Digunakan untuk 2 tujuan
– Mengurangi inflamasi bronkus
– Mengurangi hipersensitivitas bronkus
• Digunakan secara reguler (long term)
• Digunakan untuk profilaktik maupun mengatasi serangan akut
• Menyebabkan retensi natrium, hati-hati pada pasien hipertensi
• Penggunaan dalam jangka waktu lama, dapat menimbulkan terjadinya
Cushing’s syndrome
• Sedapat mungkin dosis penggunaan, kortikosteroid diturunkan secara
bertahap
Mekanisme Kerja
Inhaled steroids
• Use to treat the nasal mucosa, sinuses, bronchii, and lungs.This group
includes:
• Flunisolide
• Fluticasone propionate
• Triamcinolone acetonide
• Beclomethasone dipropionate
• Budesonide
• There is also a combination preparation (trade name Advair), containing
fluticasone propionate and salmeterol xinafoate (a long-acting
bronchodilator). It is approved for children over 12 years old.
Farmakologi Sosial_Rina Yuniarti, S.Farm, APT.
27
Efek Samping
• Kortikosteroid hirup, pada ibu hamil berefek pada rendahnya berat bayi
yang lahir dan memperlambat pertumbuhan anak-anak jika digunakan
selama bertahun-tahun.
• Kortikosteroid inhalasi berefek samping lokal pada anak-anak seperti
batuk, rasa haus, dan kekakuan lidah bila pemberian melalui nebulizer,
meningkatkan kejadian osteoporosis pada wanita.
• Kortikosteroid oral dapat saja digunakan untuk jangka panjang, tetapi
hanya boleh digunakan kalau obat lain telah gagal sebab beresiko
osteoporosis.
• Efek samping dapat dikurangi dengan pemberian inhalasi
Golongan xanthine
• Memberikan efek bronkodilatasi (pelebaran bronkus)
Contoh:
– Teofilin 150mg
– Aminofilin = Teofilin 85% + Etilendiamin 15%
Farmakologi Sosial_Rina Yuniarti, S.Farm, APT.
30
Efek Samping
• Teofilin, pada anak-anak, menimbulkan hiperaktivitas dan gangguan pencernaan.
• Obat-obat sistemik dalam jangka pendek dapat meningkatkan berat badan, hipertensi, gemuk air karena retensi cairan, dan jangka panjangnya menimbulkan moon face, perlambatan pertumbuhan, diabetes, dan penipisan jaringan kulit.
Antikolinergik
• Menyebabkan bronkodilatasi/pelebaran bronkus
melalui penghambatan asetilkolin
Contoh:
– Ipatropium 20mcg (inh)
Penstabil Sel Mast
• Mencegah pelepasan mediator bronkokontriksi dan
inflamasi dari sel mast saluran pernafasan
Contoh:
– Kromolin
– Nedrokromil
Golongan antileukotrien
• Leukotrien: merupakan mediator yang bersifat
bronkokonstriktif memicu asma
• Obat bekerja dengan cara menghambat efek
bronkokonstriktif dari leukotrien
Contoh:
– Zafirlukast 20mg tab
– Zileuton 600mg tab
Farmakologi Sosial_Rina Yuniarti, S.Farm, APT.
34
Asma Pada Kehamilan
• Obat-obat jenis beta agonis adalah yang paling sering
diberikan karena menurut hasil riset obat-obat beta agonis
tidak meningkatkan risiko timbulnya kelainan kongenital dan
kelainan lain. Albuterol atau salbutamol adalah jenis beta
agonis yang paling banyak digunakan.
• Apabila beta agonis tidak memberikan perbaikan, pada
terapi asma akut secara umum dan pada wanita hamil
dapat disertakan pemberian bronkodilator seperti Nebulized
Ipratropium.